1. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses yang memberikan pengawasan padahal yang
terlibat dengan limbah. Tata cara mengelola limbah padat dan cair yang berasal dari
hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan Pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium harus dilakukan dengan
semestinya agar tidak menimbulkan dampak negatif, supaya tidak membahayakan
petugas dan lingkungan serta masyarakat sekitar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Meurah Mulia Nomor : 0070/2023
tentang Manajemen Penunjang Layanan Klinis UPTD Puskesmas Meurah Mulia.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
5. Prosedur/ Langkah- A. Alat dan bahan :
langkah 1. Kelengkapan administrasi bahan berbahaya dan beracun
2. Alat pelindung diri
3. Label bahan berbahaya dan beracun
B. Langkah-langkah :
III.Limbah BTA
1. Petugas laboratorium menyiapkan wadah yang dialasi kantong plastik
dengan larutan desinfektan (Larutan baycline 10 %) dengan jumlah yang
cukup untuk merendam wadah / alat bekas pakai pembuatan sediaan BTA
2. Petugas laboratorium melonggarkan tutup wadah/Pot dahak ketika akan
dimasukan ke dalam wadah penampung limbah
3. Petugas laboratorium merendam aplikator bambu, lidi, wadah dahak dan
tutupnya, kaca sediaan yang tidak terpakai selama 12 jam
4. Petugas laboratorium memasukan kedalam wadah sampah/limbah medis
semua limbah yang telah diremdam dalam larutan desinfektan selama 12
jam.
6. Bagan Alir -
7. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan PTM
3. Ruang Pemeriksaan Gigi
4. Ruang Pemewriksaan KIA
5. Ruang Rawat Inap
6. Ruang UGD
7. Hal-hal yang perlu Keselamatan Petugas
diperhatikan
8. Unit terkait Kesling
9. Rekaman historis
perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan