Iqbal Rizky Maulana - Fulltext
Iqbal Rizky Maulana - Fulltext
SKRIPSI
OLEH:
SKRIPSI
Oleh:
LEI\tBAR PENGESAII AN
Disetujui Olch
Komisi Pcmbimbing
I;V
Dr. Rj. Nina{i Salmaniah Siregar. M.Si lima Saakinah Tnmsil. M.Comm
P~mbiipbing I P~mbimblng II
M.Sc
ABSTRAK
ABSTRACT
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banda Aceh Pada tanggal 31 Maret 1999 dari ayah
Yusri Andika dan ibu Zurryati Dj Penulis merupakan putra pertama dari tiga
bersaudara.
Pada tahun 2016 Penulis lulus dari Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1)
Takengon dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan pada tahun 2018 terdaftar
sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu
Komunikasi di Universitas Medan Area. Penulis melaksanakan praktek kerja
lapangan (PKL) di Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Sumatera Utara
(PLN UIW SUMUT).
KATA PENGANTAR
dan semesta-NYA yang terus memberikan pelajaran hidup melalui untaian takdir
dan kekuatan dalam menjalani pasang surut terhadap pertikaian otak pemikir dan
otak perasa yang ingin mengambil peran dalam menjalani kehidupan, sehingga tak
Proxy Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Anak Analis Semiotika Pada Film
The Act Hulu 2019” dapat diselesaikan tepat pada waktunya, sebagai salah satu
yang diambil adalah prokopton yang senantiasa belajar dari kesalahan dan terus
berkembang menjadi lebih baik dihari sebelumnya. Tidak luput ucapan terima
kasih terhadap berbagai pihak yang andil baik secara langsung maupun pasif
menumbuhkan sesuatu yang baru, ucapan terima kasih ini terkhususnya tertuju
kepada:
1. Ayah dan ibu, sebagai sosok pahlawan, sadar bahwa untuk mendapatkan
2. Natasya Safrilla, sebagai adik kandung yang mengajari banyak hal dalam
5. Dr. Hj. Nina Siti Salmaniah Siregar, M.Si, sebagai Dosen pembimbing I
7. Sarah Rafina, selaku mentor dan orang yang memberi dukungan agar
kertas skripsi ini bukan lagi kertas kosong dan terus memberi kalimat
Rezky Manik, Yaumal chair, Nava Trilova dan teman-teman lainnya yang
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pakar hematologi dan endokrin. Nama Munchausen sendiri di adaptasi oleh Dr.
Asher dari tokoh Baron von Munchausen yang berasal dari Hanover. Baron
dikenal sebagai pendongeng yang hebat pada abad ke-18. Baron memiliki
kebiasaan bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk menceritakan kisah-
kisah fantastis dan memukau serta kadang diluar nalar (Asher R. A., 1951). Di
gemar masuk rumah sakit ke rumah sakit dengan alasan yang masuk akal dan
dalam literatur psikologi dan jurnal kesehatan lainnya dan telah tercantum dalam
the diagnostic and statistical manual of mental disorders sejak edisi ketiga (DSM
mengkhawatirkan dimana pelaku memanipulasi kondisi fisik dan psikis orang lain
Proxy (MSP) adalah salah satu varian dari MS yang pertama ditemukan oleh Sir
Roy Meadow pada tahun 1977. Meadow merupakan seorang dokter anak pada
saat itu menemukan anomali terhadap kematian kedua anak dari Sally Clark.
anaknya serta mengarang bukti medis yang pada akhirnya mengharuskan anaknya
mengikuti prosedur medis yang tidak perlu (Meadow, 1977; Waller, 1983).
atau pengganti dimana ada orang lain yang melakukan tindakan itu kepadanya.
korbannya adalah anak yang berada dalam asuhannya. Korban yang berpotensi
biasanya adalah anak kecil, remaja serta dewasa yang belum mandiri atau masih
kesehatan korban dengan cara yang tidak biasa. Instrumen medis sangat berperan
jarang korban mengalami kerugian fisik dan psikis, bahkan dapat menyebabkan
menimpanya tersebut.
terhadap anak atau medical child abuse (kekerasan terhadap anak dengan
terancam dan terhambat baik secara fisik, mental dan kognitif. Kebanyakan
korban adalah anak di bawah umur sehingga sangat mudah bagi pelaku dalam
tindakan penyalahgunaan hak asuh bagi orang yang memiliki tanggung jawab
dalam mengasuh anak. Menurut WHO perbuatan kekerasan pada anak dapat
aspek dan segala jenis tindakan yang dapat mempengaruhi kesehatan anak (World
Allit atas kematian 4 orang anak yang mengalami gangguan pernapasan. Allit
dialami oleh Gypsy Rose yang menjadi korban dari ibunya Dee Dee Blanchard,
terjadi di West Volunter Way, Springfield, Missouri, Amerika Serikat. Dee Dee
merekayasa kondisi kesehatan anaknya sedari kecil. Dee Dee berhasil meyakinkan
Gypsy bahwa dia mengalami banyak penyakit seperti cacat kromosom, distrofi
otot, epilepsi, asma berat, apnea tidur, leukimia, kerusakan otak, hingga penyakit
mata. Gypsy harus makan menggunakan selang bantu yang di tancapkan pada
perutnya dan selalu duduk pada kursi roda dalam waktu yang cukup lama. Pada
kesehatannya dan Dee Dee pun berakhir dibunuh oleh Gypsy (Kettler, 2021).
Kasus pembunuhan ibu oleh anaknya selain dari MSP juga dialami
oleh banyak keluarga. Hal ini umumnya terjadi apabila terdapat gejala
ketidakharmonisan hubungan anak dengan orang tuanya, baik itu antara ibu dan
anak, ayah dan anak atau keduanya. Seperti pada kasus Isabella Guzman yang
gangguan mental yaitu skizofrenia (OConnor, 2022). Di sisi lain, ada Jennifer
Pan yang membunuh kedua orang tuanya karena menerima begitu banyak
tuntutan dan pengekangan atas hidup Jennifer. Jennifer depresi karena kedua
dan tuntutan tersebut juga memaksa Jennifer menjadi seorang pembohong demi
Pada kasus MSP yang dialami oleh Gypsy menjadi sebuah pukulan
rekayasa oleh ibunya. Bahkan kisah tersebut diangkat di banyak film, salah
satunya di produksi oleh Hulu (sebuah platform streaming seperti Netflix) dengan
judul The Act. Film The Act diproduksi oleh Nick Antosca, Michelle Dean,
Britton Rizzio, Gregory Shephard, and Jan Peter Meyboom dan disutradarai oleh
Hanndah Fidell. Perdana tayang pada tanggal 20 Maret 2019 film ini merupakan
series dengan jumlah 8 episode. The Act diangkat berdasarkan kisah nyata dari
kehidupan Gypsy Rose yang diperankan oleh Joey King dan Dee Dee Blanchard
mengenai kekerasan pada anak yang disebabkan oleh MSP diantaranya Film It
(2017), A Child Cry for Help (1994), Run (2020) dan lain sebagainya.
memberikan informasi dari berbagai perspektif. Pada era globalisasi saat ini peran
film dalam menyebarluaskan informasi sangat penting karena sifatnya yang dapat
menghibur dan mengedukasi dalam waktu yang bersamaan. Tidak heran pada film
akan banyak ditemukan sudut pandang, budaya, keresahan individu dan banyak
lagi yang dikemas secara realistis dan menarik. Film merupakan salah satu jenis
media massa yang dapat membentuk persepsi seseorang terhadap pesan yang
disampaikannya. oleh karenanya Film juga menjadi suatu media ideal dalam
Anak) mencatat sebanyak 11.057 kasus pada 2019, 11.279 kasus pada 2020, dan
12.566 kasus hingga data November 2021. Adapun kekerasan yang paling banyak
dialami adalah kekerasan seksual sebesar 45%, kekerasan psikis 19% dan
Kekerasan pada anak sendiri didasari oleh keadaan psikis orang tua yang
disebabkan oleh banyak faktor. MSP merupakan salah satu kondisi gangguan
instrumen medis sebagai sesuatu yang mengelabui kondisi sang anak. Walaupun
kasus ini cukup mencuri banyak perhatian para ahli kesehatan akan tetapi kasus
MSP sebagai suatu bentuk kekerasan pada anak sangat jarang diperbincangkan di
Indonesia. di samping itu, kasus MSP sangat sulit untuk didiagnosis dikarenakan
pelaku merasa melakukan hal yang benar sedangkan korbannya rata-rata masih di
bawah umur sehingga sulit menyadari tindak kekerasan yang sedang dialaminya.
Indonesia mengingat kekerasan terhadap pada anak masih menduduki angka yang
menganalisis Representasi MSP sebagai salah satu bentuk kekerasan pada anak
pada film “The Act” sebuah karya yang diangkat berdasarkan kisah nyata dan
yang peristiwanya tidak hanya terdapat pada ungkapan lisan namun visual juga
(Berger, 2000:11-12).
merupakan sebuah makna yang di konstruksi ulang dalam melalui tanda atau
bersama. Semiotika berfokus pada suatu yang dinyatakan sebagai tanda yang
memiliki makna atas sesuatu yang lain. yang lain itu tidak perlu harus ada atau
tanda itu secara nyata ada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu (Berger,
2000:11-12). ada beberapa ahli yang umum dalam pendekatan semiotika seperti
memaknai bentuk kekerasan dan ciri dari MSP yang ditampilkan pada film The
Act.
mengganggu tumbuh kembang anak baik dari perilaku, konsep diri dan sosialnya.
pemaknaan dapat dipengaruhi oleh interaksi yang di jalin oleh individu terhadap
Sebagaimana yang kita ketahui peran keluarga sangat penting dalam membentuk
perilaku dan konsep diri anak namun apabila keluarga justru melakukan hal-hal
yang dapat merugikan kehidupan anak maka anak akan cenderung memiliki
konsep diri yang keliru. Oleh karenanya, Teori ini nantinya akan mengkaji
B. FOKUS PENELITIAN
permasalahan yang dijadikan sebagai pusat dalam topik penelitian, sehingga data
yang diolah akan lebih terarah dan terkumpul sesuai dengan data yang akan
dengan MSP dan bentuk kekerasan psikologis serta fisik yang terjadi pada anak di
C. RUMUSAN MASALAH
Proxy dan bentuk-bentuk kekerasan psikologis serta fisik terhadap anak pada film
D. TUJUAN PENELITIAN
psikologis serta fisik terhadap anak pada film The Act episode 1-8.
E. MANFAAT PENELITIAN
adalah:
1. Manfaat Teoritis
ilmu komunikasi, khususnya pada film sebagai media informasi yang dapat
dinikmati oleh banyak orang dan bagaimana penerapan teori representasi Stuart
Hall dan teori semiotika Ferdiand De Sausure serta interaksi simbolik Herbert
Blummer.
2. Manfaat Praktis
media film dan kesadaran terhadap masyarakat bahwa MSP merupakan suatu
tindakan kekerasan terhadap anak yang berbahaya bagi kehidupan anak dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. REPRESENTASI
sesuatu yang dibayangkan, dipahami, diserap atau dirasakan dalam bentuk fisik.
diperkenalkan oleh seorang tokoh cultural studies yang berasal dari Inggris Stuart
representasi dan melalui bahasa, yang peristiwanya tidak hanya terjadi dari
ungkapan lisan akan tetapi meliputi visual. Terlepas dari konsep individual sistem
(Hall, 1997:15).
(bagaimana simbol atau bahasa dapat melahirkan makna bagi penuturnya) dan
“dalam” dan “melalui simbol atau bahasa) (Hall, 1997:15). Dalam representasi
melihat sebuah fenomena yang telah dikonstruksi ulang dari medium film.
proses pertukaran dan/atau pengolahan suatu ide dari setiap kelompok budaya
dengan medium bahasa, tanda-tanda atau imaji yang mewakili sesuatu. Dalam
B. MS DAN MSP
Sick Role atau peran sakit merupakan suatu fenomena sosial dimana
orang – orang yang memiliki peran sakit atau terluka dapat dibebaskan dari
orang yang dapat lolos dari tanggung jawab atau lain sebagainya hanya dengan
berpura-pura sakit kita perlu menganggap peran sosial sebagai sebuah ibu yang
sedang menenangkan anaknya yang tantrum di sebuah market. Dalam konsep ini
kita paham bahwa ibu diharapkan menjadi sosok yang dapat merawat anaknya
dengan baik dan begitu pula sang anak sudah semestinya tunduk pada seorang ibu,
sehingga keduanya diberikan hak istimewa dan terbebas dari amukan orang–orang
yang merasa risih di sekitarannya. Konsep inilah yang berlaku dikalangan sosial
terhadap seseorang yang memiliki peran sakit. suatu konsep yang secara luas
membawa pemakluman dan sebuah harapan. Entah itu bagi orang yang
berinteraksi dengan orang yang memiliki peran sakit ataupun yang sedang
Peran sakit akan aktif apabila kita melihat sesorang yang memiliki
kondisi medis tertentu seperti pincang, mengeluh sakit, seseorang yang sedang
memegang tongkat atau yang secara konstan mengunjungi dokter dan lain
sebagainya. Sedangkan orang yang terlibat dalam peran sakit akan diberikan
simpati, perhatian dan bantuan dari orang–orang di sekitarnya. Orang yang terlibat
dalam peran sakit dinilai sebagai orang yang cacat dalam tingkatan tertentu
sehingga orang tersebut untuk sementara waktu dapat dibebaskan dari tugas berat
atau tanggung jawabnya. Hal ini juga berlaku pada mereka yang memiliki suasana
hati yang sedang buruk (bad mood) sosial akan memaklumi tindakannya
walaupun menyimpang dalam sopan santun sosial. Sebagai gantinya mereka yang
terlibat dalam peran sakit hanya diminta untuk merawat penyakitnya dengan
kebenaran sakit mereka dinilai sangat tidak sopan dan dinilai kejam.
harapan. Biasanya dalam drama sakit ini akan berlalu tanpa konflik dan
sebagai suatu peluang untuk memanipulasi sakit atau cedera yang dialaminya.
Penipuan sering kali sangat ekstrem yang dapat berlangsung dalam waktu
mengambil prosedur medis yang sangat berbahaya dengan maksud baik namun
biaya rumah sakit untuk prosedur medis dengan jumlah yang besar, hal ini sangat
1. Munchausen Syndrome
Richard Asher yang terinspirasi dari nama Baron von Munchausen. Ia dikenal
berlebihan dan tidak dapat dipercaya. Oleh karena itu nama “Munchausen”
didedikasikan oleh Asher untuk menyebutkan pasien yang datang ke rumah sakit
dengan penyakit akut dan didukung oleh riwayat medis yang masuk akal dan telah
di dramatisasi. Sebagian besar cerita telah dimanipulasi oleh pasien tersebut dan
juga sering mengabaikan nasihat dokter bila mana kedoknya telah disadari oleh
factitious disorder (FD) atau gangguan buatan. Menurut Dian Pitawati kelompok
staf medis (KSM) Jiwa RSUP Fatmawati, MS merupakan suatu kondisi yang
kondisi pasien yang kerap kali mendatangi rumah sakit yang berbeda-beda dengan
jarak yang berjauhan. pasien tersebut juga menggunakan nama samaran yang
berbagai tanda dan gejala yang telah difiktifkan demi memperoleh izin untuk
masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Setelah itu mereka rela melakukan beragam
upaya medis yang menyakitkan dan tidak diperlukan dan menghilang setelah
merupakan suatu keadaan ketika seseorang mencoba mengelabui orang lain atau
pihak rumah sakit dengan mengalibikan kondisi fisik atau mentalnya untuk
mendapatkan kepuasan secara emosional dan materil. Kondisi ini juga membuat
masuk akal dalam upaya meyakinkan pihak rumah sakit. Pengidapnya juga tak
segan dalam mengikuti segala bentuk upaya medis yang berakibat destruktif dan
beberapa karakteristik dari MS menurut Dr. Levina Felicia dalam laman web
operasi yang pada dasarnya tidak relevan dengan kondisi kesehatan yang
sebenarnya.
penyakit.
di luar negeri.
diperlukan
i. Penyakit yang telah diobati tidak kunjung sembuh walau telah melewati
k. gejala yang dialami tidak jelas atau tidak terkontrol dan dapat semakin
temannya.
menjalani pemeriksaan.
c. Perilaku yang mengarah kepada penyebab dari sakit atau cedera seperti
secara pribadi dan menunjukkan tes gejala yang abnormal apabila tidak
d. Bukti nyata dari suatu penyakit atau cedera cenderung disebabkan oleh
untuk mendapatkan akses/izin masuk tiap kali hendak ke rumah sakit. Pengidap
mulai disadari oleh pihak rumah sakit. Umumnya pasien MS memberikan riwayat
medis yang tidak konsisten serta beberapa bekas luka yang di curigai hasil dari
praktiknya melibatkan orang lain. Sir Samuel Roy Meadow merupakan dokter
berdasarkan analisisnya terhadap tindak kekerasan dilakukan oleh Sally Clark atas
konstan memberi cerita palsu serta mengarang bukti medis, sehingga rumah sakit
melakukan penyelidikan dan operasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Dalam hal
bisa berupa gangguan fisik atau psikologis. Secara berlebihan pelaku dengan
sengaja mengarang cerita mengenai kesehatan fisik dan psikologis yang dialami
oleh korban yang sebenarnya. Sebagai contoh seorang anak yang mungkin hanya
mengarang cerita bahwa demam yang dialami korban adalah demam parah.
Sebagai contoh lain seorang ibu dengan sengaja mengarang cerita bahwa bayinya
psikologis yang seringnya dialami oleh seorang ibu atau pengasuh yang
memanipulasi gejala dari penyakit yang dialami oleh anak yang diasuhnya untuk
menuai rasa simpatik dari publik. FDIA sendiri merupakan suatu kasus yang
relatif langka dan cenderung dialami oleh pengurus utama atau seorang ibu.
Pelaku mendapatkan perhatian dari kondisi anak yang gejala sakitnya telah
(LifeHack, 2018).
tertentu dari tindakannya itu. Dalam kasus ini yang lebih dominan terlibat adalah
antara pengasuh atau ibu dan anak yang diasuhnya. Instrumen medis sangat
berperan dalam mendukung kedok pelaku dalam meraih banyak simpatik dari
masalah yang dibuat–buat lainnya adalah anak kecil. Akan tetapi anak-anak
yang lebih tua dan anak yang dewasa namun masih dalam pengasuhan juga
seorang ibu.
tanggungan karena cacat atau manfaat lainnya dari pemerintah atas penyakit yang
dimunculkan oleh pelaku. Namun, apabila pelaku hanya berorientasi pada manfaat
materil atau manfaat eksternal (diluar dari kepuasan batin) fenomena ini lebih
pada korban mulai dari mencekik atau meracuni korbannya, memperburuk reaksi
prosedur–prosedur medis atau bedah yang berbahaya dan tidak perlu. Klaim palsu
juga membatasi gerak laju terhadap korban karena klaim akan kerentanan fisik
d. MSP merupakan suatu perilaku yang disengaja. Pelaku juga bukan sekadar
diperlukannya dari sumber daya internet untuk lebih mendalami akan masalah
baik fisik dan psikisnya. Oleh karena itu, MSP harus masuk ke dalam undang–
melegalkan kepada setiap pihak rumah sakit/dokter atau individu yang terlibat
terhadap anak kecil atau anak dewasa yang berada dalam pengasuhan untuk
pelindung hak anak. Sehingga apabila gagal dalam mengemban tugas ini dapat
untuk melaporkan perbuatan keji tersebut sehingga korban tidak lagi menanggung
korban yang dimanipulasi kondisi kesehatannya oleh pelaku, korban bisa jadi
anak kecil, remaja atau dewasa yang masih di bawah pengasuhan, banyak
kerugian yang ditimbulkan secara fisik karena mendapat perlakuan kasar seperti
di cekik atau diberi racun dan lain sebagainya sedangkan secara psikologis
kesehatan, pelaku juga dengan sengaja dan sadar akan perbuatannya dalam
penggunaanya tidak keliru (JC Hamilton, 2016:231). Kedua entitas ini dapat hadir
dalam kasus yang sama, untuk itu perbedaan ini akan dijelaskan melalui tabel
berikut ini:
C. CHILD ABUSE
pada tahun 1860 oleh seorang ahli patologi dan kedokteran forensik, Ambroise
Tardieu. Pada tahun 1952 masyarakat mulai menaruh perhatian lebih pada
fenomena ini setelah tulisan Henry Kempe mengenai battered child syndrome
suatu bentuk penganiayaan dan penelantaran yang dialami oleh anak di bawah 18
tahun. Hal ini dapat mencakup semua jenis perlakuan sewenang–wenang baik
hidup, tumbuh kembang atau marwah anak dalam konteks tanggung jawab
hubungan seseorang yang dipercaya dan memiliki kekuasaan atas anak tersebut
kekerasan pada anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat
emosional) dan eksternal anak (luka fisik, cedera, tumbuh kembang dan lain
sebagainya), hal ini tentu dikhawatirkan dapat mengganggu masa depan anak dan
munculnya trauma sehingga anak tidak dapat menjalani kehidupan yang normal.
1. Kekerasan Fisik
menendang atau mengancam dengan benda atau senjata dan yang terburuk dapat
2. Kekerasan Psikologis
Indifference (tidak peduli) Bersikap acuh pada anak dan hanya bicara bila
3. Kekerasan Seksual
4. Kekerasan Ekonomi
kekerasan ekonomi orang tua tidak memenuhi asupan gizi anak dan
kembang anak.
baik verbal dan non verbal, eksploitasi, membatasi dan mengabaikan hak-
hak anak dapat diidentifikasi sebagai salah satu atau sebuah bentuk
D. KOMUNIKASI MASSA
(communication) yang berasal dari bahasa latin yaitu “common” yang berarti
“sama” menurut pendapat Wilbur Schramm. Oleh karena itu komunikasi secara
(orang yang menyampaikan pesan) dan komunikan (orang yang menerima pesan).
Sedangkan massa atau “mass” disampaikan oleh P.J Bouman diperuntukkan untuk
khalayak luas atau penduduk yang besar, kadang pula merujuk pada pendengar
yang luas yang tidak ada dalam organisasi tertentu tetapi ada ikatan serta
persamaan jiwa. Dari hal ini dapat dikatakan massa ada yang terlihat konkret dan
ada pula yang maya (tidak terlihat) (dalam Sunarjo & Djunaesih S, 1981:37-42).
pendistribusian dan produksi yang didasari oleh teknologi dan lembaga yang
komunikasi massa dapat dilihat seperti surat kabar, televisi, majalah, buku, film,
1. Film
Lumeire Brother Pada tahun 1805 menciptakan film untuk pertama kalinya dan
terus mengalami perkembangan. Hingga film Trip To The moon karya George
Meilies menampilkan film dengan sentuhan editing. Pada abab ke-19 pertengahan,
untuk pertama kalinya film di luncurkan dengan bahan dasar seluloid. Namun
bahan dasar seluloid sangat mudah terbakar bahkan sangat sensitif dari percikan
abu rokok sekalipun. Hal ini yang menjadikan banyak peneliti/ahli gencar untuk
mengembangkan film agar lebih efektif dan efisien untuk ditonton (Effendy,
2009:11).
dalam prosesnya ada pesimisme dan menuai kritikan tajam karena film
merupakan fenomena baru kala itu. Film dapat diartikan sebagai sebuah seni
karena dalam penciptanya dapat menyerupai realitas yang terjadi. Film adalah
serangkaian imaji yang ditampilkan ke dalam sebuah layar yang berada di ruang
gelap. berbeda dengan gambar film merupakan kumpulan gambar atau imaji-imaji
sarana hiburan. Namun belakangan film tidak lagi sekadar hanya menghibur akan
tetapi film dapat memuat pesan mengenai suatu fenomena yang terjadi di realita
sosial sehingga hal ini dapat membentuk persepsi dan/atau mempengaruhi pola
fikir masyarakat (Sobur, 2006:127). Oleh karena itu film menjadi satu media
dengan memuat unsur hiburan yang meningkatkan rasa semangat, inovasi, kreasi,
unsur politik kapitalisme dan hak asasi maupun life style (Sumarno, 1995:13).
atau menyampaikan sebuah gagasan/pesan baik secara implisit atau eksplisit yang
dapat menambah pengetahuan serta wawasan dan merubah sudut pandang, yang
salah satu media massa yang terdiri dari gambar yang bergerak (visual) dan suara
khalayak luas. Film sendiri terdapat beberapa jenis dengan penyajian yang durasi
yang berbeda pula. Seiring berjalannya waktu film juga memiliki genre/kategori
penelitian ini film yang akan dijadikan rujukan penelitian adalah film The Act
Hulu.
Hulu merupakan sebuah situs web atau layanan berlangganan over the
top (OTT) yang menyediakan ragam saluran video diantaranya film, acara TV dan
web series dan lain sebagainya. Sejauh ini saluran Hulu masih terbatas dan hanya
tersedia di Amerika Serikat dan Jepang. Hulu sendiri telah banyak menggarap web
series dan film. The Act merupakan salah satu series yang sempat digarap oleh
Hulu. Diproduksi oleh Nick Antosca, Michelle Dean, Britton Rizzio, Gregory
Shephard dan Jan Peter Meyboo. Disutradarai oleh oleh Laure de Clermont-
Tonnerre, Adam Arkin, Christina Choe, Steven Piet, dan Hannah Fidell untuk
Hulu.
Series The Act tayang perdana pada 20 maret 2019 dengan delapan episode.
Cerita The Act sendiri diangkat berdasarkan kisah nyata pada fenomena MSP yang
menimpa Gypsy Rose Blanchard (diperankan oleh Joey King) dan ibunya Dee
lainnya seperti Lacey (diperankan oleh Anna Sophia Robb), Mel ibunya Lacey
(diperankan oleh Chloë Sevigny) yang merupakan tetangga Gypsy Rose dan Dee
Dee dan Nick Godejohn (diperankan oleh Calum Worthy), pacar Gypsy yang
3. Mise En Scene
untuk menambah kesan serta pesan pada adegan, sehingga menghasilkan suatu
ruang realitas yang dapat membuat penonton ikut merasakan penggambaran dari
adegan tersebut. Hal ini di kenal sebagai mise en scene, yang merupakan sebuah
bahasa Perancis dengan makna “Putting in the scene” atau sebuah setting frame
yang muncul pada sebuah film (Bordwell dan Thomson, 2008: 112).
ruang) serta waktu, make up, kostum, ekspresi karakter, tata suara, teknik
pengambilan gambar dan proses penyuntingan gambar (Ida Bagus, 2019:2). Pada
extreme wide shot (pengambilan luas dari atas dan menampakkan seluruh area),
very wide shot (pengambilan luas namun lebih sempit), wide shot (pengambilan
dari subjek), medium close up (menampakkan bagian dada sampai kepala subjek),
(menampakkan detail dari wajah subjek). Ada juga seperti over shoulder shot
E. INTERAKSI SIMBOLIK
alami manusia dengan sesamanya. Akar pemikiran terhadap teori ini berawal dari
Max Weber, lalu dicetuskan kembali oleh George Harbert Mead. Mead meraih
beberapa kampus hingga Mead diundang oleh John Dewey untuk mengajar di
menjadi asal “teori interaksi simbolik”. Hingga kemudian Herbert Blummer salah
satu murid Mead meneruskan gagasan tersebut yang menjadi pelopor Mazhab
Chicago.
tiap individu pada hakikatnya memiliki unsur kebudayaan yang saling berinteraksi
satu sama lain hingga menghasilkan “buah pikiran” dan disepakati secara bersama
seringnya terjadi seperti pertukaran makna antara individu yang satu ke individu
konsep diri (Self), dan hubungannya di dalam interaksi sosial serta berorientasi
membangun konsep diri, dan makna sebagai hubungan antara individu dengan
masyarakat. Peneliti juga menggambarkan konsep awal ini pada tabel dengan
orang tersebut, makna diciptakan dalam interaksi yang terjadi antara manusia,
mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain, konsep diri
dipengaruhi oleh proses budaya dan sosal, struktur sosial dihasilkan melalui
interaksi sosial. Untuk memperjelas hubungan antara konsep Mead dan Blummer,
Sumber: peneliti.
pengalaman, budaya dan struktur sosial yang berlaku. Interaksi simbolik juga
menentukan bagaimana suatu individu dapat memiliki konsep diri baik itu nilai
dan norma yang dianutnya, keyakinan dan kepercayaan dirinya. Dalam hal ini
faktor terpenting dalam pembentukan perilaku dan konsep diri adalah interaksi
yang terjadi dengan lingkungan suatu individu. Lingkungan yang paling dekat
adalah orang tua dengan kata lain orang tua memegang peran penting dalam
membentuk perilaku dan konsep diri sang anak. Namun bagaimana bila orang tua
mengabaikan peran tersebut dan justru mencederai anak nya. Dalam penelitian ini
mengkaji suatu tanda. Dalam menjalani kehidupan diantara manusia, tanda ialah
hal. Dalam hal ini memaknai (to signfy) tidak dicampuradukkan dengan
memberi suatu ketetapan akan struktur dari tanda tersebut menurut menurut
Secara etimologis semiotik atau simeon yang berasal dari kata Yunani
memiliki makna “tanda”. Suatu tanda dapat didefinisikan atas dasar kesepakatan
yang telah terbangun sebelumnya dalam mewakili sesuatu yang lain. Pada
awalnya tanda dimaknai sebagai sesuatu yang kausalitas seperti adanya asap
semiotika pertama kali diperkenalkan pada abab ke-19 di Amerika Serikat oleh
Charles Sanders Peirce sebagai suatu doktrin formal terhadap tanda (Sobur,
2013:13).
dari semiotika. Bahasa adalah jenis tanda dan semiotika merupakan ilmu yang
mengkaji proses menanda dan menandai, hal ini dapat diartikan bahwa linguistik
memiliki koherensi terhadap ilmu semiotika. Tanda juga merupakan objek fisik
dari sebuah makna. Sebuah tanda setidaknya terdiri dari penanda dan petanda.
Dimana “penanda” dimaksudkan sebagai sebuah imaji atau citra dan “petanda”
dunia dapat disebut sebagai tanda oleh manusia dengan bahasa yang dimilikinya.
Suatu tanda inheren dengan sistem pemaknaan. Oleh karenanya tidak ada suatu
tanda yang secara alamiah memiliki hubungan dengan makna, melainkan adanya
kesepakatan bersama antara manusia dengan bahasa yang dimilikinya. Dalam hal
(perkataan) (Vera, 2014:19). Bahasa merupakan suatu sistem yang bersifat formal
dan dapat dianalisis secara terpisah sedangkan perkataan adalah suatu penggunaan
dua bagian yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Tanda merupakan
gabungan dari objek dan makna atau konsep. Hubungan antara penanda dan
pertanda disebut sebagai signifikasi atau proses pemahaman akan tanda (Vera
2014:19). Lebih jelasnya penanda adalah medium dari suatu tanda berupa objek
makna, ide atau konsep. Hubungan antara penanda dan pertanda tidak selalu
2014:20).
SIGN
TANDA
REALITAS
SIGNIFIER SIGNIFIED SIGNIFIKASI
PENANDA PETANDA
EKSTERNAL
- OBJEK - KONSEP
ATAU MAKNA
TANDA - INTERPRE
- BENTUK TASI
pada tiap penyusunannya tidak memiliki hal khusus melainkan sesuatu yang
G. PENELITIAN TERDAHULU
relevansi terhadap judul yang akan diteliti. Secara umum penelitian terdaHulu
guna untuk memberi perbandingan baik persamaan dan perbedaan terkait dengan
Tahun: 2020
Metode: Menggunakan metode analisis deskriptif, dengan
mendeskripsikan fakta-fakta yang nantinya akan dianalisis dan
memberi pemahaman serta penjelasan..
Persamaan: Membahas kekerasan yang terjadi pada anak oleh orang tua
yang terjadi pada keluarga
Perbedaan: Tidak membahas MSP sebagai suatu faktor tindak kekerasan
terhadap anak.
Hasil penelitian: Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa banyak yang
menjadi faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak di
dalam keluarga di antaranya, pewarisan kekerasan antar
generasi, kekerasan anak dalam keluarga sulit terungkap di
ruang publik dan latar belakang budaya dimana kedudukan
anak selalu ditempatkan di posisi terendah. Dalam hal ini
peneliti menekankan kesadaran orang tua untuk memahami
kondisi anak tanpa melibatkan kekerasan dan juga anak
merupakan titipan yang harus dijaga dengan baik.
H. KERANGKA BERFIKIR
penalaran rasional dalam mengurai secara ringkas dan terstruktur tentang teori dan
cara menggunakan teori tersebut untuk memberi jawaban terhadap penelitian dan
bagaimana alur yang akan dilakukan dalam penelitian. Adapun kerangka berfikir
FILM
THE ACT HULU
ANALISIS SEMIOTIKA
FERDINAND DE SAUSURE
SIGNIFIER SIGNIFIED
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
metodologi juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan peneliti
peneliti. Metodologi juga merupakan suatu prinsip, proses dan sebuah tata cara
yang digunakan dalam penelitian untuk mengupas masalah dan mencari jawaban
konstruktivis.
keunikan dari suatu peristiwa sosial yang tidak dapat di ukur melalui metode
menjabarkan pandangan informan secara detail serta disusun dalam sebuah kajian
sendiri dalam prosesnya sejumlah variabel yang relevan dengan masalah dan unit
tersebut.
dapat diperoleh dan teknik pengumpulan data adalah suatu rangkaian cara
1. Sumber Data
a. Data primer
Data primer atau data pokok diperoleh dari film “The Act Hulu” dari
Syndrome by proxy serta bentuk kekerasan yang terjadi pada film tersebut yang
b. Data sekunder
pendukung berupa dokumentasi dari sumber buku, jurnal, artikel, internet dan
a. Observasi
langsung dan bebas terhadap objek yang diteliti dan unit analisis dengan cara
menonton, mengamati dan meninjau setiap adegan film “The Act Hulu”,
kemudian memilih dan mengambil beberapa potongan adegan yang relevan serta
b. Wawancara
sumber buku, artikel, jurnal, internet dan lain sebagainya agar membantu
C. KRITERIA INFORMAN
informan dalam penelitian ini untuk memvalidasi temuan data yang berhasil
peneliti mampu menjelajahi situasi sosial yang sedang dikaji (Sugiyono 2012:54) .
merupakan suatu proses yang dilakukan secara runtut dalam mencari dan
menyusun data baik yang diperoleh baik dari hasil wawancara, catatan lapangan
atau bahan-bahan lainnya, sehingga mudah untuk dipahami dan temuannya dapat
dipaparkan kepada orang lain. Dalam artian lain analisis data merupakan kegiatan
Penanda/Signifier
Objek tanda
Signifikasi
Tanda/Sign Proses mengaitkan
Representasi Film makna dengan
The Act Hulu realitas
Petanda/Signified eksternal/Teori
Interpretasi/konsep
aktivitas analisis kualitatif yang dilakukan secara kontinu dan interaktif sehingga
data yang ditemukan tuntas dan datanya sudah jenuh. Langkah-langkah analisis
1. Reduksi data
pokok dan menitik fokuskan pada data yang penting dan relevan. Proses
penelitian akan memperoleh data dengan jumlah yang banyak, kompleks dan
rumit untuk itu proses ini sangat penting untuk menemukan mana data yang
Setelah proses pertama dilakukan, maka data akan masuk pada tahap
penyajian. Melalui proses ini data akan diorganisasikan, disusun untuk dapat
memahami data–data yang telah didapat. Hal ini berguna untuk mempermudah
data yang di peroleh lalu di verifikasi. Simpulan adalah inti dari sebuah penelitian
mengumpulkan dan mengkomparing data dengan data sumber atau temuan dalam
triangulasi waktu dan triangulasi sumber. Pada penelitian ini akan menggunakan
sumber yang berbeda. Jadi, Proses triangulasi data pada penelitan ini dilakukan
Representasi MSP dan dan bentuk-bentuk kekerasan pada anak yang terjadi di
film The Act Hulu yang telah dianalisis dengan sumber yang berbeda.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dee dan korbannya adalah Gypsy yang merupakan anak dari Dee Dee. Dee Dee
seorang ibu atau pengasuh memanipulasi kondisi kesehatan fisik dan psikis pada
seorang dengan MSP pada peran Dee Dee. Adapun karakteristiknya sebagai
berikut:
rumah sakit.
masyarakat.
yang kuat dan menyangkal emosi anak. peneliti menemukan bahwa tindakan
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Dee Dee pada Gypsy sangat
berbohong, mencuri, dan juga labil dalam mengambil keputusan serta sangat
tindakan pengekangan yang dilakukan oleh Dee Dee kepadanya. Kekerasan yang
diterima oleh Gypsy juga mempengaruhi konsep diri yang dianutnya. Peneliti
menemukan bahwa konsep diri yang dianut oleh Gypsy banyak dipengaruhi oleh
terperangkap oleh seorang penyihir, hal ini ia dapat dari karakter Rapunzel pada
film Tangled yang menjadi karakter favoritnya. Ia merasa karakter tersebut sangat
B. SARAN
individu mencari perhatian orang lain dengan cara membuat dirinya seolah-olah
mengalami sakit baik psikis dan fisik, untuk memenuhi kebutuhan emosional nya.
Gejala seperti ini bisa saja sudah disadari namun, karena keterbatasan
melepas diri dari sebuah tanggung jawab yang diembankan kepadanya. Seperti
seorang terdakwa yang di minta hadir pada sidang akan tetapi ia terus berkelit
masyarakatnya untuk wajib militer, ia berdalih sakit untuk lepas dari tanggung
jawab tersebut.
pengetahuan masyarakat. Sadar bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu peneliti juga berharap penelitian ini dapat dikembangkan jauh lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Journal:
Maknun, L. L. (2017). Kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua
(child abuse). Muallimuna, 3(1), 66-77.
Sholikhin, Dkk. 2016. Konsep Diri Akademik Peserta Didik Jenjang Menengah
Pertama Berdasarkan Jenis Kelamin (Studi Survei di Lembaga Bimbingan
Belajar Primagama Kampung Makasar). Jurnal Bimbingan Konseling
5(1), 100-107.
Widiastuti, Daisy, and Rini Sekartini (2016). "Deteksi dini, faktor risiko, dan
dampak perlakuan salah pada anak." Sari Pediatri 7.2: 105-12.
Buku:
Bordwell, David dan Thompson, Kristin. 2008. Film Art: An Introduction (Eight
Edition). New York: McGraw-Hill Companies Inc.
Feldman, M.D., Sheridan, M.S., 2014. Fabricated or induced illness by carers. In:
Chadwick, D., Alexander, R., Giodino, A., et al. (Eds.), Child
Maltreatment: Seksual Abuse and Psychological Maltreatment, fourth ed.
St. Louis: STM Learning, Inc.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. 2000. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan
Keluarga. Jakarta : PT.BPKGunung Mulia.
Soetjiningsih. Perlakuan salah pada pada anak (child abuse). Dalam: Ranuh
IGNG, penyunting. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC, 1995. h. 165-
75.
Website:
Fuaddah, M. N. (2021, 10 8). Kisah Jennifer Pan: Gadis Cerdas yang Jadi 'Anak
Emas' Namun Tega Membunuh Orangtuanya Lantaran Dituntut
Berprestasi hingga Depresi . Dipetik 1 14, 2023, dari Intisari:
https://intisari.grid.id/read/032932076/kisah-jennifer-pan-gadis-cerdas-
yang-jadi-anak-emas-namun-tega-membunuh-orangtuanya-lantaran-
dituntut-berprestasi-hingga-depresi?page=all
Kettler, S. (2021, 6 3). The Story of Gypsy Rose Blanchard and Her Mother.
Dipetik 7 18, 2022, dari BIOGRAPHY:
https://www.biography.com/news/gypsy-rose-blanchard-mother-dee-dee-
murder
LifeHack. (2018, 10 30). 7 Hal tentang MSbP, Sindrom yang Diderita Seorang
Ibu atau Pengasuh. Dipetik 03 11, 2022, dari kumparan:
https://kumparan.com/lifehack/7-hal-tentang-msbp-sindrom-yang-diderita-
seorang-ibu-atau-pengasuh-1pp6AqzgSpo/full
OConnor, J. (2022, 6 23). The Story Of Isabella Guzman, The Teen Who Went
Viral On TikTok For Stabbing Her Mom 79 Times. Dipetik 1 14, 2023,
dari allthatsinteresting: https://allthatsinteresting.com/isabella-guzman
Puspitasari, W. (2019, 12 selasa). Psikolog: Pola asuh anak dimulai dari ibu yang
bahagia. Dipetik 07 minggu, 2022, dari Antara:
https://www.antaranews.com/berita/1222204/psikolog-pola-asuh-anak-
dimulai-dari-ibu-yang-bahagia
Sindrom Munchausen. (2021, juni 23). Dipetik 03 thursday, 2022, dari SEHAT Q:
https://www.sehatq.com/penyakit/sindrom-munchausen
World Health Organization. (2020, 6 8). Dipetik 03 12, 2022, dari Child
maltreatment: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/child-
maltreatment
Kettler, S. (2021, 6 3). The Story of Gypsy Rose Blanchard and Her Mother.
Dipetik 7 18, 2022, dari BIOGRAPHY:
https://www.biography.com/news/gypsy-rose-blanchard-mother-dee-dee-
murder
LAMPIRAN
Dokumentasi wawancara
Transkrip wawancara
2. Menurut ibu bagaimana suatu tindakan orang tua dapat dikatakan sebagai
bentuk eksploitasi pada anak?
Answer:
Pada dasarnya eksploitasi pada anak merupakan suatu tindakan dimana
orang tua menggunakan anak sebagai pemenuhan kebutuhan orang tua
akan sesuatu. Sebagai contoh apabila orang tua mengeksploitasi anaknya
dengan motif ekonomi artinya orang tua menjadikan anaknya untuk
mendapatkan uang atau dalam kasus lain menggunakan anak untuk
sebagai alibi ketika berada dalam persidangan perceraian, orang tua
mengeksploitasi anak untuk mendapatkan keuntungan dari salah satu
pihak. Walaupun anak sebenarnya tidak benar-benar mengalami kejadian
yang di klaim oleh orang tua kepada anaknya. Sehingga secara psikis anak
dapat terganggu karena perbuatan tersebut tentu tidak menguntungkan
sang anak.
Sedangkan eksploitasi secara fisik juga dapat dilihat ketika anak diberi
beban pekerjaan yang tidak sesuai dengan usianya untuk menguntungkan
orang tuanya.
3. Bagaimana dampak yang dapat terjadi pada anak apabila acap kali
menerima beragam bentuk kekerasan secara psikis dan fisik dari orang
tuanya?
Answer:
Anak akan sangat rentan memiliki gangguan secara mental maupun fisik.
Apalagi dalam kasus MSP seorang ibu melibatkan anak pada upaya-upaya
medis yang sebenarnya tidak ia perlukan dan juga memaksa anak untuk
6. Apakah perilaku orang tua yang melibatkan anak dengan prosedur medis
yang tidak diperlukan dan meminta anak untuk terus meminum obat-
obatan yang tidak diperlukan sehingga menuai kerugian fisik dapat
dikatakan sebagai sebuah kekerasan fisik ?
Answer:
Sangat benar. Karena apabila kita menerjemahkan makna dari kekerasan
fisik itu sendiria adalah suatu perilaku yang dapat merusak fisik anaknya,
seperti memberikan obat keras padahal tubuhnya tidak memerlukan itu
sehingga mengalami efek samping dari obat tersebut sehingga anak yang
tadinya sehat menjadi sakit. Karena pemaknaan kekerasan fisik tersebut
bukan berorientasi pada tindakannya namun pada dampak pada fisik dari
korban perlakuan kekerasan tersebut. Jadi menurut saya hal tersebut dapat
dikatakan sebagai kekerasan fisik.
8. Apakah peran ibu yang mendominasi dan tanpa adanya figur ayah dalam
keluarga dapat juga mempengaruhi konsep diri anak?
Answer:
Pada idealnya anak dibesarkan oleh ayah dan ibu, sehingga ada pembagian
peran dalam mengasuh dalam hal tersebut. Ayah fokus pada pemenuhan-
pemenuhan fisik dan ibu fokus kepada pemenuhan-pemenuhan
emosional/psikis. Apabila peran salah satunya tidak ada, maka salah
satunya lagi akan menjalankan peran ganda sehingga tidak optimal dalam
mengasuh. Sebagai contoh anak yang tidak memiliki ayah, akan
menjadikan ibunya harus menjalani dua peran sekaligus. Tentu ini akan
membebani sang ibu yang justru berdampak pada kesehatan mentalnya,
ibu bisa saja stres, merasa kurang mendapatkan dukungan, tidak memiliki
tempat bercerita dan tidak mampu mengelola emosi-emosi negatifnya
sehingga ini akan berdampak pada anak. Pada ibu yang memiliki kadar
stres tinggi tentu akan memperlakukan anaknya lebih buruk seperti
gampang marah, tidak sabaran dan tidak tolerant. Kekosongan pada peran
orang tua akan sangat berpengaruh terhadap pola asuh orang tua. Apalagi
Dalam kasus MSP ini ibunya sudah memiliki gangguan mental yang justru
sangat mempengaruhi kesehatan mental anak apalagi saat anak
membangun konsep dirinya.