Putusan 298 G 2022 Ptun - JKT 20230620215504
Putusan 298 G 2022 Ptun - JKT 20230620215504
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
NOMOR: 298/G/2022/PTUN.JKT
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu
menyelesaikan sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama dengan
acara biasa yang dilaksanakan secara elektronik melalui aplikasi e-Court
In
A
Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:
ah
lik
1. MARULAM JUNIASI HUTAURUK, warga negara Indonesia, pekerjaan
Swasta, beralamat di Raffles Hills Blok EG 3 Nomor 18, Cimanggis, Depok,
am
ub
Bogor;
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I;
si
Provinsi DKI Jakarta;
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II;
ne
ng
do
gu
Selatan;
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III;
In
A
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Semuanya adalah Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat yang
si
tergabung dalam Koalisi Pembela Insan Musik Indonesia (KLaSIKA) yang
berdomisili di Office 8 Building, lantai 17J, Jalan Jenderal Sudirman Kav.52-
ne
ng
53 SCBD Lot. 28, Jakarta 12190, alamat e-mail: arman_priyo@yahoo.com;
Selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT.
do
gu
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
L A W A N:
In
berkedudukan di Gedung Imigrasi ex Sentra Mulia lantai 5, Jalan HR
A
Rasuna Said Kav.X-6/8, RT 16/RW4, Kuningan, Kecamatan Setia Budi,
Kota Jakarta selatan, DKI Jakarta 12940;
ah
lik
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: M.HH-HH.05.01-72, tanggal 23
September 2022, dalam hal ini memberikan kuasa kepada:
am
ub
1. Hantor Situmorang, Jabatan Kepala Biro Hubungan Masyarakat,
Hukum dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan
ep
Hak Asasi Manusia;
k
ah
si
Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ne
ng
do
Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Surdiyanto, Jabatan Subkoordinator Bidang, Politik, Hukum, Hak Asasi
si
Manusia dan Keamanan II, Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-
undangan, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan
ne
ng
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Achmad Iqbal Taufiq, Jabatan Subkoordinator Pertimbangan Hukum
do
gu dan Litigasi, Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
In
A
8. Andri Anggoro, Jabatan Subkoordinator Lembaga Manajemen Kolektif,
Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan
ah
lik
Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
9. Rikson Sitorus, Jabatan Analis Pertimbangan Hukum, Direktorat Hak
am
ub
Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ep
10. Fiska Bella Kusuma, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Biro
k
si
11. Rifky Ardian Nugroho, Jabatan Analis Hukum, Biro Hubungan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
si
Manusia;
16. Dewa Ayu Trisna Dewi, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Direktorat
ne
ng
Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
do
gu 17. Yully Instan Sari, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Direktorat Hak
Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
In
A
18. Luqman Hakim, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Direktorat Hak
Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
ah
lik
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Semuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada
am
ub
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, beralamat
kantor di jalan H.R. Rasuna Said Kavling 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan;
ep
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
k
ah
si
Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Karyawan Swasta;
ne
ng
do
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku;
gu
Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Dosen;
ah
lik
ub
ep
3. Nama : WASKITO;
Kewarganegaraan : Indonesia;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pekerjaan : Wiraswasta;
si
Tempat tinggal : Jalan Sukabumi Blok A2/30, RT 008/RW 014,
Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota
ne
ng
Bekasi, Jawa Barat;
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI III;
do
gu
4. Nama
Kewarganegaraan : Indonesia;
: JHONNY WILLIAM MAUKAR, S.H.;
In
A
Tempat tinggal : Jalan H. Meliwis Nomor 24, RT 001/RW 001,
Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Kota
ah
lik
Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta;
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI IV;
am
ub
5. Nama : MAKKI OMAR PARIKESIT;
Kewarganegaraan : Indonesia;
ep
Pekerjaan : Wiraswasta;
k
si
Lama, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta;
ne
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI V;
ng
do
gu
lik
ub
Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Wiraswasta;
ka
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tempat tinggal : Jalan Utama 2 B1 Nomor 6, RT 006/RW 011,
si
Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawa
Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat;
ne
ng
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI VII;
do
gu Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Wiraswasta;
Tempat tinggal : Jalan Kramat Aris, RT 005/RW 003, Kelurahan Setu,
In
A
Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Provinsi
DKI Jakarta;
ah
lik
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI VIII;
ub
Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Seniman;
ep
Tempat tinggal : Discovery Terra Blok A nomor 26, RT 001/RW 017,
k
si
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI IX;
ne
ng
do
1. Nugroho Tri Hartanto, S.H.;
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memperhatikan:
si
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 298/PEN-
DIS/2022/PTUN-JKT, tanggal 1 September 2022, tentang Penetapan Lolos
ne
ng
Dissmisal;
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 298/PEN-
do
gu MH/2022/PTUN-JKT, tanggal 1 September 2022, tentang Penunjukan
Susunan Majelis Hakim;
In
3. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
A
298/PEN-PPJS/2022/PTUN-JKT, tanggal 1 September 2022, tentang
penunjukan Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti;
ah
lik
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 298/PEN-PP/2022/PTUN-JKT,
tanggal 1 September 2022, tentang Penetapan Hari Pemeriksaan
am
ub
Persiapan;
5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 298/PEN-HS/2022/PTUN-JKT,
ep
tanggal 26 September 2022, tentang Penetapan Hari Sidang;
k
ah
si
ditetapkan sebagai TERGUGAT II INTERVENSI;
ne
ng
do
Majelis Hakim baru;
gu
DUDUK PERKARA
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Obyek Sengketa : Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
si
RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3
Juni 2022 tentang Penetapan Komisioner Lembaga
ne
ng
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di
do
gu Bidang Lagu dan/atau Musik (untuk selanjutnya disebut
sebagai “Obyek Sengketa”);
In
A
PTUN Jakarta memiliki Kewenangan Relatif memeriksa Gugatan A quo;
ah
lik
1. Pasal 54 ayat (1) UUPTUN menyatakan bahwa pengadilan yang
memiliki kewenangan relative untuk memeriksa perkara a quo adalah
PTUN yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat:
am
ub
“Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan
yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
ep
k
tergugat”;
ah
si
Asasi Manusia yang berkedudukan di Kementerian Hukum dan HAM
yang berada di Gedung Imigrasi ex Sentra Mulia lantai 5, Jalan HR
ne
ng
do
gu
lik
ub
Negara:
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Pasal 1 angka 4 UUPTUN menyatakan bahwa sengketa Tata Usaha
si
Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara
antara orang dengan Pejabat Tata Usaha Negara sebagai akibat
ne
ng
dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara:
“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam
do
gu bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata
dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara,
In
A
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;”
ah
lik
6. Prof. Phillipus M. Hadjon, S.H. dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Press, cetakan
am
ub
ke-9, Maret 2005, halaman 318 menyatakan bahwa sengketa Tata
Usaha Negara adalah tentang Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
yang berisi tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang-
ep
k
si
dan berwenang memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan
sengketa tata usaha negara. Apakah sengketa tata usaha negara?
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
si
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
ne
ng
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
do
gu hukum perdata”;
8. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu KTUN obyek sengketa
TUN adalah:
In
A
a. Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara;
ah
lik
b. Berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
am
ub
c. Bersifat konkret, individual, final dan membawa akibat hukum bagi
seseorang;
ep
9. Obyek Sengketa adalah suatu keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh
k
R
pada tanggal 3 Juni 2022;
si
10. Alas tindakan TERGUGAT mengeluarkan Obyek Sengketa adalah
ne
ng
do
a. Pasal 18 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 12 ayat 1 PerMen No. 36 Tahun 2018:
si
“Susunan keanggotaan komisioner LMKN Pencipta dan LMKN
Pemilik Hak Terkait terdiri atas:
ne
ng
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota; dan;
2. Anggota;
Pasal 12 ayat 3 PerMen No. 36 Tahun 2018:
do
gu “Masa jabatan pengganti anggota komisioner yang diusulkan
kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya untuk
jangka waktu sisa masa jabatan”;
In
A
Pasal 14 ayat 4 PerMen No. 36 Tahun 2018:
“Masa jabatan pengganti anggota komisioner yang diusulkan
ah
lik
kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya untuk
jangka waktu sisa masa jabatan”;
d. Pasal 13 ayat 1 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
am
ub
RI No. 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
dan/atau Musik (“PerMen No. 9 Tahun 2022”):
ep
k
si
agamanya di hadapan Menteri”;
Obyek Sengketa bersifat Konkrit, Individual, Final dan sudah menimbulkan
ne
ng
akibat hukum;
11. Obyek Sengketa bersifat Konkrit karena dengan sangat konkrit telah
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024, termasuk nama-nama
si
PARA PENGGUGAT;
13. Obyek Sengketa bersifat final karena telah berakibat hukum secara
ne
ng
nyata yaitu sejumlah orang telah dilantik sebagai Komisioner LMKN
2022-2025 dan Obyek Sengketa telah membawa akibat hukum pula
do
gu yaitu pemberhentian Komisioner LMKN 2019-2024 termasuk nama-
nama PARA PENGGUGAT;
In
14. Dengan demikian jelas bahwa PTUN Jakarta adalah pengadilan yang
A
berwenang untuk memeriksa Gugatan a quo karena tempat kedudukan
TERGUGAT adalah di dalam wilayah hukum PTUN Jakarta; dan Obyek
ah
lik
Sengketa adalah termasuk Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
sesuai dengan hukum administrasi;
am
ub
15. Oleh karena itu sudah selayaknya jika Majelis Hakim yang terhormat
menerima Gugatan a quo, memeriksanya dan menyatakan Obyek
ep
Sengketa dibatalkan atau dinyatakan tidak sah;
k
ah
si
OBYEK SENGKETA;
ne
ng
do
gu
LMKN 2019-2024”);
lik
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR M.HH-01.KI.01.08 TAHUN 2019
TENTANG
m
ub
PENETAPAN KOMISIONER
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF NASIONAL PENCIPTA DAN
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF NASIONAL HAK TERKAIT
ka
……..
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MEMUTUSKAN
R
Menetapka KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
si
n MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN
ne
ng
KOLEKTIF NASIONAL HAK PENCIPTA DAN
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF DI BIDANG
LAGU DAN/ATAU MUSIK
do
gu KESATU Menetapkan Susunan Keanggotaan Komisioner
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN)
Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
In
A
(LMKN) Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik,
dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Brigjen. Pol (P) Yurod Saleh, S.H.,
ah
MH.
lik
Wakil : Direktur Hak Cipta dan Desain
Ketua Industri
Anggota A Bidang Hubungan Antar Lembaga
am
ub
. dan Hubungan Masyarakat
1. James F. Sundah; (Pencipta)
2. Rapin Mudiardjo
Kawiradji, S.H., (Hak
ep
k
(PENGGUGAT III)
R
si
B Bidang Hukum dan
. Litigasi
1. Marulam Juniasi (Pencipta)
ne
ng
Hutauruk, S.H.
(PENGGUGAT I) (Hak
2. Rien Uthami Dewi, Terkait)
do
S.H.
gu
(PENGGUGAT II)
C Bidang Teknologi
. Informasi dan
In
A
Database Musik
KELIMA Masa Jabatan Komisioner LMKN Pencipta dan LMKN
Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Music ditetapkan
ah
ub
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR M.HH-02.KI.01.04.01 TAHUN 2022
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TENTANG
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
si
NASIONAL PENCIPTA DAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN
KOLEKTIF NASIONAL PEMILIK HAK TERKAIT
ne
DI BIDANG LAGU DAN/ATAU MUSIK
ng
……..
KEENAM : Melaksanakan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
do
Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022 tentang
gu Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
dan/atau Musik, untuk mencabut Keputusan Menteri
In
A
Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
ah
lik
dan/atau Musik;
ub
Kolektif Nasional Pencipta dan Komisioner Lembaga
Manajemen Kolektif Pemilik Hak Terkait di Bidang
Lagu dan/atau Musik berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
k
si
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu
dan/atau musik berdasarkan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022
ne
ng
do
gu
lik
ub
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Penjelasan resmi Pasal 53 ayat 1 menyatakan:
si
“…Selanjutnya hanya orang atau badan hukum perdata yang
kepentingannya terkena oleh akibat hukum Keputusan Tata Usaha
ne
ng
Negara yang dikeluarkan dan karenanya yang bersangkutan merasa
dirugikan dibolehkan menggugat Keputusan Tata Usaha Negara….”;
do
gu 5. Doktrin Ahli Hukum Administrasi Prof. Philipus M. Hadjon, S.H., dkk
dalam buku yang berjudul Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,
In
Gadjah Mada University Press, cetakan kesepuluh, Maret 2008, h. 324:
A
“Berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat 1 yang dapat bertindak sebagai
ah
lik
penggugat adalah:
- Orang atau badan hukum perdata;
- Yang kepentingannya dirugikan oleh suatu KTUN;
am
ub
Dengan demikian harus ada hubungan kausal antara KTUN dengan
kerugian/kepentingan;
ep
k
si
LMKN 2019-2024 yang oleh Obyek Sengketa keputusan tersebut
dicabut dan memberhentikan komisioner-komisioner yang namanya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
PENGGUGAT II, dan PENGGUGAT III adalah pihak yang memiliki alas
hak yang sah untuk mengajukan Gugatan a quo;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
III. GUGATAN A QUO DIAJUKAN MASIH DALAM TENGGANG WAKTU DAN
si
PARA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN UPAYA ADMINISTRATIF
ne
ng
Juni 2022, yaitu pada Acara Pelantikan Calon Komisioner Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Hak Terkait tahun Periode
do
gu 2022-2025, tanpa dihadiri oleh PARA PENGGUGAT;
In
A
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh
hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan
ah
lik
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”;
ub
pemberitaan media online pada tanggal 22 Juni 2022;
si
masih dalam tenggang waktu yang diperkenankan oleh ketentuan
perundang-undangan Indonesia;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Bahwa 21 hari kerja sejak Obyek Sengketa dimumumkan pada tanggal
si
20 Juni 2022 adalah jatuh pada tanggal 18 Juli 2022, sehingga PARA
PENGGUGAT pada tanggal 18 Juli 2022 telah menyampaikan
ne
ng
Keberatan kepada TERGUGAT dan Keberatan tersebut telah diterima
dengan baik oleh TERGUGAT pada tanggal 18 Juli 2022;
do
gu 8. Bahwa salah satu petitum di dalam Keberatan PARA PENGGUGAT
yaitu meminta TERGUGAT menyatakan Obyek Sengketa adalah
keputusan yang tidak sah dan selayaknya untuk dicabut;
In
A
“Menyatakan tidak sah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI No. M.HH-02.KI.-01.04.01 Tahun 2022 tentang Penetapan
ah
lik
Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang
am
ub
Lagu dan/atau Musik”;
9. Pasal 77 ayat (4), dan (5) UU Administrasi Pemerintahan menyatakan
ep
pemerintah wajib menyelesaikan keberatan paling lama 10 hari kerja
k
si
“(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan keberatan
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja”;
ne
ng
do
gu
ub
DIANGGAP DIKABULKAN;
ka
11. Berdasarkan uraian di atas maka sejak tanggal 2 Agustus 2022 Obyek
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menggajukan Gugatan a quo kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
si
Jakarta. PARA PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim yang
terhormat agar tanpa pemeriksaan lebih lanjut dan demi prinsip
ne
ng
peradilan yang singkat dengan biaya ringan dapat segera memutuskan
bahwa Obyek Sengketa adalah Keputusan yang tidak sah dan harus
do
gu dicabut;
IV. LATAR BELAKANG DAN ALASAN GUGATAN;
1. LMKN atau Lembaga Manajemen Kolektif Nasional adalah suatu
In
A
lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah, yang Komisionernya diangkat
oleh TERGUGAT sejak tahun 2016 yang menerima kewenangan dari
ah
lik
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk membuat regulasi di
bidang Hak Cipta Lagu dan/atau Musik yaitu royalty pemutaran music di
am
ub
tempat public yang di dunia internasional disebut sebagai Public
Performance dan yang di Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta disebut sebagai ‘layanan publik bersifat komersial’;
ep
k
si
public performance yaitu setiap penggunaan musik yaitu yang berada di
sebelah kanan gambar speaker.
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rekaman (Fonogram) dan Artis Pelaku Pertunjukan sebagaimana alur
si
di bawah ini:
ne
ng
Pemilik
User LMKN LMK
Hak
do
gu 4. Beda dengan LMKN yang dibentuk oleh Pemerintah, LMK adalah suatu
badan privat, suatu perkumpulan yang memiliki anggota-anggota
In
A
sebagai pemilik Hak Cipta. LMK memiliki perjanjian-perjanjian
kerjasama dengan Pemilik Hak;
ah
lik
5. 10 orang Komisioner LMKN diangkat pertama kali pada tahun 2016-
2018 yaitu:
am
ub
LMKN Hak Pencipta LMKN Hak Terkait (Hak Producer
Rekaman + Hak Artis Pelaku
Pertunjukan
1. Rhoma Irama 1. Raden Muhamad Samsudin
ep
k
si
(James F. Sundah) -
Pencipta lagu 'Lilin-lilin
Kecil’
ne
ng
do
Drs., S.H., M.H. Ph.D
gu
lik
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
S.H.
R
Ikke Nurjanah Mohammad Aliamsyah, S.Sos.,
si
S.H., M.H.
Adib Hidayat Justisiari P Kusumah
ne
ng
Dr. Dra. Erni Widhyastari, Apt., Ardhi Baskoro
M.Si
Dr. Teddy Anggoro, S.H., M.H., Daulat P. Silitonga, S.H., M.Hum
Ari Juliano Gema Adie MS
do
gu (Vide: https://www.dgip.go.id/artikel/detail-artikel/ditjen-kekayaan-
intelektual-bersama-lmkn-akan-seleksi-calon-komisioner?
In
kategori=Berita%20Resmi%20Desain%20Industri)
A
7. Proses Seleksi Calon Komisioner LMKN 2019-2024 di atas adalah
ah
lik
cukup ketat dengan menerapkan setiap calon untuk:
a. mengajukan Permohonan Lamaran sebagai Calon Komisioner
am
ub
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dengan tulisan
tangan sendiri kepada TERGUGAT;
ep
b. Menyusun suatu tulisan mengenai Hak Cipta Musik;
k
Seleksi;
R
si
d. Bersedia membuat Surat Pernyataan yang ditandatangani di atas
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(ii) Menyimpan semua informasi yang dianggap rahasia dan bukan
si
informasi publik hanya di dalam LMKN; dan;
(iii) Melakukan komunikasi keluar LMKN baik lisan maupun tulisan
ne
ng
dengan mekanisme sesuai dengan hukum, santun beretika
serta baik demi tujuan bersama bangsa dan Negara Indonesia;
do
gu 8. Bahwa dari 45 orang yang telah mendaftarkan diri sebagai calon
Komisioner LMKN, telah diseleksi menjadi 32 orang untuk lolos dan
memasuki tahapan wawancara termasuk didalamnya adalah
In
A
PENGGUGAT I, PENGGUGAT II, dan PENGGUGAT III (Vide:
https://dgip.go.id/artikel/detail-artikel/32-calon-komisioner-lembaga-
ah
lik
manjamen-komisioner-nasional-ikuti-tahap-wawancara?kategori=Berita
%20Resmi%20Desain%20Industri);
am
ub
9. Kementerian Hukum dan HAM tidak sembarangan menyeleksi calon
Komisioner LMKN 2019-2024. Hanya calon yang memiliki totalitas
ep
untuk mengembangkan penarikan royali saja yang akan dipilih,
k
MH., selaku salah satu anggota Panitia Seleksi dan juga sebagai
R
si
Kepala Sub Direktorat Pelayanan Hukum, Direktorat Hak Cipta dan
Desain Industri dari TERGUGAT (https://dgip.go.id/artikel/detail-
ne
ng
artikel/32-calon-komisioner-lembaga-manjamen-komisioner-nasional-
ikuti-tahap-wawancara?kategori=Berita%20Resmi%20Desain
do
gu
%20Industri);
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Selanjutnya PARA PENGGUGAT dinyatakan lolos dari seluruh proses
si
di atas sehingga pada tanggal 28 Januari 2019, TERGUGAT telah
menandatangani SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024
ne
ng
dengan susunan Komisioner LMKN sebagaimana di bawah ini:
MEMUTUSKAN
do
gu Menetapka
n
: KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN
TENTANG
In
A
MANAJEMEN KOLEKTIF NASIONAL HAK TERKAIT DI
BIDANG LAGU DAN/ATAU MUSIK
KESATU : Menetapkan Susunan Keangggotaan Komisioner
ah
lik
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN)
Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
(LMKN) Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik
dengan susunan sebagai berikut:
am
ub
Ketua : Brigjen Pol. (P) Yurod
Saleh, S.H., MH.
Wakil : Direktur Hak Cipta dan
ep
Ketua Desain Industri
k
Masyarakat
R
si
1. Ir. James Freddy (Pencipta)
Sundah
2. Rapin Mudiardjo (Hak
ne
ng
do
gu
lik
II)
C Bidang Teknologi
Informasi dan Database
Musik
m
ub
Terkait)
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Adi Adrian (Pencipta)
2. Yessi Kurniawan, S.T. (Hak
si
Terkait)
ne
ng
dilantiknya PARA PENGGUGAT sebagai Komisioner LMKN periode 28
Januari 2019 hingga 7 Januari 2024 (Vide: Video Publikasi TERGUGAT
do
gu ketika Melantik PARA PENGGUGAT);
12. SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 telah memberikan hak
In
A
kepada PARA PENGGUGAT untuk menerima penghasilan dan/atau
fasilitas-fasilitas lainnya yang sumbernya berasal dari dana operasional
ah
lik
LMKN-LMK sebagaimana telah ditentukan oleh ketentuan perundang-
undangan termasuk akan tetapi tidak terbatas pada Bagian KEEMPAT
SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 jo. Pasal 18 Permen
am
ub
No. 36 Tahun 2018 jo. Pasal 91 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta:
ep
k
si
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik tersebut
dibebankan pada anggaran yang berasal dari Royalti
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
13. Perolehan royalty di LMKN ini tidak mudah dicapai. Dibutuhkan effort
si
yang keras untuk mengedukasi masyarakat pengusaha, belum lagi
biaya operasional LMKN adalah diambil dari sekian persen royalty yang
ne
ng
berhasil dikumpulkan sebagaimana disebutkan di atas. Jadi bukan dari
dana pemerintah, bukan pula dari APBN maupun APBD;
do
gu 14. Namun demikian seiring berjalannya waktu dengan upaya keras dan
meningkatkan profesionalisme, perolehan royalty tersebut grafiknya
semakin naik pada saat PARA PENGGUGAT menjabat sebagai
In
A
Komisioner LMKN, sebagaimana digambarkan di bawah ini:
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
15. Paling tidak catatan prestasi PARA PENGGUGAT pada saat menjabat
do
sebagai Komisioner LMKN 2019-2024 adalah sebagaimana dibawah
gu
ini:
lik
sembilan ratus delapan ribu lima ratus sembilan puluh lima rupiah).
Pengumpulan royalty ini juga telah membayar pajak kepada negara
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membutuhkan upaya yang sangat keras, konsisten serta persisten
si
agar dapat dipercaya oleh public;
ne
ng
dengan total Rp 76.239.143.277,- yaitu Distribusi kepada LMK
Pencipta: Rp54.678.398.587,-; dan Distribusi kepada LMK Pelaku
do
gu Pertunjukan : Rp 10.848.221.732,- serta Distribusi kepada Produser
Rekaman: Rp10.712.522.958,-;
In
c. Membuat ID Barcode petugas lapangan, sehingga penarikan
A
royalty dilakukan oleh petugas resmi yang disertai dengan ID Tanda
Pengenal yang sah dengan Barcode ID. Dengan melakukan scan
ah
lik
terhadap Barcode ID tersebut, user Musik seperti restaurant,
karaoke dan lain-lain akan langsung terhubung dengan official
am
ub
Website LMKN dan langsung mengetahui bahwa petugas tersebut
adalah petugas resmi LMKN atau tidak;
ep
d. Meningkatkan fungsi official Website LMKN sehingga dapat
k
R
seperti pengusaha restaurant, karaoke dan lain-lain sehingga dapat
si
mengurus lisensi dan membayar royalty secara online, mengurangi
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h. PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II Menyusun Rancangan
si
Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Ijin Operasional LMK agar
dapat disahkan oleh TERGUGAT. Rancangan tersebut telah
ne
ng
diserahkan kepada kepada Dirjen KI di bawah koordinasi
TERGUGAT sebagai materi pembahasan yang dapat dibahas di
do
gu Internal DJKI sebelum ditetapkan di dalam Surat Keputusan
TERGUGAT;
In
A
mengambil Skripsi, Tesis, Disertasi tentang Hak Cipta Musik dan
Lagu, juga instansi pemerintah seperti beberapa Dinas Pariwisata
ah
lik
Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan lain-lain;
ub
Hukum dan Litigasi juga turun tangan menangani
permasalahan/kendala hukum yaitu antara lain:
ep
(i) LMK KCI telah menerima pembayaran royalti tanpa mengikuti
k
R
LMKN bukan kepada LMK KCI, oleh karena itu LMKN
si
memberikan rekomendasi kepada TERGUGAT agar dapat
ne
ng
do
(ii) memberikan pembekalan kepada Polisi khususnya Penyidik
gu
Krimsus mengenai apa itu Hak Cipta Musik dan Lagu, Royalti
Musik dan Lagu Public Performance Right sehingga Kepolisian
In
A
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bahwa demi kepastian hukum tentang ketentuan mana yang berlaku,
si
maka tindakan pencabutan harus tegas menyebutkan perundang-
undangan mana yang dicabut, dan mencabut sebagian atau mencabut
ne
ng
seluruhnya:
“143. Jika materi muatan dalam Peraturan Perundang-undangan yang
baru menyebabkan perubahan atau penggantian seluruh atau
do
gu sebagian materi muatan dalam Peraturan Perundang-undangan
yang lama, dalam Peraturan Perundang-undangan yang baru
harus secara tegas diatur mengenai pencabutan seluruh atau
In
sebagian materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang
A
lama”
144. Rumusan pencabutan Peraturan Perundang-undangan diawali
dengan frasa Pada saat….(jenis Peraturan Perundang-
ah
lik
undangan) ini mulai berlaku, kecuali untuk pencabutan yang
dilakukan dengan Peraturan Perundang-undangan pencabutan
tersendiri;
am
ub
145. Demi kepastian hukum, pencabutan Peraturan Perundang-
undangan tidak dirumuskan secara umum tetapi menyebutkan
dengan tegas Peraturan Perundang-undangan yang dicabut.”
17. Dari ketentuan di atas dapat dipahami bahwa demi kepastian hukum,
ep
k
si
DINYATAKAN DICABUT DAN TIDAK BERLAKU SAJA, selebihnya
yang tidak dinyatakan dicabut dan tidak dinyatakan berlaku harus
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
“Pada saat Peraturan Menteri ini (PerMen No. 20 Tahun 2021) mulai
berlaku, ketentuan Pasal 10 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 18
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun
2018 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional
si
serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1786), dicabut dan dinyatakan tidak
ne
berlaku.”
ng
19. Selanjutnya Ketentuan Penutup Pasal 46 (Ketentuan Penutup) PerMen
No. 9 Tahun 2022 yang dengan tegas telah mencabut dan/atau
do
gu menyatakan PerMen No. 20 Tahun 2021 tidak berlaku lagi, demi
kepastian hukum sesuai dengan Lampiran UU Administrasi
In
Pemerintahan di atas, maka wajib dipahami bahwa PerMen No. 20
A
Tahun 2021 dinyatakan dicabut secara keseluruhan dan secara
keseluruhan ketentuan di dalamnya menjadi tidak berlaku lagi termasuk
ah
lik
ketentuan pencabutan atas Pasal 10 – Pasal 15 dan Pasal 18 PerMen
No. 36 Tahun 2018. Artinya, sejak diberlakukannya Ketentuan Penutup
am
ub
PerMen No. 9 Tahun 2022, maka keseluruhan dari PerMen No. 36
Tahun 2018 menjadi hidup Kembali;
ep
“Pada saat Peraturan Menteri ini (PerMen No. 9 Tahun 2022) mulai
k
si
Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
ne
dan/atau Musik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
ng
do
gu
LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait sesuai dengan PerMen
No. 9 Tahun 2022 dimana Susunan Keanggotaan Komisioner LMKN
ah
ub
LMK:
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Komisioner LMKN 2019-2024), wajib menyesuaikan dengan Peraturan
Menteri ini (PerMen No. 9 Tahun 2022) paling lambat 30 (tiga puluh)
si
Hari terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai diundangkan;”
21. Perlu kami sampaikan tentu kewenangan mengangkat Komisioner
ne
ng
LMKN dan mengubah-ubah susunan Komisioner LMKN secara hukum
bukanlah kewenangan Komisioner LMKN 2019-2024 atau bukan
do
gu kewenangan PARA PENGGUGAT. Namun sebagai komisioner yang
taat hukum PARA PENGGUGAT melaksanakan kewajiban penyesuaian
susunan keanggotaan Komisioner LMKN ini;
In
A
22. Memang Indikasi pemberhentian PARA PENGGUGAT sebagai
Komisioner LMKN 2019-2024 secara sewenang-wenang tersebut
ah
lik
sudah tampak sejak tanggal 25 April 2022 yaitu saat TERGUGAT
mengundangkan PerMen No. 9 Tahun 2022 tanggal 25 April 2022 yang
am
ub
mewajibkan PARA PENGGUGAT untuk memberikan laporan
pertanggungjawaban padahal masa kerja PARA PENGGUGAT belum
berakhir, dan bukan pula akhir tahun untuk menyampaikan laporan
ep
k
si
b. ….;
c. Laporan pertanggungjawaban dari LMKN Pencipta dan LMKN
ne
ng
do
gu
lik
ub
surat tersebut:
“Bahwa hukum yang berlaku selain PerMen No. 9 Tahun 2022 adalah
ka
Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 36 Tahun 2018 tentang Tata
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lembaga Manajemen Kolektif (“PerMen No. 36 Tahun 2018”) dan Surat
si
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.HH-01.KI.01.08 Tahun
2019 ttg Penetapan Komisioner LMKN Pencipta dan LMKN Hak Terkait
ne
ng
di Bidang Lagu dan/atau Musik (“KepMen Susunan Komisioner LMKN
periode 2019-2024”) yang juga secara hukum masih berlaku;
do
gu Dengan demikian secara hukum setiap penyesuaian yang kami
lakukan terhadap PerMen No. 9 Tahun 2022 tentu wajib kami lakukan
dengan tidak boleh melanggar ketentuan hukum yang lain dalam hal ini
In
A
PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau KepMen Susunan Komisioner
LMKN periode 2019-2024. Oleh karena itu susunan Keanggotaan
ah
lik
LMKN Pencipta dan LMKN Hak Terkait yang diangkat sebelum
diberlakukannya PerMen No. 9 Tahun 2022 yang telah sesuai dengan
am
ub
hukum …;
24. PARA PENGGUGAT secara hukum TIDAK DAPAT melakukan
penyesuaian Susunan Komisioner dengan cara mengganti komisioner
ep
k
diluar hasil Panitia Seleksi, karena itu akan melanggar PerMen No. 36
ah
si
2024. PARA PENGGUGAT hanya dapat melakukan penyesuaian
dengan cara mengusulkan komisioner yang tadinya di dalam SK
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ketua) CIP., CPL Wakil
R
Ketua)
si
2. Marulam J. Anggota 2. Rien Uthami Dewi, Anggota
Hutauruk, S.H.
ne
ng
S.H.
3. Adi Adrian Anggota 3. Yessi Kurniawan, Anggota
S.T.
do
gu 4. Ir. James
Freddy
Anggota 4. Kosong dan akan
diusulkan
Anggota
In
A
Kom telah
mengundurkan diri)
5. Brigjen. Pol Anggota 5. Direktur Hak Cipta Anggota
ah
lik
(P) Yurod Desain Industri,
Saleh, S.H., atau Pejabat atau
MH orang lain yang
am
ub
ditunjuk oleh
Menteri Hukum dan
HAM
25. Kami perlu pula menyampaikan bahwa terhadap terbitnya PerMen
ep
k
si
PARA PENGGUGAT untuk membuat laporan pertanggung jawaban
sebelum akhir tahun 2022, TERGUGAT tidak pernah
ne
ng
do
PENGGUGAT sebagai pihak yang akan menderita kerugian sebagai
gu
lik
ub
yang tidak sesuai dengan fakta yaitu bahwa TERGUGAT telah meminta
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT TIDAK PERNAH DIAJAK BICARA, BAHKAN TIDAK
si
PERNAH DIUNDANG!:
“Sementara itu, Direktur Perancangan Peraturan Perundang-undangan
ne
ng
Cahyani Suryandari menggarisbawahi bahwa pertemuan ini merupakan
upaya pemerintah sebagai pembuat regulasi untuk meminta partisipasi
do
gu seluruh pemegang kepentingan terkait substansi Permenkumham yang
sedang disusun.”;
28. Demikian pula dengan narahubung Ibu Irma Mariana di dalam Siaran
In
A
Pers tanggal 21 Januari 2022 sengaja menyebarkan informasi yang
tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya kepada masyarakat
ah
lik
dengan menyatakan bahwa pertemuan tanggal 21 Januari 2022 telah
dihadiri oleh Komisioner LMKN padahal PARA PENGGUGAT TIDAK
am
ub
PERNAH HADIR DI ACARA ITU, PARA PENGGUGAT TIDAK PERNAH
DIUNDANG DI ACARA ITU;
ep
“Sebagai Informasi, LMK yang hadir antara lain PAPPRI, PROINTIM,
k
RAI, PRISINDO, ARDI, WAMI, KCI, SELMI. Selain itu, hadir pula
ah
si
Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
ne
ng
do
Irma Mariana: +62 812-8210-8855”;
gu
29. Bahkan Ibu Irma Mariana sebagai narahubung Siaran Pers tersebut
melalui WhatsApplication Call dengan PENGGUGAT I
In
A
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengharmonisasian peraturan telah mengikut sertakan LMKN padahal
si
PARA PENGGUGAT TIDAK PERNAH DIUNDANG!:
“Proses pengharmonisasian, pemantapan dan pembulatan konsepsi
ne
ng
Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ini telah
mengikutsertakan wakil dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional,
do
gu ….;
31. Kembali pada kewajiban penyesuaian Susunan Keanggotaan LMKN di
atas yang telah dilaksanakan oleh PARA PENGGUGAT dengan baik.
In
A
Akan tetapi ternyata tidak membuahkan tanggapan apa-apa dari
TERGUGAT. Malah yang terjadi adalah pada tanggal 14 Juni 2022
ah
lik
PARA PENGGUGAT menerima undangan dari TERGUGAT melalui Plt
Dirjen Kekayaan Intelektual agar hadir pada hari Senin, 20 Juni 2022
am
ub
untuk menghadiri pembacaan Obyek Sengketa yang ternyata
dikemudian hari diketahui memberhentikan PARA PENGGUGAT dan
melantik calon Komisioner LMKN periode 2022-2025 di tengah-tengah
ep
k
LMKN 2019-2024;
R
si
32. Terhadap Undangan TERGUGAT di atas, PARA PENGGUGAT melalui
Surat LMKN No. 041/LMKN-Internal/VI-2022 tertanggal 15 Juni 2022
ne
ng
do
gu
“Oleh karena itu demi kepastian hukum agar tidak ada pihak-pihak
lik
yang dirugikan lebih jauh, kami mohon agar Bapak selaku Pengawas
LMKN berdasarkan PerMen No. 36 Tahun 2018 untuk dapat
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
33. Bahwa PARA PENGGUGAT tidak dapat menghadiri undangan tanggal
si
20 Juni 2022 tersebut karena memang sedang ada jadwal yang tidak
dapat ditinggalkan. Namun demikian PARA PENGGUGAT dari media
ne
ng
masa mengenai Obyek Sengketa yang telah memberhentikan PARA
PENGGUGAT dan ternyata diketahui pula bahwa Obyek Sengketa
do
gu telah ditanda tangani oleh TERGUGAT pada tanggal 3 Juni 2022, yaitu
pada rentang waktu dimana PARA PENGGUGAT menurut Pasal 45 b
PerMen No. 9 Tahun 2022 masih diberikan kesempatan untuk
In
A
melakukan penyesuaian susunan Komisioner LMKN 2019-2024.
Artinya, ada atau tidaknya hasil penyesuaian yang dilakukan oleh PARA
ah
lik
PENGGUGAT, sebenarnya TERGUGAT memang telah jauh-jauh hari
bermaksud akan memberhentikan PARA TERGUGAT tetapi sulit untuk
am
ub
mencari alasan yang sesuai dengan hukum;
34. Bahwa TIDAK ADA satu alasan hukum di dalam Pasal 14 ayat (1)
PerMen No. 36 Tahun 2018 dan Pasal 16 PerMen No. 9 Tahun 2022
ep
k
PARA PENGGUGAT:
R
si
Pasal 14 (1) PerMen Pasal 16 PerMen
No. 36 Tahun 2018 No. 9 Tahun 2022
ne
ng
Keanggotaan Keanggotaan
komisioner Komisioner LMKN
do
diberhentikan tetap berakhir, dalam hal
gu
lik
DUNIA
b. Mengundurkan PENGGUGAT I, 2. Mengundurkan diri
diri atas PENGGUGAT II atas permintaan
permintaan sendiri DAN PENGGUGAT sendiri;
m
ub
DIRI
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Indonesia III BERTEMPAT Indonesia;
R
TINGGAL DI
si
INDONESIA
b. Diberhentikan
ne
ng
karena:
d. Tidak PENGGUGAT I, 1. Sakit jasmani
melaksanakan PENGGUGAT II, dan/atau rohani
tugas dan PENGGUGAT III terus menerus
do
gu fungsinya secara
terus menerus
selalu dapat
melaksanakan
selama 3 (tiga)
bulan yang
selama 3 (tiga) tugas dan dibuktikan dengan
In
bulan; fungsinya sebagai surat keterangan
A
komisioner LMKN dokter;
karena memang
telah berjanji untuk
ah
lik
bekerja sepenuh
waktu di LMKN
PENGGUGAT I, 2. Tidak mampu
am
ub
PENGGUGAT II, menjalankan
PENGGUGAT III tugasnya;
sangat mampu
menjalankan
ep
k
tugasnya dan
terbukti telah lulus
ah
si
Panitia Seleksi.
PENGGUGAT I, 3. Melakukan
ne
ng
do
gu
perbuatan tercela
e. Dijatuhi hukuman PENGGUGAT I, 4. Dijatuhi hukuman
disiplin tingkat PENGGUGAT II, disiplin tingkat
In
berat PENGGUGAT III berat;
A
lik
pendisiplinan
tingkat berat,
bahkan TIDAK
m
ub
PERNAH dijatuhi
hukuman disiplin
tingkat berat
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berdasarkan PENGGUGAT III
R
putusan TIDAK PERNAH
si
pengadilan yang dipidana.
telah memperoleh
ne
ng
kekuatan hukum
tetap.
6. Masa jabatan
Masa Jabatan Komisioner LMKN
do
gu PENGGUGAT I,
PENGGUGAT II,
berakhir.
PENGGUGAT III
In
selaku Komisioner,
A
BELUM
BERAKHIR hingga
7 Januari 2024
ah
lik
PARA PENGGUGAT telah melakukan upaya Keberatan;
am
ub
35. PARA PENGGUGAT pada tanggal 18 Juli 2022 telah mengirimkan
upaya Keberatan atas Obyek Sengketa kepada TERGUGAT sesuai
ep
dengan UU Administrasi Pemerintahan. Akan tetapi lewat 10 hari kerja
k
R
merespon/tidak menanggapi upaya Keberatan PARA PENGGUGAT
si
tersebut;
ne
ng
do
gu
waktu yang ditentukan. Dan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja
setelah lewat batas waktu menanggapi Keberatan, TERGUGAT wajib
In
A
lik
ketika dimintai konfirmasi atas Obyek Sengketa. Oleh karena itu, PARA
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT mengajukan Gugatan a quo karena kesewenang-
si
wenangan TERGUGAT ini harus dihentikan;
V.A. TERGUGAT DAN/ATAU OBYEK SENGKETA MELANGGAR KETENTUAN
ne
ng
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU;
1. Bahwa Pasal 52 ayat 1 dan 2 UU Administrasi Pemerintahan
do
gu menyatakan syarat sahnya suatu keputusan adalah dibuat sesuai
prosedur dan substansi yang sesuai dengan obyek keputusan:
In
“(1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:
A
a. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
b. Dibuat sesuai prosedur; dan;
ah
lik
c. Substansi yang sesuai dengan objek Keputusan;
(2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
am
ub
didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AUPB”;
ep
TERGUGAT Melanggar Pasal 46 ayat (1) UU Adminsitrasi Pemerintahan -
k
R
PARA PENGGUGAT;
si
2. Pasal 46 ayat (1) UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan Pejabat
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Padahal apabila PARA PENGGUGAT diundang sosialisasi, maka
si
PARA PENGGUGAT akan dapat memberikan pertimbangan hukum
yang tepat bahwa dasar hukum Obyek Sengketa sebenarnya telah
ne
ng
melanggar PerMen No. 36 Tahun 2018;
TERGUGAT Melanggar Pasal 46 ayat (1) UU Adminsitrasi Pemerintahan –
do
gu Karena mengeluarkan keputusan yang menimbulkan kerugian faktual bagi
PARA PENGGUGAT;
4. Penjelasan Resmi Pasal 46 ayat (1) UU Administrasi Pemerintahan
In
A
menyatakan yang diartikan sebagai pembebanan bagi Warga
Masyarakat adalah sesuatu ‘yang dapat menimbulkan kerugian faktual
ah
lik
bagi Warga Masyarakat’:
“Yang dimaksud dengan ‘Keputusan yang dapat menimbulkan
am
ub
pembebanan bagi Warga Masyarakat’ adalah Keputusan yang dapat
menimbulkan kerugian faktual bagi Warga Masyarakat”;
ep
5. Akibat dari penerbitan Obyek Sengketa yang telah memberhentikan
k
si
a. Rusaknya reputasi PARA PENGGUGAT karena pemberhentian
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Dalam hal Keputusan menimbulkan pembebanan bagi Warga
si
Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1), maka
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib memberitahukan kepada
ne
ng
pihak yang bersangkutan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan,
do
gu kecuali diatur lain dalam ketentuan perundang-undangan.”
7. Sebagaimana telah dinyatakan di atas bahwa Obyek Sengketa telah
menimbulkan kerugian faktual terhadap kehidupan PARA
In
A
PENGGUGAT. Terhadap suatu keputusan yang akan menimbulkan
kerugian faktual di atas, Pasal 47 UU Administrasi Pemerintahan telah
ah
lik
mewajibkan TERGUGAT untuk setidak-tidaknya melakukan
pemberitahuan 10 (sepuluh hari) kerja sebelum menandatangani
am
ub
Obyek Sengketa pada tanggal 3 Juni 2022;
8. Bahwa dalam kurun waktu sejak tanggal 19 Mei 2022 hingga 3 Juni
2022 (10 hari kerja):
ep
k
si
(ii) TERGUGAT TIDAK PERNAH MENYAMPAIKAN ALASAN-
ALASAN PEMBERHENTIAN kepada PARA PENGGUGAT;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sengketa (ii) TERGUGAT tidak mensosialisasikan dasar hukum
si
kepada PARA PENGGUGAT sebagai pihak yang terkait dengan
Obyek Sengketa; (iii) TERGUGAT tidak menginformasikan dan tidak
ne
ng
melakukan upaya untuk menghindari kerugian faktual yang diderita
oleh PARA PENGGUGAT;
do
gu 11. TERGUGAT semakin giat mempertontonkan kesewenang-
wenangannya karena Pasal 49 ayat 1 telah mewajibkan TERGUGAT
untuk membuat suatu prosedur dan/atau tata cara melakukan
In
A
pemberhentian sebelum waktunya terhadap seorang Komisioner
LMKN akan tetapi TERGUGAT TIDAK PERNAH MEMBUAT
ah
lik
STANDAR PEMBERHENTIAN KOMISIONER TERSEBUT:
“Pejabat Pemerintahan sesuai dengan kewenangannya wajib
am
ub
menyusun dan melaksanakan pedoman umum standar operasional
prosedur pembuatan Keputusan”;
ep
12. Bahwa TERGUGAT tidak pernah membuat prosedur pemberhentian
k
si
ketika memberhentikan seorang Komisioner LMKN sebelum masa
kerjanya berakhir, padahal itu wajib baginya. Ketiadaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Dibuat sesuai prosedur; dan;
si
c. Substansi yang sesuai dengan objek Keputusan;
14. Substansi dari butir b dan c Obyek Sengketa adalah ‘perlunya
ne
ng
menetapkan Komisioner LMKN’ padahal saat ini TIDAK DIPERLUKAN
menetapkan Komisioner LMKN 2022-2025 KARENA KOMISIONER
do
gu LMKN PERIODE 2019-2024 MASIH ADA DAN MASIH AKTIF
BEKERJA:
In
Menimbang: a. Bahwa untuk…..
A
b. Bahwa untuk menjalankan Lembaga Manajemen
ah
lik
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait perlu
menetapkan Komisioner Lembaga Manajemen
am
ub
Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait;
ep
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai dimaksud
k
R
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
si
tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
TENTANG
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
si
NASIONAL PENCIPTA DAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
NASIONAL PEMILIK HAK TERKAIT DI BIDANG LAGU DAN/ATAU
ne
ng
MUSIK”
Substansi judul adalah tentang Penetapan Komisioner LMKN akan
do
gu tetapi isinya tentang pencabutan SK Pengangkatan Komisioner
LMKN 2019-2024:
In
A
KEENAM : Melaksanakan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022 tentang
ah
lik
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta
Lagu dan/atau Musik, untuk mencabut Keputusan
am
ub
Menteri Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019
tentang Penetapan Komisioner Lembaga
ep
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan
k
si
KETUJU :Memberhentikan Komisioner Lembaga Manajemen
H
Kolektif Nasional Pencipta dan Komisioner
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Bahwa Substansinya tentang ‘pengelolaan royalty Hak Cipta Lagu
si
dan/atau Musik di LMKN’ akan tetapi ternyata PerMen No. 36 Tahun
ne
2018 sebagai peraturan yang juga mengatur tentang ‘pengelolaan
ng
royalty Hak Cipta Lagu dan/atau Musik di LMKN tidak dijadikan dasar
mengingat di dalam Obyek Sengketa;
do
gu Mengingat 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
. Hak Cipta…
In
A
.. ….
4 Peraturan Menteri dan Hak Asasi Manusia
. Nomor 9 Tahun 2022 tentang Peraturan
ah
lik
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak
am
ub
Cipta Lagu dan /atau Musik (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 437)
17. Uraian di atas membuktikan antara substansi dan isi Obyek sengketa
ep
k
si
padahal sebenarnya BELUM PERLU menetapkan Komisioner
LMKN karena Komisioner LMKN 2019-2024 masih aktif bekerja;
ne
ng
do
gu
LMKN 2019-2024;
lik
ub
LMKN;
18. Dari uraian di atas telah membuktikan bahwa Obyek Sengketa adalah
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
itu PARA PENGGUGAT memohon agar Majelis Hakim yang terhormat
si
menyatakan Obyek Sengketa batal atau tidak sah;
ne
ng
karena TERGUGAT Tidak Memiliki Pertimbangan Yuridis, Sosiologis dan
Filosofis Memberhentikan Komisioner LMKN 2019-2024 Pada Saat Masih
do
gu Produktif;
In
A
“Setiap Keputusan harus diberi alasan pertimbangan yuridis,
sosiologis, dan filosofis yang menjadi dasar penetapan Keputusan”;
ah
lik
20. Tidak ada pertimbangan yuridis yang dapat dipergunakan untuk
menerbitkan Obyek Sengketa. Bahkan berdasarkan pertimbangan
am
ub
yuridis PerMen No. 36 Tahun 2018 dan PerMen No. 9 Tahun 2022
TIDAK ADA alasan hukum untuk memberhentikan PARA
PENGGUGAT. PARA PENGGUGAT belum meninggal, PARA
ep
k
si
PENGGUGAT tidak bertempat tinggal di luar Indonesia, dan PARA
PENGGUGAT tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Oleh karena
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TERGUGAT melanggar Pasal 55 ayat 2 UU Administrasi Pemerintahan-
si
karena Obyek Sengketa ‘miskin’ Penjelasan;
22. Pasal 55 ayat 2 UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan
ne
ng
TERGUGAT memberikan penjelasan yang terperinci di dalam Obyek
Sengketa:
do
gu “Pemberian alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
diperlukan jika Keputusan tersebut diikuti dengan penjelasan
terperinci”;
In
A
23. Obyek Sengketa tidak memberikan penjelasan yang terperinci
mengenai latar belakang keputusan Obyek Sengketa tersebut dibuat,
ah
lik
Obyek Sengketa juga tidak memberikan alasan-alasan dan/atau
pertimbangan mengenai penerbitan keputusan tersebut. Dengan
am
ub
demikian jelas bahwa TERGUGAT telah melanggar Pasal 55 ayat 2
UU Administrasi Pemerintahan karena tidak memberikan penjelasan
ep
yang terperinci mengenai latar belakang dan/atau alasan
k
si
penjelasan rinci mengenai hak-hak PARA PENGGUGAT yang hilang
termasuk akan tetapi tidak terbatas pada hak atas penghasilan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Keputusan tersebut;
(2) Keputusan dapat disampaikan kepada pihak yang terlibat
ka
lainnya”;
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
25. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah pihak yang diberhentikan oleh
si
Obyek Sengketa. Akan tetapi hingga Gugatan a quo ini didaftarkan di
PTUN Jakarta TERGUGAT belum pernah menyampaikan Obyek
ne
ng
Sengketa kepada PARA PENGGUGAT. PARA PENGGUGAT
mengetahui Obyek Sengketa dari pemberitaan di media online;
do
gu 26. TERGUGAT adalah seorang Menteri hukum dan HAM yang telah
bertindak sewenang-wenang, tidak menjalankan prinsip-prinsip hukum
prosedur bagi rakyat kecil, semaunya sendiri serta melanggar hak-hak
In
A
orang lain. Oleh karena itu sudah selayaknya apabila Majelis Hakim
yang terhormat menyatakan Obyek Sengketa adalah keputusan yang
ah
lik
batal atau tidak sah karena lahir dari kesewenang-wenangan;
Obyek Sengketa telah Melanggar Hukum Materiil di dalam Pasal 14 ayat
am
ub
(1) PerMen No. 36 Tahun 2018;
27. Pasal 14 ayat (1) PerMen No. 36 Tahun 2018 menetapkan bahwa
ep
TERGUGAT HANYA dapat memberhentikan Komisioner LMKN
k
R
“Keanggotaan komisioner diberhentikan tetap, apabilla:
si
a. Meninggal dunia;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melaksanakan tugas dan fungsinya, dan PARA PENGGUGAT tidak
si
pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, serta PARA
PENGGUGAT tidak pernah dipidana;
ne
ng
29. Hanya alasan-alasan di dalam Pasal 16 PerMen No. 9 Tahun 2022
yang dapat dijadikan alasan oleh TERGUGAT untuk memberhentikan
do
gu PARA PENGGUGAT sebelum masa kerjanya berakhir:
“Keanggotaan komisioner LMKN berakhir, dalam hal komisioner
LMKN:
In
A
a. Berhenti karena:
ah
1. Meninggal dunia;
lik
2. Mengundurkan diri;
am
ub
atau;
b. Diberhentikan karena:
ep
k
si
2. Tidak mampu menjalankan tugasnya;
3. Melakukan perbuatan tercela;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Obyek Sengketa Melanggar Pasal 12 ayat (4) PerMen No. 36 Tahun 2018
si
dan Melanggar Surat Keputusan Panitia Seleksi Calon Komisioner 2019-
2024;
ne
ng
31. Pasal 12 ayat (4) PerMen No. 36 Tahun 2018 mensyaratkan bahwa
pengangkatan Komisioner LMKN adalah melalui Panitia Seleksi:
do
gu “Masa jabatan komisioner paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat Kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan melalui panitia
seleksi yang ditetapkan oleh Menteri.”
In
A
32. Bahwa pengangkatan komisioner LMKN 2022-2025 di dalam Obyek
Sengketa adalah TIDAK MELALUI PANITIA SELEKSI. Pengangkatan
ah
lik
komisioner LMKN 2022-2025 adalah melanggar ketentuan di atas
sehingga Obyek Sengeta adalah keputusan yang tidak sah karena
am
ub
telah mengangkat komisioner LMKN 2022-2025 tanpa melalui Panitia
Seleksi;
ep
33. Lagipula pemberhentian Komisioner LMKN 2019-2024 yang
k
si
yang dibuat pada tahun 2018;
ne
ng
Obyek Sengketa Telah Melanggar Pasal 11 ayat (2) dan (3) PerMen No.
36 Tahun 2018;
do
34. Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) serta ayat (4) PerMen No. 36 Tahun
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Akademisi; dan/atau;
si
d. Ahli/pakar hukum di bidang hak cipta;
(4) Keanggotaan komisioner LMKN Pemilik Hak Terkait berjumlah
ne
ng
ganjil, paling banyak 5 (lima) orang yang dapat berasal dari unsur:
a. unsur pemerintah yang melakukan pengelolaan dan
do
gu pengawasan di bidang hak cipta dan Hak Terkait;
b. Pemilik Hak Terkait;
In
A
c. Akademisi; dan/atau;
d. Ahli/pakar hukum di bidang hak cipta;
ah
lik
35. Telah diketahui Komisioner LMKN 2022-2025 adalah komisioner yang
berasal dari perwakilan LMK-LMK sehingga BUKAN merupakan
am
ub
komisioner yang independen. Walaupun Pasal 11 ayat (2), ayat (3)
dan ayat (4) PerMen No. 36 Tahun 2018 tidak mengijinkan perwakilan
LMK untuk duduk menjadi komisioner LMKN akan tetapi ternyata
ep
k
si
Obyek Sengketa Melanggar Pasal 16 ayat b 3 PerMen No. 9 Tahun 2022
karena Memberhentikan PARA PENGGUGAT padahal PARA
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
LMKN;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
38. Berdasarkan uraian di atas telah jelas bahwa selain melanggar hukum
si
prosedural, Obyek Sengketa juga telah melanggar hukum materiil.
Dengan demikian telah nyata bahwa TERGUGAT telah bertindak
ne
ng
sewenang-wenang karena membuat keputusan dengan melanggar
hukum materiil maupun hukum prosedural. Oleh karena itu sudah
do
gu selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat menyatakan Obyek
Sengketa adalah Keputusan yang tidak sah atau batal;
V.B. Obyek Sengketa Melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik;
In
A
1. Obyek Sengketa telah melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan
yang Baik (Algemeine beginselen van behoorlijk bestuur) setidak-
ah
lik
tidaknya melanggar asas-asas yang disebutkan di bawah ini:
a. Asas Kepastian Hukum;
am
ub
b. Asas Kemanfaatan;
c. Asas Ketidakberpihakan;
ep
k
d. Asas Kecermatan;
ah
si
f. Asas Pelayanan yang baik;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melanggar ketentuan per undang-undangan yang berlaku
si
sebagaimana diuraikan di atas dan bahwa Obyek sengketa telah
melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang tersebut di bawah ini:
ne
ng
Melanggar UU Adm Melanggar PerMen Melanggar PerMen
Pemerintahan 36 Tahun 2008 No. 9 Tahun 2022
do
gu Pasal 52 ayat (1) Pasal 14 (1)-tidak Pasal 16 ayat (3) –
dan (2) karena tidak ada alasan memberhentikan
sesuai prosedur, pemberhentian yang PARA
In
A
substansi juga tidak dapat dipergunakan PENGGUGAT,
sesuai dengan di dalam Obyek padahal PARA
obyek putusan Sengketa PENGGUGAT tidak
ah
lik
melakukan
perbuatan tercela
Pasal 46 ayat (1): Pasal 12 ayat (4)
am
ub
menerbitkan Obyek bahwa komisioner
Sengketa tanpa LMKN 2022-2025
terlebih dahulu tanpa proses Panitia
sosialisasi Seleksi
ep
dan Obyek
k
Sengketa telah
ah
menimbulkan
R
kerugian faktual
si
Pasal 47, karena
tidak melakukan
ne
ng
pemberitahuan
Pasal 49 ayat (1),
karena tidak pernah
membuat SOP
do
gu
Pemberhentian
Komisioner LMKN
Pasal 55 ayat (1),
In
karena tidak
A
memberikan
pertimbangan
yuridis, sosiologis
ah
lik
dan filosofis
Pasal 55 ayat (1),
karena Obyek
m
ub
Sengketa 'miskin’
penjelasan
Pasal 61 ayat (2),
ka
menyampaikan
Obyek Sengketa
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada PARA
R
PENGGUGAT.
si
4. Obyek Sengketa melanggar kepatutan sebagaimana disebut di bawah
ne
ng
ini:
a. PARA PENGGUGAT adalah pihak yang terkena akibat dari
do
gu penerbitan Obyek Sengketa. Sudah sepatutnya TERGUGAT
melakukan sosialisasi kepada pihak yang terkena akibat
penerbitan Obyek Sengketa, akan tetapi TERGUGAT tidak
In
A
melakukan sosialisasi kepada PARA PENGGUGAT mengenai
pertimbangan hukum dari penerbitan Obyek Sengketa;
ah
lik
b. PARA PENGGUGAT adalah pihak yang dirugikan akibat dari
penerbitan Obyek Sengketa. Sepatutnya TERGUGAT
am
ub
menginformasikan segala sesuatunya kepada PARA
PENGGUGAT, akan tetapi TERGUGAT mengabaikannya;
ep
c. Obyek Sengketa diketahui merugikan sehingga PARA
k
si
tidak lagi dapat menerima fasilitas-fasilitas lainnya sebagai
komisioner LMKN. Akan tetapi TERGUGAT tidak pernah berupaya
ne
ng
do
gu
ub
menerbitkan keputusan;
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TERGUGAT perlu memberhentikan PARA PENGGUGAT sebelum
si
waktunya berhenti;
g. TERGUGAT sepatutnya menyampaikan Obyek Sengketa kepada
ne
ng
PARA PENGGUGAT. Akan tetapi TERGUGAT tidak pernah
menyampaikannya kepada PARA PENGGUGAT. TERGUGAT juga
do
gu sepatutnya merespon Surat Keberatan yang telah diajukan oleh
PARA PENGGUGAT, akan tetapi TERGUGAT tidak pernah
menanggapinya. TERGUGAT ketika dimintai konfirmasi mengenai
In
A
Obyek Sengketa bahkan mengabaikan Majelis Hakim yang
terhormat;
ah
lik
5. Obyek sengketa juga telah memporak porandakan keajegan di dalam
hukum bahwa suatu keputusan yang telah ditetapkan oleh Pejabat
am
ub
Pemerintahan selayaknya tidak dengan mudah diubah-ubah
semaunya sendiri tanpa landasan hukum yang jelas. Bahwa telah
diperjanjikan masa kerja PARA PENGGUGAT adalah sejak 2019
ep
k
si
jelas. Bagaimana kita dapat mempercayai suatu keputusan yang
diambil oleh penguasa tersebut akan dapat dijaga untuk tetap terus
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TERGUGAT tidak melakukan upaya apapun untuk menghindarkan
si
kerugian yang akan diderita oleh PARA PENGGUGAT. TERGUGAT
telah merusak nama baik serta integrity PARA PENGGUGAT di dalam
ne
ng
pemberhentian sebelum waktunya ini;
7. Pemberhentian tanpa alasan ini tidak memiliki landasan ketentuan
do
gu perundang-undangan yang jelas, jauh dari kepatutan, tidak ada
keajegan, sama sekali tidak ada adil karena menghalangi PARA
PENGGUGAT untuk menerima perlakuan yang seharusnya diterima
In
A
bahkan TERGUGAT telah melanggar hak asasi manusia. Oleh karena
itu sudah selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat
ah
lik
menyatakan Obyek Sengketa adalah keputusan yang tidak sah dan
harus dinyatakan batal;
am
ub
Obyek Sengketa Melanggar Asas Kemanfaatan;
8. Penjelasan resmi Pasal 10 ayat 1 b UU Administrasi Pemerintahan
ep
menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Asas Kemanfaatan
k
individu yang satu dengan individu yang lain dan/atau (ii) individu yang
R
si
satu dengan masyarakat; (iii) Warga Masyarakat dan masyarakat
asing; (iv) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan
ne
ng
do
gu
dengan individu yang lain dan/atau (2) individu yang satu dengan
masyarakat; (3) Warga Masyarakat dan masyarakat asing; (4)
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepentingan generasi mendatang; (7) kepentingan manusia dan
si
ekosistemnya; (8) kepentingan pria dan Wanita”;
Obyek Sengketa Tidak memberikan Manfaat Legitimasi Hukum bagi
ne
ng
Individu Komisioner LMKN yang diangkat; Obyek Sengketa Merugikan
Komisioner LMKN yang diberhentikan;
do
gu 9. Telah diuraikan di atas, dasar SK Pengangkatan Komisioner LMKN
2019-2024 adalah PerMen No. 36 Tahun 2018 yang masih berlaku.
Dasar SK Obyek Sengketa yang mengangkat Komisioner LMKN
In
A
2022-2025 adalah PerMen No. 9 Tahun 2022 yang juga berlaku.
Apabila TERGUGAT mengangkat Komisioner LMKN pada masa telah
ah
lik
berakhirnya kerja PARA PENGGUGAT berdasarkan PerMen No. 9
Tahun 2022, maka legitimasi para rekan-rekan Komisioner LMKN
am
ub
tersebut akan menjadi lebih jelas karena masa kerja PARA
PENGGUGAT yang dipilih melalui panitia seleksi PerMen No. 36
Tahun 2018 memang telah berakhir sehingga TERGUGAT dapat
ep
k
si
menggunakan PerMen No. 9 Tahun 2022 dengan metode Berita Acara
Rapat LMK;
ne
ng
do
gu
11. Di sisi yang lain Obyek Sengketa telah nyata merugikan individu PARA
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
12. Telah diuraikan di atas, bahwa Obyek Sengketa tidak memberikan
si
manfaat bagi kepentingan Legitimasi Hukum Individu Komisioner yang
diangkat. Perlu kami informasikan siapapun komisioner yang duduk di
ne
ng
LMKN memiliki tugas besar untuk menerbitkan regulasi-regulasi di
bidang hukum hak cipta musik public performance (layanan public
do
gu bersifat komersial: pemutaran musik di tempat-tempat usaha seperti
café, restaurant dll), surat-surat keputusan tata usaha negara
mengenai berbagai hal tentang Public Performance, sehingga
In
A
legitimasi kepastian hukum tersebut menjadi sangat penting sehingga
setiap pengusaha menjadi ‘percaya diri’ untuk mematuhi setiap produk
ah
lik
hukum yang diterbitkan oleh LMKN sebagai penerima kewenangan
dari Menteri Hukum dan HAM. Legitimasi individu Komisioner di dalam
am
ub
Obyek Sengketa adalah sangat lemah karena TERGUGAT telah
memaksakan individu Komisioner tersebut untuk diangkat di tengah-
tengah PARA PENGGUGAT sedang melaksanakan hukum positive
ep
k
si
13. Lagi pula Obyek Sengketa yang diragukan legitimasinya ini secara
hukum akan membuat para pengusaha pengguna musik yang sejak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ada yang membayar royalti pada tahun 2022 ini kepada LMKN
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga tidak ada royalti yang dapat didistribusikan oleh LMKN
si
kepada Pemilik Hak;
15. Bahkan amanat Pasal 22b1 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
ne
ng
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik
(“PP No. 56 Tahun 2021”) agar selambat-lambatnya pada tanggal 30
do
gu Maret 2023 LMKN HARUS SUDAH SELESAI membangun Sistem
Informasi Lagu dan/atau Musik (‘SILM’) dimana kebijakan konseptual
dari apa yang disebut sebagai SILM tersebut sebelumnya telah intens
In
A
didiskusikan oleh PARA PENGGUGAT dan Komisioner LMKN 2019-
2024 lainnya bersama-sama dengan Lembaga Penelitian Institut
ah
lik
Teknologi Bandung. Namun apabila kebijakan yang disebut dengan
SILM itu ditentukan berbeda oleh Komisioner yang diragukan
am
ub
legitimasinya, maka sudah barang tentu konsep SILM yang akan
dibangun dan harus selesai pada tanggal 30 Maret 2023 juga akan
diragukan legitimasinya. Ujungnya, masyarakat baik pengusaha si
ep
k
si
untuk kepentingan distribusi royalti hingga kepada Pemilik Hak. Bila
legitimasi Komisioner LMKN diragukan, maka diragukan pula
ne
ng
do
gu
Masyarakat Asing;
16. Sekali lagi Obyek Sengketa membuat legitimasi komisioner LMKN
ah
lik
ub
“KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Pemerintah ini berlaku:
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berasal dari pemutaran lagu-lagu Indonesia akan tetapi juga lagu-lagu
si
asing. Semua pihak yang memutar lagu untuk kepentingan usaha,
wajib membayar royalti melalui LMKN (Vide: Pasal 3 ayat 12 PP No.
ne
ng
56 Tahun 2021 dan halaman 82 3 Buku berjudul Lisensi & Royalti
Lagu/Musik di Tempat Publik, Marulam J. Hutauruk, S.H., Yayasan
do
gu Pustaka Obor Indonesia, Jakarta 2022);
17. Setiap regulasi yang diterbitkan oleh Komisioner LMKN ini harus
benar-benar secara hukum materiil maupun hukum procedural tidak
In
A
boleh diragukan oleh siapa saja, bukan hanya bagi masyarakat
Indonesia tempat asal dari royalti tersebut dipungut akan tetapi harus
ah
lik
pula dapat dipercaya oleh masyarakat asing bahwa legitimasi
Komisioner nya secara hukum Indonesia juga tidak perlu diragukan.
am
ub
Dengan adanya Obyek Sengketa yang mengangkat Komisioner
LMKN baru padahal masa kerja PARA PENGGUGAT masih
berlangsung akan membuat masyarakat asing bertanya-tanya
ep
k
si
diberhentikan di tengah-tengah masa kerjanya masih berlangsung dan
diberhentikan tanpa alasan apapun;
ne
ng
do
gu
lik
layanan public yang bersifat komersial dengan membayar Royalti kepada Pencipta, Pemegang Hak
Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait melalui LMKN”
3 Halaman 82, Lisensi & Royalti Lagu/Musik di Tempat Publik, Marulam J. Hutauruk, S.H., Yayasan
m
“Menjadi pertanyaan krusial yang sering ditanyakan kepada kami, yaitu tentang royalti public
performance right dari lagu dan/atau music milik pemilik hak yang bukan pihak Indonesia? Mengenai
ka
hal ini, apabila kita konsisten dengan kebijakan hukum yang dipilih sebagaimana hukum administrasi
negara melalui Pasal 89 ayat 2 UUHC jo. Pasal 3 ayat 1 PP No. 56 Tahun 2021 dan/atau peraturan
ep
pelaksana lainnya serta konsel ECL di atas, maka royalti milik pihak lain selain Indonesia sepanjang
pemutaran public performance tersebut berada pada teritori hukum Indonesia, maka harus diberlakukan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melanggar, secara hukum materiil juga telah melanggar PerMen No.
si
36 Tahun 2018 karena memberhentikan Komisioner LMKN 2019-2024
di tengah-tengah Komisioner LMKN 2019-2024 tersebut masih belum
ne
ng
berakhir masa kerjanya dan sedang melaksanakan PerMen No. 36
Tahun 2018;
do
gu 19. Telah disampaikan pula di atas, bahwa keraguan terhadap legitimasi
Komisioner LMKN 2022-2025 akan berdampak pada keraguan
Pengguna Musik seperti café, restaurant, hotel, karaoke untuk tidak
In
A
perlu menunaikan kewajibannya membayar royalti public
performance. Sehingga kekacauan ini menjadi bertambah-tambah
ah
lik
ketika Obyek Sengketa ini diterbitkan. Masyarakat yang telah
teredukasi membayar royalti kepada LMKN, saat ini menjadi ragu
am
ub
dengan Komisioner LMKN 2022-2025 yang berasal dari LMK. Apakah
pembayaran mereka selama ini sudah tepat kepada LMKN? Apakah
yang benar adalah membayar ke rekening LMK KCI, karena ketua
ep
k
LMKN yang sekarang adalah Ketua dari LMK KCI? Masyarakat yang
ah
si
pembayaran royalti kepada LMKN, menjadi semakin ragu mengingat
Obyek Sengketa ini juga diragukan legitimasinya. Lagi pula
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
User Pemilik
si
LMKN LMK
Musik Hak
ne
ng
20. Belum lagi, permasalahan yang selalu muncul di dalam LMKN dan
LMK ini adalah ketika mendistribusikan royalti dari LMKN kepada LMK
do
gu yang nantinya akan didistribusikan kepada Pemilik Hak. Dasar
pendistribusian royalti selayaknya menggunakan (i) data keanggotaan
In
A
di LMK yang jelas; dan (ii) kejelasana data penggunaan lagu dari
Pengguna Musik. Hingga saat ini, data keanggotaan setiap LMK
ah
sering tumpang tindih satu dengan yang lain. Satu pencipta bisa saja
lik
terdaftar di berbagai LMK di Indonesia untuk menerima royalti musik.
Di sisi yang lain Pasal 87 ayat 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun
am
ub
2014 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa hanya Pemilik Hak yang
mendaftarkan dirinya ke sebuah LMK yang akan menerima Royalti
ep
Publik Performance. Mungkin hampir 90 persen Pemilik Hak tidak
k
si
lagu karena memang besaran kewajiban royalti ini tidak didasarkan
ne
pada jumlah lagu yang dimainkan akan tetapi berdasarkan jenis bisnis
ng
do
gu
kamar yang dijadikan patokan untuk membayar besaran royalti. Hal ini
menjadi suatu permasalahan ketika uang sudah dibayarkan oleh
In
A
ub
ketika Pemilik Hak yang selama ini tidak pernah mengetahui asal
muasal besaran royalti yang mereka terima akan semakin meragukan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keputusan-keputusan Komisioner LMKN Obyek Sengketa. LMK yang
si
kuat posisinya sebagai Komisioner di LMKN akan mendominasi
kepentingan distribusi royalti focus pada LMK nya, sedangkan LMK
ne
ng
yang lemah posisinya di Komisioner LMKN harus rela menerima
keputusan yang kuat. Belum lagi LMK yang tidak memiliki perwakilan
do
gu di Komisioner LMKN harus menerima saja keputusan apapun yang
akan diambil oleh LMKN walaupun keputusan distribusi itu merugikan
dirinya;
In
A
22. Uraian di atas telah menyatakan bahwa Obyek Sengketa yang
diterbitkan saat ini tidak memberikan manfaat kepada kelompok
ah
lik
Pengguna Musik yang satu bahkan merugikan kelompok masyarakat
yang lain seperti masyarakat Pemilik Hak;
am
ub
Obyek Sengketa Tidak Memberikan Manfaat Bagi Pemerintah Tidak juga
Memberikan Manfaat Kepada Masyarakat;
ep
23. Lagi, Obyek Sengketa yang diterbitkan sekarang ini legitimasi nya
k
si
padahal PerMen No. 36 Tahun 2018 dan SK Pengangkatan
Komisioner LMKN 2019-2024 masih berlaku. TERGUGAT terlalu
ne
ng
do
gu
ub
diterbitkan saat ini pasti melanggar PerMen No. 36 Tahun 2018 dan
melanggar Keputusan TERGUGAT sendiri yaitu SK Pengangkatan
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
25. Masyarakat juga tidak menerima manfaat apa-apa dari penerbitan
si
Obyek Sengketa saat ini. Telah disampaikan di atas bahwa hingga
saat ini tidak ada data yang dianggap sahih validitasnya yang dapat
ne
ng
dipergunakan sebagai acuan untuk mendistribusikan besaran royalti
setiap LMK. Faktanya, LMK akan saling berebut dengan
do
gu menyampaikan argumentasi kepentingan mereka masing-masing di
LMKN, dan Komisioner LMKN harus menjadi wasit yang obyektif dan
independent di dalam memutuskan besaran distribusi royalti tersebut.
In
A
Dengan adanya Obyek Sengketa yang diterbitkan saat ini, maka
masyarakat Pemilik Hak tidak akan menerima manfaat bila ia terdaftar
ah
lik
di LMK yang minoritas atau malah rugi bila ia terdaftar di LMK yang
tidak memiliki kursi di Komisioner LMKN;
am
ub
Obyek Sengketa Tidak Memberikan Manfaat pada Generasi Sekarang
Maupun Generasi yang Akan Datang;
26. Dengan adanya Obyek Sengketa maka muncul KETIDAK PASTIAN
ep
k
si
disumpah, telah dilantik oleh TERGUGAT saat ini DIBERHENTIKAN
TANPA ALASAN, TANPA SOSIALISASI, TANPA BERUPAYA
ne
ng
do
gu
untuk tidak diberhentikan pada hari ini, tanpa alasan apapun dan
tanpa sosialisasi, atau tanpa antisipasi akan kerugian yang diderita.
Obyek Sengketa ini mewariskan ‘kerusakan’ sendi-sendi hukum yang
In
A
lik
asasi manusia;
27. Bahwa kita sama-sama mengetahui prosedur pembuatan peraturan
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lahirnya Obyek Sengketa dan/atau PerMen No. 9 Tahun 2022 yang
si
tidak memperhitungkan keberlakuan PerMen No. 36 Tahun 2018,
bagaimana generasi sekarang dan generasi masa depan ini dapat
ne
ng
mempercayakan setiap penyusunan ketentuan hukum di negeri ini bila
Kementerian Hukum dan HAM ini TIDAK BEKERJA DENGAN
do
gu OBYEKTIF, TIDAK PROFESIONAL, TIDAK SESUAI DENGAN
PROSEDUR HUKUM YANG ADA?
Obyek Sengketa Telah Berpihak pada Komisioner LMKN 2022-2025;
In
A
28. Penjelasan Pasal 10 ayat 1 huruf c menjelaskan bahwa Asas
Ketidakberpihakan adalah mewajibkan Pejabat Pemerintahan dalam
ah
lik
hal ini adalah TERGUGAT untuk tidak berpihak pada salah satu pihak
dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak secara
am
ub
keseluruhan:
“Yang dimaksud dengan ‘asas ketidakberpihakan’ adalah asas yang
ep
mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
k
si
keseluruhan dan tidak diskriminatif.”;
ne
29. Pihak yang dilibatkan di dalam Obyek Sengketa setidak-tidaknya
ng
do
gu
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ada terlebih dahulu proses sosialisasi, pemberitahuan kepada PARA
si
PENGGUGAT; (iv) tidak ada penggantian kerugian karena tidak lagi
menerima uang gaji, tidak ada apresiasi apapun karena
ne
ng
pemberhentian yang tiba-tiba padahal PARA PENGGUGAT telah
bekerja ‘sepenuh waktu’, tidak ada juga penggantian kerugian karena
do
gu kehilangan jaminan Kesehatan;
Obyek Sengketa adalah Keputusan Yang TIDAK CERMAT karena tidak
memperhitungkan PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau SK Pengangkatan
In
A
Komisioner LMKN 2019-2024 yang Masih Berlaku;
30. Pasal 10 ayat 1 huruf d menjelaskan Asas Kecermatan adalah wajib
ah
lik
mendasarkan putusannya pada informasi dan dokumen legalitas yang
lengkap:
am
ub
“Yang dimaksudkan dengan ‘asas kecermatan’ adalah asas yang
mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus
ep
didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk
k
si
bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan
dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan”;
ne
ng
do
gu
akan tetapi sebagai Menteri Hukum dan HAM terlalu gegabah dan
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bad Faith di dalam Black’s Law Dictionary:
si
“Bad Faith. The opposite of ‘good faith’, generally implying or involving
actual or constructive fraud, or design to mislead or deceive another,
ne
ng
or neglect or refused to fulfil some duty or some contractual obligation,
not prompted by an honest mistake as to one’s right or duties, but
do
gu some interested or sinister motive”
Terjemahan bebas di dalam Bahasa Indonesia:
In
Itikad Buruk. Adalah lawan kata dari ‘Itikad Baik’, yang pada pokoknya
A
secara tersirat maupun dengan tindakan nyata atau dengan
perencanaan untuk melanggar hukum, atau sebuah rencana yang
ah
lik
menyesatkan atau menipu pihak lain, atau membiarkan atau menolak
pemenuhan kewajiban kontraktual yang bersumber dari suatu motif
am
ub
jahat (sinister), dimana kewajiban hukum tersebut lahir dari suatu
hubungan kontraktual yang tak disengaja (honest mistake);
ep
33. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa TERGUGAT memiliki
k
si
berakhir. Akan tetapi PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau PerMen
ne
No. 9 Tahun 2022 jelas membatasi alasan yang dipergunakan untuk
ng
do
gu
ub
benar sesuai hukum yang berlaku. Oleh karena itu kesengajaan ini
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
public bahwa PerMen No. 9 Tahun 2022 dan Obyek Sengketa telah
si
dibuat dengan mengundang semua pihak yang terkait, tetapi pada
faktanya PARA PENGGUGAT tidak pernah diundang padahal PARA
ne
ng
PENGGUGAT adalah pihak yang terkena kerugian langsung dari
penerbitan Obyek sengketa;
do
gu 35. TERGUGAT sengaja tidak bersedia menyebutkan penggantian
kerugian akibat pemberhentian PARA PENGGUGAT di dalam Obyek
Sengketa. TERGUGAT sengaja neglect atau to refused to fulfil
In
A
obligation padahal UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan
TERGUGAT untuk melakukan upaya mengurangi kerugian yang
ah
lik
diderita oleh PARA PENGGUGAT bila TERGUGAT menerbitkan
Obyek Sengketa;
am
ub
36. Dengan demikian jelas bahwa di dalam penerbitan Obyek Sengketa
TERGUGAT telah sewenang-wenang. Oleh karena itu sudah
selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat memutuskan bahwa
ep
k
si
PENGGUGAT;
ne
37. PARA PENGGUGAT dan/atau Komisioner LMKN telah melakukan
ng
do
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan tetap teguh melaksanakan pengangkatan Komisioner LMKN
si
2022-2025 di tengah-tengah PerMen No. 36 Tahun 2018 masih
berlaku dan Komisioner LMKN 2019-2024 masih di dalam masa
ne
ng
kerjanya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
39. Setelah TERGUGAT menerbitkan Obyek Sengketa pun, PARA
do
gu PENGGUGAT mengirimkan Keberatan kepada TERGUGAT karena
memang prosedur hukum tersebut lah yang harus ditaati di dalam
urusan adminsitrasi pemerintahan sesuai dengan UU Administrasi
In
A
Pemerintahan. Akan tetapi terhadap kewajiban hukum sesuai dengan
UU Administrasi Pemerintahan ini pun TERGUGAT tidak
ah
lik
menjalankannya. Bahwa apabila sampai batas waktu yang ditentukan
TERGUGAT juga tidak menanggapinya, maka berdasarkan UU
am
ub
Administrasi Pemerintahan TERGUGAT dianggap setuju atas
Keberatan PARA PENGGUGAT dan wajib untuk mengeluarkan
Keputusan sesuai dengan Keberatan PARA PENGGUGAT. Terhadap
ep
k
si
Keberatan atas Obyek Sengketa, tidak juga menerbitkan Keputusan
sesuai dengan Keberatan PARA PENGGUGAT;
ne
ng
40. Dengan demikian jelas bahwa TERGUGAT ini adalah Menteri Hukum
dan HAM yang melanggar Hukum dan HAM, tidak memberikan
do
gu
lik
PETITUM;
Berdasarkan semua uraian di atas, PARA PENGGUGAT memohon kepada
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM
si
RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta
ne
ng
dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang
Lagu dan/atau Musik;
do
gu
3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni
2022 tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
In
A
Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik;
ah
lik
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini;
am
ub
Bahwa Tergugat mengajukan jawaban dalam persidangan secara
elektronik pada tanggal 17 Oktober 2022, yang mengemukakan pada pokoknya
ep
sebagai berikut:
k
ah
I. DALAM EKSEPSI;
R
si
A. Gugatan Premature;
1. Bahwa diketahui objek perkara Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT
ne
ng
do
gu
ub
Objek Perkara a quo pada tanggal 18 Juli 2022 dan kami terima
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Bahwa setelah Tergugat pelajari Keberatan yang diajukan oleh
si
Penggugat, terdapat beberapa point yang Tergugat soroti, antara
lain:
ne
ng
a. Keberatan tidak memuat dengan jelas identitas pihak yang
mengajukannya; dan;
do
gu b. Keberatan
mengajukannya;
tidak memuat alamat domisili pihak yang
In
Bahwa merujuk hal tersebut, Tergugat dapat katakan Keberatan
A
yang diajukan Penggugat sebenarnya tidak memenuhi syarat formil
pengajuan suatu Surat Keberatan sehingga Keberatan Penggugat
ah
lik
dapat dinyatakan tidak sah;
5. Bahwa kemudian Penggugat pada tanggal 31 Agustus 2022,
am
ub
mengajukan gugatan atas diterbitkannya Objek Perkara a quo ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;
ep
6. Bahwa menurut hemat Tergugat, Objek Perkara a quo belum dapat
k
R
administratif yang dapat diajukan oleh Para Penggugat telah
si
digunakan sehingga Gugatan Penggugat dapat dinyatakan
ne
ng
Gugatan Premature;
7. Bahwa terkait dengan Upaya Administratif diatur dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
do
gu
Pasal 75
(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- keberatan; dan;
si
- banding;
8. Bahwa karena menurut Tergugat Keberatan yang diajukan
ne
ng
Penggugat tidak sah karena belum memenuhi syarat formil
pengajuan suatu Keberatan, oleh sebab itu maka Keberatan yang
do
gu diajukan oleh Penggugat dapat dianggap tidak pernah ada;
9. Bahwa lebih lanjut dalam Pasal 76 pada ayat (1), ayat (2), ayat (3)
In
Undang-undang Administrasi Pemerintahan, mengatur bahwa:
A
Pasal 76
ah
lik
(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berwenang
menyelesaikan keberatan atas Keputusan dan/atau Tindakan
yang ditetapkan dan/atau dilakukan yang diajukan oleh Warga
am
ub
Masyarakat.
(2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas
ep
k
si
Pejabat.
ne
ng
do
dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.
gu
10. Bahwa kemudian dalam Pasal 78 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
undang Administrasi Pemerintahan, mengatur bahwa:
In
A
Pasal 78
(1) Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
12. Bahwa pengaturan lebih lanjut terkait upaya administratif diatur di
si
dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan
ne
ng
Setelah Menempuh Upaya Administratif (selanjutnya disebut
“Perma 6 Tahun 2018) Pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa
do
gu “Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan
setelah menempuh upaya administratif”, sehingga seluruh upaya
In
A
administratif tersebut merupakan kewajiban yang terlebih dahulu
dilakukan atau ditempuh oleh Penggugat sebelum mengajukan
ah
lik
gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara;
13. Bahwa Selanjutnya Pasal 3 ayat (2) Perma 6 Tahun 2018 mengatur
am
ub
lebih lanjut bahwa dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan
dan/atau tindakan tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan
menggunakan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang
ep
k
si
6 Tahun 2018 menyatakan bahwa “tenggang waktu pengajuan
gugatan di pengadilan dihitung 90 (sembilan puluh) hari sejak
ne
ng
do
gu
lik
Pasal 48
(1) Dalam hal suatu Badan/Pejabat Tata Usaha Negara diberi
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif
si
yang tersedia;
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan
ne
ng
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana
dimaksud ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang
do
gu bersangkutan telah digunakan;
16. Bahwa sebagaimana telah uraikan secara jelas dalam penjelasan
diatas, sudahlah tepat dinyatakan bahwa Gugatan Penggugat
In
A
Premature karena belum seluruh upaya administratif yang dapat
diajukan oleh Para Penggugat telah digunakan sebagaimana diatur
ah
lik
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
B. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING);
am
ub
17. Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
ep
Mahkamah Agung Tahun 2016 sebagai Pedoman Pelaksanaan
k
R
1) Subjek gugatan/permohonan pada Pasal 53 Undang-Undang
si
Nomor 5 tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara
ne
ng
do
b. Badan hukum Perdata;
gu
c. Badan/pejabat pemerintahan;
2) Tergugat/Termohon badan/Pejabat pemerintahan;
In
A
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
III padahal masa kerjanya baru akan berakhir bukan pada
si
tanggal 3 Juni 2022 tetapi pada tanggal 7 Januari 2024;
b. Akibat dari Objek Perkara a quo Surat Keputusan
ne
ng
Komisioner LMKN 2019-2024 menjadi dicabut dan para
Penggugat tidak lagi menjadi Komisioner LMKN 2019-2024
do
gu jelas bahwa Para Penggugat
berkepentingan untuk mengajukan gugatan a quo dan
adalah orang yang
In
A
Perkara a quo dengan kerugian Para Penggugat. Oleh
karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim yang terhormat
ah
lik
dapat menetapkan bahwa Penggugat I, Penggugat II, dan
Penggugat III adalah pihak yang memiliki atas hak yang
am
ub
sah untuk mengajukan Gugatan a quo. (Vide : Dalil para
Penggugat telah dirugikan oleh Objek Perkara a quo
halaman 9 poin 6 dan 7);
ep
k
si
a. Bahwa sesuai Pasal 53 UU Peradilan TUN ayat (1) Seseorang
atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
ne
ng
do
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d. Dengan dalil kerugian tersebut Para Penggugat tidak lagi
si
menjadi Komisioner LMKN bukan merupakan dalil kerugian,
namun merupakan konsekuensi Para Penggugat dalam
ne
ng
menduduki suatu jabatan;
e. Terkait kerugian atas terbitnya Objek Gugatan a quo tidak dapat
do
gu diukur terbatas hanya terhadap opini Penggugat namun juga
harus selaras terhadap kedudukan LMKN sebagai wadah
organisasi yang dapat diukur sejauh mana Para Penggugat
In
A
sebagai komisioner LMKN dalam melaksanakan tugas-
tugasnya;
ah
lik
f. Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 10 PP 56 Tahun 2021
kedudukan hukum LMKN sebagai lembaga bantu pemerintah
am
ub
yang dibentuk oleh menteri, dan diberi tugas mengelola
kepentingan hak-hak ekonomi Pencipta dan pemilik hak terkait
dibidang lagu dan music;
ep
k
si
ekonomi Pencipta dan pemilik hak terkait dibidang lagu dan
music;
ne
ng
do
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
j. Dengan demikian Tergugat berkeyakinan tidak terdapat
si
kerugian yang dialami oleh para pengugat, dalil kerugian yang
diuraikan para pengugat merupakan dalil yang bersifat konflen,
ne
ng
dan merupakan konsekwensi seorang memegang jabatan
sehingga tergugat memandang tidaklah tepat jika dalil-dalil
do
gu tersebut sebagai alasan untuk mengajukan gugatan di
Pengadilan Tata Usaha Negara;
k. Sesuai uraian atas jawaban dalil kerugian legal standing
In
A
tersebut maka tergugat dengan tegas menyatakan para
pengugat tidak mempunyai kedudukan hukum legal standing
ah
lik
atas objek gugatan;
l. Berdasarkan argumentasi tersebut di atas, tergugat memohon
am
ub
kepada yang terhormat Ketua/Majelis Hakim Tata Usaha
Negara yang memeriksa, memutus dan mengadili permohonan
gugatan Nomor 01/klasika-TUN/MJH/VIII/2022 untuk menolak
ep
k
si
(legal standing);
II. DALAM POKOK PERKARA;
ne
ng
do
gu
sebagai berikut:
1. Bahwa menurut P.Nicolai, bahwa “kewenangan yang diberikan
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan hukum tata negara, jabatanlah yang dibebani dengan
si
kewajiban yang berwenag untuk melakukan perbuatan hukum,
sedangkan hak dan kewajiban harus tetap berjalan terus meskipun
ne
ng
terjadi pergantian pejabat. Antara jabatan dengan pejabat memiliki
hubungan yang erat, namun diantara keduanya sebenarnya
do
gu memiliki kedudukan hukum yang berbeda. Jabatan dan pejabat
diatur dan tunduk pada hukum yang berbeda, jabatan diatur dan
tunduk dengan hukum tata negara sedangkan pejabat diatur dan
In
A
tunduk pada hukum administrasi. Dalam hukum administrasi
tindakan hukum jabatan pemerintahan dijalankan oleh pejabat
ah
lik
pemerintah, sehingga kedudukan hukum pemerintah berdasarkan
hukum publik sebagai wakil vertegenwoordiger dari jabatan
am
ub
pemerintah. Sesuai keberadaan negara dalam konsep welfare
state ruang lingkup kegiatan administrsi negara sangat luas dan
beragam. Keluasan dan keragaman kegiatan administrasi negara
ep
k
si
administrasi negara. Disamping itu pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan tidak semata-mata hanya dijalankan oleh jabatan
ne
ng
do
kenyataan Indroharto mengelompokan organ pemerintahan atau
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh pemerintah dengan maksud untuk melaksanakan tugas-tugas
si
pemerintah;
3. LMKN sebagai lembaga bantu pemerintah yang dibentuk oleh
ne
ng
menteri maka secara yuridis kedudukan hukum LMKN dibawah
Menteri untuk membantu tugas Menteri yang menjadi
do
gu kewenangannya dalam rangka memberikan perlindungan hukum
Pencipta, pemegang hak cipta, dan pemilik Hak Terkait dibidang
lagu dan/atau musik, untuk menarik, menghimpun dan
In
A
mendistribusikan Royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi
Pencipta dan pemilik Hak Terkait dibidang lagu dan/atau musik;
ah
lik
4. Bahwa kemudiaan untuk mengoptimalkan fungsi pengelolaan
Royalti Hak Cipta atas pemanfaatan Ciptaan dan produk Hak
am
ub
Terkait di bidang lagu dan /atau musik sesuai dengan ketentuan
Pasal 87, pasal 89, dan pasal 90 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta (untuk selanjutnya disebut UU Hak Cipta),
ep
k
si
manajemen kolektif nasional;
5. Bahwa merujuk dasar juridis sebagaimana Tergugat tuangkan
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Bahwa kemudian, berdasarkan PP 56 Tahun 2021, Tergugat
si
diamanatkan untuk membentuk LMKN yang merepresentasikan
kepentingan Pencipta dan pemilik Hak Terkait yang mana untuk
ne
ng
menindaklanjuti perlu diterbitkan peraturan pelaksana sebagaimana
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri;
do
gu 8. Bahwa untuk menjalankan amanat tersebut, pada tanggal 8 April
2021 Tergugat menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang
In
A
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik
ah
lik
(untuk selanjutnya disebut “Permenkumham No. 20 Tahun 2021”);
9. Bahwa dengan diundangkannya Permenkumham No. 20 Tahun
am
ub
2021, Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Permohonan
Dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga
ep
k
si
dengan Pasal 15 dan Pasal 18 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;
ne
ng
do
gu
lik
tentang, dan sesuai dengan Lampiran II angka 228 dan angka 229
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lampiran II angka 228
si
Pencabutan Peraturan Perundang-undangan yang menimbulkan
perubahan dalam Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait,
ne
ng
tidak mengubah Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait
tersebut, kecuali ditentukan lain secara tegas;
do
gu Lampiran II angka 229
Peraturan Perundang-undangan atau ketentuan yang telah dicabut,
In
tetap tidak berlaku, meskipun Peraturan Perundang-undangan;
A
11. Bahwa dalam perkembangannya kemudian, terdapat masukan dari
ah
lik
sebagaimana tertuang dalam surat dari perwakilan LMK-LMK
tanggal 06 September 2021 yang ditujukan kepada Direktur
am
ub
Jenderal Kekayaan Intelektual berkenaan permohonan audiensi
dan usulan yang harus menjadi perhatian pemerintah sehubungan
ep
dengan pengaturan kelembagaan LMKN yang belum
k
si
pengaturan terkait dengan penggunaan dana operasional LMKN
ne
dan LMK yang berasal dari Royalti yang selama ini belum
ng
do
gu
lik
ub
13. Bahwa merujuk hal tersebut, pada tanggal 14 April 2022, Tergugat
kemudian menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik (untuk
si
selanjutnya disebut “Permenkumham No. 9 Tahun 2022”);
14. Bahwa perlu digarisbawahi disini, setiap pembahasan penyusunan
ne
ng
Permenkumham No. 9 Tahun 2022, dihadiri oleh perwakilan
komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
do
gu Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
01.KI.01.08 Tahun 2019 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen
In
A
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau
Musik dengan masa jabatan 2019 – 2024;
ah
lik
B. Jawaban legalitas atas obyek Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor M.HH.02.KI.01.04.01 Tahun 2022;
am
ub
15. Sebelum memberikan jawaban atas legalitas Keputusan Hukum
dan Hak Asasi Mansia Nomor Menteri M.HH.02.KI.01.04.01 Tahun
ep
202, Perkenankan Tergugat memberikan pandangan umum
k
si
ranah hukum administrasi negara merupakan hal yang bersifat
ne
kongkrit, individual, dan final tidak ditujukan untuk umum
ng
do
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hanya melaksanakan ketentuan yang sudah ada tanpa adanya
si
ruang kebebasan bagi pejabat yang bersangkutan.
Kewenangan bebas (vrijebevoegdheid) secara naluriah tetap
ne
ng
akan melekat terhadap seorang pejabat yang tidak bisa hilang
meskipun dalam prakteknya seorang pejabat diharuskan taat
do
gu pada aturan hukum. Pelaksanaan kebijaksanaan dalam
tindakannya selain harus taat terhadap peraturan hukum
namun juga tidak dapat terlepas dari tindakan yang bersifat
In
A
bebas (vrijebevoegdheid) dimana naluri kebebasan bertindak
melekat pada pikiran-pikiran gagasan-gagasan, ide-ide
ah
lik
seseorang pejabat. Secara yuridis tindakan bebas berdasarkan
hukum administrasi negara dapat dibenarkan sepanjang
am
ub
tindakan bebas tersebut merupakan tindakan yang terukur
dapat dipertanggung jawabkan serta membawa manfaat demi
kepentingan umum, sehingga tindakan bebas yang demikian
ep
k
si
c. Dalam ranah hukum administrasi (freies Ermessen) diartikan
suatu kebebasan untuk mempertimbangkan, menilai, menduga
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam pendapatnya freies Ermessen “diberikan kepada pejabat
si
pemerintah mengingat fungsi pemerintah menyelengarakan
kesejahteraan umum sehingga lebih mengutamakan
ne
ng
pencapaian tujuan atau sasaran (doelmatigheid) dari pada
sesuai dengan hukum yang berlaku (rechtmatigheid)”. Laica
do
gu marzuki juga menegaskan bahwa (freies Ermessen)
“merupakan kebebasan yang diberikan kepada tata usaha
negara dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan sejalan
In
A
dengan meningkatnya tuntutan pelayanan publik yang harus
diberikan terhadap kehidupan sosial ekonomi warga negara”;
ah
lik
d. Berdasarkan perkembangan dalam kehidupan berbagsa dan
bernegara seiring dengan perkembangan kehidupan
am
ub
masyarakat yang sangan cepat pengunaan (freies Ermessen)
tidak dapat terelakan sebagai sarana bagi pejabat
pemerintahan yang merupakan konsekuensi logis untuk
ep
k
si
Dan berdasarkan negara hukum Sjachran Basah
“mengemukakan unsur-unsur freies Ermessen dapat dilakukan:
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kewenanganya Menteri dapat melakukan tindakan-tindakan
si
pemerintah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
baik tindakan yang bersifat terikat (gebonden bevoegdheid)
ne
ng
maupun yang bersifat bebas (vrije bevoegdheid);
f. Bahwa Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
do
gu Manusia Nomor M.HH.02.KI.01.04.01 Tahun 2022 di terbitkan
berdasarkan kewenanganya dalam rangka pelayanan publik
yang bersifat bebas (vrije bevoegdheid) dan terikat (gebonden
In
A
bevoegdheid) sesuai kebutuhan hukum dalam rangka
memberikan pelayanan publik berdasarkan perkembangan
ah
lik
dinamika hukum hak Cipta yang semakin berkembang dalam
kehidupan masyarakat;
am
ub
g. Sesuai landasan juridis administrasi negara Menteri selaku
Tergugat merupakan Pejabat pemerintah sebagai subyek
hukum (drager van de rechten en plichten) dapat melakukan
ep
k
si
maupun tindakan hukum (rechtshandelingen) baik tindakan
yang menimbulkan akibat hukum juga tindakan yang tidak
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Lembaga Manajemen Kolektif Nasional yang selanjutnya disingkat
si
LMKN adalah lembaga bantu pemerintah non APBN yang dibentuk
oleh Menteri berdasarkan Undang-Undang mengenai Hak Cipta
ne
ng
yang memiliki kewenangan untuk menarik, menghimpufl, dan
mendistribusikan Royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi
do
gu Pencipta dan pemilik Hak Terkait di bidang lagu dan/atau musik”;
17. Bahwa lebih lanjut berdasarkan 1 angka 14 PP 56 Tahun 2021
“Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
In
A
pemerintahan di bidang hukum”;
18. Bahwa objek perkara Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT adalah Surat
ah
lik
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor
M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
am
ub
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (selanjutnya disebut “Objek
ep
k
Perkara a quo”);
ah
si
2021 dalam rangka pengelolaan royalti di Indonesia, Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia in casu Tergugat membentuk LMKN
ne
ng
do
gu
20. Bahwa lebih lanjut berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang
In
A
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Prosedur:
si
22. Bahwa Objek Perkara a quo diterbitkan berdasarkan prosedur
sebagaimana diatur didalan peraturan perundang-undangan yang
ne
ng
berlaku;
23. Bahwa tata cara pengangkatan Komisioner LMKN diatur
do
gu berdasarkan Permenkumham No. 9 Tahun 2022 Pasal 7, 8, 11 dan
Pasal 12 yang mengatur sebagai berikut:
In
Pasal 7
A
(1) LMKN Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
ah
lik
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
am
ub
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta; dan;
c. 1 (satu) orang Pencipta;
ep
(2) LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal
k
R
unsur:
si
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(5) Penentuan 1 (satu) orang Pencipta sebagaimana dimaksud
si
pada ayat (1) huruf c dan 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c menggunakan
ne
ng
mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (4);
do
gu komisioner hanya dapat menjabat sebagai anggota komisioner
pada salah satu LMKN;
In
Pasal 8
A
(1) LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana
ah
lik
dimaksud dalam Pasal 7 tergabung dalam 1 (satu) LMKN
induk;
am
ub
(2) LMKN induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah
10 (sepuluh) orang komisioner yang terdiri atas:
ep
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota komisioner;
k
R
yang mewakili LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak
si
Terkait; dan;
ne
ng
do
gu
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(7) Pengangkatan komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada
si
ayat (5) dan pengangkatan kembali komisioner LMKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Menteri;
ne
ng
Pasal 11
(1) Untuk dapat diangkat menjadi komisioner LMKN sebagaimana
do
gu dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi persyaratan:
a. warga negara Indonesia;
In
A
b. berusia paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun pada saat
pengangkatan;
ah
lik
c. berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau
yang sederajat;
am
ub
d. bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia;
e. sehat jasmani dan rohani;
ep
f. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
k
tahun; dan;
R
si
g. memiliki pemahaman dan pengetahuan terhadap
ne
ng
do
gu
lik
ub
(3) Komisioner LMKN yang berasal dari unsur yang mewakili pihak
pemerintah dan akademisi/ profesional ditunjuk oleh Menteri
ka
ayat (1);
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 12
si
Calon komisioner LMKN yang telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 diusulkan oleh Direktur
Jenderal kepada Menteri;
ne
ng
24. Bahwa nama-nama komisioner sebagaimana terlampir dalam
Objek Perkara a quo masing – masing telah memenuhi syarat
do
gu untuk dapat diangkat menjadi komisioner LMKN sebagaimana
diatur dalam pasal 7, 8, 11 dan Pasal 12 Permenkumham No. 9
Tahun 2022;
In
A
25. Bahwa kemudian setelah telah memenuhi syarat untuk dapat
diangkat menjadi komisioner LMKN sebagaimana diatur dalam
ah
lik
pasal 7, 8, 11, dan pasal 12 Permenkumham No. 9 Tahun 2022,
nama–nama komisioner sebagaimana terlampir dalam Objek
am
ub
Perkara a quo diusulkan oleh Direktur Jenderal Kekayaan
Intelektual kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia in casu
ep
Tergugat berdasarkan Berita Acara Rapat Usulan Hasil
k
si
Terkait, Usulan Nama Calon Pengawas LMKN/LMK, dan Calon
Pelaksana Harian Lembaga Manajemen Kolektif Nasional, tanggal
ne
ng
8 April 2022;
26. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas Tergugat menerbitkan Surat
do
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 13
si
(1) Sebelum memangku jabatan, komisioner LMKN yang telah
ditetapkan oleh Menteri wajib mengucapkan sumpah/janji
menurut agamanya di hadapan Menteri;
ne
ng
28. Bahwa terhadap komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
do
gu Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
Tahun 2019 Tentang
In
A
Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik dengan masa jabatan 2019
– 2024 yang dalam hal ini wakili oleh Ketua Komisoner, dalam
ah
lik
prosesnya sebenarnya telah di berikan penjelasan dan sosialisasi
berkenaan dengan adanya dinamikan perubahan aturan perundang
am
ub
– undangan yang mendasari berdirinya LMKN serta dalam akan
segera adanya penyesuaian yang akan dilakukan untuk
menjalankan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku
ep
k
si
29. Bahwa kemudian, karena komisioner LMKN yang diangkat
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Substansi:
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
31. Bahwa sebelum membahas lebih dalam tentang substansi objek
si
perkara a quo terlebih dahulu Tergugat jelaskan kembali terkait
dengan latar belakang aturan lahirnya objek perkara a quo;
ne
ng
32. Bahwa untuk mengoptimalkan fungsi pengelolaan Royalti Hak Cipta
atas pemanfaatan Ciptaan dan produk Hak Terkait di bidang lagu
do
gu dan /atau musik sesuai dengan ketentuan Pasal 87, pasal 89, dan
pasal 90 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
(untuk selanjutnya disebut UU Hak Cipta), diamanatkan untuk
In
A
menyusun suatu sistem pengelolaan Royalti Hak Cipta lagu
dan/atau musik yang dilakukan oleh lembaga manajemen kolektif
ah
lik
nasional;
33. Bahwa merujuk dasar juridis sebagaimana Tergugat tuangkan
am
ub
diatas, Pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
Dan/Atau Musik (untuk selanjutnya disebut “PP 56 Tahun 2021”)
ep
k
si
Terkait terhadap hak ekonomi atas lagu dan/atau musik;
34. Bahwa Sebagaimana ketentuan pasal 1 angka 11 PP 56 Tahun
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang
si
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik
ne
ng
(untuk selanjutnya disebut “Permenkumham No. 20 Tahun 2021”);
37. Bahwa dengan diundangkannya Permenkumham No. 20 Tahun
do
gu 2021, Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Permohonan
Dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga
In
A
Manajemen Kolektif (untuk selanjutnya disebut “Permenkumham
No. 36 Tahun 2018”) khususnya ketentuan Pasal 10 sampai
ah
lik
dengan Pasal 15 dan Pasal 18 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;
am
ub
38. Bahwa ketentuan Pasal 10 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 18
Permenkumham No. 36 Tahun 2018 yang dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku, membahas berkenaan dengan LMKN baik secara
ep
k
si
PP 56 Tahun 2021 yang kemudian menjadi tetap tidak berlaku
dengan diundangkannya Permenkumham Nomor 9 Tahun 2022, hal
ne
ng
ini sesuai dengan Lampiran II angka 228 dan angka 229 Undang-
Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
do
gu
Peraturan Perundang-Undangan;
Lampiran II angka 228
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peraturan Perundang-undangan atau ketentuan yang telah dicabut,
si
tetap tidak berlaku, meskipun Peraturan Perundang-undangan;
39. Bahwa dalam perkembangannya kemudian, terdapat masukan dari
ne
ng
masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK
sebagaimana tertuang dalam surat dari perwakilan LMK-LMK
do
gu tanggal 06 September 2021 yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal Kekayaan Intelektual berkenaan permohonan audiensi
dan usulan yang harus menjadi perhatian pemerintah sehubungan
In
A
dengan pengaturan kelembagaan LMKN yang belum
merepresentasikan dari LMK–LMK sebagaimana tujuan
ah
lik
penetapannya berdasarkan Pasal 89 UU Hak Cipta serta
pengaturan terkait dengan penggunaan dana operasional LMKN
am
ub
dan LMK yang berasal dari Royalti yang selama ini belum
memenuhi aspek keadilan bagi pencipta dan pemilik hak terkait;
40. Bahwa berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah bertindak cepat
ep
k
si
kebutuhan perkembangan hukum di masyarakat khususnya
berkenaan dengan hal-hal kelembagaan LMKN serta pengaturan
ne
ng
do
gu
41. Bahwa merujuk hal tersebut, pada tanggal 14 April 2022, Tergugat
kemudian menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
In
Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang
A
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 2019 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen
si
Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik
ne
ng
dengan masa jabatan 2019 – 2024;
43. Bahwa kemudian berkenaan dengan diterbitkannya
do
gu Permenkumham No. 9 Tahun 2022, Komisioner LMKN yang
diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019
In
A
Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
ah
lik
Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik, perlu
dilakukan penyesuaian dan mengikuti adanya perkembangan
am
ub
hukum yang terjadi dengan pertimbangan:
a. Bahwa Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019
ep
k
si
dan Pengelolaan Dana Operasional LMKN telah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Hak Terkait yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK yang
resmi dan terdaftar;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
e. Bahwa atas dasar tersebut, sudah tepat sebenarnya Tergugat
si
mempertimbangkan bawah Keputusan Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
ne
ng
01.KI.01.08 Tahun 2019 sudah tidak relevan karena tidak
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
do
gu f. Bahwa untuk itu, bersamaan dengan diterbitkannya objek
perkara a quo, Tergugat berdasarkan wewenangnya mencabut
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
In
A
Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019;
44. Bahwa hal ini sejalan sebagaimana diamanatkan didalam Pasal 45
ah
lik
Permenkumham No. 9 Tahun 2022 yang menyebutkan:
Pasal 45
am
ub
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. izin operasional LMK bidang lagu dan/atau musik yang
ep
diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
k
R
operasional berakhir;
si
b. susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikatakan bahwa susbtansi dari Objek Perkara a quo juga tidak
si
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
D. Dasar Alasan Gugatan Tidak Berlandaskan Hukum dan Sepatutnya
ne
ng
Tidak Dipertimbangkan;
46. Bahwa gugatan Penggugat sebagaimana tertuang dalam Romawi
do
gu IV terkait dengan latar belakang dan alasan gugatan (vide hal 11-28
gugatan) tidak berdasarkan hukum dan sepatutnya tidak
dipertimbangkan;
In
A
47. Bahwa didalam gugatan Penggugat sebagaimana tertuang dalam
Romawi IV terkait dengan latar belakang dan alasan gugatan (vide
ah
lik
hal 11-28 gugatan) terlihat Penggugat selalu menegaskan
berkenaan dengan masih berlakunya sebagian pasal didalam
am
ub
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Permohonan
ep
Dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga
k
si
48. Bahwa dengan tegas Tergugat nyatakan pasal – pasal dalam
ne
Permenkumham No. 36 Tahun 2018 yang dicabut dan dianggap
ng
do
gu
keseluruhan;
49. Bahwa pasal-pasal tersebut dengan di Undangkannya PP 56 Tahun
In
A
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 45
si
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. izin operasional LMK bidang lagu dan/atau musik yang
ne
ng
diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan masa berlaku izin
do
gu operasional berakhir;
b. susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak
In
Terkait yang diangkat sebelum Peraturan Menteri ini mulai
A
berlaku, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini
paling lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak Peraturan
ah
lik
Menteri ini mulai diundangkan; dan;
c. laporan pertanggungjawaban dari LMKN Pencipta dan LMKN
am
ub
pemilik Hak Terkait yang dibentuk sebelum Peraturan Menteri
ini mulai berlaku, wajib disampaikan kepada Menteri paling
ep
lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggal pelantikan
k
R
51. Bahwa dapat Tergugat tegaskan disini didalam Pasal 45 huruf b
si
Permenkumham No. 9 Tahun 2022 disebutkan “Pada saat
ne
ng
do
gu
lik
ub
2019;
53. Bahwa kemudian berdasarkan Pasal 45 huruf c Permenkumham
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, wajib disampaikan
si
kepada Menteri paling lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak
tanggal pelantikan komisioner LMKN yang baru”, untuk itu
ne
ng
Komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
do
gu 01.KI.01.08 Tahun 2019 in casu Penggugat sebenarnya memiliki
kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang
hingga saat ini belum dilaksanakan;
In
A
54. Bahwa kemudian untuk memperjelas, susunan keanggotaan LMKN
Pencipta dan LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
ah
lik
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
01.KI.01.08 Tahun 2019 didasari aturan Pasal 12 Permenkumham
am
ub
No. 36 Tahun 2018 yang menyebutkan:
Pasal 12
ep
(1) Susunan keanggotaan komisioner LMKN Pencipta dan LMKN
k
si
b. anggota;
ne
ng
do
gu
(4) Masa jabatan komisioner paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan melalui
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 7
si
(1) LMKN Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
huruf a berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:
ne
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
ng
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta; dan;
c. 1 (satu) orang Pencipta;
do
gu (2) LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) huruf b berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari
unsur:
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
In
A
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait; dan;
c. 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait;
ah
lik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ayat (2)
huruf a dilakukan berdasarkan penunjukan oleh Menteri;
(4) Penentuan 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta
am
ub
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan 3 (tiga)
orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan berdasarkan
ep
kesepakatan antara LMK yang dibuktikan dengan berita acara
k
rapat;
ah
si
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c menggunakan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (4);
ne
ng
do
gu
lik
ub
kepada Menteri;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(4) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
tidak mencapai mufakat, Menteri berwenang memilih ketua dan
si
wakil ketua LMKN induk;
(5) Komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ne
ng
diangkat untuk masa jabatan paling lama 3 (tiga) tahun;
(6) Komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan;
do
gu (7) Pengangkatan komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dan pengangkatan kembali komisioner LMKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Menteri;
56. Bahwa Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
In
A
Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 masih
menggunakan dasar hukum Permenkumham No. 36 Tahun 2018
ah
lik
yang sebenarnya pengaturan terkait dengan LMKN dan
Pengelolaan Dana Operasional LMKN telah dicabut dan dinyatakan
am
ub
tidak berlaku;
57. Bahwa dasar penetapan Komisioner yang diangkat berdasarkan
ep
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
k
si
keterwakilan LMK-LMK yang resmi dan terdaftar sebagaimana
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
ne
ng
58. Bahwa hal tersebut sudah tidak sesuai dan sejalan dengan
kententuan Permenkumham No. 9 Tahun 2022;
do
gu
Terkait yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK yang resmi dan
terdaftar;
ah
lik
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
61. Bahwa untuk itu, bersamaan dengan diterbitkannya Objek Perkara
si
a quo, Tergugat berdasarkan wewenangnya mencabut Keputusan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
ne
ng
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019;
62. Bahwa terhadap komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan
do
gu Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019, dalam prosesnya
sebenarnya telah diberikan penjelasan dan sosialisasi berkenaan
In
A
dengan adanya dinamika perubahan aturan perundang – undangan
yang mendasari berdirinya LMKN;
ah
lik
63. Bahwa hal ini dibuktikan dengan hadirnya perwakilan LMKN dalam
proses penyusunan permenkumham No. 9 Tahun 2022;
am
ub
64. Bahwa lebih lanjut didalam gugatan sebagaimana tertuang dalam
Romawi IV terkait dengan latar belakang dan alasan gugatan angka
ep
26 (vide hal 21 gugatan), Penggugat mengamini bahwa “berkenaan
k
si
kewenangan kewenangan Komisioner LMKN 2019-2024, namun
sebagai Komisioner yang taat hukum Para Penggugat
ne
ng
do
gu
65. Bahwa sebagaimana telah Tergugat uraikan diatas, hal yang perlu
disesuaikan susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN
In
A
yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK yang resmi dan terdaftar;
66. Bahwa untuk itu sudahlah jelas dapat di dikatakan bahwa alasan
m
ub
Tidak Dipertimbangkan;
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
67. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Keputusan
si
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 sudah tidak relevan karena tidak
ne
ng
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
68. Bahwa dalam prosesnya komisioner LMKN yang diangkat
do
gu berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019,
sebenarnya telah di berikan penjelasan berkenaan dengan adanya
In
A
dinamikan perubahan aturan perundang-undangan yang mendasari
berdirinya LMKN serta akan ada restrukturisasi yang akan
ah
lik
dilakukan untuk menjalankan amanat peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
am
ub
69. Bahwa pada saat acara sumpah dan pelantikan komisoner LMKN
periode 2022 – 2025, Penggugat juga telah diundang namun
berhalangan hadir yang hal ini diakui kebenarannya oleh
ep
k
si
gugatan Bab V.A angka 4 dan angka 5 (vide. gugatan hal. 29 – 30),
yang pada intinya objek perkara a quo telah menimbulkan kerugian
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Adalah tidak benar dan tidak berdasarkan ketentuan peraturan
si
perundang-undangan yang berlaku, sehingga perlu Tergugat
tanggapi sebagai berikut:
ne
ng
1) Bahwa berkenaan dengan kerugiaan reputasi penggugat dirasa
tidak dapat diperhitungkan, karena Keputusan Menteri Hukum
do
gu Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
01.KI.01.08 Tahun 2019 yang menjadi dasar Para Penggugat
diangkat menjadi komisoner LMKN sudah tidak relevan karena
In
A
tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku saat ini;
ah
lik
2) Bahwa perlu diluruskan berkenaan dengan penghasilan setiap
bulan dan fasilitas yang diterima oleh Penggugat selama
am
ub
menjadi Komisioner LMKN, adalah bukan merupakan bentuk
dari kerugian faktual karena diterbitkannya objek perkara a quo,
hal ini dapat dijelaskan bahwa sebenarnya didalam Surat
ep
k
si
Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
ne
ng
do
gu
lik
ub
71. Bahwa untuk itu sudah terang dan jelas tuduhan terkait dengan
objek perkara a quo telah menimbulkan kerugian faktual bagi para
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
F. Objek Pekara Tidak Melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang
si
Baik;
72. Bahwa Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
ne
ng
Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022
tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
do
gu Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (selanjutnya
disebut “Objek Perkara a quo”) tidak melanggar Asas-Asas Umum
In
A
Pemerintahan Yang Baik (AAUPB);
73. Bahwa dengan diterbitkannya Objek Perkara a quo, telah
ah
lik
memberikan adanya kepastian hukum terkait dengan kelembagaan
LMKN serta pengaturan terkait dengan penggunaan dana
am
ub
operasional LMKN dan LMK yang berasal dari Royalti berekenaan
dengan diundangkannya PP 56 Tahun 2021 yang memiliki tujuan
untuk memberikan pelindungan dan kepastian hukum terhadap
ep
k
si
74. Bahwa diterbitkannya Objek Perkara a quo memiliki kemanfaatan
untuk masyarakat dalam bidang industri musik secara lebih luas,
ne
ng
do
gu
Dalam Eksepsi:
- Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
ah
lik
ub
Onvankelijkverklaard);
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menghukum Penggugat membayar biaya yang ditimbulkan dalam perkara
si
ini;
Atau apabila Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang
ne
ng
memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
do
gu Bahwa Para Penggugat mengajukan replik dalam persidangan secara
elektronik tanggal 24 Oktober 2022;
In
A
Bahwa Tergugat mengajukan duplik dalam persidangan secara
elektronik tanggal 31 Oktober 2022;
ah
lik
Bahwa Majelis Hakim telah menerima permohonan intervensi dari
DHARMA ORATMANGUN, DKK. dan pada persidangan secara elektronik
am
ub
tanggal 14 November 2022 Pemohon Intervensi diterima sebagai pihak dan
ditetapkan sebagai Para Tergugat II Intervensi;
ep
k
R
mengemukakan pada pokoknya sebagai berikut:
si
BAHWA PARA TERGUGAT II INTERVENSI MENOLAK DALIL-DALIL YANG
ne
ng
do
gu
1. Bahwa segala apa yang terurai pada bagian Jawaban Dalam Pokok
Perkara mohon dianggap secara mutatis mutandis menjadi satu
kesatuan dan terbaca kembali dengan pada pokok perkara a quo;
In
A
lik
ub
ep
dilantik, dan diambil sumpahnya oleh Wakil Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Republik Indonesia Prof. Edward Omar Sharif Hiariej di Aula
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Oemar Seno Adji, lantai 18, Gedung Eks Sentra Mulia pada Senin 20
si
Juni 2022;
4. Bahwa Para Tergugat II Intervensi dilantik menjadi Komisioner
ne
ng
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional berdasarkan “KEPUTUSAN
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
do
gu INDONESIA NOMOR M.HH – 02.KI.01.04.01 TAHUN 2022 TENTANG
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
NASIONAL PENCIPTA DAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
In
A
NASIONAL PEMILIK HAK TERKAIT DI BIDANG LAGU DAN/ATAU
MUSIK”;
ah
lik
5. Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik,
am
ub
telah ditetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 20 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak
ep
k
si
Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
ne
ng
do
gu
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Kepentingan Pencipta; dan;
si
b. Kepentingan Pemilik Hak Terkait.”;
9. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
ne
ng
Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tentang Pengelolaan Royalti Hak
do
gu Cipta Lagu Dan/Atau Musik Pasal 7 menyebutkan:
1) LMKN Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
huruf a berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:
In
A
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta; dan;
c. 1 (satu) orang Pencipta;
ah
lik
2) LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf b berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait; dan;
am
ub
c. 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait;
3) Penentuan 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a
ep
dilakukan berdasarkan penunjukan oleh Menteri;
k
dimaksud pada ayat (1) huruf b dan 3 (tiga) orang perwakilan LMK
R
pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
si
dilakukan berdasarkan kesepakatan antara LMK yang dibuktikan
dengan berita acara rapat;
ne
ng
do
gu
10. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
In
A
lik
memenuhi persyaratan:
ub
a. memiliki surat rekomendasi dari LMK Hak Cipta atau LMK pemilik
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. tercatat sebagai anggota aktif, pendiri, pengawas, atau pengurus
si
dari LMK yang mengusulkan”;
11. Bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Hak Cipta
ne
ng
Nomor 28 Tahun 2014 (UUHC) menyatakan:
“Untuk pengelolaan Royalti Hak Cipta bidang lagu dan/atau musik
do
gu dibentuk 2 (dua) Lembaga Manajemen Kolektif nasional yang masing-
masing merepresentasikan keterwakilan sebagai berikut:
In
a. kepentingan Pencipta; dan;
A
b. kepentingan pemilik Hak Terkait”;
ah
lik
12. Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, Komisioner
LMKN sebelumnya (LMKN 2019-2024), tidak sesuai dengan maksud
yang terdapat di dalam UUHC dan Permenkumham Nomor 9 Tahun
am
ub
2022 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Komisioner LMKN
merupakan perwakilan dari LMK Pencipta dan LMK Pemilik Hak Terkait,
ep
dan juga kelazinan di dunia internasional. Sehingga kemudian
k
R
(Collective Management Organization);
si
13. Bahwa akibat Komisioner LMKN (LMKN 2019-2024) dipilih oleh panel
ne
ng
dan bukan perwakilan dari LMK, maka tidak ada komunikasi dan
transparansi terkait laporan pendapatan dan pengeluaran. Padahal
LMK adalah pemegang kuasa dari Pemilik Hak atas Royalti;
do
gu
14. Bahwa kemudian Menteri Hukum dan HAM melakukan pengajian dan
hasilnya dilakukan koreksi dengan merevisi peraturan sebelumnya
In
A
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Bahwa guna melakukan penyesuaian tersebut maka Menteri harus
si
memberhentikan Komisioner LMKN yang sudah tidak sesuai lagi dan
mengangkat Komisioner LMKN yang merupakan perwakilan dari LMK
ne
ng
tanpa harus menunggu sampai selesai masa kerja komisioner LMKN.
Jika tidak dilaksanakan justru Menteri yang tidak melaksanakan
do
gu perintah UUHC. Dan juga Menteri memiliki kewenangan untuk
memberhentikan dan mengangkat Komisioner LMKN;
17. Bahwa Para Penggugat mendalilkan pada Bagian V.B “Obyek Sengketa
In
A
a quo melanggar Asas-asas umum pemerintahan yang baik:
1. Obyek Sengketa telah melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan
ah
lik
yang baik. (Algemeine beginselen van behoorlijk bestuur) setidak-
tidaknya melanggar asas-asas yang disebutkan di bawah ini:
am
ub
a. Asas Kepastian Hukum;
b. Asas Kemanfaatan;
c. Asas ketidakberpihakan;
ep
k
d. Asas Kecermatan;
ah
si
f. Asas Pelayanan yang baik;
18. Bahwa setelah mencermati isi Surat Gugatan, bahwa dasar terbitnya
ne
ng
obyek sengketa a quo adalah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M. HH-02.KI.01.04.01
do
gu
lik
19. Bahwa setelah dicermati pula, Keputusan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01Kl.01.08 Tahun
m
ub
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
20. Bahwa sejak ditetapkannya Permenkumham No. 20 Tahun 2021,
si
aturan di dalam Permenkumham No.36 Tahun 2018 berkenaan dengan
LMKN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi;
ne
ng
21. Bahwa Para Penggugat dalam surat Gugatannya posita angka 26
mendalilkan: “Perlu kami sampaikan tentu kewenangan mengangkat
do
gu Komisioner LMKN dan mengubah-ubah Susunan Komisioner LMKN
secara hukum bukanlah kewenangan Komisioner LMKN 2019 – 2024
atau bukan PARA PENGGUGAT. Namun sebagai Komisioner yang taat
In
A
hukum PARA PENGGUGAT melaksanakan kewajiban penyesuaian
susunan keanggotaan Komisioner LMKN sampai saat ini.”;
ah
lik
22. Bahwa di dalam posita tersebut di atas, Para Penggugat sendiri
mengakui bahwa sebagai suatu lembaga yang secara periode
am
ub
kepengurusan akan berakhir baik sewaktu-waktu sebab kewenangan
pengangkatan ataupun mengubah-ubah Komisioner LMKN adalah
kewenangan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ep
k
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, berkenan untuk
R
si
memutuskan sebagai berikut:
I. DALAM POKOK PERKARA:
ne
ng
do
gu
lik
surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan
pembandingnya, sebagai berikut:
m
ub
1. Bukti P-1 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
si
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu dan/atau Musik,
tanggal 3 Juni 2022. (fotokopi dari fotokopi);
ne
ng
2. Bukti P-2 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.HH-01.KI.01.08 TAHUN 2019, tentang
do
gu Penetapan
Nasional
Komisioner
Pencipta dan
Lembaga
Lembaga
Manajemen
Manajemen
Kolektif
Kolektif
Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan/atau Musik,
In
A
tanggal 28 Januari 2019. (fotokopi dari fotokopi);
ah
lik
LMK tentang distribusi royalti sejumlah Rp.76.239.143.277,-.
(Hasil cetakan);
am
ub
4. Bukti P-4 : Siaran Pers Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
k
si
Cetakan);
ne
ng
do
gu
lik
tentang-pengelolaan-royalti-hak-cipta-lagu-dan-atau-musik?
kategori-liputan-humas. (Hasil cetakan);
m
ub
ep
11/surat-terbuka-ampli-kepada-menteri-hukum-dan-hak-
asasi-manusia-atas-permenkumham-no-9-tahun-2022/.
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(Hasil cetakan);
si
7. Bukti P-7 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Ref.No.:
041/LMKN-internal/VI-2022, tanggal 8 Juni 2022, Perihal
ne
ng
Susunan Komisioner LMKN periode 2019-2024 Telah Sesuai
dengan Hukum yang Berlaku dan Informasi tentang
do
gu Inkonsistensi Kebijakan Menteri. (Fotokopi dari fotokopi);
In
A
Ref.No.: 041/LMKN-internal/VI-2022, tanggal 8 Juni 2022,
diterima oleh TU Menteri Hukum dan HAM tanggal 9 Juni
ah
lik
2022. (Fotokopi dari fotokopi);
ub
Iqbal Taufik (Depertemen Hukum Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual), tanggal 13 Oktober 2022. (Tangkapan
layar);
ep
k
10. Bukti P-10 : Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ah
si
2022. Perihal Jawaban Atas Surat Susunan Komisioner
LMKN periode 2019-2024. (fotokopi dari fotokopi);
ne
ng
11. Bukti P-11 : Surat Rien Uthami Dewi, S.H., Marulam J Hutahuruk, S.H,
do
dan Rapin Mudiardjo Kawiradji kepada Menteri Hukum dan
gu
lik
ub
detil-artikel/32-calon-komisioner-lembaga-manajemen-
ep
komisioner-nasional-ikuti-tahap-wawancara?kategori= Berita
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
%20 Resmi%20Desain%20Industri. (Hasil cetakan);
si
14. Bukti P-14 : Video Publikasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Yasonna M. Laoly ketika melantik Para Penggugat, pada
ne
ng
tanggal 29 Januari 2019. (Dokumen elektronik);
15. Bukti P-15 : Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
do
gu Indonesia Nomor: M.HH-PP.01.03-15, tanggal 2 Maret 2022,
Perihal Permohonan Persetujuan Rancangan Peraturan
In
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
A
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021
tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
ah
lik
(fotokopi dari fotokopi);
16. Bukti P-16 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Rf.No.:
am
ub
041/LMKN-Internal/VI-2022, tanggal 16 Juni 2022, Perihal
Mempertanyakan Dasar Hukum dan Latar Belakang
ep
Pelantikan Komisioner LMKN periode 2022-2025. (fotokopi
k
dari fotokopi);
ah
R
17. Bukti P-17 : Artikel https://hot.detik.com/music/d-6368551/ini-alur-karya-
si
musik-hingga-distribusi-royalti LMKN melakukan Media
ne
ng
do
gu
Anggotanya”, https://lifestyle.sindonews.com/read/877075/
157/diduga-tidak-transparan-dan-menunda-pembagian-
ah
lik
royalti-kci-dilaporkan-anggotanya-1662386944, tanggal 5
September 2022. (Hasil cetakan);
m
ub
20. Bukti P-20 : Artikel berjudul “Dianggap Tak Transparan dalam Memberi
Royalti, LMK KCI Diadukan ke Bareskrim Polri”, tanggal 9
ka
tak-transparan-dalam-memberi-royalti-lmk-kci-diadukan-ke-
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bareskrim-polri. (Hasil cetakan);
si
21. Bukti P-21 : Surat Pernyataan Tidak Aktif Di Kepengurusan Lembaga
Manajemen Kolektif Manapun atas nama Marulam J.
ne
ng
Hutahuruk, S.H., tanggal 15 November 2018. (fotokopi dari
fotokopi);
do
gu
22. Bukti P-22 : Surat Pernyataan atas nama Rien Uthami Dewi, tanggal 20
November 2018. (fotokopi dari fotokopi);
In
A
23. Bukti P-23 : Website resmi LMKN https://www.lmkn.id/tentang-kami/
(Hasil cetakan);
ah
lik
24. Bukti P-24 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Administrasi Pemerintahan. (Hasil cetakan);
am
ub
25. Bukti P-25 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
ep
Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi
k
R
26. Bukti P-26 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
si
Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Peraturan
ne
ng
do
gu
cetakan);
28. Bukti P-28 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kewenangan pemerintah, Karya Tulis oleh Marulam J.
si
Hutauruk, S.H. (Hasil cetakan);
ne
ng
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
(Hasil cetakan);
do
gu
31. Bukti P-31 : Keterangan Tertulis (Affidavit) Ahli Hukum Administrasi
Negara Didik Sasono Setyadi pada Perkara Nomor
In
A
289/G/2022/PTUN.JKT. (Sesuai dengan asli);
32. Bukti P-32 : Artikel di official website liputan Kementerian Hukum dan
ah
lik
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
https://www.dgip.go.id/artikel/detil-artikel/wamenkumham-
am
lantik-komisioner--lmkn-periode-2022-2025?
ub
kategori=liputan-humas. (Hasil cetakan);
surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan
ah
si
1. Bukti T-1 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
ne
ng
do
gu
lik
5. Bukti T-5 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bukti T-6 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
si
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang
ne
ng
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik. (Hasil
cetakan);
do
gu
7. Bukti T-7 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 TAHUN 2022,
tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen
In
A
Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu dan/atau Musik,
ah
lik
tanggal 3 Juni 2022. (sesuai dengan asli);
8. Bukti T-8 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
am
ub
Indonesia Nomor M.HH-01.KI.01.08 TAHUN 2019 Tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
ep
Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
k
si
9. Bukti T-9 : Nota Dinas Nomor: HKI.2-UM.01.01-128, tanggal 7 Mei
ne
ng
do
gu
fotokopi);
10. Bukti T-10 : Laporan Tentang Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
In
A
lik
ub
11. Bukti T-11 : Surat Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Revisi Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No.20 Tahun
si
2021 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.56
Tahun 2021. (Hasil cetakan);
ne
ng
12. Bukti T-12 : Notula Rapat Pembahasan Revisi Peraturan Menteri Hukum
dan HAM RI No.20 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan
do
gu Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2021, tanggal 29
September 2021 sampai dengan 1 Oktober 2021. (sesuai
dengan asli);
In
A
13. Bukti T-13 : Berita Media berjudul “Usulan Forum 7 LMK Dapat Apresiasi
dari Dirjen Kekayaan Intelektual”, tanggal 1 Oktober 2021.
ah
lik
(https://m.mediaindonesia.comp/politik-dan-hukum/436761/
usulan-forum-t-lmkdapat-apresiasi-dari-dirjen-kekayaan-
am
ub
intelektual. (Hasil cetakan);
14. Bukti T-14 : Berita Media berjudul “Dirjen Kekayaan Intelektual Segera
ep
Respon Usulan Forum 7 LMK”, tanggal 2 Oktober 2022.
k
(https://m.hariannasionalnews.com/baca-2067-dirjen-
ah
kekayaan-intelektual-segera-respon-usulan-forum-7-lmk.
R
si
(Hasil cetakan);
ne
15. Bukti T-15 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Anugrah Royalti
ng
do
gu
lik
ub
17. Bukti T-17 : Surat Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Sentra Lisensi
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penunjukan Calon Komisioner LMKN. (Fotokopi dari
si
fotokopi);
18. Bukti T-18 : Surat Ketua Lembaga Manajemen Kolektif PAPPRI Nomor:
ne
ng
06/LMK-PAPPRI/XI/2021, tanggal 17 November 2021,
Perihal Pengusulan Perwakilan LMK PAPPRI di LMKN.
do
gu (Fotokopi dari fotokopi);
19. Bukti T-19 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Karya Cipta Indonesia
In
A
(LMK KCI) Nomor: BOD-2111037, tanggal 17 November
2021, Perihal Representasi KCI. (Fotokopi dari fotokopi);
ah
lik
20. Bukti T-20 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Wahana Musik
Indonesia (LMK WAMI) Nomor: WAMI/CORP/2011/11/0035,
am
ub
sebagai Komisioner LMKN untuk Hak Cipta. (Fotokopi dari
fotokopi);
ep
k
21. Bukti T-21 : Surat Ketua Perkumpulan Star Musik Indonesia Nomor:
ah
si
perihal pengusulan Nama Komisioner Lembaga Manajemen
Kolektif Nasional. (Fotokopi dari fotokopi);
ne
ng
do
gu
lik
ub
24. Bukti T-24 : Berita Acara Rapat Usulan Hasil Kesepakatan Calon
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Usulan Nama Calon Pengawas LMKN/LMK, dan Calon
si
Pelaksana Harian LMKN. (sesuai dengan asli);
25. Bukti T-25 : Surat Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Nomor: HKI-
ne
ng
KI.01.04-15, tanggal 14 Juni 2022, Perihal Undangan
Menghadiri Pelantikan Komisioner Lembaga Manajemen
do
gu Kolektif Nasional dan Anggota Komisi Banding Paten. (Hasil
cetakan);
In
A
26. Bukti T-26 : Daftar Hadir Konsinyering Perubahan Peraturan Pemerintah
Hukum dan Ham RI Tentang LMKN Tanggal 18 Mei 2021.
ah
lik
27. Bukti T-27 : Foto Kegiatan Focus Group Discussion Pembahasan
am
ub
Nomor 20 Tahun 2021, tanggal 18 Mei 2021-20 Mei 2021.
(Hasil cetakan);
ep
k
28. Bukti T-28 : Surat Bersama 7 (tujuh) LMK kepada Direktur Jenderal
ah
si
Manusia Republik Indonesia tanggal 6 September 2021,
Perihal Permohonan Audiensi. (Fotokopi dari fotokopi);
ne
ng
29. Bukti T-29 : Surat Bersama 7 (tujuh) LMK kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 10
do
gu
30. Bukti T-30 : Daftar Hadir Penerima Seminar KIT Pembahasan Revisi
Peraturan menteri Hukum dan HAM RI Nomor 20 Tahun
ah
lik
ub
31. Bukti T-31 : Foto Kegiatan Pembahasan Revisi Peraturan menteri Hukum
dan HAM RI Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan PP
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
32. Bukti T-32 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
si
Indonesia Nomor: HKI.2.OT.03.01-09 Tahun 2015 Tentang
Pengesahan Statuta dan Kode Etik Lembaga Manajemen
ne
ng
Kolektif Nasional Pencipta dan Hak Terkait Bidang Musik.
(Hasil cetakan);
do
gu Bahwa Para Tergugat II Intervensi telah mengajukan alat bukti berupa
fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan
In
dengan pembandingnya, sebagai berikut:
A
1. Bukti T.II.Int-1 : Kartu Tanda Penduduk Kota Bekasi NIK:
ah
lik
3275052407640011, atas nama Andre Ronald Benito
Hehanussa. (sesuai dengan asli);
am
ub
2. Bukti T.II.Int-2 : Kartu Tanda Penduduk Jakarta Selatan NIK:
3275080410620016, atas nama Dr. Bernard
Nainggolan, S.H., M.Si. (sesuai dengan asli);
ep
k
si
Hidayat. (sesuai dengan asli);
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Bukti T.II.Int-7 : Kartu Tanda Penduduk Kota Jakarta Timur NIK:
si
3174065805740008, atas nama Hartini Erpi Nurjanah.
(sesuai dengan asli);
ne
ng
8. Bukti T.II.Int-8 : Kartu Tanda Penduduk Kota Tangerang Selatan NIK:
3674032109770003, atas nama Marcellius Kirana
do
gu
9. Bukti T.II.Int-9
Hamonangan. (sesuai dengan asli);
In
A
Barat NIK: 3174013004590002, atas nama Dharma
Oratmangun. (sesuai dengan asli);
ah
lik
10. Bukti T.II.Int-10 : Kartu Tanda Penduduk Kota Bekasi NIK:
3275093004700011, atas nama Waskito. (sesuai
am
dengan asli);
ub
11. Bukti T.II.Int-11 : Surat Plt. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
k
si
cetakan);
ne
ng
(satu) orang Ahli yang bernama Dr. DIDIK SETIONO SETYADI, S.H., M.H.,
yang telah memberikan pendapat di bawah sumpah, sebagai berikut:
do
gu
- Bahwa inti dari Hukum Administrasi Negara atau Peradilan Tata Usaha
Negara adalah perlindungan hukum kepada warga negara atau masyarakat.
In
A
lik
ub
ep
itu disediakan, dan ketika kita berbicara tentang UU No.30 tahun 2014 maka
ada waktu tertentu yang ditentukan oleh UU demi kepastian hukum kepada
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
warga negara yang mengajukan keberatan dan di situ sudah menjadi
si
kewajiban dari Pejabat Administrasi untuk memberikan jawaban, dan apabila
tidak memberikan jawaban ada konsekuensi bahwa keberatan tersebut oleh
ne
ng
UU dianggap dikabulkan;
- Bahwa batasan yang ditentukan oleh UU itu makna dari kepastian hukum,
do
gu artinya kenapa ditentukan ada batasan, karena apabila tidak ada batasan itu
justru bertentangan dengan prinsip dari Hukum Administrasi. Tadi
In
A
disampaikan bahwa prinsip Hukum Adminsitrasi secara filosofis dan
historisnya merupakan “pembatasan kewenangan terhadap Pemerintahan
ah
lik
dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan”. Pembatasan
dalam hal ini adalah pembatasan dalam bentuk tata waktu, dimana ketika
am
ub
warga negara mengajukan keberatan lantas dijamin oleh hukum
kepastiannya adalah dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari, ini merupakan
kepastian sekaligus juga merupakan bentuk perlindungan hukum yang
ep
k
- Bahwa halam hal keberatan sudah diajukan tetapi tidak ditanggapi oleh
R
si
Pejabat yang bersangkutan dan sudah lewat jangka waktu, maka menurut itu
ne
ng
do
gu
suatu kepastian;
lik
yang dicabut, syarat-syaratnya juga ada di UU No.30 Tahun 2014, ada juga
yang dibatalkan dengan putusan Hakim atau dibatalkan oleh atasan. Terkait
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa banding administratif kepada atasan Pejabat Administratif itu
si
manakala yang mengajukan keberatan mendapat jawaban berupa
penolakan, kalau ditolak kemudian tidak puas dia mengajukan upaya
ne
ng
banding administrasi kepada atasan;
do
gu Dengan demikian selanjutnya tinggal dilakukan penetapan, itu kalau bicara
konsisten terhadap bunyi yang diatur dalam UU No.30 Tahun 2014;
In
A
- Bahwa itu menggunakan penafsiran analogi, berdasarkan pengetahuan dan
pendalaman Ahli sebagai Ahli Hukum Administrasi, Ahli melihatnya bahwa
ah
lik
kalau ada keberatan maka upaya keberatan dilakukan kepada Pejabat yang
mengeluarkan keputusan, dan ada prosedur dalam 10 (sepuluh) hari harus
am
ub
ditanggapi, ditolak atau tidak, kalau ditolak bisa diajukan banding
administratif, dan kalau nanti tidak puas lagi bisa dibawa ke Peradilan Tata
ep
Usaha Negara;
k
- Bahwa Ahli hanya berbicara pada tataran teori dan normatif. Kembali kepada
ah
R
teori yang Ahli kemukakan, bahwa alasan dari diajukannya
si
keberatan/gugatan terhadap suatu tindak pemerinathan atau keputusan TUN
ne
ng
do
gu
konstitutif atau apa. kalau sebenarnya keputusan yang dibuat oleh Pejabat
itu sifatnya deklaratif mensahkan dari suatu proses yang sudah dibuat
ah
lik
ub
Para Penggugat, ketika dibuat suatu surat keputusan oleh Pejabat yang
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang diberi kewenangan itu gugur dengan adanya suatu keputusan yang
si
baru, otomatis dia tidak memiliki hak-hak yang melekat bagaimana
seharusnya ketika diberi wewenang oleh suatu keputusan. Jadi untuk
ne
ng
mengembalikan supaya yang bersangkutan mendapatkan hak-hak kembali
mak legal standing sebagai orang yang diberi kewenangan itu harus
do
gu dipulihkan atau mendapatkan ganti kerugian atau rehabilitasi tertentu;
In
A
Tahun 2014 begitu saklek dikatakan memenuhi setidaknya 2 (dua) unsur,
yaitu unsur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan sesuai Asas-
ah
lik
Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Itu melekat, jadi tidak bisa tindak
pemerintahan hanya sesuai salah satu, kumulatif dua-duanya harus
am
ub
dipenuhi. Terkait dengan adanya ketidakcocokan nama dan lain sebagainya
itu tentunya kalau kita bicara dalam AAUPB salah satunya asas kecermatan.
Kecermatan dalam membuat suatu keputusan itu penting, artinya kalau tidak
ep
k
cermat maka keputusan itu bisa dibatalkan, dalam UU No.30 tahun 2014
ah
si
kalau keputusan itu memberikan kewenangan memberikan legal standing,
memberikan hak, itu betul-betul harus cermat, ditentukan siapa sebenarnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
dan sebagainya. Tetapi secara prinsip bahwa asas kecermatan tentu tidak
boleh dilanggar di dalam pembuatan suatu keputusan Pejabat Administrasi;
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memberhentikan orang yang laian, namun semuanya tentu saja ada
si
prosedurnya dan ada alasan-alasannya, sama seperti dibuatnya suatu
peraturan perundang-undangan bahwa alasan yuridis, alasan faktual atau
ne
ng
filosofis, itu melekat di dalam pembuatan suatu putusan, sehingga harus
dipastikan betul-betul alasannya itu apa. setiap keputusan apalagi yang
do
gu mengurangi atau menghilangkan hak orang lain dan kemudian memberikan
hak kepada orang yang lainnya lagi, itu harus ada alasan yang jelas;
In
A
Apakah pemberhentian itu prosedurnya memang boleh diberhentikan
sewaktu-waktu atau prosedurnya harus ada alasan misalnya yang
ah
lik
bersangkutan melakukan perbuatan tercela, yang bersangkutan meninggal
dunia, atau yang bersangkutan memiliki halangan yang tidak memungkinkan
am
ub
untuk melaksanakan tugas-tugasnya, itu prosedurnya biasanya sudah diatur,
tinggal dilihat syarat pengangkatan atau syart pemberhentian itu apakah
meliputi itu semua. Namun yang Ahli tegaskan bahwa di dalam suatu
ep
k
keputusan itu ada yang sifatnya mengangkat saja, ada yang sifatnya
ah
si
memberhentikan. Yang penting pengangkatan dan pemberhentian itu selain
disertai alasan-alasan yang jelas dan tepat, juga penuangan yang cermat;
ne
ng
- Bahwa freies ermessen dan diskresi ini ada ahli yang menyamakan dan ada
ahli yang membedakan;
do
gu
Bahwa freies ermessen atau diskresi ini yang paling diatur dalam UU No.30
Tahun 2014 adalah ini boleh dilakukan, manakala apabila tidak dilakukan
In
A
lik
apapun suatu keputusan yang dibuat oleh Pejabat Administrasi Negara, kita
lihat syarat objektifnya, apakah kalau tidak dikeluarkan itu terjadi situasi yang
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Syarat berikut yang harus dilihat adalah apakah UU-nya cukup mengatur,
si
apakah UU-nya jelas mengatur, apakah UU-nya memberikan pilihan-pilihan.
Apabila dalam syarat UU-nya memberikan pilihan-pilihan atau tidak cukup
ne
ng
mengatur, atau tidak jelas mengatur dan kalau tidak dilakukan itu
mengakibatkan stagnasi pemerintahan, maka Pejabat boleh diberikan
do
gu diskresi, boleh melakukan tindakan freies ermessen. Berikutnya ada satu
syarat lagi di UU No.30 Tahun 2014, yaitu karena memang UU-nya sama
In
sekali belum ada yang mengatur. Yang merupakan peristiwa yang baru sama
A
sekali, kalau Hakim tidak boleh menolak perkara, kalau pemerintah tidak
ah
lik
Pemerintah boleh melakukan freies ermessen ataupun melakukan diskresi;
am
ub
- Bahwa Ahli katakan kembali lagi kepada teori dasarnya, prinsip dasarnya
Hukum Administrasi adalah untuk membatasi kewenangan agar Pejabat
Adaministrasi tidak sewenang-wenang, oleh karena itu dalam Sistem
ep
k
UU, yang tidak ditentukan dalam UU melalui suatu stelsel yang positif tidak
R
si
boleh dilakukan, itu pemerintahan jaman dulu. Dengan demikian
perkembangan pemerintahan itu tidak sesederhana itu, dengan konsep
ne
ng
do
gu
yudikatif itu menjadi urusannya eksekutif. Ketika sudah bicara begitu maka
sangat luas sebenarnya kewenangan dari eksekutif itu, ketika sangat luas
In
A
lik
ub
kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya, tapi juga ada ketika dicari UU
itu, UU-nya mengatur tetapi tidak jelas/kurang jelas, atau mengatur tetapi
ka
tidak cukup, itu juga boleh melakukan diskresi. Ukurannya adalah yang
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena di luar penggunaan kekuasaan/kewenangan ini diatasnya masih ada
si
AAUPB, dan di atasnya lagi masih ada prinsip-prinsip hukum yang harus
ditaati, keadilan, kepastian, dan sebagainya;. Oleh karena itu maka prinsip
ne
ng
kehati-hatian dalam membuat keputusan itu penting bagi Pejabat
Administrasi dan memastikan bahwa keputusan yang dibuat itu tidak
do
gu merugikan kepentingan dari warga negara. Disinilah ukurannya
subjektifitas Pejabat Administrasi tetapi ukuran akibat dari suatu keputusan
bukan
In
apakah itu bisa merugikan kepentingan perorangan atau warcga atau badan
A
hukum;
ah
lik
- Bahwa Kita bicara konteks hukum itu ada kesesatan, pemaksaan, kelalaian
dan sebagainya. Kemudian apakah itu ada unsur kesengajaan, atau unsur
am
ub
ketidaksengajaan, pada dasarnya itu dapat dilakukan perubahan. Ketika
mengetahui bahwa ada suatu kesalahan yang melanggar asas kecermatan
seharusnya Pejabat Administrasi langsung melakukan koreksi, apalagi kalau
ep
k
ada keberatan terhadap itu, maka ada kesempatan untuk melakukan suatu
ah
si
dikoreksi oleh Pengadilan. Kenapa itu penting? Terutama karena kaitannya
dengan urusan yang misalnya memberikan hak atau mencakup hak,
ne
ng
do
gu
nama yang salah atau nama yang keliru, apabila mendapatkan transfer
maka itu ditolak proses transfernya oleh Bank. Jadi hal semacam ini perlu
In
A
diperhatikan karena ini bagian dari kecermatan, itu penting akibat hukumnya;
lik
ub
ep
nya keliru, substansi nya benar tapi prosedurnya dilanggar. Lagi-lagi kita
bicara pemberhentian itu bicaranya ada tindakan sugestif yang di lakukan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh pemberhentian karena melanggar hukum melakukan perbuatan yang
si
berat maka sebab-sebab lainnya ditentukan dalam prosedur misalnya, batas
waktu pensiun kalau batas waktunya ditentukan 58 atau 56 tidak usah pakai
ne
ng
apa-apa langsung saja sesuai prosedur itu bisa langsung diberhentikan usia
pensiun nya jika sudah dilewati. Tapi kalau tidak dalam batasan-batasan
do
gu prosedur jadi harus ada hal-hal yang sugestif terkait dengan yang
bersangkutan misalnya, meninggal dunia, cacat permanen ataupun hal
In
semacam itu;
A
- Bahwa prospektif hukum administrasi negara sudah mengatur, manakala
ah
lik
seseorang mendapatkan satu perlakuan dari pejabat administrasi yang tidak
sesuai dengan prosedur, substansi, kewenangan dan sebagainya, silahkan
am
ub
menempuh jalur yang ditentukan di dalam hukum administrasi, mengajukan
keberatan, mengajukan banding administratif ataupun mengajukan ke PTUN;
ep
- Bahwa kalau keputusan Menteri itu sifatnya deklaratif dari suatu keputusan
k
Komisioner sebelumnya itu ada proses Panselnya dan Pansel ini yang sudah
R
si
melakukan proses seleksi dan sebagainya. Kalau tidak lolos kemudian
ne
ng
do
gu
proses yang dilalui sebelum nya. Namun, ketika tidak ada keputusan oleh
pejabat ini deklaratif sekaligus konstitutif agar pejabat ini lagi-lagi saya
In
A
lik
ub
tiba besok terima SK itu kan kayanya tidak aja. Sama juga seseorang yang
akan diberhentikan kalau dia bukan diberhentikan karena pensiun tetapi
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
akuntabilitas nya harus jelas bahwa ada tahapan-tahapan tertentu yang
si
ditempuh meskipun undang-undang nya tidak sangat mengatur tetapi bahwa
ini adalah bagian dari implementasi dari asas-asas umum dalam
ne
ng
pemerintahan. Karena itu tadi kita bisa mempersamakan tidak ada tiba-tiba
seseorang diangkat menjadi pejabat ini dan tidak ada proses gitu jadi tidak
do
gu mungkin kayanya;
- Bahwa intinya keputusan itu boleh saja tidak diberitahukan kepada orang
In
A
yang terkena manakala keputusan itu antara lain putusan yang sifatnya
sangat mendesak, keputusan yang sifatnya ada kaitannya dengan hukum
ah
lik
dan itu bisa, tetapi keputusan yang sifatnya sebagai keputusan yang normal,
keputusan-keputusan tata usaha negara yang secara umum dilakukan itu
am
ub
lagi-lagi didalam sistem hukum pemerintahan yang baru juga asas-asas
umum pemerintahan yang baik itu ada asas keterbukaan maka harusnya
dilakukan secara terbuka apa yang sebenarnya yang dijadikan alasan untuk
ep
k
si
menilai siapa yang diangkat dan siapa yang diberhentikan, mengapa
diangkat dan mengapa diberhentikan, itu prinsip yang harus dikembangkan
ne
ng
- Bahwa peraturan Menteri itu merupakan turunan pelaksanaan dari yang ada
do
gu
lik
sosiologis, alasan faktual, ketika peraturan ini dibuat itu selain dia
merupakan perintah dari peraturan yang diatasnya lebih tinggi alasan
m
ub
faktualnya itu seperti apa, misalnya peraturan Menteri tentang tarif tertentu,
Undang-Undang hanya mengatakan untuk mengeluarkan tarif tertentu dan
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tetapi besaran tarif tertentu itu berapa maka Menteri harus melakukan apa
si
yang di sebut dengan aspirasi;
ne
ng
atau peraturannya memberikan pilihan boleh atau tidak, artinya bisa
mengambil keputusan atau tidak mengambil keputusan maka pilihan itu ada
do
gu pada pejabat TUN tersebut;
- Bahwa keputusan itu yang dibuat lagi-lagi berbicara pada posisi prosedurnya
In
A
benar, substansinya benar, terus kemudian juga peraturannya benar, dan
sekarang kita lihat apabila peraturan yang diatasnya sudah sangat jelas
ah
lik
mengatur, sudah lengkap mengatur, maka keputusan itu dibuat wajib
mengikuti peraturan itu, namun kalau peraturan diatasnya itu tidak jelas
am
ub
mengatur maka dia boleh menggunakan seleksi atau sebagainya;
- Bahwa ada dua proses aspirasi yang ditempuh menurut pendapat Ahli,
ep
pertama adalah jangan sampai pejabat administrasi atau badan administrasi
k
R
sama-sama berlaku, jadi itu tidak boleh, harus ada tindakan sebagai pejabat
si
atau badan administrasi untuk membuat peraturan-peraturan yang ada di
ne
ng
bawah kendalinya dia itu sinkron dan harus benar itu, yang pertama. Yang
kedua adalah akibat hukum dari suatu keputusan itu, pokoknya kalau itu
do
gu
berpotensi merugikan warga negara disitulah terbuka ruang untuk ada upaya
hukum administrasi, apapun keputusannya, siapapun pejabatnya, kalau ada
ruang atau ada akibat yang merugikan kepada warga negara. Apakah
In
A
upayanya berhasil atau tidak berhasil itu soal lain tapi hadirnya hukum
administrasi itu dalam kondisi seperti itu;
ah
lik
ub
dalam kondisi seperti ini kita lihat secara komprehensif, secara komplit,
ep
apakah peraturan yang baru terbit itu mencabut seluruh dari peraturan yang
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebelumnya ataukah dia hanya sebagian dan itu perlu dijelaskan dari sisi
si
peraturannya dan kemudian juga lagi-lagi Ahli katakan bahwa Asas-Asas
Umum Pemerintahan Yang Baik menuntut kepada Pejabat Administrasi
ne
ng
untuk betul-betul secara cermat melihat apa saja ketentuan-ketentuan yang
sudah tidak diberlakukan dan ketentuan-ketentuan baru yang diberlakukan,
do
gu itu step yang pertama, step yang berikutnya dengan berlakunya peraturan
yang baru ini akibat hukum apa yang bisa terjadi bagi yang dahulu sudah
In
menikmati dari peraturan yang lama dan ini harus di pandang secara
A
komprehensif, kalau misalnya dahulu peraturannya mengatakan anda boleh
ah
parkir di halaman Pengadilan ini terus kemudian muncul peraturan baru yang
lik
mengatakan tidak boleh parkir di halaman ini, sementara dengan peraturan
yang baru ini nanti akibat hukumnya apa bagi orang yang mendapatkan itu
am
ub
dan inilah yang harus di pertimbangkan. Jadi dari sisi substansi dari
peraturan itu harus diperhatikan juga akibat hukum manakala peraturan ini
ep
k
si
sekarang memberikan kenikmatan, itu juga yang harus diperhatikan dalam
suatu peraturan;
ne
ng
- Bahwa terkait dengan mekanisme itu adalah alasan, tujuan, dan kita bicara
doelmatigheid, dari doelmatigheid-nya kenapa mekanisme itu berubah,
do
gu
berarti ada suatu alasan dan alasannya itu apakah memang karena aturan
undang-undang supaya diubah mekanismenya atau karena alasan
In
A
sosiologis atau alasan faktual, mungkin demi efisiensi, demi kecepatan tidak
menempuh prosedur seperti mekanisme yang dahulunya ada, misalnya kita
ah
lik
ub
suatu proses sosiologis yang efisien, dan ini yang kita lihat dalam pembuatan
peraturan yang dibuat apakah unsur dari perubahan mekanisme ini ada
ka
unsur yang baik karena efisiensi itu juga merupakan asas-asas dari
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus dilakukan secara cermat oleh Pejabat Administrasi dan masyarakat
si
juga menilai terhadap apa yang dibuat;
ne
ng
pemerintahan yang baik, jadi didalam semua tindakan pemerintahan itu
hukumnya wajib untuk mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada.
do
gu Namun demikian bahwa rechmatigheid saja tidak cukup, didalam keputusan
ada rechmatigheid, ada prosedur, ada substansinya, ada tujuannya, semua
In
A
itu harus diperhatikan dalam Hukum Administrasi Negara, semua keputusan
pada dasarnya kalau tidak ada pihak yang merasa di rugikan maka
ah
lik
keputusan ini netral tidak ada masalah. Namun ketika ada keputusan atau
tindakan yang dilakukan ini mengakibatkan suatu kerugian yang diderita oleh
am
ub
warga masyarakat, sistem hukum memberikan peluang kepada masyarakat
yang merasa dirugikan itu bisa, bisa artinya tidak melakukan upaya, ketika
dia bisa melakukan upaya maka di tempuhlah upaya-upaya yang ada di
ep
k
- Bahwa apakah yang sebelumnya itu otomatis akan berlaku kembali tentu
R
si
saja kita lihat lebih jauh, artinya ketika ada unsur dikatakan pemberhentian,
ne
ng
pemberhentian ini ada alasan apa saja, tentu kita tidak mempersoalkan
bahwa Menteri memiliki kewenangan untuk memberhentikan, tetapi alasan
untuk memberhentikan ini apakah suatu alasan yang bisa dipermasalahkan
do
gu
misalnya, batasan umur secara legal, kemudian perbuatan tercela, itu juga
diatur oleh asas legalitas makanya kita harus melihatnya dari situ. Apakah
ah
lik
kemudian ketika dia diberhentikan dan boleh hidup lagi, balik lagi kita lihat
asas legalitasnya seperti apa dan alasan-alasannya seperti apa;
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peradilan Tata Usaha Negara pasti ada dismissal proses, apakah itu masuk
si
kompetensi di dalam Peradilan Tata Usaha Negara, sebelum kita bicara
substansi, masuk kedalam proses persidangan tentu kompetensi untuk
ne
ng
mengadili perlu tidak ditanyakan lagi;
- Bahwa kalau terkait dengan rehabilitasi atau ganti rugi itu yang terpenting
do
gu menurut pendapat Ahli adalah siapa yang menyebabkan terjadinya kerugian,
Ahli belum bicara dari mana sumber kerugian tetapi prinsipnya terlebih
In
A
dahulu. Prinsipnya adalah siapa yang mengakibatkan kerugian atau apa
yang mengakibatkan kerugian yang harus dinyatakan sah atau tidak dan
ah
lik
kemudian setelah dinyatakan tidak sah itu harus direhabilitasi, harus diganti
rugi ke mana dan sebagainya, tentu saja itu ranah keputusan Hakim, dan
am
ub
nanti kalau misalnya Hakim memerintahkan harus bayar ganti rugi ya sah-
sah saja kalau itu keluar dari APBN atau dari mana karena itu perintah
pengadilan;
ep
k
- Bahwa kalau soal kewajiban dan sebagainya tentu ada penilaiannya, kalau
ah
didalam proses ada pembuktian seseorang menuntut haknya, kalau dia tidak
R
si
melakukan kewajiban-kewajiban dan tugas-tugasnya secara hukum tentu
ne
ng
saja itu tidak layak, tetapi itu masuk dalam suatu proses evaluasi dan
penilaian;
do
gu
- Bahwa kalau pemberhentian sukarela itu juga dianut dalam aspirasi artinya
orang atas kehendaknya sendiri, misalnya saya sebagai Menteri dan
mempunyai Dirjen, Kemudian saya katakan kepada Dirjen untuk tidak terus,
In
A
sepanjang itu sukarela yang tidak mengakibatkan suatu kerugian bisa saja
dilakukan jadi tidak harus karena kesalahan;
ah
lik
- Bahwa hukum itu sangat tegas kalau kita bicara di Undang-Undang Sistem
Administrasi Penduduk (Dukcapil) itu tegas sekali kalau orang itu harus
m
ub
biasanya terkait dengan Hukum Pidana juga Hukum Perdata kita menggugat
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memastikan bahwa yang bersangkutan itu betul-betul itu. Kembali lagi kita
si
berbicara soal kecermatan seharusnya yang bagus dengan kepastian yang
jelas yang seseorang A jika dia dikenal dengan nama A sama yang lain maka
ne
ng
di sebutkan juga alias siapa;
do
gu menyampaikan dan apa yang disampaikan, memang harus ada kaitannya
dengan jabatan atau posisi yang memberikan masukan dan substansi yang
In
A
diberikan masukan, kita membahas sampah misalnya tapi yang dimintain
aspirasi itu orang yang tidak memiliki kompetensi masalah sampah,
ah
lik
meskipun aspirasi orangnya ratusan ini tidak memiliki nilai didalam substansi
yang sedang dibicarakan, oleh karena itu batasan aspirasi menurut Ahli yaitu
am
ub
dari sisi subjektif kompetensi dari bersangkutan yang menyampaikan dan
yang kedua dari sisi objektif dari substansi apa yang akan disampaikan;
ep
- Bahwa ditentukan oleh suatu aturan itu 5 tahun itu merupakan kewenangan
k
si
anda memiliki kewenanga, kewenangan pejabat ini yang menentukan 5
ne
ng
tahun itu. Ahli tidak tahu kasus ini, ketika ada diaturan dasarnya harus 5
tahun maka kurang dari 5 tahun dia potensi melanggar asas legalitas, namun
ketika undang-undang mengatakan bahwa anda boleh mengangkat dan
do
gu
jangka 5 tahun itu terserah pejabat maka pejabat itu boleh mengangkat
kurang dari 5 tahun, tapi lagi-lagi harus ada alasan kenapa kurang dari 5
In
A
- Bahwa Ahli tidak menilai pada pokok perkara, apa yang Hakim sampaikan itu
ah
lik
ub
suatu penetapan atas keberatan itu di lakukan dan sekarang apakah itu di
lakukan oleh pejabat yang bersangkutan, ketika itu tidak dilakukan oleh
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pejabat yang bersangkutan maka disinilah ruang demi kepastian hukum,
si
apakah ini kemudian dibiarkan karena penetapannya tidak keluar, tidak jelas,
atau si pencari hukum membawanya ke pengadilan untuk mendapatkan
ne
ng
kepastian. Dari situlah menurut Ahli pengadilan bisa memerintahkan kepada
pejabat untuk melakukan apa yang ditentukan oleh pasal 77 yaitu dengan
do
gu menetapkan yang seharusnya dijadikan keberatan oleh pencari keadilan;
In
A
JUSAK IRWAN SUTIONO, yang telah memberikan keterangan dibawah
sumpah dan 1 (satu) orang Ahli yang bernama Prof. Dr. WICIPTO, S.H., M.H.,
ah
lik
yang telah memberikan pendapat di bawah sumpah, sebagai berikut:
ub
- Bahwa pada saat adanya pertemuan LMK-LMK dengan Menkumham, saat
itu Saksi tidak hadir. Sebelumnya ada surat kaleng dan berdasarkan surat
ep
kaleng tersebut, 7 LMK membuat surat kepada Menkumham meminta untuk
k
si
- Bahwa surat kaleng itu ada di Media Sosial intinya ada semacam
penyimpangan kewenangan dan masalah keuangan di LMKN;
ne
ng
do
gu
- Bahwa sesudah itu, jadilah Draft Peraturan Menteri yang baru dimana ketika
ah
lik
itu Pak Direktur KI meminta calon nama-nama yang harus disepakati dari
LMK-LMK itu, yang berjumlah 6 orang. Akhirnya LMK-LMK itu ditinggal oleh
m
ub
waktu itu terpilihlah 3 orang dari LMK Pencipta, 3 orang dari LMK Hak
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terkaitnya, dan 2 orang lagi dari Pemerintah. Kesepakatan itu yang akhirnya
si
dibuat;
- Bahwa Pada tahun 2015, pada waktu pemilihan Komisioner LMKN pertama
ne
ng
melalui Pansel, ada calon sekitar 20 orang yang kemudian terpilihlah 10
Komisioner. Pada kelanjutannya, orang-orang yang terpilih ini tidak
do
gu mengetahui bagaimana mengelola LMK dan LMKN itu sendiri, karena LMK
tentang pengkoleksian dan perlisensian ini adalah sesuatu yang baru sejak
In
A
adanya Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2014;
Sejak itu memang terjadi tarik menarik antara LMK dan LMKN itu sendiri
ah
lik
berkaitan dengan penentuan tarif yang akhirnya disetujui oleh Menteri, yang
sangat merugikan hak yang diwakili oleh LMK-LMK ini. Itu berjalan selama 3
am
ub
tahun dan setelah itu terjadilah pemilihan Komisioner yang kedua, yang juga
melalui Pansel. Pada waktu pelaksanaan, karena kurangnya pengetahuan
dari LMKN ini, penagihan itu diserahkan kepada salah satu LMK, atau dua
ep
k
LMK, yang sudah berpengalaman. Memang tugas utama dari LMKN itu
ah
si
bukan membuat regulasi malah banyak ikut ke dalam operasional, sehingga
itulah yang banyak bertabrakan dengan LMK-LMK;
ne
ng
Mungkin saya adalah salah satu yang agak keras jika berbicara dalam suatu
forum audiensi berkaitan dengan LMKN, dimana sebetulnya LMKN itu
do
gu
lik
karena di dalam suatu kontrak perjanjian itu harus ada hak dan kewajiban;
Sehingga terjadilah salah satu pengguna yang besar itu, yaitu Indomaret,
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hal-hal yang berhubungan dengan hukum. Banyak user yang tidak merespon
si
kami bahkan sampai somasi tiga kali, yang pada waktu itu jumlahnya di
LMKN ada seribu lebih. Dan itu sampai sekarang juga belum ada reaksinya
ne
ng
dari LMKN, apakah harus diajukan ke Pengadilan atau apa, karena user-
user yang besar dengan potensi yang besar belum sampai dapat ditagih;
do
gu Mungkin saya contohkan misalnya Cineplex Twenty One, dimana satu
tempat itu dalam setahun harus membayar tiga juta enam ratus, dan dia
In
A
memiliki seribu lebih outlet sehingga dalam setahun dia harus membayar tiga
koma enam milyar. Itu uangnya besar sekali tetapi sampai sekarang belum
ah
lik
dapat ditagih. Jadi kurang lebih ada berapa puluh milyar potensi yang ada
disana dan tidak dapat ditagih. Kemudian pernah dilakukan negosiasi
am
ub
dengan APRINDO dimana hampir saja LMKN membuat satu perjanjian
dengan mereka yang isinya sebetulnya di luar dari pada yang menjanjikan,
akhirnya batal karena kebetulan ketika itu saya yang mengintervensi, karena
ep
k
- Bahwa mengenai jangka waktu, LMKN yang pertama itu 3 tahun, sejak 2015
R
si
sampai 2018, kemudian LMKN yang kedua ditentukan 5 tahun, dari 2019
ne
ng
sampai 2024. Akan tetapi di tengah jalan berubah lagi, karena pada waktu
pertemuan dengan Pak Direktur sebagai wakil Menteri, ada permintaan
untuk diubah menjadi 3 tahun karena 5 tahun terlalu lama;
do
gu
- Bahwa sebetulnya untuk mengelola suatu LMK, atau LMKN, atau suatu
badan usaha, diperlukan suatu budget. Nah, LMKN yang pertama dan kedua
In
A
lik
ub
oleh LMKN, biayanya bagaimana, tidak bisa dijawab. Ada satu lagi problem
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berebutan kue. Jadi sampai sekarang pun belum sampai pada titik
si
bagaimana membuat peraturan distribusinya. Jadi LMKN ini sejarahnya dari
tahun 2015 sampai tahun 2022 tidak pernah ada peraturan distribusi yang
ne
ng
jelas;
do
gu ditembuskan kepada LMK;
In
A
dimana LMKN hanya bisa mendelegasikan perlisensian dan penarikan royalti
kepada LMK yang sudah mempunyai ijin operasional. Dan Statuta ini juga
ah
lik
disahkan oleh Keputusan Menteri;
ub
user, tetapi invoice dan semuanya atas nama LMKN dan sudah
dilaksanakan;
ep
k
- Bahwa di organisasi LMKN periode yang ketiga ada perwakilan dari SELMI
ah
yang bernama Yessy Kurniawan dan merupakan anggota LMKN yang kedua
R
si
juga bersama-sama dengan Para Penggugat;
- Bahwa pada periode yang kedua itu Yessy mencalonkan diri, dan terpilih
ne
ng
melalui Pansel, akan tetapi untuk periode yang ketiga ini Yessy adalah wakil
dari SELMI;
do
gu
- Bahwa seingat Saksi, ada yang menyebutkan bahwa LMKN itu berhak
mendapatkan sepuluh persen dari jumlah royalti yang diperoleh. Tetapi
In
A
lik
di LMK ini. Jadi kami tidak tahu penggunaan keuangannya seperti apa;
ub
kesepakatan dan seingat Saksi hadir tiga kali dalam meeting tersebut, Saksi
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa untuk LMKN periode ketiga ini, waktu itu ada 11 LMK, kemudian dari
si
11 LMK tersebut sepakat untuk menunjuk 3 perwakilan dari LMK Pencipta 3
perwakilan dari LMK Hak Terkait;
ne
ng
- Bahwa pada masa LMKN periode kedua, Saksi berkomunikasi dengan baik,
karena SELMI itu mendapat pendelegasian kewenangan, sehingga pasti
do
gu berkomunikasi dengan baik. Akan tetapi untuk LMK lain yang tidak mendapat
pendelegasian kewenangan, sulit sekali untuk berkomunikasi;
In
A
- Bahwa yang paling pokok atau utama itu sebenarnya komplain tentang
tentang fungsi LMKN, LMKN seharusnya adalah regulator, tetapi malah ikut
ah
lik
dalam operasional;
- Bahwa LMK SELMI berdiri sejak tahun 2015 atau 2016 setelah adanya
am
ub
UUHC, kebetulan sesudah adanya UUHC Nomor 28 Tahun 2014, LMK Hak
Terkait memiliki hak untuk mengumpulkan royalty karena ditunjuk oleh LMKN
ep
sampai akhir 2021;
k
ah
- Bahwa dari royalti yang terkumpul, SELMI tidak melakukan distribusi, LMKN
R
si
yang melakukan itu, karena invoice semua atas nama LMKN, LMKN yang
membuat itu, sehingga uang masuk ke rekening LMKN;
ne
ng
do
gu
lik
keuangan yang missed. Akan tetapi concern saya adalah berapa pun royalti
yang didapat oleh LMKN, sebetulnya harus ada laporan keuangannya;
m
ub
- Bahwa pada periode pertama dan kedua LMKN yang menerima delegasi
untuk menarik royalti ke user hanya WAMI dan SELMI, pada saat itu ada 11
ka
ep
LMK dan sekarang ada 13 LMK, pada tahun 2019 kami berhasil
mengumpulkan sekitar 60 milyar;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
AHLI Prof. Dr. WICIPTO, S.H., M.H.:
si
- Bahwa Objek sengketa peradilan TUN adalah Keputusan TUN. Keputusan
TUN adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat TUN
ne
ng
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tindakan
hukum TUN, bersifat individual, kongkrit, final, dan berakibat hukum bagi
do
gu seorang individu atau badan hukum perdata;
- Bahwa secara umum, Keputusan TUN tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu
ada dasar hukumnya yaitu peraturan perundang-undangan yang ada di
In
A
atasya. Keputusan TUN tanpa ada dasar hukumnya menjadi Keputusan TUN
yang bermasalah;
ah
lik
- Bahwa Pada prinsipnya, Pengadilan TUN terbatas kompetensinya, yaitu
hanya Keputusan TUN saja. Sedangkan untuk peraturan perundang-
am
ub
undangan sudah ada lembaga yang berwenang untuk melakukan pengujian.
Kalau tingkatnya undang-undang, pengujiannya ke MK, kalau yang levelnya
ep
di bawah undang-undang, pengujiannya ke MA. Jadi peraturan perundang-
k
si
peraturan yang terbaru. Jadi kalau ada katakan Peraturan Menteri yang
ne
terbaru, maka yang digunakan sebagai dasar hukum untuk mengeluarkan
ng
do
gu
Menteri yang pertama, kedua, dan ketiga, berlaku secara keseluruhan. Pada
prinsipnya kalau peraturan pertama tidak diubah oleh peraturan kedua atau
In
A
lik
ub
- Bahwa suatu KTUN itu bersifat kongkrit, individual, dan final dan
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pada kerugian, tentu saja kerugian itu tidak bisa dirasakan oleh semua, kalau
si
katakan tadi ada 5, tentu saja ada yang merasa dirugikan ada yang tidak,
dan itu normal saja. Nah, jika dipertanyakan mengapa hanya 1 saja yang
ne
ng
menggugat sementara yang 4 katakan tidak menggugat, tentu itu ada
kriterianya masing-masing. Jadi bisa saja satu Keputusan TUN itu merugikan
do
gu seseorang dan bagi yang lain tidak merugikan. Sangat mungkin;
- Bahwa pada prinsipnya, dalam Hukum Administrasi Negara, Keputusan TUN
itu sifatnya sepihak. Tidak ada suatu Keputusan itu dirundingkan atau
In
A
dimusyawarahkan. Jadi kalau Keputusan yang ada pada Pejabat itu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang sebetulnya tidak
ah
lik
perlu memberitahukan kepada yang bersangkutan, nanti kamu akan begini
begini dan seterusnya, karena sifatnya sepihak. Adapun dalam hukum
am
ub
perdata itu sifatnya dua pihak. Maka sepanjang yang diputuskan oleh
Pejabat TUN itu merupakan kewenangannya, maka Keputusan itu dianggap
benar atau sah, sampai adanya Putusan Pengadilan atau Keputusan yang
ep
k
causa;
R
si
- Bahwa kalau yang dijadikan dasar atau landasan itu suatu peraturan baru,
dan normanya itu baru yang berlaku untuk semua, sehingga semuanya bisa
ne
ng
diberhentikan, tetapi juga mungkin ada yang bisa diangkat kembali, asalkan
persyaratannya dipenuhi. Kalau soal tadi ada kerugian, saya kira kerugian itu
do
gu
pasti ada, hanya masalahnya kerugian itu tidak selalu dikaitkan dengan
Keputusan TUN itu. Kalau misalnya yang dikaitkan itu kerugian secara
keperdataan, mestinya tidak tepat kalau ini diajukan ke Pengadilan TUN.
In
A
Karena yang diajukan ke Pengadilan TUN adalah Keputusan TUN itu yang
mengakibatkan timbulnya kerugian;
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam pembentukan peraturan termasuk juga Peraturan Menteri, meaningfull
si
participation itu harus dilakukan, tetapi bahwa pengertian meaningfull itu
seperti apa juga kita tidak bisa memastikan. Nah, ketidaksepahaman itulah
ne
ng
yang pada akhirnya sering menjadi pintu untuk melakukan pengujian;
- Bahwa Pasal yang diatur dalam UU Administrasi Pemerintahan, itu memang
do
gu mengubah prinsip yang diatur dalam UU Peradilan TUN, yang dulu disebut
sebagai fiktif negatif sekarang menjadi fiktif positif. Artinya kalau dulu di UU
Peradilan TUN, tidak ditanggapi berarti ditolak, tetapi dalam UU Administrasi
In
A
Pemerintahan, tidak ditanggapi dianggap dikabulkan. Tetapi tentu saja harus
dilihat situasinya, kalau memang betul-betul Keputusan TUN itu jadi
ah
lik
kewenangan dari Pejabat TUN yang bersangkutan, apalagi memang sudah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang baru tadi, katakan,
am
ub
maka menjadi tidak tepat jika itu diterapkan dengan bunyi Pasal tersebut.
Jadi menurut Ahli, tidak sepenuhnya Pasal tersebut bisa diterapkan, karena
tadi, kewenangan seorang Pejabat TUN itu sudah menjadi dasarnya;
ep
k
oleh peraturan dasarnya, tentu itu akan ada masalah, tetapi kalau soal gaji,
R
si
tunjangan, dan lain sebagainya, itu bukan ranah saya untuk berbicara;
- Bahwa apabila dikaitkan dengan kepastian hukum dan AUPB, terkait dengan
ne
ng
do
gu
lik
- Bahwa jika ada regulasinya yang mengatakan ada prosedur yang harus
ditempuh terlebih dahulu, misalnya salah satunya harus dipanggil, diperiksa,
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa di Pasal 52 UU Administrasi Pemerintahan, tentang syarat sahnya
si
Kkputusan, jika ketiga-tiganya tidak dipenuhi, bisa menjadi batal atau tidak
sah;
ne
ng
- Bahwa berdasarkan pengalaman, selama ini KTUN selalu ada dasar
menimbangnya, yang menyangkut dasar yuridis, sosiologis, dan filosofisnya;
do
gu
- Bahwa apabila di dalam sebuah KTUN, ternyata nama orang di dalam KTUN
tadi tidak sesuai dengan identitasnya maka akan menimbulkan masalah,
batasannya SK yang salah nama itu dilakukan revisi atau perbaikan, dengan
In
A
menyebutkan nama yang sesuai. Ada klausul perbaikan;
- Bahwa kerugian itu bisa materiil atau immateriil. Kalau kaitannya dengan
ah
lik
materiil, pasti hitung-hitungannya materiil. Tetapi kalau yang immateriil, kalau
memang betul-betul itu dirugikan, unsur kerugiannya dipenuhi, UU Peradilan
am
ub
TUN juga memberikan kesempatan untuk dilakukan perbaikan;
- Bahwa pada masa awal berlakunya UU Peradilan TUN, ganti ruginya
ep
dibatasi, tidak faktual. Kalau tidak salah paling banyak 5 juta atau berapa,
k
tetapi dengan perkembangan sekarang, ganti rugi itu faktual, artinya sesuai
ah
si
Tetapi tentu saja ini tidak semata-mata dihitung ruginya tanpa dikaitkan
ne
dengan apakah pemberhentian itu sah atau tidak. Kalau pemberhentiannya
ng
do
gu
kerugian faktualnya, tadi saya katakan, itu bisa digugat di Peradilan Umum
dengan PMH. Sekali lagi, kerugian faktual itu faktanya;
In
A
- Bahwa freies ermessen itu adalah tindakan bebas yang diberikan kepada
Pejabat TUN sepanjang dalam kewenangan atau kekuasaan yang bebas.
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
undangan, hukum tidak tertulis yang lebih besar peranannya, adilkah,
si
patutkah, yang mana itu menurut saya ukurannya menjadi tidak pasti, tidak
seperti di peraturan perundang-undangan. Batasannya ada, sepanjang tidak
ne
ng
bertentangan terutama dengan hukum tidak tertulis, yaitu AUPB;
- Bahwa dalam hal ada lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah, berjalan baik
do
gu dan normal, kemudian dalam prosesnya sebelum masa berakhir, dilakukan
pemberhentian tanpa adanya alasan yang jelas, Saya kira itu tidak bisa
dikatakan diskresi, karena peraturan perundang-undangannya ada,
In
A
landasannya ad, kecuali kalau sama sekali tidak ada landasannya;
bahwa Para Tergugat II Intervensi mengajukan 1 (satu) orang saksi
ah
lik
yang bernama YESSY KURNIAWAN, S.T., yang telah memberikan keterangan
dibawah sumpah dan 1 (satu) orang Ahli yang bernama CANDRA NAZARUDIN
am
ub
DARUSMAN, yang telah memberikan pendapat di bawah sumpah, sebagai
berikut:
ep
k
- Bahwa Saksi pernah menjabat sebagai Komisioner LMKN jilid kedua dan
R
si
saat ini sedang menjabat sebagai Komisioner LMKN jilid ketiga. Pada saat
periode kedua, komunikasi LMKN dengan LMK itu memang sangat kurang,
ne
ng
karena kalau dibandingkan dengan periode pertama, LMKN itu setiap hari
selasa menyediakan forum diskusi dengan LMK-LMK. Tetapi memang dalam
do
gu
- Bahwa ada komunikasi antara LMKN dengan LMK pada saat periode kedua,
ah
lik
akan tetapi tidak sering, mungkin intervalnya setahun itu satu kali atau dua
kali;
m
ub
- Bahwa Saksi juga pernah terlibat dalam LMKN jilid pertama sebagai Kepala
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa perbedaan bentuk komunikasi pada periode pertama dan kedua
si
adalah pada periode pertama, kita setiap hari selasa ketemu dengan LMK,
bisa menceritakan apapun permasalahannya. Kalau yang periode kedua,
ne
ng
harus pake surat memberitahukan kepada LMKN apa saja yang ingin
dibahas;
do
gu
- Bahwa LMKN itu belum punya sistem pengkoleksian sendiri, jadi LMKN itu
bekerjasama dengan LMK-LMK dalam pengkoleksian royalti. Sistem yang
In
A
digunakan itu namanya adalah KP3R;
lik
mengadministrasikan satu pintunya. Kemudian performa, invoice, dan
rekening diatur oleh LMKN, karena itu menyangkut hak seluruh para pemilik
am
ub
hak di 11 LMK;
rapat dan berdiskusi di luar LMKN, kemudian mereka bersurat kepada LMKN
ah
R
bahwa berdasarkan kesepakatan, maka hak yang harus dibayarkan adalah
si
segini segini. Jadi di luar LMKN;
ne
ng
- Bahwa LMKN itu adalah keputusan secara nasional, agar ada kepastian bagi
penggunaan komersial itu tidak ditagih oleh masing-masing LMK. Jadi satu
do
gu
- Bahwa ada 2 (dua) jenis royalti yang harus dikumpulkan, ada yang offline,
In
A
seperti kafe, karaoke, hotel, restoran. Kemudian ada yang digital seperti
youtube, spotify, dan lain-lain;
ah
lik
ub
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa penerimaan itu mulai jilid pertama sudah ada, di akhir masa periode
si
pertama. Dan mulai besar income-nya pada jilid kedua, kemudian itu
dilaporkan kepada LMK;
ne
ng
- Bahwa kalau berdasarkan yang kita pelajari dan kita ikuti trending di
internasional, harus diekspos melalui website;
do
gu
- Bahwa LMKN seingat Saksi hanya melapornya kepada Menteri melalui Pak
Dirjen, itu pada periode kedua;
In
A
- Bahwa terkait Permen Nomor 9 Tahun 2022, secara internal proses
penerbitannya tahu, ketika ada keluhan atau komplain pada pertemuan 7
ah
lik
LMK dengan Pak Menteri. Kemudian dari situ kita juga menerima informasi
dan akhirnya kita bertemu dengan Plt. Dirjen untuk berdiskusi ada apa
am
ub
masalahnya dan kemudian kita juga diberitahu oleh Pak Direktur Hak Cipta
waktu itu, dan juga Kasubdit Hukum, bahwa ada komplain dan ada rencana
ep
perubahan;
k
ah
- Bahwa Saksi langsung bertemu dengan Plt. Dirjen dan dalam pertemuan
R
si
tersebut kita melaporkan seluruh kinerja kita, dan Pak Plt. Dirjen secara
terbuka menyampaikan bahwa kita itu dianggap “sombong” oleh teman-
ne
ng
do
gu
Kemenkumham, yang dihadiri oleh Saksi, yang pasti Pak Ketua tidak ada.
Seingat Saksi ada Pak Ebiet, ada Mas Chandra Darusman kalau tidak salah;
In
A
lik
sudah agak tegang, agak sulit, karena fokus saya di bidang pengumpulan
royalti setiap harinya, sehingga jika ada permasalahan di bidang-bidang
m
ub
- Bahwa yang saya tahu, kita diskusi dengan Pak Dirjen sekali, lalu Saksi
ep
punya informasi undangan rapat ketua, kemudian Saksi mengikuti pada saat
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rapat di BSD. Paling tidak dari saksi tiga kali. Akan tetapi secara informal
si
beberapa kali isu tersebut selalu kita bahas secara internal Komisioner;
- Bahwa isunya ada rencana kita akan diganti dan akan ada perubahan
ne
ng
Permen. Dan saya juga pernah berdiskusi dengan Pak Marulam terkait
apakah perlu kita gugat bersama, pada intinya saya bilang bahwa itu adalah
do
gu hak masing-masing;
In
A
Komisioner. Jadi pembahasan terkait perubahan itu juga dijelaskan kepada
kita pada waktu rapat. Seperti misalnya informasi bahwa ternyata struktur
ah
lik
organisasi jilid kedua itu tidak merepresentasikan LMKN Pencipta dan LMKN
Hak Terkait, kemudian ada informasi juga bahwa Komisionernya itu tidak
am
ub
berasal dari LMK-LMK, mewakili Pencipta tetapi tidak berasal dari LMK-LMK;
akhirnya para produser meminta Saksi kembali untuk mewakili. Lalu setelah
ah
R
Saksi mendapatkan Surat Kuasa itu, maka para Calon Komisioner yang
si
sudah mewakili para LMK-LMK itu mengadakan rapat kembali;
ne
ng
- Bahwa yang Saksi tahu itu pengaturan gaji anggota LMKN masih mengikuti
keputusan pada periode pertama. Gaji itu sumbernya dari royalti yang
do
gu
- Bahwa gaji itu tetap 25 juta. Akan tetapi dalam setiap meeting diberikan hak
transportasi, atau ada kegiatan luar, atau kegiatan lainnya sehingga jika itu
ah
lik
ub
waktunya, kalau secara batin, pada awalnya saya merasa tidak terima,
karena menurut saya itu tidak tepat, karena saya juga tidak tahu apa
ka
ep
masalahnya;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa proses sosialisasi itu saya tanggalnya tidak begitu ingat, kurang lebih
si
sekitar akhir tahun 2021 pada saat rapat tahunan. Jadi saya merasa itu
adalah info yang paling resmi yang saya dapatkan, walaupun dari situ belum
ne
ng
rilis resmi Permen-nya;
- Bahwa Saksi pikir bukan sosialisasi ya, yang bicara adalah Direktur Hak
do
gu Cipta, Pak Syarifudin, dan Kasubdit Hukum. Disampaikan kepada anggota
Komisioner, karena itu adalah rapat tahunan. Intinya adalah bahwa memang
In
A
disitu ada kegamangan dari Pak Direktur, bahwa ini sudah harus diubah,
karena ada keluhan dari para LMK-LMK, kita ingin supaya ini tidak terjadi
ah
lik
kisruh. Kurang lebih hal-hal seperti itu;
- Bahwa secara pribadi Saksi merasa bahwa Humas tidak bekerja dengan
am
ub
baik. Akan tetapi kalau dari sisi Saksi, di bidang pengkoleksian royalti,
menurut Saksi sudah terbaik. Tapi kalau ditanya kekurangan LMKN secara
ep
umum, Saksi secara pribadi setuju bahwa hubungan masyarakat di bidang
k
R
- Bahwa sepengetahuan Saksi, sesuai undang-undang untuk mengelola hak
si
royalti musik pencipta dan hak terkait, dibentuk LMKN Pak. Jadi memang
ne
ng
do
gu
- Bahwa LMKN pada jilid kedua itu diisi oleh orang-orang independen yang
tidak mewakili LMK, sedangkan yang jilid ketiga itu representasi dari para
In
A
LMK. Karena apa, karena yang diurus adalah LMK-LMK, sehingga LMKN itu
bisa paham apa yang dimau LMK-LMK sebagai lembaga yang menerima
ah
lik
kuasa secara langsung dari pencipta dan pemilik hak terkait. Seperti itu
maksudnya;
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bidang pengkoleksian royalti, sementara disposisi bidang lainnya saya tidak
si
ikut;
ne
ng
- Bahwa LMKN sebagaimana kita ketahui dan bisa kita baca dalam UU Hak
Cipta, diberikan tugas untuk melalukan penarikan, pengumpulan, dan
do
gu pendistribusian royalti, khususnya atas hak mengumumkan salah satu hak
ekonomi yang ada di dalam UU Hak Cipta. Akan tetapi sebagai pelengkap
In
A
dari tugas tersebut, LMKN itu memang sifatnya mengkoordinasi kegiatan dari
11 LMK yang ada di Indonesia, karena apabila 11 LMK tersebut bekerja
ah
lik
sendiri-sendiri, maka tidak ada ketertiban dalam pelaksanaan pengumpulan
royalti itu;
am
ub
- Bahwa sebelum bergabung di dalam Organisasi PBB, saya sempat
mengelola LMKN Indonesia selama 10 tahun, kemudian saya pindah ke PBB
ep
untuk membantu PBB di bidang pengelolaan LMK, kebetulan saya 18 tahun
k
R
memang LMKN Indonesia ini agak unik, karena yang tadi saya sampaikan,
si
LMKN mengkoordinir 11 LMK yang ada. Kalau di luar negeri, model seperti
ne
ng
ini tidak banyak. Kalau di Asia Tenggara, Malaysia pernah juga membuat
LMKN. Pada dasarnya yang menjadi kemiripan adalah bahwa LMK maupun
do
gu
- Bahwa simplifikasi dari sebuah LMKN itu sama dengan LMK, yaitu adanya
Rapat Umum Keanggotaan untuk menentukan segala macam kebijakan,
ah
lik
ub
biaya serendah-rendahnya;
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa suatu LMKN dianggap berhasil menjalankan tugasnya itu seperti
si
yang tadi saya katakan, mengumpulkan royalti sebanyak-banyaknya dengan
biaya serendah-rendahnya, sehingga royalti yang dibagi ke anggota itu
ne
ng
sebanyak-banyaknya karena cara kerja yang efisien itu tadi, dan ini menurut
saya berlaku umum;
do
gu
- Bahwa perbandingan antara LMKN yang ada di Indonesia dengan LMKN
yang ada di negara-negara lain, perbandingan itu harus mengikuti angka-
In
A
angka yang ada, Malaysia itu dalam satu tahun mengumpulkan lebih dari
300 milyar, kalau di Indonesia ini paling maksimalnya pernah mencapai 80
ah
lik
milyar, jadi jauh sekali. Apalagi jika kita lihat bahwa ukuran ekonomi
Indonesia itu 3 kali lebih besar dari Malaysia. Itu satu. Yang kedua, tadi saya
am
ub
katakan bahwa melakukan kegiatan itu dengan biaya serendah-rendahnya,
kalau di Indonesia kalau data yang terakhir saya lihat, biayanya itu jauh lebih
tinggi dari biaya yang dilaksanakan oleh LMK di Malaysia. Sehingga dari
ep
k
angka-angka tersebut bisa kita lihat, memang LMK di Indonesia ini belum
ah
si
target dari potensi yang ada, akan tetapi cara kerjanya juga tidak efisien
karena biayanya terlalu tinggi;
ne
ng
do
gu
tetapi biayanya juga tinggi, jadi yang saya dapat juga sedikit dong. Itu kan
namanya bukan ideal;
In
A
lik
seharusnya wakil dari LMK-LMK ini resmi duduk di LMKN, sehingga isi dari
LMKN yang terdiri dari 10 Komisioner adalah wakil resmi yang ditunjuk oleh
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hak terkait, tentu saja aspirasi dari para seniman tidak terwakili. Karena
si
aspirasi itu pasti akan berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan
royalti sebanyak-banyaknya dengan biaya serendah-rendahnya. Kalau tidak
ne
ng
ada keterwakilan ini, maka aspirasi itu tidak akan terwakili;
do
gu dari pencipta dan pemilik hak terkait, sebagian besar sangat bergantung
pada sistem ekonomi dan sistem politik negara itu sendiri. Kalau dalam
In
A
negara-negara yang demokratis, kekuasaan tertinggi dalam LMKN-nya
adalah para anggota. Akan tetapi di negara sosialis dan komunis, seperti
ah
lik
China dan negara komunis lainnya, bisa saja kekuasaan tertingginya
dipegang oleh wakil pemerintah (komunis);
am
ub
- Bahwa LMKN yang bukan perwakilan dari LMK-LMK, itu kurang ideal, karena
banyak sekali aspirasi dari para pencipta dan penyanyi tidak tersampaikan,
ep
karena kurang aspiratif. Yang paling tahu keadaan dan cara manajemen
k
yang betul, sebenarnya adalah para LMK-LMK ini, karena mereka memiliki
ah
si
- Bahwa LMK itu tugasnya adalah mengumpulkan royalti dengan cara
ne
ng
mendatangi para pengguna. Jadi kalau hanya ada 1 LMK, tidak ada
masalah. Tetapi kenyataannya ada 11 LMK. Sehingga jika 11 LMK itu
do
gu
lik
- Bahwa kalau bicara kepentingan, LMK dan anggota itu satu, menyatu. Jadi
LMKN itu mewakili kepentingan anggota melalui LMK itu;
m
ub
LMKN. Maka seharusnya LMK itu mewakili aspirasi dari anggotanya, bisa
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa perbandingan antara Indonesia dan Malaysia, parameternya ada 2
si
(dua), yaitu pertama kuantitatif, yaitu pencapaian pengumpulan royalti
dibandingkan dengan potensi. Kemudian juga biaya yang digunakan. Yang
ne
ng
kedua secara kualitatif, bahwa aspirasi dari anggota itu seharusnya diwakili
oleh LMK yang duduk di LMKN;
do
gu
- Bahwa ada kesepakatan sebelumnya, baik dari LMK Pencipta maupun LMK
Hak Terkait, mana diantara mereka yang akan mewakili. Jadi sudah ada
In
A
kesepakatan sebelum diangkat oleh Menteri;
- Bahwa ada 2 (dua) sisi, yang pertama bahwa ini adalah soal kompetensi
ah
lik
dimana LMK itulah yang lebih kompeten dalam manajemen maupun
pengaspirasian dari anggotanya. Kalau ada unsur independen, itu juga
am
ub
bagus. Makanya komposisi dari Komisioner saat ini sebagian besar sudah
mewakili para anggota dari LMK dan juga dari unsur independen;
ep
- Bahwa di LMKN ini kan ada ketentuan menunjuk pelaksana harian, di dalam
k
R
dikoordinir oleh Pelaksana Harian yang ditunjuk oleh LMKN;
si
- Bahwa salah satu mengapa harus adanya LMK di dalam LMKN, itu juga
ne
ng
do
gu
melihat pada data yang ada, bahwa pengumpulannya naik dan biayanya
jauh lebih rendah, ini merupakan suatu progres, menurut hemat Saksi;
ah
lik
- Bahwa sistem pengumpulan royalti itu paket. Ada royalti yang memang
sudah merupakan hak dari pencipta yang sudah tergabung dalam LMK,
m
ub
tetapi ada yang belum. LMKN ini memiliki hak untuk menampung royalti
untuk dicarikan mana pencipta tersebut yang belum terdaftar. Begitu
ka
maksudnya;
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Para Penggugat, Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi telah
si
mengajukan kesimpulannya masing-masing dalam persidangan secara
elektronik pada tanggal 27 Februari 2023;
ne
ng
Bahwa segala sesuatu dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan
Berita Acara Persidangan telah termuat dan merupakan satu kesatuan dalam
do
gu
putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat
sebagaimana telah diuraikan dalam duduk perkara;
ah
lik
Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini
adalah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor
am
ub
M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang Penetapan
Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga
ep
Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau
k
si
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim
ne
telah memanggil pihak terkait dengan perkara aquo dan atas panggilan tersebut
ng
telah hadir serta mengajukan surat permohonan untuk masuk sebagai pihak
dalam perkara aquo yang disampaikan melalui meja pelayanan terpadu satu
do
gu
pintu (PTSP) Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta atas nama Dharma
Oratmangun, Bernard Nainggolan, SH., MH., Johnny William Maukar, SH.,
In
A
ub
pihak atas nama Yessy Kurniawan, ST., dalam surat suratnya tertanggal 25
ep
Oktober 2022 menyatakan tidak masuk sebagai pihak dalam perkara ini;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat, Tergugat telah
si
mengajukan Jawabannya tertanggal 17 Oktober 2022 dan Tergugat II Intervensi
mengajukan Jawabannya tertanggal 28 November 2022, dimana di dalam
ne
ng
Jawaban Tergugat tersebut telah memuat jawaban dalam eksepsi serta
jawaban dalam pokok perkara sedangkan Tergugat II Intervensi hanya jawaban
do
dalam pokok perkara;
gu Menimbang, bahwa oleh karena di dalam jawaban Tergugat memuat
adanya eksepsi, maka sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis
In
A
Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi yang diajukan oleh
Tergugat;
ah
lik
DALAM EKSEPSI:
am
ub
telah diuraikan secara lengkap dalam duduknya sengketa, pada pokoknya
eksepsi Tergugat adalah mengenai :
ep
k
seluruh upaya administratif yang dapat diajukan oleh Para Penggugat telah
R
digunakan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
si
berlaku);
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menetapkan dan /atau melakukan keputusan dan /atau tindakan, upaya
si
administratif tersebut terdiri atas keberatan dan banding (vide Pasal 75 ayat 1
dan 2 huruf a dan b). Selanjutnya untuk mengisi kekosongan hukum terkait
ne
ng
dengan penyelesaian upaya administratif Mahkamah Agung sesuai dengan
kewenangan yang diatur dalam ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 14
do
Tahun
gu 1985 tentang Mahkamah Agung, telah menerbitkan Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif,
In
A
yang mengatur bahwa Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan setelah menempuh
ah
lik
upaya administratif (vide Pasal 2 ayat 1), selanjutnya ketentuan Pasal 3 ayat (2)
mengatur bahwa dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan /atau
am
ub
tindakan tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan menggunakan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
ep
k
sengketa, Majelis Hakim tidak menemukan adanya tata cara yang mengatur
R
si
bagaimana upaya administratif dalam sengketa ini diajukan, dengan demikian
menurut Majelis Hakim upaya administratif yang harus ditempuh oleh Para
ne
ng
do
gu
Ayat (1):
In
A
Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 hari kerja
sejak diumumkannya keputusan tersebut oleh badan dan/atau pejabat
ah
lik
pemerintahan;
Ayat (4):
m
ub
10 hari kerja;
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya yang menjadi pertanyaan hukum adalah
si
apakah Para Penggugat telah menempuh upaya administratif sebelum gugatan
ini diajukan;
ne
ng
Menimbang, bahwa Para Penggugat mendalilkan dalam gugatannya
mengetahui Obyek Sengketa dari pemberitaan media online pada tanggal 22
do
gu
Juni 2022;
In
A
administratif berupa keberatan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI sebagaimana bukti P-11, keberatan tersebut telah diterima oleh Kementerian
ah
Hukum dan HAM RI pada tanggal 18 Juli 2022 (bukti P-12). Terhadap
lik
keberatan Para Penggugat, Tergugat tidak menanggapi keberatan Para
Penggugat tersebut sampai Para Penggugat mengajukan gugatan di PTUN
am
ub
Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2022, tetapi atas keberatan yang diajukan
oleh Para Penggugat tersebut baru ditanggapi oleh Tergugat pada tanggal 11
ep
Oktober 2022 (bukti P-10) dimana tanggapan dari Tergugat tersebut telah lewat
k
dari 10 hari kerja. sehingga menurut Majelis Hakim upaya keberatan yang
ah
dilakukan oleh Para Penggugat tersebut masih dalam tenggang waktu 21 (dua
R
si
puluh satu) hari kerja sebagaimana dimaksud Pasal 77 ayat (1) Undang-
ne
Undang Nomor 30 Tahun 2014;
ng
do
gu
lik
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 78 ayat (1) jo. Pasal 77 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 yang pada pokoknya merumuskan
ka
keberatan;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa atas dasar fakta hukum tersebut diatas, maka
si
sesuai Pasal 78 ayat (1) jo. Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014, maka benar Para Penggugat tidak perlu mengajukan banding
ne
ng
administratif kepada atasan Tergugat, oleh karenanya eksepsi Tergugat terbukti
tidak beralasan hukum dan harus dinyatakaan tidak diterima;
do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
eksepsi Tergugat tentang Legal Standing Para Penggugat untuk mengajukan
gugatan, sebagai berikut:
In
A
Menimbang, bahwa Pasal 53 ayat (1) undang-undang Nomor 9 Tahun
ah
2004 menyatakan bahwa orang atau badan hukum perdata yang merasa
lik
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
am
ub
tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
ep
dan atau rehabilitasi;
k
ah
si
yang setiap warga masyarakat dapat mengajukan gugatan terhadap suatu
ne
ng
do
gu
lik
ub
lihat adanya hubungan antara orang yang bersangkutan disatu pihak dengan
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa kepentingan dalam konteks mengajukan gugatan
si
dalam perkara tata usaha negara menurut Majelis Hakim, Para Penggugat
harus mempunyai kepentingan sendiri bukan kepentingan pihak lain, jika
ne
ng
mengatasnamakan kelompok maka Para Penggugat haruslah mendapat kuasa
dari kelompok yang diwakilinya karena sesungguhnya kelompok inilah yang
do
sejatinya mempunyai kepentingan menggugat, kemudian kepentingan Para
gu
Penggugat haruslah secara individual bukan mengatas namakan kepentingan
umum, selanjutnya kepentingan Para Penggugat harus terkena langsung,
In
A
artinya kepentingan tersebut adalah langsung kepada diri Para Penggugat,
bukan diperolehnya dari pihak lain. Kepentingan tersebut harus ditunjukkan
ah
lik
melalui alas hak yang jelas dan sudah ada sebelum terbitnya obyek sengketa,
untuk menunjukkan hubungan hukum antara Para Penggugat dengan terbitnya
am
ub
obyek sengketa;
si
(LMKN) periode 2019 sampai dengan tahun 2024 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019
ne
ng
do
gu
ub
Nasional Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik, dimana Para Penggugat
pada saat terbitnya objek sengketa masih menjabat sebagai Komisioner LMKN
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dengan demikian menurut Majelis Hakim berdasarkan ketentuan pasal 53 ayat
si
(1) UU No. 9 Tahun 2004, Para Penggugat mempunyai kepentingan yang
dirugikan atas terbitnya obyek sengketa, karenanya mempunyai legal standing
ne
ng
yang sah untuk menggugat terbitnya obyek sengketa in casu;
do
gu
terbukti Para Penggugat mempunyai kepentingan hukum dan mempunyai hak
gugat sebagai Para Penggugat dalam perkara ini, sehingga eksepsi Tergugat
yang menyatakan gugatan Para Penggugat tidak mempunyai kedudukan
In
A
hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan, adalah tidak beralasan
hukum dan oleh karenanya terhadap eksepsi tersebut haruslah dinyatakan
ah
lik
tidak diterima;
ub
dalam eksepsi Tergugat di atas, maka terkait dengan kewenangan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta untuk mengadili perkara ini, tenggang waktu
ep
pengajuan gugatan dan formalitas gugatan, menurut Pengadilan masing-
k
Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019, Pasal 47 dan Pasal 54 ayat
R
si
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Pasal 55 dan Pasal 56 Undang-
ne
Undang Nomor 5 Tahun 1986 serta peraturan perundang-undangan terkait
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sesuai dengan asas pengujian ex-tunc yang berlaku
si
untuk Peradilan Administrasi murni, maka pengujian yang dilakukan hanya
terhadap fakta dan keadaan hukum yang ada pada saat objek sengketa itu
ne
ng
dikeluarkan, sedangkan terhadap fakta dan keadaan hukum setelah objek
sengketa dikeluarkan bukan menjadi domain dari Majelis Hakim untuk
do
mempertimbangkannya;
gu Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati
dengan seksama dalil-dalil Para Penggugat, Tergugat dan Tergugat II
In
A
Intervensi, surat-surat bukti, keterangan saksi dan ahli di persidangan, bahwa
pokok permasalahan yang dipertentangkan antara para pihak terkait dengan
ah
lik
terbitnya surat keputusan objek sengketa yang harus dipertimbangkan dan diuji
kebenarannya oleh Majelis Hakim adalah apakah surat keputusan objek
am
ub
sengketa yakni Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan
ep
k
si
telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan atau asas-asas
umum pemerintahan yang baik (AUPB) sehingga harus dipertahankan, ataukah
ne
ng
Aspek Kewenangan
do
gu
lik
ub
dan/atau Musik didasarkan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Cipta Lagu Dan/Atau Musik, Pasal 1 ayat (12), dan ayat (15), serta Pasal 8 ayat
si
(7) yang menyatakan:
ne
ng
LMKN adalah lembanga bantu pemerintah nonAPBN yang
dibentuk oleh Menteri berdasarkan Undang-Undang
do
gu mengenai Hak Cipta yang memiliki kewenangan untuk
menarik, menghimpun, dan mendistribusikan Royalti serta
mengelola kepentingan hak ekonomi Pencipta dan pemilik
In
A
Hak Terkait di bidang lagu dan/atau musik.”
ah
lik
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.”
am
ub
pada ayat (5) dan pengangkatan kembali komisioner LMKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh
ep
k
Menteri.”
ah
si
(15), serta Pasal 8 ayat (7) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Peraturan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan
si
permasalahan hukum dalam sengketa ini, dalam pembuktian Hakim harus
berupaya menemukan kebenaran materiil sebagaimana Pasal 107 UU Nomor 5
ne
ng
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka implikasi yuridisnya
adalah Majelis Hakim tidak tergantung pada dalil-dalil yang dikemukakan para
do
pihak namun dapat menentukan sendiri permasalahan pokok yang harus
gu
dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU
In
A
Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar dalam
ah
lik
suatu gugatan adalah surat keputusan yang dijadikan objek sengketa
diterbitkan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, dan asas-
am
ub
asas umum pemerintahan yang baik. Kaedah ini juga yang melandasi
pertimbangan Majelis Hakim untuk menentukan keabsahan objek sengketa;
Aspek Prosedur
ep
k
si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan terlebih dahulu
ne
norma-norma hukum yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menjawab
ng
do
gu
objek sengketa ini mengacu kepada ketentuan Pasal 11 ayat (1) sampai
dengan ayat (3) dan Pasal 12 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
In
A
Pasal 11 :
(1) Untuk dapat diangkat menjadi komisioner LMKN
m
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. berusia paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun pada saat
si
pengangkatan;
ne
ng
yang sederajat;
do
gu e. sehat jasmani dan rohani;
In
A
dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun; dan
ah
lik
g. memiliki pemahaman dan pengetahuan terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh industri musik/lagu dan
am
ub
solusinya.
si
a. memiliki surat rekomendasi dari LMK Hak Cipta atau LMK
pemilik Hak Terkait yang memiliki izin operasional; dan
ne
ng
do
gu
(3) Komisioner LMKN yang berasal dari unsur yang mewakili pihak
pemerintah dan akademisi/ profesional ditunjuk oleh Menteri
In
A
Pasal 12 :
lik
ub
T-2 = T.II.Int-5) diterbitkan pada tanggal 3 Juni 2022, merupakan tindak lanjut
ep
dari amanah Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Repiblik
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 yang mewajibkan susunan keanggotaan LMKN
si
Pencipta dan LMKN Pemilik Hak Terkait yang diangkat sebelum Peraturan
Menteri ini mulai berlaku, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini
ne
ng
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai
diundangkan. Sehingga untuk menyesuaikan pensyaratan dari Peraturan
do
Menteri tersebut, LMK yang ada mengusulkan perwakilannya untuk menjadi
gu
Komisioner LMKN Hak Cipta dan LMKN pemilik Hak Terkait ke Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia (bukti T-15, T16, T-17, T-18, T-19, T-20, T-21, T-22, T-
In
A
23 dan T-24). Selanjutnya dari usulan tersebut ditindak lanjuti dengan terbitnya
objek sengketa. Sehingga Majelis Hakim berpendapat dari segi prosedur telah
ah
lik
sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) sampai dengan ayat (3) dan Pasal 12
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 9
am
ub
Tahun 2022;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan
mengenai keabsahan terbitnya objek sengketa dari segi substansi materi
ep
k
sebagai berikut:
ah
Aspek Substansi
R
si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan
ne
mengenai keabsahan terbitnya obyek sengketa dari segi substansi materi
ng
sebagai berikut:
do
gu
lik
ub
Terkait Di Bidang Lagu dan atau Musik periode 2019 sampai dengan 2024
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga
si
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan / atau Musik, tanggal 28 Januari
ne
ng
2019 (bukti P-2 = T-8);
- Bahwa Para Penggugat adalah anggota Komisioner Lembaga Manajemen
do
gu Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Hak
Terkait Di Bidang Lagu dan atau Musik yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun 2018
In
A
Tentang Tata Cara Permohonan Dan Penerbitan Izin Operasional Serta
Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif;
ah
lik
- Bahwa masa jabatan Para Penggugat sebagai anggota Komisioner
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen
am
ub
Kolektif Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan atau Musik selesai pada
tanggal 7 Januari 2024 (diktum kelima bukti P-2 = T-8);
- Bahwa Tergugat telah melaksanakan pembahasan revisi Peraturan Menteri
ep
k
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Peraturan
ah
si
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan / Atau Musik (bukti T-11, T-12 dan
T-30);
ne
ng
- Bahwa hasil dari pembahasan revisi Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2021 tersebut diatas sebagai dasar dari
do
Tergugat menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
gu
lik
ub
1 = T-2 = T.II.Int-5);
- Bahwa dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu
si
dan/atau Musik tersebut, Tergugat sekaligus juga memberhentikan
Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga
ne
ng
Manajemen Kolektif Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan / atau Musik
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor
do
gu M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 tertanggal 28 Januari 2019;
In
A
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 9 Tahun 2022
menyatakan:
ah
lik
“susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait
yang diangkat sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, wajib
am
ub
menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 30 (tiga puluh)
Hari terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai diundangkan”;
ep
k
R
yang diangkat sebelum Peraturan Meneteri tersebut berlaku, wajib
si
menyesuaikan dengan Peraturan Menteri tersebut;
ne
ng
do
gu
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 terdiri dari unsur perwakilan pencipta dan unsur
perwakilan hak terkait (bukti P-2 = T-8 pada diktum Ketujuh) dan komposisi
keanggotaan Komisioner LMKN tersebut telah sesuai dengan yang
In
A
dipersyaratkan pada Pasal 8 Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
RI Nomor 9 Tahun 2022;
ah
lik
ub
LMKN”:
ep
a. berhenti karena:
1. meninggal dunia;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
si
3. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik
Indonesia; atau
ne
ng
b. diberhentikan karena:
1. sakit jasmani dan/atau rohani terus-menerus selama 3
do
gu (tiga) bulan yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter;
2. tidak mampu menjalankan tugasnya;
In
A
3. melakukan perbuatan tercela;
4. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat;
ah
lik
5. dipidana karena melakukan tindak pidana; atau
6. masa jabatan komisioner LMKN berakhir.
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 huruf b tersebut di
atas, tidak ditemukan bukti yang cukup bahwa Para Penggugat sakit jasmani
ep
k
si
Menimbang, bahwa sebelum Tergugat menerbitkan dan menetapkan
ne
ng
do
gu
3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan yaitu pada tanggal 3 Juni 2022,
Tergugat telah lebih dahulu menetapkan Para Tergugat sebagai Komisioner
In
LMKN pencipta dan LMKN pemilik hak terkait dengan masa jabatan 5 (lima)
A
tahun terhitung sejak ditetapkan yaitu pada tanggal 28 Januari 2019 sampai
dengan tanggal 7 Januari 2024 (bukti P-2 = T-8);
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menteri Hukum Dan Hak asasi Manusia Nomor M.HH-01.KI.01.08 tahun 2019
si
telah sesuai dengan syarat yang termuat dalam Pasal 16 huruf b tersebut;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa telah
ne
ng
merugikan hak-hak dari Para Penggugat karena Para Penggugat sebelumnya
adalah Komisioner LMKN pencipta dan LMKN hak terkait yang ditetapkan oleh
do
Tergugat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
gu
Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 dengan masa jabatan 5 (lima) tahun
mulai tahun 2019 sampai dengan tanggal 7 Januari 2024, sehingga dengan
In
A
demikian tidak ada kepastian hukum yang diperoleh oleh Para Penggugat;
Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis Hakim Tergugat dalam
ah
lik
menerbitkan objek sengketa tidak sesuai dengan peraturan dalam
pemberhentian anggota Komisioner LMKN pencipta dan LMKN hak terkait
am
ub
periode 2019 – 2024 sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 16 huruf b
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 9 Tahun 2022
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang
ep
k
si
Pasal 58 ayat (6) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan yang pada pokoknya menggariskan bahwa berlakunya
ne
ng
keputusan tidak dapat berlaku surut kecuali untuk menghindari kerugian yang
lebih besar dan atau terabaikannya hak warga masyarakat, sedangkan dalam
do
gu
LMKN Hak Terkait berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019;
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan hukum di
si
atas, karena Tergugat dalam proses penerbitan objek sengketa melanggar
peraturan perundang-undangan sehingga Tergugat juga dikualifikasikan
ne
ng
melanggar asas-asas pemerintahan yang baik khususnya asas kepastian
hukum karena Tergugat telah mengabaikan peraturan perundangan dalam
do
pemberhentian Komisioner LMKN (Para Pengggugat), maka Majelis Hakim
gu
berkesimpulan terhadap objek sengketa a quo sudah sepatutnya dinyatakan
batal;
In
A
Menimbang, bahwa mengenai dalil-dalil lain dari para pihak dalam pokok
sengketa, tidak perlu dipertimbangkan lagi oleh Majelis Hakim;
ah
lik
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan hukum diatas, Majelis
Hakim berkesimpulan bahwa secara substansi penetapan Komisioner Lembaga
am
ub
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan / Atau Musik (objek sengketa)
telah mengandung cacat yuridis karena telah bertentangan dengan peraturan
ep
k
si
kepastian hukum sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf a
dan b Undang-Undang Tentang Peradilan TUN, maka terhadap tuntutan pokok
ne
ng
do
diatas, penerbitan objek sengketa tidak sesuai substansi sebagaimana telah
gu
diatur dengan peraturan perundangan yang berlaku dan oleh karena surat
keputusan objek sengketa telah dinyatakan batal, maka sesuai ketentuan Pasal
In
A
lik
Menimbang, bahwa terhadap dali-dalil dan alat bukti Para Pihak selain
dan selebihnya setelah dipertimbangkan, sesuai ketentuan Pasal 100, Pasal
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terlampir dalam berkas perkara dan tercantum menjadi bagian yang tidak
si
terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dikabulkan
ne
ng
seluruhnya, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 jo. Pasal 112 Undang-
Undang Peradilan TUN kepada Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi
do
dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini yang
gu
besarnya akan ditentukan dalam amar Putusan ini;
In
A
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Perubahan
Atas Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019
ah
lik
tentang Administrasi Perkara Dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik
dengan diucapkannya Putusan secara elektronik maka secara hukum telah
am
ub
dilaksanakan penyampaian Salinan Putusan Elektronik kepada para pihak
melalui Sistem Informasi Pengadilan dan secara hukum dianggap telah dihadiri
oleh para pihak dan dilakukan sidang terbuka untuk umum;
ep
k
si
Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
ne
Nomor 51 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
ng
MENGADILI:
do
gu
DALAM EKSEPSI:
In
Menyatakan eksepsi Tergugat tidak diterima;
A
lik
ub
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum
si
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01
Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 Tentang Penetapan Komisioner
ne
ng
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu
do
gu Dan/Atau Musik;
In
A
rupiah).
ah
lik
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2023
oleh Andi Maderumpu, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, Mohamad
am
ub
Syauqie, S.H., M.H., dan Dwika Hendra Kurniawan, S.H., M.H., masing-masing
sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan
ep
secara elektronik melalui aplikasi ecourt pada hari Senin, tanggal 13 Maret
k
2023, dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut,
ah
si
Tata Usaha Negara Jakarta dengan dihadiri secara elektronik oleh Kuasa
ne
Hukum Para Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat dan Kuasa Hukum Para
ng
Tergugat II Intervensi.
do
gu
lik
ub
ka
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Panitera Pengganti,
ne
ng
do
gu Rudy Syamsumin, SH.
In
A
Rincian Biaya Perkara :
ah
lik
1. Pendaftaran Rp. 30.000,-
2. ATK Rp. 125.000,-
am
ub
3. Panggilan-panggilan Rp. 540.000,-
4. Lain – lain Rp. 219.000,-
4. Sumpah Rp. 50.000,-
ep
k
si
7. Leges Rp. 20.000,-
Jumlah Rp. 1.024.000,- (Satu juta dua puluh empat ribu rupiah)
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171