Anda di halaman 1dari 25

NILAI UKURAN LETAK

(Pengukuran Kuartil, Desil dan Persentil)

Semester 4
Gasal 2020/2021
Pengukuran median digunakan untuk menentukan nilai
batas, norma atau ukuran atas nilai kelompok yang
dibagi menjadi 2 bagian, maka ;

Kuartil adalah pengukuran yang dilakukan untuk


menentukan nilai batas jika distribusi frekuensi dibagi
menjadi 4 bagian.

Sedangkan desil diaplikasikan jika distribusi data dibagi


menjadi 10 bagian

Serta persentil untuk distribusi frekuensi yang dibagi


menjadi 100 bagian
Kuartil (K)
Kuartil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 25 persen
dalam distribusi frekuensi.

 Fungsi kuartil untuk menentukan nilai batas tiap 25 persen dalam


distribusi yang dipersoalkan. Oleh sebab itu teknik ini diterapkan
jika analisis dilakukan dengan tujuan untuk membagi distribusi
menjadi 4 bagian, selanjutnya menentukan batas tiap 25 persen
distribusi yang dimaksud.

 Dalam statistik dikenal ada 3 nilai kuartil yakni; kuartil 1


(K1), kuartil 2 (K2) dan kuartil ke 3 (K3).
 Kuartil pertama (K1) adalah suatu nilai yang membatasi
25% distribusi bagian bawah dan 75 % distribusi bagian atas.

 Kuartil kedua (K2) adalah nilai yang membatasi 50%


distribusi bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal
ini kuartil kedua dapat diidentikkan dengan pengukuran median
(Mdn).

 Kuartil ketiga (K3) adalah nilai yang membatasi 75%


distribusi bagian bawah dan 25% distribusi bagian atas.

 Asumsi teknik pengukuran kuartil : data yang diperoleh dari


hasil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya
setingkat skala interval.
Desil (D)
 Desil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 10 persen
dalam distribusi frekuensi.

 Fungsi desil untuk menentukan nilai batas tiap 10 persen dalam


distribusi yang dipersoalkan. Teknik ini diterapkan jika kelompok
atau distribusi data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, untuk
selanjutnya menentukan batas tiap 10 persen distribusi dimaksud.

 Dalam statistik dikenal ada 9 nilai desil yakni; desil 1 (D1), desil 2
(D2), desil ke 3 (D3) dan seterusnya sampai dengan desil ke 9 atau
D9.
Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10%
distribusi bagian bawah dan 90 % distribusi bagian atas.

Desil kedua (D2) adalah nilai yang membatasi 20% distribusi bagian
bawah dan 80% distribusi bagian atas.

Desil kelima (D5) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi bagian
bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini desil kedua
dapat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn) dan kuartil
ke 2 (K2).

Desil kesembilan (D9) adalah nilai yang membatasi 90% distribusi


bagian bawah dan 10% distribusi bagian atas.

 Asumsi teknik pengukuran desil : data yang diperoleh dari hasil


pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya
setingkat skala interval.
Persentil (P)
Persentil adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 100 bagian yang
sama. Oleh karena itu fungsi persentil adalah menentukan nilai batas tiap 1
persen dalam distribusi yang dipersoalkan.

Teknik ini diterapkan jika kelompok atau distribusi data dibagi menjadi 100
bagian yang sama, untuk selanjutnya menentukan batas tiap 1 persen
dalam distribusi dimaksud.

Dalam statistik dikenal ada 99 nilai persentil yakni; persentil 1 (P1), persentil
2 (P2), persentil ke 3 (P3) dan seterusnya sampai dengan persentil ke 99
atau P99.
Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1%
distribusi bagian bawah dan 99 % distribusi bagian atas.
Persentil kedua (P2) adalah nilai yang membatasi 2% distribusi
bagian bawah dan 98% distribusi bagian atas.
Persentil ke 50 (P50) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi
bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini
persentil 50 dapat diidentikkan dengan pengukuran median
(Mdn) dan kuartil ke 2 (K2) serta desil ke 5 atau D5.
Persentil ke 99 (P99) adalah nilai yang membatasi 99% distribusi
bagian bawah dan 1% distribusi bagian atas.

 Asumsi teknik pengukuran persentil: data yang diperoleh dari


hasil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya
setingkat skala interval.

Anda mungkin juga menyukai