Anda di halaman 1dari 82

i

ii
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
(FINAL PROJECT)

Disusun oleh :
Dosen Progdi PBI FPBS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2018

ii
KATA PENGANTAR

Pedoman Penulisan Final Project (dalam bahasa Inggris diberi istilah Final
Project) ini dimaksudkan sebagai salah satu panduan bagi mahasiswa untuk menulis
karya tulis ilmiah dalam memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris jenjang strata satu (S1). Buku ini terdiri atas 7 (tujuh) bab
yang mencakup berbagai hal dari konsep dasar, penjelasan mengenai tata cara
penulisan proposal penelitian, format penulisan Final Project, konvensi penulisan,
pengutipan sumber pustaka sampai daftar pustaka. Contoh-contoh disajikan dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris agar mahasiswa bisa menggunakan pedoman ini
dengan mudah demi kelancaran penulisan Final Project.

Buku pedoman ini dapat tersusun karena dukungan dan bantuan dari
beberapa pihak. Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas PGRI Semarang;


2. Dekan FPBS Universitas PGRI Semarang; dan
3. Para dosen Progdi PBI yang telah menyusun dan mereview buku ini.
Saran dan masukan guna penyempurnaan isi pedoman ini sangat diharapkan
dari para pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa atau siapapun yang
sedang menulis Final Project atau karya ilmiah lain.

Semarang, Oktober 2018

Tim Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i


Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Konsep Dasar ........................................................................ 1
B. Pedoman Umum .................................................................... 4
C. Proposal Final Project ........................................................... 7
BAB II BAGIAN UTAMA FINAL PROJECT ....................................... 10
A. Bagian Awal (Front Matters) ............................................... 10
B. Bagian Inti ............................................................................. 12
C. Bagian Akhir (Back Matters) ................................................. 34
BAB III KONVENSI FINAL PROJECT .................................................. 35
A. Bahan dan Jumlah Halaman................................................... 35
B. Perwajahan ........................................................................... 35
BAB IV FORMAT PENULISAN FINAL PROJECT ............................... 45
A. Bagian Awal........................................................................... 45
B. Bagian Inti .............................................................................. 59
C. Bagian Akhir .......................................................................... 63
BAB V PENGUTIPAN BAHAN PUSTAKA .......................................... 64
A. Kutipan Langsung .................................................................. 64

v
B. Tata Cara Penulisan Kutipan Langsung ................................. 65
C. Kutipan tidak langsung .......................................................... 73

BAB VI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA ........................................... 78


A. Perujukan Kutipan ................................................................. 78
B. Aturan Umum Penulisan Bahan pustaka (Bibliography) ....... 79
C. Tata Urut Penulisan Bahan pustaka ...................................... 83
BAB VII PENGGUNAAN KALA ............................................................. 85
A. Pendahuluan (Introduction)..................................................... 85
B. Tinjauan Pustaka (Review of Related Literature) ................. 87
C. Metodologi Penelitian (Methodology of the Research) ......... 88
D. Hasil Penelitian (Research Findings) .................................... 91
E. Simpulan (Conclusion) ........................................................... 99
F. Abstrak (Abstract) ................................................................... 99
Approval ..................................................................................................... 103
Declaration .................................................................................................. 104
Ratification .................................................................................................. 105
Kartu Bimbingan Final Project ................................................................... 106

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konsep Dasar
1. Tujuan Program S1
Setelah menyelesaikan program strata 1 (S1), secara akademik lulusan
memiliki kemampuan dan keterampilan yang unggul dalam berpikir,
merencanakan, dan melaksanakan pekerjaan sebagai seorang sarjana
dan/atau tenaga profesional, sesuai dengan disiplin ilmunya.
Berbagai kemampuan yang mengarah pada kompetensi ini secara
terpisah dikembangkan dalam kegiatan perkuliahan dan secara integratif-
komprehensif dalam penulisan Final Project.

2. Final Project (Final Project)


a. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir yang berbasis
penelitian, yang harus dibuat dan diserahkan oleh mahasiswa dan
diujikan kepadanya, sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri
program S1 yang diikutinya.
b. Bobot Mata Kuliah
Sebagai mata kuliah, Final Project memiliki bobot 6 (enam) SKS dalam
bentuk konsultasi antara pembimbing Final Project dan mahasiswa
bimbingannya yang dilaksanakan minimal 2 (dua) jam per minggu
sepanjang semester.
c. Skripsi pada Progdi PBI disebut dengan istilah Final Project.
d. Final Project disusun dalam bahasa Inggris formal/baku (academic
writing).
e. Penyusunan Final Project dibimbing oleh dosen pembimbing Final
Project (advisor).
f. Sebagai tugas akhir, Final Project harus mencerminkan pandangan
menyeluruh mahasiswa mengenai bidang studinya yang meliputi
pemahaman kaitan antara matakuliah-matakuliah utama dalam program
studinya serta relevansi dan penerapan dalam kehidupan nyata.

1
g. Isi Final Project, seperti tercermin dalam judulnya, harus merupakan
suatu kajian terhadap permasalahan yang terkait dengan bidang disiplin
ilmu mahasiswa yang bersangkutan.
h. Penulisan Final Project mengandung unsur latihan akademik (academic
exercise) dalam rangka pendidikan/pelatihan bidang karya ilmiah bagi
mahasiswa. Oleh karena itu, Final Project sebaiknya memberikan
sumbangan baru bagi ilmu pengetahuan pada disiplin ilmu tersebut.
i. Sebagai karya tulis ilmiah Final Project dapat berupa:
1) Karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian.
Penelitian tersebut dapat berupa penelitian dasar atau penelitian
terapan, baik penelitian pustaka, penelitian laboratorium, penelitian
lapangan, penelitian pengembangan atau gabungannya. Apapun
bentuknya, penelitian ini harus sepenuhnya menerapkan metode
ilmiah dan sesuai dengan kelaziman dalam disiplin ilmu masing-
masing.
2) Pengembangan desain instruksional untuk bidang pendidikan.
3) Pembuatan karya desain, yakni rancang bangun sistem tertentu,
untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Sistem tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk model. Pembuatan rancang bangun ini
biasanya dilakukan berdasarkan proses penelitian lapangan atau
penelitian pustaka. Rancang bangun yang dibuat harus merupakan
integrasi berbagai matakuliah yang pernah dipelajari, khususnya
matakuliah-matakuliah pilihan, disertai pembahasan yang
mendalam dan bersifat inovatif.
4) Laporan hasil penelitian yang mendalam dan komprehensif
terhadap kasus tertentu (studi kasus), baik kasus individu,
kelompok masyarakat, atau organisasi.
5) Pembahasan kritis terhadap gejala perilaku atau sosial tertentu.
Pembahasan kritis tersebut dapat merupakan kombinasi bentuk
informatif, analitis, argumentatif, dan interpretatif.
6) Analisis kritis terhadap teks (spoken or written), teks karya sastra
atau karya seni lainnya.

2
7)
B. Pedoman Umum
1. Persyaratan Pengajuan Usulan (Proposal) Final Project
Untuk mengajukan penulisan Final Project, mahasiwa harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah menempuh mata kuliah metodologi penelitian.
b. Telah mencapai sekurang-kurangnya 120 sks dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,50.
c. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester tersebut dengan
mencantumkan Final Project dalam Kartu Rencana Studi (KRS).

2. Prosedur Pengajuan Usulan (Proposal) dan Pembimbingan Final Project


a. Mahasiswa mengisi dan menyerahkan Formulir Usulan Topik dan Dosen
Pembimbing kepada Ketua Program Studi.
b. Topik yang diusulkan dapat dipilih dari daftar topik (topic area) yang
ditawarkan oleh Program Studi atau dapat ditentukan sendiri.
c. Ketua Program Studi memutuskan topik dan dua nama dosen pembimbing.
d. Ketua Program Studi mengajukan daftar nama Dosen Pembimbing kepada
Dekan untuk dikeluarkan SK Pembimbing Final Project.
e. Selama proses pembimbingan, mahasiwa wajib mengisi lembar bimbingan
Final Project, sebagai laporan kemajuan, yang diketahui oleh Dosen
Pembimbing
f. Jangka waktu penulisan Final Project adalah 1 (satu) semester atau 6
(enam) bulan sejak judul Final Project disetujui oleh Ketua Program Studi.
g. Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan sesuai jangka waktu yang
telah ditentukan, maka mahasiswa wajib memasukkan mata kuliah Final
Project pada semester berikutnya dengan batas waktu tambahan 1 (satu)
semester.
h. Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan pada batas waktu maksimal
yang telah ditentukan (yakni 1 tahun), maka mahasiswa wajib mengajukan
judul Final Project baru kepada Ketua Program Studi.

3
3. Ujian Final Project
Ujian Final Project merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan studi pada program Sarjana (S1).
a. Persyaratan Pengajuan Ujian Final Project:
1) Final Project telah disetujui oleh dua (2) Dosen Pembimbing yang
dilampiri Lembar Bimbingan Final Project dan KRS.
2) Mengisi Formulir Pendaftaran Ujian Final Project dengan
menunjukkan Lembar Persetujuan Ujian dari Ketua Program Studi
Bahasa Inggris
3) Menyelesaikan administrasi keuangan sesuai ketentuan.
4) Menyerahkan berkas Final Project yang siap diujikan sejumlah 3 (tiga)
bendel untuk Dosen Penguji yang ditunjuk, kepada Ketua Program
Studi.
5) Ketua Program Studi mengajukan daftar nama Dosen Penguji kepada
Dekan untuk dikeluarkan SK Penguji Final Project.
b. Unsur-unsur yang dinilai dalam ujian Final Project adalah sebagai berikut:
1) Mutu Final Project meliputi: (a) konsistensi logis isi Final Project, (b)
kadar keaslian mutu ilmiah, (c) bahasa dan tata tulis.
2) Penyajian lisan meliputi: (a) kedalaman dan keluasan penguasaan, (b)
ketetapan dan kelancaran jawaban
c. Hasil Ujian Final Project dinyatakan langsung oleh Tim Penguji dengan
kualifikasi sebagai berikut:
1) Lulus tanpa perbaikan;
2) Lulus dengan perbaikan
3) Tidak lulus.
d. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian Final Project tanpa perbaikan,
dalam waktu paling lama satu bulan wajib menyerahkan 2 (dua) soft-copy
dalam Compact Disk (CD) dalam format pdf dan dua (2) hard-copy Final
Project yang sudah dijilid dan ditanda-tangani oleh Tim Penguji.
e. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian Final Project dengan perbaikan,
wajib memperbaiki (revisi) Final Project yang dikonsultasikan dengan
Tim Penguji paling lama dua (2) minggu setelah ujian berlangsung. Hasil
perbaikan (revisi) Final Project dijilid dan ditandatangani oleh Tim

4
Penguji sebanyak 2 (dua) soft-copy (CD)dalam format pdf dan dua (2)
hard-copy Final Project.
f. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian Final Project, bisa mendaftar
ujian Final Project kembali yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi.
g. Dari Final Project yang telah disetujui oleh Tim Penguji, 1 (satu) soft-copy
diserahkan ke Program Studi. Selain itu, 1 (satu) hard-copy Final Project
dan 1 (satu) soft copy Final Project lengkap dalam format pdf dan soft
copy berbentuk artikel beserta print-outnya ke Perpustakaan Pusat.

C. Proposal Final Project


Unsur-unsur pokok yang harus tercakup dalam proposal Final Project meliputi:
Introduction, Review of Related Literature, Methodology of the Research, Outline
of the Study, dan Bibliography.
1. Introduction
Bagian pertama proposal ini berisi background of the study, statements
of the problem, objectives of the study, significances of the study, dan
definition of key terms. Bab ini menguraikan tentang alasan-alasan pentingnya
dilakukan penelitian yang diajukan. Selanjutnya, masalah yang diteliti
disajikan dalam rumusan yang singkat sehingga merupakan pedoman bagi
peneliti sendiri dan mudah dipahami orang lain. Dalam penelitian statistik,
masalah penelitian biasanya dirumuskan dalam kalimat tanya. Manfaat
penelitian dapat mencakup manfaat dalam pengembangan ilmu, atau manfaat
teoretik, maupun manfaat yang bersifat aplikatif (praktis).
2. Review of Related Literature
Bagian ini berisi uraian tentang teori-teori, prinsip, kaidah yang
berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Disamping itu, perlu
dicantumkan tinjauan ulang (review) hasil-hasil penelitian yang sejenis yang
pernah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, yang dapat diperoleh dari
jurnal-jurnal penelitian baik cetak maupun elektronik.
3. Methodology of the Research
Kata metodologi dapat diartikan sebagai “tentang metode”. Dengan
demikian, metodologi penelitian dapat diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan metode atau cara untuk menjawab atau menyelesaikan

5
masalah penelitian. Lazimnya, jenis metode yang sesuai dengan karakteristik
masalah penelitiannya perlu disebutkan. Selain itu, perlu juga dideFinal
Projectkan secara rinci segala aspek yang menjadi karakteristik metode yang
bersangkutan.
Final Project tentang metodologi penelitian ini penting, khususnya
dalam rangka penyusunan Final Project, sekurang-kurangnya karena dua
alasan: (1) sebagai pertanggungjawaban akademik (academic accountability)
atas proses dan hasil penelitian yang bersangkutan; dan (2) sebagai salah satu
bentuk objektifitas proses penelitian, dengan pengertian apabila karena alasan
tertentu calon peneliti tidak dapat melanjutkan penelitiannya, maka penelitian
tersebut tetap dapat dilaksanakan oleh peneliti lain.
4. Bibliography (Sementara)
Bab ini memuat daftar acuan sementara berisi daftar publikasi pokok
yang mendukung permasalahan dan penyelesaiannya. Publikasi tersebut dapat
berupa buku, artikel dari jurnal cetak maupun elektronik atau CD-ROM,
khususnya yang terbit dalam masa lima tahun terakhir.

6
BAB II
BAGIAN UTAMA FINAL PROJECT

Bagian utama Final Project digolongkan menjadi tiga, yaitu (1) bagian awal
(front matters), (2) bagian inti (body of the final project), (3) bagian akhir (back
matters)
A. Bagian Awal (Front Matters)
1. Kata Pengantar
2. Abstrak (Abstract)
Abstrak merupakan ikhtisar pendek yang berisi sekurang-kurangnya 6
(enam) hal, yaitu:
a. Research background
b. Aims or objectives of the research
c. Reserach method
d. Research findings
e. Suggestions (optional)
f. Key Words: minimum 3 words/phrases
Selain yang tersebut di atas, dapat ditambahkan simpulan (dan saran)
pendek yang mungkin bermanfaat bagi pembaca atau calon peneliti lain di
bidang yang sama. Abstrak dapat ditulis dalam lima atau enam paragraf
mengikuti pokok pikiran yang dikemukakan di dalamnya.

3. Prakata (Acknowledgements)
Prakata mencantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau pihak-pihak lain yang
telah membantu mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan
penulisan Final Project.

4. Daftar isi (Table of Contents)


Daftar isi memuat judul bab, judul subbab dan judul anak subbab dan
anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di
dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf capital, sedangkan judul
subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan

7
huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi
keseluruhan isi.

5. Daftar Tabel (List of Tables)


Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman
untuk setiap tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan
spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan lainnya diberi jarak dua
spasi. (lihat halaman....35)

6. Daftar Gambar (List of Figures)


Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar
yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi rangkap.

B. Bagian Inti (Body of the Final Project)


Secara umum bagian inti research paper terdiri atas lima bab, yaitu 1.
introduction, 2. review of related literature, 3. methodology of the research, 4.
research findings and discussion, dan 5. conclusions and suggestions. Rincian isi dari
masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk Penelitian Kualitatif ( Qualitative Research )


Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara komprehensif
dan sesuai dengan konteks melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat
deskripti f dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Proses dan makna dari sudut pandang subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian
ini. Ciri-ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk laporannya.
Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang
bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Bagian inti laporan penelitian kualitatif dapat dijabarkan menjadi:
a. Introduction, terdiri atas 1) Background of the Study; 2) Reasons for
Choosing the Topic; 3) Statements of the Problem; 4) Objectives of the

8
Study; 5) Significances of the Study; 6) Definition of Key Terms; dan 7)
Outline of the Research.
b. Review of Related Literature, terdiri atas: 1) Review of Related Theories; 2)
Previous Studies.
c. Methodology of the Research, terdiri atas: 1) Object of Study; 2) Roles of
the Researcher; 3) Instrument; 4) Methods of Data Collection; 5) Method of
Data Analysis; dan 6) Triangulation
d. Research Findings and Discussion
e. Conclusions and Suggestions

Pendahuluan
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang
dilakukan. Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar
belakang pokok bahasan, alasan pemilihan topik, masalah yang diteliti, tujuan
penelitian, kebermaknaan hasil penelitian, definisi dari istilah-istilah yang digunakan
dalam topik dan ragangan (outline) final project.
Latar Belakang Pokok Bahasan
Latar Pokok Bahasan memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-
topik pokok yang akan diungkap di dalam penelitian. Topik harus dirujukkan kepada
disiplin ilmu tertentu yang menjadi tempat topik tersebut bernaung. Latar Belakang
Pokok Bahasan juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam
penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Dengan perkataan lain, bagian ini
berisi asumsi-asumsi mengenai gejala tertentu sebagai jawaban sementara atas
masalah pokok yang sesuai dengan topik penelitian. Pertanyaan dan jawaban
sementara yang dikemukakan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal
tersebut ditampilkan. Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai
dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti
dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan
setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan.
Alasan Pemilihan Topik
Di bagian ini, peneliti menyampaikan alasan-alasan akademik mengapa topik
yang bersangkutan perlu diteliti. Alasan itu dapat mencangkup kemutakhiran topik,

9
kelangkaan kajian sejenis, perlunya kajian replikasi mengenai topik serupa yang
pernah dilakukan penelitian lain, keunikan, dan sebagainya.
Rumusan Masalah
Bagian ini menyajikan rumusan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan
sebagaimana yang dicontohkan pada bagian l. Yang perlu diingat ialah bahwa pada
prinsipnya satu Final Project hanya mempertanyakan satu masalah. Masalah pokok
ini dapat dijabarkan menjadi beberapa sub-masalah. Pemecahan masalah itu
dilakukan melalui penelitian yang hasilnya dilaporkan dalam bentuk Final Project,
eksplanasi, komparasi, dan sebagainya.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang hendak dicapai dalam
penelitian sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan. Tujuan ini dirumuskan dengan
menggunakan kata kunci seperti memerikan (describe), menjelaskan (explain),
membandingkan (compare, contrast), membahas (discuss), dan sebagainya, sebagai
mana yang telah dikemukakan di dalam Bab I.
Kebermaknaan Penelitian (Significances of the Research)
Pada bagian ini ditujukan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata
lain, uraian dalam subbab kebermaknaan penelitian berisi alasan kelayakan atas
masalah yang diteliti. Dari uraian dalam subbab ini diharapkan dapat disimpulkan
bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
Ragangan laporan (Outline of the Report)
Ragangan laporan penelitian berbeda dengan ragangan Usulan Penelitian.
Dalam laporan penelitian, ragangan berupa beberapa paragraf yang isinya penjelasan
ringkas mengenai apa saja yang tersaji dalam bab-bab laporan itu.
Tinjauan Pustaka (Review of Related Literature)
Tinjauan pustaka berisi analisis teoretis mengenai topik penelitian. Pernyatan
atau argumentasi yang dikemukakan oleh penulis dirujukan kepada sumber-sumber
yang terpercaya yang dapat ditemukan di dalam buku teks, jurnal ilmiah, ensiklopedi,
surat kabar, kamus, situs internet, dan sebagainya. Tinjauan Pustaka hendaknya
bermuara pada rumusan konkret yang akan menjadi pijakan bagi pelaksanaan
penelitian.

10
Metodologi Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metodologi atau langkah-langkah penelitian
secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan
keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
Pendekatan Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan singkat mengapa pendekatan
ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritis, yaitu landasan berfikir
untuk memahami makna suatu gejala. Peneliti juga perlu mengemukakan jenis
penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaksi,
partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
Peran peneliti (Roles of the Researcher)
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi
fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena
itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan.
Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian.
Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan,
atau pengamat penuh. Perlu pula disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui
statusnya sebagai peneliti oleh objek penelitian atau informan.
Sasaran Penelitian (Object of the study)
Sasaran penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik mengenai objek yang
diteliti dan alasan pemilihannya serta bagaimana peneliti mendekatinya. Objek
hendaknya diuraikan secara jelas. Misalnya, jika objek tersebut adalah suatu novel,
peneliti perlu memberikan gambaran yang jelas mengenai alur cerita, tokoh-tokoh
yang berperan beserta kepribadian masing-masing, latar tempat kejadian, sudut
pandang, dan catatan mengenai pengarang novel tersebut. Jika objeknya adalah siswa
sebuah sekolah menengah, peneliti perlu memberikan gambaran mengenai ciri-ciri
sekolah, lingkungan tempat siswa tinggal, suasana kelas, prestasi-prestasi yang
dicapai sekolah, kemampuan umum siswa, sikap siswa terhadap pendidikan, dan
sebagainya. Gambaran tersebut hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dalam
memberikan kelengkapan serta kejelasan objek. Pemilihan objek harus didasarkan

11
pada pertimbangan-pertimbangan daya tarik, keunikan, dan kesesuaian dengan topik
yang dipilih. Dengan demikian, kurang tepat jika peneliti mengutarakan alasan-alasan
seperti dekat dengan rumahnya, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah
mengenal orang-orang kunci.
Sumber Data (Sources of the Data)
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan
data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang
dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan objek penelitian,
bagaimana ciri-ciri objek itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga
objektivitasnya dapat dijamin.
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan
dengan cermat. Dalam penelitian kualitatif, tujuan pengambilan sampel adalah untuk
mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan
(generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subjek, informasi, dan
waktu.
Pengumpulan Data (Data Collection)
Bagian ini menguraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi
rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti
nyata dari lapangan disajikan (rekaman radio atau video memiliki fidelitas tinggi,
sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan
sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan
triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.
Analisis Data (Data Analysis)
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar
peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan,
pengorganisasian, pemecahan dan sistesis data serta pencarian pola, pengungkapan
hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif,
analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik
misalnya analisis dominan, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis
tema. Dalam hal ini penelitian dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika,

12
etika, atau, estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini, peneliti diharapkan
memberi contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.
Triangulasi (Triangulation)
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interprestasi yang absah, maka
perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan
kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan
beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif,
pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya, perlu dilakukan
pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar dan dikonfirmasikan kepada
sumbernya (confirmability).
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini memuat data hasil penelitian, penjelasan, komparasi, diskusi,
analisis, dan sebagainya yang berkaitan dengan topik. Pada dasarnya, bagian ini
merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian pendahuluan. Dengan
perkataan lain, keberhasilan peneliti terletak pada sejauh mana dia menyajikan hasil-
hasil penelitiannya pada bagian ini.
Simpulan (Conclusion)
Bagian ini berisi ikhtisar dari bahasan yang tersaji di dalam bagian hasil
peneliti dan pembahasan. Di dalam beberapa laporan peneliti an, sering kali Peneliti
menyampaikan saran (suggestion). Jika demikian, hendaknya saran itu terkait
langsung dengan hasil yang diperoleh di dalam penelitian. Misalnya, kemungkinan
melakukan kaji ulang atas penelitian yang baru dilakukan, kemungkinan melakukan
penelitian dengan topik serupa tetapi dengan objek yang berbeda, kemungkinan
meneliti topik yang berdekatan dengan topik yang baru diteliti, dan sebagainya. Perlu
dicatat bahwa saran mengenai aplikasinya di dalam pengajaran (yang sering kali
dijumpai di dalam Final Project) hanya perlu bila mana penelitian itu memang
mengenai pengajaran seperti penelitian tindakan kelas (action research) atau
penelitian ‘pesanan’.

2. Untuk Penelitian Kuantitatif (Quantitative Research)


Seperti penelitian kualitatif, pada dasarnya penelitian kuantitatif dilaporkan
dalam suatu bentuk laporan penelitian yang terdiri atas sekurang-kurangnya lima

13
bab, yaitu (1) Pendahuluan (Introduction), (2) tinjauan pustaka (Review of
Related Literature), (3) Metode Penelitian (Methodology of the Research), (4)
Hasil Penelitian dan Pembahasan (Research Findings and Discussion), (5)
Simpulan dan Saran (Conclusions and Suggestions).

Pendahuluan (Introduction)
Pendahuluan adalah bab pertama dari Final Project yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan
mengapa penelitian dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya
memuat (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4)
kegunaan penelitian, (5) definisi istilah atau operasional, (6) Outline of the Research.
Latar Belakang Masalah (Background of the Study)
Bagian ini mengemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
baik kesenjangan teoretis ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi
masalah yang diteliti. Di bagian ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil
penelitian, simpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan
pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian,
masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang kokoh.
Rumusan Masalah (Statements of the Problem)
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara
variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah
hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya
data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan
antara penguasaan kosa kata (vocabulary mastery) dengan kemampuan menulis
(writing competence)?

14
Tujuan Penelitian (Objectives of the Study)
Tujan penelitian mengungkapkan sasaran yang dicapai dalam penelitian. Isi
dari rumusan tujuan peneliti mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian.
Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan
dengan menggunakan kalimat interogatif, sedangkan rumusan tujuan penelitian
dituangkan dalam bentuk kalimat deklaratif. Misalnya, penelitian ini bertujuan
menjelaskan besarnya hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan
prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Perlu diingat bahwa
rumusan tujuan mencantumkan kata kunci tertentu sebagaimana yang digunakan di
dalam penelitian kualitatif.
Kebermaknaan Penelitian (Significances of the Study)
Pada bagian ini ditunjukan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata ini,
uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang
diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
Definisi Istilah (Definition of the Key Terms)
Definisi istilah atau penjelasan istilah diperlukan apabila diperkirakan akan
timbul perbedaan pengertian atau kekurang-jelasan makna seandainya penegasan
istilah tidak diberikan. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang
berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat dalam Final Project.
Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut
terkait dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah
disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Definisi istilah
lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti. Definisi istilah
adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat
diamati. Secara tidak langsung Definisi Istilah itu akan menunjuk alat pengambil data
yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.
Tinjauan Pustaka (Review of Related Literature)
Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu
masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar
argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban

15
yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-
teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang
dipaparkan dalam Bab II (kajian pustaka). Untuk tesis dan disertai, teori yang dikaji
tidak hanya teori yang mendukung, tetapi teori yang bertentangan dengan kerangka
berpikir peneliti.
Relevant Theories
Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu dekripsi teoritis tentang objek
(variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa
argumentasi atau Hipotesis yang telah diajukan dalam Bab I. Untuk dapat
memberikan Final Project teoretis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan
adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang
diajukan menuntut peneliti untuk mengintregasikan teori yang dipilih sebagai
landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti
jurnal penelitian, tesis, Final Project, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan
seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga
lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan
penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang
isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat
dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni
(1) prinsip kemuktakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip
relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat.
Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada
periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi
berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling reprensentatif. Hal serupa
berlaku juga terhadap telah laporan-laporan penelitian. Prinsip relenvansi diperlukan
untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Previous Studies

Previous Studies merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah


studi utama. Previous studies dilakukan karena kelayakan peneltian berkenaan
dengan prosedur penelitian dan hal lainnya masih belum jelas. Tujuannya adalah
untuk mengetahui bahwa sebuah permasalahan sudah pernah diteliti dan sudah

16
dipecahkan, sehingga dapat menghindari adanya penelitian yang berulang-ulang
namun sebenarnya sama. Previous Studies dilakukan dengan cara mensitasi sumber
dokumen seperti Artikel dalam jurnal ilmiah, final project baik cetak maupun e-
journal.

Hipotesis Penelitian (Research Hypothesis)


Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian.
Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan
hipotesis. Oleh karena itu, subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam hasil
penelitian kuantitatif.
Secara prosedural hipotesis penelitian melakukan kajian pustaka, karena
hipotesis penelitian adalah rangkuman dari simpulan-simpulan teoretis yang
diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi
kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab l
(Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan
jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, di dalam latar belakang masalah
sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang
ringkas.
Rumusan Hipotesis hendaknya bersifat definitive atau direksional. Artinya,
dalam rumusan masalah. Hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau
keadaan perbedaan itu. Contoh: Ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan
siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Mengarang. Jika
dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi; Siswa SMP yang tingkat
kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam mata
pelajaran Mengarang dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang.
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara
dua variabel yang lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c)
dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.
Metodologi (Methodology of the Research)
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metodologi penelitian paling
tidak mencakup (1) jenis dan rancangan penelitian, (2) populasi dan sampel (3)
instrumen penelitian, (4) metode pengumpulan data, dan (5) metode analisis data.

17
Jenis dan Rancangan Penelitian (Design of the Research)
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu
diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental. Rancangan
penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti
memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan
penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah
yang paling memungkinkan penelitian untuk mengendalikan variable-variabel lain
yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan
rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada Hipotesis
yang akan diuji.
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam sub bab rancangan
penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari
tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai,
atau penelitian historis, korelasional dan komparasi kasual. Di samping itu, dalam
bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta
sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Populasi dan Sampel (Population and Sample)
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
mengambil sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya
adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subyek
penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental dan PTK. Dalam survai, sumber
data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau
subyek tergantung pada cara pengambilan datanya.
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu
diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara
tepat. Tujuanya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar reprensentatif, dalam
arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kereprensentatifan
sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya
dalam maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap
populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya,
maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Jadi, hal-hal
yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (a) identifikasi dan batasan-

18
batasan tentang populasi atau subyek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan
sampel, serta (c) besarnya sampel.
Instrumen Penelitian (Instrument of the Research)
Bagian ini mengemukakan instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti.
Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen, pengumpulan
data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
Dengan cara demikian akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai
dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen
yang baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas.
Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara
pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan.
Untuk alat dan bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang
digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.
Metode Pengumpulan Data (Method of Data Collection)
Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang
terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan
pengumpulan data. Jika penelitian menggunakan orang lain sebagai pelaksana
pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan
mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui
pejabat yang berwenang, dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun
tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian.
Metode Analisis Data (Method of Data Analysis)
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan
statistik nonparametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau
Hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok utuk diperhatikan dalam
analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya.
Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan
karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan

19
dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik
parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan
penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan tertentu.
Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan,
perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih
sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang
lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan
(kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci.
Apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya,
misalnya SPSS for windows.
Hasil Penelitian dan Pembahasan (Research Findings and Discussion)
Dalam penelitan yang menguji Hipotesis , laporan mengenai hasil-hasil yang
diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian
tentang karakteristik masing-masing variable disajikan dalam bentuk tabel, bagan,
diagram dan lain-lain, dan berupa narasi–deFinal Project hasil temuan dalam
penelitian. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis.
Kata “data” bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraikan
masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam Final Project, data untuk masing-
masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik
deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa
histrogam, nilai rata-rata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan
dalam subab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian.
Materi yang disajikan dalam Bab lV dari Final Project adalah temuan-temuan
yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat
namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk
menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila
diperlukan).
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik,
tabel, ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan
tentang hal tersebut masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibahas
pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi)
peneliti.

20
Pengujian Hipotesis (Hypothesis Testing)
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda
dengan penyajian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat
dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-
masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu
secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas
pada interprestasi angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik.
Pembahasan (Discussion)
Pembahasan atas temuan-tamuan penelitian yang telah dikemukakan dalam
bab lV mempunyai arti penting bagi keseluruhan bagian penelitian. Tujuan
pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukan bagaimana
tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3)
mengintegrasikan temuan penelitian dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan,
(4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan
implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus
disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran
terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori
yang ada.
Pengintregrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
sudah dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks
khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-
temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan.
Hal ini tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di dalam Bab II.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian
lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi
terhadap hasil penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila
didukung oleh hasil penelitian orang lain. Namun sebaliknya tidak hanya hasil
penelitian yang mendukung penelitian saja yang dibahas dalam penelitian ini.
Pembahasan justru akan menjadi lebih menarik jika di dalamnya dicantumkan juga
temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama penelitian mampu
memberikan penjelasan teoritis ataupun metodologis bahwa temuannya lebih akurat.

21
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting bilamana hipotesis
penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkannya. Pertama,
faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi variabel lain sehingga menghasilkan
kesimpulan yang berbeda denga hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan
metodologis, misalnya istrument yang digunakan tidak sah atau kurang reliable.
Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut letak ketidaksempurnaan instrument
yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang ada
akan menjadi satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi peneliti sejenis di masa
yang akan datang.
Simpulan dan Saran (Conclusions and Suggestions)
Pada bab penutup atau bab terakhir dari Final Project dimuat dua hal pokok,
yaitu simpulan dan saran.
Simpulan (Conclusions)
Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan
penelitian terkait secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu
pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Simpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diberikan
secara lengkap pada Bab lV. Tata urutannya pun hendaknya sesuai dengan yang ada
di dalam Bab lV. Dengan demikian, konsistensi isi tata urutan rumusan masalah,
tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, tetap dipelihara.
Saran (Suggestions)
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak ke luar dari batas-
batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang tidak dapat dilihat dari
rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Pada orang lain hendak
melaksanakan saran itu, dia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau
melaksanakannya. Di samping itu, saran yang diajukan hendaknya spesifik.
C. Bab Bagian Akhir (Back Matters)
Hal-hal yang perlu dimasukkan kedalam bagian ini adalah yang mendukung
atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian ini. Isi yang perlu ada pada
bagian akhir adalah (1) lampiran-lampiran (Appendixes) dan (2) daftar rujukan
(bibliography).

22
Bahan pustaka (Bibliography)
Bahan pustaka yang dimasukkan di dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam teks. Bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan
tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak perlu dimasukkan kedalam daftar rujukan.
Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks Final Project harus
dicantumkan di dalam daftar rujukan. Tata cara perujukan disajikan dalam Bab IV,
sedangkan tata cara penulisan daftar rujukan sudah dicontohkan di Bab I dan
dipertegas di dalam Bab V buku Panduan Final Project.
Lampiran (Appendices)
Lampiran pada dasarnya berisi pelbagi keterangan yang dipandang penting
untuk Final Project, misalnya instrument penelitian, data mentah hasil penelitian,
rumusan-rumusan statistik, dan lampiran yang dianggap perlu. Untuk mempermudah
memanfaatkannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut.

23
BAB III
KONVENSI FINAL PROJECT

A. Bahan dan Jumlah Halaman


Kertas yang digunakan untuk Final Project adalah kertas HVS putih 80
gram/m2 ukuran kuarto (A4; 21 cm x 29,70 cm). Jenis program yang digunakan
adalah Microsoft Words, dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 12.
Cover/sampul Final Project dijilid menggunakan kertas tebal berwarna ungu muda
(sesuai dengan warna bendera Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni). Semua
halaman naskah diketik komputer yang sama supaya bentuk dan jenis huruf di
dalamnya sama serta wajib dicetak dalam tulisan berwarna hitam. Jumlah halaman
Final Project (dari Pendahuluan sampai dengan Daftar Pustaka) minimal 50 halaman.

B. Perwajahan
Yang dimaksud perwajahan adalah tata letak unsur-unsur Final Project serta
aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi estetika naskah.
Tata letak dan penulisan unsur-unsur Final Project harus diusahakan sebaik-baiknya
agar Final Project tampak rapi dan menarik. Dalam pembicaraan tentang perwajahan
berikut dibahas tentang (a) kertas pola ukuran, (b) spasi, dan (c) penomoran.

1. Kertas Pola Ukuran


Supaya setiap halaman ketikan tampak rapi, sebaiknya gunakan kertas pola
ukuran (page layout). Pengetikan dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-
balik, dengan ukuran sebagai berikut.
a. tepi atas 4 cm,
b. tepi kiri 4 cm,
c. tepi bawah 3 cm, dan
d. tepi kanan 3 cm.
Karena pengetikan sudah menggunakan komputer, tepi kiri dan tepi kanan
harus rata (justified). Bab baru di dalam Final Project selalu dimulai pada halaman
baru. Pengisian halaman sedapat mungkin penuh dan tidak ada tempat yang
kosong yang tidak perlu, kecuali pada (a) pergantian bab, (b) pergantian paragraf,
24
(c) penulisan rumus dan keterangannya, dan (d) penulisan gambar, bagan, grafik,
dan keterangan.
2. Spasi
Pengetikan dilakukan dengan jarak 2,0 spasi di antara baris satu dengan
baris yang lain dalam teks. Jarak di antara tajuk (judul) bab dan uraian atau jarak
di antara tajuk bab dan anak bab (jika bab itu langsung diikuti anak bab) dengan
uraian adalah 3 (tiga) spasi. Baris terakhir teks dan tajuk subbab berikutnya
berjarak tiga spasi. Jarak di antara teks dan contoh tabel, bagan, diagram, atau
gambar juga tiga spasi.
Paragraf baru menjorok ke dalam lima ketukan dari tepi kiri. Karena
paragraf baru telah ditandai dengan pengetikan yang menjorok ke dalam, jarak
antarparagraf tidak perlu diperlebar. Jadi, jarak di antara teks terakhir paragraf
dengan paragraf berikutnya adalah 2,0 spasi.

3. Penomoran
a. Penomoran Subbab dan Sub-Subbab
Penomoran yang digunakan dalam Final Project adalah dengan kombinasi
angka Romawi kecil, angka Romawi besar, dan angka Arab.
1) Angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi, vii, dan seterusnya) dipakai untuk
menomori halaman bagian awal.
2) Angka Romawi besar (I, II, III, IV, V) dipakai untuk menomori tajuk pada
tiap bab.
3) huruf kapital (A, B, C, D)
3) Angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, dan ...) digunakan untuk menomori halaman-
halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai dengan daftar pustaka;
untuk menomori subbab atau sub-subbab; dan untuk menomori nama-nama
tabel, grafik, bagan, dan skema.
Selain menggunakan tiga jenis angka tersebut, dalam menguraikan subbab
atau sub-subbab atau menguraikan bagian yang lain dapat menggunakan
huruf.

25
b. Letak Penomoran
Letak penomoran halaman pada Final Project sebagai berikut.
1) Bagian awal, baik proposal maupun Final Project menggunakan angka
Romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah.
2) Halaman yang bertajuk (pendahuluan; tinjauan pustaka, landasan teori,
kerangka berpikir, dan hipotesis; metode penelitian; hasil penelitian dan
pembahasan; dan penutup) memakai angka Arab yang diletakkan di bagian
bawah tepat di tengah. Halaman-halaman naskah lanjutan memakai angka
Arab yang diletakkan di bagian atas di sebelah kanan.
3) Daftar pustaka tidak diberi nomor halaman, tetapi tetap dihitung sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Final Project
4) Lampiran tetap dihitung sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari halaman
Final Project dan diberi nomor

c. Penomoran Subbab dan Sub-Subbab


Subbab dan sub-subbab dinomori dengan angka Arab. Setelah angka
terakhir tidak diberi tanda titik. Dalam hubungan ini, angka tidak lebih dari tiga
angka; sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan huruf (a, b, c, d, e, dan
...), kemudian 1), 2), 3), 4), 5), dan ...; selanjutnya a), b), c), d), e), dan ..., dan
seterusnya.
Contoh:
Jika subbab diperinci dengan huruf, subbab dapat diuraikan dengan huruf
kapital. Uraian selanjutnya dengan angka Arab, kemudian dengan huruf kecil, dan
seterusnya.
Contoh.
BAB III
A.
1.
2.
3.

26
a.
b.
1)
2)
3)
c.
d. Penyajian Kutipan dan Catatan Pustaka
Dalam penulisan Final Project penulis sering mengutip sumber informasi
yang digunakan untuk menunjang pembahasan atau memberi informasi lebih
lanjut. Penulis dapat menyajikan kutipan, baik itu berupa kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung.
Perlu diketahui bahwa terlalu banyak menggunakan kutipan langsung yang
tidak perlu dapat menimbulkan kesan bahwa penulis Final Project kurang
menguasai atau tidak mencerna bahan pustaka yang dikutip. Terkadang perlu
divariasikan dengan kutipan tidak langsung, yaitu kutipan yang mengangkat
gagasannya saja yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata dan gaya penulis
atau pengutip sendiri. Sebaiknya kutipan langsung hanya digunakan untuk
menampilkan data yang diperlukan dan atau pernyataan teoretis yang sulit
diparafrasekan.
Baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung
dipertanggungjawabkan dengan pencantuman catatan pustaka. Catatan pustaka
adalah catatan yang menjelaskan sumber informasi yang digunakan. Sumber
informasi itu dapat berupa buku, majalah, surat kabar, antologi, atau diktat kuliah
yang diterbitkan secara resmi. Letak catatan pustaka yang dicantumkan dalam teks
dapat mengawali atau mengakhiri kutipan, tidak dicantumkan di bawah teks.
Urutan catatan pustaka adalah nama penulis, tahun terbit, dan nomor halaman.
Penampilan kutipan dan catatan pustaka sebagai pertanggungjawaban moral
penulis dalam hubungannya dengan kelaziman tulis-menulis, mengikuti
ketentuan-ketentuan berikut ini.
1. Istilah-istilah seperti ibid, op cit, dan loc cit tidak perlu digunakan dalam
penulisan Final Project karena pembaca tidak akan langsung mengetahui
penulis yang membuat isi pernyataan itu. Dalam karangan ilmiah masa lalu

27
istilah-istilah itu digunakan. Istilah-istilah tersebut berarti sebagai berikut:
(ibid = ibidem ‘kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh
sumber lain’, op cit = opere citato ‘kutipan diambil dari sumber yang telah
disebut sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi sumber
lain, dan loc cit = loco citato ‘kutipan diambil dari sumber dan halaman yang
sama yang telah disela oleh sumber lain).
2. Ketentuan catatan pustaka yang dicantumkan sebelum kutipan: buatlah dahulu
pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan, kemudian tulislah nama
akhir penulis (jika nama itu lebih dari satu kata), berikutnya diikuti tahun
terbit dan nomor halaman pustaka yang diacu yang ditempatkan di dalam
kurung (tahun terbit dan nomor halaman dipisahkan dengan tanda titik dua,
tanpa jarak satu ketukan), setelah itu kutipan ditampilkan.
3. Ketentuan catatan pustaka yang dicantumkan setelah bunyi kutipan: buatlah
dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan, tampilkan kutipan,
kemudian di antara tanda kurung diletakkan nama akhir penulis, tahun terbit,
nomor halaman (setelah nama akhir pengarang diletakkan tanda koma dan di
antara tahun terbit dan nomor halaman diletakkan tanda titik dua, tanpa jarak
satu ketukan).
4. Kutipan langsung yang terdiri kurang dari empat puluh kata ditempatkan di
dalam teks dan diletakkan di antara tanda petik dengan jarak yang sama
dengan jarak baris dalam teks, yaitu 1,5 spasi.
Contoh:
“Untuk menyusun kalimat efektif harus dipilih kata-kata yang: (a) tepat, (b)
saksama (sesuai), dan (c) lazim” (Soedjito, 1999:1).
5. Kutipan langsung yang terdiri atas empat puluh kata atau lebih ditempatkan di
bawah baris terakhir teks yang mendahuluinya. Kutipan itu diketik tanpa
tanda petik, dengan jarak satu spasi dan setiap baris menjorok ke dalam lima
ketukan dari tepi kiri.
Contoh:
Perhatikan pendapat Tarigan (1991:15) berikut.
Transisi ialah mata rantai penghubung antarparagraf. Transisi berfungsi
sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan. Kata-kata
transisional merupakan petunjuk bagi pembaca ke arah mana ia sedang

28
bergerak atau mengingatkan pembaca apakah sesuatu paragraf baru bergerak
searah dengan ide pokok sebelumnya. Karena itu sering dikatakan orang
bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kepaduan antarbab,
antaranak bab, dan antarparagraf dalam suatu karangan.
6. Jika terdapat kutipan langsung yang sebagian kata dihilangkan, kata-kata yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Karya sastra itu karya imajinatif bermedium bahasa yang fungsi estetiknya
dominan. Dengan demikian, bahasa sastra pun mempunyai.... Dalam arti, sifat
estetiknya yang menguasainya” (Wellek dan Warren, 1956:22—25).
7. Penulisan kutipan langsung yang sebagian kalimat dihilangkan, kalimat yang
dihilangkan diganti dengan empat titik.
Contoh:
“... Untuk memenuhi syarat ini, guru memberitahukan topik-topik yang
mengandung ciri-ciri kebaruan, kedekatan, cuatan, keanehan, daya pikat
manusiawi, dan konsekuensi. Prinsipnya adalah memilih topik-topik berciri
itu dengan bahasa yang populer” (Sugihastuti, 2005:22).
8. Penulisan kutipan tidak langsung tidak diletakkan di antara tanda petik.
Contoh:
Surachman (1977:432) mengatakan bahwa metode penyajian grafik kini telah
menjadi suatu alat komunikasi.
9. Jika sumber kutipan berbahasa daerah atau berbahasa asing, bagian yang
dikutip diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai
kutipan tidak langsung. Jika harus dikutip langsung, pernyataan di dalam
bahasa daerah atau bahasa asing itu dikutip dengan aslinya dan diketik miring.
Contoh:
Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia seperti terlihat di dalam
pernyataan William (1977:20) “The analogy between women and the earth as
sources of life has always inspired the myths and poems of men.”
10. Jika kutipan tersebut diambil dari sumber acuan yang ditulis oleh dua penulis,
dicantumkan kedua nama akhir penulis itu yang dipisahkan dengan kata dan,
serta tahun terbit dan diikuti halaman. Jika penulis lebih dari dua orang

29
digunakan singkatan dkk. sesudah nama akhir nama penulis yang pertama.
Kata dan dan singkatan dkk. tidak digarisbawahi.
Contoh:
a. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan
tentang suatu hal (Soemardjan dan Koentjaraningrat, 1977:215).
b. Menurut Aminuddin dkk. (1978:63) hemoglobin adalah pigmen merah
pembawa oksigen pada butir darah merah.
11. Jika kutipan bersumber dari beberapa karya terbitan tahun yang sama dari
seorang penulis, sebagai pembeda digunakan huruf a, b, dan c di belakang
tahun terbit.
Contoh:
Selanjutnya, Rozarsfeld (1969a) berpendapat bahwa.... Pendapatnya
itu diperkuat dengan mengatakan bahwa ... (Rozarsfeld, 1969b).
12. Jika kutipan berasal dari beberapa sumber informasi, catatan pustaka
ditempatkan di dalam satu kurung. Penempatannya mengikuti urutan tahun
terbit. Tanda titik koma memisahkan sumber informasi yang satu dengan yang
lain.
Contoh:
... dalam pembangunan ekonomi (Rahman, 1977; Anwar, 1979;
Wirawan, 1981).
13. Jika pustaka tidak mempunyai tahun terbit, dituliskan “Tanpa Tahun” di
dalam kurung sesudah penyebutan nama pengarang.
Contoh:
... dana moneter internasional (Wardhana, Tanpa Tahun:117).

30
BAB IV
FORMAT PENULISAN FINAL PROJECT

A. Bagian Awal
1. Halaman Judul (Title Page)
Judul terdiri atas (1) logo institut, (2) judul Final Project, (3) maksud
penulisan Final Project, (4) nama dan nomor induk mahasiswa, dan (5) nama
lembaga termasuk program studi, fakultas, dan institut, serta tahun penulisan
Final Project.
2. Logo
Logo yang dipasang pada halaman judul hendaknya logo institusi yang
lazim dipasang pada kepala surat dan yang ukurannya disesuaikan dengan
luas halaman judul: Jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil.

3. Judul
Judul Final Project dalam maksimal 25 kata ditulis dengan huruf kapital
yang besarnya disesuaikan dengan panjang judul Final Project. Sebagai ancar-
ancar, gunakan font-size 16 atau cetak tebal untuk jenis huruf Times New
Roman.

TEACHING DIRECT AND INDIRECT SPEECH USING “ALICE IN


WONDERLAND” MOVIE SCRIPT: A CASE OF THE TENTH
GRADE STUDENTS OF SMAN 10 SEMARANG IN ACADEMIC
YEAR 2017-2018

Lakukan pemenggalan frase menurut kelaziman. Misalnya,


a. Jangan memenggal frasa preposisional:
Salah : A STUDY OF / PHRASAL VERBS
Betul : A STUDY / OF PHRASAL VERBS

31
b. Jangan memisahkan nomina dan modifier yang berada di depannya:
Salah : METAPHORIC / USES OF ENGLISH PARTICLES
Betul : METAPHORIC USES / OF ENGLISH PARTICLES
c. Jangan memotong kata
Salah : ME-TAPHORIC
Betul : METAPHORIC
Cetak miring digunakan untuk menulis judul buku yang menjadi objek penelitian:
Salah : GRISHAM’S THE PELICAN BRIEF
Betul : GRISHAM’S THE PELICAN BRIEF
Cetak tegak di antara tanda kutip ganda digunakan untuk menulis judul cerpen, puisi,
esai, artikel, dan sebagainya yang menjadi objek penelitian.
Salah : E. HEMINGWAY’S THE SNOWS OF KILIMANJARO
Salah : E. HEMINGWAY’S THE SNOWS OF KILIMANJARO
Salah : E. HEMINGWAY’S ‘THE SNOWS OF KILIMANJARO’
Salah : E. HEMINGWAY’S THE SNOWS OF KILIMANJARO
Betul : E. HEMINGWAY’S “THE SNOWS OF KILIMANJARO”\
4. Maksud (Purpose)
Maksud penulisan Final Project berupa frase yang ditulis dengan huruf
kecil, kecuaIi nama gelar dan nama bahasa. Bunyi frase tersebut sebagai
berikut.

Final Project
submitted in partial fulfillment of the requirements
for the degree of Sarjana Pendidikan in English

Perhatikan bahwa:
a. Frasa ini ditulis dengan huruf kecil dengan font 12 untuk jenis huruf
Times New Roman.
b. Gelar ‘Sarjana Pendidikan’ dan kata ‘English’ ditulis dengan awalan huruf
kapital.
Salah : sarjana pendidikan in english
Betul : Sarjana Pendidikan in English

32
5. Nama dan Nomor Induk
Nama dan nomor induk mahasiswa ditulis dalam dua baris di tengah-
tengah halaman judul, yang didahului dengan preposisi ‘by’ di atasnya.
Dianjurkan:

by

Siti Zubaidah

15420101

6. Nama Lembaga dan Tahun Penulisan


Nama lembaga termasuk program studi, fakultas, dan institut /
universitas dan tahun penulisan Final Project ditulis dengan font 16 (atau 14)
bercetak tebal untuk jenis huruf Times New Roman. Náma prodi ditulis dalam
bahasa Inggris, sedangkan nama fakultas dan universitas/ institusi dapat
ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Tahun penulisan adalah tahun pada saat pengesahan Final Project,
yaitu setelah Final Project tersebut diuji, diperbaiki, dan diperbanyak.
Misalnya,

ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM

FACULTY OF LANGUAGE AND ARTS EDUCATION

UNIVERSITY OF PGRI SEMARANG

2018

33
Berikut disampaikan rangkuman unsur-unsur yang harus ditulis pada
halaman judul

METAPHORIC USES OF ENGLISH PARTICLES: A STUDY OF PHRASAL


VERBS FOUND IN GRISHAM’S “THE PELICAN BRIEF”
Final Project
submitted in partial fulfillment of the requirements
for the degree of Sarjana Pendidikan in English

by
Ubaidilah Akbar
12420018

ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM


FACULTY OF LANGUAGE AND ARTS EDUCATION
UNIVERSITY OF PGRI SEMARANG
2018

34
7. Halaman Kosong (Blank Page or Copyright Page)
Halaman yang kosong dimaksudkan sebagai pelapis agar teks pada
halaman berikutnya tidak tembus dan terlihat dari halaman judul.
Dengan perkataan lain, pemasangan halaman ini dimaksudkan agar
halaman judul terlihat bersih.
Pada buku yang berhak cipta, biasanya halaman ini digunakan sebagai
halaman hak cipta, yaitu halaman yang memuat catatan hak cipta yang
mencakupi tahun penulisan, nama penulis dan peringatan bagi pengguna buku
kersebut.
Misalnya:
Copyright c 2001 by Kate L. Turabian
All rights reserved
Di dalam Final Project mahasiswa, tentu saja, tulisan seperti ini
tidak dimunculkan.

8. Persetujuan (Approval)
Halaman ini berisi tentang persetujuan ujian yang ditandatangani oleh
Pembimbing Utama (Advisor I) dan Pembimbing Pendamping (Advisor II)
yang dilengkapi dengan judul, identitas penulis Final Project/Final Project,
dan tanggal dan hari persetujuan. Contoh bisa dilihat di lampiran.
9. Pernyataan Keaslian Tulisan (Declaration)
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi Final
Project yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
Pengambilalihan karya orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri
merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya
ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh
pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada lampiran.
10. Pengesahan (Ratification)
Halaman Pengesahan adalah halaman tempat para penguji,
pembimbing, dan panitia ujian Final Project, serta pejabat yang berwenang

35
membubuhkan tanda tangan mereka sebagai tanda bahwa Final Project
tersebut diakui kesahihannya. Halaman ini terdiri atas:
a. Pernyataan: This Final Project was approved by a team of examiners on ...
b. Nama penguji (examiner), pembimbing (advisor), dan pejabat yang
berwenang, yaitu Ketua Progdi (Chairman of the English Education Study
Program) dan Dekan Fakuftas (Dean of FPBS), masing disertai nomor
induk pegawai (NIP) atau Nomor Pokok Pegawai (NPP), dan tugas yang
bersangkutan.
c. Apabila terjadi penugasan ganda, misalnya penguji dan pembimbing,
keduanya ditulis dengan garis miring (/) sebagai pemisahnya.
Contoh Pengesahan (Ratification) dapat dilihat di lampiran.

11. Persembahan (Dedication)


Persembahan bersifat optional. Jika penulis menghendaki adanya
halaman ini, persembahan hendaknya ditulis secara ringkas dan hanya
menyebut nama (nama-nama) yang sangat penting saja. Nama (nama-nama)
tersebut didahului dengan preposisi To’. Teks dapat ditulis di bagian atas,
tengah atau bawah halaman baik di sebelah kiri atau kanan halaman tanpa
tanda baca apapun. Misalnya:
Tidak dianjurkan : To: Allan Murray
Tidak dianjurkan : Dedicated to Allan Murray.
Tidak dianjurkan : This Final Project is dedicated to Alan Murray
Tidak dianjurkan : This Final Project is dedicated to all people who
love me including my late father, my mother, my
fiancé, and all of my former classmates.
Dianjurkan : To Allan Murray

To Adi Mumpuni

36
12. Motto (Epigraph)
Motto (epigraph) biasanya berupa frase atau kalimat pendek yang
dikutip dari suatu sumber. Penempatan motto pada Final Project bersifat
opsional. Jika penulis menghendaki penempatan motto seperti itu, hendaknya
motto tersebut ditulis ringkas dengan jenis huruf yang sama dengan jenis yang
digunakan di dalam naskah Final Project, tanpa cetak miring, cetak tebal,
garis bawah, dan/atau tanda kutip. Jika motto itu merupakan kutipan dan
sumber yang signifikan, nama dan sumber kutipan dapat disertakan di dalam
teks. Sebaiknya, dalam satu Final Project hanya dicantumkan satu motto.
Misalnya:
Tidak Dianjurkan : Motto: Ever onward No Retreat
Tidak Dianjurkan : Moto: Ever onward No Retreat (Written by Bung
Karno)
Tidak Dianjurkan : Bung Karno: Ever onward no retreat.
Dianjurkan : Ever onward no retreat (Bung Karno)
atau
Your expression is the most important thing you can
wear (Sid Ascher)
atau
Man never made any material as resilient as the human
spirit (Bern William)

Ever onward no retreat


(Bung Karno)

13. Prakata (Acknowledgements)


Acknowledgements berisi penjelasan ringkas oleh penulis mengenai
latar belakang penufisan Final Project, cakupan penelitian, maksud penelitian,
dan pihak-pihak yang ikut mengambil bagian di dalam mendorong serta
memberi motivasi kepada penulis sehingga laporan peneilitian yang
berbentuk Final Project itu bisa terwujud.

37
Prakata dapat pula mencakupi penyebutan nama-nama yang baik
langsung maupun tak langsung ikut terlibat di dalam penulisan itu. Misalnya,
rektor, dekan, ketua jurusan, pembimbing, penguji, dosen-dosen lain,
responden, dan pihak-pihak lain yang cukup signifikan untuk disebut di dalam
prakata ini.
Penyebutan nama-narna itu lazimnya diikuti dengan ucapan terima
kasih dengan kadar yang sesuai dengan keterlibatan masing-masing dan
pihak-pihak tersebut.
14. Abstrak (Abstract)
Pada dasamya, abstrak lazim memuat intisari laporan penelitian yang
terdiri atas (1) pendahuluan (berisi latar belakang dan tujuan) , (2)
metodologi yang digunakan di dalam penelitian, (3) hasil penelitian yang
terpenting, (4) kesimpulan dan saran, dan key words minimal 3-5 kata
dan/atau frasa. Seluruh bagian ini terdiri atas kurang lebih 400 kata yang
ditulis di dalam 3 – 5 paragraf dengan spasi tunggal. Kata abstrak ditulis di
tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan
dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata
abstrak, di tepi kiri dengan urutan nama akhir diikuti koma, nama awal, nama
tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri
dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali
huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata Final
Project ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama
Program Studi (tidak boleh disingkat), nama fakultas, nama universitas, dan
diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan
II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah
nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima
kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul Final Project, tesis, atau
disertasi beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari Final Project yang
mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan,

38
hasil-hasil yang diperoieh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada)
saran yang diajukan.
Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan
panjangnya tidak lebih dari satu halaman kertas ukuran kuarto.
Misalnya,
Contoh abstrak ini disajikan kembali pada Bab VI yang membahas
bagian-bagian abstrak beserta pemakaian kala pada setiap bagian itu.

ABSTRACT

Surachman, Ali. 2011. The Use of High Cognitive Questions in Non-Native


Student Group Classroom Discussions. Final Project, English Study Program,
Faculty of Language and Arts Education, University of PGRI Semarang.
Advisor I: Dr. Wiyaka, M.Pd., Advisor II: Ajeng Setyorini, S.S., M.Pd..

This final project is based on the study which attempts to examine the
use of high cognitive questions in non-native student group classroom
discussions. The main purpose of the study is to determine if higher frequency
of high cognitive questions in NNS group classroom discussions had an effect
on foreign language learning. Two groups of non-native Spanish students and
four non-native English teachers participated. One of the groups was trained in
incorporating high cognitive questions in student-student discussions; the other
group was not provided with training. After the training, both groups listened to
a narrative told by the non-native teacher, discussed it, and then summarized, the
story they had heard. Results indicate that the training group asked more high
cognitive questions than the control group. The quantity of verbal interaction
was not different between the groups, but the understanding and written
production of the foreign language was higher in the treatment group than in the
control group. The higher achievement in the training group indicates that the
use of high cognitive questions, demonstrated and adopted in NNS group
classroom discussion, promotes the kind of verbal interaction which facilitates
comprehension and written production of the foreign language.
Keywords: high cognitive questions, non-native students, classroom discussion

39
15. Daftar Isi (Table of Contents)
Daftar Isi (Table of Contents) berisi daftar semua bagian Final
Project kecuali halaman judul, halaman kosong atau halaman hak cipta,
halaman persembahan, dan halaman motto. Halaman-halaman ini tidak
diberi nomor halaman, tetapi keberadaannya tetap dihitung sehingga nomor
halaman daftar isi mengikuti jumlah halaman yang ada sebelumnya.

TABLE OF CONTENTS

AKNOWLEDGEMENT ....................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................... ii
TABLE OF CONTENTS ..................................................................... v
LIST OF TABLES ............................................................................... vii
LIST OF FIGURES .............................................................................. viii
LIST OF ABBREVIATION ................................................................ ix
CHAPTER
1. INTRODUCTION ....................................................................... 1
A Background of the Study ................................................... 1
B Reasons for Choosing the Topic ........................................ 4
Etc.
2. REVIEW OF RELATED LITERATURE .................................. 8
A Review of the Previous Researches ................................... 8
B Review of the Theoretical Study ....................................... 12
C Theoretical Framework ...................................................... 35
Etc.
3. METHODOLOGY OF THE RESEARCH.................................. 41
Etc.
BIBLIOGRAPHY ................................................................................ 72

40
Persembahan sama sekali tidak muncul di dalam daftar isi walaupun
unsur tersebut ada di dalam Final Project. Perhatikan pula bahwa
penomoran judul tajuk, sub-tajuk, sub-sub-tajuk, dan seterusnya dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Nomor-nomor ditulis rata kiri,
b. Titik akhir hanya muncul padà judul tajuk,
c. Judul sub-tajuk dan anak sub-tajuk ditulis tanpa titik akhir
d. Nomor hanya diberikan kepada judul tajuk yang berupa frase.
e. Pembagian tajuk menjadi sub hanya dilakukan bila tajuk itu terdiri atas
sedikitnya dua sub-tajuk.
Misalnya:
BAB I
A. Sub-Bab
B. Sub-Bab
1. Sub-sub-Bab
2. Sub-sub-Bab
3. Sub-sub-Bab
C. Sub-Bab
1. Sub-sub-Bab
a. Sub-sub-sub-Bab
b. Sub-sub-sub-Bab
D. Sub-Bab
dst.

16. Daftar Tabel, daftar Bagan dan Daftar Lampiran


Daftar Tabel (List of Tables) berupa daftar yang berisi tabel yang
terdapat di dalam daftar ini diurutkan dengan penomoran dan judul tabel
yang sesuai dengan nomor dan judul tertulis di dalam naskah.

LIST OF TABLES
Table Page
2.1 GPA of the First Year Students ............................ 27
2.2 Number of Annual Dropouts during the 1990’s .... 41
3.1 Inverse Cummulative No Distribution .................. 44
41
4.1 Rank Order of Generailtems ................................. 55
4.2 Rank Order of Top Ten Specific Items .................. 59
Etc.
Perhatikan, misalnya, bahwa nomor 2.1. merujuk kepada tabel pertama (1)
yang terdapat di dalam bab dua (2). Nomor 4.2 merujuk pada tabel kedua (2)
yang terdàpat di dalam bab empat (4)
Daftar Bagan (List of Figures) ditulis dengan penomoran dan judul seperti
pada penulisan daftar tabel

LIST OF FIGURES
Page
2.1 GPA of the First Year Students ................................ 27
2.2 Number of Annual Dropouts during the 1990’s …… 41
3.1 Inverse Cummulative No Distribution ..................... 44
Etc.
Daftar Lampiran (List of Appendices) ditulis dengan penomoran dan judul
seperti contoh benikut. Perhatikan bahwa setiap butir lampiran bernomor,
berjudul, dan bernomor halaman.

LIST OF APPENDICES

Appendix Page
1. ANOVA Comparison of Mean Responses to
General Items, Overall and Geographical
subgroups, with Each Other ............................ 67
2. Recall Protocols of ESL Students ............................ 68
3. Passage and Textbase ................................................ 69
4. Etc.

B. Bagian Inti
Bagian inti laporan penelitian terdiri atas judul bab dan bagian-bagiannya
yang lazim disebut tajuk. Walaupun terdapat beberapa cara penulisan judul tajuk
beserta anak-anak tajuk, secara umum, masing-masing ditulis dengan ketentuan
sebagai berikut.
1. Judul bab ditulis dengan huruf kapital yang ber-font size 14 cetak tebal. Judul
bab ditulis pada halaman baru. Judul ini ditulis di bagian tengah halaman.
Misalnya,

42
CHAPTER 1
INTRODUCTION
2. Judul tajuk ditulis dengan huruf kecil. Judul ini didahului dengan huruf kapital
dan setiap kelas kata (noun, verb, adjective, dan adverb) didahului dengan huruf
kapital. Huruf berfont 12 dan dicetak tebal. Misalnya,

D. Significance of the Study

3. Judul sub-tajuk ditulis seperti judul tajuk, ber-font 12. Misalnya,

1. American Tradition

4. Judul sub-sub-tajuk ditulis dengan huruf biasa, font 12, dan bercetak tebal.
Misalnya,

a. Hatim and Mason‘s Concept

5. Judul sub-sub-sub-tajuk (kalau masih ada) dicetak seperti judul sub-tajuk tetapi
dengan cetak biasa. Misalnya,

1) Hatim and Mason’s Concept on Translation

Dengan demikian, judul bab dan tajuk beserta sub-subnya dapat ditulis dengan
rangkuman sebagai berikut.
CHAPTER II
REVIEW OF RELATED LITERATURE
A. Review of Related Theories
(text) ...
1. European Tradition
(text) ...
2. American Tradition
(text) ...
3. American Tradition during the 20 Century
(text)
Etc.
B. Previous Studies
(text)...

43
Perhatikan bahwa:
(1) Setiap judul tajuk beserta bagian-bagiannya ditulis mulai dengan ujung
margin kiri. Judul sub-tajuk, misalnya, tidak perlu dijorokkan ke kanan.
(2) Setiap judul tajuk harus berupa frase yang ditulis tanpa diakhiri dengan tanda
titik (.) karena bukan merupakan kalimat.
(3) Teks yang mengikuti setiap judul tajuk dan bagian-bagiannya harus berupa
paragraf. Tiap paragraf harus berisi sejumlah kalimat, yang sekurang-
kurangnya terdiri atas delapan baris.
(4) Teks yang berupa butir-butir pemyataan ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut:
Jika pernyataan itu dimasukkan ke dalam paragraf, pernyataan itu diberi
nomor bertanda kurung, misalnya (1), dan antara pernyataan satu dengan
lainnya diberi tanda koma (,) atau titik koma (;) bergantung pada panjang
pendeknya pemyataan. Misalnya,

kelas kata terdiri atas (1) noun, (2) verb, (3)


adjective, dan (4) adverb.

Jika pernyataan berformat paragraf, pernyataan itu ditulis berurutan dengan


nomor bertanda kurung, misalnya (1). Setiap butir pemyataan diakhiri dengan
tanda titik (.) untuk kalimat, titik koma (;) untuk frase, atau koma (,) untuk kata.
Misalnya,
...Kelas kata terdiri atas
(1) noun,
(2) verb,
(3) adjective,
(4) adverb.

Perhatikan bahwa di dalam teks acuan yang dirujuk oleh penulis bisa saja
dijumpai paragraf yang ditulis dengan cara penomoran yang beraneka ragam.
Jika penulis hendak mengutip paragraph tersebut dan memasukkannya ke dalam
teks final project, penulisan nomor harus disesuaikan dengan aturan tatatulis ini.
Misalnya,

44
Tertulis datam teks sumber Kutipan
a. 1. 1). * (1)
b. 2. 2). * (2)
c. 3. 3). * (3)

C. Bagian Akhir
Seperti dikemukakan di bagian depan, hal-hal yang perlu dimasukkan ke
dalam bagian ini adalah (1) daftar rujukan (bibliography) dan (2) lampiran-
lampiran (appendices).
1. Bahan pustaka (Bibliography)
Seperti yang disajikan datam bab terdahulu, bahan pustaka yang dimasukkan
ke dalam daftar rujukan haruslah bahan disebutkan dalam teks. Bahan pustaka
yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak
dimasukkan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang
disebutkan dalam teks Final Project/tugas akhir harus dicantumkan di dalam daftar
rujukan. Selain itu, bahan pustaka yang berupa kamus umum tidak perlu
dicantumkan di dalam daftar pustaka; Tata cara perujukan disajikan di dalam Bab
IV, sedangkan tata cara penulisan daftar rujukan sudah dicontohkan di Bab I dan
dipertegas di dalam Bab V.
2. Lampiran (Appendices)
Lampiran pada dasarnya berisi keterangan yang dipandang penting untuk
Final Project , misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil peneltian, rumus-
rumus statistik, hasil perhitungan statistik, dan lampiran lain yang dianggap perlu.
Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi (1) nomor
unit dan (2) judul lampiran.
Contoh:
Appendix 1 Examples of Students’ Work

45
BAB V

PENGUTIPAN BAHAN PUSTAKA

A. Kutipan Langsung
Yang dimaksud dengan kutipan langsung ialah kutipan yang dibuat persis
dengan sumbernya, tanpa peneliti mengubah sedikitpun rupa, bentuk, atau isi
sumber tersebut. Pembuatan kutipan seperti ini hendaknya didasari prinsip-
prinsip sebagai berikut.
1. Kutipan langsung hanya digunakan apabila perkataan atau ungkapan asli
pengarang demikian padat, berbobot, dan meyakinkan sehingga peneliti
tidak dapat berbuat lebih banyak dari sekadar mengutip sebagaimana adanya.
2. Kutipan langsung dapat digunakan untuk mendokumentasikan argumentasi
yang tidak cukup disampaikan dalam bentuk catatan kaki. Dalam hal ini,
kutipan itu harus dibatasi panjangnya dan hanya memuat hal-hal yang esensial
saja.
3. Kutipan langsung dapat digunakan apabila peneliti mau memberikan
komentar atau membela/menolak/menganalisis gagasan yang disampaikan
oleh pengarang.
4. Kutipan langsung dapat digunakan bilamana perubahan (melalui parafrase)
dapat menyebabkan salah paham atau salah tafsir. Misalnya, di dalam
mengutip pasal perundang-undangan, asumsi yang mendasari prosedur
statistik, sari suatu debat publik, atau terbitan resmi pemerintah.
5. Kutipan langsung dilakukan untuk mengutip rumus-rumus, seperti rumus
matematika, kimia, atau rumus ilmiah lain.
6. Pengutipan langsung dari bahan-bahan non-komersial (tanpa hak cipta) dapat
dilakukan tanpa izin pengarang.

B. Tata Cara Penulisan Kutipan Langsung


1. Kutipan Pendek
Yang dimaksud dengan kutipan pendek ialah kutipan yang panjangnya kurang
dari empat baris apabila ditulis di dalam naskah karya ilmiah. Kutipan seperti
ini dapat ditulis dengan ketentuan sebagai berikut
a. Gabungkan kutipan ke dalam kerangka kalimat atau
46
paragraf, tanpa mengganggu kelancaran penulisan teks.
b. Gunakan tanda kutip ganda pada awal dan akhir kutipan.
c. Gunakan spasi yang sama dengan spasi yang digunakan di sepanjang teks
(yaitu spasi ganda).
d. Tulis rujukan kutipan tersebut pada introductory clause atau di dalam
tanda kurung.
Misalnya:
a. Tahun mengikuti nama pengarang.
Elias-Olivares (1979) states "to be a bilingual means precisely to be able
to switch rapidly from one language to the other."
b. Nama pengarang dan tahun di akhir kutipan
This is what has been called "transitional competence" (Corder 1975).
c. Kutipan langsung dimasukkan ke dalam paragraf
In Malaysia, for example, English is "used widely on the colloquial level,
so much so that if may not be wrong to claim that many Malaysians are
no longer able to distinguish clearly between the formal and informal
uses of the language, possessing and thus using only one variey of the
language for all occasions" (Wong 2012:17).
d. Apabila sumber yang dikutip diperkirakan panjang, sumber itu dapat
dipotong dengan cara menyisipkan introductory clause.
Misalnya,
Gumperz and Hernandez (2013:112) suggest that "what seems like
random alternation between two languages may be an expression of
ambivalent feelings," and that it occurs "whenever minority language
groups come in close contact with majority language groups under
conditions of rapid social change."
2. Kutipan Panjang
Yang dimaksud dengan kutipan panjang adalah kutipan yang panjangnya lima
baris atau lebih apabila ditulis di dalam naskah karya ilmiah. Kutipan seperti
ini dapat ditulis dengan ketentuan sebagai berikut
a. Tulis kutipan itu di dalam paragraf tersendiri.
b. Jangan gunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
c. Gunakan spasi tunggal

47
d. Beri pengantar kepada kutipan itu seperlunya.
e. Tulis kutipan itu dengan indent tiga spasi di sebelah kiri dan kanan
margin.
Misalnya,
a. Tahun mengikuti nama pengarang
Johnson makes some reference to this in quoting Alderson (2014:225):
The fact that the writer's overall meaning remains totally obscure doesn't
materially affect the use of this passage as a cloze test, which gives
support to the argument that cloze tests focus on relatively low order
language skills relating to 'core, proficiency' rather than higher order
skills like reading comprehension.
The terminology used seems to be something of a problem here. The
"Intermediate Skills" as used in this article covers the same elements of
"core proficiency as described by Anderson.
b. Nama pengarang dan tahun mengikuti kutipan.
If one described comprehension in the following terms one would
probably come a step nearer to a more adequate definition.
To penetrate beyond the verbal and nonverbal forms of the text to the
underlying ideas, to compare these with what one already knows and also
the ideas with each other, to pick out what is essential and new, and to
revise one's previous conceptions (Lunzer and Gardner 2013:235)
The research into this particular area seems to indicate that cloze can only
reliably and validly assess ..."

3. Elipsis
Untuk menghindari kutipan yang terlalu panjang dan tidak seluruhnya
relevan, atau untuk mengambil sari atau bagian terpenting dari sumber yang
amat panjang dimungkinkan untuk membuang sebagian dari sumber yang
panjang itu. Pengutipan seperti ini dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a. Elipsis dilakukan dengan tanda tiga titik dengan spasi di kiri dan kanan-
nya.
b. Elipsis dapat dilakukan pada bagtan awal, tengah, atau akhir kutipan.

48
c. Elipsis tidak boleh mengubah amanat apapun yang terdapat di dalam
sumber kutipan, misalnya pelesapan kata "not".
d. Penulisan kutipan dengan ellipsis dilakukan dengan prosedur sebagaimana
disebut pada 1 dan 2.

Misalnya,
a. On a passage from a novel, the thought is expressed that "... some very
Indian uses of language, which one dares not call mistakes, add to the
quaint charm of the language."
b. … Vertical shifts involve the use or non-use of Creole-based forms;
horizontal shifts entail the use or non-use of so-called patois speech. In
either case, problems of intelligibility can be considerable.
Many mesolect speakers employ a patois that sometimes
appears hardly related to its careful variant, so radically different
as to seem a distinct language ... completely unintelligible to
the.listening North American ... It should not be assumed that
patois style is relatively uniform ... (Edwards, Rosberg, and Hoy
1976:312).

4. Interpolasi
Interpolasi ialah penjelasan atau pembetulan suatu kutipan yang diselipkan
ke dalam teks. Interpolasi menuntut perubahan redaksional suatu kutipan
langsung. Perubahan itu ditempatkan di dalam tanda kurung persegi. Jenis-
jenis interpolasi yang lazim ialah (1) sic, (2) komentar, dan (3) penyisipan
anteseden.
a. Tanda [sic] ditempatkan di belakang kutipan yang oleh penulis
dianggap merupakan kesalahan. Ini dimaksudkan sebagai catatan
bahwa kesalahan yang terdapat di dalam kutipan itu tertulis
sebagaimana sumber aslinya.
Misalnya,
"If it is true that language and context are inextricably linked, any
stretch og language should, to a greater or lessen [sic] extent, come
trailing clouds of context with it..." (Thomson 2010:10).

49
Di dalam contoh di atas, penyisipan [sic] menunjukkan bahwa penulis
menyadari bahwa kata “lessen" tereja salah. Kata itu mestinya tertulis
“lesser".
b. Interpolasi yang berupa komentar pendek dapat disisipkan di dalam
suatu kutipan dengan maksud memperjelas suatu butir pemyataan.
Komentar ini ditulis di dalam tanda kurung persegi.
Misalnya,
A theory, sometimes called "The Grammar Expectancy Theory"
["grammar" here is used in the broad sense to include the syntax,
sematics and appropriate use] has been proposed by Oiler (2013)
among others.
Di dalam contoh ini, kata "Grammar" yang dikutip dari Oiler
dijelaskah oleh pengutip dengan menuliskan penjelasan itu di dalam
tanda kurung persegi. Penjelasan itu penting untuk menghindari
kesalahpahaman terhadap makna "grammar* yang digunakan di dalam
teks.
c. Anteseden disisipkan ke dalam kutipan langsung bilamana terdapat
suatu pronomina di dalam kutipan itu yang tidak jelas perujukannya.
Misalnya,
He [William Shakespeare] was undoubtedly the greatest dramatist to
date. No other dramatist has rivaled his ability to portray characters
with such liveliness and colour.

5. Kutipan Khusus
Dalam hal-hal tertentu, dapat muncul masalah khusus yang berkaitan dengan
penulisan kutipan. Masalah itu berkaitan, antara lain, dengan (1) kutipan di
dalam kutipan, (2) pengutipan puisi, (3) pengutipan pidato,dan sejenisnya.

a. Kutipan di dalam kutipan


Jika di dalam suatu kutipan langsung terdapat kutipan pendek, kutipan
langsung ditulis di dalam tanda kutip ganda (“) sedangkan kutipan
pendek di dalamnya ditulis di dalam tanda kutip tunggal (‘).
Misalnya,

50
Mehrotra (2013:96) argues that "The usage of terms like 'acrolect,’
'mesolect,' and 'basilect' by sociolinguists implies that these terms
have a real meaning when used in connection with particular
language designations".

Jika kutipan itu panjang, penulisannya mengikuti cara penuiisan kutipan


panjang. Kutipan pendek yang terdapat di dalamnya ditulis di antara
tanda kutip ganda.
Misalnya,
Moag (2012:227) writes:
The following extreme [but not an atypical] example was -
overheard from a young female Fiji Indian sales clerk: "Shila
account-book use kara, I think" ... The female
name,;Shila,.and the verb kara ... are the only native items in
the sentence. The order of major constituents (subject -object
- verb) .in the kernel sentence clearly marks it as Hindi, not
English.

b. Pengutipan Puisi.
Cara pengutipan puisi bergantung pada panjang pendeknya bagian puisi
yang dikutip.
Kutipan pendek, yang hanya terdiri atas sebaris atau kurang dari satu
baris, disisipkan ke dalam teks dengan menggunakan tanda kutip ganda.
Misalnya,
It is easy to feel the mystique of the songs of Ireland through the
sound of "thrust, linnet, stare, and wren".

Kutipan yang terdiri atas dua sampai empat baris disisipkan ke dalam
teks menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan dan garis
miring (/) antar baris.
Misalnya,

51
Synge sensed the inevitability of death when he said,
"There'll come a season when you'll stretch / Black boards to
cover me".

Kutipan yang terdiri atas lima baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip.
Kutipan tersebut ditulis berspasi tunggal, dengan indent, dan berspasi
ganda antar bait.
Misalnya,
Something of this power can be felt in Synge's "A Question" where he
says:
I asked if I got sick and died, would you
With my black funeral go walking too,
If you'd stand close to hear them talk or pray
While I'm let down in that steep bank of clay.

And, No, you said, for if you saw a crew


Of living idiots pressing round that new
Oak coffin - they alive, I dead beneath
That broad - you'd rave and rend them with your teeth.
c. Pengutipan Pidato
Pidato dapat dikutip secara langsung menggunakan cara-cara seperti
yang disebut di atas. Untuk menghindari ketidaktepatan atau
kesalahtafsiran, pengutip dapat berkonsultasi kepada pihak yang
mempersiapkan/melakukan pidato.
Misalnya:
It was stated that "... in Australia, a people once remote and
distanced from the world have embraced1 the future by
welcoming into our population five and a half million
migrants and regugees in the 50 years since World War II."
(Bolkus in XIV World Congress of the Federation
Internationale des Traducteurs (FIT) 2012.)

52
C. Kutipan tidak langsung
Pengutipan tak langsung terkadang menimbulkan kecurigaan pembaca.
Ini sering terjadi bilamana penulis ceroboh atau kurang cermat di dalam
menuliskan rujukan kutipan itu. Secara umum hal ini disebabkan oleh kenyataan
bahwa:
1. Peneiiti membuat catatan dari sumber tertentu. Kemudian, ketika ia sampai
pada tahap penulisan laporan, ia menyalin catatan itu dan memasukkannya
ke dalam naskah tesis tanpa rnengingat bahwa catatan itu berasal dari
sumber yang berhak cipta.
2. Peneliti menggunakan buku yang mencakupi bidang
pengetahuan yang persis sama dengan bidang yang sedang digelutinya. la
sadar bahwa menyalin isi buku itu secara langsung tidak diperbolehkan.
Maka, ia mengubah ungkapan-ungkapan yang terdapat di dalam sumber itu,
misalnya mengganti 'many’ dengan 'a number of, 'major differences' menjadi
‘main differences', 'endeavour to uncover’ menjadi 'try to reveal'; mengubah
kalimat aktif menjadi pasif; membuang adjektiva atau adverbia; dan
sebagainya.
3. Peneliti mengambil intisari suatu sumber dan merumuskannya menggunakan
perkataan sendiri, tetapi tidak disebutkannya sumber kutipan itu.
4. Peneliti mengutip dari catatan-catatan yang dibuat selama perkuliahan
tanpa menyadari bahwa catatan-catatan itu sesungguhnya dikutip dari
sumber tertentu.
5. Peneliti sengaja menggunakan tulisan-tulisan orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya dan mengaku bahwa tulisan-tulisan itu murni ciptaan pribadinya.
Untuk menghindan tuduhan adanya pembajakan (plagiarism) di dalam penulisan
tesis dan karya-karya ilmiah pada umumnya, lakukan langkah-langkah sebagai
berikut.
Sumber:
In grammar we can see the continuation, in small ways, of the long-term
historical trend in English from synthetic to analytic, from a system that
relies on inflections to one that relies on word order and grammatical
words. An example is the comparison of adjectives. Where more and

53
most are spreading at the expense of the endings -er and -est. At one time,
-er and -est were used much more widely than today. And in Early
Modern English you meet forms like ancientest, famousest, patienter,
perfecter, and shamefuiler. In the first half of the present century,
adjectives of more than two syllables always had more and most (more
notorious, most notorious), while adjectives of one syllable normally had
-er and -est. Adjectives of two syllables varied, some being compared one
way (more famous, most famous) and some the other (commoner,
commonest)...(Barber, C. 1993. The English Language; a Historical
Introduction. Cambridge: CUP, p. 274.)

Cara pengutipan tak langsung yang dapat dilakukan oleh penulis:


1. Pahami secara umum intisari teks sumber, kemudian buatlah rumusan baru
yang berupa pandangan mengenai isi teks dari titik pandang lain:
... with the change of time the expression of some comparative and
superlatives has changed.
2. Sajikan fakta sebagaimana yang tertulis di dalam sumber itu dalam bentuk
daftar:
... Until recently, the basic rules were as follows:
(1) Polysyllabic adjectives (more than two syllables): add more
(comparative) and
most (superlative),
e.g. more beautiful, most beautiful.
(2) Monosyllabic adjectives: add –er (comparative) and -est
(superlative),
e.g. richer, richest.
(3) Disyllabic adjectives could take either form,
e.g. most famour, commonest (Barber 1993:274).
3. Gunakan frase seperti ‘according to Barber’. ‘Barber views that …’, ‘In
Barber’s opinion …’ dan sebagainya.
According to Barber (1993: 274), a study of the forms used in Early.
Modern English through the present day indicates that a change has
been in progress. By early 20th century the preferences were:

54
(1) Polysyllabic adjectives (more than two syllables): add more
(comparative) and most (superlative), e.g. more beautiful, most
beautiful.
(2) Monosyllabic adjectives: add-er (comparative) and -est
(superlative),
e.g. richer, richest.
(3) Disyllabic adjectives could take either form, e.g. most famour,
commonest.
Barber claims that the transition is now almost complete.

55
BAB VI
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

A. Perujukan Kutipan
Setiap jenis kutipan harus disertai dengan rujukannya. Perujukan
dilakukan dengan menyebutkan nama belakang atau keluarga pengarang sunber
rujukan, tahun penerbitan, dan halaman bagian teks yang dirujuk.
Contoh:
(Eggins 1994: 80-81)
Penulisan lebih dari dua nama:
(Butt et al. 1994: 80-81)
Jika nama pengarang disebut oleh penulis sebagai bagian integral di
dalam teks, nama itu harus langsung diikuti, di dalam tanda kurung, dengan tahun
penerbitan dan halaman bagian teks rujukan.
Contoh:
According to Halliday (1994: 75) the subject is something by
reference to which the proposition can be affirmed or denied.
Selanjutnya nama-nama yang disebut sebagai rujukan kutipan ini harus
dimunculkan di dalam Bahan pustaka (Bibliography).

B. Aturan Umum Penulisan Bahan pustaka (Bibliography)


1. Nama pengarang ditulis dengan cara nama belakang atau nama keluarga
mendahului nama pertama atau nama panggilan. Nama pertama terkadang
hanya ditulis inisialnya.
Contoh: David Nunan → Nunan, David
Michael Stubbs → Stubbs, M.
2. Jika sumber berupa karya suatu badan, komisi, organisasi, department, nama
badan itu ditempatkan sebagai nama pengarang.
Contoh : Department of Education
3. Jika di dalam karangan tidak ditemukan nama pengarangnya, perujukan
dimulai dengan judul karangan.

56
Contoh: Tips for Reading Intensively
4. Tahun penerbitan buku ditulis mengikuti nama pengarang. Jika isi dalam
buku disebutkan beberapa tahun – misalnya 1999, 2001, 2003, yang ditulis di
dalam bibliography adalah tahun yang terdahulu. Jika disebutkan beberapa
tahun dan dilengkapi dengan keterangan bahwa buku yang dimaksud adalah
buku edisi tertentu, yang ditulis di dalam bibliography adalah tahun ketika
edisi terbit.
Contoh: C. 1990
New Edition 1995 ditulis 1995
5. Judul karangan yang berbentuk buku ditulis dengan cetak miring. Hal yang
sama berlaku pada nama majalah, jurnal, atau koran.
Contoh: Language and Power
NEWSWEEK
The Jakarta Post
Kata kunci pada judul-judul di atas (yang berupa nomina, verba, adjektiva,
atau adverbia) diawali dengan huruf kapital.
6. Tempat penerbitan, yang berupa nama kota, diikuti dengan nama penerbit.
Contoh: Cambridge: Cambridge University Press
7. Jika terdapat lebih dari satu nama kota tempat penerbitan, nama yang ditulis
di dalam bibliography hanya nama penerbit yang disebut pertama kali.
Contoh: London, New York, and Sydney: ditulis London:
8. Jika di dalam buku tidak ditemukan tahun penerbitannya, pada bibliography
ditulis n.d. (no date)
Contoh:
Eggins, S. n.d. An Introduction to Systemic Functional Linguistics.
London: McMillan.
9. Contoh Penulisan Bibliography
a) Buku oleh satu orang
Eggins, S. (1994). An Introduction to Systemic Functional Linguistics.
London: McMillan.
b) Buku oleh dua atau tiga orang
Martin, J.R. and D. Rose. (2003). Working with Discourse. Melbourne:
Deakin University Press.

57
c) Buku oleh lebih dari tiga pengarang
Butt, D. et al. (1995). Using Functional Grammar. Sydney: Macquairie
University Press.
d) Buku suntingan satu orang
Goody, E.N. (ed). (1978). Questions and Politeness. Cambridge:
Cambridge University Press.
e) Buku suntingan dua orang atau lebih
House, J. And S. Blum-Kulka (eds). (1986). Interlingual and
Intercultural Communication. Tubingen: Gunter Naar Verlag.
f) Buku edisi kedua, ketiga, dan seterusnya
Bassnet-McGuire, S. (1991). Translation Studies (Revised Ed.).
London: Routledge.
g) Buku terjemahan
Leech, Geoffrey. (1982). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Translated by
Oka, M.D.D. 1993. Jakarta: Penerbit Bahasa Indonesia.
h) Karangan (Essay) di dalam buku suntingan
Francis, G. and S. Hunston. 1992. Analysing everyday conversation. M.
Coulthard (ed). p. 123-161
i) Artikel di dalam Ensiklopedi
Macaulty, T,B. (1970). Samuel Johnson. Encyclopedia Britanica, 11th
ed., XV. p.463-471
j) Artikel di dalam jurnal atau majalah ilmiah
Blum-Kulka, S. (1987). Indirectness and politeness in requests: same or
different? Journal of Pragmatics. 11: 131:146
k) Artikel di dalam Koran dan Majalah:
Wiyaka. (2014). Kurikulum Tanpa Buku. Suara Merdeka, 15 Agustus.
p. 6
l) Kumpulan artikel/proceeding seminar
FIT. (1966), XIV World Congress of the Federation Internationale des
Traducteurs (FIT). Proceeding Vol 2. Melbourne: The
Australian Institute of Interpreters and Translators.

58
m) Tesis, disertasi, dan karangan lain yang tidak diterbitkan secara
komersial
Gunarwan, A. (1993). The politeness rating of English and
Indonesian directive types among Indonesian learners of
English: Towards contrastive pragmatics. Paper presented at
The Fourth International pragmatics Conference, Kobe, 25-30
July.
n) Bahan yang dipetik dari situs internet
1) Berbentuk buku
Ziegler, M. and Durant, C. (2001). Engagement: a necessary
ingredient for participation in adult basic education.
Available at www.edst.educ.ubc. ca/aerc/2001/2001
ziegler.htm [accessed11/11/01]

2) Berbentuk artikel di dalam buku


Shohet, Linda. (2001). Adult Learning and Literacy in Canada. In
The Annual Review of Adult learning and Literacy, Vol.2,
Chapter 6. (NCSALL)> Available at
http://ncsall.gse.harvard.edu/aa-rev/vol2-6.html [accessed
9/23/03]

3) Berbentuk artikel tak bertanggal


Rocco, TS. (nd) Critical reflection in practice: experiences of a
novice teacher. Online at www.bsu.edu/teachers/
departments/edld/conf/critical.html.
[accessed 03/15/09]

4) Berbentuk artikel anonm dan tak bertanggal


Self-Evaluation Kit. Online at www.nald.ca/PROVINCE/
SASK/SLM/selfeval/toc.htm [accessed 06/23/12]

C. Tata Urut Penulisan Bahan pustaka


Austin, J.L. (1962). How to Do Things with Words. Oxford: Oxford University
Press.
Blum-Kulka, S. (1987). Indirectness and Politeness in Requests: same or
different? Journal of Pragmatics. Pp. 131-146
Eggins, S. (1994). An Introduction to Systemic Functional Linguistics. London:
Pinter
Halliday, M.A.K. dan R. Hasan.(1985). Language, Context, and Text. Melbourne:
Deakin University Press

59
BAB VII
PENGGUNAAN KALA

A. Pendahuluan (Introduction)
Pada Pendahuluan berisi pernyataan-pernyataan faktual mengenai latar
penelitian yang kemudian mengarah kepada topik tertentu yang menjadi acuan
penelitian. Untuk itu kita lebih banyak menggunakan (frasa) nomina yang merujuk
kepada pernyataan yang spesifik. Pernyataan seperti ini lazimnya ditulis
menggunakan ‘kala kini sederhana’ (simple present tense) atau present perfect
tense.
Misalnya:
Communication can be said successful if the speaker’s or the writer’s intent
can be received and understood by the hearer or the reader.Here, the source
and the destination are central thought processes, the encoder and the
decoder are linguistic abilities, the message is a thought, and the channel is
air (in oral communication) or letters (in written communication) which
carries an acoustic signal. When communicating, one may have to think two
major questions: what is communicated and how is communication achieved.

Dari contoh di atas menunjukkan bahwa pernyataan yang spesifik, seperti


communication ditandai dengan penggunaan (frasa) nomina yang spesifik pula.
Nomina communication merupakan kata yang merujuk konsep secara umum,
sedangkan anggotanya antara lain adalah encoder, decoder, message, dan channel.
Selanjutnya dari kata channel dikenal kata oral communication dan written
communication.
Dalam menyusun gagasan antar bagian di dalam kalimat atau dalam paragraf,
kita lazim menggunakan perujukan anaforik (ke depan) maupun kataforik (ke
belakang). Perujukan itu dilakukan dengan pengulangan (repetition), penggunaan
pronomina (pronoun), atau pelesapan (elliptic).
Misalnya:
a. Penggunaan Pronomina
Referring to code selectionin ‘Gayeng Semarang’ (GS) written discourse,
those writers may have some reasons why they choose certain code or
language for certain proposition.
b. Pelesapan

60
Referring to code selection in ‘Gayeng Semarang’ (GS) written discourse,
those writers may have some reasons why they choose certain code or
language for certain proposition. Those variants (of language) the writers use
differently depend on who they are and how they are speaking.
c. Pengulangan
Referring to code selection in ‘Gayeng Semarang’ (GS) written discourse,
those writers may have some reasons why they choose certain code or
language for certain proposition. Those variants (of language) the writers use
differently depend on who they are and how they are speaking.
B. Tinjauan Pustaka (Review of Related Literature)
Kutipan dari sumber-sumber yang ditulis oleh pengarang atau peneliti
tersusun dalam bagian Tinjauan Pustaka. Penentuan jenis kala dalam penyusunan
kutipan tergantung pada makna kutipan yang dimaksud.
Misalnya:
a. Simple Present Tense, digunakan untuk mengutip informasi yang secara
umum diterima sebagai fakta ilmiah. Subjek berupa topik pembicaraan,
sedangkan nama pengarang ditulis di bagian belakang sebagai rujukan.
Subject + verb + Fact + Reference
Communication is a series of communicative acts (Brown, 1980.)
or speech acts, which are used systematically to accomplish
particular purposes.
b. Present Perfect, digunakan untuk mengutip informasi yang lazim ditulis oleh
beberapa pengarang. Kutipan ini sering disebut ‘week authot dominent’.
Topik pernyataan dapat ditempatkan sebagai subyek ataupun objek di dalam
kalimat.
Authors + Verb + Topic + Reference

Matthiessen (1995) has stated that register is a variety of language


differentiated according to the context of use.

Present Perfect juga digunakan untuk mengutip pernyataan umum yang


menggambarkan berbagai tingkat kegiatan penelitian tertentu. Pernyataan
seperti ini lazim ditulis tanpa perujukan kepada pengarangnya.

61
Misalnya:
Level + Verb + Topic
In recent years there has been a great deal of interest in teaching
language as communication.
c. Past Tense, digunakan untuk mengutip temuan suatu kajian perorangan yang
berkaitan dengan penelitian kita. Kutipan yang sering disebut ‘author
dominant citations’ ini dimulai dengan nama pengarang yang langsung diikuti
dengan tahun penulisan dan halaman tempat pencantumannya.
Author + Reference + Verb + that Findings
Verba (bentuk past) yang lazim digunakan di dalam pengutipan ini adalah:
found, showed, reported, noted, obsserved, viewed, argued, stated, said,
claimed, suggested, was of the opinion, pointed out, etc.

C. Metodologi Penelitian (Methodology of the Research)


Metodologi penelitian pada umumnya berisi mengenai prosedur yang
digunakan peneliti di dalam pemilihan populasi dan sample, pengumpulan data,
pemilihan dan klasifikasi data, serta analisis data. Gramatika yang lazim
digunakan di dalam metodologi penelitian ini meliputi: (a) pemakaian kala; dan
(b) pemakaian voice.
Bagian-bagian yang berkaitan dengan prosedur penelitian biasanya ditulis
menggunakan simple past tense. Kalimat yang terdapat di dalam bab metodologi
yang tidak ditulis menggunakan past tense biasanya tidak menggambarkan
prosedur baku yang lazim digunakan oleh peneliti lain.
Misalnya:
This study was carried out in a language laboratory.
A questionaire was sent to the respondents by mail.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa prosedur penelitian tersebut
dilakukan oleh peneliti tertentu saja (tidak dilakukan secara umum oleh peneliti
lain). Sedangkan kalimat-kalimat yang berkala lampau itu dapat berbentuk
kalimat aktif maupun pasif. Kalimat aktif digunakan jika peneliti lebih menyukai
penulisan yang lebih personal dengan menggunakan pronomina ‘I’ (saya) atau
‘We’ (kami). Sedangkan dalam penulisan Final Project sebaiknya menggunakan
pronomina ‘I’.

62
Kalimat pasif, sebaiknya digunakan untuk memberi tekanan kepada pemerian
prosedur penelitian serta cara-cara pelaksanaannya tanpa harus menampilkan
pelakunya (yang tentu saja peneliti sendiri yaitu ‘I’ atau ‘We’)
Misalnya:
For reasons of safety, the test was conducted in a language lab.
Baik menggunakan kalimat aktif maupun pasif, kita harus menempatkan
informasi lama di bagian awal kalimat dan informasi baru pada akhir kalimat.
Di dalam karya ilmiah ada kecenderungan untuk mempersingkat kalimat
pasif yang terdiri atas dua atau lebih klausa pembangun kalimat majemuk. Cara
mempersingkat kalimat itu lazim dilakukan sebagai berikut:
a. Jika kalimat majemuk itu mengandung dua subyek yang sama serta dua verba
pasif, kalimat ini dapat dipersingkat dengan melesapkan subyek dan bentuk
‘be’ pada klausa ke dua.
Misalnya:
The data were collected and they were analyzed.
The data were collected and analyzed.
b. Jika kalimat majemuk itu terdiri atas dua klausa yang mengandung subyek
dan verba bentuk pasif yang berlaianan, kalimat ini dapat dipersingkat dengan
melesapkan bentuk ‘be’ pada klausa ke dua.
Misalnya:
The data were collected and correlations were calculated.
The data were collected and correlations calculated.
c. Jika kalimat majemuk terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat yang
tergabung menggunakan pronomina ‘which’, kalimat ini dapat dipersingkat
dengan melesapkan ‘which’ beserta bentuk ‘be’ yang mengikutinya.
Misalnya:
The data which were obtained were subjected to an analysis of
variance.
The data obtained were subjected to an analysis of variance.
D. Hasil Penelitian (Research Findings)
1. Unsur Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat terdiri dari tiga unsur utama, yaitu: (a)
pernyataan-pernyataan yang menggambarkan penempatan atau penyajian

63
hasil-hasil penelitian, (b) pernyataan yang mengedepankan temuan yang
paling penting, dan (c) pernyataan yang berisi komentar mengenai hasil
penelitian tersebut.
a. Pernyataan-pernyataan yang menggambarkan penempatan hasil-hasil
penelitian, ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimat yang berkala
‘kini’ (present)
Misalnya:
Results of the t-tests are presented in Table 1.
Table 4 summarizes the test results on speed reading.
Kedua contoh tersebut dapat menggunakan konstruksi kalimat aktif
maupun pasif.
b. Pernyataan yang mengedepankan temuan yang paling penting ditulis
dengan menggunakan kalimat-kalimat yang berkala lampau (past tense).
Misalnya:
The coefficient correlation was found to be significant at the level 001.
c. Pernyataan yang berisi komentar mengenai hasil penelitian tersebut, ditulis
menggunakan kalimat-kalimat yang berkala ‘kini’ (present) atau yang
memakai modal auxiliaries.
Kala ‘kini’ (present) digunakan apabila komentar itu berupa perbandingan
antara hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Misalnya:
This is consistent with earlier findings suggesting that personal
characteristics are not related to attrition and teaching.

Sedangkan komentar yang berupa penjelasan hasil-hasil penelitian, kita


gunakan modal auxiliaries (can, could, may, might’)
Misalnya:
These results can be explained by taking schemata theory into
consideration.
Apabila komentar itu berupa rampatan hasil-hasil penelitian, kita gunakan
may.
Misalnya:
Hyperactive children may be generally responsive to amphetamines.

64
Di samping menggunakan modal auxiliaries, kita dapat juga menggunakan
verba tentative yang berkala ‘kini’ (present) untuk menulis komentar yang
berupa rampatan hasil penelitian . Verba tentative tersebut adalah seperti:
appear, suggest, seem, be likely, be unlikely.
Misalnya:
It appears that hyperactive children are generally responsive to
amphetamines.
These results suggest that children who display learning problems are
depending on only one cerebral hemisphere.

2. Jenis Temuan
Secara umum terdapat tiga jenis temuan penelitian, yaitu: (a) temuan yang
melibatkan perbandingan antar kelompok variabel, (b) temuan yang
menunjukkan kecenderungan suatu variabel berfluktuasi, dan (c) hubungan
antara dua variabel atau lebih.
a. Jenis pertama, temuan yang melibatkan perbandingan antar kelompok
variabel seperti antara variabel bebas dan variabel tak bebas, ditulis
menggunakan ungkapan ‘comparatif’ atau ‘superlatif’ dan berkala lampau
(past tense).
Misalnya:
Comparative:
The professional athletes had faster eye movements than other
subjects.
Superlative:
The highest incident was found among Australian Indians.
b. Jenis kedua, temuan yang menunjukkan kecenderungan suatu variabel
berfluktuasi antar waktu, ditulis menggunakan ungkapan-ungkapan
dengan bentuk kala lampau (past tense) dari verba yang menunjukkan
perubahan seperti: rise, fall, increase, decrease, drop, remind, constant,
decline, etc.
Misalnya:
Prices showed a tendency to increase over the three-year period.

65
The percentage of female students tended to decline in the second half
of the decade.
c. Jenis ketiga, hubungan antara dua variabel atau lebih, ditulis menggunakan
bentuk kala lampau (past tense) dari verba yang menunjukkan korelasi atau
hubungan anta unsur tersebut.
Misalnya:
Choice of location was negatively correlated with marital status.

3. Pembahasan Hasil Penelitian (Discussion of Research Findings)


Pembahasan hasil penelitian biasanya ditulis menggunakan kalimat-
kalimat yang berstruktur kompleks. Induk kalimat (main clause) digunakan untuk
mengedepankan posisi peneliti, sedangkan anak kalimat (sub clause) berisi
informasi yang dilaporkan oleh peneliti.
Main clause + that + Noun clause
It can be concluded that both theories are able to explain
significant amounts of variables
Bentuk kala yang digunakan pada bagian pembahasan ini bergantung pada
jenis informasi yang akan disampaikan. Bentuk kala lampau sederhana (simple
past tense) lazim digunakan jika informasi itu merujuk kepada tujuan, hipotesis,
dan temuan penelitian.
Misalnya:
(1) Rujukan kepada tujuan:
This research attempted to assess two theories of behaviour.
(2) Rujukan kepada hipotesis:
I originally assumed that physical decrements would be more
apparent in speed job than in skill jobs.
(3) Rujukan kepada temuan:
The principle of readability was not followed in the income tax
booklet of any of the states studied except Virginia.
Pernyataan-pernyataan yang berisi penjelasan mengenai alasan
pemerolehan temuan beserta keterbatasannya dapat ditulis menggunakan bentuk
kala lampau (past tense) atau modal auxiliaries. Bentuk past tense digunakan
untuk menjelaskan bahwa temuan itu terbatas pada penelitian kita.

66
Misalnya:
(1) Penjelasan
It is possible that microbial activity caused some immobilization.
(2) Pembatasan
The sample of this study was very small
Bentuk kala kini (present tense) digunakan untuk merujuk kepada kondisi-
kondisi yang bersifat umum atau perbandingan dengan peneliti lain.
Misalnya:
(1) Kondisi umum:
It is possible that microbial activity causes some immobilization.
(2) Perbandingan
These results are in substantial agreement with those of Bates.
Modal auxiliaries atau verba tentative dapat dipergunakan untuk
memberikan tekanan kepada pernyataan-pernyataan yang bersifat spekulatif.
Pernyataan ini dapat berisi implikasi suatu temuan, saran, atau penerapan hasil
penelitian.
Misalnya:
(1) Spekulasi
Other industries may produce different results.
(2) Implikasi
It appears that squatter housing market behave as economically
rasionalentities.
(3) Saran
The approach outlined in this study should be replicated in other
teaching-learning situations.
(4) Penerapan
The results of this study can certainly be applied in a large number of
situations.
4. Ungkapan yang menunjukkan sikap peneliti
Kalimat-kalimat yang terdapat di dalam bagian pembahasan (discussion)
biasanya berisi pendapat atau sikap peneliti terhadap isi atau informasi yang
terdapat didalam kalimat-kalimat tersebut. Sikap itu terutama berkaitan dengan :
(a) pengulangan hipotesis, (b) penjelasan temuan, dan (c) saran implikasi temuan.

67
(a) Pengulangan hipotesis berupa kalimat majemuk dengan induk kalimat yang
berisi pendapat atau sikap peneliti dan anak kalimat (klausa nominal) yang
berisi informasi yang berkaitan dengan hipotesis itu sendiri. Induk kalimat
menggunakan bentuk past tense dari verba seperti: anticipate, infer, assume,
seem, sedangkan anak kalimat menggunakan bentuk past tense atau modal
auxiliaries, seperti : could, atau might.
Misalnya:
It was anticipated that older workers would have poorer performance.

The theory led us to infer that achievement could be influenced by a


number of aspect.

In line with the hypothesis, I assumed that solidarity might take an


important role in determining the degrees of politeness.
(b) Penjelasan temuan berupa kalimat majemuk dengan induk kalimat yang berisi
pendapat atau sikap peneliti dan anak kalimat (kalusa nomina) yang berisi
informasi yang berkaitan dengan temuan. Induk kalimat menggunakan bentuk
present dari verba tentative, sedangkan anak kalimat menggunakan verba
yang berbentuk present tense.
Misalnya;
These results can be explained by assuming that skill increases with
experience.
It is unlikely that age of the subjects have much of an effect on
attitude.
Results suggest that jobs do not tax older wokers.
(c) Saran yang berkaitan dengan implikasi temuan juga berupa kalimat majemuk
dengan induk kalimat yang berisi pendapat atau sikap peneliti mengenai saran
implikasi itu dan anak kalimat (klausa nomina) yang berisi informasi yang
berkaitan dengan temuan penelitian. Verba yang digunakan didalam induk
dan anak kalimat biasanya berbentuk present tense.Verba yang lazim
digunakan didalam induk kalimat dalam hal ini antara lain adalah : suggest,
imply, lead me to believe, lend support to the assumption, provide evidence.

68
Misalnya:
These findings suggest that frost affects the pan by breaking its
massive structure.

E. Simpulan (Conclusion)
Pada simpulan berisi tentang ringkasan dari hasil temuan penelitian dan
menggunakan kala lampau (past tense). Pemaparan simpulan tidak perlu
menggunakan penomoran, tetapi berupa uraian kalimat yang mewakili isi dari
temuan penelitian tersebut.

F. Abstrak (Abstract)
Seperti yang sudah kita ketahui, abstrak lazim berisi; (a) latar (background),
(b) tujuan (purpose) dan lingkup (scope) kajian, (c) metodologi yang digunakan di
dalam penelitian, (d) hasil penelitian yang terpenting, dan (e) simpulan
(conclusion)serta saran (recommendation).Contoh abstrak dapat dilihat pada bab
terdahulu.
Secara umum kala yang digunakan pada bagian-bagiaqn abstrak adalah sebagai
berikut:
(a) Latar : present tense
Misalnya
This research is based on a study which attempts to examine the use of high
cognitive questions in non-native student group classroom discussion
(b) Tujuan dan Lingkup: Past atau Present Perfect Tense
Misalnya;
The main purpose of the study is to determine if higher frequency of high
cognitive questions in NNS group classroom discussions had an effect on
foreign language learning.
(c) Metodologi: Past Tense
Misalnya:
Two groups of non-native Spanish students and four non-native English
teachers participated. One of the groups was trained in incorporating high
cognitive questions in student-student discussions; the other group was not
provided with training. After the training, both groups listened to a

69
narrative told by the non-native teacher, discussed it, and the summarized
the story theyhad heard.

(d) Hasil: Past Tense


Misalnya;
Results indicated that the training group asked more high cognitive
questions than the control group. The quantity of verbal interaction was not
different between the groups, but the understanding and written production
of the foreign language was higher in the treatment group than in the
control group.
(e) Simpulan : Present Tense / tentative verb / modal auxiliaries
Misalnya:
The higher achievement in the training group indicates the use of high
cognitive questions, demonstrated and adopted in NNS group classroom
discussion, promotes the kind of verbal interaction which facilitates
comprehensions and written production of the foreign language.

70
BIBLIOGRAPHY

Cohen, Louis et.al. (2007). Research Methods in Education. London: Routledge

Mujianto, Yan. (2009). Penulisan Final Project: Jurusan Bahasa Inggris. Fakultas
Bahasa dan Seni UNNES

Scott, David and Usher Robin. (2011). Researching Education. London: Continuum

Tim IKIP PGRI Semarang. (2009). Manual Prosedur Penulisan dan Ujian Final
Project IKIP PGRI Semarang. IKIP PGRI Semarang Press

Tim Universitas Sanata Darma. (1998). Pedoman Penulisan Final Project.


Universitas Sanata Darma Yogyakarta

Veit,Richard. (2004). Research: the student’s guide to writing research paper. New
York: Pearson Education Inc.

Weissberg, Robert and Buker,Suzanne.(1990). Writing Up Research. London:


Prentice Hall Regents

71
Lampiran 1
Persetujuan (Approval)

APPROVAL

This Final Project entitled “Metaphoric Uses of English Particles: A Study of


Phrasal Verbs Found in Grisham’s “The Pelican Brief”“ written by:

Name : Ubaidilah Akbar

NPM : 12420018

Study Program: English Education Study Program

Faculty : Faculty of Language and Arts Education

was approved by the advisors of the English Education Sudy Program of the
Faculty of Language and Arts Education of University of PGRI Semarang on:

Day : ………………………………….

Date : ………………………………….

Advisor I, Advisor II,

Dr. AB Prabowo KA, M.Hum Dr. Ngasbun Egar, M.Pd.


NPP 047001157 NPP 956701118

72
Lampiran 2
Pernyataan Keaslian Tulisan

DECLARATION

I certify that this final project is definitely my own work. I am completely responsible
for the content of this final project. Other writer’s opinions or findings included in the
final project are quoted or cited in accordance with ethical standards.

Semarang, …………… 2018

Ubaidilah Akbar
12420018

73
Lampiran 3
Pengesahan (Ratification)

RATIFICATION

This Final Project has been ratified by the team of examiners of the Faculty of
Language and Arts Education of University of PGRI Semarang:

Chairperson/ Secretary/Head of English


Dean of FPBS, Education Study Program,

...................................... ......................................
Dra. Asropah, M.Pd. Jafar Sodiq, S.Pd., M.Pd.
NPP 936601104 NPP 956701117

Examiner I/Advisor I,

Dr. AB Prabowo KA, M.Hum. ......................................


NPP 047001157

Examiner II/Advisor II,

Dr. Ngasbun Egar, M.Pd. ......................................


NPP 956701118

Examiner III,

Drs. Wiyaka, M.Pd. ......................................


NIP 19641226199000310002

74
KARTU BIMBINGAN FINAL PROJECT
MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

NAMA :
NPM :
FAK/PROGDI : FPBS/PEND. BAHASA INGGRIS
DOSEN PEMBIMBING I :
DOSEN PEMBIMBING II :
TANDA TANGAN
WAKTU MATERI YANG
NO PEMB. PEMB.
BIMBINGAN DIKONSULTASIKAN
I II
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

75
KARTU BIMBINGAN FINAL PROJECT
MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

NAMA :
NPM :
FAK/PROGDI : FPBS/PEND. BAHASA INGGRIS
DOSEN PEMBIMBING I :
DOSEN PEMBIMBING II :
TANDA TANGAN
WAKTU MATERI YANG
NO PEMB. PEMB.
BIMBINGAN DIKONSULTASIKAN
I II

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

76

Anda mungkin juga menyukai