Anda di halaman 1dari 3

TEMBUSAN

Nomer : 05/1/2022/LSMPP Kepada Yth.


Lampiran : 1 lembar Kepala Kejaksaan Negeri Subang
Perihal : Diduga telah terjadi pungli yang u/p. Kasi Intel Kejaksaan Negeri
dilakukan oleh oknum Kades Subang
Ciberes / Kadus Tanjungsari di
Subang

Dengan Hormat,

Bersama ini kami atas nama LSM PANTURA PENGAWAS (PP) Kabupaten Subang
sebagai sosial kontrol terhadap masyarakat dan pemerintah di segala bidang demi
terciptanya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersih dan berwibawa bebas dari unsur KKN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021 sebagai pengganti atas Undang-Undang Nomro 31
tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi.

Atas dasar tersebut kami informasikan kepada Bapak u/p Kasi Intel kejaksaan negeri Subang
yang mana atas adanya pengaduan dari masyarakat / narasumber yang dipercaya di Desa
Ciberes Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, bahwa Kades Ciberes Kecamatan
Patokbeusi telah mengadakan kegiatan URDES ke masyarakat per bau setara 7.000 M2 harus
membayar untuk URDES Rp 300.000,- dikalikan sekian ratus bau yang dilakukan oleh
oknum Kadus Tanjung Sari.

Dengan adanya hal tersebut di atas, kami atas nama LSM Pantura Pengawas (PP) sebagai
sosial kontrol terhadap masyarakat maupun pemerintah yang terkait sangat prihatin disaat
situasi pandemi Covid-19 masih ada oknum jajaran perangkat desa Ciberes Kecamatan
Patokbeusi yang melakukan tindakan pungli terhadap masyarakat yang sedang mengalami
keadaan ekonomi serba susah.

Demi terciptanya aparatur sipil yang bersih dan berwibawa terbebas dari unsur KKN maka
kami mohon kepada Bapak Kasi Intel kejaksaan negeri Subang untuk segera melakukan
pemanggilan terhadap Kadus Desa Ciberes dan para oknum-oknumnya siapa saja yang
menyalahgunakan pungli (saber pungli) tanpa tebang pilih dan harus mengusut sampai
tuntas, karena hukum bukanlah barang mewah, akan tetapi tuntutan jaman dan apabila kasus
penyimpangan pungli dimaksud/korupsi yang dilakukan oleh oknum jajaran Desa Ciberes
tidak sesegera mungkin diproses, maka kami atas nama LSM Pantura Pengawas (PP) akan
kami kawal sampai tuntas.
Dikarenakan sudah ada anggaran dari pihak pemerintah pusat melalui DD dan ADD, dana
Anggaran Desa yang dikucurkan setiap tahunnya melalui rekening desa.

Maka dengan itu Kades Ciberes beserta jajarannya tidak dibenarkan adanya URDES ke
pihak masyarakat apapun alasannya, maka kami dapat simpulkan perbuatan tersebut telah
menjurus kepada perbuatan pungli pada inyinya tindakan melawan hukum, yang tanpa dasar
oleh oknum desa Ciberes. Apapun alasannya tidak memiliki payung hukum yang mengikat
untuk menjamin keabsahannya dan karenanya tindakan perbuatan itu telah menjurus ke
pidana yang patus diduga memperkaya diri sendiri dan kroni-kroninya.

Demikian laporan informasi ini kami sampaikan dan terima kasih atas perhatiannya.

Subang, 19 April 2022


LSM PANTURA PENGAWAS
Sekjen

( E. KOSASIH )

Tembusan :
1. Ibu Kapolres Subang
2. Camat Patokbeusi
3. Desa Ciberes
4. Ketua LSM Pantura Pengawas
5. Arsip
PUNGUTAN DI DESA

Sementara soal pungutan, kami kurang jelas mengenai pungutan seperti


apa yang Anda maksud. Adapun istilah pungutan yang dikenal adalah
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) yakni
berkaitan dengan perencanaan/penyusunan peraturan Desa rancangan
peraturan Desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa, pungutan
tata ruang dan organisasi pemerintah desa harus mendapatkan evakuasi
dari Bupati/Wali Kota sebelum ditetapkan menjadi peraturan desa.

PERTANYAAN

Dalam rangka melaksanakan kewenangan Desa, bolehkah pemerintah


Desa memungut dana dari masyarakat desa? Seandainya dibolehkan, apa
istilah yang tepat untuk pungutan yang dimaksud? (retribusi Desa atau
pajak Desa atau istilah lainnya?)

BOLEHKAH PEMERINTAH DESA


MEMUNGUT DANA DARI MASYARAKAT ?

Retribusi dan pajak sebagai salah satu sumber pendapatan Desa berasa
dari alokasi hasil pajak dan retribusi daerah Kabupaten/Kota. Sementara
untuk melakukan pungutan, harus ada dasar hukumnya berupa
peraturan desa, pemerintah desa tidak dapat begitu saja memungut dana
dari masyarakat.

Dalam konteks pendapatan desa, jika memang pemerintah Desa menerima


dana dari masyarakatnya, maka itu dinamakan swadaya dan partisipasi
sebagai pendapatan asli Desa. Artinya, pemerintah diperkenankan
menerima pendapatan Desa dari masyarakat, namun sifatnya adalah
swadaya dan partisipasi.

Retribusi dan pajak daerah


Berdasarkan undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah
dan retribusi daerah (UU 28 / 2009).

Anda mungkin juga menyukai