RPL Bekerja Sebagai Panggilan Hidup (Sosial & Karir)
RPL Bekerja Sebagai Panggilan Hidup (Sosial & Karir)
(RPL)
KELAS VIII
SMP NEGERI 1 STABAT
TAHUN AJARAN : 2014/2015
B. LAPANGAN PEKERJAAN
Lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia cukup banyak, jenis dan macamnya terus
bertambah selaras dengan kemajuan teknologi,peradaban zaman, tuntutan masyarakat, dan
bertambahnya kebutuhan-kebutuhan baru.
Pada era pembangunan dan peningkatan kerja sama antar bangsa (globalisasi), penanaman
modal dari dalam dan luar negeri terdapat peningkatan kebutuhan tenaga kerja, tentu saja tenaga
kerja yang memnuhi persyaratn yang ditentukan. Coba kamu perhatikan adanya iklan lowongan
pekerjaan yang selalu ada di media massa, betapa banyak dan beranekaragam. Demikian pula jika
kamu mendatangi Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) ataupun
kegiatan buras tenaga kerja yang sering diadakan, maka kamu akan mendapatkan data dan
informasi tentang lapangan pekerjaan.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh tentang keanekaragaman jenis dan bentuk
pekerjaan yang slearas dengan Depnakertrans, yaitu :
1. Lapangan Kerja pada Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
a. Ahli Pertanian i. Operator Mesin Pertanian
b. Ahli Peternakan j. Penebang Pohon
c. Ahli Perikanan k. Pengangkut Kayu
d. Ahli Kehutanan l. Penyadap Getah
e. Penyuluh Pertanian m. Pemelihara Pertanian dan Perkebunan
f. Petani n. Nelayan
g. Peternak
2. Lapangan Kerja pada Bidang Pertambangan dan Pengolahan Logam
a. Ahli Tambang h. Tenaga Penggilingan
b. Tenaga Eksplorasi i. Tenaga Peleburan
c. Tenaga Survei j. Tenaga Pencetakan Tambang
d. Ahli Mesin Pertambangan k. Tenaga Penempa
e. Pengolah Hasil l. Tenaga Pelapisan
f. Tenaga Penggalian m. Pandai Besi
g. Tenaga Pengeboran n. Dsb.
Jenis lapangan kerja akan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Pembagian jenis
lapangan kerja diatas tidak berdiri sendiri sama sekali, namun saling berhubungan antara bidang
yang satu denagn yang lain baik langsung maupun tak langsung.
Tidak tertutup kemungkinan ada pekerjaan baru yang tercipta oleh mereka yang ingin
berwiraswasta dan menciptakan lapang.an kerja baru. Hal ini sangat dimungkinkan karena
masyarakat nampaknya semakin menambah kebutuhan hidupnya sehingga membutuhkan jasa
dan layanan tambahan. Mereka yang cermat dan kreatif melihat peluang, serta benar
pengolahanya akan menuai keberhasilan.
Lapangan pekerjaan yang kelak akan dipilih harus diselaraskan dengan keadaan diri dalm
hal bakat, minat, kemampuan, bukti formal hasil pendidikan, dan kesempatan yang ada. Ingat,
dalam memperebutkan kesempatan mendapat pekerjaan kamu akan berkompetisi secara sehat
dengan :
a. Teman – teman seangkatanmu.
b. Mereka yang terlebih dahulu lulus namun belum mendapatkan pekerjaan.
c. Mereka yang sudah berpengalaman kerja namun di PHK (pemutusan hubungan kerja ).
d. Mereka yang akan berpindah kerja karena berbagai alasan.
e. Mereka yang membuka usaha sejenis jika kamu ingin berwiraswasta.
2. Memahami pola pembangunan daerah dalam hal penegembangan sumber daya alamnya yang
selaras dengan semangat otonomi daerah.
3. Mengolah informasi tentang berbagai jenis pekerjaan, disortir, dan akhirnya dipilih, serta
mempersiapkan diri seperlunya sesuai dengan jenis pekerjaan yang diinginkan.
4. Mengupayakan adanya kegiatan latihan kerja/magang agar lebih memiliki pengalaman ysng
sesuai dengan jenis pekerjaan yang kelak akan dipilh atau dijalani.
5. Ketika akan melamar pekerjaan tertentu. Pastikan bahwa segala persyaratan sudah dipenuhi
atau disiapkan dengan benar dan lengkap.
6. Jika kamu akan berwiraswasta atau menciptakan pekerjaan sendiri (Usaha Mandiri) maka
perlu disiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jenis usha itu.
7. Ada hal yang tidak bisa disiapkan dan datang secara tak terduga, yaitu keberuntungan. Entah
mengapa tiba-tiba ada saja yang menawarkan pekerjaan dan mengajakmu berbisnis sehingga
dengan mudah dan cepat suatu pekerjaan didapatkan. Keberuntungan itu tak bisa ditiru, maka
jangan termangu oleh kenyataan semacam ini, tetaplah berusaha sebagaiman mestinya.
D. KEBOSANAN KERJA
Setiap individu pasti mangalami kebosanan. Kebosanan bisa terjadi di dalam berbagai
aspek kehidupan individu seperti pekerjaan. Biasanya rasa bosan ditandai dengan kelelahan,
miskin, kreativitas, hilangnya minat atau ketertariakn pada sesuatu yang dahulu disukai, mals,
lesu, dan berbagai perasaan tidak enak yang jika tidak ditangani dengan cepat dapt menyebabkan
individu tersebut mengalami stress bahkan depresi.
Dalam dunia kerja, kebosanan kerja menjadi sangat penting untuk mendapat perhatian
mengingat hal tersebut akan dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Kebosanan kerja
bisa terjadi bukan saja pada pkerja tingkat bawah (frontliner) tetapi juga bisa melanda para
pekerja tingkat atas (managerial level).
Oleh karena itu banyak perusahaan yang melakukan berbagai tindakan pencegahan
dengan cara melakukan rotasi kerja, melibatkan pekerja dalam pengembilan keputusan,
melaksanakan company gathering, memberikan kesempatan untuk melakukan cuti, dan masih
banyak lagi hal lainnya. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk membuat pekerja tidak merasa
bosan dan jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sehari-hari. Dari sisi individu,
hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat terbebas dari kebosanan kerja tersebut ?
Beberapa alasan mengapa bisa terjadi kebosanan kerja dapat dibagi dalam beberapa penyebab,
yaitu:
1. Pekerjaan Tidak Menarik atau Tidak Menantang
Otak manusia membutuhkan stimulasi dan tantangan terus menerus,artinya dalam konteks
pekerjaan maka otak manusia cenderung membutuhkan tugas-tugas yang baru yang menantang
atau menarih. Setiap saat menemukan tugas atau tantangan baru maka otak akan berusaha
menguasai tugas tersebut, dan setelah berhasil maka otak membutuhkan stimuli baru. Jika
tantangan atau stimuli baru tersebut tidak ada dan otak hanya mengulang apa yang telah
dikuasainya maka tugas atau pekerjaan yang dikuasai tersebut menjadi tidak menarik dan
berulang-ulang serta timbul kebosanan. Para pekerja yang setiap hari hanya melakukan pekerjaan
yang sama dan berulang-ulang serta berada dalam lingkungan kerja yang relatif sama maka akan
sangat mudah menjadi bosan setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain
pekerjaan yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang juga akan cenderung membuat ia mengalami
kebosanan.
2. Tidak Memiliki Otonomi
Dalam bekerja hampir setiap individu mendambakan untuk dapat bekerja dengan otonomi
yang luas, memiliki tanggung jawab, bisa fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas dan terlibat
dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya. Jika hal-hal seperti itu tidak didapat oleh
pekerja selama melakukan aktivitas kerjanya maka kemungkinan untuk menjadi bosan akan
sangat terbuka.
3. Arti Bekerja
Meski telah memiliki pekerjaan yang menantang, otonomi kerja dan dilibatkan dalam
pembuatan keputusan, seseorang akan tetap menjadi bosan jika ia tidak merasa bekerja adalah
sesuatu yang berharga bagi hidupnya. Seseorang tidak tahu apa alasannya sehingga dia harus
bekerja atau pekerjaan yang ditekuni ternyata tidak memiliki nilai yang sesuai dengan apa yang
diyakini pasti akan cepat menjadi bosan. Untuk tetap bisa bertahan dan menyenangi pekerjaan,
seseorang harus mengetahui arti pekerjaan tersebut bagi kehidupannya atau dengan kata lainia
harus bisa menjawab pertanyaan mengapa ia harus bekerja.
4. Tidak Melakukan Apa-apa
Dalam masyarakat sering kali kia mendengar komentar seperti ini :”enak sekali hidupnya
si A,punya jabatan tinggi,tiap hari hanya tinggal makan dan tidur saja, tidak seperti Saya yang
setiap hari harus bekerja membanting tulang dari subuh sampai tengah malam untuk bisa makan.
Benarkah kehidupan si A seenak seperti yang dikatakan oleh orang tersebut ? Jawabnya adalah :
Belum tentu. Dalam kehidupan ini banyak sekali individu yang justru merasa bosan karena tidak
lagi memiliki kesempatan untuk melakukan tugas-tugas tertentu karena sudah dikerjakan oleh
orang lain. Banyak manager yang akhirnya tidak bertahan lama di suatu perusahaan meski
mereka menyandang jabatan eksekutif yaitu jabatan yang diinginkan banyak orang karena secara
finansial gaji mereka sangat tinggi, tetapi mereka merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka
datang ke kantor hanya duduk-duduk sambil memberi perintah pada bawahannya untuk bekerja
keras, yang pada akhirnya mereka merasa bosan juga terhadap pekerjaannya.