Hasil Karya Esai Ilmiah
Hasil Karya Esai Ilmiah
HILARIUS 2020
OLEH:
MUNA AZ ZAHRA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
TRAUMA HEALING BENCANA DAERAH PESISIR PANTAI BAGI
ANAK DENGAN TERAPI MUSIK KLASIK
Manusia sebagai makhluk yang berakal dan percaya akan adanya Tuhan,
mengartikan suatu kejadian bencana sebagai sebuah kekuasaan Tuhan, diartikan sebagai
kejadian yang tanpa diduga kehadirannya dan alamiah yang bisa terjadi tanpa
memandang waktu munculnya. Dijelaskan pada Undang-undang No 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana pasal 1 dijeleskan mengenai definisi bencana ialah
sebuah insiden kejadian yang menimbulkan dampak mengganggu dan mengancam
penghidupan serta kehidupan masyarakat sekitar, disebabkan oleh faktor alam, non alam
atau faktor manusia yang berdampak pada banyaknya korban jiwa, hancurnya
lingkungan sekitar, kehilangan harta benda, dan ganguan psikologis bagi mahkluk hidup
yangterdampak. Bencana dibedakan dalam tiga jenis yaitu bencana alam, bencana non
alam, dan bencana sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2016) bahwa
pengertian dari bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh alam, contohnya
seperti gempa bumi, angin besar, dan banjir
Akibat yang timbul dari kejadian bencana cukup begitu fatal bagi manusia salah
satunya ialah dampak psikologis. Gangguan kesehatan mental ini dialami bagi mereka
yang berada di lokasi terjadinya bencana, kejadian yang mereka alami begitu cepat dan
mengejutkan sehingga menimbulkan kebingungan atau linglung yang disebabkan
karena perasaan shock serta tidak berdaya (Widyastuti, 2019). Dampak psikologis ini
juga menyerang para pelajar Indonesia mulai dari SD, SMP, dan SMA. Kesulitan
belajar dapat diartikan sebagai bentuk gangguan psikologis pada satu atau lebih dalam
proses psikologis dasar yang mencangkup pemahan dan penggunaan bahasa ajaran atau
tulisan. Apabila para pelajar di Indonesia mengalami gangguan pada kegiatan
belajarnya, dapat berdampak pada prestasi belajar menurun dan tingkah laku menjadi
tidak sesuai.
Ilmu keperawatan memiliki dasar teori yang begitu luas dalam segala aspek
kehidupan. Proses keperawatan merupakan metode yang didalamnya terdapat suatu
konsep dan diterapkan pada praktek keperawatan. Dalam menjalankan praktek
keperawatan, seorang perawat memerlukan pendekatan untuk memecahkan masalah
secara intensif antara klien, keluarga, dan masyarakat supaya dapat memenuhi
kebutuhan dasar manusianya. Perawat pada saat memberikan asuhan dan melaksanakan
tugasnya mengacu pada Standar Operatasional Prosedur (SOP) yang berlaku (Yunus,
2019). Pada kejadian insiden bencana alam baik itu alam, nonalam, maupun sosial
menggunakan tenaga tim medis dalam pemulihan korban secara fisik dan psikis. Peran
tenaga medis dalam pemulihan korban bencana terdapat dokter, apoteker, rekam medis,
perawat, dan masih banyak lagi.
Proses untuk mengurangi rasa trauma yang dirasakan oleh seseorang yang
mengalami kenangan buruk supaya tidak terbayang-bayang dan dapat melanjutkan
keberlangsungan kehidupan disebut dengan trauma healing. Tujuan dari trauma
healing adalah upaya pemberian kenyamanan, support system, serta hiburan secara
psikis kepada anak, supaya memiliki dampak meminimalisir terjadinya tingkat cukup
berat traumatis (Mulyasih, 2019). Ada banyak cara yang bisa diterapkan dalam trauma
healing dengan pemberian obat atau terapi psikis bagi kelangan orang dewasa hingga
anak-anak. Pada usia anak-anak khususnya para pelajar dapat diterapkan beberapa
metode. Metode pertama yaitu dengan menerapkan teknik play therapy yang
menggunakan metode permainan sebagai cara untuk menghilangkan traumatis. Metode
lainnya dengan menerapkan terapi tari, karena tari memiliki kelebihan pada diri seorang
anak dalam mengekspresikan perasaan emosi yang terpendam (Rahma, 2018).
Sedangkan metode untuk menurunkan kecemasan dan fokus pelajar seorang anak dalam
kegiatan belajar yaitu dengan memanfaatkan musik klasik sebagai medianya (Nugroho,
2016). Maka bisa diartikan bahwa trauma healing begitu penting dalam proses
pengobatan korban yang mengalami traumatis.
Musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (KBBI, 2016). Mendengarkan musik dapat
dijadikan sebagai hiburan. Musik sudah dikenalkan oleh penggunaannya dalam
konseling pada tahun 1992 (Gladding, 2016). Media yang bertujuan menenangkan dan
membantu konseli supaya merasa nyaman yaitu musik, sehingga proses konseli
menjadi lebih efektif. Kegunaan dari musik juga dapat sebagai pengelola emosi
seseorang (L.C. Irani, D.M. Handarini, & L. Fauzan, 2018). Terdapat banyak sekali
jenis dalam musik, salah satunya yaitu musik klasik yang dipercaya dapat
mempengaruhi otak manusia. Hal tersebut dikarenakan musik klasik menghasilkan
gelombang alfa yang menenangkan sehingga dapat merangsang sistem limbik jaringan
neuron otak.
Upaya sebagai penyedia musik yang cocok dalam penggunaan trauma healing
atau terapi, diperlukan pemahaman secara mendalam pada latar belakang pembuatan
musik, terutama pada pesan emosi yang terkandung dalam musik tersebut, karena pesan
yang tersampaikan dalam musik dikhawatirkan berbeda dengan pesan yang ingin
disampaikan terkandung pada musiknya karena beberaoa faktor usia dan jenis kelamin
terkhusus negara Indonesia yang terdapat faktor kultur. Kultur memiliki pengaruh yang
begitu spesifik terdapat dalam mengidentifikasi emosi pada musik (Argstatter, 2016).
Setiap suku memiliki alat musik berbeda-beda, contohnya seperti suku Jawa dengan
musik gamelangnya dan suku Sunda dengan musik angklungnya, masing-masing alat
musik tersebut memiliki sejarah dan makna tersendiri pada setiap suku yang
mempercayai.
Pada intervensi di dunia keperawatan ketika menjalankan tugas pada intansi
seperti rumah sakit, klinik, atau puskesmas dapat diterapkan pengaplikasikannya
mensetelkan musik klasik dengan nada standart tidak di setiap kamar, akan tetapi
disetiap titik tempat terbuka. Hal tersebut dikarenakan meminimalisir gangguan pada
proses penyembuhan klien yang berada di kamar, karena keluarga klien yang
mengalami trauma akibat salah satu orang tersayangnya terjatuh sakit. Pengaplikasian
ini juga dapat dilakukan ketika seorang perawat melakukan pendekatan pada kamar
ruang anak dengan seorang remaja yang mengalami trauma psikis akibat kehilangan
anggota keluarganya.
Pada era modern dengan teknologi yang semakin canggih dan keseluruhan
warga bumi menggunakan segala aspek kehidupan secara online menggunaka internet
untuk menjalankannya karena saat pandemic Covid-19 yang mewajibkan social
distancing di dalam rumah, bencana alam sewaktu-waktu muncul kembali sehingga
masyarakat wajib waspada akan segala kemungkinan. Penggunakan aplikasi yang tepat
dan cerdas dapat membawa hal positif kepada seluruh manusia di dunia. Aplikasi yang
berkaitan dengan pendengaran, suara, serta musik sudah begitu banyak di kalangan
masyarakat terutama para pelajar remaja SMA yang mayoritas pasti memiliki gadget
ditambah akun media sosial. Kita sebagai perawat atau profesi tenaga kesehatan yang
mengikuti perkembangan zaman dapat menerapkannya, dengan membuat podcast yang
berisi kesehatan, konsultasi kesehatan online, atau pembuatan lagu edukasi mengenai
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Namun, semua ide tersebut dalam
proses pengaplikasikannya tidak akan pernah lepas dari penggunaan musik klasik yang
dapat meningkatkan rasa nyaman bagi yang bergabung dan mendengar.
Dengan demikian musik klasik merupakan potensi menjadi solusi dalam upaya
penerapan trauma healing bencana daerah pesisir pantai bagi anak. Hal tersebut
diperkuat dengan berbagai penelitian yang menggunakan musik klasik dalam
memberikan kesan tenang dan nyaman pada seseorang. Dalam pengaplikasikan musik
klasik pada trauma healing perlu ditinjau dengan peran profesi lain seperti ahli musik
dan sarjana ilmu komunikasi supaya tepat memilih musik klasik yang cocok, peran
tenaga kesehatan jiwa juga seperti perawat, psikologi dan psikiater dalam merancang
penilaian dan terapi dalam segi kesehatan sehingga tujuan dalam proses trauma healing
tercapai secara maksimal.
Daftar Pustaka
(n.d.).
Dong L, B. J. (2020). Emerging Infection Disease. Public mental health crisis during COVID-19
pandemic, China, 23-26.
KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.
Kurniawan, N. G. (2016). Efektivitas Musik Klasik (Mozart) untuk Menurunkan Kejenuhan Siswa
kelas XI SMAN Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5.
L.C. Irani, D.M. Handarini, & L. Fauzan. (2018). Pengembangan Panduan Pelatihan
Keterampilan Mengelola Emosi sebagai Upaya Preventif Perilaku Bullying Siswa
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 22-32.
Mulyasih, R. (2019). Trauma Healing dengan Menggunakan Metode Play Therapy pada Anak-
Anak Terkena Dampak Tsunami di Kecamatan Sumur Provinsi Banten. Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Volume 1 Nomor 1, 35.
Nugroho, S. H. (2016). Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Long Term Memory Siswa SMA
XA Verius Bandar Lampung. Jurnal Psikologi.
Pangururan, I. P. (2015). Studi Rip Current di Pantai Selatan Yogyakarta. JUrnal Oseanografi ,
670-679.
Rahma, A. (2018). Analisa kebutuhan Trauma Healing Untuk Anak-Anak Pasca Bencana Banjir
di Kecamatan Sungai Pua Tahun 2018. Implementasi Manajemen Bencana , Vol XXI No.
7.
Suwarni. (2018). Lumpur Lapindo dan Psikologis Anak. Journal An-Nafs, Vol. 3 No. 1.
Syarif, H. &. (2015). Hubungan Self Efficacy dengan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami pada Siswa Srkolah Menegah Atas Negeri 2 dan 6 Banda Aceh. Idea Nursing
Journal, 53-61.
Tjandra, K. (2018). Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan. Yogyakarta: UGM Press.
W. Saviitri, N. F. (2016). Terapi Musik dan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi. Media Ilmu
Kesehatan, 1-6.
Widyastuti, C. (2019). Play Therapy sebagai Bentuk Penanganan Konseling Trauma Healing
Pada Usia Dini. Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, Vol. 16 No. 1.
Yunus, R. (2019). Konsep Proses Keperawatan dalam Tindakan Asuhan Keperawatan di RS.
Osf.io.
Zamil, I. (2016). Pengaruh musik dan lingkungan belajar terhadap siswa. Vol. 11 No. 2.