Anda di halaman 1dari 3

1

Karesidenan.com – Jika kita mendengar kata ‘Hacker’, pasti yang terlintas di pikiran
kita adalah orang yang bisa serba membobol. Mulai dari membobol data, website
hingga bank. Indonesia juga mempunyai salah satu Hacker yang paling berbahaya dan
bahkan ditakuti, yaitu Jim Geovedi.

Jim Geovedi adalah seorang ahli keamanan IT dari indonesia yang bergerak pada
keamanan jaringan komputer dan kerentana, khusus untuk telekomunikasi dan satelit.
Jika dia menginginkan, Jim bahkan menjebol email, mencuri data penting, lalu lintas
transaksi bank, laporan keuangan bank hingga sistem pertahanan negara.

“Kalau mau, saya bisa mengontrol internet seluruh indonesia, saya bisa mengalihkan
traffic (lalu lintas data-red) saya bisa mengamati traffic yang keluar atau masuk
Indonesia.” Kata Jim dalam percakapan dengan Deutsche Welle. Enda Nasution selaku
pengamat IT, mengaku percaya bahwa Jim bisa melakukan itu, saya memilih percaya
dan tidak menantang Jim untuk membobol situs Deutsche Welle.

BBC News bahkan menjulukinya sebagai sosok yang tidak mirip seperti penjahat
James Bond, tetapi memiliki sejumlah rahasia yang akan mereka kejar habis-habisan,
padahal ia bukan lulusan dari sekolah IT ternama.

2
Jim mendirikan dan menjalankan beberapa perusahaan konsultan keamanan IT. Pada
tahun 2001, ia mendirikan C2PRO Consulting. Lalu pada tahun 2004 ia mendirikan
Bellua Asia Pasifik (yang saat ini bernama Xynesis Internasional) dan Noosc Global.

Berikut ada beberapa percakapan antara Jim Goevedi dan Deutsche Welle :

Deutsche Welle
Apa saja yang pernah anda hack?

Jim Geovedi
Saya tidak pernah menghack…kalaupun ya, saya tidak akan mengungkapkannya
dalam wawancara, hehehe. Tapi saya banyak dibayar untuk melakukan uji coba sistem
keamanan. Saya punya konsultan perusahaan keamanan untuk menguji aplikasi dan
jaringan. Klien saya mulai dari perbankan, telekomunikasi, asuransi, listrik, pabrik rokok
dan lain-lain.

Deutsche Welle
Bagaimana anda membangun reputasi sebagai hacker?

Jim Geovedi
Saya tidak memulai dengan menghack sistem, kemudian setelah terkenal membuka
identitas dan membangun bisnis sistem keamanan. Sejak awal, saya lebih banyak
bergaul dengan para hacker dunia ketimbang Indonesia, dan dari sana saya sering
diundang menjadi pembicara seminar atau diwawancara media internasional. Beberapa
tahun setelah itu saya mulai diperhatikan di Indonesia. Tahun 2004, saya diminta
membantu KPU (saat itu data pusat penghitungan suara Pemilu diretas-red) yang kena
hack.

Saya disewa untuk mencari tahu siapa pelakunya (seorang hacker bernama Dani
Firmansyah akhirnya ditangkap-red). Ketika wireless baru masuk Indonesia tahun 2003,
saya sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem itu.
Tahun 2006, saya diminta menjadi pembicara isu sistem keamanan satelit, dan itu yang
mungkin membuat nama saya naik.

Deutsche Welle
Apakah anda bisa menghack satelit?

Jim Geovedi
Ya bisa, satelit itu sistemnya cukup unik. Orang yang bisa mengontrol satelit harus tahu
A sampai Z tentang isi satelit. Dan satu-satunya cara adalah anda harus masuk ke
ruang operator atau berada dalam situasi kerja sang operator (dengan meretasnya-
red).

Dari sana anda akan memahami semua hal: satelit ini diluncurkan kapan, bagaimana
cara kontrol, sistem apa yang digunakan. Setelah itu anda akan bisa memahami: oh di
sini toh kelemahan sistemnya. Itu semua total insting. Semakin sering anda
mempelajari kasus, jika berhadapan dengan kasus lain, anda akan bisa melihat adanya
kesamaan pola. Kalau anda sudah melihat kesamaan pola, maka anda akan tahu.

3
Deutsche Welle
Satelit mana saja yang pernah anda hack?

Jim Geovedi
Hahaha…saya harus berada di lingkungan operatornya.

Deutsche Welle
Tapi anda bisa masuk ke lingkungan itu dari jarak jauh (meretas-red) kan?

Jim Geovedi
Hahaha, untuk satu atau dua kasus itu bisa dilakukan.

Deutsche Welle
Satelit mana yang anda hack?

Jim Geovedi
Itu satelit klien saya hahaha…satelit Indonesia dan satelit Cina.

Deutsche Welle
Apa yang anda lakukan dengan satelit itu?
Jim Geovedi
Saat itu saya diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit, dan saya melihat: oh ini
ada kemungkinnan untuk digeser atau dirotasi sedikit… lalu ya saya geser…dan itu
membuat mereka panik karena agak sulit mengembalikan satelit itu ke orbit. Untung
mereka punya bahan bakar ekstra. Mereka bilang: oke cukup jangan diteruskan. Satelit
yang dari Cina bisa saya geser tapi kalau yang dari Indonesia saya ubah rotasinya.

Deutsche Welle
Dengan kemampuan seperti ini, bagaimana anda mengatasi godaan?

Jim Geovedi
Kalau mau, saya bisa mengontrol internet seluruh Indonesia. Saya bisa mengalihkan
traffic (lalu lintas data-red), saya bisa mengamati traffic yang keluar ataupun masuk
Indonesia. Saya bisa memodifikasi semua transaksi keuangan…dengan kapasitas saya
itu mungkin saja dilakukan. Tapi buat apa? Saya termasuk orang yang bersyukur atas
apa yang saya punya. Saya nggak punya interest berlebihan soal materi.

Anda mungkin juga menyukai