Subnet Mask atau Netmask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID
dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Bit
yang menunjukkan Network ID diset 1 dan bit yang menunjukkan Host ID diset 0.
Suatu IP Address 192.168.0.1/27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit sisanya sebagai
Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet Mask dari IP Address tersebut
adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224.
Contoh Soal 1 :
Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah
Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.
Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?
Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000 atau
255.255.255.224, maka:
1. 1. Jumlah Subnet,
1. Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet
4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat
3 sama dengan 8 buah subnet
1. 2. Jumlah Host,
1. Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka
0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2
pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
1. 3. Blok Subnet,
1. Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama
dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali
5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti
ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
1. Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet) kita langsung aja buat tabel
lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut:
contoh soal 2 :
CIDR /17 sampai /24 perhitunganya sama persis dengan subnetting kelas C, cuma permainannya pada
oktet ke 3.
karena CIDR yang di pakai dalam range /17 sampai /24, blok subnet kita mainkan di oktet ke tiga
Jumlah subnet = 2 pangkat x, (x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet terakhir subnet mask)
jadi jumlah subnet adalah 2 pangkat 2 = 4 subnet
Jumlah Host per subnet = 2 pangkat y dikurangi 2 (y adalah jumlah binary 0 pada 2 oktet terakhir subnet
mask)
jadi jumlah Host per subnet adalah 2 pangkat 14 dikurangi 2 = 16.382 Host
Blok subnet = 255 dikurangi angka desimal oktet ke 3 subnet mask
blok subnet-nya = 256-192 = 64, 64+64 = 128, 128+64 = 192
jadi jumlah seluruh blok subnet = 0,64,128,192
blok subnet ke 1 = 172.16.0.0
blok subnet ke 2 = 172.16.0.64
blok subnet ke 3 = 172.16.0.128
blok subnet ke 4 = 172.16.0.192
Karena CIDR yang di pakai dalam range /25 sampai /30, blok subnet kita mainkan di oktet ke 2, namun
setelah oktet ke tiga berjalan maju 1,2,3,4 dan seterusnya
Jumlah subnet = 2 ^ x, (x adalah banyaknya binary 1 pada dua oktet terakhir subnet mask)
jadi jumlah subnet adalah 2 pangkat 9 = 512 subnet
jadi jumlah Host per subnet adalah 2 pangkat 7 dikurangi 2 = 126 Host
Blok subnet = 255 dikurangi angka desimal oktet ke 3 subnet mask
jadi blok subnet-nya = 256-128 = 128
jadi jumlah seluruh blok subnet = 0,128 (namun setelah oktet ke tiga berjalan maju 0,1,2,3,4, sampai
255)
ok, kita majukan dulu oktet ketiga.
172.16.0.x
172.16.1.x
172.16.2.x
172.16.3.x
sampai…
172.16.255.x
setelah oktet ke 3 maju, sekarang kita masukkan blok subnet yaitu angka 0 dan 128.
172.16.0.0 dan 172.16.0.128
172.16.1.0 dan 172.16.1.128
172.16.2.0 dan 172.16.2.128
172.16.3.0 dan 172.16.3.128
172.16.255.0 dan 172.16.255.128
————– + —————— +
256 subnet dan 256 subnet ========= 512 subnet
List-nya seperti ini:
Blok Subnet ke 1 = 172.16.0.0
Blok Subnet ke 2 = 172.16.0.128
Blok Subnet ke 3 = 172.16.1.0
Blok Subnet ke 4 = 172.16.1.128
Blok Subnet ke 5 = 172.16.2.0
Blok Subnet ke 6 = 172.16.2.128
Blok Subnet ke 7 = 172.16.3.0
Blok Subnet ke 8 = 172.16.3.128
Sampai…
Blok Subnet ke 511 = 172.16.255.0
Blok Subnet ke 512 = 172.16.255.128
Host dan broadcast yang valid sebagai berikut:
Subnetting kelas A
Subnet mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pada kelas A adalah semua subnet mask
mulai /8 sampai /30.
sebenarnya konsepnya sama dengan kelas C dan B. yang membedakan hanya di OKTET mana kita
mainkan blok subnet.
kelas C di oktet ke 4 (terakhir)=kelas B di oktet ke 3 dan 4 (2 oktet terakhir)
kelas A di oktet ke 2,3 dan 4 (3 oktet terakhir)
misal 10.0.0.0/16
analisa-nya:
10.0.0.0
kelas A (karena oktet pertama dalam range 1-126)
/16 = 255.255.0.0 = 11111111.11111111.00000000.00000000
contoh lain:
1. Diketahui : Network awal adalah 172.16.16.0/22
Ditanyakan : Buat menjadi 3 subnetwork !
Jawab:
> Tentukan range network awal :
Jumlah IP awal= 2^10 = 1024 IP
Jadi jaraknya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.155
> Tentukan panjang setiap subnetwork:
Panjang subnet= Jumlah host/IP awal : jumlah subnet
Panjang subnet= 1024:4 = 256
Jadi panjang setiap subnetwork-nya adalah 256 host setara dengan masking /24
> Berikan alokasi IP Address untuk setiap subnetworknya:
1. 172.16.16.0/24 - 172.16.16.255/24
2. 172.16.17.0/24 - 172.16.17.255/24
3. 172.16.18.0/24 - 172.16.18.255/24
4. 172.16.19.0/24 - 172.16.19.255/24
*Penjelasan:
Kelemahan menggunakan CIDR adalah ada subnet ataupun host yang tidak terpakai (mubazir).
Contohnya pada soal nomor 1, yang diminta adalah 3 subnetwork. Tapi kenyataannya dengan cara CIDR
kita hanya bisa membuat jumlah subnetwork ke kelipatan 2 selanjutnya yaitu 4. Sehingga ada 1
subnetwork yang tidak terpakai.