PENDAHULUAN
1
Alat Kapasitas Jumlah
b. Peralatan Pekerjaan
1. Concrete Elektrikal
Mixer 0.3 m3 1 Unit
Alat ( Dorong
2. Gerobak Arsitektural) 0.15Kapasitas
m3 3 Unit Jumlah
c. Peralatan
1. Safety
3. Tang
SekopKabel - 17 Unit
2. Alat
4. Tang ( Arsitektural)
Potong
Cangkul Kabel - Kapasitas 35 Unit Jumlah
d. Peralatan
1.
3. Pendukung
5. Sarung
Tang Tangan
PipaKaret
Kombinasi
Scafolding - Sesuai
Set Pekerja
73 Unit
2.
4. SepatuSkun
6. Klem BootFrame
Scafolding Karet
Kabel - Sesuai
515Unitset Pekerja
Alat ( Arsitektural) Kapasitas Jumlah
3.
7. Helm
5. Taspen
Bor Hammer - 731 Unit
Set
Buah
1. Pick UP 2 Ton 1 Unit
4.
8. Kaca
6. Avo mata
Meter
Gerinda - 515
2 Unit
set
Buah
5.
9. Full
7. Body Herness
Bor Cooring
Hammer - 10 set
1 Buah
10.Kabel Ekstention - 50 Meter
11.Gunting Beton - 1 Unit
12.Genset 7500 Watt 1 Unit
Pekerjaan Persiapan :
Pengukuran
Pembersihan Tempat Kerja
Pembuatan Direksi Keet
Pengadaan Listrik Dan Air Kerja
2
Pekerjaan Plumbing :
Air Bersih
Air Kotor
Air Hujan
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
II.a PEMBERSIHAN
1. Kontraktor harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat
kerja, struktur, kantor sementara, tempat hunian dipelihara bebas dari akumulasi sisa
bahan bangunan, sampah dan kotoran lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di
tempat kerja dan memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat.
2. Kontraktor harus menjamin bahwa sistem drainase terpelihara dan bebas dari kotoran dan
bahan yang lepas dan berada dalam kondisi operasional pada setiap saat.
3. Kontraktor harus menjamin bahwa rumput yang tumbuh pada berm lama atau yang baru
dikerjakan dan pada talud samping dipangkas dan dipelihara sedemikian rupa sehingga
ketinggiannya maksimum 3 cm.
4. Bilamana dianggap perlu, Kontraktor harus menyemprot bahan dan sampah yang kering
dengan air untuk mencegah debu atau pasir yang beterbangan.
5. Kontraktor haruis menyediakan drum di lapangan untuk menampung sisa bahan
bangunan, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
6. Kontraktor harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di tempat yang
telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan Undang-undang
Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
7. Konstraktor tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan bangunan di lokasi
proyek tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
8. Konstraktor tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya, seperti cairan kimia,
minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi yang ada.
9. Konstraktor tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya, seperti cairan kimia,
minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi yang ada
3
II.b PEMBERSIHAN AKHIR
1. Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan
siap untuk dipakai Pemilik. Konstruksitor juga harus mengembalikan bagian-bagian dari
tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Konstruksi ke kondisi semula.
2. Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan, kerb, dan struktur harus diperiksa ulang
untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir.
Lokasi yang diperkeras di tempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang
bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan
lainnya harus digaru sampai bersih dan semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.
4
Gambar : Direksi Keet
Perlengkapan Direksi Keet : beberapa set meja, kursi tamu, papan tulis/white board, filing
cabine! gambar rencan4 time schedule, grafik cuaca, buku tamu,
buku harian dan mingguan
Gudang : Dipakai untuk menyimpan bahan yang tidak tahan bila
berhubungan dengan air atau udara lembab, seperti semen, kapur,
cat dan bahan lain yang rawan dicuri.
Barak Kerj : Tempat Menginap bagi para pekerja dari luar daerah, atau sebagai
tempat istirahat pekerja saat makan siang
5
BAB III
PEKERJAAN SMKK
Pelaksanaan pekerjaan dimulai setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ), sehubungan
dengan situasi pandemi Covid -19 saat ini, maka sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu
melaksanakan protokol kesehatan dalam langkah untuk Pencegahan Penyebaran COVID-l9 didalam
lokasi Proyek Pembangunan Gedung Operasional Pabrik Semen Rembang - Jawa Tengah, yang
merupakan bagian dari keseluruhan keb{iakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi termasuk
keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan pada setiap
tahapan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi ini.
6
5. membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan RS dan Puskesmas
setempat yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi.
6. menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar
Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedia jasa pekerjaan.
7. melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana
kantor dan lapangan yang dilakukan oleh penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi. Jika
harus dilakukan penghentian sementara penyelenggaraan jasa konstruksi maka
mekanisme yang dilakukan yaitu Satgas Pencegahan Covid-19 melakukan identifikasi
potensi bahaya Covid-19 di lapangan kemudian memberikan rekomendasi
penghentian pekerjaan sementara.
b. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-I9 di lapangan.
Satgas Pencegahan COVID-l9 berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID-
I9 Kementerian PUPR untuk menentukan:
Identifikasi potensi risiko lokasi proyek terhadap pusat sebaran penyebaran
COVID- 19 di daerah yang bersangkutan;
Kesesuaian fasilitas kesehatan di Lapangan dengan protokol penangaftrn COVID-
19 yangb dikeluarkan oleh PemerinAh.
Tindak la4iut terhadap Penyelenggaraan Paket Proyek Pembangunan Gedung
Operasional Pabrik Semen Rembang -Jawa Tengah.
7
BAB IV
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
8
Mempersiapkan metoda kerja dan shop drawing
Persiapan Lokasi, area bersih dan dalam kondisi srap kerja
Persiapan material dan peralatan kerja
Pembuatan garis marking di dinding
5. Kualits
Kualitas Kontrol terhadap kualitas pekerjaan Pasangan Dinding
Memastikan fasilitas pendukung pekerjaan telah tersediq seperti peralatan kerja, air
bersih untuk adukan.
Memastikan start awal pemasangan dinding batu bata sesuai dengan marking/shop
drawing.
Memastikan benang selalu terpasang untuk meqiaga kelurusan pasangan dan
kesamaan siar.
9
Memastikan kualitas adukan agar konsistensi keenceran terJaga untuk setiap
adukan.
Memastikan lokasi pekerjaan tetap bersih dari sisa adukan.
10
Pekerjaan Plesteran dan Benangan
11
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan lantai / Finishinf lantai Dan Plint sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
rencana.
12
Gambar : Pemasangan Granit Dinding
13
IV.d METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM
1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow 40/40, sekrup
gypsum, textile tape, compound, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting,
gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.
2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith memilih dan menandai (marking)
pada bab lantai dan dinding pemasangan dinding partisi gypsum.
14
Gambar : Partisi Gypsum
Mulai
Pemasangan Partisi
Persiapan
- Pengajuan dan persetujuan gambar shop drawing pekerjaan cubicle toilet phenolic panel.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
15
- Persiapan material kerja, antara lain : panel phenolic, pedestal atau kaki, engsel grafity, hook
atau gantungan baju, pengunci dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting, gerinda,
bor screw driver, cutter, selang air, dll.
Pengukuran
- Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai (marking)
pada bagian lantai dan dinding pemasangan cubicle toilet.
- Gambar
Pengerjaan partisi ini dilakukan : Phenolic
setelah Board
pekerjaan finishing arsitektur toilet telah selesai,
yakni mulai dari penutup lantai, penutup dinding dan juga sanitary yang telah selesai
dipasang.
- Untuk pemasangannya, partisi toilet ini terdiri dari dua komponen yaitu bagian panel partisi
dan selanjutnya adalah hardwere atau perangkat kerasnya.
- Adapun untuk bagian panel partisi terdiri dari panel divider yang terdapat pada sisi pembatas
dan yang kedua adalah panel frontal yakni terdapat pada bagian sisi muka dan termasuk
bagian pintunya.
- Panel divider kita pasang pertama kali sesuai gambar shop drawing
- Selanjutnya panel frontal kita pasang, setelah semua sesuai gambar berikutnya panel pintu
bisa di pasang dan dilengkapi dengan aksesories (hook/gantungan, kunci, indicator)
Mulai
Pemasangan Partisi 16
2. Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal dan memenuhi standar teknis selalu
perhatikan alat dan bahan yang akan digunakan. Berikut adalah alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan plafond :
Peralatan:
Mesin Bor dengan ukuran 10 mm
Cutter atau pemotong
Mata bor yang digunakan memasang sekrup
Grinder dan siku
Waterpass
Meteran dan palu
Kabel listrik dan stop kontak
Bahan:
Rangka plafon Baja ringan Full Sistem
Plafon PVC dengan kualitas baik
Paku, untuk kualitas paku terbaik dianjurkan untuk menggunakan paku biasa
dibandingkan paku beton
Sekrup untuk memasang rangka hollow
17
Gambar : Pekerjaan Plafond PVC
Mulai
18
Finishing & Pembersihan Lokasi
1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
4. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk
pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan
yang ditetapkan).
5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
6. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan.
7. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
8. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum
1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar.
19
Gambar : Pekerjaan Saluran Keliling
Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan
plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan
bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding
dengan bantuan benang.Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah
disiram / dibasahi dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara
merata, menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps
untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari
persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang
ditentukan.Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian
dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian
selesai, permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok
jika diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak
rata atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga
memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
Mulai
1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing coating.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe, kuas, roll,
ember, air, dll.
2. pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan water proofing dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih
dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat
beton atau kape scrabe.
Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan
sikat kawat dan air bersih.
Aplikasi waterproofing dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan
dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan ke dua dan dilapis
kembali dengan water proofing. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan
dinding diratakan samapi tidak ada celah atau rongga.
21
Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
Biarkan aplikasi water proofing setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu
baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24
jam.
Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya.
Mulai
pengajuan material
Selesai / Ulangi
22
b. PEMASANGAN ROOF DRAIN
Pemasangan Roof Drain harus hati-hati dan menggunakan teknik yang tepat. Hal ini
di maksudkan agar fungsi Roof Drain menjadi lebih efektif dan terhindar dari
malfungsi alat, berikut langkah pemasangan roof drain :
1. Pastikan atap atau dak yang akan di pasangi Roof Drain tidak ada genangan air. Jika
masih ada, keringkan dengan menggunakan selang. Selanjutnya pastikan dak atau
atap telah bersih dari sampah atau serpihan bekas pekerjaan lainnya.
2. Siapkan bahan-bahan yang di gunakan untuk pemasangan Roof Drain. Bahan-bahan
tersebut seperti pasir, semen, dan Roof Drain.
3. Grouting atau campurkan bahan semen dan pasir dengan adukan yang benar ke
sekeliling pipa yang berhubung dengan dak dan beton.
23
4. Siapkan pipa dan potong pipa tersebut dengan baik dan benar dan jangan sampai
membuat retakan pada beton.
5. Ciping beton sekeliling permukaan pipa yang telah di potong.
6. Gunakan bounding agent untuk menyambung beton yang telah di ciping dengan
grouting untuk peletakan Roof Drain.
7. Ratakan lantai beton dan permukaan pipa menggunakan adukan semen tadi
8. Pasang part bawah Roof Drain terlebih dahulu
9. Setelah semen sudah kering, pasang cover Roof Drain.
10. Terakhir pasang skrup pengaman dengan benar agar cover Roof Drain tidak
terlepas.
Mulai
pengajuan material
Selasai
24
IV.i Metode Pelaksanaan Pekerjaan Cat Dinding Emultion
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Cat Dinding Emultion, adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Pekerjaan Pengecatan
25
Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas,
sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya
pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis
dengan menggunakan cat dinding emultion.
Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
Mulai
pengajuan material
26
Pengamplasan / penghalusan
IV.j Skriting Lantai (Plint Alumnium)
Skirting merupakan pembatas antara lantai dengan dinding yang biasanya dibuat jarak
10 cm pada dinding dan 15 pada lantai. Biasanya teknik skirting lantai ini digunakan untuk
menjaga dinding tetap bersih, terutama dari gesekan benda, mencegah debu dan kotoran
yang berkumpul di sudut dinding dengan lantai.
Dengan adanya teknik skirting ini akan mempermudah pemiliki rumah membersihkan
sudut-sudut tersebut. Pada metode yang dijelaskan Skirting lantai menggunakan bahan
Aluminium powder coating, berikut langkah langkah pemasanganya:
1. Pastikan bahwa semua dinding partisi tegak lurus pada bidang tegak lurus ke atas rata
tidak ada kemiringan (Survei).
2. Peda pemasangan scriting aluminium ini harus lurus rata dengan pemasangan sebelumnya
dan tidak ada rongga antara aluminium dan dinding partisi
3. Setelah instalasi, scriting aluminium dan dinding diberi sealer silicon agar menyatu
dengan partisi
Mulai
27
pengajuan material & Shop drawing
Selasai
28
IV.k D
IV.l AE
IV.m SE
IV.n AETE
IV.o RQ
IV.p GSS
IV.q SGT
IV.r ASF
IV.s DSY
IV.t R
IV.u RWYT
IV.v QWT
IV.w GT
29