Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

(RPL)
KELAS VIII
SMP NEGERI 1 STABAT
TAHUN AJARAN : 2014/2015

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1 STABAT


Kelas / Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 1x40 menit

A. Topik permasalahan/bahasan Siswa mampu memahami bahwa bekerja


itu adalah suatu panggilan hidup
B. Bidang bimbingan Sosial dan Karir
D. Jenis layanan Informasi
E. Format layanan Klasikal
F. Fungsi layanan Pemahaman
G. Tujuan layanan  Memahami hubungan antara bekerja
dan hidup sehingga bahwa untuk bisa
hidup itu perlu bekerja
 Memahami makna bekerja dalam
kehidupan sehingga setiap pribadi
terpanggil untuk bekerja
 Mengenal lapangan pekerjaan yang
ada di berbagai lembaga / masyarakat
sehingga mendapatkan informasi
lebih awal untuk pilihan karir
 Berani merencanakan sejak awal
perihal arah pilihan lapangan
pekerjaan sehingga lebih terfokus
dalam persiapannya
H. Sasaran layanan Siswa Kelas VIII
I. Karakter yang di kembangkan
J. Materi Bekerja sebagai panggilan hidup
 Bekerja dan hidup
 Makna bekerja
 Lapangan kerja
 Kemana akan bekerja?
K. Langkah-langkah pelayanan:
1. Awal  Memberikan Salam
 Memperkenalkan Diri
 Memotivasi siswa
 Menjelaskan Tujuan Layanan

 Menjelaskan tentang bekerja


2. Inti  Menjelaskan makna bekerja
 Menjelaskan lapangan pekerjaan
 Mengarahkan siswa kemana akan
bekerja nantinya.

3. Akhir  Mengajak siswa untuk menarik


kesimpulan dari penjelasan yang
diberikan
 Meminta pengalaman dari siswa dari
kegiatan yang dilakukan
L. Tempat penyajian Ruang kelas VIII
M. Waktu 1x40 menit
N. Penyelenggaraan Konselor
O. Pihak yang di sertakan
P. Media dan Bahan yang digunakan
Q. Penilaian:
Penilaian Hasil
 Penilaian segera (Laiseg)  Siswa mengetahui makna dari
bekerja dan hidup.

 Laijapen  Siswa merencanakan pekerjaan yang


akan dipilih.

 Laijapang  Siswa mampu memilih pekerjaan


yang menjadi karir di masa depan
R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan Bimbingan Kelompok
pendukung

Mengetahui, Stabat, November 2014


Kepala Sekolah Guru Pamong
SMP Negeri 1 Stabat

GITO,M.Pd Dra.Renfiani Dulyantina


NIP.19640910 199001 1 001 NIP.196508231995122004
MATERI
BEKERJA SEBAGAI PANGGILAN HIDUP

A. APAKAH MAKNA BEKERJA ITU ?


Pekerjaan (occupation,vocation,career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun kapan pun mereka berada. Betapa orang
akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau
sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustasi
dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaccson, 1985)
menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah : (1) keluarga,
dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kabahagiaan hidup manusia,
sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh
perhatian,energi, dan waktu orang dewasa.
Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaccson, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat
besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan
psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa
digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Secara sosial
orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang
menganggur.
Secara sosial orang yang bekerja mendapat status sosial yang terhormat daripada yang
tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan
meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahan yang subur
untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work,job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaccson, 1985) sedangkan
kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai
panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai
seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang daripada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang
sifatnya sementara waktu.

B. LAPANGAN PEKERJAAN
Lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia cukup banyak, jenis dan macamnya terus
bertambah selaras dengan kemajuan teknologi,peradaban zaman, tuntutan masyarakat, dan
bertambahnya kebutuhan-kebutuhan baru.
Pada era pembangunan dan peningkatan kerja sama antar bangsa (globalisasi), penanaman
modal dari dalam dan luar negeri terdapat peningkatan kebutuhan tenaga kerja, tentu saja tenaga
kerja yang memnuhi persyaratn yang ditentukan. Coba kamu perhatikan adanya iklan lowongan
pekerjaan yang selalu ada di media massa, betapa banyak dan beranekaragam. Demikian pula jika
kamu mendatangi Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) ataupun
kegiatan buras tenaga kerja yang sering diadakan, maka kamu akan mendapatkan data dan
informasi tentang lapangan pekerjaan.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh tentang keanekaragaman jenis dan bentuk
pekerjaan yang slearas dengan Depnakertrans, yaitu :
1. Lapangan Kerja pada Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
a. Ahli Pertanian i. Operator Mesin Pertanian
b. Ahli Peternakan j. Penebang Pohon
c. Ahli Perikanan k. Pengangkut Kayu
d. Ahli Kehutanan l. Penyadap Getah
e. Penyuluh Pertanian m. Pemelihara Pertanian dan Perkebunan
f. Petani n. Nelayan
g. Peternak
2. Lapangan Kerja pada Bidang Pertambangan dan Pengolahan Logam
a. Ahli Tambang h. Tenaga Penggilingan
b. Tenaga Eksplorasi i. Tenaga Peleburan
c. Tenaga Survei j. Tenaga Pencetakan Tambang
d. Ahli Mesin Pertambangan k. Tenaga Penempa
e. Pengolah Hasil l. Tenaga Pelapisan
f. Tenaga Penggalian m. Pandai Besi
g. Tenaga Pengeboran n. Dsb.

3. Lapangan Kerja pada Bidang Industri Pengolahan


a. Ahli Teknik Mesin i. Pengolah / Ahli Teh
b. Ahli Teknik Industri j. Tenaga Pengolahan Makanan
c. Ahli Teknik Pengolahan k. Tenaga Pengolahan Minuman
d. Tenaga Pemintalan l. Tenaga Pengolahan Kulit Kayu
e. Tenaga Pertenunan m. Pengolahan/Ahli Tembakau
f. Tenaga Perajutan n. Pengolah/Ahli Cokelat
g. Tenaga Pencelupan o. Pengolah Hasil Laut
h. Pengolah / Ahli Kopi p. Pengolah Hasil Pertanian

4. Lapangan Kerja pada Bidang Pelistrikan, Gas, dan Air


a. Ahli Teknik Listrik dan Elektronika
b. Ahli Teknik Gas dan Air
c. Tukang Pemasangan Alat Listrik
d. Tukang Pemasangan Alat Gas
e. Tukang Pemasangan Alat Air
f. Pemasangan Alat Elektronika
g. Perakit Pesawat Listrik dan Elektronika
h. Pemasangan Jaringan Kabel
i. Operator Stasiun Pemancar
j. Ahli Televisi dan Perekam
k. Operator Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
l. Operator Penyaringan Air
m. Operator Pembangkit Gas
n. Monitor Pesawat Radio
o. Dsb

5. Lapangan Kerja pada Bidang Bangunan dan Jalan


a. Arsitek dan Perencana f. Tukang Aspal
b. Ahli Teknik Sipil g. Pengemudi Mesin Gilas
c. Ahli Analis Sistem h. Tukang Plester
d. Tukang Pasang Atap i. Dsb
e. Tukang Pasang Kaca

6. Lapangan Kerja pada Bidang Angkutan dan Komunikasi


a. Ahli Mesin Kapal (Laut/Udara) j. Ekspeditur
b. Ahli Telekomunikasi k. Masinis dan Tukang Api
c. Pilot l. Tukang Rem
d. Navigator m. Juru Sinyal dan Alat Angkutan
e. Perwira Kapal n. Pengemudi Alat Angkutan
f. Ahli Mesin Diesel o. Operator Alat Angkutan
g. Kepala Stasiun Kereta Api p. Pegawai Pelabuhan Laut
h. Pegawai Pelabuhan Udara q. Pegawai Kantor Pos
7. Lapangan Kerja pada Bidang Perdagangan dan Keuangan
a. Ahli Ekonomi o. Penyedia Makanan
b. Ahli Keuangan p. Tenaga Kepariwisataan
c. Ahli Perbankan q. Tenaga Perjalanan
d. Manajer r. Penunjuk Jalan (guide)
e. Bagian Keuangan s. Tenaga Asuransi
f. Bagian Pemasaran t. Juru Masak (koki)
g. Bagian Produksi u. Tenaga Pembukuan (Accounting)
h. Bagian Administrasi dan Personil v. Pelayan Restauran dan Bar
i. Ahli Akuntansi w. Operator Mesin Hitung
j. Operator Mesin Komputer x. Tenaga Penjualan dan Pembelian
k. Pengawas Penjualan dan Pembelian y. Dsb
l. Agen Pembelian dan Penjualan
m. Manager Hotel
n. Resepsionis

8. Lapangan Kerja pada Bidang Jasa


a. Tenaga Perawat Muka h. Perias Pengantin
b. Tenaga Perawat Rambut i. Penatu (laundry)
c. Ahli Kecantikan j. Pembantu Rumah Tangga
d. Tenaga Pemadam Kebakaran k. Pemelihara/Penjaga Gudang
e. Tukang Pijit l. Dsb
f. Pramuria
g. Perawat/Pengubur Jenazah

9. Lapangan Kerja pada Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Agama


a. Guru/Dosen m. Pelawak
b. Peneliti n. Olahragawan
c. Ulama Islam o. Pengarang
d. Pendeta p. Penulis
e. Pastur q. Wartawan
f. Bhiksu r. Pegawai/Insan Film
g. Pedande s. Fotografer
h. Pelukis t. Pemusik
i. Pemahat u. Seniman
j. Penyanyi v. Dsb
k. Penari
l. Pemain Sirkus

10. Lapangan Kerja pada Bidang Kesehatan


a. Dokter g. Teknisi Alat-alat Kesehatan
b. Ahli Gizi dan Diet h. Perawat
c. Ahli Fisioterapi i. Bidan
d. Apoteker j. Ahli Optometrik
e. Asisten Apoteker k. Dsb
f. Analis Kesehatan
11. Lapangan Kerja pada Bidang Ketatausahaan
a. Ahli Administrasi
b. Ahli Arsip
c. Agendaris
d. Juru Steno
e. Bendaharawan
f. Juru T.I.K
g. Dsb

12. Lapangan Kerja pada Bidang Kemasyarakatan


a. Ahli Hukum i. Ahli Bahasa
b. Pengacara j. Penerjemah
c. Hakim k. Juru Bicara
d. Jaksa l. Ahli Kependudukan
e. Panitera m. Pustakawan
f. Notaris n. Dsb
g. Kutator
h. Ahli Sosiologi

Jenis lapangan kerja akan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Pembagian jenis
lapangan kerja diatas tidak berdiri sendiri sama sekali, namun saling berhubungan antara bidang
yang satu denagn yang lain baik langsung maupun tak langsung.
Tidak tertutup kemungkinan ada pekerjaan baru yang tercipta oleh mereka yang ingin
berwiraswasta dan menciptakan lapang.an kerja baru. Hal ini sangat dimungkinkan karena
masyarakat nampaknya semakin menambah kebutuhan hidupnya sehingga membutuhkan jasa
dan layanan tambahan. Mereka yang cermat dan kreatif melihat peluang, serta benar
pengolahanya akan menuai keberhasilan.
Lapangan pekerjaan yang kelak akan dipilih harus diselaraskan dengan keadaan diri dalm
hal bakat, minat, kemampuan, bukti formal hasil pendidikan, dan kesempatan yang ada. Ingat,
dalam memperebutkan kesempatan mendapat pekerjaan kamu akan berkompetisi secara sehat
dengan :
a. Teman – teman seangkatanmu.
b. Mereka yang terlebih dahulu lulus namun belum mendapatkan pekerjaan.
c. Mereka yang sudah berpengalaman kerja namun di PHK (pemutusan hubungan kerja ).
d. Mereka yang akan berpindah kerja karena berbagai alasan.
e. Mereka yang membuka usaha sejenis jika kamu ingin berwiraswasta.

C. LANGKAH PENTING MENCARI PEKERJAAN


Agar lebih berdaya dan berhasil guna dalam proses mencari pekerjaan, maka perlu ada
hal-hal yang harus diperhatikan sebagai lanhkah penting mencari pekerjaan, di antaranya adalah :
1. Mencari dan mengumpulkan semaksimal mungkin tentang aneka macam jenis pekerjaan,
jabatan, atau karier, serta lowongan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga atau usaha, baik
yang dikelola oleh pemerintah atau swasta, baik yang diselenggarakan di dalam negeri atau di
luar negeri.

2. Memahami pola pembangunan daerah dalam hal penegembangan sumber daya alamnya yang
selaras dengan semangat otonomi daerah.
3. Mengolah informasi tentang berbagai jenis pekerjaan, disortir, dan akhirnya dipilih, serta
mempersiapkan diri seperlunya sesuai dengan jenis pekerjaan yang diinginkan.
4. Mengupayakan adanya kegiatan latihan kerja/magang agar lebih memiliki pengalaman ysng
sesuai dengan jenis pekerjaan yang kelak akan dipilh atau dijalani.
5. Ketika akan melamar pekerjaan tertentu. Pastikan bahwa segala persyaratan sudah dipenuhi
atau disiapkan dengan benar dan lengkap.
6. Jika kamu akan berwiraswasta atau menciptakan pekerjaan sendiri (Usaha Mandiri) maka
perlu disiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jenis usha itu.
7. Ada hal yang tidak bisa disiapkan dan datang secara tak terduga, yaitu keberuntungan. Entah
mengapa tiba-tiba ada saja yang menawarkan pekerjaan dan mengajakmu berbisnis sehingga
dengan mudah dan cepat suatu pekerjaan didapatkan. Keberuntungan itu tak bisa ditiru, maka
jangan termangu oleh kenyataan semacam ini, tetaplah berusaha sebagaiman mestinya.

D. KEBOSANAN KERJA
Setiap individu pasti mangalami kebosanan. Kebosanan bisa terjadi di dalam berbagai
aspek kehidupan individu seperti pekerjaan. Biasanya rasa bosan ditandai dengan kelelahan,
miskin, kreativitas, hilangnya minat atau ketertariakn pada sesuatu yang dahulu disukai, mals,
lesu, dan berbagai perasaan tidak enak yang jika tidak ditangani dengan cepat dapt menyebabkan
individu tersebut mengalami stress bahkan depresi.
Dalam dunia kerja, kebosanan kerja menjadi sangat penting untuk mendapat perhatian
mengingat hal tersebut akan dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Kebosanan kerja
bisa terjadi bukan saja pada pkerja tingkat bawah (frontliner) tetapi juga bisa melanda para
pekerja tingkat atas (managerial level).
Oleh karena itu banyak perusahaan yang melakukan berbagai tindakan pencegahan
dengan cara melakukan rotasi kerja, melibatkan pekerja dalam pengembilan keputusan,
melaksanakan company gathering, memberikan kesempatan untuk melakukan cuti, dan masih
banyak lagi hal lainnya. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk membuat pekerja tidak merasa
bosan dan jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sehari-hari. Dari sisi individu,
hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat terbebas dari kebosanan kerja tersebut ?
Beberapa alasan mengapa bisa terjadi kebosanan kerja dapat dibagi dalam beberapa penyebab,
yaitu:
1. Pekerjaan Tidak Menarik atau Tidak Menantang
Otak manusia membutuhkan stimulasi dan tantangan terus menerus,artinya dalam konteks
pekerjaan maka otak manusia cenderung membutuhkan tugas-tugas yang baru yang menantang
atau menarih. Setiap saat menemukan tugas atau tantangan baru maka otak akan berusaha
menguasai tugas tersebut, dan setelah berhasil maka otak membutuhkan stimuli baru. Jika
tantangan atau stimuli baru tersebut tidak ada dan otak hanya mengulang apa yang telah
dikuasainya maka tugas atau pekerjaan yang dikuasai tersebut menjadi tidak menarik dan
berulang-ulang serta timbul kebosanan. Para pekerja yang setiap hari hanya melakukan pekerjaan
yang sama dan berulang-ulang serta berada dalam lingkungan kerja yang relatif sama maka akan
sangat mudah menjadi bosan setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain
pekerjaan yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang juga akan cenderung membuat ia mengalami
kebosanan.
2. Tidak Memiliki Otonomi
Dalam bekerja hampir setiap individu mendambakan untuk dapat bekerja dengan otonomi
yang luas, memiliki tanggung jawab, bisa fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas dan terlibat
dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya. Jika hal-hal seperti itu tidak didapat oleh
pekerja selama melakukan aktivitas kerjanya maka kemungkinan untuk menjadi bosan akan
sangat terbuka.
3. Arti Bekerja
Meski telah memiliki pekerjaan yang menantang, otonomi kerja dan dilibatkan dalam
pembuatan keputusan, seseorang akan tetap menjadi bosan jika ia tidak merasa bekerja adalah
sesuatu yang berharga bagi hidupnya. Seseorang tidak tahu apa alasannya sehingga dia harus
bekerja atau pekerjaan yang ditekuni ternyata tidak memiliki nilai yang sesuai dengan apa yang
diyakini pasti akan cepat menjadi bosan. Untuk tetap bisa bertahan dan menyenangi pekerjaan,
seseorang harus mengetahui arti pekerjaan tersebut bagi kehidupannya atau dengan kata lainia
harus bisa menjawab pertanyaan mengapa ia harus bekerja.
4. Tidak Melakukan Apa-apa
Dalam masyarakat sering kali kia mendengar komentar seperti ini :”enak sekali hidupnya
si A,punya jabatan tinggi,tiap hari hanya tinggal makan dan tidur saja, tidak seperti Saya yang
setiap hari harus bekerja membanting tulang dari subuh sampai tengah malam untuk bisa makan.
Benarkah kehidupan si A seenak seperti yang dikatakan oleh orang tersebut ? Jawabnya adalah :
Belum tentu. Dalam kehidupan ini banyak sekali individu yang justru merasa bosan karena tidak
lagi memiliki kesempatan untuk melakukan tugas-tugas tertentu karena sudah dikerjakan oleh
orang lain. Banyak manager yang akhirnya tidak bertahan lama di suatu perusahaan meski
mereka menyandang jabatan eksekutif yaitu jabatan yang diinginkan banyak orang karena secara
finansial gaji mereka sangat tinggi, tetapi mereka merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka
datang ke kantor hanya duduk-duduk sambil memberi perintah pada bawahannya untuk bekerja
keras, yang pada akhirnya mereka merasa bosan juga terhadap pekerjaannya.

E. Mengatasi Kebosanan Kerja


Kebosanan bekerja bukan saja memberikan ekses atau dampak yang negatif terhadap
kinerja baik bagi individu maupun lembaga/instransi/perusahaan,tetapi juga dapat berdampak
psikologis yang mengganggu individu tersebut. Mereka bertindak ragu-ragu dalam setiap
mengambil keputusan,kurang percaya pada kemampuan yang dimiliki, mudah tersinggung,
pemarah,pemurung dan sebagainya. Dengan melihat dampak-dampak tersebut maka secara dini
kebosanan kerja cepat ditangani seefektif mungkin,sehingga tidak berdampak meluas yang pada
akhirnya merugikan individu dan lembaga. Munculnya gangguan depresi dan stres dari pekerja
harus dicegah sedini mungkin.
Beberapa tips berikut ini dapat dipertimbangkan jika Anda kebetulan merasa bosan
dengan pekerjaan anda saat ini :
1. Menulis
Menulis buku, novel,artikel,opini dan sebagainya akan sangat berguna untuk mengalihkan
perhatian anda sementara dari tugas sehari-hari. Tulisan yang anda anggap baik maka segera
kirimkan pada media-media cetak agar dapat dipublikasikan. Apabila belum juga
dipublikasikan oleh media cetak, maka janganlah berputus asa dengan semangat untuk tetap
berusaha menulis dengan benar sesuai dengan pedoman penulisan yang dianjurkan. Sehingga
anda semakin luas pengetahuan dan wawasan,karena banyak literatur yang anda baca.
2. Menjadi Mentor
Mentor atau instruktur adalah orang yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus
yang dimiliki untuk diberikan pada banyak orang. Tujuannya adalah agar banyak orang yang
memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang bisa dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan juga
untuk dipersembahkan kepada orang lain. Apabila Anda sudah merasa cukup pengetahuan
dan ketrampilan, maka tidak ada salahnya anda mengamalkan untuk banyak orang. Karena
akan membawa kepuasan tersendiri dan bisa menghindari tekanan psikhis.
3. Merubah Karir
Jika anda terus-terusan mengalami kebosanan terhadap pekerjaan anda,maka ambilah
keputusan yang tepat untuk merubah karier anda. Ini harus benar-benar sudah melalui proses
pengambilan keputusan yang matang dan teruji. Anda harus siap dengan resiko apapun yang
terjadi..Anda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin baik dari sisi ketrampilan dan
pengalaman sebelum merubah karir. Jangan hanya ikut-ikutan orang lain atau tergiur suatu
yang malah bisa membuat anda lebih fatal.Mempunyai modal besar tidak menjamin
keberhasilan suatu usaha. Ketrampilan tanpa didukung dengan modal dan pengalaman maka
juga kurang berarti. Maka analisa dengan sebaik-baiknya ketika anda akan merubah karir
untuk mencapai kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai