Anda di halaman 1dari 4

Nama : Galih Wijaya Kusuma

NIM : 09011182227011

Jurusan/Kelas : Sistem Komputer A

Dosen Pengampu : Khalidatun Nuzula, M. Pd.

Menguak Fenomena Penggunaan Bahasa Indonesia oleh Generasi Z: Antara Identitas


Budaya dan Tren Global

Bahasa merupakan suatu media atau sarana dalam hal komunikasi atau
menyampaikan penjelasan terhadap lawan bicara agar lawan bicara tersebut mengerti dan
percakapan dapat berjalan dengan lancar. Dengan bahasa, manusia dapat melakukan
komunikasi, bersosialisasi, menyampaikan gagasan dan berinteraksi dengan mudah. Bahasa
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI berarti sebagai sistem lambang bunyi yang
arbitrer, dipergunakan oleh para angota suatu masyaakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasi. Bahasa yang dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah bahasa Indonesia
yang sebenarnya berasal dari bahasa Melayu dan telah terikrar pada 28 Oktober 1928 atau
yang lebih dikenal dengan Hari Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi
yang digunakan oleh seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Indonesia. Bahasa
Indonesia adalah jati diri bangsa dan juga identitas bangsa Indonesia. (Desy Arisandy, 2019)

Bahasa Indonesia sebagai salah satu produk kebudayaan Indonesia dan juga menjadi
salah satu identitas nasional yang dalam kelahirannya menjadikan semangat baru dan juga
memberikan energi yang sangat besar bagi tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai
lambang kebanggaan, sarana pemersatu, jati diri bangsa, dan juga sebagai sarana penghubung
antar daerah dan antar budaya. Fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana pemersatu bangsa
memantapkan bangsa Indonesia yang di dalamnya terdiri dari beraneka macam ratusan suku
budaya yang ada, dengan tanpa menggeser latar belakang dari suku dari masing-masing
daerah tersebut. (Salamah, 2022)
Perkembangan bahasa Indonesia makin luas hingga mancanegara, hal ini juga
menjadi salah satu peluang besar bagi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional.
Apalagi, ditambah dengan keputusan dari UNESCO yang salah satunya menetapkan bangsa
Indonesia sebagai negara dengan kebudayaan nomor satu di dunia. Kemajuan bahasa
Indonesia di mancanegara ini tentunya harus dikuatkan oleh kita sebagai generasi penerus
bangsa ini. Sebagai anak Indonesia yang cinta akan tanah air, mempelajari dan
mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik merupakan tanggung jawab moral yang harus
ditanggung bersama.

Sayangnya, masyarakat Indonesia pada saat ini lebih banyak mengenal kosa kata
bahasa Indonesia yang kurang baik tutur katanya, dan lebih suka menggunakan bahasa
Indonesia yang diplesetkan hanya untuk membuat lelucon saja. Ironisnya lagi, adalah bahwa
banyak saat ini masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa dengan menggunakan bahasa
asing membuat mereka merasa lebih bangga daripada menggunakan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-harinya (Hotimah, 2021). Sikap inilah yang perlu menjadi perhatian lalu
diantisipasi di dunia pendidikan agar dalam hal penggunaan bahasa Indonesia di negeri
sendiri semakin kuat

Pada era globalisasi saat ini tanpa disadari bahwa akses masuknya budaya dan
komunikasi antar bangsa telah meningkat, hal ini tentunya dapat memberikan dampak
munculnya gejala melunturnya semangat generasi muda untuk mengenali serta memahami
pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena notabenenya bahasa
Indonesia itu sendiri merupakan salah satu identitas bangsa. Gejala ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya generasi muda saat ini yang lebih mengerti budaya serta bahasa asing
daripada bahasa serta budaya bangsanya sendiri. Yang lebih miris lagi mereka bangga akan
hal tersebut dan tidak menganggap hal tersebut menjadi sebuah masalah yang serius.

Di jaman modern seperti saat ini, eksistensi bahasa Indonesia kian hari kian mulai
memprihatinkan keberadaannya sebab banyak generasi Z yang mulai mencampuradukkan
dengan bahasa asing atau yang sering disebut dengan bahasa gaul. Generasi Z merupakan
generasi kedua dari paling akhir setelah generasi Alfa. Rentang usia generasi Z berada antara
17 sampai 22 tahun (Putri K. A., 2019). Sejak usia dini generasi ini telah mengenal akan
teknologi, jadi wajar saja kalau mereka sudah sangat dekat dengan teknologi yang
berkembang seperti sekarang ini. Dengan adanya fenomena ini berimbas pada penggunaan
bahasa Indonesia menyimpang dari kaidah yang seharusnya.
Generasi Z, mereka tumbuh dan berkembang dalam era digital dan tren global. Oleh
karena itu, bahasa Indonesia yang digunakan oleh Generasi Z dalam era tren global dapat
memiliki beberapa perbedaan dari bahasa Indonesia yang digunakan oleh generasi
sebelumnya. Salah satu pengaruh tren global pada bahasa Indonesia Generasi Z adalah
penggunaan kata-kata yang berasal dari bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
konten dalam bahasa Inggris yang dikonsumsi oleh Generasi Z, seperti film, musik, game,
dan media sosial. Kata-kata dalam bahasa Inggris ini kemudian dicampur dengan bahasa
Indonesia dalam percakapan sehari-hari, sehingga terbentuklah bahasa campuran yang
disebut dengan "Bahasa Gaul" atau "Bahasa Anak Muda".

Selain itu, Generasi Z juga cenderung menggunakan singkatan atau akronim dalam
percakapan online dan media sosial. Contoh singkatan yang sering digunakan adalah "wkwk"
(tertawa), "lmao" (tertawa terbahak-bahak), "omg" (oh my god), dan sebagainya. Singkatan
ini biasanya dipakai untuk mempersingkat kata atau frasa dalam percakapan agar lebih
efisien.

Namun, perlu diingat bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap penting
untuk dipertahankan. Generasi Z harus tetap belajar dan menggunakan bahasa Indonesia yang
sesuai dengan tata bahasa dan tata tulis yang benar. Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa
dan merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
penting bagi Generasi Z untuk menguasainya dengan baik.

Tren global dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan bahasa
Indonesia oleh Generasi Z, terutama karena Generasi Z tumbuh dalam era digital yang
terhubung secara global dan mudah terpapar dengan budaya dan bahasa dari berbagai belahan
dunia. Salah satu tren global yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia oleh
Generasi Z adalah penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dalam
berkomunikasi dan interaksi di dunia digital. Generasi Z mungkin lebih cenderung
menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi online dengan teman dan komunitas
global mereka daripada menggunakan bahasa Indonesia.

Namun, ada juga tren positif dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh Generasi Z,
seperti meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga bahasa dan budaya Indonesia.
Beberapa gerakan sosial dan kampanye nasional seperti #Budaya Indonesia dan #Bahasa
Indonesia Bukan Bahasa Sampah bertujuan untuk mempromosikan penggunaan bahasa
Indonesia dan meningkatkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia. Hal ini dapat membantu
meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia oleh Generasi Z.

Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial juga dapat membantu
memperluas akses dan eksposur Generasi Z terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Misalnya,
adanya platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, yang memungkinkan
pengguna untuk membuat dan berbagi konten dalam bahasa Indonesia dengan audiens global
yang lebih luas. Secara keseluruhan, tren global dapat mempengaruhi penggunaan bahasa
Indonesia oleh Generasi Z, tetapi ada juga faktor-faktor positif yang dapat membantu
meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dan rasa bangga terhadap budaya Indonesia di
kalangan Generasi Z.

DAFTAR PUSTAKA

Desy Arisandy, D. P. (2019). EKSISTENSI BAHASA INDONESIA PADA GENERASI


MILENIAL DI ERA INDUSTRI 4.0. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ,
247-251.

Hotimah, W. K. (2021). Perkembangan Bahasa Indonesia di Mancanegara. Retrieved April


11, 2023, from kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/wiwinhusnulhotimah8728/604740f28ede482bc406b822/
melihat-perkembangan-bahasa-indonesia-di-berbagai-negara.

Putri K. A., A. A. (2019). Korean Wave dalam Fanatisme dan Konstruksi Gaya Hidup
Generasi Z. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra , 125-135.

Salamah, U. (2022). Menguatkan Identitas Nasional Melalui Pemajuan Bahasa Dan Sastra
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (pp. 725-
738). Malang: IKIP Budi Utomo.

Anda mungkin juga menyukai