Anda di halaman 1dari 11

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab.

Humbang Hasundutan

SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Pekerjaan : Pembangunan Drainase Desa Parik Sinomba

A. KETENTUAN UMUM
- Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas pekerjaan-pekerjaan yang pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia dan menggunakan peralatan khusus
- Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan mengacu persyaratan-persyaratan teknis yang tertera
dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan
Nasional maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya
- Peralatan yang digunakan harus memenuhi kualitas dan kuantitas. Hasil pekerjaan yang dilaksanakan harus baik serta
memenuhi persyaratan yang ada dalam dokumen kontrak
- Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Anggaran dan Direksi Pekerjaan dari tuntutan atas Hak paten, lisensi serta
hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan oleh Penyedia Jasa untuk dan
selama pelaksanaan Pekerjaan
- Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa, semua barang dan bahan yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah baru, belum dipergunakan
- Standar satuan yang dipergunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan standar satuan lain dapat
dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan
- Permohonan Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, penyedia harus mengajukan permohonan pelaksanaan pekerjaan kepada
pengawas dan atau direksi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Permohonan ini berlaku untuk semua item
pekerjaan dan semua tahapan pekerjaan. Permohonan ini dapat berupa lisan ataupun tulisan sesuai dengan ketentuan
dari Direksi Pekerjaan. Pekerjaan yang dilaksanakan tanpa mendapatkan persetujuan dari pengawas atau direksi
pekerjaan tidak akan dilakukan pembayaran
- Penanggung jawab dan Pelaksana Pekerjaan
Penyedia Jasa harus menempatkan wakilnya serta stafnya sesuai dengan struktur organisasi di lapangan setiap saat,
yang berwewenang dan bertanggung jawab tentang pelaksanaan pekerjaan. Apabila wakilnya serta stafnya tidak
dapat bekerja sama dengan Direksi lapangan, maka Penyedia Jasa wajib mengganti dengan pendidikan yang setara
dan atau lebih
- Pengujian Beton dan Uji Komposisi Campuran (Trial Test)
Penyedia wajib melakukan pengujian beton untuk beton f’c=12,2 MPa (K150), penjelasan lebih lanjut mengenai
ketentuan pengujian tersebut seperti ditentukan dalam metode pelaksanaan pekerjaan
- Asuransi
Semua tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan paket pekerjaan ini harus diasuransikan melalui Asuransi
Tenaga Kerja (ASTEK)/BPJS atau jenis/bentuk asuransi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku
- Pembayaran
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk keperluan semua kegiatan yang tersebut dalam spesifikasi
umum ini dianggap sudah termasuk dalam biaya umum dan keuntungan, kecuali bila ada dinyatakan dalam daftar
kuantitas dan harga.

B. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI/PERSONEL MANAJERIAL

Jabatan dalam Kualifikasi


Jumlah
No. pekerjaan yang akan Pengalaman
Sertifikat Kompetensi Kerja Org
dilaksanakan Kerja
1. Pelaksana 2 tahun Pelaksana Saluran Irigasi (TS 031) atau Pelaksana 1
Lapangan Pekerjaan Drainase Perkotaan
(SIP.14.001.4)
2. Petugas Keselamatan 0 tahun Sertifikat Keselamatan Konstruksi 1
Konstruksi

C. SPESIFIKASI PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

No. Jenis Alat Kapasitas Minimal Jumlah Keterangan

1. Truk / Dump Truk 3 m3 / 5 ton 1 Unit


2. Concrete Mixer 500 Liter 1 Unit

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

D. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


Jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun dengan memperhatikan kajian resiko yang mungkin terjadi pada saat
pelaksanaan pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan ini selama 120 (seratus dua puluh) Hari Kalender

E. KESELAMATAN KONSTRUKSI
a. Tenaga K3 Konstruksi yang dimiliki oleh penyedia harus mengindentifikasi bahaya dari setiap jenis proses atau
tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakukaan oleh
penyedia dengan mengikuti Tabel Identifikasi Bahaya berikut :
Identifikasi Bahaya
No. Jenis / Tipe Pekerjaan Ket
(Skenario Bahaya)
1. Galian tanah biasa - Terkena peralatan kerja
- Terperosok lubang galian
2. Pasangan batu - Tertimpa material
- Terkena peralatan kerja
3. Bekisting - Tertimpa material
- Terkena peralatan kerja
4. Pembesian - Tertimpa material
- Terkena peralatan kerja
5. Beton Cor - Tertimpa material
- Terkena peralatan kerja
6. Pengadaan dan Pemasangan - Tertimpa material
Cerocok Kayu Keras Ø 3-5 cm - Terkena peralatan kerja
Berdasarkan uraian diatas, Risiko Keselamatan Konstruksi untuk pekerjaan ini dalam kategori Kecil dan item
Pekerjaan Pasangan Batu sebagai tingkat risiko terbesar dengan identifikasi bahaya terbesar Tertimpa Material.
c. Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya lump-sum untuk pengadaan,
pemasangan penggunaan/operasi, dan biaya lainnya yang dibutuhkan untuk biaya K3 yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
d. Bila item pekerjaan/biaya lump sum diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan
utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia.
Pengukuran dan Pembayaran
Perhitungan untuk pembayaran pekerjaan K3 Konstruksi yang telah dilaksanakan dalam satuan Lumpsum (Ls)
berdasarkan harga yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Perhitungan untuk pembayaran harus
dilengkapi dengan data pendukung, foto dokumentasi pelaksanaan K3 Konstruksi yang telah disahkan oleh pengawas
dan direksi pekerjaan.

E. SPESIFIKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Pembuatan Papan Nama Proyek
Uraian Umum
Penyedia wajib memasang papan nama proyek ditempat lokasi pekerjaan dan dipancangkan ditempat yang mudah dilihat
umum sebanyak 1 buah. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan
harus ada selama pekerjaan berlangsung serta tidak boleh dicabut sebelum ada persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Bentuk, ukuran papan nama proyek 1,20 x 1,20 cm. Papan nama proyek menunjukkan nama instansi, nama kegiatan,
biaya kegiatan, sumber dana, tahun anggaran, jangka waktu pelaksanaan, nama pelaksana fisik (Penyedia).
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran yang ditetapkan dalam kegiatan pembuatan papan nama proyek adalah Unit berdasarkan
harga yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga

2. Pembuatan Profil/Patok
Uraian Umum
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia diwajibkan melakukan pengukuran untuk menentukan posisi pekerjaan yang
akan dilaksanakan bersama-sama dengan Pengawas dan direksi, melakukan pencocokan terhadap gambar-gambar
kontrak
- Hasil pengukuran digunakan sebagai dasar penyedia jasa untuk membuat gambar kerja (MC0/Shop Drawing)
- Bahan-bahan patok, profil dan lain-lain dibuat/dipakai dari balok kayu sembarang yang disetujui oleh Direksi
- Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur meteran dan alat ukur manual lainnya, pengukuran juga dapat
dilakukan dengan alat theodolith (T-0) atau total station (TS) di sepanjang jalur saluran/drainase dengan jarak
maksimal 50 m’ dan mengambil titik detail melintang saluran/drainase dan bangunan
- Penyedia bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut elevasi dan ukuran yang ditetapkan
dalam gambar. Semua patok-patok/referensi perlu dijaga dan dipelihara dari kerusakan dan lain-lain. Patok-patok kayu

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

dan bouwplank harus tetap berada pada titik pemasangan selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pengukuran
final pekerjaan (MC-100)
- Penyedia melaksanakan pekerjaan menurut elevasi yang sudah ditentukan, bila terjadi kesalahan pekerjaan harus
diulang kembali (dibongkar), dan semua biaya atas tanggungan Penyedia
- Penyedia wajib menyesuaikan ukuran-ukuran dengan situasi keadaan dilapangan dalam setiap pekerjaan, jika terjadi
selisih/perbedaan segera melaporkan kepada Direksi Pekerjaan, untuk dapat diperiksa dan dibetulkan sehingga menjadi
benar
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran yang ditetapkan dalam kegiatan pengukuran dan pematokan adalah Lumpsum (Ls)
berdasarkan harga yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga

3. Pembuatan Foto Dokumentasi Pekerjaan


Uraian Umum
- Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan album foto berikut keterangan
berupa penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan, pada saat
pelaksanaan dan setelah selesai dilaksanakan, dimana arah pengambilan melalui satu titik yang sama
- Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang sama dan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana dimungkinkan maka pada latar belakang diupayakan adanya suatu tanda
khusus (initial bangunan dan lokasinya) untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut
- Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera
juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui
- Semua item atau jenis pekerjaan harus diambil foto pelaksanaannya, untuk pekerjaan saluran jarak pengambilan foto
adalah maksimal tiap 50 m’
- Berita Acara Pembayaran harus dilengkapi dengan foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut
progres kemajuan pekerjaan dan lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan
100% dan ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 7 (tujuh) rangkap. Semua album menjadi
milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan/ dipinjamkan kepada siapapun.
Pengukuran dan Pembayaran
Mata pembayaran yang ditetapkan dalam kegiatan pembuatan foto dokumentasi adalah Lumpsum (Ls) berdasarkan harga
yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga

4. Gambar-gambar, Laporan dan Back Up Data


- Gambar-gambar Pekerjaan
a. Gambar kontrak
Gambar Kontrak adalah gambar yang dibuat oleh Pengguna Jasa yang dipergunakan pada saat proses pelelangan.
Gambar ini akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa sebagai dasar untuk pembuatan gambar kerja
b. Gambar-gambar yang dipersiapkan/dibuat oleh Penyedia Jasa
i. Gambar-gambar kerja (MC-0 / Shop Drawing)
Setelah penyerahan lapangan dilaksanakan, penyedia jasa melakukan kegiatan pembuatan profil atau patok
dilapangan. Kemudian berdasarkan hasil pematokan, penyedia jasa membuat gambar kerja (MC-0 / Shop
Drawing) untuk diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Gambar inilah nantinya
yang akan dipergunakan selama pelaksanaan pekerjaan
ii. Gambar terbangun / terpasang (As Built Drawing)
Gambar terpasang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak. Gambar-gambar
yang dilaksanakan akan diperiksa oleh Direksi/Pengawas, apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai maka
Penyedia Jasa memperbaiki kembali selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja. Penyedia Jasa harus
menyerahkan gambar bangunan terpasang meliputi gambar peta situasi, penampang memanjang, penampang
melintang dan gambar detail bagian-bagian bangunan. Semua gambar yang akan diserahkan harus terlebih
dahulu disetujui oleh Pengguna Jasa
c. Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set Gambar-gambar lengkap dilapangan.
- Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat laporan kemajuan pekerjaan yang meliputi laporan harian, mingguan dan bulanan.
Subtansi masing-masing laporan dan tata cara penyerahannya sebagai berikut :
a. Laporan harian.
Laporan harian minimal harus memuat informasi tentang kegiatan yang dilakukan penyedia jasa setiap hari, baik
yang bersifat pekerjaan sementara maupun pekerjaan permanen/pokok, jumlah tenaga kerja, peralatan yang
digunakan, bahan yang masuk kelokasi pekerjaan, kondisi cuaca dan perkiraan volume pekerjaan yang diselesaikan
pada hari yang bersangkutan. Laporan harian harus diperiksa dan disetujui Pengawas / Direksi pekerjaan setiap hari
b. Laporan mingguan
Laporan mingguan disusun berdasarkan rekapitulasi kumulatif kemajuan harian yang dicapai selama satu minggu.
Laporan mingguan harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas / Direksi pekerjaan. Laporan mingguan dijilid

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

bersamaan dengan laporan harian dalam satu minggu dan harus diserahkan kepada Pengguna Jasa setiap awal
Minggu berikutnya
c. Laporan bulanan
Laporan bulanan memuat kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan bersangkutan secara kumulatif dan
progres keuangan. Laporan bulanan harus diperiksa dan disetujui Pengawas / Direksi pekerjaan dan disetujui oleh
Pengguna Jasa serta harus sudah diserahkan setiap akhir bulan.
- Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat kontrak dengan mempedomani
urutan pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule) yang memuat diagram bar-chart dan S-curve
dengan bobot kemajuan pekerjaan minimal perminggu mulai tanggal pelaksanaan sampai dengan rencana selesai
pelaksanaan pekerjaan. Bobot ini nantinya akan menjadi pedoman bagi Direksi Pekerjaan untuk memantau dan
mengevaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
- Back Up Data Pekerjaan
Penyedia Jasa wajib membuat perhitungan back up data pelaksanaan pekerjaan baik itu back up data MC-0, back up
data bulanan maupun back up data MC-100. Back up ini nantinya diajukan oleh penyedia jasa untuk mendapat
persetujuan pengawas/direksi.

5. Pekerjaan Tanah
a. Galian Tanah
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan
- Penggalian tanah endapan lumpur, tanah biasa dan galian napal, cadas dan batu termasuk pekerjaan lainnya
yang berkaitan serta pengangkutan material hasil galian ke lokasi yang disepakati untuk tempat pembuangan
akhir atau penimbunan sementara (stock-piling) sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Setelah elevasi di sekitar jalur saluran didapat, tanda-tanda elevasi dengan bouwplank dan patok- patok pembantu
harus jelas sehingga dasar atau pedoman penggalian menjadi terarah dilapangan.
- Galian tanah biasa tanpa jarak angkut secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, penggalian
dilakukan sesuai gambar kerja yang telah direncanakan.
- Hasil galian ditempatkan disisi kiri/kanan saluran dan harus disebarkan secara merata serta diusahakan tidak
melampaui batas/profil rencana.
- Apabila ada tanah galian lebih yang tidak dipergunakan kembali untuk timbunan dan nantinya akan mengganggu
kinerja saluran dan akses jalan ke saluran maka material galian tanah tersebut harus diangkut keluar lokasi
pekerjaan.
- Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada
galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang
langsung/ ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan
menjadi tanggung-jawab Penyedia. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia.
- Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui
Direksi. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah saluran atau kesuatu tempat yang tidak akan
mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan. Penyedia harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan
material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
c. Timbunan Tanah / urugan tanah kembali
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan
- Penimbunan area hasil galian pondasi atau akibat pekerjaan lainnya sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk
dari Direksi Pekerjaan termasuk pemadatan dan perapihan permukaan timbunan.

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

Persyaratan Bahan
- Material/bahan timbunan harus bersih dari dan tidak berisi ranting, daun daun, akar akar dan material material yang
dapat membusuk
- Bahan timbunan tanah (tanah bekas galian) adalah pekerjaan timbunan pada lokasi dengan material dari hasil
galian pondasi yang memenuhi syarat spesifikasi untuk tanah timbunan dengan persetujuan Direksi atau material
timbunan yang diambil dari tanah di sekitar lokasi pekerjaan.
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Permukaan yang akan ditimbun harus dikupas dan dibersihkan dari kotoran yang ada, kemudian tanah
dihamparkan, diratakan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan dipadatkan lapis demi lapis
dengan menggunakan peralatan bantu pemadatan yang sesuai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan sampai
mencapai elevasi yang direncanakan.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

6. Pekerjaan Pasangan
a. Pasangan Batu
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan
- Pembuatan pasangan batu dengan menggunakan batu belah/pecah, agregat campuran pasir dengan semen PC
sesuai dengan perbandingan campuran yang telah ditentukan
Persyaratan Bahan
1) Batu untuk pasangan batu
- Batu yang dipakai pada pekerjaan pasangan batu haruslah batu yang bagus, bersih, keras, awet/bertahan lama,
padat, tidak berlapis-lapis, sejenis, bersih dari campuran besi, atau terbebas dari ketidaksempurnaan lainnya.
Batu tersebut harus diambil dari sumber atau quarry yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Penyedia harus menunjukkan terlebih dahulu sampel batu yang akan dipergunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan untuk bahan batu yang diambil dari lokasi quarry baru atau lokasi yang
sebelumnya belum pernah dipergunakan oleh Direksi Pekerjaan
- Batu pasangan terdiri dari batu belah/pecah dengan ukuran tidak lebih dari 10-15 cm dan setiap batu harus
mempunyai berat antara 5 kg sampai 15 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan
Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat
seperti tercantum diatas. Sebagai contoh : sebuah batu berukuran 0.10 x 0.10 x 0.15 m3 akan mempunyai berat
kira-kira 15 kg
- Untuk pasangan batu yang memiliki ketebalan lebih besar dari 30 cm, dapat mempergunakan batu belah/pecah
dengan ukuran 15-20 cm
2) Pasir
- Jenis pasir yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah pasir alam yang diambil dari sungai ataupun
pasir alam yang didapat dari sumber lainnya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
- Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan
yang baik
3) Semen
Semen yang dipergunakan adalah semen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, harus produksi dalam
negeri dan sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI) atau lebih tinggi. Merk atau jenis semen yang dipakai
adalah Semen Padang atau yang setara
4) Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam peralatan atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan
yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa gula atau organik. Air harus memenuhi ketentuan peraturan
yang berlaku
5) Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus dibuat dari semen portland dan pasir
dengan mortar jenis PC-PP tipe N atau perbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam gambar kerja untuk
tiap jenis pekerjaan. (Selanjutnya dipakai singkatan PC untuk semen portland, Ps untuk pasir, Kr untuk kerikil,
dalam kode perbandingan suatu adukan)
6) Penyedia Jasa wajib melaksanakan trial test untuk campuran / adukan pasangan batu pada saat penyedia akan
mulai melaksanakan pekerjaan pasangan batu. Dan untuk selanjutnya pelaksanaan trial test ini akan
dilaksanakan kembali apabila dipandang perlu oleh pengawas atau Direksi Pekerjaan

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

7) Semua persyaratan bahan yang akan dipergunakan apabila tidak disebutkan seperti diatas, adalah mengacu
kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Pemasangan batu dilakukan secara bertahap dan setelah pekerjaan galian profil saluran selesai dikerjakan dan
galian profil sudah sesuai dengan bouwplank/patok yang terpasang
- Adukan
Sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan pasangan batu, penyedia terlebih dahulu melakukan uji
komposisi campuran (trial test), test ini bertujuan untuk menunjukkan kompisisi campuran yang sesuai dengan
yang dipersyaratkan agar dapat diikuti oleh tenaga kerja atau pelaksana dilapangan.
Untuk bahan adukan, cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari
setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Apabila mesin yang
dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila
pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk dua kali
secara kering dan akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata. Adukan harus
dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang.
Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir hari
kerja.
- Alas Dan Sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus diletakkan dengan
alasnya tegak lurus kepada arah tegangan utama. Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi
padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak
boleh ada batu berimpit satu sama lainnya. Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang
- Perlindungan Dan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam melindungi dan
merawat pekerjaan yang telah selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang
ditentukan untuk beton
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan cukup deras atau hujan yang cukup lama yang dapat
mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau
pasangan batu kosong yang belum mantap/kaku.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

b. Plesteran
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan
- Penutupan permukaan pasangan batu menggunakan agregat campuran pasir dengan semen PC sesuai dengan
perbandingan campuran yang telah ditentukan, dimana area permukaan yang ditutupi sesuai dengan gambar
kerja atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Persyaratan Bahan
1) Pasir
- Jenis pasir yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah pasir alam yang diambil dari sungai ataupun
pasir alam yang didapat dari sumber lainnya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
- Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan
yang baik
2) Semen
Semen yang dipergunakan adalah semen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, harus produksi dalam
negeri dan sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI) atau lebih tinggi. Merk atau jenis semen yang dipakai
adalah Semen Padang atau yang setara
3) Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam peralatan atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan
yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa gula atau organik. Air harus memenuhi ketentuan peraturan
yang berlaku
4) Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan plesteran harus dibuat dari semen portland dan pasir dengan
mortar jenis PC-PP tipe N atau perbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam gambar kerja untuk tiap jenis
pekerjaan.

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

5) Semua persyaratan bahan yang akan dipergunakan apabila tidak disebutkan seperti diatas, adalah mengacu
kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
6) Direksi Pekerjaan berhak melakukan penolakan terhadap bahan yang tidak memenuhi ketentuan diatas, baik
bahan yang sudah berada dilokasi pekerjaan, bahan yang mau diangkut ke lokasi pekerjaan ataupun yang
masih berada di quarry.
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Pekerjaan plesteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 1 cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan
harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m’ dibawah tepi atas
atau sesuai dengan yang tertera pada gambar kerja
- Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran
harus rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman
air secara rutin
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (m2) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

7. Pekerjaan Beton
a. Pembuatan Beton
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan beton f’c=12,2 MPa (K150) (Beton Ready Mixed), tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan pekerjaan
- Proses pengangkutan beton dari batching plant kelokasi pengecoran, proses pengujian komposisi beton (slump
test dan pengambilan sampel kubus beton), proses pengecoran beton, pekerjaan permukaan sampai dengan
tahap perawatan beton
Persyaratan Bahan
1) Pasir
- Jenis pasir yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah pasir alam yang diambil dari sungai ataupun
pasir alam yang didapat dari sumber lainnya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
- Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan
yang baik
2) Semen
Semen yang dipergunakan adalah semen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, harus produksi dalam
negeri dan sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI) atau lebih tinggi. Merk atau jenis semen yang dipakai
adalah Semen Padang atau yang setara
3) Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam peralatan atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan
yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa gula atau organik. Air harus memenuhi ketentuan peraturan
yang berlaku
4) Agregat Kasar
- Agregat beton harus berasal dari batu yang padat, keras dan awet, bebas dari segala kotoran, bahan organik,
kontaminasi bahan kimia dan bahan perusak lainnya. Bila perlu Direksi Lapangan akan memerintahkan
pencucian supaya bersih dan menolak agregat yang tidak memenuhi spesifikasi ini.
- Agregat kasar untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan pemecah batu (stone crusher)
dengan ukuran agregat 1-2 cm.
5) Kualitas Beton
- Kualitas dan jenis beton yang dipergunakan adalah :
i. Beton mutu, f’c = 12,2 MPa (K150), slump (12±2) cm, w/c = 0,72 (ready mixed)
6) Dalam keadaan tertentu, pemakaian bahan campuran tambahan (Admixtures Material) untuk memperbaiki sifat
campuran dapat diperbolehkan dengan tetap mempedomani ketentuan peraturan yang berlaku
7) Semua persyaratan bahan yang akan dipergunakan apabila tidak disebutkan seperti diatas, adalah mengacu
kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
8) Direksi Pekerjaan berhak melakukan penolakan terhadap bahan yang tidak memenuhi ketentuan diatas, baik
bahan yang sudah berada dilokasi pekerjaan, bahan yang mau diangkut ke lokasi pekerjaan ataupun yang
masih berada di quarry.
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Campuran Beton
Beton mutu, f’c = 12,2 MPa (K150)

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

i. Pencampuran terhadap beton mutu f’c = 12,2 MPa (K150) dilakukan di batching plant, dengan ketentuan bahwa
proses pencampuran dan bahan-bahan yang dicampur harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Pengangkutan Beton
Hasil campuran beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton masih
merupakan mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan
apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan
yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari
ketinggian lebih dari 1.50 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0 m untuk satu kali pengecoran.
- Pengecoran Beton
i. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan cor yang direncanakan
sebelumnya. Penyedia Jasa harus mengingat pemadatan dari beton adalah pekerjaan yang penting dengan
tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan maximum. Pemadatan dapat dibantu dengan
pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan.
Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan
persetujuan Direksi
ii. Sebelum pengecoran dilaksanakan, lokasi pengecoran termasuk bekisting dan anyaman tulangan harus betul-
betul sudah disiapkan dan dibersihkan terlebih dahulu
iii. Jika lokasi pengecoran berair, maka harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara pemompaan
iv. Setiap beton yang telah dicor, harus langsung diikuti dengan pemadatan dengan menggunakan alat mekanis
berupa concrete vibrator atau alat lainnya yang disetujui oleh direksi pekerjaan
v. Pemadatan tidak boleh terlalu lama guna menghindarkan terjadinya segregasi (munculnya air dipermukaan
beton hasil pengecoran) akibat dari pemadatan tersebut
vi. Apabila terjadi penyambungan pengecoran beton yang lama dengan yang baru, maka seluruh bidang yang akan
disambung harus dikasarkan, dibersihkan dari kotoran, serta disiram dengan air semen
vii. Tenggang waktu antara adukan beton, yaitu mulai dicampur air sampai dengan selesai pengecoran, tidak boleh
lebih dari 1 (satu) jam. Jika ada adukan beton yang belum digunakan untuk mengecor dalam kurun waktu
tersebut, maka sisa beton tersebut tidak boleh dipergunakan lagi.
- Pekerjaan Permukaan
Untuk penyelesaian permukaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
a). Penyelesaian Kasar
Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian permukaan yang dicakar-cakar. Permukaan beton yang
diaci dengan penyelesaian kasar, harus teratur bebas dari tonjolan tapi tetap agak kasar. Permukaan beton yang
tanpa acuan dan ditentukan dengan penyelesaian kasar, harus digaruk rata dengan lis tetapi dengan mutu yang
sama seperti muka beton yang diacu dan dengan penyelesaian kasar
b). Penyelesaian Halus
Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaian papan kayu rata plywood atau pelat
baja untuk acuan. Muka beton diselesaikan dengan halus harus bebas dari tanda-tanda kayu; lekuk-lekuk dan
lain-lain kesalahan pemotongan. Pola dari papan cetak harus teratur, muka beton yang diacu dengan
penyelesaian halus harus digaruk kemudian digosok halus dengan penggosok kayu atau baja sampai rata dan
dengan mutu yang sama seperti yang diacu. Kecuali ditentukan lain maka penyelesaian halus harus dituntut
untuk permukaan beton yang tetap kelihatan.
- Perawatan Beton
i. Penyedia jasa diwajibkan melindungi beton yang baru dicor terhadap sinar matahari langsung, angin dan hujan
samapi beton sempat mengeras secara wajar.
ii. Penyedia jasa diwajibkan menghindarkan pengeringan yang terlalu cepat dangan cara-cara sebagaimana di
bawah ini :
a) Semua bekisting yang melingkupi beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur sampai dibongkar
b) Semua permukaan beton yang tidak terlindungi oleh bekisting harus ditutup dengan karung goni basah atau
bahan lain yang disetujui oleh tim direksi selama perkiraan pengikatan awal berlangsung dan selanjutnya
digenangi dengan air selama 14 hari sejak saat pengecoran, kecuali ditentukan lain oleh pengawas lapangan
atau direksi.
c) Pemeliharaan dengan penyiraman air minimal 2 x sehari harus dilakukan setelah bekisting dibuka.
Penyiraman dilakukan selama 7 hari.
d) Tidak dibenarkan menimbun atau mengangkut barang di atas beton atau memakai bagian beton sebagai
tumpuan selama menurut pengawas lapangan/direksi bahwa beton tersebut belum cukup mengeras.
- Pengawasan Pengecoran
i. Penyedia jasa harus meminta persetujuan secara tertulis kepada pengawas lapangan dan atau direksi sebelum
pengecoran dimulai
ii. Penyedia jasa dilarang melakukan pekerjaan pengecoran tanpa dihadiri oleh pengawas lapangan dan atau
direksi pekerjaan

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

- Pengujian Mutu Beton dan Slump Test


i. Penyedia wajib melakukan pengujian terhadap mutu beton dilaboratorium dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku. Uji mutu beton tersebut adalah uji kuat desak (compression test) terhadap benda uji berbentuk
silinder/kubus yang diambil selama pelaksanaan pengecoran beton. Pengujian mencakup slump test dan
pengambilan benda uji beton yang dilakukan maksimal untuk setiap trip/concrete mixing truck yang sampai
dilokasi pekerjaan dengan minimum 1 benda uji tiap pengambilan sampel pengujian
ii. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm atau kubus dengan ukuran 15x15x15 cm
atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku
iii. Persyaratan hasil pengujian ini dilampirkan saat mengajukan pembayaran pekerjaan beton
iv. Apabila dipandang perlu oleh pengawas atau Direksi Pekerjaan, maka Penyedia berkewajiban untuk
melaksanakan test/pengujian tambahan termasuk Slump Test sebagaimana diminta oleh Pengawas dan atau
Direksi Pekerjaan tanpa adanya biaya tambahan untuk melakukan test/pengujian dimaksud
v. Pembayaran terhadap pengujian beton dilakukan berdasarkan laporan pengujian beton. Dimana laporan
pengujian beton memuat paling sedikit tentang banyaknya sampel pengujian, hasil pengujian, biaya pengujian,
biaya mobilisasi dan biaya lainnya yang sah yang dibuktikan dengan kwitansi pengeluaran.
- Pengujian Ketebalan Beton
Penyedia wajib melakukan sampel untuk pengambilan uji ketebalan beton (core drill) pada saluran beton dan
apabila dipandang perlu oleh pengawas atau Direksi Pekerjaan pengujian ketebalan beton dilakukan pada titik-titik
tertentu sesuai arahan pengawas atau Direksi Pekerjaan atau pengambilan sampel dilakukan untuk tiap 50 m’
panjang saluran beton.
Proses tersebut diatas apabila menurut Penyedia terlalu sulit untuk dilakukan, Penyedia dapat mengajukan cara
pengujian ketebalan beton tanpa melakukan core beton. Akan tetapi cara tersebut harus dapat dengan jelas
menunjukkan ukuran ketebalan beton.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Pembayaran terhadap pekerjaan beton mutu f’c = 12,2 MPa (K150)
(ready mixed) dilakukan setelah hasil pengujian laboratorium keluar. Kualitas beton yang dibayarkan adalah sesuai
dengan kualitas beton hasil pengujian dan ukuran agregat kasar yang dipergunakan.
b. Tulangan
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan
- Pembentukan dan perakitan besi tulangan beton termasuk pengikatan dengan kawat beton sesuai dengan
gambar kerja atau petunjuk dari Direksi Pekerjaan
- Pengadaan dan pemasangan bahan besi beton Wiremesh M.6 Ulir (Pabrikasi)
Persyaratan Bahan
- Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton adalah besi polos yang memenuhi ketentuan standar SNI
termasuk kualitas kawat pengikat (kawat beton)
- Ukuran besi beton dibuat sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar kerja, dimana setiap batangan besi
tulangan harus tertera tanda atau logo standar SNI
- Besi beton yang akan dipasang dilapangan harus terbebas dari karat,minyak dan lain-lain yang dapat
mengurangi lekatan besi beton
- Untuk bahan besi tulangan Wiremesh M.6 Ulir (Pabrikasi) harus yang welded wiremesh dengan spesifikasi bahan
dan ukuran sesuai sertifikat SNI.
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Pembengkokan Tulangan
Penyedia Jasa harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan spesifikasi, kebutuhan
akan tulangan yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi
kepada Penyedia Jasa harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan
lainnya dan dibengkokkan dalam keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20
mm atau lebih harus dibengkokkan dengan mesin pembengkok yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh
Direksi. Ukuran pembengkok harus sesuai dengan standar yang ditentukan kecuali jika ditentukan lain, atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Bentuk-bentuk tulangan harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh
menyambung tulang tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan. Batang-batang besi tulangan yang telah bengkok tidak
boleh diluruskan untuk dipakai di pekerjaan tanpa adanya persetujuan dari pengawas lapangan dan atau direksi
- Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan dengan tepat pada tempat kedudukan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan untuk
menyambung tulangan-tulangan yang saling tegak lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan.
Penggunaan ganjal, alat perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perenggang dari beton
harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor. Perenggang tulangan dari besi
beton dan kawat harus sepadan dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara
- Untuk penyambungan tulangan lama dengan tulangan baru, beberapa hal harus diperhatikan :
a) Tulangan lama harus dibersihkan dari segala kotoran sisa beton yang menempel
b) Panjang penyambungan tulangan harus sesuai dengan gambar rencana, kecuali ditentukan oleh pengawas
lapangan dan atau direksi
c) Apabila dilakukan pengelasan maka harus dengan las penuh
- Tulangan Wiremesh M.6 Ulir (Pabrikasi)
Pemasangan untuk besi Wiremesh M.6 Ulir (Pabrikasi) sesuai dengan persyaratan dan ketentuan pemasangan
yang berlaku atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (kg) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
c. Bekisting/Perancah
Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan/persyaratkan untuk pelaksanaan
pekerjaan
- Pembuatan acuan dan penyangga, pemasangan bekisting sampai dengan pembongkaran kembali keseluruhan
bekisting
Persyaratan Bahan
- Multiflex dengan ukuran ketebalan min. 9 mm, Kayu kaso ukuran 5/7 cm untuk pengaku bekisting, kaso dengan
ukuran yang lebih besar untuk penyangga dan perancah dengan kualitas kayu kelas III. Perancah juga dapat
menggunakan kayu dolken kelas III ukuran 8-10 cm
Metode Pelaksanaan
- Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan ini dilaksanakan
- Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan memakai alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaan
- Acuan
Acuan harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk
permukaan yang diperlukan. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana dan penjelasan tentang-acuan dan harus
membuat contoh-contoh acuan untuk mendapat pengesahan Direksi. Acuan harus dipasang dengan sempurna,
sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang benar dari pekerjaan beton. Acuan untuk permukaan beton harus
sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang
padat. Jika dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian rupa sehingga
menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan terputus. Tiap kali sebelum pembetonan
dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi
sudah memeriksa dan memberi per-setujuan acuan yang telah dipasang. Untuk pembetonan di cuaca panas atau
kering, Penyedia Jasa harus membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton
dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera mungkin. Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi
- Perancah/Bekisting
Tiap-tiap cetakan harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus mudah distel. Tiang perancah boleh
mempunyai paling banyak satu sambungan yang tidak disokong kearah samping. Bambu juga boleh digunakan
untuk tiang perancah, asalkan dipikirkan terhadap stabilitas terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-
beban lain yang timbul selama pengecoran seperti akibat getaran alat penggetar, berat pekerja dll
- Bekisting dibentuk sesuai gambar rencana dan harus rapat atau tidak terdapat celah, sehingga adukan beton
tidak keluar pada saat pelaksanaan pengecoran.
- Dalam pemasangan bekisting, tidak boleh ada bidang yang bersentuhan dengan tulangan, untuk itu harus dipasang
beton decking (beton tahu) sebagai pengganjal setebal selimut beton yang ditentukan dalam gambar.
- Sebelum diisi dengan beton, bekisting harus dibersihkan dan disiram dengan air
- Pembongkaran Bekisting
Untuk beton struktural, pembongkaran bekisting dapat dilakukan minimal 2 minggu dari selesainya pengecoran
beton atau setelah mendapat persetujuan tertulis dari pengawas lapangan dan atau direksi. Pembongkaran harus
dilakukan secara hati-hati dan tidak mengakibatkan retak dan lecet pada beton. Semua bekisting harus dilepaskan
dari permukaan beton dan diangkut dari lokasi pekerjaan
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam satuan (m2) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Pembayaran berdasarkan harga yang ditawarkan
Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Spesifikasi Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Humbang Hasundutan

8. Pengadaan dan Pemasangan Cerocok Kayu Keras Ø 3-5 cm


Uraian Umum
Bahan untuk cerocok adalah terbuat dari kayu sembarang keras dengan ukuran diameter 3-5 cm, dengan jarak
pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar pekerjaan. Pemasangan Cerocok dilakukan sebelum pelaksanaan
pekerjaan pasangan batu. Pekerjaan pemasangan cerocok harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari direksi
pekerjaan sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan pasangan batu terutama dalam hal kedalaman pemancangan
cerocok kayu.
Pengukuran dan Pembayaran
Mata pembayaran yang ditetapkan dalam pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Cerocok Kayu Keras adalah m’
berdasarkan harga yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

9. Masa Pemeliharaan
Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat
Serah Terima Pertama Pekerjaan.

Doloksanggul, Juni 2023

Disetujui : Ditetapkan :
PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

ANGGIAT SIMANULLANG, ST, MT RONNI SILALAHI, ST


NIP. 19710209 200312 1 002 NIP. 19751216 200502 1 001

Spesifikasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai