Makalah Fisika Dasar (Impuls Dan Momentum)
Makalah Fisika Dasar (Impuls Dan Momentum)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Impuls
dan Momentum” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan kali ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Melalui kata pengantar ini, kami terlebih dahulu meminta maaf apabila ada
kekurangan dan penulisan yang kurang tepat pada isi makalah ini. Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna meningkatkan kesempurnaan
penulisan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………..……………..……………..………………........ 1
DAFTAR ISI…………..……………..……………..………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……….………………………..………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Tumbukan……………..……………..……………..…………………... 7
3.1 Kesimpulan……………..……………..……………..………………… 9
3.2 Saran……………..……………..……………..……………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA……………..……………..……………..…………………….10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus, namun tanpa kita sadari kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini, kami akan
membahas mengenai kegunaan teori momentum dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum
kita membahas apa kegunaan momentum, terlebih dahulu kita mempelajari apa yang
dimaksud dengan momentum.
Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan ? Apa yang
terjadi ? Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Jika kita tinjau dari
ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum
kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum, yaitu momentum sudut
dan momentum linier. Momentum linier biasanya disebut momentum.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut :
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan momentum dan
impuls.
2. Dapat memaparkan hubungan antara momentum dan impuls
3. Dapat memanfaatkan hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai dengan hukum kekekalan momentum.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Momentum merupakan istilah fisika yang mengacu pada kuantitas gerak dan massa
yang dimiliki suatu objek. Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan P.
Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v. Massa
merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Perkalian antara
besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum
merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
Setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki momentum. Momentum adalah hasil
kali antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda,
semakin besar momentumnya. Momentum dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = m . v, dengan :
Impuls merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja.
Impuls juga dapat didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang disebabkan
oleh gaya yang terjadi pada waktu singkat. Definisi lain dari impuls (diperoleh dari
penurunan Hukum I Newton) adalah hasil kali antara gaya singkat yang bekerja pada benda
dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya sangat kecil).
4
Dari Hukum Newton II didapatkan :
v2
F=m.a ∫ F d t = ∫ mdV
v1
dv
a=
dt ∫ F d t = m (V2 – V1)
dv
F=m. = mV2 – mV1
dt
F dt = m . dv Impuls = F . t = m . Δv
Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda tersebut
dinamakan impuls. Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan
momentum pada benda tersebut. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami
benda.
I = ∆t = p2 – p1 = m . v2 – m . v1
∆p
F=
∆t
2. 4 HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
FAB = - FBA
FAB . Dt = - FBA . Dt
(impuls)A = (impuls)B
mA vA + mB vB = mA vA' + mB vB'
Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama/tetap.
Hukum ini disebut sebagai hukum kekekalan momentum linier tumbukan. Pada setiap jenis
tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum, tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan
energi mekanik, karena disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat
tumbukan atau terjadi perubahan bentuk. Untuk sistem dua benda yang bertumbukan,
momentum sistem adalah tetap, asalkan pada sistem tidak bekerja gaya luar.
Tumbukan lenting sempurna adalah jenis tumbukan dimana energi kinetik sistem
tetap. Kecepatan relatif sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sebelum
tumbukan. Persamaan yang berlaku :
Δv' = - Δv
Tumbukan tak lenting sama sekali adalah jenis tumbukan yang setelah tumbukan
kedua, benda bergabung dan bergerak bersama-sama. Karena pada tumbukan tak lenting
sama sekali kedua benda bersatu sesudah tumbukan, maka berlaku hubungan kecepatan
sesudah tumbukan sebagai berikut : v2' = v1' = v' sehingga persamaan momentum menjadi :
m1.v1 + m2 . v2 = (m1 + m2) v'
6
Misalkan benda yang datang bermassa m1 dengan kecepatan v1 dan benda kedua yang diam
bermassa m2 dengan kecepatan v2, maka :
p2 p2
Energi kinetik awal sistem : Ek = Energi kinetik akhir sistem : Ek' =
2m 12 (m 1+ m2)
2.5 TUMBUKAN
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum dan
kekekalan energi. Tumbukan ada tiga macam, diantaranya :
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku :
Catatan = tanda aksen menunjukkan setelah tumbukan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1.
Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta
momentum tidak kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian, sehingga berlaku :
Ek1 + Ek2 = Ek1' + Ek2' + Energi panas dan bentuk lainnya (energi kinetik yang hilang),
sehingga : ∑Ek awal − ∑Ek akhir = energi kinetik yang hilang. Nilai koefisien tumbukan jenis
ini adalah e = 0.
c) Tumbukan Tidak Lenting
7
m1.v1+ m2.v2= (m1' + m2') .v' (kekekalan momentum)
Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini
disebut tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini, ada jumlah maksimum energi
kinetik yang diubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal, sehingga
berlaku :
KESIMPULAN
8
3.1 KESIMPULAN
Dalam fisika, momentum dilambangkan huruf “P”, secara matematis momentum dapat
dirumuskan sebagai berikut : P = m . v. Momentum akan berubah seiring dengan perubahan
massa dan kecepatan. Semakin cepat pergerakan suatu materi/benda, maka akan semakin
cepat juga momentumnya. Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang
dimiliki suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka momentumnya sama dengan
nol.
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan hukum
kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif, maka benda tersebut akan
bertumbukan, dimana tumbukan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tumbukan lenting
sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting.
3.2 SARAN
Zakky. 2018. “Pengertian Momentum dalam Fisika beserta Rumus dan Contohnya”,
https://www.zonareferensi.com/pengertian-momentum/, diakses pada 7 Oktober 2022