KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam
perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok
sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok
keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.
Pembelajaran kelas X dan XI jenjang Pendidikan Menengah Kejuruhan yang disajikan
dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi materi
pembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterapilan dalam
menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, dan sikap sebagai
makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui
pemanfaatan yang bertanggung jawab.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia
dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan
menyesuaikan daya serp siswa dengan ketersediaan kegiatan buku ini. Guru dapat
memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan
relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan
dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-
mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam
rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045)
i
Modul Pemetaan Lahan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ I
DAFTAR ISI........................................................................................................................ II
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................V
BAGIAN 1. PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Deskripsi.......................................................................................................... 1
B. Prasyarat......................................................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan......................................................................................2
D. Tujuan Akhir.....................................................................................................2
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar...........................................................3
F. Peta Konsep....................................................................................................5
BAGIAN 2 PEMBELAJARAN...........................................................................................6
Kegiatan Belajar 1.1 Dasar-dasar Pemetaan Lahan Pertanian (36 Jam pelajaran).....7
A. Tujuan Pembelajaran.......................................................................................7
B. Aktivitas Belajar Siswa.....................................................................................7
C. Rangkuman...................................................................................................31
D. TUGAS.......................................................................................................... 35
E. Tes Formatif...................................................................................................35
F. Penilaian Diri..................................................................................................36
i
Modul Pemetaan Lahan
E. Tes Formatif.................................................................................................103
F. Penilaian Diri................................................................................................103
Kegiatan Belajar 2.1 Manganalisis Sumber Kesalahan pada Kegiatan Survei dan
Pemetaan Lahan (18 jam pelajaran)........................................................................110
A. Tujuan Pembelajaran...................................................................................110
B. Aktivitas Belajar Siswa.................................................................................110
C. Rangkuman..................................................................................................130
D. TUGAS........................................................................................................ 133
E. Tes Formatif.................................................................................................133
F. Penilaian Diri................................................................................................134
i
Modul Pemetaan Lahan
A. Tujuan Pembelajaran...................................................................................215
B. Aktivitas Belajar Siswa.................................................................................215
C. Rangkuman..................................................................................................242
D. TUGAS........................................................................................................ 245
E. Tes Formatif.................................................................................................245
F. Penilaian Diri................................................................................................246
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................253
GLASORIUM.................................................................................................................. 254
INDEKS........................................................................................................................... 256
i
Modul Pemetaan Lahan
DAFTAR GAMBAR
v
Modul Pemetaan Lahan
v
Modul Pemetaan Lahan
v
Modul Pemetaan Lahan
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Pertanyaan Pengenalan dan Pengoperasian Alat Survei dan Pemetaan
Lahan.................................................................................................................. 42
Tabel 2. Tabel Data........................................................................................................... 61
Tabel 3. Kerangka Kisi-kisi soal......................................................................................106
Tabel 4. Daftar pertanyaan berkaitan menganalisis sumber kesalahan dalam kegiatan
pemetaan.......................................................................................................... 112
Tabel 5. Daftar Pertanyaan berkaitan konsep jarak.........................................................142
Tabel 6. Koreksi pada beberapa kemiringan lahan.........................................................149
Tabel 7. Pengolahan Data Pengukuran Beda Tinggi Memanjang dengan Theodolit.......241
v
Modul Pemetaan Lahan
BAGIAN 1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku mata pelajaran Pemetaan Lahan Pertanian 1 adalah salah satu buku
mata pelajaran bagi peserta didik SMK/MAK bidang Keahlian Mekanisasi
Pertanian Paket Keahlian Teknik Tanah dan Air Kelas 11 Semester 1. Buku ini
berisi tentang materi pelajaran yang berkaitan dengan pemetaan lahan
pertanian, meliputi Pengenalan Survei dan Pemetaan Lahan, Menganalisis
Kesalahan pada Kegiatan Pemetaan Lahan Pertanian, Pengukuran Kerangka
Peta.
Dalam buku ini, materi pelajaran disajikan secara berurutan dan dilengkapi
sesuai dengan materi yang dipelajari, sehingga diharapkan peserta didik akan
tertarik untuk membacanya dan bisa lebih mudah untuk dipahami. Setelah
memahami uraian materi, peserta didik diminta untuk mencari informasi lain
untuk pengembangan materi yang ada di buku teks ini, serta melaksanakan
lembar kerja agar peserta didik terampil. Di akhir kegiatan pembelajaran,
peserta didik diminta mengerjakan evaluasi, untuk ketiga ranah, sikap,
pengetahuan, keterampilan.
B. Prasyarat
Dalam mempelajari buku teks ini, tidak diperlukan prasyarat tertentu. Namun
jika di dalam pembahasan suatu materi tertentu, yang membutuhkan
kompetensi lain yang diperlukan untuk mendukung pemahaman materi
pelajaran, maka kompetensi tersebut akan disajikan terlebih dahulu sebelum
membahas materi yang bersangkutan.
1
Modul Pemetaan Lahan
C. Petunjuk Penggunaan
1. Bacalah dan pahamilah buku teks ini secara berurutan dari kata pengantar
sampai Check kemampuan, fahami benar isi dari setiap babnya.
2. Setelah anda mengisi Check kemampuan, apakah anda termasuk kategori
yang perlu mempelajari buku teks ini? Apabila anda menjawab YA, maka
pelajari buku teks ini.
3. Untuk memudahkan belajar anda dalam mencapai kompetensi ini, maka
pelajari dahulu prosedur pembelajaran sampai anda memahami materi
pembelajaran. Bila ada yang kurang jelas tanyakan pada guru pembimbing
anda.
4. Kerjakan semua tugas-tugas yang ada dalam buku teks ini agar
kompetensi anda berkembang sesuai standar.
5. Buatlah rencana belajar anda, konsultasikan dengan guru dan institusi
penjamin mutu, hingga mendapat persetujuan.
6. Untuk meningkatkan kompetensi keterampilan, kerjakan Lembar Kerja.
Perhatikan Keselamatan Kerja
7. Jawablah Tes Formatif
8. Bersama dengan guru pembimbing dan teman sejawat, lakukan penilaian
kompetensi Anda.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari buku teks ini ini diharapkan peserta didik mampu
1. Menganalisis kegiatan survey dan pemetaan lahan pertanian.
2. Menganalisis kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan survey dan
pemetaan lahan.
3. Melakukkan Pengukuran Kerangka Dasar Pemetaan .
2
Modul Pemetaan Lahan
3
Modul Pemetaan Lahan
langsung.
4
Modul Pemetaan Lahan
F. Peta Konsep
5
Modul Pemetaan
BAGIAN 2 PEMBELAJARAN
BAB I. KONSEP DASAR PEMETAAN LAHAN PERTANIAN
Dalam Bab I ini Anda akan belajar tentang Pengantar Survei dan Pemetaan Lahan
Pertanian. Lahan pertanian merupakan tempat aktivitas manusia untuk melakukan
kegiatan budidaya, baik tanaman, ternak, perikanan, perkebunan dan lain-lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar lahan pertanian dapat digunakan
semaksimal mungkin dan dalam kondisi yang lestari perlu dilakukan perencanaan
yang matang dalam pemanfaatan lahan. Kegiatan survey dan pemetaan lahan
merupakan langkah awal dalam dalam menciptakan lahan yang lestari dan
berkelanjutan. Mari kita pelajari Survey dan Pemetaan Lahan Pertanian dengan
penuh semangat
6
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini Anda dapat :
Menganalisis tentang kegiatan survey dan pemetaan lahan pertanian
Menganalisis kesalahan-kesalahan dalam kegiatan pemetaan lahan
pertanian
Menyajikan hasil pengukuran kerangka dasar vertikal dan horizontal suatu
rencana peta lahan pertanian.
7
Modul Pemetaan
Sumber: http//1.bp.blogspot.com
Gambar 1. Lokasi persawahan yang tertata dengan rapi
8
Modul Pemetaan
2. Menanya
Apa informasi yang dapat Anda peroleh melalui kegiatan survey dan
pemetaan lahan ? Anda pasti ingin mengetahui lebih banyak tentang
kegiatan survey dan pemetaan lahan. Kembangkan rasa ingin tahu Anda
tersebut, dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan kegiatan survey dan pemetaan lahan serta Gambar 1.1 di atas.
Seperti apa fungsi survey dan pemetaan lahan pertanian dalam
perencanaan tata guna lahan. Diskusikan dengan teman-teman dalam
kelompok belajar Anda untuk mengembangkan sebanyak mungkin
informasi yang ingin Anda ketahui tentang survey dan pemetaan lahan
pertanian. Tuliskan pertanyaan Anda dalam tabel berikut ini :
No Pertanyaan
Setelah Anda merumuskan rasa ingin tahu tentang Pengantar Survey dan
Pemetaan Lahan Pertanian, cobalah besama dengan teman Anda dalam
kelompok untuk mendiskusikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
9
Modul Pemetaan
3. Mengumpulkan Informasi
a. Pengertian Pemetaan Lahan Pertanian
Untuk menbantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
berikut ini disampaikan pembahasan tentang Pengertian Survey dan
Pemetaan Lahan Pertanian. Survei dan pemetaan lahan merupakan
dua kegiatan yang biasanya dilakukan oleh seorang perencana
pengelolaan lahan. Survei biasanya dikenal dengan istilah lain
pengukuran atau ukur wilayah, yaitu kegiatan untuk mengukur dan
mencari data-data lahan, seperti kondisi tinggi rendahnya permukaan
lahan (topografi) dan tata guna lahan yang ada saat ini. Pekerjaan
pengukuran lahan meliputi pengambilan/pemindahan data-data dari
lapangan untuk dipindahkan ke kertas atau bidang datar berupa
gambar atau peta. Atau kegiatan sebaliknya yaitu memindahkan
gambar ke lapangan yang dikenal dengan istilah stake out.
1
Modul Pemetaan
Sumber: http//andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 2. Skala peta
1
Modul Pemetaan
Skala Grafis
Skala grafis atau skala garis skala bar yaitu skala yang
ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi-bagi dalam
bagian yang sama, dimana setiap bagian menunjukkan
satuan panjang yang sama.
Skala grafik atau skala garis merupakan skala yang
bersifat fleksibel dibanding dengan skala numerik maupun
skala verbal. Jika suatu peta diperbesar atau diperkecil
menggunakan mesin fotokopi, kamera, scanner, maka
gambar skala grafis akan mengikuti perubahan tersebut.
Berbeda halnya dengan skala numerik atau verbal, jika
peta diperbesar atau diperkecil, maka tulisan gambar skala
numerik atau verbal tidak berubah.
Sumber: http://forumraspala.at.ua
Gambar 3. Contoh jenis-jenis skala grafis
1
Modul Pemetaan
Sumber: http://1.bp.blogspot.com
Gambar 4. Simbol arah utara yang biasa dipakai pada
peta
d) Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili
kenampakan objek atau benda yang ada di permukaan bumi.
Dalam penggambarannya, simbol harus ditempatkan sesuai
pada lokasi kenampakan pada peta utama, dan penjelasan
atau keterangannya ditempatkan pada legenda. Agar dapat
1
Modul Pemetaan
o
Sumber : https://andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 5. Contoh simbol budaya
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 6. Contoh kenampakan alam
1
Modul Pemetaan
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 7. Simbol garis
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 8. Simbol titik
1
Modul Pemetaan
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 9. Contoh simbol area
e) Legenda Peta
Legenda adalah keterangan berupa simbol-simbol yang ada
pada peta agar peta mudah dipahami oleh pembaca.
Penempatan legenda peta biasanya di bagian atas sebelah
kanan peta utama.
1
Modul Pemetaan
Sumber: https//belajargeodenganhendri.files.wordpress.com
Gambar 10. Contoh legenda peta
f) Warna peta
Warna peta mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membedakan berbagai unsur yang terdapat dalam peta.
Warna-warna yang biasa dipakai dalam peta antara lain:
Hitam adalah warna yang digunakan untuk menunjukkan
batas administrasi, lettering, maupun detail hunian (tempat
tinggal).
Biru adalah yang digunakan untuk menunjukkan tubuh air,
seperti sungai, danau, serta laut. Warna biru yang biasa
dipakai adalah gradasi warna biru muda hingga biru tua
mununjukkan tingkat kedalaman dari tubuh air. Semakin
tua warna birunya, maka semakin dalam tubuh air tersebut.
Hijau adalah warna yang digunakan untuk menunjukkan
dataran rendah, vegetasi atau tumbuhan, serta hutan.
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
Sumber: http//enhilmy.files.wordpress.com
Gambar 11. Garis bujur dan Lintang pada
2
Modul Pemetaan
koordinat, yaitu unsur absis (X) dan unsur ordinat (Y). Absis
menyatakan jarak suatu titik terhadap sumbu X, sedangkan
ordinat merupakan jarak titik terhadap sumbu Y. Salib sumbu
XY tergantung pada sistem koordinat yang digunakan.
i) Garis Tepi
Garis tepi atau border peta adalah garis yang terletak di bagian
tepi peta dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung
garis yang berdekatan. Biasanya garis ini dibuat rangkap dua
dan tebal.
4) Jenis-jenis Peta
Secara umum peta dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa
jenis, misalnya berdasarkan isi peta, skala peta, nilai data, dan
sifat data yang ditampilkan pada peta. Berdasarkan isinya, peta
dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu peta umum dan peta
khusus.
Peta umum merupakan peta yang berisikan semua kenampakan
bumi secara umum, baik kenampakan alami maupun kenampakan
buatan manusia. Jenis-jenis peta umum antara lain yaitu:
2
Modul Pemetaan
Sumber: http//andimanwno.files.wordpress.com
Gambar 13. Contoh peta kartografi pulau Kalimantan
2
Modul Pemetaan
Sumber : http//4.bp.blogspot.com
Gambar 14. Contoh peta dunia
2
Modul Pemetaan
3) Titik-titik Detail
Pengukuran titik detail adalah pengukuran titik-titik untuk
menggambarkan kondisi dan situasi daerah yang diukur. Dalam
pengukuran titik detail prinsipnya adalah menentukan koordinat
dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat horizontal dan vertikal.
Metode yang digunakan dalam pengukuran titik-titik detail adalah
2
Modul Pemetaan
2) Perencanaan
Kegiatan survey dan pemetaan biasanya dilakukan jauh dari lokasi
dimana surveyor berada, oleh sebab itu, agar kegiatan survey dan
pemetaan dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan
perencanaan yang matang. Adapun jenis-jenis kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan survei dan pemetaan, adalah
sebagai berikut:
a) Menentukan bentuk kerangka, ketelitian dan penempatan
patok, serta kerapatan titik-titik kerangka (batas wilayah
survey).
b) Identifikasi dan menyiapkan peralatan ukur dan peralatan
tambahan yang akan digunakan
2
Modul Pemetaan
4) Pengukuran
Pengukuran daerah yang disurvei, dilaksanakan sesuai ketentuan
yang dibuat pada perencanaan pengukuran.
5) Mengolah Data
Data hasil kegiatan survey dan pemetaan yang diperoleh dari
pengukuran di lapangan, selanjutnya diolah. Adapun kegiatan
pengolahan data hasil pengukuran adalah sebagai berikut, yaitu:
a) Menghitung dan membuat koreksi hasil ukuran.
b) Mereduksi hasil ukuran.
c) Menghitung data titik kontrol, misalnya jarak, beda tinggi
dan sudut.
d) Menghitung koordinat dan ketinggian.
2
Modul Pemetaan
a. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik, diharapkan Anda dapat
menganalisis sebuah peta yang disediakan dan dapat memberikan
komentar tentang peta tersebut.
b. Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik mengidentifikasi peta dapat dilakukan secara
individual atau berkelompok. Sebelum anda melaksanakanan praktik
ini fahami materi tentang Pengantar Survei dan Pemetaan Lahan.
c. Keselamatan Kerja
1) Gunakan pakaian praktik dan peralatan keselamatan kerja
2) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3) Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat,
sebelum menggunakannya.
3
Modul Pemetaan
e. Langkah Kerja
1) Siapkan diri Anda dan kelompok untuk melaksanakan kegiatan
praktik.
2) Identifikasi peta yang ada atau disediakan dengan mengacu
pada prinsip pembuatan peta.
3) Diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok.
4) Buatlah laporan hasil praktik Anda berkaitan tentang peta
yang Anda identifikasi.
5) Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelas.
5. Mengasosiasi/Menalar
Anda baru saja mempelajari tentang Konsep Dasar Pemetaan Lahan
Pertanian dan praktik menganalisis peta. Bandingkan komponen-
komponen yang ada pada peta dengan apa yang telah Anda pelajari. Jika
terdapat perbedaan, diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok
dan guru Anda.
C. Rangkuman
Peta adalah visualisasi hasil pengukuran dan penggambaran berbagai hal
yang berkaitan dengan permukaan bumi yang dilaksanakan secara langsung
maupun tidak langsung. Peta dapat memberikan gambaran tentang berbagai
hal, seperti kondisi permukaan lahan, tata guna lahan, kondisi geologis dan
sebagainya.
Berdasarkan peta yang akan dihasilkan, maka kegiatan survei atau
pengukuran untuk pemetaan lahan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu (1) pengukuran topografi, (2) pengukuran kadaster, (3) pengukuran teknik
sipil, (4) pengukuran fotogrametri dan (5) pengukuran hidrografi.
Sebuah peta harus dapat menggambarkan kondisi fisik yang ada, sehingga
dalam pembuatannya harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu judul peta,
skala peta, orientasi atau petunjuk arah peta, simbol-simbol yang diguanakan,
3
Modul Pemetaan
legenda peta, warna peta, lettering (huruf yang digunakan), posisi lokasi
daerah peta (gratikul) dan tahun pembuatan.
3
Modul Pemetaan
LEMBAR REFLEKSI
Nama :
NIS :
Kelas/Semester :
3
Modul Pemetaan
3
Modul Pemetaan
D. TUGAS
1. Tugas Individu
a. Carilah pengertian atau definisi survey dan pemetaan dari buku atau
dari internet !
b. Persyaratan apa yang harus dimiliki oleh seorang surveyor ?
c. Apa yang dimaksud dengan geodetic surveying (survey geodesi) dan
survey bidang datar (plane surveying).
d. Carilah aturan atau standar tentang Pemetaan Tata Guna Lahan.
e. Carilah contoh SOP (standard operational procedure) yang dimiliki
suatu lembaga atau perusahaan bidang survey dan pemetaan lahan.
2. Tugas Kelompok
Buatlah makalah tentang Identifikasi Sebuah Peta Lahan dan Presentasikan
hasil laporan kelompok Anda di depan kelas.
E. Tes Formatif
Sebelum Anda mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi berikutnya, harus
mengerjakan soal-soal yang ada pada tes formatif ini. Kerjakan secara individu
dalam kertas jawaban dan kumpulkan sebagai bahan portfolio penilaian untuk
Anda.
a. Apakah yang dimaksud dengan peta ?
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peta tata guna lahan ?
c. Berdasarkan skala, peta dibedakan menjadi… dan jelaskan!
d. Jelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam
membuat sebuah peta?
e. Jelaskan jenis-jenis ukuran kertas gambar beserta ukurannya ?
f. Jelaskan komponen-komponen sebuah peta !
g. Apa yang dimaksud dengan skala peta ?
3
Modul Pemetaan
F. Penilaian Diri
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang akan dinilai, serta
indikator keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah
penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
1. Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus
dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain :
a. Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
b. Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap
Kompetensi Dasar (KD)
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini
dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut:
3
Modul Pemetaan
Sangat jarang 1
4. Kedisiplinan Kedisiplinan dalam menjaga Observasi
keselamatan kerja sesuai aktivitas
Stándar baku peserta didik
Sangat disiplin 5 dalam
Disiplin 4 melaksanakan
Kadang-kadang 3 kegiatan
Kurang disiplin 2
Tidak disiplin 1
Total Skor 4 - 20
3
Modul Pemetaan
2. Penilaian Pengetahuan
Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah peserta didik
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian
tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para
gurusebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk
mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang
akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes
tertulis yang dinilai cocok.
c. Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda,
uraian singkat, studi kasus dan lain-lain
d. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal
3
Modul Pemetaan
3. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang
harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut :
a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan
perubahan perilaku sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan.
b. Soal dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan
dinilai dan dapat menggunakan metode penilaian keterampilan yang
tepat.
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan test ini dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal.
3
Modul Pemetaan
Program Remedial
Diantara pertanyaan yang terdapat dalam uji komptensi kegiatan belajar 1.1,
mungkin saja ada beberapa materi yang belum dapat Anda kuasai dengan
baik. Untuk itu silahkan Anda pelajari kembali materi tersebut, dan jawab
pertanyaan yang relevan dengan materi tersebut, guna memenuhi
kompetensi yang diharapkan pada kegiatan pembelajaran 1.1.
4
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini Anda dapat :
Mengenal alat-alat yang digunakan dalam kegiatan survey dan pemetaan
lahan pertanian.
Menyetel alat-alat survey dan pemetaan lahan pertanian.
Mengoperasikan alat-alat survey dan pemetaan lahan pertanian.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com
Gambar 15. Survei dan pengukuran lahan pertanian
4
Modul Pemetaan
2. Menanya
Apa informasi yang dapat Anda peroleh melalui pengamatan gambar di
atas? Apakah Anda sudah mengenal alat-alat survey dan pemetaan
lahan, dan dapat mengope-rasikannya dengan baik? Anda pasti ingin tahu
lebih banyak tentang alat survey dan pemetaan lahan serta
mengoperasikan. Kembangkanlah rasa keingintahuan Anda tersebut dan
rumuskan keingintahuan Anda tersebut dalam bentuk pertanyaan setelah
mengamati gambar tersebut. Apa saja alat-alat survey dan pemetaan
lahan yang digunakan, bagaimana mengoperasikannya? Tuliskan secara
individual pertanyaan tersebut dalam tabel pertanyaan berikut.
4
Modul Pemetaan
1) Peralatan lapangan
Peralatan survei lapangan adalah jenis-jenis peralatan yang
digunakan untuk kegiatan pengukuran dan pengambilan data di
lapangan. Ada jenis-jenis peralatan yang biasa digunakan di
lapangan antara lain:
a) Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja
berdasarkan gaya medan magnet. Pada kompas selalu
terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya.
Magnet biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat
magnet penunjuk tersebut berada dalam keadaan bebas,
maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Pada
saat kedudukan jarum penunjuk dalam keadaan bebas, ini
yang dijadikan dasar dalam pengukuran sudut dengan
kompas.
(1) Bagian-bagian kompas
Secara umum kompas terdiri dari 4 komponen, yaitu jarum
kompas, Piringan bacaan sudut, dan skala sudut dan
rumah kompas.
(a) Jarum Kompas atau Jarum Magnet
Jarum kompas adalah bagian penting dari kompas
tersebut. Jarum kompas ini dijaga agar tidak berkarat
dengan menggunakan minyak bening atau ada yang
4
Modul Pemetaan
4
Modul Pemetaan
Sumber: http//img.alibaba.com
Gambar 16. Kompas Prisma
4
Modul Pemetaan
Sumber: http//www.google.com
Gambar 17. Kompas silva
4
Modul Pemetaan
4
Modul Pemetaan
Sumber: www.kaskus.co.id
Gambar 18. Kompas biasa
4
Modul Pemetaan
5
Modul Pemetaan
5
Modul Pemetaan
Sumber: www.google.com
Gambar 19. Unting-unting (Plum bob)
5
Modul Pemetaan
Sumber: http://www.asia.ru/spirit_level.jpg
Gambar 20. Penyipat datar tukang kayu
Sumber : www.fao.org
Gambar 21. Penggunaan Penyipat Datar Tukang Kayu
Sumber: http://ecx.images-amazon.com
Gambar 22. Jalon
Jalon terbuat dari batang kayu bulat atau bambu atau batang
logam yang lurus dengan ukuran diameter 3 sampai 4 cm dan
5
Modul Pemetaan
Sumber: www.fao.org
Gambar 23. Penggungan jalon untuk menandai titik
5
Modul Pemetaan
e) Patok
Patok digunakan untuk menandai titik-titik tertentu di lapangan.
Patok dapat dibuat dengan berbagai jenis bahan, misanya
kayu, potongan pohon atau cabang, atau patok beton. Patok
kayu biasanya digunakan untuk menandai titik-titik sementara
di lapangan pada saat pengukuran, sehingga untuk
pengukuran diperlukan banyak patok. Patok kayu yang biasa
dipakai berukuran 40 sampai 60 cm, tergantung dari jenis
pekerjaan survei yang dilakukan. Pemasangan patok harus
tertancap kuat di atas tanah dengan posisi tegak lurus dan
terlihat dengan jelas.
Sumber: www.fao.org
Gambar 24. Patok kayu
Sumber: www.radarjogja.co.id
Gambar 25. Pemasangan patok sementara
5
Modul Pemetaan
Sumber: https://31.media.tumblr.com
Gambar 26. Patok titik referensi pengukuran (bench mark)
PU
Sumber: http://arsip.tembi.net
Gambar 27. Patok beton triangulasi
5
Modul Pemetaan
Sumber: http://www.lenteratimur.com
Gambar 28. Patok batas Negara
f) Mistar Ukur
Mistar ukur adalah sebatang kayu lurus yang memiliki panjang
bervariasi dari 2 meter sampai 5 meter yang diberi skala
ukuran. Skala ukuran pada mistar ukur biasanya digunakan
ukuran sentimeter, desimeter dan meter.
Sumber: www.fao.org
Gambar 29. Mistar Ukur
5
Modul Pemetaan
Sumber: http://www.gpsmurah.com
Gambar 30. Rol meter
5
Modul Pemetaan
Sumber: www.google.com
Gambar 31. Pengukuran dengan rol meter
6
Modul Pemetaan
i) Abney level
Abney level survei ini sangat berguna untuk menentukan
dengan cepat perbedaan elevasi di lapangan, terutama jika
kondisi lahan berbukit, jika presisi besar tidak diperlukan.
Abney level terdiri dari tabung persegi, dengan ukuran sekitar
16 sampai 1,5 cm. Alat ini juga dilengkapi dengan lensa
objektif untuk pengamat, benang silang pengamatan horisontal
di ujung lensa obyektif, gelembung udara (nivo penyipat datar),
cermin sudut 45°, dan busur berskala.
Sumber: http//www.google.com
Gambar 32. Abney Level
6
Modul Pemetaan
=-16O
Jarak miring
28 m
Sumber: http//t2.gstatic.com
Gambar 33. Pengukuran kemiringan lahan dengan Abney level
j) Payung Survey
Payung survey biasa digunakan atau memiliki fungsi sebagai
pelindung dari panas dan hujan untuk alat ukur itu sendiri.
Karena bila alat ukur sering kepanasan atau kehujanan,
6
Modul Pemetaan
Sumber: http://t0.gstatic.com
Gambar 34. Payung survey
k) Rambu Ukur
Rambu ukur (target rod) adalah alat bantu yang digunakan
untuk pengambilan data bacaan dilapangan. Bentuk fisiknya
berupa mistar dengan panjang (pada umumnya) tiga meter
sampai lima meter, Ukuran lebarnya 4 cm dan skala
pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter,
sentimeter, dan milimeter. Memiliki skala di dua sisi—sisi
kanan dan sisi kiri dan bercat hitam putih atau merah putih.
Rambu terbuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi
lapangan biasanya terbuat dari kayu keras, campuran
6
Modul Pemetaan
Sumber: http://www.google.com
Gambar 35. Rambu Ukur
6
Modul Pemetaan
Sumber: www.gopixpic.com
Gambar 36. Cara memegang rambu ukur
6
Modul Pemetaan
Sumber: http//4.bp.blogspot.com/
Gambar 37. Pembacaan rambu ukur
6
Modul Pemetaan
l) Tripot/Kaki tiga
Tripot atau kaki tiga adalah alat yang digunakan untuk
membantu agar theodolite atau penyipat datar dapat berdiri
tegak meskipun diletakkan pada suatu landasan yang cukup
miring. Sesuai namanya mempunyai tiga kaki yang terbuat dari
besi, aluminium atau kayu.
Sumber: http//www.google.com
Gambar 38. Komponen tripot secara umum
Sumber: http//t3.gstatic.com
Gambar 39. Berbagai jenis tripot
6
Modul Pemetaan
m) Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan
untuk mengukur titik-titik di lapangan dalam arah posisi vertikal
dan horizontal. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teropong
jarak jauh (teleskop) yang ditempatkan pada suatu plat datar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar
mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan dapat
membaca sudut mendatar (horizontal).
Selain itu teropong pada theodolite dipasang pada piringan
kedua dan dapat diputar mengelilingi sumbu horisontal,
sehingga memungkinkan dapat membaca sudut tegak
(vertical). Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi. Di dalam theodolit skala sudut yang
dapat dibaca bisa sampai pada satuan sekon (detik),
tergantung pada jenis dan tipenya.
Sumber: https://cwienn.files.wordpress.com
Gambar 40. Konstruksi Theodolite
6
Modul Pemetaan
Sumber: http://muftysaid.files.wordpress.com
Gambar 41. Sumbu-sumbu pada theodolite
6
Modul Pemetaan
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/
7
Modul Pemetaan
Sumber: https//cwienn.files.wordpress.com
Gambar 43. Konstruksi Theodolite Repetisi
7
Modul Pemetaan
7
Modul Pemetaan
Sumber: http://www.geoshackdirect.com
Gambar 44. Theodolite Digital
7
Modul Pemetaan
Bagian–bagian Theodolit
Pengoperasian Theodolite
Ada 4 persyaratan yang harus dipenuhi sebelum theodolite dipakai,
yaitu :
Sumbu I harus tegak lurus dengan sumbu II (dengan menyetel
nivo tabung dan nivo kotaknya).
Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II.
Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala
tegak.
7
Modul Pemetaan
Penyetelan Theodolit:
Dirikan statif pada lahan yang ditetapkan.
Pasang theodolite diatas kepala statif dengan mengikatkan
landasan theodolite dan sekrup pengunci di kepala statif.
Stel nivo kotak dengan cara:
Putarlah sekrup A, B secara bersama-sama hingga gelembung
nivo bergeser kearah garis sekrup C. (lihat gambar A)
Putarlah sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo
bergeser ketengah (lihat gambar B).
Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.
Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo
tabung dengan cara memutar teropong ke segala arah.
7
Modul Pemetaan
Sumber: http://t2.gstatic.com
Gambar 45. Alat Penyipat Datar (level)
7
Modul Pemetaan
Sumber: http://t2.gstatic.com
Gambar 46. Pengukuran menyipat datar
7
Modul Pemetaan
Sumber: http//www.google.com
Gambar 47. Penyipat Datar Tipe Dumpy Level
7
Modul Pemetaan
http://www.usedsurvey.com
Gambar 48. Contoh Penyipat datar type jungkit
7
Modul Pemetaan
Sumber: http://www.google.com
Gambar 49. Penyipat datar otomatis
8
Modul Pemetaan
Sumber : https://www.hofstragroup.com
Gambar 50. Skerup penyetel datar
8
Modul Pemetaan
8
Modul Pemetaan
Sumber: http://202.67.224.132
Gambar 51. Penggaris belimbing rotring
b) Kertas kalkir
Kertas kalkir adalah kertas tembus pandang yang biasanya
digunakan oleh para desainer untuk merancang desain atau
gambar. Dengan adanya kertas kalkir ini para pendesain dapat
8
Modul Pemetaan
Sumber : http//www.google.com
Gambar 52. Kertas kalkir
c) Busur derajat/Protactor
Busur derajat atau protractor adalah sebuah alat yang bisa
digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Busur
sederhana biasanya berupa cakram separuh (180 O) atau
cakram penuh (360O). Alat ini sudah digunakan sejak ribuan
tahun yang lalu dalam ilmu geometri. Untuk kepentingan
pembuatan peta, penggunaan busur derajat penuh atau 360 O,
akan lebih memudahkan bagi penggunanya.
8
Modul Pemetaan
Sumber : https://trisetie.files.wordpress.com
Gambar 53. Busur 360O
d) Komputer
Berbagai jenis komputer, baik PC atau laptop saat ini banyak
digunakan untuk membantu dalam pembuatan gambar-
gambar peta, misalnya dengan menggunakan software-
sofware tertentu AutoCAD, Arcview, Surfer dan lain-lain.
8
Modul Pemetaan
1) Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan ini, diharapkan Anda dapat
mengenal dan menggunakan alat-alat survey dan pemetaan lahan.
2) Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik mengidentifikasi alat-alat pembuatan peta dapat
dilakukan secara individual atau berkelompok. Sebelum anda
melaksanakanan praktik ini, yang harus Anda lakukan adalah
Baca materi Pengenalan Alat Survei dan Pemetaan Lahan.
3) Keselamatan Kerja
a) Gunakan pakaian praktik dan peralatan keselamatan kerja
b) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c) Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
5) Langkah Kerja
a) Siapkan diri Anda dan kelompok untuk melaksanakan kegiatan
praktik.
b) Identifikasi alat pembuatan peta yang disediakan.
c) Jelaskan masing-masing kegunaan alat tersebut.
d) Diskusikan dalam kelompok Anda.
e) Buatlah laporan hasil praktik Anda dan presentasikan.
8
Modul Pemetaan
6) Langkah Kerja
a) Siapkan diri Anda dan kelompok untuk melaksanakan kegiatan
praktik.
b) Identifikasi peta yang ada atau disediakan dengan
mengacu pada prinsip pembuatan peta.
c) Diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok.
d) Buatlah laporan hasil praktik Anda berkaitan tentang peta
yang Anda identifikasi.
e) Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelas.
8
Modul Pemetaan
1) Tujuan
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda
dapat mengenal alat penyipat datar, bagian-bagian serta fungsinya
untuk memudahkan Anda meng-gunakannya dalam pengukuran.
2) Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik mengenal alat penyipat datar dan bagian-bagian
dapat dilakukan secara individual. Tapi jika Anda memerlukan
orang lain yang dapat membantu Anda dan sebagai teman diskusi
sebaiknya anda bekerja dalam kelompok. Oleh karena itu maka
sebelum anda melaksanakan praktik ini ada beberapa hal yang
dilakukan :
a) Baca dan fahami terlebih dahulu teori Alat Penyipat datar!
b) Baca buku manual alat penyipat datar!
c) Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu,
minimal 2 orang dan maksimal 5 orang;
d) Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga
masing-masing individu mendapat pengalaman nyata dari
kegiatan praktik ini.
e) Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar!
8
Modul Pemetaan
4) Keselamatan Kerja
a) Gunakan pakaian praktik!
b) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya!
c) Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya!
5) Langkah Kerja
a) Siapkan Anda dan kelompok Anda untuk melaksanakan
kegiatan praktik!
b) Siapkan lahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktik,
usahakan lahan yang datar dan dalam keadaan bersih (bebas
dari semak belukar)!
c) Siapkan semua alat yang akan dipergunakan!
d) Dirikan tripot di atas tanah, dan perkokoh kedudukan tripot
dengan menginjak kaki tripot sehingga kedudukannya kokoh!
e) Gambarkan tripot yang sudah dipasang, buatlah gambar sket
tripot, atau copy gambar tripot!
f) Perhatikan dan kenali bagian tripot, tunjukkan dan jelaskan!;
kepala tripot, fungsinya ....
sekerup pengunci pada kepala tripot, fungsinya ....
sepatu tripot (tripot shoe), fungsinya ....
sekrup pengunci kaki tripot, fungsinya ....
g) Pasang alat penyipat datar pada kepala tripot, gambarkan sket
atau gunakan kamera yang ada pada HP Anda untuk
memotret alat penyipat datar yang telah terpasang pada
kepala tripot!
h) Perhatikan bagian-bagian alat penyipat datar, dan gunakan
buku manual alat penyipat datar!
i) Tunjukkan masing-masing bagian alat penyipat datar berikut,
dan jelaskan fungsinya!:
8
Modul Pemetaan
9
Modul Pemetaan
1) Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
menyetel alat penyipat datar sehingga siap digunakan untuk
pengukuran.
2) Prasyarat
Untuk melaksanakan kegiatan praktik menyetel alat penyipat datar,
Anda harus mengenal bagian-bagian alat penyipat datar berserta
fungsinya.
3) Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik menyetel alat penyipat datar dapat dilakukan secara
individual. Tapi jika Anda memerlukan orang lain yang dapat
membantu Anda dan sebagai teman diskusi sebaiknya anda bekerja
dalam group. Oleh karena itu maka sebelum anda melaksanakanan
praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
Baca dan pahami terlebih dahulu teori Alat Penyipat datar
Baca buku manual alat penyipat datar
Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, anggota
kelompok harus berganti tugas/peran sehingga masing-masing
individu mendapat pengalaman nyata dari kegiatan praktik ini.
Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
9
Modul Pemetaan
c) Payung
d) Buku catatan
5) Keselamatan Kerja
a) Gunakan pakaian praktik
b) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c) Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
6) Langkah Kerja
a) Siapkan Anda dan kelompok Anda untuk melaksanakan kegiatan
praktik.
b) Siapkan lahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktik,
usahakan lahan yang datar dan dalam keadaan bersih (bebas dari
semak belukar)
c) Siapkan semua alat yang akan dipergunakan.
d) Letakkan statif/tripot di atas tanah yang datar dan bersih dari
semak-semak.
e) Perpanjang kaki tripot/statif setinggi tubuh Anda untuk, agar Anda
dapat melaksanakan kegiatan praktik dengan nyaman, kemudian
kunci dengan mengeraskan skerup penguncinya.
f) Dirikan di atas tanah, dan buka kaki tripot sehingga membentuk
segitiga sama sisi, perkokoh kedudukan tripot dengan menginjak
kaki tripot sehingga mencengkram tanah dengan kokoh. Atur
kedudukan kepala tripot agar posisinya datar atau hampir datar.
g) Letakkan alat penyipat datar di atas kepala tripot, dan kunci
dengan memutar sekrup penguncinya.
h) Lihat kedudukan gelembung udara pada nivo, putar sekerup
pendatar (3 buah) agar posisi gelembung udara pada nivo masuk
ke dalam tanda bulatan gelembung nivo.
9
Modul Pemetaan
9
Modul Pemetaan
1) Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengenal alat theodolite, bagian-bagian serta fungsinya untuk
memudahkan Anda menggunakannya dalam pengukuran.
2) Prasyarat
Untuk melaksanakan kegiatan praktik mengenal Theodolit, Anda
menggunakan buku manual alat tersebut.
3) Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik menyetel alat penyipat datar dapat dilakukan secara
individual. Tapi jika Anda memerlukan orang lain yang dapat
membantu Anda dan sebagai teman diskusi sebaiknya anda bekerja
dalam group, minimal 2 orang. Oleh karena itu maka sebelum anda
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
a) Baca dan fahami terlebih dahulu teori Theodolit.
b) Baca buku manual Theodolit
c) Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
d) Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga masing-
masing individu mendapat pengalaman nyata dari kegiatan praktik
ini.
e) Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
4) Keselamatan Kerja
a) Gunakan pakaian praktik
b) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
9
Modul Pemetaan
6) Langkah Kerja
a) Siapkan Anda dan kelompok Anda untuk melaksanakan kegiatan
praktik.
b) Siapkan lahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktik,
usahakan lahan yang datar dan dalam keadaan bersih (bebas dari
semak belukar).
c) Siapkan semua alat yang akan dipergunakan.
d) Dirikan tripot di atas tanah, dan perkokoh kedudukan tripot dengan
menginjak kaki tripot sehingga kedudukannya kokoh.
e) Gambarkan tripot yang sudah dipasang, buatlah gambar sket
tripot, atau copy gambar tripot.
f) Perhatikan dan kenali bagian tripot, tunjukkan dan jelaskan ;
kepala tripot, fungsinya ..............
sekerup pengunci pada kepala tripot, fungsinya .........
sepatu tripot (tripot shoe), fungsinya ..............
sekrup pengunci kaki tripot, fungsinya ......
g) Pasang alat theodolit pada kepala tripot, gambarkan sket atau
gunakan kamera yang ada pada HP Anda untuk memotret
theodolit yang telah terpasang pada kepala tripot.
h) Perhatikan bagian-bagian theodolit, dan gunakan buku manualnya.
9
Modul Pemetaan
j) Letakkan rambu ukur, dan pasang pada posisi tegak dengan jarak
kira-kira 10 meter dari alat.
k) Arahkan teropong penyipat datar ke rambu ukur, lihat bayangan
rambu ukur pada lensa objektif, jika bayangan rambu ukur kurang
jelas, perjelas dengan memutar sekerup fokus perlahan-lahan,
sehingga bayangan rambu ukur terlihat jelas dan dapat membaca
angka-angka yang terbidik.
l) Perhatikan pada bayangan rambu yang terlihat, adakah terlihat
benang silang ?, jika tidak terlihat, putar sekrup pada lensa okuler,
kekiri atau ke kanan perlahan-lahan, sehingga benang silang
terlihat, benang atas, tengah dan benang bawah.
9
Modul Pemetaan
m) Baca dan catat, benang atas (BA), benang tengah (BT) dan
benang bawah (BB).
n) Baca bacaan sudut vertikal dan horizontal sampai pada skala
nonius (derajat, menit dan sekon).
o) Kemasi alat-alat yang Anda gunakan, bersihkan, dan kembalikan
ke tempatnya semula.
p) Buatlah laporan hasil praktik Anda dan beri komentar mungkin
Anda terhadap hasil praktik.
9
Modul Pemetaan
1) Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
menyetel theodolit sehingga siap digunakan untuk pengukuran.
2) Prasyarat
Untuk melaksanakan kegiatan praktik menyetel Theodolit, Anda harus
mengenal bagian-bagian alat penyipat datar berserta fungsinya.
3) Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik menyetel Theodoilt dapat dilakukan secara individual.
Tapi jika Anda memerlukan orang lain yang dapat membantu Anda
dan sebagai teman diskusi sebaiknya anda bekerja dalam group,
minimal 2 orang. Oleh karena itu maka sebelum anda
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
a) Baca dan fahami terlebih dahulu teori Theodolit.
b) Baca buku manual Theodolit.
c) Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang.
d) Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga masing-
masing individu mendapat pengalaman nyata dari kegiatan praktik
ini.
e) Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar.
4) Keselamatan Kerja
a) Gunakan pakaian praktik
b) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c) Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
9
Modul Pemetaan
6) Langkah Kerja
a) Siapkan Anda dan kelompok Anda untuk melaksanakan kegiatan
praktik.
b) Siapkan lahan yang akan digunakan untuk kegiatan praktik,
usahakan lahan yang datar dan dalam keadaan bersih (bebas
dari semak belukar).
c) Siapkan semua alat yang akan dipergunakan.
d) Letakkan statif/tripot di atas tanah yang datar dan bersih dari
semak-semak.
e) Perpanjang kaki tripot/statif setinggi tubuh Anda untuk, agar Anda
dapat melaksanakan kegiatan praktik dengan nyaman, kemudian
kunci dengan mengeraskan skerup penguncinya.
f) Dirikan di atas tanah, dan buka kaki tripot sehingga membentuk
segitiga sama sisi, perkokoh kedudukan tripot dengan menginjak
kaki tripot sehingga mencengkram tanah dengan kokoh. Atur
kedudukan kepala tripot agar posisinya datar atau hampir datar.
g) Letakkan Theodolit di atas kepala tripot, dan kunci dengan
memutar sekrup penguncinya.
h) Lihat kedudukan gelembung udara pada nivo kotak, putar
sekerup pendatar (3 buah) agar posisi gelembung udara pada
nivo masuk ke dalam tanda bulatan gelembung nivo, cek juga
kedudukan nivo tabung apakah sudah berada di tengah.
i) Jika posisi gelembung udara telah masuk ke tanda bulatan, putar
teropong theodolit ke arah mana saja. Jika posisi gelembung
9
Modul Pemetaan
3. Mengasosiasi/Menalar
Anda baru saja mempelajari tentang Pengenalan dan Pengoperasian
Alat Survei dan Pemetaan Lahan Pertanian dan praktik pengenalan
dan Pengoperasiannya. Jika Anda mempunyai pengalaman atau kiat-
kiat dalam menyetel dan mengoperasikan alat pemetaan lahan buatlah
dalam bentuk tulisan dan sampaikan di depan kelas.
C. Rangkuman
Ada berbagai macam peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan
survei dan pemetaan lahan pertanian, baik peralatan yang canggih dan
modern, maupun peralatan tradisional. Secara garis besar, peralatan
survei dan pemetaan lahan pertanian dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok, yaitu alat-alat yang digunakan untuk mengambil data di
lapangan dan alat-alat yang digunakan di laboratorium untuk pengolahan
data dan penggambaran peta.
Sebelum menggunakan alat-alat tersebut, seorang surveyor terlebih
dahulu harus mengenal lebih dahulu, mampu menyetel dan
mengoperasikan.
1
Modul Pemetaan
LEMBAR REFLEKSI
Nama :
NIS :
Kelas :
2. Bagaimana tanggapan Anda terhadap materi/bahan ajar yang disajikan oleh guru
sudah sesuaikah dengan yang Anda diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal anda?)
………………………….………………………………………………………………………
…..………………………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan belajar yang telah dirancang oleh
guru? ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….……
...…………………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………………………
1
Modul Pemetaan
5. Apakah Anda dapat menangkap penjelasan/instruksi yang diberikan oleh guru dengan
baik? ………….………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..………………
……………………………………………………………………………………………………
8. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang digunakan oleh guru sudah dapat
meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran yang disampaikan?
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………… ……………………
9. Apakah metode praktikum yang digunakan oleh guru mudah dipahami oleh Anda?
……………………………………………………………………………………………………
..…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
1
Modul Pemetaan
D. TUGAS
1. Tugas Individu
a. Buatlah catatan ringkas tentang pengenalan dan pegoperasian alat
survey dan pemetaan dan kumpulkan sebagai bahan portfolio Anda.
b. Tuliskan alat-alat survey dan pemetaan lahan yang belum Anda
ketahui cara pengoperasiannya, sampaikan kepada guru Anda
sebagai bahan evaluasi.
2. Tugas Kelompok
Buatlah laporan kegiatan praktikum untuk masing-masing alat dan lembar
kerja yang dipraktikan. Diskusikan dalam kelompok kerja Anda dan
kumpulkan sebagai bahan penilaian portfolio Anda.
E. Tes Formatif
Sebelum Anda mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi berikutnya, harus
mengerjakan soal-soal yang ada pada tes formatif ini. Kerjakan secara individu
dalam kertas jawaban dan kumpulkan sebagai bahan portfolio penilaian untuk
Anda.
1. Apakah fungsi jalon dalam pemetaan dan bagaimana cara
pengoperasiannya ?
2. Apakah fungsi rambu ukur dalam pemetaan dan bagaimana cara
pengoperasiannya?
3. Apakah fungsi tripot dalam pemetaan dan bagaimana cara
pengoperasiannya ?
4. Jelaskan persyaratan penyetelan alat penyipat datar dan theodolite?
5. Jelaskan komponen theodolite dan alat penyipat datar serta fungsinya?
F. Penilaian Diri
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk
1
Modul Pemetaan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang dinilai serta indikator
keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
1. Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus
dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain :
a. Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
b. Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap
Kompetensi Dasar (KD)
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini
dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut:
1
Modul Pemetaan
2. Penilaian Pengetahuan
Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah siswa
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian
tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para guru
sebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk
mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang
akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes
tertulis yang dinilai cocok.
c. Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda,
uraian singkat, studi kasus dan lain-lain
1
Modul Pemetaan
3. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang
harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut :
a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan
perubahan perilaku sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan.
b. Soal dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan
dinilai dan dapat menggunakan metode penilaian keterampilan yang
tepat.
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan test ini dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal.
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Program Remedial
1
Modul Pemetaan
Dalam Bab II ini Anda akan belajar tentang Menganalisis Sumber Kesalahan
dalam Kegiatan Survei dan Pemetaan Lahan. Ada 3 sumber yang
menyebabkan kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan lahan
pertanian, yaitu alam, manusia dan alat atau instrument yang dipakai. Sifat-
sifat kesalahan dalam kegiatan pengukuran dapat dikelompokkan menjadi 3
jenis, yaitu kesalahan sistematik, kesalahan acak dan kesalahan besar
(blunder).
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini Anda dapat :
Menganalisis sumber-sumber kesalahan dalam kegiatan survei dan
pemetaan lahan pertanian.
Menganalisis jenis-jenis kesalahan pada kegiatan survei dan pemetaan
lahan
Mengurangi kesalahan dalam kegiatan survei dan pemetaan lahan
pertanian
Sumber: http://www.google.com
Gambar 54. Bacaan Rambu Ukur
1
Modul Pemetaan
2. Menanya
Apa informasi dan kompetensi yang akan dapat Anda peroleh melalui
kegiatan Menganalisis sumber kesalahan dalam kegiatan survei dan
pemetaan lahan? Anda pasti ingin mengetahui lebih banyak tentang
menganalisis sumber kesalahan dalam kegiatan survei dan pemetaan
lahan. biasakan dan kembangkan rasa ingin tahu Anda tersebut, dengan
cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin yang dapat
Anda buat yang berkaitan dengan kegiatan Menganalisi Sumber
Kesalahan dan Kegiatan Survei dan Pemetaan Lahan. Diskusikan dengan
teman-teman dalam kelompok belajar Anda untuk mengembangkan
sebanyak mungkin informasi yang ingin Anda ketahui tentang
Mennganallisis Sumber Kesalahan dalam Kegiatan Survei dan Pemetaan
Lahan. Tuliskan pertanyaan Anda dalam tabel berikut ini :
1
Modul Pemetaan
3. Mengumpulkan Informasi
a. Pengertian Kesalahan
Kesalahan adalah ketidaksesuaian suatu kondisi dengan keadaan
yang sebenarnya. Kesalahan banyak terjadi pada kegiatan
pengukuran, termasuk kegiatan survey dan pemetaan. Dalam kegiatan
survey dan pemetaan lahan, hampir dapat dipastikan bahwa
kesalahan pasti akan terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja
sehingga menyebabkan hasil pengkuran itu perlu mendapatkan
koreksi. Terjadinya kesalahan tidak bisa dihindari 100%, meskipun
dalam kegiatan tersebut kita sudah bekerja semaksimal mungkin
sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan.
b. Sumber Kesalahan dalam Survei dan Pemetaan Lahan
Kesalahan yang terjadi dalam kegiatan survey dan pemetaan lahan
pertanian, dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber, yaitu (1) kesalahan
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
b) Lengkungan Bumi
Bumi menurut para ahli adalah berbentuk bulat, seperti bola.
Sehingga demikian maka permukaan bumi bukanlah
merupakan bidang datar, tetapi merupakan bidang
melengkung. Hal dapat dilihat seperti Gambar 2.2.. berikut.
Sedangkan jika kita melakukan pengukuran, baik dengan alat
optis maupun alat sederhana, maka permukaan bumi
dianggap datar, seperti halnya garis cahaya. Dengan demikian
maka dalam pengukuran pasti ada terjadi kesalahan atau
perbedaan, meskipun dalam jarak yang kecil, permukaan bumi
bisa saja dianggap berupa bidang datar.
Sumber: Purwaamijaya
Gambar 55. Lengkung permukaan bumi
1
Modul Pemetaan
c) Getaran Udara
Pada saat matahari bersinar ke bumi, akan menghasilkan
panas. Akibatnya udara akan mengalami getaran. Pada saat
cahaya yang sampai ke bumi memantul, akan menyebabkan
terjadinya pemindahan hawa panas dari permukaan bumi ke
atas. Jika diamati melalui teropong theodolite atau penyipat
datar, maka bayangan rambu ukur yang terlihat melalui
teropong akan bergetar. Akibatnya pembacaan rambu ukur
tidak dapat dilakukan dengan teliti, terutama jika jarak
pengukuran jauh dan pengukuran dilakukan pada siang hari.
Untuk mengeliminasi kesalahan tersebut, maka yang harus
dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran dalam jarak
yang pendek, dan jangan melakukan pengukuran pada saat
matahari sedang bersinar penuh, jam 11.00 – 14.00.
1
Modul Pemetaan
Sumber: http//www.google.com
Gambar 56. Permukaan bumi tidak rata
g) Tiupan angin
Angin besar pengaruhnya terhadap pembacaan rambu ukur,
terutama jika angin bertiup dengan kencang, maka pemegang
rambu ukur tidak akan dapat bekerja secara maksimal untuk
mempertahankan ketegakan kedudukan rambu ukur.
Kedudukan rambu ukur akan miring ke kiri, ke kanan, ke
belakang atau ke depan sesuai dengan arah gerakan angin.
Padahal salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam
pengukuran adalah kedudukan rambu ukur yang harus benar-
benar dalam posisi tegak. Untuk megatasi hal tersebut, maka
sebaiknya pengukuran dihentikan jika kondisi angin bertiup
kencang atau pembacaan rambu dilakukan dengan cepat.
1
Modul Pemetaan
Sumber: Purwaamijaya
Gambar 57. Kedudukan rambu ukur yang miring akibat
angin
1
Modul Pemetaan
Sumber: http//www.google.com
Gambar 58. Kondisi garis bidik teropong tidak datar
1
Modul Pemetaan
Sumber: Purwaamijaya
Gambar 59. Pembacaan rambu ukur yang salah akibat
teropong tidak datar
1
Modul Pemetaan
Sumber: Purwaamijaya
Gambar 60. Titik nol rambu ukur tidak sama
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
x1 x2 x3...............xn
x n
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik, diharapkan Anda dapat
menentukan kondisi alat pemetaan yang baik, dan menemukan
sumber penyebab kesalahan yang terjadi dalam kegiatan survey dan
pemetaan.
B. Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik mengidentifikasi kondisi peralatan survey dan
pemetaan dapat dilakukan secara individual atau berkelompok.
Sebelum anda melaksanakanan praktik ini fahami materi tentang
Menganalisis sumber kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan
lahan.
C. Keselamatan Kerja
1) Gunakan pakaian praktik dan peralatan keselamatan kerja
2) Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3) Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat,
sebelum menggunakannya.
D. Alat dan Bahan
1. Berbagai peralatan survey dan pemetaan (Rambu ukur,
Theodolite, Penyipat Datar, Meteran, Kompas dan lain-lain).
2. Kaca pembesar
3. Buku catatan
1
Modul Pemetaan
E. Langkah Kerja
1) Siapkan diri Anda dan kelompok untuk melaksanakan
kegiatan praktik.
2) Identifikasi semua kondisi alat survey dan pemetaan yang
ada atau disediakan.
3) Temukan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab
terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan
saat melakukan kegiatan survey dan pemetaan lahan.
4) Diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok.
5) Buatlah laporan hasil praktik Anda berkaitan tentang peta
yang Anda identifikasi.
6) Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelas.
5. Mengasosiasi/Menalar
Anda baru saja mempelajari tentang Menganalisis Sumber Penyebab
Kesalahan pada Kegiatan Survei dan Pemetaan Lahan. Bandingkan hasil
yang diperoleh kelompok Anda dengan kelompok lainnya. Jika terdapat
perbedaan, diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok dan
Guru Anda. Buatlah rekomendasi untuk menghindari kesalahan yang
mungkin akan terjadi, jika menggunakan alat-alat tersebut.
C. Rangkuman
Kesalahan dalam kegiatan survei dan pemetaan lahan merupakan hal yang
tidak bisa dihindari. Hal ini karena disebabkan oleh 3 faktor utama, yaitu faktor
alat, faktor manusia dan faktor alat. Ada tiga sifat kesalahan yang terjadi, yaitu
(1) kesalahan sistematis, (2) kesalahan acak dan (3) kesalahan besar
(blunder).
1
Modul Pemetaan
LEMBAR REFLEKSI
Nama :
NIS :
Kelas :
2. Bagaimana tanggapan Anda terhadap materi/bahan ajar yang disajikan oleh guru
sudah sesuaikah dengan yang Anda diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal anda?)
………………………….………………………………………………………………………
…..………………………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan belajar yang telah dirancang oleh
guru?
…………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………….……
1
Modul Pemetaan
9. Apakah metode praktikum yang digunakan oleh guru mudah dipahami oleh Anda?
……………………………………………………………………………………………………
..…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
1
Modul Pemetaan
D. TUGAS
a. Tugas Individu
1) Carilah melalui internet atau buku referensi lainnya tentang penyebab
atau sumber-sumber yang menjadi penyebab kesalahan dalam
kegiatan survey dan pemetaan lahan.
2) Buatlah persyaratan-persyaratan tertentu dari 3 faktor penyebab
kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan lahan.
b. Tugas Kelompok
Buatlah makalah tentang Menganalisis Sumber Kesalahan dan cara
menanggulanginya pada salah satu alat survey dan pemetaan lahan, dan
kumpulkan makalah tersebut sebagai bahan penilaian portfolio kelompok
Anda.
E. Tes Formatif
Sebelum Anda mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi berikutnya, harus
mengerjakan soal-soal yang ada pada tes formatif ini. Kerjakan secara individu
dalam kertas jawaban dan kumpulkan sebagai bahan portfolio penilaian untuk
Anda.
1) Apakah yang dimaksud dengan kesalahan dalam kegiatan survey
dan pemetaan lahan?
2) Jelaskan penyebab-penyebab terjadinya kesalahan dalam kegiatan survey
dan pemetaan lahan pertanian?
3) Jelaskan sifat-sifat kesalahan yang terjadi dalam kegiatan survey dan
pemetaan lahan dan jelaskan bagaimana cara mengatasinya.
1
Modul Pemetaan
F. Penilaian Diri
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang dinilai serta indikator
keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
a. Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus
dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain :
1) Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
2) Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap
Kompetensi Dasar (KD)
3) Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini
dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut:
1
Modul Pemetaan
Sangat jarang 1
4. Kedisiplinan Kedisiplinan dalam menjaga Observasi
dalam keselamatan kerja sesuai aktivitas
menjaga Stándar baku peserta didik
Sangat disiplin 5 dalam
Disiplin 4 melaksanakan
Kadang-kadang 3 kegiatan
Kurang disiplin 2
Tidak disiplin 1
Total Skor 4-20
1
Modul Pemetaan
b. Penilaian Pengetahuan
Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah siswa
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian
tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para guru
sebagai berikut:
1) Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk
mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
2) Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang
akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes
tertulis yang dinilai cocok.
3) Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda,
uraian singkat, studi kasus dan lain-lain
4) Rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal
c. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang
harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut :
a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Program Remedial
Diantara pertanyaan yang terdapat dalam uji komptensi kegiatan
belajar ini, mungkin saja ada beberapa materi yang belum dapat Anda
kuasai dengan baik. Untuk itu silahkan Anda pelajari kembali materi
tersebut guna memenuhi kompetensi yang diharapkan pada kegiatan
pembelajaran bab ini.
1
Modul Pemetaan
Dalam Bab III ini Anda akan belajar tentang Kerangka Dasar Pemetaan Lahan
Pertanian. Ada 3 komponen dasar yang akan diukur pada saat melakukan
kegiatan survey dan pemetaan lahan pertanian, yaitu jarak, sudut dan beda tinggi.
Ketiga komponen dasar tersebut harus ditentukan pada saat kita melakukan
kegiatan survey dan pemetaan lahan pertanian. Karena berdasar data dari
ketiganya akan dilakukan pembuatan peta lahan yang diukur. Dalam pembuatan
peta, ada 3 kegiatan pengukuran yaitu pengukuran kerangka horizontal,
pengukuran kerangka vertical dan pengukuran titik detail.
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengamati
Memahami tentang lahan tidaklah sesederhana yang kita bayangkan.
Padahal kita sudah biasa melakukan pengukuran jarak, misalnya panjang
dan lebar kebun sekolah yang kita miliki. Jika kita diminta untuk mengukur
berapa ukuran luasan kebun sekolah yang digunakan untuk kegiatan
praktik penanaman sayuran. Dengan menggunakan rol meter atau
meteran biasanya kita ukur panjang dan lebar kebun tersebut dan hasilnya
adalah merupakan ukuran luas lahan yang dimaksud. Padahal kita tahu
benar kalau lahan yang kita miliki, apalagi kalau ukurannya cukup luas.
Bahwa yang kita ukur bukanlah ukuran sebenarnya, terutama kalau lahan
yang kita miliki topografinya beragam, ada yang datar da dan yang miring.
Maka sudah pasti ukuran luas yang kita ukur hanya dengan menggunakan
meteran, bukanlah hasil ukuran yang sebenarnya. Karena pada lahan
yang miring, jarak yang diukur adalah jarak miring. Lihat Gambar 3.1
berikut.
1
Modul Pemetaan
Sumber: http://sosekling.pu.go.id
Gambar 61. Lahan miring
2. Menanya
Kegiatan menanya merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh peserta didik, karena dengan bertanya akan memperoleh banyak
informasi dengan mudah. Apalagi bertanya tentang materi pembelajaran
yang sedang dipelajari, yaitu tentang jarak, tentunya akan sangat
membantu didalam memahami materi tersebut, jika Anda memiliki
kemampuan untuk bertanya.
Untuk membantu Anda memahami tentang materi jarak, sebaiknya Anda
membuat beberapa pertanyaan-pertanyaan tentang konsep jarak dalam
bentuk tabel berikut.
1
Modul Pemetaan
Setelah Anda merumuskan rasa ingin tahu Konsep tentang Jarak, cobalah
bersama dengan teman Anda dalam kelompok untuk mendiskusikan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3. Mengumpulkan Informasi
a. Pengertian Jarak
Jarak merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan pemetaan.
Dalam kegiatan pengukuran jarak yang biasa diperoleh adalah jarak
miring, sedangkan jika jarak tersebut akan digambarkan dalam peta,
maka jarak miring harus dirubah menjadi jarak datar. Jadi yang
dimaksud dengan jarak adalah jarak datar atau jarak horizontal.
Dengan mengetahui jarak datar dapat dihitung luasan suatu daerah
yang akan ditanami. Apalagi jika dalam kegiatan pengukuran jarak
dilakukan dengan menggunakan meteran, rol meter atau alat pengukur
panjang sejenisnya. Maka yang sebenarnya diukur adalah jarak miring.
Jika kondisi topografi lahan yang diukur keadaannya seragam datar,
maka antara jarak miring dan jarak datar, perbedaanya tidak begitu
signifikan dan bisa dianggap jarak miring sama dengan jarak datar.
Kegiatan pengukuran jarak dengan meteran dan rol meter dalam
jangkauan yang panjang (jauh) akan menyebabkan terjadi perbedaan
1
Modul Pemetaan
yang signifikan, apa lagi jika hasil pengukuran tersebut akan dibuatkan
dalam bentuk peta, dimana peta biasanya menggunakan jarak datar.
Sumber: www.google.com
Gambar 62. Jarak mendatar dan jarak miring
Satuan metric adalah satuan ukuran jarak yang paling banyak dipakai
di Indonesia, yaitu kilometer, hektometer, dekameter, meter,
desimeter, centimeter dan millimeter.
1 kilometer (km) = 10 hektometer (hm)
1 hektometer (hm) = 10 dekameter (dam)
1 dekameter (dam) = 10 meter (m)
1 meter (m) = 10 desimeter (dm)
1 desimeter (dm) = 10 sentimeter (cm)
1 sentimeter (cm) = 10 milimeter (mm)
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Sumber: www.fao.org
Gambar 63. Satu langkah standar
Sumber: www.fao.org
Gambar 64. Pengukuran jarak dengan langkah
1
Modul Pemetaan
2) Odometer
Odometer adalah alat sederhana berupa roda yang dilengkapi
dengan alat penghitung putaran (counter). Besarnya jarak satu
putaran roda odometer sangat tergantung pada besarnya jari-jari
roda. Teknik pengukuran dengan odometer mirip dengan metode
langkah, yaitu mengukur jarak dengan menghitung jumlah putaran
roda yang kelilingnya diketahui, bila roda tersebut digelindingkan
antara dua titik pengukuran. Alat ini sangat praktis untuk mengukur
jarak, jika jalur pengukuran buka merupakan garis lurus, tetapi
berbelok-belok, naik turun seperti halnya di lahan pertanian.
Sumber :http://i00.i.aliimg.com
Gambar 65. Pengukuran Jarak dengan Odometer
1
Modul Pemetaan
3) Meteran
Meteran atau rol meter adalah alat yang biasa digunakan untuk
mengukur jarak. Cara pengukuran jarak dengan meteran ini
ditentukan berdasarkan :
Kondisi lahan, miring atau datar
Jarak yang dikehendaki, jarak mendatar atau jarak miring
1
Modul Pemetaan
Sumber : www.fao.org
Gambar 66. Pengukuran jarak datar dengan meteran
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Sumber : www.google.com
Gambar 67. Pengukuran bertahap
Breaking Taping
Metode breaking taping adalah pengukuran jarak datar
dengan meteran, dimana setiap kali pengukuran,
jaraknya tidak sama, tergantung pada kondisi
kemiringan lahan. Metode ini lebih cocok digunakan
untuk lahan dengan kemiringan beragam. Cara
pengukuran dengan metode breaking taping sama
seperti halnya pengukuran mendatar bertahap. Hanya
saja dengan cara ini sebaiknya pada saat pengukuran
juga dibantu dengan alat penyipat datar atau nivo,
sehingga jarak yang terukur merupakan jarak datar.
1
Modul Pemetaan
Dimana :
RK = besarnya rasio kesalahan
P = selisih hasil pengukuran
p = rata-rata hasil pengukuran
1
Modul Pemetaan
Contoh
Jika jarak antara titik A dan B diukur dua kali dengan hasil
pengukuran adalah sebagai berikut :
Pengukuran 1 sebesar = 500,55 m
Pengukuran ke 2 sebesar = 500,39 m
Selidih hasil pengukuran (p) = 0,16 m
o Rata-rata ( p ) = 500,47 m
o Ratio kesalahan = 0,16 : 500,47 = 1 : 31250 (1/31250)
1
Modul Pemetaan
Sumber: http://3.bp.blogspot.com/
Gambar 68. Benang diafragma
Jarak yang diukur adalah jarak antara titik yang dibidik dengan
posisi alat. Besarnya jarak yang diukur tergantung pada hasil
pembacaan rambu ukur pada benang stadia, biasanya
pembacaan rambu ukur yang dibaca adalah pembacaan
benang atas, tengah dan bawah.
Untuk mengukur jarak dengan alat optis, maka dipilih dua titik
(tempat) yang akan diukur jaraknya, beri tanda dengan patok,
misalnya A dan B. Dirikan alat ukur di salah satu titiknya,
kemudian disetel datar. Pengukuran jarak dapat dilakukan
dengan membaca bacaan benang atas dan benang bawah.
1
Modul Pemetaan
Sumber : http://www.ralali.com
Gambar 69. Pengukuran jarak antara titik A dan B dengan
penyipat datar
Sumber : www.google.com
Gambar 70. Pengukuran jarak dengan alat penyipat datar
1
Modul Pemetaan
Penyelesaian :
Jarak antara titik A dan B = (BA – BB) x 100
= (165.4 – 140) cm x 100
= 2540 cm
= 25.40 meter
1
Modul Pemetaan
Sumber : http://www.daviddarling.info
Gambar 71. Pengukuran jarak dengan theodolite
dimanaJarak
: datar = (BA-BB) x 100 x cos2m
1
Modul Pemetaan
Penyelesaian :
Jarak datar = (BA-BB) x 100 x cos2m
Besarnya sudut m = 90O – 89O39’10” = 0O20’50”.
Maka jarak datar = 100(177.5 – 142.5)* cos2(0O20’50”)
= 100(35) *0.999
= 3496.5 cm
= 34.965 meter
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengukur jarak dengan menggunakan rol meter.
B. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan dengan rol meter tidak dapat
dikerjakan secara individual, tetapi sebaiknya Anda bekerja sesuai
dengan kelompok, minimal 2 orang oleh karena itu maka sebelum
Anda melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan pahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran jarak
datar di lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, masing-
masing anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga
dapat melakukan macam-macam tugas misal mengukur jarak,
memegang jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
1
Modul Pemetaan
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
E. Langkah Kerja
1. Siapkan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat kegiatan praktik
pengukuran, boleh lahan datar maupun lahan miring.
2. Tetapkan personal yang akan melakukan kegiatan pengukuran,
orang pertama adalah orang yang memegang ujung titik nol rol
meter, dan orang kedua adalah orang yang memegang rol meter.
3. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan
praktik.
4. Tetapkan dua buah titik yang akan dijadikan sebagai tempat
pengukuran, dan tandai dengan patok A dan patok B.
5. Orang pertama menempatkan ujung nol rol meter pada patok A
dan orang kedua menarik rol meter menuju patok B.
6. Pada saat rol meter sampai ke patok B himpitkan bacaan angkanya
dan baca dengan tepat angka yang berimpit dengan patok B.
7. Buat laporan hasil kegiatan pengukuran jarak dan diskusikan di
dalam kelompok.
8. Presentasikan hasil kegiatan praktik kelompok Anda di depan
kelas.
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengukur jarak datar pada lahan berlereng dengan rol meter secara
bertingkat.
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur jarak datar di lahan miring dengan rol
meter secara bertingkat memerlukan kemampuan yang berkaitan
dengan pekerjaan ini misalnya : (1) pengukuran jarak dengan rol meter
atau meteran, mengenal bagian-bagian meteran.
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak datar di lahan miring dengan rol meter
secara bertingkat tidak dapat dikerjakan secara individual, tetapi
sebaiknya Anda bekerja sesuai dengan kelompok, minimal 2 orang
oleh karena itu sebelum anda melaksanakanan praktik ini ada
beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran jarak
datar di lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, masing-
masing anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga
dapat melakukan macam-macam tugas misal sebagai orang
pertama dan kedua.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
1
Modul Pemetaan
E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan dua orang yang akan melakukan pengukuran, seorang
sebagai pemegang ujung awal sebagai orang pertama yang
membawa ujung rol meter/meteran dan nivo dan unting-unting,
dan seorang lagi sebagai orang ke-2 juga membawa sejumlah pin
dan sebuah unting-unting.
2. Orang pertama dan kedua mengamati jalur pengukuran dan
mengingat jarak ukur untuk setiap kali pengukuran yang telah
ditentukan, misalnya 25 meter.
3. Orang pertama beridiri di titik awal pengukuran sambil mengawasi
arah jalur pengukuran yang dilakukan orang ke-2 menuju titik
akhir.
4. Orang kedua bergerak menuju titik pengukuran berikutnya sampai
jarak ukur yang telah ditentukan berhenti dan mulai melakukan
pengukuran pada segmen tersebut dengan cara:
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
10. Lakukan pengukuran balik, yang dimulai di mulai dari titik akhir
menuju titik awal.
11. Evaluasi layak atau tidaknya hasil pengukuran yang telah
dilakukan tadi
12. Buat laporan hasil pengukuran kelompok Anda dan diskusikan
dalam kelompok.
1
Modul Pemetaan
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur jarak di lapangan dengan alat
odometer, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan
ini misalnya : (1) pengukuran jarak dengan rol meter atau meteran, (2)
mengenal komponen odometer, (3) dapat mengoperasikan odometer.
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan dengan odometer dapat
dikerjakan secara individual, tetapi sebaiknya Anda bekerja sesuai
dengan kelompok, minimal 2 orang oleh karena itu maka sebelum
anda melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran jarak
datar di lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, masing-
masing anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga
dapat melakukan macam-macam tugas misal mengukur jarak,
memegang jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
F. Langkah Kerja
1. Lakukan sendiri-sendiri/perorangan
2. Siapkan odometer
3. Catat keliling lingkaran rodanya
4. Letakan odometer di titik awal jalur pengukuran yang telah
ditetapkan.
5. Catat angka pembacaan pada odometer, jika alat odometer masih
berupa alat manual, maka tandai tempat awal pergerakan roda.
6. Dorong odometer mengikuti jalur yang telah disiapkan tadi sampai ke
ujung jalur akhir
7. Baca angka akhir yang ditunjukkan oleh pengukuran akhir odometer
atau hitung jarak jalur yang diukur
8. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali dan hitung jarak rata-ratanya.
9. Buat laporan hasil kegiatan praktik.
10. Presentasikan hasil kegiatan praktik di depan kelas.
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengukur jarak dengan Alat Penyipat Datar
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur jarak di lapangan dengan alat
penyipat datar, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan
pekerjaan ini misalnya :
1. Mengenal bagian-bagian alat penyipat datar
2. Menyetel alat penyipat datar
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan dengan alat penyipat datar tidak
mungkin dapat dikerjakan secara individual, tetapi dilakukan secara
beregu/kelompok, minimal 2 orang oleh karena itu maka sebelum anda
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran jarak
datar di lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, masing-
masing anggota kelompok harus berganti tugas/peran sehingga
dapat melakukan macam-macam tugas misal mengukur jarak,
memegang jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
1
Modul Pemetaan
E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan Anda dan kelompok Anda untuk melaksanakan kegiatan
praktik
2. Siapkan semua alat yang akan dipergunakan
3. Tentukan jarak yang akan diukur, tandai dengan patok, misalnya A
dan B yang cukup jauh, dan pasang antara patok A dan B
beberapa patok bantu, misalnya patok 1, 2, 3, ...., dan pada
masing-masing patok tandai titik tengah patok dengan paku kecil
atau spidol. Buat sket gambar pengukuran jarak antara titik A dan
B serta titik-titik bantunya.
4. Pilih salah satu titik bantu, misalnya titik bantu 1.
1
Modul Pemetaan
5. Dirikan alat penyipat datar di titik bantu 1, setel alat penyipat datar
sampai alat benar-benar dalam kondisi siap pakai, dan posisi alat
benar-benar berada di tengah-tengah patok.
6. Dirikan rambu ukur di titik A, dalam posisi yang benar-benar tegak
lurus dengan bantuan unting-unting atau nivo rambu.
7. Arahkan teropong penyipat datar ke titik bantu A.
8. Gunakan sekrup pengatur fokus untuk melihat rambu agar jelas
terlihat.
9. Putar sekrup okuler agar terlihat benang silang untuk pembacaan
benang atas, tengah dan bawah (BA, BT dan BB).
10. Catat hasil pembacaan BA, BT dan BB.
11. Hitung jarak antara titik A dan B dengan menggunakan rumus ; dA1
= (BA – BB) x 100
12. Putar teropong ke arah titik 2, lakukan langkah kerja point 8, 9, 10,
11. Hitung Jarak titik 1 dan 2 dengan rumus : d12 = (BA – BB) x
100
13. Pindahkan alat penyipat datar ke titik bantu 2. Lakukan langkah
kerja point 5 – 11. Arahkan teropong ke titik 1, baca BA, BT dan
BB. Hitung jarak titik 2 ke 1 dengan rumus d 21 = (BA – BB) x 100.
14. Kerjakan sampai titik terakhir B.
15. Hitung jarak antara titik A-1, 1-2, 2-1, 2-3, 3-2, .... (n-1)-B.
16. Plotkan hasil pengukuran pada gambar sket. Apakah jaraknya
sama ?. Jika tidak sama, hitung besarnya kesalahan. Lakukan
koreksi bacaan pada masing-masing titik.
17. Kemasi semua peralatan yang digunakan, bersihkan dan
kembalikan ke tempatnya.
18. Buat laporan hasil praktik Anda, dan beri komentar, saran atau
sejenisnya untuk perbaikan menurut pendapat Anda.
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengukur jarak dengan Theodolit
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan pengukuran jarak di lapangan dengan alat
theodolit, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan
ini misalnya :
1. Mengenal bagian-bagian alat theodolit
2. Menyetel alat theodolit
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan dengan theodolit tidak mungkin
dapat dikerjakan secara individual, tetapi dilakukan secara
beregu/kelompok, minimal 2 orang oleh karena itu sebelum anda
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran jarak
datar di lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
masing-masing anggota kelompok harus berganti tugas/peran
sehingga dapat melakukan macam-macam tugas misal mengukur
jarak, memegang jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
1
Modul Pemetaan
F. Langkah Kerja
1. Siapkan Anda dan kelompok Anda untuk melaksanakan kegiatan
praktik
2. Siapkan semua alat yang akan dipergunakan
3. Tentukan jarak yang akan diukur, tandai dengan patok, misalnya
A dan B yang cukup jauh, dan pasang antara patok A dan B
beberapa patok bantu, misalnya patok 1, 2, 3, ...., dan pada
masing-masing patok tandai titik tengah patok dengan paku kecil
atau spidol. Buat sket gambar pengukuran jarak antara titik A dan
B serta titik-titik bantunya.
4. Pilih salah satu titik, misalnya titik bantu 1.
5. Dirikan alat penyipat datar di titik bantu 1, setel theodolit sampai
alat benar-benar dalam kondisi siap pakai, dan posisi alat benar-
benar berada di tengah-tengah patok.
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Bacaan Bacaan
Jarak (m)
Rambu Sudut
Titik Bidikan
Posisi Alat
Tinggi Alat
No Sudut
. m
BA BT BB H V miring datar
1
Modul Pemetaan
5. Mengasosiasi/Menalar
Anda baru saja mempelajari tentang pengukuran jarak dan melaksanakan
kegiatan praktiknya. Bandingkan hasil pengukuran jarak dengan berbagai
alat yang sudah Anda praktikkan. Buat kesimpulan, dengan alat yang
mana yang paling mendekati hasil pengukuran sebenarnya ? Mengapa ?
Diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok dan Guru Anda.
C. Rangkuman
Jarak adalah garis terpendek yang menghubungkan dua buah titik atau
tempat. Jarak dibedakan mejadi jarak datar dan jarak miring. Jarak miring
adalah jarak yang diukur sesuai dengan bentuk permukaan lahan. Jarak dapat
diukur dengan berbagai metode dan alat. Bebarapa alat pengukur jarak antara
lain meteran atau rol meter, odometer, alat penyipat datar dan teodolit.
1
Modul Pemetaan
LEMBAR REFLEKSI
Nama :
NIS :
Kelas :
11. Apakah dalam kegiatan membuka pelajaran guru melakukan hal-hal yang dapat
mengarahkan dan mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran dengan baik?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
12. Bagaimana tanggapan Anda terhadap materi/bahan ajar yang disajikan oleh guru
sudah sesuaikah dengan yang Anda diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal anda?)
…………………………
………………………….………………………………………………………………………
…..………………………….…………………………………………………………………
13. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan belajar yang telah dirancang oleh
guru?
…………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………….……
14. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pengelolaan kelas (perlakuan guru terhadap
Anda, cara guru mengatasi masalah, memotivasi Anda) yang guru lakukan ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………………..
15. Apakah Anda dapat memahami penjelasan/instruksi yang diberikan oleh guru berikan
dengan baik? ………….………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..………………
……………………………………………………………………………………………………
1
Modul Pemetaan
D. TUGAS
1. Tugas Individu
Buatlah ringkasan tentang pengukuran kerangka dasar pemetaan lahan
pertanian dan kumpulkan sebagai bahan portfolio.
2. Tugas Kelompok
a. Olahlah data hasil pengukuran kerangka peta yang Anda kerjakan.
b. Diskusikan hasil dan presentasikan di depan kelas.
1
Modul Pemetaan
E. Tes Formatif
Sebelum Anda mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi berikutnya, harus
harus mengerjakan soal-soal yang ada pada tes formatif ini. Kerjakan secara
individu dalam kertas jawaban dan kumpulkan sebagai bahan portfolio
penilaian untuk Anda.
1. Apa yang dimaksud dengan jarak datar, jarak miring, jarak optis ?
2. Jelaskan bagaimana pembacaan sudut dengan menggunakan kompas?
3. Apa yang dimaksud dengan beda tinggi ? Berikan contohnya
4. Apa yang dimaksud dengan titik BM dalam pemetaan?
5. Apa yang dimaksud dengan titik BM lokal?
6. Jelaskan sistem satuan jarak yang pernah Anda pelajari
F. Penilaian Diri
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang dinilai serta indikator
keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
1. Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus
dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain :
a. Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
b. Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap
Kompetensi Dasar (KD)
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini
dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut:
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Sangat jarang 1
4. Kedisiplinan Kedisiplinan dalam menjaga Observasi
dalam keselamatan kerja sesuai aktivitas
menjaga Stándar baku peserta didik
Sangat disiplin 5 dalam
Disiplin 4 melaksanakan
Kadang-kadang 3 kegiatan
Kurang disiplin 2
Tidak disiplin 1
4-
Total Skor
20
2. Penilaian Pengetahuan
Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah siswa
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian
tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para
gurusebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk
mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
kognitif sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang
akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes
tertulis yang dinilai cocok.
c. Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda,
uraian singkat, studi kasus dan lain-lain
d. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal
1
Modul Pemetaan
Keterampilan Intelektual/Pengetahuan
Tingkat Kesulitan C1- C2 C3
Ingatan (30%) Pemahaman Analisis
Mudah (30 %) 10 % 10 % 10 %
Sedang (40 %) 10 % 20 % 10 %
Sukar (30 %) 10 % 10 % 10 %
3. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang
harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut :
a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan
perubahan perilaku sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan.
b. Soal dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan
dinilai dan dapat menggunakan metode penilaian keterampilan yang
tepat.
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan test ini dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal.
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
benar Data/informa
si yang telah
diolah dapat
disimpulkan
dengan
benar
Menyajikan Laporan Knowled Kemampuan Tersedianya 0-20
data/informasi hasil telah ge menyusun laporan
tersusun laporan kegiatan
dengan kegiatan dengan
benar benar
Program Remedial
Diantara pertanyaan yang terdapat dalam uji komptensi kegiatan belajar 3.1,
mungkin saja ada beberapa materi yang belum dapat Anda kuasai dengan
baik. Untuk itu silahkan Anda pelajari kembali materi tersebut guna memenuhi
kompetensi yang diharapkan pada kegiatan pembelajaran 3.1.
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini Anda dapat :
Memahami pengertian sudut
Mengukur sudut
Mengukur sudut dengan berbagai cara dan alat.
2. Mengumpulkan Informasi
a. Pengertian Sudut
Sudut merupakan salah satu komponen data yang harus diukur
dilapangan, pada saat melakukan kegiatan survey dan pemetaan
lahan. Dengan adanya sudut maka letak suatu garis polygon akan
dapat ditempatkan dengan benar. Selain itu juga, sudut diperlukan
dalam menentukan jarak dan beda tinggi antar titik di lapangan.
Dalam pemetaan, posisi titik-titik dan orientasi garis sangat tergantung
pada pengukuran sudut dan arah. Arah sangat ditentukan oleh sudut
arah dan azimut. Sudut yang diukur dalam kegiatan pemetaan adalah
sudut horizontal dan sudut vertikal.
1) Sudut Horizontal
Sudut horizontal adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah garis
pada bidang hozirontal. Dalam kegiatan pemetaan seringkali sudut
horizontal ini dikaitkan dengan arah, seperti :
1
Modul Pemetaan
a) Sudut azimut, yaitu sudut yang dibentuk oleh suatu garis yang
dimulai dari arah Utara atau Selatan magnit bergerak searah
jarum jam sampai di arah garis yang dimaksud.
Sumber : https//lh5.googleusercontent.com
Gambar 72. Sudut zenith
b) Sudut jurusan, yaitu sudut yang dibentuk oleh suatu garis yang
dimulai dari arah utara atau selatan bumi bergerak searah
jarum jam sampai di arah yang dimaksud.
Sumber : http//4.bp.blogspot.com
Gambar 73. Sudut jurusan
c) Sudut bearing, yaitu sudut yang dimulai dari arah utara atau
selatan bergerak searah atau kebalikan jarum jam sampai di
arah yang dimaksud maksimal di arah Timur atau Barat.
1
Modul Pemetaan
Sumber: http://t1.gstatic.com
Gambar 74. Sudut bearing
d) Sudut kiri atau sudut kanan adalah sudut yang dibentuk oleh
garis yang dimaksud dengan perpanjangan garis sebelumnya
ke arah kiri atau kanan.
2) Sudut vertikal
Sudut vertikal adalah sudut yang dibentuk oleh dua daris pada
bidang vertikal, dan umumnya didasarkan pada arah tertentu,
seperti :
a. Sudut zenith adalah yaitu sudut vertikal yang dimulai dari arah
atas bergerak searah jarum jam sampai di arah yang
bersangkutan/dimaksud.
1
Modul Pemetaan
b. Sudut nadir, yaitu sudut yang dimulai dari arah bawah bergerak
kebalikan arah jarum jam sampai di arah yang dimaksud.
c. Sudut miring/kemiringan lereng adalah sudut yang dimulai dari
arah mendatar bergerak searah atau kebalikan arah jarum jam
sampai di arah yang dimaksud.
Sumber: http//www.google.com
Gambar 3.15. Menentukan Kemiringan Lereng
Kemiringan dv x100%
dh
Dimana :
dm = jarak miring
dv = jarak vertikal, dan
dh = jarak horizontal
Berdasarkan batasan di atas, lereng 45° akan sama dengan 100
%, karena pada lereng tersebut dv sama dengan dh dan ini dapat
dijadikan sebagai dasar konversi antara satuan besaran sudut
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
Sumber : https://lh6.googleusercontent.com
Gambar 75. Pengukuran sudut dengan kompas
1
Modul Pemetaan
Contoh :
Bacaan azimut titik 1 = 75O.
Bacaan azimut titik 2 = 120O, maka
Besarnya sudur yang diukur = 120O - 75O = 45 O.
Bacaan kaki sudut kanan mungkin saja lebih kecil dari bacaan kaki
susut kiri, yaitu apabila bacaan sudut kanan atau ke titik 2 telah
melewati nilai 360O. Oleh karena itu nilai bacaan ke titik 2 harus
ditambah dengan 360 O.
Contoh :
Bacaan azimut titik 1 = 320 O.
Bacaan azimut titik 2 = 15 O, maka
Besarnya sudur yang diukur = 15 O + 360 O - 320O = 55 O.
Sumber : www.google.com
Gambar 76. Pengukuran sudut dengan kompas
1
Modul Pemetaan
2) Rol meter
Membuat sudut siku-siku dengan meteran
Rol meter dapat digunakan untuk membuat sudut siku-siku atau
menarik garis tegaklurus terhadap garis lain. Metoda yang
digunakan untuk ini antara lain,
a) Metode 3,4,5
Untuk membuat sudut siku-siku di lapangan dengan metode 3,
4, 5, dibutuhkan pita ukur, dua buah jalon, patok dan tiga
orang pengukur untuk melaksanakan pengukuran. Orang
pertama memegang diantara ibu jari dan telunjuk, tanda nol
dan tanda 12 meter pada pita ukur. Orang yang kedua
memegang antar ibu jari dan telunjuk tanda 3 meter pada pita
ukur tape dan orang yang ketiga memegang tanda 8 meter
pada pita ukur.
Pada saat semua sisi pada pita ukur ini diregangakan, suatu
segi tiga dengan panjangnya 3 m, 4 m dan 5 m dibentuk (lihat
gambar 3.18), dan sudut dekat orang pertama adalah suatu
sudut siku-siku.
Sumber : www.fao.org
Gambar 77. Pembuatan sudut siku-siku dengan metoda
3,4,5
1
Modul Pemetaan
b) Metoda Chord
Ada 2 macam metoda Chord, yaitu :
Dari suatu titik tertentu tegak lurus pada suatu garis
Misalkan seperti pada Gambar 3.19 dari titik A ingin
membuat garis tegak lurus garis EF, yaitu dengan cara
membuat setengah lingkaran dengan pusat A memotong
garis EF di c dan d, kemudian titik p tengah-tengah cd
dihubungkan ke A, maka diperoleh Ap tegak lurus EF.
Membuat garis tegaklurus di suatu titik pada suatu garis
Seperti pada Gambar 3.19 membuat garis tegaklurus pada
garis EF di titik D. Caranya pada garis EF ditempatkan titik b
dan c yang jaraknya dari D sama, kemudian dari titik b dan
c tersebut dibuat busur yang saling berpotongan dengan
jari-jari yang sama. Titik p sebagai perpotongan kedua
busur tersebut dihubungkan dengan titik D, diperoleh pD
tegak lurus EF.
Sumber: http://www.google.com
Gambar 78. Metode setengah lingkaran
1
Modul Pemetaan
Sumber : www.google.com
Gambar 79. Metoda Chord
Sumber : www.google.com
Gambar 80. Mengukur sudut horizontal dengan meteran
1
Modul Pemetaan
Sudut ABC atau adalah sudut yang akan diukur. Pasang patok
p pada garis BC dengan jarak tertentu, misalkan x m. Dengan
menggunakan rol meter dibuat lingkaran dengan pusat titik p
Memotong garis AB di titik q dan r. Titik s adalah tengah-
tengah q-r, maka diperoleh segitiga siku-siku Bsp. Ukur jarak
Bs, misalkan y m, maka :
Sumber : www.google.com
Gambar 81. Mengukur sudut horizontal dengan meteran
1
Modul Pemetaan
=-16O
Sumber : www.google.com
Gambar 82. Pengukuran kemiringan lahan dengan abney level
1
Modul Pemetaan
Sumber : www.google.com
Gambar 83. Pengukuran kemiringan lahan dengan theodolit
c. Membaca sudut
Bacaan sudut merupakan bacaan sudut pada Theodolit (alat sejenis)
ketika membidik arah tertentu. Seperti pada contoh di bawah,
besarnya sudut yang dibentuk merupakan selisih antara dua bacaan
sudut. Berdasarkan contoh di bawah, alat Theodolit diletakkan di titik
P, setelah dilakukan penyetelan datar teropong diarahkan ke titik A
dan dicatat sudutnya dengan berpedoman cara pada cara pembacaan
sudut, setelah itu alat di arahkan ke titik B dan dicatat yang baca
sudut diarahkan ke B, bacaan sudutnya.
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik, diharapkan Anda dapat
mengukur sudut dengan kompas.
B. Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik mengukur sudut dengan kompas dapat dilakukan
secara individual atau berkelompok. Sebelum anda melaksanakanan
praktik ini fahami materi tentang Sudut .
C. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik dan peralatan keselamatan kerja
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat,
sebelum menggunakannya.
E. Langkah Kerja
1. Siapkan lapangan atau lahan untuk kegiatan pengukuran
sudut, lahan dalam keadaan bersih dan bebas dari semak
belukar.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengukuran
3. Buatlah segitiga sembarang di lapangan dengan memasang patok
pada ketiga sudutnya. Beri tanda masing-masing titik sudut dengan
1
Modul Pemetaan
titik A, B dan C.
1
Modul Pemetaan
1
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik, diharapkan Anda dapat
mengukur sudut horizontal dengan meteran.
B. Petunjuk Praktik
Kegiatan praktik mengukur sudut dengan meteran dapat dilakukan secara
individual atau berkelompok. Sebelum anda melaksanakanan praktik ini
fahami materi tentang Sudut .
C. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik dan peralatan keselamatan kerja
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Pahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat,
sebelum menggunakannya.
1
Modul Pemetaan
F. Langkah Kerja
1. Ukur ketiga sudut dari lahan segitiga yang dibentuk oleh benang rapia
yang telah disiapkan oleh Guru Pembimbing
2. Perhatikan penjelasan Guru Pembimbing yang berkaitan dengan praktik
ini
3. Persiapkan segala peralatan yang diperlukan
4. Lakukan oleh 2 orang
5. Setelah berada di tempat praktikum, yaitu segitiga yang besar telah
disediakan oleh Guru :
Ukur Sudut A dengan cara :
Pasang patok di titik p pada kaki AB sejarak tertentu, misalkan x m
Dengan meteran buat lingkarran dengan pusat titik p
usahakan memotong kaki AC di dua titik-titik misalnya q dan r.
Bagi kedua garis qr dan titik s nyatakan sebagai titik tengahnya
sehingga diperoleh segitiga siku-siku Asp
Ukur jarak As, misalkan y m, maka Hitung sudut A = Arc Cosinus y/x
Lakukan hal yang sama di titik B dan Titik C
2
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengukur sudut dengan menggunakan alat penyipat datar.
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur sudut di lapangan dengan alat penyipat
datar, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan ini
misalnya :
Mengenal bagian-bagian alat penyipat datar
Dapat mengeset dan menyetel alat penyipat datar
Dapat mengoperasikan alat penyipat datar
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur sudut di lapangan dengan alat tidak dapat dikerjakan
secara individual, tetapi sebaiknya dilakukan secara beregu/kelompok,
minimal 2 orang oleh karena bila dikerjakan oleh dua orang dapat
menghindarkan terjadinya kesalahan. Sebelum anda melaksanakanan
praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran sudut di
lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, masing-
masing harus berganti tugas/peran sehingga dapat melakukan
macam-macam tugas misal mengukur jarak dan sudut , memegang
jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
2
Modul Pemetaan
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
1. Alat
a. Waterpas
b. Kaki tiga
c. Unting-unting
d. Rambu ukur
2. Bahan
a. Alat Tulis
b. Lahan tempat melakukan pengukuran berbentuk segitiga yang sudut-
sudutnya ditandai dengan pin
c. Payung
F. Langkah Kerja
1. Lakukan oleh dua orang.
2. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
3. Semua peralatan dibawa ke lapangan dalam keadaan terpisah.
4. Setelah di tempat pengukuran pasang alat ukur di atas kaki tiga
lengkapi dengan unting-unting.
5. Orang kesatu mendirikan alat di titik sudut kesatu dan orang kedua
mendirikan rambu ukur di titik sudut kedua.
6. Bidikan kesatu alat diarahkan ke rambu ukur yang telah dipasang di
titik sudut kedua, baca dan catat pada catatan lapang bacaan rambu
ukur dan bacaan sudutnya
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
mengukur sudut dengan menggunakan Theodolit.
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur sudut di lapangan dengan theodolit,
memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan ini misalnya :
Mengenal bagian-bagian theodolit
Dapat mengeset dan menyetel theodolit
Dapat mengoperasikan theodolit
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur sudut di lapangan dengan theodolit tidak dapat
dikerjakan secara individual, tetapi sebaiknya dilakukan secara
beregu/kelompok, minimal 4 orang oleh karena bila dikerjakan oleh dua
orang dapat menghindarkan terjadinya kesalahan. Sebelum anda
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran sudut di
lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2 orang
dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini, masing-
masing harus berganti tugas/peran sehingga dapat melakukan macam-
macam tugas misal mengukur jarak dan sudut , memegang jalon dan
sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
2
Modul Pemetaan
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
2. Bahan
a. Lahan tempat melakukan pengukkuran dicari yang relatif miring,
b. berbentuk segitiga yang sudut-sudutnya ditandai dengan pin
c. Alat tulis menulis
d. Payung
G. Langkah Kerja
1. Lakukan oleh dua orang
2. Siapkan semua peralatan yang diperlukan
3. Semua peralatan dibawa ke lapangan dalam keadaan terpisah
4. Setelah di tempat pengukuran pasang alat ukur di atas kaki tiga
lengkapi dengan unting-unting
5. Orang kesatu mendirikan alat di titik sudut kesatu dan orang kedua
mendirikan rambu ukur di titik sudut kedua
6. Bidikan kesatu alat diarahkan ke rambu ukur yang telah dipasang di
titik sudut kedua Baca dan catat pada catatan lapang bacaan rambu
ukur dan bacaan sudutnya vertikal dan horizontal
7. Pindahkan rambu ukur ke titik sudut ketiga
2
Modul Pemetaan
4. Mengasosiasi/Menalar
Anda baru saja mempelajari tentang pengukuran sudut dan melaksanakan
kegiatan praktiknya. Bandingkan hasil pengukuran sudut dengan berbagai
alat yang sudah Anda praktikkan. Buat kesimpulan, dengan alat yang
mana yang paling mendekati hasil pengukuran sebenarnya ? Mengapa ?
Diskusikan dengan teman Anda dalam satu kelompok dan Guru Anda.
2
Modul Pemetaan
C. Rangkuman
Sudut adalah daerah yang terbentuk oleh perpotongan dua buah garis atau
bidang. Sudut dibedakan menjadi sudut vertikal dan sudut horizontal. Sudut
horizontal adalah sudut yang diukur untuk menempatkan letak posisi relatif
titik-titik yang diukur, sedangkan sudut vertikal adalah sudut yang dipakai untuk
menentukan beda tinggi antara satu titik dengan titik lainnya. Sudut dapat
diukur dengan berbagai metode dan alat. Bebarapa alat pengukur sudut antara
lain meteran atau rol meter, kompas, alat penyipat datar dan teodolit.
2
Modul Pemetaan
LEMBAR REFLEKSI
Nama :
NIS :
Kelas :
1. Apakah dalam kegiatan membuka pelajaran guru melakukan hal-hal yang dapat
mengarahkan dan mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran dengan baik?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana tanggapan Anda terhadap materi/bahan ajar yang disajikan oleh guru
sudah sesuaikah dengan yang Anda diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal anda?)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………….………………………………………………………………………..
…..………………………….……………………………………………………………………
3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan belajar yang telah dirancang oleh
guru?
…………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………….……
………………………………………………………………………………………………….
4. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pengelolaan kelas (perlakuan guru terhadap
Anda, cara guru mengatasi masalah, memotivasi Anda) yang guru lakukan ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2
Modul Pemetaan
5. Apakah Anda dapat memahami penjelasan/instruksi yang diberikan oleh guru dengan
baik? ………….………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
6. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pengelolaan kelas oleh guru?
………………………………………………………………………………….………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………....…
7. Apakah Anda dapat mempraktekan ilmu yang didapat di lapangan ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
8. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dilakukan oleh guru sudah dapat
meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran yang disampaikan?
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………....…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
9. Apakah metode praktikum yang digunakan oleh guru mudah dipahami oleh Anda?
……………………………………………………………………………………………………
..…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
10. Apakah latihan-latihan yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan Anda?
………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2
Modul Pemetaan
D. TUGAS
1. Tugas Individu
Buatlah ringkasan tentang pengukuran sudut dan kumpulkan sebagai
bahan portfolio Anda.
2. Tugas Kelompok
a. Olahlah data hasil pengukuran sudut yang Anda kerjakan.
b. Diskusikan hasil dan presentasikan di depan kelas.
E. Tes Formatif
Sebelum Anda mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi berikutnya, harus
mengerjakan soal-soal yang ada pada tes formatif ini. Kerjakan secara individu
dalam kertas jawaban dan kumpulkan sebagai bahan portfolio penilaian untuk
Anda.
1. Tulis 4 istilah yang digunakan untuk menyatakan sudut horizontal
2. Apa beda sudut zenit, sudut nadir dan sudut miring
3. Tuliskan 3 satuan ukuran sudut
4. Sudut apa yang ditunjukkan oleh kompas.
5. Tuliskan 3 metode bembuat sudut siku-siku.
6. Tuliskan apakah semua waterpas dapat digunakan untuk sudut ?, jelaskan
mengapa ?
7. Tuliskan 2 kelengkapan alat waterpas sewaktu digunakan untuk mengukur
sudut.
8. Data hasil pengukuran diperoleh data sebagai berikut
2
Modul Pemetaan
F. Penilaian Diri
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang dinilai serta indikator
keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
1. Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus
dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain :
a. Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
b. Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap
Kompetensi Dasar (KD)
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini
dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut:
Standar Pencapaian
Jenis/Aspek
No. Strategi
Sikap Deskripsi Skor
Penilaian
1. Mandiri Melaksanakan kegiatan tanpa Observasi
harus di perintah oleh guru aktivitas
Selalu diperintah 1 peserta didik
Sering diperintah 2 dalam
Kadang-kadang 3 melaksanakan
diperintah kegiatan
Jarang diperintah 4
Sangat jarang 5
2
Modul Pemetaan
diperintah
2. Bertanggung Menyelesaikan tugas dan Verifikasi
Jawab kegiatan yang diberikan sesuai rekaman
dengan waktu penyerahan
Sangat tepat waktu 5 tugas-tugas
Tepat waktu 4 peserta didik
Kadang-kadang 3
tepat, kadang-
kadang tidak
Jarang tepat waktu 2
Tidak pernah tepat 1
waktu
3. Sikap Mampu tampil secara wajar Observasi
percaya diri dalam melaksanakan kegiatan aktivitas
Selalu 5 peserta didik
Sering 4 dalam
Kadang-kadang 3 melaksanakan
Jarang 2 kegiatan
Sangat jarang 1
4. Kedisiplinan Kedisiplinan dalam menjaga Observasi
dalam keselamatan kerja sesuai aktivitas
menjaga Stándar baku peserta didik
Sangat disiplin 5 dalam
Disiplin 4 melaksanakan
Kadang-kadang 3 kegiatan
Kurang disiplin 2
Tidak disiplin 1
Total Skor 4 - 20
2
Modul Pemetaan
2. Penilaian Pengetahuan
Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah siswa
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian
tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para guru
sebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk
mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang
akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes
tertulis yang dinilai cocok.
c. Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda,
uraian singkat, studi kasus dan lain-lain
d. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal
3. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang
harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut :
a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
dengan benar
Mengolah Data Knowledge Kemampuan Tersedianya 0-10
data/inform /informasi mengolah data/informasi
asi dapat di data/informa dengan
olah si yang lengkap
dengan dibutuhkan Data/informasi 0-30
benar yang telah
diolah dapat
disimpulkan
dengan benar
Menyajikan Laporan Knowledge Kemampuan Tersedianya 0-20
data/inform hasil telah menyusun laporan
asi tersusun laporan kegiatan
dengan kegiatan dengan benar
benar
Program Remedial
Diantara pertanyaan yang terdapat dalam uji komptensi kegiatan belajar 3.2,
mungkin saja ada beberapa materi yang belum dapat Anda kuasai dengan
baik. Untuk itu silahkan Anda pelajari kembali materi tersebut guna
memenuhi kompetensi yang diharapkan pada kegiatan pembelajaran 3.2.
2
Modul Pemetaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini Anda dapat :
Memahami pengertian pengukuran beda tinggi
Mengukur Beda Tinggi Tempat
Mengukur Beda Tinggi Tempat dengan Berbagai Alat
2
Modul Pemetaan
Sumber : www.fao.org
Gambar 85. Selang diisi dengan air berwarna
2
Modul Pemetaan
Sumber : www.fao.org
Gambar 86. Pengukuran beda tinggi dengan selang plastik
2
Modul Pemetaan
HB = Hdi
Berdasarkan pengertian A +atas,
h beda tinggi antara titik A dan B
adalah jarak antara dua bidang nivo yang melalui titik A dan B.
Umumnya bidang nivo adalah bidang yang melengkung, tetapi bila
jarak antara titik A dan B dekat, maka kedua nivo yang melalui titik
A dan B dapat dianggap sebagai bidang datar.
Pengukuran beda tinggi antara dua buah titik dapat dilakukan
dengan 3 cara, yaitu :
Cara barometris
Cara trigonometris
Cara pengukuran menyipat datar
2
Modul Pemetaan
Sumber : www.google.com
Gambar 87. Prinsip dasar pengukuran beda tinggi
2
Modul Pemetaan
Sumber : www.google.com
Gambar 88. Penyetelan Skrup Pendatar
2
Modul Pemetaan
Sumber : Soetomo W
Gambar 89. Posisi penyipat data pada salah satu
titik
Sumber : Soetomo W
Gambar 90. Pengukuran beda tinggi dengan posisi
alat di antara kedua titik
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
Sumber Soetomo W
Gambar 91. Pengukuran beda tinggi dengan posisi
alat di luar kedua titik
Sumber Soetomo W
Gambar 92. Pengukuran beda tinggi memanjang
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
Sumber: www.google.com
Gambar 93. Pengukuran beda tinggi dengan teodolit
2
Modul Pemetaan
Dimana :
BA = Bacaan benang atas
BB = Bacaan benang bawah
Α = Sudut miring alat = 90O- bacaan sudut vertikal
Ta = Tinggi alat
BT = Bacaan benang tengah
2
Modul Pemetaan
Plastik
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan ini diharapkan Andat menentukan
beda tinggi antara dua tempat dengan menggunakan selang .
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur beda tinggi di lapangan dengan
selang, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan ini
misalnya :
c) Peserta dapat mengisi selang dengan air tanpa gelembung
d) Peserta menguasai cara mengatur permukaan air pada selang
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Bekerjalah dengan hati-hati
2
Modul Pemetaan
E. Langkah Kerja :
1. Lakukan oleh 2 orang
2. Siapkan semua peralatan
3. Sesampai di lokasi pengukuran, orang kesatu memegang ujung
slang dan mistar ukur berdiri di titik awal pengukuran orang
kedua membawa ujung slang lainnya, mistar ukur dan pin berjalan
menuju titik pengukuran berikutnya dan sampai sejauh mendekati
panjang slang atau beda tingginya dengan titik awal diperkirakan
tidak melebihi panjang mistar ukur yang digunakan berhenti dan
memasang pin
4. Orang pertama mendirikan mistar ukur di titik awal dan orang
kedua mendirikan mistar ukur di dekat pin yang dipasang tadi -
Kedua orang mengusahakan agar air di dalam slang terisi penuh
tidak ada gelembung udaranya. Kemudian mendekatkan slang ke
mistar ukur serta mengatur tinggi permukaan air dalam slang
sampai konstan
5. Bila sudah dicapai berarti garis mendatar telah diperoleh dan
seterusnya baca tinggi permukaan air dalam slang di kedua
rambu ukur tersebut
6. Orang pertama pindah ke titik bekas orang kedua dan orang kedua
menuju ke titik pengukuran berikutnya dan selanjutnya lakukan
pengukuran seperti di atas
7. Lakukan langkah-langkah di atas sampai di titik akhir pengukuran
yang telah ditetapkan Guru pembimbing
8. Hitung beda tinggi di setiap kali pengukuran = tinggi permukaan
air dalan slang di titik satu – tinggi permukaan air dalam slang di
titik kedua
2
Modul Pemetaan
9. Hitung beda tinggi titik awal dan titik akhir dengan menjumlahkan
beda-beda tinggi pada setiap kali pengukuran
10. Buat laporan hasil kegiatan praktik Anda.
2
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
menentukan beda tinggi antara 2 tempat dengan menggunakan alat
penyipat datar (Water pass)
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur beda tinggi di lapangan dengan water
pass, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan ini
misalnya :
1. Peserta menguasai telah memahami bagian-bagaian alat penyipat
datar
2. Peserta menguasai cara menyetel alat penyipat datar
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan tidak mungkin dapat dikerjakan
secara individual, tetapi dilakukan secara beregu/kelompok, minimal 2
orang oleh karena itu maka sebelum anda melaksanakanan praktik ini
ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran jarak
datar dan jarak miring di lapangan
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
masing-masing harus berganti tugas/peran sehingga dapat
melakukan macam-macam tugas misal mengukur jarak,
memegang jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
2
Modul Pemetaan
E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan semua peralatan
2. Sesampai di lokasi pengukuran, pasang alat di atas tripot. Orang
kesatu mendirikan alat ukur waterpas di titik sudut 1, ukur tinggi
alat dan bidikan ke rambu ukur yang dipasang tegak oleh orang
kedua di titik sudut 2, baca dan catat bacaan rambu yang tepat
dengan benang diafragma mendatarnya
3. Berikutnya rambu ukur pindah ke titik sudut ke 3 Bidikan alat ukur
ke rambu ukur di titik 3 tersebut, baca dan catat seperti pada
pengukuran ke titik sudut ke 2.
4. Hitung beda tinggi
5. Bacaan rambu ukur.
a. Antara titik 1 dan 2 : ∆h = Bacaan titik 2 – tinggi alat
b. Antara titik 1 dan 3 : ∆h = Bacaan titik 3 – tinggi alat
c. Antara titik 2 dan 3 : ∆h = Bacaan titik 3 – Bacaan titik 2
2
Modul Pemetaan
Catatan : ulangi langkah kerja di atas dengan alat di titik sudut 2, orang
kesatu memegang rambu ukur dan orang kedua mengoperasikan alat.
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
menentukan beda tinggi antara 2 tempat dengan menggunakan
Theodolit
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur beda tinggi di lapangan dengan
theodolit, memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan
ini misalnya :
Peserta menguasai telah memahami bagian-bagian theodolit
Peserta menguasai cara menyetel alat theodolit
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan dengan theodolit tidak mungkin
dapat dikerjakan secara individual, tetapi dilakukan secara
beregu/kelompok, minimal 2 orang oleh karena itu maka sebelum anda
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran beda
tinggi
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
masing-masing harus berganti tugas/peran sehingga dapat
2
Modul Pemetaan
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
2. Bahan
Lahan
Tali rapia
Buku/Catatan pencatat data lapangan
F. Langkah Kerja
1. Lakukan pengukuran beda tinggi secara berkelompok
2. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
3. Sesampainya di lokasi pengukuran, pasang alat di atas kaki tiga.
Orang kesatu mendirikan theodolit di titik O.
4. Setel datar posisi theodolit sehingga siap untuk pengukuran.
2
Modul Pemetaan
Catatan :
Jika bacaan BT tidak sama dengan tinggi alat, maka beda tinggi antara
titik bidikan dan alat dihitung dengan rumus berikut :
Beda tinggi (∆h)
∆h = 100*(BA – BB) x ½ x sin 2α + (Ta – BT)
Dimana :
BA = Bacaan benang atas
BB = Bacaan benang bawah
Α = Sudut miring alat = 90O- bacaan sudut vertikal
Ta = Tinggi alat
BT = Bacaan benang tengah
2
Modul Pemetaan
A. Tujuan Praktik
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik ini, diharapkan Anda dapat
menentukan beda tinggi memanjang antara 2 tempat dengan
menggunakan Theodolit.
B. Prasyarat
Untuk melaksanakan mengukur beda tinggi memanjang di lapangan
dengan Theodolit memerlukan kemampuan yang berkaitan dengan
pekerjaan ini misalnya :
1. Peserta telah memahami bagian-bagian Theodolit
2. Peserta menguasai cara menyetel Theodolit
3. Peserta dapat membaca hasil bidikan Theodolit
C. Petunjuk Praktik
Kegiatan mengukur jarak di lapangan dengan Theodolit tidak mungkin
dapat dikerjakan secara individual, tetapi dilakukan secara
beregu/kelompok, minimal 2 orang oleh karena itu maka sebelum
melaksanakanan praktik ini ada beberapa hal yang dilakukan :
1. Baca dan fahami terlebih dahulu teori tentang pengukuran beda
tinggi
2. Sebaiknya Anda membentuk kelompok terlebih dahulu, minimal 2
orang dan maksimal 5 orang;
3. Untuk mendapatkan pengalaman pada kegiatan praktik ini,
masing-masing harus berganti tugas/peran sehingga dapat
melakukan macam-macam tugas misal mengukur jarak,
memegang jalon dan sebagainya.
4. Lakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar
2
Modul Pemetaan
D. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik
2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Fahami prinsip kerja dan cara pengoperasian alat, sebelum
menggunakannya.
F. Langkah Kerja
1. Lakukan pengukuran beda tinggi secara berkelompok
2. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
3. Bawa semua peralatan ke lapangan yang ditetapkan sebagai
tempat pengukuran.
4. Tetapkan dua titik yang cukup jauh perbedaan tingginya dan
tandai dengan patok P1 dan P2.
5. Bagi jarak antara titik P1 dan P2 menjadi beberapa segmenm
dengan jarak antar segmen 25 – 50 meter atau tergantung kondisi
lapangan, misalnya TP1, TP2, ...., TPn, dan P2.
6. Dirikan Theodolit pada TP1, setel datar sehingga siap untuk
membidik sasaran. Ukur ketinggian Theodolit.
7. Dirikan rambu ukur di titik P1, arahkan teropong Theodolit ke
rambu ukur, bidik rambu ukur dan baca (BA, BT, BB, sudut vertikal
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
Ketinggian (mm),
Sudut
Belakang Bacaan Depan
Posisi Titik
Alat Bidikan
BA BT BB BA BT BB V H Datar Miring
2
Modul Pemetaan
3. Mengasosiasi/Menalar
Anda baru saja mempelajari tentang pengukuran beda tinggi dan
melaksanakan kegiatan praktiknya. Bandingkan hasil pengukuran beda
tinggi dengan berbagai alat yang sudah Anda praktikkan. Buat kesimpulan,
dengan alat yang mana yang paling mendekati hasil pengukuran
sebenarnya ? Mengapa ? Diskusikan dengan teman Anda dalam satu
kelompok dan Guru Anda.
C. Rangkuman
Pengukuran beda tinggi tempat atau yang sering dikenal dengan istilah
menyipat datar adalah menentukan perbedaan tinggi antara dua titik atau
tempat dilapangan. Beda tinggi antara dua titik dapat diartikan sebagai jarak
vertikal antara dua garis mendatar yang melalui ke dua titik yang dimaksud.
Pengukuran beda tinggi antara dua tempat dapat dilakukan dengan berbagai
alat dan metoda antara lain dengan menggunakan (1) selang ukur, (2)
altimeter, (3) penyipat datar, (4) theodolit.
2
Modul Pemetaan
LEMBAR REFLEKSI
Nama :
NIS :
Kelas :
1. Apakah dalam kegiatan membuka pelajaran guru melakukan hal-hal yang dapat
mengarahkan dan mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran dengan baik?
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana tanggapan Anda terhadap materi/bahan ajar yang disajikan oleh guru
sudah sesuaikah dengan yang Anda diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal anda?)
……………………………………………………………………………………………………
………………………….………………………………………………………………………..
…..………………………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan belajar yang telah dirancang oleh
guru?
…………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………………..
4. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pengelolaan kelas (perlakuan guru terhadap
Anda, cara guru mengatasi masalah, memotivasi Anda) yang guru lakukan ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2
Modul Pemetaan
5. Apakah Anda dapat memahami penjelasan/instruksi yang diberikan oleh guru dengan
baik? ………….………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
6. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pengelolaan kelas oleh guru?
………………………………………………………………………………….………………
……………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
7. Apakah Anda dapat mempraktekan ilmu yang didapat di lapangan ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
8. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dilakukan oleh guru sudah dapat
meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran yang disampaikan?
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
9. Apakah metode praktikum yang digunakan oleh guru mudah dipahami oleh Anda?
……………………………………………………………………………………………………
..…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
10. Apakah latihan-latihan yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan Anda?
………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2
Modul Pemetaan
D. TUGAS
1. Tugas Individu
Buatlah ringkasan tentang pengukuran beda tinggi dan kumpulkan sebagai
bahan portfolio Anda.
2. Tugas Kelompok
a. Olahlah data hasil pengukuran sudut yang Anda kerjakan.
b. Diskusikan hasil dan presentasikan di depan kelas.
E. Tes Formatif
Sebelum Anda mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi berikutnya, harus
mengerjakan soal-soal yang ada pada tes formatif ini. Kerjakan secara individu
dalam kertas jawaban dan kumpulkan sebagai bahan portfolio penilaian untuk
Anda.
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang pengukuran beda tinggi metode
sipat datar optis !
2. Apa yang dimaksud dengan pengukuran tinggi dan bagaimana cara mencari
beda tingginya ?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pengukuran sipat datar ?
4. Sebutkan macam-macam sipat datar memanjang !
5. Sebutkan bagian-bagian pesawat sipat datar tipe dumpy level lengkap
beserta gambarnya !
6. Jelaskan prinsip pengukuran beda tinggi metode trigonometris dan metode
barometris yang Anda ketahui !
7. Sebutkan prosedur pengukuran dan penurunan rumus beda tinggi metode
trigonometris lengkap dengan gambarnya !
8. Dari ketiga metode pengukuran beda tinggi, manakah yang mempunyai
tingkat ketelitian paling tinggi dan jelaskan alasannya !
2
Modul Pemetaan
9. Jelaskan kelebihan dari alat sipat datar tipe dumpy level, automatic level,
tilting level, dan tipe reversi ?
F. Penilaian Diri
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan
dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang dinilai serta indikator
keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
1. Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus
dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain :
a. Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
b. Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap
Kompetensi Dasar (KD)
c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini
dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut:
Standar Pencapaian
Jenis/Aspek
No. Strategi
Sikap Deskripsi Skor
Penilaian
1. Mandiri Melaksanakan kegiatan tanpa Observasi
harus di perintah oleh guru aktivitas
Selalu diperintah 1 peserta didik
Sering diperintah 2 dalam
Kadang-kadang 3 melaksanakan
diperintah kegiatan
2
Modul Pemetaan
Jarang diperintah 4
Sangat jarang 5
diperintah
2. Bertanggung Menyelesaikan tugas dan kegiatan Verifikasi
Jawab yang diberikan sesuai dengan rekaman
waktu penyerahan
Sangat tepat waktu 5 tugas-tugas
Tepat waktu 4 peserta didik
Kadang-kadang tepat, 3
kadang-kadang tidak
Jarang tepat waktu 2
Tidak pernah tepat 1
waktu
3. Sikap Mampu tampil secara wajar dalam Observasi
percaya diri melaksanakan kegiatan aktivitas
Selalu 5 peserta didik
Sering 4 dalam
Kadang-kadang 3 melaksanakan
Jarang 2 kegiatan
Sangat jarang 1
4. Kedisiplinan Kedisiplinan dalam menjaga Observasi
dalam keselamatan kerja sesuai Stándar aktivitas
menjaga baku peserta didik
Sangat disiplin 5 dalam
Disiplin 4 melaksanakan
Kadang-kadang 3 kegiatan
Kurang disiplin 2
Tidak disiplin 1
Total Skor 4 - 20
2
Modul Pemetaan
2. Penilaian Pengetahuan
Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah siswa
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian
tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para guru
sebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk
mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang
akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes
tertulis yang dinilai cocok.
c. Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda,
uraian singkat, studi kasus dan lain-lain
d. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan
menggunakan kerangka kisi-kisi soal
3. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang
harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut :
a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
Program Remedial
Diantara pertanyaan yang terdapat dalam uji komptensi kegiatan belajar 3.3,
mungkin saja ada beberapa materi yang belum dapat Anda kuasai dengan
baik. Untuk itu silahkan Anda pelajari kembali materi tersebut guna memenuhi
kompetensi yang diharapkan pada kegiatan pembelajaran 3.3.
Selamat Belajar Kembali dan Sukses Selalu.
2
Modul Pemetaan
Dengan adanya buku teks Pemetaan Lahan Pertanian 1 ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi bagi mereka yang berkepentingan dan menjadi dasar bagi
buku Mata Pemetaan Lahan Pertanian selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa dalam buku teks ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik
untuk penulisan buku selanjutnya. Semoga buku ini dapat bermanfaat.
2
Modul Pemetaan
DAFTAR PUSTAKA
Adiyuwono, N.S, (1995). Teknik Membaca Peta dan Kompas. Bandung : Angkasa.
Brinker, R dan Wolf, P. 1997. Dasar-Dasar Pengukuran Tanah. Jakarta.: Kanisius.
Dugdale, R.H. (1986). Ilmu Ukur Tanah. Jakarta : Erlangga.
Frick, H., (1996). Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Yogyakarta : Kanisius.
Irvine, W. 1995. Penyigian Untuk Konstruksi. Edisi ke II. Bandung : ITB..
Purwaamijaya, Iskandar Muda., ( 2008). Teknik Survei dan Pemetaan.
http//:scribd.com/../kelas-x-SMK-teknik surveidan pemetaan.iskandar.pdf
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan..
Schofiled, W (1984). Engineering Surveying 2. Second Edition, London :
penerbitnya mana
Sinaga, I., (1997). Pengukuran dan Pemetaan Pekerjaan Konstruksi. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Sosrodarsono, S., dan Takasaki, M., (1992). Pengukuran Topografi dan Teknik
Pemetaan. Edisi ke III. Jakarta : PT. Pradnya Paramita..
Wongsotjitro, Soetomo (1991). Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta, : Kanisius.
2
Modul Pemetaan
DAFTAR PUSTAKA
Adiyuwono, N.S, (1995). Teknik Membaca Peta dan Kompas. Bandung : Angkasa.
Brinker, R dan Wolf, P. 1997. Dasar-Dasar Pengukuran Tanah. Jakarta.: Kanisius.
Dugdale, R.H. (1986). Ilmu Ukur Tanah. Jakarta : Erlangga.
Frick, H., (1996). Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Yogyakarta : Kanisius.
Irvine, W. 1995. Penyigian Untuk Konstruksi. Edisi ke II. Bandung : ITB..
Purwaamijaya, Iskandar Muda., ( 2008). Teknik Survei dan Pemetaan.
http//:scribd.com/../kelas-x-SMK-teknik surveidan pemetaan.iskandar.pdf
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan..
Schofiled, W (1984). Engineering Surveying 2. Second Edition, London :
penerbitnya mana
Sinaga, I., (1997). Pengukuran dan Pemetaan Pekerjaan Konstruksi. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Sosrodarsono, S., dan Takasaki, M., (1992). Pengukuran Topografi dan Teknik
Pemetaan. Edisi ke III. Jakarta : PT. Pradnya Paramita..
Wongsotjitro, Soetomo (1991). Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta, : Kanisius.
2
Modul Pemetaan
GLASORIUM
2
Modul Pemetaan
2
Modul Pemetaan
INDEKS
Bearing 183
benang atas (BA) 66,90,96,97,110,153,155,156,168,227,228
Benang Bawah (BB) 66,90,96,97,110,155,156,227
benang silang 61,66,79,90,96,168,171
benang tengah 221,222,223,225,227,228,237
benang silang diafragma 79
bench mark 152
Bossoul Tranch Montagne (BTM) 152
breaking taping 150
Cadastral Surveying,12
Construction Surveying,12
cross section 77
Domain 36,39,104,134,176,210,246
dumpy level 77,245,246
Eksentris 125
Fauna 7
flora 7
2
Modul Pemetaan
hidrographic surveying 12
Horizontal 44,50,52,68,69,70
Interesection 45
Instrumen penilaian 104,105,106,134,136,176,178,179,210
irigasi dan drainase 10
Italic 21
2
Modul Pemetaan
Kompensator 79
koordinat geografis 21
koordinat kartesius 22,30
Micrometer 71
Nonius 70,71,72,97
numeric scale,13
Odometer 146,147,164,165
Okuler 73,74,90,96
Orientasi, 16,31,45,47,182
2
Modul Pemetaan
Peta datar 25
Peta digital 25
Peta dunia 25
Peta garis 26
Peta kartografi 24
peta planimetri 25
peta tiga dimensi 25
Peta timbul 25
Peta topografi 24
peta stereometri 25
plane surveying 26,35
plum bob 51
Polygon 10,27,64,69,182
Program Remedial 214,250
Protractor 84
Scanning, 13
selang ukur 215,216,242
sextan 184
skala garis 13,14,15
Skala grafis, 15
Skala verbal, 14,15
slag 122,123,124,224
2
Modul Pemetaan
simbol titik, 14
2
Modul Pemetaan
UTM
Vertical 68,74,139,156,182
Visir bidik 96
2
Modul Pemetaan
Lahan