Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Data proyek

Nama Proyek : Pembangunan Gedung Soperasional Pabrik Semen Rembang Tahap Ii –


Jawa Tengah
Pemberi pekerjaan : Pt. Semen Gresik
Jenis proyek : gedung
Nilai pagu paket :
Tahun pelaksanaan : 2022
Masa pelaksanaan : Serratus Lima Puluh Hari (150) Kalender

I.2. Lokasi pekerjaan


Pabrik Rembang PT. Semen Gresik

Ket : Gambar SitePlane Lapanagn


I.3. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan SMKK
3. Pekerjaan Arsitektural
4. Pekerjaan ME
I.4. DAFTAR PERALATAN UMUM
a. Peralatan Pekerjaan Arsitektural

1
Alat Kapasitas Jumlah
b. Peralatan Pekerjaan
1. Concrete Elektrikal
Mixer 0.3 m3 1 Unit
Alat ( Dorong
2. Gerobak Arsitektural) 0.15Kapasitas
m3 3 Unit Jumlah
c. Peralatan
1. Safety
3. Tang
SekopKabel - 17 Unit
2. Alat
4. Tang ( Arsitektural)
Potong
Cangkul Kabel - Kapasitas 35 Unit Jumlah
d. Peralatan
1.
3. Pendukung
5. Sarung
Tang Tangan
PipaKaret
Kombinasi
Scafolding - Sesuai
Set Pekerja
73 Unit
2.
4. SepatuSkun
6. Klem BootFrame
Scafolding Karet
Kabel - Sesuai
515Unitset Pekerja
Alat ( Arsitektural) Kapasitas Jumlah
3.
7. Helm
5. Taspen
Bor Hammer - 731 Unit
Set
Buah
1. Pick UP 2 Ton 1 Unit
4.
8. Kaca
6. Avo mata
Meter
Gerinda - 515
2 Unit
set
Buah
5.
9. Full
7. Body Herness
Bor Cooring
Hammer - 10 set
1 Buah
10.Kabel Ekstention - 50 Meter
11.Gunting Beton - 1 Unit
12.Genset 7500 Watt 1 Unit

I.5. Urutan Pekerjaan

Pekerjaan Persiapan :

 Pengukuran
 Pembersihan Tempat Kerja
 Pembuatan Direksi Keet
 Pengadaan Listrik Dan Air Kerja

Pekerjaan Arsitektur : Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal

 Dinding, Kusen ,Pintu  Pekerjaan Sdp & Panel


Daya
 Pekerjaan Plafon
 Pekerjaan Penerangan
 Pekerjaan Finishing Lantai
Dan Dinding  Pekerjaan Fire Extingusher
 Pekerjaan Cat & Fire Alarm
 Pekerjaan Air Condition
 Pekerjaan Railling

2
Pekerjaan Plumbing :

 Air Bersih
 Air Kotor
 Air Hujan

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN

II.a PEMBERSIHAN
1. Kontraktor harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat
kerja, struktur, kantor sementara, tempat hunian dipelihara bebas dari akumulasi sisa
bahan bangunan, sampah dan kotoran lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di
tempat kerja dan memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat.
2. Kontraktor harus menjamin bahwa sistem drainase terpelihara dan bebas dari kotoran dan
bahan yang lepas dan berada dalam kondisi operasional pada setiap saat.
3. Kontraktor harus menjamin bahwa rumput yang tumbuh pada berm lama atau yang baru
dikerjakan dan pada talud samping dipangkas dan dipelihara sedemikian rupa sehingga
ketinggiannya maksimum 3 cm.
4. Bilamana dianggap perlu, Kontraktor harus menyemprot bahan dan sampah yang kering
dengan air untuk mencegah debu atau pasir yang beterbangan.
5. Kontraktor haruis menyediakan drum di lapangan untuk menampung sisa bahan
bangunan, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
6. Kontraktor harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di tempat yang
telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan Undang-undang
Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
7. Konstraktor tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan bangunan di lokasi
proyek tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
8. Konstraktor tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya, seperti cairan kimia,
minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi yang ada.
9. Konstraktor tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya, seperti cairan kimia,
minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi yang ada

3
II.b PEMBERSIHAN AKHIR
1. Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan
siap untuk dipakai Pemilik. Konstruksitor juga harus mengembalikan bagian-bagian dari
tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Konstruksi ke kondisi semula.
2. Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan, kerb, dan struktur harus diperiksa ulang
untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir.
Lokasi yang diperkeras di tempat kerja dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang
bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaan
lainnya harus digaru sampai bersih dan semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.

II.c PAPAN NAMA PROYEK


Papan Nama Proyek berukuran 120 x 80 cm yang terbuat dari triplek, Diberi rangka
kayu kaso ukuran 4.6 cm, dan tiang dengan ukuran 5.7 cm dilapisi cat.

Gambar : papan nama pekerjaan

II.d PEMBUATANI DIREKSI KEET


Pekerjaan Direksi Keet dengan luas sekitar 36 m2 , terdiri dari : podasi batako,
dinding fiiplek, rangka kayu, atap asbes gelombang dan lantai diplester.

4
Gambar : Direksi Keet

Perlengkapan Direksi Keet : beberapa set meja, kursi tamu, papan tulis/white board, filing
cabine! gambar rencan4 time schedule, grafik cuaca, buku tamu,
buku harian dan mingguan
Gudang : Dipakai untuk menyimpan bahan yang tidak tahan bila
berhubungan dengan air atau udara lembab, seperti semen, kapur,
cat dan bahan lain yang rawan dicuri.
Barak Kerj : Tempat Menginap bagi para pekerja dari luar daerah, atau sebagai
tempat istirahat pekerja saat makan siang

II.e PEKERJAAN PENGUKURAN


1. Beberapa Pengukura yang dilajukan :
 Pemasangan bench mark
 Pengukuran sipat datar
 Pengukuran situasi detail
 Stacking out

2. Peralatan Yang digukan :


 Total Station
 Aalat Bantu
 Meteran

Gambar : pengukuran Sipat Datar

II.f . PEKERJAAN PEYEDIAN AIR KERIA DAN LISTRIK


1. Penyediaan air bercih
Yang dimaksud air bersih, yaitu: air yang bebas dari lumpur, minyak dan bahan-
bahan lain yang dapat
merusak struktur bangunan.
2. Penyedian listrik kerja
Penyedian listirk kerja untuk proses pelaksanaan pekerjaan baik di dalam lokasi
maupun disekitar lokasi, hal - hal yang perlu diperhatikan :
 Listrik yang ada disediakan dari Genset

5
BAB III
PEKERJAAN SMKK

Pelaksanaan pekerjaan dimulai setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ), sehubungan
dengan situasi pandemi Covid -19 saat ini, maka sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu
melaksanakan protokol kesehatan dalam langkah untuk Pencegahan Penyebaran COVID-l9 didalam
lokasi Proyek Pembangunan Gedung Operasional Pabrik Semen Rembang - Jawa Tengah, yang
merupakan bagian dari keseluruhan keb{iakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi termasuk
keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan pada setiap
tahapan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi ini.

III.a SKEMA PROTOKOL COVII)-l9


Skema protokol pencegahan Covid-l9 dalam penyelenggaraan pelaksanaan proyek
Pembangunan Gedung Operasional Pabrik Semen Rembang Tahap II -Jawa Tengah.

a. Pembentukan Satuan Tugas ( Satgas ) Pencegahan COVID-l9


1. membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh
pengguna jasa dan penyedia jasa.
2. menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa
pekerjaan konstruksi.
3. mengedukasi semua oang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas.
4. mengukur suhu semua orang setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh
penyedia jasa pekerjaan konstruksi.

6
5. membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan RS dan Puskesmas
setempat yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi.
6. menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar
Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedia jasa pekerjaan.
7. melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana
kantor dan lapangan yang dilakukan oleh penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi. Jika
harus dilakukan penghentian sementara penyelenggaraan jasa konstruksi maka
mekanisme yang dilakukan yaitu Satgas Pencegahan Covid-19 melakukan identifikasi
potensi bahaya Covid-19 di lapangan kemudian memberikan rekomendasi
penghentian pekerjaan sementara.
b. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-I9 di lapangan.
Satgas Pencegahan COVID-l9 berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID-
I9 Kementerian PUPR untuk menentukan:
 Identifikasi potensi risiko lokasi proyek terhadap pusat sebaran penyebaran
COVID- 19 di daerah yang bersangkutan;
 Kesesuaian fasilitas kesehatan di Lapangan dengan protokol penangaftrn COVID-
19 yangb dikeluarkan oleh PemerinAh.
 Tindak la4iut terhadap Penyelenggaraan Paket Proyek Pembangunan Gedung
Operasional Pabrik Semen Rembang -Jawa Tengah.

c. Pelaksanaan Pencegahan COVID-I9 di lapangan


 Satgas Pencegahan COVID-l9 memasang poster flyers) baik digital maupun fisik
tentang himbauan/anjuran pencegahan COMD- 19 untuk disebarluaskan atau
dipasang di tempat-tempat strategis di lokasi proyek.
 Satgas Pencegahan COVID- 19 bersama petugas medis harus menyampaikan
penjelasan, anjuran,kampanye, promosi teknik pencegahan COVID-19 dalam
setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk) .
 Petugas medis bersama para Satuan Pengaman ( Security Statr) melaksanakan
pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi, siang,
dan sore.
 Satgas Pencegahan COVID-I9 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang
terindikasi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerja.
 Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
COVID-I9, pekerjaan harus diberhentikan sementara paling sedikit 14 hari kerja.
 Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi dan
penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja; dan
Penghentian sementard dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan
disinfektan, serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja yang
pernah melakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar telah selesai

III.b MEKAI\ilSME PROTOKOL COVID.19

7
BAB IV
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

IV.a PEKNRJAAN PASANGAN


Pekerjaan pasangan dinding menggunakan bata ringan dan perekat Mortar
1. Linkup pekerjaan
 Pekerjaan pasangan dinding bata ringan
2. Material dan peralatan
Material yang digunakan :
 Bataringan Citicon ukuran 20x60x10
 Smen Mortar
 Air bebas dari minyak asam
Peralatan :
 Sendokadukan
 Jidar alumunium ( 1.5-3m )
 Profilan ( hollow 40x40X1.8 )
 Meteran
 Waterpas
 Benang nylon
 Roskam acian & plesteran
 Unting-unting
 Cangkul
 Ember
3. Pelaksanaan
Pekerjaan persiapan :

8
 Mempersiapkan metoda kerja dan shop drawing
 Persiapan Lokasi, area bersih dan dalam kondisi srap kerja
 Persiapan material dan peralatan kerja
 Pembuatan garis marking di dinding

4. Pekerjaan pemas,tngan dinding bata ringan

 Rencana posisi pasangan bata.ingan sesuai shop drawing.


 Buat tiang kayu / Profilan pada kolom struktur dengan posisi.
 Profil kayu harus lurus dan diserut pada keempat sisi.
 Check posisi ketegangan kayu dengan water pass.
 Buat skala pada profil yang terpasang tersebut.
 Ketinggian / Skala antaraprofil harus sama, elevasi maupun jarak antara skala.
 Profil kayu harus kuat / tidak boleh bergerak / bergeser selama pekerjaan pasangan
bata berlangsung.
 Hubungan skala pada profil tsb yang sama elevasinya diusahakan jarak antara skala
setiap kelipatan 3 lapis bata
 Bila bentang antarakolom > 4 M diusahakan ditengah bentan dipasang kolom
praktis.
 Pengecoran kolom praktis dilaksanakan setiap ketinggian I - 1.5 m
 Pasangan bata ringan hanya bisa dilaksanakan setelah kolom praktis selesai dicor
 Sebelum dipasang bata ringan harus direndam sampai jenuh air.
 Pasir yang digunakan harus bebas dari pengaruh asam
 Posisis pasangan bata antar lapisan haras zig-zag

Gambar : pengukuran Sipat Datar

5. Kualits
Kualitas Kontrol terhadap kualitas pekerjaan Pasangan Dinding
 Memastikan fasilitas pendukung pekerjaan telah tersediq seperti peralatan kerja, air
bersih untuk adukan.
 Memastikan start awal pemasangan dinding batu bata sesuai dengan marking/shop
drawing.
 Memastikan benang selalu terpasang untuk meqiaga kelurusan pasangan dan
kesamaan siar.

9
 Memastikan kualitas adukan agar konsistensi keenceran terJaga untuk setiap
adukan.
 Memastikan lokasi pekerjaan tetap bersih dari sisa adukan.

IV.b PERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


Ruang lingkup pekerjaan :
 Pekerjaan plesteran
 Pekerjaanbenangan
Material Peralatan :
 Morta utama
 Lem lekra
 Air bebas dari minyak & asam
Peralatan yang digunakan :
 Siku dan sikat
 JidmAlumunium(1.5-3m)
 Profilan ( hollow 40x40X1.8 )
 Meteran dan benang
 Waterpas
 Roskam acian dan plesteran
 Cangkul dan sekop
 Unting-unting dan ember
 SendokAdukan
 Artco ( gerobak dorong)
Pelaksanaan :
 Mempersiapkan Metoda Kerja dan Shop Drawing
 Persiapan Lokasi, area bersih dan dalam kondisi siap kerja
 Persiapan material dan peralatan kerja
 Pembuatan garis mmking di dinding

Gambar : pengukuran Sipat Datar

10
Pekerjaan Plesteran dan Benangan

 Pekerjaan benangan dilaksanakan bersama dengan pekerjaan acian halus


denganmenggunakan bahan dari adukan air semen (pC)
 Seluruh akhiran dinding, kolom dan balok yang tampak (siku bagian luar)
harusmenghasilkan akhiran yang benar-benar siku, lurus dan rapi
 Mortar untuk pekerjaan benagan ini adalah campuran I PC : 2 pS yang diaduksecara
benar-benar homogen.
 Tebal plesteran 1,5 - 2 cm dengan ketebalan dinding finish 15 cm/ sesuaigambar.
 Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu
memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diiiinkan Tim Teknis i
Konsultan MK.
 Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda
jenisnya,harus diberi nat tali air uk. lebar 7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
 Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogeq acian dikerjakan setelah plesteran rumur 8 hari ( kering
betul ).
 Kelembaban plesteran harus drjaga ,dengm membasahi permukaan plesteran setiap
kali terlihat kering
 Melindungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah
penyerapan air secara cepat
 Pada pertemuan antara dinding bata dengan komponen beton struktur, harus diberi
tali air sedalam 3 cm selebar I cm, kemudian kedalarn tali air tersebut disisipkan
styrofoam 1 x 2 cm dan bagian terluar diisi dengan silicon rubber sealant.
 Pertemuan plesteran antara sudut-sudut dinding harus siku dan tajam.
 Plesteran yang berhubungan kusen harus dibuat tali air leban 7 mm dalam I cm, rapi
dan tajam.

IV.c PEKERJAAN PLINT, LANTAI, DAN DINDING GRANIT


1. Lingkup Pekerjaan :

11
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan lantai / Finishinf lantai Dan Plint sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
rencana.

2. Standart dan patokan


 Keramik yang dipakai adalah Indogres untuk lantai dan dinding menggunakan mulia
subway.
 Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas dan Direksi.
 Granit dipasang di atas lantai beton dan di pasangan dinding , atau sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Semua pengecekan yang diperlukan oleh Direksi atau Pengawas harus dilakukan
sebelum dipasang dan hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas dan Direksi atas beban pemborong.

3. Bahan dan Peralatan


 Bahan keramik dengan kualitas setara Indogres kualitas 1.
 Pasangan lantai granit memakai keramik warna ditentukan kemudian (atas
persetujuan konsultan pengawas dan direksi) dengan ukuran 60 x 60 Cm untuk
lantai dan dinding menggunakan ukuran 7 x 15 cm sedangkan untuk step nosing
tangga menggunakan ukuran 8 x 60 Cm anti slip, lantai kamar mandi menggunakan
ukuran 60 x 60 unpolish kualitas klas I atas persetujuan Konsultan Pengawas dan
Direksi.
 Pasangan plin keramik memakai keramik dengan ukuran 10 x 40 Cm kualitas I.

4. Pelaksanaan Pemasangan Lantai


 Susunan lapisan berturut – turut sebagai berikut:
1. Lantai Kerja Harus Rata
2. Menentukan Titik Awal
3. Pembuatan Perekat
4. Pemasangan Granit

Gambar : Pemasangan Granit Lantai

12
Gambar : Pemasangan Granit Dinding

5. Hasil akhir yang dikehendaki


 Lantai tidak bergelombang.
 Kerataan atau kemiringan harus sesuai dengan gambar rencana.
 Air harus dapat mengalir dengan lancar ke floor drain.
 Lantai harus bersih dari sisa – sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya.
 Dibawah keramik tidak ada rongga sehingga keramik dapat melekat dengan baik.

13
IV.d METODE  PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM
1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow 40/40, sekrup
gypsum, textile tape, compound, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting,
gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.

2. Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith memilih dan menandai (marking)
pada bab lantai dan dinding pemasangan dinding partisi gypsum.

3. Pemasangan rangka hollow dan gypsum board


 Potong rangka hollow dengan ukuran dengan sesuai gambar kerja.
 Pasang rangka hollow pada bab lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak
rangka 60x60 cm.
 Pastikan dan cek rangka hollow sudah terpasang tegak lurus (siku).
 Pasang lembaran gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan memakai sekrup
gypsum.
 Lembaran gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan
instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan elektrikal terpasang
gres lembaran gypsum board sisi berikutnya dipasang.

14
Gambar : Partisi Gypsum

 Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi gypsum board.


 Sambungan antar gypsum board diberi textile tape dan di compound
kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapat permukaan yang
rata/flat.
 Tutup semua kepala sekrup dengan compound  kemudian gosok dengan
ampelas biar permukaan rata.
 Pekerjaan terakhir ialah finishing cat permukaan gypsum.

Mulai

Persiapan Alat & Pengajuan Material

Marking Garis Bantu

Pemasangan Partisi

Perapihan Hasil Pekerjaan & Finishing

IV.e PEKERJAN CUBICAL PHENOLIC TOILET

Persiapan

- Pengajuan dan persetujuan gambar shop drawing pekerjaan cubicle toilet phenolic panel.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.

15
- Persiapan material kerja, antara lain : panel phenolic,  pedestal atau kaki, engsel grafity, hook
atau gantungan baju, pengunci dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting, gerinda,
bor screw driver, cutter, selang air, dll.
Pengukuran

- Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai (marking)
pada bagian lantai dan dinding pemasangan cubicle toilet.

- Gambar
Pengerjaan partisi ini dilakukan : Phenolic
setelah Board
pekerjaan finishing arsitektur toilet telah selesai,
yakni mulai dari penutup lantai, penutup dinding dan juga sanitary yang telah selesai
dipasang.
- Untuk pemasangannya, partisi toilet ini terdiri dari dua komponen yaitu bagian panel partisi
dan selanjutnya adalah hardwere atau perangkat kerasnya.
- Adapun untuk bagian panel partisi terdiri dari panel divider yang terdapat pada sisi pembatas
dan yang kedua adalah panel frontal yakni terdapat pada bagian sisi muka dan termasuk
bagian pintunya.
- Panel divider kita pasang pertama kali sesuai gambar shop drawing
- Selanjutnya panel frontal kita pasang, setelah semua sesuai gambar berikutnya panel pintu
bisa di pasang dan dilengkapi dengan aksesories (hook/gantungan, kunci, indicator)

Mulai

Pengajuan Shop Drawing &


Material

Marking Garis Bantu

Pemasangan Partisi 16

Perapihan Hasil Pekerjaan & Finishing


IV.f PEMASANGAN PLAFON PVC RANGKA BAJA RINGAN
1. Persiapan area kerja yang berhubungan dengan pekerjaan Plafond
Pastikan area kerja dapat digunakan untuk bekerja dengan efektif dan efisien serta
memperhatikan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3).
Pastikan pada area yang akan ditutup plapon sudah tidak ada begisting bekas pengecoran
plat, balok maupun ring balok.
Pekerjaan plester,acian dan benangan harus selesai sebelum pekerjaan plafon dimulai,
pastikan tinggi plester +10 cm dari elevasi plafon yang sudah ditentukan.

2. Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal dan memenuhi standar teknis selalu
perhatikan alat dan bahan yang akan digunakan. Berikut adalah alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan plafond :

Peralatan:
 Mesin Bor dengan ukuran 10 mm
 Cutter atau pemotong
 Mata bor yang digunakan memasang sekrup
 Grinder dan siku
 Waterpass
 Meteran dan palu
 Kabel listrik dan stop kontak

Bahan:
 Rangka plafon Baja ringan Full Sistem
 Plafon PVC dengan kualitas baik
 Paku, untuk kualitas paku terbaik dianjurkan untuk menggunakan paku biasa
dibandingkan paku beton
 Sekrup untuk memasang rangka hollow

3. PASANG RANGKA PLAFON


Sebelum memasang rangka plafon, pastikan kamu telah memberi tanda ketinggiannya.
Pastikan pemasangan tanda tidak melebihi ring balok. Sebab ring balok menjadi bagian
tembok yang cukup keras dan dapat membuat paku bengkok. Penandaan tersebut
sebaiknya dengan menggunakan waterpass untuk membuatnya tampak lebih rata.
Ketinggian plafon pun sebaiknya lebih dari tiga meter. Semakin tinggi maka akan semakin
baik. Lakukanlah dengan hati-hati ketika memasang rangka plafon ini. Pastikan sudutnya
sudah sesuai dan ukuran rangka dari bidang yang akan dipasang.

17
Gambar : Pekerjaan Plafond PVC

4. PASANGAN LIST PROFIL PVC


Setelah itu, kamu bisa langsung meletakkan dan memasang papan PVC tersebut. Cobalah
memasang papan tersebut dengan menggunakan bor dan sekrup yang sudah disiapkan
sebelumnya. Lakukan pemasangan satu per satu dan lembar demi lembar. Mulailah dari
satu sisi pinggiran tembok terlebih dahulu. Lalu, masukkan sisi papan PVC pada list profil
PVC yang telah dipasang sebelumnya. Sekrup bagian sisi lain papan PVC agar semakin
kuat.Bila papan PVC sudah terpasang, sambunglah kembali papan lain sampai
selesai. Pastikan pemasangan sekrup PVC sudah kencang agar tidak mudah lepas.

5. Rapikan Sisa Sampah


Setelah memasang plafon PVC, maka kamu bisa membersihkan sisa sampah dari
pemasangan. Kamu bisa memiisahkan antara sampah yang bisa terurai dan tidak dapat
terurai. Pastikan kamu membuangnya ke tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Sebab, sisa
potongan sisa PVC yang tersisa biasanya mempunyai bagian yang tajam atau runcing. Gunakanlah
alas kaki dan pelindung tangan, baik saat memasang maupun membersihkannya.Begitulah cara
mudah memasang plafon PVC yang bisa kamu lakukan. 

Mulai

Pengajuan Shop Drawing &


Material

Survei Level Ketinggian Dan


Membedakan Jenis Pekerjaan Plavon
(Drop Atau Datar)

Pemasangan Rangka Dan Plafon PVC

18
Finishing & Pembersihan Lokasi

IV.g PASANGAN DINDING BATA MERAH


Untuk material yang dibutuhkan antara lain bata merah, semen, pasir, dan air. Untuk
peralatan tidak diperlukan alat yang khusus, hanya diperlukan peralatan sederhana seperti
saringan pasir, cangkul, sekop, ember, sendok semen, dolak, meteran, waterpass, jidar
aluminium, profil kayu, dan benang nylon. Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding
bata dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
4. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk
pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan
yang ditetapkan).
5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah. 
6. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan. 
7. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
8. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum
1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar.

19
Gambar : Pekerjaan Saluran Keliling

Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan
plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan
bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding
dengan bantuan benang.Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah
disiram / dibasahi dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara
merata, menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps
untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari
persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang
ditentukan.Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian
dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian
selesai, permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok
jika diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak
rata atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga
memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.

Mulai

pengajuan shop drawing &


material

marking line saluran & bowplank

Pek. Galian tanah

Pek. Pasir urug dan lantai kerja


20

Pek. Pasangan Bata merah Finish


plester aci
IV.h pekerjaan Waterproofing dan Grouting roof Drain
a. Pekerjaan Waterproofing
Pelaksanaan pekerjaan waterproofing dilaksanakan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing coating.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe, kuas, roll,
ember, air, dll.

2. pekerjaan Waterproofing
 Pekerjaan water proofing dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
 Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih
dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
 Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
 Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat
beton atau kape scrabe.
 Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan
sikat kawat dan air bersih.
 Aplikasi waterproofing dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan
dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
 Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan ke dua dan dilapis
kembali dengan water proofing. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan
dinding diratakan samapi tidak ada celah atau rongga.

21
 Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
 Biarkan aplikasi water proofing setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu
baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24
jam.
 Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya.

Mulai

pengajuan material

Pembersihan lokasi kerja dari


sampah dan debu

Pekerjaan water proofing tiga lapis

Uji tes rendam 1 x 24 jam (Aman / Tidak)

Selesai / Ulangi
22
b. PEMASANGAN ROOF DRAIN
Pemasangan Roof Drain harus hati-hati dan menggunakan teknik yang tepat. Hal ini
di maksudkan agar fungsi Roof Drain menjadi lebih efektif dan terhindar dari
malfungsi alat, berikut langkah pemasangan roof drain :

1. Pastikan atap atau dak yang akan di pasangi Roof Drain tidak ada genangan air. Jika
masih ada, keringkan dengan menggunakan selang. Selanjutnya pastikan dak atau
atap telah bersih dari sampah atau serpihan bekas pekerjaan lainnya.
2. Siapkan bahan-bahan yang di gunakan untuk pemasangan Roof Drain. Bahan-bahan
tersebut seperti pasir, semen, dan Roof Drain.
3. Grouting atau campurkan bahan semen dan pasir dengan adukan yang benar ke
sekeliling pipa yang berhubung dengan dak dan beton.

23
4. Siapkan pipa dan potong pipa tersebut dengan baik dan benar dan jangan sampai
membuat retakan pada beton.
5. Ciping beton sekeliling permukaan pipa yang telah di potong.
6. Gunakan bounding agent untuk menyambung beton yang telah di ciping dengan
grouting untuk peletakan Roof Drain.
7. Ratakan lantai beton dan permukaan pipa menggunakan adukan semen tadi
8. Pasang part bawah Roof Drain terlebih dahulu
9. Setelah semen sudah kering, pasang cover Roof Drain.
10. Terakhir pasang skrup pengaman dengan benar agar cover Roof Drain tidak
terlepas.

Mulai

pengajuan material

Pembersihan lokasi kerja dari sampah dan genangan air

Pekerjaan core drill plat beton

Pemasangan pipa pvc dan grotuing

penyambungsn roof drain ke pipa pvc

Grouting tepi roof drain terhadap plat beton

Selasai
24
IV.i Metode Pelaksanaan Pekerjaan Cat Dinding Emultion
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Cat Dinding Emultion, adalah sebagai berikut:
1. Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat dinding.


 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding, sealer,
alkali (anti jamur), ampelas, air , dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.

2. Pekerjaan Pengecatan

 Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut


menggunakan kuas.

25
 Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
 Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
 Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, 
sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
 Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya
pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
 Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
 Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
 Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis
dengan menggunakan cat dinding emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

Mulai

pengajuan material

Proteksi area kusen,kaca,mapun lantai

Pembersihan dan perataan dinding kerja

26
Pengamplasan / penghalusan
IV.j Skriting Lantai (Plint Alumnium)

Skirting merupakan pembatas antara lantai dengan dinding yang biasanya dibuat jarak
10 cm pada dinding dan 15 pada lantai. Biasanya teknik skirting lantai ini digunakan untuk
menjaga dinding tetap bersih, terutama dari gesekan benda, mencegah debu dan kotoran
yang berkumpul di sudut dinding dengan lantai.

Dengan adanya teknik skirting ini akan mempermudah pemiliki rumah membersihkan
sudut-sudut tersebut. Pada metode yang dijelaskan Skirting lantai menggunakan bahan
Aluminium powder coating, berikut langkah langkah pemasanganya:

1. Pastikan bahwa semua dinding partisi tegak lurus pada bidang tegak lurus ke atas rata
tidak ada kemiringan (Survei).
2. Peda pemasangan scriting aluminium ini harus lurus rata dengan pemasangan sebelumnya
dan tidak ada rongga antara aluminium dan dinding partisi
3. Setelah instalasi, scriting aluminium dan dinding diberi sealer silicon agar menyatu
dengan partisi

Mulai
27
pengajuan material & Shop drawing

Survei alur scriting terhadap dinding

Pembersihan dan scriting aluminium

Selant aluminium terhadap dinding

Pembersihan cover aluminium

Selasai

28
IV.k D
IV.l AE
IV.m SE
IV.n AETE
IV.o RQ
IV.p GSS
IV.q SGT
IV.r ASF
IV.s DSY
IV.t R
IV.u RWYT
IV.v QWT
IV.w GT

29

Anda mungkin juga menyukai