Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN VIRTUAL PRAKTIKUM

KAPASITOR
Eksperimen Fisika Dasar II

NAMA : Bintang Cantika Ayuni

NIM : 2005413

DOSEN PENGAMPU : Dr. Mimin Iryanti, S.Si., M.Si

LABORATORIUM FISIKA DASAR


DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………... 1

1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN PERCOBAAN................................................................................................. 1
1.4 HIPOTESIS ....................................................................................................................... 2

BAB 2 METODE ................................................................................................................... 3

2.1 ALAT DAN BAHAN ...................................................................................................... 3

2.2 PROSEDUR PERCOBAAN ............................................................................................ 3

BAB 3 HASIL PERCOBAAN .............................................................................................6

3.1 HASIL KEGIATAN 1 ......................................................................................................6

3.2 HASIL KEGIATAN 2 ......................................................................................................9

BAB 4 PENUTUP………………………………………………………………………….10

4.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari tentang
materi dengan gerak dan interaksnya dalam ruang dan waktu (dosen pendidikan 3,
2020). Dalam program studi fisika perlu adanya ekperimen untuk pengaplikasian
dari teori-teori yang selama ini dipelajari. Percobaan kali ini mengenai kapasitor
listrik.
Kapasitor adalah komponen listrik yang terdiri dari 2 plat konduktor yang
dimuati dengan muatan beda tanda yang dipisahkan dengan dielektrik(isolator) yang
dapat menyimpan energy dalam bentuk Muatan listrik. Setiap kapasitor memiliki
Kapasitansi kapasitor (C) yang didefinisikan suatu ukuran berapa banyak muatan untuk
menghasilkan 1 Volt sehingga kapasitansi kapasitor memiliki Rumusan C= Q/V dengan
satuan Colulomb/Volt atau dalam satuan SI dikenal dengan satuan Farad sesuai dengan
penemunya Michael Faraday. Kapasitansi suatu kapasitor sangat bergantung pada
geometri kapasitor. Kapasitor Plat Sejajar yang terdiri dari dua lembar konduktor luas
A yang terpisah sejauh d yang diantara dua platnya dapat diisi dengan bahan dielektrik
(ε).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam perobaan ini adalah,

a) Bagaimana pengaruh parameter geometri plat sejajar (A, d dan jenis dielektrik()
terhadap kapasitansi kapasitor plat sejajar?
b) Bagaiamana rangakaian seri dan paraller dalam kapasitor berserta
perhitungannya?

1.3 Tujuan Percobaan


Tujuan dalam percobaan kapasitor yaitu,

a) Mengidentifikasi pengaruh parameter geometri kapasitor plat sejajar terhadap


kapasitansi kapasitor plat sejajar.
b) Merumuskan /kapasitansi plat sejajar sebgai fungsi parameter geometri
berdasarkan data percobaan.
c) Mengidentifikasi karakteristik rangkaian seri dan parallel kapasitor.
d) Menentukan dan Menurunkan Kapasitansi total untuk rangkaian seri dan paralel
berdasarkan data percobaan.
1.4 Hipotesis

a) Kapasitansi kapasitor plat sejajar akan berbanding lurus dengan luas permukaan
(A) dan jenis dielektrik (). Sedangkan hubungan kapasitansi dengan jarak anatar
dua lempeng (d) akan berbanding terbalik.

b) Rangkaian Seri dan Paraller

Gambar 1.1 Rangkaian Seri Gambar 1.2 Rangkaian Paraller

Perhitungan kapasitasni pada rangkaian seri seperti menghitung hambatan di


rangkaian paraller yaitu menjadi 1/Cseri = 1/C1 + 1/C2+….+ 1/Cn. Sedangkan pada
perhitungan kapasitansi pada rangkaian paraller sama seperti mengihtung
hambatan di rangkaian seri yaitu Cparaller = C1+C2+….Cn.
BAB II
METODE

2.1 Alat dan Bahan

https://phet.colorado.edu/sims/cheerpj/capacitor-
lab/latest/capacitor-lab.html?simulation=capacitor-
lab&locale=in

(Gambar 2.1 Logo PhET Interactive Simulations)

Dalam phet terdiri dari baterai, voltmeter, dielektrik, kapasitor plat sejajar, kabel.

2.2 Prosedur Percobaan


Percobaan ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu,
a. Kegiatan 1: Hubungan Parameter Geometri plat sejajar terhadap besar
Kapasitansi Plat sejajar
a. Buka tautan Phet yang telah diberikan atau bisa juga menggunakan aplikasi
b. Pilih bagian dielektrik
c. Atur luas dari kedua plat dan atur jarak antar plat sejajar serta
permitivitas dielektrik.
d. Eksplorasi tegangan pada baterai, sehingga kita bisa melihat perubahan.
d. Eksplorasi dielekrik paada plat
e. Catar dan analisis data hasil pengamatan.

b. Kegiatan 2: Karakteristik rangkaian seri dan parallel Kapasitor


a. Buka tautan Phet yang telah diberikan atau bisa juga menggunakan
aplikasi
b. Klik kapasitor paraller
c. Buatlah beberapa rangkaian
d. Aturlah tegangan pada baterai
e. Pilih beda potesial kemudia ukur dengan menempatkan di ujung-ujung
BAB III
HASIL PERCOBAAN

3.1 Data dan Grafik Hasil Kegiatan 1


Kegiatan 1: Hubungan Parameter Geometri plat sejajar terhadap besar
Kapasitansi Plat sejajar
a. Data hasil Pengamatan Kegiatan 1

A (10-4m) C(10-13F) d(10-4m) C(10-13F) X C(10-13F)


50 0,885 10 1,77 1 0,885
100 1,77 12 1,47 2 1,77
150 2,65 14 1,26 3 2,56
200 3,54 16 1,10 4 3,54
250 4,42 18 0,98 5 4,42
300 5,31 20 0,88 6 5,31
350 6,20 22 0,80 7 6,20
400 7,08 24 0,73 8 7,08
450 7,96 26 0,68 9 7,96
500 8,85 28 0,63 10 8,85
Tabel 3.1 A terhadap C Tabel 3.2 d terhadap C Tabel 3.3 x terhadap C
𝑥𝜀𝑜𝐴
𝐶=
𝑑

Mencari Nilai Kapasintansi dimana Luas Permukaan sebagai variable bebas

−12 −2
2 (8,85 × 10−12 )(52×(8,85
10−3×) 10 )(3 × 10 )
𝐶= 𝐶 =
10−2 10−2
𝐶 = 0,885 × 10−13 𝐹𝐶 = 5,31 × 10−13 𝐹

(8,85 −12 −2
2 (8,85 × 10−12
𝐶 =

)(1 10−2×) 10 )(3,5 × 10 )
𝐶= 10 −2
10−2
𝐶 = 1,77 × 10 𝐹−13 𝐶 = 6,20 × 10−13 𝐹

(8,85 −12 −2

2 (8,85 × 10−12𝐶)(1,5
= 10−2×) 10 )(4 × 10 )
𝐶= 10 −2
10−2
𝐶 = 2,65 × 10 𝐹−13 𝐶 = 7,08 × 10−13 𝐹

(8,85 −12 −2
2 (8,85 × 10−12
𝐶 =

)(2 10−2×) 10 )(4,5 × 10 )
𝐶= 10−2
10−2 −13
𝐶 = 3,54 × 10−13 𝐹𝐶 = 7,96 × 10 𝐹
(8,85 −12 −2

2 (8,85 × 10−12𝐶)(2,5
= 10−2×) 10 )(5 × 10 )
𝐶= 10−2
10−2 −13
𝐶 = 4,42 × 10−13 𝐹𝐶 = 8,85 × 10 𝐹
Mencari Nilai Kapasintansi dimana Jarak sebagai variable bebas

2 (8,85 × 10−12 )(10 −4


2 (8,85)× 10−12 )(10−4 )
𝐶=
1 ×𝐶10=−4 20 × 10−4
−13
𝐶 = 1,77 × 10 𝐶 𝐹= 0,88 × 10−13 𝐹

2 (8,85 × 10−12 )(10 −4


2 (8,85)× 10−12 )(10−4 )
𝐶= 𝐶 =
12 × 10−4 22 × 10−4
−13
𝐶 = 1,47 × 10 𝐶 𝐹= 0,80 × 10−13 𝐹

2 (8,85 × 10−12 2
)(10 −4 )
(8,85 × 10−12 )(10−4 )
𝐶= 𝐶 =
14 × 10−4 24 × 10−4
𝐶 = 1,26 × 10−13 𝐹
𝐶 = 0,73 × 10−13 𝐹

2 (8,85 × 10−12 2
)(10 −4 )
(8,85 × 10−12 )(10−4 )
𝐶= 𝐶 =
16 × 10−4 26 × 10−4
𝐶 = 1,10 × 10−13 𝐹
𝐶 = 0,68 × 10−13 𝐹

2 (8,85 × 10−12 2
)(10 −4 )
(8,85 × 10−12 )(10−4 )
𝐶= 𝐶 = −4
18 × 10 28 × 10−4
𝐶 = 0,98 × 10−13𝐶 𝐹= 0,63 × 10−13 𝐹

Mencari Nilai Kapasintansi dimana permitivitas sebagai variable bebas

1 (8,85×10−12 )(10−4 ) 6 (8,85 × 10−12 )(10−4 )


𝐶= 10−2 𝐶=
𝐶=0,885×10−13 𝐹 10−2
𝐶 = 5,31 × 10−13 𝐹
2 (8,85 × 10−12 )(10−4 )
𝐶 = −12 −4
10−27 (8,85 × 10 )(10 )
𝐶=
𝐶 = 1,77 × 10−13 𝐹 10−2
𝐶 = 6,20 × 10−13 𝐹
3 (8,85 × 10−12 )(10−4 )
𝐶 = −12 −4
10−28 (8,85 × 10 )(10 )
𝐶= −13
𝐶 = 2,56 × 10 𝐹 10−2
𝐶 = 7,08 × 10−13 𝐹
4 (8,85 × 10 )(10−4 )
−12
𝐶 = −12 −4
10−29 (8,85 × 10 )(10 )
𝐶= −13 −2
𝐶 = 3,54 × 10 𝐹 10
𝐶 = 7,96 × 10−13 𝐹
5 (8,85 × 10−12 )(10−4 )
𝐶 = 10 (8,85 × 10−12 )(10−4 )
10−2
𝐶=
𝐶 = 4,42 × 10−13 𝐹 10−2
𝐶 = 8,85 × 10−13 𝐹

Grafik Kegiatan 1
a. Grafik A terhadap C

Grafik A terhadap C
10
9
8
7
C (10^-13 F)

6
5
4
3
2
1
0
0 100 200 300 400 500 600
A (10^-4 m)

Gambar 3.1 Grafik A terhadap C

b. Grafik d terhadap C

Grafik d terhadap C
2
1,8
1,6
1,4
C (10^-13 F)

1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 5 10 15 20 25 30
d (10^-4 m)

Gambar 3.2 Grafik d terhadap C


c. Grafik Permitivitas terhadap C

Grafik pe Perminitifitas terhadap C


10
9
8
7
C (10^-13 F)

6
5
4
3
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Permitifitas

Gambar 3.3 Grafik Permitifitas terhadap C

3.2 Data dan Grafik Hasil Kegiatan 1


Kegiatan 2: Karakteristik rangkaian seri dan parallel Kapasitor
Pada kegiatan ini kita mengamati dan menganaisis rangkaian seri dan paraller.

Gambar 3.4 Rangkaian Seri


Vsumber = V1+V2+V3+…+Vn
C= Q/V
1/Cseri = 1/C1 + 1/C2+….+ 1/Cn

Vsumber = V1+V2+V3+…+Vn
V = 0,5+0,5+0,5+0,5+0,5
V = 2,5 Volt

V (volt) C(10^-13 F)
0,5 1
0,5 1
0,5 1
0,5 1
0,5 1
Tabel 3.4 Seri

Gambar 3.5 Rangaian Paraller


Vsumber = V1=V2=V3=Vn
Cparaller = C1+C2+C3+…+Cn

V (volt) C(10^-13 F)
3 2
3 2 Vsumber = V1=V2=V3=Vn
3 2 Vsumber = 3=3=3=3=3
3 2 Vsumber = 3 Volt
3 2
Tabel 3.5 Paraller
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Kesimpulan Kegiatan 1

Setelah dilakukan simulasi dapat disimulasi dengan sepuluh kali pengambilan data di
setiap masing masing variabelya yang terdiri dari luas permukaan, jarak antar plat dan permitifitas
dielektri. Berdasarkan data dan grafik yang telah diperoleh bahwa hubungan kapasitansi
sebanding lurus dengan luas permukaan. Semakin besar luas permukaan semakin besar pula nilai
kapasitansinya. Selain itu hubungan antara jarak antar plat yang semakin besar membuat nilai
kapasitansinya kecil sehingga nilai kapasitansi dengan jarak antar plat berbanding terbalik.
Hubungan antara permitivitas dielektrik yang dipasangkan dengan nilai kapasitansi adalah
berbanding lurus, karena dilihat dari grafik liner yang naik dimana semakin besar nilai permitifitas
dielektrik maka semakin besar pula nilai kapasitansinya.

b. Kesimpulan Kegiatan 2

Setelah dilakukan simulasi pada rangkaian seri dan paraller di kapasitor dapat disimpulkan bahwa
pada rangkaian seri sumber tegangan atau beda potensial adalah jumlah semua beda potensial
yang ada dalam rangkain seri. Sedangkan pada rangkaian paraller sumber tegangan sama dengan
degangan yang ada dalam rangkaian kapasitornya.

Anda mungkin juga menyukai