Anda di halaman 1dari 12

LOMBA ESAI ILMIAH

HILARIUS 2020

TRAUMA HEALING BENCANA DAERAH PESISIR PANTAI BAGI ANAK


DENGAN TERAPI MUSIK KLASIK

OLEH:
MUNA AZ ZAHRA
UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
TRAUMA HEALING BENCANA DAERAH PESISIR PANTAI BAGI
ANAK DENGAN TERAPI MUSIK KLASIK

Manusia sebagai makhluk yang berakal dan percaya akan adanya Tuhan,
mengartikan suatu kejadian bencana sebagai sebuah kekuasaan Tuhan, diartikan sebagai
kejadian yang tanpa diduga kehadirannya dan alamiah yang bisa terjadi tanpa
memandang waktu munculnya. Dijelaskan pada Undang-undang No 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana pasal 1 dijeleskan mengenai definisi bencana ialah
sebuah insiden kejadian yang menimbulkan dampak mengganggu dan mengancam
penghidupan serta kehidupan masyarakat sekitar, disebabkan oleh faktor alam, non alam
atau faktor manusia yang berdampak pada banyaknya korban jiwa, hancurnya
lingkungan sekitar, kehilangan harta benda, dan ganguan psikologis bagi mahkluk hidup
yangterdampak. Bencana dibedakan dalam tiga jenis yaitu bencana alam, bencana non
alam, dan bencana sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2016) bahwa
pengertian dari bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh alam, contohnya
seperti gempa bumi, angin besar, dan banjir

Indonesia yang terkenal sebagai negara kepulauan, secara geografis terkepung


oleh tiga lempeng tektonik dunia yang terdiri dari pertama lempeng Euro-Asia di bagian
Utara, kedua lempeng Euro-Australia di bagian Selatan, dan yang ketiga lempeng
Filipina dan Samudera Pasifik di bagian Timur (Syarif, 2015). Negara kepulauan
Indonesia juga mendapatkan posisi sebagai jalur rangkaian gunung api aktif di dunia
yang disebut dengan jalur The Pasific Ring Of Fire atau cincin api pasifik (Erchanis,
2019). Letak geografis Indonesia tersebut menjadi alasan negara yang memiliki potensi
terjadinya gempa terbesar di dunia. Kejadian bencana alam gempa bumi terjadi cukup
sering dalam satu tahun terakhir melanda Indonesia. Terhimpitnya negara Indonesia
oleh tiga lempeng tektonik dunia dapat mendatangkan bencanan tsunami yang
membahayakan masyarakat terutama yang bertempat tinggal di pesisir pantai, bencana
tsunami ini begitu banyak memakan korban jiwa dan kerugian bagi sekitarnya.

Informasi terkait perkembangan bencana alam yang menimpa Indonesia hingga


akhir bulan Juni 2020 menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana
BNPB atas nama Raditya Jati, bahwa pada tahun 2020 jumlah kejadian bencana lebih
rendah daripada pada kejadian bencana pada tahun 2019 dengan rincian yang telah
tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 2.229 kali
kejadian bencana terjadi dari awal Januari 2019 hingga 29 Juni 2019 menurun menjadi
1.549 kali kejadian bencana alam hingga akhir Juni 2020 (Supriatin, 2020). Berdasarkan
data tersebut diketahui bahwa persentase penurunan kejadian bencana alam yang
menimpa Indonesia sekitar 30,5 persen. Jumlah korban meninggal dunia dan hilang,
luka-luka, kerusakan harta benda masyarakat juga mengalami penurunan hingga sekitar
57 persen korban yang meninggal dan hilang yang semula pada 479 jiwa pada tahun
2019 menjadi 206 jiwa pada akhir Juni tahun 2020 ini. Walaupun mengalami
penurunan, masyarakat Indonesia tetap dihimbau untuk antisipasi atas kejadian bencana
alam yang terjadi kembali, terdapat daerah yang tercatat memiliki potensi terjadinya
bencana alam berdasarkan tingginya kejadian bencana, yaitu Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan Sulawesi Selatan.

Negara kepulauan yakni Indonesia, banyak daerahnya yang berada di kawasan


pesisir pantai dengan kompleksitas begitu beragam. Letak secara geografis Indonesia
dimpit oleh tiga lempeng dan dua samudera menyebabkan sering terjadinya gempa yang
diduga dapat menimbulkan tsunami jika gempa yang terjadi diatas batas maksimal.
Bagian selatan dari Indonesia yang berbatasan langsung oleh Samudera Hindia menurut
Pangururan (2015) memiliki arus balik hingga mencapai 80 km/jam dari arah pantai
selatan pulau Jawa yang tergolong begitu kuat dan berpotensial mematikan. Ciri kondisi
tersebut yang berbahaya dapat memicu munculnya bencana alam tsunami di kawasan
sebelah selatan Jawa. Berdasarkan informasi oleh Tjandra (2018) mengenai empat
bencana geogologi yang paling mematikan diketahui salah satunya yaitu tsunami,
tsunami sering terjadi dikarenakan munculnya gempa tektonik yang terjadi di bawah
laut.

Akibat yang timbul dari kejadian bencana cukup begitu fatal bagi manusia salah
satunya ialah dampak psikologis. Gangguan kesehatan mental ini dialami bagi mereka
yang berada di lokasi terjadinya bencana, kejadian yang mereka alami begitu cepat dan
mengejutkan sehingga menimbulkan kebingungan atau linglung yang disebabkan
karena perasaan shock serta tidak berdaya (Widyastuti, 2019). Dampak psikologis ini
juga menyerang para pelajar Indonesia mulai dari SD, SMP, dan SMA. Kesulitan
belajar dapat diartikan sebagai bentuk gangguan psikologis pada satu atau lebih dalam
proses psikologis dasar yang mencangkup pemahan dan penggunaan bahasa ajaran atau
tulisan. Apabila para pelajar di Indonesia mengalami gangguan pada kegiatan
belajarnya, dapat berdampak pada prestasi belajar menurun dan tingkah laku menjadi
tidak sesuai.

Ilmu keperawatan memiliki dasar teori yang begitu luas dalam segala aspek
kehidupan. Proses keperawatan merupakan metode yang didalamnya terdapat suatu
konsep dan diterapkan pada praktek keperawatan. Dalam menjalankan praktek
keperawatan, seorang perawat memerlukan pendekatan untuk memecahkan masalah
secara intensif antara klien, keluarga, dan masyarakat supaya dapat memenuhi
kebutuhan dasar manusianya. Perawat pada saat memberikan asuhan dan melaksanakan
tugasnya mengacu pada Standar Operatasional Prosedur (SOP) yang berlaku (Yunus,
2019). Pada kejadian insiden bencana alam baik itu alam, nonalam, maupun sosial
menggunakan tenaga tim medis dalam pemulihan korban secara fisik dan psikis. Peran
tenaga medis dalam pemulihan korban bencana terdapat dokter, apoteker, rekam medis,
perawat, dan masih banyak lagi.

Tingginya tingkat masyarakat untuk pengalaman traumatis diperburuk oleh efek


trauma historis yang diturunkan dari generasi ke generasi dibawahnya. Penelitian
trauma dikembangkan pada 1980-an ketika veteran Perang Vietnam pertama kali
didiagnosis dengan stres pasca-trauma gangguan (Briere & Scott, 2006). Sejak periode
tersebut,penelitian dalam bidang ini telah memprioritaskan psikologisteori dan praktik
yang secara khusus berfokus pada pengalaman individu dari insiden trauma tunggal.

Proses untuk mengurangi rasa trauma yang dirasakan oleh seseorang yang
mengalami kenangan buruk supaya tidak terbayang-bayang dan dapat melanjutkan
keberlangsungan kehidupan disebut dengan trauma healing. Tujuan dari trauma
healing adalah upaya pemberian kenyamanan, support system, serta hiburan secara
psikis kepada anak, supaya memiliki dampak meminimalisir terjadinya tingkat cukup
berat traumatis (Mulyasih, 2019). Ada banyak cara yang bisa diterapkan dalam trauma
healing dengan pemberian obat atau terapi psikis bagi kelangan orang dewasa hingga
anak-anak. Pada usia anak-anak khususnya para pelajar dapat diterapkan beberapa
metode. Metode pertama yaitu dengan menerapkan teknik play therapy yang
menggunakan metode permainan sebagai cara untuk menghilangkan traumatis. Metode
lainnya dengan menerapkan terapi tari, karena tari memiliki kelebihan pada diri seorang
anak dalam mengekspresikan perasaan emosi yang terpendam (Rahma, 2018).
Sedangkan metode untuk menurunkan kecemasan dan fokus pelajar seorang anak dalam
kegiatan belajar yaitu dengan memanfaatkan musik klasik sebagai medianya (Nugroho,
2016). Maka bisa diartikan bahwa trauma healing begitu penting dalam proses
pengobatan korban yang mengalami traumatis.

Musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (KBBI, 2016). Mendengarkan musik dapat
dijadikan sebagai hiburan. Musik sudah dikenalkan oleh penggunaannya dalam
konseling pada tahun 1992 (Gladding, 2016). Media yang bertujuan menenangkan dan
membantu konseli supaya merasa nyaman yaitu musik, sehingga proses konseli
menjadi lebih efektif. Kegunaan dari musik juga dapat sebagai pengelola emosi
seseorang (L.C. Irani, D.M. Handarini, & L. Fauzan, 2018). Terdapat banyak sekali
jenis dalam musik, salah satunya yaitu musik klasik yang dipercaya dapat
mempengaruhi otak manusia. Hal tersebut dikarenakan musik klasik menghasilkan
gelombang alfa yang menenangkan sehingga dapat merangsang sistem limbik jaringan
neuron otak.

Perkembangan psikologi seorang anak secara berkala akan terus mengalami


perkembangan berdasarkan faktor usia yang seiringan dengan pertumbuhan fisiknya.
Pertumbuhan anak terjadi secara mental dan fisik, sedangkan perkembangan berkaitan
dengan perubahan secara kuantitatif dan kualitatif. Pada masa perkembangan anak
terbagi menjadi dua tahap, terdiri dari masa anak-anak awal dan masa anak-anak akhir
(Suwarni, 2018). Pada masa usia anak berumur 6-12 tahun , perkembangan terjadi
secara begitu cepat. Perkembangan secara fisik berupa keterampilan fisik ketika
bermain, sedangkan secara psikologis atau mentalnya berupa keterampilan dasar seperti
membaca, berhitung, dan menulis, serta memiliki hubungan diantara teman sebaya dan
keluarga (Hurlock, 2016). Penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa peran keluarga dan
teman sebaya berpengaruh besar terhadap psikologis seorang anak. Apabila diantara
keduanya atau salah satunya menghilang, psikologis seorang anak akan mengalami
traumatis sehingga berakibat menghambat perkembangan atau perununan psikologis
anak.

Tindakan keperawatan dalam upaya pendekatan guna megidentifikasikan


masalah dan memecahkan masalah klien, keluarga, dan masyarakat terutama dalam segi
psikologisnya. Maka dari itu memerlukan beberapa hal seperti penggunaan panca indra
yang terdiri dari penglihatan, perasa, peraba, penciuman, dan pendengaran. Cara utama
seseorang untuk memperoleh informasi mengenai lingkungan sekitarnya selain dengan
menggunakan penglihatan, pendengar juga merupakan saluran utama untuk
berkomunikasi dan sarana mendengarkan musik . Sistem pendengaran terdiri dari
telinga, bagian otak, dan berbagai jalur saraf penghubung sehingga ada keterikatan
antara sistem pendengaran dengan psikologis seseorang dikarenakan segala apapun
yang didengar akan segera dicerna dan masuk pada otak (Wayan Candra, 2016).

Hasil penelitian mengenai keterkaitan antara kebisingan terhadap gangguan non-


auditori permukiman penduduk, didapatkan bahwa salah satu gangguan non-auditori
tersebut yaitu gangguan psikologis dengan menunjukkan persentase 51% responden
mengalami gangguan psikologi dan 49% tidak mengalami gangguan psikologi (Magfira
Adha Hernayanti, 2018). Pada peneltian tersebut diketahui bahwa pendengaran manusia
begitu berpengaruh terhadap psikologisnya dan dengan lingkungan yang terhindar dari
kebisingan didukung apabila musik klasik dinyalakan, akan memberikan kesan yang
menenangkan sehingga dapat memberikan efek rileks dan damai.

Pemilihan musik yang tepat akan berpengaruh terhadap perkembangan perilaku


dan kongnisi siswa. Berdasarkan hasil penelitian oleh Ilham Zamil (2016) yang
dilakukan mengenai pengaruh musik dan lingkungan terhadap siswa didapatkan hasil
bahwa proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk dari komunikasi afektif
serta dapat memberikan pengalaman emosional, emosi yang berasal dari suatu
pengalaman subjektif yang inherent dimiliki pada setiap manusia supaya mampu
merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan lingkungan.
Hal tersebut ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya dengan
menggunakan musik sejak masa dini. Hasil dari implementasi pada penelitian tersebut
bahwa musik dapat memberikan kesan untuk menenangkan perasaan emosional seorang
pelajar yang sedang syok kultur akan keadaan kerusakan yang dibuat oleh bencana alam
yang telah melanda daerah pesisir pantai tempat tinggal para korban.

Ketika masyarakat diminta untuk mengikhlaskan dan melupakan kenangan


buruk tersebut, masyarakat sekitar pesisir pantai tetap saja terngiang dengan kenangan
kejadian tsunami tersebut. Cara efektif supaya tetap tenang dan nyaman dalam
beraktivitas walau di daerah pesisir pantai dan konsentrasi belajar tetap optimal dapat
dilakukan dengan mendengarkan musik klasik. Hal yang dibutuhkan hanya gadget dan
aplikasi musik yang dapat diputar secara online maupun offline didaerah mana pun.
Pada zaman sekarang banyak penelitian yang menggunakan musik klasik sebagai salah
satu cara yang digunakan sebagai sarana intervensi dalam proses terapi musik, terutama
untuk mengatasi masalah gangguan kesehatan mental seperti stress dan kecemasan.
Penelitian dilakukan oleh Savitri (2016) mengenai terapi musik dan tingkat kecemasan
pasien preoperasi menemukan hasil bahwa terapi musik dapat menurunkan kecemasan.
Penelitian lainnya terdapat sebuah penelitian yang membuktikan bahwa terapi musik
klasik dapat menurunkan tingkat stress kerja pada pegawai rumah sakit daerah (D.
Kurnianingsih, 2017).

Upaya sebagai penyedia musik yang cocok dalam penggunaan trauma healing
atau terapi, diperlukan pemahaman secara mendalam pada latar belakang pembuatan
musik, terutama pada pesan emosi yang terkandung dalam musik tersebut, karena pesan
yang tersampaikan dalam musik dikhawatirkan berbeda dengan pesan yang ingin
disampaikan terkandung pada musiknya karena beberaoa faktor usia dan jenis kelamin
terkhusus negara Indonesia yang terdapat faktor kultur. Kultur memiliki pengaruh yang
begitu spesifik terdapat dalam mengidentifikasi emosi pada musik (Argstatter, 2016).
Setiap suku memiliki alat musik berbeda-beda, contohnya seperti suku Jawa dengan
musik gamelangnya dan suku Sunda dengan musik angklungnya, masing-masing alat
musik tersebut memiliki sejarah dan makna tersendiri pada setiap suku yang
mempercayai.
Pada intervensi di dunia keperawatan ketika menjalankan tugas pada intansi
seperti rumah sakit, klinik, atau puskesmas dapat diterapkan pengaplikasikannya
mensetelkan musik klasik dengan nada standart tidak di setiap kamar, akan tetapi
disetiap titik tempat terbuka. Hal tersebut dikarenakan meminimalisir gangguan pada
proses penyembuhan klien yang berada di kamar, karena keluarga klien yang
mengalami trauma akibat salah satu orang tersayangnya terjatuh sakit. Pengaplikasian
ini juga dapat dilakukan ketika seorang perawat melakukan pendekatan pada kamar
ruang anak dengan seorang remaja yang mengalami trauma psikis akibat kehilangan
anggota keluarganya.

Pada era modern dengan teknologi yang semakin canggih dan keseluruhan
warga bumi menggunakan segala aspek kehidupan secara online menggunaka internet
untuk menjalankannya karena saat pandemic Covid-19 yang mewajibkan social
distancing di dalam rumah, bencana alam sewaktu-waktu muncul kembali sehingga
masyarakat wajib waspada akan segala kemungkinan. Penggunakan aplikasi yang tepat
dan cerdas dapat membawa hal positif kepada seluruh manusia di dunia. Aplikasi yang
berkaitan dengan pendengaran, suara, serta musik sudah begitu banyak di kalangan
masyarakat terutama para pelajar remaja SMA yang mayoritas pasti memiliki gadget
ditambah akun media sosial. Kita sebagai perawat atau profesi tenaga kesehatan yang
mengikuti perkembangan zaman dapat menerapkannya, dengan membuat podcast yang
berisi kesehatan, konsultasi kesehatan online, atau pembuatan lagu edukasi mengenai
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Namun, semua ide tersebut dalam
proses pengaplikasikannya tidak akan pernah lepas dari penggunaan musik klasik yang
dapat meningkatkan rasa nyaman bagi yang bergabung dan mendengar.

Tujuan dengan penerapan tersebut supaya seorang anak memiliki pengetahuan


yang cukup dalam mengontrol emosi pada dirinya serta pengetahuan mendasar dalam
kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang melanda daerah kawasan mereka
kembali. Walaupun kita sebagai tenaga kesehatan lebih mendalami bidang kesehatan,
kita juga mempelajari cara seorang perawat memenuhi kebutuhan dasar klien dengan
memperbaharui ilmu dalam segala aspek guna mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah klien. Hal yang diperhatikan tidak hanya klien, melainkan keluarga dan
masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat juga sangat perlu diperhatikan.

Dengan demikian musik klasik merupakan potensi menjadi solusi dalam upaya
penerapan trauma healing bencana daerah pesisir pantai bagi anak. Hal tersebut
diperkuat dengan berbagai penelitian yang menggunakan musik klasik dalam
memberikan kesan tenang dan nyaman pada seseorang. Dalam pengaplikasikan musik
klasik pada trauma healing perlu ditinjau dengan peran profesi lain seperti ahli musik
dan sarjana ilmu komunikasi supaya tepat memilih musik klasik yang cocok, peran
tenaga kesehatan jiwa juga seperti perawat, psikologi dan psikiater dalam merancang
penilaian dan terapi dalam segi kesehatan sehingga tujuan dalam proses trauma healing
tercapai secara maksimal.

Daftar Pustaka
(n.d.).

(2020, Juli 16). Retrieved from World Health Organization: https://covid19.who.int/?


gclid=EAIaIQobChMIjY-mu7zR6gIVmyQrCh3hAw7XEAAYASAAEgJu_PD_BwE

Argstatter, H. (2016). Perception of Basics Emotions in Music : Culture-specific or multicultural?


Psychology of Music. 674-690.

BNPB. (2017-2020). Retrieved from Bencana Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB):


https://bnpb.go.id/definisi-bencana#:~:text=Definisi%20Bencana%20Undang
%2Dundang%20Nomor,menyebutkan%20definisi%20bencana%20sebagai%20berikut
%3A&text=Bencana%20nonalam%20adalah%20bencana%20yang,%2C%20epidemi
%2C%20dan%20wabah%20penyakit.

Bramasta, D. B. (2020, Mei 16). Retrieved from Kompas.id:


https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/16/164600865/sering-disebut-sebut-
apa-itu-new-normal-?page=all
D. Kurnianingsih, J. S. (2017). Efektivitas Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Stress Kerja
Perawat IGD di RSUD dr. R. Goetheng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2013 .
Prosiding Seminar Nasional & Internasional.

Dong L, B. J. (2020). Emerging Infection Disease. Public mental health crisis during COVID-19
pandemic, China, 23-26.

Erchanis, H. P. (2019). Pengaruh Resiliensi Keluarga Terhadap Kesiapsiagaan Bencana pada


Keluarga di Pesisir Pantai Kecamatan Sumur. Jurnal Psikologi.

Gladding, S. (2016). The Creative Art in Conseling. John & Sons.

Hurlock, E. B. (2016). Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. In Psikologi


Perkembangan. Erlangga.

Jannah, S. M. (2020, Maret 20). Retrieved from Tirto.id: https://tirto.id/segudang-masalah-


belajar-dari-rumah-karena-corona-covid-19-eGqQ

KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.

Kurniawan, N. G. (2016). Efektivitas Musik Klasik (Mozart) untuk Menurunkan Kejenuhan Siswa
kelas XI SMAN Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5.

L.C. Irani, D.M. Handarini, & L. Fauzan. (2018). Pengembangan Panduan Pelatihan
Keterampilan Mengelola Emosi sebagai Upaya Preventif Perilaku Bullying Siswa
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 22-32.

Magfira Adha Hernayanti, T. J. (2018). Hubungan Kebisingan di Bandara Halim Perdanakusuma


Jakarta Timur Terhadap Gangguan Non-Auditori Permukiman Penduduk Wilayah
Buffer. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6 No. 6.

Mulyasih, R. (2019). Trauma Healing dengan Menggunakan Metode Play Therapy pada Anak-
Anak Terkena Dampak Tsunami di Kecamatan Sumur Provinsi Banten. Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Volume 1 Nomor 1, 35.

Nugroho, S. H. (2016). Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Long Term Memory Siswa SMA
XA Verius Bandar Lampung. Jurnal Psikologi.
Pangururan, I. P. (2015). Studi Rip Current di Pantai Selatan Yogyakarta. JUrnal Oseanografi ,
670-679.

Rahma, A. (2018). Analisa kebutuhan Trauma Healing Untuk Anak-Anak Pasca Bencana Banjir
di Kecamatan Sungai Pua Tahun 2018. Implementasi Manajemen Bencana , Vol XXI No.
7.

Supriatin. (2020, Juli 01). Retrieved from Liputan6.com:


https://www.liputan6.com/news/read/4293122/bnpb-1549-bencana-alam-terjadi-di-
indonesia-hingga-juni-2020

Suwarni. (2018). Lumpur Lapindo dan Psikologis Anak. Journal An-Nafs, Vol. 3 No. 1.

Syarif, H. &. (2015). Hubungan Self Efficacy dengan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami pada Siswa Srkolah Menegah Atas Negeri 2 dan 6 Banda Aceh. Idea Nursing
Journal, 53-61.

Tjandra, K. (2018). Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan. Yogyakarta: UGM Press.

W. Saviitri, N. F. (2016). Terapi Musik dan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi. Media Ilmu
Kesehatan, 1-6.

Wayan Candra, G. A. (2016). Psikologi . PenerbitAndi.

Widyastuti, C. (2019). Play Therapy sebagai Bentuk Penanganan Konseling Trauma Healing
Pada Usia Dini. Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, Vol. 16 No. 1.

Yunus, R. (2019). Konsep Proses Keperawatan dalam Tindakan Asuhan Keperawatan di RS.
Osf.io.

Zamil, I. (2016). Pengaruh musik dan lingkungan belajar terhadap siswa. Vol. 11 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai