Anda di halaman 1dari 7

INSTRUMEN AKREDITASI

BAB II

KRITERIA 2.5.3

EP 1

Sasaran germas yang dapat diuraikan dalam dokumen RUK/RPK dan KAK kegiatan
germas

UPT PUSKESMAS EMPAGAE

TAHUN 2023
RENCANA USULAN KEGIATAN PPROGRAM PROMOSI KESEHATAN

PUSKESMAS EMPAGAE TAHUN 2023


RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PPROGRAM PROMOSI KESEHATAN

PUSKESMAS EMPAGAE TAHUN 2023


PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
UPT PUSKESMAS EMPAGAE
Jl. Usman Jafar, Kelurahan Empagae Kecamatan Watang Sidenreng Kode Pos 91613
Email :upt.puskesmasempagae@gmail.com Tlp. 081248773342

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT ( GERMAS )

I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.02.02/Menkes/52/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
2019
f. Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian interval dari pembangunan
nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden yaitu pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia
kedepan, titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin
kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia
sekolah, ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul
ke depan.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat dengan pendekatan promotif preventif tanpa meninggalkan kuratif
dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam
konsep pembangunan nasional, Kementrian Kesehatan bertanggung jawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat.
Saat ini Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang
sering disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya
kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke,
jantung, diabetes dan lain-lain. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah
meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh
masyarakat dan pemerintah, menurunnya produktivitas masyarakat,
menurunnya daya saing Negara, yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi
sosial ekonomi masyarakat itu sendiri.
Jika ada anggota keluarga terserang PTM, perlu pengobatan dan
perawatan jangka panjang. Hal ini menyebabkan beban pembiayaan
kesehatan pemerintah meningkat, produktivitas keluarga menurun yang dapat
berakibat beban ekonomi keluarga bertambah berat bahkan dapat jatuh miskin
karena merawat anggota keluarga yang sakit. Risiko terjadi PTM dapat
dicegah, oleh sebab itu diperlukan suatu kegiatan pencegahan oleh seluruh
masyarakat Indonesia dari semua kalangan yaitu dari umur. Muda sampai tua,
jenis pekerjaan, status social, status ekonomi, di desa maupun kota melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah sebuah gerakan yang
bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi Germas ini juga
diikuti dengan memasyarakatkan Perilaku dan dukungan untuk program
infrastuktur dengab berbasis masyarakat.
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan
Gerakan Hidup sehat. Ketujuh Langkah merupakan bagian penting dari
pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang beresiko oleh masyarakat Indonesia.
Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani
pola hidup yang lebih sehat :
a. Melakukan Aktifitas Fisik
b. Makan Buah dan sayur
c. Tidak Merokok
d. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
e. Melakukan Cek Kesehatan Berkala
f. Menjaga Kebersihan Lingkungan
g. Menggunakan Jamban
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk :
a. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan;
b. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya panyakit;
c. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan
d. Menghindarkan peningkatan beban financial penduduk untuk pengeluaran
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat dalam upaya
di bawah payung aksi promotif dan preventif serta menurunkan faktor risiko
utama penyakit menular dan tidak menular terutama melalui :
a. Meningkatkan aktifitas fisik teratur dan terukur
b. Konsumsi sayur dan buah
c. Melakukan deteksi dini penyakit

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


.
1. Gerakan Masyarakat Hidup - Melakukan Aktifitas fisik ( Senam sehat )
Sehat - Makan Sayura dan Buah
- Pemeriksaan Kesehatan gratis

IV. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN DAN SASARAN

N Lintas
Pelaksana Lintas Sektor
O Kegiatan Pokok Program Ket
Program UKM Terkait
Terkait
1 Gerakan Petugas - Gizi Tokoh
Masyarakat Promkes - Dokter Masyarakat,
Hidup Sehat - Bidan PKK, Kader

V. SASARAN
Sasaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah tokoh masyarakat, kader,
kelompok pemuda, PKK dan unsur masyarakat lain.
VI. JADWAL KEGIATAN
Tahun 2023
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o
n b r r i n l s p t v s
1 Gerakan
Masyaraka
t Hidup
Sehat

VII. EVALUASI PENCATATAN, PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai pelaksanaan
dengan pelaporan pelaksanaan kegiatan tersebut.

VIII. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab program harus membuat laporan kegiatan paling lambat
1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan evaluasi
akhir kegiatan paling lambat 2 minggu setelah keseluruh kegiatan selesai
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai