KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam
perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar
kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar
kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.
Pembelajaran kelas X dan XI jenjang Pendidikan Menengah Kejuruhan yang disajikan
dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi materi
pembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterapilan dalam
menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, dan sikap
sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan
kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serp siswa dengan ketersediaan kegiatan
buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan
dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045)
i
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
DAFTAR ISI
BAGIAN 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
A. Deskripsi............................................................................................................................ 1
B. Prasyarat ........................................................................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan ........................................................................................................ 1
D. Tujuan Akhir ...................................................................................................................... 2
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .............................................................................. 3
ii
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
BAB 6. MELAKUKAN PENGEMASAN BENIH TANAMAN PANGAN/ PALAWIJA (16 JP) .. 103
iii
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
DAFTAR GAMBAR
iv
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
v
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
DAFTAR TABEL
vi
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
vii
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
BAGIAN 1 PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Agribisnis Perbenihan Tanaman adalah kompetensi yang mempelajari cara-cara
melakukan usaha dalam bidang pertanian khususnya bidang perbenihan tanaman
yang berorientasi pada keuntungan. Buku Agribisnis Perbenihan Tanaman Kelas
XI semester-2 ini merupakan lanjutan dari buku Agribisnis Perbenihan Tanaman
Kelas XI semester-1. Sesuai dengan buku agribisnis perbenihan tanaman kelas XI
semester-1 maka untuk mempelajari agribisnis perbenihan tanaman di kelas XI
semester-2 ini digunakan komoditas tanaman pangan/ palawija sebagai wahana.
Oleh karena buku agribisnis perbenihan tanaman kelas XI semester-2 ini
merupakan lanjutan maka dalam buku ini lingkup pembelajaran meliputi
kompetensi dasar ke-7 hingga kompetensi dasar ke-13 yaitu tentang pengendalian
organisme pengganggu tanaman pangan/ palawija, perlakuan khusus pada
penangkaran benih tanaman pangan/ palawija, pemanenan benih tanaman
pangan/ palawija, ekstraksi/ pemrosesan benih tanaman pangan/ palawija,
sertifikasi benih tanaman pangan/ palawija, pengemasan benih tanaman pangan/
palawija, dan strategi pemasaran benih tanaman pangan/ palawija.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari buku siswa Agribisnis Perbenihan Tanaman Kelas XI
semester1 ini Anda harus sudah selesai mempelajari dan melaksanakan buku
siswa Agribisnis Perbenihan Tanaman Kelas XI semester 2 dan buku siswa Dasar-
dasar Budidaya Tanaman.
C. Petunjuk Penggunaan
1. Bacalah buku ini dengan teliti sesuai arahan dari guru. Sistematika buku
Agribisnis Perbenihan Tanaman Kelas XI semester 2 ini agak berbeda dengan
buku Agribisnis Perbenihan Tanaman Kelas XI semester 1.
Pada Buku Agribisnis Perbenihan Tanaman Kelas XI semester 1 yang
lalu Kegiatan Pembelajaran 1 sampai dengan Kegiatan Pembelajaran 6
setara dengan KD 3.1 & 4.1 sampai dengan KD 3.6 & 4.6.
1
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
D. Tujuan Akhir
Setelah selesai mempelajari dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diarahkan
dalam buku ini dan disediakan sarana prasarana yang sesuai maka peserta didik
kelas X semester 2 dapat:
1. Mengendalikan organisme pengganggu tanaman pangan/ palawija hingga
tanaman menjadi sehat.
2. Memberi perlakuan khusus pada penangkaran benih tanaman pangan/
palawija sesuai kebutuhan tanaman.
3. Memanen benih tanaman pangan/ palawija dengan cara dan waktu yang
tepat.
4. Melakukan ekstraksi/ pemrosesan benih tanaman pangan/ palawija sesuai
jenis benihnya.
5. Melakukan sertifikasi benih tanaman pangan/ palawija sesuai prosedur.
6. Mengemas benih tanaman pangan/ palawija sesuai kebutuhan.
7. Melaksanakan strategi pemasaran benih tanaman pangan/ palawija sesuai
kebutuhan pasar.
2
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
4
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
5
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
II. PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 7 tentang pengendalian organisme pengganggu
tanaman pangan/palawija yang implementasinya akan difokuskan pada tanaman
padi, dan dengan disediakan sarana prasarana yang sesuai maka Anda akan
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baik dalam mengendalikan
organisme pengganggu tumbuhan sehingga tanaman padi produksi benih Anda
menjadi sehat dan dapat menghasilkan benih dengan kualitas dan kuantitas yang
baik.
1. Mengamati
1 2
1 http://www.google.co.id
Sumber: Sumber: http://www.google.co.id
3 4
Sumber: http://www.google.co.id
7
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
2. Menanya
MARI KITA BERTANYA KEPADA BAPAK/IBU GURU
TENTANG GAMBAR OPT YANG INGIN KITA
PAHAMI LEBIH JELAS LAGI
Berdasarkan gambar tersebut, hal-hal apa yang ingin Anda ketahui lebih
dalam lagi tentang organisme pengganggu tanaman? Diskusikan dengan
teman dalam kelompok Anda dan tulislah apa yang ingin Anda ketahui dari
gambar dan penjelasan tentang organisme pengganggu tanaman tersebut!
Ajukan pertanyaan Anda kepada guru dan tuliskan jawaban guru
menggunakan kalimat Anda sendiri!
Diskusikan dalam kelompok tentang hal-hal yang ingin Anda ketahui lebih
jelas lagi berdasarkan informasi dan gambar di atas!
NO PERTANYAAN JAWABAN
8
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
1) Wereng.
Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan
menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Wereng
juga mengisap cairan pada jaringan pengangkutan tanaman padi, jika
serangannya parah akan menyebabkan daun menjadi kuning
9
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
10
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
dengan tanda bercak oval berwarna putih pada pelepah padi. Sedangkan
penyakit yang disebabkan oleh baakteri antara lain adalah penyakit
kresek pada pesemaian padi dengan tanda daun-daun berwarna kelabu,
melipat, dan menggulung, umumnya terjadi pada bibit padi berumur
kurang dari 30 hari.
dengan infeksi pada bagian pelepah daun paling atas. Gejala awal
bercak berbentuk bulat atau oval, berukuran 0,5 – 1,5 Cm, warna abu
abu di tengahnya dan coklat abu abu dipinggirnya. Bercak dapat
melebar menutupi seluruh pelepah daun. Infeksi yang berat
mengakibatkan malai tidak muncul sama sekali , sebagian muncul
dan muncul semua tapi hampa . Infeksi penyakit busuk pelepah
mengakibatkan bulir hampa dan berpotensi gagal panen apabila
infeksi dalam skala luas.
c. Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya di lahan pertanian tidak
dikehendaki karena keberadaannya dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman budidaya akibat persaingan penyerapan unsur hara, air, dan
cahaya matahari. Gulma yang mengganggu tanaman padi termasuk pada
golongan teki, rumpu, dan gulma berdaun lebar. Contoh gulma di lahan
sawah adalah marsilea, enceng gondok, teki, pasphalum, dll.
Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang
tinggi dalam budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam
stadia pertumbuhan hingga masa pematangan sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap penurunan hasil panen.
Gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara
gulma itu sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan
cahaya. Di samping itu ada beberapa gulma yang dapat dijadikan
tanaman inang oleh hama dan penyakit tanaman padi, sehingga kalau
kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan, jelas kerugian akan
kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan penyakit.
Contoh gulma dari golongan rumput-rumputan yang menjadi inang
walang sangit adalah Panicum spp; Andropogon sorgum; Digitaria
consanguinaria; Eleusine coracoma; Setaria italica; Cyperus polystachys,
Paspalum spp; dan Pennisetum typhoideum.
12
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: http://riskyridhaagriculture.blogspot.com/2011/12/
macam-macam-gulma-pada-tanaman-padi.html
Gambar 5. Gulma Eleucine indica
Sumber: http://www.noosanativeplants.com.au/plants/982/*paspalum-
conjugatum
Gambar 6. Gulma Paspalum conjugatum
13
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: http://riskyridhaagriculture.blogspot.com/2011/12
/macam-macam-gulma-pada-tanaman-padi.html
Gambar 7. Gulma Cyperus rotundus sp
14
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
15
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3. Mencoba/Mengumpulkan Informasi
16
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
JUMLAH
JUMLAH
GEJALA TANAMAN
NO NAMA OPT TANAMAN YANG
SERANGAN YANG
DIAMATI
TERSERANG
17
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
18
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
19
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sebagi contoh hama tikus adalah jenis hama pada tanaman padi yang
dalam kondisi yang sesuai maka keberadaan tikus dapat meledak dengan
tiba-tiba. Tikus yang telah terbunuh/ tertangkap hanya merupakan indikasi
turunnya populasi. Yang perlu diwaspadai adalah populasi tikus yang
masih hidup, karena akan terus berkembang biak dengan pesat selama
musim tanam padi. Disamping itu pemantauan keberadaan dan aktivitas
tikus sangat penting diketahui sejak dini agar usaha pengendalian dapat
berhasil. Cara pemantauan antara lain dengan melihat lubang aktif, jejak
tikus, jalur jalan tikus, kotoran atau gejala kerusakan tanaman. Tidak
kalah pentingnya adalah mewaspadai terhadap kemungkinan terjadinya
migrasi (perpindahan tikus) secara tiba-tiba dari suatu daerah ke daerah
lain dalam jumlah yang besar.
Penetapan ambang ekonomi.
Penetapan ambang ekonomi dari kerusakan yang ditimbulkan oleh hama
dan penyakit tanaman, untuk jenis tanaman tertentu yang disebabkan
oleh OPT tertentu, haruslah memenuhi syarat-syarat yaitu: spesifik
(hanya untuk jenis OPT tertentu), terukur, dan mempertimbangkan
kecepatan perkembangbiakan OPT.
20
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
hama/ penyakit tertentu. Contoh tanaman padi yang tahan hama/ penyakit
adalah:
PB 64 tahan terhadap serangan wereng biotipe 1 dan 2, bakteri
hawar daun, kerdil rumput, dan wereng cokelat.
PB 68 tahan terhadap serangan wereng biotipe 1 dan 2, penyakit
blas, dan tungro.
Penggunaan varietas tahan hama/ penyakit memang mudah, murah, dan
efektif tetapi tidak menutup kemungkinan suatu saat akan mengakibatkan
munculnya biotipe hama yang baru dan lebih ganas.
Pengendalian hayati.
Pengendalian hayati adalah tindakan pengendalian hama dengan
menggunakan musuh alami atau predator dari hama tersebut. Musuh
alami telur yang paling penting adalah Anagrus spp. Telur wereng batang
cokelat juga banyak dimangsa oleh kepik predator Cyrthorinus
lividipennis. Berbagai predator seperti laba-laba Pardosa pseudoannulata,
kumbang Ophionea nigrofasciata, dan kumbang tomcat Paederus
fuscipes memangsa nimfa dan imago wereng cokelat. Wereng yang hidup
dekat permukaan air atau yang jatuh dapat dimangsa oleh predator yang
hidup di air sawah seperti kepik Mesovelia sp.. Nimfa dan imago wereng
cokelat juga dapat diinfeksi cendawan Hirsutella citriformis, yang dapat
dikenali dari adanya filament panjang berwarna putih kotor atau kelabu
pada permukaan tubuhnya.
Pengendalian secara mekanik.
Pengendalian mekanik adalah tindakan pengendalian hama dengan cara
langsung dilakukan oleh manusia atau dengan bantuan alat yaitu
menggunakan perangkap hama.
Pengendalian secara kimiawi melalui pemanfaatan pestisida.
Pengendalian secara kimiawi adalah tindakan pengendalian dengan
menggunakan bahan kimia yang dapat dilakukan dengan cara
menggunakan feromon atau pestisida. Penggunaan pestisida dalam
rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang mempunyai
dampak terhadap kesehatan manusia dilakukan secara tepat guna
dengan memperhatikan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja.
Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan merupakan alternatif terakhir, dan dampak negatif
yang timbul harus ditekan seminimal mungkin.
21
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
a. Jenis-jenis pestisida
1) Insektisida
Insektisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh
serangga. Contoh: Dursban 20EC, Supracide 40EC, Matador 25EC,
Curacron 500EC, Decis 2.5EC, Regent 50 SC.
2) Fungisida
Fungisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunug jamur
atau cendawan. Contoh: Dithane M45, Daconil, Benlate.
3) Bakterisida
Bakterisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh bakteri.
Contoh: Agrept, Agrimicin.
4) Nematisida
Nematisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh
nematoda (sejenis cacing yang hidup di akar dan sekitar akar).
Contoh: Furadan 3G.
5) Akarisida
Akarisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh kutu atau
tungau.
6) Rodentisida
Rodentisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh tikus.
Contoh: Klerat.
7) Moluskisida
Moluskisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh
moluska (sebangsa siput). Contoh: Siputox 5G, Boss 250 EC.
8) Herbisida
Herbisida adalah pestisida yang berfungsi untuk membunuh gulma
atau tumbuhan pengganggu yang berupa herba. Contoh: Round Up,
DMA 6.
22
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
1) Pencemaran air dan tanah dimana air dan tanah yang tercemar pada
akhirnya akan merugikan manusia dan mahluk hidup lainnya, dalam
bentuk pencemaran makanan dan air minum.
2) Matinya musuh alami. Setiap organisme di alam mempunyai musuh
alami (predator) yamg akan mengendalikan populasinya. Jika musuh
alami musnah, akan terjadi peningkatan populasi yang menyebabkan
organisme tersebut menjadi hama dengan tingkat serangan yang
jauh lebih besar dari yang terjadi sebelumnya.
3) Kematian organisme bukan sasaran, padahal organisme bukan
sasaran tersebut merupakan predator OPT jenis lainnya. Hal ini akan
berakibat kemungkinan terjadi serangan OPT jenis lain akan
meningkat. Contohnya, penyemprotan insektisida dengan konsentrasi
yang sangat tinggi untuk membasmi ulat grayak bisa saja membunuh
serangga lain, seperti belalang sembah yang merupakan pemangsa
kutu. Pemakaian pestisida dengan konsentrasi tinggi selain akan
menghabiskan hama ulat grayak, akan mematikan belalang
sembah,sehingga setelah ulat grayak habis,tanaman kemungkinan
besar akan diserang hama kutu daun.
4) Kematian organisme yang menguntungkan, seperti lebah yang
sangat berperan dalam proses penyerbukan bunga dan sebagai
penghasil madu.
5) Timbulnya kekebalan OPT terhadap pestisida. Hal ini disebabkan
perkawinan OPT yang tersisa setelah penyemprotan pestisida akan
menghasilkan keturunan yang kebal terhadap pestisida tertentu.
23
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
24
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
c. Formulasi pestisida
Bahan aktif pestisida sangat beracun dan mudah menguap, supaya
bahan aktif tersebut dapat disimpan dan diaplikasikan dengan lebih aman
maka bahan aktif tersebut harus dibentuk dalam suatu formulasi tertentu
sesuai dengan sifat bahan aktif tersebut. Dengan kata lain formulasi dapat
diartikan sebagai bentuk campuran bahan aktif pestisida dengan
pembawa/ carrier/ bahan pencampurnya. Formulasi dicantumkan di
belakang nama dagang pestisida, sedangkan angka yang mengikutinya
merupakan persentase bahan aktif yang terkandung di dalamnya.
Contoh:
Ronstar 250 EC: pestisida ini mengandung 250 gram bahan aktif per liter
yang diformulasikan dalam bentuk emulsifible concentrate. Furadan 3 G:
pestisida ini mengandung 3% bahan aktif dalam formulasi granular.
Lannate 25 WP: pestisida ini mengandung 25 gram bahan aktif per
kilogram yang diformulasikan dalam bentuk wettable powder.
1) Formulasi atau bentuk pestisida yang beredar di Indonesia
Berikut adalah contoh beberapa formulasi pestisida yang beredar di
Indonesia.
Water Dispersable Granule (WDG)
Formulasi pestisida ini berbentuk butiran halus (micro granule),
bebas debu, merupakan formulasi kering yang mudah larut dalam
air. Formulasi ini dalam air kurang stabil sehingga mudah
mengendap. Perlu diaduk terus menerus selama proses
penyemprotan.
Emulsifiable Concentrate (EC)
Formulasi pestisida ini berbentuk emulsi (campuran bahan yang
bersifat seperti air dan minyak). Dapat larut dalam air dan
membentuk larutan seperti susu. Setelah dilarutkan dalam air
bersifat stabil sehingga tidak perlu diaduk terus menerus.
Salt Concentrate (SC)
Formulasi pestisida ini berbentuk larutan. Bersifat cepat larut dan
menyebar merata dalam air dan tidak memerlukan pengadukan
terus menerus.
25
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
26
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
d. Perhitungan pestisida
Agar kalian dapat menghitung kebutuhan pestisida maka kalian perlu
memahami lebih dahulu apa yang dimaksud dengan dosis, konsentrasi,
dan volume semprot.
Dosis:
Dosis adalah jumlah pestisida yang harus disemprotkan secara merata
pada luasan pertanaman tertentu. Dosis 1 liter per ha artinya untuk setiap
ha digunakan 1 liter pestisida.
Konsentrasi:
Jumlah (volume atau bobot) pestisida yang harus dicampurkan kedalam
sejumlah air. Konsentrasi 2 cc/liter artinya untuk setiap liter air
ditambahkan 2 cc pestisida.
Volume semprot:
Volume campuran air + pestisida (larutan pestisida) yang harus
disemprotkan secara merata pada luas pertanaman tertentu. Volume
semprot 100 liter/ha artinya untuk menyemprot pertanaman seluas 1 ha
maka larutan pestisida sebanyak 100 liter harus habis disemprotkan.
27
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
4. Mengasosiasi/Menalar
Agar Anda lebih memahami tentang cara perhitungan pestisida maka berikut
ini hitunglah kebutuhan pestisida dan diskusikan dengan teman dalam
kelompok Anda. Jika Anda menemui kesulitan maka mintalah bimbingan pada
bapak/ibu guru.
a. Untuk mengendalikan penggerek batang padi, disarankan menebarkan
insektisida dengan bahan aktif kabofuran dengan dosis 2 kg/ha.
lnsektisida yang tersedia adalah Furadan 3G. Berapakah jumlah furadan
3G yang harus ditebarkan agar tercapai dosis yang disarankan ?
b. Untuk mengendalikan bercak daun Cercospora pada kacang tanah
disarankan menggunakan fungisida Dithane M45 dengan dosis 2 kg/ha.
Alat semprot yang digunakan telah dikalibrasi untuk menyemprotkan
larutan sejumlah 50cc larutan per m2, dengan kapasitas tangki 25 liter.
Berapakah jumlah Dithane M45 yang harus dicampurkan kedalam tangki
tersebut ?
c. Untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan golongan teki pada
tanaman bawang disarankan memakai herbisida DMA dengan dosis 1-1,5
liter DMA per hektar dan volume semprot 400 liter/ha. Berapa ml kisaran
DMA yang harus dicampurkan ke dalam tangki alat semprot yang berisi
12 liter air ?
d. Untuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman cabai, disarankan
menyemprotkan insektisida matador dengan konsentrasi 0,2 %. Berapa
jumlah insektisida Matador yang harus ditambahkan ke dalam tangki alat
semprot yang telah diisi dengan 12 liter air ?
28
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
5. Mengkomunikasikan
MEMPRESENTASIKAN HASIL
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PESTISIDA
Sumber: www.google.com
Gambar 8. Peralatan semprot
Sumber: www.google.com
Gambar 9. Aplikasi pestisida yang aman
Sumber: www.google.com
Gambar 10. Aplikasi pestisida yang kurang aman
30
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Jauhkan pestisida dari jangkauan anak dan jauhkan juga dari bahan
makanan.
Tidak merokok, makan, minum selama menangani pestisida.
Bukalah kemasan pestisida dengan hati-hati. Jangan membuka
kemasan dengan cara memaksa atau mencongkel.
Gunakan alat pelindung selama mbekerja dengan pestisida (masker,
sarung tangan, sepatu boot, baju tangan panjang, topi, kacamata.
Jangan menyemprotkan pestisida pada tanaman yang akan dipanen.
Hindari jatuhnya pestisida ke dalam air sungai, danau, atau sumur.
Semprotkan sisa pestisida dalam tangki ke tanaman lain, jangan
membuang ke got, sungai, tanah.
Pada saat menyemprot berjalanlah searah dengan tiupan angin
(jangan melakukan penyemprotan bila angin terlalu kencang).
Jangan meniup nozle yang tersumbat, gunkana jarum untk
membersihkan nozle.
Tempatkan kemasan bekas pestisida dalam karung dan tutup rapat,
sebaiknya dikirim ke tempat pembunagn B3 yang ditunjuk pemerintah.
Jika belum ada, kemasan bekas pestisida dikubur dalam tanah.
31
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
c. Label pestisida
Dalam rangka menerapkan keselamatan kerja dan supaya pestisida
dapat diaplikasikan secara tepat dan benar maka kalian harus dapat
memahami dan membaca arti label pada kemasan pestisida.
Setiap pestisida harus terdapat di dalam wadah dengan ukuran dan
bahan wadah seperti yang ditetapkan dalam pemberian izin, dengan kata
lain ukuran dan jenis wadah sudah ditentukan sejak pestisida tersebut
didaftarkan. Keterangan-keterangan tentang spesifikasi pestisida
ditempelkan pada wadah dengan kuat. Seluruh keterangan pada label
harus dicantumkan dalam bahasa Indonesia, tanda peringatan harus
dicetak dengan jelas, mudah dilihat serta tidak dapat dihapus.
32
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: www.google.com
Gambar 11. Contoh label pestisida
Sumber: blog.ub.ac.id
Gambar 12. Membaca dan memahami label pada wadah pestisida
33
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Setelah Anda mengerti data-data yang harus tercantum pada label yang
terdapat di kemasan pestisida, cermatilah label pestisida yang disediakan
oleh guru dan lakukan identifikasi terhadap label tersebut apakah sudah
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tanyakan pada guru jika ada
tulisan pada label yang tidak Anda pahami!
C. Rangkuman
Organisme pengganggu tanaman adalah hama, penyebab penyakit, dan gulma
yang dapat menyebabkan kerusakan dan atau kematian pada tanaman sehingga
keberadaannya perlu dikendalikan agar tidak merugikan pelaku budidaya
tanaman. Tindakan pengendalian organisme pengganggu tanaman dilakukan
secara terpadu dengan cara mengkombinasikan cara kultur teknis, pengendalian
hayati, cara mekanis, penggunaan varietas tahan hama/ penyakit, dan
penggunaan bahan kimia berupa pestisida. Berdasarkan peraturan yang berlaku
maka penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir dan harus dilakukan
secara aman serta memperhatikan keselamatan lingkungan. Berdasarkan
fungsinya pestisida dapat dikelompokkan menjadi insektisida, fungisida,
bakterisida, moluskisida, nematisida, rodentisida, dan herbisida. Dalam aplikasi
pestisida perlu diperhatikan tentang formulasi pestisida, perhitungan pestisida,
pengenalan peralatan semprot, dan penerapan keselamatan kerja. Setiap
pestisida pasti memiliki label pada wadahnya, dalam rangka menjaga keselamatan
kerja maka tulisan pada label tersebut wajib dibaca dan dipahami sebelum kita
menggunakan pestisida tersebut.
34
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
D. Tugas
Berikut ini adalah tugas-tugas yang harus Anda lakukan yang pelaksanaannya
akan dibimbing oleh bapak/ibu guru. Kerjakan tugas ini dengan rasa tanggung
jawab yang tinggi, tertib, disiplin, dan santun. Anda juga harus dapat bekerja sama
yang baik denagn teman-teman Anda agar tugas yang Anda lakukan dapat
berjalan dengan lancar dan hasilnya memuaskan.
35
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
E. Penilaian Diri
Setelah mempelajari Bab 7 tentang pengendalian organisme pengganggu
tanaman berilah ceklis dari pernyataan berikut secara jujur!
KONDISI
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1. Saya mampu menjelaskan definisi organisme
pengganggu tanaman
2. Saya paham dan mampu mengidentifikasi organisme
pengganggu tanaman padi
3. Saya mampu menjelaskan gejala kerusakan tanaman
padi oleh hama/ penyakit
4. Saya paham dan mampu menganalisis kondisi tanaman
terhadap populasi organisme pengganggu tanaman padi
5. Saya dapat menjelaskan pengertian pengendalian
hama terpadu
6. Saya dapat menghitung kebutuhan pestisida
7. Saya mampu membuat larutan pestisida
8. Saya dapat menjelaskan keselamatan kerja penggunaan
pestisida
9. Saya dapat menjelaskan efek samping penggunaan
pestisida
10. Saya paham dan mampu mengendalikan organisme
pengganggu tanaman padi
11. Saya mampu melakukan evaluasi dan pelaporan hasil
pengendalian organisme pengganggu tanaman pangan/
palawija
36
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab I lagi di luar
jam tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
F. Ulangan
1. Mengapa organisme pengganggu tanaman perlu dikendalikan?
2. Jelaskan maksud pengendalian hama terpadu!
3. Berikan contoh 2 jenis hama dan 2 jenis penyakit pada tanaman padi dan
jelaskan gejala serangannya!
4. Faktor apa yang dipertimbangkan untuk menentukan jenis tindakan
pengendalian hama/ penyakit tanaman?
5. Jelaskan keselamatan kerja dalam membuat larutan semprot pestisida!
6. Jelaskan efek samping penggunaan pestisida!
7. Buatlah rencana pengendalian hama walang sangit yang menyerang tanaman
padi seluas 1000 meter dimana serangan walang sangit tersebut sudah masuk
ambang ekonomi!
37
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
PERLAKUAN
KHUSUS KD-8
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 8 tentang perlakuan khusus pada penangkaran benih
tanaman pangan/ palawija yang implementasinya akan difokuskan pada tanaman
padi, dan dengan disediakan sarana prasarana yang sesuai maka Anda akan memiliki
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baik dalam memberikan perlakuan
khusus pada tanaman padi sehingga tanaman padi yang meliputi:
penyerbukan alami pada tanaman padi
penyerbukan silang buatan pada tanaman padi
penangkaran benih padi hibrida menggunakan jantan mandul
Melalui kompetensi tersebut maka penangkaran benih padi yang Anda lakukan akan
menghasilkan benih padi dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
38
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
1. Mengumpulkan Informasi
39
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Bunga pada satu malai membuka seluruhnya dalam waktu 5-8 hari sedang
semua bunga dalam satu rumpun membuka dalam waktu 10-14 hari.
Mekarnya bunga padi terjadi antara pukul 06.00 pagi sampai 15.30 siang,
namun sebelum pukul 08.00 dan sesudah pukul 14.00 hanya sedikit bunga
yang mekar. Pembungaan maksimum terjadi antara pukul 10.00-12.00.
Beberapa waktu sebelum bunga membuka, benang sari tumbuh memanjang
dengan cepat. Kotak sari membuka sebelum atau bersamaan dengan
membukanya bunga. Tepung sari dapat hidup dalam waktu pendek sesudah
keluar dari kantong sarinya. Dalam keadaan normal daya hidupnya hanya
lima menit setelah pecahnya kantong sari.
Penyerbukan padi secara alami dilakukan oleh angin. Adanya angin akan
membuat malai padi bergoyang-goyang sehingga serbuk sari pada kepala
putik yang telah matang akan jatuh berhamburan di atas kepala putik.
Biasanya tepung sari masak sebelum atau pada saat lemma dan palea
membuka sehingga tepung sari akan jatuh pada kepla putik bunga itu sendiri.
Oleh karena itu padi termasuk jenis tanaman yang menyerbuk sendiri
walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang dengan
peluang sekitar 0,3 sampai 0,5%.
40
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
2. Mengamati
41
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Setelah Anda mengetahui proses penyerbukan secara alami apakah Anda ingin
mengetahui bagaimana caranya apabila kita ingin melakukan penyerbukan
buatan pada bunga tanaman padi? Cermatilah dan bacalah penjelasan tentang
cara melakukan penyerbukan silang buatan pada bunga tanaman padi berikut ini.
a. Kastrasi dan emaskulasi
Kastrasi adalah pembuangan bagian tanaman yang tidak diperlukan, kastrasi
dilakukan untuk mengurangi jumlah bunga dalam satu malai supaya tidak
terlalu banyak, yang dibiarkan dipelihara dipilih bunga-bunga yang sehat saja
dengan jumlah antara 15 sampai 50 bunga. Sedangkan emaskulasi adalah
pembuangan benangsari pada bunga yang akan dijadikan induk betina
dengan tujuan agar tidak terjadi persarian yang tidak dikehendaki.
Emaskulasi dan kastrasi dilakukan sehari sebelum penyerbukan dilakukan.
Emaskulasi dilakukan dengan cara bagian ujung bunga (spikelet) dipotong
miring menggunakan gunting kemudian benang sari dicabut menggunakan
pinset secara hati-hatu supaya tidak merusak putik. Bunga yang telah bersih
dari benangsari kemudian ditutup supaya tidak terkontaminasi serbuksari
lainnya dan tidak dimasuki serangga. Waktu yang baik untuk melakukan
kastrasi dan emaskulasi adalah setelah jam 3 sore hari. Fase bunga yang
baik untuk dilakukan emaskulasi adalah pada saat ujung benangsari berada
pada pertengahan bunga.
Sumber: http://ricelab.plbr.cornell.edu/cross_pollinating_rice
Gambar 14. Emaskulasi pada bunga padi
42
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: http://ricelab.plbr.cornell.edu/cross_pollinating_rice
Gambar 15. Pembungkusan malai setelah kastrasi dan emaskulasi
b. Hibridisasi
Proses penyerbukan sebaiknya dilakukan pada ruangan dengan suhu sekitar
320 celcius dan kelembaban 80% untuk mempercepat kematangan
serbuksari. Bunga jantan diambil dari lapangan pada pukul 9 pagi dan
disimpan dalam bak plastik yang disiapkan di ruang persilangan.
Penyerbukan dapat dilakukan sekitar pukul 10.00 sd 13.00 setelah kepala
sari membuka dengan cara menggoyang goyangkan bunga jantan di atas
bunga yang telah dikastrasi sehingga serbuk sari akan jatuh berhamburan di
atas kepala putik.
Bunga yang telah selesai diserbuki segera ditutup kembali dengan kantong
kertas transparan dan diberi label dengan tulisan kode induk jantan dan
betina, tanggal penyilangan, dan nama penyilangnya. Tanaman hasil
penyerbukan dipelihara di rumah kaca sampai biji hasil penyerbukan masak
43
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
1) Melakukan emaskulasi.
a) Potong miring sepertiga bagian ujung bunga padi (gabah/spikelet).
b) Cabut benang sari menggunakan pinset secara hati-hati jangan
sampai merusak putiknya.
c) Tutuplah bunga padi yang telah dikastrasi menggunakan kertas
minyak.
2) Melakukan hibridisasi.
a) Ambil benang sari yang telah matang (telah berbentuk seperti
tepung berwarna kuning).
b) Tempelkan/jatuhkan serbuk sari yang telah matang tersebut hingga
bertaburan pada kepala putik yang kemarin sudah dikastrasi.
c) Tutup kembali bunga yang telah Anda serbuki.
3. Mencoba
44
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
4. Mengkomunikasikan
45
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
2) Galur pelestari
Galur pelestari hampir sama dengan galur mandul jantan, perbedaannya
adalah bahwa galur pelestari ini memiliki serbuk sari yang hidup (viable)
dan memiliki biji yang normal. Galur pelestari digunakan sebagai polinator
(penyerbuk) galur mandul jantan sehingga keberadaan galur mandul
jantan selalu terpelihara dengan baik. Selanjutnya galur pelestari kita
namakan sebagai Galur B. Galur B memiliki malai yang keluar penuh dari
daun bendera, serbuk sarinya berwarna kuning besar dan mampu
menumpahkan serbuk sari, masa pembungaan sekitar 5 hari dan
berbunga sekitar 2-3 hari sebelum Galur A.
46
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: http://sembadahibrida.blogspot.com/2013_03_01_archive.html
Gambar 16. Padi sembada 168
Sumber: http://arifinbudi.blogspot.com/2013/03/macam-varietas-padi-di-
indonesia.html
Gambar 17. Padi intani 2
47
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
48
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
b. Isolasi
Dalam rangka menjaga kemurnian genetik dari benih yang dihasilkan
maka perlu dilakukan isolasi. Isolasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
isolasi jarak, isolasi waktu, dan isolasi barier.
1) Isolasi jarak.
Isolasi jarak adalah pengaturan jarak penanaman supaya jenis
tanaman padi lain yang tidak kita kehendaki memiliki lokasi tanam
yang tidak terlalu dekat dengan tanaman padi yang kita tanam.
Serbuk sari padi sangat kecil dan ringan sehingga mudah terbawa
angin melalui udara sampai radius 100 meter selama jangka waktu
hidupnya yang 3-5 menit, oleh karena itu tidak boleh ada padi
varietas lain yang ditanam dalam radius 100 m di sekeliling lahan
produksi benih hibrida. Isolasi jarak dapat dikurangi sampai 50 m,
jika paling tidak terdapat 10 barisan tanaman pinggiran dari tetua
jantan yang mengelilingi lahan produksi benih.
2) Isolasi waktu.
Isolasi waktu adalah pengaturan perbedaan waktu tanam dengan
tujuan agar tanaman padi lain yang tidak dikehendaki memiliki
waktu pembungaan yang berbeda dengan tanaman padi yang kita
tanam untuk tujuan produksi benih. Aturlah waktu tanam sehingga
waktu pembungaan tetua betina berbeda paling sedikit 3 minggu
49
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
dengan pembungaan varietas padi lain yang benar pada radius 100
m disekeliling lahan produksi benih. Cara ini akan melindungi tetua
betina dari kontaminasi. Bila tetua betina dan tanaman padi varietas
lain mempunyai waktu berbunga yang sama, maka isolasi jarak 100
m harus dipertahankan.
3) Isolasi barrier.
Barier adalah tanaman penghalang yang digunakan untuk memberi
batas antara tanaman padi yang kita tanam dengan tanaman padi
lain. Isolasi barrier merupakan pemberian batas tanaman padi yang
kita tanam dengan tanaman padi lain dengan menggunakan
tanaman penghalang yang bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi
serbuk sari sehingga kemurnian benih dapat terjaga dengan baik.
Penghalang apapun baik penghalang alam buatan, atau tanaman
tertinggi 2,5 m atau lebih dapat mencegah kontaminasi induk betina
(Seed Parrent) dari serbuk tanaman padi lain di dalam areal 100 m.
Tanaman penghalang sekitar petak produksi benih hibrida, paling
sedikit harus mempunyai lebar 3-4 m, tergantung kepada tipe
tanaman. Sesbania rostrata atau tanaman jagung, sorgum atau
millet yang tinggi dan sehat merupakan barrier yang dapat
mencegah kontaminasi dengan baik.
50
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
C. Rangkuman
Padi merupakan tanaman menyerbuk sendiri diaman secara alaamiah penyerbukan
dibantu oleh angin, sedangkan penyerbukan silang buatan dapat dilakukan oleh
manusia melalui proses kastrasi, emaskulasi, dan hibridisasi. Penyerbukan silang
buatan dengan cara ini memang dapat dilakukan apabila bunga atau tanaman yang
akan kita silangkan jumlahnya hanya sedikit. Untuk proses produksi benih yang
jumlah tanamannnya relatif banyak maka cara kaastrasi, emaskulasi, dan hibridisasi
menjadi kurang efisien karena memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk
menyilangkan. Oleh karena itu dalam rangka efisiensi waktu dan tenaga kerja maka
dalam kegiatan produksi benih digunakan 3 jenis galur yaitu galur mandul jantan (A),
51
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
galur plestari (B), dan galur pemulih kesuburan (R). Dalam penerapan produksi benih
ada beberapa perlakuan khusus yang penting untuk diperhatikan yaitu penyesuaian
waktu pembungaan pada kedua tetua, isolasi jarak/waktu/barrier, dan perbandingan
jumlah tetua jantan/betina.
D. Tugas
Berikut ini adalah tugas-tugas yang harus Anda lakukan yang pelaksanaannya akan
dibimbing oleh bapak/ibu guru. Kerjakan tugas ini dengan rasa tanggung jawab yang
tinggi, tertib, disiplin, dan santun. Anda juga harus dapat bekerja sama yang baik
denagn teman-teman Anda agar tugas yang Anda lakukan dapat berjalan dengan
lancar dan hasilnya memuaskan.
1. Buatlah laporan hasil pekerjaan Anda tentang pengamatan malai, pengamatan
bunga padi, kastrasi, hibridisasi, dan pemasangan label dalam bentuk yang rapi
sesuai arahan bapak/ibu guru!
2. Presentasikan laporan Anda secara santun sesuai arahan dari bapak/ibu guru!
3. Kumpulkan laporan Anda pada bapak/ibu guru tepat waktu!
E. Penilaian Diri
Setelah Anda selesai mempelajari dan melakukan Bab 8 tentang perlakuan khusus
pada penangkaran benih padi hibrida, berikut ini berilah tanda ceklis secara jujur
sesuai yang Anda alami dan Anda rasakan!
KONDISI
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan tentang penyerbukan alami dan
penyerbukan buatan pada tanaman padi
2. Saya dapat menjelaskan tentang malai tanaman padi
3. Saya dapat menunjukkan bagian-bagian bunga padi
4. Saya dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah bunga
padi sudah mengalami penyerbukan atau belum
5. Saya dapat menjelaskan dan melakukan kastrasi
52
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab 8 lagi di luar jam
tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
F. Ulangan
1. Jelaskan tentang penyerbukan alami dan penyerbukan buatan pada tanaman padi!
2. Gambarlah bunga padi secara skematis dan beri penjelasan bagian-bagian bunga
padi tersebut!
53
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3. Mengapa pada penyerbukan buatan bunga tanaman padi proses kastrasinya harus
dilakukan sehari sebelum proses hibrididasi
4. Jelaskan garis besar penangkaran benih padi hibrida menggunakan galur mandul
jantan
5. Mengapa pada penangkaran benih padi hibrida harus dilakukan penyesuaian
waktu pembungaan?
6. Apa tujuan isolasi pada penangkaran benih padi hibrida? Bagaimana caranya?
54
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
PEMANENAN
BENIH KD-9
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 9 tentang pemanenan benih tanaman pangan/palawija yang
implementasinya akan difokuskan pada benih padi, dan dengan disediakan sarana
prasarana yang sesuai maka Anda akan memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang baik dalam melakukan panen benih padi yang meliputi kriteria
panen, teknik panen, dan penyimpanan hasil panen benih padi.
55
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, 2008) ada dua
cara untuk menentukan umur panen padi yaitu pengamatan secara visual dan
pengamatan secara teoritis.
Penentuan umur panen padi berdasarkan pengamatan teoritis dapat dilakukan dengan
cara:
1. Menghitung umur tanaman berdasarkan hari setelah berbunga rata (hsb), yaitu
antara 30-35 hsb atau umur tanaman berdasarkan hari saat tanam (hst), yaitu
antara 135–140 hst.
2. Menghitung kadar air gabah. Umur panen optimum dicapai setelah kadar air gabah
mencapai 22-23% pada musim kemarau dan antara 24-26% pada musim hujan.
Sumber: www.pustaka-deptan.co.id
Gambar 22. Menentukan umur panen secara visual
56
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan panen dan pasca panen
benih padi adalah sebagai berikut:
1. Persiapan panen
Pada persiapan panen yang penting untuk diperhatikan adalah taksasi hasil
panen, kebersihan lahan, dan kebersihan peralatan panen.
a. Taksasi hasil panen padi.
Taksasi hasil panen adalah cara untuk memperkirakan hasil panen suatu
komoditas pertanian. Untuk melakukan taksasi hail panen padi pada
umumnya menggunakan cara ubinan. Luas 1 ubin dapat ditentukan misalnya
2m x 2m, atau 2m x 2,5m, atau 5m x 5m tergantung dari luas seluruh areal.
Demikian juga jumlah ubinnya juga tergantung dari kondisi sawahnya apakah
homogen atau heterogen, jika sawah sangat homogen dapat diambil 1 ubin
saja, tetapi jika kondisi sawah heterogen maka sebaiknya diambil beberapa
ubin agar mewakili seluruh areal.
Untuk memastikan pemahaman Anda dalam hal taksasi hasil padi kerjakan
soal berikut ini. Luas areal sawah yang akan dipanen 5 hektar. Jumlah
ubinan ditentukan seluas 5x5 meter2 denagn jumlah 2 ubin. Hasil ubin-1 = 18
kg, hasil ubin-2 =15 kg. Hitunglah berapa taksasi hasil untuk sawah 5 hektar
tersebut!
b. Kebersihan lahan.
Lahan produksi benih sebelum dilakukan panen harus betul-betul bebas dari
tanaman yang dapat mempengaruhi kemurnian benih dan kesehatan benih,
57
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
dan bebas dari tanamna lain yang tidak berguna. Oleh karena itu sisa-sisa
tanaman hasil roguing dan sisa-sisa gulma harus betul-betul dibuang dan
dijauhkan dari areal yang akan dipanen. Sebelum waktu panen tiba lahan
produksi benih akan diperiksa oleh petugas lapangan dari Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih (BPSB), jika sudah dinyatakan lulus oleh petugas
lapangan maka panen dapat dilaksanakan.
2. Pelaksanaan panen
Panen dapat dilakukan menggunakan alat-alat sederhana seperti ani-ani dan
sabit, dan dapat juga menggunakan mesin panen seperti reaper dan stripper.
Penggunaan peralatan panen sebaiknya disesuaikan dengan keadaan tanaman.
Ani-ani pada umumnya cocok digunakan untuk memanen padi lokal yang
berpostur tinggi terutama yang ditanam di wilayah yang banyak tenaga kerjanya.
Sabit pada umumnya digunakan untuk memanen padi varietas unggul yang
memiliki postur pendek yang ditanam di wilayah yang banyak tenaga kerjanya.
Sedangkan peralatan panen yang berupa mesin-mesin seperti reaper dan
stripper lebih sesuai digunakan di daerah yang kekurangan tenaga kerja dan
dengan kondisi lahan yang kurang baik.
58
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: www.google.com
Gambar 23. Pemanenan padi menggunakan ani-ani
59
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Pemotongan padi dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas,
potong tengah dan potong bawah tergantung cara perontokan. Pemotongan
dengan cara potong bawah dilakukan bila perontokan dengan cara
dibanting/digebot atau meng-gunakan pedal thresher. Pe-motongan dengan
cara potong atas atau tengah dilakukan bila perontokan menggunakan power
thresher. Berikut ini cara panen padi dengan sabit biasa/bergerigi:
Pegang rumpun padi yang akan dipotong dengan tangan kiri, kira-kira
1/3 bagian tinggi tanaman.
Tempatkan mata sabit pada bagian batang bawah atau tengah atau atas
tanaman (tergantung cara perontokan) dan tarik pisau tersebut dengan
tangan kanan hingga jerami terputus
Sumber: www.google.com
Gambar 24. Pemanenan padi menggunakan sabit
60
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Pemotongan dengan cara potong atas atau tengah dilakukan bila perontokan
menggunakan power thresher. Panduan umum cara panen padi dengan sabit
bergerigi adalah, pegang rumpun padi yang akan dipotong dengan tangan
kiri sekitar 1/3 bagian tinggi tanaman. Tempatkan mata sabit pada bagian
batang bawah atau tengah atau atas tanaman (tergantung cara perontokan)
dan tarik pisau tersebut dengan tangan kanan kanan hingga jerami terputus.
61
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: www.google.com
Gambar 25. Pemanenan menggunakan mesin panen reaper
Sumber: www.google.com
Gambar 26. Pemanenan dan perontokan
Apapun alat yang akan digunakan untuk panen sebaiknya 2 baris tanaman di
bagian pinggir dipisahkan dan tidak dianjurkan untuk dijadikan sebagai calon
62
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
63
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Setelah terpisah butiran yang bernas dengan butiran yang hampa, lalu
dimasukkan kedalam karung dan diberi identitas.
64
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3. Pengeringan benih
Padi yang sudah selesai dipanen harus segera dikeringkan dengan menjemur
dibawah panas matahari atau menggunakan mesin pengering. Pengeringan
gabah harus dilakukan karena setelah panen biasanya kadar air masih agak
tinggi yaotu sekitar 25-27%. Tujuan dari pengeringan adalah untuk menurunkan
kadar air gabah dari 25-27% menjadi sekitar 11-12%. Kadar air yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan terjadinya serangan penyakit.
a. Pengeringan secara alami dengan cara penjemuran
Pengeringan secara alami ini dilakukan dengan cara dijemur di bawah
cahaya matahari. Pengeringan dengan cara ini dianjurkan menggunakan
lantai jemur yang tebuat dari semen yang bagian atasnya dilapisi terpal agar
gabah tidak langsung bersebtuhan dengan lantai jemur supaya tidak terlalu
panas. Disamping itu bila menggunakan alas terpal maka gabah tidak akan
tercecer di lantai jemur. Pengeringan dilakukan sampai kadar air benih
mencapai 11-12%. Penjemuran cukup 2-3 hari, tiap hari dijemur selama 3-4
jam. Selama dijemur gabah perlu dibalik dua jam sekali agar keringnya dapat
merata. Ketebalan hamparan gabah di atas alas penjemuran yang ideal
sekitar 5-7 cm ditujukan agar laju pengeringan tidak terlalu cepat
Sumber: www.google.com
Gambar 27. Pengeringan secara alami di bawah sinar matahari
65
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: www.google.com
Gambar 28. Mesin pengering.
66
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
C. Rangkuman
Pemanenan untuk keperluan benih harus dilakukan pada saat buah sudah masak
fisiologis. Pada padi ditandai dengan telah menguningnya 90-95% bulir-bulir padi
beserta daun benderanya, malai sudah menunduk, bulir padi keras dengan kadar air
25-27%, dan tanaman sudah memasuki umur sesuai yang tertera pada deskripsi. Hal-
hal yang dapat mempengaruhi kemurnian benih darus dihindari seperti kebersihan
lahan dan peralatan. Proses perlakuan setlah panen adalah perontokan, pengeringan,
dan penyimpanan. Semua proses pasca panen tersebut harus dilakukan dengan baik
sesuai dengan ketentuan dalam pengolahan buah calon benih agar tetap berada
pada estándar mutu kualitas yang dikehendaki. Perontokan dapat dilakukan secara
manual dengan cara gebotan maupun dengan menggubakan mesin perontok.
Sedangkan pengeringan dapat dilakukan secara alami melalui penjemuran maupun
pengeringan menggunakan mesin pengering. Hal yang sangat penting adalah
kebersihan alat dan wadah dari padi varietas lain maupun dari benih lain karena
keberadaan benih lain tersebut akan menurunkan kemurnian benih. Sedangkan
dalam penyimpanan hal penting untuk diperhatikan adalah temperatur dan
kelembaban, serta kebersihan gudang penyimpanan.
67
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
D. Tugas
E. Penilaian Diri
Setelah Anda selesai mempelajari dan melakukan Bab 9 tentang pemanenan pada
penangkaran benih padi, berikut ini berilah tanda ceklis secara jujur sesuai yang Anda
alami dan Anda rasakan!
68
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
KONDISI
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan cara melakukan taksasi hasil panen
2. Saya dapat melakukan/menghitung taksasi panen
3. Saya dapat menghitung merontokkan padi dengan cara
gebotan
4. Saya dapat menganalisis kehilangan hasil perontokan sistem
gebotan
5. Saya dapat menghitung kebutuhan tenaga kerja panen
6. Saya dapat menjelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan
sebelum panen benih padi
7. Saya dapat menjelaskan tujuan pengeringan dan teknik
pengeringan benih padi secara alami
8. Saya dapat menjelaskan persyaratan ruang simpan benih
9. Saya dapat membuat laporan hasil tugas-tugas saya secara
sistematis
10. Saya dapat mempresentasikan hasil pekerjaaan saya dengan
santun sesuai arahan bapak/ibu guru
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab 9 lagi di luar jam
tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
F. Ulangan
1. Panen padi dalam rangka produksi benih dapat dilakukan pada saat buti-butir
padi sebagai calon benih sudah masak fisiologis. Berdasarkan ketentuan masak
fisiologi tersebut jelaskan indikator benih padi siap untuk dipanen! Apa akibatnya
jika benih padi dipanen sebelum matang fisiologis?
2. Jelaskan hal-hal yang harus disiapkan dan dicek dengan teliti sebelum
melakukan panen benih padi! Mengapa hal itu harus dilakukan?
3. Taksasikan hasil panen padi milik seorang petani dengan data-data berikut ini:
Luas areal penangkaran benih padi yang akan dipanen = 0,5 hektar
69
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
70
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
EKSTRAKSI
BENIH
KD-10
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 10 tentang ekstraksi/ pemrosesan benih tanaman
pangan/palawija yang implementasinya akan difokuskan pada ekstraksi/pemrosesan
(perontokan) benih padi, dan dengan disediakan sarana prasarana yang sesuai maka
Anda akan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baik dalam
melakukan ekstraksi/pemrosesan benih padi yang meliputi teknik ekstraksi,
pengeringan, pembersihan, penyimpanan, dan perhitungan rendemen benih padi.
71
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
yang benar sehingga calon benih padi yang kita hasilkan memuliki mutu yang baik
sesuai dengan standar mutu benih padi.
Tabel 4. Daftar Standar mutu benih padi untuk kelas benih sebar
Proses perontokan benih padi dilakukan setelah padi dipanen dimana di kalangan
petani masih menggunakan cara yang bervariasi, ada yang dirontokkan secara
manual dan ada yang dirontokkan menggunakan mesin perontok padi.
Untuk menjaga kemurnian benih maka sebelum proses perontokan padi dilakukan
harus ada persiapan lebih dahulu baik perontokan secara manual maupun
menggunakan mesin. Persiapan yang dilakukan adalah mengecek kebersihan
tempat, wadah, dan peralatan yang akan digunakan dan harus dipastikan bebas dari
kotoran maupun biji tanaman lain baik itu biji gulma, biji tanaman lain, maupun biji
tanaman sejenis yang berbeda varietas.
1. Perontokan dengan cara digebot.
Salah satu model perontokan secara manual dilakukan dengan cara digebot yaitu
dengan cara membantingkan malai padi pada kayu atau bambu berkali kali
hingga bulir-bulir padi terlepas dari malainya. Untuk memudahkan pengumpulan
calon benih padi maka sebaiknya di bawah alat penggebot dihamparkan alas
terpal yang bersih dan kering.
72
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sumber: http://www.karawanginfo.com
Gambar 29. Bambu untuk menggebot padi
Sumber: http://www.karawanginfo.com
Gambar 30. Menggebot malai padi
Merontok padi dengan cara digebot (manual) merupakan cara sederhana yang
populer dilakukan oleh mayoritas petani di Indonesia. Pekerjaan gebot sangat
73
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
kental dengan kandungan aspek sosial budaya di tingkat petani pedesaan dan
merupakan salah satu proses dalam sistem kelembagaan upah kerja di
pedesaaan. Gebot erat kaitannya dengan penggunaan tenaga kerja panen dan
besarnya upah, sebagai bentuk kesepakatan antara pemilik padi dengan buruh
panen yang mengatur tentang pembagian upah yang besarnya bervariasi.
74
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
e. Pegang tangkai jerami dan tekan bagian ujung padi yang ada butirannya
pada gigi silinder perontok.
f. Membersihkan gabah lalu dikumpulkan dan dimasukkan dalam karung.
g. Membawa karung berisi padi ke tempat penyimpanan dengan alat
transportasi.
Dalam melakukan perontokan padi baik itu dengan cara gebotan atau dengan
cara menggunakan pedal thresher tentunya ada biji-biji padi yang hilang karena
berceceran keluar dari mesin ataupun keluar dari alas terpalnya. Persentase biji-
biji padi yang hilang tersebut disebut sebagai faktor kehilangan dengan
menggunakan rumus:
X = berat awal (sebelum dilakukan perontokan)
Y = berat jerami setelah perontokan
Z = berat butir padi setelah perontokan
A = berat jerami + berat butir padi (Y+Z)
FK = faktor kehilangan = (A/X) x 100%
Anda telah memahami cara perontokan padi dan cara menghitung faktor
kehilangan, sekarang Anda akan mencari informasi tentang bagaimana cara
merontokkan calon benih padi hibrida. Agar Anda memahami cara perontokan
pada calon benih padi hibrida, bacalah penjelasan berikut dengan seksama, jika
ada hal-hal yang belum Anda ketahui dengan jelas, bertanyalah pada bapak/ibu
guru dengan cara yang santun.
75
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk melakukan perontokan calon benih
padi hibrida yaitu persiapan perontokan, perontokan tetua betina, dan perontokan
tetua jantan.
1. Persiapan melakukan perontokan
a. Selama threshing, panenan tetua betina dan tetua jantan harus terpisah,
tetua betina tidak boleh tercampur dengan biji-bijian lain baik yang ada di
lantai ataupun di mesin perontok.
b. Sebelum perontokan dimulai, semua peralatan perontok termasuk
lantainya harus bersih
c. Karung goni yang baru harus tersedia untuk pengarungan benih.
d. Jika karung yang baru tidak tersedia, dapat digunakan karung bekas
namun bersih, tidak ada atau tercampur biji-bijian padi lainnya dengan
benih hibrida.
e. Buat dua label setiap karung, satu disimpan dalam karung dan yang
satunya ditempelkan di luar karung.
f. Setiap label harus berisi informasi: nama dan alamat produsen, nama
varietas padi hibrida, lokasi kebun produksi benih, dan musim tanam.
Dalam kegiatan pemrosesan benih, selain dilakukan ekstraksi benih maka benih
tersebut juga diberi perlakuan pengeringan, pembersihan, penyimpanan, dan
penghitungan rendemen benih.
76
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Proses pengeringan benih padi dilakukan dengan tujuan agar kadar air benih
dapat dikurangi hingga 11-12% agar benih dapat disimpan dan lebih tahan lama.
Selain itu pengeringan juga dapat meringankan proses pengangkutan. Petani
pada umumnya melakukan pengeringan benih padi secara alamiah yaitu dengan
cara dijemur di bawah sinar matahari, sedangkan perusahaan-perusahaan besar
disamping melakukan pengeringan secara alami juga melakukan pengeringan
menggunakan mesin pengering. Pengeringan secara alami dilakukan dengan
cara dijemur di lantai jemur yang tebuat dari semen yang dilapisi terpal agar tidak
terlalu panas dan gabah tidak tercecer sehingga lantai jemur bersih dari sisa
gabah. Pengeringan dilakukan sampai kadar air benih mencapai 11-12%. Padi
yang sudah selesai dipanen harus segera dikeringkan dengan menjemur di
bawah panas matahari. Penjemuran biasanya cukup 2-3 hari, tiap hari selama 3-4
jam. Selama dijemur perlu dibalik dua kali agar keringnya merata.
77
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
78
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
c. Rendemen benih.
Setelah melalui proses pembersihan maka benih ditimbang untuk
mengetahui rendemennya. Rendemen dapat diartikan sebagai angka
penyusutan, jadi rendemen benih padi artinya adalah angka penyusutan
benih padi. Rendemen dinyatakan dalam bentuk satuan persen (%).
Penyusutan benih padi dapat dipengaruhi oleh faktor panen, pengeringan,
dan perontokan, dan pengurangan kadar air benih. Misalnya pada saat
setelah panen (masih dengan tangkai dan malai) beratnya 1,2 ton kemudian
setelah dikeringkan beratnya tinggal 1 ton berarti ada penyusutan 0,2 ton.
Kemudian benih dalam malai seberat 1 ton tersebut dirontokkan dan setelah
perontokan ditimbang beratnya menjadi 0,85 ton (850 kg) maka berarti ada
penyusutan lagi sebesar 150 kg. Benih yang sudah dirontokkan seberat 850
kg tersebut akan memalui proses pembersihan dan setelah bersih ditimbang
beratnya tinggal 800 kg berarti ada penyusutan 50 kg lagi. Jika dijumlahkan
sejak benih dipanen seberat 1,2 ton (1200 kg) hingga dibersihkan tinggal 800
kg berarti tottal penyusutannya adalah 400 kg. Rendemen benih padi
tersebut adalah 800/1200 x 100% = 66,66%.
79
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
d. Penyimpanan benih.
Penyimpanan benih merupakan suatu upaya untuk mempertahankan
viabilitas (daya kecambah dan kekuatan tumbuh atau vigor) benih dalam
periode simpan yang sepanjang mungkin. Benih disimpan dalam gudang
penyimpanan yang selayaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: tidak
bocor, bersih, lantai terbuat dari semen atau beton dan mempunyai ventilasi
yang cukup dan sirkulasi udara lancar. Benih disimpan ditumpuk dengan rapi
(setiap varietas terpisah) dan di bagian bawah diberi palet kayu agar tidak
bersentuhan langsung dengan lantai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penyimpanan benih padi adalah suhu dan kelembaban ruang penyimpanan
dan peletakan benih padi di ruang penyimpanan. Gudang ruang
penyimpanan benih harus kering dan aman dari gangguan binatang-binatang
yang memekana padi seperti tikus maupun serangga lain yang dapat
merusak benih padi. Gudang penyimpanan selayaknya memenuhi
persyaratan sebagai berikut: tidak bocor, bersih, lantai terbuat dari
semen/beton dan mempunyai ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara
lancar. Selama penyimpanan dilakukan pemeliharaan benih terutama dari
kerusakan fisik akibat serangan hama gudang seperti Sitophilus oryzae.
Pengendalian hama gudang dalam penyimpanan benih dengan cara fumigasi
menggunakan insektisida fumigan Aluminium Posphide, dengan dosis 3
butir/ton benihCara meletakkan benih padi tidak boleh langsung kena lantai
tetapi harus menggunakan penyangga, lantai penyimpanan harus selalu
bersih dan kering.
80
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
C. Rangkuman
Ekstraksi/pemrosesan benih adalah segala cara yang digunakan untuk melepaskan
biji (yang dalam hal ini adalah calon benih) dari kulit buah/ daging buah/ polong/
sekam dengan cara yang aman supaya biji-biji calon benih tersebut tetap memiliki
mutu yang baik sesuai dengan standar mutu benih yang dikehendaki. Perontokan
padi dapat dilakukan secara manual dengan cara digebot dan dapat dilakukan
dengan menggunakan pedal thresher. Adapun untuk melakukan perontokan benih
hibrida maka pemanenan untuk tetua jantan harus dipisahkan dengan tetua betina
dengan tujuan supaya kemurnian benih tetap terjamin. Selain pemisahan benih dari
buah atau malai maka pemrosesan benih juga meliputi pembersihan dan
penyimpanan benih yang harus dilakukan dengan prosedur yang benar agar kualitas
benih tetap terjamin.
D. Tugas
Untuk menambah pemahaman Anda tentang pemrosesan benih tanaman pangan,
kerjakan tugas berikut ini.
1. Lakukan penggebotan untuk 5 kg padi! Hitung berapa persen faktor
kehilangannnya! Diskusikan dengan teman dalam kelompok apa yang
menyebabkan terjadinya faktor kehilangan tersebut! Diskusikan bagaimana cara
mengatasi faktor kehilangan tersebut!
81
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
E. Penilaian Diri
Setelah Anda selesai mempelajari dan melaksanakan Bab 10 tentang melakukan
ekstraksi/ pemrosesan pada penangkaran benih tanaman pangan/palawija, berikut ini
berilah tanda ceklis secara jujur sesuai yang Anda alami dan Anda rasakan!
KONDISI
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan pengertian dan tujuan ekstraksi/
pemrosesan benih tanaman padi
2. Saya dapat menjelaskan cara ekstraksi/
pemrosesan benih tanaman padi
3. Saya dapat melakukan penggebotan
4. Saya dapat menghitung faktor kehilangan
5. Saya dapat mengatasi faktor kehilangan
6. Saya dapat menjelaskan cara perontokan pada benih
hibrida
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab 10 lagi di luar jam
tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
F. Ulangan
1. Jelaskan pengertian ekstraksi benih!
2. Jelaskan 2 cara ekstraksi benih (cara gebotan dan cara pedal thresher)!
3. Bagaimana cara mengurangi faktor kehilangan pada saat perontokan?
4. Jelaskan cara perontokan pada benih hibrida? Hal penting apa yang harus
diperhatikan pada proses perontokan benih hibrida?
82
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
SERTIFIKASI
BENIH KD-11
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 11 tentang sertifikasi benih tanaman pangan/palawija yang
implementasinya akan difokuskan pada sertifikasi benih padi, dan dengan disediakan
sarana prasarana yang sesuai maka Anda akan memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang baik dalam melakukan sertifikasi benih padi yang meliputi dasar
hukum sertifikasi benih, prosedur sertifikasi benih, kelengkapan administrasi sertifikasi
benih padi, dan pelaporan hasil sertifikasi.
83
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
1. Mengumpulkan Informasi
Benih yang dihasilkan oleh pemulia tanaman apakah benih tersebut hibrida atau
bukan pasti telah diteliti oleh pemulia bahwa benih tersebut memiliki sifat-sifat
tertentu baik sifat genetik maupun sifat fisik. Misalnya jagung varietas ”andalas”
yang dilepas tahun 2000 memiliki biji yang berwarna kuning orange dan rata-rata
hasilnya 10.9 ton/ha. Jagung varietas Bima 3 Bantimurung memiliki biji berwarna
jingga dan rata-rata hasilnya 8.27 ton/ha, dan seterusnya masih banyak sifat-sifat
lain yang mencirikan suatu varietas yang telah dihasilkan oleh pemulia tanaman.
Dari pemulia tanaman benih akan mengalami proses yang dinamakan
pemeliharaan varietas, kemudian benih akan ditangkarkan atau diproduksi sesuai
84
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Setelah benih yang dihasilkan oleh pemulia ditangkarkan dengan volume yang
sesuai dengan kebutuhan maka benih dapat dipanen dan selanjutkan hasil panen
dapat diproses hingga menjadi benih yang siap disimpan, didistribusikan, atau
dipasarkan. Prosesing benih disini meliputi seleksi buah, pengeringan buah,
ekstraksi benih, pengeringan benih, sortasi benih, pengemasan benih, dan
pengujian benih.
85
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Benih yang telah selesai diproses bila volumenya terlalu banyak tidak
memungkinkan langsung semua didistribusikan dan dipasarkan pada waktu yang
bersamaan. Untuk sebagian benih yang belum sempat didistribusikan dan
dipasarkan akan disimpan untuk menunggu waktu distribusi dan pemasaran yang
tepat, oleh karena itu perlu dilakukan penyimpanan benih secara layak agar benih
tidak menurun mutunya hingga benih tersebut laku terjual.
Perjalanan terakhir dari benih sebelum sampai ke tangan petani adalah proses
distribusi dan pemasaran. Proses inipun harus dilakukan dengan baik dan benar
agar benih tidak menurun mutunya apalagi kalau jarak lokasi produksi dengan
pasar terlalu jauh dan sulit dijangkau dengan transportasi yang memadai.
Bila akan melakukan produksi benih maka kita harus mendaftarkan dulu benih
yang akan kita produksi ke BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) di
wilayah setempat. Setelah rencana produksi benih kita daftarkan ke BPSB maka
pihak BPSB akan mencatat informasi-informasi yang diperlukan dan dilanjutkan
dengan pemeriksaan lapangan. Bila berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan
tidak terdapat hal-hal yang menyalahi aturan perbenihan maka kita akan diijinkan
untuk memulai kegiatan produksi. Selama proses produksi petugas juga akan
melakukan pemeriksaan lapangan lagi untuk mengontrol pelaksanaan produksi
dan memberikan saran-saran perbaikan.
Dalam rangka penerbitan sertifikat benih maka selain pemeriksaan lapangan,
petugas BPSB juga akan melakukan pengujian benih untuk memastikan apakah
benih yang kita produksi telah memenuhi standar yang berlaku atau belum. Bila
86
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
berdasarkan hasil pengujian belum memenuhi standar yang berlaku maka bila
masih dapat diperbaiki petugas akan memberikan saran pebaikan, misalnya
kadar air benih masih terlalu tinggi maka akan disarankan untuk mengeringkan
lagi.
Sedemikian panjang dan lama proses perjalanan benih sejak benih tersebut
dihasilkan oleh pemulia hinga sampai ke tangan petani pengguna benih. Dengan
adanya pendaftaran, pemeriksaan lapangan, pengujian, dan sertifikasi tersebut
maka mutu benih yang sampai ke tangan petani pengguna benih akan lebih
terjamin bila proses tersebut dilakukan dengan baik.
87
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Semua jenis benih yang akan diperjualbelikan wajib diberi sertifikat benih dalam
rangka memberi jaminan mutu benih kepada petani sebagai konsumen pengguna
benih. Permohonan sertifikasi dapat dilakukan oleh perorangan atau badan
hukum yang bermaksud memproduksi benih bersertifikat, ditujukan kepada Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Permohonan sertifikasi hanya dapat dilakukan
oleh penangkar benih yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
88
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Sebelum diberi sertifikat benih maka terlebih dahulu benih dilakukan pengujian
dengan tujuan untuk mengetahui kualitas benih yang meliputi kualitas genetis,
morfologis, dan fisiologis. Apabila hasil pengujian menunjukkan benih tersebut
memiliki kualitas sesuai standar yang berlaku maka benih dapat diberi sertifikat.
Mengapa sebelum diberi sertifikat perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu pada
benih? Hal ini karena pada saat petani melakukan usaha tani pasti petani sangat
mengharapkan agar benih yang ditanamnay dapat menghasilkan tanaman yang
seragam dengan pertumbuhan dan hasil yang maksimal baik secara kualitas
maupun kuantitas. Dengan membeli benih yang bersertifikat berarti benih
tersebut sudah melalui proses pengujian dimana hasil pengujian memenuhi
stándar mutu yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah sehingga ada jaminan
hasil usaha tani.
Penyebab lain yang mengakibatkan pentingnya pengujian benih sebelum proses
sertifikasi adalah karena adanya perbedaan penilaian benih antara petani dengan
ahli benih. Perbedaan cara penilaian terhadap benih dari petani dengan dari ahli
benih adalah sebagai berikut:
1. Penilaian petani pengguna benih terhadap benih.
a. Kenampakan benih
Ketika petani penggunanbenih akan membeli benih maka kenampakan
benih secara morfologis menjadi penentu pilihan.
89
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
b. Kebernasan benih
Benih yang tampak bernas akan menjadi pilihan petani pengguna benih
ketika mereka akan membeli benih karena petani beranggapan bahwa
benih yang bernas memiliki daya tumbuh yang baik.
c. Warna benih
Warna benih dapat berubah ketika benih terserang penyakit atau telah
mengalami penuaan. Benih yang mengalami serangan penyakit
umumnya warnanya menjadi kusam.
d. Campuran yang terdapat dalam benih
Pada saat membeli benih petani tidak mau benihnya terdapat campuran
benih tanaman lain karena adanya campuran benih tanaman lain akan
menyebabkan jumlah benih yang sesungguhnya berkurang, namun pada
umumnya petani kurang memperhatikan adanya campuran benih dari
jenis yang sama tetapi dari varietas yang berbeda padahal keberadaan
varietas lain ini akan berpengaruh terhadap kemurnian benih.
e. Perkecambahan
Petani menghendaki benih yang dibelinya berkecambah seratus persen
supaya tidak perlu melakukan penyulaman. Daya berkecambah benih ini
dipengaruhi faktor internal dan eksternal, sementara petani tidak mampu
mendeteksi faktor internalnya.
90
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Adanya perbedaan pandangan antara petani pengguna benih dengan ahli benih
tersebutlah yang akhirnya menjadi salah satu alasan mengapa perlu dilakukan
pengujian benih sebelum benih diberi sertifikat.
Berikut ini adalah estándar mutu benih tanaman padi berdasarkan kelas benih
yang dipersyaratkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
91
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Benih tan
Benih Kotoran Benih var Daya
Kadar air lain 7 biji
Kelas benih murni benih lain maks tumbuh
(%) gulma
(%) maks (%) (%) min (%)
maks (%)
Benih dasar 13.0 99.0 1.0 0.0 0..0 80.0
Benih pokok 13.0 99.0 1.0 0.1 0.1 80.0
Benih sebar 13.0 98.0 2.0 0.2 0.2 80.0
Benih hibrida 13.0 98.0 2.0 - - 80.0
92
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
93
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
2. Mengasosiasi/Menalar
Berikut ini adalah gambar kegiatan sertifikasi benih padi non hibrida. Cermatilah
gambar berikut dan diskusikan bersama teman dalam kelompok Anda, lalu
ceritakan kembali menggunakan kalimat Anda sendiri. Perhatikan arahan dan
petunjuk dari bapak/ibu guru Anda.
Berikut ini adalah gambar kegiatan sertifikasi benih padi hibrida. Cermatilah
gambar berikut dan diskusikan bersama teman dalam kelompok Anda, lalu
ceritakan kembali menggunakan kalimat Anda sendiri. Perhatikan arahan dan
petunjuk dari bapak/ibu guru Anda.
94
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3. Mengkomunikasikan
Pilihlah salah satu topik tentang sertifikasi benih non hibrida/hibrida pada gambar
di atas. Cermatilah tulisan pada gambar tersebut bersam teman dalam kelompok
Anda. Diskusikan maksud dari gambar tersebut dan tulislah menggunakan
bahasa Anda sendiri. Presentasikan hasil tugas Anda sesuai arahan dari
bapak/ibu guru.
95
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Balai sertifikasi benih itulah yang berwenang mengadakan pengawasan sejak pra
pengolahan tanah sampai pengemasan, jika tahapan-tahapan perlakuannya
dilakukan dengan baik dan memenuhi syarat yang ditentukan maka barulah benih
dapat diberikan sertifikasi benih untuk benih sebar dengan label biru. Selain itu
ada benih lagi yaitu ; benih penjenis dengan warna kuning, diperbanyak untuk
menghasilkan benih dasar, benih dasar dengan warna putih diperbanyak untuk
menghasilkan benih pokok, benih pokok dengan warna ungu diperbanyak untuk
menghasilkan benih sebar dengan warna biru.
Untuk menjadi penangkar benih sejak awal harus melaporkan ke Balai Sertifikasi
Benih, sehingga Balai Sertifikasi Benih melakukan cek ke lapangan mulai dari
persiapan lahan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan misalnya
pemupukan, pengairan, pemberantasan hama penyakit, pascapanen dan
pengepakan. Kesemua kegiatan itu dikontrol oleh petugas sertifikasi benih daerah
setempat, sehingga dengan perlakuan itu diharapkan akan diperoleh benih padi
yang unggul yang mempunyai daya tumbuh tinggi di atas 80%. Bila salah satu
tahapan yang harus dilalui di atas tidak memenuhi syarat maka benih padi
tersebut akan dinyatakan tidak memenuhi standar untuk dilakukan sertifikasi.
96
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Untuk benih padi hibrida kemungkinan besar bila menggunakan benih dari hasil
panen sendiri maka produksinya akan menurun secara drastis dan ketahanan
terhadap hama penyakit lebih rentan. Sedangkan untuk padi non hibrida bila
menggunakan benih dari hasil panen sendiri penurunan produktivitas tidak terlalu
drastis. Tetapi sebaiknya petani menggunakan benih sebar bersertifikat tiap
musim tanam untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi.
97
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Dalam rangka memperoleh sertifikat bagi benih yang akan diproduksinya maka
penangkar benih harus mengajukan permohonan sertifikasi ke BPSB dimana
permohanan tersebut harus diajukan sebelum penangkar benih melakukan
proses produksi. Dalam permohonan tersebut juga harus dilampirkan data-data
sebagai berikut:
1. Varietas yang akan diproduksi dan sumber benih yang akan digunakan untuk
usaha tani, serta kelas benihnya.
2. Kapan waktu yang akan digunakan untuk proses produksi.
Waktu atau saat melakukan proses produksi sangat penting diinformasikan
dalam rangka memastikan bahwa proses produksi benih akan dilakukan
pada musim yang tepat. Apabila produksi benih dilakukan pada musim yang
kurang tepat dikawatirkan akan terjadi penyimpangan pertumbuhan.
3. Luas lahan yang akan digunakan untuk proses produksi.
Luas lahan dan bentuk lahan sebaiknya juga dicantumkan di lampiran
permohonan sertifikasi. Bentuk lahan dapat mempengaruhi tingkat polusi
kromosom.
4. Sejarah lahan.
Sejarah lahan merupakan keterangan tentang lahan yang akan digunakan
untuk produksi benih tersebut sebelumnya pernah ditanami tanaman jenis
apa varietas apa, apakah pernah terjadi serangan organisme pengganggu
tanaman, jenisnya apa, seberapa besar tingkat serangannya. Sejarah lahan
ini sangat penting diketahui dalam rangka menjaga kemurnian benih dan juga
menjaga tanaman dari kemungkinan serangan organisme pengganggu
tanaman yang merupakan lanjutan tanaman sebelumnya.
5. Lokasi lahan berada dimana.
Lokas lahan juga merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui.
Tanaman apa saja yang ditanam di sekitar areal lahan produksi benih, jarak
tanaman lain tersebut berapa. Jika di sekitar lahan produksi benih terdapat
jenis tanaman yg sama dengan varietas yang berbeda maka dimungkinkan
terjadi polusi kromosom sehingga kemurnian benih menjadi tidak terjamin
98
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
lagi. Atau jika di sekitar arela produksi benih terdapat tanaman yang
merupakan inang hama/penykait bagi tanaman produksi benih maka akan
membahayakan kesehatan tanaman produksi benih.
6. Perkiraan jumlah benih yang akan dihasilkan.
Perkiraan jumlah benih yang akan dihasilkan sangat penting untuk diketahui
dalam rangka menentukan jumlah sertifikat yang akan diterbitkan selain
dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan produksi benih yang
dilakukan oleh penangkar benih.
7. Prosesing untuk produksi benihnya bagaimana.
Prosesing benih berkaitan dengan peralatan dan bahan yang digunakan
untuk prosesing. Kebersihan wadah dan peralatan prosesing sangat
menentukan jaminan kemurnian benih yang tinggi.
8. Ukuran kemasan yang digunakan berapa saja.
Informasi ukuran kemasan bermanfaat untuk memperkirakan jumlah sertifikat
yang harus dicetak untuk satu proses produksi benih.penangkar benih
sebaiknya memperkirakan ukuran kemasan dengan mempertimbangkan
daya beli petani pengguna benih.
99
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Presentasikan hasil kesimpulan Anda dengan singkat, jelas, dan dengan cara
yang santu dan saling menghargai pendapat sesama teman, serta tetap berbesar
hati menerima masukan dari teman.
C. Rangkuman
Dalam rangka menjamin kualitas benih yang akan digunakan oleh petani maka
perlu dilakukan sertifikasi benih dimana arti dari sertifikat benih bagi produsen
benih adalah sebagai alat promosi dan keabsahan dari sisi hukum. Sedangkan
bagi pemerintah arti sertifikat benih adalah sebagai alat kontrol peredaran benih di
Indonesia dan untuk penetapan standar mutu benih. Adapun bagi petani pengguna
benih maka adanya sertifikat benih berarti adanya jaminan mutu benih karena
keterangan yang terdapat pada label benih mencerminkan kondisi mutu benih
yang sebenarnya.
Lembaga yang berwenang melakukan sertifikasi benih adalah BPSB (Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih) yang keberadaannya tersebar di berbagai
propinsi di Indonesia. Dalam melakukan tugasnya memberikan sertifikat benih
maka BPSB terlebih dahuku melakukan pengujian mutu benih untuk memastikan
bahwa benih yang akan diberi sertifikat memiliki mutu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Disamping itu BPSP juga selalu melakukan pengawasan di lapangan
yang dimulai sejak pra pengolahan tanah hingga sampai pengemasan. Komponen-
komponen yang diuji dalam proses pengujian mutu benih antara lain persentase
kadar air benih, persentase daya berkecambah benih minimal, kemurnian benih
yang terdiri dari persentase benih murni minimal, persentase kotoran benih
maksimal, dan persentase benih tanaman lain maksimal.
Penangkar benih yang melakukan permohonan sertifikasi benih harus
melampirkan data-data atau inormasi tentang varietas yang akan diproduksi dan
sumber benihnya, kapan produksi akan dilaksanakan, luas areal produksi benih,
sejaran lahan, lokas lahan, prakiraan jumlah benih yang akan dihasilkan, prosesing
benih, dan ukuran kemasan.
100
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
D. Tugas
Buatlah contoh permohonan sertifikasi benih sesuai arahan dan petunjuk dari
bapak/ibu guru. Laporkan hasil tugas Anda secara tertulis dan lisan.
E. Penilaian Diri
Setelah Anda selesai mempelajari dan melaksanakan Bab 11 tentang sertifikasi
benih tanaman pangan/palawija, berikut ini berilah tanda ceklis secara jujur sesuai
yang Anda alami dan Anda rasakan!
NO PERNYATAAN KONDISI
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan pengertian sertifikasi benih
2. Saya dapat menjelaskan arti sertifikat benih bagi
produsen benih, bagi pemerintah, dan bagi petani
pengguna benih
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab 11 lagi di luar
jam tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
101
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
F. Ulangan
1. Jelaskan pengertian sertifikasi benih dan arti benih bagi produsen bneih, bagi
pemerintah, dan bagi petani konsumen benih!
2. Jelaskan mengapa perlu dilakukan sertifikasi benih
3. Data-data apa yang harus dilampirkan pada saat produsen benih mengajukan
sertifikat bagi benih yang akan diproduksinya?
102
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
PENGEMASAN KD-12
BENIH
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 12 tentang pengemasan benih tanaman pangan/palawija
yang implementasinya akan difokuskan pada pengemasan benih padi, dan dengan
disediakan sarana prasarana yang sesuai maka Anda akan memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang baik dalam melakukan sertifikasi benih padi
yang meliputi prinsip pengemasan, alat dan bahan pengemasan, pengoperasian alat
pengemasan, dan pelaporan hasil pengemasan benih padi.
1. Mengumpulkan Informasi
103
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Secara tradisional nenek moyang kita menggunakan bahan kemasan alami untuk
mewadahi bahan pangan seperti buluh bambo, daun-daunan, pelepah atau kulit
pohon, kulit binatang, rongga batang pohon, batu, tanah liat, tulang dan
sebagainya. Pada industri modern berbagai kemasan dan proses pengemasan
telah beragam. Saat ini perkembangan pengemasan bergerak sangat cepat
seirama dengan perkembangan industri-industri yang memanfaatkan dan
menggunakannya.
Dalam proses produksi benih, kegiatan pengemasan benih merupakan salah satu
faktor yang sangat berpengaruh untuk menjaga mutu benih agar pada saat benih
sampai di tangan petani pengguna benih maka benih masih dalam kondisi mutu
yang baik. Hal ini karena benih adalah benda hidup yang bersifat higroskopis
(mudah menyerap air) dan selalu berusaha untuk mencapai kondisi equilibrium
dengan lingkungan dimana benih tersebut berada.
104
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Apabila benih berada di lingkungan dengan kelembaban yang tinggi maka kadar
air benih tersebut juga akan meningkat menyesuaikan dengan kelembaban udara
di sekitarnya. Jika benih kadar airnya tinggi maka benih akan mudah terserang
hama/penyakit benih dan lebih cepat mengalami penurunan daya hidup sehingga
tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Sedangkan yang diinginkan oleh
produsen benih adalah bahwa benih yang dihasilkannya dapat disimpan dalam
jangka waktu yang relatif lama karena setelah dipanen benih tidak langsung laku
dijual tetpai memerlukan waktu yang lama untuk proses distribusi dan
pemasarannya dan diharapkan benih dapat sampai ke tangan petani pengguna
benih masih dalam keadaan mutu yang baik yaitu sehat dan viabilitasnya tetap
tinggi.
Dalam rangka memenuhi tujuan dari pengemasan tersebut maka bahan kemasan
harus memiliki beberapa sifat agar dapat difungsikan dengan baik, yang antara
lain adalah:
1. Kemasan harus dapat mewadahi produk
2. Kemasan harus dapat melindungi produk
3. Kemasan harus dapat menjual produk
4. Harga kemasan ditinjau secara keseluruhan wajar dan ekonomis
105
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
106
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
f. Petunjuk pemakaian
g. Ilustrasi yang menggambarkan produk
h. Harga
Ukuran atau unit kuantitas per package adalah hal yang perlu diperhatikan.
Hasil penelitian bidang pemasaran hal yang merupakan faktor untuk
menentukan tentang ukuran adalah yang dapat memenuhi keinginan
pelanggan.
Ukuran untuk kepentingan transportasi jangan terlalu berat, untuk keamanan
dan kemudahan dalam handling. Kemasan harus bisa menarik perhatian
konsumen untuk membeli. Kemasan harus merupakan rantai terakhir dalam
kegiatan iklan dan display dan harus bisa bermakna pesan
promosi. Transparansi material, dapat digunakan untuk produk yang menarik,
agar mudah diidentifikasikan oleh konsumen.
107
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
108
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
2. Mengasosiasi/menalar
Jenis-jenis bahan pengemas benih yang umum digunakan adalah karung, plastik,
kertas, dan aluminium foil. Adapun sifat dari bahan-bahan pengemas tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Karung plastik
Karung memiliki sifat kuat terhadap regangan, tidak mudah sobek, dan dapat
melindungi benih dari masuknya uap air, pertukaran gas-gas, dan minyak.
2. Kertas
Kertas yang digunakan adalah kertas yang berlapis plastik, kertas jenis ini
memiliki sifat dapat melindungi benih dari masuknya uap air, pertukaran gas-
gas, dan minyak, tetapi kertas kurang dapat menahan masuknya air dan
kekuatannya tidak sebaik karung, dengan kata lain kertas relatif lebih mudah
sobek dibandingkan karung.
3. Plastik
Plastik yang sering digunakan untuk mengemas benih berupa plastik dari
bahan polyethylene. Sifat fisik plastik memiliki ketahanan yang sedang
terhadap uap air dan minyak. Ketahanan terhadap pertukaran gas-gas bahan
pengemas tersebut tergolong kurang atau masih mudah ditembus oleh gas.
Kekuatan terhadap regangan bahan pengemas ini tergolong baik atau tidak
mudah sobek/pecah. Sedangkan ketahanan terhadap air bahan pengemas
ini tergolong baik atau kedap terhadap air.
4. Alumunium foil
Alumunium foil mempunyai sifat fisik ketahanan yang baik sekali terhadap
uap air, pertukaran terhadap gas-gas, air, dan minyak. Sedangkan kekuatan
terhadap regangan bahan pengemas alumunium foil tergolong sedang.
109
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3. Mengkomunikasikan
Setelah Anda kaitkan hasil diskusi dengan informasi sifat bahan kemasan
tersebut tuliskan secara singkat tetapi jelas hasil diskusi Anda lalu presentasikan
sesuai arahan dan petunjuk dari bapak/ibu guru.
Catatlah tanggapan dari bapak/ibu guru untuk memperbaiki laporan Anda tentang
sifat bahan kemasan.
Label adalah suatu tanda berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain
yang disertakan pada wadah atau pembungkus dimana isinya memuat informasi
tentang produk yang ada di dalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari
produk yang dikemas. Label kemasan bisa dirancang atau didesain baik secara
manual menggunakan alat lukis atau yang lainnya maupun menggunakan
software komputer.
Dewasa ini keberadaan software – software komputer sangat membantu para
desainer untuk merancang desain label yang baik, menarik, dan artistik sehingga
dapat meningkatkan daya tarik produk terhadap konsumen. Suatu produk yang
sama jika dikemas dalam kemasan dengan desain label berbeda sangat
dimungkinkan daya jualnya juga berbeda.
Merancang atau mendesain label kemasan sangatlah tergantung pada kreativitas
para desainernya, baik ukuran, bentuk, maupun corak warnanya. Namun
demikian ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat label kemasan
yaitu:
1. Label tidak boleh menyesatkan. Apa saja yang tercantum dalam sebuah label
baik berupa kata-kata, kalimat, nama, lambang, logo, gambar dan lain
sebagainya harus sesuai dengan produk yang ada di dalamnya.
2. Label memuat informasi yang diperlukan tentang produk yang bersangkutan.
110
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Berikut adalah data atau informasi yang harus dicantumkan pada label:
a. Nama jenis dan varietas benih
b. Kelas benih dan omor kelompok benih
c. Berat bersih benih
d. Keterangan mutu benih (daya tumbuh, dll)
e. Masa berlaku (tanggal kadaluwarsa)
f. Produsen/ merek benih
4. Mencoba
Teknik pengemasan benih secara berurutan dimulai dari penentuan jenis dan
jumlah benih yang akan dikemas, penentuan bahan pengemas benih yang akan
dipakai, penimbangan benih yang akan dikemas, pengisianbahan pengemas
benih, penutupan bahan pengemas benih serta pemberian label benih.
Dalam pelaksanaan kegiatan mengemas dan memberi label benih ada beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Sebelum memulai pelaksanaan percobaan, pergunakan pakaian
laboratorium agar tidak terkena tumpahan zat-zat kimia yang berbahaya.
2. Pahami cara kerja dan penggunaan peralatan timbangan dan sealer agar
percobaan dapat berjalan dengan baik.
111
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
C. Rangkuman
Pengemasan adalah pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu jenis
produk. Pengertian lain dari pengemasan adalah suatu sistem yang terpadu yang
dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk mengawetkan dan menyiapkan produk
hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen terakhir dengan cara yang murah dan
efisien.
112
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
D. Tugas
Buatlah perencanaan pengemasan benih padi menggunakan 2 jenis bahan kemasan
yaitu plastik dan aluminium foil sesuai arahan dan petunjuk bapak/ibu guru!
Laksanakan rencana Anda! Laporkan hasil pelaksanaan pengemasan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai arahan dan petunjuk bapak/ibu guru.
E. Penilaian Diri
Setelah Anda selesai mempelajari dan melaksanakan Bab 12 tentang pengemasan
benih tanaman pangan/palawija, berikut ini berilah tanda ceklis secara jujur sesuai
yang Anda alami dan Anda rasakan!
KONDISI
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan pengertian pengemasan
2. Saya dapt menjelaskan tujuan pengemasan
113
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab 12 lagi di luar jam
tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
F. Ulangan
1. Jelaskan pengertian pengemasan!
2. Jelaskan tujuan pengemasan benih!
3. Apa kriteria bahan pengemas yang baik untuk benih?
4. Apa akibatnya jika benih dikemas dengan cara yang kurang baik?
114
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
PEMASARAN
BENIH
KD-13
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 13 tentang strategi pemasaran benih tanaman
pangan/palawija yang implementasinya akan difokuskan pada strategi pemasaran
benih padi, dan dengan disediakan sarana prasarana yang sesuai maka Anda
akan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baik dalam melakukan
strategi pemasaran benih padi yang meliputi ruang lingkup, analisis perilaku
pasar, strategi pemasaran, dan pelaporan hasil analisis perilaku pasar.
115
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
1. Mengamati
Pasar adalah tempat dimana terjadinya proses jual beli suatu barang ataupun
jasa antara penjual dan pembeli. Dipasar inilah penjual harus dapat menentukan
harga ,mempromosikan barang yang dapat memuaskan pelanggannya ,agar para
pelanggan atau pembeli dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu
pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan manusia untuk
mempromosikan atau memperkenalkan suatu produk atau barang kepada
konsumen.
Atas dasar kondisi tersebut maka ada dua sistem pemasaran benih di Indonesia,
yaitu pemasasaran benih tidak bersertifikat yang dilakukan dari petani kepada
petani dan pemasaran benih bersertifikat yang segala sesuatunya mengikuti
peraturan pemasaran benih yang yang berlaku di Indonesia. Penggunaan benih
bersertifikat memiliki keuntungan antara lain dapat meningkatkan produksi per
satuan luas dan per satuan waktu, di samping dapat meningkatkan mutu hasil
yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani beserta keluarganya.
Seiring semakin meningkat kebutuhan petani akan benih bersertifikat,
memberikan peluang dan persaingan dalam industri benih semakin ketat. Namun
pada kenyataannya masih banyak petani yang suka membeli benih yang belum
bersertifikat. Masih lakunya pemasaran benih padi tidak bersertifikat tersebut
116
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
2. Mengumpulkan Informasi
Carilah informasi tentang sistem jual beli benih padi yang dilakukan oleh petani
kecil. Lakukan wawancara dengan cara yang santun tentang hal-hal berikut ini:
Darimana bapak petani telah membeli benih untuk usaha taninya, apakah
dari toko atau dari teman sesama petani.
Apakah benih padi yang dibeli bapak petani bersertifikat atau tidak.
Tanyakan juga benih padi yang diinginkan oleh bapak petani tersebut yang
seperti apa.
Tanyakan juga apakah benih padi yang sudah sering dibeli tersebut sudah
sesuai dengan yang diinginkan bapak petani tersebut.
Ucapkan terimakasih dengan cara yang santun kepada bapak petani tersebut
setelah Anda selesai melakukan wawancara.
3. Mengkomunikasikan
117
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Dalam rangka meningkatkan daya jual benih yang kita pasarkan maka perlu
ditempuh strategi-strategi dalam pemasaran. Berikut ini adalah strategi
pemasaran benih padi yang dapat ditempuh yaitu melalui straaegi produk, strrtegi
harga, strategi distribusi, strategi promosi, dan strategi pelayanan.
1. Strategi produk
Strategi produk ditempuh dengan cara menyediakan produk yang berkualitas
sesuai dengan keinginan konsumen. Apapun benih yang dipasarkan dan
siapapun pembelinya entah itu pasar dalam negeri maupun luar negeri maka
penyediaan produk yang dalam hal ini adalah benih merupakan faktor yang
sangat berperan mempengaruhi daya jual benih. Oleh karena itu apabila kita
bergerak dalam bidang pemasaran benih maka kita harus pastikan bahwa
benih yang akan kita pasarkan adalah benih yang benar-benar secara
kualitas baik dan seuai dengan keinginan konsumen.
Pada umumnya konsumen menghendaki benih yang daya tumbuhnya tinggi,
pertumbuhannya seragam, dan bebas dari hama/penyakit benih. Keinginan
konsumen tentunya bukan hanya sebatas mutu benihnya saja tetapi ukuran
kemasan juga menjadi faktor yang menentukan pilihan petani. Ukuran
kemasan sebaiknya mempertimbangkan antara harga dan kapasitas atau
daya jangkau petani melakukan pembelian benih.
2. Strategi harga
Startegi harga ditempuh dengan cara menentukan harga jual dari produk
yang kita pasarkan supaya dapat bersaing dengan produk sejenis yang
sudah beredar di pasar. Pemberian bonus atau discount akan menjadi daya
tarik pembeli walaupuan selisihnya kadang tidak terlalu berbeda nyata.
Misalnya dengan harga yang sama suatu produk tidak memberikan bonus
apa-apa tetapi ketiak kita berani memberi bonus barang lain yang bermanfaat
tetapi dengan harga murah maka kecenderungan pembeli akan lebih memilih
produk yang diberi bonus.
118
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
3. Strategi distribusi
Strategi distribusi dapat diterapkan dengan cara mengelola distribusi benih
seefisien mungkin. Pemasar harus memperluas jaringan distribusi sampai ke
daerah-daerah agar penanganan dan pengiriman benih dalam proses
distribusi menjadi lebih cepat dan lebih efisien sehingga benih dapat sampai
di tangan petani pengguna benih dengan cepat dan mutunya tetap baik.
4. Strategi promosi
Promosi memiliki peran yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk.
Pemahaman konsumen terhadap spesifikasi sebuah produk akan
menentukan apakah dia akan membeli produk tersebut atau tidak. Ketika
spesifikasi produk dapat terdengar jelas oleh konsumen dan konsumen
meras cocok maka pada umumnya konsumen akana langsung memutuskan
membeli produk tersebut. Namun apabila konsumen tidak mengathui sama
sekali spesifikasi sebuah produk maka konsumen cenderung tidak akan
membeli produk tersebut. Oleh karena itu maka promosi melalui iklan di
radio, selebaran-selebaran, atau leaflet sangat penting dilakukan dengan
tujuan agar produk benih yang akan kita pasarkan dapat dikenal oleh
masyarakat petani pengguna benih.
5. Strategi pelayanan
Pelayanan tidak kalah pentingnya dengan empat strategi yang telah
disampaikan sebelumnya. Pelayanan yang baik dan bertanggung jawab
harus diberikan oleh pemasar kepada semua pihak yang terkait dengan
jaringan pemasarannya, baik pemasok saranan prasarana maupun penerima
produk benihnya. Pelayanan yang kurang memuaskan cenderung
mengakibatkan konsumen menjadi kapok dan enggan membeli produk yang
pelayanannya kurang baik.
119
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
C. Rangkuman
Jenis benih padi yang dipasarkan di Indonesia terdapat dua jenis yaitu pemasaran
benih bersertifikat yang dilakukan secara resmi dan sesuai peraturan yang berlaku,
dan pemasaran benih belum bersertifikat yang dilakukan antar petani. Masih
terjadinya pemasaran benih belum bersertifikat diakibatkan karena pemahaman dan
kesadaran petani menggunakan benih bersertifikat masih rendah. Dalam rangka
meningkatkan daya jual dalam pemasaran benih dapat dtempuh strategi pemasaran
benih melalui strtategi produk, startegi harga, strategi distribusi, strategi promosi, dan
strategi pelayanan.
120
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
D. Tugas
Lakukan wawancara dengan petani padi di sekitar sekolah atau di sekitar rumah Anda
untuk memperoleh informasi berikut ini:
1. Kemana petani tersebut membeli benih.
2. Mutu benih yang telah dibeli petani tersebut.
3. Kriteria benih yang diinginkan petani
4. Harga benih yang diinginkan petani
5. Pelayanan penjualan benih yang diinginkan petani.
Presentasikan tugas Anda sesuai petunjuk dan araha bapak/ibu guru.
E. Penilaian Diri
Setelah Anda selesai mempelajari dan melaksanakan Bab 13 tentang strategi
pemasaran benih tanaman pangan/palawija, berikut ini berilah tanda ceklis secara
jujur sesuai yang Anda alami dan Anda rasakan!
KONDISI
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1. Saya dapat menjelaskan kondisi pemasaraan benih
padi yang terjadi di masyarakat
2. Saya dapaat menjelaskan mengapa petani masih mau
membeli benih yang belum bersertifikat
3. Saya dapat menjelasan strategi produk dalam
pemasaran benih padi
4. Saya dapat menjelasan strategi harga dalam
pemasaran benih padi
5. Saya dapat menjelasan strategi distribusi dalam
pemasaran benih padi
121
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
Keterangan:
Jika jumlah jawaban YA < 80% maka Anda harus mempelajari Bab 13 lagi di luar jam
tatap muka khususnya pada bagian-bagian yang Anda menjawab TIDAK.
F. Ulangan
Jelaskan 4 strategi pemasaran benih yang meliputi strategi produk, strategi harga,
strategi distribusi, strategi promosi, dan strategi pelayanan!
122
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
DAFTAR PUSTAKA
123
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
GLOSARIUM
Gebotan adalah yang dipakai petani dalam proses panen di sawah, dimana alat ini
berfungsi melepas biji padi dari tangkainya, dengan cara tangkai padi di ayunkan di
gebotan sehingga biji padi bisa terlepas dari tangkainya.
Kadar air benih, ialah berat air yang “dikandung” dan yang kemudian hilang karena
pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase
terhadap berat awal contoh benih.
Mandul jantan adalah suatu kondisi dimana tanaman tidak mampu memroduksi polen
fungsional. Sistem mandul jantan berfungsi mempermudah produksi benih hibrida dari
sejumlah tanaman penyerbuk sendiri seperti padi, kapas, dan beberapa tanaman sayuran
dalam skala komersial.
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah
sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti
cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap
merugikan.
Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur
berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut & dinyatakan dalam % terhadap berat asal
contoh benih.
Predator adalah binatang atau serangga yang memangsa binatang atau serangga lain
Sertifikasi Benih adalah suatu proses pemberian sertifikasi atas cara perbanyakan,
produksi dan penyaluran benih sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
Departemen Pertanian untuk dapat diedarkan.
124
Modul Agribisnis Perbenihan Tanaman
INDEKS
Hama 1,9,10,12,16,18,20,21,24,26,33,34,35,36,37,57,78,80,81,
96,97,99,105,106,113,117,118,119,120
Predator 21,23,124
Penyebab penyakit 10,19,34
Gulma 8,9,13,14,15,22,28,34,58,72,77,78
Pengendalian hama terpadu 18,37
Taksasi hasil panen 57,68
Umur panen 55,56
Penyerbukan 23,38,39,41,42,43,44,48,51,52,53,54
Kastrasi 42,43,45,51,52,54
Emaskulasi 42,44,51
Hibridisasi 43,44,51,53,54
Mandul jantan 45,46,51,53,54,124
Gebot 61,63,72,74,75
Thresher 60,61,63,74,75,81,82
Sertifikasi benih 1,2,4,58,83,84,87,88,89,94,95,96,99,100,101,102,124
125
125