Anda di halaman 1dari 25

BAB V

PROGRAM PUSKESMAS KELILING

Puskesmas keliling adalah unit pelayanan kesehatan keliling yang


dilengkapi dengan alat transportasi dan sejumlah SDM dari puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan
puskesmas di luar gedung dalam wilayah kerjanya.

Program Kerja di Bidang Kesehatan selain Kesehatan Reproduksi dan


Rhematroid Artritis yaitu Puskesmas Keliling. Tujuan dari program ini adalah
untuk member dan memudahkan pengobatan kepada masyarakat baik dari segi
biaya maupun dari segi jarak tempuh ke tempat pelayanan kesehatan.

Kegiatan Puskesmas Keliling ini dimulai dengan proses pendaftaran.


Kemudian warga diberikan nomer urut berdasarkan urutan kedatangan dan
dipersilahkan untuk menunggu di ruang tunggu yang telah disediakan. Jam 09.15,
warga mulai dipanggil satu persatu untuk memulai konsultasi dan pemeriksaan
kesehatan. Setelah itu, warga akan mendapatkan resep obat dan selanjutnya kertas
resep diberikan ke bagian farmasi (obat). Warga yang dating cukup banyak, tetapi
masih dalam perkiraan yang sudah ditetapkan.

Manfaat kegiatan puskesmas keliling adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat mendapatkan pengobatan secara gratis.


2. Melatih kemampuan mahasiswa KKN dalam berkomunikasi dengan
warga.
3. Mengasah kemampuan praktek mahasiswa dalam mengahadapi pasien
yang sesungguhnya dengan pengawasan dari mantra, bidan, dan dokter.
4. Menambah pengalaman mahasiswa KKN dalam berhadapan dengan warga
dan memahami kondisi masyarakat.
Kendala dalam pelaksanan kegiatan Puskesmas Keliling adalah :

1. Mantri dan bidan dating tidak tepat waktu.


2. Ketepatan pemberian obat masih kurang baik.
3. Ketersediaan obat dan plastic obat masih terbatas.
4. Sanitasi ruangan obat masih kurang baik.
BAB V
PROGRAM POSYANDU LANSIA
A. Pengertian
1. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
Posyandu Lansia nerupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya.
2. Posyandu lansia/kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau/UKBM yang
dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri
khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah yang
telah berusia 60 tahun keatas.
B. Tujuan Posyandu Lansia

Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat,


sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.

C. Sasaran Posyandu Lansia


1. Sasaran Langsung
Kelompok pra usia lanjut ( 45-59 )
Kelompok usia lanjut ( 60 ke atas )
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi ( 70 tahun ke atas )
2. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada
Organisasi social yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
Masyarakat luas
D. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat system 5 meja, pelayanan yang
diselenggerakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan
kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota
penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia system 5 meja
seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan system pelayanan 3
meja, dengan kegiatan sbb :
- Meja I : Pendaftaran lansia, pengukuran lansia, pengukuran dan
penimbangan BB dan TB.
- Meja II : Melakukan pencatatan BB, TB, indeks massa tubuh
(IMT). Pelayanan kesehatan sperti pengobatan sederhana dan
rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
- Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini
juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.

E. Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia


Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu
antara lain :
1. Penegetahuan lansia yang rendah tentang manfaat piosyandu
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari
pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menghadiri
kegiatan posyandu , lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang
bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah
kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini,
pengetahuan lansia menajadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan
sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia.

2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau
posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena
penurunan daya atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau
lokasi posyandu ini berhubungan dengan factor keamanan atau
keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah
untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbilkan kelelahan
atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau
motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.

3. Kurangnya dukungan keluarga ungtuk mengantar maupun


mengingatkanlansia untuk dating ke posyandu
Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau
ketersediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga
bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri
untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan
lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusah membantu mengatasi segala
permasalahan bersama lansia.

4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu


Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar
atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.
Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau
mengikuti kegiatan di adakan posyandu LANSIA. Hal ini dapat dipahami
karena sikap seseorang adalah suatu cermi kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk
bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada
stimulus yang menghendaki adanya suatu respons

F. Bentuk Pelayanan posyandu Lansia


Pelayanan kesehatan di posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan kesehatan
fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju
Sehat ( KMS ) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita ( deteksi
dini ) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PUSKESMAS KAYU
TANGI ( BP UMUM )

NO HARI/TGL KEGIATAN TEMPAT PETUGAS JUMLAH PARAF KET


PESERTA PETUGAS

1. Senin/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 68


Bahrudin
03-02-14 2. Menanyakan Kayu
Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi
2. Selasa/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna
Bahrudin
04-02-14 2. Menanyakan Kayu 57
Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi

3. Rabu/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 43


Bahrudin
05-02-14 2. Menanyakan Kayu
Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi
1. Menerima Klien
4. Kamis/ 2. Menanyakan PKM Dr.Risna 43
Bahrudin
06-02-14 keluhan Kayu Yetty
Lantur
3. Mengukur tekanan Tangi
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi

5. Jum’at/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 43


Bahrudin
07-02-14 2. Menanyakan Kayu
Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi

6. Sabtu/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 37


Bahrudin
08-02-14 2. Menanyakan Kayu
Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi
7. Senin/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 85
Bahrudin
2. Menanyakan Kayu
10-02-14 Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi

8. Selasa/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 60


Bahrudin
2. Menanyakan Kayu
Yetty
keluhan
11-02-14 3. Mengukur tekanan Tangi Lantur

darah dan suhu (jika


demam).
4. Mencatat registrasi

9. Rabu/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 45


Bahrudin
2. Menanyakan Kayu
12-02-14 Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi

10. Kamis/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 40


Bahrudin
2. Menanyakan Kayu
13-02-14 Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi

11. Jum’at/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 25


Bahrudin
2. Menanyakan Kayu
14-02-14 Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi
12. Sabtu/ 1. Menerima Klien PKM Dr.Risna 45
Bahrudin
2. Menanyakan Kayu
15-02-14 Yetty
keluhan Tangi
Lantur
3. Mengukur tekanan
darah dan suhu (jika
demam).
4. Mencatat registrasi
BAB V
LAPORAN PROGRAM PUSKESMAS POLI GIZI DI
PUSKESMAS
KAYU TANGI TGL 03 FEBRUARI S/D 15 FEBRUARI 2014

1. Definis program

Program gizi yaitu perencanaan yang dilakukan untuk mempertahankan


dan memperbaiki gizi pada masyarakat. Dalam program klinik gizi di
PKM Kayu Tangi mengadakan program mengenai upaya perbaikan gizi
pada masyarakat, khususnya cakupan wilayah PKM Kayu Tangi
Banjarmasin.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui karakteristik status gizi anak dan balita yang
berkunjung di PKM Kayu Tangi Banjarmasin.
b. Tujuan khusus
 Mengetahui status gizi anak & balita melalui pengukuran berat
badan
 Mengetahui status gizi anak & balita melalui pengukuran tinggi
badan
 Mengetahui status gizi anak & balita melalui pengukuran
Lingkar kepala

3. Manfaat
a. Sumber informasi tentang pelaksanaan program perbaikan gizi
masyarakat
b. Untuk menambah pengetahuan atau dapat menajdi tambahan asupan
ilmu tentang pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat.
RENCANA KEGIATAN PROGRAM POLI GIZI PUSKESMAS
KAYU TANGI TAHUN 2012

RENCANA
NO HARI/TGL KEGIATAN TEMPAT SASARAN KET
1. Kamis, 06 Feb  Menimbang BB SDN.SN. Murid kelas I
2014 anak SM 5 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga
2. Jum’at, 07 Feb  Menimbang BB SDN. SM Murid kelas I
2014 anak 1 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga
3. Sabtu, 08 Feb  Menimbang BB SDN. SM Murid kelas I
2014 anak 2 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga
4. Senin, 10 Feb  Menimbang BB SDN.SM Murid kelas I
2014 anak 10 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga
5. Selasa, 11 Feb  Menimbang BB SDN.SN.S Murid kelas I
2014 anak M7 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga

6. Rabu, 12 Feb  Menimbang BB SDN.AKT Murid kelas I


2014 anak 1 & II
 Mengukut TB
anak
 Pemeriksaan
telinga
7. Kamis, 13 Feb  Menimbang BB SDN.AKT Murid kelas I
2014 anak 3 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga
8. Jum’at, 14 Feb  Menimbang BB SDN.AKT Murid kelas I
2014 anak 4 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan
telinga

9. Sabtu, 15 Feb  Menimbang BB SDN.SM Murid kelas I


2014 anak 4 & II
 Mengukur TB
anak
 Pemeriksaan telinga
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PUSKESMAS KAYU TANGI POLI GIZI

No Hari/TGL KEGIATAN TEMPAT PETUGAS JUMLAH PARAF KET


PESERTA PETUGAS
1. Senin,03  Konsultasi Gizi Poli Gizi Siti F 30 orang
Feb 14  Penimbanagan Afifah
BB
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
2. Selasa, 04  Konsultasi Gizi Poli Gizi Siti F 16 orang
Feb 14  Penimbanagan Afifah
BB
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
3. Rabu, 05  Konsultasi Gizi Poli Gizi Noormariz 25 orang
Feb 14  Penimbanagan ki A
BB Marlina
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
4. Kamis, 06  Penyuluhan  PKM Yulia 21 orang
Feb 14 Diare Kayu Herda R
 Konsultasi Gizi Tangi
 Penimbanagan  Poli
BB Gizi
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
5. Jum’at, 07  Konsultasi Gizi Poli Gizi Yulia 11 orang
Feb 14  Penimbanagan Herda R
BB
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
6. Sabtu, 08  Konsultasi Gizi Poli Gizi Noormariz
Feb 14  Penimbanagan ki A 31 orang
BB Laila, SKM
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
7. Senin, 10  Penyuluhan Ispa  Puskes Siti F 31 orang
Feb 14  Konsultasi Gizi mas Laila, SKM

 Penimbanagan  Poli
BB Gizi
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
8. Selasa, 11  Konsultasi Gizi Poli Gizi Noormariz 17 orang
Feb 14  Penimbanagan ki A
BB Marlina
 Pengukuran TB
Pengukuran LK

9. Rabu, 12  Konsultasi Gizi Poli Gizi Yulia 15 orang


Feb 14  Penimbanagan Ratu F.D
BB
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK

10. Kamis, 13  Konsultasi Gizi Poli Gizi Siti F


Feb 14  Penimbanagan Herda R
BB
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK

11. Jum’at, 14  Konsultasi Gizi Poli Gizi Noormariz


Feb  Penimbanagan ki A
BB Ratu F.D
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK

12. Sabtu, 15  Konsultasi Gizi Poli Gizi Noormariz


Feb 14  Penimbanagan ki A
BB Ratu F.D
 Pengukuran TB
 Pengukuran LK
4. Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan evaluasi terhadap kinerja program,
sebagaimana diketahui bahwa program dapat didefinisikan sebagai
kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam
rangka kerjasama dengan masyarakat, atau yang merupakan partisipasi
aktif masyarakat, guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi dari program poli gizi dalam upaya peningkatan Gizi
masyarakat berjalan dengan cukup lancar tetapi dalam pelaksanaan
program tersebut juga terdapat beberapa factor yang mendukung dan
menghambat program dari poli gizi tersebut. Adapun factor factor
pendukung dari program ini yaitu cukup banyak ibu-ibu yang membawa
anak-anaknya ke poli gizi untuk mengetahui status gizi anaknya dengan
cara mengetahui berat badan dan tinggi badan anaknya tersebut. Tetapi
juga ada factor penghambat dari program ini yaitu beberapa orang tua anak
dan balita masih kurang tingkat kesadarannya untuk mengetahui status gizi
anaknya, mereka hanya memeriksakan status gizi anaknya pada saat
sedang sakit saja.
BAB V
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK –KB

A. Pengertian
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun system kesiagaan masyarakat dalam
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan
persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan system tolong-menolong yang dibentuk
dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
transportasi/komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencatatan-pemantauan dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun
bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehtan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi
ibu dan keluarganya untuk mempercepat pencapaian target
pembangunan Kesehatan Indonesia Sehat 2010, serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.

2. Tujuan khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu ( pengetahuan, sikap dan perilaku )
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan posyandu dan
sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa
wisma, posyandu dan karang balita, serta disekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita,ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita,
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat. Keluarga
dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,
balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu
dalam keluarganya,

C. Kegiatan
1. Pemeliharaan kesehatan ibi hamil dan menyusui serta bayi, anak balita
dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini factor resiko ibu hamil
3. Pemantauan tumbuh kembang balita
4. Imunisasi tetanus toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali
dan campak 1 kali pada bayi.
5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
6. Pengpbatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir di tolong oleh dukun selama
periode neonatal (0-30 hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para
dukun bayi serta kader-kader kesehatan.

Sistem kesiagaan di bidan KIA ditingkat masyarakat terdiri atads :

1. System pencatatan-pemantauan
2. System transportasi-komunikasi
3. System pendanaan
4. System pendonor darah
5. System informasi KB

Proses pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses


memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan system ksiagaan itu saja, tetapi
juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan
perilaku, yaitu :

1. Upaya mobilisasi social untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat


darurat, khususnya untuk membantu ibu hsmil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan
angka kematian maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat
dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu
oleh tenaga kesehatan professional.
5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu
mengatasi masalah mereka senidir,
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan
maternal.
7. Upaya untuk melibatkan semuja pemangku kepentingan
(stakeholders)dalam mengatsi masalah kesehatan.

Karena itu pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-
konsep berikut ini.
a. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan social dan nilai-nilai tolong-
menolong untuk perempuan saat hamil dan bersalin
b. Merubah pandangan : persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya
urusan perempuan.
c. Merubah pandangan : masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab
pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggung jawab masyarakat.
d. Melibatkan semua pemangku kepentingan di masyarakat.
e. Menggunakan pendekatan partisipatif.
f. Melakukan aksi dan advokasi.

Siklus proses yang memberikan masyarakat kemampuan untuk memahami


kondisi mereka dan melakukan aksi dalam mengatasi masalah mereka ini
disebut dengan pendekatan belajar dan melakukan aksi bersama secara
partisipatif. Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi masyarakat untuk
menggali dan mengelola berbagai komponen. Kekuatan-kekuatan dan
perbedaan-perbedaan, sehingga setiap orang memiliki pandangan yang sama
tentang penyelesaian masalah mereka, tetapi pendekatan ini juga merupaka
proses mengorganisir masyarakat sehinggs mereka mampu untuk berfikird an
menganalisa dan melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah mereka. Ini
adalah proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu melakukan
aksi untuk meningkatkan kondisi mereka. Jadi, ini merupakan proses dimana
masyarakat merubah diri mereka secara individual dan secara kolektif dan
mereka menggunakan kekuatan yang mereka miliki dari energy dan kekuatan
mereka. (Hartock, 1981).

D. Manajemen Kegiatan KIA


Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui pemantauan Wilayah
Setempat-KIA (PWS-KIA) dengan batasan :
Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan
kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain
yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan prigram KIA secara
teknis maupun non teknis.
Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis
dan non teknis, yaitu :
1. Indikator pemantauan Teknis :
Indikatotr ini digunakan oleh para pengelola program dalam
lingkungan kesehatan yang terdiri dari :
a. Indikator akses
b. Indikator cakupan ibu hamil
c. Indikator cakupan persalinan oleh tenaga hesehatan
d. Indikator penjaringan dini factor resiko oleh masyarakat
e. Indikator penjaringan factor resiko oleh tenaga kesehatan
f. Indikator neonatal
2. Indikator pemantauan Non teknis :
Indicator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan
maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di
wilayah, sehingga dimegerti dan mendapatkan bantuan sesuai
keperluan. Indikator-indikator ini diperguanakan dalam berbagai
tingkat administrasi, yaitu :
a. Indikator pemerataan pelayanan KIA
Untuk ini dipilih indikator AKSES dalam pemantauan secara
teknis memodifikasinya menjadi indikator pemerataan pelayanan
yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.
b. Indikator efektivitas pelayanan KIA :
Untuk ini dipilih cakuapan dalam pemantauan secara teknis dengan
memodifikasinya menjadi indikator efektivitas program yang lebih
dimengerti oleh para penguasa wilayah.
Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan,
per desa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas
sektoral untuk menunjukan desa-desa mana yang masih
ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu
tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal :
peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber
daya setempat yanf diperlukan.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PUSKESMAS KAYU


TANGI ( BP ANAK )

NO HARI/TGL KEGIATAN TEMPAT PETUGAS JUMLAH PARAF KET


PESERTA PETUGAS

1. Senin/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 39


Arisphyanti.
03-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat

2. Selasa/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A


Arisphyanti.
04-02-14 2. Mengukur suhu Kayu 25
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas
1 Perawat
4. Mencatat registrasi

3. Rabu/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 28


Arisphyanti.
05-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi
2 Perawat

4. Kamis/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 21


Arisphyanti.
06-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat

5. Jum’at/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 19


Arisphyanti.
07-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat

6. Sabtu/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 20


Arisphyanti.
08-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat
7. Senin/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 30
Arisphyanti.
10-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat
8. Selasa/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 19
Arisphyanti.
11-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat
9. Rabu/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 29
Arisphyanti.
2. Mengukur suhu Kayu
12-02-14 tubuh Tangi SKM
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas
S. Dewi
4. Mencatat registrasi
2 Perawat
10. Kamis/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 24
Arisphyanti.
13-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat
11. Jum’at/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 15
Arisphyanti.
14-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat
12. Sabtu/ 1. Menimbang BB PKM Dr.Sugiani A 13
Arisphyanti.
15-02-14 2. Mengukur suhu Kayu
SKM
tubuh Tangi
Rahmi W.Amk
3. Menghitung napas S. Dewi
4. Mencatat registrasi 2 Perawat
EVALUASI

No. Hari/Tanggal Kegiatan Tempat Factor Factor


pendukung penghambat
1 Kamis, Penyuluhan Puskesmas Tersedia sound Kebanyakan
06 Feb 2014 Kesehatan Kayu Tangi system yang dari audiens
tentang Diare lengkap,sehingga tidak berfokus
audience pada acara
mendengarkan pemyuluhan
dengan baik karena ingin
cepat pulang
2. Rabu, Penyuluhan Puskesmas Tersedia sound Kebanyakan
12 Feb 2014 kesehatan Kayu Tangi system yang dari audiens
tentang ISPA lengkap,sehingga tidak berfokus
audience pada acara
mendengarkan pemyuluhan
dengan baik karena ingin
cepat pulang
3. Kamis, Penyuluhan Puskesmas Tersedia sound Kebanyakan
13 Feb 2014 tentang DBD Kayu Tangi system yang dari audiens
lengkap,sehingga tidak berfokus
audience pada acara
mendengarkan pemyuluhan
dengan baik karena ingin
cepat pulang

Anda mungkin juga menyukai