Bab I. Pengelolaan Stasiun Iklim: 1.1. Penjelasan Umum
Bab I. Pengelolaan Stasiun Iklim: 1.1. Penjelasan Umum
1.1. Penjelasan Umum
Badan Litbang Pertanian sejak tahun 1970an telah menaruh perhatian yang
sangat intens terhadap sumberdaya iklim, di mana pada era tersebut telah
berhasil disusun peta zona agrokimat Oldeman yang menggambarkan zona
kesesuaian iklim untuk pertanaman padi dan palawija. Beberapa produk
tersebut antara lain Peta Zona Agroklimat untuk Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan Papua. Sebanyak
lebih dari 50 stasiun iklim manual juga dimiliki oleh Badan Litbang Pertanian,
yang tersebar di masing-masing Balai Penelitian (terutama tanaman
pangan). Kemudian pada tahun 1995, dibangun sebanyak 75 stasiun
pengamatan iklim otomatis atau AWS (Automatic Weather Station). Sejak
tahun 2005 hingga sekarang jaringan stasiun iklim Badan Litbang Pertanian
diperkaya dengan 55 stasiun iklim AWS telemetri. Akan tetapi, jika tidak
dirawat dan dijaga dengan baik, stasiun iklim tersebut lambat laun akan
mengalami kemunduran. Pencurian alat-alat sensor stasiun iklim tidak jarang
terjadi karena lemahnya pengawasan. Kendala utama pengelolaan stasiun
iklim adalah kurangnya anggaran untuk perawatan, kalibrasi, dan perbaikan
sensor yang rusak, dan honorarium/insentif bagi para pengamat iklim.
Kondisi stasiun iklim yang dimiliki Badan Litbang Pertanian dapat dilihat
pada 45%
Gambar 1.
40% 38%
35% 33%
Total Stasiun (%)
30%
25%
20%
15% 13%
9%
10%
5% 4%
3%
0%
Aktif (sensor Aktif kondisi Kondisi tidak Kartu hangus Sensor hilang Rencana
rusak) baik diketahui relokasi
Kondisi Stasiun
20 19
18 18
18
16
14
Jumlah Sensor
12
10
8
6
4 3 3
2 2
2 1
0
0
Hujan
Suhu
Kelembaban
Logger
Baterai
Kec. angin
Radiasi
Arah angin
Panel solar
Jenis Sensor