Anda di halaman 1dari 171

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR: 298/G/2022/PTUN.JKT

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan

do
gu
menyelesaikan sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama dengan
acara biasa yang dilaksanakan secara elektronik melalui aplikasi e-Court

In
A
Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:
ah

lik
1. MARULAM JUNIASI HUTAURUK, warga negara Indonesia, pekerjaan
Swasta, beralamat di Raffles Hills Blok EG 3 Nomor 18, Cimanggis, Depok,
am

ub
Bogor;
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I;

2. RIEN UTHAMI DEWI, warga negara Indonesia, pekerjaan Karyawan


ep
k

Swasta, beralamat di Jalan Poncol Jaya II Kavling 69, RT 013 RW 007,


ah

Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan,


R

si
Provinsi DKI Jakarta;
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II;

ne
ng

3. RAPIN MUDIARDJO KAWIRADJI, warga negara Indonesia, pekerjaan


swasta, beralamat di Jalan Pinang Raya Nomor 17, Pondok Lagu, Jakarta

do
gu

Selatan;
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III;
In
A

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus masing-masing tertanggal 26 Agustus


2022 memberikan kuasa kepada:
ah

lik

1. Fredrik J. Pinakunary, S.E., S.H.;


2. Sabar Maruli Simamora, S.H., M.H.;
m

ub

3. Iwan Sunaryoso, S.H.;


4. Wide Afriandy, S.H.;
ka

ep

5. Arman Priyo Prasojo, S.H., M.H.;


ah

es

Halaman 1 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Semuanya adalah Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat yang

si
tergabung dalam Koalisi Pembela Insan Musik Indonesia (KLaSIKA) yang
berdomisili di Office 8 Building, lantai 17J, Jalan Jenderal Sudirman Kav.52-

ne
ng
53 SCBD Lot. 28, Jakarta 12190, alamat e-mail: arman_priyo@yahoo.com;
Selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT.

do
gu
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
L A W A N:

In
berkedudukan di Gedung Imigrasi ex Sentra Mulia lantai 5, Jalan HR
A
Rasuna Said Kav.X-6/8, RT 16/RW4, Kuningan, Kecamatan Setia Budi,
Kota Jakarta selatan, DKI Jakarta 12940;
ah

lik
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: M.HH-HH.05.01-72, tanggal 23
September 2022, dalam hal ini memberikan kuasa kepada:
am

ub
1. Hantor Situmorang, Jabatan Kepala Biro Hubungan Masyarakat,
Hukum dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan
ep
Hak Asasi Manusia;
k
ah

2. Deswati, Jabatan Kepala Bagian Layanan Advokasi Hukum dan Tata


R
Usaha, Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama Sekretariat

si
Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

ne
ng

3. Agung Darmasasongko, Jabatan Koordinator Pelayanan Hukum dan


Lembaga Manajemen Kolektif, Direktorat Hak Cipta dan Desain

do
Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum
gu

dan Hak Asasi Manusia;


4. Taufik Sabarudin, Jabatan Analis Hukum Ahli Muda, Biro Hubungan
In
A

Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian


Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ah

lik

5. Purwoko, Jabatan Koordinator Persiapan dan Pendampingan


Persidangan Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia dan
m

ub

Keamanan, Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-undangan,


Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian
ka

ep

Hukum dan Hak Asasi Manusia;


ah

es

Halaman 2 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Surdiyanto, Jabatan Subkoordinator Bidang, Politik, Hukum, Hak Asasi

si
Manusia dan Keamanan II, Direktorat Litigasi Peraturan Perundang-
undangan, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan

ne
ng
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Achmad Iqbal Taufiq, Jabatan Subkoordinator Pertimbangan Hukum

do
gu dan Litigasi, Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;

In
A
8. Andri Anggoro, Jabatan Subkoordinator Lembaga Manajemen Kolektif,
Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan
ah

lik
Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
9. Rikson Sitorus, Jabatan Analis Pertimbangan Hukum, Direktorat Hak
am

ub
Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ep
10. Fiska Bella Kusuma, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Biro
k

Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama, Sekretariat Jenderal


ah

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;


R

si
11. Rifky Ardian Nugroho, Jabatan Analis Hukum, Biro Hubungan

ne
ng

Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama, Sekretariat Jenderal Kementerian


Hukum dan Hak Asasi Manusia;
12. Yolanda Martina Lumbantobing, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama,

do
gu

Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama, Sekretariat


Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
In
A

13. Yellis Rahmadhanita Dianis, Jabatan Analis Hukum, Biro Hubungan


Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama, Sekretariat Jenderal Kementerian
ah

lik

Hukum dan Hak Asasi Manusia;


14. Akbar Syailendra Adi Buwono, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama,
m

ub

Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama, Sekretariat


Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ka

ep

15. Setyowati Wiwin Kusmaryati, Jabatan Penyusun Laporan Hasil


Pemeriksaan, Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat
ah

es

Halaman 3 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi

si
Manusia;
16. Dewa Ayu Trisna Dewi, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Direktorat

ne
ng
Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

do
gu 17. Yully Instan Sari, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Direktorat Hak
Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

In
A
18. Luqman Hakim, Jabatan Analis Hukum Ahli Pertama, Direktorat Hak
Cipta dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
ah

lik
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Semuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada
am

ub
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, beralamat
kantor di jalan H.R. Rasuna Said Kavling 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan;
ep
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
k
ah

1. Nama : DHARMA ORATMANGUN;


R

si
Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Karyawan Swasta;

ne
ng

Tempat tinggal : Jalan Wolter Mongonsidi Nomor 35, RT 004/RW 001,


Kelurahan Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan,

do
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku;
gu

Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI I;

2. Nama : Dr. BERNARD NAINGGOLAN, S.H., M.H.;


In
A

Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Dosen;
ah

lik

Tempat tinggal : Jalan Poso Nomor 81, RT 005/RW 004, Kelurahan


Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan,
m

ub

Provinsi DKI Jakarta;


Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI II;
ka

ep

3. Nama : WASKITO;
Kewarganegaraan : Indonesia;
ah

es

Halaman 4 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pekerjaan : Wiraswasta;

si
Tempat tinggal : Jalan Sukabumi Blok A2/30, RT 008/RW 014,
Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota

ne
ng
Bekasi, Jawa Barat;
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI III;

do
gu
4. Nama
Kewarganegaraan : Indonesia;
: JHONNY WILLIAM MAUKAR, S.H.;

Pekerjaan : Karyawan Swasta;

In
A
Tempat tinggal : Jalan H. Meliwis Nomor 24, RT 001/RW 001,
Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Kota
ah

lik
Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta;
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI IV;
am

ub
5. Nama : MAKKI OMAR PARIKESIT;
Kewarganegaraan : Indonesia;
ep
Pekerjaan : Wiraswasta;
k

Tempat tinggal : Jalan Tanah Ara Nomor 39, RT 002/RW 012,


ah

Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran


R

si
Lama, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta;

ne
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI V;
ng

6. Nama : MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT;


Kewarganegaraan : Indonesia;

do
gu

Pekerjaan : Karyawan Swasta;


Tempat tinggal : Jalan Cendrawasih Perum Depkes Blok F8, RT
In
A

008/RW 011, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan


Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten;
ah

lik

Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI VI;

7. Nama : ANDREA RONALD BENITO HEHANUSSA, S.H.;


m

ub

Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Wiraswasta;
ka

ep
ah

es

Halaman 5 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tempat tinggal : Jalan Utama 2 B1 Nomor 6, RT 006/RW 011,

si
Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawa
Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat;

ne
ng
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI VII;

8. Nama : HARTINI ERPI NURJANAH, S.H.;

do
gu Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Wiraswasta;
Tempat tinggal : Jalan Kramat Aris, RT 005/RW 003, Kelurahan Setu,

In
A
Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Provinsi
DKI Jakarta;
ah

lik
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI VIII;

9. Nama : MARCELLIUS KIRANA HAMONANGAN;


am

ub
Kewarganegaraan : Indonesia;
Pekerjaan : Seniman;
ep
Tempat tinggal : Discovery Terra Blok A nomor 26, RT 001/RW 017,
k

Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota


ah

Tangerang Selatan, Provinsi Banten;


R

si
Selanjutnya disebut TERGUGAT II INTERVENSI IX;

ne
ng

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Oktober 2022 dan tanggal 25


Oktober 2022, memberikan kuasa kepada:

do
1. Nugroho Tri Hartanto, S.H.;
gu

2. Khrisna Kuncahyo Winardi, S.H.;


3. Saiyidito Hatta, S.H.;
In
A

4. Rohmat Esa Husein, S.H.;


ah

Semuanya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat pada JOSBI


lik

INDONESIA -Firma Hukum-, beralamat kantor di Office88@Kasablanka


Tower A, 26F, Jalan Casablanca Raya Kav.88, Kota Administrasi Jakarta
m

ub

Selatan, DKI Jakarta, Email khrisnakw@gmail.com;


ka

Selanjutnya disebut PARA TERGUGAT II INTERVENSI;


ep

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut, telah membaca dan


ah

es

Halaman 6 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperhatikan:

si
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 298/PEN-
DIS/2022/PTUN-JKT, tanggal 1 September 2022, tentang Penetapan Lolos

ne
ng
Dissmisal;
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 298/PEN-

do
gu MH/2022/PTUN-JKT, tanggal 1 September 2022, tentang Penunjukan
Susunan Majelis Hakim;

In
3. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
A
298/PEN-PPJS/2022/PTUN-JKT, tanggal 1 September 2022, tentang
penunjukan Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti;
ah

lik
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 298/PEN-PP/2022/PTUN-JKT,
tanggal 1 September 2022, tentang Penetapan Hari Pemeriksaan
am

ub
Persiapan;
5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 298/PEN-HS/2022/PTUN-JKT,
ep
tanggal 26 September 2022, tentang Penetapan Hari Sidang;
k
ah

6. Penetapan Nomor 298/G/2022/PTUN.JKT, tanggal 14 November 2022,


R
tentang masuknya DHARMA ORATMANGUN, DKK. sebagai pihak dan

si
ditetapkan sebagai TERGUGAT II INTERVENSI;

ne
ng

7. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 298/PEN-


MH/2022/PTUN-JKT, tanggal 19 Desembert 2022, tentang Penunjukan

do
Majelis Hakim baru;
gu

6. Berkas perkara yang bersangkutan, mendengar keterangan saksi dan ahli,


serta mendengar keterangan para pihak yang bersengketa;
In
A

DUDUK PERKARA
ah

lik

Bahwa Para Penggugat telah mengajukan gugatan tanggal 31 Agustus


2022, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
m

ub

pada tanggal 31 Agustus 2022, dengan Register perkara Nomor:


298/G/2022/PTUN.JKT, dan telah diperbaiki pada tanggal 26 September 2022,
ka

yang mengemukakan pada pokoknya sebagai berikut:


ep
ah

es

Halaman 7 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Obyek Sengketa : Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

si
RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3
Juni 2022 tentang Penetapan Komisioner Lembaga

ne
ng
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di

do
gu Bidang Lagu dan/atau Musik (untuk selanjutnya disebut
sebagai “Obyek Sengketa”);

I. PTUN JAKARTA BERWENANG MEMERIKSA GUGATAN A QUO;

In
A
PTUN Jakarta memiliki Kewenangan Relatif memeriksa Gugatan A quo;
ah

lik
1. Pasal 54 ayat (1) UUPTUN menyatakan bahwa pengadilan yang
memiliki kewenangan relative untuk memeriksa perkara a quo adalah
PTUN yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat:
am

ub
“Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada Pengadilan
yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
ep
k

tergugat”;
ah

2. TERGUGAT di dalam perkara a quo adalah Menteri Hukum dan Hak


R

si
Asasi Manusia yang berkedudukan di Kementerian Hukum dan HAM
yang berada di Gedung Imigrasi ex Sentra Mulia lantai 5, Jalan HR

ne
ng

Rasuna Said Kav. X-6/8 RT 16/RW4, Kuningan, Kecamatan Setia Budi,


kota Jakarta selatan, DKI Jakarta 12940;

do
gu

3. Bahwa daerah hukum PTUN Jakarta adalah meliputi tempat kedudukan


TERGUGAT sehingga dengan demikian PTUN Jakarta secara relative
adalah pengadilan yang berwenang memeriksa Gugatan a quo;
In
A

PTUN Jakarta memiliki kewenangan absolute untuk memeriksa Gugatan


a quo;
ah

lik

4. Pasal 47 UUPTUN menyatakan bahwa PTUN lah yang berwenang


memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
m

ub

Negara:
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
ka

ep

menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara”;


ah

es

Halaman 8 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Pasal 1 angka 4 UUPTUN menyatakan bahwa sengketa Tata Usaha

si
Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara
antara orang dengan Pejabat Tata Usaha Negara sebagai akibat

ne
ng
dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara:
“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam

do
gu bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata
dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara,

In
A
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;”
ah

lik
6. Prof. Phillipus M. Hadjon, S.H. dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Press, cetakan
am

ub
ke-9, Maret 2005, halaman 318 menyatakan bahwa sengketa Tata
Usaha Negara adalah tentang Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
yang berisi tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang-
ep
k

undangan yang bersifat konkrit, individual dan final:


ah

“Pasal 47 UU No. 5 Tahun 1986 menyebutkan: Pengadilan bertugas


R

si
dan berwenang memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan
sengketa tata usaha negara. Apakah sengketa tata usaha negara?

ne
ng

Pasal 1 angka 4 UU No. 5 Tahun 1986 merumuskan sengketa yang


timbul dalam bidang tata usaha negara, baik di pusat maupun di

do
gu

daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,


termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
In
undangan yang berlaku;
A

Dengan demikian, KTUN merupakan dasar lahirnya sengketa tata


ah

usaha negara. Apakah KTUN itu? Pasal 1 angka 3 merumuskan KTUN


lik

adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau


pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha
m

ub

negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan
ka

ep

akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;


7. Pasal 1 angka 3 UUPTUN menyatakan tentang KTUN:
ah

es

Halaman 9 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

si
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan

ne
ng
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan

do
gu hukum perdata”;
8. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu KTUN obyek sengketa
TUN adalah:

In
A
a. Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
Usaha Negara;
ah

lik
b. Berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
am

ub
c. Bersifat konkret, individual, final dan membawa akibat hukum bagi
seseorang;
ep
9. Obyek Sengketa adalah suatu keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh
k

Pejabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan ditandatangani


ah

R
pada tanggal 3 Juni 2022;

si
10. Alas tindakan TERGUGAT mengeluarkan Obyek Sengketa adalah

ne
ng

suatu tindakan hukum yang didasarkan pada peraturan perundang-


undangan sehingga dapat dijadikan obyek dalam Sengketa TUN:

do
a. Pasal 18 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021
gu

tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik (“PP


No. 56 Tahun 2021”);
In
A

“Untuk Pengelolaan Royalti, Menteri membentuk LMKN yang


merepresentasikan kepentingan Pencipta dan pemilik Hak Terkait”;
ah

b. Pasal 18 ayat 5 PP No. 56 Tahun 2021:


lik

“Ketentuan mengenai tugas dan susunan organisasi LMKN diatur


dengan Peraturan Pemerintah”;
m

ub

c. Pasal 12 ayat 1, Pasal 12 ayat 3, Pasal 14 ayat 4 Peraturan Menteri


Hukum dan HAM No. 36 Tahun 2018 tentang Tata Cara
ka

Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta Evaluasi


ep

Lembaga Manajemen Kolektif (“PerMen No. 36 Tahun 2018”):


ah

es

Halaman 10 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 12 ayat 1 PerMen No. 36 Tahun 2018:

si
“Susunan keanggotaan komisioner LMKN Pencipta dan LMKN
Pemilik Hak Terkait terdiri atas:

ne
ng
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota; dan;
2. Anggota;
Pasal 12 ayat 3 PerMen No. 36 Tahun 2018:

do
gu “Masa jabatan pengganti anggota komisioner yang diusulkan
kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya untuk
jangka waktu sisa masa jabatan”;

In
A
Pasal 14 ayat 4 PerMen No. 36 Tahun 2018:
“Masa jabatan pengganti anggota komisioner yang diusulkan
ah

lik
kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya untuk
jangka waktu sisa masa jabatan”;
d. Pasal 13 ayat 1 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
am

ub
RI No. 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
dan/atau Musik (“PerMen No. 9 Tahun 2022”):
ep
k

“Sebelum memangku jabatan, komisioner LMKN yang telah


ah

ditetapkan oleh Menteri wajib mengucapkan sumpah/janji menurut


R

si
agamanya di hadapan Menteri”;
Obyek Sengketa bersifat Konkrit, Individual, Final dan sudah menimbulkan

ne
ng

akibat hukum;
11. Obyek Sengketa bersifat Konkrit karena dengan sangat konkrit telah

do
gu

mengangkat sejumlah orang di dalam Lampiran Obyek Sengketa


sebagai Komisioner LMKN 2022-2025, dan memberhentikan serta
In
A

mencabut SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 dimana di


dalamnya tercantum pula nama-nama Komisioner yang diberhentikan
ah

lik

sebelum waktunya, yaitu nama-nama Komisioner LMKN 2019-2024,


termasuk PARA PENGGUGAT;
m

ub

12. Obyek Sengketa bersifat individual yaitu mengangkat secara terbatas


sejumlah orang yang disebutkan di dalam Lampiran Obyek Sengketa.
ka

Obyek sengketa juga bersifat individual karena telah memberhentikan


ep

semua individu Komisioner LMKN yang diangkat dengan SK


ah

es

Halaman 11 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024, termasuk nama-nama

si
PARA PENGGUGAT;

13. Obyek Sengketa bersifat final karena telah berakibat hukum secara

ne
ng
nyata yaitu sejumlah orang telah dilantik sebagai Komisioner LMKN
2022-2025 dan Obyek Sengketa telah membawa akibat hukum pula

do
gu yaitu pemberhentian Komisioner LMKN 2019-2024 termasuk nama-
nama PARA PENGGUGAT;

In
14. Dengan demikian jelas bahwa PTUN Jakarta adalah pengadilan yang
A
berwenang untuk memeriksa Gugatan a quo karena tempat kedudukan
TERGUGAT adalah di dalam wilayah hukum PTUN Jakarta; dan Obyek
ah

lik
Sengketa adalah termasuk Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
sesuai dengan hukum administrasi;
am

ub
15. Oleh karena itu sudah selayaknya jika Majelis Hakim yang terhormat
menerima Gugatan a quo, memeriksanya dan menyatakan Obyek
ep
Sengketa dibatalkan atau dinyatakan tidak sah;
k
ah

II. KEPENTINGAN PARA PENGGUGAT TELAH DIRUGIKAN OLEH KARENA


R

si
OBYEK SENGKETA;

1. PARA PENGGUGAT menjadi Komisioner LMKN 2019-2024 karena

ne
ng

diangkat oleh TERGUGAT melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan


HAM RI No. M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 tanggal 28 Januari 2019

do
gu

tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional


Pencipta dan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Hak
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (“SK Pengangkatan Komisioner
In
A

LMKN 2019-2024”);

“KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


ah

lik

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR M.HH-01.KI.01.08 TAHUN 2019
TENTANG
m

ub

PENETAPAN KOMISIONER
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF NASIONAL PENCIPTA DAN
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF NASIONAL HAK TERKAIT
ka

DI BIDANG LAGU DAN/ATAU MUSIK


ep

……..
ah

es

Halaman 12 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MEMUTUSKAN

R
Menetapka KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

si
n MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN

ne
ng
KOLEKTIF NASIONAL HAK PENCIPTA DAN
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF DI BIDANG
LAGU DAN/ATAU MUSIK

do
gu KESATU Menetapkan Susunan Keanggotaan Komisioner
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN)
Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional

In
A
(LMKN) Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik,
dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Brigjen. Pol (P) Yurod Saleh, S.H.,
ah

MH.

lik
Wakil : Direktur Hak Cipta dan Desain
Ketua Industri
Anggota A Bidang Hubungan Antar Lembaga
am

ub
. dan Hubungan Masyarakat
1. James F. Sundah; (Pencipta)
2. Rapin Mudiardjo
Kawiradji, S.H., (Hak
ep
k

ACCS., S.Kom. Terkait)


CIP. CPL
ah

(PENGGUGAT III)
R

si
B Bidang Hukum dan
. Litigasi
1. Marulam Juniasi (Pencipta)

ne
ng

Hutauruk, S.H.
(PENGGUGAT I) (Hak
2. Rien Uthami Dewi, Terkait)

do
S.H.
gu

(PENGGUGAT II)
C Bidang Teknologi
. Informasi dan
In
A

Database Musik
KELIMA Masa Jabatan Komisioner LMKN Pencipta dan LMKN
Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Music ditetapkan
ah

selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkan


lik

keputusan ini sampai dengan tanggal 7 Januari 2024”

2. Butir KEENAM dan KETUJUH Obyek Sengketa telah mencabut dan


m

ub

memberhentikan PARA PENGGUGAT;


ka

“KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


ep

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR M.HH-02.KI.01.04.01 TAHUN 2022
ah

es

Halaman 13 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TENTANG
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF

si
NASIONAL PENCIPTA DAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN
KOLEKTIF NASIONAL PEMILIK HAK TERKAIT

ne
DI BIDANG LAGU DAN/ATAU MUSIK

ng
……..
KEENAM : Melaksanakan Peraturan Menteri Hukum dan Hak

do
Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022 tentang
gu Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
dan/atau Musik, untuk mencabut Keputusan Menteri

In
A
Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
ah

Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu

lik
dan/atau Musik;

KETUJUH : Memberhentikan Komisioner Lembaga Manajemen


am

ub
Kolektif Nasional Pencipta dan Komisioner Lembaga
Manajemen Kolektif Pemilik Hak Terkait di Bidang
Lagu dan/atau Musik berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
k

Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019


tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen
ah

Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen


R

si
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu
dan/atau musik berdasarkan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022

ne
ng

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor


56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak
Cipta Lagu dan/atau Musik."

do
gu

3. Pasal 53 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana


telah diubah beberapa kali dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun
In
A

2004 dan perubahan terakhir dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun


2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (“UUPTUN”) menyatakan:
ah

lik

“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
m

ub

tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu


ka

dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan
ep

ganti rugi dan/atau direhabilitasi”;


ah

es

Halaman 14 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Penjelasan resmi Pasal 53 ayat 1 menyatakan:

si
“…Selanjutnya hanya orang atau badan hukum perdata yang
kepentingannya terkena oleh akibat hukum Keputusan Tata Usaha

ne
ng
Negara yang dikeluarkan dan karenanya yang bersangkutan merasa
dirugikan dibolehkan menggugat Keputusan Tata Usaha Negara….”;

do
gu 5. Doktrin Ahli Hukum Administrasi Prof. Philipus M. Hadjon, S.H., dkk
dalam buku yang berjudul Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,

In
Gadjah Mada University Press, cetakan kesepuluh, Maret 2008, h. 324:
A
“Berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat 1 yang dapat bertindak sebagai
ah

lik
penggugat adalah:
- Orang atau badan hukum perdata;
- Yang kepentingannya dirugikan oleh suatu KTUN;
am

ub
Dengan demikian harus ada hubungan kausal antara KTUN dengan
kerugian/kepentingan;
ep
k

6. Bahwa PENGGUGAT I, PENGGUGAT II dan PENGGUGAT III adalah


ah

orang-orang yang Namanya disebut-sebut di dalam SK Komisioner


R

si
LMKN 2019-2024 yang oleh Obyek Sengketa keputusan tersebut
dicabut dan memberhentikan komisioner-komisioner yang namanya

ne
ng

disebut di dalam SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024,


termasuk nama-nama PENGGUGAT I, PENGGUGAT II dan

do
gu

PENGGUGAT III padahal masa kerjanya baru akan berakhir bukan


pada tanggal 3 Juni 2022 tetapi pada tanggal 7 Januari 2024;
In
7. Akibat dari Obyek Sengketa, SK Komisioner LMKN 2019-2024 menjadi
A

tercabut dan PARA PENGGUGAT tidak lagi menjadi Komisioner LMKN


2019-2024. Jelas bahwa PARA PENGGUGAT adalah orang yang
ah

lik

berkepentingan untuk mengajukan Gugatan a quo dan memang ada


hubungan kausal antara penerbitan Obyek Sengketa dengan kerugian
m

ub

PARA PENGGUGAT. Oleh karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim


yang terhormat dapat menetapkan bahwa PENGGUGAT I,
ka

ep

PENGGUGAT II, dan PENGGUGAT III adalah pihak yang memiliki alas
hak yang sah untuk mengajukan Gugatan a quo;
ah

es

Halaman 15 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III. GUGATAN A QUO DIAJUKAN MASIH DALAM TENGGANG WAKTU DAN

si
PARA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN UPAYA ADMINISTRATIF

1. Bahwa Obyek Keberatan dibacakan kepada publik pada tanggal 20

ne
ng
Juni 2022, yaitu pada Acara Pelantikan Calon Komisioner Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Hak Terkait tahun Periode

do
gu 2022-2025, tanpa dihadiri oleh PARA PENGGUGAT;

2. Pasal 55 UUPTUN menyatakan:

In
A
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh
hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan
ah

lik
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”;

3. Bahwa PARA PENGGUGAT mengetahui Obyek Sengketa dari


am

ub
pemberitaan media online pada tanggal 22 Juni 2022;

4. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, apabila 90 (Sembilan


puluh) hari sejak tanggal 20 Juni 2022 maka akan jatuh pada tangggal
ep
k

16 September 2022. Gugatan a quo telah diajukan pada tanggal 31


ah

Agustus 2022 sehingga dengan demikian Gugatan a quo diajukan


R

si
masih dalam tenggang waktu yang diperkenankan oleh ketentuan
perundang-undangan Indonesia;

ne
ng

5. Bahwa Obyek Sengketa diumumkan pada hari Senin tanggal 20 Juni


2022 pada saat acara Pelantikan Calon Komisioner Lembaga

do
gu

Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Hak Terkait tahun periode


2022-2025 (Komisioner LMKN 2022-2025);
In
A

PARA PENGGUGAT telah mengajukan Upaya Administrasi Keberatan;

6. Pasal 77 ayat (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


ah

lik

Administrasi Pemerintahan (“UU Administrasi Pemerintahan”)


menyatakan:
m

ub

“Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 (dua


puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya Keputusan tersebut oleh
ka

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan”;


ep
ah

es

Halaman 16 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa 21 hari kerja sejak Obyek Sengketa dimumumkan pada tanggal

si
20 Juni 2022 adalah jatuh pada tanggal 18 Juli 2022, sehingga PARA
PENGGUGAT pada tanggal 18 Juli 2022 telah menyampaikan

ne
ng
Keberatan kepada TERGUGAT dan Keberatan tersebut telah diterima
dengan baik oleh TERGUGAT pada tanggal 18 Juli 2022;

do
gu 8. Bahwa salah satu petitum di dalam Keberatan PARA PENGGUGAT
yaitu meminta TERGUGAT menyatakan Obyek Sengketa adalah
keputusan yang tidak sah dan selayaknya untuk dicabut;

In
A
“Menyatakan tidak sah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI No. M.HH-02.KI.-01.04.01 Tahun 2022 tentang Penetapan
ah

lik
Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang
am

ub
Lagu dan/atau Musik”;
9. Pasal 77 ayat (4), dan (5) UU Administrasi Pemerintahan menyatakan
ep
pemerintah wajib menyelesaikan keberatan paling lama 10 hari kerja
k

dan apabila Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan keberatan


ah

tersebut, maka keberatan dianggap dikabulkan:


R

si
“(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan keberatan
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja”;

ne
ng

(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak


menyelesaikan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana

do
gu

dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan”;


10. Bahwa 10 hari kerja setelah tanggal 18 Juli 2022 adalah jatuh pada
In
A

tanggal 1 Agustus 2022. Hingga saat Gugatan a quo didaftarkan pada


Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, PARA PENGGUGAT tidak
ah

pernah menerima respon apapun dari TERGUGAT. Dengan demikian


lik

keberatan PARA PENGGUGAT yang meminta agar Obyek Sengketa


tersebut dinyatakan tidak sah dan dicabut SECARA HUKUM TELAH
m

ub

DIANGGAP DIKABULKAN;
ka

11. Berdasarkan uraian di atas maka sejak tanggal 2 Agustus 2022 Obyek
ep

Sengketa adalah Keputusan yang Tidak Sah. Dan untuk menegaskan


berdasarkan putusan pengadilan, maka PARA PENGGUGAT
ah

es

Halaman 17 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggajukan Gugatan a quo kepada Pengadilan Tata Usaha Negara

si
Jakarta. PARA PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim yang
terhormat agar tanpa pemeriksaan lebih lanjut dan demi prinsip

ne
ng
peradilan yang singkat dengan biaya ringan dapat segera memutuskan
bahwa Obyek Sengketa adalah Keputusan yang tidak sah dan harus

do
gu dicabut;
IV. LATAR BELAKANG DAN ALASAN GUGATAN;
1. LMKN atau Lembaga Manajemen Kolektif Nasional adalah suatu

In
A
lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah, yang Komisionernya diangkat
oleh TERGUGAT sejak tahun 2016 yang menerima kewenangan dari
ah

lik
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk membuat regulasi di
bidang Hak Cipta Lagu dan/atau Musik yaitu royalty pemutaran music di
am

ub
tempat public yang di dunia internasional disebut sebagai Public
Performance dan yang di Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta disebut sebagai ‘layanan publik bersifat komersial’;
ep
k

2. Public performance adalah penggunaan lagu dan/atau music di tempat


ah

umum untuk dijadikan usaha. Gambar di bawah ini menggambarkan


R

si
public performance yaitu setiap penggunaan musik yaitu yang berada di
sebelah kanan gambar speaker.

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

3. Setiap Pengguna lagu dan/atau musik di tempat usaha (User) memiliki


ep

kewajiban untuk membayar royalty ke rekening LMKN yang nantinya


akan didistribusikan kepada Pemilik Hak seperti Pencipta, Produser
ah

es

Halaman 18 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rekaman (Fonogram) dan Artis Pelaku Pertunjukan sebagaimana alur

si
di bawah ini:

ne
ng
Pemilik
User LMKN LMK
Hak

do
gu 4. Beda dengan LMKN yang dibentuk oleh Pemerintah, LMK adalah suatu
badan privat, suatu perkumpulan yang memiliki anggota-anggota

In
A
sebagai pemilik Hak Cipta. LMK memiliki perjanjian-perjanjian
kerjasama dengan Pemilik Hak;
ah

lik
5. 10 orang Komisioner LMKN diangkat pertama kali pada tahun 2016-
2018 yaitu:
am

ub
LMKN Hak Pencipta LMKN Hak Terkait (Hak Producer
Rekaman + Hak Artis Pelaku
Pertunjukan
1. Rhoma Irama 1. Raden Muhamad Samsudin
ep
k

Dajat Hardjakusumah (Sam


Bimbo)
ah

2. James Freddy Sundah 2. Ebiet G Ade


R

si
(James F. Sundah) -
Pencipta lagu 'Lilin-lilin
Kecil’

ne
ng

3. Adi Adrian (Adi Kla 3. Djanuar Ishak


Project)
4. Dr. Imam Haryanto, 4. Miranda Risang Ayu, S.H., LL.M.,

do
Drs., S.H., M.H. Ph.D
gu

5. Slamet Adriyadie 5. Handi Santoso


(Pencipta lagu ‘Widuri’)
In
A

6. Akhir tahun 2018 TERGUGAT untuk melaksanakan Pasal 12 Peraturan


Menteri Hukum dan Hak Aasasi Manusia Nomor 36 Tahun 2018 tanggal
ah

lik

18 Desember 2018 (“Permen No. 36/2018”) membentuk Panitia


Seleksi Calon Komisioner LMKN 2019-2024 dimana Panitia Seleksi
m

tersebut terdiri dari orang-orang yang kompeten di bidangnya terdiri dari


ub

unsur pemerintah, Pencipta dan/atau Pemilik Hak Terkait, para Pakar di


ka

Bidang Hak Cipta serta akademisi, yaitu:


ep

Chandra Muhammad Hamzah, Natanegara KP, S.E., M.Si


ah

es

Halaman 19 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.H.

R
Ikke Nurjanah Mohammad Aliamsyah, S.Sos.,

si
S.H., M.H.
Adib Hidayat Justisiari P Kusumah

ne
ng
Dr. Dra. Erni Widhyastari, Apt., Ardhi Baskoro
M.Si
Dr. Teddy Anggoro, S.H., M.H., Daulat P. Silitonga, S.H., M.Hum
Ari Juliano Gema Adie MS

do
gu (Vide: https://www.dgip.go.id/artikel/detail-artikel/ditjen-kekayaan-
intelektual-bersama-lmkn-akan-seleksi-calon-komisioner?

In
kategori=Berita%20Resmi%20Desain%20Industri)
A
7. Proses Seleksi Calon Komisioner LMKN 2019-2024 di atas adalah
ah

lik
cukup ketat dengan menerapkan setiap calon untuk:
a. mengajukan Permohonan Lamaran sebagai Calon Komisioner
am

ub
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dengan tulisan
tangan sendiri kepada TERGUGAT;
ep
b. Menyusun suatu tulisan mengenai Hak Cipta Musik;
k

c. Lolos wawancara dengan pewawancara yang ditunjuk oleh Panitia


ah

Seleksi;
R

si
d. Bersedia membuat Surat Pernyataan yang ditandatangani di atas

ne
ng

meterai yang menyatakan Tidak Aktif di Kepengurusan Lembaga


Manajemen Kolektif (LMK) manapun;
e. Bersedia bekerja sepenuh waktu sebagai Komisioner LMKN;

do
gu

Khusus untuk PENGGUGAT I, terdapat persyaratan tambahan selain


persyaratan yang disebutkan di atas, yaitu:
In
A

a. Bersedia membuat Surat Pernyataan yang ditandatangani di atas


meterai yang pada pokoknya menyatakan bahwa:
ah

lik

(i) Akan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan hukum dan etika


baik kode etik sebagai Advokat Indonesia dan/atau Kode Etik
m

ub

Konsultan Kekayaan Intelektual demi perlindungan hukum


terhadap Hak Ekonomi para creator musik Indonesia (Pencipta
ka

Lagu/Musik, Producer Musik dan/atau Pelaku Pertunjukan


ep

dan/atau pihak-pihak terkait);


ah

es

Halaman 20 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(ii) Menyimpan semua informasi yang dianggap rahasia dan bukan

si
informasi publik hanya di dalam LMKN; dan;
(iii) Melakukan komunikasi keluar LMKN baik lisan maupun tulisan

ne
ng
dengan mekanisme sesuai dengan hukum, santun beretika
serta baik demi tujuan bersama bangsa dan Negara Indonesia;

do
gu 8. Bahwa dari 45 orang yang telah mendaftarkan diri sebagai calon
Komisioner LMKN, telah diseleksi menjadi 32 orang untuk lolos dan
memasuki tahapan wawancara termasuk didalamnya adalah

In
A
PENGGUGAT I, PENGGUGAT II, dan PENGGUGAT III (Vide:
https://dgip.go.id/artikel/detail-artikel/32-calon-komisioner-lembaga-
ah

lik
manjamen-komisioner-nasional-ikuti-tahap-wawancara?kategori=Berita
%20Resmi%20Desain%20Industri);
am

ub
9. Kementerian Hukum dan HAM tidak sembarangan menyeleksi calon
Komisioner LMKN 2019-2024. Hanya calon yang memiliki totalitas
ep
untuk mengembangkan penarikan royali saja yang akan dipilih,
k

sebagaimana disampaikan oleh Bapak Agung Dharmasasongko, S.H.,


ah

MH., selaku salah satu anggota Panitia Seleksi dan juga sebagai
R

si
Kepala Sub Direktorat Pelayanan Hukum, Direktorat Hak Cipta dan
Desain Industri dari TERGUGAT (https://dgip.go.id/artikel/detail-

ne
ng

artikel/32-calon-komisioner-lembaga-manjamen-komisioner-nasional-
ikuti-tahap-wawancara?kategori=Berita%20Resmi%20Desain

do
gu

%20Industri);

“Kepala Sub Direktorat Pelayanan Hukum, Direktorat Hak Cipta dan


In
A

Desain Industri, Agung Dharmasasongko mengatakan kategori


penilaian dilihat dari bagaimana konsep dari peserta calon Komisioner
ah

lik

LMKN untuk mengembangkan penarikan royalti system yang akan


dibangun;
m

ub

‘Dipastikan yang pertama adalah peserta mau memberikan totalitas


untuk mengembangkan penarikan royalti sehingga menjadi lebih baik’
ka

ujar Agung Damarsasongko yang juga menjadi Panitia Seleksi’”


ep
ah

es

Halaman 21 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Selanjutnya PARA PENGGUGAT dinyatakan lolos dari seluruh proses

si
di atas sehingga pada tanggal 28 Januari 2019, TERGUGAT telah
menandatangani SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024

ne
ng
dengan susunan Komisioner LMKN sebagaimana di bawah ini:

MEMUTUSKAN

do
gu Menetapka
n
: KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN
TENTANG

KOLEKTIF NASIONAL PENCIPTA DAN LEMBAGA

In
A
MANAJEMEN KOLEKTIF NASIONAL HAK TERKAIT DI
BIDANG LAGU DAN/ATAU MUSIK
KESATU : Menetapkan Susunan Keangggotaan Komisioner
ah

lik
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN)
Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
(LMKN) Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik
dengan susunan sebagai berikut:
am

ub
Ketua : Brigjen Pol. (P) Yurod
Saleh, S.H., MH.
Wakil : Direktur Hak Cipta dan
ep
Ketua Desain Industri
k

A Bidang Hubungan Antar


Lembaga dan Hubungan
ah

Masyarakat
R

si
1. Ir. James Freddy (Pencipta)
Sundah
2. Rapin Mudiardjo (Hak

ne
ng

Kawiradji, S.H., ACCS., Terkait)


S.Kom., CIP., CPL.
(PENGGUGAT III)

do
gu

B Bidang Hukum dan


Litigasi
1. Marulam Juniasi (Pencipta)
Hutauruk, S.H.
In
A

(PENGGUGAT I); (Hak


2. Rien Uthami Dewi, Terkait)
S.H., (PENGGUGGAT
ah

lik

II)
C Bidang Teknologi
Informasi dan Database
Musik
m

ub

1. Ebiet G Ade (Pencipta)


2. Irfan Aulia, S.Kom (Hak
ka

Terkait)
ep

D Bidang Kolektif Royalti (Pencipta)


dan Lisensi
ah

es

Halaman 22 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Adi Adrian (Pencipta)
2. Yessi Kurniawan, S.T. (Hak

si
Terkait)

11. TERGUGAT melakukan pengumuman di berbagai media tentang telah

ne
ng
dilantiknya PARA PENGGUGAT sebagai Komisioner LMKN periode 28
Januari 2019 hingga 7 Januari 2024 (Vide: Video Publikasi TERGUGAT

do
gu ketika Melantik PARA PENGGUGAT);
12. SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 telah memberikan hak

In
A
kepada PARA PENGGUGAT untuk menerima penghasilan dan/atau
fasilitas-fasilitas lainnya yang sumbernya berasal dari dana operasional
ah

lik
LMKN-LMK sebagaimana telah ditentukan oleh ketentuan perundang-
undangan termasuk akan tetapi tidak terbatas pada Bagian KEEMPAT
SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 jo. Pasal 18 Permen
am

ub
No. 36 Tahun 2018 jo. Pasal 91 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta:
ep
k

Bagian KEEMPAT SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024:


ah

KEEMPAT :Segala biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan


R
tugas komisioner LMKN Pencipta dan LMKN Hak

si
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik tersebut
dibebankan pada anggaran yang berasal dari Royalti

ne
ng

yang dipungut dari Pengguna sesuai dengan Undang-


Undang Nomor 28 Tahun 2014
Pasal 18 PerMen Nomor 36 Tahun 2018:

do
gu

“LMKN dapat menggunakan dana operasional paling banyak 10%


(sepuluh perseratus) dari jumlah keseluruhan Royalti yang
dikumpulkan”;
In
A

Pasal 91 Undang-Undang Hak Cipta:

“(1) Lembaga Manjemen Kolektif hanya dapat menggunakan dana


ah

lik

operasional paling banyak 20% (dua puluh persen) dari jumlah


keseluruhan Royalti yang dikumpulkan setiap tahunnya;
(2) Pada 5 (lima) tahun pertama sejak berdirinya Lembaga Manajemen
m

ub

Kolektif berdasarkan Undang-undang ini, Lembaga Manajemen


Kolektif dapat menggunakan dana operasional paling banyak 30%
(tiga puluh persen) dari jumlah keseluruhan Royalti yang
ka

dikumpulkan setiap tahunnya.”;


ep
ah

es

Halaman 23 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Perolehan royalty di LMKN ini tidak mudah dicapai. Dibutuhkan effort

si
yang keras untuk mengedukasi masyarakat pengusaha, belum lagi
biaya operasional LMKN adalah diambil dari sekian persen royalty yang

ne
ng
berhasil dikumpulkan sebagaimana disebutkan di atas. Jadi bukan dari
dana pemerintah, bukan pula dari APBN maupun APBD;

do
gu 14. Namun demikian seiring berjalannya waktu dengan upaya keras dan
meningkatkan profesionalisme, perolehan royalty tersebut grafiknya
semakin naik pada saat PARA PENGGUGAT menjabat sebagai

In
A
Komisioner LMKN, sebagaimana digambarkan di bawah ini:
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

15. Paling tidak catatan prestasi PARA PENGGUGAT pada saat menjabat

do
sebagai Komisioner LMKN 2019-2024 adalah sebagaimana dibawah
gu

ini:

a. Pengumpulan Royalti LMKN tertinggi sejak tahun 2016 terjadi pada


In
A

masa kinerja PARA PENGGUGAT yaitu sebesar Rp. 83.


770.908.595 (delapan puluh tiga milyar tujuh ratus tujuh puluh juta
ah

lik

sembilan ratus delapan ribu lima ratus sembilan puluh lima rupiah).
Pengumpulan royalty ini juga telah membayar pajak kepada negara
m

ub

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Walaupun diketahui


bahwa tingkat kesadaran masyarakat pengusaha yang
ka

menggunakan music untuk membayar royalty masih sangat-sangat


ep

rendah, memang penarikan royalty public performance


ah

es

Halaman 24 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membutuhkan upaya yang sangat keras, konsisten serta persisten

si
agar dapat dipercaya oleh public;

b. Distribusi Royalti Tahun 2019 (https://www.lmkn.id/distribusi/)

ne
ng
dengan total Rp 76.239.143.277,- yaitu Distribusi kepada LMK
Pencipta: Rp54.678.398.587,-; dan Distribusi kepada LMK Pelaku

do
gu Pertunjukan : Rp 10.848.221.732,- serta Distribusi kepada Produser
Rekaman: Rp10.712.522.958,-;

In
c. Membuat ID Barcode petugas lapangan, sehingga penarikan
A
royalty dilakukan oleh petugas resmi yang disertai dengan ID Tanda
Pengenal yang sah dengan Barcode ID. Dengan melakukan scan
ah

lik
terhadap Barcode ID tersebut, user Musik seperti restaurant,
karaoke dan lain-lain akan langsung terhubung dengan official
am

ub
Website LMKN dan langsung mengetahui bahwa petugas tersebut
adalah petugas resmi LMKN atau tidak;
ep
d. Meningkatkan fungsi official Website LMKN sehingga dapat
k

difungsikan sebagai link yang dapat dihubungi oleh User Musik


ah

R
seperti pengusaha restaurant, karaoke dan lain-lain sehingga dapat

si
mengurus lisensi dan membayar royalty secara online, mengurangi

ne
ng

perjumpaan user music bertemu dengan manusia petugas LMKN


yang rawan dengan tindakan ‘curang’. Peran manusia petugas
masih akan diperlukan akan tetapi untuk memberikan edukasi dan

do
gu

konsultasi serta bimbingan mengisi formulir secara online dan


bukan untuk menerima pembayaran;
In
A

e. PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II menyusun perjanjian baku


untuk setiap jenis usaha (13 Jenis Usaha);
ah

lik

f. Membuat Distribution Guidance (Pedoman Teknis Distribusi) Royalti


dari LMKN kepada LMK hingga sampai kepada Pemilik Hak;
m

ub

g. PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II menyelesaikan permasalahan


hukum sebagai akibat dari perjanjian-perjanjian yang kurang tepat
ka

ep

yang pernah dilakukan pada periode kepengurusan sebelumnya;


ah

es

Halaman 25 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II Menyusun Rancangan

si
Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Ijin Operasional LMK agar
dapat disahkan oleh TERGUGAT. Rancangan tersebut telah

ne
ng
diserahkan kepada kepada Dirjen KI di bawah koordinasi
TERGUGAT sebagai materi pembahasan yang dapat dibahas di

do
gu Internal DJKI sebelum ditetapkan di dalam Surat Keputusan
TERGUGAT;

i. Memberikan edukasi kepada lebih dari 60 mahasiswa/wi yang

In
A
mengambil Skripsi, Tesis, Disertasi tentang Hak Cipta Musik dan
Lagu, juga instansi pemerintah seperti beberapa Dinas Pariwisata
ah

lik
Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan lain-lain;

j. PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II sebagai Komisoner Bidang


am

ub
Hukum dan Litigasi juga turun tangan menangani
permasalahan/kendala hukum yaitu antara lain:
ep
(i) LMK KCI telah menerima pembayaran royalti tanpa mengikuti
k

aturan yang ditetapkan LMKN bahwa pembayaran wajib melalui


ah

R
LMKN bukan kepada LMK KCI, oleh karena itu LMKN

si
memberikan rekomendasi kepada TERGUGAT agar dapat

ne
ng

memperingatkan KCI untuk tunduk dan patuh pada prosedur


dan ketentuan yang ditetapkan oleh LMKN;

do
(ii) memberikan pembekalan kepada Polisi khususnya Penyidik
gu

Krimsus mengenai apa itu Hak Cipta Musik dan Lagu, Royalti
Musik dan Lagu Public Performance Right sehingga Kepolisian
In
A

menjadi memahami dasar/konsep hukum Collection Royalti


public performance;
ah

lik

(iii) Memberikan Keterangan Ahli di dalam Berita Acara


Pemeriksaan kepolisian berbagai perkara pidana Hak Cipta
m

ub

Musik di berbagai daerah;


16. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
ka

Peraturan Perundang-undangan pada Butir 143-145 Lampiran II Teknik


ep

Penyusunan Perundang-undangan dengan sangat tegas menyatakan


ah

es

Halaman 26 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa demi kepastian hukum tentang ketentuan mana yang berlaku,

si
maka tindakan pencabutan harus tegas menyebutkan perundang-
undangan mana yang dicabut, dan mencabut sebagian atau mencabut

ne
ng
seluruhnya:
“143. Jika materi muatan dalam Peraturan Perundang-undangan yang
baru menyebabkan perubahan atau penggantian seluruh atau

do
gu sebagian materi muatan dalam Peraturan Perundang-undangan
yang lama, dalam Peraturan Perundang-undangan yang baru
harus secara tegas diatur mengenai pencabutan seluruh atau

In
sebagian materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang
A
lama”
144. Rumusan pencabutan Peraturan Perundang-undangan diawali
dengan frasa Pada saat….(jenis Peraturan Perundang-
ah

lik
undangan) ini mulai berlaku, kecuali untuk pencabutan yang
dilakukan dengan Peraturan Perundang-undangan pencabutan
tersendiri;
am

ub
145. Demi kepastian hukum, pencabutan Peraturan Perundang-
undangan tidak dirumuskan secara umum tetapi menyebutkan
dengan tegas Peraturan Perundang-undangan yang dicabut.”
17. Dari ketentuan di atas dapat dipahami bahwa demi kepastian hukum,
ep
k

bila dinyatakan dicabut sebagian, maka secara hukum yang tercabut


ah

dan tidak berlaku HANYALAH TERBATAS PADA KETENTUAN YANG


R

si
DINYATAKAN DICABUT DAN TIDAK BERLAKU SAJA, selebihnya
yang tidak dinyatakan dicabut dan tidak dinyatakan berlaku harus

ne
ng

dipahami sebagai KETENTUAN YANG BELUM TERCABUT DAN


OLEH KARENANYA SECARA HUKUM MASIH BERLAKU;

do
gu

18. Dengan demikian apabila Ketentuan Penutup Pasal 28 Peraturan


Menteri Hukum dan HAM Nomor 20 Tahun 2021 tentang Peraturan
In
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2021 tentang
A

Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik (“PerMen No. 20


Tahun 2021”) mencabut Pasal 10 – Pasal 15 dan Pasal 18 PerMen No.
ah

lik

36 Tahun 2018 maka pencabutan dan ketidak berlakuan hanya terbatas


pada KETENTUAN PASAL 10 – Pasal 15 dan Pasal 18 saja,
m

ub

selebihnya ketentuan lain yang tidak dinyatakan dicabut dan tidak


dinyatakan tidak berlaku harus dipahami masih tetap berlaku:
ka

ep

“Pada saat Peraturan Menteri ini (PerMen No. 20 Tahun 2021) mulai
berlaku, ketentuan Pasal 10 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 18
ah

es

Halaman 27 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun
2018 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional

si
serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1786), dicabut dan dinyatakan tidak

ne
berlaku.”

ng
19. Selanjutnya Ketentuan Penutup Pasal 46 (Ketentuan Penutup) PerMen
No. 9 Tahun 2022 yang dengan tegas telah mencabut dan/atau

do
gu menyatakan PerMen No. 20 Tahun 2021 tidak berlaku lagi, demi
kepastian hukum sesuai dengan Lampiran UU Administrasi

In
Pemerintahan di atas, maka wajib dipahami bahwa PerMen No. 20
A
Tahun 2021 dinyatakan dicabut secara keseluruhan dan secara
keseluruhan ketentuan di dalamnya menjadi tidak berlaku lagi termasuk
ah

lik
ketentuan pencabutan atas Pasal 10 – Pasal 15 dan Pasal 18 PerMen
No. 36 Tahun 2018. Artinya, sejak diberlakukannya Ketentuan Penutup
am

ub
PerMen No. 9 Tahun 2022, maka keseluruhan dari PerMen No. 36
Tahun 2018 menjadi hidup Kembali;
ep
“Pada saat Peraturan Menteri ini (PerMen No. 9 Tahun 2022) mulai
k

berlaku, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 20


ah

Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah


R

si
Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu

ne
dan/atau Musik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
ng

417), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku”;


20. Bahwa melalui Pasal 45 b di PerMen No. 9 Tahun 2022 TERGUGAT

do
gu

mewajibkan Komisioner LMKN 2019-2024 termasuk PARA


PENGGUGAT untuk melakukan penyesuaian susunan keanggotaan
In
A

LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait sesuai dengan PerMen
No. 9 Tahun 2022 dimana Susunan Keanggotaan Komisioner LMKN
ah

adalah berdasarkan pada Berita Acara Rapat para LMK. Padahal


lik

diketahui terdapat PerMen No. 36 Tahun 2018 yang mensyaratkan


berbeda bahwa Susunan Keanggotaan LMKN harus melalui Panitia
m

ub

Seleksi, harus independent dan terlepas dari Kepengurusan/Perwakilan


ka

LMK:
ep

“Susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait


yang diangkat sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku (artinya,
ah

es

Halaman 28 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Komisioner LMKN 2019-2024), wajib menyesuaikan dengan Peraturan
Menteri ini (PerMen No. 9 Tahun 2022) paling lambat 30 (tiga puluh)

si
Hari terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai diundangkan;”
21. Perlu kami sampaikan tentu kewenangan mengangkat Komisioner

ne
ng
LMKN dan mengubah-ubah susunan Komisioner LMKN secara hukum
bukanlah kewenangan Komisioner LMKN 2019-2024 atau bukan

do
gu kewenangan PARA PENGGUGAT. Namun sebagai komisioner yang
taat hukum PARA PENGGUGAT melaksanakan kewajiban penyesuaian
susunan keanggotaan Komisioner LMKN ini;

In
A
22. Memang Indikasi pemberhentian PARA PENGGUGAT sebagai
Komisioner LMKN 2019-2024 secara sewenang-wenang tersebut
ah

lik
sudah tampak sejak tanggal 25 April 2022 yaitu saat TERGUGAT
mengundangkan PerMen No. 9 Tahun 2022 tanggal 25 April 2022 yang
am

ub
mewajibkan PARA PENGGUGAT untuk memberikan laporan
pertanggungjawaban padahal masa kerja PARA PENGGUGAT belum
berakhir, dan bukan pula akhir tahun untuk menyampaikan laporan
ep
k

pertanggungjawaban (Vide: Pasal 45 b PerMen No. 9 Tahun 2022):


ah

“Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:


R
a. ….;

si
b. ….;
c. Laporan pertanggungjawaban dari LMKN Pencipta dan LMKN

ne
ng

pemilik Hak Terkait yang dibentuk sebelum Peraturan Menteri ini


mulai berlaku, wajib disampaikan kepada Menteri paling lambat 30
(tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggal pelantikan komisioner

do
gu

LMKN yang baru.”


23. Sebagaimana kewajiban untuk melakukan penyesuaian keanggotaan
Komisioner LMKN 2019-2024 di atas, maka pada tanggal 9 Juni 2022
In
A

LMKN telah mengirimkan surat kepada TERGUGAT No. 041/LMKN-


Internal/VI-2022 tertanggal 8 Juni 2022 yang pada pokoknya merespon
ah

lik

pemberlakuan Pasal 45 b PerMen No. 20 Tahun 2021 yaitu Komisioner


LMKN 2019-2024 TELAH MELAKUKAN PENYESUAIAN. Dikutip dari
m

ub

surat tersebut:
“Bahwa hukum yang berlaku selain PerMen No. 9 Tahun 2022 adalah
ka

Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 36 Tahun 2018 tentang Tata
ep

Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta Evaluasi


ah

es

Halaman 29 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lembaga Manajemen Kolektif (“PerMen No. 36 Tahun 2018”) dan Surat

si
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.HH-01.KI.01.08 Tahun
2019 ttg Penetapan Komisioner LMKN Pencipta dan LMKN Hak Terkait

ne
ng
di Bidang Lagu dan/atau Musik (“KepMen Susunan Komisioner LMKN
periode 2019-2024”) yang juga secara hukum masih berlaku;

do
gu Dengan demikian secara hukum setiap penyesuaian yang kami
lakukan terhadap PerMen No. 9 Tahun 2022 tentu wajib kami lakukan
dengan tidak boleh melanggar ketentuan hukum yang lain dalam hal ini

In
A
PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau KepMen Susunan Komisioner
LMKN periode 2019-2024. Oleh karena itu susunan Keanggotaan
ah

lik
LMKN Pencipta dan LMKN Hak Terkait yang diangkat sebelum
diberlakukannya PerMen No. 9 Tahun 2022 yang telah sesuai dengan
am

ub
hukum …;
24. PARA PENGGUGAT secara hukum TIDAK DAPAT melakukan
penyesuaian Susunan Komisioner dengan cara mengganti komisioner
ep
k

diluar hasil Panitia Seleksi, karena itu akan melanggar PerMen No. 36
ah

Tahun 2018 dan melanggar SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-


R

si
2024. PARA PENGGUGAT hanya dapat melakukan penyesuaian
dengan cara mengusulkan komisioner yang tadinya di dalam SK

ne
ng

Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 belum ditentukan untuk


mewakili kepentingan di LMKN Hak Pencipta atau LMKN Hak Terkait

do
gu

sehingga salah seorang Komisioner LMKN 2019-2024, yaitu Yurod


Saleh, S.H., M.H., diusulkan mewakili hak di LMKN Pencipta
sedangkan setiap Direktur Hak Cipta secara ex-officio akan mewakili
In
A

hak yang ada di LMKN Hak Terkait, sehingga susunan Keanggotaan


LMKN Hak Pencipta dan LMKN Hak Terkait adalah sebagai berikut:
ah

lik

Ketua Kami serahkan Penunjukannya kepada Menteri


LMKN Induk Hukum dan HAM
m

ub

LMKN Hak No. LMKN Hak


No. Pencipta Terkait
ka

ep

1. Ebiet G. Ade Anggota 1. Rapin Mudiardjo Anggota


(Usulan Kawiradji, S.H., (Usulan
sebagai Wakil ACCS., S. Kom., sebagai
ah

es

Halaman 30 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketua) CIP., CPL Wakil

R
Ketua)

si
2. Marulam J. Anggota 2. Rien Uthami Dewi, Anggota
Hutauruk, S.H.

ne
ng
S.H.
3. Adi Adrian Anggota 3. Yessi Kurniawan, Anggota
S.T.

do
gu 4. Ir. James
Freddy
Anggota 4. Kosong dan akan
diusulkan
Anggota

Sundah kemudian Karena


Sdr. Irfan Aulia, S.

In
A
Kom telah
mengundurkan diri)
5. Brigjen. Pol Anggota 5. Direktur Hak Cipta Anggota
ah

lik
(P) Yurod Desain Industri,
Saleh, S.H., atau Pejabat atau
MH orang lain yang
am

ub
ditunjuk oleh
Menteri Hukum dan
HAM
25. Kami perlu pula menyampaikan bahwa terhadap terbitnya PerMen
ep
k

No. 9 Tahun 2022 yang mewajibkan PARA PENGGUGAT melakukan


ah

penyesuaian susuan keanggotaan Komisioner LMKN dan mewajibkan


R

si
PARA PENGGUGAT untuk membuat laporan pertanggung jawaban
sebelum akhir tahun 2022, TERGUGAT tidak pernah

ne
ng

mengkomunikasikan materi pemberhentian ini, padahal TERGUGAT


memiliki kewajiban untuk melakukan sosialisasi kepada PARA

do
PENGGUGAT sebagai pihak yang akan menderita kerugian sebagai
gu

akibat dari penerbitan Obyek Sengketa;


26. Sebaliknya, TERGUGAT di dalam setiap publikasinya kepada khalayak
In
A

justru menyatakan seolah-olah telah mengajak bicara seluruh


pemegang kepentingan akan tetapi pada faktanya PARA PENGGUGAT
ah

lik

TIDAK PERNAH diundang;


27. Ibu Cahyani Suryandari selaku Direktur Perancangan Peraturan
m

ub

Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM RI di dalam


Siaran Pers-nya tertanggal 21 Januari 2022 memberikan informasi
ka

yang tidak sesuai dengan fakta yaitu bahwa TERGUGAT telah meminta
ep

partisipasi seluruh pemegang kepentingan, padahal PARA


ah

es

Halaman 31 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT TIDAK PERNAH DIAJAK BICARA, BAHKAN TIDAK

si
PERNAH DIUNDANG!:
“Sementara itu, Direktur Perancangan Peraturan Perundang-undangan

ne
ng
Cahyani Suryandari menggarisbawahi bahwa pertemuan ini merupakan
upaya pemerintah sebagai pembuat regulasi untuk meminta partisipasi

do
gu seluruh pemegang kepentingan terkait substansi Permenkumham yang
sedang disusun.”;
28. Demikian pula dengan narahubung Ibu Irma Mariana di dalam Siaran

In
A
Pers tanggal 21 Januari 2022 sengaja menyebarkan informasi yang
tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya kepada masyarakat
ah

lik
dengan menyatakan bahwa pertemuan tanggal 21 Januari 2022 telah
dihadiri oleh Komisioner LMKN padahal PARA PENGGUGAT TIDAK
am

ub
PERNAH HADIR DI ACARA ITU, PARA PENGGUGAT TIDAK PERNAH
DIUNDANG DI ACARA ITU;
ep
“Sebagai Informasi, LMK yang hadir antara lain PAPPRI, PROINTIM,
k

RAI, PRISINDO, ARDI, WAMI, KCI, SELMI. Selain itu, hadir pula
ah

perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara RI dan LMKN”;


R

si
Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

ne
ng

Kementerian Hukum dan HAM


Narahubung Koordinator Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat

do
Irma Mariana: +62 812-8210-8855”;
gu

29. Bahkan Ibu Irma Mariana sebagai narahubung Siaran Pers tersebut
melalui WhatsApplication Call dengan PENGGUGAT I
In
A

menginformasikan bahwa dirinya sebenarnya SEDANG TIDAK


BERADA DI TEMPAT, sedang berada di luar Indonesia sehingga tidak
ah

lik

mengetahui bahwa sebenarnya PARA PENGGUGAT selaku Komisioner


LMKN tidak pernah diundang;
m

ub

30. PENGUGAT juga menyampaikan informasi menyesatkan kepada


Presiden RI melalui surat TERGUGAT kepada Presiden RI No.: M.HH-
ka

ep

PP.01.03-15 tertanggal 02 Maret 2022 bahwa dalam proses


ah

es

Halaman 32 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengharmonisasian peraturan telah mengikut sertakan LMKN padahal

si
PARA PENGGUGAT TIDAK PERNAH DIUNDANG!:
“Proses pengharmonisasian, pemantapan dan pembulatan konsepsi

ne
ng
Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ini telah
mengikutsertakan wakil dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional,

do
gu ….;
31. Kembali pada kewajiban penyesuaian Susunan Keanggotaan LMKN di
atas yang telah dilaksanakan oleh PARA PENGGUGAT dengan baik.

In
A
Akan tetapi ternyata tidak membuahkan tanggapan apa-apa dari
TERGUGAT. Malah yang terjadi adalah pada tanggal 14 Juni 2022
ah

lik
PARA PENGGUGAT menerima undangan dari TERGUGAT melalui Plt
Dirjen Kekayaan Intelektual agar hadir pada hari Senin, 20 Juni 2022
am

ub
untuk menghadiri pembacaan Obyek Sengketa yang ternyata
dikemudian hari diketahui memberhentikan PARA PENGGUGAT dan
melantik calon Komisioner LMKN periode 2022-2025 di tengah-tengah
ep
k

periode PARA PENGGUGAT masih menjabat sebagai Komisioner


ah

LMKN 2019-2024;
R

si
32. Terhadap Undangan TERGUGAT di atas, PARA PENGGUGAT melalui
Surat LMKN No. 041/LMKN-Internal/VI-2022 tertanggal 15 Juni 2022

ne
ng

telah Mempertanyakan Dasar Hukum dan Latar Belakang Pelantikan


Komisioner LMKN 2022-2025 padahal PARA PENGGUGAT masih

do
gu

menjabat sebagai Komisioner LMKN hingga Tahun 2024. PARA


PENGGUGAT meminta TERGUGAT memberikan penjelasan dan
In
berharap agar tidak ada pihak yang dirugikan lebih jauh akibat dari
A

pelantikan calon Komisioner LMKN 2022-2025 tersebut:


ah

“Oleh karena itu demi kepastian hukum agar tidak ada pihak-pihak
lik

yang dirugikan lebih jauh, kami mohon agar Bapak selaku Pengawas
LMKN berdasarkan PerMen No. 36 Tahun 2018 untuk dapat
m

ub

memberikan penjelasan mengenai latar belakang dan/atau dasar


hukum dari adanya pelantikan Calon Komisioner LMKN 2022-2025
ka

ep

pada tanggal 20 Juni 2022.”


ah

es

Halaman 33 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Bahwa PARA PENGGUGAT tidak dapat menghadiri undangan tanggal

si
20 Juni 2022 tersebut karena memang sedang ada jadwal yang tidak
dapat ditinggalkan. Namun demikian PARA PENGGUGAT dari media

ne
ng
masa mengenai Obyek Sengketa yang telah memberhentikan PARA
PENGGUGAT dan ternyata diketahui pula bahwa Obyek Sengketa

do
gu telah ditanda tangani oleh TERGUGAT pada tanggal 3 Juni 2022, yaitu
pada rentang waktu dimana PARA PENGGUGAT menurut Pasal 45 b
PerMen No. 9 Tahun 2022 masih diberikan kesempatan untuk

In
A
melakukan penyesuaian susunan Komisioner LMKN 2019-2024.
Artinya, ada atau tidaknya hasil penyesuaian yang dilakukan oleh PARA
ah

lik
PENGGUGAT, sebenarnya TERGUGAT memang telah jauh-jauh hari
bermaksud akan memberhentikan PARA TERGUGAT tetapi sulit untuk
am

ub
mencari alasan yang sesuai dengan hukum;
34. Bahwa TIDAK ADA satu alasan hukum di dalam Pasal 14 ayat (1)
PerMen No. 36 Tahun 2018 dan Pasal 16 PerMen No. 9 Tahun 2022
ep
k

yang dapat dipergunakan oleh TERGUGAT untuk memberhentikan


ah

PARA PENGGUGAT:
R

si
Pasal 14 (1) PerMen Pasal 16 PerMen
No. 36 Tahun 2018 No. 9 Tahun 2022

ne
ng

Keanggotaan Keanggotaan
komisioner Komisioner LMKN

do
diberhentikan tetap berakhir, dalam hal
gu

apabila: komisioner LMKN:


PENGGUGAT I,
PENGGUGAT II a.Berhenti karena:
In
A

DAN PENGGUGAT 1. Meninggal dunia;


a. Meninggal dunia III BELUM
MENINGGAL
ah

lik

DUNIA
b. Mengundurkan PENGGUGAT I, 2. Mengundurkan diri
diri atas PENGGUGAT II atas permintaan
permintaan sendiri DAN PENGGUGAT sendiri;
m

ub

III TIDAK PERNAH


MENGUNDURKAN
ka

DIRI
ep

c. Bertempat tinggal PENGGUGAT I, 3. Bertempat tinggal


di luar wilayah PENGGUGAT II di luar wilayah
Negara Republik DAN PENGGUGAT negara Republik
ah

es

Halaman 34 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia III BERTEMPAT Indonesia;

R
TINGGAL DI

si
INDONESIA
b. Diberhentikan

ne
ng
karena:
d. Tidak PENGGUGAT I, 1. Sakit jasmani
melaksanakan PENGGUGAT II, dan/atau rohani
tugas dan PENGGUGAT III terus menerus

do
gu fungsinya secara
terus menerus
selalu dapat
melaksanakan
selama 3 (tiga)
bulan yang
selama 3 (tiga) tugas dan dibuktikan dengan

In
bulan; fungsinya sebagai surat keterangan
A
komisioner LMKN dokter;
karena memang
telah berjanji untuk
ah

lik
bekerja sepenuh
waktu di LMKN
PENGGUGAT I, 2. Tidak mampu
am

ub
PENGGUGAT II, menjalankan
PENGGUGAT III tugasnya;
sangat mampu
menjalankan
ep
k

tugasnya dan
terbukti telah lulus
ah

dari tes yang


R
dilakukan oleh

si
Panitia Seleksi.
PENGGUGAT I, 3. Melakukan

ne
ng

PENGGUGAT II, perbuatan tercela


PENGGUGAT III
TIDAK PERNAH
melakukan

do
gu

perbuatan tercela
e. Dijatuhi hukuman PENGGUGAT I, 4. Dijatuhi hukuman
disiplin tingkat PENGGUGAT II, disiplin tingkat
In
berat PENGGUGAT III berat;
A

sama sekali TIDAK


PERNAH
mengikuti proses
ah

lik

pendisiplinan
tingkat berat,
bahkan TIDAK
m

ub

PERNAH dijatuhi
hukuman disiplin
tingkat berat
ka

f. Dipidana karena 5. Dipidana karena


ep

melakukan tindak PENGGUGAT I, melakukan tindak


pidana kejahatan PENGGUGAT II, pidana; atau
ah

es

Halaman 35 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan PENGGUGAT III

R
putusan TIDAK PERNAH

si
pengadilan yang dipidana.
telah memperoleh

ne
ng
kekuatan hukum
tetap.
6. Masa jabatan
Masa Jabatan Komisioner LMKN

do
gu PENGGUGAT I,
PENGGUGAT II,
berakhir.

PENGGUGAT III

In
selaku Komisioner,
A
BELUM
BERAKHIR hingga
7 Januari 2024
ah

lik
PARA PENGGUGAT telah melakukan upaya Keberatan;
am

ub
35. PARA PENGGUGAT pada tanggal 18 Juli 2022 telah mengirimkan
upaya Keberatan atas Obyek Sengketa kepada TERGUGAT sesuai
ep
dengan UU Administrasi Pemerintahan. Akan tetapi lewat 10 hari kerja
k

setelah tanggal 18 Juli 2022, ternyata TERGUGAT tidak juga


ah

R
merespon/tidak menanggapi upaya Keberatan PARA PENGGUGAT

si
tersebut;

ne
ng

36. Bahwa berdasarkan Pasal 77 ayat 5 UU Administrasi Pemerintahan


TERGUGAT dianggap setuju dengan petitum PARA PENGGUGAT di
dalam Upaya Keberatan apabila tidak menanggapi Keberatan lewat

do
gu

waktu yang ditentukan. Dan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja
setelah lewat batas waktu menanggapi Keberatan, TERGUGAT wajib
In
A

menetapkan suatu keputusan sesuai dengan Keberatan yang diajukan


oleh PARA PENGGUGAT. Akan tetapi kesewenang-wenangan
ah

lik

TERGUGAT ini semakin diperlihatkan dengan cara tidak juga merespon


Upaya Keberatan, tidak menerbitkan suatu keputusan yang sesuai
m

dengan apa yang diminta oleh PARA PENGGUGAT di Upaya


ub

Keberatan. Bahkan mengabaikan Majelis Hakim dalam perkara ini


ka

ketika dimintai konfirmasi atas Obyek Sengketa. Oleh karena itu, PARA
ep
ah

es

Halaman 36 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT mengajukan Gugatan a quo karena kesewenang-

si
wenangan TERGUGAT ini harus dihentikan;
V.A. TERGUGAT DAN/ATAU OBYEK SENGKETA MELANGGAR KETENTUAN

ne
ng
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU;
1. Bahwa Pasal 52 ayat 1 dan 2 UU Administrasi Pemerintahan

do
gu menyatakan syarat sahnya suatu keputusan adalah dibuat sesuai
prosedur dan substansi yang sesuai dengan obyek keputusan:

In
“(1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:
A
a. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
b. Dibuat sesuai prosedur; dan;
ah

lik
c. Substansi yang sesuai dengan objek Keputusan;
(2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
am

ub
didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AUPB”;
ep
TERGUGAT Melanggar Pasal 46 ayat (1) UU Adminsitrasi Pemerintahan -
k

Karena mengeluarkan keputusan tanpa sosialisasi terlebih dahulu kepada


ah

R
PARA PENGGUGAT;

si
2. Pasal 46 ayat (1) UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan Pejabat

ne
ng

Pemerintahan untuk terlebih dahulu memberikan sosialisasi mengenai


dasar hukum keputusan kepada pihak-pihak yang terlibat di dalam
keputusan:

do
gu

“Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memberikan sosialisasi


kepada pihak-pihak yang terlibat mengenai dasar hukum,
In
A

persyaratan, dokumen dan fakta yang terkait sebelum menetapkan


dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan yang dapat
ah

lik

menimbulkan pembebanan bagi Warga Masyarakat”;


3. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah komisioner yang terkait dengan
m

ub

pencabutan SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 yang


tercantum di dalam Obyek Sengketa. Akan tetapi PARA PENGGUGAT
ka

TIDAK PERNAH diundang sosialiasi oleh TERGUGAT untuk


ep

mendengar dasar hukum dari dikeluarkannya Obyek Sengketa.


ah

es

Halaman 37 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Padahal apabila PARA PENGGUGAT diundang sosialisasi, maka

si
PARA PENGGUGAT akan dapat memberikan pertimbangan hukum
yang tepat bahwa dasar hukum Obyek Sengketa sebenarnya telah

ne
ng
melanggar PerMen No. 36 Tahun 2018;
TERGUGAT Melanggar Pasal 46 ayat (1) UU Adminsitrasi Pemerintahan –

do
gu Karena mengeluarkan keputusan yang menimbulkan kerugian faktual bagi
PARA PENGGUGAT;
4. Penjelasan Resmi Pasal 46 ayat (1) UU Administrasi Pemerintahan

In
A
menyatakan yang diartikan sebagai pembebanan bagi Warga
Masyarakat adalah sesuatu ‘yang dapat menimbulkan kerugian faktual
ah

lik
bagi Warga Masyarakat’:
“Yang dimaksud dengan ‘Keputusan yang dapat menimbulkan
am

ub
pembebanan bagi Warga Masyarakat’ adalah Keputusan yang dapat
menimbulkan kerugian faktual bagi Warga Masyarakat”;
ep
5. Akibat dari penerbitan Obyek Sengketa yang telah memberhentikan
k

Komisioner LMKN 2019-2024 ini, PARA PENGGUGAT mengalami


ah

kerugian faktual berupa:


R

si
a. Rusaknya reputasi PARA PENGGUGAT karena pemberhentian

ne
ng

sebelum waktunya ini sehingga menimbulkan dugaan masyarakat


bahwa PARA PENGGUGAT telah melakukan suatu kesalahan.
Bila tidak melakukan kesalahan mana mungkin diberhentikan?;

do
gu

b. Tidak lagi menerima penghasilan tetap setiap bulan;


c. PARA PENGGUGAT beserta anggota keluarganya tidak lagi
In
A

menerima fasilitas asuransi kesehatan PARA PENGGUGAT yang


selama ini diterima sebagai Komisioner LMKN 2019-2024;
ah

lik

TERGUGAT Melanggar Pasal 47 UU Adminsitrasi Pemerintahan – Karena


Tidak Melakukan Pemberitahuan kepada PARA PENGGUGAT;
m

ub

6. Pasal 47 UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan Pejabat


Pemerintahan agar memberitahukan kepada pihak yang terkena
ka

ep

putusan mengenai suatu keputusan terhadap dirinya yang


menimbulkan beban kerugian faktual:
ah

es

Halaman 38 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam hal Keputusan menimbulkan pembebanan bagi Warga

si
Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1), maka
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib memberitahukan kepada

ne
ng
pihak yang bersangkutan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan,

do
gu kecuali diatur lain dalam ketentuan perundang-undangan.”
7. Sebagaimana telah dinyatakan di atas bahwa Obyek Sengketa telah
menimbulkan kerugian faktual terhadap kehidupan PARA

In
A
PENGGUGAT. Terhadap suatu keputusan yang akan menimbulkan
kerugian faktual di atas, Pasal 47 UU Administrasi Pemerintahan telah
ah

lik
mewajibkan TERGUGAT untuk setidak-tidaknya melakukan
pemberitahuan 10 (sepuluh hari) kerja sebelum menandatangani
am

ub
Obyek Sengketa pada tanggal 3 Juni 2022;
8. Bahwa dalam kurun waktu sejak tanggal 19 Mei 2022 hingga 3 Juni
2022 (10 hari kerja):
ep
k

(i) TERGUGAT TIDAK PERNAH MEMBERITAHUKAN adanya


ah

pemberhentian kepada PARA PENGGUGAT;


R

si
(ii) TERGUGAT TIDAK PERNAH MENYAMPAIKAN ALASAN-
ALASAN PEMBERHENTIAN kepada PARA PENGGUGAT;

ne
ng

(iii) TERGUGAT TIDAK PERNAH BERUPAYA MENGHINDARI atau


setidak-tidaknya TIDAK ADA UPAYA UNTUK MENGURANGI

do
gu

KERUGIAN FAKTUAL yang diderita oleh PARA PENGGUGAT;


9. Bahkan hingga Gugatan a quo didaftarkan di PTUN Jakarta,
In
A

TERGUGAT TIDAK PERNAH mengkonfirmasi adanya Obyek


Sengketa ini;
ah

lik

TERGUGAT Melanggar Pasal 49 ayat 1 UU Administrasi Pemerintahan


karena TIDAK PERNAH membuat Pedoman/Standard Prosedural
Pemberhentian Komisioner LMKN, Tidak melakukan pemberitahuan,
m

ub

Tidak melakukan upaya-upaya untuk Menghindari Kerugian Faktual;


ka

10. Sebagaimana di atas telah diuraikan bahwa, (i) TERGUGAT tidak


ep

melakukan sosialisasi kepada pihak yang terkait dengan Obyek


ah

es

Halaman 39 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sengketa (ii) TERGUGAT tidak mensosialisasikan dasar hukum

si
kepada PARA PENGGUGAT sebagai pihak yang terkait dengan
Obyek Sengketa; (iii) TERGUGAT tidak menginformasikan dan tidak

ne
ng
melakukan upaya untuk menghindari kerugian faktual yang diderita
oleh PARA PENGGUGAT;

do
gu 11. TERGUGAT semakin giat mempertontonkan kesewenang-
wenangannya karena Pasal 49 ayat 1 telah mewajibkan TERGUGAT
untuk membuat suatu prosedur dan/atau tata cara melakukan

In
A
pemberhentian sebelum waktunya terhadap seorang Komisioner
LMKN akan tetapi TERGUGAT TIDAK PERNAH MEMBUAT
ah

lik
STANDAR PEMBERHENTIAN KOMISIONER TERSEBUT:
“Pejabat Pemerintahan sesuai dengan kewenangannya wajib
am

ub
menyusun dan melaksanakan pedoman umum standar operasional
prosedur pembuatan Keputusan”;
ep
12. Bahwa TERGUGAT tidak pernah membuat prosedur pemberhentian
k

seorang Komisioner LMKN, padahal itu wajib baginya. TERGUGAT


ah

tidak pernah membuat pedoman/aturan pemberian uang penghargaan


R

si
ketika memberhentikan seorang Komisioner LMKN sebelum masa
kerjanya berakhir, padahal itu wajib baginya. Ketiadaan

ne
ng

pedoman/aturan dan prosedur pemberhentian tersebut seharusnya


dapat diantisipasi dengan cara TERGUGAT melakukan komunikasi

do
gu

dan/atau sosialisasi mengenai pemberhentian ini dengan PARA


PENGGUGAT agar dapat meniadakan kerugian faktual yang akan
In
terjadi pada PARA PENGGUGAT akan tetapi terhadap kewajiban
A

inipun TERGUGAT tidak melakukannya. Oleh karena itu tindakan


TERGUGAT ini adalah tindakan yang sewenang-wenang;
ah

lik

TERGUGAT melanggar Pasal 52 ayat 1 c UU Administrasi Pemerintahan


– karena substansinya tidak sesuai dengan obyek Keputusan;
m

ub

13. Pasal 52 ayat 1 c UU Administrasi Pemerintahan menyatakan:


ka

“(1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:


ep

a. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;


ah

es

Halaman 40 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Dibuat sesuai prosedur; dan;

si
c. Substansi yang sesuai dengan objek Keputusan;
14. Substansi dari butir b dan c Obyek Sengketa adalah ‘perlunya

ne
ng
menetapkan Komisioner LMKN’ padahal saat ini TIDAK DIPERLUKAN
menetapkan Komisioner LMKN 2022-2025 KARENA KOMISIONER

do
gu LMKN PERIODE 2019-2024 MASIH ADA DAN MASIH AKTIF
BEKERJA:

In
Menimbang: a. Bahwa untuk…..
A
b. Bahwa untuk menjalankan Lembaga Manajemen
ah

Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen

lik
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait perlu
menetapkan Komisioner Lembaga Manajemen
am

ub
Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait;
ep
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai dimaksud
k

pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan


ah

R
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

si
tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen

ne
ng

Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen


Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu
dan/atau Musik;

do
gu

15. Bahwa substansi dari judul Obyek Sengketa adalah mengenai


Penetapan Komisioner LMKN padahal isi Obyek Sengketa adalah
In
A

tentang ‘Pencabutan dan/atau Pemberhentian Komisioner LMKN


2019-2024:
ah

lik

Judul Obyek Sengketa adalah mengenai Penetapan Komisioner

“KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


m

ub

REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KI.01.04.01 TAHUN


2022
ka

ep

TENTANG
ah

es

Halaman 41 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF

si
NASIONAL PENCIPTA DAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
NASIONAL PEMILIK HAK TERKAIT DI BIDANG LAGU DAN/ATAU

ne
ng
MUSIK”
Substansi judul adalah tentang Penetapan Komisioner LMKN akan

do
gu tetapi isinya tentang pencabutan SK Pengangkatan Komisioner
LMKN 2019-2024:

In
A
KEENAM : Melaksanakan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022 tentang
ah

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56

lik
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta
Lagu dan/atau Musik, untuk mencabut Keputusan
am

ub
Menteri Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019
tentang Penetapan Komisioner Lembaga
ep
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan
k

Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak


ah

Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik;


R

si
KETUJU :Memberhentikan Komisioner Lembaga Manajemen
H
Kolektif Nasional Pencipta dan Komisioner

ne
ng

Lembaga Manajemen Kolektif Pemilik Hak Terkait


di Bidang Lagu dan/atau Musik berdasarkan

do
gu

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08
Tahun 2019 tentang Penetapan Komisioner
In
A

Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta


dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik
ah

lik

Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau musik


berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
m

ub

Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2022 tentang


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56
ka

Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta


ep

Lagu dan/atau Musik."


ah

es

Halaman 42 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa Substansinya tentang ‘pengelolaan royalty Hak Cipta Lagu

si
dan/atau Musik di LMKN’ akan tetapi ternyata PerMen No. 36 Tahun

ne
2018 sebagai peraturan yang juga mengatur tentang ‘pengelolaan

ng
royalty Hak Cipta Lagu dan/atau Musik di LMKN tidak dijadikan dasar
mengingat di dalam Obyek Sengketa;

do
gu Mengingat 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
. Hak Cipta…

In
A
.. ….
4 Peraturan Menteri dan Hak Asasi Manusia
. Nomor 9 Tahun 2022 tentang Peraturan
ah

lik
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak
am

ub
Cipta Lagu dan /atau Musik (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 437)
17. Uraian di atas membuktikan antara substansi dan isi Obyek sengketa
ep
k

ADALAH TIDAK SESUAI, karena:


ah

(i) Substansinya mengenai perlunya menetapkan Komisioner LMKN


R

si
padahal sebenarnya BELUM PERLU menetapkan Komisioner
LMKN karena Komisioner LMKN 2019-2024 masih aktif bekerja;

ne
ng

(ii) Substansinya tentang penetapan Komisioner 2022-2025 akan


tetapi isinya tentang pencabutan SK Pengangkatan Komisionerr

do
gu

LMKN 2019-2024;

(iii) Substansinya tentang ‘Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu


In
A

dan/atau Musik di LMKN’ oleh karena itu mencantumkan PerMen


No. 9 tahun 2022, akan tetapi isi bagian menimbangnya tidak
ah

lik

mencantumkan PerMen No. 36 Tahun 2018 yang masih berlaku


tentang ‘Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik di
m

ub

LMKN;

18. Dari uraian di atas telah membuktikan bahwa Obyek Sengketa adalah
ka

Keputusan yang dibuat secara sewenang-wenang tidak sesuai


ep

dengan prosedur yang umum berlaku disetiap instansi. Oleh karena


ah

es

Halaman 43 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu PARA PENGGUGAT memohon agar Majelis Hakim yang terhormat

si
menyatakan Obyek Sengketa batal atau tidak sah;

TERGUGAT Melanggar Pasal 55 ayat (1) UU Administrasi Pemerintahan-

ne
ng
karena TERGUGAT Tidak Memiliki Pertimbangan Yuridis, Sosiologis dan
Filosofis Memberhentikan Komisioner LMKN 2019-2024 Pada Saat Masih

do
gu Produktif;

19. Pasal 55 ayat 1 UU Administrasi Pemerintahan:

In
A
“Setiap Keputusan harus diberi alasan pertimbangan yuridis,
sosiologis, dan filosofis yang menjadi dasar penetapan Keputusan”;
ah

lik
20. Tidak ada pertimbangan yuridis yang dapat dipergunakan untuk
menerbitkan Obyek Sengketa. Bahkan berdasarkan pertimbangan
am

ub
yuridis PerMen No. 36 Tahun 2018 dan PerMen No. 9 Tahun 2022
TIDAK ADA alasan hukum untuk memberhentikan PARA
PENGGUGAT. PARA PENGGUGAT belum meninggal, PARA
ep
k

PENGGUGAT masih aktif bekerja sebagai Komisioner LMKN, PARA


ah

PENGGUGAT tidak pernah melakukan tindak pidana, PARA


R

si
PENGGUGAT tidak bertempat tinggal di luar Indonesia, dan PARA
PENGGUGAT tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Oleh karena

ne
ng

itu pemberhentian PARA PENGGUGAT adalah tindakan yang


melanggar hukum karena dilakukan tanpa alasan hukum yang sah;

do
gu

21. Obyek Sengketa juga tidak memiliki pertimbangan sosiologis, bahwa


seharusnya keputusan TERGUGAT memberhentikan PARA
PENGGUGAT ditengah-tengah masa kerjanya belum berakhir justru
In
A

akan merusak kepercayaan masyarakat terutama pengguna music


mengenai keabsahan kebijakan regulasi public performance yang
ah

lik

telah dikeluarkan oleh LMKN selama ini. Belum lagi masyarakat


pengguna music juga akan mempertanyakan independensi dan
m

ub

obyektifitas keputusan komisioner LMKN yang sekarang ini karena


Komisionernya berasal dari LMK yang tidak obyektif dan penuh
ka

ep

dengan conflict of interest;


ah

es

Halaman 44 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT melanggar Pasal 55 ayat 2 UU Administrasi Pemerintahan-

si
karena Obyek Sengketa ‘miskin’ Penjelasan;
22. Pasal 55 ayat 2 UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan

ne
ng
TERGUGAT memberikan penjelasan yang terperinci di dalam Obyek
Sengketa:

do
gu “Pemberian alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
diperlukan jika Keputusan tersebut diikuti dengan penjelasan
terperinci”;

In
A
23. Obyek Sengketa tidak memberikan penjelasan yang terperinci
mengenai latar belakang keputusan Obyek Sengketa tersebut dibuat,
ah

lik
Obyek Sengketa juga tidak memberikan alasan-alasan dan/atau
pertimbangan mengenai penerbitan keputusan tersebut. Dengan
am

ub
demikian jelas bahwa TERGUGAT telah melanggar Pasal 55 ayat 2
UU Administrasi Pemerintahan karena tidak memberikan penjelasan
ep
yang terperinci mengenai latar belakang dan/atau alasan
k

pemberhentian PARA PENGGUGAT, padahal PARA PENGGUGAT


ah

tidak melakukan kesalahan. TERGUGAT juga tidak memberikan


R

si
penjelasan rinci mengenai hak-hak PARA PENGGUGAT yang hilang
termasuk akan tetapi tidak terbatas pada hak atas penghasilan

ne
ng

bulanan, hak atas fasilitas-fasilitas Kesehatan dan/atau ha katas


fasilitas-fasilitas lainnya;

do
gu

TERGUGAT Melanggar Pasal 61 ayat 1 dan 2 UU Administrasi


Pemerintahan-karena TERGUGAT Tidak Pernah menyampaikan Obyek
In
A

Sengketa kepada PARA PENGGUGAT;


24. Pasal 61 ayat 1 dan 2 UU Administrasi Pemerintahan menyatakan:
ah

lik

“(1) Setiap Keputusan wajib disampaikan oleh Badan dan/atau


Pejabat Pemerintahan kepada pihak-pihak yang disebutkan dalam
m

ub

Keputusan tersebut;
(2) Keputusan dapat disampaikan kepada pihak yang terlibat
ka

lainnya”;
ep
ah

es

Halaman 45 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah pihak yang diberhentikan oleh

si
Obyek Sengketa. Akan tetapi hingga Gugatan a quo ini didaftarkan di
PTUN Jakarta TERGUGAT belum pernah menyampaikan Obyek

ne
ng
Sengketa kepada PARA PENGGUGAT. PARA PENGGUGAT
mengetahui Obyek Sengketa dari pemberitaan di media online;

do
gu 26. TERGUGAT adalah seorang Menteri hukum dan HAM yang telah
bertindak sewenang-wenang, tidak menjalankan prinsip-prinsip hukum
prosedur bagi rakyat kecil, semaunya sendiri serta melanggar hak-hak

In
A
orang lain. Oleh karena itu sudah selayaknya apabila Majelis Hakim
yang terhormat menyatakan Obyek Sengketa adalah keputusan yang
ah

lik
batal atau tidak sah karena lahir dari kesewenang-wenangan;
Obyek Sengketa telah Melanggar Hukum Materiil di dalam Pasal 14 ayat
am

ub
(1) PerMen No. 36 Tahun 2018;
27. Pasal 14 ayat (1) PerMen No. 36 Tahun 2018 menetapkan bahwa
ep
TERGUGAT HANYA dapat memberhentikan Komisioner LMKN
k

sebelum waktunya berhenti dengan alasan-alasan di bawah ini:


ah

R
“Keanggotaan komisioner diberhentikan tetap, apabilla:

si
a. Meninggal dunia;

ne
ng

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri;


c. Bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republlik Indonesia;

do
gu

d. Tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara terus-


menerus selama 3 (tiga) bulan;
In
A

e. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat; atau;


f. Dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan
ah

lik

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum


tetap.”;
m

ub

28. Bahwa hingga Obyek Sengketa diterbitkan PARA PENGGUGAT


belum meninggal dunia, PARA PENGGUGAT tidak mengundurkan
ka

diri, PARA PENGGUGAT tidak bertempat tinggal di luar wilayah


ep

Negara Republik Indonesia, PARA PENGGUGAT masih aktif


ah

es

Halaman 46 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaksanakan tugas dan fungsinya, dan PARA PENGGUGAT tidak

si
pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, serta PARA
PENGGUGAT tidak pernah dipidana;

ne
ng
29. Hanya alasan-alasan di dalam Pasal 16 PerMen No. 9 Tahun 2022
yang dapat dijadikan alasan oleh TERGUGAT untuk memberhentikan

do
gu PARA PENGGUGAT sebelum masa kerjanya berakhir:
“Keanggotaan komisioner LMKN berakhir, dalam hal komisioner
LMKN:

In
A
a. Berhenti karena:
ah

1. Meninggal dunia;

lik
2. Mengundurkan diri;
am

3. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia;

ub
atau;
b. Diberhentikan karena:
ep
k

1. Sakit jasmani dan/atau rohani terus-menerus selama 3 (tiga)


ah

bulan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;


R

si
2. Tidak mampu menjalankan tugasnya;
3. Melakukan perbuatan tercela;

ne
ng

4. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat;


5. Dipidana karena melakukan tindak pidana; atau;

do
gu

6. Masa jabatan komisioner LMKN berakhir;


30. Bahwa faktanya PARA PENGGUGAT belum meninggal dunia, PARA
In
A

PENGGUGAT tidak mengundurkan diri, PARA PENGGUGAT


bertempat tinggal di Indonesia, PARA PENGGUGAT tidak sakit
ah

lik

jasmani dan/atau rohani, PARA PENGGUGAT masih sangat mampu


menjalankan tugasnya, PARA PENGGUGAT tidak pernah melakukan
m

ub

perbuatan tercela, PARA PENGGUGAT tidak pernah dijatuhi hukuman


disiplin tingkat berat, PARA PENGGUGAT tidak pernah dipidana,
ka

bahkan masa jabatan PARA PENGGUGAT sebagai Komisioner LMKN


ep

masih belum berakhir hingga nanti 7 Januari 2024;


ah

es

Halaman 47 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Obyek Sengketa Melanggar Pasal 12 ayat (4) PerMen No. 36 Tahun 2018

si
dan Melanggar Surat Keputusan Panitia Seleksi Calon Komisioner 2019-
2024;

ne
ng
31. Pasal 12 ayat (4) PerMen No. 36 Tahun 2018 mensyaratkan bahwa
pengangkatan Komisioner LMKN adalah melalui Panitia Seleksi:

do
gu “Masa jabatan komisioner paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat Kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan melalui panitia
seleksi yang ditetapkan oleh Menteri.”

In
A
32. Bahwa pengangkatan komisioner LMKN 2022-2025 di dalam Obyek
Sengketa adalah TIDAK MELALUI PANITIA SELEKSI. Pengangkatan
ah

lik
komisioner LMKN 2022-2025 adalah melanggar ketentuan di atas
sehingga Obyek Sengeta adalah keputusan yang tidak sah karena
am

ub
telah mengangkat komisioner LMKN 2022-2025 tanpa melalui Panitia
Seleksi;
ep
33. Lagipula pemberhentian Komisioner LMKN 2019-2024 yang
k

sebelumnya telah dihasilkan oleh proses Panitia Seleksi adalah


ah

melanggar hukum dan/atau melanggar keputusan Panitia Seleksi


R

si
yang dibuat pada tahun 2018;

ne
ng

Obyek Sengketa Telah Melanggar Pasal 11 ayat (2) dan (3) PerMen No.
36 Tahun 2018;

do
34. Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) serta ayat (4) PerMen No. 36 Tahun
gu

2018 mewajibkan pemimpin LMKN Hak Pencipta dan LMKN Pemilik


Hak Terkait adalah komisioner yang independen dan BUKAN dari
In
A

unsur perwakilan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK):


“(2) LMKN Pencipta dan LMKN Pemilik Hak Terkait masing-masing
ah

lik

dipimpin oleh komisioner yang bersifat independent;


(3) Keanggotaan komisioner LMKN Pencipta berjumlah ganjil, paling
m

ub

banyak 5 (lima) orang yang dapat berasal dari unsur:


a. unsur pemerintah yang melakukan pengelolaan dan
ka

ep

pengawasan di bidang hak cipta dan Hak Terkait;


b. Pencipta;
ah

es

Halaman 48 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Akademisi; dan/atau;

si
d. Ahli/pakar hukum di bidang hak cipta;
(4) Keanggotaan komisioner LMKN Pemilik Hak Terkait berjumlah

ne
ng
ganjil, paling banyak 5 (lima) orang yang dapat berasal dari unsur:
a. unsur pemerintah yang melakukan pengelolaan dan

do
gu pengawasan di bidang hak cipta dan Hak Terkait;
b. Pemilik Hak Terkait;

In
A
c. Akademisi; dan/atau;
d. Ahli/pakar hukum di bidang hak cipta;
ah

lik
35. Telah diketahui Komisioner LMKN 2022-2025 adalah komisioner yang
berasal dari perwakilan LMK-LMK sehingga BUKAN merupakan
am

ub
komisioner yang independen. Walaupun Pasal 11 ayat (2), ayat (3)
dan ayat (4) PerMen No. 36 Tahun 2018 tidak mengijinkan perwakilan
LMK untuk duduk menjadi komisioner LMKN akan tetapi ternyata
ep
k

Obyek Sengketa tidak memperdulikannya dan PerMen No. 36 Tahun


ah

2018 tetap dilanggar;


R

si
Obyek Sengketa Melanggar Pasal 16 ayat b 3 PerMen No. 9 Tahun 2022
karena Memberhentikan PARA PENGGUGAT padahal PARA

ne
ng

PENGGUGAT Tidak Melakukan Perbuatan Tercela;


36. Pasal 16 ayat b 3 menyatakan bahwa komisioner LMKN dapat

do
gu

diberhentikan karena telah melakukan perbuatan tercela:


“Keanggotaan Komisioner LMKN berakhir, dalam hal komisioner
In
LMKN:
A

3. melakukan perbuatan tercela;


4. …….”;
ah

lik

37. Bahwa PARA PENGGUGAT tidak pernah melakukan perbuatan


tercela. Namun demikian walaupun PARA PENGGUGAT tidak pernah
m

ub

melakukan perbuatan tercela, akan tetapi ternyata Obyek Sengketa


tetap memberhentikan PARA PENGGUGAT sebagai Komisioner
ka

ep

LMKN;
ah

es

Halaman 49 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Berdasarkan uraian di atas telah jelas bahwa selain melanggar hukum

si
prosedural, Obyek Sengketa juga telah melanggar hukum materiil.
Dengan demikian telah nyata bahwa TERGUGAT telah bertindak

ne
ng
sewenang-wenang karena membuat keputusan dengan melanggar
hukum materiil maupun hukum prosedural. Oleh karena itu sudah

do
gu selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat menyatakan Obyek
Sengketa adalah Keputusan yang tidak sah atau batal;
V.B. Obyek Sengketa Melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik;

In
A
1. Obyek Sengketa telah melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan
yang Baik (Algemeine beginselen van behoorlijk bestuur) setidak-
ah

lik
tidaknya melanggar asas-asas yang disebutkan di bawah ini:
a. Asas Kepastian Hukum;
am

ub
b. Asas Kemanfaatan;
c. Asas Ketidakberpihakan;
ep
k

d. Asas Kecermatan;
ah

e. Asas Tidak Menyalahgunakan kewenangan;


R

si
f. Asas Pelayanan yang baik;

Melanggar Asas Kepastian Hukum;

ne
ng

2. Obyek Sengketa mengakibatkan TIDAK ADANYA KEPASTIAN


HUKUM. Penjelasan resmi Pasal 10 ayat 1 huruf a UU Administrasi

do
gu

Pemerintahan menyatakan bahwa Asas Kepastian hukum adalah


dimana keputusna tersebut harus mengutamakan landasan ketentuan
In
A

perundang-undangan, kepatutan, keajegan dan keadilan:


“yang dimaksud dengan ‘asas kepastian hukum’ adalah asas dalam
ah

lik

negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan perundang-


undangan, kepatutan, keajegan dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan.”;
m

ub

3. Pembukaan UUD 1945 dengan jelas menyatakan bahwa Negara


ka

Kesatuan Indonesia berdasarkan pada hukum (rechstaat) dan bukan


ep

‘kekuasaan’ (maschstaat) karena itu Obyek Sengketa dilarang


ah

es

Halaman 50 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanggar ketentuan per undang-undangan yang berlaku

si
sebagaimana diuraikan di atas dan bahwa Obyek sengketa telah
melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang tersebut di bawah ini:

ne
ng
Melanggar UU Adm Melanggar PerMen Melanggar PerMen
Pemerintahan 36 Tahun 2008 No. 9 Tahun 2022

do
gu Pasal 52 ayat (1) Pasal 14 (1)-tidak Pasal 16 ayat (3) –
dan (2) karena tidak ada alasan memberhentikan
sesuai prosedur, pemberhentian yang PARA

In
A
substansi juga tidak dapat dipergunakan PENGGUGAT,
sesuai dengan di dalam Obyek padahal PARA
obyek putusan Sengketa PENGGUGAT tidak
ah

lik
melakukan
perbuatan tercela
Pasal 46 ayat (1): Pasal 12 ayat (4)
am

ub
menerbitkan Obyek bahwa komisioner
Sengketa tanpa LMKN 2022-2025
terlebih dahulu tanpa proses Panitia
sosialisasi Seleksi
ep
dan Obyek
k

Sengketa telah
ah

menimbulkan
R
kerugian faktual

si
Pasal 47, karena
tidak melakukan

ne
ng

pemberitahuan
Pasal 49 ayat (1),
karena tidak pernah
membuat SOP

do
gu

Pemberhentian
Komisioner LMKN
Pasal 55 ayat (1),
In
karena tidak
A

memberikan
pertimbangan
yuridis, sosiologis
ah

lik

dan filosofis
Pasal 55 ayat (1),
karena Obyek
m

ub

Sengketa 'miskin’
penjelasan
Pasal 61 ayat (2),
ka

karena tidak pernah


ep

menyampaikan
Obyek Sengketa
ah

es

Halaman 51 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada PARA

R
PENGGUGAT.

si
4. Obyek Sengketa melanggar kepatutan sebagaimana disebut di bawah

ne
ng
ini:
a. PARA PENGGUGAT adalah pihak yang terkena akibat dari

do
gu penerbitan Obyek Sengketa. Sudah sepatutnya TERGUGAT
melakukan sosialisasi kepada pihak yang terkena akibat
penerbitan Obyek Sengketa, akan tetapi TERGUGAT tidak

In
A
melakukan sosialisasi kepada PARA PENGGUGAT mengenai
pertimbangan hukum dari penerbitan Obyek Sengketa;
ah

lik
b. PARA PENGGUGAT adalah pihak yang dirugikan akibat dari
penerbitan Obyek Sengketa. Sepatutnya TERGUGAT
am

ub
menginformasikan segala sesuatunya kepada PARA
PENGGUGAT, akan tetapi TERGUGAT mengabaikannya;
ep
c. Obyek Sengketa diketahui merugikan sehingga PARA
k

PENGGUGAT beserta keluarganya tidak lagi menerima


ah

penghasilan bulanan, tidak lagi menerima fasilitas kesehatan,


R

si
tidak lagi dapat menerima fasilitas-fasilitas lainnya sebagai
komisioner LMKN. Akan tetapi TERGUGAT tidak pernah berupaya

ne
ng

untuk menghindarkan kerugian yang akan diderita oleh PARA


PENGGUGAT;

do
gu

d. TERGUGAT sepatutnya menyusun standar prosedur


pemberhentian dan/atau standar pemberian ‘kompensasi’ atau
In
A

penghargaan kepada komisioner LMKN yang diberhentikan


sebelum waktunya. Akan tetapi TERGUGAT tidak pernah
ah

membuat standar tersebut;


lik

e. Obyek Sengketa adalah keputusan yang tidak patut karena tidak


disertai pertimbangan-pertimbangan yang cukup di dalam
m

ub

menerbitkan keputusan;
ka

f. TERGUGAT juga sepatutnya memberikan penjelasan-penjelasan


ep

kepada PARA PENGGUGAT alasan apa dan mengapa


ah

es

Halaman 52 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT perlu memberhentikan PARA PENGGUGAT sebelum

si
waktunya berhenti;
g. TERGUGAT sepatutnya menyampaikan Obyek Sengketa kepada

ne
ng
PARA PENGGUGAT. Akan tetapi TERGUGAT tidak pernah
menyampaikannya kepada PARA PENGGUGAT. TERGUGAT juga

do
gu sepatutnya merespon Surat Keberatan yang telah diajukan oleh
PARA PENGGUGAT, akan tetapi TERGUGAT tidak pernah
menanggapinya. TERGUGAT ketika dimintai konfirmasi mengenai

In
A
Obyek Sengketa bahkan mengabaikan Majelis Hakim yang
terhormat;
ah

lik
5. Obyek sengketa juga telah memporak porandakan keajegan di dalam
hukum bahwa suatu keputusan yang telah ditetapkan oleh Pejabat
am

ub
Pemerintahan selayaknya tidak dengan mudah diubah-ubah
semaunya sendiri tanpa landasan hukum yang jelas. Bahwa telah
diperjanjikan masa kerja PARA PENGGUGAT adalah sejak 2019
ep
k

hingga 2024, akan tetapi sebelum masa itu berakhir tiba-tiba


ah

TERGUGAT memberhentikan PARA PENGGUGAT tanpa alasan yang


R

si
jelas. Bagaimana kita dapat mempercayai suatu keputusan yang
diambil oleh penguasa tersebut akan dapat dijaga untuk tetap terus

ne
ng

dijalankan sesuai dengan janji yang telah dibuatnya?;


6. Obyek Sengketa a quo juga jauh dari rasa keadilan. Keadilan adalah

do
gu

menerima sesuai haknya yang telah diatur sebelumnya dalam


ketentuan hukum. PARA PENGGUGAT telah berusaha mengikuti
In
proses seleksi Komisioner LMKN yang telah ditetapkan oleh
A

TERGUGAT dan oleh karenanya lolos diangkat sebagai Komisioner


LMKN 2019-2024. PARA PENGGUGAT telah bekerja sepenuh waktu.
ah

lik

Ditengah-tengah kerja keras tersebut tiba-tiba TERGUGAT


memberhentikan PARA PENGGUGAT tanpa alasan apapun bahkan
m

ub

pemberhentian melanggar hukum dan melanggar hak asasi manusia.


PARA PENGGUGAT tidak menerima informasi dan/atau penjelasan
ka

ep

apapun padahal menerima informasi dan/atau penjelasan itu adalah


hak yang harus diterima oleh PARA PENGGUGAT. Bahkan
ah

es

Halaman 53 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT tidak melakukan upaya apapun untuk menghindarkan

si
kerugian yang akan diderita oleh PARA PENGGUGAT. TERGUGAT
telah merusak nama baik serta integrity PARA PENGGUGAT di dalam

ne
ng
pemberhentian sebelum waktunya ini;
7. Pemberhentian tanpa alasan ini tidak memiliki landasan ketentuan

do
gu perundang-undangan yang jelas, jauh dari kepatutan, tidak ada
keajegan, sama sekali tidak ada adil karena menghalangi PARA
PENGGUGAT untuk menerima perlakuan yang seharusnya diterima

In
A
bahkan TERGUGAT telah melanggar hak asasi manusia. Oleh karena
itu sudah selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat
ah

lik
menyatakan Obyek Sengketa adalah keputusan yang tidak sah dan
harus dinyatakan batal;
am

ub
Obyek Sengketa Melanggar Asas Kemanfaatan;
8. Penjelasan resmi Pasal 10 ayat 1 b UU Administrasi Pemerintahan
ep
menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Asas Kemanfaatan
k

adalah dengan memperhatikan manfaat terhadap kepentingan: (i)


ah

individu yang satu dengan individu yang lain dan/atau (ii) individu yang
R

si
satu dengan masyarakat; (iii) Warga Masyarakat dan masyarakat
asing; (iv) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan

ne
ng

kepentingan kelompok masyarakat yang lain (v) kepentingan


pemerintah dengan Warga Masyarakat; (vi) kepentingan generasi

do
gu

yang sekarang dan kepentingan generasi mendatang; (vii)


kepentingan manusia dan ekosistemnya; (viii) kepentingan pria dan
In
Wanita:
A

“Yang dimaksud dengan asas ‘kemanfaatan’ adalah manfaat yang


ah

harus diperhatikan secara seimbang antara: (1) individu yang satu


lik

dengan individu yang lain dan/atau (2) individu yang satu dengan
masyarakat; (3) Warga Masyarakat dan masyarakat asing; (4)
m

ub

kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingan


kelompok masyarakat yang lain (5) kepentingan pemerintah dengan
ka

ep

Warga Masyarakat; (6) kepentingan generasi yang sekarang dan


ah

es

Halaman 54 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingan generasi mendatang; (7) kepentingan manusia dan

si
ekosistemnya; (8) kepentingan pria dan Wanita”;
Obyek Sengketa Tidak memberikan Manfaat Legitimasi Hukum bagi

ne
ng
Individu Komisioner LMKN yang diangkat; Obyek Sengketa Merugikan
Komisioner LMKN yang diberhentikan;

do
gu 9. Telah diuraikan di atas, dasar SK Pengangkatan Komisioner LMKN
2019-2024 adalah PerMen No. 36 Tahun 2018 yang masih berlaku.
Dasar SK Obyek Sengketa yang mengangkat Komisioner LMKN

In
A
2022-2025 adalah PerMen No. 9 Tahun 2022 yang juga berlaku.
Apabila TERGUGAT mengangkat Komisioner LMKN pada masa telah
ah

lik
berakhirnya kerja PARA PENGGUGAT berdasarkan PerMen No. 9
Tahun 2022, maka legitimasi para rekan-rekan Komisioner LMKN
am

ub
tersebut akan menjadi lebih jelas karena masa kerja PARA
PENGGUGAT yang dipilih melalui panitia seleksi PerMen No. 36
Tahun 2018 memang telah berakhir sehingga TERGUGAT dapat
ep
k

memilih konsep pengangkatan Komisioner LMKN menggunakan


ah

PerMen No. 36 Tahun 2018 dengan metode Panitia Seleksi atau


R

si
menggunakan PerMen No. 9 Tahun 2022 dengan metode Berita Acara
Rapat LMK;

ne
ng

10. Obyek Sengketa yang telah mengangkat Komisioner LMKN 2022-


2025 justru tidak memberikan manfaat legitimasi hukum yang jelas

do
gu

bagi individu komisioner, bahkan sangat mungkin di tengah sebelum


masa kerja berakhir, TERGUGAT juga akan memperlakukan
In
pemberhentian ‘sesuka’nya sebagaimana yang telah dilakukannya
A

pada PARA PENGGUGAT;


ah

11. Di sisi yang lain Obyek Sengketa telah nyata merugikan individu PARA
lik

PENGGUGAT karena ternyata tidak ada kepastian hukum bagi


individu PARA PENGGUGAT di dalam menyelesaikan pekerjaan
m

ub

hingga masa kerja tersebut berakhir;


ka

Obyek Sengketa Tidak Memberikan Manfaat bagi kepentingan Legitimasi


ep

Hukum Individu Komisioner yang diangkat dan Tidak Memberikan Manfaat


Bagi Masyarakat;
ah

es

Halaman 55 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Telah diuraikan di atas, bahwa Obyek Sengketa tidak memberikan

si
manfaat bagi kepentingan Legitimasi Hukum Individu Komisioner yang
diangkat. Perlu kami informasikan siapapun komisioner yang duduk di

ne
ng
LMKN memiliki tugas besar untuk menerbitkan regulasi-regulasi di
bidang hukum hak cipta musik public performance (layanan public

do
gu bersifat komersial: pemutaran musik di tempat-tempat usaha seperti
café, restaurant dll), surat-surat keputusan tata usaha negara
mengenai berbagai hal tentang Public Performance, sehingga

In
A
legitimasi kepastian hukum tersebut menjadi sangat penting sehingga
setiap pengusaha menjadi ‘percaya diri’ untuk mematuhi setiap produk
ah

lik
hukum yang diterbitkan oleh LMKN sebagai penerima kewenangan
dari Menteri Hukum dan HAM. Legitimasi individu Komisioner di dalam
am

ub
Obyek Sengketa adalah sangat lemah karena TERGUGAT telah
memaksakan individu Komisioner tersebut untuk diangkat di tengah-
tengah PARA PENGGUGAT sedang melaksanakan hukum positive
ep
k

yaitu PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau SK Pengangkatan


ah

Komisioner LMKN 2019-2024;


R

si
13. Lagi pula Obyek Sengketa yang diragukan legitimasinya ini secara
hukum akan membuat para pengusaha pengguna musik yang sejak

ne
ng

dahulu juga kurang bersedia taat pada hukum public performance


akan menunda pembayaran kewajiban royalti musik sampai mereka

do
gu

benar-benar dapat diyakinkan mengenai legitimasi proses


pengangkatan Komisioner ini oleh TERGUGAT;
14. Bahkan masyarakat penerima hak atas royalti juga tidak dapat
In
A

menerima manfaat dari adanya Obyek Sengketa, karena (i) Para


Pengusaha akan menunda pembayaran royalti public performance
ah

lik

hingga legitimasi Komisioner ini jelas sehingga bila tidak ada


pembayaran royalti maka tidak ada juga royalti yang akan
m

ub

didistribusikan kepada Pemilik Hak. (ii) Masyarakat Pemilik Hak tidak


akan dapat menerima distribusi royalti pada tahun 2023 karena tidak
ka

ada yang membayar royalti pada tahun 2022 ini kepada LMKN
ep
ah

es

Halaman 56 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga tidak ada royalti yang dapat didistribusikan oleh LMKN

si
kepada Pemilik Hak;
15. Bahkan amanat Pasal 22b1 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun

ne
ng
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik
(“PP No. 56 Tahun 2021”) agar selambat-lambatnya pada tanggal 30

do
gu Maret 2023 LMKN HARUS SUDAH SELESAI membangun Sistem
Informasi Lagu dan/atau Musik (‘SILM’) dimana kebijakan konseptual
dari apa yang disebut sebagai SILM tersebut sebelumnya telah intens

In
A
didiskusikan oleh PARA PENGGUGAT dan Komisioner LMKN 2019-
2024 lainnya bersama-sama dengan Lembaga Penelitian Institut
ah

lik
Teknologi Bandung. Namun apabila kebijakan yang disebut dengan
SILM itu ditentukan berbeda oleh Komisioner yang diragukan
am

ub
legitimasinya, maka sudah barang tentu konsep SILM yang akan
dibangun dan harus selesai pada tanggal 30 Maret 2023 juga akan
diragukan legitimasinya. Ujungnya, masyarakat baik pengusaha si
ep
k

pengguna musik yang mempunyai kewajiban membayar royalti, begitu


ah

pula si Pemilik Hak akan dirugikan karena hakekatnya SILM dibangun


R

si
untuk kepentingan distribusi royalti hingga kepada Pemilik Hak. Bila
legitimasi Komisioner LMKN diragukan, maka diragukan pula

ne
ng

keputusan-keputusan yang dibuat di dalam pembangunan SILM ini


sejak konsep/desain cetak biru nya hingga pembangunan systemnya.

do
gu

Bila SILM diragukan, maka diragukan pula besaran distribusi royalti


yang akan diterima oleh masyarakat Pemilik Hak;
Obyek Sengketa Tidak Memberi Manfaat Bagi Warga Masyarakat dan
In
A

Masyarakat Asing;
16. Sekali lagi Obyek Sengketa membuat legitimasi komisioner LMKN
ah

lik

yang diangkat menjadi diragukan. Perlu kami sampaikan bahwa royalti


Publik Performance yang dihimpun oleh LMKN ini bukan hanya
m

ub

1 Pasal 22 b PP No. 56 Tahun 2021


ka

“KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Pemerintah ini berlaku:
ep

a. Menteri membangun pusat data lagu dan/atau music; dan


b. LMKN membangun SILM,
ah

Paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.”


R

es

Halaman 57 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berasal dari pemutaran lagu-lagu Indonesia akan tetapi juga lagu-lagu

si
asing. Semua pihak yang memutar lagu untuk kepentingan usaha,
wajib membayar royalti melalui LMKN (Vide: Pasal 3 ayat 12 PP No.

ne
ng
56 Tahun 2021 dan halaman 82 3 Buku berjudul Lisensi & Royalti
Lagu/Musik di Tempat Publik, Marulam J. Hutauruk, S.H., Yayasan

do
gu Pustaka Obor Indonesia, Jakarta 2022);
17. Setiap regulasi yang diterbitkan oleh Komisioner LMKN ini harus
benar-benar secara hukum materiil maupun hukum procedural tidak

In
A
boleh diragukan oleh siapa saja, bukan hanya bagi masyarakat
Indonesia tempat asal dari royalti tersebut dipungut akan tetapi harus
ah

lik
pula dapat dipercaya oleh masyarakat asing bahwa legitimasi
Komisioner nya secara hukum Indonesia juga tidak perlu diragukan.
am

ub
Dengan adanya Obyek Sengketa yang mengangkat Komisioner
LMKN baru padahal masa kerja PARA PENGGUGAT masih
berlangsung akan membuat masyarakat asing bertanya-tanya
ep
k

mengenai legitimasi Komisioner LMKN 2022-2025, maupun legitimasi


ah

PARA PENGGUGAT selaku Komisioner 2019-2024 yang


R

si
diberhentikan di tengah-tengah masa kerjanya masih berlangsung dan
diberhentikan tanpa alasan apapun;

ne
ng

Obyek Sengketa Tidak Memberikan Manfaat Bagi Kelompok Masyarakat


Pengguna Musik untuk Usaha dan juga Tidak Memberikan Manfaat Bagi

do
gu

Kelompok Masyarakat Pemilik Hak;


18. Sekali lagi legitimasi Komisioner LMKN 2022-2025 secara hukum
In
diragukan karena selain Obyek Sengketa ini secara hukum procedural
A

2 Pasal 3 ayat 1 PP No. 56 Tahun 2021


“Setiap Orang dapat melakukan Penggunaan Secara Komersial lagu dan/atau music dalam bentuk
ah

lik

layanan public yang bersifat komersial dengan membayar Royalti kepada Pencipta, Pemegang Hak
Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait melalui LMKN”
3 Halaman 82, Lisensi & Royalti Lagu/Musik di Tempat Publik, Marulam J. Hutauruk, S.H., Yayasan
m

Pustaka Obor Indonesia, Jakarta 2022


ub

“Menjadi pertanyaan krusial yang sering ditanyakan kepada kami, yaitu tentang royalti public
performance right dari lagu dan/atau music milik pemilik hak yang bukan pihak Indonesia? Mengenai
ka

hal ini, apabila kita konsisten dengan kebijakan hukum yang dipilih sebagaimana hukum administrasi
negara melalui Pasal 89 ayat 2 UUHC jo. Pasal 3 ayat 1 PP No. 56 Tahun 2021 dan/atau peraturan
ep

pelaksana lainnya serta konsel ECL di atas, maka royalti milik pihak lain selain Indonesia sepanjang
pemutaran public performance tersebut berada pada teritori hukum Indonesia, maka harus diberlakukan
ah

konsep hukum kebijakan hukum Indonesia”


R

es

Halaman 58 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanggar, secara hukum materiil juga telah melanggar PerMen No.

si
36 Tahun 2018 karena memberhentikan Komisioner LMKN 2019-2024
di tengah-tengah Komisioner LMKN 2019-2024 tersebut masih belum

ne
ng
berakhir masa kerjanya dan sedang melaksanakan PerMen No. 36
Tahun 2018;

do
gu 19. Telah disampaikan pula di atas, bahwa keraguan terhadap legitimasi
Komisioner LMKN 2022-2025 akan berdampak pada keraguan
Pengguna Musik seperti café, restaurant, hotel, karaoke untuk tidak

In
A
perlu menunaikan kewajibannya membayar royalti public
performance. Sehingga kekacauan ini menjadi bertambah-tambah
ah

lik
ketika Obyek Sengketa ini diterbitkan. Masyarakat yang telah
teredukasi membayar royalti kepada LMKN, saat ini menjadi ragu
am

ub
dengan Komisioner LMKN 2022-2025 yang berasal dari LMK. Apakah
pembayaran mereka selama ini sudah tepat kepada LMKN? Apakah
yang benar adalah membayar ke rekening LMK KCI, karena ketua
ep
k

LMKN yang sekarang adalah Ketua dari LMK KCI? Masyarakat yang
ah

selama ini masih ragu-ragu untuk melaksanakan kewajiban


R

si
pembayaran royalti kepada LMKN, menjadi semakin ragu mengingat
Obyek Sengketa ini juga diragukan legitimasinya. Lagi pula

ne
ng

masyarakat juga akan meragukan Komisioner yang berasal dari


pengurus-pengurus LMK dimana LMK-nya sendiri memiliki hutang

do
gu

kewajiban untuk melaksanakan audit tahunan terhadap keuangan


LMK nya. (Vide: Surat Terbuka AMPLI, Asosiasi Musisi dan Pencipta
Lagu Indonesia)
In
A

Di bawah ini adalah alur Royalti dari Pengguna Musik (Café,


restaurant, karaoke dll) hingga kepada Pemilik Hak (Pencipta,
ah

lik

Producer rekaman dan Artis Pelaku Pertunjukan) agar kita dapat


memahami bahwa keraguan terhadap legitimasi salah satu kotak di
m

ub

atas akan mempengaruhi kotak yang lain sehingga keraguan terhadap


salah satu kotak juga akan merugikan kotak yang lain.
ka

ep
ah

es

Halaman 59 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
User Pemilik

si
LMKN LMK
Musik Hak

ne
ng
20. Belum lagi, permasalahan yang selalu muncul di dalam LMKN dan
LMK ini adalah ketika mendistribusikan royalti dari LMKN kepada LMK

do
gu yang nantinya akan didistribusikan kepada Pemilik Hak. Dasar
pendistribusian royalti selayaknya menggunakan (i) data keanggotaan

In
A
di LMK yang jelas; dan (ii) kejelasana data penggunaan lagu dari
Pengguna Musik. Hingga saat ini, data keanggotaan setiap LMK
ah

sering tumpang tindih satu dengan yang lain. Satu pencipta bisa saja

lik
terdaftar di berbagai LMK di Indonesia untuk menerima royalti musik.
Di sisi yang lain Pasal 87 ayat 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun
am

ub
2014 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa hanya Pemilik Hak yang
mendaftarkan dirinya ke sebuah LMK yang akan menerima Royalti
ep
Publik Performance. Mungkin hampir 90 persen Pemilik Hak tidak
k

terdaftar di salah satu LMK di Indonesia. Pengguna lagu seperti café,


ah

restaurant, karaoke juga hampir tidak menyediakan data penggunaan


R

si
lagu karena memang besaran kewajiban royalti ini tidak didasarkan

ne
pada jumlah lagu yang dimainkan akan tetapi berdasarkan jenis bisnis
ng

yang dilakukan. Bila restaurant, maka jumlah kursi yang dijadikan


patokan untuk membayar besaran royalti. Bila Karaoke, maka jumlah

do
gu

kamar yang dijadikan patokan untuk membayar besaran royalti. Hal ini
menjadi suatu permasalahan ketika uang sudah dibayarkan oleh
In
A

Pengguna Musik dan tiba pada saat Distribusi sebagaimana bagan di


atas. Selama ini di dalam Rapat di LMKN untuk mendistribusikan
ah

roylati ini, para LMK akan berargumentasi dengan kepentingannya


lik

masing-masing di LMKN dan Komisioner LMKN sebagai wasit yang


tidak memiliki kepentingan
m

ub

21. Dengan adanya Obyek Sengketa yang telah mengangkat Komisioner


ka

LMKN yang tidak independent karena berasal dari LMK-LMK maka


ep

ketika Pemilik Hak yang selama ini tidak pernah mengetahui asal
muasal besaran royalti yang mereka terima akan semakin meragukan
ah

es

Halaman 60 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keputusan-keputusan Komisioner LMKN Obyek Sengketa. LMK yang

si
kuat posisinya sebagai Komisioner di LMKN akan mendominasi
kepentingan distribusi royalti focus pada LMK nya, sedangkan LMK

ne
ng
yang lemah posisinya di Komisioner LMKN harus rela menerima
keputusan yang kuat. Belum lagi LMK yang tidak memiliki perwakilan

do
gu di Komisioner LMKN harus menerima saja keputusan apapun yang
akan diambil oleh LMKN walaupun keputusan distribusi itu merugikan
dirinya;

In
A
22. Uraian di atas telah menyatakan bahwa Obyek Sengketa yang
diterbitkan saat ini tidak memberikan manfaat kepada kelompok
ah

lik
Pengguna Musik yang satu bahkan merugikan kelompok masyarakat
yang lain seperti masyarakat Pemilik Hak;
am

ub
Obyek Sengketa Tidak Memberikan Manfaat Bagi Pemerintah Tidak juga
Memberikan Manfaat Kepada Masyarakat;
ep
23. Lagi, Obyek Sengketa yang diterbitkan sekarang ini legitimasi nya
k

tidak dapat dipertanggung jawabkan. Kecerobohan TERGUGAT


ah

mendasarkan Obyek Sengketa hanya pada PerMen No. 9 Tahun 2022


R

si
padahal PerMen No. 36 Tahun 2018 dan SK Pengangkatan
Komisioner LMKN 2019-2024 masih berlaku. TERGUGAT terlalu

ne
ng

memaksakan Obyek Sengketa tersebut diterbitkan sekarang, padahal


TERGUGAT lebih aman untuk menerbitkan keputusan tersebut

do
gu

setelah masa kerja PARA PENGGUGAT berakhir pada tanggal 7


Januari 2024;
In
A

24. Justru dengan memaksakan diri menerbitkan Obyek Sengketa


tersebut pada saat ini membuat masyarakat mengetahui ‘kacau’nya
ah

kinerja kementerian Hukum dan HAM yang gegabah karena tidak


lik

mengetahui bahwa PerMen No. 36 Tahun 2018 yang ia terbitkan


sendiri masih berlaku hingga saat ini. Sehingga Obyek Sengketa yang
m

ub

diterbitkan saat ini pasti melanggar PerMen No. 36 Tahun 2018 dan
melanggar Keputusan TERGUGAT sendiri yaitu SK Pengangkatan
ka

ep

Komisioner LMKN 2019-2024, tentu juga melanggar Surat Keputusan


Panitia Seleksi Komisioner Desember 2018;
ah

es

Halaman 61 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Masyarakat juga tidak menerima manfaat apa-apa dari penerbitan

si
Obyek Sengketa saat ini. Telah disampaikan di atas bahwa hingga
saat ini tidak ada data yang dianggap sahih validitasnya yang dapat

ne
ng
dipergunakan sebagai acuan untuk mendistribusikan besaran royalti
setiap LMK. Faktanya, LMK akan saling berebut dengan

do
gu menyampaikan argumentasi kepentingan mereka masing-masing di
LMKN, dan Komisioner LMKN harus menjadi wasit yang obyektif dan
independent di dalam memutuskan besaran distribusi royalti tersebut.

In
A
Dengan adanya Obyek Sengketa yang diterbitkan saat ini, maka
masyarakat Pemilik Hak tidak akan menerima manfaat bila ia terdaftar
ah

lik
di LMK yang minoritas atau malah rugi bila ia terdaftar di LMK yang
tidak memiliki kursi di Komisioner LMKN;
am

ub
Obyek Sengketa Tidak Memberikan Manfaat pada Generasi Sekarang
Maupun Generasi yang Akan Datang;
26. Dengan adanya Obyek Sengketa maka muncul KETIDAK PASTIAN
ep
k

HUKUM. Ternyata dengan mudahnya Komisioner LMKN yang telah


ah

dipilih TERGUGAT dengan proses seleksi yang panjang, telah


R

si
disumpah, telah dilantik oleh TERGUGAT saat ini DIBERHENTIKAN
TANPA ALASAN, TANPA SOSIALISASI, TANPA BERUPAYA

ne
ng

MENGANTISIPASI KERUGIAN YANG AKAN DIDERITA. Tidak ada


kepastian hukum juga bagi Komisioner LMKN yang baru diangkat ini

do
gu

untuk tidak diberhentikan pada hari ini, tanpa alasan apapun dan
tanpa sosialisasi, atau tanpa antisipasi akan kerugian yang diderita.
Obyek Sengketa ini mewariskan ‘kerusakan’ sendi-sendi hukum yang
In
A

sangat parah yang dilakukan oleh TERGUGAT seorang Menteri


Hukum dan HAM akan tetapi melanggar hukum dan melanggar hak
ah

lik

asasi manusia;
27. Bahwa kita sama-sama mengetahui prosedur pembuatan peraturan
m

ub

perundang-undangan di pemerintah adalah bermuara pada


Kementerian Hukum dan HAM yang di dalamnya terdapat Dirjen
ka

ep

Perundang-undangan. Di dalam Dirjen Perundang-undangan inilah


semua peraturan perundang-undangan ‘digodog’. Bila ‘kinerja’
ah

es

Halaman 62 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lahirnya Obyek Sengketa dan/atau PerMen No. 9 Tahun 2022 yang

si
tidak memperhitungkan keberlakuan PerMen No. 36 Tahun 2018,
bagaimana generasi sekarang dan generasi masa depan ini dapat

ne
ng
mempercayakan setiap penyusunan ketentuan hukum di negeri ini bila
Kementerian Hukum dan HAM ini TIDAK BEKERJA DENGAN

do
gu OBYEKTIF, TIDAK PROFESIONAL, TIDAK SESUAI DENGAN
PROSEDUR HUKUM YANG ADA?
Obyek Sengketa Telah Berpihak pada Komisioner LMKN 2022-2025;

In
A
28. Penjelasan Pasal 10 ayat 1 huruf c menjelaskan bahwa Asas
Ketidakberpihakan adalah mewajibkan Pejabat Pemerintahan dalam
ah

lik
hal ini adalah TERGUGAT untuk tidak berpihak pada salah satu pihak
dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak secara
am

ub
keseluruhan:
“Yang dimaksud dengan ‘asas ketidakberpihakan’ adalah asas yang
ep
mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
k

menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan


ah

dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak secara


R

si
keseluruhan dan tidak diskriminatif.”;

ne
29. Pihak yang dilibatkan di dalam Obyek Sengketa setidak-tidaknya
ng

adalah Komisioner LMKN 2022-2025 (Vide: Lampiran dari Obyek


Sengketa) sedangkan pihak yang lain adalah Komisioner LMKN 2019-

do
gu

2024. Obyek Sengketa telah mengangkat beberapa orang yang


tadinya bukan menjabat sebagai Komisioner LMKN, tetapi dengan
In
A

adanya Obyek Sengketa mereka memiliki jabatan sebagai Komisioner


LMKN 2022-2025. Obyek Sengketa juga memberikan hak kepada
ah

setiap orang yang diangkat sebagai Komisioner LMKN 2022-2025


lik

tersebut untuk menikmati semua gaji, uang rapat, dan/atau fasilitas-


fasilitas Kesehatan dari LMKN. Sebaliknya, Obyek Sengketa (i) tidak
m

ub

menyebutkan alasan-alasan pemberhentian komisioner LMKN 2019-


2024 dan/atau PARA PENGGUGAT sebelum masa kerjanya berakhir;
ka

ep

(ii) Tidak ada apresiasi sama sekali terhadap kerja PARA


PENGGUGAT yang selama ini telah bekerja sepenuh waktu; (iii) tidak
ah

es

Halaman 63 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada terlebih dahulu proses sosialisasi, pemberitahuan kepada PARA

si
PENGGUGAT; (iv) tidak ada penggantian kerugian karena tidak lagi
menerima uang gaji, tidak ada apresiasi apapun karena

ne
ng
pemberhentian yang tiba-tiba padahal PARA PENGGUGAT telah
bekerja ‘sepenuh waktu’, tidak ada juga penggantian kerugian karena

do
gu kehilangan jaminan Kesehatan;
Obyek Sengketa adalah Keputusan Yang TIDAK CERMAT karena tidak
memperhitungkan PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau SK Pengangkatan

In
A
Komisioner LMKN 2019-2024 yang Masih Berlaku;
30. Pasal 10 ayat 1 huruf d menjelaskan Asas Kecermatan adalah wajib
ah

lik
mendasarkan putusannya pada informasi dan dokumen legalitas yang
lengkap:
am

ub
“Yang dimaksudkan dengan ‘asas kecermatan’ adalah asas yang
mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus
ep
didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk
k

mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan


ah

dan/atau Tindakan sehingga Keputusan dan/atau Tindakan yang


R

si
bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan
dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan”;

ne
ng

31. TERGUGAT menerbitkan Obyek Sengketa tanpa memperhitungkan


keberlakukan PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau keberlakuan SK

do
gu

Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024 yang masih berlaku


sehingga dilarang memberhentikan Komisioner LMKN ‘semaunya
In
A

sendiri’ kecuali terdapat alasan-alasan limitatif sesuai dengan PerMen


No. 36 Tahun 2018. Tindakan TERGUGAT ini bukan saja tidak cermat,
ah

akan tetapi sebagai Menteri Hukum dan HAM terlalu gegabah dan
lik

cenderung ceroboh atau tidak bekerja dengan baik;


32. TERGUGAT dengan Bad Faith (Itikad Buruk) telah Menggunakan
m

ub

Kewenangannya emberhentikan PARA PENGGUGAT Tanpa Alasan


ka

dan dengan dengan sengaja tidak menyebut besaran ganti kerugian


ep

yang akan diberikan kepada PARA PENGGUGAT di dalam Obyek


Sengketa
ah

es

Halaman 64 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bad Faith di dalam Black’s Law Dictionary:

si
“Bad Faith. The opposite of ‘good faith’, generally implying or involving
actual or constructive fraud, or design to mislead or deceive another,

ne
ng
or neglect or refused to fulfil some duty or some contractual obligation,
not prompted by an honest mistake as to one’s right or duties, but

do
gu some interested or sinister motive”
Terjemahan bebas di dalam Bahasa Indonesia:

In
Itikad Buruk. Adalah lawan kata dari ‘Itikad Baik’, yang pada pokoknya
A
secara tersirat maupun dengan tindakan nyata atau dengan
perencanaan untuk melanggar hukum, atau sebuah rencana yang
ah

lik
menyesatkan atau menipu pihak lain, atau membiarkan atau menolak
pemenuhan kewajiban kontraktual yang bersumber dari suatu motif
am

ub
jahat (sinister), dimana kewajiban hukum tersebut lahir dari suatu
hubungan kontraktual yang tak disengaja (honest mistake);
ep
33. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa TERGUGAT memiliki
k

kewenangan untuk memberhentikan PARA PENGGUGAT, bahkan


ah

memberhentikan PARA PENGGUGAT sebelum masa kerjanya


R

si
berakhir. Akan tetapi PerMen No. 36 Tahun 2018 dan/atau PerMen

ne
No. 9 Tahun 2022 jelas membatasi alasan yang dipergunakan untuk
ng

memberhentikan Komisioner LMKN sebelum masa kerjanya berakhir.


PARA PENGGUGAT belum meninggal, PARA PENGGUGAT sangat

do
gu

aktif sepenuh waktu bekerja untuk LMKN, PARA PENGGUGAT tidak


melakukan Tindak Pidana, PARA PENGGUGAT tidak melakukan
In
A

Perbuatan tercela, PARA PENGGUGAT bertempat tinggal di


Indonesia, oleh karena itu TERGUGAT DILARANG mempergunakan
ah

kewenangannya untuk memberhentikan PARA PENGGUGAT diluar


lik

alasan-alasan hukum di atas;


34. Di atas juga telah diuraikan bahwa sejak awal TERGUGAT tidak
m

ub

melakukan prosedur pemberhentian PARA PENGGUGAT ini dengan


ka

benar sesuai hukum yang berlaku. Oleh karena itu kesengajaan ini
ep

adalah bentuk constructive fraud. TERGUGAT banyak melakukan


mislead atau deceive another dengan sengaja menyatakan kepada
ah

es

Halaman 65 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
public bahwa PerMen No. 9 Tahun 2022 dan Obyek Sengketa telah

si
dibuat dengan mengundang semua pihak yang terkait, tetapi pada
faktanya PARA PENGGUGAT tidak pernah diundang padahal PARA

ne
ng
PENGGUGAT adalah pihak yang terkena kerugian langsung dari
penerbitan Obyek sengketa;

do
gu 35. TERGUGAT sengaja tidak bersedia menyebutkan penggantian
kerugian akibat pemberhentian PARA PENGGUGAT di dalam Obyek
Sengketa. TERGUGAT sengaja neglect atau to refused to fulfil

In
A
obligation padahal UU Administrasi Pemerintahan mewajibkan
TERGUGAT untuk melakukan upaya mengurangi kerugian yang
ah

lik
diderita oleh PARA PENGGUGAT bila TERGUGAT menerbitkan
Obyek Sengketa;
am

ub
36. Dengan demikian jelas bahwa di dalam penerbitan Obyek Sengketa
TERGUGAT telah sewenang-wenang. Oleh karena itu sudah
selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat memutuskan bahwa
ep
k

Obyek Sengketa adalah keputusan yang tidak sah;


ah

TERGUGAT tidak memberikan pelayanan yang baik kepada PARA


R

si
PENGGUGAT;

ne
37. PARA PENGGUGAT dan/atau Komisioner LMKN telah melakukan
ng

penyesuaian susunan Komisioner LMKN 2019-2024 yang diwajibkan


oleh Pasal 45 ayat b PerMen No. 9 Tahun 2022 melalui surat LMKN

do
gu

kepada TERGUGAT No. 041/LMKN-Internal/VI-2022 tertanggal 8 Juni


2022 yang telah diterima oleh TERGUGAT pada tanggal 9 Juni 2022.
In
A

TERGUGAT tidak pernah menggubris surat PARA PENGGUGAT yang


juga menginformasikan mengenai masih berlakunya PerMen No. 36
ah

Tahun 2018 serta SK Pengangkatan Komisioner LMKN 2019-2024;


lik

38. PARA PENGGUGAT melalui surat LMKN kepada jajaran TERGUGAT


yaitu Plt. Dirjen Kekayaan Intelektual No. 041/LMKN-Internal/VI-2022
m

ub

tertanggal 16 Juni 2022 juga telah mempertanyakan adanya


ka

undangan agar PARA PENGGUGAT hadir pada tanggal 20 Juni 2022


ep

dalam acara Pelantikan Komisioner LMKN 2019-2024. Terhadap surat


tersebut pun TERGUGAT dan/atau jajarannya ‘tidak menggubris’ nya
ah

es

Halaman 66 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan tetap teguh melaksanakan pengangkatan Komisioner LMKN

si
2022-2025 di tengah-tengah PerMen No. 36 Tahun 2018 masih
berlaku dan Komisioner LMKN 2019-2024 masih di dalam masa

ne
ng
kerjanya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
39. Setelah TERGUGAT menerbitkan Obyek Sengketa pun, PARA

do
gu PENGGUGAT mengirimkan Keberatan kepada TERGUGAT karena
memang prosedur hukum tersebut lah yang harus ditaati di dalam
urusan adminsitrasi pemerintahan sesuai dengan UU Administrasi

In
A
Pemerintahan. Akan tetapi terhadap kewajiban hukum sesuai dengan
UU Administrasi Pemerintahan ini pun TERGUGAT tidak
ah

lik
menjalankannya. Bahwa apabila sampai batas waktu yang ditentukan
TERGUGAT juga tidak menanggapinya, maka berdasarkan UU
am

ub
Administrasi Pemerintahan TERGUGAT dianggap setuju atas
Keberatan PARA PENGGUGAT dan wajib untuk mengeluarkan
Keputusan sesuai dengan Keberatan PARA PENGGUGAT. Terhadap
ep
k

hal inipun, TERGUGAT tidak menggubris UU Administrasi


ah

Pemerintahan dan hingga saat ini, TERGUGAT tidak menanggapi


R

si
Keberatan atas Obyek Sengketa, tidak juga menerbitkan Keputusan
sesuai dengan Keberatan PARA PENGGUGAT;

ne
ng

40. Dengan demikian jelas bahwa TERGUGAT ini adalah Menteri Hukum
dan HAM yang melanggar Hukum dan HAM, tidak memberikan

do
gu

pelayanan yang baik sesuai dengan ketentuan hukum;


41. Berdasarkan uraian di atas, Obyek Sengketa telah melanggar Asas-
In
asas Umum Pemerintahan yang baik. Oleh karena itu sudah
A

selayaknya apabila Majelis Hakim yang terhormat menyatakan bahwa


Obyek Sengketa adalah keputusan yang tidak sah;
ah

lik

PETITUM;
Berdasarkan semua uraian di atas, PARA PENGGUGAT memohon kepada
m

ub

Majelis Hakim yang terhormat agar memutuskan sebagaimana di bawah ini:


ka

1. Mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;


ep
ah

es

Halaman 67 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM

si
RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta

ne
ng
dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang
Lagu dan/atau Musik;

do
gu
3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni
2022 tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif

In
A
Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik;
ah

lik
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini;
am

ub
Bahwa Tergugat mengajukan jawaban dalam persidangan secara
elektronik pada tanggal 17 Oktober 2022, yang mengemukakan pada pokoknya
ep
sebagai berikut:
k
ah

I. DALAM EKSEPSI;
R

si
A. Gugatan Premature;
1. Bahwa diketahui objek perkara Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT

ne
ng

adalah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI


Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022

do
gu

tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif


Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
In
Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (selanjutnya
A

disebut “Objek Perkara a quo”);


ah

2. Bahwa Objek Perkara a quo diterbitkan pada tanggal 3 Juni 2022


lik

dan dibacakan ke publik pada tanggal 20 Juni 2022;


3. Bahwa Penggugat mengajukan keberatan atas diterbitkannya
m

ub

Objek Perkara a quo pada tanggal 18 Juli 2022 dan kami terima
ka

pada tanggal 20 Juli 2022;


ep
ah

es

Halaman 68 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa setelah Tergugat pelajari Keberatan yang diajukan oleh

si
Penggugat, terdapat beberapa point yang Tergugat soroti, antara
lain:

ne
ng
a. Keberatan tidak memuat dengan jelas identitas pihak yang
mengajukannya; dan;

do
gu b. Keberatan
mengajukannya;
tidak memuat alamat domisili pihak yang

In
Bahwa merujuk hal tersebut, Tergugat dapat katakan Keberatan
A
yang diajukan Penggugat sebenarnya tidak memenuhi syarat formil
pengajuan suatu Surat Keberatan sehingga Keberatan Penggugat
ah

lik
dapat dinyatakan tidak sah;
5. Bahwa kemudian Penggugat pada tanggal 31 Agustus 2022,
am

ub
mengajukan gugatan atas diterbitkannya Objek Perkara a quo ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;
ep
6. Bahwa menurut hemat Tergugat, Objek Perkara a quo belum dapat
k

diajukan gugatan tata usaha negara karena belum seluruh upaya


ah

R
administratif yang dapat diajukan oleh Para Penggugat telah

si
digunakan sehingga Gugatan Penggugat dapat dinyatakan

ne
ng

Gugatan Premature;
7. Bahwa terkait dengan Upaya Administratif diatur dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan

do
gu

(selanjutnya disebut “Undang-undang Administrasi Pemerintahan”),


Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2), mengatur bahwa:
In
A

Pasal 75
(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan
ah

lik

dan/atau Tindakan dapat mengajukan Upaya Administratif


kepada Pejabat Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang
m

ub

menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau


Tindakan;
ka

ep

(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


terdiri atas:
ah

es

Halaman 69 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- keberatan; dan;

si
- banding;
8. Bahwa karena menurut Tergugat Keberatan yang diajukan

ne
ng
Penggugat tidak sah karena belum memenuhi syarat formil
pengajuan suatu Keberatan, oleh sebab itu maka Keberatan yang

do
gu diajukan oleh Penggugat dapat dianggap tidak pernah ada;
9. Bahwa lebih lanjut dalam Pasal 76 pada ayat (1), ayat (2), ayat (3)

In
Undang-undang Administrasi Pemerintahan, mengatur bahwa:
A
Pasal 76
ah

lik
(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berwenang
menyelesaikan keberatan atas Keputusan dan/atau Tindakan
yang ditetapkan dan/atau dilakukan yang diajukan oleh Warga
am

ub
Masyarakat.
(2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas
ep
k

penyelesaian keberatan oleh Badan dan/atau Pejabat


ah

Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Warga


R
Masyarakat dapat mengajukan banding kepada Atasan

si
Pejabat.

ne
ng

(3) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas


penyelesaian banding oleh Atasan Pejabat, Warga Masyarakat

do
dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.
gu

10. Bahwa kemudian dalam Pasal 78 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
undang Administrasi Pemerintahan, mengatur bahwa:
In
A

Pasal 78
(1) Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10
ah

lik

(sepuluh) hari kerja sejak keputusan upaya keberatan diterima.


(2) Banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara
m

ub

tertulis kepada Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan.


ka

11. Bahwa Penggugat belum mengajukan banding kepada atasan


ep

pejabat Tergugat, yang mana hal ini membuktikan bahwa Gugatan


Penggugat Premature karena belum seluruh upaya administratif
ah

es

Halaman 70 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa pengaturan lebih lanjut terkait upaya administratif diatur di

si
dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan

ne
ng
Setelah Menempuh Upaya Administratif (selanjutnya disebut
“Perma 6 Tahun 2018) Pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa

do
gu “Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan
setelah menempuh upaya administratif”, sehingga seluruh upaya

In
A
administratif tersebut merupakan kewajiban yang terlebih dahulu
dilakukan atau ditempuh oleh Penggugat sebelum mengajukan
ah

lik
gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara;
13. Bahwa Selanjutnya Pasal 3 ayat (2) Perma 6 Tahun 2018 mengatur
am

ub
lebih lanjut bahwa dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan
dan/atau tindakan tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan
menggunakan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang
ep
k

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;


ah

14. Bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Perma


R

si
6 Tahun 2018 menyatakan bahwa “tenggang waktu pengajuan
gugatan di pengadilan dihitung 90 (sembilan puluh) hari sejak

ne
ng

keputusan atas upaya administratif terakhir diterima oleh warga


Masyarakat atau diumumkan oleh Badan dan/atau Pejabat

do
gu

Administratif Pemerintahan yang menangani penyelesaian upaya


administratif pemerintahan”;
In
15. Bahwa untuk memperkuat dalam pasal 48 Undang-Undang No. 5
A

Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara, menyebutkan sebagai berikut:
ah

lik

Pasal 48
(1) Dalam hal suatu Badan/Pejabat Tata Usaha Negara diberi
m

ub

wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-


ka

undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa


ep

Tata Usaha Negara tertentu, maka sengketa Tata Usaha


ah

es

Halaman 71 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif

si
yang tersedia;
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan

ne
ng
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana
dimaksud ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang

do
gu bersangkutan telah digunakan;
16. Bahwa sebagaimana telah uraikan secara jelas dalam penjelasan
diatas, sudahlah tepat dinyatakan bahwa Gugatan Penggugat

In
A
Premature karena belum seluruh upaya administratif yang dapat
diajukan oleh Para Penggugat telah digunakan sebagaimana diatur
ah

lik
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
B. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING);
am

ub
17. Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
ep
Mahkamah Agung Tahun 2016 sebagai Pedoman Pelaksanaan
k

Tugas Bagi Pengadilan dinyatakan:


ah

R
1) Subjek gugatan/permohonan pada Pasal 53 Undang-Undang

si
Nomor 5 tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara

ne
ng

(untuk selanjutnya disebut “UU Peradilan TUN”):


a. Pengugat/pemohon;

do
b. Badan hukum Perdata;
gu

c. Badan/pejabat pemerintahan;
2) Tergugat/Termohon badan/Pejabat pemerintahan;
In
A

3) Dalil kerugian Penggugat diantaranya:


ah

a. Bahwa Penggugat I, Penggugat II, dan Penggugat III


lik

adalah orang-orang yang namanya tertuang dalam Surat


Keputusan Komisioner LMKN Tahun 2019-2024 yang oleh
m

ub

Objek Perkara a quo Keputusan tersebut dicabut dan


memberhentikan komisioner-komisioner yang namanya di
ka

ep

sebut dalam SK Penggangkatan Komisioner LMKN 2019-


2024, termasuk Penggugat I, Penggugat II dan Penggugat
ah

es

Halaman 72 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III padahal masa kerjanya baru akan berakhir bukan pada

si
tanggal 3 Juni 2022 tetapi pada tanggal 7 Januari 2024;
b. Akibat dari Objek Perkara a quo Surat Keputusan

ne
ng
Komisioner LMKN 2019-2024 menjadi dicabut dan para
Penggugat tidak lagi menjadi Komisioner LMKN 2019-2024

do
gu jelas bahwa Para Penggugat
berkepentingan untuk mengajukan gugatan a quo dan
adalah orang yang

memang ada hubungan kausal antara penerbitan Objek

In
A
Perkara a quo dengan kerugian Para Penggugat. Oleh
karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim yang terhormat
ah

lik
dapat menetapkan bahwa Penggugat I, Penggugat II, dan
Penggugat III adalah pihak yang memiliki atas hak yang
am

ub
sah untuk mengajukan Gugatan a quo. (Vide : Dalil para
Penggugat telah dirugikan oleh Objek Perkara a quo
halaman 9 poin 6 dan 7);
ep
k

18. Sesuai dalil kerugian Penggugat, Tergugat memberikan jawaban


ah

atas legal standing Para Penggugat:


R

si
a. Bahwa sesuai Pasal 53 UU Peradilan TUN ayat (1) Seseorang
atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

ne
ng

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat


mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang

do
gu

berwenang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara


yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan
In
atau tanpa disertai tuntutan gati rugi dan/atau rehabilitasi;
A

b. Berdasarkan ketentuan Pasal 53 UU Peradilan TUN ayat (1)


ah

Para Penggugat mendalilkan dirinya sebagai perorangan yang


lik

merasa kepentingannya dirugikan oleh Objek Perkara a quo;


c. Namun sesuai dalil kerugian Para Penggugat dalam
m

ub

gugatannya Para Penggugat tidak dapat menjelaskan uraian


ka

kerugian yang dapat terukur baik dari segi kerugian dirinya


ep

sebagai perorangan maupun dirinya dari segi kepentingan


dalam organisasi kelembagaan LMKN;
ah

es

Halaman 73 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Dengan dalil kerugian tersebut Para Penggugat tidak lagi

si
menjadi Komisioner LMKN bukan merupakan dalil kerugian,
namun merupakan konsekuensi Para Penggugat dalam

ne
ng
menduduki suatu jabatan;
e. Terkait kerugian atas terbitnya Objek Gugatan a quo tidak dapat

do
gu diukur terbatas hanya terhadap opini Penggugat namun juga
harus selaras terhadap kedudukan LMKN sebagai wadah
organisasi yang dapat diukur sejauh mana Para Penggugat

In
A
sebagai komisioner LMKN dalam melaksanakan tugas-
tugasnya;
ah

lik
f. Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 10 PP 56 Tahun 2021
kedudukan hukum LMKN sebagai lembaga bantu pemerintah
am

ub
yang dibentuk oleh menteri, dan diberi tugas mengelola
kepentingan hak-hak ekonomi Pencipta dan pemilik hak terkait
dibidang lagu dan music;
ep
k

g. Berdasarkan kedudukan hukum LMKN Objek Perkara a quo


ah

memiliki kedudukan hukum sebagai kepentingan hak-hak


R

si
ekonomi Pencipta dan pemilik hak terkait dibidang lagu dan
music;

ne
ng

h. Berdasarkan kedudukan hukum Objek Perkara a quo maka


secara penalaran yang wajar yang dapat diukur terjadinya

do
gu

kerugian adalah terhadap Pencipta dan pemilik hak terkait


dibidang lagu dan musik, yang jika pelaksana LMKN tidak
In
A

dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara baik sehingga


dapat merugikan hak-hak ekonomi Pencipta dan pemilik hak
ah

terkait dibidang lagu dan music;


lik

i. Berdasarkan pandangan hukum tersebut para penggugat yang


mendalilkan dirinya sebagai komisioner LMKN (2019-2024)
m

ub

yang diberhentikan dengan obyek gugatan secara penalaran


ka

yang wajar tidak mengalami kerugian yang nyata baik kerugian


ep

secara materi maupun berdasarkan kedudukanya sebagai


komisioner LMKN;
ah

es

Halaman 74 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
j. Dengan demikian Tergugat berkeyakinan tidak terdapat

si
kerugian yang dialami oleh para pengugat, dalil kerugian yang
diuraikan para pengugat merupakan dalil yang bersifat konflen,

ne
ng
dan merupakan konsekwensi seorang memegang jabatan
sehingga tergugat memandang tidaklah tepat jika dalil-dalil

do
gu tersebut sebagai alasan untuk mengajukan gugatan di
Pengadilan Tata Usaha Negara;
k. Sesuai uraian atas jawaban dalil kerugian legal standing

In
A
tersebut maka tergugat dengan tegas menyatakan para
pengugat tidak mempunyai kedudukan hukum legal standing
ah

lik
atas objek gugatan;
l. Berdasarkan argumentasi tersebut di atas, tergugat memohon
am

ub
kepada yang terhormat Ketua/Majelis Hakim Tata Usaha
Negara yang memeriksa, memutus dan mengadili permohonan
gugatan Nomor 01/klasika-TUN/MJH/VIII/2022 untuk menolak
ep
k

permohonan gugatan Para penggugat seluruhnya dan


ah

menyatakan para penggugat tidak memiliki kedudukan hukum


R

si
(legal standing);
II. DALAM POKOK PERKARA;

ne
ng

A. Gambaran Umum Pokok Permasalahan;


Sesuai gugatan para pengugat tersebut diatas tergugat, sebelum

do
gu

memberikan jawaban atas dalil-dalil gugatan perlu kiranya tergugat


memberikan gambaran secara umum terhadap pokok persoalan
In
A

sebagai berikut:
1. Bahwa menurut P.Nicolai, bahwa “kewenangan yang diberikan
ah

lik

kepada organ pemerintah harus dijalankan oleh manusia. Tenaga


dan pikiran organ pemerintahan adalah tenaga dan pikiran mereka
m

ub

yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi organ tersebut, yaitu para


pejabat dan berdasarkan hukum, pejabat hanyalah menjalankan
ka

tugas dan wewenangnya, karena pejabat tidak memiliki wewenang


ep

namun yang memiliki dan dilekati wewenang adalah jabatan”.


ah

es

Halaman 75 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan hukum tata negara, jabatanlah yang dibebani dengan

si
kewajiban yang berwenag untuk melakukan perbuatan hukum,
sedangkan hak dan kewajiban harus tetap berjalan terus meskipun

ne
ng
terjadi pergantian pejabat. Antara jabatan dengan pejabat memiliki
hubungan yang erat, namun diantara keduanya sebenarnya

do
gu memiliki kedudukan hukum yang berbeda. Jabatan dan pejabat
diatur dan tunduk pada hukum yang berbeda, jabatan diatur dan
tunduk dengan hukum tata negara sedangkan pejabat diatur dan

In
A
tunduk pada hukum administrasi. Dalam hukum administrasi
tindakan hukum jabatan pemerintahan dijalankan oleh pejabat
ah

lik
pemerintah, sehingga kedudukan hukum pemerintah berdasarkan
hukum publik sebagai wakil vertegenwoordiger dari jabatan
am

ub
pemerintah. Sesuai keberadaan negara dalam konsep welfare
state ruang lingkup kegiatan administrsi negara sangat luas dan
beragam. Keluasan dan keragaman kegiatan administrasi negara
ep
k

tersebut seiring sejalan dengan dinamika perkembangan


ah

masyarakat yang menuntut pengaturan dan keterlibatan


R

si
administrasi negara. Disamping itu pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan tidak semata-mata hanya dijalankan oleh jabatan

ne
ng

pemerintah namun juga secara konvensional juga dijalankan oleh


badan-badan lain atau badan diluar pemerintah. Berdasarkan

do
kenyataan Indroharto mengelompokan organ pemerintahan atau
gu

tata usaha negara diantaranya:


1) Intansi pemerintah yang berada dibawah Presiden;
In
A

2) Intansi dalam lingkungan negara diluar lingkungan kekuasaan


eksekutif yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
ah

lik

melaksanakan urusan pemerintahan;


3) Badan-badan hukum perdata yang didirikan oleh pemerintah
m

ub

dengan maksud untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah;


2. Berdasarkan landasan juridis dalam hukum administrasi negara
ka

ep

tersebut LMKN merupakan badan hukum perdata yang didirikan


ah

es

Halaman 76 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh pemerintah dengan maksud untuk melaksanakan tugas-tugas

si
pemerintah;
3. LMKN sebagai lembaga bantu pemerintah yang dibentuk oleh

ne
ng
menteri maka secara yuridis kedudukan hukum LMKN dibawah
Menteri untuk membantu tugas Menteri yang menjadi

do
gu kewenangannya dalam rangka memberikan perlindungan hukum
Pencipta, pemegang hak cipta, dan pemilik Hak Terkait dibidang
lagu dan/atau musik, untuk menarik, menghimpun dan

In
A
mendistribusikan Royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi
Pencipta dan pemilik Hak Terkait dibidang lagu dan/atau musik;
ah

lik
4. Bahwa kemudiaan untuk mengoptimalkan fungsi pengelolaan
Royalti Hak Cipta atas pemanfaatan Ciptaan dan produk Hak
am

ub
Terkait di bidang lagu dan /atau musik sesuai dengan ketentuan
Pasal 87, pasal 89, dan pasal 90 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta (untuk selanjutnya disebut UU Hak Cipta),
ep
k

diamanatkan untuk menyusun suatu sistem pengelolaan Royalti


ah

Hak Cipta lagu dan/atau musik yang dilakukan oleh lembaga


R

si
manajemen kolektif nasional;
5. Bahwa merujuk dasar juridis sebagaimana Tergugat tuangkan

ne
ng

diatas, Pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah


Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu

do
gu

Dan/Atau Musik (untuk selanjutnya disebut “PP 56 Tahun 2021”)


dengan tujuan untuk memberikan pelindungan dan kepastian
In
hukum terhadap Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan Pemilik Hak
A

Terkait terhadap hak ekonomi atas lagu dan/atau musik;


ah

6. Bahwa Sebagaimana ketentuan pasal 1 angka 11 PP 56 Tahun


lik

2021 “Lembaga Manajemen Kolektif Nasional yang selanjutnya


disingkat LMKN adalah lembaga bantu pemerintah non APBN yang
m

ub

dibentuk oleh Menteri berdasarkan Undang-Undang mengenai Hak


Cipta yang memiliki kewenagan untuk menarik, menghimpun dan
ka

ep

mendistribusikan Royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi


Pencipta dan pemilik Hak Terkait dibidang lagu dan/atau musik;
ah

es

Halaman 77 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa kemudian, berdasarkan PP 56 Tahun 2021, Tergugat

si
diamanatkan untuk membentuk LMKN yang merepresentasikan
kepentingan Pencipta dan pemilik Hak Terkait yang mana untuk

ne
ng
menindaklanjuti perlu diterbitkan peraturan pelaksana sebagaimana
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri;

do
gu 8. Bahwa untuk menjalankan amanat tersebut, pada tanggal 8 April
2021 Tergugat menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang

In
A
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik
ah

lik
(untuk selanjutnya disebut “Permenkumham No. 20 Tahun 2021”);
9. Bahwa dengan diundangkannya Permenkumham No. 20 Tahun
am

ub
2021, Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Permohonan
Dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga
ep
k

Manajemen Kolektif (untuk selanjutnya disebut “Permenkumham


ah

No. 36 Tahun 2018”) khususnya ketentuan Pasal 10 sampai


R

si
dengan Pasal 15 dan Pasal 18 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;

ne
ng

10. Bahwa ketentuan Pasal 10 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 18


Permenkumham No. 36 Tahun 2018 yang dicabut dan dinyatakan

do
gu

tidak berlaku, membahas berkenaan dengan LMKN baik secara


umum maupun secara susunan komisioner serta penggunaaan
In
dana operasional yang perlu disesuaikan dengan di terbitkannya
A

PP 56 Tahun 2021 yang kemudian menjadi tetap tidak berlaku


dengan diundangkannya Permenkumham Nomor 9 Tahun 2022
ah

lik

tentang, dan sesuai dengan Lampiran II angka 228 dan angka 229
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
m

ub

Peraturan Perundang-undangan sebagaimana telah diubah terakhir


dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan
ka

ep

Kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
ah

es

Halaman 78 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lampiran II angka 228

si
Pencabutan Peraturan Perundang-undangan yang menimbulkan
perubahan dalam Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait,

ne
ng
tidak mengubah Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait
tersebut, kecuali ditentukan lain secara tegas;

do
gu Lampiran II angka 229
Peraturan Perundang-undangan atau ketentuan yang telah dicabut,

In
tetap tidak berlaku, meskipun Peraturan Perundang-undangan;
A
11. Bahwa dalam perkembangannya kemudian, terdapat masukan dari
ah

masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK

lik
sebagaimana tertuang dalam surat dari perwakilan LMK-LMK
tanggal 06 September 2021 yang ditujukan kepada Direktur
am

ub
Jenderal Kekayaan Intelektual berkenaan permohonan audiensi
dan usulan yang harus menjadi perhatian pemerintah sehubungan
ep
dengan pengaturan kelembagaan LMKN yang belum
k

merepresentasikan dari LMK–LMK sebagaimana tujuan


ah

penetapannya berdasarkan Pasal 89 UU Hak Cipta serta


R

si
pengaturan terkait dengan penggunaan dana operasional LMKN

ne
dan LMK yang berasal dari Royalti yang selama ini belum
ng

memenuhi aspek keadilan bagi pencipta dan pemilik hak terkait;


12. Bahwa berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah bertindak cepat

do
gu

merespon audiensi dan usulan dari masyarakat melalui perwakilan


LMK-LMK dengan merubah Permenkumham No. 20 Tahun 2021
In
A

sesuai dengan kebutuhan perkembangan hukum di masyarakat


khususnya berkenaan dengan hal-hal kelembagaan LMKN serta
ah

lik

pengaturan terkait dengan penggunaan dana operasional LMKN


dan LMK yang berasal dari Royalti;
m

ub

13. Bahwa merujuk hal tersebut, pada tanggal 14 April 2022, Tergugat
kemudian menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
ka

Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang


ep

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang


ah

es

Halaman 79 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik (untuk

si
selanjutnya disebut “Permenkumham No. 9 Tahun 2022”);
14. Bahwa perlu digarisbawahi disini, setiap pembahasan penyusunan

ne
ng
Permenkumham No. 9 Tahun 2022, dihadiri oleh perwakilan
komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri

do
gu Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
01.KI.01.08 Tahun 2019 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen

In
A
Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau
Musik dengan masa jabatan 2019 – 2024;
ah

lik
B. Jawaban legalitas atas obyek Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor M.HH.02.KI.01.04.01 Tahun 2022;
am

ub
15. Sebelum memberikan jawaban atas legalitas Keputusan Hukum
dan Hak Asasi Mansia Nomor Menteri M.HH.02.KI.01.04.01 Tahun
ep
202, Perkenankan Tergugat memberikan pandangan umum
k

terhadap materi objek Perkara a quo:


ah

a. Bahwa dapat diketahui bersama keputusan beschikking dalam


R

si
ranah hukum administrasi negara merupakan hal yang bersifat

ne
kongkrit, individual, dan final tidak ditujukan untuk umum
ng

sebagai instrumen juridis pemerintahan bagian dari tindakan


pemerintah. Keputusan berasal dari organ pemerinahan yang

do
gu

didasarkan pada kewenagan hukum publik, dibuat untuk satu


atau lebih individu atau berkenaan dengan satu atau lebih
In
A

perkara atau suatu keadaan yang memberikan suatu kewajiban


pada seseorang atau organisasi serta memberikan
ah

kewenangan atau hak terhadap pihak yang dituju;


lik

b. Ketetapan dalam suatu keputusan dapat bersifat bebas (vrije


bevoegdheid) dan terikat (gebonden bevoegdheid). Ketetapan
m

ub

bebas (vrijebevoegdheid) merupakan kebebasan bertindak


ka

yang dimiliki oleh seorang pejabat tata usaha negara baik


ep

dalam bentuk kebijaksanaan maupun interpretasi, sedangkan


ketetapan terikat (gebonden bevoegdheid) ketetapan yang
ah

es

Halaman 80 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya melaksanakan ketentuan yang sudah ada tanpa adanya

si
ruang kebebasan bagi pejabat yang bersangkutan.
Kewenangan bebas (vrijebevoegdheid) secara naluriah tetap

ne
ng
akan melekat terhadap seorang pejabat yang tidak bisa hilang
meskipun dalam prakteknya seorang pejabat diharuskan taat

do
gu pada aturan hukum. Pelaksanaan kebijaksanaan dalam
tindakannya selain harus taat terhadap peraturan hukum
namun juga tidak dapat terlepas dari tindakan yang bersifat

In
A
bebas (vrijebevoegdheid) dimana naluri kebebasan bertindak
melekat pada pikiran-pikiran gagasan-gagasan, ide-ide
ah

lik
seseorang pejabat. Secara yuridis tindakan bebas berdasarkan
hukum administrasi negara dapat dibenarkan sepanjang
am

ub
tindakan bebas tersebut merupakan tindakan yang terukur
dapat dipertanggung jawabkan serta membawa manfaat demi
kepentingan umum, sehingga tindakan bebas yang demikian
ep
k

bagian dari kewenangan tindakan pemerintah yang sering


ah

disebut istilah (freies Ermessen);


R

si
c. Dalam ranah hukum administrasi (freies Ermessen) diartikan
suatu kebebasan untuk mempertimbangkan, menilai, menduga

ne
ng

dan memperkirakan, yang berarti seorang memiliki kebebasan


untuk dapat mempertimbangkan, menilai, menduga dan

do
gu

memperkirakan sesuatu. Freies Ermessen dapat juga disebut


(diskresionare) salah satu sarana yang memberikan ruang
bergerak bagi pejabat-pejabat pemerintahan atau badan badan
In
A

administrasi negara untuk dapat melakukan tindakan-tindakan


tanpa harus terikat sepenuhnya pada peraturan perundang-
ah

lik

undangan. Oleh Nana Saputra hal ini diperkuat dengan


pendapatnya bahwa “kebebasan yang diberikan kepada alat
m

ub

administrasi, yaitu kebebasan yang pada asasnya


memperkenankan alat administrasi negara mengutamakan
ka

keefektifan tercapainya suatu tujuan (doelmatigheid) dari pada


ep

berpegang teguh kepada ketentuan hukum”. Bahsan Mustafa


ah

es

Halaman 81 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam pendapatnya freies Ermessen “diberikan kepada pejabat

si
pemerintah mengingat fungsi pemerintah menyelengarakan
kesejahteraan umum sehingga lebih mengutamakan

ne
ng
pencapaian tujuan atau sasaran (doelmatigheid) dari pada
sesuai dengan hukum yang berlaku (rechtmatigheid)”. Laica

do
gu marzuki juga menegaskan bahwa (freies Ermessen)
“merupakan kebebasan yang diberikan kepada tata usaha
negara dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan sejalan

In
A
dengan meningkatnya tuntutan pelayanan publik yang harus
diberikan terhadap kehidupan sosial ekonomi warga negara”;
ah

lik
d. Berdasarkan perkembangan dalam kehidupan berbagsa dan
bernegara seiring dengan perkembangan kehidupan
am

ub
masyarakat yang sangan cepat pengunaan (freies Ermessen)
tidak dapat terelakan sebagai sarana bagi pejabat
pemerintahan yang merupakan konsekuensi logis untuk
ep
k

memberikan pelayanan publik sesuai kebutuhan hukum


ah

masyarakat, dan pengunaanya tidak digunakan tanpa batas.


R

si
Dan berdasarkan negara hukum Sjachran Basah
“mengemukakan unsur-unsur freies Ermessen dapat dilakukan:

ne
ng

- ditujukan untuk menjalankan tugas-tugas servis publik;


- merupakan sikap tindak yang aktif dari administrasi negara;

do
gu

- sikap tindakan tersebut dimungkinkan oleh hukum;


- sikap tindakan tersebut diambil berdasarkan kewenangan;
In
A

- sikap tindakan tersebut dimaksudkan untuk menyelesaikan


kepentingan yang timbul;
ah

lik

- sikap tindakan tersebut dapat dipertanggung jawabkan


secara hukum;
m

ub

e. Sesuai pokok perkara, yang mengacu pada pandangan hukum


administrasi tersebut diatas Menteri Hukum dan Hak Asasi
ka

Manusia merupakan pejabat publik yang diberi kewenangan


ep

berdasarkan undang-undang hak Cipta. Berdasarkan


ah

es

Halaman 82 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenanganya Menteri dapat melakukan tindakan-tindakan

si
pemerintah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
baik tindakan yang bersifat terikat (gebonden bevoegdheid)

ne
ng
maupun yang bersifat bebas (vrije bevoegdheid);
f. Bahwa Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

do
gu Manusia Nomor M.HH.02.KI.01.04.01 Tahun 2022 di terbitkan
berdasarkan kewenanganya dalam rangka pelayanan publik
yang bersifat bebas (vrije bevoegdheid) dan terikat (gebonden

In
A
bevoegdheid) sesuai kebutuhan hukum dalam rangka
memberikan pelayanan publik berdasarkan perkembangan
ah

lik
dinamika hukum hak Cipta yang semakin berkembang dalam
kehidupan masyarakat;
am

ub
g. Sesuai landasan juridis administrasi negara Menteri selaku
Tergugat merupakan Pejabat pemerintah sebagai subyek
hukum (drager van de rechten en plichten) dapat melakukan
ep
k

tindakan-tindakan dalam melaksanakan hak-hak dan


ah

kewajibannya baik tindakan nyata (feitelijkhandelingen)


R

si
maupun tindakan hukum (rechtshandelingen) baik tindakan
yang menimbulkan akibat hukum juga tindakan yang tidak

ne
ng

menimbulkan akibat hokum;


Bahwa berangkat dari yang telah diuraikan diatas, Tergugat

do
gu

menyatakan membantah seluruh dalil Gugatan, kecuali yang


secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat. Untuk
In
memperjelas dan mempertegas legal standing Tergugat dalam
A

Gugatan Perkara a quo, bersama ini Tergugat sampaikan hal-hal


penting sebagai berikut:
ah

lik

C. Objek Sengketa Telah Sesuai Ketentuan Yang Berlaku;


Kewenangan:
m

ub

16. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021


ka

Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik


ep

(untuk selanjutnya disebut “PP 56 Tahun 2021”) Pasal 1 angka 11


ah

es

Halaman 83 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Lembaga Manajemen Kolektif Nasional yang selanjutnya disingkat

si
LMKN adalah lembaga bantu pemerintah non APBN yang dibentuk
oleh Menteri berdasarkan Undang-Undang mengenai Hak Cipta

ne
ng
yang memiliki kewenangan untuk menarik, menghimpufl, dan
mendistribusikan Royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi

do
gu Pencipta dan pemilik Hak Terkait di bidang lagu dan/atau musik”;
17. Bahwa lebih lanjut berdasarkan 1 angka 14 PP 56 Tahun 2021
“Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

In
A
pemerintahan di bidang hukum”;
18. Bahwa objek perkara Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT adalah Surat
ah

lik
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor
M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
am

ub
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak
Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (selanjutnya disebut “Objek
ep
k

Perkara a quo”);
ah

19. Bahwa merujuk amanat sebagaimana tertuang dalam PP 56 Tahun


R

si
2021 dalam rangka pengelolaan royalti di Indonesia, Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia in casu Tergugat membentuk LMKN

ne
ng

yang merepresentasikan kepentingan Pencipta dan Pemilik Hak


Terkait;

do
gu

20. Bahwa lebih lanjut berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang
In
A

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang


Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik (untuk
ah

selanjutnya disebut “Permenkumham No. 9 Taun 2022”) Pasal 1


lik

dan Pasal 8 yang pada intinya menyebutkan bahwa “Menteri


Hukum dan Hak Asasi Manusia in casu Tergugat berwenang
m

ub

menetapkan Komisioner LMKN untuk masa jabatan paling lama 3


(tiga) tahun”;
ka

ep

21. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas adalah benar Tergugat


berwenang dalam rangka menerbitkan Objek Perkara a quo;
ah

es

Halaman 84 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Prosedur:

si
22. Bahwa Objek Perkara a quo diterbitkan berdasarkan prosedur
sebagaimana diatur didalan peraturan perundang-undangan yang

ne
ng
berlaku;
23. Bahwa tata cara pengangkatan Komisioner LMKN diatur

do
gu berdasarkan Permenkumham No. 9 Tahun 2022 Pasal 7, 8, 11 dan
Pasal 12 yang mengatur sebagai berikut:

In
Pasal 7
A
(1) LMKN Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
ah

huruf a berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:

lik
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
am

ub
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta; dan;
c. 1 (satu) orang Pencipta;
ep
(2) LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal
k

6 ayat (1) huruf b berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari


ah

R
unsur:

si
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;

ne
ng

b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait; dan;


c. 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait;

do
gu

(3) Penentuan 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ayat (2)
In
A

huruf a dilakukan berdasarkan penunjukan oleh Menteri;

(4) Penentuan 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta


ah

lik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan 3 (tiga)


orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait sebagaimana
m

ub

dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan berdasarkan 2022,


No.437 -7- kesepakatan antara LMK yang dibuktikan dengan
ka

berita acara rapat;


ep
ah

es

Halaman 85 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(5) Penentuan 1 (satu) orang Pencipta sebagaimana dimaksud

si
pada ayat (1) huruf c dan 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c menggunakan

ne
ng
mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (4);

(6) Setiap orang yang menduduki jabatan sebagai anggota

do
gu komisioner hanya dapat menjabat sebagai anggota komisioner
pada salah satu LMKN;

In
Pasal 8
A
(1) LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana
ah

lik
dimaksud dalam Pasal 7 tergabung dalam 1 (satu) LMKN
induk;
am

ub
(2) LMKN induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah
10 (sepuluh) orang komisioner yang terdiri atas:
ep
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota komisioner;
k

b. 2 (dua) orang wakil ketua merangkap anggota komisioner


ah

R
yang mewakili LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak

si
Terkait; dan;

ne
ng

c. 7 (tujuh) orang anggota komisioner;


(3) Ketua dan wakil ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

do
gu

dipilih berdasarkan musyawarah mufakat untuk diusulkan


kepada Menteri;
In
(4) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
A

tidak mencapai mufakat, Menteri berwenang memilih ketua dan


ah

wakil ketua LMKN induk;


lik

(5) Komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


m

diangkat untuk masa jabatan paling lama 3 (tiga) tahun;


ub

(6) Komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat


ka

diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan;


ep
ah

es

Halaman 86 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(7) Pengangkatan komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada

si
ayat (5) dan pengangkatan kembali komisioner LMKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Menteri;

ne
ng
Pasal 11
(1) Untuk dapat diangkat menjadi komisioner LMKN sebagaimana

do
gu dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi persyaratan:
a. warga negara Indonesia;

In
A
b. berusia paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun pada saat
pengangkatan;
ah

lik
c. berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau
yang sederajat;
am

ub
d. bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia;
e. sehat jasmani dan rohani;
ep
f. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
k

dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 (lima)


ah

tahun; dan;
R

si
g. memiliki pemahaman dan pengetahuan terhadap

ne
ng

permasalahan yang dihadapi oleh industri musik/lagu dan


solusinya;
(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada

do
gu

ayat (1), calon komisioner LMKN yang berasal dari perwakilan


LMK harus memenuhi persyaratan:
In
A

a. memiliki surat rekomendasi dari LMK Hak Cipta atau LMK


pemilik Hak Terkait yang memiliki izin operasional; dan;
ah

lik

b. tercatat sebagai anggota aktif, pendiri, pengawas, atau


pengurus dari LMK yang mengusulkan;
m

ub

(3) Komisioner LMKN yang berasal dari unsur yang mewakili pihak
pemerintah dan akademisi/ profesional ditunjuk oleh Menteri
ka

dengan berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada


ep

ayat (1);
ah

es

Halaman 87 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 12

si
Calon komisioner LMKN yang telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 diusulkan oleh Direktur
Jenderal kepada Menteri;

ne
ng
24. Bahwa nama-nama komisioner sebagaimana terlampir dalam
Objek Perkara a quo masing – masing telah memenuhi syarat

do
gu untuk dapat diangkat menjadi komisioner LMKN sebagaimana
diatur dalam pasal 7, 8, 11 dan Pasal 12 Permenkumham No. 9
Tahun 2022;

In
A
25. Bahwa kemudian setelah telah memenuhi syarat untuk dapat
diangkat menjadi komisioner LMKN sebagaimana diatur dalam
ah

lik
pasal 7, 8, 11, dan pasal 12 Permenkumham No. 9 Tahun 2022,
nama–nama komisioner sebagaimana terlampir dalam Objek
am

ub
Perkara a quo diusulkan oleh Direktur Jenderal Kekayaan
Intelektual kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia in casu
ep
Tergugat berdasarkan Berita Acara Rapat Usulan Hasil
k

Kesepakatan Calon Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif


ah

Nasional Pencipta dan Lembaga ManajemenKolektif Nasional Hak


R

si
Terkait, Usulan Nama Calon Pengawas LMKN/LMK, dan Calon
Pelaksana Harian Lembaga Manajemen Kolektif Nasional, tanggal

ne
ng

8 April 2022;
26. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas Tergugat menerbitkan Surat

do
gu

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor


M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
In
A

Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional


Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak
ah

Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik;


lik

27. Bahwa setelah diterbitkannya Objek Perkara a quo, pada tanggal


20 Juni 2022 nama-nama komisioner sebagaimana terlampir dalam
m

ub

Objek Perkara a quo telah diambil sumpah komisioner LMKN


ka

sebagai bentuk pelaksanaan Pasal 13 ayat (1) Permenkumham No.


ep

9 Tahun 2022 yang menyebutkan:


ah

es

Halaman 88 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 13

si
(1) Sebelum memangku jabatan, komisioner LMKN yang telah
ditetapkan oleh Menteri wajib mengucapkan sumpah/janji
menurut agamanya di hadapan Menteri;

ne
ng
28. Bahwa terhadap komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik

do
gu Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
Tahun 2019 Tentang

Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak

In
A
Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik dengan masa jabatan 2019
– 2024 yang dalam hal ini wakili oleh Ketua Komisoner, dalam
ah

lik
prosesnya sebenarnya telah di berikan penjelasan dan sosialisasi
berkenaan dengan adanya dinamikan perubahan aturan perundang
am

ub
– undangan yang mendasari berdirinya LMKN serta dalam akan
segera adanya penyesuaian yang akan dilakukan untuk
menjalankan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku
ep
k

hal ini dapat dibuktikan dengan keikutsertaan perwakilan dari LMKN


ah

dalam proses penyusunan Permenkumham No 9 Tahun 2022;


R

si
29. Bahwa kemudian, karena komisioner LMKN yang diangkat
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

ne
ng

Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 Tentang


Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional

do
gu

Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak


Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik sudah tidak sesuai dengan
In
peraturan perudang-undangan yang berlaku, Tergugat dalam hal ini
A

berdasarkan kewenangannya mencabut keputusan tersebut


bersamaan dengan diterbitkannya Objek Perkara a quo;
ah

lik

30. Bahwa sudah terang dan jelas berkenaan dengan prosedur


penerbitan Objek Perkara a quo telah dilaksakanan sesuai dengan
m

ub

prosedur sebagaimana diatur didalam peraturan perundang-


undangan yang berlaku;
ka

ep

Substansi:
ah

es

Halaman 89 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
31. Bahwa sebelum membahas lebih dalam tentang substansi objek

si
perkara a quo terlebih dahulu Tergugat jelaskan kembali terkait
dengan latar belakang aturan lahirnya objek perkara a quo;

ne
ng
32. Bahwa untuk mengoptimalkan fungsi pengelolaan Royalti Hak Cipta
atas pemanfaatan Ciptaan dan produk Hak Terkait di bidang lagu

do
gu dan /atau musik sesuai dengan ketentuan Pasal 87, pasal 89, dan
pasal 90 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
(untuk selanjutnya disebut UU Hak Cipta), diamanatkan untuk

In
A
menyusun suatu sistem pengelolaan Royalti Hak Cipta lagu
dan/atau musik yang dilakukan oleh lembaga manajemen kolektif
ah

lik
nasional;
33. Bahwa merujuk dasar juridis sebagaimana Tergugat tuangkan
am

ub
diatas, Pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
Dan/Atau Musik (untuk selanjutnya disebut “PP 56 Tahun 2021”)
ep
k

dengan tujuan untuk memberikan pelindungan dan kepastian


ah

hukum terhadap Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan Pemilik Hak


R

si
Terkait terhadap hak ekonomi atas lagu dan/atau musik;
34. Bahwa Sebagaimana ketentuan pasal 1 angka 11 PP 56 Tahun

ne
ng

2021 “Lembaga Manajemen Kolektif Nasional yang selanjutnya


disingkat LMKN adalah lembaga bantu pemerintah non APBN yang

do
gu

dibentuk oleh Menteri berdasarkan Undang-Undang mengenai Hak


Cipta yang memiliki kewenangan untuk menarik, menghimpun dan
In
mendistribusikan Royalti serta mengelola kepentingan hak ekonomi
A

Pencipta dan pemilik Hak Terkait dibidang lagu dan/atau music;


ah

35. Bahwa kemudian, berdasarkan PP 56 Tahun 2021, Tergugat


lik

diamanatkan untuk membentuk LMKN yang merepresentasikan


kepentingan Pencipta dan pemilik Hak Terkait yang mana untuk
m

ub

menindaklanjutinya perlu diterbitkan peraturan pelaksana


sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri;
ka

ep

36. Bahwa untuk menjalankan amanat tersebut, pada tanggal 8 April


2021 Tergugat menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
ah

es

Halaman 90 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang

si
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik

ne
ng
(untuk selanjutnya disebut “Permenkumham No. 20 Tahun 2021”);
37. Bahwa dengan diundangkannya Permenkumham No. 20 Tahun

do
gu 2021, Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Permohonan
Dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga

In
A
Manajemen Kolektif (untuk selanjutnya disebut “Permenkumham
No. 36 Tahun 2018”) khususnya ketentuan Pasal 10 sampai
ah

lik
dengan Pasal 15 dan Pasal 18 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;
am

ub
38. Bahwa ketentuan Pasal 10 sampai dengan Pasal 15 dan Pasal 18
Permenkumham No. 36 Tahun 2018 yang dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku, membahas berkenaan dengan LMKN baik secara
ep
k

umum maupun secara susunan komisioner serta penggunaaan


ah

dana operasional yang perlu disesuaikan dengan di terbitkannya


R

si
PP 56 Tahun 2021 yang kemudian menjadi tetap tidak berlaku
dengan diundangkannya Permenkumham Nomor 9 Tahun 2022, hal

ne
ng

ini sesuai dengan Lampiran II angka 228 dan angka 229 Undang-
Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

do
gu

Perundang-undangan sebagaimana telah diubah terakhir dengan


Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
In
A

Peraturan Perundang-Undangan;
Lampiran II angka 228
ah

lik

Pencabutan Peraturan Perundang-undangan yang menimbulkan


perubahan dalam Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait,
m

ub

tidak mengubah Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait


tersebut, kecuali ditentukan lain secara tegas;
ka

ep

Lampiran II angka 229


ah

es

Halaman 91 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Perundang-undangan atau ketentuan yang telah dicabut,

si
tetap tidak berlaku, meskipun Peraturan Perundang-undangan;
39. Bahwa dalam perkembangannya kemudian, terdapat masukan dari

ne
ng
masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK
sebagaimana tertuang dalam surat dari perwakilan LMK-LMK

do
gu tanggal 06 September 2021 yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal Kekayaan Intelektual berkenaan permohonan audiensi
dan usulan yang harus menjadi perhatian pemerintah sehubungan

In
A
dengan pengaturan kelembagaan LMKN yang belum
merepresentasikan dari LMK–LMK sebagaimana tujuan
ah

lik
penetapannya berdasarkan Pasal 89 UU Hak Cipta serta
pengaturan terkait dengan penggunaan dana operasional LMKN
am

ub
dan LMK yang berasal dari Royalti yang selama ini belum
memenuhi aspek keadilan bagi pencipta dan pemilik hak terkait;
40. Bahwa berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah bertindak cepat
ep
k

merespon audiensi dan usulan dari perwakilan LMK-LMK dengan


ah

merubah Permenkumham No. 20 Tahun 2021 sesuai dengan


R

si
kebutuhan perkembangan hukum di masyarakat khususnya
berkenaan dengan hal-hal kelembagaan LMKN serta pengaturan

ne
ng

terkait dengan penggunaan dana operasional LMKN dan LMK yang


berasal dari Royalti;

do
gu

41. Bahwa merujuk hal tersebut, pada tanggal 14 April 2022, Tergugat
kemudian menetapkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
In
Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang
A

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang


Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik (untuk
ah

lik

selanjutnya disebut “Permenkumham No. 9 Tahun 2022”);


42. Bahwa perlu ditegaskan disini, setiap pembahasan penyusunan
m

ub

peraturan perundang-undangan berkenaan dengan apa yang telah


diuraikan oleh Tergugat diatas, dihadiri oleh perwakilan komisioner
ka

ep

LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08
ah

es

Halaman 92 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2019 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen

si
Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik

ne
ng
dengan masa jabatan 2019 – 2024;
43. Bahwa kemudian berkenaan dengan diterbitkannya

do
gu Permenkumham No. 9 Tahun 2022, Komisioner LMKN yang
diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019

In
A
Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
ah

lik
Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik, perlu
dilakukan penyesuaian dan mengikuti adanya perkembangan
am

ub
hukum yang terjadi dengan pertimbangan:
a. Bahwa Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019
ep
k

masih menggunakan dasar hukum Permenkumham No. 36


ah

Tahun 2018 yang sebenarnya pengaturan terkait dengan LMKN


R

si
dan Pengelolaan Dana Operasional LMKN telah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku;

ne
ng

b. Bahwa dasar penetapan Komisioner yang diangkat


berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi

do
gu

Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun


2019 melalui panitia seleksi yang ditetapkan oleh Menteri dan
In
tidak merepresentasikan keterwakilan LMK-LMK yang resmi
A

dan terdaftar sebagaimana ketentuan perundang-undangan


yang berlaku;
ah

lik

c. Bahwa hal tersebut sudah tidak sesuai dan sejalan dengan


kententuan Permenkumham No. 9 Tahun 2022;
m

ub

d. Bahwa dalam aturan Permenkumham No. 9 Tahun 2022, LMKN


ka

harus merepresentasikan kepentingan Pencipta dan pemilik


ep

Hak Terkait yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK yang
resmi dan terdaftar;
ah

es

Halaman 93 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Bahwa atas dasar tersebut, sudah tepat sebenarnya Tergugat

si
mempertimbangkan bawah Keputusan Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-

ne
ng
01.KI.01.08 Tahun 2019 sudah tidak relevan karena tidak
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

do
gu f. Bahwa untuk itu, bersamaan dengan diterbitkannya objek
perkara a quo, Tergugat berdasarkan wewenangnya mencabut
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik

In
A
Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019;
44. Bahwa hal ini sejalan sebagaimana diamanatkan didalam Pasal 45
ah

lik
Permenkumham No. 9 Tahun 2022 yang menyebutkan:
Pasal 45
am

ub
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. izin operasional LMK bidang lagu dan/atau musik yang
ep
diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
k

dinyatakan tetap berlaku sampai dengan masa berlaku izin


ah

R
operasional berakhir;

si
b. susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak

ne
ng

Terkait yang diangkat sebelum Peraturan Menteri ini mulai


berlaku, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini
paling lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak Peraturan

do
gu

Menteri ini mulai diundangkan; dan;


c. laporan pertanggungjawaban dari LMKN Pencipta dan LMKN
In
A

pemilik Hak Terkait yang dibentuk sebelum Peraturan Menteri


ini mulai berlaku, wajib disampaikan kepada Menteri paling
ah

lik

lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggal pelantikan


komisioner LMKN yang baru;
m

ub

45. Bahwa jelas penerbitan Objek Perkara a quo dilaksanakan untuk


kepastian hukum dan dalam rangka menjalankan peraturan
ka

perundang-undangan yang berlaku sehingga adalah sudah tepat


ep
ah

es

Halaman 94 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikatakan bahwa susbtansi dari Objek Perkara a quo juga tidak

si
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
D. Dasar Alasan Gugatan Tidak Berlandaskan Hukum dan Sepatutnya

ne
ng
Tidak Dipertimbangkan;
46. Bahwa gugatan Penggugat sebagaimana tertuang dalam Romawi

do
gu IV terkait dengan latar belakang dan alasan gugatan (vide hal 11-28
gugatan) tidak berdasarkan hukum dan sepatutnya tidak
dipertimbangkan;

In
A
47. Bahwa didalam gugatan Penggugat sebagaimana tertuang dalam
Romawi IV terkait dengan latar belakang dan alasan gugatan (vide
ah

lik
hal 11-28 gugatan) terlihat Penggugat selalu menegaskan
berkenaan dengan masih berlakunya sebagian pasal didalam
am

ub
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Permohonan
ep
Dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga
k

Manajemen Kolektif (untuk selanjutnya disebut “Permenkumham


ah

No. 36 Tahun 2018”);


R

si
48. Bahwa dengan tegas Tergugat nyatakan pasal – pasal dalam

ne
Permenkumham No. 36 Tahun 2018 yang dicabut dan dianggap
ng

tidak berlaku berdasarkan Permenkumham No. 20 Taun 2021


merupakan pasal-pasal yang mengatur tentang LMKN secara

do
gu

keseluruhan;
49. Bahwa pasal-pasal tersebut dengan di Undangkannya PP 56 Tahun
In
A

2021 dan Permenkumham No. 9 Tahun 2022 menjadi tidak relevan


karena dalam aturan terbaru tersebut jelas mengatur terkait
ah

lik

Susunan Organisasi serta Tata Cara Pengangkatan, Penggantian,


Dan Pemberhentian Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional yang berbeda dengan aturan sebelumnya;
m

ub

50. Bahwa kemudian berdasarkan Permenkumham No. 9 Tahun 2022


ka

Pasal 45 yang didalamnya mengatur terkait dengan ketentuan


ep

peralihan yang menyebutkan:


ah

es

Halaman 95 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 45

si
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. izin operasional LMK bidang lagu dan/atau musik yang

ne
ng
diterbitkan sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan masa berlaku izin

do
gu operasional berakhir;
b. susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak

In
Terkait yang diangkat sebelum Peraturan Menteri ini mulai
A
berlaku, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini
paling lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak Peraturan
ah

lik
Menteri ini mulai diundangkan; dan;
c. laporan pertanggungjawaban dari LMKN Pencipta dan LMKN
am

ub
pemilik Hak Terkait yang dibentuk sebelum Peraturan Menteri
ini mulai berlaku, wajib disampaikan kepada Menteri paling
ep
lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggal pelantikan
k

komisioner LMKN yang baru;


ah

R
51. Bahwa dapat Tergugat tegaskan disini didalam Pasal 45 huruf b

si
Permenkumham No. 9 Tahun 2022 disebutkan “Pada saat

ne
ng

Peraturan Menteri ini mulai berlaku susunan keanggotaan LMKN


Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait yang diangkat sebelum
Peraturan Menteri ini mulai berlaku, wajib menyesuaikan dengan

do
gu

Peraturan Menteri ini paling lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung


sejak Peraturan Menteri ini mulai diundangkan”;
In
A

52. Bahwa untuk itu, adalah benar Tergugat karena kewenangannya


menyesuaikan susunan susunan keanggotaan Komisioner LMKN
ah

lik

yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak


Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun
m

ub

2019;
53. Bahwa kemudian berdasarkan Pasal 45 huruf c Permenkumham
ka

No.9 Tahun 2022 disebutkan “laporan pertanggungjawaban dari


ep

LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait yang dibentuk


ah

es

Halaman 96 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, wajib disampaikan

si
kepada Menteri paling lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak
tanggal pelantikan komisioner LMKN yang baru”, untuk itu

ne
ng
Komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-

do
gu 01.KI.01.08 Tahun 2019 in casu Penggugat sebenarnya memiliki
kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang
hingga saat ini belum dilaksanakan;

In
A
54. Bahwa kemudian untuk memperjelas, susunan keanggotaan LMKN
Pencipta dan LMKN yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri
ah

lik
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
01.KI.01.08 Tahun 2019 didasari aturan Pasal 12 Permenkumham
am

ub
No. 36 Tahun 2018 yang menyebutkan:
Pasal 12
ep
(1) Susunan keanggotaan komisioner LMKN Pencipta dan LMKN
k

Pemilik Hak Terkait terdiri atas:


ah

a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota; dan;


R

si
b. anggota;

ne
ng

(2) Setiap orang yang menduduki jabatan sebagai komisioner


hanya dapat menjabat sebagai komisioner pada salah satu
LMKN;

do
gu

(3) Ketua komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditetapkan oleh Menteri;
In
A

(4) Masa jabatan komisioner paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan melalui
ah

lik

panitia seleksi yang ditetapkan oleh Menteri;


55. Bahwa merujuk Pasal 45 huruf b Permenkumham No. 9 Tahun
m

ub

2022 susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik


Hak Terkait yang diangkat sebelum Permenkumham No. 9 Tahun
ka

ep

2022 perlu disesuaikan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 dan


Pasal 8 Permenkumham No. 9 Tahun 2022, yang menyebutkan:
ah

es

Halaman 97 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 7

si
(1) LMKN Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
huruf a berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:

ne
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;

ng
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta; dan;
c. 1 (satu) orang Pencipta;

do
gu (2) LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) huruf b berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari
unsur:
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;

In
A
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait; dan;
c. 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait;
ah

(3) Penentuan 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah

lik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ayat (2)
huruf a dilakukan berdasarkan penunjukan oleh Menteri;
(4) Penentuan 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta
am

ub
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan 3 (tiga)
orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan berdasarkan
ep
kesepakatan antara LMK yang dibuktikan dengan berita acara
k

rapat;
ah

(5) Penentuan 1 (satu) orang Pencipta sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf c dan 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait
R

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c menggunakan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (4);

ne
ng

(6) Setiap orang yang menduduki jabatan sebagai anggota


komisioner hanya dapat menjabat sebagai anggota komisioner
pada salah satu LMKN;
Pasal 8

do
gu

(1) LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 tergabung dalam 1 (satu) LMKN
In
induk;
A

(2) LMKN induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah


10 (sepuluh) orang komisioner yang terdiri atas:
ah

lik

a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota komisioner;


b. 2 (dua) orang wakil ketua merangkap anggota komisioner
yang mewakili LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak
Terkait; dan;
m

ub

c. 7 (tujuh) orang anggota komisioner;


(3) Ketua dan wakil ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ka

dipilih berdasarkan musyawarah mufakat untuk diusulkan


ep

kepada Menteri;
ah

es

Halaman 98 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(4) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
tidak mencapai mufakat, Menteri berwenang memilih ketua dan

si
wakil ketua LMKN induk;
(5) Komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ne
ng
diangkat untuk masa jabatan paling lama 3 (tiga) tahun;
(6) Komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan;

do
gu (7) Pengangkatan komisioner LMKN sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dan pengangkatan kembali komisioner LMKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh Menteri;
56. Bahwa Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

In
A
Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 masih
menggunakan dasar hukum Permenkumham No. 36 Tahun 2018
ah

lik
yang sebenarnya pengaturan terkait dengan LMKN dan
Pengelolaan Dana Operasional LMKN telah dicabut dan dinyatakan
am

ub
tidak berlaku;
57. Bahwa dasar penetapan Komisioner yang diangkat berdasarkan
ep
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
k

Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 melalui panitia


ah

seleksi yang ditetapkan oleh Menteri dan tidak merepresentasikan


R

si
keterwakilan LMK-LMK yang resmi dan terdaftar sebagaimana
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

ne
ng

58. Bahwa hal tersebut sudah tidak sesuai dan sejalan dengan
kententuan Permenkumham No. 9 Tahun 2022;

do
gu

59. Bahwa dalam aturan Permenkumham No. 9 Tahun 2022, LMKN


harus merepresentasikan kepentingan Pencipta dan pemilik Hak
In
A

Terkait yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK yang resmi dan
terdaftar;
ah

lik

60. Bahwa atas dasar tersebut, sudah tepat sebenarnya Tergugat


mempertimbangkan bahwa Keputusan Menteri Hukum Dan Hak
m

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun


ub

2019 sudah tidak relevan karena tidak sesuai dengan ketentuan


ka

perundang-undangan yang berlaku;


ep
ah

es

Halaman 99 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
61. Bahwa untuk itu, bersamaan dengan diterbitkannya Objek Perkara

si
a quo, Tergugat berdasarkan wewenangnya mencabut Keputusan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:

ne
ng
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019;
62. Bahwa terhadap komisioner LMKN yang diangkat berdasarkan

do
gu Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019, dalam prosesnya
sebenarnya telah diberikan penjelasan dan sosialisasi berkenaan

In
A
dengan adanya dinamika perubahan aturan perundang – undangan
yang mendasari berdirinya LMKN;
ah

lik
63. Bahwa hal ini dibuktikan dengan hadirnya perwakilan LMKN dalam
proses penyusunan permenkumham No. 9 Tahun 2022;
am

ub
64. Bahwa lebih lanjut didalam gugatan sebagaimana tertuang dalam
Romawi IV terkait dengan latar belakang dan alasan gugatan angka
ep
26 (vide hal 21 gugatan), Penggugat mengamini bahwa “berkenaan
k

dengan kewenangan mengangkat Komisioner LMKN dan


ah

mengubah susunan Komisioner LMKN secara hukum bukanlah


R

si
kewenangan kewenangan Komisioner LMKN 2019-2024, namun
sebagai Komisioner yang taat hukum Para Penggugat

ne
ng

melaksanakan kewajiban penyesuaian susunan keanggotaan


komisioner LMKN ini”;

do
gu

65. Bahwa sebagaimana telah Tergugat uraikan diatas, hal yang perlu
disesuaikan susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN
In
A

pemilik Hak Terkait yang diangkat sebelum Permenkumham No. 9


Tahun 2022 diantaranya adalah komisioner LMKN harus
ah

merepresentasikan kepentingan Pencipta dan pemilik Hak Terkait


lik

yang dalam hal ini diwakili oleh LMK-LMK yang resmi dan terdaftar;
66. Bahwa untuk itu sudahlah jelas dapat di dikatakan bahwa alasan
m

ub

Dasar Alasan Gugatan Tidak Berdasarkan Hukum dan Sepatutnya


ka

Tidak Dipertimbangkan;
ep

E. Tidak ada kepentingan Penggugat yang dirugikan;


ah

es

Halaman 100 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
67. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Keputusan

si
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 sudah tidak relevan karena tidak

ne
ng
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
68. Bahwa dalam prosesnya komisioner LMKN yang diangkat

do
gu berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019,
sebenarnya telah di berikan penjelasan berkenaan dengan adanya

In
A
dinamikan perubahan aturan perundang-undangan yang mendasari
berdirinya LMKN serta akan ada restrukturisasi yang akan
ah

lik
dilakukan untuk menjalankan amanat peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
am

ub
69. Bahwa pada saat acara sumpah dan pelantikan komisoner LMKN
periode 2022 – 2025, Penggugat juga telah diundang namun
berhalangan hadir yang hal ini diakui kebenarannya oleh
ep
k

Penggugat dalam gugatannya;


ah

70. Bahwa Tergugat keberatan dengan pernyataan Penggugat dalam


R

si
gugatan Bab V.A angka 4 dan angka 5 (vide. gugatan hal. 29 – 30),
yang pada intinya objek perkara a quo telah menimbulkan kerugian

ne
ng

faktual bagi para Penggugat berupa:


a. Rusaknya reputasi PARA PENGGUGAT karena pemberhentian

do
gu

sebelum waktunya ini sehingga menimbulkan dugaan


masyarakat bahwa PARA PENGGUGAT telah melakukan suatu
In
A

kesalahan. Bila tidak melakukan kesalahan mana mungkin


diberhentikan?;
ah

lik

b. Tidak lagi menerima penghasilan tetap setiap bulan;


c. PARA PENGGUGAT beserta anggota keluarganya tidak lagi
m

ub

menerima fasilitas asuransi kesehatan PARA PENGGUGAT


yang selama ini diterima sebagai Komisioner LMKN 2019-2024;
ka

ep
ah

es

Halaman 101 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adalah tidak benar dan tidak berdasarkan ketentuan peraturan

si
perundang-undangan yang berlaku, sehingga perlu Tergugat
tanggapi sebagai berikut:

ne
ng
1) Bahwa berkenaan dengan kerugiaan reputasi penggugat dirasa
tidak dapat diperhitungkan, karena Keputusan Menteri Hukum

do
gu Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-
01.KI.01.08 Tahun 2019 yang menjadi dasar Para Penggugat
diangkat menjadi komisoner LMKN sudah tidak relevan karena

In
A
tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku saat ini;
ah

lik
2) Bahwa perlu diluruskan berkenaan dengan penghasilan setiap
bulan dan fasilitas yang diterima oleh Penggugat selama
am

ub
menjadi Komisioner LMKN, adalah bukan merupakan bentuk
dari kerugian faktual karena diterbitkannya objek perkara a quo,
hal ini dapat dijelaskan bahwa sebenarnya didalam Surat
ep
k

Keputusan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia


ah

Republik Indonesia Nomor: M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019


R

si
Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional

ne
ng

Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik yang mana


menjadi dasar Penggugat diangkat sebagai komisoner tidak

do
gu

mengatur berkenaan dengan pendapatan dan fasilitas yang


akan didapatkan oleh komisoner LMKN;
In
3) Bahwa lebih lanjut didalam ketentuan Perundang-undangan
A

yang mengatur berkenaan dengan kelembagaan LMKN, juga


sebenarnya tidak ada yang mengatur terkait dengan
ah

lik

pendapatan dan fasilitas yang akan didapatkan oleh komisoner


LMKN;
m

ub

71. Bahwa untuk itu sudah terang dan jelas tuduhan terkait dengan
objek perkara a quo telah menimbulkan kerugian faktual bagi para
ka

ep

Penggugat adalah tidak benar dan patut untuk tidak


dipertimbangkan;
ah

es

Halaman 102 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
F. Objek Pekara Tidak Melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang

si
Baik;
72. Bahwa Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

ne
ng
Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022
tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif

do
gu Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional
Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (selanjutnya
disebut “Objek Perkara a quo”) tidak melanggar Asas-Asas Umum

In
A
Pemerintahan Yang Baik (AAUPB);
73. Bahwa dengan diterbitkannya Objek Perkara a quo, telah
ah

lik
memberikan adanya kepastian hukum terkait dengan kelembagaan
LMKN serta pengaturan terkait dengan penggunaan dana
am

ub
operasional LMKN dan LMK yang berasal dari Royalti berekenaan
dengan diundangkannya PP 56 Tahun 2021 yang memiliki tujuan
untuk memberikan pelindungan dan kepastian hukum terhadap
ep
k

Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan Pemilik Hak Terkait terhadap


ah

hak ekonomi atas lagu dan/atau musik;


R

si
74. Bahwa diterbitkannya Objek Perkara a quo memiliki kemanfaatan
untuk masyarakat dalam bidang industri musik secara lebih luas,

ne
ng

karena dilaksanakan berdasarkan aspirasi-aspirasi yang mereka


sampaikan sehingga secara tidak langsung menunjukan Tergugat

do
gu

telah mengedepankan kepentingan umum dan pelayanan terbaik


bagi masyarakat;
In
MENGADILI:
A

Dalam Eksepsi:
- Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
ah

lik

Dalam Pokok Perkara:


1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
m

ub

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet


ka

Onvankelijkverklaard);
ep
ah

es

Halaman 103 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menghukum Penggugat membayar biaya yang ditimbulkan dalam perkara

si
ini;
Atau apabila Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang

ne
ng
memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono);

do
gu Bahwa Para Penggugat mengajukan replik dalam persidangan secara
elektronik tanggal 24 Oktober 2022;

In
A
Bahwa Tergugat mengajukan duplik dalam persidangan secara
elektronik tanggal 31 Oktober 2022;
ah

lik
Bahwa Majelis Hakim telah menerima permohonan intervensi dari
DHARMA ORATMANGUN, DKK. dan pada persidangan secara elektronik
am

ub
tanggal 14 November 2022 Pemohon Intervensi diterima sebagai pihak dan
ditetapkan sebagai Para Tergugat II Intervensi;
ep
k

Bahwa Para Tergugat II Intervensi mengajukan jawaban dalam


persidangan secara elektronik pada tanggal 28 November 2022, yang
ah

R
mengemukakan pada pokoknya sebagai berikut:

si
BAHWA PARA TERGUGAT II INTERVENSI MENOLAK DALIL-DALIL YANG

ne
ng

DIAJUKAN OLEH PARA PENGGUGAT, sebagai berikut:


I. DALAM POKOK PERKARA:

do
gu

1. Bahwa segala apa yang terurai pada bagian Jawaban Dalam Pokok
Perkara mohon dianggap secara mutatis mutandis menjadi satu
kesatuan dan terbaca kembali dengan pada pokok perkara a quo;
In
A

2. Bahwa obyek sengketa a quo adalah Surat Keputusan Menteri Hukum


dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH –
ah

lik

02.KI.01.04.01 tahun 2022, tanggal 3 Juni 2022 tentang Penetapan


Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait
m

ub

di Bidang Lagu dan/atau Musik;


3. Bahwa Para Tergugat II Intervensi adalah selaku Komisioner yang
ka

ep

dilantik, dan diambil sumpahnya oleh Wakil Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Republik Indonesia Prof. Edward Omar Sharif Hiariej di Aula
ah

es

Halaman 104 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oemar Seno Adji, lantai 18, Gedung Eks Sentra Mulia pada Senin 20

si
Juni 2022;
4. Bahwa Para Tergugat II Intervensi dilantik menjadi Komisioner

ne
ng
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional berdasarkan “KEPUTUSAN
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

do
gu INDONESIA NOMOR M.HH – 02.KI.01.04.01 TAHUN 2022 TENTANG
PENETAPAN KOMISIONER LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
NASIONAL PENCIPTA DAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF

In
A
NASIONAL PEMILIK HAK TERKAIT DI BIDANG LAGU DAN/ATAU
MUSIK”;
ah

lik
5. Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik,
am

ub
telah ditetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 20 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak
ep
k

Cipta Lagu dan/atau Musik;


ah

6. Bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 20


R

si
Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu

ne
ng

dan/atau Musik perlu menyesuaikan dengan kebutuhan perkembangan


hukum di masyarakat, sehingga perlu diganti;

do
gu

7. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
In
A

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tentang Pengelolaan Royalti Hak


Cipta Lagu Dan/Atau Musik Pasal 3 menyatakan : “LMKN terdiri atas :
ah

a. LMKN Pencipta; dan b. LMKN pemilik Hak Terkait”;


lik

8. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
m

ub

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tentang Pengelolaan Royalti Hak


ka

Cipta Lagu Dan/Atau Musik Pasal 6 Ayat 1 menyatakan : “Untuk


ep

Pengelolaan Royalti dibentuk 2 (dua) LMKN yang masing-masing


merepresentasikan keterwakilan:
ah

es

Halaman 105 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Kepentingan Pencipta; dan;

si
b. Kepentingan Pemilik Hak Terkait.”;
9. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

ne
ng
Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tentang Pengelolaan Royalti Hak

do
gu Cipta Lagu Dan/Atau Musik Pasal 7 menyebutkan:
1) LMKN Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
huruf a berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:

In
A
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta; dan;
c. 1 (satu) orang Pencipta;
ah

lik
2) LMKN pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf b berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur:
a. 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah;
b. 3 (tiga) orang perwakilan LMK pemilik Hak Terkait; dan;
am

ub
c. 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait;
3) Penentuan 1 (satu) orang perwakilan pihak pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a
ep
dilakukan berdasarkan penunjukan oleh Menteri;
k

4) Penentuan 3 (tiga) orang perwakilan LMK Pencipta sebagaimana


ah

dimaksud pada ayat (1) huruf b dan 3 (tiga) orang perwakilan LMK
R
pemilik Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

si
dilakukan berdasarkan kesepakatan antara LMK yang dibuktikan
dengan berita acara rapat;

ne
ng

5) Penentuan 1 (satu) orang Pencipta sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf c dan 1 (satu) orang pemilik Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c menggunakan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (4);

do
gu

10. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
In
A

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tentang Pengelolaan Royalti Hak


Cipta Lagu Dan/Atau Musik Pasal 11 Ayat 2 menyebutkan:
ah

lik

“Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


calon komisioner LMKN yang berasal dari perwakilan LMK harus
m

memenuhi persyaratan:
ub

a. memiliki surat rekomendasi dari LMK Hak Cipta atau LMK pemilik
ka

Hak Terkait yang memiliki izin operasional; dan;


ep
ah

es

Halaman 106 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. tercatat sebagai anggota aktif, pendiri, pengawas, atau pengurus

si
dari LMK yang mengusulkan”;
11. Bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Hak Cipta

ne
ng
Nomor 28 Tahun 2014 (UUHC) menyatakan:
“Untuk pengelolaan Royalti Hak Cipta bidang lagu dan/atau musik

do
gu dibentuk 2 (dua) Lembaga Manajemen Kolektif nasional yang masing-
masing merepresentasikan keterwakilan sebagai berikut:

In
a. kepentingan Pencipta; dan;
A
b. kepentingan pemilik Hak Terkait”;
ah

lik
12. Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, Komisioner
LMKN sebelumnya (LMKN 2019-2024), tidak sesuai dengan maksud
yang terdapat di dalam UUHC dan Permenkumham Nomor 9 Tahun
am

ub
2022 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Komisioner LMKN
merupakan perwakilan dari LMK Pencipta dan LMK Pemilik Hak Terkait,
ep
dan juga kelazinan di dunia internasional. Sehingga kemudian
k

pemerintah mendapatkan surat kritisi dari Lembaga CMO Internasional


ah

R
(Collective Management Organization);

si
13. Bahwa akibat Komisioner LMKN (LMKN 2019-2024) dipilih oleh panel

ne
ng

dan bukan perwakilan dari LMK, maka tidak ada komunikasi dan
transparansi terkait laporan pendapatan dan pengeluaran. Padahal
LMK adalah pemegang kuasa dari Pemilik Hak atas Royalti;

do
gu

14. Bahwa kemudian Menteri Hukum dan HAM melakukan pengajian dan
hasilnya dilakukan koreksi dengan merevisi peraturan sebelumnya
In
A

sehingga terbitlah Permenkumham Nomor 9 Tahun 2022 tentang


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang
ah

lik

Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik;


15. Bahwa dengan diterbitkannya Permenkumham Nomor 9 Tahun 2022
m

ub

tersebut maka struktur LMKN harus disesuaikan dan Komisioner LMKN


2019-2024 sudah tidak sesuai lagi dengan Permenkumham Nomor 9
ka

Tahun 2022 tersebut karena bukan perwakilan dari LMK;


ep
ah

es

Halaman 107 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa guna melakukan penyesuaian tersebut maka Menteri harus

si
memberhentikan Komisioner LMKN yang sudah tidak sesuai lagi dan
mengangkat Komisioner LMKN yang merupakan perwakilan dari LMK

ne
ng
tanpa harus menunggu sampai selesai masa kerja komisioner LMKN.
Jika tidak dilaksanakan justru Menteri yang tidak melaksanakan

do
gu perintah UUHC. Dan juga Menteri memiliki kewenangan untuk
memberhentikan dan mengangkat Komisioner LMKN;
17. Bahwa Para Penggugat mendalilkan pada Bagian V.B “Obyek Sengketa

In
A
a quo melanggar Asas-asas umum pemerintahan yang baik:
1. Obyek Sengketa telah melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan
ah

lik
yang baik. (Algemeine beginselen van behoorlijk bestuur) setidak-
tidaknya melanggar asas-asas yang disebutkan di bawah ini:
am

ub
a. Asas Kepastian Hukum;
b. Asas Kemanfaatan;
c. Asas ketidakberpihakan;
ep
k

d. Asas Kecermatan;
ah

e. Asas tidak menyalahgunakan kewenangan;


R

si
f. Asas Pelayanan yang baik;
18. Bahwa setelah mencermati isi Surat Gugatan, bahwa dasar terbitnya

ne
ng

obyek sengketa a quo adalah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M. HH-02.KI.01.04.01

do
gu

tanggal 3 Juni 2022, dimana Komisioner LMKN in casu Para Penggugat


yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
In
Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH-01.Kl.01.08 Tahun 2019
A

Tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional


Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu Dan/Atau Musik dicabut jabatannya;
ah

lik

19. Bahwa setelah dicermati pula, Keputusan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-01Kl.01.08 Tahun
m

ub

2019 masih menggunakan dasar hukum Permenkumham No. 36 Tahun


2018;
ka

ep
ah

es

Halaman 108 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Bahwa sejak ditetapkannya Permenkumham No. 20 Tahun 2021,

si
aturan di dalam Permenkumham No.36 Tahun 2018 berkenaan dengan
LMKN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi;

ne
ng
21. Bahwa Para Penggugat dalam surat Gugatannya posita angka 26
mendalilkan: “Perlu kami sampaikan tentu kewenangan mengangkat

do
gu Komisioner LMKN dan mengubah-ubah Susunan Komisioner LMKN
secara hukum bukanlah kewenangan Komisioner LMKN 2019 – 2024
atau bukan PARA PENGGUGAT. Namun sebagai Komisioner yang taat

In
A
hukum PARA PENGGUGAT melaksanakan kewajiban penyesuaian
susunan keanggotaan Komisioner LMKN sampai saat ini.”;
ah

lik
22. Bahwa di dalam posita tersebut di atas, Para Penggugat sendiri
mengakui bahwa sebagai suatu lembaga yang secara periode
am

ub
kepengurusan akan berakhir baik sewaktu-waktu sebab kewenangan
pengangkatan ataupun mengubah-ubah Komisioner LMKN adalah
kewenangan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
ep
k

Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan alasan tersebut di atas, mohon kiranya


ah

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, berkenan untuk
R

si
memutuskan sebagai berikut:
I. DALAM POKOK PERKARA:

ne
ng

1. Menerima Jawaban Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya;


2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

do
gu

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard);
In
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
A

dalam perkara ini;


Bahwa Para Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi
ah

lik

surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan
pembandingnya, sebagai berikut:
m

ub

1. Bukti P-1 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ka

Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 TAHUN 2022,


ep

tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen


ah

es

Halaman 109 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif

si
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu dan/atau Musik,
tanggal 3 Juni 2022. (fotokopi dari fotokopi);

ne
ng
2. Bukti P-2 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.HH-01.KI.01.08 TAHUN 2019, tentang

do
gu Penetapan
Nasional
Komisioner
Pencipta dan
Lembaga
Lembaga
Manajemen
Manajemen
Kolektif
Kolektif
Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan/atau Musik,

In
A
tanggal 28 Januari 2019. (fotokopi dari fotokopi);
ah

3. Bukti P-3 : https://www.lmkn.id/distribusi, Publikasi Resmi LMKN kepada

lik
LMK tentang distribusi royalti sejumlah Rp.76.239.143.277,-.
(Hasil cetakan);
am

ub
4. Bukti P-4 : Siaran Pers Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
k

Indonesia tertanggal 20 Januari 2022, berjudul


ah

“Kemenkumham Bahas Perubahan Permenkumham tentang


R
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik”. (Hasil

si
Cetakan);

ne
ng

5. Bukti P-5 : Perubahan atas Siaran Pers Direktorat Jenderal Kekayaan


Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

do
gu

Republik Indonesia tertanggal 20 Januari 2022 (Liputan


Humas) berjudul “Kemenkumham Bahas Perubahan
Permenkumham tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta
In
A

Lagu dan/atau Musik” https://dgip.go.id/artikel/detail-


artikel/kemenkumham-bahas-perubahan-permenkumham-
ah

lik

tentang-pengelolaan-royalti-hak-cipta-lagu-dan-atau-musik?
kategori-liputan-humas. (Hasil cetakan);
m

ub

6. Bukti P-6 : Surat Terbuka AMPLI (Aliansi Musik Pencipta Lagu


Indonesia), tanggal 11 Juli 2022, https://ampli.id/2022/07/
ka

ep

11/surat-terbuka-ampli-kepada-menteri-hukum-dan-hak-
asasi-manusia-atas-permenkumham-no-9-tahun-2022/.
ah

es

Halaman 110 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Hasil cetakan);

si
7. Bukti P-7 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Ref.No.:
041/LMKN-internal/VI-2022, tanggal 8 Juni 2022, Perihal

ne
ng
Susunan Komisioner LMKN periode 2019-2024 Telah Sesuai
dengan Hukum yang Berlaku dan Informasi tentang

do
gu Inkonsistensi Kebijakan Menteri. (Fotokopi dari fotokopi);

8. Bukti P-8 : Tanda Terima Surat Lembaga Manajemen Kolektif Nasional

In
A
Ref.No.: 041/LMKN-internal/VI-2022, tanggal 8 Juni 2022,
diterima oleh TU Menteri Hukum dan HAM tanggal 9 Juni
ah

lik
2022. (Fotokopi dari fotokopi);

9. Bukti P-9 : Komunikasi melalui WhatsApplication, Chat Bapak Achmad


am

ub
Iqbal Taufik (Depertemen Hukum Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual), tanggal 13 Oktober 2022. (Tangkapan
layar);
ep
k

10. Bukti P-10 : Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ah

Indonesia Nomor: M.HH-KI.01.04-02, tanggal 11 Oktober


R

si
2022. Perihal Jawaban Atas Surat Susunan Komisioner
LMKN periode 2019-2024. (fotokopi dari fotokopi);

ne
ng

11. Bukti P-11 : Surat Rien Uthami Dewi, S.H., Marulam J Hutahuruk, S.H,

do
dan Rapin Mudiardjo Kawiradji kepada Menteri Hukum dan
gu

HAM RI tanggal 18 Juli 2022, Perihal Keberatan atas


Pemberhentian Komisioner LMKN periode 2019-2024.
In
A

(Fotokopi dari fotokopi);


12. Bukti P-12 : Tanda terima surat Rien Uthami Dewi, S.H., Marulam J
ah

lik

Hutahuruk, S.H, dan Rapin Mudiardjo Kawiradji, tanggal 18


Juli 2022, telah diterima TU Menteri Hukum dan HAM RI
m

ub

tanggal 18 Juli 2022. (Sesuai dengan asli tanda terima);


13. Bukti P-13 : Artikel pada website resmi Tergugat https://dgip.go.id/artikel/
ka

detil-artikel/32-calon-komisioner-lembaga-manajemen-
ep

komisioner-nasional-ikuti-tahap-wawancara?kategori= Berita
ah

es

Halaman 111 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
%20 Resmi%20Desain%20Industri. (Hasil cetakan);

si
14. Bukti P-14 : Video Publikasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Yasonna M. Laoly ketika melantik Para Penggugat, pada

ne
ng
tanggal 29 Januari 2019. (Dokumen elektronik);

15. Bukti P-15 : Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

do
gu Indonesia Nomor: M.HH-PP.01.03-15, tanggal 2 Maret 2022,
Perihal Permohonan Persetujuan Rancangan Peraturan

In
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
A
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021
tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
ah

lik
(fotokopi dari fotokopi);
16. Bukti P-16 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Rf.No.:
am

ub
041/LMKN-Internal/VI-2022, tanggal 16 Juni 2022, Perihal
Mempertanyakan Dasar Hukum dan Latar Belakang
ep
Pelantikan Komisioner LMKN periode 2022-2025. (fotokopi
k

dari fotokopi);
ah

R
17. Bukti P-17 : Artikel https://hot.detik.com/music/d-6368551/ini-alur-karya-

si
musik-hingga-distribusi-royalti LMKN melakukan Media

ne
ng

Briefingtanggal 25 Oktober 2022. (Hasil cetakan);


18. Bukti P-18 : Instagram Erens F. Mangalo, tanggal 3 November 2022.
(Hasil cetakan);

do
gu

19. Bukti P-19 : Berita Sondonews.com berjudul “Diduga Tidak Transparan


dan Menunda Pembagian Royalti, KCI dilaporkan
In
A

Anggotanya”, https://lifestyle.sindonews.com/read/877075/
157/diduga-tidak-transparan-dan-menunda-pembagian-
ah

lik

royalti-kci-dilaporkan-anggotanya-1662386944, tanggal 5
September 2022. (Hasil cetakan);
m

ub

20. Bukti P-20 : Artikel berjudul “Dianggap Tak Transparan dalam Memberi
Royalti, LMK KCI Diadukan ke Bareskrim Polri”, tanggal 9
ka

Oktober 2022. https://poskota.co.id.2022/10/09/dianggap-


ep

tak-transparan-dalam-memberi-royalti-lmk-kci-diadukan-ke-
ah

es

Halaman 112 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bareskrim-polri. (Hasil cetakan);

si
21. Bukti P-21 : Surat Pernyataan Tidak Aktif Di Kepengurusan Lembaga
Manajemen Kolektif Manapun atas nama Marulam J.

ne
ng
Hutahuruk, S.H., tanggal 15 November 2018. (fotokopi dari
fotokopi);

do
gu
22. Bukti P-22 : Surat Pernyataan atas nama Rien Uthami Dewi, tanggal 20
November 2018. (fotokopi dari fotokopi);

In
A
23. Bukti P-23 : Website resmi LMKN https://www.lmkn.id/tentang-kami/
(Hasil cetakan);
ah

lik
24. Bukti P-24 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Administrasi Pemerintahan. (Hasil cetakan);
am

ub
25. Bukti P-25 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
ep
Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi
k

Lembaga Manajemen Kolektif. (Hasil cetakan);


ah

R
26. Bukti P-26 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

si
Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Peraturan

ne
ng

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021


Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau
Musik. (Hasil cetakan);

do
gu

27. Bukti P-27 : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang


Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. (Hasil
In
A

cetakan);

28. Bukti P-28 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ah

lik

Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan


Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang
m

ub

Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. (Hasil


cetakan);
ka

ep

29. Bukti P-29 : Kebijakan Pemerintah di dalam UUHC telah Mengalihkan


Sebagian Pungutan Royalti dari Hak Privaat kepada
ah

es

Halaman 113 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenangan pemerintah, Karya Tulis oleh Marulam J.

si
Hutauruk, S.H. (Hasil cetakan);

30. Bukti P-30 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011

ne
ng
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
(Hasil cetakan);

do
gu
31. Bukti P-31 : Keterangan Tertulis (Affidavit) Ahli Hukum Administrasi
Negara Didik Sasono Setyadi pada Perkara Nomor

In
A
289/G/2022/PTUN.JKT. (Sesuai dengan asli);

32. Bukti P-32 : Artikel di official website liputan Kementerian Hukum dan
ah

lik
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
https://www.dgip.go.id/artikel/detil-artikel/wamenkumham-
am

lantik-komisioner--lmkn-periode-2022-2025?

ub
kategori=liputan-humas. (Hasil cetakan);

Bahwa Tergugat telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat-


ep
k

surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan
ah

pembandingnya, sebagai berikut:


R

si
1. Bukti T-1 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986

ne
ng

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. (Hasil cetakan);

2. Bukti T-2 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


Tentang Administrasi Pemerintahan. (Hasil cetakan);

do
gu

3. Bukti T-3 : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014


Tentang Hak Cipta. (Hasil cetakan);
In
A

4. Bukti T-4 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Yahun


2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau
ah

lik

Musik. (Hasil cetakan);

5. Bukti T-5 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
m

ub

Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Peraturan


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021
ka

ep

Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau


Musik. (Hasil cetakan);
ah

es

Halaman 114 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bukti T-6 : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

si
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang

ne
ng
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik. (Hasil
cetakan);

do
gu
7. Bukti T-7 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 TAHUN 2022,
tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen

In
A
Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu dan/atau Musik,
ah

lik
tanggal 3 Juni 2022. (sesuai dengan asli);

8. Bukti T-8 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
am

ub
Indonesia Nomor M.HH-01.KI.01.08 TAHUN 2019 Tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif
ep
Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
k

Nasioan Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik,


ah

tanggal 28 Januari 2019. (Fotokopi dari fotokopi);


R

si
9. Bukti T-9 : Nota Dinas Nomor: HKI.2-UM.01.01-128, tanggal 7 Mei

ne
ng

2021, Perihal Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan


Penelahaan tentang Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2021. (Fotokopi dari

do
gu

fotokopi);

10. Bukti T-10 : Laporan Tentang Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
In
A

Pembahasan Penelahaan tentang Peraturan Menteri Hukum


dan Hak Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2021 Pada Tanggal
ah

lik

18 s.d. 20 Mei 2021 Di Aston Sentul Lake Resort Hotel


Bogor, Jawa Barat. (sesuai dengan asli);
m

ub

11. Bukti T-11 : Surat Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak
ka

ep

Asasi Manusia RI Nomor: HKI.2.UM.01.01-329, tanggal 27


September 2021, Perihal Undangan Kegiatan Pembahasan
ah

es

Halaman 115 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Revisi Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No.20 Tahun

si
2021 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.56
Tahun 2021. (Hasil cetakan);

ne
ng
12. Bukti T-12 : Notula Rapat Pembahasan Revisi Peraturan Menteri Hukum
dan HAM RI No.20 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan

do
gu Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2021, tanggal 29
September 2021 sampai dengan 1 Oktober 2021. (sesuai
dengan asli);

In
A
13. Bukti T-13 : Berita Media berjudul “Usulan Forum 7 LMK Dapat Apresiasi
dari Dirjen Kekayaan Intelektual”, tanggal 1 Oktober 2021.
ah

lik
(https://m.mediaindonesia.comp/politik-dan-hukum/436761/
usulan-forum-t-lmkdapat-apresiasi-dari-dirjen-kekayaan-
am

ub
intelektual. (Hasil cetakan);
14. Bukti T-14 : Berita Media berjudul “Dirjen Kekayaan Intelektual Segera
ep
Respon Usulan Forum 7 LMK”, tanggal 2 Oktober 2022.
k

(https://m.hariannasionalnews.com/baca-2067-dirjen-
ah

kekayaan-intelektual-segera-respon-usulan-forum-7-lmk.
R

si
(Hasil cetakan);

ne
15. Bukti T-15 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Anugrah Royalti
ng

Dangdut Indonesia (LMK ARDI) Nomor: 018/ARDI-


SP/XI/2021, tanggal 15 November 2021, Perihal Penunjukan

do
gu

Perwakilan LMK ARDI untuk menjadi Komisioner LMKN Hak


Terkait. (Fotokopi dari fotokopi);
In
A

16. Bukti T-16 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Royalti Anugrah


Indonesia (LMK RAI) Nomor: 83/RAI/XI/2021, tanggal 15
ah

lik

November 2021, Perihal Penunjukan Perwakilan LMK RAI


untuk menjadi Komisioner LMKN Hak Cipta. (Fotokopi dari
fotokopi);
m

ub

17. Bukti T-17 : Surat Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Sentra Lisensi
ka

Musik Indonesia (LMK SELMI) Nomor: 013/Selmi-


ep

Ketua/XI/2021, tanggal 15 November 2021, Perihal Surat


ah

es

Halaman 116 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penunjukan Calon Komisioner LMKN. (Fotokopi dari

si
fotokopi);

18. Bukti T-18 : Surat Ketua Lembaga Manajemen Kolektif PAPPRI Nomor:

ne
ng
06/LMK-PAPPRI/XI/2021, tanggal 17 November 2021,
Perihal Pengusulan Perwakilan LMK PAPPRI di LMKN.

do
gu (Fotokopi dari fotokopi);

19. Bukti T-19 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Karya Cipta Indonesia

In
A
(LMK KCI) Nomor: BOD-2111037, tanggal 17 November
2021, Perihal Representasi KCI. (Fotokopi dari fotokopi);
ah

lik
20. Bukti T-20 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Wahana Musik
Indonesia (LMK WAMI) Nomor: WAMI/CORP/2011/11/0035,
am

tanggal 17 November 2021, Perihal Perwakilan WAMI

ub
sebagai Komisioner LMKN untuk Hak Cipta. (Fotokopi dari
fotokopi);
ep
k

21. Bukti T-21 : Surat Ketua Perkumpulan Star Musik Indonesia Nomor:
ah

SMI/001-LGL/SRT/XI/2021, tanggal 22 November 2021,


R

si
perihal pengusulan Nama Komisioner Lembaga Manajemen
Kolektif Nasional. (Fotokopi dari fotokopi);

ne
ng

22. Bukti T-22 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif Penyanyi Rekaman


Profesional Indonesia Timur (LMK PROINTIM) Nomor:

do
gu

007/SP-PROINTIM/XII/2021, tanggal 30 Desember 2021,


Perihal Usulan LMK PROINTIM menjadi Komisioner LMKN.
In
(Fotokopi dari fotokopi);
A

23. Bukti T-23 : Surat Lembaga Manajemen Kolektif PRISINDO Nomor:


ah

lik

16/PRISINDO/III/2022, tanggal 21 Maret 2022, Perihal


Pengajuan Calon Komisioner LMKN dari PRISINDO.
(Fotokopi dari fotokopi);
m

ub

24. Bukti T-24 : Berita Acara Rapat Usulan Hasil Kesepakatan Calon
ka

Komisoner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta


ep

dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Hak Terkait,


ah

es

Halaman 117 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usulan Nama Calon Pengawas LMKN/LMK, dan Calon

si
Pelaksana Harian LMKN. (sesuai dengan asli);

25. Bukti T-25 : Surat Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Nomor: HKI-

ne
ng
KI.01.04-15, tanggal 14 Juni 2022, Perihal Undangan
Menghadiri Pelantikan Komisioner Lembaga Manajemen

do
gu Kolektif Nasional dan Anggota Komisi Banding Paten. (Hasil
cetakan);

In
A
26. Bukti T-26 : Daftar Hadir Konsinyering Perubahan Peraturan Pemerintah
Hukum dan Ham RI Tentang LMKN Tanggal 18 Mei 2021.
ah

(sesuai dengan asli);

lik
27. Bukti T-27 : Foto Kegiatan Focus Group Discussion Pembahasan
am

Penelaahan Tentang Peraturan Menteri Hukum dan HAM

ub
Nomor 20 Tahun 2021, tanggal 18 Mei 2021-20 Mei 2021.
(Hasil cetakan);
ep
k

28. Bukti T-28 : Surat Bersama 7 (tujuh) LMK kepada Direktur Jenderal
ah

kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi


R

si
Manusia Republik Indonesia tanggal 6 September 2021,
Perihal Permohonan Audiensi. (Fotokopi dari fotokopi);

ne
ng

29. Bukti T-29 : Surat Bersama 7 (tujuh) LMK kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 10

do
gu

September 2021, Perihal Permohonan Audiensi. (Fotokopi


dari fotokopi);
In
A

30. Bukti T-30 : Daftar Hadir Penerima Seminar KIT Pembahasan Revisi
Peraturan menteri Hukum dan HAM RI Nomor 20 Tahun
ah

lik

2021 Tentang Pelaksanaan PP No.56 Tahun 2021, tanggal


29 September s.d. 1 Oktober 2021. (Fotokopi dari fotokopi);
m

ub

31. Bukti T-31 : Foto Kegiatan Pembahasan Revisi Peraturan menteri Hukum
dan HAM RI Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan PP
ka

No.56 Tahun 2021, tanggal 29 September 2021 - 1 Oktober


ep

2021. (Hasil cetakan);


ah

es

Halaman 118 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32. Bukti T-32 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

si
Indonesia Nomor: HKI.2.OT.03.01-09 Tahun 2015 Tentang
Pengesahan Statuta dan Kode Etik Lembaga Manajemen

ne
ng
Kolektif Nasional Pencipta dan Hak Terkait Bidang Musik.
(Hasil cetakan);

do
gu Bahwa Para Tergugat II Intervensi telah mengajukan alat bukti berupa
fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan

In
dengan pembandingnya, sebagai berikut:
A
1. Bukti T.II.Int-1 : Kartu Tanda Penduduk Kota Bekasi NIK:
ah

lik
3275052407640011, atas nama Andre Ronald Benito
Hehanussa. (sesuai dengan asli);
am

ub
2. Bukti T.II.Int-2 : Kartu Tanda Penduduk Jakarta Selatan NIK:
3275080410620016, atas nama Dr. Bernard
Nainggolan, S.H., M.Si. (sesuai dengan asli);
ep
k

3. Bukti T.II.Int-3 : Kartu Tanda Penduduk Kota Tangerang Selatan NIK:


ah

3674042404590005, atas nama Muhamad Taufik


R

si
Hidayat. (sesuai dengan asli);

ne
ng

4. Bukti T.II.Int-4 : Kartu Tanda Penduduk Jakarta Selatan NIK:


3175072310710004, atas Makki Omar Parikesit.
(sesuai dengan asli);

do
gu

5. Bukti T.II.Int-5 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01
In
A

TAHUN 2022, tentang Penetapan Komisioner Lembaga


Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga
ah

lik

Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait Di


Bidang Lagu dan/atau Musik, tanggal 3 Juni 2022.
m

ub

(Fotokopi dari fotokopi);

6. Bukti T.II.Int-6 : Kartu Tanda Penduduk Jakarta Selatan NIK:


ka

3174011009570003, atas nama Johnny William


ep

Maukar, S.H. (sesuai dengan asli);


ah

es

Halaman 119 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bukti T.II.Int-7 : Kartu Tanda Penduduk Kota Jakarta Timur NIK:

si
3174065805740008, atas nama Hartini Erpi Nurjanah.
(sesuai dengan asli);

ne
ng
8. Bukti T.II.Int-8 : Kartu Tanda Penduduk Kota Tangerang Selatan NIK:
3674032109770003, atas nama Marcellius Kirana

do
gu
9. Bukti T.II.Int-9
Hamonangan. (sesuai dengan asli);

: Kartu Tanda Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara

In
A
Barat NIK: 3174013004590002, atas nama Dharma
Oratmangun. (sesuai dengan asli);
ah

lik
10. Bukti T.II.Int-10 : Kartu Tanda Penduduk Kota Bekasi NIK:
3275093004700011, atas nama Waskito. (sesuai
am

dengan asli);

ub
11. Bukti T.II.Int-11 : Surat Plt. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
k

Indonesia Nomor: HKI-KI.01,08-33, tanggal 10


ah

November 2021, Perihal Undangan rapat. (Hasil


R

si
cetakan);

Bahwa Para Penggugat tidak mengajukan saksi tetapi mengajukan 1

ne
ng

(satu) orang Ahli yang bernama Dr. DIDIK SETIONO SETYADI, S.H., M.H.,
yang telah memberikan pendapat di bawah sumpah, sebagai berikut:

do
gu

- Bahwa inti dari Hukum Administrasi Negara atau Peradilan Tata Usaha
Negara adalah perlindungan hukum kepada warga negara atau masyarakat.
In
A

Bentuk perlindungan hukum kepada warga negara itu salah satu


implementasinya adalah ketika ada pihak warga negara yang mengalami
ah

lik

atau merasakan sesuatu yang menyebabkan kerugian atau ketidakadilan


maka warga negara berhak untuk mengajukan pertanyaan, keberatan
m

ub

ataupun bahkan gugatan. Disisi lain bahwa mekanisme untuk menanggapi


pertanyaan ataupun gugatan tentunya di dalam sistem Hukum Administrasi
ka

ep

itu disediakan, dan ketika kita berbicara tentang UU No.30 tahun 2014 maka
ada waktu tertentu yang ditentukan oleh UU demi kepastian hukum kepada
ah

es

Halaman 120 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
warga negara yang mengajukan keberatan dan di situ sudah menjadi

si
kewajiban dari Pejabat Administrasi untuk memberikan jawaban, dan apabila
tidak memberikan jawaban ada konsekuensi bahwa keberatan tersebut oleh

ne
ng
UU dianggap dikabulkan;

- Bahwa batasan yang ditentukan oleh UU itu makna dari kepastian hukum,

do
gu artinya kenapa ditentukan ada batasan, karena apabila tidak ada batasan itu
justru bertentangan dengan prinsip dari Hukum Administrasi. Tadi

In
A
disampaikan bahwa prinsip Hukum Adminsitrasi secara filosofis dan
historisnya merupakan “pembatasan kewenangan terhadap Pemerintahan
ah

lik
dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan”. Pembatasan
dalam hal ini adalah pembatasan dalam bentuk tata waktu, dimana ketika
am

ub
warga negara mengajukan keberatan lantas dijamin oleh hukum
kepastiannya adalah dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari, ini merupakan
kepastian sekaligus juga merupakan bentuk perlindungan hukum yang
ep
k

diberikan oleh Sistem Hukum Administrasi;


ah

- Bahwa halam hal keberatan sudah diajukan tetapi tidak ditanggapi oleh
R

si
Pejabat yang bersangkutan dan sudah lewat jangka waktu, maka menurut itu

ne
ng

dikabulkan. Proses selanjutnya dalam UU No. 30 Tahun 2014 keberatan


tersebut tinggal ditetapkan karena sesuai dengan kurun waktu tersebut tidak
ada penolakan, demikian yang dikatakan UU No. 30 Tahun 2014 sebagai

do
gu

suatu kepastian;

- Bahwa keputusan Pejabat Administrasi yang dimohonkan keberatan itu ada


In
A

beberapa hal yang bisa dilakukan, bisa dilakukan perubahan manakala


syarat-syarat tertentu seperti yang diatur oleh UU No.30 Tahun 2014, ada
ah

lik

yang dicabut, syarat-syaratnya juga ada di UU No.30 Tahun 2014, ada juga
yang dibatalkan dengan putusan Hakim atau dibatalkan oleh atasan. Terkait
m

ub

dengan putusa yang diajukan keberatan ini tinggal dilihat mekanismenya


ka

dalam UU No.30 Tahun 2014, dengan adanya keberatan ini apakah


ep

konsekuensinya dilakukan perubahan atau dilakukan apa tinggal dibaca


dalam syarat-syarat yang ditentukan di sana;
ah

es

Halaman 121 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa banding administratif kepada atasan Pejabat Administratif itu

si
manakala yang mengajukan keberatan mendapat jawaban berupa
penolakan, kalau ditolak kemudian tidak puas dia mengajukan upaya

ne
ng
banding administrasi kepada atasan;

- Bahwa kalau tidak dapat penolakan, secara UU itu dianggap dikabulkan.

do
gu Dengan demikian selanjutnya tinggal dilakukan penetapan, itu kalau bicara
konsisten terhadap bunyi yang diatur dalam UU No.30 Tahun 2014;

In
A
- Bahwa itu menggunakan penafsiran analogi, berdasarkan pengetahuan dan
pendalaman Ahli sebagai Ahli Hukum Administrasi, Ahli melihatnya bahwa
ah

lik
kalau ada keberatan maka upaya keberatan dilakukan kepada Pejabat yang
mengeluarkan keputusan, dan ada prosedur dalam 10 (sepuluh) hari harus
am

ub
ditanggapi, ditolak atau tidak, kalau ditolak bisa diajukan banding
administratif, dan kalau nanti tidak puas lagi bisa dibawa ke Peradilan Tata
ep
Usaha Negara;
k

- Bahwa Ahli hanya berbicara pada tataran teori dan normatif. Kembali kepada
ah

R
teori yang Ahli kemukakan, bahwa alasan dari diajukannya

si
keberatan/gugatan terhadap suatu tindak pemerinathan atau keputusan TUN

ne
ng

itu tentunya salah satunya adalah kerugian yang ditimbulkan. Dengan


demikian dengan kerugian yang ditimbulkan itu diajukanlah keberatan atau

do
gu

gugatan sampai dengan memiliki kekuatan hukum tetap terhadap keberatan


yang diajukan. Terkait dengan itu semua maka kita harus melihat objek dari
yang diajukan keberatan itu berupa keputusan yang sifatnya deklaratif,
In
A

konstitutif atau apa. kalau sebenarnya keputusan yang dibuat oleh Pejabat
itu sifatnya deklaratif mensahkan dari suatu proses yang sudah dibuat
ah

lik

sebelumnya, yang syarat finalnya harus dituangkan dalam keputusan yang


deklaratif, otomatis pembatalannya atau keberatannya itu terhadap dua-
m

ub

duanya, baik deklaratif maupun konstitutifnya. Terkait dengan yang diajukan


ka

Para Penggugat, ketika dibuat suatu surat keputusan oleh Pejabat yang
ep

memberikan wewenang untuk mengatur, konsekuensi kewenangan untuk


mengatur itu berhak untuk mendapatkan sesuatu. Apabila legal standing dari
ah

es

Halaman 122 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diberi kewenangan itu gugur dengan adanya suatu keputusan yang

si
baru, otomatis dia tidak memiliki hak-hak yang melekat bagaimana
seharusnya ketika diberi wewenang oleh suatu keputusan. Jadi untuk

ne
ng
mengembalikan supaya yang bersangkutan mendapatkan hak-hak kembali
mak legal standing sebagai orang yang diberi kewenangan itu harus

do
gu dipulihkan atau mendapatkan ganti kerugian atau rehabilitasi tertentu;

- Bahwa Putusan atau tindakan Pejabat Administrasi Negara di era UU No.30

In
A
Tahun 2014 begitu saklek dikatakan memenuhi setidaknya 2 (dua) unsur,
yaitu unsur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan sesuai Asas-
ah

lik
Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Itu melekat, jadi tidak bisa tindak
pemerintahan hanya sesuai salah satu, kumulatif dua-duanya harus
am

ub
dipenuhi. Terkait dengan adanya ketidakcocokan nama dan lain sebagainya
itu tentunya kalau kita bicara dalam AAUPB salah satunya asas kecermatan.
Kecermatan dalam membuat suatu keputusan itu penting, artinya kalau tidak
ep
k

cermat maka keputusan itu bisa dibatalkan, dalam UU No.30 tahun 2014
ah

dikatakan bahwa apaun yang terjadi suatu kesalahan penyebutan, apalagi


R

si
kalau keputusan itu memberikan kewenangan memberikan legal standing,
memberikan hak, itu betul-betul harus cermat, ditentukan siapa sebenarnya

ne
ng

yang berhak, karena itu konsekuensinya panjang, apalagi kalau


mendapatkan hak, mendapatkan kenikmatan, itu secara administrasi ada

do
gu

kaitannya dengan pajak, ada kaitannya dengan LHKPN, dan sebagainya.


Kalau ternyata tidak cermat orang yang disebut namanya tidak sesuai
In
A

dengan identitas resmi di KTP, di NPWP, itu bisa menimbulkan


ketidakpastian hukum, oleh karena itu mekanismenya kembali kepada UU
ah

lik

yang menentukan apabila ditemukan persoalan semacam itu apa yang


seharusnya dilakukan oleh Pejabat Administrasi, misalnya melakukan koreksi
m

ub

dan sebagainya. Tetapi secara prinsip bahwa asas kecermatan tentu tidak
boleh dilanggar di dalam pembuatan suatu keputusan Pejabat Administrasi;
ka

ep

- Bahwa apabila tentang pengangkatan dan pemberhentian itu memang dalam


praktek ada suatu keputusan yang sifatnya mengangkat seseoranr sekaligus
ah

es

Halaman 123 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberhentikan orang yang laian, namun semuanya tentu saja ada

si
prosedurnya dan ada alasan-alasannya, sama seperti dibuatnya suatu
peraturan perundang-undangan bahwa alasan yuridis, alasan faktual atau

ne
ng
filosofis, itu melekat di dalam pembuatan suatu putusan, sehingga harus
dipastikan betul-betul alasannya itu apa. setiap keputusan apalagi yang

do
gu mengurangi atau menghilangkan hak orang lain dan kemudian memberikan
hak kepada orang yang lainnya lagi, itu harus ada alasan yang jelas;

In
A
Apakah pemberhentian itu prosedurnya memang boleh diberhentikan
sewaktu-waktu atau prosedurnya harus ada alasan misalnya yang
ah

lik
bersangkutan melakukan perbuatan tercela, yang bersangkutan meninggal
dunia, atau yang bersangkutan memiliki halangan yang tidak memungkinkan
am

ub
untuk melaksanakan tugas-tugasnya, itu prosedurnya biasanya sudah diatur,
tinggal dilihat syarat pengangkatan atau syart pemberhentian itu apakah
meliputi itu semua. Namun yang Ahli tegaskan bahwa di dalam suatu
ep
k

keputusan itu ada yang sifatnya mengangkat saja, ada yang sifatnya
ah

memberhentikan saja, dan ada yang sifatnya mengangkat sekaligus


R

si
memberhentikan. Yang penting pengangkatan dan pemberhentian itu selain
disertai alasan-alasan yang jelas dan tepat, juga penuangan yang cermat;

ne
ng

- Bahwa freies ermessen dan diskresi ini ada ahli yang menyamakan dan ada
ahli yang membedakan;

do
gu

Bahwa freies ermessen atau diskresi ini yang paling diatur dalam UU No.30
Tahun 2014 adalah ini boleh dilakukan, manakala apabila tidak dilakukan
In
A

mengakibatkan suatu konsekuensi yang penting, artinya dalam UU


disebutkan menghindari stagnasi pemerintahan. Ketika kita bicara terhadap
ah

lik

apapun suatu keputusan yang dibuat oleh Pejabat Administrasi Negara, kita
lihat syarat objektifnya, apakah kalau tidak dikeluarkan itu terjadi situasi yang
m

ub

mengakibatkan stagnasi pemerintahan stagnasi pelayanan publik, stagnasi


ka

kesejahteraan umum dan sebagainya;


ep
ah

es

Halaman 124 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Syarat berikut yang harus dilihat adalah apakah UU-nya cukup mengatur,

si
apakah UU-nya jelas mengatur, apakah UU-nya memberikan pilihan-pilihan.
Apabila dalam syarat UU-nya memberikan pilihan-pilihan atau tidak cukup

ne
ng
mengatur, atau tidak jelas mengatur dan kalau tidak dilakukan itu
mengakibatkan stagnasi pemerintahan, maka Pejabat boleh diberikan

do
gu diskresi, boleh melakukan tindakan freies ermessen. Berikutnya ada satu
syarat lagi di UU No.30 Tahun 2014, yaitu karena memang UU-nya sama

In
sekali belum ada yang mengatur. Yang merupakan peristiwa yang baru sama
A
sekali, kalau Hakim tidak boleh menolak perkara, kalau pemerintah tidak
ah

boleh menolak layanan publik. Dengan dasar itulah maka Pejabat

lik
Pemerintah boleh melakukan freies ermessen ataupun melakukan diskresi;
am

ub
- Bahwa Ahli katakan kembali lagi kepada teori dasarnya, prinsip dasarnya
Hukum Administrasi adalah untuk membatasi kewenangan agar Pejabat
Adaministrasi tidak sewenang-wenang, oleh karena itu dalam Sistem
ep
k

Pemerintahan yang klasik Pemerintah itu semata-mata hanya menjalankan


ah

UU, yang tidak ditentukan dalam UU melalui suatu stelsel yang positif tidak
R

si
boleh dilakukan, itu pemerintahan jaman dulu. Dengan demikian
perkembangan pemerintahan itu tidak sesederhana itu, dengan konsep

ne
ng

welfare state akhirnya kewenangan pemerintahan itu lahirlah Teori Residu.


Semua urusan yang bukan urusannya legislatif dan bukan urusannya

do
gu

yudikatif itu menjadi urusannya eksekutif. Ketika sudah bicara begitu maka
sangat luas sebenarnya kewenangan dari eksekutif itu, ketika sangat luas
In
A

tentunya tidak semua peraturan perundang-undangan mampu mengatur,


oleh karen aitu ada peraturan perundang-undangan yang menentukan dalam
ah

lik

kondidi-kondisi begini pemerintah dapat melakukan. Dapat itu memberikan


pilihan, maka pemerintah bisa mengeluarkan diskresi menghadapi suatu
m

ub

kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya, tapi juga ada ketika dicari UU
itu, UU-nya mengatur tetapi tidak jelas/kurang jelas, atau mengatur tetapi
ka

tidak cukup, itu juga boleh melakukan diskresi. Ukurannya adalah yang
ep

penting tdiak ada unsur semen-mena, tidak ada unsur sewenang-wenang,


ah

es

Halaman 125 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena di luar penggunaan kekuasaan/kewenangan ini diatasnya masih ada

si
AAUPB, dan di atasnya lagi masih ada prinsip-prinsip hukum yang harus
ditaati, keadilan, kepastian, dan sebagainya;. Oleh karena itu maka prinsip

ne
ng
kehati-hatian dalam membuat keputusan itu penting bagi Pejabat
Administrasi dan memastikan bahwa keputusan yang dibuat itu tidak

do
gu merugikan kepentingan dari warga negara. Disinilah ukurannya
subjektifitas Pejabat Administrasi tetapi ukuran akibat dari suatu keputusan
bukan

In
apakah itu bisa merugikan kepentingan perorangan atau warcga atau badan
A
hukum;
ah

lik
- Bahwa Kita bicara konteks hukum itu ada kesesatan, pemaksaan, kelalaian
dan sebagainya. Kemudian apakah itu ada unsur kesengajaan, atau unsur
am

ub
ketidaksengajaan, pada dasarnya itu dapat dilakukan perubahan. Ketika
mengetahui bahwa ada suatu kesalahan yang melanggar asas kecermatan
seharusnya Pejabat Administrasi langsung melakukan koreksi, apalagi kalau
ep
k

ada keberatan terhadap itu, maka ada kesempatan untuk melakukan suatu
ah

koreksi, mumpung belum dikoreksi oleh pejabat atasannya ataupun belum


R

si
dikoreksi oleh Pengadilan. Kenapa itu penting? Terutama karena kaitannya
dengan urusan yang misalnya memberikan hak atau mencakup hak,

ne
ng

pengangkatan pegawai atau pemberhentian pegawai dan sebagainya. Dan


ini kalau identitasnya berbeda kalau kita pergi ke Bank saja jika menulis

do
gu

nama yang salah atau nama yang keliru, apabila mendapatkan transfer
maka itu ditolak proses transfernya oleh Bank. Jadi hal semacam ini perlu
In
A

diperhatikan karena ini bagian dari kecermatan, itu penting akibat hukumnya;

- Bahwa semua putusan/tindakan pemerintahan itu harus memenuhi syarat-


ah

lik

syarat, harus sesuai hukum atau rechmatigheid-nya jelas, prosedurnya jelas,


tujuannya jelas, doelmatigheid-nya jelas dan seterusnya. Itu selalu melekat
m

ub

yang namanya kewenangan kemudian substansi dan prosedur, tiga-tiganya


ini harus kita dipakai semua tidak boleh sesuai prosedur saja tapi subtansi
ka

ep

nya keliru, substansi nya benar tapi prosedurnya dilanggar. Lagi-lagi kita
bicara pemberhentian itu bicaranya ada tindakan sugestif yang di lakukan
ah

es

Halaman 126 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh pemberhentian karena melanggar hukum melakukan perbuatan yang

si
berat maka sebab-sebab lainnya ditentukan dalam prosedur misalnya, batas
waktu pensiun kalau batas waktunya ditentukan 58 atau 56 tidak usah pakai

ne
ng
apa-apa langsung saja sesuai prosedur itu bisa langsung diberhentikan usia
pensiun nya jika sudah dilewati. Tapi kalau tidak dalam batasan-batasan

do
gu prosedur jadi harus ada hal-hal yang sugestif terkait dengan yang
bersangkutan misalnya, meninggal dunia, cacat permanen ataupun hal

In
semacam itu;
A
- Bahwa prospektif hukum administrasi negara sudah mengatur, manakala
ah

lik
seseorang mendapatkan satu perlakuan dari pejabat administrasi yang tidak
sesuai dengan prosedur, substansi, kewenangan dan sebagainya, silahkan
am

ub
menempuh jalur yang ditentukan di dalam hukum administrasi, mengajukan
keberatan, mengajukan banding administratif ataupun mengajukan ke PTUN;
ep
- Bahwa kalau keputusan Menteri itu sifatnya deklaratif dari suatu keputusan
k

konstitutif yang sebelumnya ada prosesnya, misalnya ada pengangkatan


ah

Komisioner sebelumnya itu ada proses Panselnya dan Pansel ini yang sudah
R

si
melakukan proses seleksi dan sebagainya. Kalau tidak lolos kemudian

ne
ng

deklaratif nya tinggal dilakukan oleh pejabat yang bersangkutan maka


kewajiban-kewajiban untuk melakukan klarifikasi itu yang di berhentikan tidak
langsung otomatis melekat pada pejabat yang bersangkutan karena ada

do
gu

proses yang dilalui sebelum nya. Namun, ketika tidak ada keputusan oleh
pejabat ini deklaratif sekaligus konstitutif agar pejabat ini lagi-lagi saya
In
A

katakan bahwa keputusan yang sifatnya memberikan hak ataupun


mengurangi hak itu adalah putusan yang harus ada proses interaksi
ah

lik

komunikasi seseorang misalnya mau diangkat sebagai pegawai di


pemerintahan atau diangkat sebagai pejabat diposisi tertentu. Mungkin tiba-
m

ub

tiba besok terima SK itu kan kayanya tidak aja. Sama juga seseorang yang
akan diberhentikan kalau dia bukan diberhentikan karena pensiun tetapi
ka

ep

karena hal-hal tertentu ada surat peringatan satu,dua,tiga baru kemudian


diberhentikan itulah bagian dari asas-asas hukum pemerintahan yang baik
ah

es

Halaman 127 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akuntabilitas nya harus jelas bahwa ada tahapan-tahapan tertentu yang

si
ditempuh meskipun undang-undang nya tidak sangat mengatur tetapi bahwa
ini adalah bagian dari implementasi dari asas-asas umum dalam

ne
ng
pemerintahan. Karena itu tadi kita bisa mempersamakan tidak ada tiba-tiba
seseorang diangkat menjadi pejabat ini dan tidak ada proses gitu jadi tidak

do
gu mungkin kayanya;

- Bahwa intinya keputusan itu boleh saja tidak diberitahukan kepada orang

In
A
yang terkena manakala keputusan itu antara lain putusan yang sifatnya
sangat mendesak, keputusan yang sifatnya ada kaitannya dengan hukum
ah

lik
dan itu bisa, tetapi keputusan yang sifatnya sebagai keputusan yang normal,
keputusan-keputusan tata usaha negara yang secara umum dilakukan itu
am

ub
lagi-lagi didalam sistem hukum pemerintahan yang baru juga asas-asas
umum pemerintahan yang baik itu ada asas keterbukaan maka harusnya
dilakukan secara terbuka apa yang sebenarnya yang dijadikan alasan untuk
ep
k

mengangkat atau yang dijadikan alasan untuk memberhentikan.


ah

Keterbukaan ini kaitannya dengan akuntabilitas supaya masyarakat juga bisa


R

si
menilai siapa yang diangkat dan siapa yang diberhentikan, mengapa
diangkat dan mengapa diberhentikan, itu prinsip yang harus dikembangkan

ne
ng

di dalam asas pemerintahan ke depan yang lebih baik;

- Bahwa peraturan Menteri itu merupakan turunan pelaksanaan dari yang ada

do
gu

di atas, baik itu PP atau langsung dari Undang-Undang yang


mengamanahkan suatu peraturan dibuat oleh Menteri terkait dengan apakah
In
A

menyangkut aspirasi, sebenarnya pengertian aspirasi itu pengertian yang


bisa interpretatif tapi yang jelas secara hukum itu sebenarnya adalah alasan
ah

lik

sosiologis, alasan faktual, ketika peraturan ini dibuat itu selain dia
merupakan perintah dari peraturan yang diatasnya lebih tinggi alasan
m

ub

faktualnya itu seperti apa, misalnya peraturan Menteri tentang tarif tertentu,
Undang-Undang hanya mengatakan untuk mengeluarkan tarif tertentu dan
ka

ep

itu merupakan perintah dari undang-undang untuk mengeluarkan tarif tertent,


ah

es

Halaman 128 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tetapi besaran tarif tertentu itu berapa maka Menteri harus melakukan apa

si
yang di sebut dengan aspirasi;

- Bahwa apabila Undang-Undangnya, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

ne
ng
atau peraturannya memberikan pilihan boleh atau tidak, artinya bisa
mengambil keputusan atau tidak mengambil keputusan maka pilihan itu ada

do
gu pada pejabat TUN tersebut;

- Bahwa keputusan itu yang dibuat lagi-lagi berbicara pada posisi prosedurnya

In
A
benar, substansinya benar, terus kemudian juga peraturannya benar, dan
sekarang kita lihat apabila peraturan yang diatasnya sudah sangat jelas
ah

lik
mengatur, sudah lengkap mengatur, maka keputusan itu dibuat wajib
mengikuti peraturan itu, namun kalau peraturan diatasnya itu tidak jelas
am

ub
mengatur maka dia boleh menggunakan seleksi atau sebagainya;

- Bahwa ada dua proses aspirasi yang ditempuh menurut pendapat Ahli,
ep
pertama adalah jangan sampai pejabat administrasi atau badan administrasi
k

itu masih memiliki peraturan-peraturan yang saling bertentangan yang masih


ah

R
sama-sama berlaku, jadi itu tidak boleh, harus ada tindakan sebagai pejabat

si
atau badan administrasi untuk membuat peraturan-peraturan yang ada di

ne
ng

bawah kendalinya dia itu sinkron dan harus benar itu, yang pertama. Yang
kedua adalah akibat hukum dari suatu keputusan itu, pokoknya kalau itu

do
gu

berpotensi merugikan warga negara disitulah terbuka ruang untuk ada upaya
hukum administrasi, apapun keputusannya, siapapun pejabatnya, kalau ada
ruang atau ada akibat yang merugikan kepada warga negara. Apakah
In
A

upayanya berhasil atau tidak berhasil itu soal lain tapi hadirnya hukum
administrasi itu dalam kondisi seperti itu;
ah

lik

- Bahwa kalau ada peraturan-peraturan baru yang terbit bisa melakukan


pencabutan atau pembatalan seluruh isi dari peraturan sebelumnya, atau
m

ub

peraturan baru itu mencabut sebagian dari peraturan sebelumnya, ketika


ka

dalam kondisi seperti ini kita lihat secara komprehensif, secara komplit,
ep

apakah peraturan yang baru terbit itu mencabut seluruh dari peraturan yang
ah

es

Halaman 129 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebelumnya ataukah dia hanya sebagian dan itu perlu dijelaskan dari sisi

si
peraturannya dan kemudian juga lagi-lagi Ahli katakan bahwa Asas-Asas
Umum Pemerintahan Yang Baik menuntut kepada Pejabat Administrasi

ne
ng
untuk betul-betul secara cermat melihat apa saja ketentuan-ketentuan yang
sudah tidak diberlakukan dan ketentuan-ketentuan baru yang diberlakukan,

do
gu itu step yang pertama, step yang berikutnya dengan berlakunya peraturan
yang baru ini akibat hukum apa yang bisa terjadi bagi yang dahulu sudah

In
menikmati dari peraturan yang lama dan ini harus di pandang secara
A
komprehensif, kalau misalnya dahulu peraturannya mengatakan anda boleh
ah

parkir di halaman Pengadilan ini terus kemudian muncul peraturan baru yang

lik
mengatakan tidak boleh parkir di halaman ini, sementara dengan peraturan
yang baru ini nanti akibat hukumnya apa bagi orang yang mendapatkan itu
am

ub
dan inilah yang harus di pertimbangkan. Jadi dari sisi substansi dari
peraturan itu harus diperhatikan juga akibat hukum manakala peraturan ini
ep
k

diperlakukan yang dahulu memberikan kenikmatan sekarang menghilangkan


ah

kenikmatan atau sebaliknya yang dahulu tidak memberikan apa-apa


R

si
sekarang memberikan kenikmatan, itu juga yang harus diperhatikan dalam
suatu peraturan;

ne
ng

- Bahwa terkait dengan mekanisme itu adalah alasan, tujuan, dan kita bicara
doelmatigheid, dari doelmatigheid-nya kenapa mekanisme itu berubah,

do
gu

berarti ada suatu alasan dan alasannya itu apakah memang karena aturan
undang-undang supaya diubah mekanismenya atau karena alasan
In
A

sosiologis atau alasan faktual, mungkin demi efisiensi, demi kecepatan tidak
menempuh prosedur seperti mekanisme yang dahulunya ada, misalnya kita
ah

lik

berbicara Undang-Undang Cipta Kerja dan itu banyak mekanisme-


mekanisme yang diubah karena ada alasan sosiologis, ingin melakukan
m

ub

suatu proses sosiologis yang efisien, dan ini yang kita lihat dalam pembuatan
peraturan yang dibuat apakah unsur dari perubahan mekanisme ini ada
ka

unsur yang baik karena efisiensi itu juga merupakan asas-asas dari
ep

pemerintahan yang baik, asas akuntabilitas dan pertimbangan inilah yang


ah

es

Halaman 130 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus dilakukan secara cermat oleh Pejabat Administrasi dan masyarakat

si
juga menilai terhadap apa yang dibuat;

- Bahwa asas legalitas juga merupakan bagian dari asas-asas umum

ne
ng
pemerintahan yang baik, jadi didalam semua tindakan pemerintahan itu
hukumnya wajib untuk mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada.

do
gu Namun demikian bahwa rechmatigheid saja tidak cukup, didalam keputusan
ada rechmatigheid, ada prosedur, ada substansinya, ada tujuannya, semua

In
A
itu harus diperhatikan dalam Hukum Administrasi Negara, semua keputusan
pada dasarnya kalau tidak ada pihak yang merasa di rugikan maka
ah

lik
keputusan ini netral tidak ada masalah. Namun ketika ada keputusan atau
tindakan yang dilakukan ini mengakibatkan suatu kerugian yang diderita oleh
am

ub
warga masyarakat, sistem hukum memberikan peluang kepada masyarakat
yang merasa dirugikan itu bisa, bisa artinya tidak melakukan upaya, ketika
dia bisa melakukan upaya maka di tempuhlah upaya-upaya yang ada di
ep
k

Undang-Undang Administrasi Pemerintahan;


ah

- Bahwa apakah yang sebelumnya itu otomatis akan berlaku kembali tentu
R

si
saja kita lihat lebih jauh, artinya ketika ada unsur dikatakan pemberhentian,

ne
ng

pemberhentian ini ada alasan apa saja, tentu kita tidak mempersoalkan
bahwa Menteri memiliki kewenangan untuk memberhentikan, tetapi alasan
untuk memberhentikan ini apakah suatu alasan yang bisa dipermasalahkan

do
gu

legalitasnya, tidak masalah bahwa kewenangannya ada, tetapi alasannya


apakah ada yang harus mengikuti legalitas, alasan legalitas itu antara lain
In
A

misalnya, batasan umur secara legal, kemudian perbuatan tercela, itu juga
diatur oleh asas legalitas makanya kita harus melihatnya dari situ. Apakah
ah

lik

kemudian ketika dia diberhentikan dan boleh hidup lagi, balik lagi kita lihat
asas legalitasnya seperti apa dan alasan-alasannya seperti apa;
m

ub

- Bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, pilihan itu ada pada


ka

pencari keadilan, pencari keadilan bisa melakukan pilihan objek gugatan,


ep

apakah objek gugatannya itu melalui judicial review kepada Mahkamah


Agung atau menempuh Peradilan Tata Usaha Negara, kalau menempuh
ah

es

Halaman 131 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peradilan Tata Usaha Negara pasti ada dismissal proses, apakah itu masuk

si
kompetensi di dalam Peradilan Tata Usaha Negara, sebelum kita bicara
substansi, masuk kedalam proses persidangan tentu kompetensi untuk

ne
ng
mengadili perlu tidak ditanyakan lagi;

- Bahwa kalau terkait dengan rehabilitasi atau ganti rugi itu yang terpenting

do
gu menurut pendapat Ahli adalah siapa yang menyebabkan terjadinya kerugian,
Ahli belum bicara dari mana sumber kerugian tetapi prinsipnya terlebih

In
A
dahulu. Prinsipnya adalah siapa yang mengakibatkan kerugian atau apa
yang mengakibatkan kerugian yang harus dinyatakan sah atau tidak dan
ah

lik
kemudian setelah dinyatakan tidak sah itu harus direhabilitasi, harus diganti
rugi ke mana dan sebagainya, tentu saja itu ranah keputusan Hakim, dan
am

ub
nanti kalau misalnya Hakim memerintahkan harus bayar ganti rugi ya sah-
sah saja kalau itu keluar dari APBN atau dari mana karena itu perintah
pengadilan;
ep
k

- Bahwa kalau soal kewajiban dan sebagainya tentu ada penilaiannya, kalau
ah

didalam proses ada pembuktian seseorang menuntut haknya, kalau dia tidak
R

si
melakukan kewajiban-kewajiban dan tugas-tugasnya secara hukum tentu

ne
ng

saja itu tidak layak, tetapi itu masuk dalam suatu proses evaluasi dan
penilaian;

do
gu

- Bahwa kalau pemberhentian sukarela itu juga dianut dalam aspirasi artinya
orang atas kehendaknya sendiri, misalnya saya sebagai Menteri dan
mempunyai Dirjen, Kemudian saya katakan kepada Dirjen untuk tidak terus,
In
A

sepanjang itu sukarela yang tidak mengakibatkan suatu kerugian bisa saja
dilakukan jadi tidak harus karena kesalahan;
ah

lik

- Bahwa hukum itu sangat tegas kalau kita bicara di Undang-Undang Sistem
Administrasi Penduduk (Dukcapil) itu tegas sekali kalau orang itu harus
m

ub

sesuai dengan identitasnya. Namun hukum juga memberikan ruang


ka

biasanya terkait dengan Hukum Pidana juga Hukum Perdata kita menggugat
ep

seseorang itu sering kali juga kita menyebut alias-aliasnya supaya


ah

es

Halaman 132 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memastikan bahwa yang bersangkutan itu betul-betul itu. Kembali lagi kita

si
berbicara soal kecermatan seharusnya yang bagus dengan kepastian yang
jelas yang seseorang A jika dia dikenal dengan nama A sama yang lain maka

ne
ng
di sebutkan juga alias siapa;

- Bahwa kalau namanya aspirasi itu dibedakan antara siapa yang

do
gu menyampaikan dan apa yang disampaikan, memang harus ada kaitannya
dengan jabatan atau posisi yang memberikan masukan dan substansi yang

In
A
diberikan masukan, kita membahas sampah misalnya tapi yang dimintain
aspirasi itu orang yang tidak memiliki kompetensi masalah sampah,
ah

lik
meskipun aspirasi orangnya ratusan ini tidak memiliki nilai didalam substansi
yang sedang dibicarakan, oleh karena itu batasan aspirasi menurut Ahli yaitu
am

ub
dari sisi subjektif kompetensi dari bersangkutan yang menyampaikan dan
yang kedua dari sisi objektif dari substansi apa yang akan disampaikan;
ep
- Bahwa ditentukan oleh suatu aturan itu 5 tahun itu merupakan kewenangan
k

penuh oleh pejabat, jadi undang-undang mengatakan pejabat kalau


ah

membuat ini berlakunya 5 tahun atau undang-undangnya yang mengatakan


R

si
anda memiliki kewenanga, kewenangan pejabat ini yang menentukan 5

ne
ng

tahun itu. Ahli tidak tahu kasus ini, ketika ada diaturan dasarnya harus 5
tahun maka kurang dari 5 tahun dia potensi melanggar asas legalitas, namun
ketika undang-undang mengatakan bahwa anda boleh mengangkat dan

do
gu

jangka 5 tahun itu terserah pejabat maka pejabat itu boleh mengangkat
kurang dari 5 tahun, tapi lagi-lagi harus ada alasan kenapa kurang dari 5
In
A

tahun, ini harus dibedakan;

- Bahwa Ahli tidak menilai pada pokok perkara, apa yang Hakim sampaikan itu
ah

lik

benar adanya bahwa ketika seseorang mengajukan suatu keberatan dan


keberatan itu di anggap atau tidak di jawab menurut undang-undang di
m

ub

kabulkan. Kemudian kalau menurut undang-undang di kabulkan itu artinya


ka

bahwa pejabat yang bersangkutan harus menindaklanjuti dengan membuat


ep

suatu penetapan atas keberatan itu di lakukan dan sekarang apakah itu di
lakukan oleh pejabat yang bersangkutan, ketika itu tidak dilakukan oleh
ah

es

Halaman 133 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pejabat yang bersangkutan maka disinilah ruang demi kepastian hukum,

si
apakah ini kemudian dibiarkan karena penetapannya tidak keluar, tidak jelas,
atau si pencari hukum membawanya ke pengadilan untuk mendapatkan

ne
ng
kepastian. Dari situlah menurut Ahli pengadilan bisa memerintahkan kepada
pejabat untuk melakukan apa yang ditentukan oleh pasal 77 yaitu dengan

do
gu menetapkan yang seharusnya dijadikan keberatan oleh pencari keadilan;

Bahwa Tergugat mengajukan 1 (satu) orang saksi yang bernama

In
A
JUSAK IRWAN SUTIONO, yang telah memberikan keterangan dibawah
sumpah dan 1 (satu) orang Ahli yang bernama Prof. Dr. WICIPTO, S.H., M.H.,
ah

lik
yang telah memberikan pendapat di bawah sumpah, sebagai berikut:

SAKSI JUSAK IRWAN SUTIONO:


am

ub
- Bahwa pada saat adanya pertemuan LMK-LMK dengan Menkumham, saat
itu Saksi tidak hadir. Sebelumnya ada surat kaleng dan berdasarkan surat
ep
kaleng tersebut, 7 LMK membuat surat kepada Menkumham meminta untuk
k

audiensi membahas tentang surat kaleng tersebut;


ah

si
- Bahwa surat kaleng itu ada di Media Sosial intinya ada semacam
penyimpangan kewenangan dan masalah keuangan di LMKN;

ne
ng

Sesudah itu, pada meeting-meeting berikutnya antara seluruh perwakilan


LMK dengan Pak Menteri yang diwakili oleh Pak Dirjen dan Pak Direktur KI,

do
gu

akan tetapi LMKN tidak diikutsertakan, saya baru ikut dipanggil


membicarakan tentang pergantian Komisioner dari yang sebelumnya dipilih
In
A

melalui Pansel menjadi perwakilan dari LMK-LMK yang ada di bawahnya;

- Bahwa sesudah itu, jadilah Draft Peraturan Menteri yang baru dimana ketika
ah

lik

itu Pak Direktur KI meminta calon nama-nama yang harus disepakati dari
LMK-LMK itu, yang berjumlah 6 orang. Akhirnya LMK-LMK itu ditinggal oleh
m

ub

Pak Direktur untuk membuat kesepakatan sendiri, setelah sepakat kemudian


Pak Direktur dipanggil kembali untuk menyaksikan kesepakatan itu. Pada
ka

waktu itu terpilihlah 3 orang dari LMK Pencipta, 3 orang dari LMK Hak
ep

Terkait, 2 orang dari perwakilan LMK Penciptanya sendiri atau Hak


ah

es

Halaman 134 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terkaitnya, dan 2 orang lagi dari Pemerintah. Kesepakatan itu yang akhirnya

si
dibuat;

- Bahwa Pada tahun 2015, pada waktu pemilihan Komisioner LMKN pertama

ne
ng
melalui Pansel, ada calon sekitar 20 orang yang kemudian terpilihlah 10
Komisioner. Pada kelanjutannya, orang-orang yang terpilih ini tidak

do
gu mengetahui bagaimana mengelola LMK dan LMKN itu sendiri, karena LMK
tentang pengkoleksian dan perlisensian ini adalah sesuatu yang baru sejak

In
A
adanya Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2014;

Sejak itu memang terjadi tarik menarik antara LMK dan LMKN itu sendiri
ah

lik
berkaitan dengan penentuan tarif yang akhirnya disetujui oleh Menteri, yang
sangat merugikan hak yang diwakili oleh LMK-LMK ini. Itu berjalan selama 3
am

ub
tahun dan setelah itu terjadilah pemilihan Komisioner yang kedua, yang juga
melalui Pansel. Pada waktu pelaksanaan, karena kurangnya pengetahuan
dari LMKN ini, penagihan itu diserahkan kepada salah satu LMK, atau dua
ep
k

LMK, yang sudah berpengalaman. Memang tugas utama dari LMKN itu
ah

sebenarnya adalah membuat regulasi, akan tetapi pada perjalanannya


R

si
bukan membuat regulasi malah banyak ikut ke dalam operasional, sehingga
itulah yang banyak bertabrakan dengan LMK-LMK;

ne
ng

Mungkin saya adalah salah satu yang agak keras jika berbicara dalam suatu
forum audiensi berkaitan dengan LMKN, dimana sebetulnya LMKN itu

do
gu

banyak yang tidak paham, misalnya bagaimana membuat suatu kontrak


dengan pengguna. Karena saya pernah berada dalam suatu rapat di
In
A

Kemenkumham, dimana Pak Marulam berpendapat bahwa kontrak itu hanya


perlu satu halaman tentang kewajiban membayar. Saya bilang “tidak boleh”,
ah

lik

karena di dalam suatu kontrak perjanjian itu harus ada hak dan kewajiban;

Sehingga terjadilah salah satu pengguna yang besar itu, yaitu Indomaret,
m

ub

dimana kontrak yang sudah ditandatangani oleh Indomaret pun dicoret-coret,


sehingga akhirnya dilakukan negosiasi ulang kontraknya, karena pada waktu
ka

ep

itu dikuasakan dari LMKN kepada kami sebagai pendelegasian kewenangan


perlisensian. Selain itu juga ketidakmampuan LMKN dalam melaksanakan
ah

es

Halaman 135 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal-hal yang berhubungan dengan hukum. Banyak user yang tidak merespon

si
kami bahkan sampai somasi tiga kali, yang pada waktu itu jumlahnya di
LMKN ada seribu lebih. Dan itu sampai sekarang juga belum ada reaksinya

ne
ng
dari LMKN, apakah harus diajukan ke Pengadilan atau apa, karena user-
user yang besar dengan potensi yang besar belum sampai dapat ditagih;

do
gu Mungkin saya contohkan misalnya Cineplex Twenty One, dimana satu
tempat itu dalam setahun harus membayar tiga juta enam ratus, dan dia

In
A
memiliki seribu lebih outlet sehingga dalam setahun dia harus membayar tiga
koma enam milyar. Itu uangnya besar sekali tetapi sampai sekarang belum
ah

lik
dapat ditagih. Jadi kurang lebih ada berapa puluh milyar potensi yang ada
disana dan tidak dapat ditagih. Kemudian pernah dilakukan negosiasi
am

ub
dengan APRINDO dimana hampir saja LMKN membuat satu perjanjian
dengan mereka yang isinya sebetulnya di luar dari pada yang menjanjikan,
akhirnya batal karena kebetulan ketika itu saya yang mengintervensi, karena
ep
k

LMKN tidak menguasai situasinya;


ah

- Bahwa mengenai jangka waktu, LMKN yang pertama itu 3 tahun, sejak 2015
R

si
sampai 2018, kemudian LMKN yang kedua ditentukan 5 tahun, dari 2019

ne
ng

sampai 2024. Akan tetapi di tengah jalan berubah lagi, karena pada waktu
pertemuan dengan Pak Direktur sebagai wakil Menteri, ada permintaan
untuk diubah menjadi 3 tahun karena 5 tahun terlalu lama;

do
gu

- Bahwa sebetulnya untuk mengelola suatu LMK, atau LMKN, atau suatu
badan usaha, diperlukan suatu budget. Nah, LMKN yang pertama dan kedua
In
A

itu tidak pernah men-share budget mereka, bagaimana pengkoleksian,


bagaimana biayanya, dan lain sebagainya. Kebetulan kami SELMI sebagai
ah

lik

organisasi LMK yang berafiliasi internasional selalu ditanya, bagaimana


target 3 tahun ke depan. Nah ini sama sekali belum pernah bisa terjawab
m

ub

oleh LMKN, biayanya bagaimana, tidak bisa dijawab. Ada satu lagi problem
ka

yang sangat besar adalah pendistribusian royaltinya kepada anggota-


ep

anggotanya. Selalu diserahkan kepada LMK-LMK untuk bagi-bagi kue, jadi


bukan bagaimana LMK itu mendapatkan haknya tetapi lebih kepada
ah

es

Halaman 136 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berebutan kue. Jadi sampai sekarang pun belum sampai pada titik

si
bagaimana membuat peraturan distribusinya. Jadi LMKN ini sejarahnya dari
tahun 2015 sampai tahun 2022 tidak pernah ada peraturan distribusi yang

ne
ng
jelas;

- Bahwa laporan keuangan LMKN disampaikan kepada Menteri dan tidak

do
gu ditembuskan kepada LMK;

- Bahwa di Statuta LMKN ada pendelegasian kewenangan untuk perlisensian,

In
A
dimana LMKN hanya bisa mendelegasikan perlisensian dan penarikan royalti
kepada LMK yang sudah mempunyai ijin operasional. Dan Statuta ini juga
ah

lik
disahkan oleh Keputusan Menteri;

- Bahwa terkait dengan royalty, SELMI yang melakukan komunikasi dengan


am

ub
user, tetapi invoice dan semuanya atas nama LMKN dan sudah
dilaksanakan;
ep
k

- Bahwa di organisasi LMKN periode yang ketiga ada perwakilan dari SELMI
ah

yang bernama Yessy Kurniawan dan merupakan anggota LMKN yang kedua
R

si
juga bersama-sama dengan Para Penggugat;

- Bahwa pada periode yang kedua itu Yessy mencalonkan diri, dan terpilih

ne
ng

melalui Pansel, akan tetapi untuk periode yang ketiga ini Yessy adalah wakil
dari SELMI;

do
gu

- Bahwa seingat Saksi, ada yang menyebutkan bahwa LMKN itu berhak
mendapatkan sepuluh persen dari jumlah royalti yang diperoleh. Tetapi
In
A

seharusnya sepuluh persen ini harus dilaporkan penggunaannya kepada


yang punya hak. Yang punya hak itu adalah LMK-LMK atau anggota-anggota
ah

lik

di LMK ini. Jadi kami tidak tahu penggunaan keuangannya seperti apa;

- Bahwa ada beberapa kali meeting yang dilakukan sampai keluarnya


m

ub

kesepakatan dan seingat Saksi hadir tiga kali dalam meeting tersebut, Saksi
ka

dipanggil untuk menghadiri sebagai wakil dari LMK SELMI;


ep
ah

es

Halaman 137 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa untuk LMKN periode ketiga ini, waktu itu ada 11 LMK, kemudian dari

si
11 LMK tersebut sepakat untuk menunjuk 3 perwakilan dari LMK Pencipta 3
perwakilan dari LMK Hak Terkait;

ne
ng
- Bahwa pada masa LMKN periode kedua, Saksi berkomunikasi dengan baik,
karena SELMI itu mendapat pendelegasian kewenangan, sehingga pasti

do
gu berkomunikasi dengan baik. Akan tetapi untuk LMK lain yang tidak mendapat
pendelegasian kewenangan, sulit sekali untuk berkomunikasi;

In
A
- Bahwa yang paling pokok atau utama itu sebenarnya komplain tentang
tentang fungsi LMKN, LMKN seharusnya adalah regulator, tetapi malah ikut
ah

lik
dalam operasional;

- Bahwa LMK SELMI berdiri sejak tahun 2015 atau 2016 setelah adanya
am

ub
UUHC, kebetulan sesudah adanya UUHC Nomor 28 Tahun 2014, LMK Hak
Terkait memiliki hak untuk mengumpulkan royalty karena ditunjuk oleh LMKN
ep
sampai akhir 2021;
k
ah

- Bahwa dari royalti yang terkumpul, SELMI tidak melakukan distribusi, LMKN
R

si
yang melakukan itu, karena invoice semua atas nama LMKN, LMKN yang
membuat itu, sehingga uang masuk ke rekening LMKN;

ne
ng

- Bahwa Saksi mengetahui banyak sekali kekurangan dalam hal keuangan di


LMKN, karena berhubungan dengan kami sebagai LMK SELMI, yang

do
gu

mendapat pendelegasian kewenangan untuk menangani royalti dan lain-lain.


Karena kami konteksnya sangat kuat dengan keuangan orang-orang LMKN,
In
A

pertama tentang perpajakan, kedua tentang bagaimana sinkronisasi


pelaporan keuangan, dan karena disana juga banyak sekali pencatatan
ah

lik

keuangan yang missed. Akan tetapi concern saya adalah berapa pun royalti
yang didapat oleh LMKN, sebetulnya harus ada laporan keuangannya;
m

ub

- Bahwa pada periode pertama dan kedua LMKN yang menerima delegasi
untuk menarik royalti ke user hanya WAMI dan SELMI, pada saat itu ada 11
ka

ep

LMK dan sekarang ada 13 LMK, pada tahun 2019 kami berhasil
mengumpulkan sekitar 60 milyar;
ah

es

Halaman 138 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AHLI Prof. Dr. WICIPTO, S.H., M.H.:

si
- Bahwa Objek sengketa peradilan TUN adalah Keputusan TUN. Keputusan
TUN adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat TUN

ne
ng
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tindakan
hukum TUN, bersifat individual, kongkrit, final, dan berakibat hukum bagi

do
gu seorang individu atau badan hukum perdata;
- Bahwa secara umum, Keputusan TUN tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu
ada dasar hukumnya yaitu peraturan perundang-undangan yang ada di

In
A
atasya. Keputusan TUN tanpa ada dasar hukumnya menjadi Keputusan TUN
yang bermasalah;
ah

lik
- Bahwa Pada prinsipnya, Pengadilan TUN terbatas kompetensinya, yaitu
hanya Keputusan TUN saja. Sedangkan untuk peraturan perundang-
am

ub
undangan sudah ada lembaga yang berwenang untuk melakukan pengujian.
Kalau tingkatnya undang-undang, pengujiannya ke MK, kalau yang levelnya
ep
di bawah undang-undang, pengujiannya ke MA. Jadi peraturan perundang-
k

undangan tidak bisa digugat di Pengadilan TUN;


ah

- Bahwa pada prinsipnya SK itu akan mengikuti atau mendasarkan pada


R

si
peraturan yang terbaru. Jadi kalau ada katakan Peraturan Menteri yang

ne
terbaru, maka yang digunakan sebagai dasar hukum untuk mengeluarkan
ng

Keputusan TUN itu adalah Peraturan yang baru;


Jadi kalau ada perubahan pertama, kedua, atau ketiga, maka Peraturan

do
gu

Menteri yang pertama, kedua, dan ketiga, berlaku secara keseluruhan. Pada
prinsipnya kalau peraturan pertama tidak diubah oleh peraturan kedua atau
In
A

ketiga, itu tidak akan berubah dan tetap berlaku;


- Bahwa pemberhentian merupakan lanjutan atau efek dari pembubaran. Jadi
ah

lik

kalau organisasinya dibubarkan, maka efeknya, implikasinya, terhadap


pemberhentian. Jadi kalau dikatakan sama saya kira tidak, tetapi
m

ub

mempengaruhi, pemberhentian itu merupakan efek atau implikasi dari


pembubaran, kalau dibubarkan otomatis anggota-anggotanya diberhentikan;
ka

- Bahwa suatu KTUN itu bersifat kongkrit, individual, dan final dan
ep

menimbulkan akibat hukum, dikatakan akibat hukum itu biasanya mengarah


ah

es

Halaman 139 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada kerugian, tentu saja kerugian itu tidak bisa dirasakan oleh semua, kalau

si
katakan tadi ada 5, tentu saja ada yang merasa dirugikan ada yang tidak,
dan itu normal saja. Nah, jika dipertanyakan mengapa hanya 1 saja yang

ne
ng
menggugat sementara yang 4 katakan tidak menggugat, tentu itu ada
kriterianya masing-masing. Jadi bisa saja satu Keputusan TUN itu merugikan

do
gu seseorang dan bagi yang lain tidak merugikan. Sangat mungkin;
- Bahwa pada prinsipnya, dalam Hukum Administrasi Negara, Keputusan TUN
itu sifatnya sepihak. Tidak ada suatu Keputusan itu dirundingkan atau

In
A
dimusyawarahkan. Jadi kalau Keputusan yang ada pada Pejabat itu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang sebetulnya tidak
ah

lik
perlu memberitahukan kepada yang bersangkutan, nanti kamu akan begini
begini dan seterusnya, karena sifatnya sepihak. Adapun dalam hukum
am

ub
perdata itu sifatnya dua pihak. Maka sepanjang yang diputuskan oleh
Pejabat TUN itu merupakan kewenangannya, maka Keputusan itu dianggap
benar atau sah, sampai adanya Putusan Pengadilan atau Keputusan yang
ep
k

menyatakan sebaliknya, itulah yang dikenal dengan praesumptio iustae


ah

causa;
R

si
- Bahwa kalau yang dijadikan dasar atau landasan itu suatu peraturan baru,
dan normanya itu baru yang berlaku untuk semua, sehingga semuanya bisa

ne
ng

diberhentikan, tetapi juga mungkin ada yang bisa diangkat kembali, asalkan
persyaratannya dipenuhi. Kalau soal tadi ada kerugian, saya kira kerugian itu

do
gu

pasti ada, hanya masalahnya kerugian itu tidak selalu dikaitkan dengan
Keputusan TUN itu. Kalau misalnya yang dikaitkan itu kerugian secara
keperdataan, mestinya tidak tepat kalau ini diajukan ke Pengadilan TUN.
In
A

Karena yang diajukan ke Pengadilan TUN adalah Keputusan TUN itu yang
mengakibatkan timbulnya kerugian;
ah

lik

- Bahwa dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, pengalaman


saya, pelibatan publik itu menjadi sesuatu yang tidak mudah, karena itu nanti
m

ub

pasti akan terjadi ketidaksepakatan untuk itu. Maka sebetulnya keterlibatan


berbagai pihak itu untuk menghindari terjadinya konflik atau perselisihan di
ka

ep

kemudian hari. Sehingga ke depan, apalagi sudah ada Putusan MK yang


menyatakan harus adanya meaningfull participation, maka mau tidak mau
ah

es

Halaman 140 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam pembentukan peraturan termasuk juga Peraturan Menteri, meaningfull

si
participation itu harus dilakukan, tetapi bahwa pengertian meaningfull itu
seperti apa juga kita tidak bisa memastikan. Nah, ketidaksepahaman itulah

ne
ng
yang pada akhirnya sering menjadi pintu untuk melakukan pengujian;
- Bahwa Pasal yang diatur dalam UU Administrasi Pemerintahan, itu memang

do
gu mengubah prinsip yang diatur dalam UU Peradilan TUN, yang dulu disebut
sebagai fiktif negatif sekarang menjadi fiktif positif. Artinya kalau dulu di UU
Peradilan TUN, tidak ditanggapi berarti ditolak, tetapi dalam UU Administrasi

In
A
Pemerintahan, tidak ditanggapi dianggap dikabulkan. Tetapi tentu saja harus
dilihat situasinya, kalau memang betul-betul Keputusan TUN itu jadi
ah

lik
kewenangan dari Pejabat TUN yang bersangkutan, apalagi memang sudah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang baru tadi, katakan,
am

ub
maka menjadi tidak tepat jika itu diterapkan dengan bunyi Pasal tersebut.
Jadi menurut Ahli, tidak sepenuhnya Pasal tersebut bisa diterapkan, karena
tadi, kewenangan seorang Pejabat TUN itu sudah menjadi dasarnya;
ep
k

- Bahwa kalau memang pemberhentian itu sebelum waktu yang ditentukan


ah

oleh peraturan dasarnya, tentu itu akan ada masalah, tetapi kalau soal gaji,
R

si
tunjangan, dan lain sebagainya, itu bukan ranah saya untuk berbicara;
- Bahwa apabila dikaitkan dengan kepastian hukum dan AUPB, terkait dengan

ne
ng

Keputusan TUN yang memberhentikan sebelum masa waktunya, sekali lagi,


ini mungkin bukan masalah kesalahan. Tetapi landasannya ada persyaratan

do
gu

atau ketentuan baru dalam peraturan dasarnya. Jadi kalau dikatakan


kesalahan, mungkin tidak ada. Tetapi bahwa keanggotaan yang sekarang
In
didasarkan pada Keputusan Menteri yang sekarang juga, itu semata-mata
A

adalah untuk menindaklanjuti, melaksanakan, dan menyesuaikan dari


peraturan dasarnya;
ah

lik

- Bahwa jika ada regulasinya yang mengatakan ada prosedur yang harus
ditempuh terlebih dahulu, misalnya salah satunya harus dipanggil, diperiksa,
m

ub

diklarifikasi, kalau peraturan dasarnya memang menyebutkan ada klarifikasi,


tentu itu ada sesuatu yang secara prosedur tidak dilakukan;
ka

ep

- Bahwa pada prinsipnya pengeluaran Keputusan itu selain dilandaskan pada


hukum tertulis, juga pada hukum tidak tertulis, yaitu AUPB;
ah

es

Halaman 141 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa di Pasal 52 UU Administrasi Pemerintahan, tentang syarat sahnya

si
Kkputusan, jika ketiga-tiganya tidak dipenuhi, bisa menjadi batal atau tidak
sah;

ne
ng
- Bahwa berdasarkan pengalaman, selama ini KTUN selalu ada dasar
menimbangnya, yang menyangkut dasar yuridis, sosiologis, dan filosofisnya;

do
gu
- Bahwa apabila di dalam sebuah KTUN, ternyata nama orang di dalam KTUN
tadi tidak sesuai dengan identitasnya maka akan menimbulkan masalah,
batasannya SK yang salah nama itu dilakukan revisi atau perbaikan, dengan

In
A
menyebutkan nama yang sesuai. Ada klausul perbaikan;
- Bahwa kerugian itu bisa materiil atau immateriil. Kalau kaitannya dengan
ah

lik
materiil, pasti hitung-hitungannya materiil. Tetapi kalau yang immateriil, kalau
memang betul-betul itu dirugikan, unsur kerugiannya dipenuhi, UU Peradilan
am

ub
TUN juga memberikan kesempatan untuk dilakukan perbaikan;
- Bahwa pada masa awal berlakunya UU Peradilan TUN, ganti ruginya
ep
dibatasi, tidak faktual. Kalau tidak salah paling banyak 5 juta atau berapa,
k

tetapi dengan perkembangan sekarang, ganti rugi itu faktual, artinya sesuai
ah

dengan faktanya. Setelah diberhentikan misalnya, fakta apa yang terjadi.


R

si
Tetapi tentu saja ini tidak semata-mata dihitung ruginya tanpa dikaitkan

ne
dengan apakah pemberhentian itu sah atau tidak. Kalau pemberhentiannya
ng

sah sesuai dengan kewenangannya, meskipun ada kerugian belum tentu


berakibat pada Keputusan yang dikeluarkan. Kalau tidak terima juga dengan

do
gu

kerugian faktualnya, tadi saya katakan, itu bisa digugat di Peradilan Umum
dengan PMH. Sekali lagi, kerugian faktual itu faktanya;
In
A

- Bahwa freies ermessen itu adalah tindakan bebas yang diberikan kepada
Pejabat TUN sepanjang dalam kewenangan atau kekuasaan yang bebas.
ah

lik

Kalau terbatas/terikat sebetulnya Pejabat TUN sudah tidak lagi punya


kewenangan untuk melakukan diskresi. Nah, tentu saja meskipun freies
ermessen atau diskresi itu didasarkan pada kewenangan bebas atau
m

ub

kekuasaan bebas, tetapi juga tidak sebebas-bebasnya. Diskresi itu kan


ka

sebetulnya manakala peraturan perundang-undangan tidak mengatur, atau


ep

mengatur tetapi tidak jelas, baru disitu ada kewenangan diskresi.


Kewenangan diskresi itu ukurannya menjadi di luar peraturan perundang-
ah

es

Halaman 142 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undangan, hukum tidak tertulis yang lebih besar peranannya, adilkah,

si
patutkah, yang mana itu menurut saya ukurannya menjadi tidak pasti, tidak
seperti di peraturan perundang-undangan. Batasannya ada, sepanjang tidak

ne
ng
bertentangan terutama dengan hukum tidak tertulis, yaitu AUPB;
- Bahwa dalam hal ada lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah, berjalan baik

do
gu dan normal, kemudian dalam prosesnya sebelum masa berakhir, dilakukan
pemberhentian tanpa adanya alasan yang jelas, Saya kira itu tidak bisa
dikatakan diskresi, karena peraturan perundang-undangannya ada,

In
A
landasannya ad, kecuali kalau sama sekali tidak ada landasannya;
bahwa Para Tergugat II Intervensi mengajukan 1 (satu) orang saksi
ah

lik
yang bernama YESSY KURNIAWAN, S.T., yang telah memberikan keterangan
dibawah sumpah dan 1 (satu) orang Ahli yang bernama CANDRA NAZARUDIN
am

ub
DARUSMAN, yang telah memberikan pendapat di bawah sumpah, sebagai
berikut:
ep
k

SAKSI YESSY KURNIAWAN, S.T.:


ah

- Bahwa Saksi pernah menjabat sebagai Komisioner LMKN jilid kedua dan
R

si
saat ini sedang menjabat sebagai Komisioner LMKN jilid ketiga. Pada saat
periode kedua, komunikasi LMKN dengan LMK itu memang sangat kurang,

ne
ng

karena kalau dibandingkan dengan periode pertama, LMKN itu setiap hari
selasa menyediakan forum diskusi dengan LMK-LMK. Tetapi memang dalam

do
gu

diskusi tersebut sering terjadi perbedaan pandangan, sehingga pada periode


kedua kami tidak mengadakan forum itu lagi dan menggantikannya dengan
In
A

bersurat kalau ingin bertemu;

- Bahwa ada komunikasi antara LMKN dengan LMK pada saat periode kedua,
ah

lik

akan tetapi tidak sering, mungkin intervalnya setahun itu satu kali atau dua
kali;
m

ub

- Bahwa Saksi juga pernah terlibat dalam LMKN jilid pertama sebagai Kepala
ka

KP3R, artinya KP3R itu membantu LMKN melakukan pengkoleksian


ep

royaltinya, saya adalah bagian di luar LMKN;


ah

es

Halaman 143 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa perbedaan bentuk komunikasi pada periode pertama dan kedua

si
adalah pada periode pertama, kita setiap hari selasa ketemu dengan LMK,
bisa menceritakan apapun permasalahannya. Kalau yang periode kedua,

ne
ng
harus pake surat memberitahukan kepada LMKN apa saja yang ingin
dibahas;

do
gu
- Bahwa LMKN itu belum punya sistem pengkoleksian sendiri, jadi LMKN itu
bekerjasama dengan LMK-LMK dalam pengkoleksian royalti. Sistem yang

In
A
digunakan itu namanya adalah KP3R;

- Bahwa LMK itu yang melakukan pengkoleksian, kemudian LMKN yang


ah

lik
mengadministrasikan satu pintunya. Kemudian performa, invoice, dan
rekening diatur oleh LMKN, karena itu menyangkut hak seluruh para pemilik
am

ub
hak di 11 LMK;

- Bahwa pendistribusian dilakukan oleh LMKN setelah LMK-LMK itu


ep
bersepakat terkait porsinya masing-masing, artinya Para LMK itu melakukan
k

rapat dan berdiskusi di luar LMKN, kemudian mereka bersurat kepada LMKN
ah

R
bahwa berdasarkan kesepakatan, maka hak yang harus dibayarkan adalah

si
segini segini. Jadi di luar LMKN;

ne
ng

- Bahwa LMKN itu adalah keputusan secara nasional, agar ada kepastian bagi
penggunaan komersial itu tidak ditagih oleh masing-masing LMK. Jadi satu

do
gu

pintu yang mengelola royalty;

- Bahwa ada 2 (dua) jenis royalti yang harus dikumpulkan, ada yang offline,
In
A

seperti kafe, karaoke, hotel, restoran. Kemudian ada yang digital seperti
youtube, spotify, dan lain-lain;
ah

lik

- Bahwa LMKN jilid pertama baru mengumpulkan yang offline. Kemudian


untuk yang online atau digital itu dikumpulkan oleh LMK WAMI dan LMKN
m

ub

mendapat support biaya operasional;


ka

ep
ah

es

Halaman 144 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa penerimaan itu mulai jilid pertama sudah ada, di akhir masa periode

si
pertama. Dan mulai besar income-nya pada jilid kedua, kemudian itu
dilaporkan kepada LMK;

ne
ng
- Bahwa kalau berdasarkan yang kita pelajari dan kita ikuti trending di
internasional, harus diekspos melalui website;

do
gu
- Bahwa LMKN seingat Saksi hanya melapornya kepada Menteri melalui Pak
Dirjen, itu pada periode kedua;

In
A
- Bahwa terkait Permen Nomor 9 Tahun 2022, secara internal proses
penerbitannya tahu, ketika ada keluhan atau komplain pada pertemuan 7
ah

lik
LMK dengan Pak Menteri. Kemudian dari situ kita juga menerima informasi
dan akhirnya kita bertemu dengan Plt. Dirjen untuk berdiskusi ada apa
am

ub
masalahnya dan kemudian kita juga diberitahu oleh Pak Direktur Hak Cipta
waktu itu, dan juga Kasubdit Hukum, bahwa ada komplain dan ada rencana
ep
perubahan;
k
ah

- Bahwa Saksi langsung bertemu dengan Plt. Dirjen dan dalam pertemuan
R

si
tersebut kita melaporkan seluruh kinerja kita, dan Pak Plt. Dirjen secara
terbuka menyampaikan bahwa kita itu dianggap “sombong” oleh teman-

ne
ng

teman LMK, karena tidak mau komunikasi;

- Bahwa hal itu Saksi sampaikan di dalam rapat resmi, di kantor

do
gu

Kemenkumham, yang dihadiri oleh Saksi, yang pasti Pak Ketua tidak ada.
Seingat Saksi ada Pak Ebiet, ada Mas Chandra Darusman kalau tidak salah;
In
A

- Bahwa terkait adanya keluhan-keluhan dari LMK-LMK, Kita sudah mencoba


untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan, akan tetapi suasananya
ah

lik

sudah agak tegang, agak sulit, karena fokus saya di bidang pengumpulan
royalti setiap harinya, sehingga jika ada permasalahan di bidang-bidang
m

ub

tertentu saya juga tidak terlalu powerfull untuk mengusahakan;


ka

- Bahwa yang saya tahu, kita diskusi dengan Pak Dirjen sekali, lalu Saksi
ep

punya informasi undangan rapat ketua, kemudian Saksi mengikuti pada saat
ah

es

Halaman 145 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rapat di BSD. Paling tidak dari saksi tiga kali. Akan tetapi secara informal

si
beberapa kali isu tersebut selalu kita bahas secara internal Komisioner;

- Bahwa isunya ada rencana kita akan diganti dan akan ada perubahan

ne
ng
Permen. Dan saya juga pernah berdiskusi dengan Pak Marulam terkait
apakah perlu kita gugat bersama, pada intinya saya bilang bahwa itu adalah

do
gu hak masing-masing;

- Bahwa Saksi mengetahui adanya perubahan mekanisme pemilihan

In
A
Komisioner. Jadi pembahasan terkait perubahan itu juga dijelaskan kepada
kita pada waktu rapat. Seperti misalnya informasi bahwa ternyata struktur
ah

lik
organisasi jilid kedua itu tidak merepresentasikan LMKN Pencipta dan LMKN
Hak Terkait, kemudian ada informasi juga bahwa Komisionernya itu tidak
am

ub
berasal dari LMK-LMK, mewakili Pencipta tetapi tidak berasal dari LMK-LMK;

- Bahwa sebetulnya Saksi termasuk yang diberhentikan. Akan tetapi di detik-


ep
detik terakhir, wakil dari LMK Produser itu punya halangan tertentu sehingga
k

akhirnya para produser meminta Saksi kembali untuk mewakili. Lalu setelah
ah

R
Saksi mendapatkan Surat Kuasa itu, maka para Calon Komisioner yang

si
sudah mewakili para LMK-LMK itu mengadakan rapat kembali;

ne
ng

- Bahwa yang Saksi tahu itu pengaturan gaji anggota LMKN masih mengikuti
keputusan pada periode pertama. Gaji itu sumbernya dari royalti yang

do
gu

terkumpul dan LMKN mendapatkan persentase operasional, bukan dari


APBN;
In
A

- Bahwa gaji itu tetap 25 juta. Akan tetapi dalam setiap meeting diberikan hak
transportasi, atau ada kegiatan luar, atau kegiatan lainnya sehingga jika itu
ah

lik

dikumpulkan maka mungkin lebih;

- Bahwa terkait pemberhentian Komisioner LMKN jilid kedua sebelum masa


m

ub

waktunya, kalau secara batin, pada awalnya saya merasa tidak terima,
karena menurut saya itu tidak tepat, karena saya juga tidak tahu apa
ka

ep

masalahnya;
ah

es

Halaman 146 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa proses sosialisasi itu saya tanggalnya tidak begitu ingat, kurang lebih

si
sekitar akhir tahun 2021 pada saat rapat tahunan. Jadi saya merasa itu
adalah info yang paling resmi yang saya dapatkan, walaupun dari situ belum

ne
ng
rilis resmi Permen-nya;

- Bahwa Saksi pikir bukan sosialisasi ya, yang bicara adalah Direktur Hak

do
gu Cipta, Pak Syarifudin, dan Kasubdit Hukum. Disampaikan kepada anggota
Komisioner, karena itu adalah rapat tahunan. Intinya adalah bahwa memang

In
A
disitu ada kegamangan dari Pak Direktur, bahwa ini sudah harus diubah,
karena ada keluhan dari para LMK-LMK, kita ingin supaya ini tidak terjadi
ah

lik
kisruh. Kurang lebih hal-hal seperti itu;

- Bahwa secara pribadi Saksi merasa bahwa Humas tidak bekerja dengan
am

ub
baik. Akan tetapi kalau dari sisi Saksi, di bidang pengkoleksian royalti,
menurut Saksi sudah terbaik. Tapi kalau ditanya kekurangan LMKN secara
ep
umum, Saksi secara pribadi setuju bahwa hubungan masyarakat di bidang
k

humas itu sangat tidak baik;


ah

R
- Bahwa sepengetahuan Saksi, sesuai undang-undang untuk mengelola hak

si
royalti musik pencipta dan hak terkait, dibentuk LMKN Pak. Jadi memang

ne
ng

dalam hal ini merepresentasikan mereka, walaupun mungkin secara kuasa


tidak direct ke LMKN;

do
gu

- Bahwa LMKN pada jilid kedua itu diisi oleh orang-orang independen yang
tidak mewakili LMK, sedangkan yang jilid ketiga itu representasi dari para
In
A

LMK. Karena apa, karena yang diurus adalah LMK-LMK, sehingga LMKN itu
bisa paham apa yang dimau LMK-LMK sebagai lembaga yang menerima
ah

lik

kuasa secara langsung dari pencipta dan pemilik hak terkait. Seperti itu
maksudnya;
m

ub

- Bahwa pekerjaan di LMKN itu terkondisikan seluruhnya oleh Pak Ketua


sebagai yang mengatur jalannya pekerjaan, melalui disposisi kepada
ka

bidangnya masing-masing, maka saya hanya mendapatkan disposisi di


ep
ah

es

Halaman 147 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bidang pengkoleksian royalti, sementara disposisi bidang lainnya saya tidak

si
ikut;

AHLI CANDRA NAZARUDIN DARUSMAN:

ne
ng
- Bahwa LMKN sebagaimana kita ketahui dan bisa kita baca dalam UU Hak
Cipta, diberikan tugas untuk melalukan penarikan, pengumpulan, dan

do
gu pendistribusian royalti, khususnya atas hak mengumumkan salah satu hak
ekonomi yang ada di dalam UU Hak Cipta. Akan tetapi sebagai pelengkap

In
A
dari tugas tersebut, LMKN itu memang sifatnya mengkoordinasi kegiatan dari
11 LMK yang ada di Indonesia, karena apabila 11 LMK tersebut bekerja
ah

lik
sendiri-sendiri, maka tidak ada ketertiban dalam pelaksanaan pengumpulan
royalti itu;
am

ub
- Bahwa sebelum bergabung di dalam Organisasi PBB, saya sempat
mengelola LMKN Indonesia selama 10 tahun, kemudian saya pindah ke PBB
ep
untuk membantu PBB di bidang pengelolaan LMK, kebetulan saya 18 tahun
k

turut membantu PBB untuk pendidikan LMK-LMK. Jika saya bandingkan,


ah

R
memang LMKN Indonesia ini agak unik, karena yang tadi saya sampaikan,

si
LMKN mengkoordinir 11 LMK yang ada. Kalau di luar negeri, model seperti

ne
ng

ini tidak banyak. Kalau di Asia Tenggara, Malaysia pernah juga membuat
LMKN. Pada dasarnya yang menjadi kemiripan adalah bahwa LMK maupun

do
gu

LMKN dimanapun itu berasaskan keanggotaan, jadi kekuasaan tertinggi itu


terletak di keanggotaannya;
In
A

- Bahwa simplifikasi dari sebuah LMKN itu sama dengan LMK, yaitu adanya
Rapat Umum Keanggotaan untuk menentukan segala macam kebijakan,
ah

lik

kemudian menunjuk Pelaksana Harian untuk menjalankan fungsi dari


penarikan, pengumpulan, dan pendistribusian royalti tadi. Kemudian asas
yang lain adalah transparansi, dan juga efisiensi, bagaimana menjalankan
m

ub

kegiatan pengumpulan ini se-efisien mungkin, maksudnya adalah dengan


ka

biaya serendah-rendahnya;
ep
ah

es

Halaman 148 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa suatu LMKN dianggap berhasil menjalankan tugasnya itu seperti

si
yang tadi saya katakan, mengumpulkan royalti sebanyak-banyaknya dengan
biaya serendah-rendahnya, sehingga royalti yang dibagi ke anggota itu

ne
ng
sebanyak-banyaknya karena cara kerja yang efisien itu tadi, dan ini menurut
saya berlaku umum;

do
gu
- Bahwa perbandingan antara LMKN yang ada di Indonesia dengan LMKN
yang ada di negara-negara lain, perbandingan itu harus mengikuti angka-

In
A
angka yang ada, Malaysia itu dalam satu tahun mengumpulkan lebih dari
300 milyar, kalau di Indonesia ini paling maksimalnya pernah mencapai 80
ah

lik
milyar, jadi jauh sekali. Apalagi jika kita lihat bahwa ukuran ekonomi
Indonesia itu 3 kali lebih besar dari Malaysia. Itu satu. Yang kedua, tadi saya
am

ub
katakan bahwa melakukan kegiatan itu dengan biaya serendah-rendahnya,
kalau di Indonesia kalau data yang terakhir saya lihat, biayanya itu jauh lebih
tinggi dari biaya yang dilaksanakan oleh LMK di Malaysia. Sehingga dari
ep
k

angka-angka tersebut bisa kita lihat, memang LMK di Indonesia ini belum
ah

ideal meskipun sudah bekerja keras. Mengumpulkannya jauh di bawah


R

si
target dari potensi yang ada, akan tetapi cara kerjanya juga tidak efisien
karena biayanya terlalu tinggi;

ne
ng

- Bahwa secara subjektif, saya sebagai seniman, tentu saja saya


menerimanya lebih kecil kan, walaupun yang terkumpulnya itu tinggi, akan

do
gu

tetapi biayanya juga tinggi, jadi yang saya dapat juga sedikit dong. Itu kan
namanya bukan ideal;
In
A

- Bahwa LMKN itu merepresentasikan kepentingan dari Pencipta dan Pemilik


Hak Terkait yang sudah memberikan kuasa ke LMK. Secara spesifik
ah

lik

seharusnya wakil dari LMK-LMK ini resmi duduk di LMKN, sehingga isi dari
LMKN yang terdiri dari 10 Komisioner adalah wakil resmi yang ditunjuk oleh
m

ub

LMK-LMK. Ini mencerminkan azas dari demokrasi dan perwakilan;


ka

- Bahwa jika ternyata suatu LMKN itu tidak mencerminkan atau


ep

merepresentasikan keterwakilan dari kepentingan pencipta dan pemilik dari


ah

es

Halaman 149 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hak terkait, tentu saja aspirasi dari para seniman tidak terwakili. Karena

si
aspirasi itu pasti akan berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan
royalti sebanyak-banyaknya dengan biaya serendah-rendahnya. Kalau tidak

ne
ng
ada keterwakilan ini, maka aspirasi itu tidak akan terwakili;

- Bahwa LMKN-LMKN di seluruh dunia itu merepresentasikan kepentingan

do
gu dari pencipta dan pemilik hak terkait, sebagian besar sangat bergantung
pada sistem ekonomi dan sistem politik negara itu sendiri. Kalau dalam

In
A
negara-negara yang demokratis, kekuasaan tertinggi dalam LMKN-nya
adalah para anggota. Akan tetapi di negara sosialis dan komunis, seperti
ah

lik
China dan negara komunis lainnya, bisa saja kekuasaan tertingginya
dipegang oleh wakil pemerintah (komunis);
am

ub
- Bahwa LMKN yang bukan perwakilan dari LMK-LMK, itu kurang ideal, karena
banyak sekali aspirasi dari para pencipta dan penyanyi tidak tersampaikan,
ep
karena kurang aspiratif. Yang paling tahu keadaan dan cara manajemen
k

yang betul, sebenarnya adalah para LMK-LMK ini, karena mereka memiliki
ah

kemampuan dan kompetensi untuk mengelola;


R

si
- Bahwa LMK itu tugasnya adalah mengumpulkan royalti dengan cara

ne
ng

mendatangi para pengguna. Jadi kalau hanya ada 1 LMK, tidak ada
masalah. Tetapi kenyataannya ada 11 LMK. Sehingga jika 11 LMK itu

do
gu

bekerja sendiri-sendiri, maka katakan saja si pengusaha itu didatangi Ioleh


11 LMK. Tentu saja ini menimbulkan keresahan di kalangan para pengusaha,
sehingga Pemerintah merasa perlu membentuk LMKN ini untuk
In
A

mengkoordinir pengumpulan satu pintu;


ah

lik

- Bahwa kalau bicara kepentingan, LMK dan anggota itu satu, menyatu. Jadi
LMKN itu mewakili kepentingan anggota melalui LMK itu;
m

ub

- Bahwa seharusnya memang LMK itu mewakili kuasanya, anggotanya.


Karena para pencipta, penyanyi, itu memberikan kuasa kepada LMK, bukan
ka

LMKN. Maka seharusnya LMK itu mewakili aspirasi dari anggotanya, bisa
ep

mengelola LMKN itu dengan memiliki kuasa tadi;


ah

es

Halaman 150 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa perbandingan antara Indonesia dan Malaysia, parameternya ada 2

si
(dua), yaitu pertama kuantitatif, yaitu pencapaian pengumpulan royalti
dibandingkan dengan potensi. Kemudian juga biaya yang digunakan. Yang

ne
ng
kedua secara kualitatif, bahwa aspirasi dari anggota itu seharusnya diwakili
oleh LMK yang duduk di LMKN;

do
gu
- Bahwa ada kesepakatan sebelumnya, baik dari LMK Pencipta maupun LMK
Hak Terkait, mana diantara mereka yang akan mewakili. Jadi sudah ada

In
A
kesepakatan sebelum diangkat oleh Menteri;

- Bahwa ada 2 (dua) sisi, yang pertama bahwa ini adalah soal kompetensi
ah

lik
dimana LMK itulah yang lebih kompeten dalam manajemen maupun
pengaspirasian dari anggotanya. Kalau ada unsur independen, itu juga
am

ub
bagus. Makanya komposisi dari Komisioner saat ini sebagian besar sudah
mewakili para anggota dari LMK dan juga dari unsur independen;
ep
- Bahwa di LMKN ini kan ada ketentuan menunjuk pelaksana harian, di dalam
k

pelaksanaannya, jelas tertera bahwa koordinasi dari ke-11 LMK ini


ah

R
dikoordinir oleh Pelaksana Harian yang ditunjuk oleh LMKN;

si
- Bahwa salah satu mengapa harus adanya LMK di dalam LMKN, itu juga

ne
ng

karena mereka betul-betul akan memberikan expertise-nya bagaimana untuk


mengumpulkan royalti sebanyak-banyaknya dengan cara yang serendah-

do
gu

rendahnya. Terkait apakah LMK juga punya andil dalam menyebabkan


rendahnya pengkoleksian royalti, tentu ada. Akan tetapi jika sekarang kita
In
A

melihat pada data yang ada, bahwa pengumpulannya naik dan biayanya
jauh lebih rendah, ini merupakan suatu progres, menurut hemat Saksi;
ah

lik

- Bahwa sistem pengumpulan royalti itu paket. Ada royalti yang memang
sudah merupakan hak dari pencipta yang sudah tergabung dalam LMK,
m

ub

tetapi ada yang belum. LMKN ini memiliki hak untuk menampung royalti
untuk dicarikan mana pencipta tersebut yang belum terdaftar. Begitu
ka

maksudnya;
ep
ah

es

Halaman 151 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Para Penggugat, Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi telah

si
mengajukan kesimpulannya masing-masing dalam persidangan secara
elektronik pada tanggal 27 Februari 2023;

ne
ng
Bahwa segala sesuatu dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan
Berita Acara Persidangan telah termuat dan merupakan satu kesatuan dalam

do
gu
putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat
sebagaimana telah diuraikan dalam duduk perkara;
ah

lik
Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini
adalah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor
am

ub
M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang Penetapan
Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga
ep
Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau
k

Musik (bukti P-1 = T-2 = T.II.Int-5);


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 83 Undang-Undang


R

si
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim

ne
telah memanggil pihak terkait dengan perkara aquo dan atas panggilan tersebut
ng

telah hadir serta mengajukan surat permohonan untuk masuk sebagai pihak
dalam perkara aquo yang disampaikan melalui meja pelayanan terpadu satu

do
gu

pintu (PTSP) Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta atas nama Dharma
Oratmangun, Bernard Nainggolan, SH., MH., Johnny William Maukar, SH.,
In
A

Makki Omar Parikesit, Muhammad Taufik Hidayat, Andre Ronald Benito


Hehanussa, dan Hartini Erpi Nurjanah dalam surat permohonannya tertanggal
ah

24 Oktober 2022 dan Marcellius Kirana Hamonangan dalam surat


lik

permohonannya tertanggal 26 Oktober 2022 dan mendudukkan Para Pemohon


Intervensi tersebut sebagai Pihak Tergugat II Intervensi berdasarkan Putusan
m

ub

Sela Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT Tanggal 14 November 2022, sedangkan


ka

pihak atas nama Yessy Kurniawan, ST., dalam surat suratnya tertanggal 25
ep

Oktober 2022 menyatakan tidak masuk sebagai pihak dalam perkara ini;
ah

es

Halaman 152 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat, Tergugat telah

si
mengajukan Jawabannya tertanggal 17 Oktober 2022 dan Tergugat II Intervensi
mengajukan Jawabannya tertanggal 28 November 2022, dimana di dalam

ne
ng
Jawaban Tergugat tersebut telah memuat jawaban dalam eksepsi serta
jawaban dalam pokok perkara sedangkan Tergugat II Intervensi hanya jawaban

do
dalam pokok perkara;
gu Menimbang, bahwa oleh karena di dalam jawaban Tergugat memuat
adanya eksepsi, maka sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis

In
A
Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi yang diajukan oleh
Tergugat;
ah

lik
DALAM EKSEPSI:
am

Menimbang, bahwa untuk tidak mengulang dalil eksepsi Tergugat yang

ub
telah diuraikan secara lengkap dalam duduknya sengketa, pada pokoknya
eksepsi Tergugat adalah mengenai :
ep
k

1. Gugatan Premature (Gugatan Para Penggugat Premature karena belum


ah

seluruh upaya administratif yang dapat diajukan oleh Para Penggugat telah
R
digunakan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang

si
berlaku);

ne
ng

2. Kedudukan hukum (Legal Standing);

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat, Para Penggugat telah

do
gu

membantah melalui repliknya tertanggal 24 Oktober 2022, yang pada pokoknya


menyatakan menolak eksepsi yang diajukan Tergugat;
In
Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akan
A

mempertimbangkan Eksepsi Tergugat mengenai gugatan Para Penggugat


Premature karena belum seluruh upaya administratif yang dapat diajukan oleh
ah

lik

Para Penggugat telah digunakan sebagaimana diatur dalam peraturan


perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut;
m

ub

Menimbang, bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 30


ka

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, warga masyarakat yang


ep

dirugikan terhadap keputusan dan /atau tindakan dapat mengajukan upaya


administratif kepada pejabat pemerintahan atau atasan pejabat yang
ah

es

Halaman 153 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menetapkan dan /atau melakukan keputusan dan /atau tindakan, upaya

si
administratif tersebut terdiri atas keberatan dan banding (vide Pasal 75 ayat 1
dan 2 huruf a dan b). Selanjutnya untuk mengisi kekosongan hukum terkait

ne
ng
dengan penyelesaian upaya administratif Mahkamah Agung sesuai dengan
kewenangan yang diatur dalam ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 14

do
Tahun
gu 1985 tentang Mahkamah Agung, telah menerbitkan Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif,

In
A
yang mengatur bahwa Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan setelah menempuh
ah

lik
upaya administratif (vide Pasal 2 ayat 1), selanjutnya ketentuan Pasal 3 ayat (2)
mengatur bahwa dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan /atau
am

ub
tindakan tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan menggunakan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
ep
k

Menimbang, bahwa setelah mencermati aturan dasar penerbitan obyek


ah

sengketa, Majelis Hakim tidak menemukan adanya tata cara yang mengatur
R

si
bagaimana upaya administratif dalam sengketa ini diajukan, dengan demikian
menurut Majelis Hakim upaya administratif yang harus ditempuh oleh Para

ne
ng

Penggugat haruslah didasarkan pada ketentuan dalam Undang-Undang Nomor


30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

do
gu

Pasal 77 Undang-Undang Administrasi Pemerintahan:

Ayat (1):
In
A

Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 hari kerja
sejak diumumkannya keputusan tersebut oleh badan dan/atau pejabat
ah

lik

pemerintahan;

Ayat (4):
m

ub

Badan dan/atau pejabat pemerintahan menyelesaikan keberatan dalam waktu


ka

10 hari kerja;
ep
ah

es

Halaman 154 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya yang menjadi pertanyaan hukum adalah

si
apakah Para Penggugat telah menempuh upaya administratif sebelum gugatan
ini diajukan;

ne
ng
Menimbang, bahwa Para Penggugat mendalilkan dalam gugatannya
mengetahui Obyek Sengketa dari pemberitaan media online pada tanggal 22

do
gu
Juni 2022;

Menimbang, bahwa selanjutnya Para Penggugat mengajukan upaya

In
A
administratif berupa keberatan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI sebagaimana bukti P-11, keberatan tersebut telah diterima oleh Kementerian
ah

Hukum dan HAM RI pada tanggal 18 Juli 2022 (bukti P-12). Terhadap

lik
keberatan Para Penggugat, Tergugat tidak menanggapi keberatan Para
Penggugat tersebut sampai Para Penggugat mengajukan gugatan di PTUN
am

ub
Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2022, tetapi atas keberatan yang diajukan
oleh Para Penggugat tersebut baru ditanggapi oleh Tergugat pada tanggal 11
ep
Oktober 2022 (bukti P-10) dimana tanggapan dari Tergugat tersebut telah lewat
k

dari 10 hari kerja. sehingga menurut Majelis Hakim upaya keberatan yang
ah

dilakukan oleh Para Penggugat tersebut masih dalam tenggang waktu 21 (dua
R

si
puluh satu) hari kerja sebagaimana dimaksud Pasal 77 ayat (1) Undang-

ne
Undang Nomor 30 Tahun 2014;
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (4) Undang-


Undang Administrasi Pemerintahan menyatakan bahwa Badan dan/atau

do
gu

pejabat pemerintahan menyelesaikan keberatan dalam waktu paling lama 10


hari kerja. Karena itu upaya keberatan Para Penggugat yang diterima Tergugat
In
A

pada tanggal 18 Juli 2022, sehingga Tergugat harus sudah menyelesaikan


upaya keberatan tersebut pada tanggal 1 Agustus 2022. Akan tetapi hingga
ah

lik

tanggal 1 Agustus 2022 Tergugat belum menyelesaikan dan menjawab upaya


keberatan tersebut sampai batas waktu yang ditentukan;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 78 ayat (1) jo. Pasal 77 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 yang pada pokoknya merumuskan
ka

bahwa upaya banding administratif adalah terhadap keputusan atas upaya


ep

keberatan;
ah

es

Halaman 155 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas dasar fakta hukum tersebut diatas, maka

si
sesuai Pasal 78 ayat (1) jo. Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014, maka benar Para Penggugat tidak perlu mengajukan banding

ne
ng
administratif kepada atasan Tergugat, oleh karenanya eksepsi Tergugat terbukti
tidak beralasan hukum dan harus dinyatakaan tidak diterima;

do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
eksepsi Tergugat tentang Legal Standing Para Penggugat untuk mengajukan
gugatan, sebagai berikut:

In
A
Menimbang, bahwa Pasal 53 ayat (1) undang-undang Nomor 9 Tahun
ah

2004 menyatakan bahwa orang atau badan hukum perdata yang merasa

lik
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
am

ub
tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
ep
dan atau rehabilitasi;
k
ah

Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal di atas, menunjukkan bahwa


R
sistem peradilan tata usaha negara di Indonesia tidak menganut actio popularis

si
yang setiap warga masyarakat dapat mengajukan gugatan terhadap suatu

ne
ng

keputusan tata usaha Negara, melainkan apabila ada kepentingannya dirugikan


baru boleh menggugat sesuai dengan adagium ‘pass d’interet pass d’action’
atau ‘geen processueel belang-geen rechtsingang’. Prinsip kepentingan

do
gu

menurut ketentuan Pasal 53 ayat (1) undang-undang tentang Peradilan Tata


Usaha Negara menghendaki perlindungan kepentingan individual atau
In
A

melindungi hak-hak subjektif seseorang sebagai tujuan utama, sehingga para


Penggugat haruslah mempunyai kepentingan langsung;
ah

lik

Menimbang bahwa menurut Indroharto, SH dalam bukunya “Usaha


Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara” buku II
m

ub

Halaman 38, berpendapat bahwa untuk dapat melihat adanya “suatu


kepentingan atau nilai yang harus dilindungi oleh hukum tersebut dapat kita
ka

lihat adanya hubungan antara orang yang bersangkutan disatu pihak dengan
ep

keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dilain pihak” ;


ah

es

Halaman 156 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa kepentingan dalam konteks mengajukan gugatan

si
dalam perkara tata usaha negara menurut Majelis Hakim, Para Penggugat
harus mempunyai kepentingan sendiri bukan kepentingan pihak lain, jika

ne
ng
mengatasnamakan kelompok maka Para Penggugat haruslah mendapat kuasa
dari kelompok yang diwakilinya karena sesungguhnya kelompok inilah yang

do
sejatinya mempunyai kepentingan menggugat, kemudian kepentingan Para
gu
Penggugat haruslah secara individual bukan mengatas namakan kepentingan
umum, selanjutnya kepentingan Para Penggugat harus terkena langsung,

In
A
artinya kepentingan tersebut adalah langsung kepada diri Para Penggugat,
bukan diperolehnya dari pihak lain. Kepentingan tersebut harus ditunjukkan
ah

lik
melalui alas hak yang jelas dan sudah ada sebelum terbitnya obyek sengketa,
untuk menunjukkan hubungan hukum antara Para Penggugat dengan terbitnya
am

ub
obyek sengketa;

Menimbang bahwa pada pokoknya Para Penggugat keberatan terhadap


diterbitkannya obyek sengketa a quo karena Para Penggugat adalah
ep
k

Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga


ah

Manajemen Kolektif Nasional Hak Terkait di Bidang lagu dan/atau Musik


R

si
(LMKN) periode 2019 sampai dengan tahun 2024 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019

ne
ng

tanggal 28 Januari 2019 tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen


Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Hak

do
gu

Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (bukti P-2 = T-8);

Menimbang, bahwa dalam diktum Ketujuh obyek sengketa disebutkan


In
A

bahwa Para Penggugat diberhentikan sebagai Komisioner Lembaga


Manajemen Kolektif Nasional periode 2019-2024 yang diangkat berdasarkan
ah

Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun


lik

2019 tanggal 28 Januari 2019 tentang Penetapan Komisioner Lembaga


Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif
m

ub

Nasional Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik, dimana Para Penggugat
pada saat terbitnya objek sengketa masih menjabat sebagai Komisioner LMKN
ka

ep

sampai dengan tahun 2024, hal demikian menunjukkan adanya kepentingan


Para Penggugat yang dirugikan atas terbitnya keputusan obyek sengketa.
ah

es

Halaman 157 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian menurut Majelis Hakim berdasarkan ketentuan pasal 53 ayat

si
(1) UU No. 9 Tahun 2004, Para Penggugat mempunyai kepentingan yang
dirugikan atas terbitnya obyek sengketa, karenanya mempunyai legal standing

ne
ng
yang sah untuk menggugat terbitnya obyek sengketa in casu;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas

do
gu
terbukti Para Penggugat mempunyai kepentingan hukum dan mempunyai hak
gugat sebagai Para Penggugat dalam perkara ini, sehingga eksepsi Tergugat
yang menyatakan gugatan Para Penggugat tidak mempunyai kedudukan

In
A
hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan, adalah tidak beralasan
hukum dan oleh karenanya terhadap eksepsi tersebut haruslah dinyatakan
ah

lik
tidak diterima;

Menimbang, bahwa selain dari pada hal-hal yang dipermasalahkan


am

ub
dalam eksepsi Tergugat di atas, maka terkait dengan kewenangan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta untuk mengadili perkara ini, tenggang waktu
ep
pengajuan gugatan dan formalitas gugatan, menurut Pengadilan masing-
k

masing telah memenuhi ketentuan Pasal 47 jo. Pasal 2 Peraturan Mahkamah


ah

Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019, Pasal 47 dan Pasal 54 ayat
R

si
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Pasal 55 dan Pasal 56 Undang-

ne
Undang Nomor 5 Tahun 1986 serta peraturan perundang-undangan terkait
ng

lainnya yang berlaku, sehingga selanjutnya Pengadilan akan


mempertimbangkan pokok perkaranya;

do
gu

DALAM POKOK PERKARA

Menimbang, bahwa dalam pokok perkara ini, terdapat beberapa aspek


In
A

yang dapat dijadikan acuan oleh Majelis Hakim dalam memberikan


pertimbangan hukum, diantaranya aspek kewenangan, prosedur dan substansi
ah

lik

penerbitan Keputusan in casu objek sengketa;

Menimbang, bahwa oleh karena Peradilan Tata Usaha Negara adalah


m

ub

merupakan peradilan administrasi murni (rechtspraak), maka pemeriksaan yang


dilakukan terhadap objek sengketa oleh Majelis Hakim terbatas hanya pada
ka

ep

aspek rechtmatigheid saja, hal ini bermakna pengujian (toetsing) terhadap


objek sengketa hanya terbatas dari aspek yuridis saja;
ah

es

Halaman 158 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sesuai dengan asas pengujian ex-tunc yang berlaku

si
untuk Peradilan Administrasi murni, maka pengujian yang dilakukan hanya
terhadap fakta dan keadaan hukum yang ada pada saat objek sengketa itu

ne
ng
dikeluarkan, sedangkan terhadap fakta dan keadaan hukum setelah objek
sengketa dikeluarkan bukan menjadi domain dari Majelis Hakim untuk

do
mempertimbangkannya;
gu Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mencermati
dengan seksama dalil-dalil Para Penggugat, Tergugat dan Tergugat II

In
A
Intervensi, surat-surat bukti, keterangan saksi dan ahli di persidangan, bahwa
pokok permasalahan yang dipertentangkan antara para pihak terkait dengan
ah

lik
terbitnya surat keputusan objek sengketa yang harus dipertimbangkan dan diuji
kebenarannya oleh Majelis Hakim adalah apakah surat keputusan objek
am

ub
sengketa yakni Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang
Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan
ep
k

Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu


ah

dan/atau Musik, secara wewenang, prosedural dan substansial penerbitannya


R

si
telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan atau asas-asas
umum pemerintahan yang baik (AUPB) sehingga harus dipertahankan, ataukah

ne
ng

sebaliknya telah bertentangan sehingga harus dibatalkan;

Aspek Kewenangan

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 11 Undang - Undang Nomor 30


Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan menyatakan, kewenangan
In
A

diperoleh melalui atribusi, delegasi dan/atau mandat;

Menimbang, bahwa kewenangan Tergugat dalam menerbitkan


ah

lik

Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan


Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu
m

ub

dan/atau Musik didasarkan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan
ka

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak


ep
ah

es

Halaman 159 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cipta Lagu Dan/Atau Musik, Pasal 1 ayat (12), dan ayat (15), serta Pasal 8 ayat

si
(7) yang menyatakan:

Pasal 1 ayat (12) : “Lembaga Manajemen Kolektif Nasional yang selanjutnya

ne
ng
LMKN adalah lembanga bantu pemerintah nonAPBN yang
dibentuk oleh Menteri berdasarkan Undang-Undang

do
gu mengenai Hak Cipta yang memiliki kewenangan untuk
menarik, menghimpun, dan mendistribusikan Royalti serta
mengelola kepentingan hak ekonomi Pencipta dan pemilik

In
A
Hak Terkait di bidang lagu dan/atau musik.”
ah

Pasal 1 ayat (15) : “Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

lik
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.”
am

Pasal 8 ayat (7) : “Pengangkatan komisioner LMKN sebagaimana dimaksud

ub
pada ayat (5) dan pengangkatan kembali komisioner LMKN
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan oleh
ep
k

Menteri.”
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (12), dan ayat


R

si
(15), serta Pasal 8 ayat (7) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Peraturan

ne
ng

Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta


Lagu Dan/Atau Musik sebagaimana dimaksud di atas, secara atributif Tergugat

do
gu

berwenang menerbitkan keputusan objek sengketa. Disamping untuk


melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan royalti hak cipta
lagu dan/atau musik juga merupakan bagian dari keseluruhan tugas dan fungsi
In
A

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam


menyelenggarakan fungsi pemerintahan di bidang pengelolaan royalti hak cipta
ah

lik

lagu dan/atau musik;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat berwenang menerbitkan objek


m

ub

sengketa, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan keabsahan


penerbitan objek sengketa dari segi prosedur dan substansi berdasarkan dalil
ka

ep

masing-masing pihak, fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan serta


peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek sengketa;
ah

es

Halaman 160 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan

si
permasalahan hukum dalam sengketa ini, dalam pembuktian Hakim harus
berupaya menemukan kebenaran materiil sebagaimana Pasal 107 UU Nomor 5

ne
ng
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka implikasi yuridisnya
adalah Majelis Hakim tidak tergantung pada dalil-dalil yang dikemukakan para

do
pihak namun dapat menentukan sendiri permasalahan pokok yang harus
gu
dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU

In
A
Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar dalam
ah

lik
suatu gugatan adalah surat keputusan yang dijadikan objek sengketa
diterbitkan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, dan asas-
am

ub
asas umum pemerintahan yang baik. Kaedah ini juga yang melandasi
pertimbangan Majelis Hakim untuk menentukan keabsahan objek sengketa;

Aspek Prosedur
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan dari


ah

aspek prosedur penerbitan objek sengketa sebagai berikut;


R

si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan terlebih dahulu

ne
norma-norma hukum yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menjawab
ng

permasalahan adalah sebagai berikut:


Menimbang, bahwa secara ex tunc, penilaian aspek prosedur penerbitan

do
gu

objek sengketa ini mengacu kepada ketentuan Pasal 11 ayat (1) sampai
dengan ayat (3) dan Pasal 12 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
In
A

Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan


Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak
ah

Cipta Lagu Dan/Atau Musik, yang akan diuraikan sebagai berikut:


lik

Pasal 11 :
(1) Untuk dapat diangkat menjadi komisioner LMKN
m

ub

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi


persyaratan:
ka

ep

a. warga negara Indonesia;


ah

es

Halaman 161 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. berusia paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun pada saat

si
pengangkatan;

c. berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau

ne
ng
yang sederajat;

d. bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia;

do
gu e. sehat jasmani dan rohani;

f. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana

In
A
dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun; dan
ah

lik
g. memiliki pemahaman dan pengetahuan terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh industri musik/lagu dan
am

ub
solusinya.

(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada


ep
k

ayat (1), calon komisioner LMKN yang berasal dari


perwakilan LMK harus memenuhi persyaratan:
ah

si
a. memiliki surat rekomendasi dari LMK Hak Cipta atau LMK
pemilik Hak Terkait yang memiliki izin operasional; dan

ne
ng

b. tercatat sebagai anggota aktif, pendiri, pengawas, atau


pengurus dari LMK yang mengusulkan.

do
gu

(3) Komisioner LMKN yang berasal dari unsur yang mewakili pihak
pemerintah dan akademisi/ profesional ditunjuk oleh Menteri
In
A

dengan berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1).
ah

Pasal 12 :
lik

“Calon komisioner LMKN yang telah memenuhi persyaratan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 diusulkan oleh Direktur
Jenderal kepada Menteri”.
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan keputusan objek sengketa (bukti P-1 =


ka

T-2 = T.II.Int-5) diterbitkan pada tanggal 3 Juni 2022, merupakan tindak lanjut
ep

dari amanah Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Repiblik
ah

es

Halaman 162 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 yang mewajibkan susunan keanggotaan LMKN

si
Pencipta dan LMKN Pemilik Hak Terkait yang diangkat sebelum Peraturan
Menteri ini mulai berlaku, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini

ne
ng
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai
diundangkan. Sehingga untuk menyesuaikan pensyaratan dari Peraturan

do
Menteri tersebut, LMK yang ada mengusulkan perwakilannya untuk menjadi
gu
Komisioner LMKN Hak Cipta dan LMKN pemilik Hak Terkait ke Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia (bukti T-15, T16, T-17, T-18, T-19, T-20, T-21, T-22, T-

In
A
23 dan T-24). Selanjutnya dari usulan tersebut ditindak lanjuti dengan terbitnya
objek sengketa. Sehingga Majelis Hakim berpendapat dari segi prosedur telah
ah

lik
sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) sampai dengan ayat (3) dan Pasal 12
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 9
am

ub
Tahun 2022;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan
mengenai keabsahan terbitnya objek sengketa dari segi substansi materi
ep
k

sebagai berikut:
ah

Aspek Substansi
R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan

ne
mengenai keabsahan terbitnya obyek sengketa dari segi substansi materi
ng

sebagai berikut:

do
gu

Menimbang, bahwa Majelis Hakim selanjutnya akan menguraikan fakta-


fakta yang relevan di dalam persidangan yang dapat dijadikan pengetahuan
untuk menjawab permasalahan adalah sebagai berikut:
In
A

- Bahwa pembentukan lembaga manajemen kolektif nasional pencipta dan


lembaga manajemen kolektif nasional pemilik hak terkait di bidang lagu dan
ah

lik

atau musik dibentuk atas dasar Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014


tentang Hak Cipta;
m

ub

- Bahwa Para Penggugat adalah anggota Komisioner Lembaga Manajemen


Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Hak
ka

Terkait Di Bidang Lagu dan atau Musik periode 2019 sampai dengan 2024
ep

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor


ah

es

Halaman 163 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga

si
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan / atau Musik, tanggal 28 Januari

ne
ng
2019 (bukti P-2 = T-8);
- Bahwa Para Penggugat adalah anggota Komisioner Lembaga Manajemen

do
gu Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Hak
Terkait Di Bidang Lagu dan atau Musik yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun 2018

In
A
Tentang Tata Cara Permohonan Dan Penerbitan Izin Operasional Serta
Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif;
ah

lik
- Bahwa masa jabatan Para Penggugat sebagai anggota Komisioner
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen
am

ub
Kolektif Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan atau Musik selesai pada
tanggal 7 Januari 2024 (diktum kelima bukti P-2 = T-8);
- Bahwa Tergugat telah melaksanakan pembahasan revisi Peraturan Menteri
ep
k

Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Peraturan
ah

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang


R

si
Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan / Atau Musik (bukti T-11, T-12 dan
T-30);

ne
ng

- Bahwa hasil dari pembahasan revisi Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 20 Tahun 2021 tersebut diatas sebagai dasar dari

do
Tergugat menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
gu

Nomor 9 Tahun 2022 dan kemudian Tergugat menerbitkan obyek sengketa;


- Bahwa Tergugat mengeluarkan keputusan berupa Surat Keputusan Menteri
In
A

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022


tertanggal 3 Juni 2022 tentang Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen
ah

lik

Kolektif Nasional Pencipta dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional


Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu dan/atau Musik (objek sengketa) (bukti P-
m

ub

1 = T-2 = T.II.Int-5);
- Bahwa dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
ka

Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 tentang


ep

Penetapan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta dan


ah

es

Halaman 164 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait di Bidang Lagu

si
dan/atau Musik tersebut, Tergugat sekaligus juga memberhentikan
Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga

ne
ng
Manajemen Kolektif Nasional Hak Terkait Di Bidang Lagu dan / atau Musik
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor

do
gu M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 tertanggal 28 Januari 2019;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan peralihan Pasal 45 huruf b

In
A
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 9 Tahun 2022
menyatakan:
ah

lik
“susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait
yang diangkat sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, wajib
am

ub
menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 30 (tiga puluh)
Hari terhitung sejak Peraturan Menteri ini mulai diundangkan”;
ep
k

Menimbang, bahwa dalam pasal peralihan tersebut di atas diperintahkan


agar susunan keanggotaan LMKN Pencipta dan LMKN pemilik Hak Terkait
ah

R
yang diangkat sebelum Peraturan Meneteri tersebut berlaku, wajib

si
menyesuaikan dengan Peraturan Menteri tersebut;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam komposisi keanggotaan pada Komisioner


LMKN berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor

do
gu

M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 terdiri dari unsur perwakilan pencipta dan unsur
perwakilan hak terkait (bukti P-2 = T-8 pada diktum Ketujuh) dan komposisi
keanggotaan Komisioner LMKN tersebut telah sesuai dengan yang
In
A

dipersyaratkan pada Pasal 8 Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
RI Nomor 9 Tahun 2022;
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 16 Peraturan Menteri Hukum


m

ub

Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 9 Tahun 2022 menyatakan:


Pasal 16: “Keanggotaan komisioner LMKN berakhir, dalam hal komisioner
ka

LMKN”:
ep

a. berhenti karena:
1. meninggal dunia;
ah

es

Halaman 165 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;

si
3. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik
Indonesia; atau

ne
ng
b. diberhentikan karena:
1. sakit jasmani dan/atau rohani terus-menerus selama 3

do
gu (tiga) bulan yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter;
2. tidak mampu menjalankan tugasnya;

In
A
3. melakukan perbuatan tercela;
4. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat;
ah

lik
5. dipidana karena melakukan tindak pidana; atau
6. masa jabatan komisioner LMKN berakhir.
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 huruf b tersebut di
atas, tidak ditemukan bukti yang cukup bahwa Para Penggugat sakit jasmani
ep
k

dan atau rohani, tidak mampu menjalankan tugasnya, melakukan perbuatan


ah

tercela, dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, dipidana karena melakukan


R
tindak pidana atau masa jabatan komisioner LMKN Para Penggugat berakhir;

si
Menimbang, bahwa sebelum Tergugat menerbitkan dan menetapkan

ne
ng

Surat Keputusan objek sengketa (bukti P-1 = T-2 = T.II.Int-5) sebagai


Komisioner LMKN pencipta dan LMKN pemilik hak terkait dengan masa jabatan

do
gu

3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan yaitu pada tanggal 3 Juni 2022,
Tergugat telah lebih dahulu menetapkan Para Tergugat sebagai Komisioner
In
LMKN pencipta dan LMKN pemilik hak terkait dengan masa jabatan 5 (lima)
A

tahun terhitung sejak ditetapkan yaitu pada tanggal 28 Januari 2019 sampai
dengan tanggal 7 Januari 2024 (bukti P-2 = T-8);
ah

lik

Menimbang, bahwa Majelis Hakim setelah mencermati penetapan


komisioner LMKN obyek sengketa yang dalam Diktum Ketujuh disebutkan
m

ub

memberhentikan komisioner LMKN sebelumnya, Tergugat wajib mempedomani


Pasal 16 huruf b tetapi dalam perkara aquo Majelis Hakim tidak menemukan
ka

ep

bukti yang cukup bahwa pemberhentian Para Penggugat sebagai komisioner


LMKN pencipta dan LMKN hak pemilik terkait yang didasarkan atas Keputusan
ah

es

Halaman 166 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Hukum Dan Hak asasi Manusia Nomor M.HH-01.KI.01.08 tahun 2019

si
telah sesuai dengan syarat yang termuat dalam Pasal 16 huruf b tersebut;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa telah

ne
ng
merugikan hak-hak dari Para Penggugat karena Para Penggugat sebelumnya
adalah Komisioner LMKN pencipta dan LMKN hak terkait yang ditetapkan oleh

do
Tergugat berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
gu
Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019 dengan masa jabatan 5 (lima) tahun
mulai tahun 2019 sampai dengan tanggal 7 Januari 2024, sehingga dengan

In
A
demikian tidak ada kepastian hukum yang diperoleh oleh Para Penggugat;
Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis Hakim Tergugat dalam
ah

lik
menerbitkan objek sengketa tidak sesuai dengan peraturan dalam
pemberhentian anggota Komisioner LMKN pencipta dan LMKN hak terkait
am

ub
periode 2019 – 2024 sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 16 huruf b
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 9 Tahun 2022
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 Tentang
ep
k

Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan / Atau Musik;


ah

Menimbang, bahwa terkait hal tersebut harus diperhatikan ketentuan


R

si
Pasal 58 ayat (6) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan yang pada pokoknya menggariskan bahwa berlakunya

ne
ng

keputusan tidak dapat berlaku surut kecuali untuk menghindari kerugian yang
lebih besar dan atau terabaikannya hak warga masyarakat, sedangkan dalam

do
gu

perkara ini berlaku surutnya objek sengketa justru mengakibatkan


terabaikannya hak warga masyarakat dalam hal ini adalah Para Penggugat
yang masa jabatannya belum habis dalam kepengurusan LMKN Pencipta dan
In
A

LMKN Hak Terkait berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HH-01.KI.01.08 Tahun 2019;
ah

lik

Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 52 ayat (2) Undang-


Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
m

ub

menyebutkan bahwa sahnya keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan Asas-Asas
ka

ep

Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB);


ah

es

Halaman 167 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan hukum di

si
atas, karena Tergugat dalam proses penerbitan objek sengketa melanggar
peraturan perundang-undangan sehingga Tergugat juga dikualifikasikan

ne
ng
melanggar asas-asas pemerintahan yang baik khususnya asas kepastian
hukum karena Tergugat telah mengabaikan peraturan perundangan dalam

do
pemberhentian Komisioner LMKN (Para Pengggugat), maka Majelis Hakim
gu
berkesimpulan terhadap objek sengketa a quo sudah sepatutnya dinyatakan
batal;

In
A
Menimbang, bahwa mengenai dalil-dalil lain dari para pihak dalam pokok
sengketa, tidak perlu dipertimbangkan lagi oleh Majelis Hakim;
ah

lik
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan hukum diatas, Majelis
Hakim berkesimpulan bahwa secara substansi penetapan Komisioner Lembaga
am

ub
Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif
Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan / Atau Musik (objek sengketa)
telah mengandung cacat yuridis karena telah bertentangan dengan peraturan
ep
k

perundang-undangan yang berlaku serta Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang


ah

Baik sebagaimana pertimbangan hukum tersebut diatas khususnya asas


R

si
kepastian hukum sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf a
dan b Undang-Undang Tentang Peradilan TUN, maka terhadap tuntutan pokok

ne
ng

gugatan Para Penggugat haruslah dikabulkan untuk seluruhnya;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim berdasarkan pertimbangan tersebut

do
diatas, penerbitan objek sengketa tidak sesuai substansi sebagaimana telah
gu

diatur dengan peraturan perundangan yang berlaku dan oleh karena surat
keputusan objek sengketa telah dinyatakan batal, maka sesuai ketentuan Pasal
In
A

97 ayat (9) huruf a Undang-Undang tentang Peradilan TUN, kepada Tergugat


diwajibkan untuk mencabut surat keputusan objek sengketa;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap dali-dalil dan alat bukti Para Pihak selain
dan selebihnya setelah dipertimbangkan, sesuai ketentuan Pasal 100, Pasal
m

ub

107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Pasal 107 A Undang-Undang


Nomor 51 Tahun 2009 ternyata kurang dan/atau tidak relevan oleh karenanya
ka

harus dikesampingkan, namun demikian terhadap alat bukti tersebut tetap


ep
ah

es

Halaman 168 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlampir dalam berkas perkara dan tercantum menjadi bagian yang tidak

si
terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dikabulkan

ne
ng
seluruhnya, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 jo. Pasal 112 Undang-
Undang Peradilan TUN kepada Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi

do
dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini yang
gu
besarnya akan ditentukan dalam amar Putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan

In
A
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Perubahan
Atas Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019
ah

lik
tentang Administrasi Perkara Dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik
dengan diucapkannya Putusan secara elektronik maka secara hukum telah
am

ub
dilaksanakan penyampaian Salinan Putusan Elektronik kepada para pihak
melalui Sistem Informasi Pengadilan dan secara hukum dianggap telah dihadiri
oleh para pihak dan dilakukan sidang terbuka untuk umum;
ep
k

Mengingat, Ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


ah

Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-


R

si
Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang

ne
Nomor 51 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
ng

berkaitan dengan sengketa ini;

MENGADILI:

do
gu

DALAM EKSEPSI:
In
Menyatakan eksepsi Tergugat tidak diterima;
A

DALAM POKOK PERKARA:


ah

lik

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Batal Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi


m

ub

Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01 Tahun 2022


tertanggal 3 Juni 2022 Tentang Penetapan Komisioner Lembaga
ka

ep

Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga Manajemen Kolektif


Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu Dan/Atau Musik;
ah

es

Halaman 169 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum

si
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.KI.01.04.01
Tahun 2022 tertanggal 3 Juni 2022 Tentang Penetapan Komisioner

ne
ng
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional Pencipta Dan Lembaga
Manajemen Kolektif Nasional Pemilik Hak Terkait Di Bidang Lagu

do
gu Dan/Atau Musik;

4. Menghukum Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi untuk membayar


biaya perkara sebesar Rp. 1.024.000,- (Satu juta dua puluh empat ribu

In
A
rupiah).
ah

Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim

lik
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2023
oleh Andi Maderumpu, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, Mohamad
am

ub
Syauqie, S.H., M.H., dan Dwika Hendra Kurniawan, S.H., M.H., masing-masing
sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan
ep
secara elektronik melalui aplikasi ecourt pada hari Senin, tanggal 13 Maret
k

2023, dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut,
ah

dengan dibantu oleh Rudy Syamsumin, SH., Panitera Pengganti Pengadilan


R

si
Tata Usaha Negara Jakarta dengan dihadiri secara elektronik oleh Kuasa

ne
Hukum Para Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat dan Kuasa Hukum Para
ng

Tergugat II Intervensi.

do
gu

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,


In
A
ah

lik

Mohamad Syauqie, S.H., M.H Andi Maderumpu, S.H., M.H.


m

ub
ka

ep

Dwika Hendra Kurniawan, S.H., M.H.


ah

es

Halaman 170 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Panitera Pengganti,

ne
ng

do
gu Rudy Syamsumin, SH.

In
A
Rincian Biaya Perkara :
ah

lik
1. Pendaftaran Rp. 30.000,-
2. ATK Rp. 125.000,-
am

ub
3. Panggilan-panggilan Rp. 540.000,-
4. Lain – lain Rp. 219.000,-
4. Sumpah Rp. 50.000,-
ep
k

5. Meterai Rp. 20.000,-


ah

6. Redaksi Rp. 20.000,-


R

si
7. Leges Rp. 20.000,-
Jumlah Rp. 1.024.000,- (Satu juta dua puluh empat ribu rupiah)

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 171 dari 171 halaman, Putusan Nomor: 298/G/2022/PTUN.JKT


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171

Anda mungkin juga menyukai