Anda di halaman 1dari 11

Kondisi Kekeringan Pertanian

NTT Berdasarkan Analisis


Vegetation Health Index (VHI)
Periode Pertengahan Agustus
Tahun 2022
(Dasarian Agustus II)
Norman Riwu Kaho
Forum Pengurangan Risiko Bencana NTT &
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana
Apa itu VHI dan Bagaimana VHI dianalisis?
➢Vegetation Health Index (VHI) atau Indek Kesehatan Vegetasi
➢VHI merupakan indeks yang digunakan sebagai indikasi (proxy) dalam
memperkirakan tingkat Kesehatan vegetasi pada suatu area dengan
mengkombinasikan kondisi kelembaban dan panas/suhu permukaan
tanah.
➢Jika nilai VHI rendah menunjukkan tingkat stress vegetasi dan potensi
kehilangan produksi tanaman akibat tanah yang tidak lagi memiliki
kelembaban yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
➢Secara global dan regional (Indonesia), VHI sangat umum digunakan
dalam prediksi kekeringan pertanian dan sekaligus memprediksi tingkat
puso (crop losses).
Peringatan Dini Kekeringan

Danau dan Citra Pengguna


Hujan Sungai
Waduk Satelit Air

Indeks Kekeringan
Indeks Kekeringan Indeks Kekeringan
Meteorologi
Hidrologi Pertanian

Standarized Peringatan Dini Standarized Runoff Reservoir Vegetation


Pengaduan
Precipitation Kekeringan Index (SRI) – SPI Deficit Index Health Index
petani
Index (SPI) Meteorologis untuk debit sungai (RDI) (VHI)
Bagaimana VHI di Indonesia & NTT
Saat Ini?
Kab Kota Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Alor October
32%
November July
9%
11%
Belu December
Ende 1%

Flores Timur
Other
Kota Kupang 15%
January
Kupang June
4% 0%
Lembata May February
0%
Malaka September 1%
25% August March
Manggarai 17% April 0%
0%
Manggarai Barat
Manggarai Timur
Nagekeo
Ngada
Rote Ndao
Sabu Raijua
Sikka
Sumba Barat SIAGA
Sumba Barat Daya KARHUTLA
Sumba Tengah
Sumba Timur
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Rata-Rata Luas Karhutla
Kab/Kota y = 26337x + 16329
2017-2021 (Ha) 136,922 R² = 0.7514 137,341
SUMBA TIMUR 36,515 114,718
ALOR 14,288
SUMBA TENGAH 8,364
49,383
KUPANG 7,615 38,326
NGADA 4,801
NAGEKEO 3,961
FLORES TIMUR 3,642 2017 2018 2019 2020 2021
LEMBATA 3,316
MANGGARAI TIMUR 2,808
TIMOR TENGAH UTARA 2,702
ENDE 1,488
KOTA KUPANG 1,319
SIKKA 1,007
MANGGARAI BARAT 901
TIMOR TENGAH SELATAN 856
SUMBA BARAT 798
ROTE NDAO 551
SUMBA BARAT DAYA 372
BELU 267
SABU RAIJUA 21
MANGGARAI 16
MALAKA 2
65,000 Luas Kebakaran (Ha)

60,000

55,000

50,000

45,000

SUMBA TIMUR

40,000

35,000

30,000

25,000

ALOR
20,000

15,000 SUMBA TENGAH

KUPANG
NGADA
10,000

LEMBATA
NAGEKEO
5,000 FLORES TIMUR
MANGGARAI TIMUR
ENDE
MANGGARAI
SIKKA BARAT
TIMOR TENGAH UTARA
TIMOR TENGAH SELATAN
SUMBA
ROTE NDAOBARAT
0 BELU
SUMBA
Tahun MALAKA
KOTA BARAT
KUPANG
SABU RAIJUA
MANGGARAI DAYA

2017 2018 2019 2020 2021


Kesimpulan
• VHI telah umum digunakan sebagai proxy kondisi Kesehatan vegetasi akibat
kekeringan pertanian
• Di Indonesia, NTT merupakan salah satu daerah yang telah mengalami
kekeringan pertanian pada saat ini
• Berdasarkan analisis data inderaja, kondisi kekeringan pertanian dari nilai
VHI menunjukkan daerah yang kering – sangat kering tersebar cukup luas
pada sejumlah wilayah kabupaten/kota yaitu Sumba Timur, Ende, Sabu
Raijua, Sumba Tengah, Manggarai Barat, Flores Timur, Kota Kupang, TTS,
Lembata, Nagekeo, Rote Ndao, TTU, Belu, Alor, Malaka, Ngada, Manggarai
Timur, dan Kupang
• Diharapkan dilakukan fase SIAGA & DARURAT kekeringan & KARHUTLA pada
Kab/Kota dan diikuti di tingkat Provinsi
• Kondisi kekeringan belum terlalu meluas di semua wilayah NTT dikarenakan
kondisi musim kemarau basah yang dipengaruhi oleh La Nina, Dipole Mode
negatif, serta kemunuculan gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin Wave
yang bersifat sinoptik.

Anda mungkin juga menyukai