Oleh :
Fira Amarlia A
M. Ravi Pragawan
M. Baroq Gilang R
Dosen Pembimbing :
Wiyono, Drs.,M.M
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio optimal saham saham perusahaan yang terdapat
di Indeks LQ-45 selama periode Februari 2019 – Juli 2019. Metode yang digunakan adalah Model Indeks
Tunggal dengan melakukan analisis kandidat saham apa yang dilakukan dalam teori portofolio, distribusi
dana, berapa % masing-masing saham pembentuk portofolio, berapa tingkat risiko dari portofolio
tersebut dan berapa tingkat return dari portofolio tersebut .
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dunia investasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap investasi saham memang meningkat. Masyarakat indonesia mulai sadar
akan pentingnya melakukan investasi terutama investasi saham. Banyaknya saham yang ditawarkan di
bursa efek membuat calon investor kebingungan untuk memilih mana saham yang tepat untuk mereka
beli. Membeli saham yang tepat akan memperkecil resiko yang ada. Para investor harus melakukan
manajemen portofolio untuk menghasilkan perhitungan portofolio yang beresiko rendah. Disini kami
dapat menghitung Analisis portofolio optimal menggunakan model indeks tungal, indeks tunggal
merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan Excess Return to Beta (ERB) terhadap cutt off
point (Ci). Kami memilihan periode pada penelitian ini adalah pada periode Februari 2019 sampai
dengan Juli 2019 yang dianggap representatif terhadap kondisi terkini saham-saham pada Indeks LQ-45.
SAHAM
Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.
Pemilik saham juga memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya. Dengan memegang saham, maka individu maupun badan bisa mengeklaim kepemilikan
pada suatu perusahaan terbuka. Daftar saham indeks Februari 2019 sampai Juli 2019 yaitu (ADHI),
ADRO, AKRA, ANTM, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, BRPT, BSDE, CPIN, (ELSA), ERAA, EXCL, GGRM,
HMSP, ICBP, INCO, INDF, INDY, INKP, INTP, ITMG, JSMR, KLBF, LPPF, MEDC, MNCN, PGAS, PTBA,
PTPP, PWON, SCMA, SMGR, SRIL, TKIM, TLKM, TPIA, UNTR, UNVR, WIKA, (WSBP), WSKT.
PORTOFOLIO
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa real assets maupun
financial assets yang hakekat pembentukannya adalah untuk mengurangi risiko dengan cara
diversivikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternative investasi yang berkolerasi
negative (2015:59).
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi
searah dengan indeks pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin
berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.
Indeks LQ 45
Indeks LQ45 adalah indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas
perdagangan tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Perhitungan portofolio optimal didasarkan pada sebuah angka yang menentukan apakah suatu sekuritas
termasuk dalam portofolio optimal tersebut. Berdasarkan Model Indeks Tunggal, angka tersebut dapat
dihitung dengan rasio antara excess return to beta. Secara matemaatis rasio ini dinyatakan sebagai
berikut : ERBi = E ( Ri ) – RBR
βi
σei2
Bi = βi 2
σei2
3) Menghitung cut-off point (Ci) Dengan rumus: Ci = σM 2 ∑ Aj i j=1
1+σM 2 ∑ Bj
2
4) Menghitung resiko saham dengan rumus : σi2= β 1 +σei2
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi.
Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Dengan
demikian, diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan. Menghitung cut-off point
(Ci) Dengan rumus: Ci = σM 2 ∑ Aj i j=1
1+σM 2 ∑ Bj
Portofolio optimal akan berisi aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva
dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Dengan demikian,
diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB .
Proporsi Dana
Setelah aktiva-aktiva yang membentuk portofolio optimal telah ditentukan selanjutnya adalah
menentukan berapa besar proporsi masing-masing aktiva tersebut di dalam portofolio optimal. Hasil
perhitungan dalam menentukan berapa besar proporsi dana yang dialokasikan pada masing-masing
aktiva dalam portofolio optimal.
Kesimpulan
Terkait dengan proporsi dari masing-masing saham portofolio optimal hendaknya dieksekusi dengan
simulasi harga saham terkini sehingga dapat diketahui kinerja aktiva dalam portofolio optimal tersebut.
Dan agar dibentuk beberapa portofolio optimal lagi berdasarkan model indeks tunggal dengan
menggunakan indeks lainnya yang ada di Bursa Efek Indonesia untuk diukur dan dibandingkan kinerja
dari masing-masing portofolio optimal yang terbentuk.