Anda di halaman 1dari 31

1

Lampiran 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BATUK EFEKTIF

SOP BATUK EFEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Di Setujui Oleh,


OPERASIONAL
PROSEDUR .........

Pengertian Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasikan


dan mengganggu di saluran napas dengan cara
dibatukkan.

Tujuan 1. Membebaskan jalan napas dari akumulasi sekret


2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan
diagnostik laboraturium
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret

Indikasi 1. Klien dengan gangguan saluran napas


akibat akumulasi sekret
2. Pemeriksaan diagnostik sputum di laboraturium

Petugas Perawat

Peralatan a. Tempat sputum


b. Tissu
c. Handscoon
d. Masker
e. Air putih hangat dalam gelas

Prosedur Tahap prainteraksi


2

Pelaksanaan
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Tahap kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mempersiapkan klien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di
dada dan satu tangan di perut
4. Melatih klien melakukan napas perut
(menarik napas dalam melalui hidung
hingga tiga hitungan, jaga mulut tetap
tertutup)
5. Meminta klien merasakan
mengembangnya perut
6. Meminta klien menahan napas hingga tiga
hitungan
7. Meminta klien menghembuskan napas
perlahan dalam tiga hitungan (lewat mulut,
bibir seperti meniup)
8. Meminta klien merasakan mengempisnya
perut
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di
pangkuan pasien bila duduk atau di dekat
mulut bila tidur miring)
10. Meminta penderita untuk melakukan napas
dalam 2 kali, pada inspirasi yang ketiga
tahan napas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir di pot yang telah di
sediakan
Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi terhadap hasil dari
tindakan.
2. Menganjurkan pasien untuk mengulangi
tindakan apabila masih di perlukan.
3. Berpamitan dengan pasien.
4. Mendokumentasikan hasil kegiatan.
5. Mencuci tangan.
3

Sumber http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1965/2/appendices.p
df

Lampiran 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : INDANG SRI WIGHATI
2. NIM : P1337420418083
3. Tanggal Lahir : 28 SEPTEMBER 2000
4. Tempat Lahir : BLORA
5. Jenis Kelamin : PEREMPUAN
6. Alamat Rumah
a. Desa : SUKOREJO
b. Kelurahan : KARANGREJO
c. Kecamatan : TUNJUNGAN
d. Kab / Kota : BLORA
e. Propinsi : JAWA TENGAH
7. Telepon
a. Rumah :-
b. HP 081234683659
c. E-mail : indangwighati.af@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Blora
2. Pendidikan SLTA di SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN, lulus tahun
2018
3. Pendidikan SLTP di SMP NEGERI 5 BLORA, lulus tahun 2015
4

4. Pendidikan SD di SD NEGERI 3 SUKOREJO, lulus tahun 2012

C. RIWAYAT ORGANISASI
1. KEROHANIAN ISLAM Prodi D III Keperawatan Blora

Blora,.................................2020

Indang Sri Wighati


NIM. P1337420418083
5

Lampiran 3

ASUHAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS PARU NY.J DENGAN


PENGELOLAAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD RAA SOEWONDO PATI

Di Susun Oleh :
Indang Sri Wighati
NIM. P1337420418083

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLORA


6

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Indang Sri Wighati


Tempat Praktek : Ruang Flamboyan RSUD RAA Soewondo Pati
Tanggal : 07-09 April 2021

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. J
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Lempake,Samarinda, Kalimantan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Lama Bekerja :-
No. Rekam Medis 279302
Tanggal Masuk RS : 06 April 2021
Tanggal Pengkajian : 07 April 2021
Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn.S
Pekerjaaan : Wiraswasta
Alamat : Pucak wangi, Pati
Hubungan dengan klien : Anak
7

II. RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat Kesehatan Klien


Keluhan Utama Sesak napas, batuk berdahak, nyeri
dada, demam dan badannya lemas
Riwayat Kesehatan Sekarang Saat dilakukan pengkajian pada hari
Rabu, 7 April 2021 klien
mengatakan sesak napas disertai
batuk berdahak selama ± 2 minggu
terakhir, nyeri dada, demam,
badannya lemas, dan nafsu makan
menurun. Klien mengatakan saat
batuk, dahaknya sulit keluar dan
dirinya tidak tahu cara melakukan
batuk efektif. TD: 110/60 mmHg,
N: 84×/menit, S: 38,8° C, RR:
29×/menit.
Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan belum pernah
dirawat di Rumah Sakit dan tidak
memiliki riwayat penyakit
Tuberculosis Paru. Klien juga
mengatakan tidak memiliki alergi
Riwayat Penyakit Keluarga obat maupun makanan apapun.
Klien mengatakan jika keluarganya
tidak memiliki riwayat penyakit
menurun seperti Jantung,
Hipertensi, maupun penyakit
8

menular seperti Tuberculosis Paru.

III. Perubahan Pola Kesehatan


Pola Kesehatan Klien
Aktivitas- Istirahat Sebelum sakit klien dapat
beraktivitas seperti biasanya tetapi
saat sakit, aktivitas dibantu oleh
keluarga. Klien mengatakan bahwa
sebelum sakit, tidur selama tujuh
sampai delapan jam pada malam
hari dan dua jam pada siang hari.
Sedangkan selama sakit, klien susah
tidur dan sering terbangun arena
sesak napas dan batuk.
Integritas Ego Klien mengatakan cemas dengan
penyakitnya dan klien merasa
terganggu karena tidak bisa
beraktivitas sehari- hari seperti
biasanya. Klien menyerahkan
semua pada petugas kesehatan yang
merawatnya.
Nutrisi Sebelum sakit : klien mengatakan
makan tiga kali sehari dengan nasi,
lauk, dan sayur dengan porsi
sedang, minum air putih ±1800
cc/hari.
Selama sakit : klien mengatakan
selama sakit napsu makannya
9

menurun. Klien makan tiga kali


sehari dengan menu rumah sakit dan
hanya habis setengah porsi, minum
±950cc/hari.
Eliminasi Sebelum sakit : Klien mengatakan
BAK lancar kurang lebih lima kali
sehari dan BAB satu sampai dua
kali sehari.
Selama sakit : klien mengatakan
BAK lima kali sehari dan BAB satu
kali sehari.
Nyeri / Keamanan Klien mengatakan dadanya terasa
nyeri karena batuk dan sesak napas,
skala nyeri tiga dan klien tampak
lemah.
Pernapasan Klien mengatakan sesak napas,
batuk berdahak dan napasnya cepat.
Interaksi Sosial Klien mengatakan saat ini hanya
berinteraksi dengan keluarga dan
petugas medis dan klien merasa
terisolasi karena penyakitnya
menular.

IV. Pemeriksaan Fisik


Observasi Klien
Keadaan Umum Lemah
Kesadaran Composmentis
GCS E4, M6, V5
Suhu S: 38,8° C
Nadi 84×/menit
Tekanan Darah 110/60 mmHg
10

Pernapasan 29×/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala Dbn
Mata Konjungtiva anemis
Hidung Terdapat cuping hidung
Telinga Dbn
Mulut Mukosa bibir kering
Leher Dbn
Dada/Thorax Inspeksi : Terdapat pergerakan
dinding dada cepat saat bernapas
Palpasi : Gerakan pernapasan tidak
teratur
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : Bunyi napas ronchi
Abdomen Dbn
Ekstermitas Dbn
Genetalia Dbn
Kulit Dbn

V. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan radiologi diperoleh hasil Cor : CTR < 50 %, bentuk dan
letak normal, Pulmo : Corakan vaskuler meningkat, tampak bercak
lapangan atas paru kanan. Diafragma kanan kiri normal. Sinus
kostofrenikus kanan kiri lancip.
Laboratorium diperoleh hasil kesan : Cor tak membesar, TB paru
aktif. Hasil tes : MTB DETECTED HIGH.

VI. Terapi
Terapi yang didapatkan Ny. J adalah Acetylcysteine 200 mg per oral
dan Meptin 25 mcg per oral.
11

VII. Analisis Masalah


Analisis Data Penyebab (etiologi) Masalah

Data Subjektif
Klien mengatakan
Secret yang kental, Bersihan jalan napas
batuk berdahak dan
napasnya terasa sesak. kelemahan dan upaya tidak efektif
Data Objektif batuk yang buruk
- RR 29 kali permenit
- Terdapat pergerakan
cuping hidung
kembang kempis
- Pergerakan dinding
dada cepat
- Suara napas ronchi

VIII. Diagnosis Keperawatan


Berdasarkan data yang diperoleh dari Ny. J didapatkan diagnosa
yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan secret yang
kental , kelemahan dan upaya batuk yang buruk ditandai dengan klien
mengeluh batu berdahak dan sesak napas, RR 29 kali permenit, terdapat
pergerakan cuping hidung kembang kempis, pergerakan dinding dada
cepat dan suara napas ronchi.
IX. Perencanaan
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebersihan
jalan napas menjadi efektif.
Kriteria hasil :
1) Pernapasan klien normal (16-20× permenit)
12

2) Tidak ada pergerakan otot bantu pernapasan


3) Bunyi napas normal
4) Sesak berkurang

b. Intervensi
1) Kaji fungsi pernapasan (bunyi napas, kecepatan, irama,
kedalaman, dan penggunaan otot bantu pernapasan).
Rasional : Penurunan bunyi napas menunjukkan atelectasis,
ronchi menunjukkan akumulasi sekret dan tidak efektifnya
pengeluaran sekresi, yang selanjutnya dapat menimbulkan
penggunaan otot bantu napas dan peningkatan kerja pernapasa.
2) Kaji kemampuan mengeluarkan sputum.Catat karakter, volume
sputum, dan adanya hemoptisis
Rasional : Pengeluaran dahak akan sulit bila sekret kental.
Sputum berdarah bila ada kerusakan paru atau luka bronchial
dan memerlukan intervensi lebih lanjut.
3) Berikan posisi fowler / semi fowler tinggi dan bantu klien
berlatih napas dalam dan batuk efektif.
Rasional : Posisi fowler memaksimalkan ekspansi paru dan
menurunkan upaya napas, ventilasi maksimal membuka area
atelaktasis dan meningkatkan gerakan sekret ke jalan napas
untuk dikeluarkan sehingga napas menjadi lega, bersihkan
sputum dari mulut bila perlu
4) Lakukan penghisapan lendir / suction.
Rasional : Mencegah obstruksi dan aspirasi
5) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
Acetylcysteine 3×200 mg per oral dan Meptin 3×25 mcg per oral
pada pukul 06.00, 14.00, dan 22.00 WIB.
Rasional : Pemberian Acetylcysteine untuk mengencerkan dahak
dan Meptin untuk mengobati sesak napas.
13

X. Implementasi
Hari / Jam Implementasi Respon
Tanggal
Rabu, 07 13.35 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
April pernapasan (bunyi batuk berdahak dan
2021 napas, kecepatan, irama, napasnya terasa sesak
kedalaman, dan
penggunaan otot bantu O : Terdapat bunyi napas
pernapasan) ronchi, pola napas klien
cepat, RR : 29×/menit,
terdapat otot bantu napas
14.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
dengan tim medis dalam secret masih kental,
pemberian obat oral susah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg masih merasa sesak
dan meptin 25 mcg, napas
respon klien
O : Secret terlihat kental,
terlihat adanya
penggunaan otot bantu
pernapasan
14.15 Mengkaji kemampuan S : Klien mengatakan
klien mengeluarkan susah mengeluarkan
sputum, catat karakter dahak
dan volume sputum,
respon klien O : Secret tampak
kental, volume ±1 cc
15.40 Memberikan posisi semi S : Klien mengatakan
fowler nyaman dengan posisi
yang diberikan
O : Klien tampak rileks
16.00 Membantu klien berlatih S : Klien mengatakan
napas dalam dan batuk setelah berlatih dapat
efektif, respon klien melakukan batuk efektif,
dahak lebih mudah
dikeluarkan
O : Klien tampak
14

berlatih melakukan batuk


efektif
19.35 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
pernapasan (bunyi batuk berdahak dan
napas, kecepatan, irama, napasnya terasa sesak
kedalaman, dan
penggunaan otot bantu O : Terdapat bunyi napas
pernapasan) ronchi, pola napas klien
cepat, RR : 29×/menit,
terdapat otot bantu napas
22.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
dengan tim medis dalam secret masih kental,
pemberian obat oral susah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg masih merasa sesak
dan meptin 25 mcg napas
O : Secret terlihat kental,
terlihat adanya
penggunaan otot bantu
pernapasan
Kamis, 06.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
08 April dengan tim medis dalam secret masih kental,
2021 pemberian obat oral susah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg masih merasa sesak
dan meptin 25 mcg napas
O : Secret terlihat kental,
terlihat adanya
penggunaan otot bantu
pernapasan
07.30 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
pernapasan (bunyi batuk berdahak tetapi
napas, kecepatan, irama, sesak napas mulai
kedalaman, dan berkurang
penggunaan otot bantu
pernapasan) O : Terdapat bunyi napas
ronchi, pola napas klien
cepat, RR : 27×/menit,
terdapat otot bantu napas
08.00 Mengatur posisi klien S : Klien mengatakan
semi fowler nyaman dengan posisi
yang diberikan
O : Klien tampak rileks
15

08.30 Membantu klien berlatih S : klien mengatakan


napas dalam dan batuk setelah berlatih dapat
efektif melakukan batuk efektif,
dahak lebih mudah
dikeluarkan
O : Klien mengikuti
instruksi perawat dan
tampak berlatih
melakukan batuk efektif
14.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
dengan tim medis dalam secret sudah mulai
pemberian obat oral mudah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg sesak napas berkurang
dan meptin 25 mcg
O : Secret terlihat cair,
terlihat adanya
penggunaan otot bantu
pernapasan
14.30 Mengkaji kemampuan S : Klien mengatakan
klien mengeluarkan dapat mengeluarkan
sputum dan catat volume dahak
sputum, respon klien
O : Klien tampak batuk
dan mengeluarkan
secret, volume ±2,5cc
17.00 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
pernapasan (bunyi batuk berdahak tetapi
napas, kecepatan, irama, sesak napas berkurang
kedalaman, dan
penggunaan otot bantu O : Bunyi napas ronchi
pernapasan) berkurang, pola napas
klien cepat, RR :
26×/menit, terdapat
pergerakan otot bantu
pernapasan
22.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
dengan tim medis dalam secret sudah mulai
pemberian obat oral mudah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg sesak napas berkurang
dan meptin 25 mcg
O : Secret terlihat cair,
terlihat adanya
penggunaan otot bantu
pernapasan
16

Jum’at, 06.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan


09 April dengan tim medis dalam secret sudah mulai
2021 pemberian obat oral mudah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg sesak napas berkurang
dan meptin 25 mcg
O : Secret terlihat cair,
tidak ada pergerakan otot
bantu pernapasan
07.00 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
pernapasan (bunyi batuk berdahak tetapi
napas, kecepatan, irama, sesak napas berkurang
kedalaman, dan
penggunaan otot bantu O : Bunyi napas ronchi
pernapasan) berkurang, pola napas
klien cepat, RR :
24×/menit, tidak terdapat
pergerakan otot bantu
pernapasan
09.00 Mengkaji kemampuan S : Klien mengatakan
klien mengeluarkan dahak mudah
sputum, catat karakter dikeluarkan
dan volume sputum
O : Klien tampak batuk
dan mengeluarkan
secret, volume ±3 cc
09.30 Mengatur posisi klien S : Klien mengatakan
semi fowler nyaman dengan posisi
yang diberikan dan sesak
berkurang
O : Klien tampak rileks
10.00 Membantu klien berlatih S : Klien mengatakan
napas dalam dan batuk lega setelah melakukan
efektif napas dalam dan batuk
efektif, dahak lebih
mudah dikeluarkan
O : Klien mengikuti
instruksi perawat dan
tampak melakukan batuk
efektif
13.00 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
pernapasan (bunyi batuk berdahak
napas, kecepatan, irama, berkurang dan sesak
kedalaman, dan
17

penggunaan otot bantu napas berkurang


pernapasan)
O : Bunyi napas ronchi
berkurang, pola napas
klien cepat, RR :
22×/menit, tidak terdapat
pergerakan otot bantu
pernapasan
14.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
dengan tim medis dalam secret sudah mulai
pemberian obat oral mudah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg sesak napas berkurang
dan meptin 25 mcg
O : Secret terlihat cair,
tidak terlihat adanya
penggunaan otot bantu
pernapasan
14.30 Mengkaji kemampuan S : Klien mengatakan
klien mengeluarkan dapat mengeluarkan
sputum dan catat volume dahak
sputum
O : Klien tampak batuk
dan mengeluarkan
secret, secret encer
dengan volume ±3cc
17.15 Mengkaji fungsi S : Klien mengatakan
pernapasan (bunyi batuk berdahak
napas, kecepatan, irama, berkurang dan sudah
kedalaman, dan tidak sesak napas
penggunaan otot bantu
pernapasan) O : Bunyi napas ronchi
berkurang, pola napas
klien normal, RR :
20×/menit, tidak terdapat
pergerakan otot bantu
pernapasan
22.00 Melakukan kolaborasi S : Klien mengatakan
dengan tim medis dalam secret sudah mulai
pemberian obat oral mudah dikeluarkan dan
acetylcysteine 200 mg sudah tidak sesak napas
dan meptin 25 mcg
O : Secret terlihat
cair,klien terlihat tidak
sesak, tidak ada
pergerakan otot bantu
18

pernapasan

XI. Catatan Perkembangan


Hari / Tanggal Evaluasi
Rabu, 07 April S : Klien mengatakan secret masih kental, susah
2021 dikeluarkan dan masih merasa sesak napas
O : Terdapat bunyi napas ronchi, pola napas klien
cepat, RR : 29×/menit, terdapat otot bantu napas,
secret terlihat kental,volume ±1cc
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi kaji fungsi pernapasan
(bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman, dan
penggunaan otot bantu pernapasan, kaji kemampuan
mengeluarkan sputum, catat karakter, volume
sputum, dan adanya hemoptisis, berikan posisi fowler
/ semi fowler tinggi dan bantu klien berlatih napas
dalam dan batuk efektif, bersihkan sputum dari mulut
bila perlu lakukan penghisapan lendir / suction
apabila tidak mampu mengeluarkan secret,
kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
Acetylcysteine 3×200 mg per oral dan Meptin 3×25
mcg per oral pada pukul 06.00, 14.00, dan 22.00
WIB.
Kamis,08 April S : Klien mengatakan secret sudah mulai mudah
2021 dikeluarkan dan sesak napas berkurang, klien dapat
melakukan batuk efektif
O : Bunyi napas ronchi berkurang, secret terlihat
cair, volume ±2,5cc, pola napas klien cepat, RR :
26×/menit, terlihat adanya penggunaan otot bantu
pernapasan
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi kaji fungsi pernapasan (bunyi
napas, kecepatan, irama, kedalaman, dan
penggunaan otot bantu pernapasan, kaji kemampuan
mengeluarkan sputum, catat karakter, volume
sputum, dan adanya hemoptisis, berikan posisi fowler
/ semi fowler tinggi dan bantu klien berlatih napas
dalam dan batuk efektif, bersihkan sputum dari mulut
19

bila perlu lakukan penghisapan lendir / suction


apabila tidak mampu mengeluarkan secret,
kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
Acetylcysteine 3×200 mg per oral dan Meptin 3×25
mcg per oral pada pukul 06.00, 14.00, dan 22.00
WIB.
Jum’at,09 S : Klien mengatakan batuk berdahak berkurang dan
April 2021 sudah tidak sesak napas, klien mengatakan dahak
mencair, klien dapat melakukan batuk efekttif
O : Bunyi napas ronchi berkurang, pola napas klien
normal, RR : 20×/menit, tidak terdapat pergerakan
otot bantu pernapasan, secret cair dengan volume ±3
cc
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi kaji fungsi pernapasan
(bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman, dan
penggunaan otot bantu pernapasan, kaji kemampuan
mengeluarkan sputum, catat karakter, volume
sputum, dan adanya hemoptisis, berikan posisi fowler
/ semi fowler tinggi, kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat Acetylcysteine 3×200 mg per
oral dan Meptin 3×25 mcg per oral pada pukul 06.00,
14.00, dan 22.00 WIB.

XII. Evaluasi

Diagnosa Keperawatan Hari/ Evaluasi


Tanggal
Ketidakefektifan Jum’at, S : Klien mengatakan batuk
bersihan jalan napas 09 April berdahak berkurang dan sudah tidak
berhubungan dengan 2021 sesak napas, klien mengatakan
penumpukan secret di dahak mencair, klien dapat
saluran napas melakukan batuk efekttif
O : Bunyi napas ronchi berkurang,
pola napas klien normal, RR :
20×/menit, tidak terdapat
pergerakan otot bantu pernapasan,
secret cair dengan volume ±3 cc
A : Masalah teratasi sebagian
20

P : Lanjutkan intervensi kaji fungsi


pernapasan (bunyi napas,
kecepatan, irama, kedalaman, dan
penggunaan otot bantu pernapasan,
kaji kemampuan mengeluarkan
sputum, catat karakter, volume
sputum, dan adanya hemoptisis,
berikan posisi fowler / semi fowler
tinggi, kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
Acetylcysteine 3×200 mg per oral
dan Meptin 3×25 mcg per oral pada
pukul 06.00, 14.00, dan 22.00 WIB.
21
22

Lampiran 4

LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Nama Mahasiswa : Indang Sri Wighati


NIM : P1337420418083
Nama Pembimbing : Siswanto S.Pd, S.Kep, Ns, M.Kes
Judul Proposal KTI : Asuan Keperawatan Tuberculosis Paru pada klien
dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas di RSUD RAA
Soewondo Pati

Tanda
Hari/ Materi Monitor
NO Saran Tangan
Tanggal Bimbingan Kaprodi
Pembimbng

1. Senin, 14 Konsultasi
September judul
2020

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

2. Senin, 21 Pengajuan
September judul
2020

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes
23

3. Senin, 28 Konsultasi
September judul
2020

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

4. Senin, 5 Pengajuan
Oktober bab I
2020

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

5. Senin, 12 Pengajuan
Oktober revisi bab I
2020

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

6. Kamis, 12 Bimbingan
November Luring
2020

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

7. Kamis, 26 Luring dan


November bimbingan
2020 bab 1

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes
24

8. Senin, 30 Pengajuan
November revisi bab I

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

9. Rabu, 13 Pengajuan
Desember revisi bab I
2020 dan pegajuan
babII, III
Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

10. Selasa, 17 Pengajuan


Desember revisi bab I,
2020 II, III

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

11. Rabu, 19 Konsultasi


Mei 2021 Bab IV dan
V
Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

12. Kamis, 20 Pengajuan


Mei 2021 revisi Bab
IV dan V

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes
25

13. Jum’at, 14 ACC


Mei 2021

Siswanto
S.Pd, S.Kep,
Ns, M.Kes

Blora,………………….………
Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Blora

Joni Siswanto, S.Kp., M.Kes


NIP. 196607131990031003
26

Lampiran 5

LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Nama Mahasiswa : Indang Sri Wighati


NIM : P1337420418083
Nama Pembimbing : Tavip Indrayana, S.Kep., Ns., M.Sc
Judul Proposal KTI : Asuan Keperawatan Tuberculosis Paru pada klien
dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas di RSUD RAA
Soewondo Pati

Tanda
Hari/ Materi Monitor
NO Saran Tangan
Tanggal Bimbingan Kaprodi
Pembimbng

1. Selasa, 22 Konsultasi
Desember, Bab 1, 2, dan 3
2020

Tavip
Indrayana,
S.Kep., Ns.,
M.Sc

2. Kamis, 20 Konsultasi
Mei 2021 Bab I - V

Tavip
Indrayana,
S.Kep., Ns.,
M.Sc
27

3. Jum’at, 21 ACC
Mei 2021

Tavip
Indrayana,
S.Kep., Ns.,
M.Sc

Blora,………………………
Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Blora

Joni Siswanto, S.Kp., M.Kes


NIP. 196607131990031003
28

Lampiran 6

LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Nama Mahasiswa : Dita Yuliartha


NIM : P1337420418050
Nama Pembimbing : 1. M. Nor Mudhofar, S. Pd, M. Kes.
2. Tavip Indrayana, S.Kep., Ns., M.Sc.
3. Siswanto, S. Pd, S. Kep, Ns, M. Sc.
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post
Haemorrhoidectomy dengan Fokus Studi Gangguan
Rasa Nyaman : Nyeri Akut Di Ruang Teratai IV RSUD
RAA Soewondo Pati.

No. Hari / Materi Saran Tanda Tangan Monitor


Tanggal Bimbingan Pembimbing Kaprodi
1. Kamis, 07 Revisi Revisi Bab I
Januari Proposal & III
2021 KTI

M. Nor
Mudhofar, S. Pd,
M. Kes.
2. Senin, 11 Revisi Revisi Bab I
Januari Proposal & III.
2021 KTI

M. Nor
Mudhofar, S. Pd,
M. Kes.
3. Selasa, 12 Revisi Revisi Bab I
Januari Proposal &
2021 ACC

Tavip Indrayana,
S.Kep., Ns.,
M.Sc.
29

4. Selasa, 12 ACC ACC


Januari Proposal Proposal
2021

Siswanto, S. Pd,
S. Kep, Ns, M.
Sc.
5. Kamis, 17 Revisi KTI Revisi Bab
Juni 2021 IV

M. Nor
Mudhofar, S. Pd,
M. Kes.
6. Jumat, 09 Revisi KTI ACC KTI
Juli 2021

M. Nor
Mudhofar, S. Pd,
M. Kes.
7. Senin, 12 Revisi KTI Revisi Bab I
Juli 2021 & ACC

Tavip Indrayana,
S.Kep., Ns.,
M.Sc.

Blora, 2021

Ketua Program Studi DIII


Keperawatan Blora

DAFTAR

Joni Siswanto, SKp., M.Kes


NIP. 1966071319900310031003
30

ADL : the Activity of Daily Living


AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
BACTEC : Bectom Dickinson Diagnostic Instrument Sustem
BB : Berat Badan
BCG : Bacillus Calmette Guerin
BTA : Bakteri Tahan Asam
CI : Confidence Interval
Depkes : Departemen Kesehatan
DM : Diabetes Mellitus
DNA : Deoxyribonucleic acid
E : Etambutol
HBC : High Burden Countries
HIV : Human Immunodeficiency Virus
HRZS(E) : Isnoid, Rifampisin, Pirazinamid, Etambutol
ICS : Inter Costal Space
IgG : Imunoglobulin G
INH : Isoniazid
Kg : Kilogram
LED : Light Emitting Diode
MDR : Multidrug-Resistant
Mg : Milligram
OAT : Obat Anti Tuberkulosis
PAP : Peroksidase Anti Peroksidase
R : Rifampisin
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
SOP : Standar Operasional Prosedur
31

VCT : Voluntary Counselling and Testing


WHO : World Health Organization
WSD : Water Sealed Drainage
Z : Pirazinamid

Anda mungkin juga menyukai