Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PEROPERATIF DI RUANG INSTALASI

BEDAH SENTRAL RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

DISUSUN OLEH :

AMINAH

2311102412099

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH KALIMANTAN TIMUR

2023
A. Pengertian
Asuhan keperawatan perioperatif merupakan asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien sebelum pembedahan (preoperasi), selama pembedahan dan setelah
pembedahan (post operasi). Periode post operasi merupakan periode yang kritis dari
pasien, observasi yang ketat dan terus menerus merupakan hal yang penting karena
komplikasi akibat pasca operasi rawan terjadi pada periode ini. Selama periode ini pasien
berada di ruangan pemulihan dan dilakukan observasi ketat terhadap fungsi fisiologis
tubuh dan kesadaran terkait efek pemulihan dari pembedahan dan anestesi yang
menurunkan metabolism dan suhu tubuh (Black and Hawks, 2014).

B. Tahap-Tahap Asuhan Keperawatan Perioperatif


a. Tahap Praoperatif
Fase praoperatif adalah waktu sejak keputusan untuk operasi diambil hingga sampai
ke meja pembedahan, tanpa memandang riwayat atau klasifikasi pembedahan.
Praoperasi dapat dimulai sejak pasien berada dibagian rawat inap, poliklinik, bagian
bedah atau diunit gawat darurat yang kemudian dilanjutkan dikamar operasi.
b. Tahap Intraoperatif
Fase intraoperative adalah suatu masa dimana pasien sudah berada dimeja
pembedahan sampai keruang pulih sadar.
c. Tahap Postoperatif
Pasca operasi adalah tahap akhir dari keperawatan perioperative. Selama tahap ini
proses keperawatan diarahkan pada upaya untuk menstabilkan kondisi pasien. Bagi
perawat peroperatif perawatan pasca operasi dimulai sejak pasien dipindahkan ke
ruang pemulihan sampai diserah-terimakan kembali kepada ruang rawat inap atau
ruang intensif.

C. Peran dan Tugas team dalam Perioperatif


a. Ahli bedah
Ahli bedah adalah dokter yang melkukan prosedur pembedahan.
b. Asisten ahli bedah
Asisten beda adalah dokter yang membantu ahli bedah selama prosedur pembedahan.
c. Perawat instrument (scrub nurse)
Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan ditugaskan dalam
mengelola asket alat pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung.
d. Perawat sirkuler
Tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan tanggung jawab membantu
kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan.
e. Ahli anastesi
Tenaga keperawatan professional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar operasi.

D. Peran Perawat Asuhan Keperawatan Perioperatif


a. Perawat Scrub (Perawat instrument)
1. Fase preoperasi
a) Melakukan kunungan pasien yang akan operasi minimal sehari sebelum
pembedahan untuk memberikan penjelasan atau memperkenalkan
pembedahan.
b) Mempersiaokan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai yang meliputi
kebersihan ruang operasi, meja instrument, meja operasi, lampu operasi,
mesin anatesi lengkap, dan suction pump.
c) Mempersiapkan instrument steril sesuai tindakan operasi.
d) Mempersiapkan cairan aseptic dan bahan-bahan sesuai keperluan pembedahan
2. Intra operasi
a) Memperingatkan tim bedah jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic
b) Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah
c) Menata instrument steril di meja operasi sesuai dengan urutan prosedur
operasi
d) Memberikan cairan antiseptic pada kulit yang akan diinsisi
e) Membantu melakukan prosedur drapping
f) Memberikan instrument kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan
kebutuhan tindakan pembedahan tindakan pembedahan secara tepat dan benar
g) Mmepersiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan dalam keadaan siap pakai
h) Membersihkan instrument dari darah pada saat intra operasi untuk
memprtahnkan sterilisasi alat di meja instrument
i) Menghitung kassa, jarum, dan instrument sebelum, selama dan setelah operasi
berlangsung
j) Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kassa dan jarum pada ahli
bedah sebelum operasi dimulai dan sebelum luka ditutup lapis demi lapis
k) Mempersiapkan cairan untuk mencuci luka
l) Membersihkan luka operasi dan kulit sekitar luka
3. Post operasi
a) Memfiksasi drain dan kateter (jika terpasang)
b) Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang
terpasang electrode
c) Memeriksa dan menghitung kelengkapan semua instrument sebelum
dikeluarkan dari kamar operasi
d) Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi dalam keadaan lengkap
e) Mengirim instrument kebagian sterilisasi (CSSD)
b. Perawat Sirkulasi
1. Pre operasi
a) Melakukan timbang pasien
b) Memeriksa perlengkapana isian checklist dengan perawat rawat inap
c) Memeriksa dokumen medis
d) Melakukan pengkajian keperawatan
e) Memeriksa persiapan fisik
f) Menyusun asuhan keperawatan pre operasi
g) Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas kewenangan mengenai
gambaran rencana tindakan operasi, tim bedah yang akan menolong, fasilitas
yang ada dikamar bedah, serta tahap-tahap anatesi.
2. Intra operasi
a) Mengatur posisi pasien sesuai jenis operasi.
b) Membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptik.
c) Mengobservasi intake dan output selama tindakan operasi
d) Melaporkan hasil pemantauan hermodinamik kepada ahli anastesi.
e) Menghubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi, laboratorium,
farmasi, dan lain sebagainya) apabila diperlukan selama tindakan operasi.
f) Menghitung dan mencatat pemakaian kassa bekerjasama dengan perawat
scrub.
g) Mengukur dan mencatat tanda-tanda vital
h) Memeriksa kelengkapan instrumen dan kain kassa bersama perawat scrub
agar tidak ada yang tertinggal dalam tubuh pasien sebelum luka operasi
ditutup.
3. Post operasi
a) Membersihkan badan pasien dan merapikan linen pasien yang telah selesai
tindakan operasi.
b) Memindahkan pasien ke ruang pemulihan.
c) Mencatat tanda-tanda vital
d) Mengukur tingkat kesadaran post operasi
e) Meneliti, menghitung, dan mencatat obat-obatan serta cairan yang telah
diberikan pada pasien.
f) Memeriksa kelengkapan dokumen medic
g) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama tindakan operasi.
h) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pre, intra, dan post operasi di kamar
bedah
E. Teknik Aseptik di Kamar Bedah
Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam yang
kemugkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
a. Pemakaian masker dan penutup kepala
b. Mencuci tangan
c. Pemakaian jubah operasi
d. Pemakaian sarung tangan
e. Persiapan penderita
f. Memelihara sterilisasi medan operasi
g. Menggunakan teknik operasi aman
h. Sterilisasi dari ruang operasi minor dan alat

F. Zona Kamar Operasi


a. Zona tingkat resiko rendah
b. Zona tingkat resiko sedang
c. Zona resiko tinggi
d. Zona resiko sangat tinggi
e. Area nuclei steril (meja operasi)

G. Pengkajian Asuhan Keperawatan Perioperatif


a. Pengkajian praoperatif
Pada fase ini dilakukan untuk menggali permasalahan pada pasien sehingga perawat
dapat melakukan intervensi dan evaluasi pre operatif dengan cepat dan tanggap.
Pengkajian praoperatif pada kondisi klinik terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
pengkajian komprehensif yang dilakukan perawat pada bagian rawat inap, poliklinik,
serta unit gawat darurat dan pengkajian klarifikasi ringkas dilakukan oleh perawat
perioperative dikamar operasi.
Pengkajian praoperatif terdiri dari beberapa pengkajian yaitu :
1. Pengakajian umum : identitas pasien dan persetujuan operasi (informed consent)
2. Riwayat kesehatan : penyakit yang pernah diderita , riwayat alergi dan skala nyeri
3. Psikososial : Kecemasan, citra diri, pengetahuan, persepsi, dan pemahaman
terhadap hemoroid.
4. Pemeriksaan fisik : tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, dan head to toe (terutama
pada bagian anus dan genetalia)
5. Pengkajian diagnostic : Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
echocardiography
b. Pengkajian intraoperatif
Pengkajian yang dilakukan oleh perawat intraoperative lebih kompleks dan harus
dilakukan secara cepat dan ringkas agar dapat segera dilakukan tindakan keperawatan
yang sesuai sehingga kejadian pada pasien baik yang bersifat resiko maupun actual
dapat teratasi.
Pengkajian intraoperative terdari dari :
1. Validasi identitas
2. Proses keperawatan pemberian anestesi dan prosedur pembedahan, konfirmasi
kelengkapan data penunjang lanoratorium dan radiologi
c. Pengkajian Post operatif
Pengkajian ini dilakukan sejak pasien mulai dipindahkan dari kamar operasi
keruangan pemulihan.
Pengkajian meliputi :
1. Respirasi
2. Sirkulasi
3. Suhu tubuh
4. Kondisi luka
5. Nyeri
6. Gastrointestinal
7. Genitourinary
8. Cairan dan elektrolit
9. Keamanan peralatan

H. Diagnosa Asuhan Keperawatan Periopratif


a. Preoperatif
1. Ansietas b/d krisis situasional operasi (D.0077)
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0080)
3. Defisit pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi (D.0111)
b. Intra operatif
1. Risiko perdarahan dibuktikan dengan tindakan pembedahan (D.0136)
2. Risiko hipotermi dibuktikan dengan suhu lingkungan rendah (D.0012)
c. Post operatif
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik (D.0077)
2. Risiko hipotermi perioperative dibuktikan dengan terpapar suhu lingkungan
rendah (D.0141)

Anda mungkin juga menyukai