Anda di halaman 1dari 20

Seven Quality Control

Tools

NUR HADI WIJAYA, STP, MM


Seven Quality Control Tools
1. Fishbone diagram
2. Stratification
3. Check sheets
4. Histograms
5. Pareto analysis
6. Scatter diagrams
7. Control charts

© 1998 by Prentice-Hall Inc


Russell/Taylor Oper Mgt 2/e Ch 3 - 37
4. Histogram
 Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang
dapat Anda gunakan untuk :

 Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam


suatu proses
 Mengambil keputusan dengan memusatkan
perhatian pada upaya perbaikan
Histogram
Gambar yang menunjukkan :
(1) distribusi dari pengukuran, dan
(2) frekuensi dari setiap pengukuran.

Histogram dapat dipergunakan sebagai alat untuk :


(1) mengkomunikasikan informasi tentang variasi
dalam proses
(2) membantu menajemen dalam membuat keputusan
yang berfokus pada usaha perbaikan terus
menerus
.
Histogram adalah suatu alat yang meringkas grafik data
yang membolehkan kita untuk :
(1) mengelompokkan pengamatan data di dalam sel, atau
mendefinisikan kembali kategori, dalam order untuk
menutupi lokasi data dan karakteristik dispersi
(2) mampu memperkirakan kapabilitas proses dan
menghubungkan spesifikasi dengan target,
(3) memperkirakan bentuk populasi dan menandakan jika ada
beberapa gap dalam data.
(4) memeriksa mutu suatu proses atau pekerjaan
Penyusunan Histogram

 Penyusunan Histogram terdiri dari enam langkah utama :

 Langkah 1 : Mengumpulkan dan mentabulasi


 Langkah 2 : Menghitung kisaran dan lebar interval
 Langkah 3 : Menggambar sumbu horizontal dan vertikal
Langkah 4 : Mentabulasi data menurut interval
 Langkah 5 : Memetakan data
 Langkah 6 : Menganalisis Histogram
HISTOGRAM
1. Guna : menyajikan data secara visual sehingga lebih
mudah dilihat oleh pelaksanaan
2. Mekanisme :
1. Kumpulkan data pengamatan (N)
 data : minimum   rumus statistik
 tentukan
2. Pilih harga maksimum & minimum
a) Susun data dalam baris & kolom
b) Pilih angka max. Tiap baris
c) Pilih angka min. tiap baris
d) Tentukan max & min dari keseluruhan
3. Hitung range ( R ) = max  min
4. Tentukan jumlah kelas ( K )
K = f(R) = 1 + 3.3 log R
Atau
K= N
atau
K = 10 ~ tentukan
7
5. Tentukan kelas interval ( KI)
KI = R/K
6. Tentukan batas bawah KI terendah
BB = min – KI/2
7. Tentukan BB, batas atas dan setiap nilai kelas

KI

K
?

min max
NT

8. Kelompok data setiap kelas = f(data) nyatakan “tally – mark”


9. Hitung f ( frekwensi )
X (minus, 0, plus)
10. Hitung rata-rata & tandar deviasi

8
Gambarkan histogram dari data berikut ini :
Data max min
12 11 12.5 14 13.5 14 11
11 11.5 12 18 19 19 11.5
11 12 12 11.5 13 13 11
14 15 12 11 18 18 11
13 12 14.5 13.5 14.5 14.5 11.5
9 10.5 9.5 10.5 11 11 9
10 11 12 13 14 14 10
14 13.5 15 16 17 17 13.5
11 12 12 11.5 10 12 10

• R = max  min = 19  9 (19 – 9 = 10)


• K = N = 45/7  6,…. 7 ~ 10
• KI = R/K = 10/7 = 13/7  1.5 ~ 1
• BB = 9 – 1.5/2 = 8.25 ~ 8.5
• BA = 8.25 + KI dst untuk setiap kelas. ~ 9.5
9
Batas Kelas NT Tallies
8.25 – 9.75 9 II 2
9.75 – 11.25 10.5 IIII IIII 10
11.25 – 12.75 12 …… 17
12.75 – 14.25 13.5 …… 11
14.25 – 15.75 15 …… 5
15.75 – 17.25 16,5 …… 2
17.25 – 18.75 18 …… 2
18.75 – 20.25 19.5 …… 1
50
X
f
17

10 11
5
2 2 2 1  10
8.25 20.25
X = 12.78 , SD = 2.31
10
5. Bagan Pareto
 Bagan Pareto merupakan grafik batang khusus yang
dapat digunakan sebagai alat interpretasi dalam :

 Menentukan frekuensi atau tingkat kepentingan relatif


dari berbagai persoalan atau sebab
 Memfokuskan pada pokok persoalan vital dengan
cara mengurutkan berdasarkan kepentingan
Diagram pareto

 Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya


masalah-masalah. yaitu memprioritaskan sebab-
sebab dari yang paling penting hingga ke yang paling
tidak penting).

 Memfokuskan perhatian pada isu-isu kritis dan


pentingnya melalui pembuatan ranking terhadap
masalah-masalah atau penyebab dari masalah itu
dalam bentuk yang signifikan.

Tim perlu mengevaluasi upaya perbaikan yang telah


dibuat (untuk menunjukkan apakah benar-benar
meningkat atau tidak).
Keuntungan
Membawa suatu visual impact, memperlihatkan
golongan kecil karakteristik vital yang membutuhkan
perhatian.

Contoh dari golongan kecil vital adalah :


 konsumen menghitung untuk banyaknya sisa atau
rework biaya
 nonkompromis menghitung mayoritas konsumen
complain,
 pemasok yang menghitung mayoritas bagian yang
rusak,
 menghitung banyaknya proses yang downtime,
 menghitung tingginya biaya penyimpanan
(Besterfield, 1995).
Menyusun Bagan Pareto
 Menyusun Bagan Pareto meliputi lima langkah utama :

 Langkah 1 : Mengidentifikasi kategori masalah atau sebab


yang akan dibandingkan
 Langkah 2 : Memilih suatu satuan pengukuran standar
dan periode waktu untuk dipelajari
 Langkah 3 : Mengumpulkan dan meringkas data
 Langkah 4 : Menggambarkan sumbu horizontal dan
vertikal
 Langkah 5 : Memetakan batang-batang Bagan Pareto
A Pareto Chart 70
(64)
60

Percent from each cause


50

40

30

20
(13)
(10)
10 (6)
(3) (2) (2)
0

© 1998 by Prentice-Hall Inc


Causes of poor quality
Russell/Taylor Oper Mgt 2/e Ch 3 - 38
Pareto Diagram

Catatan produk cacat


Date : Jumlah yang diinspeksi N =
2160Defective Item Number of Defectives Per cent Defective Per cent of Compodition
Head defective (Hd) 99 4.6 % 47.4 %
Material defectives (Md) 13 0.6 % 6.2 %
Bolt defectives (Bd) 52 2.4 % 24.9 %
Corner defectives (Cd) 9 0.4 % 4.3 %
Length defectives (Ld) 36 1.7 % 17.2 %
209 9.7 % 99.9 %

(jumlah) 200 100 (%)

75

100
50

25

0
0 Hd Bd Ld Md Cd 16
Contoh :
Ringkasan Masalah Kerusakan Bahan baku pada pabrik pakan

Jenis kerusakan Frekuensi Persentase dari total (5)

Benda asing 8 33.33


Tepung 10 41.67
Kutu 1 4.17
Lemak rendah 4 16.67
Warna 1 4.17
Total 24 100
Lembar data untuk pembuatan Daigram pareto.

Frekuensi Frekuensi Persentase Persentase


Urutan jenis Kumulatif Dari total Kumulatif
Kerusakan (%) (%)

Tepung 10 10 41.67 41.67

Benda asing 8 18 33.33 75

Lemak rendah 4 22 16.67 91.67

Kutu 1 23 4.17 95.84

Warna 1 24 4.17 100

Total 24 100
12 120

10 100

8 80 Frekuensi
6 60
Persentase
4 40 Kumulatif (%)

2 20

0 0
1 2 3 4 5
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai