Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KUIS PERTEMUAN 14

NAMA : IRA AMALIA AS-SYIFA

NPM : 221FI08003

PRODI : DIII KEBIDANAN

MATA KULIAH : KONSEP KEBIDANAN

SOAL :

1. Sebutkan ruang lingkup standar kebidanan dan jelaskan satu persatu tujuan dan
persyaratan umum!
2. Sebutkan kewajiban bidan terhadap tugasnya dan sebutkan kewajiban bidan terhadap
profesinya!
3. Sebutkan karakteristik pendidikan berkelanjutan!

JAWABAN:

1. Ruang Lingkup 24 Standar Praktik Kebidanan


a. Standar Pelayanan Umum
1. persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

Tujuan: memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan


kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang tua yang bertanggung
jawab

Persyaratan:

1) Bidan bekerjasama dengan kader Kesehatan dan sector terkait sesuai dengan
kebutuhan
2) Bidan didik dan terlatih dalam:
- Penyuluhan Kesehatan
- Komunikasi dan keterampilan konseling dasar
- Siklus menstruasi, perkembangan kehamilan, metode kontrasepsi, gizi,
bahaya kehamilan pada usia muda, kebersihan dan Kesehatan diri,
Kesehatan/kematangan seksual dan tanda bahaya pada kehamilan.
- Tersedianya bahan untuk penyuluhan Kesehatan tentang hal-hal tersebut
di atas. Penyuluhan Kesehatan ini akan efektif bila pesannya jelas dan
tidak membingungkan.

2. pencatatan dan pelaporan


Tujuan: mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk
pelaksanaan penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.
Prasyarat:
- Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran
dan kematian ibu dan bayi.
- System pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan
bayi dilaksanakan sesuai ketentuan nasional atau setempat.
- Bidan bekerja sama dengan kader atau tokoh masyarakat dan
memahami masalah Kesehatan setempat.
- Register kohord ibu dan bayi, kartu ibu KMS Ibu hamil, Buku KIA
dan PWS KIA, Partograf digunakan untuk pencatatan dan pelaporan
pelayanan. Bidan memiliki persediaan yang cukup untuk semua
dokumen yang diperlukan.
- Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format
pencatatan tersebut diatas.
- Pemerataan ibu hamil
- Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatat
jumlah kasus dan jadwal kerjanya setai hari.

b. Standar Pelayanan Antenatal


3. Standar identifikasi ibu hamil
- Tujuan: bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi
ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
- Persyatan: bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk
menemukan ibu hamil dan memastikan bahwa semua ibu hamil telah
memeriksakan kandungan secara dingin dan teratur.

4. Standar pemeriksaan dan pemantauan antenatal


- Tujuan: memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini
komplikasi kehamilan.
- Persyaratan: bidan mampu memberikan pelayanan antenatal berkualitas,
termasuk penggunaan KMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil
pemeriksaan kehamilan (kartu ibu)

5. Standar palpasi abdominal


- Tujuan: memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin,
penentuan letak, posisi dan bagian bawah janin
- Persyaratan:
o Bidan telah di didik tentang prosedur palpasi abdominal yang
benar
o Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam
kondisi baik
o Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima
masyarakat
o Menggunakan KMS ibu hamil atau buku KIA, kartu ibu untuk
pencatatan.
o Adanya system rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang
memerlukan rujukan.
(Bidan harus melaksanakan palpasi abdominal pada setiap
kunjungan antenatal)
6. Standar pengelolaan anemia pada kehamilan
- Tujuan: menemujkan anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan
tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung
7. Standar pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
- Tujuan: mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan
dan melakukan Tindakan yang diperlukan.
- Persyaratan:
o Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, pengukuran
tekanan darah.
o Bidan mampu: Mengukur tekanan darah dengan benar, mengenali tanda-
tanda preeklampsia; Mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan
melakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan

8. Standar persiapan persalinan


- Prasyarat:
o Semua ibu harus melakukan dua kali kunjungan antenatal pada trimester
terakhir kehamilan
o Adanya kebijaksanaan dan protocol nasional/setempat tentang indikasi
persalinan yang harus di rujuk dan berlangsung di rumah sakit
o Bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan persalinan
yang aman dan bersih.
o Peralatan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal tersedia
o Perlenglengkapan penting yang diperlukan untuk melakukan
pertolongan persalinan yang bersih dan aman tersedia dalam keadaan
DTT atau steril
o Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepat
jika terjadi kegawat daruratan ibu dan janin
o Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA kartu ibu dan partograf
o Sisytem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang mengalami
komplikasi selama kehamilan

c. Standar Pertolongan Persalinan


9. Standar asuhan persalinan kala satu
- Tujuan: untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam
mendukung pertolongan persalianan yang bersih dan aman untuk ibu dan
bayi.

10. Standar persalinan kala dua


- Tujuan : memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.
- Persyaratan:
o Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ketuban pecah.
o Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara
bersih dan aman.
o Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan
steril
o Perlengkapan alat yang cukup
11. Standar penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga
- Tujuan :membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban
secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan paska
persalinan,memperpendek kala tiga,mencegah atoni uteri dan retensio
plasenta.
12. Standar penanganan kala dua dengan gawat janin melalui episiotomy
- Tujuan :mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomy jika ada
tanda tanda gawat janin pada saat kepala janin meregangkan perineum.

d. Standar Pelayanan Masa Nifas


13. Standar perawatan bayi baru lahir
- Tujuan : menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya
pernafasan serta mencegah hiportemia,hipoglikemia dan infeksi.
14. Standar penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan
- Tujuan : mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman
setelah kala empat untuk memulihkan Kesehatan bayi,meningkatkan asuhan
sayang ibu dan sayang bayi , memulai pemberian IMD.
15. Standar pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
- Tujuan : memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah
persalinan dan penyuluhan ASI eksklusif

e. Standar penanganan kegawatan obstetric dan neonatus


16. Standar penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester tiga
- Tujuan : mengenali dan melakukan Tindakan cepat dan tepat perdarahan
dalam trimester tiga kehamilan.
17. Standar penanganan kegawatan dan eclampsia
- Tujuan : mengenali secara dini tanda tanda dan gejala preeklampsi berat dan
memberikan perawatan yang tepat dan segera dalam penanganan
kegawatdaruratan bila ekslampsia terjadi.
18. Standar penanganan kegawatan pada partus lama
- Tujuan : mengetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan
kegawatdaruratan pada partus lama atau macet.
19. Standar persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor
- Tujuan : untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan
menggunakan vakum ekstraktor
20. Standar penanganan retensio plasenta
- Tujuan : mengenali dan melakukan Tindakan yang tepat Ketika terjadi
retensio plasenta total/persial.
21. Standar penanganan pendarahan postpartum primer
- Tujuan : mengenali dan mengambil Tindakan pertolongan kegawatdaruratan
yang tepat pada ibu yang mengalami pendarahan postpartum primer/atoni
uteri.
22. Standar penanganan perdarahan postpartum sekunder
- Tujuan : mengenali gejala dan tanda-tanda perdarahan postpartum sekunder
serta melakukan penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.
23. Standar penanganan sepsis puerperalis
- Tujuan : mengenali tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil Tindakan
yang tepat
24. Standar penanganan asfiksia neonaturum
- Tujuan : mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum,
mengambil Tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan
kegawatdaruratan bayi baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum.

2. Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya Yaitu:


a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien,keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya,kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan kepentingan klien.

Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya Yaitu:

a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu
kepada masyrakat.
b. Setiap harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

3. Karakteristik Pendidikan berkelanjutan


a. Komprehensif
Sistem Pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh anggota profesi
bidan
b. Berdasarkan analisis kebutuhan
Sistem Pendidikan berkelanjutan harus berkelanjutan menyelenggarakan Pendidikan
yang berhubungan dengan tugas (job related)dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan.
c. Berkelanjutan
Sistem Pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan Pendidikan yang
berkesinambungan dan berkembang
d. Terkoordinasi secara internal
Sistem pendidikan berkelanjutan bekerjasama dengan institusi Pendidikan dalam
memanfaatkan berbagai sumber daya dan mengelola berbagai program Pendidikan
berkelanjutan
e. Berkaitan dengan sistem lainnya
System Pendidikan berkelanjutan memiliki tiga (3) aspek subsistem yang
merupakan bagian dari sistem-sistem yang lain diluar sistem Pendidikan yang
berkelanjutan. Ketiga aspek tersebut adalah:
- Perencanaan tenaga Kesehatan (health manpower planning)
- Produksi tenaga Kesehatan (health manpower production)
- Manajemen tenaga Kesehatan (health manpower magement)

Anda mungkin juga menyukai