Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN KONTRAK

Para Pihak yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama :
NIK :
Tempat /Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Status :
Alamat :

Bertindak atas nama seluruh keturunan Almarhum / diri sendiri


dalam hal pemberian Izin pengolahan lahan
yang terletak di :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
Selanjutnya dalam perjanjian kontrak ini, disebut sebagai Pihak Pertama

II. Nama :
NIK :
Tempat /Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Status :
Alamat :

Bertindak atas nama sendiri selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai Pihak Pertama. Pada hari
ini Tanggal Bulan Tahun Kami masing – masing pihak telah
sepakat untuk mengadakan perjanjian Kontrak lahan berisi Tanaman Pinus dengan ketentuan dan syarat – syarat
sebagai berikut:

Pasal I
Ketentuan Umum
a. Pihak pertama dan pihak kedua secara bersama – sama selanjutnya disebut para pihak
b. Para pihak dengan ini telah terlebih dahulu membaca dan memahami hal sebagai berikut:
1. Pihak pertama selaku pemilik lahan berhak untuk menerima sewa kontrak lahan dari pihak kedua,
sebagai kewajiban pihak kedua sebesar Rp. Per tahun
( )
2. Kebasahan pembayaran sewa lahan sebagaimana tertuang pada pasal I poin b ayat 1, ini adalah
dengan adanya kwitansi yang telah tertanda tangan oleh pihak pertama sebagai penerima dan atau
Receipt Pengiriman lewat bank.
3. Pihak kedua akan mengelola lahan tersebut sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal
yaitu getah pinus secara pribadi kelompok atau pengolahan bekerja sama dengan pihak tertentu
tanpa merusak ekosistem alam yang ada di lahan tersebut.
4. Pihak Pertama tidak akan turut serta dalam memanajemen dan pengaturan baik proses produksi
maupun penjualan getah pinus hasil panen dari lahan yang dikelola oleh Pihak Kedua.
5. Perjanjian Kontrak dimulai terhitung sejak tanggal s/d
dan akan direvisi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak

Pasal II
Ketentuan Hukum

Bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan kontrak ini dengan segala akibatnya maka para pihak sepakat
memilih tempat kediaman umum (Dimosili) yang umum dan tetap dikantor kepaniteraan pengadilan negeri.

Pasal III
Force Majeur

Jika terjadi Force Majeur atau keadaan memaksa, para pihak tidak bertanggungjawab atas tidak terlaksananya
hak dan kewajiban dalam perjanjian ini yang diakibatkan oleh Force Majeur tersebut. Yang dimaksud dengan
Force Majeur dalam perjanjian ini meliputi tapi tidak terbatas pada bencana alam seperti gempa bumi, tsunami,
banjir, tanah longsor, kebakaran, perang hura-hura, pemberontakan, wabah penyakit, dan tindakan pemerintah
dibidang keuangan yang langsung mengakibatkan kerugian luar biasa
Pasal IV
Penutup

Segala sesuatu perubahan dalam hal-hal yang belum diatur dan atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini
akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh para pihak dan hasilnya akan dituangkan kedalam suatu addendum
yang ditandatangani oleh para pihak yang merupakan suatu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam dua rangkap, bermaterai cukup, para pihak mendapat satu rangkap
yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan surat perjanjian ini ditanda tangani di depan
saksi – saksi dan dalam keadaan sehat tanpa ada tekanan dari siapapun.

Kami yang membuat perjanjian


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Saksi Pihak Pertama Saksi Pihak Kedua

1. 1.

2. 2.

Anda mungkin juga menyukai