SEJARAH INDONESIA
BERITA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
ATLAS
SEJARAH INDONESIA
BERITA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
ATLAS SEJARAH INDONESIA
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Pengarah
Dra. Triana Wulandari. M.Si
Penyunting
Dr. Abdul Syukur
Penulis
Dr. Abdurakhman
Dr. Agus Setiawan
Koordinator
Agus Widiatmoko
Riset
Budi Karyawan S
Fider Tendiardi
Dede Sunarya
Zakiyah Egar Imani
Desain
Bayu Isworo
Diterbitkan Oleh:
Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
CETAKAN I 2018
ISBN : 978-602-1289-97-6
Keterangan Sampul: 1. Teks Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno, 2. Foto Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Ir. Soekarno
DAFTAR ISI
Sambutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Bab I Pendahuluan
1. Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2. Petunjuk Penggunaan Buku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3. Istilah-istilah Penting . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
4. Tanggal-tanggal penting . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
Bab IV Kesadaran Kebangsaan, Rela Berkorban, dan Cinta Tanah Air Melalui Proklamasi
Kemerdekaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 124
P
uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat, dan hidayah-Nya,
Direktorat Sejarah dapat menyelesaikan penyusunan Atlas Sejarah Indonesia: Berita Proklamasi
Kemerdekaan. Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku atau bentuk
multimedia. Atlas dapat memuat informasi tematik suatu wilayah yang dapat digunakan sebagai
sumber pengetahuan yang praktis dan komunikatif bagi masyarakat yang membutuhkan, tidak
terkecuali informasi yang berkaitan dengan peristiwa sejarah.
Penulisan dan penerbitan atlas ini selain sebagai media informasi bagi masyarakat, juga
diharapkan dapat menjadi media pembelajaran interaktif bagi siswa di sekolah dan tenaga
pendidik, khususnya di bidang kesejarahan.
Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi mewujudkan
terbitnya Atlas Sejarah Indonesia: Berita Proklamasi Kemerdekaan. Semoga buku ini bermanfaat
bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Akhir kata, selamat membaca, semoga bermanfaat.
Direktur Sejarah
K
emerdekaan bagi suatu bangsa adalah kunci awal yang membuka pintu
komunikasi dengan bangsa-bangsa lainnya. Kemerdekaan juga merupakan
gambaran kedaulatan suatu bangsa yang sudah lepas dari belenggu
penjajahan. Begitu juga bagi bangsa Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945 merupakan kunci yang membuka hubungan diplomasi kita
dengan negara-negara lain dan juga gambaran bahwa Indonesia adalah
negara berdaulat yang sudah melepasan diri dari belenggu penjajahan bangsa
asing di tanah Indonesia. Sehingga kita menjadi bangsa yang bebas dan
bergerak tanpa adanya halangan dan batasan dari bangsa lain.
Sudah banyak buku buku yang menuliskan tentang kisah di sekitar proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Baik yang menceritakan kisah secara lengkap
mulai dari proses persiapan kemerdekaan Indonesia yang berawal dari Janji
Kemerdekaan Jepang untuk “To Indo”, proses penyusunan dasar negara dengan
dibentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Panitia
Persiapan Kemerdekaan, Peristiwa Rengasdengklok, proses penyusunan naskah
proklamasi hingga penyebaran berita proklamasi. Ada pula yang menceritakan
potongan-potongan kisah di sekitar proklamasi, mulai yang hanya berkisah
tentang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
atau kisah tentang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), atau
peristiwa Rengasdengklok dan berbagai kisah lainnya di sekitar proklamasi.
Nilai karakter nasionalis tergambar dari cara berfikir, bersikap dan berbuat
yang dilakukan tokoh bangsa dalam mencapai kemerdekaan yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi yang menempatkan
kepentingan bangsa di atas kepentingan diri dan kelompoknya terlihat dari
semangat juang para tokoh bangsa kita dalam mencapai kemerdekaan.
1
isi atlas ini maka diperlukan cara membaca yang tepat.
Pertama-tama harus dipahami mengenai lini masa, yaitu alur waktu yang terdiri atas
tahapan-tahapan kejadian. Dengan pemahaman lini masa, diharapkan pembaca dapat
lebih fokus untuk memahami tiap-tiap bagian sejarah.
2
Berikutnya adalah memahami pembagian wilayah pada saat proklamasi kemerdekaan,
dengan memahami pembagian wilayah tersebut diharapkan pembaca dapat lebih
mengerti perjalanan berita proklamasi berikut tokoh-tokoh yang berperan didalamnya.
4
Terakhir adalah materi utama yang terdiri atas teks, foto, denah lokasi dan peta. Dengan
memahami infografis yang ditampilkan sebelumnya maka diharapkan pembaca dapat
cepat untuk memahami materi ini.
3 Dai Nippon Dai Nippon merupakan sebutan untuk Kekaisaran Jepang. Nama resmi ”Kekaisaran Jepang”
adalah Dai Nippon Teikoku, yang berarti Kekaisaran Jepang yang Agung.
4 Domei Adalah kantor berita pada masa pendudukan Jepang. Kantor berita ini berperan besar dalam
penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka kantor berita ini
berubah menjadi Kantor Berita Antara
5 Hiroshima dan Dua kota tersebut merupakan kota yang dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat 6 dan 9
Nagasaki Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan
persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec. Dua operasi
pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata
atom atau senjata nuklir masa perang dunia untuk pertama dan terakhir kalinya dalam
sejarah perang.
6 Janji Koiso Sebuah pernyataan politik yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso.
Pernyataan ini dikeluarkan pada tanggal 7 September 1944 setelah Koiso menggantikan Hidki
Tojo. Pernyataan ini disampaikan pada sidang Tei Koku Ginkai ke 85 yang isinya terkait janji
kemerdekaan Indonesia. Harapannya Jepang dengan memberikan janji Rakyat Indonesia mau
membantu Jepang dalam Perang Dunia II
7 Kabinet Bucho/ Kabinet Bucho adalah sebutan untuk kabinet pertama bangsa Indonesia oleh kelompok Pemuda,
Buch terutama kelompok Syahrir, karena kebanyakan anggotanya merupakan pegawai tinggi pada
masa pemerintahan pendudukan jepang. Hal ini dilakukan oleh Soekarno karena revolusi juga
memerlukan kontinuitas tidak serta merta melakukan hal yang konfrontatif.
8 Kempeitai Kempeitai merupakan satuan polisi militer Jepang yang ditempatkan di seluruh wilayah
Jepang, termasuk wilayah jajahan. Kempeitai memiliki kesamaan dalam tugas sebagai polisi
rahasia militer.
9 Kepulauan Saipan Sekarang dikenal dengan nama Kepulauan Mariana Utara. Wilayah ini merupakan pertahanan
terakhir pasukan Jepang di Pasific dari serangan Sekutu sebelum menuju Tokyo.
10 KNIP Merupakan kependekan dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). KNIP dibentuk
berdasarkan pasal IV aturan peralihan UUD 1945. KNIP mulai bertugas sejak 29 Agustus 1945
hingga Februari 1950. Pada awalnya KNIP merupakan badan pembantu Presiden. KNIP juga
merupakan cikal bakan badan legislatif Indonesia.
11 Maklumat No. X (3 Maklumat yang menjadi dasar pembentukan partai-partai politik sebagai bagian proses
Oktober 1945) berdemokrasi atau lebih tepatnya sebagai tonggak demokrasi Indonesia. Maklumat ini
dikeluarkan terkait dengan persiapan pemilu yang akan dilaksanakan pada 1946. Adanya
maklumat ini diharapkan terbentuknya partai-partai politik sebelum pemilu dilaksanakan pada
bulan januari 1946. Walaupun akhirnya pemilu baru terwujud pada tahun 1955. Hal tersebut
dikarenakan bangsa Indonesia fokus pada perjuangan mempertahankan kemerdekaan akibat
kedatangan kembali pasukan Belanda yang menyusup melalui pasukan Sekutu.
08 Maret 1942 Penandatangan kapitulasi yang berisi pernyataan penyerahan tanpa syarat Belanda kepada
tentara Jepang di lapangan Kalijati, Subang Jawa Barat
05 September 1943 Saiko Shikikan (Panglima Tertinggi Tentara Keenam Belas) mengeluarkan Osamu Seirei No. 36
tentang pembentukan Chuo Sangi-in. Berdasarkan Osamu Seirei No. 36 ini, hal-hal yang boleh
dirundingkan antara lain, pengembangan pemerintah militer, mempertinggi derajat rakyat,
pendidikan, penerangan, industri, ekonomi, kemakmuran, bantuan sosial, dan kesehatan.
25 Februari 1944 Pemberontakan petani di Singaparna yang dipimpin oleh H. Zaenal Mustafa menolak Seikeirei
09 Juli 1944 Jatuhnya kepulauan Saipan yang merupakan pertahanan terakhir Jepang di Pasifik sebelum
menuju Jepang.
07 September 1944 Tersiar kabar di berbagai media, janji Perdana Menteri Jepang, Koiso, bahwa Indonesia akan
dimerdekakan - kelak di kemudian hari, janji tersebut sangat menggembirakan rakyat. Bagi
Soekarno, Deklarasi Koiso merupakan cahaya di ujung terowongan. Sesudah deklarasi Koiso,
kesempatan berpolitik menjadi lebih terbuka dan berbagai kekuatan mulai menjalankan siasat
muslihat terhadap satu sama lain.
07 September 1944 Untuk memperoleh dukungan rakyat Indonesia karena posisi Jepang yang semakin terdesak,
Jepang mengumumkan akan memberikan kemerdekaan dikemudian hari untuk indonesia
namun tidak diberikan tanggal pasti
15 September 1944 Diangkatnya 7 orang Indonesia menjadi sanyo— sejajar dengan wakil—di tiap-tiap departemen.
Jabatan ini diadakan sebagai latihan jika kelak diangkat menjadi menteri apabila Indonesia
merdeka.
08 Desember 1944 Jepang membentuk barisan pemuda Islam di kota Bandung dengan nama Hizbullah
15 Desember 1944 Masyumi mendirikan Hizbullah, merupakan pasukan kelaskaran yang terdiri dari pemuda-
pemuda Islam
16 Februari 1945 Diadakan rapat mengenai penghapusan KNIL yang kemudian diganti menjadi Tentara Republik
Indonesia Sulawesi Utara
29 April 1945 Dibentuk suatu panitia bernama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) Dokuritsu Junbi Co Sakai
29 Mei 1945 Sidang pertama BPUPKI yang dipimpin oleh dr. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua
BPUPKI. Dalam pidatonya, dia mengangkat satu pertanyaan penting, apa dasar negara yang
akan kita bentuk ini?
01 Juni 1945 Soekarno berpidato panjang lebar, sekitar satu jam, yang berpokok pada lima dasar dalam
bernegara. Pidato itu disambut hampir semua anggota dengan tepuk tangan yang riuh
22 Juni 1945 Penandatangan piagam Jakarta sebagai suatu ”gentlemen agreement” 22 Juni 1945.
18 Juli 1945 Ketua BPUPKI melaporkan hasil pekerjaan di atas kepada penguasa Jepang, Gunseikan Kaka.
06 Agustus 1945 Bom atom pertama dijatuhkan oleh Amerika Serikat di kota Hisroshima yang menewaskan
78.000 orang. Dua hari kemudian Uni Soviet mengumumkan perang terhadap Jepang. Pada
hari berikutnya bom atom kedua dijatuhkan Amerika Serikat di kota Nagasaki, yang disusul
penyerbuan Uni Soviet ke Manchuria.
07 Agustus 1945 Diumumkan berdirinya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Jyunbi Iinkai/
PPKI) dengan Ir . Soekarno sebagai ketua dan Mohammad Hatta sebagai wakil ketua.
08 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat berangkat ke Dalat, dengan transit
ke Singapura, perjalanan dilanjutkan tanggal 9 Juli menuju Dalat untuk melaporkan hasil kerja
BPUPKI dan menrima mandat sebagai ketua PPKI.
12 Agustus 1945 Pemerintah pendudukan Jepang, melalui Marsekal Terauchi Hisaichi menyatakan dengan resmi
menyetujui pendirian Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi
Iinkai
13 Agustus 1945 Setelah mendengar hiroshima dan nagasaki di bom atom, PETA diperintahkan untuk
menyerahkan senjata dengan alasan akan diganti.
14 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta serta dr. Radjiman Mendarat di Jakarta, kembali dari Dalat
15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito menyampaikan pidato Gyokuon-hōsō (Siaran Suara Kaisar) melalui Radio, yang
berisi Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa
Jepang telah menyerah kepada Sekutu.
15 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Mr. Ahmad Subarjo pergi ke Gunseikanbu tetapi tidak ada seorang pun
pejabat di sana, sehingga mereka pergi mencari informasi kepada Laksamana Maeda. Setelah
itu, mereka bertiga pulang ke rumah masing-masing. Sebelum pulang, Hatta mengusulkan
kepada Soekarno supaya pada tanggal 16 Agustus 1945, anggota PPKI yang seluruhnya masih
menginap di Hotel Des Indes untuk mengadakan rapat pada jam 10.00 di kantor Dewan Sanyo
Kaigi di Pejambon
16 Agustus 1945 Terjadi peristiwa penculikan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta oleh kalangan pemuda
yang ingin segera memerdekaan Indonesia, tokoh bangsa ini dibawa ke Rengasdengklok.
16 Agustus 1945 Sepulang dari Rengasdengklok Bung Karno dan Bung Hatta menghadap Gunseikan untuk
menanyakan kembali janji kemerdekaan yang pernah disampaikan pemerintah Jepang, namun
mendapat jawaban kurang memuaskan karena Jepang sudah kalah perang dan harus menjaga
status quo. Hal ini mengecewakan Bung Karno dan tokoh bangsa lainnya. Sepulang dari
Gunseikan Soekarno, Hatta, Subardjo dan tokoh bangsa lainnya menuju rumah Laksamana
Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi.
16 Agustus 1945 Setelah Ahmad Subardjo berhasil melakukan pendekatan dan pembicaraan dengan pemuda
terkait dengan rencana kemerdekaan Indoneisa, Soekarno dan Hatta diizinkan untuk kembali
ke Jakarta dengan Janji akan segera dilakukan deklarasi kemerdekaan.
17 Agustus 1945 Berita Proklamasi kemerdekaan sudah sampai di Sumatera Barat pada malam hari dan segera
disebarluaskan melalui ketikan teks proklamasi yang ditempelkan di berbagai tempat
17 Agustus 1945 Pembacaan naskah teks proklamasi Oleh Soekarno yang didampingi oleh Mohammad Hatta di
Pegangsaan Timur No. 56, yang menandakan Indonesia telah menjadi negara yang berdaulat.
17 Agustus 1945 Selama bulan agustus, pasca dibacakannya proklamasi kemerdekaan, berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia disebarkan ke berbagai wilayah di Sumatera dari mulut ke mulut.
Selama itu juga dilakukan pengibaran bendera merah putih sebagai simbol dukungan atas
proklamasi kemerdekaan
18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan Sidang setelah Soekarno selaku ketua
PPKI menambahkan anggota dari unsur pemuda. Sidang PPKI menetapkan Soekarno Hatta
sebagai Presiden Republik Indonesia.
19 Agustus 1945 Dikeluarkan maklumat oleh Mr. Wongsonegoro mengenai penyambutan kemerdekaan indonesia
dan aturan-aturan untuk menjaga keamanan daerah Semarang
19 Agustus 1945 Rapat raksasa di lapangan IKADA yang menujukkan dukungan rakyat terhadap kemerdekaan
Indonesia.
19 Agustus 1945 Pembentukan 8 provinsi di Indonesia, yaitu provinsi Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil dan Maluku.
22 Agustus 1945 Ditetapkannya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berfungsi sebagai parlemen
sementara yang bertugas membantu kerja Presiden.
23 Agustus 1945 Pengalihan tugas PPKI ke KNIP yang selanjutnya sidang-sidang dilakukan oleh KNIP
31 Agustus 1945 Penetapan kata ”merdeka” sebagai salam nasional menggantikan kata ”hidup”
01 September 1945 Mangkunegara VIII mengeluarkan maklumat bahwa Mangkunegaran adalah daerah istimewa
dalam Negara Republik Indonesia
05 September 1945 Pembacaan amanat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII
15 September 1945 Dibentuk PPRI (Pemuda Penyongsong Republik Indonesia) di Pontianak sebagai bentuk
dukungan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
16 September 1945 Wakil Mountbatten, yakni Laksamana Muda WR Patterson dengan menumpang Kapal
Cumberland, mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
20 September 1945 Inggris memerintahkan Jepang untuk tetap menjaga keamanan Indonesia selama masa
peralihan
29 September 1945 Pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI mendarat di Jakarta
07 Oktober 1945 Terjadi peristiwa Kota Baru dimana pemerintah Yogyakarta ingin mengambil alih sepenuhnya
kekuasaan Yogyakarta dari pihak Jepang
08 Oktober 1945 Peralihan kekuasaan pemerintahan di Sunda Kecil dari Jepang ke Gubernur Sunda Kecil
09 Oktober 1945 Mr. J. Latuharhary menyampaikan pidato kepada seluruh pemuda Ambon untuk mendukung
kemerdekaan Indonesia
10 Oktober 1945 Dibentuk Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebagai organisasi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
15 Oktober 1945 Terjadi pertempuran antara kelompok pemuda dan tentara Jepang di Semarang.
27 Oktober 1945 Mr. J. Latuharhary mengeluarkan maklumat gubernur berkaitan dengan peristiwa pertempuran
Surabaya
05 November 1945 Terjadi peristiwa pengeboman stasiun radio di Yogyakarta dan Surakarta oleh Inggris
07 November 1945 Dilaksanakan Kongres Umat Islam pertama di Yogyakarta yang dimulai pada 7 November 1945
hingga 8 November 1945
10 November 1945 Terjadi peristiwa pertempuran Surabaya yang melibatkan semua unsur masyarakat baik dari
Surabaya maupun di luar Surabaya. Peristiwa ini kemudian menjadi Surabaya sebagai ikon
kota Pahlawan
21 November 1945 Terjadi peristiwa perebutan benteng di Ambarawa yang kemudian dikenal sebagai Perang
Ambarawa. Peristiwa ini diawali pada 21 November 1945 dan berakhir 15 Desember 1945
22 November 1945 Raja Bima mengeluarkan Maklumat yang berisi bahwa Bima berada dibawah kekuasaan RI
01 Desember 1945 Diadakan kesepakatan antara Sekutu, Jepang dan Indonesia terkait pembagian kekuasaan di
Sumatera .
01 Januari 1946 Wilayah Borneo dibagi menjadi 3 wilayah karesidenan berdasarkan staadsblad nomor 64
24 Maret 1946 Terjadi peristiwa pembakaran gedung-gedung dan rumah di wilayah Bandung Selatan yang
kemudian dikenal dengan Bandung Lautan Api
02 September 1946 Pemerintah Belanda mengeluarkan memorandum L.G.G van Mook mengenai perluasan wilayah
operasi
04 Desember 1946 Dibentuknya partai politik di Sunda Kecil yaitu Partai Rakyat Indonesia
18 Desember 1946 Pelaksanaan Konferensi Denpasar di Bali dimulai 18 Desember dan berakhir 24 Desember
1946
13 Maret 1948 Beberapa pemuda Irian Barat mengadakan penyerangan ke stasiun radio
Jenderal Kumakici
Harada mengumumkan
Sidang Pertama BPUPKI
akan membentuk
BPUPKI
29 Mei-
1 Maret 29 April 10 -17 Juli
1 Juni
BPUPKI didirikan
melalui Maklumat
Sidang kedua BPUPKI
Gunseikan tanggal 29
April 1945
Pembacaan Teks
Pertemuan Radjiman Proklamasi oleh
Soekarno dan Hatta Soekarno di Jalan
dengan Jenderal Pegangsaan Timur 56,
Terauchi di Dalat, Jakarta
Vietnam
VLADIVOSTOK
SHENYANG
KEKAISARAN
PEKING
BEIJING
PYONGYANG
JEPANG
CHOSEN
SEOUL
TOKYO
JEPANG
SHANGHAI
HANGZHOU
GUANGZHOU TAIWAN
HONGKONG
BURMA
VIENTIANE
PHNOM PENH
FILIPINA
HO CHI MINH CITY
GUAM
DAVAO
MEDAN MALAYSIA
KUALA LUMPUR
SINGAPORE KUCHING
SERAWAK MANADO
PADANG KALIMANTAN
BALIKPAPAN
SUMATERA
SULAWESI
AMBON
PALEMBANG
PAPUA
BANDUNG
JAWA SURABAYA
DARWIN
P
ada bulan Juli 1945, Kepulauan Saipan, yang letaknya sangat
dekat dengan kepulauan Jepang direbut oleh pasukan Amerika.
Hal ini menimbulkan keguncangan di masyarakat Jepang.
Karena Kepulauan Saipan merupakan pertahanan Jepang di Pasifik.
Situasi Jepang semakin memburuk: moril masyarakat mundur,
produksi perang merosot sehingga mengakibatkan berkurangnya
persediaan senjata dan amunisi serta logistik perang setelah hilangnya
sejumlah besar kapal angkut dan kapal perang. Faktor tersebut
menyebabkan Kabinet Tojo Jatuh pada 17 Juli 1944 dan diangkatnya
Jenderal Kuniaki Koiso. Salah satu langkah yang diambilnya guna
mempertahankan pengaruh Jepang di Wilayah jajahannya dengan cara
mengeluarkan pernyataan ”Janji Kemerdekaan To Indo” (Indonesia di
Kemudian Hari).
PASUKAN EKSPEDISI
GABUNGAN
TURNER
PASUKAN PASUKAN
UTARA EKSPEDISI
TURNER SMITH. H.M. Sebagian besar infanteri
Divisi ke-27 diganti dengan
PASUKAN UTARA DAN Korps Cadangan pada 7 Juli
PASUKAN PENDARATAN
SMITH. H.M.
PASUKAN AMFIBI
INFANTERI KE-V 2 Mar
SMITH. H.M.
27 15 Juni
WATSON
7 Juni 4 Mar
SMITH. R
15 Juni
SCHMIDT
Kep.
Mariana
15 Juni
Pulau
Saipan
9 Juli
4 Juli
2 Mar 28 Juni
15 Juni
4 Mar
27 Pasukan
22 Juni Sekutu
Arah serangan
Sekutu
18 Juni
27 Juni
Bung Karno Sedang memimpin Anggota Chuo Sangi in ketika menerima Informasi Janji Koiso.
(Dok. Perpustakaan Nasional)
28 ATLAS
ATLAS SEJARAH
BERITA PROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA
ATLAS BERITA
SEJARAHPROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA 29
SIAM
BANGKOK
INDOCHINA
PHNOM PENH
Selat Malaka
BANDAR SERI BEGAWAN
GEORGE TOWN
MEDAN MALAYSIA
KUALA LUMPUR
KUCHING
SERAWAK
SINGAPORE
PADANG KALIMANTAN
BALIKPAPAN
SUMATERA
BANJARMASIN
PALEMBANG
Laut Jawa
JAKARTA
BANDUNG
JAWA SURABAYA
Samudra Hindia
MANILA
FILIPINA
GUAM
DAVAO
Samudra Pasifik
MANADO
MALUKU
SULAWESI
AMBON
IRIAN
Laut Banda
UJUNG PANDANG
Laut Timor
DARWIN
AUSTRALIA
ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 31
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
S
ebagai implementasi janji Koiso dan menghadapi
kondisi kritis, Pemerintah Pendudukan Jepang di Jawa
(Gunseikan), Letnan Jenderal Kumakici Harada, pada 1
Maret 1945 mengumumkan rencana pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Lembaga ini akhirnya terbentuk pada 29 April
1945 melalui Maklumat Gunseikan tanggal 29 April 1945.
Pembentukan ini adalah langkah konkrit pelaksanaan Janji
Kemerdekaan tersebut.
aa
tp
Belanda. Anggota
em
istimewa (Tokubetsu
bu
Iin) BPUPKI sebanyak
kaa
8 orang. Anggota
n
Sida
BPUPKI dilantik
oleh Letnan
ng
Jenderal Yuichiro
Nagano yang
menggantikan
Kumakichi Harada
pada 26 April
1945.
Ketua BPUPKI
dr. Radjiman Wedyodiningrat
rabaya, Jawa
Su ro so 95 di Po ro ng, Keresidenan Su
Raden Pa nj i Novem be r 18 daerah Malang
oso lahir pada 3 enjadi ketua Putera
Raden Pandji Soer nesia R. P. So er os o m
arang).Selama
as a Je pa ng berkuasa di Indo (G ub er nu r Jawa Tengah-sek
Timur .P ad a m di Sucoka n Ke du pada lurah-lurah
ia n di tu njuk untuk menja an se m an gat kebangsaan ke
yang ke m ud tif men go ba rk eroso ditunjuk
ja di Su co kan, R.P Soeroso ak a aw al ke merdekaan R.P. So
menja ba t m en ah tuga sn ya .Pad sia) pada tahun
sa da n kabupaten di wilay ia pa n Ke merdekaan Indone
di be rb ag ai de dik Us ah a Pe rs donesia, R.P
ke tu a BP UPKI (Badan Penyeli ela h Pr ok lam asi Kemerdekaan In
sebaga i wa kil yodining rat.S et erangkap Residen
ke tu ai Oleh Radjiman Wed ur Prov insi Jawa tengah m
1945 ya ng di sebaga i Gu be rn kutu sedangkan
o di an gk at ole h Presiden Soekarno ca ra de ju re ke ku asaan di tangan se
Soeros karena se
Soeroso cukup sulit
Kedu.Jabatan R.P ngan jepang.
ih berada di ta
secara de facto mas
Jl. Medan
Merdeka Utara
Jl. Medan Merdeka Barat
Stam
Gedung
Ga
siunir
Pancasila
b
Monumen
Museum
Nasional
Nasional
A.A. Maramis
Moh. Yamin
Ahmad Soebardjo
Ir. Soekarno
Soekarno adalah tokoh terpenting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Soekarno lahir dengan nama
Koesno Sosrodihardjo di Surabaya, Jawa Timur tanggal 6 Juni 1901. Soekarno termasuk salah seorang penduduk
pribumi yang beruntung pada jamannya, karena dapat menikmati pendidikan cukup yang hal ini tidak dimiliki oleh
semua orang pribumi.Mula-mula Soekarno bersekolah di Volkschool (Sekolah Rakyat), Standard School, Europeesche
Largere School di Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 1915 ia melanjutkannya di HBS Surabaya, dan lima
tahun kemudian melanjutkan di THS (Sekolah Tinggi Tehnik) di Bandung. Masa pendidikan di Perguruan Tinggi dapat
diselesaikannya pada tahun 1925 dengan menyandang Sarjana Tehnik atau Insinyur.Selain belajar pendidikan formal,
Soekarnopun banyak belajar tentang politik dari seorang politikus kesohor bernama Haji Omar Said Tjokroaminoto.
Bahkan Soekarno pernah ikut tinggal bersamanya ketika masih di Surabaya. Hingga lulus dari Perguruan Tinggi
pada tahun 1925 Soekarno mendirikan dan menjadi Ketua Algemeene Studie Club (ASC) di Bandung, yaitu suatu
perhimpunan pelajar/mahasiswa yang berjiwa nasionalisme. Selanjutnya pada tahun 1927 bersama-sama dengan
Mr. Sunario, Soekarno mendirikan sebuah organisasi pergerakan yaitu Perserikatan Nasional Indonesia, yang
kemudian pada bulan Mei 1928 diubah namanya menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).
Perjuangan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat Soekarno beberapa kali
ditangkap oleh pihak Belanda. Soekarno pernah diasingkan ke Bengkulu, Padang, Ende dan Digul.Pada awal masa
Pendudukan Jepang, Soekarno bersama dengan Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H.M. Mansur mendirikan
dan memimpin ”Pusat Tenaga Rakyat” atau PUTERA.
Saat sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 1Juni 1945,
Ir. Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila.Tanggal 7 Agustus 1945,
menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI, Soekarno terpilih sebagai Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
di Jl. Pegangsaan Timur 56.Saat sidang PPKI, 18 Agustus 1945, Ir.Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia yang
pertama didampingi Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden
da, 12 Agustus
Drs. Moh. Hatta tin gg i, Su ma tera Barat), Hindia Belan
di Fort de Kock (sekar an g Bu kit sar) di Bukittinggi
Mohammad Hatta lahir rop ese Lag ere Sch ool (ELS; setingkat Sekolah Da Sesudah itu ia
aikan pendidikan di Eu dang.
1902.Moh.Hatta menyeles nengah Pertama) di Pa
Lag ere On der wij s (M UL O; setingkat Sekolah Me art a. Tam at dari sekolah ini, pada tahun
dan Me er Uitgeb rei d nenga h Eko no mi ) di Jak Ekonomi) di
bare School (Sekolah Me e School (Sekolah Tinggi
memasuki Handels Middel Belanda untuk mengikuti kuliah di Handels Hoger
eri
1921 ia berangkat ke neg ma menjadi Indonesisch
e
Rotterda m. am Ind isc he Ver eni gin g (kemudian berganti na dip erc aya i me nja di
tta aktif dal sa, ia
Di negeri Belanda Moh. Ha ukan sebagai anggota bia
akh irn ya Pe rhi mp un an Indonesia). Dari kedud tera (kemudian menjadi Indonesia Merdeka), dan
Vereniging dan jalah Hindia Pu a. Setelah 11 tahun
ggota dewan redaksi ma ua Perhimpunan Indonesi
bendahara merangkap an 26 – 19 30 ) me nja di ket
un berturut-turut (19
akhirnya selama empat tah . PNI (partai
di Be lan da me mp ero leh gelar sarjana ekonomi lai me mf oku ska n dirinya untuk memimpin
bel aja r
atta tiba di Indonesia dan
mu , mendidik rakyat
Tanggal 5 Juli 1932 Moh.H jua ng an ba gi PN I – baru yang intinya adalah
Ia meletakkan dasar per rakyat.
Nasional Indonesia) Baru. ial dengan memperhatikan asas-asas kedaulatan bekerja sebagai penasiha
t
dalam hal-hal politik dan
sos
tah un 19 42 , Mo h.H att a dan kawan-kawannya atu ran -pe rat ura n yan g
Jepang gah diberlakukannya per
Pada masa Pendudukan jab atan ini ia berusaha mence tanggal 7 September
Pemerintah pendu du kan Jep an g. Da lam
up un no rma-norma sosial.Pada
rakyat, baik yang bersifa
t ag am a ma . Sehubungan dengan
dapat melukai perasaan on esi a akan diberi kemerdekaan
iso mengucapkan jan ji ba hw a Ind a Persiapan Kemerdekaan
1944 Perdana Menteri Ko u Jun bi Cos aka i (Badan Penyelidik Usah menyusun
ji itu, pa da bu lan Me i 1945 dibentuk Do kur its
k seb ag ai an gg ota pa nitia kecil yang bertugas
jan du
BPUPKI ini Moh.Hatta du
Indonesia; BPUPKI).Dalam h Moh.Hatta di jalan
undang-undang dasar. ole h Soekarno didampingi ole h.
45 teks prokla ma si dib aca kan memilih Soekarno dan Mo
Tanggal 17 Agustus 19 18 Ag ust us 19 45 , sid an g PPKI secara aklamasi
arta.Tanggal publik Indonesia.
Pegangsaan Timur 56 Jak Presid en dan Wakil Presiden Re
asi ng seb agai
Hatta masing-m
INDOCHINA
DALAT
PHNOM PENH
Selat Malaka
MEDAN MALAYSIA
KUALA LUMPUR
KUCHING
SERAWAK
SINGAPORE
PADANG KALIMANTAN
BALIKPAPAN
SUMATERA
BANJARMASIN
PALEMBANG SULAWESI
BANDUNG
JAWA SURABAYA
SUNDA KECIL
Samudra Hindia
KEP. MARIANA
MANILA
FILIPINA
GUAM
DAVAO
Samudra Pasifik
MANADO
MALUKU
AMBON
IRIAN
Laut Banda
Laut Arafuru
Laut Timor
DARWIN
AUSTRALIA
Rumah tempat dibawanya Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok. Dok. Musnaspro
44 ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
” 16 Agustus 1945 dini hari sekelompok pemuda
menjemput Bung Karno dan Bung Hatta untuk
”
dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
JAKARTA
Rumah kediaman Laksamana Tadashi Maeda yang kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
(Dok. Museum Perumusan Naskah Proklamasi)
Penyebaran berita
proklamasi di Jawa:
Penyebaran berita
Bekasi, Karawang, Penyebaran berita
proklamasi di Jawa:
Bogor, Cirebon, proklamasi di Jawa:
Penyebaran berita Tangerang, Serang,
Garut, Sukabumi, Malang, Madiun,
proklamasi di Pekalongan,
Yogyakarta, Bojonegoro, Kediri
Sunda Kecil: Bali Surabaya
Surakarta, Klaten,
dan Semarang,
Penyebaran
Penyebaran berita proklamasi
Penyebaran berita
berita proklamasi di Kalimantan:
proklamasi di
di Sumatera: Pontianak
Sumatera: Jambi,
Bukittinggi,
Bangka Belitung
Padang, Medan
Awal 2 16
September September September September
Penyebaran
Penyebaran Penyebaran
berita proklamasi
berita proklamasi berita proklamasi
di Sulawesi:
di Sulawesi: di Kalimantan:
Kepulauan
Jeneponto, Samarinda
Wakatobi
Bantaeng dan
Pulau Selayar
19
1 Oktober 2 Oktober Oktober Desember
Penyebaran berita
Penyebaran berita
proklamasi di
proklamasi di
Sulawesi: Bolaang
Maluku: Ambon
mongondow
MEDAN
Selat Malaka
Kalimantan
Sumatera
BANJARMASIN
Laut Jawa
Jawa Barat
Ibukota Provinsi BANDUNG SEMARANG
Jawa Tengah SURABAYA SINGARAJA
Jawa Timur
Samudra Hindia
Keterangan:
Pembagian Indonesia menjadi delapan provinsi
berdasarkan rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Maluku
Sulawesi
AMBON
MAKASSAR
Laut Banda
Sunda Kecil
Laut Arafuru
Laut Timor
1
10 9 JAKARTA 3
Serang Bekasi
4
Tangerang
Karawang
5
Bogor 6
8 2 Cirebon
Bandung
Sukabumi
7
Garut
60 ATLAS
ATLAS SEJARAH
BERITA PROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA
7. Informasi rencana kemerdekaan Indonesia sudah 9. Berita proklamasi pertama kali diterima oleh
di terima Rakyat Garut melalui Ajengan Yusuf para pegawai Kabupaten Tangerang, Marto
Tajiri, sejak 16 Agustus 1945, sehingga mereka Sugriwo dan Abdel Hanan melalui Mr. Datuk
menyambut gembira ketika mendengar berita Jamin dan Mr. Sumanang, utusan dari Asrama
proklamasi secara resmi melalui radio pada 17 Menteng 31 Jakarta pada tanggal 18 Agustus.
Agustus 1945. 10. Rakyat Jawa Barat di Kabupaten Serang juga
8. Berita Proklamasi kemerdekaan didengar para mendengar berita proklamasi dari mulut ke
aktivis pergerakan di Sukabumi, terutama yang mulut, kemudian mereka menyambutnya dengan
sering berkumpul di Jalan Cikiray 10B, pada 17 rasa gembira dan mengibarkan bendera merah-
Agustus sore. putih.
ATLAS BERITA
SEJARAHPROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA 61
Jawa Barat
Jawa Barat sejak jaman kolonial Belanda memiliki pemerintah Hindia Belanda menandatangani
kedudukan penting secara ekonomi maupun politik. rekapitulasi kekalahan mereka dari Jepang yang
Wilayah bagian selatan Jawa Barat yang kondisi dilakukan di daerah Subang. Gubernur Jenderal Hindia
geografisnya bergunung dan berbukit serta berudara Belanda Tjarda Starkenborg Stachouwer dan Panglima
sejuk dikuasai para tuan tanah dari Eropa dengan Militer Ter Poorten menandatangani rekapitulasi
perkebunan sebagai investasi utamanya, misalnya di lapangan terbang Kalijati, Subang, Jawa Barat,
Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Cianjur, pada, 8 Maret 1942, pukul 17.15 Waktu Jawa. Isinya
Bogor, dan Sukabumi. Sementara wilayah bagian menyatakan penyerahan tanpa syarat kepada tentara
utara Jawa Barat dengan ciri geografis dataran rendah Jepang.
dan berawa-rawa, berudara panas dikuasai para tuan
tanah dari etnis Cina, dengan pertanian sebagai basis Pada masa pendudukan Jepang, Wilayah Jawa Barat
utama investasinya, terutama di Jakarta, Bekasi, di bawah kekuasaan Tentara ke-16 yang menguasai
Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Tangerang, Jawa. Pemerintahan militer Jepang terdiri dari
dan Serang. Gunseireikan (panglima tentara) dengan Saiko
Syikikan sebagai pucuk pimpinannya dan Gunseikan
Dalam rangka menerapkan kebijakan otonomi (kepala pemerintahan militer). Panglima Tentara ke-
kepada daerah jajahan, pemerintah Hindia Belanda 16 di Pulau Jawa, Letnan Jenderal Hitosyi Imamura
membentuk Provinsi Jawa Barat pada 1925 dan Kepala Staf Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki,
berdasarkan Staatsblad 1925 nomor 378, dengan ditugaskan membentuk pemerintahan militer di Jawa.
Bandung sebagai ibu kotanya. Di Jawa Barat pula Koordinator pemerintahan militer disebut Gunseibu
Bogor
Cirebon
Bandung Pekalongan
Banyumas
yang dibentuk di Bandung (Jawa Barat), Semarang Berbeda dengan pemerintah Hindia Belanda yang
(Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur). cenderung curiga terhadap pergerakan nasional,
pemerintah pendudukan Jepang bekerja sama
Untuk menjalankan pemerintahan di Jawa dengan kalangan pergerakan. Buktinya, mereka
Barat,Panglima tentara ke-16 mengangkat Kolonel membebaskan para pemimpin pergerakan Indonesia
Matsui sebagai Gubernur Jawa Barat dibantu oleh yang ditawan atau dibuang oleh pemerintah Hinda
Wakil Gubernur R. Pandu Suradiningrat dan pembantu Belanda. Selain itu juga membentuk organisasi-
Wakil Guberrnur Atik Suardi. Pada 29 April 1942, organisasi propaganda yang mendukung pemerintah
Gubernur Jawa Barat Matsui mengangkat beberapa pendudukan Jepang. Mulai dari kalangan ulama
orang menjadi residen di Jawa Barat yaitu: R. Adipati hingga kalangan nasionalis kebangsaan diajak kerja
Aria Hilman Djajadiningrat sebagai Residen Banten sama. Mereka dilibatkan dalam organisasi-organisasi
yang berkedudukan di Serang, R.A.A. Surjadjajanegara propaganda mulai dari Gerakan 3A, Putera, Jawa
sebagai Residen Bogor, R.A.A. Wiranatakusumah Hokokai, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho dan
sebagai Residen Priangan berkedudukan di Bandung, Peta. Selain itu para tokoh pergerakan dilibatkan
Pangeran Aria Suriadi sebagai Residen Cirebon, dalam Chuo Sangi In, sebagai dewan penasehat kantor
R.A.A. Surjo sebagai Residen Pekalongan, dan R.A.A. pemerintahan pendudukan Jepang.
Sudjiman Martadiredja Gandasubrata sebagai Residen
Banyumas.
Jl. Diponegoro
Taman
Jl.
Lansia
upS
Gedung Sate
rat
Taman
m
Pustaka
an
Bunga
Taman
Cibeunying
Peta lokasi kantor RRI Bandung yang pada masa pendudukan Jepang merupakan kantor berita Domei
terus menyebar ke seluruh kota. Bupati Bandung 17 Agustus 1945, Bari Lukman juga berusaha
Suriasaputra yang mendapat informasi tentang mengibarkan bendera merah putih di atas Gedung
proklamasi kemerdekaan, memerintahkan pegawainya Denis (De Eerste Nederlands Indische Spaarbank) yang
untuk menyebarluaskan berita proklamasi itu. Namun benderanya ia peroleh dari Isa Ansyari.
berita ini dibantah oleh pemerintahan Jepang satu
jam kemudian. Berbeda dengan wartawannya, Pemimpin redaksi
harian Tjahaja masih ragu untuk menerbitkan
Selain telegram ke kantor-kantor Domei, berita pada berita sore hari itu. Dalam edisi hari tersebut
proklamasi juga dikirimkan ke Redaktur Harian Tjahaja hanya memuat sebuah editorial dan dua artikel
pada 17 Agustus siang. Berita kemudian dibocorkan berita yang secara implisit mengulas kemerdekaan
oleh wartawan Tjahaja sehingga menyebar ke seluruh sebagai pemberian Jepang, namun proklamasi yang
kota. dibacakan Soekarno tidak disebutkan. Pada edisi 18
Agustus, Tjahaja menayangkan berita dari Jakarta
Walaupun penyebaran berita Proklamasi mendapatkan yang singkat, tapi dengan kepala berita yang besar.
hambatan dari penguasa Jepang, namun wartawan- Barulah pada edisi 19 Agustus, untuk pertama kalinya
wartawan muda tidak kehabisan akal. Wartawan Tjahaja memunculkan berita yang meyakinkan, yakni
Tjahaja, Bari Lukman, setelah mendapat izin dari Moh. halaman ekstra dengan cetakan huruf paling besar
Kurdi, menuliskan teks proklamasi pada papan tulis dan memuat konfirmasi tentang proklamasi dan teks
di depan kantor Tjahaja. Dalam beberapa saat saja pembukaan Undang-undang Dasar.
rakyat berkerumun di depan tulisan tersebut untuk
mengetahui isi berita proklamasi. Namun dihapus Selain melalui surat kabar, penyebaran berita juga
oleh tentara Jepang. Para wartawan juga mencetak dilakukan oleh Percetakan Siliwangi yang dipimpin Ili
naskah proklamasi dalam bentuk pamflet. Pamflet Sasmita dengan mencetak naskah proklamasi dalam
menjadi sarana utama penyebaran berita proklamasi bentuk selebaran berhuruf tinta merah. Selebaran itu
di Bandung dan sekitarnya. Pada pukul 13.00 tanggal dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Penguasaan Radio untuk Penyebaran Berita Memed Sudiono, Brotokusumo, Sukseksi dan Abdul
Terkait penyebaran lewat radio, para pemuda Bandung Razak Rasjid. Mereka semua berhasil menyiarkan lagu
lebih berhasil dibandingkan rekan-rekan mereka di Indonesia Raya pada pukul 19.00 WIB.Teks proklamasi
Jakarta dalam mengatur siaran radio. Sistem radio dibacakan di radio Bandung pada pukul 20.00-21.00
setempat dihubungkan ke pemancar gelombang menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
pendek Kantor Telegraf Pusat sehingga bisa melakukan
siaran ke dunia luar. Pada pagi hari tanggal 18 Agustus Selain itu cara lain yang digunakan adalah berkeliling
1945, para pemuda Bandung (Sakti Alamsyah, R.A. kota Bandung dengan menggunakan 2 mobil pick-up
Darya, dan Sam Kawengke) menghadap pimpinan menyebarkan berita proklamasi ke daerah-daerah di
Radio Hosokyoku yang didampingi tentara Jepang. sekitar Bandung. Berita Proklamasi juga dibawa oleh
Mereka meminta dengan sopan kepada pihak Jepang utusan pemuda Bandung yang dikirim ke Jakarta,
agar menyerahkan studio kepada Indonesia. Saat Syafrudin Prawira Negara dan Hasbullah Siregar.
berlangsung pembicaraan, tiba-tiba terdengar letusan Walaupun tidak mendengar langsung pembacaan
senjata api dari pemuda radio yang menembak naskah proklamasi, dua pemuda ini mengumpulkan
tentara Jepang karena menghalang-halangi. Kejadian informasi terkait dengan proklmasi kemerdekaan
ini menyebabkan tentara Jepang meyerahkan kunci- Indonesia dan melaporkan kegiatan mereka ke wakil
kunci dan peralatan penyiaran yang semula disita. komandan barisan pelobor A.H. Nasution.
Pada pukul 17.00, WIB tanggal 18 Agustus 1945, Berita proklamasi kemerdekaan bukan hanya
teks proklamasi diterima oleh R.A. Darja sebagai diterima oleh elite sipil dan militer, melainkan juga
pimpinan siaran Radio Bandung. Pada malam masyarakat. John R.W. Smail menyataan bahwa
harinya, proklamasi disiarkan dengan alat pemancar sejumlah orang yang pulang kerja pada sore hari
di lingkungan PT di Palsari yang berdaya pancar 20- itu telah mendengar berita proklamasi di kantornya
10 kilowatt. Kamar kontrol Studio Radio Bandung atau membaca pampflet dalam perjalanan pulang.
Hosokyoku di Tegallega, Bandung Selatan, dijaga Setibanya di rumah, mereka terkejut karena isteri
beberapa pemuda, di antaranya Sofyan Djunaid. Di dan tetangganya telah mengetahui berita proklamasi.
ruang operator duduk Sakti Alamsyah, di bagian Dalam waktu satu atau dua hari, berita itu telah
teknik ada R.A. Darya, Sjam Amir, Odas Sumadilaga, menjangkau seluruh kawasan, kecuali desa-desa yang
Herman Gandasasmita, T.M. Moh. Saman, Aiyat, paling terpencil di luar kota.
Jl. R.E. M
artadinata
Jl. R.E. Martadinata
Kantor
Pemda
Jl. S
Bandung
eram
Jl. Ir. H. Djuanda
Bandung
Indah
Plaza
Peta lokasi Kantor BTPN yang pada masa pendudukan Jepang merupakan kantor Berita Domei Bandung
Bekasi Karawang
Masyarakat Jawa Barat ada yang menerima kabar Berita proklamasi disebarkan ke Karawang oleh para
proklamasi dari Bandung secara berantai maupun pemuda yang menyaksikan langsung pembacaan
langsung dari Jakarta dan kota-kota lain. Untuk wilayah proklamasi di Jakarta pada 17 Agustus 1945. Tokoh
Bekasi, berita diterima kalangan pemuda,seperti pemuda Karawang, Mohammad Kosim, mengumumkan
Yakub Ganiyang langsung kembali ke Bekasi setelah proklamasi kepada penduduk Kampung Babakan
menyaksikan pembacaan naskah proklamasi kemer Cianjur, Karawang. Kosim berpesan agar masyarakat
dekaan. Dia menyampaikan berita proklamasi kepada siap siaga menjaga kemungkinan terburuk, terutama
Guru Noer Alie yang menyambut hangat dan gembira. bila ada reaksi balik dari tentara Jepang.
Usai salat Jumat, Noer Alie mengumumkannya kepada
seluruh jamaah Mesjid Kampung Ujung Malang. Bogor
Noer Alie menjelaskan makna kemerdekaan yang Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar
diartikan sebagai bentuk kebebasan bumiputera dari ke Bogor pada siang hari tanggal 17 Agustus 1945.
penjajahan bangsa lain, terutama Jepang, Belanda, Berita tersebut disampaikan dari mulut ke mulut dan
dan tuan tanah Cina. Berita proklamasi juga diterima melalui radio yang umumnya diletakkan di tempat-
oleh Noer Alie pada tanggal 18 Agustus dari Poin dan tempat strategis. Radio ini digunakan untuk senam
Yusuf Banja. pagi (taiso).
Berita proklamasi juga diterima tokoh Bekasi lainnya, Berita proklamasi juga menyebar ke Desa Pasarean,
seperti Guru Abdul Hamid, Marzuki Urmaini, Hasan Cibungbulang, Bogor, melalui radio milik H. Mohammad
Sjahroni, dan Marzuki Hidayat dari Gerakan Pemuda Arif di rumah Kiai Sholeh Iskandar.Berita ini disambut
Islam Bekasi (GPIB) (di Pasar Bekasi), Zakaria gembira, sekaligus kebingungan: siapakah pemerintah
Burhanuddin dan Namin Abdu Khar (di Kampung sekarang? Rakyat hanya mengetahui bahwa Indonesia
Duaratus), Angkut Abu Gazali dan Bantir (di Tambun), sudah merdeka. Presiden dan Wakil Presiden
Haji Rijan serta M. Husein Kamaly dan Muhammad Soekarno-Hatta baru dilantik PPKI pada 18 Agustus
Haji Rijan di (Kranji di Kranji), Gusir dan Haji Maksum 1945
(di Cakung-Cilincing), Camat Nata (di Cibitung), Haji
Darip dan Haji Hasbullah (di Klender)
Serang Tangerang
Bekasi
Karawang
Bogor
Cirebon
Sukabumi Bandung
Garut
Cirebon Sukabumi
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di Berita Proklamasi kemerdekaan diperoleh para aktivis
Cirebon pertama kali diterima oleh anggota PETA pergerakan di Sukabumi, pada sore hari tanggal 17
Arjawinangun, Nasuha. Ia memperoleh berita Agustus 1945. Keesokan harinya, pada 18 Agustus
proklamasi dari siaran radio di kantor Kewedanaan 1945, para tokoh Sukabumi mengutus Edeng Abdullah
Arjawinangun pada 17 Agustus 1945. Nasuha dan Jakaria untuk menemui Maruto Nitimiharjo di
menyebarkan berita proklamasi melalui telepon Jakarta. Mereka meminta pengarahan Maruto tentang
kepada aparat pemerintah dan teman-temannya di langkah-langkah yang harus dilakukan di daerah.
sejumlah kecamatan di Kawedanaan Arjawinangun. Maruto memberi pengarahan agar para pejuang
Dari kecamatan-kecamatan berita itu disebarkan ke Sukabumi mengambil alih pemerintahan daerah dari
seluruh pelosok desa dan kampung. Pada saat yang Jepang. Mendapat sinyal positif, mereka berencana
sama Muklas pemuda Cirebon mengumpulkan rekan- merebut pemerintahan setelah hari raya Idul Fitri.
rekannya di Alun-alun Cirebon. Malam harinya mereka
meminta para pemuda setempat menyebarluaskan Tangerang
berita proklamasi. Keesokan harinya, masyarakat Walapun dekat Jakarta, Tangerang tidak langsung
Arjawinangun mengibarkan bendera merah putih. mendapat berita pada hari yang sama. Tangerang
menerima berita proklamasi pada 18 Agustus
Garut 1945. Berita proklamasi pertama kali diterima oleh
Informasi rencana kemerdekaan Indonesia sudah para pegawai Kabupaten Tangerang, Marto Sugriwo
diterima rakyat Garut melalui Ajengan Yusuf Tajiri dan Abdel Hanan melalui Mr. Datuk Jamin dan Mr.
sejak 16 Agustus 1945 sehingga mereka menyambut Sumanang, utusan dari Asrama Menteng 31 Jakarta.
gembira mendengar berita proklamasi secara
resmi melalui radio pada 17 Agustus 1945. Mereka Serang
menyambutnya dengan mengibarkan bendera merah- Rakyat Jawa Barat di Kabupaten Serang juga
putih, dan beberapa orang memasang lencana merah mendengar berita proklamasi dari mulut ke mulut,
putih di bajunya. kemudian mereka menyambutnya dengan rasa
gembira dan mengibarkan bendera merah-putih.
4
Pekalon
Penyebaran berita mengenai proklamasi kemerdekaan di Jogjakarta juga disebarkan melalui media surat
di Yogyakarta berawal dari informasi yang diterima kabar yakni Sinar Matahari. Surat kabar yang
oleh Kantor Berita Domei pada pukul 12.00 WIB. sebelumnya bernama Sedya Tama tersebut, memuat
Pemerintahan balatentara Jepang yang sesungguhnya berita proklamasi kemerdekaan pada tanggal 19
sudah menyerah kepada Tentara Sekutu tidak Agustus 1945 berikut teks UUD yang disahkan oleh
memberikan izin, melarang penyiaran sehingga PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Peran aparat desa
penyebarluasannya berita proklamasi kemerdekaan juga patut diapresiasi mengingat sebagian besar
dilakukan melalui khutbah Jumat di Masjid Besar Alun- masyarakat yang hidup bertani atau bercocok tanam
alun Utara dan Masjid Pakualaman. Selain melalui pada akhirnya bisa mendapatkan berita proklamasi
khutbah Jumat, Berita proklamasi kemerdekaan melalui aparat desa tersebut.
juga disebarluaskan melalui pawai sepeda berkat
upaya oleh Ki Hajar Dewantara dan guru Taman Para penguasa di Jogjakarta seperti Sri Sultan
Siswa diantaranya Soeratmi Iman Soegijat. Pawai Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII turut
sepeda terbukti efektif sebagai wahana penyebaran memberikan reaksi positif atas proklamasi kemer
informasi proklamasi karena langsung disampaikan dekaan Republik Indonesia. Beliau berdua pada pada
ke rakyat dengan cara meneriakkan kemerdekaan 19 Agustus 1945 mengirimkan telegram kepada
Indonesia sekaligus membagikan selebaran tentang Soekarno dan Hatta yang berisi ucapan selamat atas
kemerdekaan. berdirinya Negara Republik Indonesia dan terpilihnya
kedua tokoh tersebut sebagai presiden dan wakil
Selain berkat jasa para khatib Jumat dan guru presiden pada tanggal 19 Agustus 1945. Selain kepada
Taman Siswa, berita Berita proklamasi kemerdekaan Soekarno dan Hatta, telegram juga dikirimkan kepada
ngan 5
Semarang
2
3 Surakarta
1 Klaten
Yogyakarta
Partoharjono, Fujinkai mengunjungi Kelurahan Dayu, Jepang dan menggantinya dengan bendera merah
Jumantana dan Jumapala pada tanggal 18 Agustus putih. Namun tindakan tersebut menimbulkan
1945 setelah sebelumnya ia bersama para pemuda kegaduhan sehingga yang bersangkutan dipaksa
di desanya dikumpulkan untuk selanjutnya para diminta untuk menurunkan bendera merah putih.
pemuda tersebut diajak untuk menyanyikan lagu Penyebarluasan berita proklamasi di Pekalongan juga
Indonesia Raya. Para pemuda tersebut diberikan disebarkan melalui jaringan komunikasi telepon dan
penjelasan bahwa Indonesia telah memproklamasikan kereta api terutama karena adanya jalur kereta api
kemerdekaannya. Jakarta-Semarang yang melintasi kabupaten dan
karesidenan Pekalongan.
Kota lain di Jawa Tengah yang menerima berita
proklamasi kemerdekaan adalah Solo. Masyarakat Kota penting lain di Jawa Tengah yang menerima
kota Solo menerima berita tersebut dalam suasana berita proklamasi adalah Semarang. Di kota ini, berita
yang tenang dan penuh persaudaraan. Demikian pula proklamasi diterima pertama kali oleh Sugiarin yang
halnya dengan penyebarluasan berita proklamasi di merupakan seorang markonis Kantor Berita Domei
Klaten dimana terjadi pengambil alihan kekuasaan Semarang. Ia kemudian meneruskan berita tersebut
dari tangan Jepang dengan damai. Hal ini juga kepada Syarief Soelaiman dan M.S. Mintoardjo untuk
disebabkan karena seluruh orang Jepang di Klaten selanjutnya diteruskan ke Gedung Djawa Hokokai yang
telah dipindahkan ke Baros Tampir, Boyolali. saat itu menjadi tempat diselenggarakannya rapat
Sementara di Pekalongan, berita proklamasi persiapan kemerdekaan. Di gedung tersebut ini Mr.
kemerdekaan diterima melalui siaran radio pada Wongsonegoro membacakan berita proklamasi yang
tanggal 18 Agustus 1945. Salah seorang anggota disambut hadirin dengan penuh kegembiraan.
Barisan Pelopor bernama Sarli menurunkan bendera
Maklumat Man
gkunegara VIII
Surat Kabar
Harian Amanat
mo
dan Arsip
to
Jl. Margo U
Daerah
Yogyakarta
Stasiun Yogyakarta
ro
uprapto
Jl. Maliobo
S
Jl. Letjend.
Peta lokasi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta yang masa pendudukan Jepang sebagai
Kantor Berita Domei Yogyakarta
Benteng
Jl. KH. Ahmad Dahlan
Vredeburg
Museum
Sonobudoyo
m
Alun-alun Utara
Jl. Ngase
Yogyakarta
Masjid Besar Alun-alun
Jl. H. Agus Salim
Keraton
Yogyakarta
Peta lokasi Masjid Besar Alun-alun, Yogyakarta tempat penyebaran berita proklamasi kemerdekaan
Keraton
Pakualaman
Jl. Bat
an Sis
ikan
Jl. Tam
Peta lokasi Masjid Besar Pakualaman, Yogyakarta tempat penyebaran berita proklamasi kemerdekaan
Jl. KH. Mangunsarkoro
Matahari
Kawasan Disnaker
Plaza
Simpang Kota
Lima Jl. A Semarang
hm
ad
Yan
i
Jl. MT. Haryono
ta
kar
ura
RRI Semarang
S
Hotel Haris
ng
(Hoso Kyoku)
ara
Sem
Jl. A
hm
Jl.
ad
Yan
i
ur
Universitas
Tim
Diponegoro
gga
rlan
Jl. E
Peta lokasi RRI Semarang yang pada masa pendudukan Jepang menjadi kantor Hoso Kyoku Semarang
JAKARTA
Surabaya
Seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, berita Karakter dan sifat revolusioner masyarakat Surabaya
proklamasi di Surabaya terbilang juga cepat diterima yang demikian tanggap saat menerima berita
oleh masyarakat. Selain karena faktor geografis, proklamasi, sesungguhnya telah terbangun sejak
terdapat faktor-faktor internal yang mempercepat masa kolonial Belanda. Kota Surabaya telah terkenal
penyebaran berita proklamasi di kota ini. Berita sebagai kota pelajar dan telah melahirkan banyak
proklamasi di Surabaya diterima melalui radio dan tokoh-tokoh intelektual dan pergerakan nasional sejak
media pers yang selanjutnya berdampak pada segera masa kolonial. Selain itu, Surabaya juga merupakan
dilaksanakannya konsolidasi dengan membentuk kota industri dan dengan sendirinya juga kota yang
berbagai lembaga sesuai dengan ketentuan proklamasi sensitif dengan masalah-masalah sosial karena
dan UUD 1945 serta badan-badan perjuangan banyaknya buruh yang bekerja di kota itu. Dengan
yang dianggap perlu untuk mempertahankan demikian saat berita proklamasi sampai di kota ini,
kemerdekaan. Tidak sampai kurang dari satu bulan masyarakat Surabaya seolah telah siap menyambut
setelah proklamasi kemerdekaan, Arek-Arek Surabya sebuah perubahan besar menjadi sebuah bangsa
mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. yang merdeka.
3
1
Bojonegoro Surabaya
2
Madiun 4
Kediri 2
Malang
Sejak masa kolonial Belanda, radio telah memainkan 18 Agustus 1945 pukul 19.00 Radio Surabaya
peranan penting dalam kehidupan sosial dan politik menyiarkan teks proklamasi dalam Bahasa Madura
masyarakat Surabaya. Bahkan sejak sebelum dengan alasan bahasa tersebut agar tidak dimengerti
Jepang belum lagi menapakkan kakinya berkuasa oleh pihak Jepang, tetapi dimengerti oleh sebagian
di Indonesia, Radio Tokyo selalu mengumandangkan masyarakat Jawa Timur di Madura dan masyarakat
lagu kebangsaan Indonesia kendati kemudian yang tinggal di kawasan tapal kuda. Penggunaan
Jepang membungkam masyarakat yang memiliki Bahasa Madura juga bertujuan agar siaran radio
peralatan radio. Kelak di kemudian hari, radio pula tersebut terhindar dari sensor Kempetai yang selalu
yang berperan dalam penyebaran berita proklamasi menempatkan seorang petugasnya yang mampu
di Surabaya dan kota-kota sekitarnya tepatnya satu berbahasa Indonesia. Penyiaran teks proklamasi
hari setelah teks proklamasi kemerdekaan dibacakan kemerdekaan baru dilakukan dalam Bahasa Indonesia
oleh Soekarno dan Hatta di Jakarta. Pada tanggal pada tanggal 19 Agustus 1945 saat petugas Kempetai
Jl.
Tun
jun
gan
Balai Kota
Jl. E Surabaya
mb
ong
Mal
ang Hotel Majapahit
ro
Pangliman
edu
Surabaya
Tunjungan
Plaza
Monumen Monumen
Gubernur Suryo Kapal
Selam
Peta lokasi hotel Majapahit yang dahulu bernama hotel Oranye atau hotel Yamato
lemah dan dimanfaatkan oleh Syahrudin yang berhasil menerima telpon dari penumpang kereta api di Stasiun
menyelundupkan bunyi teks proklamasi ke Soerabaja Gubeng dan Pasar Turi. Terlebih setelah seorang tokoh
Hosokyoku meskipun kantor itu telah diblokir oleh Malang yang bernama Harjadinata menghadiri rapat
pihak Jepang. Pemerintah Jepang yang mencoba di Surabaya pada tanggal 19 Agustus 1945. Ia bekerja
meralat berita proklamasi yang terlanjur telah sebagai pegawai di Kotapraja Surabaya dan memiliki
mengudara justru ditanggapi oleh para pemuda yang hubungan luas dengan sesama pegawai di berbagai
bekerja di Soerabaja Hosokyoku dengan menempel kota di Jawa Timur.
plakat yang diawali dengan kalimat “Kami Pegawai
Republik Indonesia atau Pegawai Radio Republik Kota lain di Jawa Timur yang menerima berita
Indonesia.” proklamasi kemerdekaan adalah Bojonegoro. Masya
rakat di kota ini sempat ragu dengan kebenaran berita
Selain melalui radio, masyarakat Surabaya juga kemerdekaan yang diralat pemerintah Jepang. Namun
mengikuti perkembangan berita proklamasi melalui setelah keraguan tersebut hilang, masyarakat segera
surat kabar Suara Asia. Baik Radio Surabaya maupun menyelenggarakan rapat raksasa di tengah Kota
surat kabar Suara Asia mengacu pada berita yang Bojonegoro yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur
bersumber dari Kantor Berita Domei yang sebelumnya RMTA Suryo pada tanggal 19 Agustus 1945. Di Kota
telah disensor terlebih dahulu oleh Dinas Sensor Kediri kendati kemerdekaan telah diproklamasikan
atau Hodokan. Berita proklamasi kemerdekaan yang pada 17 Agustus 1945, namun hingga akhir bulan
disiarkan melalui morse cast melalui pemancar radio Agustus 1945 tentara Jepang masih sangat berkuasa.
Domei Jakarta dapat ditangkap oleh kantor berita Walaupun terkesan ditutupi, namun berita proklamasi
Domei Cabang Surabaya. Selain Surabaya, siaran kemerdekaan secara perlahan tetap tersebar di Kota
Hosokyoku mengenai berita proklamasi diterima Kediri dan disusul dengan berbagai upaya rakyat yang
masyarakat di Kota Malang dan Madiun, kendati warga dilakukan masyarakat di Jakarta yakni membentuk
Malang kemudian merasa ragu karena mendapatkan pembentukan badan-badan pemerintahan terutama
siaran susulan bahwa berita tersebut tidak benar. KNI dan BKR.
Keraguan warga Malang pada akhirnya hilang setelah
1 Bima
Sumbawa 3
Sunda Kecil Sebelum dan Sesudah Proklamasi dipecah menjadi tiga provinsi, yaitu Provinsi Bali
Sunda kecil merupakan adalah salah satu dari delapan dengan Pusat di Denpasar, Nusa Tenggara Barat
provinsi yang dibentuk pada awal kemerdekaan dengan pusat di Mataram dan Nusa Tenggara Timur
Indonesia dengan Ibu kota provinsi di Singaraja. dengan Pusat di Kupang.
Pendirian provinsi ini berdasarkan keputusan PPKI
pada tanggal 19 Agustus 1945. Propinisi ini, pada Sunda Kecil dan Penyebaran Berita Proklamasi
masa RIS hilang statusnya sebagai provinsi, setelah Walaupun Sunda kecil merupakan provinsi yang baru
Indonesia kembali mejadi negara kesatuan, Provinsi terbentuk pada masa awal kemerdekaan Indonesia,
ini kembali terbentuk. Pada awal pendiriannya provinsi namun informasi kemerdekaan Indonesia sudah mereka
ini dipimpin oleh Mr. I Gusti Ketut Pudja yang hanya terima sejak awal kemerdekaan, tidak lama setelah
berlangsung singkat, yaitu 7 bulan (19 Agustus 1945- Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada
21 Maret 1946). Ketut Pudja kemudian digantikan 17 Agustus 1945. Wilayah Sunda kecil yang pertama
oleh Let.Kol I Gusti Ngurah Rai, yang merupakan kali menerima berita kemerdekaan Indonesia adalah
Komandan TRI Resimen Sunda Kecil, yang sekaligus Singaraja, Bali. Berita ini diterima oleh kelompok elit
juga sebagai Pemimpin Markas Besar Oemoem Dewan pemuda dan sebagian kecil masyarakat melalui siaran
Perjuangan Rakyat Indonesia. radio yang didengarkan. Berita tersebut pertama kali
didengar oleh Ide A.A. Gede Agung pada 17 Agustus
Pada tahun 1952, provinsi ini berubah nama menjadi 1945. Berita proklamasi juga diterima pemuda Bali
Nusa Tenggara dengan Gubernur Mr. Sarimin melalui kontak mereka dengan pemuda-pemuda di
Reksodihardjo (1 April 1952 - 30 Maret 1957. Namun Jawa.
Sejak 14 Agustus 1958 Provinsi Nusa Tenggara
4
Kupang
1. Wilayah Sunda kecil yang pertama kali menerima 2. Penyampaian berita proklamasi kemerdekaan
berita kemerdekaan Indonesia adalah Singaraja, Indonesia ke Pulau Sumbawa, Gubernur
Bali. Berita ini diterima oleh kelompok elit pemuda membentuk dua kelompok utusan. Kelompok
dan sebagian kecil masyarakat melalui siaran radio pertama datang ke Bima pada tanggal 2 September
yang di dengarkan. Berita Radio tersebut pertama 1945 yaitu kelompok yang terdiri dari putera asli
kali di dengar oleh Ide A.A. Gede Agung pada 17 Bima yang ada di Singaraja, yaitu Muhtar Zakaria,
Agustus 1945. Majid Datuk, Mochtar Sulaiman, Saleh Sulaiman,
Berita proklamasi juga diterima pemuda Bali A. Rahim Ali dan Nur Husen.
melalui kontak mereka dengan pemuda-pemuda 3. Kelompok kedua ditugaskan untuk menyampaikan
di Jawa. Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia berita proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke
di Bali, selain melalui informasi yang diperoleh wilayah Sumbawa terdiri dari orang-orang Jawa
dari kalangan pemuda, secara resmi dilakukan yaitu Hermanes, Husni Abbas, Kananto, Hengklare,
oleh Kepala Daerah Pemerintahan Sunda Kecil Mr. Ishak Saleh. Melalui utusan ini pula berita
I Gusti Ketut Pudja yang menjadi anggota PPKI dan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sampai kepada
juga merupakan Gubernur Pertama Sunda Kecil. Sultan Muhammad Salahudin.
Upaya yang dilakukan oleh I Gusti Ketut Pudja 4. Penyebaran Berita Proklamasi kemerdekaan di
dilakaukan pertama kali pada tanggal 23 Agustus wilayah Kupang berlangsung pada akhir Agustus
1945. 1945 berlangsung lebih damai, karena sikap
pemerintahan militer Jepang di Kupang yang
mau menyerahkan kekuasaan kepada tokoh Dr. A
Gabeler, sebagai Walikota, Tom Pelio dan I.H. Doko.
ATLAS BERITA
SEJARAHPROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA 81
Ide A.A. Gde Agung I Gusti Ketut Pudja
rombongan ini juga melakukan perundingan dengan Respon Pemuda dan Elit Tradisional
pemimpin Jepang di wilayah Sunda kecil terkait dengan Respon pemuda dan golongan elit di wilayah Sunda Kecil
masih adanya pengibaran bendera Jepang. Mereka mampu menguatkan kesatuan dan persatuan bangsa
bersama dengan Raja Buleleng, dengan anggota KNID yang baru merdeka. Kalangan pemuda membentuk
Sunda Kecil dan para pemimpin Jepang di Sunda organisasi-organisasi pemuda. Awalnya pemuda-
Kecil. Hasilnya dari desakan pemimpin-pemimpin pemuda di Denpasar membentuk Angkatan Muda
Indonesia di Bali, dan didukung pemuda, rakyat dari Indonesia (AMI), namun tetapi setelah Pemuda Rakyat
Singaraja, Raja Buleleng mengambil tindakan tegas Indonesia (PRI) terbentuk, AMI Denpasar bergabung
kepada Minseibu Cookan. Pada tanggal 10 Oktober dengan PRI. Sedang untuk wilayah Singaraja, AMI
1945, seluruh kekuasaan pemerintahan Jepang di Bali berubah menjadi Pesindo Pemuda Sosialis Indonesia
dapat dipindahkan ke tangan bangsa Indonesia. Sejak (Pesindo). Dua organisasi ini sama-sama bertujuan
itu pula, diambil alih sehingga di seluruh Bali berkibar mendukung Indonesia merdeka, ada berjuang sejara
Sang Merah Putih. revolusioner seperti yang dilakukan Pesindo dan ada
yang berjuang secara moderat yang dilakukan PRI.
Penyebaran Di Kupang Selain dua organisasi ini kemudian muncul organisasi
Penyebaran Berita Proklamasi kemerdekaan di wilayah lainnya seperti BBI, API dan BKR. Selain itu juga ada
Kupang pada akhir Agustus 1945 berlangsung lebih serta dua organisasi pelajar yaitu ISSM dan PSSMP.
damai, karena sikap pemerintahan militer Jepang di Pemuda-pemuda dan pelajar inilah yang membantu
Kupang yang mau menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan Sunda Kecil menyebarkan berita
Walikota tokoh Dr. A Gabeler, sebagai Walikota, Tom proklamasi dari mulai Bali hingga ke pulau-pulau
Pello dan I.H. Doko. bagian timur Provinsi Sunda Kecil
Lapangan
Nasonal
Selong Jl. T
GH
Uma
r
Jl. P
rof.
M.
Yam
Lapangan in S
H
Porda
Peta lokasi Lapangan Nasional Selong tempat pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan di Lombok Timur
Wilayah Sunda Kecil memiliki kekhasan tersendiri Raja Gianyar merespons dengan sikapnya yang bangga
daerah swaprajanya, umumnya mereka adalah terhadap kelahiran pemerintah Republik di daerah.
kerajaan-kerajaan lokal yang menguasai daerah-
daerah swapraja. Baik di Bali, Sumbawa, Sumba dan Raja Tabanan dan Karangasem, menggelar rapat
juga di Timor. Sikap elit atau raja yang menguasai umum yang dihadiri sekitar 5.000 orang dan
daerah-daerah swapraja tersebut juga beragam menyatakan diri mendukung pemerintah Republik
ada yang mensikapi dengan mendukung reaksioner Indonesia pada tanggal 11 Oktober 1945. Namun
dan moderat. Sehingga setiap daerah berbeda cara Deklarasi itu muncul karena ada desakan yang
merespon berita proklamasi Indonesia. dilakukan para pemuda pendukung Republik.
Sejak tersebarnya berita proklamasi, raja-raja Patut menjadi catatan adalah sikap reaksioner
di delapan swapraja di Bali merespons antusias pemuda sebagai ungkapan kebahagaiaan atas
dan menyatakan dukungannya kepada Republik. kemerdekaan Indonesia juga berdampak lain, ada
Raja Badung di Keraton Denpasar adalah seorang terhadap beberapa daerah swapradja yang merespon
Republikan yang penuh semangat. bahwa sikap pemuda ini sebagai bentuk penjajahan
baru dari Jawa, sehingga mengubah sikap mereka
Raja Buleleng, lebih condong kepada metode terhadap kemerdekaan Indonesia. Hal ini seperti yang
parlementer yang damai daripada cara-cara revolu terlihat dari sikap reaksioner dan kontra revolusi Raja
sioner kebanyakan pemuda untuk mencapai cita-cita Dewa Agung di Klungkung yang membentuk milisi
perjuangan kemerdekaan. kerajaan yang dinamakan Badan Keamanan Negara
(BKN) pada pertengahan Nopember 1945. Kemudian
Raja Gianyar membentuk Pemuda Pembela Negara
(PPN) pada akhir Nopember 1945. Raja Karangasem
ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 85
Pendaratan tentara Sekutu (Dok. Arsip Nasional)
membentuk pasukan pengawal kerajaan yang diberi Lain lagi halnya dengan raja-raja dari 20 swapraja
nama Anti Indonesia Merdeka (AIM) pada bulan April di Timor. Bersama-sama dengan rakyatnya,
1946 yang dipimpin langsung oleh Raja. mereka memberikan dukungan kepada proklamasi
kemerdekaan dan pro Republik. Perjuangan mereka
Untuk daerah Sumbawa, Sultan Bima memberikan dalam menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan
respon dengan mengeluarkan maklumat pada tanggal Indonesia menghadapi tantangan dari kekuatan Sekutu
22 Nopember 1945, yang berbunyi: yang mendarat lebih dulu di kawasan Sunda Kecil.
Pendaratan Sekutu yang lebih cepat ke wilayah Sunda
—Kami Sultan Kerajaan Bima menyatakan dengan Kecil pada umumnya, dan kepulauan Timor pada
sepenuhnya: (1) berdiri di belakang pemerintah RI dan khususnya, menyebabkan mereka harus berhadapan
sebagai daerah negara RI; (2) kekuasaan-kekuasaan langsung dengan Sekutu dalam penyebaran berita
yang sampai ini tidak di tangan kami maka dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kondisi ini
sendirinya kembali ke tangan kami; (3) pemerintahan menyebabkan beberapa wilayah yang terlambat
Kerajaan Bima bersifat langsung dengan pusat negara menyatakan dukungannya terhadap Kemerdekaan
RI; (4) kami memerintahkan dan percaya kepada Indonesia. Sekutu sudah mendarat pada September
sekalian penduduk dalam seluruh Kerajaan Bima, 1945.
sesuai dengan sabda kami yang ternyata di atas.
DI SUMATERA 6
1. Berita proklamasi di kota Bukittinggi, pertama 6. Berita Proklamasi di Aceh tidak lepas dari peran
kali diketahui oleh pegawai Kantor Berita Domei, Kantor Berita Domei di Aceh. Para pemuda Aceh
yaitu pegawai PTT yang diperbantukan pada (Gazali Yunus dan kawan- kawannya) yang bekerja
Kantor Berita Domei, Ahmad Basya. Berita di kantor berita Domei telah berhasil mendengar
proklamasi kemerdekaan diketahui pada hari informasi kemerdekaan Indonesia, namun berita
yang sama tanggal 17 Agustus 1945, namun tersebut diketahui pada 21 Agustus 1945.
pada malam hari. 7. Penyebaran berita Proklamasi ke Jambi tidak
2. Penerimaan berita proklamasi di kota Padang, lepas dari peran sosok A.K Gani. Pada tanggal
waktunya hampir bersamaan dengan di 18 Agustus 1945, A.K. Gani telah mengirimkan
Bukittinggi, yaitu pada tanggal 17 Agustus berita proklamasi kemerdekaan ini kepada Ir.
malam. Berita proklamasi ini pertama kali Sudarsono, pimpinan buruh di Pertambangan
diketahui oleh pegawai PTT, yang bekerja di Minyak Jambi. Berita itu disampaikan melalui
kantor radio Padang Shu. telepon.
3. Penyebariuasan berita Proklamasi di Pekanbaru, 8. Berita Proklamasi di Bangka Belitung disampaikan
yang merupakan ibukota Riau Shu, hampir sama oleh A.K. Gani sehari setelah dinyatakan di Jakarta
dengan daerah lain yaitu melalui dua orang yaitu pada tanggal I8 Agustus 1945
pegawai PTT yang bertugas di kota Pekanbaru, 9. Penyebarluasan berita proklamasi di Lampung
yaitu Saari dan Azwar Apin. Berita Proklamasi tidak lepas dari sosok tokoh Amir Hasan. Sosok
diketahui mereka akhir Agustus 1945. Sikap ini juga menjabat sebagai Kepala Penerangan
warga berubah ketika tanggal 30 Agustus, ketika Lampung Shu. la menyebarluaskan berita
teks lengkap proklamasi sampai di Pekanbaru. proklamasi segera setelah dia kembali dari
Teks tertulis proklamasi tersebut dibawa dari Jakarta
Bukittinggi oleh tiga anggota Giyugun, yaitu 10. Berita Proklamasi di Tapanuli tidak jauh
Mansyurdin, Nur Rauf, dan Rajab. berbeda dengan daerah lainnya. Warga Sibolga
4. Berita Proklamasi di Palembang disampaikan mengetahui berita proklamasi dari Hadely
ketika Mr. T.M Hasan, dr. Moh. Amir, dan Mr. Hasibuan yang membawa berita kemerdekaan
Abbas singgah di Palembang pada tanggal 24 tersebut dari Jakarta. Kebetulan dia baru datang
Agustus 1945. dari Jakarta dengan menumpang sebuah kapal
5. Berita proklamasi secara resmi diketahui di kecil pada tanggal 26 Agustus 1945.
karesidenan Bengkulu pada tanggal 20 Agustus 11. Seperti di beberapa kota atau daerah lain,
1945, yang bersumber telegram yang dikirim dari sesungguhnya berita proklamasi telah didengar
Palembang. oleh beberapa warga kota Medan pada tanggal
17 Agustus. Mereka mendapat informasi tersebut
melalui radio yang luput dari penyegelan Jepang.
11
Medan
10
Tapanuli
3
Pekanbaru
1
Bukitinggi
Padang
2 7
Jambi Bangka
Belitung
8
Palembang
4
Bengkulu
5
Lampung
Sumatera pada masa kolonial memiliki kedudukan Pada masa pendudukan Jepang, sepuluh daerah
dan peranan yang penting bagi Belanda, bahkan administratif tersebut masih dipertahanan dan
para pejabat Belanda sering mengungkapkan dinamakan Shu. Namun ada beberapa perubahan
istilah —Maluku masa lampau, Jawa masa kini, yang dilakukan, yaitu pertama pembentukan Shu
dan Sumatera masa depan—. Pemerintah Kolonial baru, yakni Riau Shu. Daerah ini dibentuk dengan
Belanda memiliki dua rencana untuk membangun mengambil daerah Indragiri dan Kuantan (daerah
Sumatera masa depan: pertama, yaitu menyatukan daratan dari Residentie Riouw en Onderhorigheden)
secara fisik dan kedua, menyatukan secara politik. dan menambahnya dengan sebagian daerah
Penyatuan fisik diwujudkan dengan pembangunan Karesidenan Sumatera Timur (daerah Rokan dan Siak
jaringan jalan kereta api dan jalan raya, sementara serta pulau-pulau yang ada di sekitarnya, seperti
penyatuan politik direalisasikan dengan pembentukan Pulau Medang, Tebingtinggi, Padang, Bengkalis, dan
daerah administratif setingkat provinsi untuk seluruh Rupat), dan ditambah lagi dengan sebagian daerah
Sumatera. Penyatuan itu terwujud pada tahun 1938. Sumatera Barat (daerah XIII Koto dan Bangkinang).
Ibu kota Riau Shu adalah Pekanbaru. Perubahan lain
Pada masa kolonial Belanda, Sumatera terbagi atas adalah memindahkan ibu kota Tapanuli Shu dari
sepuluh residentie (karesidenan). Kesepuluh residentie Sibolga ke Tarutung. Ibu Kota Provinsi tetap di Medan.
tersebut adalah (dari utara), yaitu Karesidenan Aceh Wilayah ini dikuasai oleh Tentara ke 25 Jepang.
dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh), Sumatera
Timur (Sumatera’s Oostkust) dengan ibu kota Medan, Tentara ke-25 melakukan kontrol sangat ketat terhadap
Tapanuli dengan ibu kota Sibolga, Sumatera Barat media massa. Sehingga pada awal pendudukannya,
(Sumatera’s Westkust) dengan ibu kota Padang, Jepang hanya mengizinkan satu radio untuk seluruh
Riau dan Daerah-daerah Taklukannya (Riau en Sumatera yang dinamakan Sumatera Hosokyoku
Onderhoorigheden) dengan ibu kota Tanjung Pinang, (Radio Sumatera) di Bukittinggi. Baru kemudian
Jambi dengan ibu kota Jambi, Palembang dengan ibu diizinkan pendirian satu radio di setiap Shu (Radio
kota Palembang, Bengkulu dengan ibu kota Bengkulu, Hodokan). Tidak ada radio lain yang diizinkan, sehingga
Lampung dengan ibu kota Teluk Betung, dan jika diketahui ada rakyat mendengarkan siaran radio
Bangka dan Daerah-daerah Taklukannya (Bangka en asing maka akan dihukum dengan keras. Selain radio,
Onderhoorigheden) dengan ibu kota Pangkal Pinang. surat kabar dan majalah juga dikuasai dan dikontrol
dengan ketat oleh Gunseikan dan Shu Chokan di
setiap Shu. Pada awalnya, hanya diizinkan satu surat Pada 25 Juli 1945 diumumkan pembentukan Badan
kabar untuk seluruh Sumatera, Sumatora Sinbun (Kita Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Sumatora Sinbun). Kemudian, diberikan keterbukaan Indonsia (BPUPKI) di Sumatera yang anggotanya
mendirikan majalah dan surat kabar di beberapa Shu diambil dari Chuo Sangi In. Badan ini (khususnya para
namun dengan kontrol yang ketat. Umumnya surat pemimpinya) langsung bergerak untuk mengadakan
kabar tersebut bernama sesuai dengan Shu yang rapat, pertemuan dan serangkaian pidato di
bersangkutan, misalnya Aceh Shinbun dan lain-lain. wilayah-wilayah karesidenan Sumatera. Kegiatan ini
Karyawan Radio dan surat kabar tersebut umumnya dilaksanakan dengan tujuan menjelaskan persoalan
orang Indonesia. kemerdekaan, sekaligus memperkenalkan lembaga
dan program kerja lembaga mereka kepada pejabat/
Kebijakan Jepang di Sumatera berbeda dengan di pemuka masyarakat di berbagai Shu. Aktivitas badan
jawa yang dikuasai tentara ke-16. Tentara ke-25 di ini didukung oleh media massa, sehingga menjadikan
Bukittinggi baru mengizinkan pembentukan Badan Mohammad Syafei, A.K. Gani, dan Teuku Nyak Arief
Kebaktian Rakyat (Hokokai), pada pada Januari 1945 (termasuk juga dr. Ferdinand Lumban Tobing) sebagai
di tingkat karesidenan. Di Jawa, Hokokai dibentuk tokoh yang popular di Sumatera pada saat itu.
pada awal 1944 dan sampai ke tingkat desa (ku).
Namun dalam sidang PPKI yang dilaksanakan di
Pada Maret 1945 diumumkan rencana pembentukan Jakarta, yang menjadi wakil Sumatera yang mengikuti
Chuo Sangi In (Dewan Penasihat), membutuhkan sidang PPKI adalah Mr. Abdul Abbas, anggota badan
waktu dua bulan untuk diumumkan pengumuman penyelidik dari Lampung serta Mr. T.M Hassan dan
susunan anggotanya sebanyak 40 orang yang dr. Moh. Amir. Kedua tokoh terakhir ini kemudian
cukup merepresentasikan mewakili semua daerah di menjadi gubernur dan wakil gubernur Sumatera yang
Sumatera. Sesuatu yang menarik adalah Ketua dan pertama setelah Indonesia merdeka dengan ibu kota
Sekretaris, yaitu Mohammad Syafei dan Adinegoro, Medan.
diambil berasal dari Sumatera Barat, daerah/tempat
kedudukan/markas besar Gunseikanbu, sedangkan Penyebaran dan Respon Terhadap Berita
dua Wakil Ketua, yaitu Teuku Nyak Arief dan Mr. Abdul Proklamasi
Abbas diambil berasal dari Aceh, (daerah yang paling Informasi tentang Berita Proklamasi Indonesia
utara) dan Lampung, (daerah yang paling selatan). diketahui dalam waktu yang berbeda dari berbagai
kota di Sumatera. Ada kota yang mengetahuinya pada berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan pada masa
waktu relatif bersamaan dengan diproklamirkannya Jepang; kelima, sikap kelompok-kelompok masyarakat
Proklamasi kemerdekaan di Jakarta, namun ada pula yang memiliki hubungan istimewa dengan penjajah
yang mengetahuinya beberapa hari hingga beberapa (Belanda).
pekan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Penyebaran dan Respon Terhadap Berita
Perbedaan penerimaan informasi kemerdekaan bukan Proklamasi
hanya terkait dengan waktu, namun juga terkait Wilayah Sumatera, secara umum, sejak 15 Agustus
dengan cara memperoleh berita proklamasi tersebut. terisolasi dari dunia luar. Sehingga warga Sumatera
Ada daerah/warga daerah yang mengetahuinya tidak bisa mendengarkan berita radio karena,
dari pegawai PTT, penyiar radio, informasi yang Radio Sumatera dan radio-radio di karesidenan
disampaikan secara perseorangan, ada yang melalui menghentikan siarannya. Larangan mendengar radio
perayaan hari besar keagamaan. Selain itu terdapat asing pun masih diterapkan. Surat kabar juga dilarang
juga perbedaan dalam merespon berita proklamasi. terbit lagi. Walaupun demikian, penguasa Jepang,
Ada warga daerah yang langsung mempercayai berita terutama di tingkat Gunseikanbu dan beberapa Shu
tersebut dan ada pula yang meragukan, bahkan ada masih mengizinkan beberapa pegawai Kantor Berita
yang tidak menyukai Indonesia merdeka. Domei untuk tetap beraktivitas guna menerima
berita, walaupun tidak ada siaran. Kebijakan inilah
Perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang akhirnya memberi peluang bagi sebagian warga
diantaranya; pertama, kontrol pengawasan yang ketat Sumatera mengetahui berita proklamasi.
oleh bala tentara Jepang terhadap semua aktivitas
(politik) warga; kedua, perbedaan kesempatan dari Bukittinggi
masing-masing daerah untuk mendapatkan akses Berita proklamasi di kota Bukittinggi, pertama kali
informasi; ketiga, perbedaan psikologis daerah dalam diketahui oleh pegawai Kantor Berita Domei, yaitu
menyikapi/mengambil keputusan yang berskala Ahmad Basya pegawai PTT yang diperbantukan pada
besar dan berdampak massif; Keempat, perbedaaan Kantor Berita Domei. Berita proklamasi kemerdekaan
keterlibatan daerah dalam berbagai peristiwa yang diketahui pada hari yang sama, namun tetapi malam
hari.
Berita proklamasi segera diketik oleh Asri Aidid Sutan Berita proklamasi kemerdekaan direspon oleh
Rajo Nan Sati, yang merupakan rekan dari Ahmad kalangan pemuda pada dengan pengibaran bendera
Basya. Teks proklamasi tersebut diketik sebanyak merah putih di kota Padang. Pengibaran Dwi Warna
10 rangkap, kemudian dan ditempelkan di berbagai di kota Padang pertama kali dilakukan pada tanggal
tempat di Bukittinggi. Tindakan tersebut merupakan 21 Agustus 1945, di depan kantor pemuda di Pasa
reaksi spontan dari Ahmad Basya dan Asri Aidid Gadang. Selain itu pengibaran bendera merah putih
Sutan Rajo Nan Sati. juga dilakukan di halaman kantor PTT pada 22
Agustus 1945, kemudian di depan markas kepolisian,
Penerimaan berita proklamasi akhirnya direspon oleh serta di atap kantor pemerintahan militer pda 29
masyarakat Bukittinggi dengan mengibarkan bendera Agustus 1945. Pengibaran bendera ini merupakan
merah putih yang pertama kali dikibarkan di Jam wujud keberanian pemuda dalam menyebarkan berita
Gadang pada tanggal 21 Agustus 1945. proklamasi kemerdekaan Indonesia.
RSUD
Dr. Achmad
a
Mochtar Fort
ni - Trans Sumater
RRI
De Kock
Bukittinggi
Kebun
vai
ul Ri
Binatang
Kinantan
. Abd
Masjid
Raya
Bukittinggi
Masjid
Nurul Haq
Naskah Proklamasi
Kemerdekaan RI yang
disebar dalam bentuk
cetak (Dok. Arsip
Nasional)
d Karim
d Yani
Masjid
Jamiak
a
Jl. Ahm
Agung
a
Jl. Ahm
Jam Gadang
Bukittinggi
Istana
Bung
Hatta
Monumen
Bung
Hatta
Lobang
Jepang
Tra
ns S
um
ater
a
Pekanbaru Jambi
Penyebarluasan berita Prokalmasi di Pekanbaru, yang Penyebaran berita Proklamasi ke Jambi tidak lepas
merupakan ibukota Riau Shu, hampir sama dengan dari peran sosok A.K Gani. Pada tanggal 18 Agustus
daerah lain yaitu melalui dua orang pegawai PTT yang 1945, A.K. Gani telah ia mengirim berita proklamasi
bertugas di kota Pekanbaru, yaitu Saari dan Azwar kemerdekaan ini kepada Ir. Sudarsono, pimpinan
Apin. Berita Proklamasi diketahui mereka pada akhir buruh di Pertambangan Minyak Jambi. Berita itu
Agustus 1945, namun sebatas lisan, sehingga warga disampaikan melalui telepon.
belum sepenuhnya yakin dengan informasi lisan ini.
Segera setelah menerima berita proklamasi tersebut,
Sikap warga berubah ketika tanggal pada 30 Agustus, Ir. Sudarsono langsung menyebarkannya kepada
ketika teks lengkap proklamasi sampai di Pekanbaru. masyarakat. Dalam waktu yang singkat informasi ini
Teks tertulis proklamasi tersebut ini dibawa dari telah tersiar luas di Sarolangun, Bangko, Bungo, Tebo,
Bukittinggi oleh tiga anggota Giyugun, yaitu : Batanghari, Tungkal dan juga Kerinci.
Mansyurdin, Nur Rauf, dan Rajab. Pamflet tersebut
kemudian ditempelkan ditempel pada di beberapa Di Jambi, pengibaran bendera merah putih dinaikan
tempat di Pekanbaru. di puncak menara air kota Jambi pada tanggal 22
Agustus. Kemudian bendera merah putih dikibarkan
Meski pamflet atau selebaran tersebut tidak lama pada tanggal 25 Agustus di depan Kantor Polisi, dan
terpajang karena segera dirobek oleh tentara Setelah itu di hampir semua kantor dan instansi
Jepang, namun sejumlah warga Pekanbaru sempat pemerintah.
membacanya, dan sejak itu resmilah sehingga berita
proklamasi tersebar dengan luas di Pekanbaru. Bangka Belitung
A.K. Gani juga menyampaikan berita proklamasi
Di Pekanbaru bendera merah putih pertama kali kepada Sulaiman, tokoh masyarakat Bangka-Belitung.
dikibarkan juga di Kantor PTT pada 15 September Berita itu juga disampaikan sehari setelah dinyatakan
1945 dan kemudian di halaman Kantor Shu Chokan Proklamasi di Jakarta, yaitu pada tanggal 18 Agustus
pada 16 September 1945. 1945. Tokoh yang berperan penting dalam penyebaran
Jl. Rade
Al-Falah
Menara
Air
iyadi
Jl. Slamet R
Museum
Perjuangan
Rakyat Jambi
mrin
ung
an Ag
. Tha
H
Jl. Sult
Jl. M
Pemuka masyarakat Palembang adalah kelompok Pemuda dan penyebaran Berita Proklamasi
masyarakat yang pertama mendapat penjelasan Dalam penyebaran berita proklamasi ada perbedaan
langsung dari Gubernur Sumatera setelah mereka pandangan antara kalangan tua dan kalangan muda.
menghadiri rapat PPKI dan ikut-serta dalam Hari-hari pertama era revolusi kemerdekaan adalah
pengumandangan proklamasi kemerdekaan di Jakarta. saat-saat dominannya peranan pemuda. Bila di
Jakarta pemuda berhasilmendesakSoekarno-Hatta
Dalam perjalanan kembali dari Jakarta pada 24 untuk memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal
Agustus 1945, Mr. T.M Hasan, dr. Moh. Amir, dan Mr. 17 Agustus, maka di beberapa daerah di Sumatera,
Abbas singgah di Palembang. Pada malam harinya berkat desakan para pemuda mendesak pula sejumlah
ketiga perwakilan Sumatera tersebut mengadakan pemuka dan pemimpin daerah mau menyatakan sikap
pertemuan dengan pemimpin daerah dan pemuka untuk bersikap terhadap berita proklamasi. Dengan
masyarakat Palembang, di antaranya dr. A.K Gani, kata lain, pemuda mempunyai peran penting dalam
dr. M. Isa, Asaari, Ir. Ibrahim, Mursodo, R.Z. Fanani, penyebaran berita proklamasi.
Abdulrozak, dan Nungcik Ar. Dalam pertemuan tersebut
dibicarakan tentang proklamasi kemerdekaan yang Desakan pemuda membuat Mohammad Syafei
tidak ada sangkut-pautnya dengan Jepang, mengenai mengajak rapat dr. Rasyidin dan Khatib Sulaiman
penetapan UUD tanggal 18 Agustus 1945, konsepsi- untuk merespon desakan pemuda tersebut. Rapat
konsepsi mengenai KNI, Dewan Menteri, BKR, PNI, yang diadakan di Padang Panjang pada malam
dan rencana-rencana penggantian/pengambilalihan tanggal 19 Agustus 1945 malam memutuskan
kekuasan dari tangan Jepang. untuk memperbanyak dengan cara mengetik dan
menyebarluaskannya ke seluruh Sumatera Barat.
Proklamasi di Palembang tidak hanya disambut Peristiwa ini juga terjadi di beberapa wilayah
hangat oleh kalangan elit para pemimpin dan pemuka Sumatera lainnya yang akhirnya berhasil menekan
masyarakat, tetapi juga oleh masyarakat luas. Hampir tokoh golongan tua untuk bergerak lebih cepat.
semua masyarakat di berbagai daerah dan kota di
Palembang menyambut dengan antusias.
Vihara Maha
Maitreya
Jl. Sabarudin
Jl. Sabarudin
SMA
Tamansiswa
RSIA
Eva
Jl. Amplas
SD
Tamansiswa
Jl. Perak
SMP
Muhamadiyah
01 Medan isno
Jl. Sutr
isno Rumah
Jl. Sutr Gadang
Banuhampu
Peta lokasi SD Tamansiswa yang dahulu sebagai tempat pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia di kota Medan
102 ATLAS
ATLAS SEJARAH
BERITA PROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA
12
Puruk Cahu Samarinda
Sanga-sanga
9 12
11
Balikpapan
10 Sampit
Pulang Pisau 10 11 Kandangan
Pangkalan Bun 10 Marabahan 6
10 Kuala Kapuas
Banjarmasin
Kota Baru
Martapura
8 10
9 7 Pagatan
9 Pelaihari
Penyebaran berita proklamasi di berbagai wilayah di wilayah Kalimantan Selatan melalui para pedagang
Kalimantan mengalami perbedaan dilihat dari sisi dan pelaut yang mengambil rute pelayaran ke wilayah
waktu dan cara penyampaian berita tersebut hingga tersebut.
pada akhirnya diterima oleh masyarakat. Setidaknya
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perbedaan Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di wilayah
tersebut yakni kondisi alam, keberadaan infrastruktur Kalimantan Selatan, masyarakat yang tinggal di
dan sarana komunikasi dan profesi pengirim atau wilayah Kalimantan Timur terlambat menerima
pembawa berita. Masyarakat di wilayah Kalimantan berita proklamasi kemerdekaan. Hal ini dikarenakan
Selatan yang secara geografis berlokasi relatif lebih wilayah Kalimantan Timur khususnya Kota Samarinda
dekat dengan pantai utara Jawa mendapatkan berita dan wilayah lain yang menjadi pusat pertambangan
proklamasi kemerdekaan lebih awal dibandingkan minyak yang dikuasai oleh pasukan Jepang mendapat
dengan wilayah lain di Kalimantan. Selain itu, sarana serangan udara bertubi-tubi dari pihak Sekutu.
dan prasarana komunikasi relatif dapat digunakan. Sarana dan infrastruktur hancur sehingga tidak
Faktor geografis juga membuat berita proklamasi dapat digunakan. Sedangkan di wilayah Kalimantan
kemerdekaan dapat diterima oleh masyarakat di Barat, pelarangan penyebaran berita proklamasi oleh
oleh beberapa tokoh pergerakan. Pasukan Sekutu sampai di Samarinda sekitar satu bulan kemudian.
sendiri menyebarkan selebaran melalui pesawat Seiring dengan itu pula, Tentara Sekutu mendarat di
udara ke hutan-hutan agar pasukan Jepang keluar kota ini pada tanggal 16 September 1945. Seperti
dari persembunyian mereka dan menyerahkan diri. halnya di Samarinda, di kota lain yakni Sanga-sanga,
Para pembesar Jepang di Samarinda kemudian berita proklamasi juga baru sampai di kota tersebut
menyerahkan senjata mereka kepada para tokoh sekitar satu bulan kemudian yang dibawa oleh seorang
Indonesia antara lain AM Sangadji, Dr. Suwadji dan Dr. petugas penerima berita dari stasiun radio Tentara
Suwondo. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia Sekutu bernama Sudirin.
108 ATLAS
ATLAS SEJARAH
BERITA PROKLAMASI
INDONESIA -KEMERDEKAAN
BERITA PROKLAMASI
REPUBLIK
KEMERDEKAAN
INDONESIA
Berita melalui Kurir atau Masyarakat
Berita melalui Tentara Sekutu
Berita melalui Radio, Telepon atau Kawat
Radio
Selebaran Pesawat Udara
Gorontalo 7
Bolaang Mongondow
6
Poso
2
Palopo
Kolaka
Pare-pare
2 4
2
Soppeng
Makassar 5
Maros
Kepulauan Wakatobi
1 Bantaeng
Polombangkeng
3 8
4
4 Jeneponto
Selayar
4
ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 109
Dr G.S.S.J Ratulangie
Nama lengkapnya Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal
dengan nama Sam Ratulangi, lahir di Desa Tangkuramber, yang terletak di tepi
Danau Tondano, Minahasa, pada tanggal 5 November 1890. Tahun 1904 G.S.S.J.
Ratulangie meninggalkan Minahasa dan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan
pendidikan. Di Jakarta ia masuk ke sekolah teknik Koningin Wilhelmina School (KWS).
Awal tahun 1912 G.S.S.J. Ratulangie melanjutkan pendidikan ke Negeri Belanda
dan menjadi anggota Indische Vereniging sewaktu belajar di sana. G.S.S.J.
Ratulangie bergerak dalam organisasi mahasiswa dan terpilih menjadi
ketua Assosiation d’Etudiant Asiatiques, yaitu Gabungan Mahasiswa
yang berasal dari negeri Asia di Zurich (1915-1919). Tahun 1923
Perserikatan Minahasa mencalonkan G.S.S.J. Ratulangie sebagai
Sekretaris Minahasa Raad (Dewan Minahasa) dan berhasil
menghapuskan kewajiban rodi (kerja paksa) di Minahasa dan
membuka transmigrasi lokal di daerah Minahasa Selatan.
Pada masa pendudukan Jepang, rasa kemanusiaan
Ratulangie tergugah ketika melihat berbagai penderitaan
yang dialami oleh orang-orang. Semula ia bersikap dingin
terhadap Jepang, namun pada tahun 1944, ia diangkat sebagai
penasihat Angkatan Laut Jepang yang berkedudukan di Ujung
Pandang, dan saat itulah ia mulai berusaha membakar dan
menggembleng semangat rakyat untuk meraih kemerdekaan.
Dalam rangka persiapan kemerdekaan Indonesia, di Jakarta terbentuk
Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sebagai
langkah lanjutan dari Janji Kemerdekaan yang diberikan oleh Jepang. Tugas
BPUPKI selesai, badan ini dibubarkan, kemudian digantikan dengan yang baru yakni
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada awal Agustus 1945, Ratulangie
berangkat ke Jakarta memimpin delegasi Sulawesi yang akan mengikuti siding PPKI.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu, dan tiga hari setelah
kekalahan Jepang, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus
1945. Satu hari setelah proklamasi kemerdekaan, Sam Ratulangie diangkat menjadi
Gubernur Sulawesi, dan pada tanggal 19 Agustus 1945 ia tiba di Ujung Pandang. Di
depan para pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat ia membacakan kembali naskah
“Proklamasi Kemerdekaan”.
Bersama dengan Mr. Andi Zainal Abidin, Dr. G.S.S.J ini dibawa oleh Fakhruddin Daeng Romo, seorang
Ratulangie menginap di Hotel Empress ketika tiba pemuda belasan tahun yang datang dari Makassar.
di Makassar. Di hotel tersebut, beliau mengorganisir Di Polombangkeng, Pajonga Daeng Ngalle langsung
strategi perjuangan yang diawali dengan penyebaran menyatakan dukungannya terhadap proklamasi
berita proklamasi dan memberi kesadaran pada kemerdekaan. Dukungan terhadap proklamasi
masyarakat akan pentingnya kemerdekaan serta kemerdekaan juga ditunjukkan rakyat Sulawesi yang
upaya mempertahankannya terutama melalui wadah tinggal di Jeneponto, Bantaeng, dan Pulau Selayar.
organisasi Pusat Keselamatan Rakyat (PKR). Berita Sedangkan di kota Maros, berita proklamasi baru
proklamasi selanjutnya disebarkan secara formal ke diketahui secara meluas di kalangan masyarakat pada
arah utara oleh tim Dr. G.S.S.J Ratulangie sedangkan akhir Agustus 1945. Di kota ini, Abdul Hamid Sahaban
ke arah selatan dilakukan oleh tim Lanto Daeng Daeng Pabeta memimpin rapat untuk menyatukan
Pasewang. Masyarakat di kota-kota kecil di Sulawesi gerakan dalam mendukung dan mempertahankan
sendiri seperti Pare-Pare, Soppeng dan Palopo telah kemerdekaan.
mendengar berita proklamasi melalui radio dan
pemberitahuan tidak resmi dari orang Jepang bahkan Kendati banyak kota di Sulawesi mendapatkan
sebelum Dr. G.S.S.J Ratulangie menyampaikan berita berita proklamasi melalui radio, namun di beberapa
proklamasi secara resmi. kota lainnya, peranan orang Jepang cukup penting
dalam menyampaikan berita tersebut. Di Kolaka,
Kota lain di Sulawesi yang menerima berita proklamasi berita proklamasi diterima oleh Kabasima Taico,
adalah Polombangkeng. Berita proklamasi di kota seorang komandan tentara Jepang yang bertugas
Monumen
Mandala
Pembebasan
SMAN 16 Irian Barat Rumah Sakit
Makassar Pelamonia
Makassar
ar
airi l Anw
Jl. Ch
Jl. Gunung Mera
ad ing
werig
Jl. Jendera
Jl. Sa
Gelor
pi
Hasanuddin
l Sudirma
Makassar
n
Taman
Hasanuddin Islamic
Centre
Peta lokasi lapangan Hasanuddin yang dijadikan tempat untuk pengibaran bendera Merah Putih di Makassar
Jl.
Po
ros
Jl. Poe B
Pal
u
-K
Jl. Kaleke
ongo II
ula
Dolo
wi
Masjid Al-
Mujahidin, Sigi Su
ng Polres Sigi
ai
Pa
lu
Peta lokasi Masjid Al-Mujahidin di Sigi, Sulawesi Tengah lokasi pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan
1
Hollandia/Jayapura
Radio
Jakarta melakukan berbagai upaya agar berita di berbagai tempat. Salah satu surat kabar yang bisa
proklamasi dapat sampai dan dipahami rakyat Maluku diakses adalah harian Merdeka edisi 9-10 1945.
di berbagai wilayah dan juga tersebar di Maluku.
Pemuda Maluku juga menyambut seruan proklamasi Pemuda Ambon menyebarkan berita Proklamasi
kemerdekaan Indonesia dari luar Maluku. Pemuda melalui Surat Kabar Merdeka tanggal 9 Oktober 1945
Maluku membantu barisan-barisan Indonesia lainnya “Salah satoe berita radio jang disiarkan pada tanggal
untuk membela dan mempertahankan Pemerintahan 5 Boelan Oktober tahoen 1945 pada djam 18.20
Repoeblik Indonesia. menjatakan bahwa keratoes-ratoes serdadoe Indonesia
(sisa Balantera Bekanda dahoeloe) mema djoekan
Perjuangan pemuda Maluku di luar Maluku di permintaan kepada pemerintah Australie soepaja
koordinatori oleh Gubernur Maluku Mr. J. Latuharhary. mereka diangkoetkan ke – Indonesia oentoek ber
Pada 9 Oktober 1945 Latuharhary menyeru rakyat djoeang bersama-sama saudara-saudara di Indonesia
Ambon melalui pidatonya meminta rakyat Ambon oentoek mempertahankan Indonesia merdeka.
untuk berdiri di belakang Republik Indonesia berjuang
bahu membahu untuk mempertahankan kemerdekaan
Nah! Saudara-saudara ale Njong!
dengan perjuangan suci.
Tjoba pikir sadiki tentang kabar diatas. Ale maoe
Perjuangan Pemuda dipake djadi alat-alat Belada kembali.
Salah satu upaya yang dilakukan para pemuda Maluku Balong tjokoep ditjoetjoe idong lai?
di Jawa untuk menyebarluaskan berita proklamasi,
E, ingatan djangan sampe katong boenoe katoeng,
yaitu melalui surat kabar. Surat kabar pada masa
itu sangat bermanfaat sebagai sarana utama untuk tagal Nica poeng tahela.
menginformasikan berita proklamasi sehingga KITA BANGSA MERDEKA!
mampu memberi semangat bagi orang di Maluku dan HIDOEP SAMA RATA SAMA RASA
116 ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo lahir pada tanggal 10 Oktober 1921 di Wardo, Biak.
Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat pada tahun 1928-1931,
melanjutkan pendidikan di Leidse Vereniging Voor Studenten
(LVVS) Korido pada tahun 1931-1934. Kemudian ia
pindah ke Manokwari dan melajutkan sekolahnya di
Sekolah Guru Normalis pada tahun 1934. Tahun
1945 Frans Kaisiepo berkenalan dengan Soegoro
Atmoprasodjo ketika mengikuti Kursus Kilat
Pamong Praja di Kota Nica Holandia (Kampung
Harapan Jayapura). Dari perkenalannya itu
ia dan kawan-kawannya mulai tumbuh
rasa kebangsaan Indonesia, dan sering
mengadakan rapat gelap dengan Soegoro
membahas penyatuan Nederlands Nieuw
Guinea ke dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 di
Kampung Harapan Jayapura dikumandangkan
lagu Indonesia Raya oleh Frans Kaisiepo, Marcus
Kaisiepo, Nicolas Youwe dan kawan-kawan dan
membentuk dewan perwakilan dari berbagai suku. Dewan
perwakilan ini dimaksudkan untuk mempermudah kontak di
bawah pimpinan Sugoro.Pada tanggal 31 Agustus 1945 di Bosnik, Biak
Timur juga dilangsungkan upacara pengibaran Bendera Merah Putih
diiringi dengan lagu kebangsaaan Indonesia Raya yang dihadiri oleh para
Tokoh Komite Nasional Indonesia Merdeka.
Maski kasiang-kasiang katoeng oeroes sendiri! jang akan kita kerdjakan wadjib kita fikir dahoeloe
Angkatan Pemoeda Indonesia-Ambon” soepaya djangan membawa kita kearah djoerang
kesengsaraan.
Perjuangan Kalangan Wanita Maluku dalam
menyambut kemerdekaan Indoensia Tjoerahkanlah segala tenaga dan sikap tenteram dan
Perjuangan kemerdekaan rakyat Maluku tidak hanya tenang, siap sedia bekerdja menoeroet perintah dan
dilakukan oleh kalangan Laki-laki, namun juga penasehat dari pemipin-peminpin kita, sebagaimana
dilakukan di kalangan wanita. Hal ini terlihat ketika nasehat dari P.J.M. Presiden Republik Idonesia.
mereka melakukan rapat keluarga wanita Ambon
di Yogyakarta, Ny. Syaranamual berpidato yang Djaoekanlah segala fikiran salah faham, salah
mengajak wanita Ambon untuk bersama berjuang sangkah, soepaja segala beban jang mendjadi pikoelan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama dan tanggoengan pemimpin kita moedah dan dapat
masyarakat Indonesia lainnya. lekas dikerdjakan.
Namun Upaya ekspedisi merah putih dari Jawa pada berbagai aktivitas politik yang berlangsung
mampu memberikan dorongan yang kuat untuk turut selama periode 1945-1949 dalam konteks perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui mempertahankan kemerdekaan.
upaya yang bisa mereka lakukan baik melalui Radio
maupun dari Surat Kabar. Upaya ini akhirnya membawa Orang pertama yang berperan menyebarkan
hasil bahwa rakyat Maluku akhirnya mengetahui pemahaman nasionalisme Indonesia di Papua adalah
berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soegoro Atmoprasodjo. Ia memperkenalkan sejarah
dan budaya Indonesiaketika mengajar kursus bagi
Berita Proklamasi di Tanah Papua rakyat Papua yang akan menjadi guru pada kursus kilat
Kesadaran berpolitik masyarakat Papua berbeda pamong praja, kursus mantri, dan Sekolah Sambung
dengan wilayah lainnya. Hal ini terjadi karena di Holandia. Soegoro Atmoprasodjo menanamkan
sedikitnya elit masyarakat Papua yang mengenyam nilai-nilai nasionalisme Indonesia kepada siswa di
pendidikan tinggi. Namun secara perlahan kesadaran kota Hollandia dengan cara antara lain mengajarkan
politik tumbuh akibat dari dikeluarkannya berbagai lagu kebangsaan Indonesia Raya.
kebijakan oleh Pemerintah Belanda, baik di tingkat
nasional maupun lokal. Tumbuhnya kesadaran politik Orang Papua pertama yang mengikuti pendidikan di
mendorong pula tumbuhnya kesadaran menjadi kota Hollandia antara lain: Markus Kaisiepo, Lukas
Indonesia di antara orang Papua. Kesadaran ini Rumkorem, Lisias Simbiak, Frans Kaisiepo, Nikolas
baru mulai bersemai pada akhir 1945, ketika J.P.K. Youwe, Marten Indey, Cornelis Krey, Silas Papare,
Van Eechoud di Irian Barat merekrut beberapa Baldus, Mofu, O. Manupapami dan Herman Wayoi.
orang Indonesia sebagai pegawai pemerintah serta
beberapa tokoh nasionalis Indonesia yang diasingkan Dari sinilah mereka menjadi tokoh Papua yang terlibat
oleh Pemerintah Belanda ke Papua pada pertengahan dalam berbagai diskusi menyangkut perkembangan
1946. Kesadaran wilayah Papua sebagai bagian dari tentang proklamasi Indonesia Dalam diskusi tersebut,
NKRI yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 elit-elit Papua menunjukkan sikap bahwa orang
tumbuh berkembang diawali di Hollandia (Jayapura), Papua tidak menghendaki apa pun dengan adanya
Biak, Serui, Fak-Fak dan Sorong. Hal ini tampak proklamasi tersebut.
Sebagai upaya untuk meyakinkan para siswa tentang mendukung Indonesia terus melakukan perjuangan.
ide keindonesiaan, Soegoro Atmoprasodjo membentuk Elit politik Papua seperti Silas Papare, Benjamin Kajai,
kelompok belajar agar siswa termotivasi dan mudah Stevanus Rumbewas serta Alwy Rahman asal Medan
mengikuti pelajaran. Namun, disamping itu Soegoro berupaya melakukan kontak dengan para pejuang di
juga menjadikan sebagai ruang bagi mereka untuk Yogyakarta. Pada 21 Juli 1949, terdapat radiogram
mendiskusikan berbagai masalah politik yang terjadi, yang menginginkan adanya perwakilan dari Irian Barat
baik di Papua maupun Indonesia lainnya. di Yogyakarta. Pengurus PKII, kemudian mengadakan
rapat di Serui pada 21 Juli 1949 untuk memilih wakil
Marcus Kaisiepo dan kawan-kawan mendengar Papua untuk di kirim ke Yogyakarta. Berdasarkan
berita proklamasi melalui radio di kota Hollandia, rapat tersebut, dipilih dua orang yaitu Silas Papare
dan bersama beberapa teman di Sekolah Pamong dan Stefanus Rumbewas untuk diberangkatkan ke
Praja mendiskusikan makna dari proklamasi itu bagi Jawa. Namun, karena keterbatasan dana, hanya Silas
mereka di Papua. Papare yang berangkat ke Jawa pada 27 juli 1949
dengan dukungan dana dari para pengurus PKII dan
Dukungan Proklamasi dari elit Papua pendukungnya, diantaranya yakni Yakop Thung Tjing
Walaupun mendapat tekanan ataupun penahanan Ek yang menyumbangkan 400 gulden yang diperoleh
dari Pemerintah Belanda, kelompok Elit Papua yang dari kas perkumpulan Tiong Hoa di Serui
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada kegembiraan yang patut disyukuri selain nikmat kemerdekaan yang dirasakan
oleh bangsa yang sekian lama dijajah dan hidup di bawah dominasi bangsa lain. Eksploitasi
sumber daya alam dan sumber daya manusia oleh bangsa-bangsa lain terhadap bangsa
Indonesia menciptakan nestapa dan kegetiran hidup. Setiap generasi bangsa ini akan
menyadari dan mensyukuri betapa penting sebuah kemerdekaan setelah membandingkan
kehidupan pada masa penjajahan dengan masa kemerdekaan dengan menyelami jiwa
zaman pada setiap periode perjuangan para pendiri bangsa ini. Selain itu, penghargaan dan
doa akan terus dipanjatkan agar ruh para pahlawan diterima dan diberi ganjaran kebaikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sebuah perjalanan panjang telah ditempuh oleh bangsa Indonesia sejak kemerdekaan
diproklamasikan. Hari berganti seiring waktu yang terus berjalan meninggalkan hari
kemerdekaan 17 Agustus 1945. Generasi bangsa pun terus berganti mengalami berbagai
peristiwa bersejarah lain. Seiring dengan itu, generasi bangsa yang hidup pada masa yang
akan datang semakin jauh dari peristiwa proklamasi kemerdekaan. Buku Atlas Berita
Proklamasi yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
ini diharapkan mampu menghadirkan peristiwa Proklamasi dan penyebarannya serta
memberikan dorongan kepada generasi akan datang untuk mengisi kemerdekaan dengan
semua aktivitas positif.
Semangat rela berkorban dalam upaya penyebaran berita proklamasi dan itikad kuat
untuk mempertahankan kemerdekaan diharapkan mampu memberikan gambaran bahwa
penyampaian berita proklamasi tidak semudah yang diperkirakan. Karakteristik geografis,
ketersediaan sarana dan prasarana serta infrastruktur telekomunikasi menjadi sebuah
tantangan bagi seluruh pejuang penyampai berita. Mereka seolah sadar bahwa berita
proklamasi harus segera sampai ke seluruh masyarakat, tidak hanya sebagai sebuah berita
sukacita melainkan juga agar masyarakat segera bersiap untuk mempertahankannya.
Atlas berita proklamasi memiliki fleksibilitas untuk bisa dilihat dan dibaca kapan dan
dimana saja. Hal ini diadaptasikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah memasuki hampir semua sektor kehidupan. Upaya untuk mengingatkan berbagai
peristiwa bersejarah ini mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan nasionalisme
dan pembangunan karakter generasi muda.
Djamaluddin Dasman, Catatan B.M. Diah: Peran “Pivotal” Pemuda Seputar Lahirnya
Proklamasi, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor, 2018.
Gouda, Frances and Thijs Brocades Zaalberg, Indonesia Merdeka Karena Amerika?: Politik
Luar Negeri Amerika Serikat dan Nasionalisme Indonesia 1920-1949, Jakarta, Penerbit
Serambi, 2008.
Hanafi, Anak Marhaen, Menteng 31: Markas Pemuda Angkatan 45: Membangun Jembatan
Dua Angkatan, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Kertapati, Sidik, Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, Makassar, Pustaka Pena, 2000.
Kartodirdjo, Sartono, Nugroho Notosusanto dan Marwati Djoened, Sejarah Nasional Indonesia
Jilid 6, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975.
Pranoto, Suhartono W, Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi, Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 2007.