AR Indonesia 2017-2017
AR Indonesia 2017-2017
I. Ringkasan
Rencana kerja 2017 yang merupakan kelanjutan dari program kerja tahun-tahun sebelumnya telah
diimplementasikan sesuai dengan Tujuan Strategis pada Renstra 2014-2019, yaitu :
1. Mewujudkan PMI yang berfungsi baik di semua tingkatan, serta sinergis dalam pelaksanaan kegiatan,
peraturan organisasi, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.
2. Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI di semua tingkatan, baik sumber daya manusia
maupun sarana prasarana yang diperlukan untuk melayani masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan di seluruh wilayah Indonesia,
baik dari segi kecepatan, cakupan, dan efektivitas pelayanan.
4. Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak bencana serta penyakit melalui
program-program kesiapsiagaan, kesehatan, dan sosial serta pelayanan kesehatan rujukan.
5. Meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah dijangkau, dan berkualitas di seluruh Indonesia.
6. Memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor publik, swasta, mitra
gerakan, lembaga donor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menjalankan mandat dan
fungsi PMI.
7. Meningkatkan akuntabilitas PMI sebagai organisasi kemanusiaan di tingkat nasional maupun internasional.
Masing-masing Tujuan Strategis tersebut telah diimplementasikan secara bertahap dalam rencana tahunan
Divisi/Biro Markas Pusat, realisasi kegiatan terlampir. Uraian dibawah ini merupaka capaian utama dari
beberapa kegiatan prioritas/strategis pada tahun 2017, yang diinisiasi oleh unit-unit kerja Markas Pusat PMI.
Mengacu pada Tujuan Strategis-1 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019,
program-program pengembangan Organisasi dan Kelembagaan diarahkan pada
Outcome 1.1:
Legalitas Badan Hukum PMI menguat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
UU Kepalangmerahan disahkan Masih dalam proses UU Kepalangmerahan disahkan
pada tanggal 11 Desember 2017
Jumlah kegiatan sosialisasi RUU 6 kegiatan sosialisasi RUU 3 kegiatan sosialisasi RUU
kepalangmerahan. Kepalangmerahan, yaitu: Kepalangmerahan (Diseminasi
- Musyawarah Kerja Nasional; Kepalangmerahan), yaitu:
- Rapat Tim Pendamping RUU; - Tenaga Ahli DPR Komisi IX dan
- Rapat pembahasan dan pengayaan beberapa Kementerian
RUU Kepalangmerahan dengan (Kemenkumham, Kemenlu,
Kemenkumham, Kemenkes, Kemenhan, dan Kemenkes);
Kemenlu, Kemenhan, dan TNI.; - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
- Rapat Teknis Bidang Organisasi; (PKB); dan
- Sosialisasi RUU Kepalangmerahan - Fraksi Partai Persatuan
melalui Radio RRI di Kota xxx? Pembangunan (PPP) terkait diskusi
Publik terkait "Urgensi Payung
Hukum terhadap Organisasi
Kemanusiaan (palang Merah) di
Indonesia.
Outcome 1.2:
AD/ART, Peraturan Organisasi (PO) PMI dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), serta produk hukum yang
sudah diterbitkan melembaga di semua tingkatan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Provinsi, melaksanakan 9 PMI Provinsi melaksanakan 9 PMI Provinsi melaksanakan
Musyawarah Lima Tahunan Musyawarah Lima Tahunan tepat Musyawarah Lima Tahunan tepat
tepat waktu. waktu. waktu.
PMI Provinsi melaksanakan 16 PMI Provinsi melaksanakan 11 PMI Provinsi yang melaksanakan
Musyawarah Kerja sesuai Musyawarah Kerja tahun 2016. Musyawarah Kerja tahun 2017
jadwal yang ditetapkan.
Outcome 1.3:
Sistem Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (PMER) berfungsi baik di semua tingkatan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Pusat, Provinsi, 18 PMI Provinsi dan 155 PMI Kab/Kota 20 PMI Provinsi dan 173 PMI
Kabupaten/Kota memiliki Renker 2016/2017 sesuai panduan Kab/Kota memiliki Renker
rencana kerja tahunan sesuai 2017/2018 sesuai panduan
Panduan Perencanaan dan
Pelaporan.
PMI Kabupaten/Kota memiliki 195 PMI Kab/Kota dari 18 PMI Provinsi 215 PMI Kab/Kota dari 20 PMI
laporan semester sesuai buku Provinsi
Panduan.
PMI Pusat/Provinsi/ PMI Pusat telah melakukan penilaian 23 PMI Provinsi telah melakukan
Kabupaten/Kota memiliki Peta kapasitas organisasi melalui OCAC penilaian organisasi kapasitas
Kapasitas Organisasi setiap organisasi melalui BOCA
dua tahun.
Outcome 8.1:
Pemahaman personil PMI dan pemangku kepentingan eksternal tentang nilai-nilai kemanusiaan dan
kepalangmerahan meningkat
Jumlah orang yang mengikuti 180 orang yang mengikuti kegiatan 35 diseminator baru di tahun 2017;
kegiatan diseminasi diseminasi kepalangmerahan di 2 PMI 261 diseminator aktif di Indonesia.
kepalangmerahan di PMI Kab/Kota (Kota Bandung dan Kota
Kabupaten/Kota. Bogor)
Mengacu pada Tujuan Strategis-3 dan 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019,
program-program Penanganan Bencana diarahkan pada:
Output 3.1.1:
Tim Satgana dan spesialis pelayanan darurat tersedia dan siap dimobilisasi di semua tingkatan,
termasuk di tingkat regional dan nasional, sesuai SOP yang ditetapkan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah anggota tim 1.560 anggota tim Satgana 3.999 anggota tim Satgana
Satgana di PMI
Kabupaten/Kota.
Jumlah spesialis 94 personil spesialis tanggap 434 personil spesialis tanggap darurat tingkat
tanggap darurat PMI darurat tingkat Nasional dan Nasional dan Provinsi, terdiri dari:
di semua tingkatan Provinsi, terdiri dari: - 25 orang dari wilayah se-Jawa Timur
- 73 anggota SATGANA mengikuti pelatihan RFL;
Spesialis TDB mengikuti - 253 orang mengikuti pelatihan asesmen,
sertifikasi profesi PB yang distribusi bantuan, dan hunian;
berasal dari 2 Regional (Jawa, - 30 orang mengikuti lokalatih bantuan
Kalimantan, Lampung, dan berbasis tunai;
Bali); - 25 orang spesialis tanggap darurat PMI di
- 21 orang mengikuti pelatihan wilayah Sumatera;
RFL di Nunukan. - 29 orang spesialis tanggap darurat PMI di
wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua
dan Maluku;
- 23 orang terlatih spesialis layanan ambulans
untuk PMI Maluku dan Maluku Utara;
- 49 orang terlatih spesialis pertolongan
pertama untuk Maluku, Maluku Utara, Papua
dan Papua Barat.
Output 3.1.2:
Simulasi tanggap darurat dilaksanakan di PMI semua tingkatan sesuai kebutuhan dan rencana
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kegiatan 27 kegiatan simulasi dilakukan 4 kegiatan simulasi dilakukan oleh PMI Pusat
simulasi tanggap oleh PMI dimasing masing dan Provinsi, yaitu:
darurat yang tingkatan. - 2 kegiatan simulasi layanan ambulans
dilakukan oleh PMI tanggap darurat (Maluku dan Maluku Utara);
Pusat, Prov, Kab- - 1 simulasi Basecamp Manajemen dalam
Kota setiap tahun Temu Sibat Nasional;
- 1 simulasi Epidemic dalam Temu Sibat
Nasional.
Output 3.3.3:
Rencana kontingensi dimukhtahirkan setiap tahun di PMI semua tingkatan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Pusat/Prov/Kab/ 85% PMI Propinsi dan 30% PMI 100% PMI Propinsi dan 30% PMI Kab/ Kota
Kota memiliki Kab/ Kota telah mengalokasikan telah mengalokasikan dana kontinjensi sesuai
Rencana Kontingensi dana Kontinjensi sesuai dng dengan kemampuan masing-masing Daerah.
tahunan. kemampuan masing-masing
Daerah
Output 3.3.1:
Kerangka kerja, panduan, dan SOP dalam menjalankan mekanisme pelayanan dan koordinasi
tanggap darurat tersedia
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah panduan/ 1 Panduan/SOP/Kurikulum terkait Draft Revisi SOP Pelayanan Kemanusiaan
SOP/kurikulum tanggap darurat yang diterbitkan dalam Situasi Konflik telah selesai disusun;
terkait tanggap oleh PMI Pusat, yaitu: 4 dokumen perencanaan penanggulangan
darurat yang - Juknis Tanggap Darurat bencana disusun untuk PMI Maluku, Maluku
diterbitkan oleh PMI Berdasarkan Karakter dan Utara, Papua dan Papua Barat;
Pusat. Prinsip Layanan Palang Merah. Draft Kurikulum dan Panduan Basecamp
Manajemen tersusun;
Panduan Cash Transfer/Program Bantuan
Transfer Tunai Palang Merah Indonesia
telah tersedia.
Outcome 4.1:
Kapasitas PMI dalam mengelola program-program berbasis masyarakat di bidang kesiapsiagaan dan
kesehatan meningkat.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah program 7 program berbasis masyarakat 7 program berbasis masyarakat dalam bidang
berbasis masyarakat dalam bidang kesiapsiagaan dan kesiapsiagaan dan pengurangan risiko
yang dilaksanakan di pengurangan risiko bencana bencana yang dilaksanakan di 40
PMI Kabupaten/Kota. Desa/Kelurahan, 14 PMI Kab/Kota, dan 6
yang dilaksanakan di 83
Provinsi dengan dukungan PMI Pusat;
Desa/Kelurahan, 23 PMI
20 Propinsi dan 90 Kab/ Kota telah
Kab/Kota, dan 9 Provinsi dengan mengembangkan program PERTAMA secara
dukungan PMI Pusat. mandiri dengan pendanaan dari APBD, CSR
Sektor Swasta maupun dana mandiri PMI.
Jumlah penerima 2.910 anggota SIBAT telah 1.200 anggota SIBAT direkrut dan aktif
manfaat langsung direkrut dan aktif sebagai sebagai pelaku utama program PERTAMA
program pelaku utama program dukungan PMI Pusat;
kesiapsiagaan PERTAMA dukungan PMI 37.757 Kepala Keluarga mendapatkan
bencana berbasis Pusat; manfaat tidak langsung dari program
masyarakat di PMI 2.150.400 orang mendapatkan PERTAMA/Masyarakat Aman dan Tangguh;
Kabupaten/Kota. manfaat dari program 3.208.799 orang (kumulatif) telah
PERTAMA/Masyarakat Aman mendapatkan manfaat program Masyarakat
dan Tangguh. Tangguh Banjir dukungan IFRC-Zurich di 3
sungai besar yakni Bengawan Solo, Citarum
dan Ciliwung.
Sebanyak 259.036 orang (kumulatif) telah
mendapatkan akses air bersih dari program
WASH dukungan USAID – Amcross;
Sebanyak 7.090 orang telah menerima
manfaat dari tidak langsung program ICBRR
Dukungan Australian RC;
Sebanyak 7.300 orang telah mendapatkan
manfaat tidak langsung program ICBRR
dukungan Palang Merah Jepang;
Sebanyak 87.242 orang (kumultaif) telah
mendapatkan manfaat program Program
ICBRR Coastal di Jakarta, Cilacap, Batang,
Demak, Lombok Barat dan Aceh Jaya.
Sebanyak 20.000 orang telah mendapatkan
manfaat tidak langung Program Koalisi Kota
Tangguh Semarang dan Ternate GDPC-
USAID-Amcross;
Sebanyak 29.484 orang (kumulatif) telah
mendapatkan manfaat Program Greater
Jakarta dukungan Amcross;
Outcome 3.1:
Kapasitas personel spesialis pelayanan krisis kesehatan PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah spesialis - Terlatih 28 orang dari DKI - 46 Spesialis Emergency WASH terlatih;
pelayanan krisis Jakarta, Jawa Barat dan - Mobilisasi 2 orang RDRT ke India dan
kesehatan tingkat Bengkulu; Bangladesh;
nasional. - 10 orang dari RS Cut Nyak - Mobilisasi tim WASH untuk respon G. Agung;
Dien, PMI Aceh dan PMI Pusat - 9 orang terlatih ERU Health;
terlatih manajemen korban - 8 orang pelatih PP terlatih ToT PP di
masal dan 8 orang lainnya Singapura;
- 25 orang terlatih ManajemenJenazah saat
terlatih ACLS, BTCLS dan
darurat;
Pertolongan Pertama; - 11 orang terlatih Sexual and Gender based
- Pembinaan kepada spesialis Violence Training;
PKDD dan ambulans dalam - 3 orang perawat dimobilisasi ke Respon di
merespon tanggap darurat Bangladesh;
bencana maupun simulasi di - 2 orang staf dimobilisasi untuk pelatihan
Sinabung, Sumatera (banjir), WASH di Myanmar;
- 2 orang staf dimobilisasi untuk pelatihan
DKI Jakarta dan Aceh;
WASH di Malaysia;
- Mobilisasi 1 orang RDRT ke - 2 orang staf dimobilisasi untuk pelatihan
Vietnam; WASH di Laos;
- Mobilisasi tim WASH untuk - 2 orang terlatih Menstrual Hygiene di
respon sinabung; Bangladesh.
- 7 orang spesialis air dan
sanitasi tersertifikasi BNSP
untuk pelaku bencana
Output 3.1.2:
Simulasi tanggap darurat dilaksanakan di PMI semua tingkatan sesuai kebutuhan dan rencana
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kegiatan N/A 1 Simulasi Nasional WASH di Padang;
simulasi tanggap Simulasi PP kepada 50 Polisi dan TNI.
darurat yang
dilakukan oleh PMI
Pusat, Prov, Kab-
Kota setiap tahun
Output 3.2.1:
Peralatan standar pelayanan darurat, termasuk peralatan komunikasi untuk koordinasi, serta format
pencatatan dan pelaporan tersedia dan siap digunakan di semua tingkatan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Provinsi memiliki - Pengadaan 1 unit - 2 unit pengadaan ambulans untuk Pidie Jaya;
setidaknya lima alat ambulans untuk PMI - 4 unit ambulans terdistribusi ke Sukabumi,
pendukung operasional Kab. Karo dan Nunukan, Papua, Muko-muko.
krisis kesehatan
menerima 9 unit
ambulans dari donor
lainnya;
- Pengadaan peralatan
pendukung manajemen
korban masal di RS Cut
Nyak Dien selesai
dilaksanakan November
2016;
- Pengadaan 7 unit alat
pengolah air;
- Donasi 3 unit tangki air.
Output 3.3.1:
Kerangka kerja, panduan, dan SOP dalam menjalankan mekanisme pelayanan dan koordinasi
tanggap darurat tersedia
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah Tersedia draft III Buku PP PMI; Panduan WASH saat darurat telah direvisi;
panduan/SOP/kurikul Tersedia draft Panduan dan Panduan operasional PP, kurikulum PP telah
um terkait pelayanan Kurikulum PKDD PMI; dimutakhirkan.
krisis kesehatan yang
diterbitkan PMI Pusat Tersedia Panduan dan SOP
manajemen korban masal di
RS Cut Nyak Dien Aceh.
Output 3.3.2:
Pelayanan ambulans PMI menjadi bagian dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT) setempat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah pelayanan 1 PMI Provinsi dengan Sebanyak 573 Pos PP dan pelayanan
ambulans PMI pelayanan ambulans yang Ambulans saat lebaran
Kabupaten/Kota sudah tergabung dalam Siaga pos PP pada natal dan tahun baru,
yang direspon SPGDT (DKI Jakarta di nomor Pilkada;
melalui SPGDT. 112); Kampanye hari Pertolongan Pertama
Apel siaga PP dan pelayanan Sedunia di 6 Kota (DKI Jakarta, Bandung,
Ambulans saat lebaran, natal Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya);
dan tahun baru; Advokasi perlindungan petugas kesehatan
Siaga Aksi Damai 411 dan PMI dalam situasi sensitive (kerjasam dengan
ICRC dan MSF).
212;
Sosialisasi hari Pertolongan
Pertama untuk anak saat
ulang tahun PMI ke 71.
Outcome 4.1:
Kapasitas PMI dalam mengelola program-program berbasis masyarakat di bidang kesiapsiagaan dan
kesehatan meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah spesialis Telah terlatih 51 orang untuk Telah terlatih 96 orang untuk pelatihan
program kesehatan pelatihan PHAST PHAST
berbasis masyarakat 32 orang terlatih Pendidikan 30 orang terlatih pendekatan program
Sebaya HIV berbasis masyarakat
Jumlah program 2 program WASH di Jawa Barat, 2 Program WASH di Jawa Tengah (4
berbasis masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, kab/kota), Jawa Timur (2 kab/ kota),
yang dilaksanakan di NTT, Kalimantan Timur, Jawa Kalimantan Timur (2 kab/kota)
PMI Kabupaten/Kota. Timur dan Jawa Tengah Program Kampanye Imunisasi di DKI Jakarta
(1 kota), Jawa Barat (9 Kab/kota) dan Banten
(8 Kab/kota)
Program Membangun masyarakat aman dan
tangguh bidang kesehatan di NTT (4
kab/kota)
Jumlah penerima 1.753 penerima manfaat dari 17.190 penerima manfaat dari program
manfaat langsung program di jawa Tengah WASH di Kalimantan Timur dan Jawa Timur;
program kesehatan 18.243 penerima manfaat dari 6157 penerima manfaat dari program WASH
berbasis masyarakat program di Kalimantan Timur di Jawa Tengah;
di PMI dan Jawa Timur Kampanye & Imunisasi Campak & Rubella:
Kabupaten/Kota. - 285 relawan PMI (KSR) diatih kampanye
imunisasi MR
- 1521 relawan masyarakat dilatih kampanye
imunisasi MR
- 623,063 KK penerima manfaat kampanye
imunisasi MR
- 21.913 unregistered children penerima
manfaat kampanye dan imunisasi MR
- 18,859 siswa sekolah dijangkau melalui
kampanye MR;
- 169,753 orang dijangkau melalui kampanye
massal
- 1.223.713 orang penerima manfaat
dijangkau melalui media sosial PMI
210 Relawan Masyarakat terlatih pendekatan
berbasis masyrakat (pengkajian d tingkat
masyarakat), Program Membangun
masyarakat aman dan tangguh bidang
kesehatan di NTT
Outcome 4.2:
Kapasitas PMI dalam memberikan pelayanan sosial untuk masyarakat meningkat.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah panduan/ - Panduan Perawatan Keluarga telah
SOP, perangkat dimutakhirkan
penunjang pelayanan
social yang tersedia
di PMI Pusat
Jumlah penerima Psikososial bagi TKI (domestic 120 penerima manfaat dukungan psikososial
manfaat langsung migran) jumlah 120 orang; bagi TKI (domestic migrant)
layanan sosial di PMI Inklusi disabilitas di 10 SLB; 489 penerima manfaat operasi katarak
Kabupaten/Kota. Operasi kartarak 201 orang; 8.607 penerima manfaat kacamata gratis
Kacamata baca 819 kacamata;
Kacamata untuk anak SD
5.005 siswa.
Mengacu pada Tujuan Strategis-2 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019,
program-program pembinaan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana diarahkan pada:
Outcome 2.1:
Manajemen SDM PMI yang mencakup rekrutmen, pelatihan, penugasan, supervisi, pemberian
penghargaan, serta penilaian kinerja meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah sekolah di 13.782 sekolah di Kab/Kota yang memiliki 13.782 sekolah di Kab/Kota yang
Kabupaten/Kota unit PMR aktif, terdiri dari: memiliki unit PMR aktif, terdiri dari:
yang memiliki unit
PMR aktif.
Jumlah 432 sukarelawan mitra dimobilisasi oleh 356 sukarelawan mitra terdaftar, terdiri
sukarelawan mitra PMI Pusat/Provinsi/Kab/Kota, terdiri dari: dari:
(perusahaan/ - Pusat 0 orang - Pusat 0 orang
organisasi/institusi) - Provinsi 432 orang (DKI & Bali) - Provinsi 356 orang (DKI & Bali)
yang dimobilisasi - Kab/Kota N/A - Kab/Kota N/A
oleh PMI
Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota.
Outcome 2.2:
Sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah pelatih yang 113 orang dari PMI Pusat, RS. PMI 116 pelatih dari PMI Pusat, RS PMI
disertifikasi oleh PMI Bogor, Provinsi, Komponen Gerakan Bogor, PMI provinsi, komponen
Pusat dimobilisasi dengan kompetensi 82 sebagai pelatih Gerakan dan pihak eksternal
per tahun. dan 31 sebagai narasumber dimobilisasi melatih dan menjadi
dimobilisasi pada kegiatan yang narasumber dalam kegiatan pelatihan;
dilakukan oleh PMI Pusat maupun PMI 34 pelatih dimobilisasi sebagai monev
Provinsi sesuai dengan kompetensinya. dan observer pelatihan dan sebagai
Pelatih dan narasumber tersebut asesor dalam penjenjangan pelatih juga
dimobilisasi ke 52 kegiatan pelatihan uji kompetensi profesi.
dan non pelatihan (orientasi, lokakarya,
orientasi, lokalatih, gladi Relawan)
sebagai pelatih, narasumber, fasilitator,
monev, asesor dan juga panitia
pelatihan.
Jumlah pelatih yang 35 personil PMI disertifikasi sebagai 54 personil PMI disertifikasi sebagai
disertifikasi oleh instruktur muda (PMI DKI Jakarta: 20 pelatih (PMI DI. Yogyakarta: 20 orang,
BNSP orang, dan PMI Provinsi Bali: 15 dan PMI Jawa Tengah: 34 orang);
orang); 19 pelatih PMI disertifikasi sebagai
4 personil PMI disertifikasi sebagai instruktur pelaksana pelatihan tatap
pelaku PB yang berasal dari PMI muka oleh BNSP;
Provinsi Jawa Barat dan PMI Pusat; 5 pelatih PMI melakukan perpanjangan
Sertifikasi instruktur dari BNSP akan sertifikasi instruktur pengawas pelatihan
dilaksanakan di 2 (dua) PMI Provinsi di BNSP;
(Bali dan DKI Jakarta) setelah 6 pelatih PMI disertifikasi sebagai
terlaksana penjenjangan pelatih. instruktur pengembangan pelatihan oleh
BNSP;
7 pelatih PMI disertifikasi sebagai
asesor kompetensi oleh LSP-IKI;
10 pelatih PMI disertifikasi sebagai
asesor dari LSP-PB;
56 personil PMI disertifikasi sebagai
pelaku PB oleh BNSP.
Output 2.2.2:
Kurikulum pelatihan nasional yang dibutuhkan oleh internal/eksternal dimutakhirkan oleh PMI dan
diakreditasi oleh lembaga nasional (Kemenkes, Kemenakertrans, BNPB).
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kurikulum 4 kurikulum pelatihan diperbaharui 7 kurikulum pelatihan diperbaharui
pelatihan yang yaitu Pelayanan Kesehatan Dasar menggunakan acuan utama Standar
diperbarui Darurat, Shelter/Hunian, IT-Telekom, Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
setidaknya 4 tahun HIV dan AIDS; (SKKNI) agar selaras dengan kompetensi
sekali oleh PMI 2 kurikulum pelatihan disusun yaitu profesi, dimana 1 (satu) diantaranya
Pusat yaitu Monitoring dan Evaluasi, kurikulum baru yakni kurikulum pelatihan
Pengembangan Sumber Daya (PSD). distribusi bantuan.
- Kurikulum pelatihan asesmen tanggap
darurat bencana;
- Kurikulum pelatihan distribusi bantuan
- Kurikulum hunian;
- Kurikulum kepalangmerahan;
- Kurikulum pengembangan sumber
daya;
- Kurikulum kehumasan;
- Kurikulum pertolongan pertama.
Jumlah kurikulum - -
pelatihan mitra yang
siap digunakan
Jumlah pelatihan 1 pelatihan (KPPBM) telah diajukan Belum diajukan pelatihan untuk
yang didaftarkan untuk diakreditasi Badan PPSDM diakreditasi Badan PPSDM dikarenakan
oleh PMI Pusat Kesehatan. ketidaksiapan dokumen serta persyaratan
untuk akreditasi. yang perlu dipenuhi sebelumnya.
Output 2.2.3:
Pelatihan-pelatihan PMI dikelola sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen pelatihan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah laporan 13 laporan pelatihan yang 12 laporan pelatihan dari 6 PMI Provinsi
pelatihan dari PMI menghasilkan lulusan sejumlah 337 yang menghasilkan alumni pelatihan
Prov/Kab/Kota yang orang; sejumlah 109 orang
sesuai Juknis 8 PMI Provinsi difasilitasi dalam
manajemen penomoran sertifikat nasional.
pelatihan
Outcome 2.3:
Ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung operasional PMI meningkat
PMI 29 PMI Provinsi memiliki Posko 28 PMI Provinsi memiliki Posko yang
Provinsi/Kabupaten yang aktif/berfungsi; aktif/berfungsi;
/Kota memiliki posko 100 personil (Petugas/Staf Posko) 309 personil (Petugas/Staf Posko) PMI
yang aktif/berfungsi.* PMI Provinsi/Kab/Kota sebagai Provinsi/Kab/Kota sebagai contact
contact person untuk pelaporan person untuk pelaporan bencana
bencana PMI Provinsi 32 orang
PMI Provinsi 30 orang PMI Kab/Kota 277 orang
PMI Kab/Kota 70 orang
Pusat Pendidikan dan 3 tempat Diklat PMI diverifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) PB PMI
Pelatihan PMI sebagai Tempat Uji Kompetensi Jawa Tengah melaksanakan Pelatihan
memenuhi standar (TUK) Bidang Penanggulangan Asesor Kompetensi bidang
sertifikasi Bencana, yaitu: Penanggulangan Bencana dengan 15
- PMI Provinsi Sulawesi Utara; peserta (PMI: 10 orang).
- PMI Provinsi Aceh; TUK PB PMI Provinsi Sumatera Barat
- PMI Provinsi Sumatera Barat. menjadi tempat sertifikasi bagi regional
TUK PB PMI Jawa Tengah menjadi Sumatera sebanyak 25 orang peserta;
tempat pelaksanaan Pelatihan TUK PB PMI Provinsi Sulawesi Utara
Asesor Kompetensi, BNSP; menjadi tempat sertifikasi bagi regional
TUK-PB PMI Jawa Tengah menjadi Sulawesi dan Indonesia bagian Timur
tempat uji kompetensi Pelaku PB sejumlah 25 orang peserta.
wilayah Lampung, Jawa, Kalimantan
dan Bali dengan 74 asesi.
Outcome 2.4:
Kinerja dan pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam mendukung operasional PMI
meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Kabupaten/Kota 113 PMI Kab/Kota mempunyai akses 155 PMI Kab/Kota mempunyai akses
memiliki jaringan internet (DKI Jakarta, DI. Yogyakarta, internet (DKI Jakarta, DI. Yogyakarta,
internet (target 375) Jawa Tengah, Bali, Bengkulu, Jawa Tengah, Bali, Bengkulu,
Kalimantan Timur, dan Jawa Timur); Kalimantan Timur, Jawa Timur,
34 PMI Provinsi mempunyai akses Lampung, Aceh, dan Gorontalo);
internet; 34 PMI Provinsi mempunyai akses
80 UTD di Prov/Kab/Kota memiliki internet;
akses internet. Seluruh Provinsi telah 100 UTD di Prov/Kab/Kota memiliki
mempunyai akses internet. akses internet. Seluruh Provinsi telah
mempunyai akses internet.
5. Bidang UTD
Mengacu pada Tujuan Strategis 5, program-program pengembangan Unit Transfusi Darah PMI adalah:
a. Peningkatan kapasitas semua Unit Transfusi Darah PMI sesuai standar nasional;
b. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan sarana prasarana Unit Transfusi Darah PMI di
semua tingkatan;
c. Peningkatan ketersediaan darah yang aman dan akses yang terjangkau di semua Unit Transfusi
Darah PMI.
Outcome 5.1:
Kapasitas Unit Transfusi Darah (UTD) yang sesuai standar nasional meningkat.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah UTD Visitasi di UTD Pusat, Prov. DKI 1 UTD PMI Kota Surabaya telah menerima
Prov/Kabupaten/Kota Jakarta, Kota Surabaya, Semarang, Sertifikat CPOB dari Badan POM.
memenuhi standar Bandung Dan Surakarta
Good Manufacturing
Practice (GMP).
Jumlah UTD Prov/ 77 UTD dengan struktur Organisasi 100 UTD dengan struktur Organisasi sesuai
Kabupaten/Kota sesuai standar Nasional standar Nasional
dengan Struktur
Organisasi sesuai
standar.
UTD Pusat/Prov/ 1 UTD Pusat, 135 UTD Prov/ Kab/ 1 UTD Pusat, 141 UTD Prov/ Kab/ Kota telah
Kabupaten/Kota Kota telah melaksanakan penilaian melaksanakan penilaian kinerja
melaksanakan kinerja pegawai/tahun pegawai/tahun
penilaian kinerja
pegawai setiap tahun.
Jumlah pegawai UTD 1.153 pegawai di UTD Pusat, 135 UTD 1.760 pegawai di UTD Pusat, 141 UTD
Pusat/Prov/Kabupaten Prov/Kab/Kota telah menerima gaji Prov/Kab/ Kota telah menerima gaji sesuai
/Kota dengan gaji sesuai sistem penggajian Pegawai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil
pokok sesuai sistem Negeri Sipil (PNS) yang berlaku (PNS) yang berlaku
penggajian Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
yang berlaku
UTD Pusat/Prov/ 1 UTD Pusat dan 42 UTD 1 UTD Pusat dan 58 UTD Prov/Kab/Kota
Kabupaten/Kota Prov/Kab/Kota telah melakukan audit telah melakukan audit keuangan eksternal
melakukan audit keuangan eksternal setiap tahun setiap tahun
keuangan oleh
eksternal setiap tahun.
UTD Pusat/Prov/ 1 UTD Pusat dan 150 UTD 1 UTD Pusat dan 153 UTD Prov/Kab/ Kota
Kabupaten/Kota Prov/Kab/Kota memiliki rencana kerja memiliki rencana kerja tahunan
memiliki rencana kerja tahunan
tahunan.
UTD Pusat/Prov/ 1 UTD Pusat dan 107 UTD 1 UTD Pusat dan 124 UTD Prov/Kab/Kota
Kabupaten/Kota Prov/Kab/Kota memiliki laporan memiliki laporan tahunan pelaksanaan
memiliki laporan tahunan pelaksanaan kegiatan kegiatan
tahunan pelaksanaan
kegiatan.
Outcome 5.2:
Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana (UTD) Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota
meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah pegawai UTD 2.100 pegawai UTD 2.741 pegawai UTD Pusat /Prov/ Kab/ Kota
Pusat/Prov/Kabupaten Pusat/Prov/Kab/Kota memenuhi 25 memenuhi 25 satuan Kredit Profesional
/Kota yang memenuhi satuan Kredit Profesional (SKP) (SKP)
25 Satuan Kredit
Profesional (SKP)
dalam 5 tahun.
Jumlah pegawai UTD 2.110 pegawai UTD Pusat/Prov 2.741 pegawai UTD Pusat/Prov Kab/Kota
Pusat/Prov/Kabupaten Kab/Kota mengikuti pelatihan GMP mengikuti pelatihan GMP
/Kota yang mengikuti
pelatihan GMP.
Jumlah pegawai UTD 3.165 pegawai UTD 3.228 pegawai UTD Pusat/Prov/Kab/Kota
Pusat/Prov/Kabupaten Pusat/Prov/Kab/Kota mendapatkan mendapatkan pelatihan minimal sekali
/Kota yang pelatihan minimal sekali setahun setahun
mendapatkan
pelatihan minimal
sekali setahun
UTD Pusat/Prov/ 1 UTD Pusat dan 120 UTD 1 UTD Pusat dan 150 UTD Prov/Kab/Kota
Kabupaten/Kota Prov/Kab/Kota memiliki peralatan memiliki peralatan sesuai dengan kelas
memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanan pelayanan
sesuai dengan kelas
pelayanannya.
UTD Pusat/Prov/ 1 UTD Pusat dan 80 UTD 1 UTD Pusat dan 94 UTD Prov/Kab/Kota
Kabupaten/Kota Prov/Kab/Kota menggunakan Sistim menggunakan Sistim Informasi Manajemen
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Unit Donor Unit Donor Darah (SIM DONDAR)
Informasi Manajemen Darah (SIM DONDAR)
Unit Donor Darah
(SIMUDDA)
UTD 1 UTD Pusat dan 80 UTD 1 UTD Pusat dan 94 UTD Prov/Kab/Kota
Prov/Kabupaten/Kota Prov/Kab/Kota mengirimkan laporan mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke
mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat UTD Pusat melalui Sistim Informasi
kegiatan pelayanan ke melalui Sistim Informasi Manajemen Manajemen Unit Donor Darah (SIM
UTD Pusat melalui Unit Donor Darah (SIM DONDAR) DONDAR)
SIMUDDA.
Outcome 5.3:
Ketersediaan darah yang aman, terjangkau dan berkualitas di semua UTD meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Persentase pedonor 90% pendonor darah sukarela UTD 92% pendonor darah sukarela UTD Pusat/
darah sukarela di UTD Pusat/ Provinsi/Kab/Kota Provinsi/Kab/Kota menyumbangkan
Prov/Kabupaten/Kota menyumbangkan darahnya 3-4 kali darahnya 3-4 kali dalam setahun
yang menyumbangkan dalam setahun
darahnya 3-4 kali
dalam setahun.
Jumlah darah 4.000.000 kantong darah dapat 4.300.000 kantong darah dapat digunakan
(kantong) yang dapat digunakan untuk pengobatan setiap untuk pengobatan setiap tahun di UTD
digunakan untuk tahun di UTD Prov/Kabupaten/Kota. Prov/Kabupaten/Kota
pengobatan setiap
tahun di UTD
Prov/Kabupaten/Kota.
Jumlah orang yang 4.000.000 orang dapat dijangkau 4.300.000 orang dapat dijangkau dalam
dijangkau dalam dalam kegiatan promosi Donor Darah kegiatan promosi Donor Darah Sukarela
kegiatan promosi Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh (DDS) setiap triwulan oleh UTD
Donor Darah Sukarela UTD Pusat/Prov/Kab/Kota Pusat/Prov/Kab/ Kota
(DDS) setiap triwulan
oleh UTD
Nasional/Prov/Kab/
Kota.
Jumlah UTD 96 UTD Kab/ Kota menjalankan 96 UTD Kab/ Kota menjalankan sentralisasi
Kabupaten/Kota yang sentralisasi
menjalankan
sentralisasi.
Persentase 90% permintaan darah yang rasional 92% permintaan darah yang rasional dan
permintaan darah dan sesuai indikasi medis di RS sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di
yang rasional dan terpenuhi di wilayah kerja UTD wilayah kerja UTD Kabupaten/Kota
sesuai indikasi medis Kabupaten/Kota
di RS terpenuhi di
wilayah kerja UTD
Kabupaten/Kota.
Jumlah reagen yang 83.047 reagen diproduksi dari 11 jenis 89.435 reagen diproduksi dari 11 jenis reagen,
diproduksi reagen, terdiri dari: terdiri dari:
Produk minipool Produksi minipool tertunda, menunggu Masih melakukan survei pembuatan
cryoprecipitate yang pengiriman kantong cryoprecipitate laboratorium Monoclonal
diproduksi UTD Pusat
Presentase kemajuan 10% kemajuan pembangunan pabrik 60% kemajuan pembangunan pabrik kantong
pembagunan pabrik kantong darah - persiapan darah - pembangunan fisik pabrik kantong
kantong darah pembangunan fisik pabrik kantong darah di Cikarang akan selesai pada
darah di Cikarang. pertengahan tahun 2018
Pesentase 96% penggunaan KGC OEM di semua Tidak ada penggunaan KGC OEM di
penggunaan kantong UTD, dimana terdistribusi 94.610 semua UTD,;
Korean Green Cross kantong darah, dan sisa 3.490 kantong Kantong darah Korean Green Cross (KGC)
(KGC) Original darah terdiri dari 3.385 single/ED, 55 dalam proses order kedua sebanyak
Equipment double/ED, dan 50 triple/ED. 100.000 kantong dengan perbaikan
Manufacturer (OEM) spesifikasi permintaan UTD PMI, berupa
di semua UTD. double dan triple.
Presentase kemajuan Penandatanganan MOU PMI- PKS kerjasama PMI-Biofarma masih dalam
pembangunan Biofarma; proses penyelesaian;
fraksionator plasma Persiapan 6 UTD untuk sertifikasi Menunggu turunan dari Permenkes 72
GMP oleh BPOM tahun 2015;
Pembentukan Tim fraksionasi UTD Kota Surabaya telah menerima
plasma; sertifikat CPOB dari Badan POM;
Pembuatan ToR Pengumpulan, UTD Pusat, UTD Kota Semarang, UTD
penyimpanan, dan Transportasi Kota Surakarta, UTD DKI Jakarta, dan
Fraksionasi Plasma; Kota Bandung dalam proses Sertifikasi
Pembuatan Business Plan CPOB;
Fraksionasi Plasma. Persiapan 21 UTD lainnya untuk sertifikasi
CPOB;
Penyiapan sarana dan prasarana sebagai
pusat pengumpul, penyimpanan dan
transportasi plasma ke fraksionator;
Finalisasi Business Plan Fraksionasi
Plasma.
Outcome 4.3:
Kapasitas pelayanan RS PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Rasio Bed 65,05% BOR di RS PMI Bogor (Kelas B), 71,62% BOR di RS PMI Bogor (Kelas B)
Occupancy Rate dengan jumlah tempat tidur sebanyak dengan jumlah tempat tidur sebanyak 304 unit
(BOR) selama 318 unit. Terjadi penurunan BOR karena
setahun. menurunnya pasien yang masuk baik
melalui poliklinik maupun emergency.
Jumlah pegawai 920 pegawai per akhir Desember 2016 928 pegawai per akhir Desember 2017
rumah sakit yang
memenuhi standar
kompetensi
penilaian kinerja.
Jumlah pegawai 885 pegawai rumah sakit terlatih dalam 339 pegawai rumah sakit terlatih dalam
rumah sakit yang PPI/K3RS, terdiri dari: PPI/K3RS, terdiri dari:
dilatih dalam
PPI/K3RS
Jumlah kunjungan 241.369 pasien rawat jalan selama 258.796 pasien rawat jalan selama setahun
rawat jalan selama setahun di RS PMI; di RS PMI;
setahun di RS PMI. Terjadi penurunan kunjungan pasien 84,35% capaian dari target di tahun 2017;
rawat jalan seiring dengan berjalannya Terjadi kenaikan sebesar 6,64% dari
sistem rujukan Program Jaminan capaian tahun 2016.
Kesehatan Nasional.
Jumlah kunjungan 20.714 pasien rawat inap selama 21.679 pasien rawat inap selama setahun di
rawat inap selama setahun di RS PMI; RS PMI;
setahun di RS PMI Terjadi peningkatan jumlah kunjungan Terjadi kenaikan sebesar 4,65% dari
pasien rawat inap karena optimalisasi capaian tahun 2016.
instalasi gawat darurat sebagai salah
satu gerbang masuk pasien rawat.
Jumlah personel 144 personil telah mendapatkan 1.628 personil telah mendapatkan
yang telah pendidikan/pelatihan di RS PMI, terdiri pendidikan/pelatihan di RS PMI, terdiri dari:
mendapatkan dari:
pendidikan/pelatihan
di RS PMI.
a. Pembangunan dan pembinaan kerjasama PMI dengan Pemerintah, sektor pelayanan publik,
swasta/korporasi, Mitra Gerakan, lembaga donor serta pemangku kepentingan lainnya, baik
lokal, nasional maupun internasional
Outcome 6.1:
Hubungan kerja sama PMI di semua tingkatan dengan pemerintah, sektor publik, swasta, mitra
gerakan, organisasi, lembaga donor nasional dan internasional, serta pemangku kepentingan lainnya
menguat di semua tingkatan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah mitra yang Tingkat Nasional pada tahun ini 6 mitra gerakan memiliki kerjasama formal
memiliki kerja sama telah menadatangani Nota dengan PMI Pusat;
formal dengan PMI Kesepahaman dengan 4 instansi 17 perjanjian kerjasama formal telah
Pusat/Provinsi/ dan turunan dalam bentuk ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra
Kabupaten/Kota. Perjanjian Kerjasama dengan 2 gerakan;
instansi. 7 mitra non gerakan memiliki kerjasama
formal dengan PMI Pusat;
7 perjanjian kerjasama formal telah ditanda
tangani oleh PMI Pusat dan mitra non
gerakan.
b. Peningkatan kapasitas organisasi dan personil PMI untuk upaya diversifikasi sumber
pendanaan
Outcome 6.2:
Kapasitas Pengembangan Sumber Daya (PSD) untuk meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat
menguat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah unit usaha PMI 5 unit usaha PMI 2 unit usaha pelaksana teknis PMI
Pusatl/Prov/Kabupaten/Kota Provinsi/Kab/Kota masih aktif Pusat sebagai bagian dari unit
yang masih aktif beroperasi. beroperasi dan mendapatkan usaha PMI, yaitu Wisma PMI dan
pendampingan teknis dari PMI Pusdiklat Jatinangor;
Pusat, yaitu: 7 unit usaha PMI
- Klinik Rontgen; Provinsi/Kab/Kota masih aktif
- Radiologi; beroperasi;
- Atribut PMI; Lampung 3
- Air minum isi ulang; Jambi 2
- Outbound; Sumatera Barat 2
- Peternakan ayam.
Pada tingkat Nasional belum ada 2 unit usaha PMI Kab/Kota di
unit pelaksana teknis yang Jambi telah dapat memberikan
dinyatakan secara formal menjadi 40% hasil usaha untuk
bagian unit usaha; operasional markas.
5 unit usaha PMI Tulang Bawang Barat 1
Provinsi/Kab/Kota (Jambi dan Sarolangun 1
Lampung) masih aktif beroperasi.
c. Peningkatan upaya pencitraan organisasi, baik secara kualitatif maupun jangkauan melalui
upaya publikasi, promosi, advokasi, dokumentasi pelayanan PMI
Outcome 7.2:
Jangkauan, kualitas, dan intensitas dokumentasi, publikasi, promosi, dan advokasi
kegiatan/pelayanan PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI 17 PMI Provinsi Tidak masuk dalam Program Kerja Biro
Prov/Kabupaten/Kota Humas 2017
memiliki setidaknya
dua peralatan dasar
kehumasan.
Jumlah total berita 5.509 berita PMI yang dimuat pada 215 berita PMI yang dimuat pada media
PMI yang dimuat media massa lokal dan nasional massa lokal dan nasional
pada media massa
lokal/nasional di
Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota.
Data per 21 Desember 2016
2.721 berita PMI yang dibuat pada
4.910 berita PMI yang dimbuat website dan media sosial PMI
pada website dan media sosial PMI
A. PENDAPATAN 112,822,451,711.53
1 Mitra Gerakan 69,220,819,894.03
2 Mitra Lainnya 27,793,861,077.29
3 Setneg 2,499,757,500.00
4 Kontribusi RS PMI Bogor 4,200,000,000.00
5 Kontribusi Wisma PMI 390,000,000.00
6 Pendapatan Overhead 1,446,059,424.55
7 Pendapatan Jasa Pelatihan 1,326,571,333.70
8 Penerimaan Lain-lain 5,945,382,481.96
B. BELANJA 93,332,171,911.65
1 Belanja Program 64,818,984,126.69
Bantuan & Penyalurannya 11,783,602,762.00
Beban Relawan dan Petugas Lapangan 2,686,157,251.80
Pengembangan Kapasitas SDM 49,328,384,751.89
Beban Operasional Program Lainnya 1,020,839,361.00
Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, secara umum inisiatif-inisiatif strategis yang dilaksanakan oleh
Markas Pusat PMI, dalam tingkatan tertentu, telah membuahkan hasil. Walaupun demikian, capaiancapaian
di atas belum optimal dalam arti sebaran (kuantitas) dan kualitas. Secara keseluruhan, pengembangan
kapasitas dan kinerja PMI di semua tingkatan masih memerlukan upaya lebih besar, baik strategi maupun
bentuk intervensinya, untuk optimalisasi pencapaian tujuan-tujuan Rencana Strategis PMI tahun 2014-2019.
V. Penutup
Inisiatif strategis PMI Pusat tidak dapat dilepaskan dari partisipasi aktif PMI Daerah, dan untuk itu kami
sampaikan penghargaan yang setinggitingginya kepada PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil Rencana Strategis PMI tahun 2014-2019.
Demikian laporan 2017 ini disusun sebagai bahan untuk evaluasi dan perencanaan ke depan.
MARKAS NASIONAL
PALANG MERAH INDONESIA