Kandungan TAR dan Udara banyak Jenis baham arsenik, Gas yang ada didalam Betakaroten rendah
nikotin mengandung abses, krom, nikel, tanah dan bebatuan
benzpiren dan sulfur dan minyak
Pengendapan zat
karsinogen
Terjadi pertumbuhan
sel abnormal
CA PARU
B1 B3
B2
Merangsang pelepasan
Menekan diagfragma Infiltrasi caira pleura
Akumulasi sputum mediator inflamasi
dijalan nafas Oksigen berkurang bradikinin
keperifer
Penekanan ekspansi Gangguan pada
paru MK: Bersihan jalan dinding alveoli Aktivasi nosiseptor
nafas tidak efektif
Sianosis
Penurunan kadar O2 Terjadi gangguan Implus dikirim ke
dalam tubuh pertukaran Oksigen dorsal column medulla
dan karbondiaoksida spinalis
MK : Perfusi
Kompensasi sistem perifer tidak efektif Korteks cerebri
pernafasan
MK : gangguan
pertukaran gas
Thalamus
Dipsnea
Interprestasi nyeri
RR meningkatan
MK: Nyeri Akut
Pertumbuhan
Bermetastase pada Gastrointestinal
sel upnormal
Distensi abdomen
Adanya
pembesaran
Menekan lambung dada
MK : Gangguan
MK : Devisit Nutrisi citra tubuh
CA PARU
NO. REG :
TANGGAL : 20 Mei 2021
WAKTU : 9.00
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. M (L/P)
2. Umur : 47 Tahun
3. Alamat : Jl. N
4. Pekerjaan : Swasta
5. Pendidikan : SMA
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Agama : Kristen
8. Suku Bangsa :Jawa
9. Status Pasien : Rawat Jalan √
Rawat Inap
10. Status Rujukan : Dirujuk dari :-
Datang sendiri :-
11. Diagnosis Rujukan:
12. Data Keluarga Tinggal Satu Rumah:
No. Nama Umur Gender Hub. Pendidika Pekerjaan Status
(Inisial) (th) (L/P) dgn n Kesehatan
Pasien
1 Ny. N 45 tahun P Istri SMA IRT Sehat
2 Nn. M 20 thn P Anak Mahasisw Mahasiswa Sehat
a
X X X X X X X
47
Keterangan
:Laki-laki
:Perempuan
X :Meninggal
:Pasien
II. ANAMNESIS
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Px terdiagnosa kanker paru sejak 2 tahun yang lalu.
Besok tanggal 21 Mei 2021 akan dilakukan kemoterapi yang ke-5. Pada hari ini
tanggal 20 mei 2021 dilakukan kunjungan rumah pasien mengeluhkan sesak nafas
dan batuk terus-menerus dan tidak mengeluarkan dahak 3 hari yang lalu, px juga
mengeluhkan nyeri saat malam hari sehingga susah dan dan lemas dipagi hari.
Istri juga mengatakan pasien sehari-hari masih merokok dan akan marah bila di
tegur. Px juga berpendapat tentang penyakitnya yang mengakatakan kalau
waktunya mati ya mati. Pasien mengalami penurunan berat badan 6 kg selama 1
bulan terakhir, dari 48 kg ke 42 kg dengan tinggi badan 160 cm. Klien terlihat
kesulitan mengambil nafas pada intercostal sebelah kiri.
3. Sistem Persarafan
a. Kesadaran :compos mentis GCS (EVM): 456
b. Pupil : √ Isokor ◊ Anisokor
Diameter : 3 / 3 mm Reflek cahaya : + /+
c. Reflek fisiologi : √ Ada ◊ Tidak
d. Reflek patologi : ......................................................
e. Gangguan persepsi sensorik : ◊ Ya √ Tidak Masalah Keperawatan
tidak ada masalah
Pusing : …….. ◊ Ya √ Tidak
Kebutuhan tidur :8 jam/hari
f. Lain-lain: tidak ada keluhan
4. Sistem Perkemihan
a. Keluhan: ◊ Kencing menetes ◊ Inkontinensia ◊ Retensi
◊ Disuria ◊ Hematuria ◊ Anuria
b. Produksi Urine :1500 ml/hari ◊ Warna kuning jernih
◊ Bau khas Masalah Keperawatan
c. Intake cairan: ◊ Oral 1500cc/hari
Tidak ada masalah
◊ Parenteral : ……… cc/hari
Status balance cairan: 0
d. Lain-lain:tidak ada keluhan
5. Sistem Pencernaaan
a. Terpasang NGT : ◊ Ya √Tidak
Jumlah cairan keluar : Karakteristik :
b. Abdomen : ◊ Nyeri tekan ◊ Luka operasi ◊ Jejas ◊ Kolostomi
√ Supel ◊ Flet ◊ Distensi
c. Bising usus : 10kali/menit
d. Keluhan: Mual ◊ Ya √Tidak
Muntah ◊ Ya √Tidak Jumlah : Masalah Keperawatan
Nyeri telan: ◊ Ya √ Tidak
e. Diare / konsipasi / melena : Deficit nutrisi
Jumlah : Karakteristik :
f. Kebiasaan BAB: 4kali/minggu.
g. Jadwal makan : 3 Kali/hari.
h. Jenis makanan: nasi, sayur, ikan
i. Porsi makan : 1 porsi dwasa 3 sendok ◊ Habis √ Tidak
j. Lain-lain: Px mengalami penurunan berat badan 6 kg selama satu bulan dari 48 kg
menjadi 42 kg dengan tinggi badan 160 cm, IMT 16.40, px mengatakan tidak
nafasu makan.
2. Kondisi emosional saat ini: marah / sedih / takut / stress / bingung / putus asa /
harga diri rendah (HDR) / gangguan body image / menarik diri / lain-lain
3. Pemahaman tentang penyakit & harapan hidup
A. Pasien : Sudah tahu : sejak kapan? Sejak 2 tahun yang lalu
Fase: denial / anger / bargaining / depresi / acceptance
Belum tahu ingin tahu / tidak mau tahu
- Istri pasien mengtaakan sudah menerima dengan penyakit yang dialami oleh
suaminya
- Istri pasien mengatakan px masih merokok dan apabila dilarang akan marah
cobaan
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
V. STATUS SOSIAL
1. Pekerjaan pasangan pasien:
PNS / Swasta / Wirausaha / buruh / petani / pensiunan / dagang / tidak bekerja
2. Yang dominan merawat pasien sehari-hari :
√Pasangan Tetangga
Anak Perawat / tenaga kesehatan lain
Orang tua Anggota keluarga lain
Tidak ada yang merawat
3. Hubungan pasien dengan lingkungannya: baik / menarik diri / isolasi sosial /
kurang interaksi / lain-lain ..............................................................................
4. Hubungan pasien dengan keluarganya: harmonis / konflik / lain-lain
Bagaimana keadaan dan aktivitas pasien saat ini?
√Masih mampu mengerjakan sendiri
Sebagian dengan bantuan orang lain
Dengan menggunakan alat bantu
Selalu tergantung orang lain
Hanya tiduran saja
Lain-lain (jelaskan!)
Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG (bisa terlampir)
1. Laboratorium :
2. Radiologi : ronsen sebulan yang lalu menunjukan ada efusi pleura di paru
kiri dan pengecilan sel kanker
X. DIAGNOSIS MEDIS
A. Utama : Ca Paru
Stadium : 2
Staging : T2 N1 M0
B. Paliatif
Nyeri : jenis : Nosiseptif somatic tulang
Nosiseptif somatic bukan tulang
Nosiseptif visceral
Deaferentasi : terus menerus / iontermitten
Sifat : Akut √kronis
Derajat : ringan sedang √berat
Penyebab: √Akibat tumor
Akibat pengobatan tumor
Lain-lain
Keluhan selain nyeri : Px mengatakan kurang tidur pada malam hari kaena
nyeri sehingga pagi hari merasa lemah, P (Ca paru), Q (seperti ditusuk), R
(pada dada), S(Skala 8), T(hilang timbul, pada malam hari)
XI. TERAPI
1. Diklofenak 500 mg 3 x 1
2. Bisolvon Syr 3 x 1 cth
3. Curvit 5 mg 2 x 1 tab
4. Kemoterapi
5.
6.
7.
Apakah Saudara merasa nyeri sehubungan dengan penyakit Saudara derita sekarang?
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak Tahu
Saat pertama kali diagnosa ditegakkan, apakah nyeri merupakan salah satu gejala?
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak Tahu
Apakah Saudara dibedah satu bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak
Apakah Saudara mengalami nyeri (bukan nyeri biasa) satu minggu terakhir?
1. Ya
2. Tidak
DATA FOKUS
Riwayat nyeri : Ya Sejak : sejak 2 tahun yang lalu
Tidak
Frekuensi : Terus menerus
Kadang-kadang dengan gerakan
Istirahat Lain-lain
Lokasi (arsirlah!)
Kualitas : tajam / sharp aching / sakit throbbing /
berdenyut
pressure like / seperti ditekan gnawing / perih
sekali
rasa tertarik / dragging rasa terjepit / squeezing
rasa seperti diremas nyeri kolik / coliky
pain burning / rasa terbakar stinging / sengatan
listrik
seperti ditusuk / lancinating
numb / matirasa / kaku
parestesi / kesemuatan
Skala nyeri
Dalam 1 minggu terakhir
Nyeri paling ringan :4
Nyeri paling berat :8
Nyeri rata-rata :6
Nyeri saat ini :8
Operasi :
Radioterapi :
Kemoterapi : 4 kali
Rehabilitasi :
Komplemen tx :
Alternatif :
Isilah No. 1 s/d 4 dengan melengkapi satu angka antara 0 = 10
1. Derajat nyeri paling berat dalam satu minggu terakhir 8
.............................................................................................................................................
2. Derajat nyeri paling ringan dalam satu minggu terakhir: 4
.............................................................................................................................................
3. Derajat nyeri rata-rata sehari : 8
4. Derajat nyeri saat ini: 8
Lingkari nomor yang sesuai dengan keadaan penderita
5. Nyeri membaik karena:
1. Terapi panas
2. Obat
3. Istirahat
4. Lain-lain (sebutkan)........................................................................................................
6. Nyeri menghebat bila:
1. Berjalan
2. Berdiri
3. Mengangkat
4. Lain-lain (sebutkan)
7. Pengobatan / tindakan medik yang sedang Saudara terima untuk mengatasi
nyeri:
Obat
8. Pengobatan / tindakan medik yang Saudara terima pada minggu terakhir, dapat
memberikan perbaikan seberapa jauh?
0% 10% 20% 30% 40% 60% 70% 80% 90%
100%
Tanpa perbaikan baik
sempurna
9. Setelah minum obat penghilang nyeri, beberapa jam kemudian timbul kembali?
1. Obat-obatan tidak menolong sama sekali
2. Satu jam
3. Dua jam
4. Tiga jam
5. Empat jam
6. Lima dari 12 jam
7. Lebih dari 12 jam
8. Saya tidak minum obat
10. Saya yakin nyeri saya karena
1. Akibat pengobatan
2. Penyakit utama
3. Kondisi medik lain yang tidak berhubungan dengan penyakit utama
11. 11. Sifat Nyeri : (Jawablah Ya = 1 atau Tidak = 2 untuk tiap-tiap pertanyaan)
- Cekot-cekot YA............. -Tajam YA ............ - Menembus
TIDAK
- Berdenyut TIDAK...... - nyeri tekan YA............. -
menjengkelkanTIDAK
- Menyentak TIDAK ..... - membakar TIDAK...... - rasa tebal
TIDAK
- Menusuk YA............. - menguras tenaga TIDAK . - tidak
karuan YA
- Menggigit TIDAK ..... - membosankan TIDAK..... - tak
tertahankan YA
12. Nyeri mempengaruhi diri Saudara dalam satu minggu terakhir:
(0 = tidak berpengaruh………………………………………10 =
mempengaruhi total)
A. Aktivitas rutin 0
B. Perasaan 10
C. Berjalan 5
D. Pekerjaan Sehari-hari 8
E. Hubungan dengan masyarakat 6
F. Tidur 7
G. Kenikmatan 7
MASALAH
No. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. Ds: Pertumbuhan sel Nyeri Kronis
abnormal
- klien mengatakan nyeri (D. 0076)
pada dada
Hal. 176
- Klien mengatakan masih
Menekan syaraf sekitar
bisa beraktifitas
terkadang juga meminta
bantuan kepada istri jika Melepaskan mediator
merasa nyeri nyeri (histamin,
- Klien mengeluh sulit tidur bradikinin,
prostaglandin)
Do:
BB 6 kg selama 1 bulan
terakhir
Makanan tidak adekuat
4. Klien mengatakan hanya
makan 3 sendok saja, karena
terasa mual dan ingin
Penurunan BB
muntah
5. klien mengatakan rambut
sering rontok Anoreksia
Do:
RR meningkat
-Ronchi nafas
-RR 35x/menit
-Nadi 80x/menit
-TD 130/80x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hyperplasia pada dinding jalan nafas
dibuktikan dengan px mengatakan sesak nafas dan batuk, px mengatakan tidak
dapat mengeluarkan dahak, batuk tidak efektif, ronchi, RR 35x/menit, Nadi
80x/menit , TD 130/80x/menit.
2. Pola nafas tidak efektif b/d kekurangan suplai oksigen dalam tubuh dibuktikan
dengan pasien mengatakn sesak nafas, px tampak susah menarik nafas, tampak
retraksi intercostal, RR 35x/menit, Nadi 80x/menit, TD 130/80x/menit.
3. Nyeri kronis b/d penekanan syaraf sekitar dibuktikan dengan klien mengatakan
nyeri pada dada, klien mengatakan masih bisa beraktifitas terkadang juga
meminta bantuan kepada istri jika merasa nyeri, klien mengeluh sulit tidur, nyeri
menghambat bila sedang beraktifitas, nyeri dapat membaik dengan obat dan
istirahat, nyeri derajat berat, klien tampak memegangi bagian tubuh yang sakit,
klien tampak meringis kesakitan, P: Ca Paru, Q: Seperti ditusuk-tusuk, R: pada
dada, S: 8 dari skala 1-10, T: Hilang timbul, TD : 130/80 mmHg, N : 80x/mnt,
RR: 35 x/mnt.
4. Deficit nutrisi b/d intake tidak adekuat dibuktikan dengan klien mengatakan
nafsu makan menurun, klien mengatakan BB sebelum sakit 48 kg setelah sakit
turun jadi 42 kg, px mengatakan oenurunan BB 6 kg selama 1 bulan terakhir,
Klien mengatakan hanya makan 3 sendok saja, karena terasa mual dan ingin
muntah, klien mengatakan rambut sering rontok, Porsi makan tidak habis, Klien
mengeluh mual dan muntah, klien tampak pucat dan lemas, Bising usus 10x/mnt,
BB: 42 kg, TB: 160 cm, Albumin 3, Hb 11,5, IMT : 16,46
Intervensi keperawatan
No. MASALAH TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1 Bersihan jalan Setelah Bersihan jalan Manajemen jalan napas
1. Mengetahui frekuensi,
nafas tidak efektif dilakukan 2 x nafas (L.01001, (1.01012, hal. 187)
pertemuan hal. 18) Observasi kedalaman, irama, dan
b/d hyperplasia upaya pernafasan
diharapkan 1. Batuk efektif 1. Monitor pola napas
pada dinding jalan bersihan jalan menurun (frekuensi, 2. Bunyi napas tambahan
nafas dibuktikan napas 2. Dipsnea kedalaman, usaha menggambarkan
meningkat menurun napas) adanya sputum dalam
dengan px
3. Frekuensi napas 2. Monitor bunyi napas jalan nafas
mengatakan sesak membaik tambahan 3. Mengetahui
nafas dan batuk, px 4. Pola napas 3. Monitor sputum karakteristik sputum
membaik (jumlah, warna, dapat berubah sesuai
mengatakan tidak
(L.01001) aroma) penyebab atau etiologi
dapat Terapeutik penyakitnya
mengeluarkan 4. Posisikan semi 4. Membantu
fowler atau fowler memaksimalkan
dahak, batuk tidak
5. Berikan minum ekspansi paru
efektif, ronchi, RR hangat 5. Membantu dalam
35x/menit, Nadi 6. Lakukan mengencerkan sekret
80x/menit , TD penghisapan lendir 6. Penghisapan lendir
kurang dari 15 detik tidak selalu rutin dan
130/80x/menit. waktu harus dibatasi
Edukasi
7. Ajarkan teknik batuk untuk mencegah
efektif hipoksia
Kolaborasi 7. Dapat mengeluarkan
8. Kolaborasi dahak secara maksimal
pemberian 8. Menurunkan
bronkodilator, kekentalan dan
ekspektoran, perlengketan secret
mukolitik jika perlu untuk memudahkan
pembersihan
2 Pola nafas tidak Setelah Pola nafas (L.01004) Managemen jalan nafas 1. Dengan monitor pola
1. Pemanjang (1.01011 hal. 187) napas dapat mengetahui
efektif b/d dilakukan 2x
fase ekspirasi Observasi gangguan pada pola
kekurangan suplai pertemuan memanjang 1. Monitor pola napas napas
menurun (frekuensi, 2. Untuk mengetahui
diharapkan pola
oksigen dalam 2. Pernafasan kedalaman dan usaha apakah terdapat suara
napas membaik cuping hidung nafas) napas tambahan
tubuh dibuktikan menurun 3. Dengan memberikan
dengan kriteria
dengan pasien 3. Despnea 2. Monitor bunyi nafas posisi semi fowler atau
hasil menurun tambahan fowler dapat
mengatakn sesak 4. Frekuensi memanfaatkan gravitasi
nafas membaik Terapeutik yang membantu
nafas, px tampak (16-20x/menit) 3. Pengaturan posisi pengembangan pada
susah menarik 5. Pengunaan otot paru-paru dan
bantu nafas Pemantauan Respirasi mengurangi tekanan
nafas, tampak menurun (1.01014 hal. 247) abdomen pada
Observasi diafragma
retraksi intercostal,
4. Monitor saturasi 4. Agar pasien dapat
RR 35x/menit, oksigen memahami tujuan dan
5. Monitor pola nafas prosedur yang akan
Nadi 80x/menit, (bradikardi, takipneu, dilakukan
TD 130/80x/menit. kusmaul, 5. Dengan memberikan
hiperventilasi) oksigenasi dapat
Edukasi membantu memudahkan
6. Jelaskan tujuan dan paru ekspensi maksimal
prosedur pemantuan dan kebutuhan oksigen
pola napas menjadi adekuat
Kolaborasi
7. Kolaborasi dalam
pemberian oksigen
3 Nyeri kronis b/d Setelah Tingkat nyeri Intervensi utama 1. Mempengaruhi
dilakukan (L.08066, hal. 145) Management Nyeri pilihan/pengawasan
penekanan syaraf
tindakan 1. Keluhan nyeri 1.08238 hal. 201 keefektifan
sekitar dibuktikan keperawatan menurun Observasi
penanganan
selama 2x 2. Kesulitan tidur 1. Identifikasi lokasi,
dengan klien 2. Untuk mengetahui
pertemuan karakteristik, durasi,
menurun keefektifan
mengatakan nyeri tingkat nyeri frekuensi, kualitas
dapat 3. Skala nyeri penanganan
pada dada, klien menurun 0-5 dan intensitas nyeri
menurun 3. Teknik relaksasi
mengatakan masih 4. Kemampuan 2. Identifikasi skala
nonfarmakologis dapat
menuntaskan nyeri
bisa beraktifitas dilakukan klien secara
aktivitas Terapeutik
3. Berikan teknik mandiri dan membantu
terkadang juga meningkat
nonfarmakologis meningkatkan koping
meminta bantuan klien terhadap nyeri
untuk mengurangi
kepada istri jika rasa nyeri dengan 4. Mengurangi
merasa nyeri, klien relaksasi otot ketidaknyamanan klien
progresif 5. Istirahat dan tidur
mengeluh sulit membantu kontraksi
4. Kontrol lingkungan
tidur, nyeri dan relakasi otot
yang memperberat
menghambat bila rasa nyeri (mis. Suhu berirama sehingga
ruangan, mengurangi
sedang beraktifitas,
pencahayaan, sensitivitas terhadap
nyeri dapat nyeri
kebisingan)
membaik dengan 5. Fasilitasi istirahat 6. Meningkat
dan tidur pengetahuan klien dan
obat dan istirahat,
Edukasi mengurangi
nyeri derajat berat, 6. Jelaskan penyebab, kecemasan
klien tampak periode dan pemicu 7. Analgetik berperan
nyeri. untuk mengurangi rasa
memegangi bagian
Kolaborasi nyeri.
tubuh yang sakit, 7. Kolaborasi dalam
klien tampak pemberian analgetik,
jika perlu
meringis kesakitan,
P: Ca Paru, Q:
Seperti ditusuk-
tusuk, R: pada
dada, S: 8 dari
skala 1-10, T:
Hilang timbul, TD :
130/80 mmHg, N :
80x/mnt, RR: 35
x/mnt.
4 Deficit nutrisi b/d Setelah Status Nutrisi Managemen nutrisi 1. Dengan mengetahui
dilakukan (L.03030, hal. 121) (1.03199, hal. 200) status gizi dapat
intake tidak
tindakan 1. Nafsu makan Observasi menentukan jenis
adekuat dibuktikan keperawatan membaik 1. Identifikasi status
makanan apa yang
selama 2x (Porsi makan gizi
dengan klien akan diberikan kepada
pertemuan 2. Identifikasi
yang pasien
mengatakan nafsu status nutrisi
dihabiskan) makanan yang
dapat 2. Dengan memberikan
makan menurun, 2. Bising usus disukai
membaik makanan yang disukai
klien mengatakan membaik 3. Identifikasi diharapkan nafsu
BB sebelum sakit 3. Berat badan perlunya makan meningkat.
membaik penggunaan selang 3. Membantu memasukan
48 kg setelah sakit
4. Indeks massa NGT nutrisi yang adekuat
turun jadi 42 kg, px tubuh 4. Monitor asupan 4. Untuk mengetahui
mengatakan membaik makanan asupan nutrisi yang
5. Rambut rontok Terapeutik dikonsumsi pasien.
oenurunan BB 6 kg 5. Timbang berat
menurun 5. memantau apabila
selama 1 bulan badan secara terjadi penurunan berat
terakhir, Klien periodic badan secara drastis
6. berikan makanan 6. Makanan yang
mengatakan hanya
secara menarik menarik dapat
makan 3 sendok 7. Berikan makanan membuat pasien untuk
saja, karena terasa tingi kalori tinggi makan
protein 7. Dengan makanan
mual dan ingin
Kolaborasi tinggi kalori tinggi
muntah, klien 8. Kolaboraasi dengan protein dihrapkan
mengatakan ahli gizi untuk nutriso pasien akan
menentukan kalori meningkat
rambut sering
8. Untuk memperbaiki
rontok, Porsi
status nutrisi
makan tidak habis,
Klien mengeluh
mual dan muntah,
klien tampak pucat
dan lemas, Bising
usus 10x/mnt, BB:
42 kg, TB: 160 cm,
Albumin 3, Hb
11,5, IMT : 16,46