bahan, baik bahan mentah ataupun setengah mentah untuk menjadi produk jadi
posisi paling tinggi diantara negara ASEAN dengan pencapaiannya sebesar 4,5%.
Sedangkan secara global atau seluruh dunia, industri manufaktur Indonesia berada
pada peringkat ke 9 dari seluruh negara di dunia. Menurut Airlangga, salah satu
alasan kenapa bisa industri manufaktur diindonesia menjadi yang terbesar dan
didalam kelompok one trillion dollar club yang jelas berbeda dengan negara
2020)
42
43
4,80% hingga 5,30%. Dengan target tersebut, pemerintah juga ikut mendorong
manufaktur terus berlanjutt serta dapat menciptakan iklim usaha yang terus
kondisuf.
ASEAN lainnya. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dan
meningkatkan daya saing secara domestik, regional dan global. Selain itu,
kekuatan pada pasar dalam negeri mencapai persentase sebesar 80% dan sisanya
jikla free trade agreement dengan Uni Eropa akan segera rampung dan menjadi
4.1.1 Indeks LQ 45
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil dari penggabungan antara
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas
menggabungkan Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai pasar saham dan Bursa Efek
44
Surabaya (BES) sebagai pasar obligasi dan derivatif. Penggabungan bursa ini
oleh investor diantaranya tingkat risk atau resiko dan return atau pengembalian.
Dua faktor ini merupakan hal yang sangat berlawanan, karena investor tentunya
menyukai return yang tinggi tetapi tidak begitu menyukai resiko yang tinggi.
portofolio.
memilih saham-saham yang memiliki pengaruh besar pada Indeks Harga Sama
Gabungan (IHSG) yaitu saham yang aktif diperdagangan dan banyak diburu
investor. Saham tersebut yaitu saham yang masuk dalam indeks LQ 45.
yang liquid yang berarti mudah untuk diperjualbelikan. Sehingga portofolio yang
dihasilkan dapat menunjukkan hasil trade off yang optimal antara return dan
resiko.
Indeks LQ 45 dikenalkan pada tanggal 13 juli 1994 dengan nilai dasar 100.
LQ 45 merupakan kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling liquid dan juga
dipilih atas dasar likuiditas perdagangan sahamnya dan juga disesuaikan setiap
enam bulan sekali (setiap awal februari dan agustus). Yang membuat saham yang
sudah tidak masuk kedalam kriteria maka akan digantikan dengan saham lain
95-96).
a. Kriteria pertama
1) Berada di top 95% dari total rata-rata tahunan berdasarkan nilai transaksi
b. Kriteria kedua
telah ditentukan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan
46
a. Masuk dalam peringkat 60 besar dari total transaksi sahamnya dipasar reguler
bulan terakhir)
a. Tingkat suku bunga pada SBI menjadi patokan pertofolio investasi di pasar
uang Indonesia
BEJ.
47
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Sampel Perusahaan
NO Kode Perusahaan
1 ASII Astra International Tbk.
2 GGRM Gudang Garam Tbk.
3 HMSP HM Sampoerna Tbk.
4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
6 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
7 KLBF Kalbe Farma Tbk.
8 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
9 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.
10 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2020
Astra International Tbk yang nama awalnya adalah Astra International Inc
berdiri sejak tahun 1957. Sampai saat ini Astra Internationel Tbk sudah memiliki
212 anak perusahaan dan terdiversifikasi pada 7 segmen usaha yaitu otomotif, jasa
Trucks, Peugeot, BMY, Honda, AstraWolrd, dan PT. Astra Otoparts Tbk. Dalam
Astra Aviva Life, Pt Bank Permata tbk dan PT Astra Welab Digital Arta. Dalam
48
Bhumi Jati Power. Dalam bidang agrabisnis produknya adalahnya PT Astra Agro
Bina Lestarai, Astra-KLK Pte. Ltd dan PT Agro Menara Rachmat. Dalam bidang
Tbk:
Website : www.astra.co.id
49
dengan Indonesia, dimana perusahaan ini merupakan salah satu sentra utama
sriwedari, djaja, gudang garam serles, gudang garam signature mild, merah serles,
surya serles, GG move, surya pro mild dan GG mild. Berikut adalah susunan
Website : www.gudanggaramtbk.com
perusahaan dari PT Philip Morris Indonesia (PMID) dan afiliasi dari Philip Morris
di dunia.
Website : www.sampoerna.com
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berdiri sejak tahun 1982. Perusahaan
konsumen. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk bergerak dalam berbagai kategori
bisnis mulai dari mie instan, susu, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi
dan makanan khusus, dan minuman. Selain itu, perusahaan ini juga
ini didukung lebih dari 60 pabrik yang berlokasi di area utama di seluruh
kategori mie instan meliputi indomie, supermi, sarimi, pop mie, sakura dan mi
telur cap 3 ayam. Pada kategori susu meliputi indomilk, cap enak, tiga sapi,
kategori makanan ringan meliputi chitato, qtela, terletak, doritos, chiki, cheetos,
jetz, trenz, wonderland dan dueto. Pada kategori penyedap makanan meliputi
sambal indofood, bumbu spesial indofood, bumbu racik, indofood freiss dan
51
kecap indofood. Pada kategori nutri dan makanan khusus meliputi promina, sun,
govit sagon cereal dan gowell. Pada kategori minuman meliputi ichi ocha, club,
Makmur Tbk:
Website : www.indofoodcbp.com
Indofood Sukses Makmur Tbk berdiri sejak tahun 1990 dengan nama PT
memasuki industri makanan ringan. Pada tahun 1994 perusahaan ini berganti
nama menjadi Indofood Sukses Makmur Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk
memiliki lima kelompok usaha yang saling melengkapi satu sama lain yaitu
pengolahan sayuran.
meliputi indomie, supermie, sarimi, sakura, mie pop, dan mie telur cap 3 ayam.
Pada kategori susu meliputi indomilk, cap enak, tiga sapi, kremer, mentega
52
ringan meliputi chitato, qtela, jetz, cheetos, chiki, lays, doritos, trenz, dueto, dan
rumahan, kecap manis indofood, bumbu spesial indofood, dan indofood bumbu
racik. Pada kategori nutrisi dan makanan khusus meliputi promina, sun, govit
sagon cereai, dan gowell. Pada kategori minuman meliputi ichi ocha, club,
fruitamin cocobit, dan indofood freiss. Pada kategori tepung meliputi cakra
kembar, segitiga biru, kunci biru, lencana merah, dan taj mahal. Pada kategori
pasta meliputila fonte. Pada kategori minyak dan lemak yang dapat dimakan
meliputi bimoli, bimoli spesial, delima, happy soya iol, palmia multiguna
Tbk:
Alamat kantor : Sudirman Plaza, Indofood Tower lt. 27, Jl Jend. Sudirman
Website : www.indofood.com
ini didirikan melalui penggabungan 6 perusahaan semen yang pada sata itu
dan perdagangan.
semen komposit portland (PCC) tiga roda, semen portland biasa (OP) tiga roda,
semen sumur minyak (OWC) tiga roda, semen putih tiga roda, acian putih TR-30
tiga roda, beton siap-pakai, dan agregat. Berikut adalah susunan pengurus
Alamat kantor : Wisma Indocement Lantai 13, Jl Jend. Sudirman Kav 70-
71, Jakarta
Website : www.indocement.co.id
Kalbe Farma Tbk didirikan sejak tahun 1966. Perusahaan ini telah
berkembang dari operasi yang awalnya sederhana yang dimulai dari garasi
kesehatan yang terintegrasi melalui empat devisi bisnis yaitu devisi obat, devisi
kesehatan konsumen, devisi nutrisi dan devisi distribusi dan logistik. Di pasar
Adapun produk-produk dari Kalbe Farma Tbk pada devisi nutrisi meliputi
fitchips, blackmores, extra joss shake, hydro coco dan zee. Pada devisi produk
kesehatan meliputi komix herbal. Pada devisi obat meliputi generic drugs, hemapo
Website : www.kalbe.co.id
Semen Indonesia (Persero) Tbk sebelumnya bernama PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Pada
tanggal 8 juli 1991 saham semen Gresik tercatata di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya (yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN
pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
semen portland tipe I, semen portland tipe II, semen portland tipe V, special
blended cement (SBC), dan portland slag cement. Berikut adalah susunan
Jakarta Selatan
Website : www.sig.did
Sri Rejeki Isman Tbk berdiri sejak tahun 1966 yang didirikan oleh H.M
Lukminto sebagai perusahaan tradisional yang berada di pasar Klewer, Solo. Pada
tahun 1968 Sri Rejeki Isman Tbk berhasil membuka pabrik cetak pertamanya
yang menghasilkan kain putih dan berwarna di Solo. Saat ini Sri Rejeki Isman
seluas 79 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sri Rejeki Isman Tbk memiliki
dan garmen.
Adapun produk-produk dari Sri Rejeki Isman Tbk meliputi benang, kain
mentah, kain jadi dan pakaian jadi. Berikut adalah susunan pengurus Sri Rejeki
Isman Tbk:
Website : www.sritex.co.id
56
nama awal Lever’s Zeepfabrieken N.V yang berlokasi di daerah Angke, Jakarta
Utara. Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan fast moving
mulai go public pada tahun 1982 dan sampai sekarang sahamnya masih terus aktif
mencakup produk bidang foods & refreshment, home care dan personal care.
Adapun produk-produk dari Unilever Indonesia Tbk pada bidang foods &
paddlepop, royco, seru, sariwangi, wall’s taste joy dan hellman’s. Pada bidang
home care meliputi cif, domestos, molto, rinso, sunlight, super pel, vixal dan
wipol. Pada bidang personal care meliputi axe, citra, clear, closeup, dove, fair and
rexona, sunsilk, tresemme, vaseline, zwitsal dan love beauty and planet.
Alamat kantor : Graha Unilever BSG Green Office Park Kav 3, jl BSD
Website : www.unilever.com
57
Tabel 4.2
Rata-Rata Kepemilikan Manajerial Di Perusahaan Yang Dijadikan
Sampel
Rata-
Tahun
No Kode Perusahaan Rata
2014 2015 2016 2017 2018
Astra
0,0049 0,0049 0,0049
1 ASII International 0,00491 0,00496 0,00492
1 1 1
Tbk.
GGR Gudang 0,0672 0,0672 0,0672
2 0,06728 0,06728 0,06728
M Garam Tbk. 8 8 8
HM
3 HMSP Sampoerna 0 0 0 0 0 0
Tbk.
Indofood
CBP Sukses
4 ICBP 0 0 0 0 0 0
Makmur
Tbk.
Indofood
Sukses 0,0001 0,0001 0,0001
5 INDF 0,00016 0,00016 0,00016
Makmur 6 6 6
Tbk.
Indocement
Tunggal
6 INTP 0 0 0 0 0 0
Prakarsa
Tbk.
Kalbe Farma 0,0008 0,0008 0,0008
7 KLBF 0,00080 0,00080 0,00080
Tbk. 0 0 0
Semen
Indonesia 5,9006 5,9006 5,9691
8 SMGR 5,90068 5,90068 5,91437
(Persero) 8 8 4
Tbk.
Sri Rejeki
9 SRIL 0 0 0 0 0 0
Isman Tbk.
Unilever
10 UNVR Indonesia 0 0 0 0 0 0
Tbk.
Sumber: Data Yang Diolah, 2020
manajerialnya masih kurang dengan rata-rata nilai 0 hal itu menunjukan bahwa
manajerial yang paling tinggi berada pada perusahaan Semen Indonesia (Persero)
Tabel 4.3
Rata-Rata Kepemilikan Institusi Di Perusahaan Yang Dijadikan Sampel
Tahun Rata-
No Kode Perusahaan
2014 2015 2016 2017 2018 Rata
Astra International 9,99 9,99 9,99
1 ASII 9,999 9,999 9,999
Tbk. 9 9 9
Gudang Garam 7,55 7,55 7,55
2 GGRM 7,554 7,554 7,554
Tbk. 4 4 4
HM Sampoerna 0,92 0,92 0,92
3 HMSP 0,925 0,925 0,925
Tbk. 5 5 5
Indofood CBP
0,80 0,80 0,80
4 ICBP Sukses Makmur 0,805 0,805 0,805
5 5 5
Tbk.
Indofood Sukses 0,50 0,50 0,50
5 INDF 0,500 0,500 0,500
Makmur Tbk. 0 0 0
Indocement
0,51 0,51 0,51
6 INTP Tunggal Prakarsa 0,510 0,510 0,510
0 0 0
Tbk.
0,56 0,56 0,56
7 KLBF Kalbe Farma Tbk. 0,569 0,569 0,569
9 9 9
Semen Indonesia 0,51 0,51 0,51
8 SMGR 0,510 0,510 0,511
(Persero) Tbk. 0 0 5
Sri Rejeki Isman 0,66 0,66 0,60
9 SRIL 0,660 0,603 0,637
Tbk. 0 0 0
Unilever Indonesia 9,88 9,88 9,88
10 UNVR 9,885 9,885 9,885
Tbk. 5 5 5
Sumber: Data Yang Diolah, 2020
berada pada perusahaan Astra International Tbk dengan nilai rata-rata 9,999 hal
terbanyak dimiliki institusi lebih utamanya institusi asing yang memiliki hampir
institusional paling rendah berada pada perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk
dengan nilai rata-rata 0,500 hal itu menunjukan cukup rendahnya saham yang
Tabel 4.4
Rata-Rata Nilai Perusahaan Di Perusahaan Yang Dijadikan Sampel
Tahun Rata-
No Kode Perusahaan
2014 2015 2016 2017 2018 Rata
Astra International
1 ASII 2,60 1,92 2,54 2,15 1,79 2,20
Tbk.
Gudang Garam
2 GGRM 3,66 2,78 3,27 4,04 3,28 3,41
Tbk.
HM Sampoerna 27,3 13,6 14,5 16,1
3 HMSP 16,11 17,55
Tbk. 5 6 1 3
Indofood CBP
4 ICBP Sukses Makmur 5,26 4,79 5,61 5,11 4,93 5,14
Tbk.
Indofood Sukses
5 INDF 1,45 1,05 1,55 1,43 1,18 1,33
Makmur Tbk.
Indocement
6 INTP Tunggal Prakarsa 3,96 3,44 2,23 3,29 2,33 3,05
Tbk.
7 KLBF Kalbe Farma Tbk. 9,30 5,66 6,01 5,97 4,34 6,26
Semen Indonesia
8 SMGR 4,09 2,46 1,91 1,93 1,47 2,37
(Persero) Tbk.
Sri Rejeki Isman
9 SRIL 1,19 1,89 1,07 1,30 1,00 1,29
Tbk.
Unilever Indonesia 45,0 58,4 46,6 82,4
10 UNVR 65,64 59,69
Tbk. 3 8 7 4
Sumber: Data Yang Diolah, 2020
60
periode 2014-2018 yang dijadikan sampel rata-rata nilai perusahaan paling tinggi
berada pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk dengan nilai rata-rata 59,69 hal
itu menunjukan bahwa harga saham dan jumlah saham yang beredar pada
perusahaan unilever Indonesia Tbk terbilang tinggi dan banyak yang terus
rendah berada pada perusahaan Sri Rejeki Isman Tbk dengan nilai rata-rata 1,29
hal itu dikarenakan harga saham pada perusahaan sri rejeki isman tbk rendah dan
karakteristik sampel yang digunakan dalam sebuah penelitian agar lebih mudah
dipahami (Muchson, 2017: 7). Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini
menggunakan nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi pada variabel
Tabel 4.5
Hasil Uji Statistik Deskriptif
menjadi sampel dalam penelitian ini pada periode 2014-2018 menujukkan bahwa:
Nilai minimum pada variabel nilai perusahaan sebesar 1,00, nilai maximum
sebesar 82,44, nilai rata-rata (maen) sebesar 10,2290, dengan standar deviasi
maximum sebesar 0,07, nilai rata-rata (maen) sebesar 0,0073, dengan standar
Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di
dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat
harus dipenuhi pada model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) agar
model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga. Regresi Ordinary Least
asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji
Smirnov. Adapun hasil yang telah diolah oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Sig (2-tailed) sebesar 0,171 > 0,05 yang berarti data dalam penelitian ini
terdistribusi normal.
(DW). Adapun hasil yang telah diolah oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Durbin Watson (DW)
tingkat signifikansi 0,05. Jumlah sampel (n) = 50, jumlah variabel independen (k
= 2), nilai dL (batas bawah) = 1,5035, nilai dU (batas atas) = 1,5849. Oleh karena
itu, nilai dU < DW < 4-dU atau 1,5849 < 1,701 < 2,4151. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
scatterplot. Adapun hasil yang telah diolah oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Gambar 4.8
Hasil Uji Scatterplot
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat adanya pola yang jelas
pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10.
Adapun hasil yang telah diolah oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinieritas
variabel > 0,10 dan VIF dari kedua variabel < 10. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada kedua variabel bebas dalam penelitian
ini. Berdasarkan syarat uji asumsi klasik regresi linear, bahwa model regresi linear
yang baik adalah yang terbebas dari adanya multikolinieritas. Dengan demikian,
berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka model dalam penelitian
Institusional (X2) terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan (Y) dengan
Tabel 4.10
memiliki nilai koefisien regresi sebesar (-0,411) bernilai negatif yang artinya
perusahaan.
institusional memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,655 bernilai positif yang
perusahaan.
(X1) dan Kepemilikan Institusional (X2) terhadap variabel dependen yaitu Nilai
Perusahaan (Y). Adapun hasil yang telah diolah oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
66
Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dianalisis bahwa nilai R hitung sebesar 0,614
dan nilai koefisien determinasi atau R Square adalah sebesar 0,377 atau sama
0,377 atau 37,7 %. Sedangkan sisanya (100% - 37,7% = 62,3 %) dipengaruhi oleh
variabel lain diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
Secara Parsial.
Secara Parsial.
Untuk menjawab hipotesis dalam peneletian ini maka dilakukan uji parsial dan
uji simultan
67
Uji parsial digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel
Tabel 4.12
Coefficients
memiliki nilai koefisien regresi sebesar (-0,411) bernilai negatif dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 yang artinya variabel kepemilikan
Parsial.
institusional memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,655 bernilai positif dan
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya variabel kepemilikan
Parsial.
68
Tabel 4.13
Anova
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Sig hitung sebesar 0,000.
Karena nilai sig hitung lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05 maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan kedua
4.9 Pembahasan
4.9.1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis secara parsial (uji t), diperoleh
nilai signifikansi variabel kepemilikan manajerial sebesar 0,002 yang artinya nilai
tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan sebesar 0,05.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anandhayu Mahatma
antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan disebabkan oleh insentif yang
satu penyebab masalah keagenan dapat terjadi jika proporsi kepemilikan saham
oleh manajemen kurang dari seratus persen. Dalam keadaan ini, manajer
perusahaan, hal itu menunjukan pasar bereaksi secara negatif atas kepemilikan
nilai perusahaan,.
pemegang saham dengan cara meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai
berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dan pemilik manajer
secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
ini bertentangan dengan teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) yang
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis secara parsial (uji t), diperoleh
nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan sebesar
0,05. Dengan nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,655. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
dilakukan oleh Ni Putu Wida dan I Wayan Suartana (2014), dimana hasil
penting dalam mengatasi konflik keagenan yang terjadi antara pihak manajer dan
pemegang saham. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiarto (2011:54) yang
oleh investor institusional diperoleh dari jumlah suara yang signifikan sebagai
informasi dan yang kedua memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan
pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perushaan. Adanya
monitoring ini juga akan menjamin kemakmuran bagi para pemegang saham.
penyelewengan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang akan berdampak pada
Nilai Perusahaan
dengan uji f diketahui bahwa nilai f-hitung 14,201 > f-tabel 4,05, dengan nilai
probabilitas 0,000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat
perusahaan dengan besarnya pengaruh yang didapat pada analisis regresi linear
berganda yaitu pada R Square adalah sebesar 0,377 atau sama dengan 37,7%.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Defy Kurnia Julianti
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tutut Suhartanti (2014), dimana hasil
pembeli (investor) jika suatu saat perusahaan tersebut akan dijual. Perusahaan
yang menerbitkan sahamnya di pasar modal, harga yang diperjual belikan di bursa
secara maksimal jika harga saham perusahaan meningkat (Maurice, 2001: 34).
Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi keuntungan pemegang saham
sehingga keadaan ini akan sangat diminati oleh investor karena dengan
nilai yang meningkat. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai pasar wajar
bursa yang tercermin dalam listing price. Ada banyak faktor yang dapat
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan
yang telah diuraikan pada bab IV mengenai pengaruh kepemilikan manajerial dan
a. Berdasarkan hasil dari analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
saham yang dimiliki oleh pihak manajer atau manajemen dalam perusahaan
memiliki pengaruh yang kurang begitu baik karena investor akan cenderung
b. Berdasarkan hasil dari analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Semakin besar saham yang dimiliki oleh pihak institusi maka akan semakin
kepemilikan saham oleh manajer dan kepemilikan saham oleh institusi secara
75
76
5.2 Saran
pemegang saham lainnya dan tidak dianggap negatif oleh investor. Dan fokus
DAFTAR PUSTAKA
Jensen, Meckling. 1976. “Theory of the firm: Managerial Behavior, Agency Costs
and Ownership structure”.
Jensen, Michael C. and Meckling, William H. 1976. “Theory of the Firm:
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of
Financial Economics 3: 308 – 313.
Walsh. 2004. Key Management Ratios Edisi ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Wardani, Hermuningsih . (2011). Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai
perusahaan dengan kinerja keuangan dan kebijakan hutang sebagai
variabel intervening.
Wening, Kartikawati. 2009. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan.
Wida, Ni Pu., dan I Wayan Suartana. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Dan Kepemilikan Institusional Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi 9
(3). h.575-590.