Anda di halaman 1dari 37

Dasar Penilaian Efek Ekuitas

Sesi 1

The Indonesia Capital Market Institute


Outline

1. Pengertian Saham 2. Indeks Saham 3. Aksi Korporasi


▪ Saham Biasa ▪ Jenis Indeks ▪ Right Issue, Shares
▪ Saham Preferen ▪ Metodologi Indeks Buyback, Dividend,
Warrant, Stock
Split/Reverse Split,
Obligasi Konversi,
Callable Bonds, Merger
The Indonesia Capital Market Institute dan Akuisisi 2
Pengertian Saham

Aset
 Aset Keuangan
Saham, obligasi, kontrak derivatif, mata uang

 Aset Riil
Real estate, barang-barang komoditas, mesin-mesin, dll

Jenis Saham
 Saham Biasa (Common Stock)
 Saham Preferen (Preferred Stock)

Satuan Perdagangan di BEI : 1 lot = 100 lembar saham

The Indonesia Capital Market Institute 3


Saham Biasa vs Saham Preferen
Saham Biasa : Saham Preferen :

(+) hak suara dalam RUPS (-) tidak mempunyai hak suara dalam RUPS.

(+) likuid (-) kurang/tidak likuid

(-) dividen tidak pasti (+) dividen tetap (pasti)

(+) lebih superior dibandingkan saham biasa


(-) hak klaim paling akhir saat likuidasi. dalam hal pembagian pembagian
kekayaan saat likuidasi

The Indonesia Capital Market Institute 4


Nilai Sebuah Saham

Nilai Buku Nilai Pasar Nilai Intrinsik

Nilai aset yang ada dalam neraca Total nilai saham beredar yang Nilai wajar/teoritis yang
dimiliki sebuah perusahaan seharusnya dimiliki oleh sebuah
perusahaan setelah dikurangi semua berdasarkan harga saham yang saham yang diperoleh dari
kewajiban yang dimiliki. diperdagangkan. perhitungan valuasi saham

The Indonesia Capital Market Institute 5


Indeks Saham

Indeks Saham 1.
▪ Nilai dari sekelompok saham
berdasarkan kategori tertentu
▪ Indikator pergerakan harga
seluruh saham yang diwakilinya 2. Jenis-jenis Indeks
▪ Broad Market Index (Contoh: IHSG)
▪ Multi Market Index (Contoh: MSCI Asia
Pacific ex Japan)
Fungsi Indeks Saham 3. ▪ Indeks Sektoral (Contoh: Indeks
Agrikultur)
▪ Tolak Ukur (benchmark) ▪ Style Index (Contoh: LQ45)
▪ Pengembangan Produk

6
Indeks Saham di Indonesia
Indeks Komposit Indeks Sektoral Indeks Tematik
1. Indeks Harga Saham Gabungan 1. Agrikultur 1. Jakarta Islamic Index (JII)
(IHSG) 2. Pertambangan 2. LQ45
2. Indeks Saham Syariah Indonesia 3. Industri Dasar 3. IDX30
(ISSI) 4. Aneka Industri 4. KOMPAS100
3. Indeks Papan Utama 5. Barang Konsumsi 5. BISNIS-27
4. Indeks Papan Pengembangan 6. Properti 6. PEFINDO25
7. Infrastruktur 7. SRI-KEHATI
8. Keuangan 8. Infobank15
9. Perdagangan dan Jasa 9. SMInfra18
10. Manufaktur 10. MNC36
11. Investor33

The Indonesia Capital Market Institute 7


Indeks Saham di Indonesia
Indeks Saham Peluncuran Tanggal Dasar Keterangan
IHSG 1 Apr 1983 10 Aug 1982 Seluruh saham (terdapat pengecualian)
Papan Utama dan 8 Apr 2002 28 Dec 2001 Seluruh saham berdasarkan papan
Pengembangan pencatatan
ISSI 12 May 2011 29 Dec 2007 Seluruh saham syariah
Sektoral + Manufaktur 2 Jan 1996 28 Dec 1995 Seluruh saham dalam sektor tertentu
LQ45 Feb 1997 13 Jul 1994 45 saham likuid
IDX30 23 Apr 2012 28 Dec 2004 30 saham likuid
JII 3 Jul 2000 2 Jan 1995 30 saham likuid syariah
Kompas100 13 Jul 2007 2 Jan 2002 100 saham likuid
Bisnis27 27 Jan 2009 28 Dec 2004 27 saham likuid
PEFINDO25 18 May 2009 29 Dec 2005 25 saham SME
SRI-KEHATI 8 Jun 2009 28 Dec 2006 25 saham berwawasan sosial lingkungan

MNC36 28 Aug 2013 29 Dec 2007 36 saham likuid dengan performa


keuangan baik
SMinfra18 31 Jan 2013 30 Dec 2004 18 saham penunjang infrastruktur
Infobank15 7 Nov 2012 30 Dec 2004 15 saham perbankan
Investor33 21 Mar 2014 30 Dec 2008 33 saham dari 100 saham terpilih majalah
Investor
The Indonesia Capital Market Institute 8
Metodologi Indeks

1. Penetapan universe/ 3. Pembobotan dan


2. Kriteria seleksi efek
tema penyesuaian

4. Tanggal dasar dan nilai


6. Backtesting 5. Kalkulasi return
dasar

7. Index maintenance

The Indonesia Capital Market Institute 9


Penetapan Universe
Indeks efek dibentuk dengan tema tertentu.
Tema adalah gaya dari investasi (investment
style) yang direplikasi dan diukur oleh indeks.
Tema dari indeks memiliki keragaman,
beberapa diantaranya:
 Saham likuid

 Saham kapitalisasi pasar tertentu

 Saham syariah

 Saham berwawasan sosial/lingkungan

 Corporate governance

 Sektor tertentu

 Saham pembayar dividen tertinggi

 Saham dari Negara berkembang/ region tertentu,


dll
Kriteria Seleksi Efek
Terdapat beberapa jenis kriteria, antara lain:
Kriteria Contoh
Obyektif Pemilihan berdasarkan kriteria 01 obyektif vs subyektif.
Subyektif Pemilihan berdasarkan penilaian
komite indeks
Kualitatif Penerapan GCG 02 kuantitatif vs kualitatif
Kuantitatif Kapitalisasi pasar
Fundamental Pertumbuhan laba perusahaan,
kapitalisasi pasar
03 fundamental vs teknikal
Teknikal Likuiditas transaksi
Absolut Kapitalisasi pasar >Rp10 triliun
Relatif 10 saham berkapitalisasi pasar tertinggi
(ranking)
04 relatif vs absolut

11
Pembobotan dan Penyesuaian

Market capitalization
Price weighted Equal weighted
weighted
Diperoleh dengan menghitung rata-rata Perhitungan indeks saham dengan Perhitungan indeks saham dengan cara
aritmatik dari sekumpulan harga saham memperhitungkan bobot (weight) memberikan bobot (weighting) yang
yang tergabung dalam sebuah indeks. masing-masing saham berdasarkan sama kepada setiap saham yang ada
Karena hanya memfokuskan pada harga kapitalisasi pasarnya pada periode dalam indeks tersebut (tanpa
saham, maka semakin tinggi harga tertentu. Hasil penjumlahan tersebut mempedulikan kapitalisasi pasar
sebuah saham maka pengaruhnya kemudian dibagi dengan total masing-masing saham).
terhadap pergerakan indeks akan kapitalisasi pasar pada periode
Contoh : nasdaq 100,
semakin besar. sebelumnya. (Market cap = jumlah
saham beredar X harga saham)
Contoh : DJIA
Contoh : IHSG, SP 500, willshire 5000
The Indonesia Capital Market Institute 12
Pembobotan dan Penyesuaian

The Indonesia Capital Market Institute 13


Pembobotan dan Penyesuaian

Saham Harga t0 Saham beredar Harga t1


AAA 50 10.000 48
BBB 10 5.000 12
CCC 80 5.000 80

The Indonesia Capital Market Institute 14


Aksi Korporasi, Jumlah
Saham Beredar
Dan Nilai Earning Per
Share
Aksi Korporasi

The Indonesia Capital Market Institute 16


Aksi Korporasi

Contoh:

PT. Indah Murni selama tahun 2011 memiliki laba bersih sebesar Rp10 Miliar dan
membayar Rp1 Miliar Dividen Tunai kepada pemegang Saham Preferen dan Rp2
Miliar Dividend Tunai kepada pemegang Saham Biasa. Jumlah saham beredar
pada awal 2011 berjumlah 10juta lembar dan pada 1 Juli 2011 perusahaan
mengeluarkan 2juta lembar saham baru. Hitunglah berapa besarnya EPS Dasar
PT. Indah Murni untuk tahun 2011

The Indonesia Capital Market Institute 17


Aksi Korporasi
Jawab :

Hitung jumlah rata-rata saham beredar


➢Jumlah tertimbang saham beredar 1 Jan - 30Juni 2011 = 10juta x 6/12 bulan
= 5 jt lembar
➢Jumlah tertimbang saham beredar 1 Juli – 31 Des 2011 = (10 jt + 2 jtl )lbr x 6/12
= 6 juta lembar

➢Rata-rata tertimbang saham beredar selama 2011 = 5 juta lbr + 6 jt lbr


= 11 jt lembar saham

Hitung EPS Dasar


EPS Dasar = (Net Income – prefered dividen )
Rata-rata Saham Beredar

= (Rp10Miliar – Rp1Miliar) ÷ 11juta


= Rp 818,18

The Indonesia Capital Market Institute 18


Aksi Korporasi

Stock Split Stock Dividend Kesimpulan


▪ Pemecahan nominal saham lama ▪ Deviden yang diberikan dalam ▪ Stock Split maupun Stock Dividend
menjadi beberapa saham dengan bentuk saham
tidak akan merubah proporsi
nominal baru (yang lebih kecil) ▪ Diberikan secara proporsional
terhadap porsi kepemilikannya kepemilikan investor walaupun
▪ Tujuannya menambah likuiditas
saham jumlah lembar saham yang
dimilikinya bertambah

The Indonesia Capital Market Institute 19


Aksi Korporasi

Contoh :

PT. Bahagia memiliki Laba Bersih sebesar Rp12 Miliar dengan jumlah saham beredar
sebanyak 4juta lembar.

1.Hitunglah besarnya EPS Dasar


2.Hitunglah besarnya EPS Terdilusi jika perusahaan mengumumkan “Stock Splite 1
saham lama menjadi 2 saham baru”
3.Hitunglah besarnya EPS Terdilusi jika perusahaan mengumumkan adanya “10% Stock
Dividend”

The Indonesia Capital Market Institute 20


Aksi Korporasi

Jawab :

1. EPS Dasar = Rp12Miliar ÷ 4juta lembar = Rp 3.000,-


2. EPS Terdilusi = Rp12Miliar ÷ (4juta lembar x 2) = Rp 1.500,-
3. EPS Terdilusi = Rp12Miliar ÷ (4juta lembar x 1,1) = Rp 2.727,27

The Indonesia Capital Market Institute 21


Aksi Korporasi

Right Issue (HMETD) Tujuan Right Issue

Pelaksanaan dari Pre-emptive right, yaitu hak yang ▪ Menghimpun dana dari publik;
memungkinkan para pemegang saham untuk menjaga ▪ Memperkuat struktur permodalan;
porsi kepemilikan dan hak suara dalam RUPS berupa
▪ Menambah jumlah saham beredar sehingga
prioritas untuk membeli efek yang baru diterbitkan
meningkatkan likuiditas.
oleh emiten sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

The Indonesia Capital Market Institute 22


Aksi Korporasi

The Indonesia Capital Market Institute 23


Aksi Korporasi

Right Issue (HMETD)


Contoh:
• PT. FGHI Tbk. melakukan penawaran HMETD dengan rasio 1 : 2 (1 saham lama mendapat hak
untuk membeli 2 saham baru) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100 per lembar. Saat ini
saham PT FGHI Tbk. diperdagangkan di pasar seharga Rp1.000 per lembar. Berapakah harga
teoretis saham perusahaan ABC setelah dilakukan HMETD dan berapakah nilai HMETD nya?

Jawab:
• Harga teoretis atas penawaran HMETD FGHI adalah:

• HT = (1 x Rp1.000) + (2 x Rp100) = Rp400 per saham.


(1 + 2)

• Nilai HMETD FGHI adalah: HT – X = Rp400 - Rp100 = Rp300

The Indonesia Capital Market Institute 24


1. Waran

Efek yang diterbitkan oleh suatu


perusahaan yang memberi hak kepada

Obligasi Konversi 2. pemegang waran untuk memesan saham


dari perusahaan tersebut pada harga
Obligasi konversi memberikan hak kepada tertentu untuk jangka waktu 6 bulan atau
pemegang obligasi untuk mengkonversi lebih sejak diterbitkannya waran tersebut.
obligasi menjadi saham dari perusahaan
penerbit obligasi dengan rasio yang sudah
ditentukan.
Aksi Korporasi

The Indonesia Capital Market Institute 25


Aksi Korporasi

Obligasi Konversi
Contoh:
Obligasi dengan rasio konversi 5 memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversi 1
obligasi bernilai nominal Rp10juta, menjadi 5 saham biasa.

Harga konversi = Nilai Obligasi Konversi ÷ jumlah saham konversi

= Rp10Juta ÷ 5

= Rp2juta

Jika harga pasar dari ke-5 saham setelah konversi lebih besar dari nilai obligasi sebesar
Rp10Juta, maka konversi obligasi menjadi saham menjadi menguntungkan. Dalam kondisi ini,
maka konversi ini disebut “in the money”.

The Indonesia Capital Market Institute 26


Aksi Korporasi
Berbagai Bentuk Dividen :

Dividen tunai dibagikan dalam bentuk tunai


dan dikenakan pajak dividen.
Dividen adalah pembagian laba
kepada pemegang saham. Menurut
Dividen saham dibagikan dalam bentuk
saham, berasal dari reklasifikasi laba
UU PT no. 40/2007, dividen hanya
ditahan menjadi modal disetor. dapat dibagikan emiten dengan
Dividen properti dibagikan dalam bentuk saldo laba positif
aset perusahaan selain tunai atau saham,
misalnya aktiva tetap. Jarang dilakukan
perusahaan publik.
Aksi Korporasi

Dividen
Konsep dalam pembagian dividen:
▪ Announcement date/Declaration date : Tanggal pengumuman pembagian dividen disampaikan oleh
emiten
▪ Cum dividend date: Tanggal terakhir perdagangan saham yang mengandung hak dividen
▪ Ex dividend date: Hari Bursa setelah cum date, dimana pembelian saham tidak lagi mengandung hak
dividen
▪ Recording date: Tanggal penentuan pemegang saham yang berhak mendapat dividen
▪ Dividend payment date: Tanggal pembayaran dividen
▪ Dividend payout ratio: Rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih
▪ Dividend yield: Rasio pembayaran dividen terhadap harga saham
▪ Interim dividend: Dividen yang dibayar pada tengah tahun berjalan

The Indonesia Capital Market Institute 28


Aksi Korporasi

The Indonesia Capital Market Institute 29


Aksi Korporasi (Shares Buyback)

Definisi Alasan pelaksanaan shares buyback:

Shares Buyback/Stock Repurchase adalah pembelian ▪ Memberikan sinyal optimisme ke pasar, terutama saat pasar
crash
kembali saham yang beredar di pasar oleh perusahaan
penerbit. Kebijakan ini merupakan salah satu cara ▪ Sebagai bentuk alternatif pembagian keuntungan kepada
pemodal
perusahaan untuk mendistribusikan kas yang dimiliki oleh
▪ Untuk dibagikan kepada karyawan sebagai ESOP/MSOP
perusahaan kepada pemegang saham selain dalam bentuk
▪ Penghematan pembayaran dividen ke depan; saham yang
dividen.
dibeli kembali tidak mendapatkan hak dividen
▪ Digunakan sebagai pengurangan modal

The Indonesia Capital Market Institute 30


Aksi Korporasi (Merger dan Akuisisi)

01 02 03
 Merger/Penggabungan adalah  Akuisisi/Pengambilalihan adalah  Divestasi/Pemisahan adalah
penggabungan dua perusahaan pembelian saham/aset perusahaan pengalihan sebagian atau seluruh
menjadi satu, dimana perusahaan sasaran akuisisi yang harta dan kewajiban perusahaan
yang me-merger tetap bertahan mengakibatkan beralihnya kepada pihak lain.
dan perusahaan yang di-merger pengendalian atas perseroan
(sasaran) berhenti beroperasi. tersebut.

The Indonesia Capital Market Institute 31


Alasan dilakukannya Merger/Akuisisi/Peleburan

1. 2. 3.
Sinergi bisnis: merger akan
Diversifikasi: dilakukan untuk Memasuki segmen pasar yang baru.
menghasilkan keuntungan bisnis lebih
mengurangi risiko bisnis.
bagi kedua entitas dibandingkan tanpa
merger, termasuk manfaat skala
ekonomi.

4. 5. 6.

Keuangan: perusahaan sasaran dalam Terdapat kecenderungan konsolidasi Kewajiban regulasi dan untuk
kondisi yang menyebabkan perusahaan
dalam satu industri Meningkatkan market share
target tersebut diperdagangkan di
bawah nilai wajarnya (fair value),
menjadikan perusahaan tersebut
menjadi target atraktif

The Indonesia Capital Market Institute 32


1.

Kewajiban regulasi

2.

Dissinergi bisnis: perbedaan


kultur 2 perusahaan tidak dapat
disatukan

Alasan-alasan dilakukannya divestasi:

The Indonesia Capital Market Institute 33


Aksi Korporasi (Merger dan Akuisisi)

Horizontal merger, merger perusahaan yang merupakan


01 kompetitor bisnis langsung.

Vertical merger, merupakan merger yang dilakukan untuk


02 mengintegrasikan produksi dari hulu ke hilir.

Market-extension merger, dilakukan untuk memperluas


Jenis-jenis Merger 03 pangsa pasar perusahaan.

Product-extension merger, dilakukan untuk memperbanyak


04 produk-produk yang dapat dijual oleh perusahaan.

05 Konglomerasi, merger 2 perusahaan dalam industri berbeda

The Indonesia Capital Market Institute 34


Aksi Korporasi (Jenis-jenis Akuisisi)

Akuisisi saham
Akuisisi aset
▪ Akuisisi dengan cara membeli saham perusahaan, Akuisisi ▪ Akuisisi dengan cara membeli semua aset perusahaan
dilakukan dengan mengajukan penawaran terhadap sasaran. Pada metode Ini ini, dibutuhkan suara pemegang
perusahaan sasaran akuisisi. Penawaran dapat diberikan saham perusahaan sasaran sehingga tidak terdapat
langsung kepada pemilik perusahaan. halangan dari pemegang saham minoritas, seperti yang
▪ Dalam peraturan IX.H.1, akuisisi saham wajib dilanjutkan terdapat pada akuisisi saham.
dengan tender offer. Tender offer adalah penawaran
perusahaan pembeli kepada publik untuk membeli saham
perusahaan sasaran akuisisi, dengan harga minimum harga
akuisisi. Dalam peraturan yang sama, tender offer dalam
jumlah tertentu wajib dilanjutkan dengan refloating
(pelepasan kembali saham perusahaan yang diakuisisi ke
publik) dalam kurun tertentu.

The Indonesia Capital Market Institute 35


Aksi Korporasi
(5 Fraksi Harga di Bursa Efek Indonesia)

Rentang Harga Fraksi Harga

Rp 50-<Rp 200 Rp 1

Rp 200-<Rp 500 Rp 2

Rp 500-<Rp 2.000 Rp 5

Rp 2.000-<Rp 5.000 Rp 10

Rp 5.000 ke atas Rp 25

The Indonesia Capital Market Institute 36


THANK YOU!
The Indonesia Capital Market Institute

DISCLAIMER
The facts and opinions stated or expressed in this publication are for information purposes only and are not necessarily and
must not be relied upon as being those of the publisher or of the institutions for which the contributing authors work.
Although every care has been taken to ensure the accuracy of the information contained within the publication, it should not
be by any person relied upon as the basis for taking any action or making any decision. The Indonesia Stock Exchange cannot
be held liable or otherwise responsible in anyway for any advice, action taken or decision made on the basis of the facts and
opinions stated or expressed or stated within this publication

Anda mungkin juga menyukai