Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II
GERAK HARMONIS SEDERHANA PADA BANDUL SEDERHANA

TANGGAL PENGUMPULAN : 25 Maret 2017

TANGGAL PERCOBAAN : 20 Maret 2017

WAKTU PERCOBAAN : 11.00 WIB 13.00 WIB

Nama : Norhasanah

NIM : 11160163000040

Kelompok :6

Nama Anggota : 1. Dhika Damayanthi (11160163000059)

2. Jabal Thoriq (11160163000051)

Kelas : 2B

LABORATORIUM FISIKA DASAR II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017
HUKUM KIRCHHOFF

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami Hukum Kirchhoff.
2. Mengukur besar hambatan pada rangkaian seri, paralel, ddan tertutup.
3. Menganalisis rangkaian dengan menggunakan Hukum Kirchhoff

B. DASAR TEORI
Rangkaian listrik merupakan bagian dasar dari semua peralatan
elektronik, mulai dari posel dan televisi sampai komputer. Pengukuran ilmiah,
dari fisika, biologi, ataupun kedokteran menggunakan rangkaian listrik. Bila
kita menggambarkan diagram untuk rangkaian, kita menyajikan baterai,
kapasitor, dan resistor. Kawat-kawat yang resistansinya dapat diabaikan
dibandingkan resistansi lain pada rangkaian listrik (Giancoli, 2014).
Hukum Kirchhoff dapat digunakan untuk menganalisis suatu
rangkaian yang kompleks. Hukum Kirchhoff yang pertama disebut hukum
titik cabang. Adapun bunyi Hukum Kirchhoff pertama yaitu: Jumlah aljabar
arus yang masuk ke dalam suatu titik cabang harus sama dengan arus yang
meninggalkan cabang tersebut. Hukum ini diterapkan pada titik yang
bercabang (Yusrizal, 2008).
Hukum Kirchhoff yang kedua atau hukum loop didasarkan pada
kekekalan energi (konservasi energi). Hukum ini menyatakan bahwa: Jumlah
perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus
nol. Untuk memahami mengapa hukum ini berlaku, pertimbangan analogi
roller coaster dilintasannya. Ketika mualai dari stasiun, roller coaster memiliki
energi potensial tertentu. Saat ia mendaki bukit pertama, energi potensialnya
bertambah dan mencapai maksimum dipuncak bukit, namun pada saat roller
coaster itu turun maka energi potensialnya akan tetap sama sebagaimana
dititik awal walaupun telah melalui banyak perubahan energi potensial
(Giancoli, 2001).
Cara sederhana menghubungkan resistor adalah secara paralel,
sehingga arus dari sumber terbagi menjadi cabang-cabang yang
terpisahpengkabelan pada rumah-rumah dan gedung-gedung diatur sehingga
semua peralatan elektronik tersesusun paralel. Dengan menggunakan
rangkaian paralel, jika arus listrik terputus dengan satu alat maka arus yang
lain tidak terganggu. Sedangkan pada rangkaian seri jika arus terhenti pada
satu alat, maka arus yang mengalir ke alat lain akan terhenti (Giancoli, 2001).
Hambatan ekuivalen dari sembarang banyaknya ekuivalen seri sama
dengan jumlah hambatan-hambatan. Hambatan ekuivalen itu lebih besar
daripada setiap hambatan individu. (resistor seri).
Untuk banyaknya senbarang resistor paralel, kebalikan hambatan ekuivalen
sama dengan jumlah kebalikan-kebalikan dari hambatan-hambatan
individunya. Hambatan ekuivalen itu selalu lebih kecil daripada hambatan
individu (Young, 2003).

C. ALAT DAN BAHAN

NO ALAT DAN BAHAN GAMBAR


1. Catu Daya

2. Kabel

3. Resistor

4. Saklar
5. Multimeter

D. LANGKAH PERCOBAAN

NO LANGKAH PERCOBAAN GAMBAR

1. Siapkan alat dan bahan yang


digunakan pada praktikum
Hukum Kirchhoff

2. Rangkailah resistor seperti


gambar No. 2 (tugas pra),
kemudian ukurlah arus dan
tegangannya menggunakan
multimeter.
Setelah itu rangkailah resistor
dan catu daya sesuai dengan
gambar No. 4 (tugas pra)
kemudian ukurlah arus yang
mengalir pada setia resistor.

E. DATA PERCOBAAN

Praktikum 1
Mengukur Arus (E = 4 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

Mengukur Arus (E = 8 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

0,34 0,34 0,34 0,35 0,35

0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

0,19 0,19 0,19 0,19 0,18

Mengukur Tegangan (E = 4 Volt)

Tegangan Tegangan (V)


ke-
1 2 3 4 5

1,82 1,82 1,82 1,82 1,82

2,25 2,25 2,24 2,25 2,25

2,24 2,24 2,24 2,24 2,24

Mengukur Tegangan (E = 8 Volt)

Tegangan Tegangan (V)


ke- 1 2 3 4 5

3,55 3,54 3,55 3,54 3,54

4,40 4,39 4,39 4,39 4,40

4,40 4,40 4,42 4,40 4,42

Praktikum 2
Mengukur Arus ( = 4 Volt, = 8 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

-0,12 -0,11 -0,11 -0,11 -0,11

0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Mengukur Arus ( = 10 Volt, = 4 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

0,20 0,20 0,20 0,20 0,20

0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

F. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Nama : Norhasanah
NIM : 11160163000040

Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2017

1. Buktikan bahwa hukum Kirchhoff ke-1 (arus) berlaku untuk


dipercabangan!
2. Buktikan bahwa hukum Kirchhoff ke-2 (aturan loop) berlaku untuk
rangkaian hambatan seri dan paralel!
3. Pada percobaan ke-3 hitung dan dari hasil pengukuran dan ,
dan dibandingkan jika diukur langsung dengan ampermeter!
4. Buat bagan data Pengamatan!
5. Analisa percobaan ini dan beri kesimpulan dari seluruh percobaan!
Jawaban :
1. Hukum Kirchhoff 1 ini dapat dibuktikan pada resistor pengganti pada
rangkaian paralel, dimana:

2. Hukum Kirchhoff 2 (Pada gambar 4)


Loop sampai

Loop sampai

3. Menghitung dan ( = 4 Volt, = 8 Volt)


Mengukur Arus ( = 10 Volt, = 4 Volt)
Pada saat = 4 Volt, = 8 Volt menghasil kan hasil arus yang tidak
jauh berbeda antara praktikum dan hasil perhitungan. Akan tetapi
pada saat = 10 Volt, = 4 Volt, menghasilkan hasil yang cukup
jauh berbeda antara praktikum dan perhitungan.

4. Bagan data pengamatan

Praktikum 1
Mengukur Arus (E = 4 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

Mengukur Arus (E = 8 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

0,34 0,34 0,34 0,35 0,35


0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

0,19 0,19 0,19 0,19 0,18

Mengukur Tegangan (E = 4 Volt)

Tegangan Tegangan (V)


ke-
1 2 3 4 5

1,82 1,82 1,82 1,82 1,82

2,25 2,25 2,24 2,25 2,25

2,24 2,24 2,24 2,24 2,24

Mengukur Tegangan (E = 8 Volt)

Tegangan Tegangan (V)


ke-
1 2 3 4 5

3,55 3,54 3,55 3,54 3,54

4,40 4,39 4,39 4,39 4,40

4,40 4,40 4,42 4,40 4,42

Praktikum 2
Mengukur Arus ( = 4 Volt, = 8 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

-0,12 -0,11 -0,11 -0,11 -0,11


0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Mengukur Arus ( = 10 Volt, = 4 Volt)

Arus ke- Arus (A)

1 2 3 4 5

0,20 0,20 0,20 0,20 0,20

0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

5. Berdasarkan hasil praktikum dengan perhitungan maka didapatkan hasil


yang tidak jauh berbeda hanya saja pada perhitungan kami mengabaikan
resistansi internal pada catu daya, sehingga hasilnya sedikit berbeda namun
tidak terlalu signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa arus yang mengalir
pada rangkaian seri adalah sama dan tegangan pada rangkaian paralel
memiliki tegangan yang sama besar.

G. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini kami melakukan praktikum Hukum Kirchhoff.


Kami melakukan praktikum ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pada
rangkaian seri arus yang mengalir pada rangkaian sama, sedangkan pada
rangkaian paralel memiliki tegangan (beda potensial) yang sama.

Praktikum yang pertama kami merangkai tiga resistor, ada pun


resisitor pertama dipasang seri dan resisitor kedua dan ketiga dipasang paralel.
Kami menggunakan tegangan sebesar 4 Volt dan 8 Volt. Ketika catu daya
dinyalakan sebesar 4 Volt maka multimeter menunjukan hasil = 0,17 A,

A, dan = 0,09 A. Hasil ini menunjukan bahwa arus yang mengalir


sebesar 0,17 A dan pada saat memasuki cabang (paralel) arus terpecah
menjadi 0,06 A dan 0,09 A. Ketika kami melakukan perhitungan maka didapat
= 0,18 A, A, dan = 0,11 A. hasil ini sedikit berbeda dengan
praktikum karena kami mengabaikan resistansi internal dari catu daya.

Setelah mengukur arus kami mengukur tegangan pada rangkaian


tersebut. Kami menggunakan tegangan sebesar 4 Volt dan 8 Volt. Ketika catu
daya dinyalakan sebesar 4 Volt maka multimeter menunjukan hasil = 1,82

V, , dan =2,24 Volt. Hasil ini menunjukan bahwa tegangan

pada rangkaian paralel sama yaitu = 2,25 Volt, sedangkan = 1,82 V.


Ketika tegangan ini dijumlah maka hasilnya adalah 4,07 Volt . Kemudian,
kami melakukan perhitungan maka didapat = 1,8 V, , dan
=2,2 Volt. Hasil perhitungan kami sedikit berbeda dengan praktikum, lagi-lagi
hal ini terjadi karena kami mengabaikan resistansi yang dimiliki catu daya dan
resistansi pada kabel.

Praktikum selanjutnya kami merangkai resistor seperti gambar 4


dengan menggunakan 2 catu daya. Adapun arus yang kami dapat pada setiap
resistor adalah = -0,11 A, A, dan = 0,28 A. hasil praktikum ini

sesuai dengan teori bahwa . Begitu pula dengan hasil perhitungan

kami yaitu = 0,14 A, A, sehingga = 0,32 A. walaupun sedikit


berbeda namun perbedaan ini tidaklah signifikan.

Berdasarkan hasil pengukuran yang kami lakukan terdapat sedikit


perbedaan dengan hasil perhitungan secara teoritis. Hal ini sangat mungkin
terjadi karena pada saat pengukuran langsung memungkinkan adanya
hambatan internal yang ada pada sumber tegangan dan juga adanya hambatan
pada kabel yang kami pakai. Sedangkan pada saat perhitungan secara teoritis
kami mengabaikan hambatan tersebut.

H. TUGAS PASCA
1. Jelaskan kekurangan dari rangkaian seri, paralel, dan seri paralel!
Sertakan solusinya!
2. Gunakan hukum tegangan Kirchhoff untuk menjelaskan rangkaian
gambar 2 dan 3 dan hitung arus dan tegangan secara langsung !
jelaskan mengapa anda mungkin hasil praktikum yang didapatkan
berbeda dibandingkan jika diukur langsung!
3. Gunakan hukum arus Kirchhoff untuk menjelaskan rangkaian gambar
4 hitunglah arus di dan . Secara langsung, baik polaritas
tegangan sebelum dan sesudah dibalik! Jelaskan mangapa Anda
mungkin hasil praktikum yang didapatkan berbeda dibandingkan jika
diukur langsung !
4. Buatlah kesimpulan yang kamu dapatkan dari hasil praktikum dan
dibandingkan kebenarannya dengan teori yang sudah ada!

Jawaban
1. Kekurangan pada rangkaian seri adalah apabila ada satu komponen pada
rangkaian seri rusak maka sangat mengganggu komponen yang lainnya,
bisa jadi ikut rusak pula. Kemudian, pada rangkaian seri, dalam hal ini
dicontohkan rangkaian lampu, semakin jauh lampu dari sumber tegangan
listrik maka nyala lampu semakin redup dan nyala lapu yang satu dengan
yang lain tidak sama terang.
Kekurangan pada rangkaian paralel adalah membutuhkan kabel dan saklar
yang lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang lebih
mahal.sedangkam pada rangkaian seri paralel, maka lampu yang lebih
terang yang dipasang seri terhadap yang lainnya.
Solusinya, jika ingin membuat rangkaian listrik dirumah untuk barang-
barang elektronik maka lebih baik dipasang paralel sehingga ketika satu
alat elektronik rusak atau mati tidak berdampak ke alat elektronik lainnya.

2. Menghitung arus dan tegangan Gambar 2


Arus yang mengalir pada rangkaian

Arus yang mengalir pada rangkaian

Ada sedikit perbedaan antara hasil pengukuran arus dan tegangan secara
langsung dengan perhitungan arus dan tegangan menggunakan rumus.
Hal ini dapat terjadi karena pada saat perhitungan menggunakan rumus,
kami mengabaikan hambatan internal yang dimiliki oleh sumber
tegangan, sedangkan pada saat pengukuran langsung hambatan internal
tersebut ada.
3. Menghitung dan ( = 4 Volt, = 8 Volt)

Jadi,

Mengukur Arus ( = 10 Volt, = 4 Volt)


Jadi,

Pada saat = 4 Volt, = 8 Volt menghasil kan hasil arus yang tidak jauh

berbeda antara praktikum dan hasil perhitungan. Akan tetapi pada saat =

10 Volt, = 4 Volt, menghasilkan hasil yang cukup jauh berbeda antara


praktikum dan perhitungan. Perbedaan ini mungkin terjadi karena pada
saat praktikum, praktikan keliru memasang kabel sehingga polaritasnya
menjadi terbalik.

4. Berdasarkan praktikum Hukum Kirchhoff yang kami lakukan, dapat


disimpulkan bahwa arus yang masuk sama dengan arus yang keluar. Hal
ini sesuai dengan Hukum Kirchhoff 1, yaitu: . Kemudian
pada resistor yang dirangkai secara paralel memiliki tegangan yang sama

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan maka didapatkan kesimpulan berikut :
1.
2. Arus yang melewati resistor yang dipasang seri adalah sama.
3. Tegangan yang melewati rangkaian paralel memiliki nilai yang sama.
4. Setiap sumber tegangan memiliki hambatan internal.

J. KRITIK DAN SARAN


1. waktu yang disediakan untuk praktikum Hukum kirchhoff diperpanjang,
karena butuh waktu yang cukup panjang untuk membuat rangkaian listrik
dengan mengukur arus dan tegangannya.
2. Mahasiswa diharapkan telah menguasai materi Hukum Kirchhoff sebelum
praktikum berlangsung supaya praktikum berjalan dengan cepat dan
efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Dauglas C. 2014. FISIKA JILID 2. Jakarta: Erlangga.


Giancoli, Dauglas C. 2001. FISIKA JILID 2. Jakarta: Erlangga.
Young, dkk. 2000. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Erlangga.
Yusrizal,. 2008. FISIKA DASAR II. Banda Aceh: Syiah Kuala Universitas
Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai