Anda di halaman 1dari 24
WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG. NOMOR 4 TAHUN 2023 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN EKSTREMISME BERBASIS KEKERASAN YANG MENGARAH PADA TERORISME TAHUN 2023-2024 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya ancaman ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Kota Bandung, yang menciptakan kondisi rawan yang mengancam hak atas rasa aman dan stabilitas keamanan daerah dan nasional sehingga diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme; b. bahwa sebagai upaya pencegahan dan — penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024, diperlukan peran Pemerintah Daerah untuk menjalankan strategi secara komprehensif dan langkah yang sistematis, terencana, dan terpadu dengan melibatkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan di Daerah; c. bahwa ... Mengingat : 1. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2022-2024; Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang- Undang Nomor 16 dan Nomor 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia Dahulu) tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Kecil di Djawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); . Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); . Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4284) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6216); 5. Undang-Undang ... . Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 293, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5602); . Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Kontflik Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5315); . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6757); . Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 238, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6841); . Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan Kepada Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6184) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan Kepada Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6537); 10. Peraturan ... Menetapkan : 10.Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2019 tentang Pencegahan Tindak Pidana Terorisme dan Perlindungan Terhadap Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Petugas Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6417); 11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 9); 12.Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pedoman Perlindungan Anak dari Radikalisme dan Tindak Pidana Terorisme (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 592); 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 247); 14. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yag Mengarah pada Terorisme Tahun 2022-2024 (Berita Daerah Kota Bandung Tahun 2022 Nomor 40); 15. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 1146 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah Pengarustamaan Gender (Berita Daerah Kota Bandung Tahun 2018 Nomor 50); MEMUTUSKAN: PERATURAN WALI KOTA TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN EKSTREMISME BERBASIS KEKERASAN YANG MENGARAH PADA TERORISME TAHUN 2023-2024. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Wali Kota ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah Kota adalah Daerah Kota Bandung. 2. Pemerintah ... 10. Pemerintah Daerah Kota adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Wali Kota adalah Wali Kota Bandung. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang selanjutnya disebut Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung. Tindak Pidana Terorisme adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan ‘suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme adalah keyakinan dan/atau tindakan yang menggunakan cara-cara kekerasan atau ancaman kekerasan ekstrem dengan tujuan mendukung atau melakukan aksi terorisme. Pencegahan Tindak Pidana Terorisme dan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme adalah segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah secara sistematis, terencana, dan terpadu dalam rangka mencegah terjadinya tindak pidana terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Kesiapsiagaan Nasional adalah kondisi siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya Tindak Pidana Terorisme melalui proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan. 11. Kontra ... 11, 12. 13. 14, 15. 16. 17. Kontra Radikalisasi adalah suatu proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan yang dilaksanakan terhadap orang atau kelompok orang yang rentan terpapar paham radikal Terorisme yang dimaksudkan untuk penyebaran paham radikal Terorisme. Deradikalisasi adalah suatu proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan untuk menghilangkan atau mengurangi dan membalikan pemahaman radikal Terorisme yang telah terjadi. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu tindak pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan /atau ia alami sendiri. Korban adalah orang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah dan garis menyamping sampai derajat ketiga, orang yang mempunyai hubungan perkawinan, atau orang yang menjadi tanggungan Saksi dan/atau Korban. Bantuan adalah layanan yang diberikan kepada Saksi dan/atau Korban oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam bentuk bantuan medis serta bantuan rehabilitasi psikososial dan psikologis. Korban Tindak Pidana Terorisme Masa Lalu adalah Korban langsung yang diakibatkan dari tindak pidana terorisme yang terjadi sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sampai dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang yang belum mendapatkan Kompensasi, bantuan medis, atau rehabilitasi psiko- sosial dan psikologis. 18. Pengarusutamaan 18. 19, 20. 21. 22. 23. Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme. Gender adalah konsep yang mengacu pada peran-peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya masyarakat. Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi laki- laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan dan upaya Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme. Keadilan Gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan. Analisa Gender adalah proses yang dibangun secara sistematik untuk mengidentifikasi dan memahami pembagian kerja/peran laki-laki dan perempuan, akses dan kontrol terhadap sumber-sumber aya pembangunan, partisipasi dalam proses pembangunan dan manfaat yang mereka nikmati termasuk dalam Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme, pola hubungan antara laki-laki dan perempuan yang timpang, yang di dalam pelaksanaannya memperhatikan faktor- faktor lainnya seperti kelas sosial, ras dan suku bangsa. Penanggung Jawab adalah instansi yang menjadi penanggung jawab kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024. 24, Kelompok ... 24, Kelompok Kerja adalah kelompok kerja untuk mengoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024. BAB II RENCANA AKSI DAERAH Bagian Kesatu Tujuan Pasal 2 Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme bertujuan: a. untuk meningkatkan perlindungan hak atas rasa aman bagi masyarakat Daerah Kota dari Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban pemerintah dalam melindungi hak asasi manusia dalam rangka memelihara kondusifitas wilayah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan b. sebagai pedoman dalam keordinasi _pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di Daerah Kota pada Tahun 2023-2024. Bagian Kedua Pelaksanaan Pasal 3 Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024 memperhatikan prinsip-prinsip: a. hak asasi manusia; b. supremasi hukum dan keadilan; c. pengarusutamaan gender; d. pemenuhan ... pemenuhan hak anak; keamanan dan keselamatan; tata kelola pemerintahan yang baik; partisipasi dan pemangku kepentingan yang majemuk; dan kebhinekaan dan kearifan lokal. pemoe Bagian Ketiga Rincian Pasal 4 Rincian Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini Bagian Keempat Pembentukan Kelompok Kerja Pasal 5 (1) Pemerintah Daerah Kota membentuk Kelompok Kerja dalam Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme. (2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk untuk memudahkan koordinasi, komunikasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan dalam melakukan Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme. (3) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota. (4) Kelompok Kerja terdiri atas: a. Perangkat Daerah yang membidangi tugas pokok dan fungsi atau kewenangan masing-masing sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; melibatkan perguruan tinggi; lembaga adat; media; dan kelompok masyarakat. gpos (5) Kelompok ... (5) (1) (2) (3) 10 Kelompok Kerja Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme dikoordinasikan oleh Kepala Badan. Bagian Kelima Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pasal 6 Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024 melibatkan partisipasi masyarakat, kelompok/organisasi perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh perorangan atau kelompok/organisasi masyarakat. Dalam mendorong partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan: a. menyampaikan informasi tentang penyelenggaraan Pencegahan dan Penanggulangan _Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024, kepada masyarakat melalui media massa; b, memberikan dukungan penguatan kapasitas terhadap organisasi kemasyarakatan agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam penyelenggaraan Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024; ¢. melibatkan tokoh masyarakat dalam _pelaksanaan sosialisasi, penyuluhan dan penyebarluasan informasi Pencegahan dan Penanggulangan _Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme ‘Tahun 2023-2024; d. memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat tangguh dan sadar Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di nagari/desa atau kelurahan; dan/atau e, memfasilitasi sarana dan prasarana dalam mendukung sosialisasi dan penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan oleh kelompok masyarakat. Bagian ... (1) (2) (3) q (2) 1 Bagian Keenam Pelaporan Kegiatan Pasal 7 Badan melaporkan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024 kepada Wali Kota dan Gubernur pada setiap periode. Periode pelaporan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024 dilaksanakan secara berkala sebanyak 2 (dua) kali setiap tahunnya. Laporan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah memuat: hasil identifikasi; = langkah penanganan yang dilakukan; kendala dan hambatan; kebutuhan mendesak; ao 2 rekomendasi; dan hal lainnya yang diperlukan. Bagian Ketujuh Evaluasi Pelaksana Rencana Aksi Pasal 8 Badan melaksanakan evaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2023-2024 pada setiap periode pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2). Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. koordinasi; dan/atau b. rapat kerja. 2 Pasal 9 Biaya atas pelaksanaan Peraturan Wali Kota ini bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan /atau b. sumber pembiayaan lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 10 Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, _ memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bandung. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 16 Februari 2023 WALI KOTA BANDUNG, TTD. YANA MULYANA Diundangkan di Bandung pada tanggal 16 Februari 2023 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG, TTD. EMA SUMARNA BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2023 NOMOR 4 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA |AN HUKUM PADA SEKRETARI/ KOTA BANDUNG, NIP. 19760604 200604 1 002 PILAR-1 : PENCEGAHAN LAMPIRAN : PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR TANGGAL MATRIKS RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN EKSTRIMISME BERBASIS KEKERASAN YANG MENGARAH PADA TERORISME :4 Tahun 2023 6 Februari 2023 NO MASALAH STRATEGIS AKSI PENCEGAHAN INDIKATOR KEBERHASILAN ouTPUT INSTITUSI TERKAIT DINAS/OPD/ = 1|u Fokus 1. Peningkatan Sosialisasi dan Pendidikan tentang Bahaya dan Risiko Ektremisme Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme 1 Pendidikan Kurangnya pemahaman terkait isu-isu ekstrimisme kekerasan yang mengarah pada terorisme di dunia pendidikan Sosialisasi dan integrasi kurikulum tentang bahaya ekstrimisme kekerasan yang mengarah pada terorisme di lingkungan pendidikan serta membentuk wawasan keberagamaan dan kebangsaan 5 Tersedianya materi kurikulum tentang bahaya ekstrisme kekerasan yang mengarah pada terorisme untuk lingkungan sekolah ‘Terbentuknya Perwal tentang kurikulum pendidikan mencegah ekstrimisme kekerasan yang mengarah pada terorisme T, Materi kurikulum terkait pencegahan ekstrimisme kekerasan yang mengarah pada terorisme di tingkat SD-SMP 2. Perwal tentang kurikulum Dinas Pendidikan | X | X Kota Bandung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Sosialisasi ke Masyarakat Kurangnya kepekaan dan kepedulian masyarakat terkait isu ekstrimisme kekerasan yang mengarah pada terorisme, terutama pada kelompok Tentan ” Peningkatan kepedulian dan kepekaan masyarakat lewat sinergi dengan program yang sudah ada (Kampung toleransi, kampung tangguh dan tanggap bencana, dll) dan forum yang ada (FKUB, FKPT, FPK, FKDM, dll) . Sosialisasi ke tokoh agama dan tokoh masyarakat, guru agama. . Sosialisasi dan kampanye kepada ragam kelompok masyarakat dengan memetakan kebutuhan terkait pemahaman dan pencegahan ekstrimisme dan terorisme. |. Sosialisasi dan kampanye kepada kelompok rentan dengan beragam kebutuhan dan karakteristik lewat sejumlah program dan forum yang telah ada. . Sosialisasi dan kampanye kepada kelompok anak muda . Sosialisasi kepada LSM, Kelompok Studi yang fokus pada isu ekstremisme ~ Adanya pemetaan yang lebih strategis untuk program sosialisasi ke masyarakat. . Adanya kegiatan sosialisasi strategis untuk kelompok masyarakat terkait pencegahan ekstrimisme dan terorisme . Modul dan materi sosialisasi yang sesuai kebutuhan dan segmen masyarakat . Program kerja dan laporan program sosialisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Kementerian Agama Forum Kerja Sama Pendidikan Tinggi Forum: Komunikasi Antar Umat Beragama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Forum Pembauran Kebangsaan ‘Tokoh Masyarakat Organisasi Keagamaan/ Kemasyarakatan Fokus 2. Peningkatan Pemahaman tentang Nilai Kebangsaan, Cinta Tanah Air dan Kearifan Lokal 1 | Kurangnya Meningkatkan nilai toleransi | Mengintensifkan 1. Materi dan + Badan Kesatuan sosialisasi di level | masyarakat, kepekaan dan _ sosialsasi langsung ke konten Bangsa dan Politik RT dan RW tentang | pemahaman nilai-nilai masyarakat lingkup RT sosialisasi Kota Bandung nilai-nilai kebangsaan, dan cinta tanah | dan RW dan dilakukan | 2. Laporan + Kecamatan di Kota kebangsaan dan _| air di lingkungan. monev pertiwulan. pelaksanaan Bandung cinta tanah air sosialisasi + Kelurahan di Kota Bandung 2 | Belum Menanamkan kembali nilai- | Meningkatnya indeks | 1. Materi dan * Badan Kesatuan Maksimainya nilai siliwangi: silih asah, silih | toleransi dan inklusi konten sosialisasi | Bangsa dan Politik pananaman nilai- | asuh, silih asih, dan silih sosial dalam kehidupan | 2. Laporan Kota Bandung nilai kearifan lokal | wawangi ke berbagai lapisan | berbangsa dan pelaksanaan * Dinas Kebudayaan sebagai basis masyarakat. bernegara sosialisasi dan Pariwisata pencegahan Kota Bandung ekstremisme * Kecamatan di Kota kekerasan yang Bandung mengarah pada + Kelurahan di Kota terorisme Bandung Fokus 3. Penguatan Kepasitas Aparatur Pemerintah Daerah dalam Pencegaban Ekstremisme Kekekerasan yang Mengarah pada Terorisme 1 | Penguatan Penguatan pengetahuan, Meningkatnya Program-program * Badan Kesatuan Kapasitas pemahaman dan kemampuan | pengetahuan, pelatihan Bangsa dan Politik Aparatur aparatur pemerintah daerah pemahaman dan penanggulangan Kota Bandung Kurangnya dan apparat keamanan dalam | kemampuan aparatur | ekstremisme * Badan pengetahuan, penanggulangen ekstrimisme | daerah dan aparat kekerasan yang Kepegawaian dan pemahamandan | kekerasan yang mengarah —| keamanan dalam mengarah pada Pengembangan kemampuan pada terorisme penanggulangan terorisme Sumber Daya aparatur daerah ekstremisme kekerasan Manusia Kota dalam yang mengarah pada Bandung penanggulangan terorisme ekstrimisme kekerasan yang mengarah pada terorisme Fokus 4. Optimalisasi Peran dan Fungsi RT/RW dalam Pemantauann Perpindahan Penduduk - Peran RT/RW 1, Revitalisasi fungsi sosial 1. Terbentuknya Rekapitulasi data Kurang optimalnya | RT/RW dalam peran konsolidasi RT/RW | kependudukan peran fungsi pencegahan ekstrimisme terkait pencegahan RT/RW dalam kekerasan yang mengarah ekstrimisme yang monitoring dan pada terorisme terkait mengarah pada pendataan monitoring dan pendataan terorisme perpindahan keluar-masuknya penduduk penduduk. 2. Pemanfaatan 2. Sosialisasi dan sistem SIPAKU pemanfaatan sistem untuk pendataan Sistem Informasi warga Pelayanan Administrasi Kewilayahan Terpadu (SIPAKU) untuk pendataan. 3. Pemekaran wilayah RT/RW bagi yang jumlah warganya banyak, dalam rangka memudahkan monitoring. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung Bagian Tata Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kota Bandung Kecamatan di Kota Bandung Kelurahan di Kota Bandung RT/RW di Kota Bandung Fokus 5. Membangun Sistem Deteksi Dini Berbasis Masyarakat 1] Belum optimalnya | 1. Menghidupkan kembali | Terlaksananya aktivitas | Laporan Rutin sistem pencegahan Keamanan dan Ketertiban | Kamtibnas di dini ekstremisme Masyarakat (Kamtibmas) | kewilayahan kekerasan yang Pembuatan mengarah pda terorisme di tingkat | 2. Percepatan penanganan masyarakat setiap laporan dan kejadian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Kecamatan di Kota Bandung. Kelurahan di Kota Bandung Fokus 6. Peningkatan kapasitas anak muda dan perempuan dalam Pencegahan Ekstremisme kekerasan 1 ]Belum optimainya | 1. Optimalisasi peran ‘Adanya sinkronisasi | Pelaporan Kegiatan- Badan Kesatuan pelibatan anak Paskibra, Pramuka, program-program ‘kegiatan kepemudaan| —_Bangsa dan Politik muda dalam Karang Taruna dan untuk anak muda Kota Bandung pencegahan Organisasi dengan memasukkan Dinas Pemuda dan ekstremisme Kemasyarakatan dan materi-materi Olah Raga Kota kekerasan yang Pemuda (OKP) pencegahan Bandung mengarah pada 2. Pelatihan-pelatihan anak | ekstremisme kekerasan Dinas Pendidikan terorisme muda yang mengarah pada Kota Bandung terorisme Dinas Sosial Kota Bandung Kecamatan di Kota Bandung Kelurahan di Kota Bandung Komite Nasional Pemuda Indonesia Karang Taruna di Kota Bandung 2 |Masihlemahnya | 1. Pelibatan Pemberdayaan | Sinkronisasi program | Laporan Pelakeanaan Badan Kesatuan peran dan Kesejahteraan Keluarga | pemerintah terkait isu | kegiatan Bangsa dan Politik pelibatan (PKK) dan kader perempuan dengan Kota Bandung perempuan dalam perempuan di tingkat RW | program pencegahan Dinas pencegahan 2. Pelibatan Dharma Wanita | ekstremisme kekerasan Pemberdayaan ekstremisme 3. Kolaborasi dengan yang mengarah pada Perempuan dan kekerasan yang organisasi yang focus pada | terorisme Perlindungan mengarah pada isu perempuan Anak Kota terorisme Bandung Kecamatan di Kota Bandung Kelurahan di Kota Bandung Fokus 7. Peningkatan Peran Media dan Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Sosialisasi tentang Bahaya dan Risiko Ekstremisme Kekerasan 1 [Belum optimainya | Pelibatan media massa dalam | Tersebamya konten- |1. Konten sosialisasi | » Dinas Komunikasi |X |X peran media massa | program sosialisasi konten pencegahan media dan Informatika dalam pencegahan | pencegahan ekstremisme esktremisme kekerasan |2. Laporan bukti Kota Bandung dan sosialisasi kekerasan yang mengarah _| yang mengarah pada penyebaran © Kelompok bahaya dan risiko | pada terorisme terorisme kepada informasi Informasi ekstremisme semua lapisan Masyarakat (KIM) kekerasan yang masyarakat diRW mengarah pada © Organisasi media terorisme © Organisasi wartawan. 2 | Belum T. Pelibatan perguruan ‘Adanya hasil kajian 1. Laporan penelitian |» Dinas Pendidikan |X |X maksimalnya tinggi dan lembaga kajian | tematik dan berkala ‘| 2. Policy brief Kota Bandung kajian-kajian dalam penelitian dan terkait situasi 3. Naskah akademik | * Perguruan tinggi akademik yang analisis stituasi ekstremisme kekerasan | 4. Task force * Badan Kesatuan mendukung ekstremisme kekerasan | yang mengarah pada kerjasama antar Bangsa dan Politik pencegahan yang mengarah pada terorisme Perguruan Tinggi Kota Bandung ekstremisme terorisme * Badan kekerasan yang Perencanaan mengarah pada 2, Kerjasama antar Pembangungan, terorisme perguruan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung _ Fokus 8. Pelibatan Dunia Usaha dalam Pencegahan Ekstremisme Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme 1 [Belum 1. Pemberian bantuan Terpenuhi kebutuhan 1. Stimulan * Badan Kesatuan |X |X dilibatkannya sosial bagi mantan ekonomi mantan bantuan sosial Bangsa dan Politik dunia usaha dalam napiter dan keluarga napiter dan keluarga 2. Tersedianya Kota Bandung mendukung 2. Penyediaan lapang kerja lapangan ae i pencegahan untuk keluarga mantan pekerjaan : 's Koperasi ekstremisme napiter untuk ee kekerasan yang keluarga/ Menengah Kota mengarah pada mantan Bandung terorisme napiler + Dinas Ketenaga kerjaan Kota Bandung Dinas Sosial Kota Bandung * Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung + Bagian Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kota Bandung PILAR-2 : PENANGANAN DAN PENEGAKAN HUKUM T xo MASALA AKSI PENANGANAN DAN INDIKATOR DINAS/OPD/INsTIT | WAKTU STRATEGIS PENEGAKAN HUKUM KEBERHASILAN ee USI TERKAIT far Fokus 1. Peningkatan Koordinasi dalam Penegakan Hukum Belum optimainya Adanya forum koordinasi eee : Bangea dan koordinasi antar yang semakin intensif Bersama (Sekber) Politik Kota Organisasi dalam penegakan hukum Bandung Perangkat Daerah | Membangun Sekretariat terkait ekstremsime + Kepolisian Resor 1 | dalam penegakan | Bersama (Sekber) untuk kekerasan yang See ile hukum terkait mempermudah koordinasi mengarah pada terorisme » Kamat Distik ekstremisme penegakan hukum Militer 0618-BS kekerasan yang Kota Bandung mengarah pada + Kejaksaan terorisme Negeri Kota Bandung Fokus 2. Peningkatan Kepasitas Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan dan Penanggulangan Ekstremisme Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tevlaksananya * Badan Kesatuan 1 | Semakin pentingnya | Sosialisasi aturan terhadap _| Penanganan dan Cao Bangea dan : enegakan hulcim yang tcthacap 8 ‘Aparat Politik Kota peningkatan Aparat Penegak Hukum (APH) | lebih humanis dan’ Papert Bandung i i mekanis menghormati Hak Asasi | (Apri + Kepolisian Resor kapasitas aparat mengenai mekanisme Manusia (HAM) terkait . poeneee A ekstremisme kekerasan ites oe Bandun; Penegak hukum | penanganan mantan napiter | yang mengarah pada coe! * Komando Distrik dalam penanganan terorisme dari APH Militer 0618-BS : Kota Bandung ekstremisme . Kejalsaan jegeri Kota kekerasan yang Bandung mengarah pada terorisme Fokus 3. Kampanye Sadar Hukum Kepada Multi Stakeholder 1 |Mengkampanyeka |1. Membuatkonten-konten | 1. Berkurangnya tingkat | Materi co konten’ * Badan Kesatuan Sadar Hukum bahan kampanye terkait pelanggaran eee Bangsa dan ‘rep sadar huk masyarakat Politik Kota melalui media jar hukum. 2. Meningkatnya ae sosial, sosialisasi kedisiplinan dalam : ome langsung secara 2. Program Aparatur masuk setiap nacrtes : a masif dengan sekolah SD dan SMP Ungleungan sckolal Informatika Kota seluruh pemangiu Bandung kebijakan © Bagian Hukum : pada Sekretariat (stackholder) Daerah Kota Bandung, Kepolisian Resor Kota Besar Komando Distrik Militer 0618-BS_ Kota Bandung Kejaksaan ‘Negeri Kota Bandung Kecamatan di Kota Bandung Kelurahan di Kota Bandung Fokus 4, Penanganan Mantan Napiter, Returnee dan Keluarganya 1. | Masih lemahnya | K0ordinasi antar Perangkat | resintegrasinya aktivitas | Teflaksananya Badan Kesatuan pean CPD dnian |Detrah dalam meneneol, | erga Devan clam |*O%HDHA | Baga ten Leieerncereaec, keluarganya Sa napiter, returnee dan Bandung mantan Napiter, napiter, returnee dan. cue eae Returnee dan keluarganya Keluarganya dalam Daerah Terkait upaya rehabilitasi dan reintegrasi PILAR-3 : KERJASAMA DAN KEMITRAAN 10 yo MASALAH AKSI INDIKATOR oureut DINAS/OPD/INSTITUSI | WAKTU STRATEGIS KERJASAMA/KEMITRAAN | KEBERHASILAN TERKAIT TG Fokus 1. Peningkatan Kerjasama Antar Perangkat Daerah dan Instansi Terkait 1 | Belum optimalnya _| Akses data dan informasi | Tersampaikannyadata | Data dan © Kementerian Hukum | x | X Kerjasama/koordina | mengenai Kelompok rentan, | dan informasi terhadap | informasi dan Hak Asasi sidalam akses data | dan mantan dan keluarga | perangkat daerah terkait | kelompok rentan Manusia dan informasi Napiter. dan mantan * Badan Nasional tertkait kelompok napiter Penanggulangan rentan dan Mantan Terorisme Napiter + Kepolisian Resor Kota Besar Bandung * Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung + Perangkat daerah terkait Fokus 2. Peningkatan Kerjasama/Kemitraan Pemerintah Daerah dan Masyarakat 1 |Belum terlaksana | Pelaksanaan kolaborasi Terfasilitasinya Laporan * Badan Kesatuan x ]Xx kolaborasi dalam _| dalam proses deradikalisasi | pelaksanaan kolaborasi | pelaksanaan Bangsa dan Politik proses deradikalisasi dalam proses kolaborasi dalam Kota Bandung deradikalisasi proses Non Governmental deradikalisasi Organization a Fokus 3. Peningkatan Kerjasama/Kemitraan Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat 1 | Belum optimainya | Mengintensifkan program | Terlaksananya program _| Laporan | * Badan Kesatuan sosialisasi dan diseminasi. diseminasi oleh pelaksanaan Bangsa dan Politik diseminasi kebijakan Pemerintah Pusat ke kegiatan Kota Bandung dan program Pemerintah Daerah diseminasi pemerintah pusat ke daerah Fokus 4, Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Dunia Internasional 1 |Terbatasnya ruang | Mengintensifkan program | Terlaksananya program | Dokumen * Badan Kesatuan | kerjasama program | Kerjasama dengan kerjasama dengan kerjasama dengan Bangsa dan Politik | antara pemerintah _ | organisasi internasional organisasi internasional | organisasi Kota Bandung | Daerah dengan internasional * Bagian Kerja Sama organisasi pada Sekretariat internasional Daerah Kota Bandung * Badan Perencanaan Pembangungan, Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung WALI KOTA BANDUNG, Salinan sesuai dengan aslinya TTD. KEPALA BAGIAN HUKUM YANA MULYANA PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG, BS S

Anda mungkin juga menyukai