Anda di halaman 1dari 26

Manajemen investasi

Bab 12. Strategi Portfolio saham

Tim Teaching
Manajemen Investasi
STRATEGI PORTOFOLIO SAHAM

Pasar
Tidak
r
Pasa Efisien
n
Efisie The Passive The Active
Strategy Strategy

Buy-and-hold Security
strategy selection

Index funds
Sector rotation
(follow indeks)

Market timing
/ Price
momentum
The Passive Strategy vs The Active Strategy
Strategi Pasif Vs Aktif

• Strategi pasif : The Passive Strategy : Tindakan investor


yang cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham
dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada
pergerakan indeks pasar.

• Strategi aktif : The Active Strategy : Tindakan investor


secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli
saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan
pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif
lainnya untuk menghasilkan return abnormal.
 Strategi pasif didasari oleh adanya hipotesis
pasar efisien (no one can beat the market).
 Investor tidak akan berusaha untuk secara
aktif melakukan tindakan perdagangan
saham yang bisa memberikan return

Strategi abnormal.
 Investor akan membentuk portofolio saham
yang merupakan replikasi kinerja indeks
Pasif pasar.
 Tujuan strategi pasif adalah untuk mengikuti

The kinerja indeks pasar sedekat mungkin.

Passive  The investor believes that such a strategy will,


over some period of time, produce results as
good as alternatives that require active
Strategy management.
 Evidence to support this view comes from
a study by Odean and Barber, who
examined 60,000 investors. They found
the average investor earned 15.3 percent
over a five-year period while the most
active traders averaged only 10 percent
Comparison of Return of IHSG
With Other Investment Portfolio
1. Strategi beli dan simpan (buy and hold)
 Investor membeli sejumlah saham tertentu
dan menyimpannya untuk waktu tertentu.
 Tujuannya untuk menghindari biaya transaksi
Strategi dan biaya tambahan lainnnya yang terlalu
tinggi.
 Meskipun tampaknya sangat pasif, tapi
Pasif investor juga perlu melakukan ‘penyesuaian’
terhadap komposisi portofolio sahamnya jika

The
diperlukan.

Passive
2. Strategi mengikuti indeks pasar Index funds
(follow indeks)
Investor berusaha untuk berinvestasi pada

Strategy kumpulan saham-saham yang merupakan


duplikasi indeks pasar.
Secara riil, strategi ini bisa diterapkan
misalnya dengan berinvestasi pada
reksadana.
Manfaatnya adalah biaya transaksi, biaya
pencarian informasi, dan komisi konsultasi
analis menjadi lebih rendah.
https://mojok.co/red/rame/nafkah/lo-kheng-hong-sifu-investasi-saham-warren-b
uffett-versi-indonesia/

https://money.kompas.com/read/2019/08/12/142758426/lo-kheng-hong-pilih-s
aham-saham-yang-sektornya-terpuruk?page=all
Index comparison : JCI-Equity fund-fixed Income mutual
fund-Monet market mutual fund-Mixed Mutual fund
Index Composite Index Sectoral Thematic Index

Jakarta Compiste Index (JCI) Agriculture Jakarta Islamic

Indek
Index
(JII)

Indonesia Sharia Stock Index Mining LQ45


(ISSI)
Main Board Index
Board index Development
Basic industry IDX30
Various industry KOMPAS100 s
Consumer
Goods
Property
BUSINESS-27

PEFINDO25
pasar
Infrastructure SRI-KEHATI
Finance Infobank15
Trade and SMInfra18
Services
MNC36
. Investor33
Index Explanation
Jakarta Composite Index(JCI- All shares
IHSG)

Indonesia sharia stock index All sharia shares

Scctoral All shares in the certain sector


LQ45 45 Liquid Stocks
IDX 30 30 liquid stocks
Jakarta Islamic Index (JII) sharia liquid stocks
PEFINDO 25 25 SME shares
SRI KEHATI 25 shares of social ad environmental
insight

MNC 36 36 liquid shares with


good financial performance

SM infra 18 shares of support infrastructure


Infobank 25 5 banking stocks
Investor 33 33 shares out of 100 shares
selected Investor magazine
Jakarta Islamic Index (JII)
N0 Stock STOCK N0. Stock code STOCK
code
1 16
ADRO Adaro Energy Tbk MYRX Hanson International Tbk
2 17
AKRA AKR Corporindo Tbk PGAS Perusahaan Gas Negara
3 18
ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk PTBA Tambang Batubara Bukit Asam
4 19
ASII Astra International Tbk PTPP PP (Persero) Tbk
5 20
BRPT Barito Pacific Tbk PWON Pakuwon Jati Tbk
6 21
BSDE Bumi Serpong Damai Tbk SCMA Surya Citra Media Tbk
7 22
CTRA Ciputra Development Tbk SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
8 23
EXCL XL Axiata Tbk SMRA Summarecon Agung Tbk
9 24
ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk TLKM Telekomunikasi Indonesia
10 25
INCO Vale Indonesia Tbk TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
11 26
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk UNTR United Tractors Tbk
12 27
KLBF Kalbe Farma Tbk UNVR Unilever Indonesia Tbk
13 28
LPKR Lippo Karawaci Tbk WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk
14 29
LPPF Matahari Department Store Tbk WSBP Waskita Beton Precast Tbk
15 30
LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk
• Ide dasarnya adalah untuk
mencari keuntungan yang lebih
tinggi dari keuntungan pasar dan
biaya yang harus ditanggung.
Strategi • Strategi ini bisa dilakukan
Aktif dengan secara aktif mencari dan
membentuk portofolio saham
The yang bisa memberikan return
yang melebihi return yang bisa
Active diperoleh dengan strategi pasif.
Strategy • Investor secara proaktif mencari
informasi-informasi,
meningkatkan kemampuan
analisis saham, atau
‘membayar’ mahal konsultan.
• 1. Pemilihan saham Security selection
• Investor secara aktif menganalisis dan memilih

Strateg
saham-saham terbaik, dan dimasukkan dalam
portofolio saham, sehingga investor bisa
memperoleh manfaat pengurangan risiko tanpa

i Aktif
mengurangi return
• Di samping itu, investor juga bisa secara aktif
membeli saham-saham yang undervalued dan

The
menjual saham-saham yang overvalued, untuk
memperoleh capital gain.
• 2. Rotasi Sektor Sector rotation
Active • Melakukan investasi pada saham-saham
perusahaan yang bergerak pada sektor tertentu
Strategy untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di
kemudian hari
• Hal ini dilakukan jika investor yakin bahwa suatu
saham pada sektor tertentu akan memberikan
return yang lebih tinggi dibanding return pasar.
• Melakukan modifikasi atau
perubahan terhadap bobot portofolio
saham-saham pada sektor industri
yang berbeda-beda, untuk
mengantisipasi perubahan siklis
Strategi ekonomi, pertumbuhan dan nilai
saham perusahaan.
Aktif The • Investor akan :
Active • Meningkatkan bobot portofolionya
Strategy pada saham-saham sektor industri
yang berprospek cerah di masa
datang.
• Mengurangi bobot portofolionya
pada saham sektor industri yang
berprospek kurang baik.
 Reilly dan Brown (1997),
mengkategorikan saham-saham
per sektor industri menjadi 5

1. Sektor finansial
Sektor 2. Sektor barang-barang
konsumen tahan lama
saham 3. Sektor barang modal
4. Sektor industri dasar
5. Sektor barang-barang
kebutuhan pokok
Sektor di BEI – 9 sektor
Sektor Sub sektor

Utama Agriculture/ Tanaman Pangan/ Perkebunan/ Peternakan/ Perikanan/


Penghasil bahan Pertanian Kehutanan
baku/ Industri
Pengelola sumber Mining/ Pertambangan Batubara/MiGas/Logam dan Mineral Lainnya/
daya alam Pertambangan Lainnya

Manufacture Basic industry/ Semen, Keramik, Porselen/Logam dan sejenisnya/Kimia/Plastik


Industri Manufatur Industri Dasar dan dan Kemasan/Pakan Ternak/Kayu dan Pengolahan?
Kimia Pulp&kertas/Lainnya

Various industry/ Mesin&alat berat/Otomotif& Komponennya/


Aneka Indutri Tekstil&Garmen/Alas Kaki/Kabel/Elektronika/Lainnya
Consumer Goods/ Makanan Minuman/rokok/Farmasi/Kosmetik&keperluan
Barang konsumsi RT/Peralatan RT/lainnya
Property, real Properti& Real Estate, Konstruksi bangunan/Lainnya
Estate&
Construction
Infrastructure / Energi/Jalan tol/ Pelabuhan Bandara dan Sejenisnya/T
Infrastruktur elekomunikasi/Transportasi/Konstruksi non Bangunan/ lainnya
Jasa Finance/Keuangan Bank/Lembaga Pembiayaan/Perusahaan efek/Asuransi
Industri Jasa
Trade and Perdagangan besar/Perdagangan eceran/ Restoran, Hotel,
Services / Pariwisata/Advertising, Printing& Media/ Kesehatan/Jasa
Perdagangan dan Komputer&perangkatnya /Investasi
Gambar 12.1. Strategi Rotasi Sektor Sebagai Antisipasi Siklis Bisnis

Saham sektor
SIKLIS barang
EKONOMI konsumen tahan Puncak
lama

Saham sektor
Dasar industri dasar
Saham sektor
Saham sektor
finansial Saham sektor
barang modal
barang-barang
kebutuhan pokok

Sumber: Susan E. Kuhn, “Stocks Are Still Your Best Buy”, dikutip dari Reilly K. Frank dan Brown, Keith C., (1997),
Investment Analysis and Portfolio Management, 5th ed., The Dryden Press, Orlando, hal. 807.
• 3. Momentum Harga Market
timing

• Ide dasarnya adalah adanya kenyataan

Strateg bahwa pada waktu-waktu tertentu harga


pasar saham akan merefleksikan
pergerakan earning ataupun pertumbuhan
i Aktif perusahaan.
• Dalam strategi ini investor akan mencari
momentum atau waktu yang tepat, pada
saat perubahan harga yang terjadi bisa
memberikan keuntungan bagi investor
melalui tindakan menjual atau membeli
saham.
• Berbagai teknik untuk mencari
momentum yang tepat dalam
portofolio saham adalah:
Strategi
Aktif • 1. Membuat peta (chart)
pergerakan harga saham selama
Momentum beberapa waktu untuk
meramalkan apa yang akan
harga price terjadi pada harga saham
momentum / tersebut di kemudian hari.
• 2. Teknik kuantitatif yang lebih
market canggih dengan penggunaan
timing teknologi komputer untuk
menentukan waktu yang paling
tepat untuk membeli atau
menjual saham.
Channel Line pada Uptrend
Upslopping Channel
Mau dijual
diharga berapa
boss..?

Jual

Jual

Beli

Beli
Upslopping dan Downslopping
Channel
•PRODI MANAJEMEN
•FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

26

Anda mungkin juga menyukai