Anda di halaman 1dari 145

DAFTAR ISI

MODUL A.1. PETUNJUK PENGGUNAAN THERMOHYGROMETER ____________________________________ 1

MODUL A.2. PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER _____________________________________________ 3

MODUL A.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER _______________________________________ 7

MODUL A.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER ______________________________ 12

MODUL A.5. PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER _____________________________________ 16

MODUL A.6. PETUNJUK PENGGUNAAN 5 IN 1 ENVIRONMENT METER ____________________________ 20

MODUL B.1 PETUNJUK PENGGUNAAN FOTOMETER _______________________________________________ 24

MODUL B.2. PETUNJUK PENGGUNAAN PH DAN TDS METER ______________________________________ 45

MODUL B.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER __________________________________ 47

MODUL B.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PH METER INSCIENPRO___________________________________ 50

MODUL B.5. PETUNJUK PENGGUNAAN TDS METER INSCIENPRO__________________________________ 52

MODUL C.1. PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER ____________________________________ 54

MODUL C.2. PETUNJUK PENGGUNAAN INFRARED DIGITAL THERMOMETER ______________________ 58

MODUL D.1. PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM _________________________________________________ 63

MODUL D.2. PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA _______________________________________ 65

MODUL D.3. PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE ______________________________________ 67

MODUL D.4. PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE _________________________________________ 69

MODUL D.5. SAMPEL CHROMIUM __________________________________________________________________ 70

MODUL D.6. PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR __________________________________________ 71

MODUL D.7. PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER _________________________________________ 72

MODUL D.8. SAMPEL SIANIDA / CYANIDE _________________________________________________________ 74

MODUL D.9. PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE ______________________________________ 76

i
MODUL D.10. PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS _________________________________ 78

MODUL D.11. PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON _________________________________________________ 80

MODUL D.12. PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE __________________________________ 82

MODUL D.13. PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE__________________________________________ 84

MODUL D.14. PENGUKURAN SAMPEL NITRIT ______________________________________________________ 87

MODUL D.15. PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR _______________________________________________ 88

MODUL D.16. PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE__________________________________________ 90

MODUL D.17. PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY __________________________________ 92

MODUL D.18. PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC ________________________________________________ 93

MODUL D.19 PENGUKURAN ARSENIK ______________________________________________________________ 95

MODUL D.20. PENGUKURAN SAMPEL CADMIUM __________________________________________________ 97

MODUL D. 21. TES PLUMBUM (LEAD TEST) _________________________________________________________ 98

MODUL E.1. METANIL YELLOW TEST _______________________________________________________________ 99

MODUL E.2. RHODAMIN B TEST ___________________________________________________________________ 102

MODUL E.3. FORMALDEHYDE TEST ________________________________________________________________ 106

MODUL E.4. BORAX TEST __________________________________________________________________________ 109

MODUL E.5. PORK DETECTION TEST _______________________________________________________________ 113

MODUL F.1. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR _________________________ 117

MODUL F.2. PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER ______________________________________ 120

MODUL F.3. COMPACT DRY TOTAL COLIFORM (TC) ______________________________________________ 122

MODUL F.4. COMPACT DRY ESCHECERIA COLI DAN COLIFORM (EC) _____________________________ 126

MODUL G.1. PENCACAH SAMPEL (BLENDER) _____________________________________________________ 130

MODUL G.2. MORTAR DAN PASTLE _______________________________________________________________ 131

ii
MODUL G.3. PETUNJUK PENGGUNAAN ALKOHOL SWAB _________________________________________ 131

MODUL G.4. PETUNJUK PENGGUNAAN COOLBOX ________________________________________________ 132

MODUL G.5. PETUNJUK PENGGUNAAN PINSET & GUNTING _____________________________________ 132

MODUL G.6. PETUNJUK PENGGUNAAN PIPET _____________________________________________________ 133

MODUL G.7. PETUNJUK PENGGUNAAN SALIN STERIL ____________________________________________ 134

MODUL G.8. PETUNJUK PENGGUNAAN TIMBANGAN DIGITAL ___________________________________ 134

MODUL G.10. PETUNJUK PENGGUNAAN WADAH SAMPEL _______________________________________ 135

MODUL G.11. PETUNJUK PENGGUNAAN MASKER ________________________________________________ 136

MODUL G.12. PETUNJUK PENGGUNAAN KERTAS SARING ________________________________________ 136

MODUL G.13. PETUNJUK PENGGUNAAN CORONG _______________________________________________ 137

MODUL G.14. PETUNJUK PENGGUNAAN RAK TABUNG ___________________________________________ 138

MODUL G.15. PETUNJUK PENGGUNAAN LAMPU SPIRTUS ________________________________________ 138

MODUL G.16. PETUNJUK PENGGUNAAN SARUNG TANGAN______________________________________ 139

MODUL G.17. PETUNJUK PENGGUNAAN BOTOL SAMPEL ________________________________________ 139

MODUL G.18. PETUNJUK PENGGUNAAN TAS PERALATAN _______________________________________ 139

MODUL G.19. PETUNJUK PENGGUNAAN TABUNG ERLENMEYER _________________________________ 140

iii
A1
MODUL A.1. PETUNJUK PENGGUNAAN THERMOHYGROMETER

TRH - 2000

Pendahuluan

Alat ini mengukur dan menampilkan suhu dan kelembaban relatif, secara serentak juga

ditampilkan waktu, tanggal dan tingkat kenyamanan.

Fitur-Fitur

1. Indikator Baterai

2. Suhu

3. Kelembaban

4. Tanggal dan Waktu

5. Indikator Alarm

6. Tombol Fungsi

7. Sensor/Probe

Petunjuk Penggunaan

1. Bukalah penutup baterai dan pasanglah 2 buah 1.5V "AAA" baterai pada kompartemen baterai.

2. Pengesetan waktu, tanggal dan alarm

- Tekan dan tahan tombol “MODE” sampai keterangan waktu dan tanggal yang terdapat dibagian

bawah layar berkedip.

- Tekan “MODE” sekali untuk mengeset tahun sampai keterangan tahun berkedip, kemudian

tekanlah"▲"atau"▼"untuk menaikkan atau menurunkan nilai.

- Selanjutnya untuk mengeset bulan, tanggal, alarm dan waktu hanya perlu menekan tombol

1
A1
“MODE” secara bergantian saja, kemudian tekanlah"▲"atau"▼"untuk menaikkan atau

menurunkan nilai.

- Setelah itu, tekanlah tombol "MODE" sekali lagi, maka siklus penyetingan akan diulangi lagi. Untuk

keluar dari mode penyetingan, tekanlah tombol"℃/℉".

3. Penunjuk Waktu ON/OFF

4. Tekanlah "℃/℉"dan tombol "MODE" secara serentak untuk mengaktifkan atau mematikan fungsi

penunjuk waktu, dan juga untuk merekam kembali hasil pembacaan MAX/MIN.

Catatan

- Jangan menyimpan atau mengoperasikan alat di tempat yang sangat panas ataulembab .

- Bukalah baterai jika alat disimpan untuk jangka waktu lama untuk mencegah bateraibocor.

Catatan Perawatan Instrumen

1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat


mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih dan
profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

2
A2
MODUL A.2. PETUNJUK PENGGUNAAN ANEMOMETER

ANMO - 300

Anmo - 300 ini sangat ideal untuk kecepatan udara dan pengukuran volume rendah. Probe dapat

dipanjangkan dari 0,26 ke 1,2m memiliki kepala sensor probe 8.5mm dan sangat ideal untuk
ventilasi dan difuser. Instrumen ini baik untuk survei ventilasi, AC, kamar bersih, penutup aliran,

penyeimbang udara, dan pemantauan lingkungan.

1. Indikator Baterai

Deskripsi Layar LCD


2. Ikon Auto Off

3. Unit Suhu

4. Unit Kecepatan Angin

5. Pembacaan Kecepatan atau Volume Udara

6. Unit Volume Udara

7. Ikon Hold

8. Ikon MAX/MIN

9. Ikon AVG/rata-rata

10. Pembacaan Suhu

3
A2
Deskripsi Instrumen

1. Konektor Probe

2. Layar LCD

3. Tombol SET

4. Tombol Unit Suhu

5. Tombol AVERAGE (rata-rata) dan Panah Atas

6. Tombol MAX/MIN

7. Tombol Unit Kecepatan Angin dan Pamah


Bawah

8. Tombol Power

9. Tombol Penahan Data (HOLD)

10. Tombol Lampu Latar


Fungsi Tombol
11. Pegangan Probe

12. Sensor Suhu/Kecepatan Angin

Tombol Keterangan

Untuk menyalakan dan mematikan instruman

Untuk pemilihan unit suhu antara C atau F

Untuk melakukan pengaturan pada instrumen

- Untuk masuk kemode rata-rata

- Untuk melakukan navigasi pemilihan pada menu pengaturan

Untuk mengaktifkan lampu latar

Untuk melihat nilai maksimum dan minimum selama pengukuran

Untuk menahan data pengukuran

- Untuk memilih unit pengukuran antara kecepatan atau aliran udara

- Untuk melakukan navigasi pemilihan pada menu pengaturan

4
A2

Prosedur Pengukuran

1. Hubungkan Probe dengan instrumen

2. Tekan tombol power untuk menyalakan

3. Pilih unit kecepatan angin dan suhu yang diinginkan

4. Ketika menggunakan instrumen pada pertama kalinya, Jika pembacaan tidak menunjukkan “0”

pada saat penutup sensor belum terbuka, maka tekan tombol “ ” selama 2 detik hingga

muncul 0:000 pada layar LCD.

Peringatan: - tangan jangan menyentuh penutup sensor saat proses zeroing.

- Proses Zero tidak bisa dilakukan seketika setelah pengukuran

- Instrumen tidak dapat digunakan pada lingkungan dengan suhu rendah setelah

melakukan proses zero dengan lingkungan suhu tinggi

5. Lepaskan penutup sensor, dan panjangkan probe sesuai dengan kubutuhan

6. Pada kepala sensor terdapat indikator tanda panah, pastikan arah panah berlawanan dengan
arah angin. Layar atas akan menampilkan nilai suhu udara. Layar yang bawah akan

menunjukkan nilai kecepatan udara

7. Ketika indikator baterai menunjukkan tanda lemah, maka gunakan adaptor untuk mengisi

ulang daya instrumen

5
A2

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang
dapat mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh
teknisi terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

6
A3
MODUL A.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL LUX METER

LT - 4000

Pengaplikasian lux meter LT-4000 ini biasa digunakan untuk sumber elektro optik, penelitian,
metalurgi bagunan, inspeksi industri dan juga kontrol pencahayaan. Alat ini tidak hanya dapat

menghitung nilai terkini, maksimum, minimum pencahayaan dan suhu, namun juga dapat

mengetahui selisih pencahayaan, integrasi pencahayaan, dan rata-rata integrasi pencahayaan.

Struktur Alat
a. Sensor Pencahayaan
b. Layar LCD

c. Tombol SET dan atas


d. Tombol Power (ON/OFF)

e. Tombol SELECT dan bawah

f. Tempat Baterai

a. Indikator Baterai

b. Indikator Nilai Maksimum

c. Indikator Nilai Minimum

Tampilan Layar LCD d. Indikator HOLD

e. Waktu Otomatis Mati

f. Perbandingan
g. Rentang Pencahayaan

h. Unit LUX

i. Unit FC
j. Unit Pencahayaan Terintegrasi

k. Rata-rata

l. Integrasi

m. Pembacaan Pencahayaan

n. Memori

o. Menghapus
p. Melihat Kembali Data
7
q. Unit Suhu

r. Unit Waktu dan


A3

PENGOPERASIAN

Power On/Off

Setelah memasang baterai, tekan dan tahan selama dua detik untuk menyalakannya, dan

Anda dapat mengulangi operasi untuk mematikannya.

Lampu Latar Dan Penahan Data

Tekan untuk mengatur cahaya latar dan penahanan data mengikuti urutan: lampu latar mati

dan penahanan data (pengaturan default), lampu latar menyala dan data ditahan, lampu latar

menyala dan data ditahan, dan lampu latar mati, dan lampu latar mati dan data bertahan.

Indikator HOLD pada LCD menunjukan data pengukuran terkunci dan tidak dapat berubah, jika
tidak ada indikator HOLD maka data dapat diperbarui secara otomatis.

Pengaturan Otomatis Mati

Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu maksimum,

dan tekan dan tahan selama dua detik untuk memasuki layar untuk mengatur mati otomatis.

Di layar ini, tekan untuk memilih CLO (shutdown otomatis dinonaktifkan) atau OPE (shutdown

otomatis diaktifkan), lalu tekan dan tahan selama dua detik untuk mengaktifkan pengaturan

dan kembali ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu maksimum

Pengaturan Penyimpanan Otomatis

Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu minimum,

dan tekan dan tahan selama dua detik untuk memasukilayar untuk mengatur penyimpanan

otomatis data pencahayaan. Di layar ini, tekan untuk memilih CLO (penyimpanan otomatis

dinonaktifkan) atau OPE (penyimpanan otomatis diaktifkan), lalu tekan dan tahan selama dua
detik agar pengaturannya berlaku dan kembali ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan

suhu minimum.

8
A3
Penyimpanan Manual

Tekan atau untuk beralih ke layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu saat ini, dan

tekan dan tahan selama dua detik untuk masuk ke layar untuk menyimpan data pencahayaan

secara manual (paling banyak 60 grup). Di layar ini, tekan untuk menyimpan data

pencahayaan saat ini, lalu tekan dan tahan selama dua detik untuk keluar dan kembali ke

layar yang menunjukkan pencahayaan dan suhu saat ini.

Penentuan Titik Pengukuran

Penentuan titik pengukuran terdapat dua metode, tergantung kebutuhan dalam pengukurannya,

yaitu :

1. Penerangan Setempat : objek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan lainnya. Bila merupakan

meja kerja, pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang ada.

2. Penerangan Umum : titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak

tertentu setinggi satu meter dari lantai.

Jarak tertentu tersebut dibedakan berdasarkan luas ruangan sebagai berikut :

• Jika luas ruangan <10 m maka penentuan titik setiap 1 m pada garis horizontal panjang
2

dan lebar

1m

1m

1m


2 2
Jika luas ruangan 10 m - 100 m maka penentuan titik setiap 3 m pada garis horizontal

panjang dan lebar


3m

9
A3
3m

3m

3m

• Jika luas ruangan >100 m maka penentuan titik setiap 6 m pada garis horizontal panjang
2

dan lebar

6m

6m

6m

6m

10
A3
Catatan Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

11
A4
MODUL A.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PARTICULATE DUST METER

DAZ - 400

DAZ-400 memiliki fungsi mengukur PM2.5, PM10, penghitungan partikel debu, suhu dan kelembaban.

Produk ini dilengkapi dengan presisi pengukuran tinggi, kinerja stabil dan operasi sederhana dan nyaman

untuk dibawa. Sangat cocok untuk lingkungan indoor keluarga, kantor, di dalam mobil dan lingkungan

alam, dll

1 Case

2 Port suhu dan kelembaban


3
1 3 Inlet sampel udara
4 Layar LCD
2 4
6 5 Tombol
6 Tempat pembuangan
5
7 7 Kotak Baterai

Deskripsi Layar LCD


No Deskripsi Layar

1 Jam/Menit/Detik

2 Tahun/Bulan/Hari

3 Indikator Baterai

4 Unit Penghitung

Skema Diagram Tingkat


5
Konsentrasi

6 Tempat Penghitungan Partikel

7 Kelembaban

8 Suhu

9 Objek Pengukuran

10 Unit Pembobotan

Tampilan dari penghitungan Bobot


11
Partikel

12
A4

Fungsi Tombol

No Tombol Nama Tombol dan Fungsi

1 Tombol Power: Tekan tombol untuk menyalakan/mematikan.

[RUN]

(1) Pada tampilan awal tekan tombol ini untuk melakukan pengukuran.

2 (2) Selama melakukan pengukuran selama 50 detik, semua tombol idak akan

bisa digunakan, kecuali tombol power.

[ENTER]

(1) Pada mode record histori, tekan untuk konfirmasi yang dipilih.

(2) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi perubahan

fungsi
3
(3) Pada mode fungsional parameter, tekan untuk konfirmasi penyimpanan

setelah perubahan

[SHIFT]

(1) Pada mode record histori, tekan untuk memilih tempat unit

Pada mode fungsional parameter, tekan untuk memilih fungsi parameter yang
4
akan diubah

13
A4
Tombol Atas [▲]

(1) Pada mode Record histori, gunakan untuk menambahkan 1 dari setiap

bagian

5 (2) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan untuk

menambahkan 1; merubah unit dan pilihan “yes” atau “no”.

Tombol Bawah [▼]

(1) Pada tampilan awal, tekan tombol untuk masuk ke mode record histori lalu

fungsi parameter

(2) Pada mode Record histori, gunakan untuk mengurangi 1 dari setiap bagian

6 (3) Pada mode fungsional parameter dan pergantian status: gunakan untuk

menambahkan 1; merubah unit dan pilihan “yes” atau “no”.

[BACK]

(1) Pada mode record histori dan fungsi parameter, tekan untuk kembali ke

tampilan awal
7
(2) Pada mode record histori, tekan untuk keluar dari pengubahan

Prosedur Pengukuran

1. Instrumen harus ditempatkan di ruang terbuka sebelum pengukuran untuk menghindari pemblokiran

sensor.

2. Pastikan kondisi battery terisi penuh

3. Tekan tombol Power untuk menghidupkan.

4. Tekan tombol [RUN] di menu utama dan instrumen akan memasuki kondisi pengambilan sampel 120

detik.

5. Setelah selesai pengambilan sampel, hasil pengukuran akan ditampilkan pada tampilan layar.).

Catatan: jangan melakukan pengukuran pada saat pengisian daya untuk mencapai hasil pengukuran

yang lebih akurat.

Skema Diagram Tingkat PM2.5 standar rata-rata dalam 24


Tikat Kualitas Udara
Konsentrasi jam.

Bak Sekali 0 - 35

Baik 35- 75

14
A4
Sedikit Berpolusi 75 - 115

Cukup Berpolusi 115 - 150

Berpolusi Berat 150 - 250

Berpolusi Serius >250

Catatan Perawatan Instrumen

1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat


mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih dan
profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

15
A5
MODUL A.5. PETUNJUK PENGGUNAAN SOUND LEVEL METER

SENS-700 PRO

Sound Level Meter ini didisain untuk kebutuhan pengukuran teknis keselamatan, kesehatan,
kantor keselamatan industri dan kontor kualitas kebisingan dalam beberapa lingkungan seperti

konstruksi, pabrik, sekolah, perkantoran, akses jalan, perumahan, pertokoan, dll.

1. Deskripsi Alat

1. Wind Screen

2. Mikrofon

3. Layar LCD

4. Tombol Seleksi Frekuensi A/C

5. Tombol Backlight

6. Tombol HOLD

7. Tombol Seleksi Rentang

8. Tombol Power ON/OFF

9. Tombol Max/Min

10. Tombol Seleksi Waktu Respon

11. Tombol SET

16
A5

12. Kalibrasi Potentiometer

13. Soket Earphone Sinyal Output AC/DC

14. USB

15. Eksternal DC 9V Power Supply

16. Cover Antidebu

17. Pemasangan Tripod

18. Tempat Baterai

2. Deskripsi Tampilan LCD

Icon Fungsi

LCD 4 Digit

MAX Penahan data maksimum

MIN Penahan data minimum

OVER Nilai melebihi batas tertinggi dari rentang ukur

UNDER Nilai kurang dari batas terendah dari rentang ukur

FAST Respon cepat

SLOW Respon lambat

dBA Pembobotan Frekuensi A (kebisingan yang dapat didengar telinga manusia)

dBC Pembobotan Frekuensi C (respon terhadap pantauan mesin)

TIME Tampilan waktu terkini (Jam-Menit-Detik)

DATE Tampilan tanggal terkini (Tahun-Bulan-Tanggal)

AUTO Seleksi rentang otomatis

HOLD Fungsi penahan data

17
A5
REC Merekam data

Full Penyimpanan penuh

Mematikan daya otomatis

Indikasi baterai lemah

Ikon komunikasi langsung: akan berkedip ketika instrumen terhubung dengan PC


untuk memindahkan data

3. Fungsi Tombol

Tombol Fungsi/Keterangan

Seleksi Frekuensi Pembobotan antara dBA dan dBC

Menyalakan lampu latar LCD, dan lampu otomatis akan mati jika tidak ada aktifitas
selama 30 menit

Tekan sekali untuk menahan data yang sedang berjalan; tekan sekali lagi untuk
kembali ke pengukuran

Pemilihan rentang ukur antara ‘Lo’, ‘Med’, ‘Hi’ dan ‘Auto’

Untuk menghidupkan dan mematikan instrumen

Tekan sekali untuk melihat nilai maksimum; tekan sekali lagi untuk melihat nilai
minimum; dan tekan sekali lagi untuk kembali ke pengukuran

Tekan untuk memilih respon waktu antara Fast dan Slow

- Tekan untuk mengatur waktu dan tanggal

- Tekan dan tahan selama 3 detik untuk memulai merekam

18
A5

4. Pengoperasian

a. Buka penutup baterai dan masukan baterai 9 volt kedalam tempat baterai

b. Tutup tempat baterai

c. Nyalakan instrumen

d. Setting satuan pengukurannya menyesuaikan kebutuhan. dBA untuk kebisingan pada

lingkungan, dBC untuk kebisingan pada mesin atau sumber kebisingan lainnya.

e. Tekan tombol untuk memilih rentang ukur

f. Pilih ‘FAST’ untuk suara yang datangnya kejut atau tidak konstan dan ‘SLOW’ untuk suara

yang konstan

g. Tekan tombol untuk melihat angka minimum dan maksimum

h. Tahan instrumen dengan mengunakan tangan atau tripod dengan ketinggian sekitar 1-1,5m

dari permukaan. Jarak yang baik untuk mengukur adalah 1 - 1,5m dari sumber suara ke
mikrofon

Perawatan Instrumen
1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

19
A6
MODUL A.6. PETUNJUK PENGGUNAAN 5 IN 1 ENVIRONMENT METER

COMBI-5

Bacalah petunjuk berikut dengan seksama sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat.
Gunakan alat sesuai dengan petunjuk yang ditentukan dalam manual ini.

5 in 1 Environment Meter dirancang untuk menggabungkan fungsi Sound Level Meter, Light
Meter, Anemometer, Humidity Meter dan Temperatur. Alat Ini adalah instrument yang ideal
untuk pengukuran lingkungan dengan aplikasi praktis yang berbeda untuk penggunaan
profesional, seperti pemantauan dan pengumpulan data suhu lingkungan dan kelembaban,
mengukur kebisingan di pabrik-pabrik, sekolah, kantor, bandara, perumahan, dll.

KOMPONEN BAGIAN ALAT

1. Windscreen pelindung mikrofon


2. Mikrofon
3. LCD display / layar tampilan
4. Tombol pilihan : Kelembaban / Suhu
5. Tombol ON/OFF : Lampu layar (Backlight)
6. Tombol HOLD
7. Tombol pilihan : Satuan pengukuran
8. Tombol power
9. Tombol pilihan fungsi
10. Tombol MAX / MIN
11. Tombol pilihan satuan ◦C / ◦F

20
A6

12. Potentiometer
13. Soket probe anemometer dan Lux meter
14. Soket probe temperatur dan kelembaban
15. External DC 9V power supply
16. Lubang tripod
17. Penutup baterai
18. Sekrup penutup baterai

TAMPILAN LAYAR

1. Tampilan pengukuran Temperatur &


Humidity (kelembaban)
2. Indikator kapasitas baterai
3. Indikator unit suhu
4. Indikator unit kelembaban
5. Indikator satuan ukur Anemometer
6. Tampilan pengukuran suara, kecepatan
angin, dan cahaya
7. Indikator satuan ukur suara
8. Indikator satuan ukur cahaya
9. Indikator MAX/MIN
10. Indikator Data Hold
11. Indikator timer off

21
A6
PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Buka penutup baterai dan pasang baterai 9V pada alat, pastikan arah kutub nya sudah benar.
2. Pasang kembali penutup baterai dan kencangkan sekrup.
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.
4. Tampilan akan muncul pada layar, tekan tombol MODE untuk memilih fungsi yang ingin di gunakan.

Note :

• Jika indikator baterai sudah habis, segera ganti baterai dengan yang baru.
• Pegang alat dengan benar dan posisikan pada area yang ingin di ukur, untuk pengukuran suara,
posisikan dalam jarak 1 ~ 1.5 meter dari sumber suara.

PILIHAN PEMBACAAN SUHU & KELEMBABAN

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.

2. Tekan tombol
3. Pilih pembacaan suhu / kelembaban.

LAMPU LAYAR (BACK LIGHT)

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.


2. Tekan tombol untuk menyalakan / mematikan lampu layar.
3. Lampu layar akan mati otomatis jika tidak digunakan dalam waktu 30 detik untuk menghemat daya.

DATA HOLD

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.

2. Pada saat pengukuran sedang berjalan, tekan tombol


3. Akan muncul indikator “HOLD” dan nilai pengukuran akan berhenti.

4. Untuk melanjutkan pengukuran, tekan tombol kembali.

SATUAN PENGUKURAN (ANEMOMETER & LUX METER)

1. Pada saat pengukuran anemometer, tekan tombol


2. Pilih satuan ukur yang diinginkan : m/s, km/h, ft/min,knots, Mph

1. Pada saat pengukuran lux meter, tekan tombol


2. Pilih satuan ukur yang diinginkan : Lux / Fc

22
A6
POWER ON / OFF

1. Menyalakan alat : tekan tombol selama 1 detik.

2. Mematikan alat : tekan tombol selama 3 detik.

MEMILIH FUNGSI ALAT

1. Nyalakan alat dengan menekan tombol Power ON/OFF.

2. Tekan tombol untuk memilih fungsi yang diinginkan : Sound Level, Air Velocity, Light.

NILAI MAKSIMUM / MINIMUM

1. Pada saat pengukuran, tekan tombol untuk masuk ke menu MAX/MIN.


2. Indikator MAX akan tampil pada bagian bawah LCD, nilai maksimal akan tampil pada LCD.

3. Tekan tombol sekali lagi untuk menampilkan nilai MIN.


4. Indikator MIN akan tampil pada bagian bawah LCD, nilai minimal akan tampil pada LCD.

5. Tekan tombol kembali untuk keluar dari mode MAX/MIN.

PERAWATAN

• Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik.
• Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
• Lepaskan baterai jika alat tidak digunakan dalam waktu yang lama.
• Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional.
• Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.
• Perawatan yang baik dapat memperpanjang umur instrumen.
• Pastikan power sudah off ketika membersihkan instrumen.
• Jangan menggunakan cairan pembersih kimia yang terlalu kuat.
• Gunakan kain kering dan lembut untuk membersihkan debu pada instrumen.
• Jagalah agar mikrofon pengukuran suara agar tetap kering dan tidak terkena cairan.

BANTUAN TEKNIS

23
B1
MODUL B.1 PETUNJUK PENGGUNAAN FOTOMETER

ZE-200

Tampilan Instrumen

Tutup Baterai

Waterproof Data dan

Power Connection

USB C

24
B1

Tampilan Layar Utama

Setelah tombol Power ditekan maka layar akan menampilkan menu sebagai berikut:

- Select Test : Melakukan pengujian dan menampilkan pengujian favorit

- Check Standard : Melakukan pengecekan standar dan kalibrasi

- Test Log : Melihat hasil pengujian yang sudah tersimpan

- User : Memasukan nama pengguna hingga 50, dan setiap pengguna nnya dapat
memasukan pengujian favoritnya sendiri.

- Label : Membuat label untuk beberapa hasil pengujian

- System Setting : Pengaturan fotometer

Perinsip Dasar Pengujian Fotometer

Pengujian fotometri, juga disebut kolorimetri, melibatkan penambahan reagen (misalnya tablet,
bubuk, atau cairan) ke sampel air.

Reagen akan dirancang untuk bereaksi dengan bahan kimia tertentu yang menarik dalam sampel
dan membentuk larutan berwarna. Jadi, dengan mengukur kekuatan warna itu, konsentrasi
bahan kimia dapat dihitung.

Setelah sampel disiapkan dengan menambahkan reagen, Fotometer mengirimkan cahaya


dengan panjang gelombang yang dipilih melalui sampel tersebut dan mengukur tingkat cahaya
yang melewatinya. Ini kemudian dibandingkan dengan tingkat cahaya yang melewati sampel
"Blanko", yang tidak memiliki reagen.

25
B1

Blanko

Blanking adalah proses yang menetapkan nilai nol untuk pengujian. Karena perkembangan
warna diukur secara optik, blanking memastikan bahwa warna atau kekeruhan yang sudah ada
sebelumnya dalam sampel tidak mempengaruhi hasil akhir. Oleh karena itu, biasanya tabung
"Blanko" berisi: sampel air yang diuji tanpa reagen ditambahkan.

Tahap Pengujian

1. Untuk memulai proses blanko masukan air sampel yang diuji tanpa ditambahkan reagen ke
tabung yang bersih

2. Pilih “Blank”

3. Bar proses blanko akan tampil pada layar. Hindari memindahkan blanko pada saat bar blanko
berjalan

26
B1
4. Instrumen sukses melakukan blanking dan siap untuk dilakukan pengujian

5. Siapkan sampel yang akan diuji. Hampir seluruh reagen berbentuk tablet (Beberapa reagen
berbentuk cair maupun bubuk),

6. Sampel akan membentuk suatu warna. Masukan sampel yang suadh siap kedalam tabung cell
pada fotometer.

7. Tekan Pengujian(Measure)

8. Untuk beberapa pengujian akan menampilkan waktu tunggu yang spesifik untuk membentuk
warna pada sampel yang akan diuji. Pengujian yang tidak memiliki waktu tunggu tidak akan
menampilkan waktu tunggu dan akan langsung dilakukan proses pengujian

27
B1

9. Hasil akan tampil pada layar

Informasi Pesan

Selama proses pengujian, fotometer melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa


pengujian akan diukur dengan benar. Jika mendeteksi suatu peristiwa yang akan membatalkan
hasil itu akan melaporkan salah satu pesan informasi di bawah ini.

Pesan Kasus Tindakan

M1 dan M2 Blanko terlalu gelap Periksa dan bersihkan tabung

Kontaminasi optik Lihat dan pastikan optik tetap bersih

M3 dan M4 Blanko, sampel atau standar dipindahkan Ulangi blanko dan lihat petunjuk
terlalu awal

M5 Tabung tidak tertutup Periksa atau ganti penutup tabung

Gangguan cahaya dari luar Jauhkan instrumen dari cahaya luar

Penyebab umum yang dapat memicu salah satu pesan ini ditampilkan adalah kontaminasi pada
jendela optik atau gelas patri. Lihat bagian di bawah ini: Cara mencapai hasil yang akurat.Jika
pesan terus ditampilkan, harap hubungi kami PT Indo Tekhnoplus.

Mendapatkan Hasil Terbaik

- Memastikan akurasi dangan peroses blanko yang benar

28
B1
Blanking adalah langkah penting karena menetapkan nilai nol untuk pengujian. Dalam
kebanyakan kasus tabung kosong dan tabung sampel harus identik kecuali untuk reagen
(misalnya tablet) yang telah ditambahkan ke tabung sampel.

Dalam beberapa pengujian, pra-perlakuan sampel seperti pengenceran, penyaringan atau


pengkondisian air laut dianjurkan. Dalam hal ini, sampel pra-perawatan inilah yang perlu
digunakan dalam tabung "kosong". Sekali lagi, ini akan memastikan bahwa hanya perubahan
warna dalam reagen spesifik untuk parameter uji yang diukur.

- Praktik terbaik saat pengujian

Pengenceran

Jika konsentrasi dalam sampel berada di atas kisaran pengujian, layar hasil akan menunjukkan
tingkat kisaran atas dengan tanda lebih besar dari ">" di depannya. Maka akan perlu untuk
mencerkan sampel dan ulangi pengujian.

Tabung Pengenceran Palintest dirancang untuk membuat proses ini mudah dilakukan. Ini dapat
digunakan untuk mengencerkan sampel dengan faktor 2, 3, 4, 5 atau 10 kali. Jika pengenceran
lebih tinggi dari ini diperlukan, jarum suntik 10mL dapat digunakan dengan tabung pengenceran
untuk mengencerkan hingga 100 kali.

29
B1
- Penggunaan Tabung Pengenceran

1 Asumsikan Anda ingin melakukan pengenceran x2. (Ini berarti

volume sampel akan digandakan dengan menambahkan jumlah yang sama dari

air deionisasi).

2 Lakukan ini sebagai berikut.

3 Isi tabung dengan sampel sampai tanda x2.

4 Kemudian, isi ulang dengan air deionisasi hingga garis bertanda 'Air Deionisasi' atau "x1".

5 Tutup tabung pengenceran dan putar hingga tercampur.

6 Gunakan sampel yang diencerkan ini dalam pengujian dengan cara biasa. Ini

termasuk blanking pada sampel yang diencerkan.

7 Kalikan hasil pengujian yang diperoleh dengan faktor pengenceran yang digunakan (dalam hal
ini x2).

8 fotometer Expert dapat diatur untuk melakukan perhitungan secara otomatis dan menyimpan
hasil perhitungan dalam log. Ini membutuhkan penggunaan Label.

Lihat bagian 3 - Menetapkan Batas Lulus dan Gagal untuk Tes.

Catatan

1 Tingkat pengenceran yang lebih tinggi dapat dicapai dengan mengulangi proses pengenceran,
kemudian mengalikan kedua pengenceran tersebut. Misalnya pengenceran x10, diikuti dengan
pengenceran x2 akan menghasilkan pengenceran x20 (10 x 2)

2 Tabung pengenceran dan spuit harus dibilas secara menyeluruh setelah digunakan dengan air
deionisasi.

- Menggunakan Syringe untuk pengenceran 10x atau lebih

Ini merupakan alternatif dari metode yang diberikan dalam catatan 1 di atas, untuk tingkat
pengenceran di atas x10.

1. Tentukan tingkat pengenceran sampel yang diperlukan dan lihat tabel di bawah ini untuk
tingkat pengisian yang benar dalam jarum suntik.
Pengenceran Pengisian Syringe
dengan air sampel

X10 10 ml

X20 5 ml

30
B1
X25 4 ml

X50 2ml

X100 1ml

2. Tempatkan ujung spuit ke dalam sampel dan tarik sebagian ke dalam spuit. Sesuaikan plunger
jarum suntik sampai level sesuai dengan level pengisian yang sesuai yang ditunjukkan dalam
tabel dan ilustrasi.

3. Keluarkan sampel dari spuit ke dalam tabung pengenceran yang bersih. Isi tabung dengan air
deionisasi hingga garis bertanda 'Air Deionisasi' atau 'x1'.

4. Pasang kembali tutupnya dan balikkan beberapa kali agar tercampur.

5. Gunakan sampel yang diencerkan untuk pengujian dengan cara biasa.

6. Kalikan hasil pengujian yang diperoleh dengan faktor pengenceran yang dipilih dalam tabel.

Misalnya, untuk menyiapkan pengenceran x50, isi spuit hingga 2mL (seperti yang ditunjukkan
pada tabel), keluarkan ini ke dalam tabung pengenceran dan isi dengan air deionisasi. Hasil tes
kemudian akan dikalikan dengan 50.

Mengatur Batas Keberhasilan Pengujian

Apa pun aplikasinya, Fotometer dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengelola kondisi dalam
proses air atau badan air apa pun. Sistem label memungkinkan parameter yang relevan untuk
dikelompokkan bersama dan batas lulus dan gagal dapat ditetapkan secara terpisah untuk setiap
label.

Dengan menetapkan batas untuk parameter apa pun, Fotometer dapat memberikan umpan balik
instan kepada operator yang melakukan pengujian apakah hasilnya di luar kisaran yang
diharapkan atau dapat diterima.

Umpan balik pada hasil tes ini muncul di layar hasil pada saat itu dan dicatat dalam log hasil.
Bahkan jika batas-batas tersebut kemudian diubah, hasil log akan terus menunjukkan bahwa
hasil tersebut berada di luar kisaran yang dapat diterima pada saat pengujian.

31
B1

Catatan: Merah = Gagal ; Hijau = Berhasil

- Membuat Batas Berhasil atau Gagal

Proses untuk menetapkan batas lulus dan gagal melibatkan tiga langkah berikut:

• Membuat label.

• Tambahkan parameter yang ingin Anda ukur di bawah label itu.

• Tetapkan batas untuk parameter tersebut.

Ini paling baik dijelaskan dengan contoh berikut.

Membuat Label

32
B1
Menambahkan Parameter Pada Label

Mengatur Batas

Lower Limit, Upper Limit : Mengatur batas pengujian

Dilution : Angka pengenceran yang akan dilakukan

Chemical Species/Jenis Kimia : Jenis Parameter kimia

Menu Utama

Pemilihan Pengujian

33
B1

Pemilihan antara pengujian semua atau favorit


Menampilkan batas tertinggi
pengujian
Menampilkan jenis kimia

Tekan gambar molekul untuk


mengganti jenis kimianya

Tanda kosong ini menandakan hanya


1 jenis kimia

Pilih bintang untuk memasukan ke


favorit

Log Pengujian

Menu ini memungkinkan untuk melihat hasil pengujian yang sudah tersimpan.

Tampilan awal setelah menu dipilih, akan menampilkan filer untuk opsi pengujian

Pilih filter yang akan dilihat, Contoh: “Parameter” hasil akan ditampilkan daftar dari semua
parameter yang ada

34
B1

Pilih salah satu parameter yang tersedia pada layar, Contoh: Bromin, Total

Jika batas ditetapkan untuk parameter, hasilnya diberi kode warna untuk menunjukkan apakah
hasilnya dalam batas lulus dan gagal yang ditetapkan.

35
B1
Jika batas ditetapkan untuk parameter, hasilnya diberi kode warna untuk menunjukkan apakah
hasilnya dalam batas lulus dan gagal yang ditetapkan.

User/Pengguna

Nama pengguna dapat ditambahkan untuk memungkinkan penyimpanan yang melakukan


pengujian

Label

Label dapat dibuat, untuk memungkinkan penyortiran dan pengelompokan hasil pengujian dan
parameter serta menerapkan tingkat lulus dan gagal. Label juga digunakan untuk mengatur
faktor pengenceran yang secara otomatis akan menghitung dan menyimpan hasilnya dengan
benar untuk pengujian yang dilampirkan pada label tersebut. Lihat Menetapkan Batas Lulus dan
Gagal untuk Tes.

System Settings/Pengaturan

Menu di bawah ini muncul ketika Pengaturan Sistem dipilih. Masing-masing akan membuka sub-
menu. Setiap perubahan pada pengaturan ini akan disimpan saat instrumen dimatikan.

Perhatikan bahwa hilangnya daya secara tiba-tiba (jika instrumen hanya ditenagai oleh USB)
dapat mengakibatkan perubahan pengaturan tidak disimpan.

36
B1

37
B1
Sleep

fotometer dapat diatur sehingga setelah beberapa saat tidak aktif, ia akan beralih ke mode
penggunaan daya rendah termasuk mematikan layar. Periode dapat diatur dari 2 menit hingga
20 menit. Tidur juga dapat dinonaktifkan sepenuhnya. fotometer tidak akan masuk ke mode tidur
saat ditenagai oleh USB.

Pencahayaan

Pencahayaan layar dapat diatur 0 - 100%

Format Tanggal

Hari(D), Bulan(M) atau Tahun(Y) dan disetel ke salah satu dari tiga opsi format

Tanggal dan Waktu

Gunakan atas atau bawah untuk mengatur tanggal dan waktu. Pengaturan waktu dengan format
24 jam

38
B1

Bahasa

Pilih bahasa antara Inggris, Prancis, Spanyol, China dan Bahasa Indonesia

Bel

Buzzer akan berbunyi saat fotometer dinyalakan dan saat timer tes berakhir. Buzzer dapat
dinonaktifkan tetapi akan diatur ulang menjadi aktif saat instrumen dimatikan.

39
B1
Label

Jika tidak ada label yang dipilih layar akan menampilkan : CLICK TO ADD/PILIH UNTUK
MENAMBAHKAN

Saat meninggalkan layar ini, Fotometer dapat diatur untuk meminta pengguna melampirkan
label ke hasil ini. (Lihat Mengatur Batas Berhasil dan Gagal).

Opsi ini mengatur kapan dan seberapa sering pengguna diminta untuk menambahkan label hasil
tes setelah tes air dilakukan.

• Manual - Tidak akan ada konfirmasi dan hasil dapat disimpan ke log tanpa label apa pun.

• Once – Layar hasil tes tidak dapat keluar. Ini mencegah hasil disimpan tanpa label dipilih. Setelah
label dipilih, tidak akan ada konfirmasi lebih lanjut dan label yang sama akan digunakan untuk
semua pengujian berikutnya hingga instrumen dimatikan.

• Every Test – Akan ada konfirmasi untuk label setiap kali tes dilakukan. Label yang dipilih
sebelumnya tidak akan muncul di layar pengujian.

User/Pengguna

Ini berfungsi identik dengan pengaturan di atas untuk label tetapi diterapkan ke Pengguna.

40
B1

Unit

Hal ini memungkinkan unit konsentrasi default untuk dialihkan dari mg/L ke ppm (bagian per
juta). Ini adalah unit yang setara dan merupakan pilihan pribadi yang digunakan.

Suhu

Memungkinkan untuk mengubah suhu antara C atau F

41
B1

Pemeliharaan dan Perawatan

Dinding tempat sel menampung serangkaian jendela optik untuk sumber cahaya dan sensor.
Oleh karena itu, setiap kontaminasi dalam sel optik dapat mempengaruhi keakuratan
pembacaan. Jika dibiarkan menumpuk, akan memicu pesan untuk ditampilkan (lihat bagian:
Pesan Informasi).

Kegagalan pada beberapa panjang gelombang saat menggunakan standar pemeriksaan juga
sangat mungkin disebabkan oleh kontaminasi permukaan pada optik. Ini selalu mempengaruhi
beberapa panjang gelombang lebih dari yang lain pada awalnya tetapi seiring waktu pada
akhirnya akan mempengaruhi semua panjang gelombang.

Menggunakan tabung fotometer yang basah di bagian luar dapat meninggalkan tetesan air pada
optik.

Ini akan bertindak seperti lensa dan dapat menyebabkan hasil yang tidak menentu, terutama
karena tidak stabil dan bergerak karena getaran saat instrumen digunakan.

Bersihkan jendela optik secara perlahan dengan kain lembut non-abrasif yang dibasahi dengan
air atau pembersih busa antistatis. Jangan gunakan pelarut.

Harap Dicatat: Kegagalan instrumen karena kontaminasi tidak akan ditanggung oleh
garansi

Penggantian Baterai

Buka penutup baterai pada bagian bawah instrumen

42
B1

Gunakan baterai 1.5V AA sebanyak 6 buah. Perhatikan polaritas ketika mengganti baterai

Klip pegas menahan baterai dengan aman di tempatnya. Tekan ujung '+' baterai, dan angkat
seperti yang ditunjukkan.

Masukkan baterai baru dengan cara yang sama tetapi tekan ke bawah

Dorong klip baterai ke dalam dengan lembut dan dorong penutup ke bawah hingga klip terkunci.
Ini akan menjaga segel air IP67.

Catatan tentang Penggantian Baterai

• Hindari mengganti baterai di lokasi yang basah atau lembab.

• Lepaskan instrumen dari peralatan lain sebelum mengganti baterai.

43
B1
• Berhati-hatilah agar tidak merusak segel.

• Simbol pemantauan baterai mungkin tidak ditampilkan dengan benar saat baterai isi ulang
digunakan.

• Buang sel bekas secara bertanggung jawab dengan memastikannya untuk didaur ulang

44
B2
MODUL B.2. PETUNJUK PENGGUNAAN PH DAN TDS METER

XPT - 8

FUNGSI TOMBOL
Power/Kalibrasi
1. Tekan tombol untuk menyalakan atau mamatikan
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode kalibrasi
Fungsi Mode
1. Tekan tuntuk mengganti mode antara TDS (PPM), SALT (PPM), COND (µS)
2. Tekan dan tahan untuk merubah derajat OC atau OF
Hold/Max&Min
1. Tekan tombol untok masuk ke mode Hold
2. Tekan dan tahan tombol untuk masuk ke mode Maksimum/Minimum. Pada
mode ini, tekan tombol dengan lembut untukmendapatkan nilai maksimum dan
minimum.
3. Tekan dan tahan tombol lagi untuk keluar dari mode ini dan kembali ke mode
pengukuran

PEMASANGAN BATERAI
1. Buka penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan
2. Masukan 4 buah baterai berukuran 1,5V (AAA), pastikan kutub baterai yang dipasang sesuai
3. Tutup kembali penutup baterai dengan menggunakan kunci “L” yang telah disediakan

PENGUKURAN pH
1. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
2. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
3. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

PENGUKURAN TDS
1. Putar dan lepas ring dekat probe
2. Ganti Probe pH dengan Probe TDS
3. Pasang kembali ring probenya
4. Tekan tombol power untuk menyalakan instrument.
5. Pilih TDS dengan menekan tombol “MODE”
6. Masukan probe pada sampel yang ingin diukur.
7. Tunggu instrument hingga hasil akhir pengukuran didapat.

FUNGSI H/M
1. Tekan tombol H/M untuk masuk ke mode fungsi. Ikon HOLD akan muncul, dan pembacaan
akan terkunci. Untuk kembali tekan tombol tersebut lagi.

45
B2
2. Tekan dan tahan tombol “H/M” untuk masuk ke mode maksimum dan minimum hingga
muncul ikon MAX atau MIN. angka maksimum dan minimum akan muncul ketika menekan
tombol dengan lembut. Untuk keluar dari mode ini tekan dan tahan tombol “H/M” hungga
ikon MAX dan MIN menghilang, dan kembali ke mode pengukuran

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

46
B3
MODUL B.3. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL WATER TESTER

XPT-6

• FUNGSI ALAT
Alat Digital Water Tester berfungsi sebagai alat pengukur kualitas air yang meliputi beberapa
parameter sekaligus (pH, ORP, Temp., Conductivity, TDS, Salt). Hasil pembacaan alat akan
ditampilkan pada layar display berupa angka digital.

• LAYAR DISPLAY

Keterangan :

1. Mode pengukuran (parameter)


2. Hasil pembacaan / nilai pengukuran
3. Satuan ukur
4. Indikator Mode kalibrasi
5. Indikator error pada kalibrasi
6. Indikator baterai lemah
7. Indikator data di simpan
8. Nilai MAX & MIN
9. Mode Recall
10. Fungsi HOLD untuk nilai pengukuran
11. Indikator tempereatur
12. Indikator ATC (Auto Temperature
Compensation)

• FUNGSI TOMBOL

TOMBOL FUNGSI
MODE Memilih parameter pengukuran.
Tekan dan tahan selama 3 detik untuk masuk ke mode
pengukuran suhu (◦C/F).
CAL Menyalakan / mematikan alat.
Tekan dan tahan selama 3 detik, untuk masuk ke mode
kalibrasi.

47
B3

• PERSIAPAN PENGUKURAN
1. Buka tutup pelindung probe yang ada di bagian depan.
2. Bilas probe dengan air bersih, lap hingga kering.
3. Lakukan kalibrasi dengan menggunakan buffer.

• KALIBRASI DENGAN BUFFER


▪ PH
1. Aktifkan mode pengukuran pH
2. Siapkan buffer pH 7.00, celupkan probe kedalam larutan tersebut.
3. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

4. Setelah stabil tekan dan tahan tombol selama 3 detik untuk masuk ke mode kalibrasi.

5. Display akan menampilkan CAL dan angka 7.00 yang berkedip. Setelah itu akan muncul “SA” dan
“END” yang menandakan kalibrasi sudah selesai.
6. Bilas probe dengan air bersih, lanjutkan dengan kalibrasi buffer pH 4.00 dengan cara yang sama
seperti langkah di atas.

▪ COND, TDS, SALT


1. Aktifkan mode pengukuran Conductivity.
2. Siapkan larutan 1413 uS/cm, celupkan probe kedalam larutan tersebut.
3. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

4. Setelah stabil tekan dan tahan tombol selama 3 detik untuk masuk ke mode kalibrasi.

5. Display akan menampilkan CAL dan angka 1413 uS/cm yang berkedip. Setelah itu akan muncul
6. “SA” dan “END” yang menandakan kalibrasi sudah selesai.

• PENGUKURAN PH
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter Ph.
2. Setelah melakukan kalibrasi, bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

• PENGUKURAN ORP
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter ORP.
2. Bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

48
B3
• PENGUKURAN COND, TDS, SALT
1. Tekan tombol MODE untuk memilih parameter COND, TDS, SALT.
2. Setelah melakukan kalibrasi, bilas probe dengan air bersih.
3. Celupkan kedalam air / sampel / larutan yang ingin diukur.
4. Aduk perlahan dan tunggu hingga pembacaan stabil.

• MENGGANTI BATERAI
1. Kendurkan / putar bagian leher alat, pisahkan probe nya.
2. Angkat penutup baterai untuk membuka tempat baterai.
3. Masukan baterai dengan sisi kutub yang benar.
4. Tutup kembali dan pasang kembali probe.

Penutup
baterai

Catatan Perawatan Instrumen

1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat

mempengaruhi instrumen elektronik


2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim

3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi

terlatih dan profesional

4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

49
B4
MODUL B.4. PETUNJUK PENGGUNAAN PH METER INSCIENPRO

XPT-11

Pengoperasian:

1. Masukan baterai pada tempat baterai.


2. Tekan tombol on untuk menyalakan alat
3. Lepaskan tutup pelindung dan tarik keluar elektroda.
4. Sesuaikan panjangnya elektroda sesuai kebutuhan.
5. Tunggu hasil hingga stabil
6. Bilas elektroda dengan air bersih dan keringkan.

Kalibrasi:

1. Rendam elektroda dalam larutan buffer standar yang nilai pH-nya 7,0. Aduk perlahan dan tunggu sampai
tampilan stabil.
2. Sesuaikan pembacaan ke 7,0 (25 °C) dengan menyetel pemangkas yang terletak di sebelah kanan meteran
dengan obeng.
3. Setelah kalibrasi, bilas elektroda dengan air bersih dan lap hingga kering.
4. Celupkan elektroda ke dalam larutan sampel yang akan diukur. Aduk perlahan dan tunggu sampai
pembacaan stabil dapat diperoleh.
5. Tidak perlu mengkalibrasi sebelum setiap penggunaan. Tapi itu harus dilakukan setiap dua minggu atau
setelah 10 kali penggunaan.
6. Setelah pengukuran, bilas elektroda dengan air bersih dan ganti topi pelindung. Spons di tutup pelindung
harus selalu disimpan basah dengan menambahkan air bersih.
CATATAN: Ganti baterai baru saat daya gagal menyala atau tampilan memudar.

50
B4

Spesifikasi

⚫ Range : 0-14.0 pH
⚫ Resolusi : 0.1 pH
⚫ Ketepatan : ±0.2 pH
⚫ Environment : 0-50˚C
⚫ Baterai : DC 9V
⚫ Size : 158 X 40 X 34 mm

51
B5
MODUL B.5. PETUNJUK PENGGUNAAN TDS METER INSCIENPRO

XPT-12

Pengoperasian:

7. Masukan baterai pada tempat baterai.


8. Tekan tombol on untuk menyalakan alat
9. Lepaskan tutup pelindung dan tarik keluar elektroda.
10. Sesuaikan panjangnya elektroda sesuai kebutuhan.
11. Tunggu hasil hingga stabil
12. Bilas elektroda dengan air bersih dan keringkan.

Kalibrasi:

1. Sesuaikan pembacaan ke 143 us/cm untuk KONDUKTIVITAS atau 95 ppm untuk TDS pada 25 °C
dengan menyetel pemangkas yang terletak di sisi kanan meteran dengan obeng.
2. Setelah kalibrasi, bilas elektroda dengan air bersih dan lap kering untuk mengukur.
3. Celupkan elektroda ke dalam larutan sampel yang akan diukur. Aduk perlahan
4. Setelah pengukuran, bilas elektroda dengan air bersih dan ganti tutup pelindung.
CATATAN: Ganti baterai baru saat daya gagal menyala atau tampilan memudar.

52
B5

Spesifikasi

⚫ Range : 0-1999µS/cm 0-1999 ppm


⚫ Resolusi : 1µS/cm 1 ppm
⚫ Ketepatan : ±2%FS
⚫ ATC : 0-50˚C
⚫ Environment : 0-50˚C
⚫ Baterai : DC 9V
⚫ Size : 158 X 40 X 34 mm

53
C1
MODUL C.1. PETUNJUK PENGGUNAAN FOOD THERMOMETER

IFT - 200

Termometer ini merupakan termometer inframerah non-kontak, dan juga termometer kontak dengan

Probe. Anda dapat memilih hanya satu Mode secara bersamaan tetapi dapat mengubah Mode sesuka hati.

Harap diingat untuk menjauhkan diri dari bayi dan anak-anak dan jangan menggunakannya untuk aplikasi

terkait keamanan.

Lensa Inframerah
Probe
Pembacaa
n Lamp
Inframerah u

Pembacaa
Indikator
n Probe
Cek Penutup Karet
Tombol
HACCP (Tempat Baut)
Scan
Tombol
Tombol
Probe Mode Penutup
Baterai

Prosedur Pengujian Dengan Inframerah

#Pada saat tombol “SCAN” ditekan maka secara otomatis lampu akan menyala

Cukup arahkan termometer pada target pengukuran dengan "Lensa Inframerah" dan tekan tombol

Pindai (inframerah) untuk menampilkan suhu permukaan. Rasio jarak ke target adalah 2,5: 1 oleh karena

itu termometer harus diposisikan sedekat mungkin dengan target.

Saat memindai, suhu terbaru akan diperbarui pada LCD dan pengukuran akan terus berlanjut selama

tombol Pindai (inframerah) ditekan. Ketika tombol Pindai (inframerah) dilepaskan, ikon "Tahan" akan

muncul di layar dan pengukuran terakhir akan tetap terlihat selama 15 detik sebelum tampilan menjadi

kosong.

o o
Seleksi Mode= MIN → MAX→ LOCK→ C/ F→ EMIS

54
C1

Mode Maksimum dan Minimum

Termometer akan menampilkan pembacaan minimum atau maksimum selama periode pengukuran hanya

sampai tombol Mode ditekan.

Untuk menggunakan mode minimum, Tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE” →

“SCAN (inframerah). Dan terus tekan tombol “SCAN” (inframerah) untuk pengukuran.

Untuk menggunakan mode maksimum, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol

“MODE” *dua kali → Tombol “SCAN” (inframerah). Dan terus tekan tombol “SCAN” (inframerah)

untuk pengukuran

Mode Kunci

Mode kunci sangat berguna untuk pemantauan suhu yang berkelanjutan. Termometer akan terus

menampilkan suhu hingga 60 menit atau hingga tombol Pindai (inframerah) ditekan. Untuk memanfaatkan

mode kunci, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE”* tiga kali → Tombol

“SCAN”(inframerah).

o o
Mode C Atau F

o o
Untuk mengubah mode ‘ C’ atau ‘ F’, silakan tekan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol

“MODE” * empat kali → tombol “SCAN” (inframerah). Langkah yang sama dapat diambil saat beralih
o o
dari F ke C.

Emisivitas

Termometer inframerah dilengkapi dengan emisivitas standar 0,95. Emisivitas dapat diubah dari 0,10 (10E)

menjadi 1 (100E). Perubahan hanya boleh dilakukan oleh personel yang berpengalaman. Untuk informasi

yang berkaitan dengan emisivitas material tertentu, silakan hubungi pengecer terdekat. Catatan:

termometer inframerah non-kontak tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam mengukur suhu

logam mengkilap atau dipoles.

55
C1
Untuk mengubah emisivitas, silakan tombol “SCAN” (inframerah) → Tombol “MODE” * lima kali →

Tombol “SCAN”(inframerah) untuk setiap penyesuaian 0,01 (1E ) Tombol mode.

Prosedur Pengujian Dengan Inframerah

Pasang termometer pada target ukuran dengan "Probe" dan tekan tombol “Probe” untuk terus

menampilkan suhu hingga 4 menit. Setelah itu perangkat akan mati secara otomatis untuk

memperpanjang usia baterai. Tekan tombol Probe akan mengganggu pemindaian untuk menampilkan

suhu terakhir dengan kata-kata “HOLD”. Untuk masuk kembali pemindaian cukup tekan tombol Probe

lagi.

1. Jangan memutar probe dan memutar probe ke arah yang salah.


2. Stres yang berlebihan pada probe dapat menyebabkan kerusakan.
3. Setelah mengukur suhu tinggi, probe mungkin tetap PANAS untuk sementara waktu.
4. Probe berbahaya bagi manusia ketika probe berada dalam posisi terbuka. Ingatlah untuk menahan
probe saat tidak digunakan.

Probe termometer kontak mungkin rusak jika melebihi spesifikasi kisaran suhu pengukuran.

Untuk menghindari sengatan listrik dan kerusakan termometer, jangan mengukur sirkuit hidup di

mana tegangan melebihi 24V AC RMS atau 60V DC dengan probe termokopel.

Pemeriksaan HACCP

Fitur "HACCP CHECK" tergabung dalam suhu termometer kami untuk secara grafis menunjukkan zona

suhu kritis. Ikon dan indikator LED yang terletak di atas layar menunjukkan produk makanan tetap dalam

suhu "Zona Bahaya" HACCP yang aman atau tidak aman. Lampu LED hijau dan merah akan selalu menyala

sebelum dimatikan.

LED Hijau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan kondisi dingin atau beku yang aman di

bawah 4oC (40oF) atau muncul dengan ikon “ ” menunjukkan suhu penahanan yang aman di atas

60oC (140oF).

Ketika suhu berada di antara 4oC dan 60oC, LED merah dengan ikon “ ” akan muncul dan
menunjukkan bahwa suhu jatuh di dalam "Zona Bahaya" HACCP dari 4oC hingga 60oC (40 ~ 140oF).

56
C1

Pesan Kesalahan

Termometer menggabungkan pesan diagnostik visual sebagai berikut:

'Hi' atau 'Lo' ditampilkan ketika suhu yang diukur berada di luar rentang pengukuran.

“Er2”ditampilkan ketika termometer terpapar dengan perubahan suhu ambien yang cepat.

“Er3”ditampilkan ketika suhu lingkungan melebihi 0oC (32oF) atau +50 oC (122 oF). Termometer harus
dibiarkan banyak waktu (minimal 30 menit) untuk stabil ke suhu ruang kerja.

Untuk semua pesan kesalahan lainnya, perlu mengatur ulang termometer. Untuk mengatur ulang,
menunggu daya mati secara otomatis, keluarkan baterai dan tunggu selama minimal satu menit, masukkan
kembali baterai dan hidupkan. Jika pesan kesalahan tetap ada, silakan hubungi Technical Support kami
untuk bantuan lebih lanjut.

Catatan Perawatan Instrumen

1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat


mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi terlatih dan
profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

57
C2
MODUL C.2. PETUNJUK PENGGUNAAN INFRARED DIGITAL THERMOMETER

IR - 805

1.Pendahuluan
Alat Infrared Digital Thermometer ini dibuat untuk mengurangi infeksi silang secara efektif. Alat ini memiliki

2 mode pengukuran yaitu BODY dan SCAN. Pada mode SCAN biasanya digunakan untuk mengukur suhu

tubuh manusia, lingkunganm susu, kopi, air, dll. Seedangkan dalam mode BODY biasanya digunakan untuk

mengukur temporal arteri seperti, ditengah permukaan kening sekitar bawah rambut hingga alis, untuk

mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan stabil. Terlalu kekiri atau kekanan dari tengah-tengah

kening dapat menyebabkan hasil pengukuran yanng tidak akurat..

2. Fitur
◆ Pengukuran Non-Kontak yang Presisi ◆ Mode dan Unit yang dapat dipilih

◆ Lampu latar LCD ◆ Penyimpanan 32 pengukuran

◆ Rentang pengukuran otomatis dengan resolusi 0.1℃/ 0.1℉

◆ Penahan data otomatis ◆ Mematikan daya otomatis

3. Keamanan
◆ Mohon baca petunjuk ini sebelum penggunaan alat ini

◆ Untuk hasil yang akurat, suhu ambient harus berada pada suhu 10~50℃

◆ Jauhkan alat dari benda berlistrik

◆ Jangan gunakan alat ketika kelembaban diatas 85%

◆ Jangan gunakan cairan yang mudah menguap untuk membersihkan alat, gunakan kain kering.

58
C2
◆ Jangan membongkar alat ini tanpa teknisi yang berpengalaman

4.Petunjuk Penggunaan

4.1 Catatan sebelum pengoperasian

◆ Jika alat ini disimpan ditempat yang dingin atau panas, diamkan sekitar 15 hingga 20 menit didalam

suhu ruang sebelum melakukan pengukuran.

◆ Pembacaan pengukuran bervariasi berdasarkan warna kulit dan ketebalan

◆ Jauhkan dari sinar matahari langsung atau tercelup ke air

Note: Pastikan kulit kering dan tidak ada rambut yang menghalangi saat pengukuran.

4.2 Rentang suhu normal tubuh berdasarkan bagian tubuh

Bagian yang
Suhu Normal
diukur

Anus 36.6℃~38.0℃/97.8℉~100.4℉

Oral 35.5℃~37.5℃/95.9℉~99.5℉

Ketiak 34.7℃~37.3℃/94.4℉~99.1℉

Telinga 35.8℃~38.0℃/96.4℉~100.4℉

4.3、Rentang suhu normal tubuh berdasarkan usia

Usia Suhu Normal

0~2 36.4℃~38.0℃/97.5℉~100.4℉

3~10 36.1℃~37.8℃/97.0℉~100.0℉

11~65 35.9℃~37.6℃/96.6℉~99.7℉

>65 35.8℃~37.5℃/96.4℉~99.5℉

5. Spesifikasi
BODY: 32.0℃~42℃(89.6℉~107.6℉)
Measuring Range
SCAN: -50℃~260℃(-58℉~500℉)

32.0℃~35.9℃(89.6℉~96.6℉): ±0.3℃/0.5℉

Accuracy 36.0℃~39.0℃(96.8℉~102.2℉): ±0.2℃/0.4℉

39.1℃~42.5℃(102.3℉~108.5℉): ±0.3℃/0.5℉

59
C2
-50℃~0℃(-58℉~32℉): ±3℃/5.4℉

0℃~260℃(32℉~500℉): ±1.5% or ±2℃/3.6℉

Resolution 0.1℃/0.1℉

Measuring Distance 5~15cm

Operating Temp. 10℃~50℃

Relative Humidity ≤85%

Auto Power Off Alat akan otomatis mati jika 8 detik tidak terpakai

Power Supply 9V battery

Weight 176g

Dimensions(L*W*H) 155×100×42mm

6. Deskripsi Alat

A. IR sensor
B. Layar LCD
C. Tombol Bawah
D. Tombol Menu
E. Tombol Atas
F. Trigger Pengukuran
G. Penutup Tempat Baterai

7. Deskripsi Layar LCD


1. Ikon Pengukuran
2. Mode Pengukuran “BODY”
3. Ikon Alarm
4. Ikon Baterai
5. Unit Suhu(℃/℉)
6. Tampilan Penyimpanan Data
7. Merekam Data
8. Pembacaan Pengukuran

8. Cara Pengoperasian
8.1.Tahap Pengoperasian:

8.1.1 Masukan Baterai

60
C2
8.1.2 Pegang alat pada bagian genggamannya dan arahkan sensor ke bagian yang ingin diukur dengan
jarak sekitar 5cm, dan tekan tombol Trigger, pengukuran akan selesai ketika alat mengeluarkan suara
"tick"

8.1.3 Lepaskan Trigger untuk membaca data pengukuran

8.2.Deskripsi Fungsi

8.2.1 Penyimpanan data: Tersimpan secara otomatis untuk data pengukuran,Tekan Tombol “ ”“

” untuk membaca data yang tersimpan.

8.2.2 Pilihan mode antara “SCAN” and “BODY; Nyalakan alat,

tekan tombol “ ” sekali dan pilih mode yang diinginkan

8.2.3 Pemilihan unit suhu -Menu F1;alat menyala,tekan tombol“ ”selama 3 detik,F1 akan terlihat

dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombol“ ”“ ”untuk memilih unit suhu.

8.2.4 Mengaktifkan Alarm -Menu F2;Nyalakan alat, tekan tombol“ ”selama 3 detik,F1 akan terlihat

dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya sekali lagi, alat akan masuk kemenu F2, Tekan tombol

“ ”“ ”untuk mengaktifkan alarm

8.2.5 Pengaturan angka alarm-Menu F3: Nyalakan alat, tekan tombol “ ” button for 3s,selama 3

detik,F1 akan terlihat dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya dua kali, alat akan masuk

kemenu F3, Tekan tombol “ ”“ ” untuk mengatur angka alarm (dapat diatur 1.5℃ or 2.7℉)

8.2.6 Mengaktifkan Lampu Latar-Menu F4: Nyalakan alat, tekan tombol “ ” button for 3s,selama 3

detik,F1 akan terlihat dipojok bawah kanan pada LCD, tekan tombolnya tiga kali, alat akan masuk

kemenu F4, Tekan tombol “ ”“ ” untuk mengaktifkan lampu latar

8.2.7 Keluar dari mode pengaturan tekan tombol“ ” selama 3 detik

8.3 Penggantian Baterai

◆ Jika baterai ikon baterai lemah muncul“ ”, ganti baterai alat.

◆ Buka penutup tempat baterai, ganti dengan baterai 9V yang baru dan tutup

kembali tempat baterai.

61
C2
9. Perawatan
◆ Jangan gunakan cairan yang mudah menguap untuk membersihkan alat, gunakan kain kering.
◆ Jangan membongkar alat ini tanpa teknisi yang berpengalaman.
◆ Jangan direndam keair.
◆ Jangan simpan alat di ruangan yang bersuhu atau kelembaban tinggi.

10.Pertanyaan-Pertanyaan
10.1 Layar LCD “HI”: pengukuran melebihi batas,artinya, data pengukuran diatas 42.5℃/108.5℉ pada

mode "BODY", atau diatas 265℃/509℉ pada mode "SCAN".

10.2 Layar LCD “LO”: pengukuran dibawah batas,artinya, data pengukuran dibawah 32℃/0℉ pada

mode "BODY", atau dibawah -50℃/-48℉ pada mode "SCAN".

11. Accessories
◆ Buku Petunjuk Penggunaan ◆ Baterai 9V

Catatan Perawatan Instrumen

1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat

mempengaruhi instrumen elektronik

2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim

3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi

terlatih dan profesional

4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

62
D1
MODUL D.1. PENGUKURAN SAMPEL ALUMINIUM

Pengujian Alumunium total di dalam air alami dan air hasil pengolahan.
Alumunium Sulfat banyak digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air minum. Penetapan kadar
Alumunium (residual Alumunium) biasanya diperlukan untuk pengawasan proses koagulasi
Alumunium dan proses penyaringan pada proses pengolahan air.
Garam Alumunium ada dalam air alami; kadarnya dilaporkan meningkat khususnya di daerah yang
berhujan asam. Kadar Alumunium yang tinggi, toksik bagi ikan dan kehidupan air. Penetapan kadar
Alumunium perlu untuk pengawasan lingkungan dan pengujian air yang akan digunakan untuk
perternakan ikan, dsb.
Pengujian Alumunium merupakan metode sederhana pengukuran kadar Alumunium di dalam air
alami dan air minum pada rentang 0 - 1,0 mg/l.

Metode
Alumunium bereaksi dengan indikator Eriockrom Sianin R dalam larutan sedikit asam menghasilkan
kompleks berwarna pink-merah. Adanya Asam Askorbat mengeliminasi interferensi dari Besi dan
Mangan. Pada metode Alumunium reagen-reagen dikemas ke dalam dua tablet pengujian. Prosedur
pengujian dilakukan dengan menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Tablet
pertama akan mengasamkan air sehingga Alumunium koloidal menjadi larut, dan tablet ke dua akan
mendapar larutan sehingga kondisinya sesuai untuk melakukan pengujian.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Alumunium dan diukur
menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Tablet ALuminium No. 1
3. Tablet Aluminium No 2.
4. Kuvet 10 ml.

63
D1
PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Aluminium

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Aluminium No. 1 kedalam kuvet,

hancurkan dan homogenkan

5. Tambahkan reagent Tablet Aluminium No. 2 kedalam kuvet, hancurkan perlahan dan
homogenkan.

6. Masukan kedalam lubang kuvet

7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 5 menit.

8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Al.

1. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran..

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan

Aquadest sampai batas atas x1


2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran

kemudian tekan tombol [OK]

Interferensi
Keberadaan Polifosfat atau Fluorida dapat menyebabkan hasil pembacaan Alumunium menjadi
rendah. Polifosfat jarang ada dalam jumlah yang signifikan dalam sampel air normal. Fluorida hanya
ada dalam jumlah signifikan pada instalasi pengolahan air dengan proses fluoridasi. Karena itu sampel
sebaiknya diambil sebelum proses penambahan Fluorida dilakukan. Jika sampel diambil setelah proses
fluoridasi dilakukan, misalnya air yang sudah melalui sistem distribusi, atau sampel yang mengandung
Fluorida alami, kadar Alumunium harus dikoreksi. Untuk mendapatkan hasil Alumunium terkoreksi,
kalikan nilai kurva kalibrasi dengan faktor (1+0,4 F), dimana F adalah kadar Fluorida dalam mg/l. Kadar
Fluorida harus ditetapkan secara tersendiri dengan prosedur normal.

64
D2
MODUL D.2. PENGUKURAN SAMPEL AMONIA / AMMONIA

Pengujian Amonia dalam air alami, air minum atau air limbah.
Amonia merupakan produk turunan dari bahan yang mengandung nitrogen dalam air alami.

Amonia ditemukan dalam limbah rumah tangga dan industri. Amonia bersifat racun bagi ikan
dan kehidupan air lain, dan kadar Amonia harus selalu dipantau dalam air yang digunakan untuk

perternakan ikan dan akuarium. Pengujian Amonia secara rutin dilaksanakan untuk pengawasan

polusi limbah, dan memantau kualitas air minum.

Metode

Pengujian Amonia didasarkan atas metode Indofenol. Amonia bereaksi dengan Salisilat basa

dengan adanya Klorin membentuk kompleks indofenol hijau-biru. Katalis ditambakan untuk
menjamin pembentukan warna secara lengkap dan cepat. Reagen disajikan dalam bentuk dua

tablet untuk tujuan kemudahan. Pengujian secara sederhana dilaksanakan dengan

menambahkan masing-masing tablet ke dalam sampel air.


Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Amonia dan

dapat diukur menggunakan Photometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Photometer Inscienpro ZE-200

2. Tablet Ammonia No. 1

3. Tablet Ammonia No. 2.

4. Reagen Ammonia Conditioning (Hanya untuk sampel air laut)

5. Kuvet 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.


2. Untuk sampel air laut, masukan 2 sendok reagen ammonia conditioning dan

homogenkan hingga merata. Jika tidak lewati tahap ini


3. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Ammonia/1N Tablet

4. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

65
D2
5. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent Ammonia tablet 1, dan tambahkan

reagent Ammonia tablet 2 kedalam kuvet, hancurkan dan homogenkan.

5. Masukan kedalam lubang kuvet

6. Biarkan waktu penghitung mundur selama 10 menit.

7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l NH 4.

8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Ambil sampel dengan menggunakan suntikkan (Syringe) sampai batas x50 atau 2 ml

2. Siapkan tabung delution. Masukkan sampel dari syringe ketabung delution, tambahkan

Aquadest sampat batas atas x1

3. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X50 pada saat pengenceran

kemudian tekan tombol [OK]

Catatan

1. Pada suhu rendah kecepatan pembentukan warna pada pengujian rendah. Jika suhu

kurang dari 20oC biarkan selama 15 menit agar warna terbentuk lengkap.

2. Kadar Amonia dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Faktor berikut dapat digunakan
untuk mengkonversi hasil pembacaan:

Untuk mengkonversi dari N ke NH4 kalikan dengan 1,3.

Untuk mengkonversi dari N ke NH3 kalikan dengan 1,2.

66
D3
MODUL D.3. PENGUKURAN SAMPEL KHLORIDA / CHLORIDE

Pengujian garam Klorida dalam air.


Pengujian Chloridol merupakan metode sederhana untuk mengukur kadar garam Klorida. Banyak
aplikasi teknologi air yang memerlukan pengukuran kadar Klorida. Termasuk di antaranya pengukuran
kadar rendah Klorida untuk menentukan bawaan dalam kondensat boiler; pemeriksaan Klorida untuk
menetapkan pembentukan garam pada kolam renang atau air yang dididihkan; dan pengukuran kadar
tinggi Klorida untuk pengujian air laut atau menentukan tingkat garam air payau. Aplikasi lebih lanjut
adalah pemeriksaan air kolam renang pada mana garam ditambahkan untuk mensimulasi rendaman
air laut, atau untuk operasi khusus pembentukan hipoklorit elektrolitik.
Pengujian dapat digunakanuntuk mengukur rentang Klorida yang sangat berbeda tergantung dari
sampel yang digunakan. Untuk pengujian ini dipilih rentang 0 - 50.0 mg/l.

Metode
Pengujian Klorida didasarkan pada sistem reagen dalam tablet yang mengandung Perak Nitrat. Klorida
bereaksi dengan Perak Nitrat menghasilkan Perak Klorida yang tidak larut. Untuk mengetahui kadar
Klorida, Perak Klorida yang tidak larut dalam sampel diukur tingkat kekeruhannya. Tingkat kekeruhan
berbanding lurus dengan kadar Klorida dan dapat diukur menggunakan Fotometer .
Pengujian dilangsungkan pada kondisi asam dan adanya pengoksidasi untuk mencegah interferensi
dari senyawa pengkhelat seperti EDTA dan Polifosfat, dan dari senyawa pereduksi yang mungkin ada
dalam air. Poliakrilat dapat menginterferensi hasil, oleh karena itu pengujian ini jangan dilakukan
untuk air industri yang diolah menggunakan poliakrilat.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Tablet Acidifying CD
3. Tablet Chloridol
4. Tabung reaksi 10 ml
5. Syringe 1ml
6. Sample Container 100/50/10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. - Pengukuran air penyaringan Range: 0 – 50 mg/l Cl :

67
D3
Masukkan sample yang telah diencerkan sebanyak 10 ml ke tabung reaksi
10 ml.
- Pengukuran air di kolam renang, Natural Water, Air
Penyaringan Range : 0 – 500 mg/l Cl.
Masukkan 1 ml sampel dan di tambahkan air
aquades sebanyak 10 ml.
− Pengukuran Chlorine air garam, kolam renang Range 0 – 10.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel sebanyak 0,5 ml dan tambahkan air aquadest sebnyak 100 ml. Dan
masukkan sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
− Pengukruan air Payau Range : 0 – 50.000 mg/l NaCl
Masukkan sampel 0.1 ml dan tambahkan air aquadest sebanyak 100 ml. Dan masukkan
sampel sebanyak 10 ml kedalam botol 10 ml
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Chloride 50.0mg/L

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Tambahkan 1 Reagent Acidifying Cd tablet, Hancurkan dan aduk hingga larut.


5. Tambahkan 1 Reagent Chloridol tablet, jangan di hancurkan
6. Tunggu selama 2 menit untuk tablet hancur.

7. Hancurkan sisa partikel dan homogenkan


8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l CL .

Faktor Konversi
Tergantung dari aplikasinya, hasil pengukuran Klorida dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Faktor
konversi berikut disajikan untuk tujuan kemudahan:
Untuk Mengkonversi Hasil Dikalikan
Dari Ke Dengan
mg/l Cl mg/l CaCO3 1,41
mg/l NaCl mg/l CaCO3 0,85

68
D4
MODUL D.4. PENGUKURAN SAMPEL KLORIN / CHLORINE

Pengujian Klorin bebas, kombinasi dan total dalam air (Sisa Khlor dalam air).
Klorin dan senyawa yang menghasilkan Klorin banyak digunakan untuk mendisinfeksi air minum dan
kolam renang, untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme dalam air dingin, dan pada
kebanyakan sistem pengolahan air lain. Pengukuran secara akurat residual Klorin merupakan aspek
penting pengawasan proses klorinasi tersebut.

Metode
Klorin bebas bereaksi dengan dietil-p-fenilen diamin (DPD) dalam larutan berdapar menghasilkan
warna pink. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus dengan kadar Klorin bebas.
Selanjutnya, penambahan Kalium Iodida berlebih menginduksi reaksi lebih lanjut kombinasi Klorin
yang mungkin ada. Sekarang, intensitas warna berbanding lurus dengan kadar Klorin total;
peningkatan intensitas menunjukkan peningkatan kadar Klorin kombinasi. Dengan cara ini
dimungkinkan untuk membedakan Klorin bebas dan kombinasi di dalam sampel. Intensitas warna
diukur menggunakan Fotometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Fotometer Inscienpro ZE-200

2. Tablet DPD XF
3. Kuvet 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukkan sampel 10 ml ke dalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Chlorine, Free XR

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Buang sampel hingga menyisakan beberapa tetes

5. Masukan reagen DPD XF kedalam kuvet dan hancurkan.

6. Tambahkan dengan air sampel hingga batas 10ml dan homogenkan

7. Masukan sampel kedalam lubang kuvet dan pilih Baca


8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasil dalam mg/l.

69
D5
MODUL D.5. SAMPEL CHROMIUM

Kromium mungkin ada di air limbah industri tertentu, seperti yang berasal dari industri penyamakan,
pelapisan dan pelapisan. Kromium dapat terjadi dalam bentuk heksavalen seperti kromat dan
dikromat, atau dalam bentuk trivalen seperti garam kromium. Dalam persediaan air, hexavalent
chromium adalah penyusun yang sangat tidak menyenangkan. Kromium sementara, meski relatif
inert, juga dianggap tidak diinginkan.
Pengujian Chromicol menyediakan cara pengukuran yang mudah dengan cakupan rentang 0-1.0 mg/l.
Pengujian ini utamanya sangan berguna untuk melihat diferensiasi antara konsenterasi dari trivalent
dan heksavalen.

Metode
Pada metode Chromicol, garam kromium heksavalen dalam kondisi asam bereaksi dengan
diphenylcarbazide untuk menjadikan warna ungu. Hal ini membuktikan bahwa pengukuran dari
kromium heksavalen ada pada sampel. Reagen diberikan dalam bentuk tablet agar memudahkan
pengujian untuk dibawa dengan menambahkan tablet ke air sampel.
III VI
Untuk menentukan total kromium (Cr ) dan (Cr ) air sampel yang baru dilarutkan dioksidasi
menggunakan reagen bubuk untuk merubah kromium trivalent menjadi bentuk heksavalen. Tes ini
kemudian diulang untuk memberi ukuran kandungan kromium larut total air. Perbedaan andara
keduanya menjadi pembacaan pengukuran kromium trivalent.
Intensitas warna yang dihasilkan pada pengujian ini sebanding dengan konsenterasi kromium dan
pengukuran menggunakan Fotometer

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200

2. Tablet Chromicol No 1

3. Tablet Chromicol No 2

4. Kuvet 10 ml

Prosedur Pengujian
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam tabung 10 ml.
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Chromium (VI)
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 1. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga larut.
5. Tambahkan 1 tablet pereaksi Chromicol No. 2. Hancurkan terlebih dahulu dan aduk hingga larut.
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 10 menit.
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cr.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

70
D6
MODUL D.6. PENGUKURAN SAMPEL WARNA / COLOUR

Air murni menunjukkan warna biru muda bila dilihat secara mendalam. Warna ini dapat
dimodifikasi oleh kehadiran bahan organik, biasanya untuk warna kuning atau coklat. Perkiraan
intensitas warna ini digunakan sebagai sarana sederhana pemantauan air alami dan air olahan.

Metode
Warna air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. sampel harus disaring untuk
menghilangkan padatan tersuspensi sebelum analisis untuk menentukan 'warna yang benar'
karena materi terlarut.
Warna air dinyatakan menggunakan warna skala platinum / kobalt (Pt / skala Co). Setiap unit
setara dengan warna yang dihasilkan oleh 1 mg / l platinum dalam bentuk asam kloroplatinat
dengan adanya 2 mg / l Cobaltous chloride hexahydrate. Unit ini identik dengan unit 'Hazen',
yang telah secara tradisional digunakan untuk mengekspresikan hasil dari estimasi visual warna
air.

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Fotometer Inscienpro ZE-200


2. Colour/Turbidity Set filter GF/B (Kertas Saring)
3. Kuvet 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukan 10 ml air aquadest ke dalam kuvet


2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Colour/Warna
3. Gunakan aquadest ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Saring 10ml sampel dengan menggunakan filter GF/B
5. Masukan kedalam lubang kuvet
6. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Pt/Co.
7. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Catatan
Sampel yang mengandung kotoran logam, zat warna atau polutan industri lainnya, mungkin
menunjukkan warna yang berbeda dengan warna kuning-coklat alami. Tes ini mungkin tidak
cocok untuk sampel jenis ini.

71
D7
MODUL D.7. PENGUKURAN SAMPEL TEMBAGA / COPPER

Pengujian Tembaga bebas, berkelat dan total dalam air alami atau hasil pengolahan.
Tembaga secara alami ada dalam banyak sumber air mungkin sebagai hasil dari proses korosi

pipa dan sambungannya. Adanya tembaga dalam air minum menyebabkan perubahan warna

dan air berasa kesat.


Senyawa Tembaga berkelat banyak digunakan sebagai algasida dalam air kolam renang,

akuarium dan sumber air lain. Perangkat elektrolitik yang menghasilkan Tembaga dan ion Perak
digunakan untuk memurnikan air kolam renang.

Metode Copperol merupkan pengukuran Tembaga dalam air alami dan hasil pengolahan yang

sederhana pada rentang 0 - 5,0 mg/l. Pengujian dengan metode ini bermanfaat khususnya jika

diperlukan pengukuran kadar Tembaga bebas dan berkelat dalam air.

Metode

Metode Coppercol garam-garam Tembaga direduksi menjadi bentuk kupri nya, kemudian

direaksikan dengan garam 2,2 Bikuinoloin-4,4-dikarboksilat membentuk kompleks berwarna

ungu. Metode ini mengukur ion Tembaga bebas dalam sampel. Pada pengujian tahap ke dua,

senyawa pendekompleksi ditambahkan dan akan menginduksi reaksi lebih lanjut dengan
senyawa Tembaga berkelat yang mungkin ada.

Reagen disajikan dalam bentuk tablet dan pengujian dengan mudah dilaksanakan dengan

menambahkan tablet ke dalam sampel air. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus

dengan kadar Tembaga dan dapat diukur menggunakan Photometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200

2. Tablet Coppercol No 1 (Untuk Free Copper)

3. Tablet Coppercol No 2 (Untuk Total dan Chelated Copper)

4. Kuvet 10 ml.

72
D7

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Copper
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Siapkan sampel dan tambahkan 1 reagen Coppercol No 1 tablet, hancurkan dan aduk

hingga merata.

5. Masukan kedalam lubang kuvet

6. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Cu

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan

Aquadest sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

73
D8
MODUL D.8. SAMPEL SIANIDA / CYANIDE

Sianida dapat dilepaskan ke air dalam tanah dan tanah dari proses alami dan dibuang ke air
permukaan yang mengalir dari pelapisan akhir pada logam, industri proses kimia, sektor
pertambangan, pencemaran tanah dan air permukaan dan pengendalian hama. Hal ini sangat
beracun bagi kehidupan laut dan terestrial.
Sianida dapat eksis sebagai Sianida bebas dan mudah dibebaskan dalam bentuk kompleks.
Pengujian sianida menyediakan metode sederhana untuk mengukur kadar sianida di perairan
alami dan diminum selama rentang 0 - 5 mg/l. Ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
Cyanida bebas dan, dengan langkah pencernaan, untuk mendapatkan kadar Cyanida bebas dan
mudah dibebaskan.

Metode
Sianida bereaksi dengan Chloramine-T dalam kondisi asam membentuk cyanogen klorida. Ini
kemudian bereaksi dengan analog asam dimethyl-barbituric untuk awalnya menghasilkan warna
merah muda yang menggelapkan ke warna biru yang kuat selama waktu test. Pengujian ini hanya
dilakukan dengan menambahkan satu dari Tablet 1 lalu Tablet 2 ke sampel air. Intensitas warna
yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan konsentrasi Sianida dan diukur dengan
menggunakan Fotometer.

Reagent dan Peralatan


1. Fotometer ZE – 200
2. Tablet Cyanide No. 1
3. Tablet Cyanide No. 2
4. Tablet Acid Digestion (Acidifying CN)
5. Reagen Pereaksi Cyanide Neut
6. Kuvet 10 ml

Koleksi Sampel
Kumpulkan sampel dalam botol plastik dan uji sesegera mungkin setelah koleksi. Botol sampel
harus dicuci bersih dengan air deionisasi sebelum digunakan kembali.

Prosedur Pengujian
1. Masukan sampel 10ml kedalam tabung sampel. Note: Pengujian ini menggunakan
tabung sampel berdiameter 16mm
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Cyanide, Free
3. Gunakan sampel ini sebagai blanko. Masukan blangko kedalam lubang kuvet dengan
menggunakan tubetest adapter, dan pilih blank.
4. Siapkan sampel dan masukan tablet Cyanide No. 1, hancurkan dan homogenkan.
5. Lalu tambahkan tablet Cyanide No. 2, hancurkan dan homogenkan
6. Diamkan selama 10 menit untuk perubahan warna. Tunggu sedikit lebih lama untuk
semua endapan sampai mengendap

74
D8
7. Jika kekeruhan terjadi, maka pengujian perlu diulang kembali dengan sampel yang
disaring
8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l.
9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Interferensi
Turbidity (kekeruhan)
Sejumlah besar kekeruhan akan menyebabkan pembacaan tinggi. Gunakan kertas saring dan
corong untuk menyaring sampel air yang sangat keruh sebelum memulai pengujian. Gunakan
sampel yang disaring untuk preparasi kosong dan contoh dalam prosedur pengujian. Hasil tes
kemudian harus dicatat sebagai Sianida terlarut.

Iron (Besi)
Tingkat tinggi Besi (> 10 mg/l) akan mempengaruhi tes. Ini harus dihapus sebelum pengujian.
Reagen Cyanide 1 adalah metode yang efektif untuk menghilangkan iron (Besi) (II) dan iron (Besi)
(III) sebagai garam klorida yang kemudian dapat disaring.

75
D9
MODUL D.9. PENGUKURAN SAMPEL FLUORIDA / FLUORIDE

Pengujian Fluorida di dalam air alami atau olahan. Fluorida ada secara alami di dalam air sumur
dan seringkali dicampurkan ke dalam air minum untuk mencegah kerusakan gigi. Kadar Fluorida

yang berlebihan dapat menyebabkan warna gigi pudar.

Pengujian Fluorida merupakan metode sederhana untuk memantau kadar Fluorida dalam air

alami, atau untuk mengontrol pabrik yang melakukan fluoridisasi air.

METODE

Zirconil Klorida dan Eriokrom Sianin R bereaksi dalam larutan asam membentuk kompleks yang

berwarna merah. Warna ini dapat dirusak oleh ion-ion Fluorida, menghasilkan warna kuning

pucat Eriokrom Sianin. Perbedaan jumlah Fluorida dengan demikian menghasilkan rentang

perubahan warna dari merah ke kuning.


Keuntungan metode ini adalah bebas dari interferensi yang umum dijumpai pada pengujian

Fluorida yang didasarkan pada metode kimiawi. Interferensi dari ion-ion Alumunium dan Besi

dihilangkan pada tahap pertama dengan membuat larutan bersuasana basa. Basa akan merusak

kompleks Alumunium-Fluorida dan Besi-Fluorida yang mungkin ada di dalam air. Interferensi

dari Kalsium, Fosfat dan Sulfat tidak bermakna pada kadar yang biasanya dijumpai di dalam air
alami atau air minum.

Pada pengujian Fluorida dua tablet reagen digunakan. Pengujian dilakukan dengan cara

menambahkan masing-masing satu tablet ke dalam sampel air. Warna yang dihasilkan dari

pengujian menunjukkan kadar Fluorida dan diukur menggunakan Fotometer ZE-200 .

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Fotometer Inscienpro ZE-200


2. Tablet Fluoride No. 1
3. Tablet Fluoride No. 2
4. Kuvet 10 ml.

76
D9

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.


2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Fluoride

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Flourida No 1, hancurkan

dan aduk homogenkan.

5. Tambahkan reagent Tablet Reagent Flourida No 2, hancurkan dan aduk homogenkan.

6. Masukan kedalam lubang kuvet

7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 5 menit.


8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l F.

9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan

Aquadest sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran

kemudian tekan tombol [OK]

77
D10
MODUL D.10. PENGUKURAN SAMPEL KESADAHAN / HARDNESS

Pengujian kesadahan dalam air alami atau air hasil pengolahan.


Kesadahan air disebabkan oleh keberadaan garam-garam Kalsium dan Magnesium. Kadar kesadahan
yang tinggi mencegah pembentukan busa sabun, dan menyebabkan kerak dalam sistem – terutama
boiler, fasilitas penukar panas dan pembentuk uap. Kesadahan merupakan kontrol pengujian yang
penting pada banyak aplikasi.

Metode
Pengujian Hardicol didasarkanpada metode kolorimetrik yang unik. Reagen-reagen disajikan dalam
bentuk tablet dan pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam sampel air yang diuji.
Pada kondisi pengujian Kalsium dan Magnesium yang terkontrol ion-ion bereaksi dengan indikator
Hardicol menghasilkan senyawa berwarna ungu. Intensitas warna yang dihasilkan berbanding lurus
dengan kesadahan total air dan dapat diukur dengan Photometer .
Hardness (Hardicol) : Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan
ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Tablet Hardicol No. 1
3. Tablet Hardicol No. 2
4. Kuvet 10 ml.

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.
2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Hardness, Total

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Hardicol No 1, hancurkan


dan aduk homogenkan.

5. Tambahkan reagent hardicol No 2, Hancurkan dan Homogenkan, hingga seluruhnya terlarut.

78
D10
6. Masukan kedalam lubang kuvet

7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 2 menit.

8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l CaCO3.

9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x3 atau 33,3 ml, tambahkan

Aquadest sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X3 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

Interferensi
1. Kadar besi tidak biasa yang sangat tinggi (di atas 10 mg/l) menyebabkan hasil pengukuran
kesadahan total rendah.
2. pH yang diperlukan untuk berlangsungnya pengujian dikontrol oleh campuran dapar dalam
formulasi tablet. Walaupun demikian, untuk menghindari terlampauinya kapasitas dapar
karena sampel sangat asam atau basa, pH sebaiknya diatur hingga berada pada rentang 4
hingga 10, sebelum pengujian dilaksanakan.

79
D11
MODUL D.11. PENGUKURAN SAMPEL BESI / IRON

Besi terjadi secara luas di alam dan ditemukan di banyak perairan alami dan olahan. Besi adalah unsur
yang tidak baik jika kadar yang tinggi terdapat di pasokan air domestik maupun industri. Kehadiran zat
besi mempengaruhi rasa minuman dan menyebabkan warna pakaian menjadi rusak jika di cuci, alat
korosi pada pipa ledeng, permukaan kolam renang dan sejenisnya. Pembentukan endapan besi yang
tidak larut menyulitkan banyak aplikasi industri dan penggunaan air pertanian seperti irigasi. Dalam
industri kandungan besi yang tinggi dapat mengakibatkan kerugian karena dapat mengakibatkan
korosi pada perlengkapan industri.
Oleh karena itu, besi merupakan unsur penting untuk memantau perairan alami dan minum, untuk
pengendalian korosi di industri dan untuk pengecekan air limbah. Pengujian Besi HR memberikan tes
sederhana untuk penentuan kadar besi tinggi dalam air pada rentang 0 - 10 mg / l Fe. Tes ini merespon
besi ferrous dan besi dengan demikian memberi ukuran kandungan besi total air.

Metode
Besi HR didasarkan pada Pereaksi tablet tunggal yang mengandung thioglycollate alkali. Pengujian
dilakukan hanya dengan menambahkan tablet ke sampel air yang sedang diuji. The thioglycollate
mengurangi besi besi menjadi besi besi dan ini, bersama dengan besi besi yang sudah ada dalam
sampel, bereaksi untuk memberi warna merah muda.
Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi besi dan diukur dengan menggunakan
Fotometer ZE – 200.

Alat dan Bahan


1. Fotometer Inscienpro ZE - 200
2. Tablet Iron HR
3. Kuvet 10 ml

Prosedur Pengujian
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Iron

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Iron HR, hancurkan dan

aduk homogenkan.

80
D11
5. Masukan kedalam lubang kuvet

6. Biarkan waktu penghitung mundur selama 1 menit.

7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Fe.

8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Catatan
Perkembangan warna tes biasanya akan selesai dalam satu menit. Perkembangan warna yang
berkelanjutan setelah waktu ini mengindikasikan adanya kompleks besi terikat kuat di air. Dalam kasus
seperti itu, solusi pengujian harus tahan lama, misalnya 10 - 15 menit, sampai pengembangan warna
selesai.
Pada aplikasi industri tertentu, zat pengompleks yang kuat ditambahkan untuk bertindak sebagai
inhibitor korosi. Selain itu beberapa sampel mungkin mengandung kompleks besi yang diendapkan
atau partikel besi metalik. Sampel ini akan memerlukan Preparasi dengan prosedur laboratorium
standar jika diperlukan untuk menentukan kandungan besi total. Metode perlakuan Preparasi yang
biasa adalah pengasaman sample atau dididihkan, tergantung pada sifat sampelnya.
Untuk menggunakan uji Besi HR Besi setelah prosedur pra-perawatan tersebut, tambahkan tablet Besi
ke sampel yang diasamkan, atur pada pH 6.0 - 9.0 dengan menggunakan amonia atau natrium
hidroksida, kemudian bacalah bacaan pada fotometer

81
D12
MODUL D.12. PENGUKURAN SAMPEL MANGAN / MANGANESE

Pengujian garam Mangan yang larut dalam air.

Mineral yang mengandung Mangan sering dijumpai dan garam-garam Mangan umum

ditemukan dalam sumber air alami. Adanya Mangan tidak diinginkan dalam air untuk
penggunaan domestik ataupun industri. Pada penggunaan domestik, adanya Mangan

menyebabkan pewarnaan coklat atau hitam pada cucian atau sambungan pipa walaupun pada

kadar yang sangat rendah. Pada industri kertas atau pengolahan akhir tekstil pewarnaan yang

mirip juga terjadi. Garam-garam Mangan menyebabkan rasa kesat (astringen) pada sumber air,
dan pada kolam renang menyebabkan warna air berwarna coklat.

Metode

Mangan yang ada dalam air mempunyai berbagai tingkat valensi. Pada tahap awal metode,

Mangan dengan tingkat valensi yang lebih rendah dioksidasi menjadi Permanganat dengan

bahan pengoksidasi. Pada tahap kedua Permanganat direaksikan dengan Leukomalakit Hijau

membentuk kompleks warna biru yang intens. Katalis dan penghambat ditambahkan ke dalam
tablet reagen untuk menjamin reaksi warna berlangsung dengan benar dan interferensi

dihilangkan.

Intensitas warna yang dihasilkan dari hasil pengujian berbanding lurus dengan kadar Mangan
total dan dapat diukur menggunakan Fotometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer ZE-200
2. Tablet Manganese No 1
3. Tablet Manganese No 2

4. Kuvet 10 ml

Pengambilan Sampel

Mangan dengan cepat akan diabsorbsi oleh permukaan berbagai wadah sampel. Untuk

menghindari hilangnya Mangan dalam sampel yang akan diuji, lakukanlah pengujian secepat

mungkin setelah sampel diambil.

82
D12
Karena pengujian ini sangat sensitif, gunakanlah selalu wadah gelas sebagai penampung sampel.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat di dalam laboratorium, disarankan untuk membilas gelas

penampung sampel dengan asam, kemudian dicuci dengan bersih dengan air deionisasi sebelum

penampung digunakan.

PROSEDUR PENGUJIAN

1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Manganese

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Manganese No. 1,

hancurkan dan aduk homogenkan.

5. Tambahkan reagen Manganese No 2. Hancurkan dan aduk hingga merata, lalu tutup

tabung kuvet dengan menggunakan penutup tabung.

6. Masukan kedalam lubang kuvet

7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 1 menit.

8. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l Mn.

9. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan

Aquadest sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran

kemudian tekan tombol [OK]

Catatan

1. Pembentukan warna sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk mendapatkan hasil yang

optimal suhu sampel haruslah 20 o+ 1oC.

2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal lama sampel didiamkan adalah 20 menit + 1 menit.
Perubahan warna lanjutan setelah rentang waktu tersebut sebaiknya diabaikan.

83
D13
MODUL D.13. PENGUKURAN SAMPEL NITRAT / NITRATE

Pengujian Nitrat di dalam air alami, air minum dan air buangan.
Nitrat secara normal ada dalam air alami, air minum dan air buangan. Nitrat yang memasuki sumber
air berasal dari busukan tumbuhan, penggunaan pupuk kimia pada pertanian modern dan dari oksidasi
senyawa nitrogen buangan rumah tangga dan industri.
Nitrat merupakan pengujian kontrol yang penting bagi sumber air. Air minum yang mengandung Nitrat
berlebihan dapat menyebabkan methemoglobinemia pada bayi yang disusui botol (blue babies).
Kementerian Kesehatan menetapkan kadar maksimum Nitrat sebesar 50 mg/l NO 3 dalam air minum.

Metode
Pada Metode Nitratest, Nitrat terlebih dahulu direduksi menjadi Nitrit, Nitrit yang dihasilkan
kemudian mengalami reaksi diazonium membentuk warna kemerahan.
Reduksi Nitrat dilakukan menggunakan serbuk Nitratest berdasar Seng yang unik, dan tablet Nitratest
yang membantu pembentukan flokulasi secara cepat setelah berkontak selama satu menit. Pengujian
berlangsung di dalam tabung Nitratest khusus wadah sampel berpengukuran dengan ujung meruncing
untuk memudahkan penempatan dan dekantasi sampel.
Nitrit yang dihasilkan dari tahapan reduksi, ditetapkan melalui reaksi dengan Asam Sulfanilat dengan
keberadaan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan. Reagen-reagen yang disajikan
dalam bentuk tablet tunggal Nitricol ditambahkan ke dalam larutan yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dari pengujian berbanding lurus dengan kadar Nitrat dan diukur
menggunakan Photometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Reagent Nitratest Powder
3. Tablet Nitratest
4. Tablet Nitricol
5. Tabung Nitratest 20 ml
6. Kuvet 10 ml
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukan sampel kedalam Tabung Nitratest 20ml.
2. Tambahkan 1 spoonful dari Nitratest Powder
3. Tambahkan 1 Reagent Nitrates tablet. Jangan dihancurkan untuk reagent Nitrates tablet

84
D13
4. Tutup tabung reaksinya dan kocok hingga mencair selama 1 atau hingga tabletnya terlarut.
5. Diamkan selama 1 menit
6. Homogenkan perlahan sebanyak 3 kali
7. Diamkan sekitar 3 menit atau hingga seluruh bubuknya mengendap
8. Dengan perlahan pindahkan 10ml cairan yang bening kedalam kuvet
9. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Nitrate LR

10.Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank.

11.Siapkan sampel dengan memasukan reagent Tablet Nitricol, hancurkan dan homogenkan
12.Masukan kedalam lubang kuvet

13.Biarkan waktu penghitung mundur selama 10 menit.


14.Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N.

15.Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran dengan range 0 - 600 mg/l:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x2 atau 50 ml, tambahkan Aquadest
sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X2 pada saat pengenceran

kemudian tekan tombol [OK]

CATATAN
Untuk mengkonversi mg/l N ke mg/lNO3 kalikan hasil dengan 4,4.
Kadar Nitrat lebih besar dari 1,0 mg/l ditetapkan dengan mengencerkan sampel asli dengan air
deionisasi. Untuk mendapatkan rentang pengukuran 0 – 88 mg/l NO3 lakukan pengenceran sebagai
berikut:
Ambil tabung Nitratest. Tambahkan sampel sebanyak 1 ml menggunakan pipet atau penetes
berpengukuran. Isilah tabung Nitratest hingga tanda batas 20 ml dengan air deionisasi. Lanjutkan
prosedur pengujian pada langkah no. 2 sampai dengan 9 di atas. Kalikan hasil pembacaan dengan 20
untuk mendapatkan kadar Nitrat dalam sampel asli.

85
D13
Koreksi Nitrit
Metode Nitratest juga akan mengukur Nitrit yang ada dalam sampel. Pada kebanyakan air alami dan
air minum jumlah Nitrit kecil dibandingkan dengan kadar Nitrat. Jika diperlukan koreksi Nitrit,
tetapkan kadar Nitrit (sebagai mg/l N) dengan cara Nitrit (Nitricol) (lihat PHOT.24.) dan kurangi dari
kadar Nitrat (sebagai mg/l N) prosedur Nitratest.

86
D14
MODUL D.14. PENGUKURAN SAMPEL NITRIT

Pengujian Nitrit di dalam air alami, air minum dan air buangan.
Nitrit ditemukan di dalam air alami sebagai produk intermediari siklus nitrogen. Nitrit bersifat racun
bagi ikan dan kehidupan air lain, karena itu pada perternakan ikan dan akuarium kadar Nitrit harus
selalu dipantau. Pengujian Nitrit juga digunakan sebagai kontrol polusi air buangan, dan untuk
memantau kualitas air minum.

Metode
Nitrit dalam larutan asam akan bereaksi dengan Asaam Sulfanilat. Hasil reaksinya senyawa diazo yang
bergabung dengan N-(1-naftil)-etilen diamin membentuk warna kemerahan. Metode Nitricol
menggunakan reagen tablet tunggal yang mengandung kedua reagen tersebut dalam formulasi asam.
Pengujian dilakukan dengan menambahkan tablet ke dalam air yang akan diuji.
Intensitas warna yang dihasilkan dalam pengujian sebanding dengan kadar Nitrit dan dapat diukur
menggunakan Fotometer .

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Tablet Nitricol.
3. Kuvet 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Nitrite LR

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Nitricol, hancurkan dan
aduk homogenkan.

5. Masukan kedalam lubang kuvet

6. Biarkan waktu penghitung mundur selama 10 menit.

7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N.

8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

87
D15
MODUL D.15. PENGUKURAN SAMPEL SELENIUM LR

Range : 0 – 0.04 mg/l

Pengujian Untuk Selenium Pada Air Bersih


Selenium adalah mineral yang ditemukan di dalam tanah. Selenium secara alami muncul dalam air dan
beberapa makanan. Selenium adalah suatu unsur kimia dengan nomor atom 34, diwakili oleh simbol
kimia Se, massa atom 78,96. Se ini bukan logam, tetapi zat kimia yang berhubungan dengan sulfur dan
telurium, dan merupakan unsur di alam. Manusia hanya perlu jumlah yang sangat kecil, selenium
memainkan peran penting dalam metabolisme.
Garam selenium bersifat toksik dalam jumlah besar, namun jumlah elemen yang diperlukan untuk
fungsi selular di sebagian besar. Karena itu penting dilakukannya pengujian selenium pada air sebagai
pengawasan kadar selenium pada air

• PRODUK
Range : 0 - 0,04 mg/l

Metode : Photometric

Cat.# : S3435.421

• ALAT DAN BAHAN


1. Siapkan Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Siapkan Reagent Se 1
3. Siapkan Reagent Se 2
4. Siapkan Reagent Se 3
5. Siapkan Kuvet 10ml

• PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan air sampel kedalam tabung sebanyak 8,5 ml
2. Tambahkan 0,5 ml Reagent Se 1
3. Tambahkan 0,5 ml Reagent Se 2
4. Tambahkan 0,5 ml Reagent Se 3
5. Homogenkan selama 2 - 3 detik

88
D15
6. Tunggu selama 6 - 8 menit
7. Ukur sampel, lewat dari waktu tersebut pengukuran tidak valid
8. Digunakan blanko dari sampel yang sama. Namun, tidak di beri reagent.
9. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan pilih Selenium.
10. Lalu tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD Fotometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko].
11. Masukkan Blangko yang berwarna jernih (Dapat Berupa Sample/Cairan Aquades/AquaBdes),
kemudian letakkan pada tube Fotometer ZE-200 untuk melakukan blanking, setelah proses

blanking berhasil, lakukan pengujian sample.

12. Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam tube Fotometer ZE-200, lalu
tutup dengan penutup fotometer, jika telah di diletakkan maka tekan tombol [OK] untuk memulai

pembacaanya.

13. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l Se


14. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

• CATATAN
1. Baiknya penyimpanan di kulkas.

2. Segera tutup dengan rapat kembali botol reagen setelah digunakan.

3. Kuvet dicuci dengan sabun (sedikit teepol/sabun cuci piring cair) untuk menghilangkan senyawa

lain, lalu bilas menggunakan aquades.


4. Gunakan APD (sarung tangan, masker, kacamata dll). Siapkan 2 sampel. Sampel satu

ditambahkan pereaksi dan sampel dua tidak ditambahkan pereaksi (sebagai blanko), guna
untuk membandingkan terbentuknya warna.
5. Memungkinkan senyawa lain dapat bereaksi dan mempengaruhi (perubahan warna) hasil akhir

pemeriksaan.
6. Alat ini sebagai screening. Untuk hasil uji akurat dapat dilakukan pengujian ke laboratorium

besar yang bersertifikasi. Dan alat ini tidak bisa dijadikan landasan hukum.

- Pastikan sampel jernih atau tidak ada suspensi. Jika sampel keruh baiknya disaring, hingga sampel
jernih atau tidak ada endapan.

89
D16
MODUL D.16. PENGUKURAN SAMPEL SULFAT / SULFATE

Pengujian Seng dalam air alami atau hasil pengolahan.


Sulfat umum dijumpai dalam banyak air alami. Sulfat masuk ke dalam air hasil pengolahan melalui

penggunaan bahan kimia seperti Alumunium Sulfat, Sodium Bisulfat (asam kering) dan Asam
Sulfat. Keberadaan Sulfat dalam kadar tinggi tidak diharapkan.

Dalam air industri yang mengandung Sulfat, lokalisasi karat pada pipa Besi, Baja dan Alumunium

terjadi sebagai akibat dari kerja bakteri pereduksi Sulfat. Bakteri ini menghasilkan Sulfida,
penyebab timbulnya cekungan khas pada permukaan logam.

Kadar Sulfat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan beton bahan-bahan berbasis semen
karena pembentukan Sulfoaluminat. Inilah yang menjadi penyebab penggelembungan dan

hancurnya semen. Sulfat yang terkandung dalam air tanah dapat memengaruhi struktur beton
dan pipa pada sistem distribusi air; dan dapat menyerang celah-celah keramik pada kolam

renang yang menggunakan Natrium Bisulfit sebagai pengatur pH.

Metode

Pengujian Sulfat I didasarkan atas reagen dalam satu tablet yang mengandung Barium Klorida

yang bersifat sedikit asam dalam formulasinya. Garam-garam Barium bereaksi dengan Sulfat
membentuk Barium Sulfat yang tidak larut. Pada rentang kadar tertentu dalam sampel, kadarnya

diketahui dari kekeruhannya. Derajat kekeruhan berbanding lurus dengan kadar Sulfat dalam

sampel dan dapat diukur dengan Fotometer.

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Fotometer Inscienpro ZE-200

2. Tablet Sulfate Turb

3. Kuvet 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.

2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Sulfate

3. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank

90
D16
4. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent Sulfate Turb, hancurkan

dan aduk homogenkan.

5. Masukan kedalam lubang kuvet

6. Biarkan waktu penghitung mundur selama 1 menit dan homogenkan kembali.

7. Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l SO4.

8. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:

1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x8 atau 10.5 ml, tambahkan

Aquadest sampai batas atas x1

2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X8 pada saat pengenceran

kemudian tekan tombol [OK]

Perhatian

Tablet Turb Sulfat masing-masing mengandung 20 mg Barium Klorida. Tablet-tablet ini jangan

termakan karena beracun. Hindari kontak langsung dan cucilah tangan setelah penggunaannya.

91
D17
MODUL D.17. PENGUKURAN SAMPEL KEKERUHAN / TURBIDITY

Kekeruhan merupakan parameter yang penting untuk karakteristik kualitas air. Kekeruhan
disebabkan oleh hamburan cahaya oleh materi tersuspensi seperti tanah liat, lumpur, halus dibagi
bahan organik dan anorganik. Sebuah pengetahuan kekeruhan memfasilitasi estimasi
konsentrasi zat tidak terlarut.

Metode:
Kekeruhan air ditentukan photoelectrically menggunakan Photometer. Dalam banyak sampel
kedua warna dan kekeruhan akan hadir. Dalam rangka untuk memisahkan efek dari kekeruhan
dan warna, sampel dibandingkan terhadap sebagian disaring dari air yang sama.
Metode telah dikalibrasi terhadap luas diakui formazin solusi kekeruhan. Kekeruhan dinyatakan
dalam Formazin kekeruhan Unit (FTU). Unit-unit ini secara luas setara dengan Jackson Turbidity
Unit (JTU) dan Nephelometric Turbidity Unit (NTU).

PERLENGKAPAN TEST KIT :

1. Fotometer Inscienpro ZE-200


2. Colour/Turbidity Set filter GF/B (Kertas Saring)
3. Kuvet 10 ml

PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Saring 10ml air sampel dengan menggunakan filter GF/B


2. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Turbidity/Kekeruhan
3. Gunakan air yang sudah disaring sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan
pilih blank.
4. Masukan 10ml air sampel yang tidak disaring kedalam kuvet 10ml lainnya
5. Masukan kedalam lubang kuvet
6. Layar LCD photometer akan menampilkan hasilnya FTU.
7. Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran

Catatan :
Lampu perisai opsional tersedia untuk digunakan dengan Photometer. perisai ini cocok di ruang
pengujian dan mengurangi cahaya liar mencapai fotosel. Hal ini tidak perlu menggunakan perisai
cahaya saat melaksanakan tes ini di dalam ruangan atau di bawah cahaya luar berbayang.
Penggunaan perisai cahaya namun dianjurkan ketika pengujian untuk kekeruhan di bawah
kondisi pencahayaan yang terang atau variabel.

92
D18
MODUL D.18. PENGUKURAN SAMPEL SENG / ZINC

Senyawa Seng digunakan sebagai penghambat korosi pada industri sistem pendingin air atau industri
yang sejenis. Pemantauan kadar Seng diperlukan untuk memantau korosi pada sistem tersebut. Seng
atau logam yang mengandung Seng digunakan dalam banyak industri, sehingga air buangannya
banyak mengandung garam-garam Seng.
Pengujian Seng merupakan pengujian kadar Seng yang sederhana pada rentang 0 - 16 mg/l dan cocok
digunakan untuk pengujian pendinginan air dan limbah industri, dan untuk memantau kadar Seng
dalam air alami dan air minum.

Metode
Seng bereaksi dengan 5-(o-karboksifenil)-1-(2-hidroksi-5-sulfofenil)-3-fenil-formazan (Zincon) dalam
larutan basa menghasilkan warna biru yang intens. Reagen berwarna oranye. Tergantung dari kadar
Seng dalam air, warna yang dihasilkan rentangnya dari oranye hingga biru ungu. Pada pengujian Seng
satu tablet reagen mengandung Zincon dan dapar basa, didesain untuk kemudahan kerja. Prosedur
pengujian sederhana, hanya dengan menambahkan satu tablet ke dalam sampel air. Sampel yang
mengandung residu Klorin yang tinggi harus diolah dahulu dengan tablet penghilang Klorin untuk
mencegah pemudaran warna hasil reaksi.
Warna yang dihasilkan dari pengujian menunjukkan kadar Seng dan dapat diukur menggunakan
Photometer.
Tembaga bereaksi dengan cara yang sama dengan Seng, dan diperlukan prosedur koreksi
menggunakan EDTA bagi sampel yang mengandung sekaligus Seng dan Tembaga dalam kadar tinggi.
EDTA akan menghancurkan kompleks warna yang terbentuk oleh Seng.

PERLENGKAPAN TEST KIT :


1. Fotometer Inscienpro ZE-200
2. Tablet Zinc
3. Tablet Zinc-Dechlor (Khusus Sampel yang mengandung Klorin/Kaporit)
4. Tablet EDTA (Sampel yang memiliki kandungan Copper/Tembag)
5. Kuvet 10 ml

93
D18
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Masukkan sample sebanyak 10 ml kedalam kuvet.
2. Jika sampel memiliki klorin, masukan tablet Zinc-Dechlor, hancurkan dan homogenkan. Jika
tidak lanjut ketahap berikutnya
3. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Zinc
4. Gunakan sampel ini sebagai blanko, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih blank
5. Siapkan sampel dengan memasukkan reagent tablet Reagent tablet Zinc, hancurkan dan
aduk homogenkan.
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Biarkan waktu penghitung mundur selama 5 menit dan homogenkan kembali.
8. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l Zn.
Catatan:
Reagen tablet EDTA dapat digunakan pada menu Zinc [copper present]

Jika Hasil menunjukkan “>>” maka diperlukan pengenceran:


1. Siapkan tabung delution, masukkan sampel sampai batas x4 atau 25 ml, tambahkan
Aquadest sampai batas atas x1
2. Lalu ulangi pengukuran dari point no 1, dan masukan angka X4 pada saat pengenceran
kemudian tekan tombol [OK]

94
D19
MODUL D.19 PENGUKURAN ARSENIK

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida,
insektisida, dan dalam berbagai aloy.

Alat dan Bahan

- Tabung Reaksi - Pereaksi As 4

- Pereaksi As 1 - Pereaksi As 5

- Pereaksi As 2 - Colour Chart

- Pereaksi As 3

Prosedur Pengujian Arsenik

1. Masukan 25 mL sampel ke botol pereaksi

2. Tambahkan As Pereaksi 1, sebanyak 2 mL,(Homogenkan) kocok/aduk (dengan spatula

kaca)

3. Tambahkan As Pereaksi 2, sebanyak 10 Tetes

4. Tambahkan As Pereaksi 3, sebanyak 10 Tetes, (Homogenkan) kocok/goyangkan


5. (Homogenkan) kocok/ goyangkan dan biarkan sekitar 1-5 menit

6. Sambil menunggu keluarkan As Paper dan tetesi dengan Tambahkan As Pereaksi 4, sekitar

1-2 tetes sampai terbasahi permukaannya, dan biarkan agak kering sekitar 1-2 menit

7. Tambahkan kedalam tabung yang sudah berisi campuran pereaksi sebelumnya Pereaksi As
5, 1 gram (disarankan ditimbang dengan timbangan digital)

8. Segera Jepit/gantungkan As Paper pada botol sample tersebut dan kemudian tutup

sehingga As Paper terjepit sempurna.

9. Biarkan reaksi terjadi selama +/- 15 menit dan sesekali digoyang biarkan uapnya saja yg

mengenai As Paper (sample jangan terkena As Paper)

95
D19
10. Buka tutup botol dan ambil As Paper dan samakan warnanya dengan Color chart yang

tersedia.

Note

Pengujian harus dilakukan pada ruangan berventilasi dengan aliran udara lancar dan baik, Wajib

menggunakan APD (sarung tangan Masker), Mengandung Bahan kimia Sangat Berbahaya dan

bahan mudah terbakar.

96
D20
MODUL D.20. PENGUKURAN SAMPEL CADMIUM

Produk :
Range : Semiqualitative (0-1.0 mg/l)
Metode : Colorimetri

Kadmium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cd dan nomor atom
48. Logam lunak dan putih kebiruan ini secara kimiawi serupa dengan dua logam stabil lainnya pada
golongan 12, seng dan raksa. Seperti halnya seng, Cd lebih menyukai tingkat oksidasi +2 dalam
sebagian besar senyawa dan, seperti raksa, ia menunjukkan titik lebur yang rendah dibandingkan
dengan logam transisi pada umumnya. Kadmium dan kongenernya tidak selalu dianggap sebagai
logam transisi, karena logam tersebut tidak memiliki kulit elektron d atau f yang terisi sebagian atau
seluruhnya, baik dalam bentuk unsur maupun dalam tingkat oksidasi umumnya. Konsentrasi kadmium
rata-rata dalam kerak bumi adalah antara 0,1 dan 0,5 bagian per juta (ppm). Cd ditemukan pada
tahun 1817 secara simultan oleh Stromeyer dan Karl Samuel Leberecht Hermann, keduanya di Jerman,
sebagai ketakmurnian dalam seng karbonat

Alat dan Bahan :


- Pereaksi Cd-1
- Pereaksi Cd-2
- Pereaksi Cd-3

Pembuatan Pereaksi Cd-4


1. Masukan sedikit Pereaksi Cd-1 (0,0001 gr) ke dalam tabung reaksi sangat sedikit (beberapa butir)
2. Tambahkan Pereaksi Cd-2 sebanyak 1 ml.
3. Lalu, homogenkan.

Prosedur
1. Masukan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan Pereaksi Cd-4 yang sudah dibuat sebanyak 2 tetes.
3. Sampel yang terindikasi mengandung Cd ditandai dengan perubahan menjadi warna kuning.
4. Tambahkan Pereaksi Cd-3 sebanyak 1 tetes.
5. Jika sampel tetap berwarna kuning terindikasi bahwa sampel mengandung Cd (positif).

NOTE :

1. Gunakan APD (sarung tangan, masker, kacamata dll). Siapkan 2 sampel. Sampel satu
ditambahkan pereaksi dan sampel dua tidak ditambahkan pereaksi (sebagai blanko), guna untuk
membandingkan terbentuknya warna.
2. Beberapa sampel jika direaksikan dengan Pereaksi Cd-4 biasanya akan tetap berwarna kuning.
Dan untuk mengetahuinya confirm dengan menambahkan Pereaksi Cd-3.
3. Pereaksi Cd-4 yang telah dibuat dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Dan dapat
digunakan dalam waktu 1-2 jam.
4. Alat ini sebagai screening. Untuk hasil uji akurat dapat dilakukan pengujian ke laboratorium
besar yang bersertifikasi. Dan alat ini tidak bisa dijadikan landasan hukum.
D21
MODUL D. 21. TES PLUMBUM (LEAD TEST)

Range : Semiqualitative (0-5.0 mg/l)


Metode : Colorimetri

Timbal atau timbel (disebut juga plumbum atau timah hitam)[a] adalah unsur kimia dengan lambang
Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada
banyak bahan yang ditemui sehari-hari. Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh
rendah. Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar udara
permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal adalah unsur stabil bernomor
atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih
berat.

• Alat dan Bahan:


- Reagen Pb-1
- Reagen Pb-2
- Microspoon

• Prosedur Pengujian :
1. Masukan sampel sebanyak 5 ml
2. Masukan Reagen Pb-1 sebanyak 3 tetes
3. Homogenkan, hingga berwarna kuning. Jika sampel berwarna lain memungkinkan terkontaminasi
unsur lain.
4. Masukan reagen Pb-2 sebanyak 1 microspoon
5. Homogenkan, jika sampel berwarna merah kompleks maka sampel positif mengandung lead.
NOTE :
1 Gunakan APD (sarung tangan, masker, kacamata dll). Siapkan 2 sampel. Sampel satu ditambahkan
pereaksi dan sampel dua tidak ditambahkan pereaksi (sebagai blanko), guna untuk membandingkan
terbentuknya warna.
2 Jika tidak homogen (terdapat 2 lapisan) kemungkinan sampel mengandung unsur lain.
3 Alat ini sebagai screening. Untuk hasil uji akurat dapat dilakukan pengujian ke laboratorium besar yang
bersertifikasi. Dan alat ini tidak bisa dijadikan landasan hukum.

98
E1
MODUL E.1. METANIL YELLOW TEST

• DESKRIPSI
Methanyl Yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat

atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang

diberi methanyl yellow adalah: berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta
banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen misalnya pada kerupuk. Methanyl

Yellow juga merupakan salah satu zat pewama yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke

dalam bahan makanan. Methanyl Yellow digunakan sebagai pewama untuk produk-produk
tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis. Methanyl Yellow juga biasa dijadikan indikator reaksi

netralisasi asam basa.

• PREPARASI SAMPEL
1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr

2. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah

3. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle

4. Sampel siap digunakan

• METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN

- 1 botol Pereaksi I uji Methanyl Yellow

- 2 buah tabung / botol pereaksi kosong


- 1 buah Komparator Warna

- 3 buah Pipet Plastik

- 1 botol STD Methanyl Yellow

PROSEDUR PENGUJIAN
1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.

2. Tambahkan peraksi 1 uji Methanyl Yellow sebanyak 3-5 tetes

3. Aduk sampel menggunakan spatula / sendok.

99
E1
4. Jika dalam beberapa menit sample berubah warna menjadi violet kemerahan, berarti

sample (+)

5. Bandingan dengan deret standart warna Methanyl Yellow pada Komparator Warna untuk

mengetahui kandungan Methanyl Yellow pada sample.

Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

Contoh Prosedur

• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN

- 1 botol Pereaksi I uji Methanyl Yellow

- 2 buah kuvet 10 ml
- Fotometer ZE-200

- 3 buah Pipet Plastik

- 1 botol STD Methanyl Yellow

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil larutan sampel yang telah dilumatkan

2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh

(bening).
3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :

100
E1
1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)

2. Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :

1. Masukan Sample 2 ml dan Aquades kedalam Cuvete, +/- 8 ml (Hingga Batas


garis)

Prosedur Pengukuran :

1. Siapkan Cuvete 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.

2. Tambahkan Aquades +/- 8 ml (hingga batas garis Cuvete), alalu homogenkan

(kocok), lalu tambahkan pereaksi MY-1 sebanyak sebanyak 3 tetes pada

sample di Cuvete tersebut, dan Homogenkan (kocok)


3. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Methanyl

Yellow

4. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan

pilih blank.
5. Masukan sampel yang sudah disiapkan
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.

Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat

dilakukan jika diperlukan.

Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak

keruh / bening.

CATATAN

1. Simpan reagen pada temperatur ruang.

2. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.

3. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.

101
E2
MODUL E.2. RHODAMIN B TEST

DESKRIPSI
Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunakan untuk

makanan, selain itu pewarna lainnya yang dilarang adalah Metanil Yellow, Rhodamin B

memiliki rumus molekul C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul sebesar 479.000. Rhodamin

B berbentuk kristal hijau atau serbuk-ungu kemerah-merahan, sangat mudah larut dalam air

yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berflourensi kuat. Selain mudah
larut dalam air juga larut dalam alkohol, HCl dan NaOH. Rhodamin B ini biasanya dipakai

dalam pewarnaan kertas, di dalam laboratorium digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi

Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th. Rhodamin B sampai sekarang masih banyak digunakan untuk

mewarnai berbagai jenis makanan dan minuman (terutama untuk golongan ekonomi lemah),

seperti kue-kue basah, saus, sirup, kerupuk , dan lain-lain.

• PREPARASI SAMPEL
5. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr

6. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah

7. Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle

8. Sampel siap digunakan

• METODE VISUAL KIT

PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B

− 1 botol Pereaksi II uji Rhodhamin B


− 2 buah tabung / botol pereaksi kosong

− 1 buah Komparator Warna

− 3 buah Pipet Plastik

− 1 Botol STD Rhodamin B

102
E2
PROSEDUR PENGUJIAN

1. Masukan 1ml larutan sampel kedalam tabung reaksi.

2. Tambahkan peraksi 1 uji Rhodhamin B sebanyak 3-5 tetes homogenkan

3. Tambahkan peraksi 2 uji Rhodhamin B sebanyak 3-5 tetes homogenkan

4. Aduk sampel menggunakan spatula / sendok.

5. Jika dalam beberapa menit cincin di permukaan atas sample berwarna menjadi merah,

berarti sample (+)

6. Bandingan dengan deret standart warna Rhodhamin B pada Komparator Warna untuk

mengetahui kandungan Rhodhamin B pada sample.

Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif

(+) BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

Contoh Prosedur

103
E2
• METODE PHOTOMETER

PERLENGKAPAN PENGUJIAN
− 1 botol Pereaksi I uji Rhodhamin B

− 1 botol Pereaksi II uji Rhodhamin B


− 2 buah kuvet 10 ml

− Fotometer ZE-200
− 3 buah Pipet Plastik

− 1 Botol STD Rhodamin B

Perlakuan Pada Sample Padat :

1. Masukan 2 ml Larutan Sample yang telah dilumatkan tersebut kedalam Tabung

Reaksi / Botol Reaksi.

Perlakuan Pada Sample Cair :

1. Ambil 2 ml Sample Cair kedalam Tabung Reaksi / Botol Reaksi.

Prosedur Membuat Blanko :

1. Masukan Aquades kedalam Cuvete, +/- 10 ml (Hingga Batas garis),

Prosedur Pengukuran :

1. Siapkan Tabung Reaksi 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.

2. Tambahkan Pereaksi RO-1 sebanyak 3 tetes, Homogenkan (kocok)


3. Tambahkan Pereaksi RO-2 sebanyak 5 ml, tutup dengan penutup botol dan

Homogenkan dengan perlahan (Jangan diguncangkan)hingga warna terangkat

semua ke cairan Pereaksi 2

Note: Jika masih ada warna tersisa pada sample (air bagian bawah) maka tambahkan
Pereaksi RO-1 sebanyak 2 tetes dan Homogenkan (kocok) kembali.

4. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Rhodamine B
5. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih

blank.
6. Masukan sampel yang sudah disiapkan

104
E2
7. Masukan kedalam lubang kuvet
8. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.

Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution)

dapat dilakukan jika diperlukan.

Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample

tidak keruh / bening.

CATATAN

1. Simpan reagen pada temperatur ruang.

2. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.

3. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.

4. Pengujian untuk 100 test.

105
E3
MODUL E.3. FORMALDEHYDE TEST

Formaldehyde merupakan reaksi antara 4-amino-3-hydrazino-5-mercapto-1,2,4-triazole


untuk membentuk suatu warna ungu-merah tetrazine. Konsentrasi formaldehyde dapat

diketahui melalui pengukuran semikuantitatif dengan melihat hasil perbandingan antara reaksi

yang ada pada kertas uji dengan skala warna.

• PREPARASI SAMPEL

1. Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr

2.Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah

3.Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle

4.Sampel siap digunakan

• METODE VISUAL KIT


PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)

- 1 botol Pereaksi 2 uji Formalin (FO3-2)

- 2 buah tabung / botol pereaksi kosong


- 1 buah Komparator Warna

- 3 buah Pipet Plastik

- 1 botol STD Formalin

PROSEDUR PENGGUNAAN

1. Siapkan tabung reaksi, masukkan 1 ml air sampel kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan Pereaksi FO3-1 sebanyak 1 mg (1 microspoon)
2. Lalu tambahkan Pereaksi FO3-2 sebanyak 2-5 tetes.
3. Goyangkan tabung reaksi tersebut hingga tercampur / homogen, tunggu kurang lebih 5-10
Menit.
4. Jika sample mengandung Formalinmaka akan terbentuk perubahan warna larutan menjadi
warna violet.

106
E3
5. Bandingan warna violet yang dihasilkan dengan deret standart (dalam satuan mg/l).
Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

Contoh Prosedur

• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN
- 1 botol Pereaksi I uji Formalin (FO3-1)

- 1 botol Pereaksi 2 uji Formalin (FO3-2)

- 2 buah kuvet 10 ml
- 1 buah Fotometer ZE-200

- 3 buah Pipet Plastik

- 1 botol STD Formalin

Perlakuan Pada Sample Padat :

1. Ambil larutan sampel yang telah dilumatkan

107
E3
2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).

3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :

1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)

2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :

1. Masukan Sample 2 ml dan Aquades kedalam Cuvete, +/- 8 ml (Hingga Batas

garis)

Prosedur Pengukuran :

1. Siapkan Cuvete 10 ml yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.


2. Tambahkan FO3-1 sebanyak 1 sdt (yg sudah disediakan), Homogenkan (kocok)

3. Tambahkan FO3-2 sebanyak 5 tetes Homogenkan (kocok) dan diamkan hingga

reaksi sempurna sekitar 5 s/d 10 menit (tergantung kandungan formalin pada

sample) .

4. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu


Formaldehyde/Formalin
5. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih

blank.
6. Masukan sampel yang sudah disiapkan
7. Masukan kedalam lubang kuvet
8. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.

Note : Jika tidak terbaca (Out of Range “>” ) prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat

dilakukan jika diperlukan.

Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh

/ bening.

• CATATAN
1. Simpan reagen pada temperatur ruang dan tutup kembali reagen setelah digunakan.
2. Setelah pemakaian, bilas tabung uji dengan Aquadest.
3. Gunakan reagen sebelum masa kadaluarsa berakhir.

108
E4
MODUL E.4. BORAX TEST

• DESKRIPSI
Sodium borate atau sodium tetraborate atau disodium tetraborate Na 2B4O7·10H2O atau

Na2[B4O5(OH)4]·8H2Oadalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu,

dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi makanan berboraks

akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks

menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf
pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan,

bahkan kematian.

• PREPARASI SAMPEL

1.Siapkan sampel padat sebanyak +25 gr

2.Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah

3.Tambahkan +50 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle

4.Sampel siap digunakan

• METODE VISUAL KIT

PERLENGKAPAN PENGUJIAN

- 1 botol Pereaksi I uji Borax (BR-1)

- 1 botol Pereaksi 2 uji Borax/Curcumin Paper (BR-2)

- 2 buah tabung reaksi


- 1 buah Komparator Warna

- 3 buah Pipet Plastik

- 1 botol STD Borax

PROSEDUR PENGUJIAN

1. Siapkan tabung reaksi masukkan 5 ml air dari sampel yang telah dilumatkan.

109
E4
2. Tambahkan reagent “ Borax – 1 “ sebanyak 3-5 tetes, diamkan selama 1 menit.

3. Siapkan “Curcumin Paper (Kertas borax)”,celupkan curcumin paper kedalam tabung yang

berisi sampel atau dapat juga teteskan sampel yang sudah di reaksikan ke curcumin paper.

4. Angin-anginkan hingga sisa air pada kertas hilang. Dan diamkan selama 10 menit.

5. Jika sample mengandung Borax (B4O72-) akan terbentuk perubahan warna dari kuning

menjadi merah bata. Untuk lebih meyakinkan bandingkan dengan standard borax yang di
perlakukan sebagai sampel.

6. Bandingan dengan deret standart warna Borax pada Komparator Warna untuk mengetahui

kandungan borax pada sample.

Note : Jika hasil Negatif (-) tidak perlu dilakukan pemeriksaan pada fotometer. Jika hasil Positif (+)
BOLEH dilanjutkan ke metode fotometer untuk mengetahui kadarnya.

Contoh Prosedur

110
E4

• METODE PHOTOMETER
PERLENGKAPAN PENGUJIAN

- 1 botol Pereaksi Borax Photometer (BP)


- 2 buah kuvet 10 ml

- 1 buah Fotometer ZE-200

- 3 buah Pipet Plastik

- 1 botol STD Borax

Perlakuan Pada Sample Padat :


1. Ambil air dari sampel yang telah dilumatkan.

2. Saring larutan sample pisahkan dengan padatannya hingga tidak keruh (bening).

3. Masukan 2 ml Larutan Sample tersebut kedalam tabung Cuvete.

Perlakuan Pada Sample Cair :

1. Ambil 2 ml Sample Cair, saring (jika diperlukan), hingga tidak keruh (bening)

2. Dan Masukan 2ml Sample (yg sudah disaring tsb) kedalam Cuvete.

Prosedur Membuat Blanko :

1. Masukan Aquades kedalam Cuvete, +/- 10 ml (Hingga Batas garis),


2. Tambahkan Pereaksi photometer “BP”, sebanyak 2 tetes, tutup dan Homogenkan

(kocok).

Prosedur Pengukuran :

1. Siapkan Cuvete yg sudah berisi 2 ml sample tersebut.


2. Tambahkan Aquades +/- 8 ml atau hingga garis batas.

3. Nyalakan Fotometer ZE-200, dan klik pilih pengujian, Pilih menu Borax

111
E4
4. Masukan blanko yang sudah disiapkan, masukan kedalam lubang kuvet, dan pilih

blank.
5. Masukan sampel yang sudah disiapkan
6. Masukan kedalam lubang kuvet
7. Layar LCD fotometer akan menampilakan hasilnya mg/l.

8. Homogenkan (kocok), Segera ukur (tekan Read) dengan Photometer. (Dikarenakan


sifat pereaksi cepat menguap) .

Note : Pilih Borax LR (low Range 0 – 1.000), pada setiap pemeriksaan dan Jika tidak terbaca (Out

of Range “>” ), segera pilih Borax HR (High Range 1.000 – 12.000) ukur kembali (tekan Read)

dan pada pembacaan Boraxs HR (High Range 1.000 – 12.000) tidak perlu memasukan Blanko
kembali, dan prosedur pengenceran sample (Dilution) dapat dilakukan jika diperlukan.

Note : Pembacaan / pengukuran pada photometer hanya dapat dilakukan jika sample tidak keruh

/ bening.

• CATATAN

1. Simpan reagen pada temperatur ruang.


2. Simpan kertas kurkumin dalam wadah tertutup rapat dan tidak terkena sinar matahari

secara langsung.

3. Segera tutup kembali botol reagen setelah digunakan.

4. Bilas tabung uji tutup ulir hanya dengan Aquadest.

5. Untuk beberapa kasus, kertas kurkumin dapat langsung digunakan pada sample

(dicelupkan dan di angin-angin kan) tanpa harus menambahkan pereaksi 1 terlebih

dahulu.

112
E5
MODUL E.5. PORK DETECTION TEST

Pendahuluan
Bagi Agama atau golongan tertentu (Terutama Islam), daging babi dalam bentuk apapun dilarang
untuk dikonsumsi, bukan hanya dagingnya saja namun media / alat yang digunakan untuk mengolah
babi juga tidak boleh digunakan, selain bagi Agama atau golongan tertentu (Terutama Islam), daging
babi juga dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat luas, beberapa diantaranya adalah alergi,
intoleransi makanan, dan didalam daging babi terdapat Cacing pita yang dapat menyebabkan
sistiserkosis.

Pork Detection Kit merupakan uji cepat immunochromatographic (lateral flow) yang digunakan untuk
pengujian kualitatif atau semi-kuantitatif penentuan antigen daging babi dalam daging, makanan,
minuman,alat pemotong, maupun fasilitas produksi lainnya. Dalam metode immunochromatographic
(lateral flow), antigen dari sampel terikat oleh antibodi yang sangat spesifik melekat pada warna
partikel mikro yang kemudian mengalir ke garis tes dan bercampur dengan antibodi babi hingga
membentuk garis berwarna yang menunjukkan hasil yang positif.

Sensitivitas
Dalam pengujian campuran daging dari spesies yang berbeda (contoh : Daging babi dicampur dengan
daging sapi)Pork Detection Kit membutuhkan setidaknya 1 / 1000 (yaitu 0,1%) bagian dariantigen
daging babi, ini kira-kira setara dengan 5-10 miligram antigen babi per kilogram bahan padat (50-
10ppm).
Pork Detection Kit menunjukkan hasil negatif dalam homogenatdaging dari spesies berikut: daging
sapi, domba, antelop, kuda, rusa, ayam, kalkun, angsa, bebek, kelinci, selain itu Tes ini juga
menunjukan hasil negatif dalam darah manusia. Jika tes memberikan hasil visual yang kurang jelas,
kami sarankan untuk memeriksa ulang sampel dengan menggunakan metode kuantitatif
laboratorium.

Penangan Sampel
Sampel harus berada di suhu kisaran 15-35 ° C sebelum digunakan untuk pengujian ; jika
menggunakan sampel bersuhu dingin akan mengurangi sensitivitas dari reagen yang dapat
menyebabkan pencitraan hasil menjadi kurang akurat.
Notes : Pengujian dengan menggunakan sampel bersuhu panas TIDAK AKAN TERDETEKSI oleh reagen.

113
E5
Langkah – Langkah Persiapan Pengujian Sampel Cair
Contoh sampel cair :
• Air dari daging babi
• Air dari masakan yang mengandung babi
• Air bekas cucian alat dapur yang dipakai untuk mengolah babi
• Air dari permukaan alat pemotong babi, dll.

Untuk sampel cair dapat diuji secara langsung, namun untuk sampel yang kental harus diencerkan
dengan air hangat terlebih dahulu. Dalam hal ini, tingkat sensitivitas pengujian harus disesuaikan
dengan faktor pengencer, dan jika memungkinkan sampel harus disaring terlebih dahulu untuk
mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik, terutama untuk sampel yang memiliki tingkat kekeruhan
yang tinggi.

Langkah – Langkah Persiapan Pengujian Sampel Padat


Contoh sampel padat :
• Daging segar / mentah
• Daging masak
• Sosis
• Baso
• Dendeng
• Abon, dll.
Untuk pengujian sampel padat kami merekomendasikan prosedur sebagai berikut :
1. Potong sebagian kecil dari sampel padat (0,1-0,5 gram) menggunakan alat pemotong yang steril dan
masukan ke dalam tabung sampel.
2. Tuang 2-2, 5 ml air hangat ke dalam tabung secukupnya (kira- kira ½ kapasitas isi tabung) dan kocok
tabung hingga 15-30 detik.
3. Letakkan tabung dalam keadaan berdiri di atas permukaan yang rata, diamkan beberapa menit untuk
membiarkan partikel yang ada terlarut dalam cairan.
4. Sampel sudah siap untuk diujikan.
Notes :
Spesimen dapat disimpan pada suhu +2~+8 ° C hingga 24 jam. Untuk penyimpanan jangka waktu lebih
lama kami merekomendasikan untuk menyimpan sampel pada suhu beku (0˚ C).

Prosedur Pengujian
1. Jika reagen disimpan pada suhu di bawah 20 ° C, letakan dan diamkan reagen di suhu ruangan terlebih
dahulu sebelum membuka kemasannya.

114
E5
2. Hati-hati dalam membuka kemasan dengan menggunakan benda tajam. Jangan sampai merusak tes
strip yang ada di dalam kemasan.
3. Siapkan cairan sampel dan pegang tes strip dengan cara memegang bagian yang berwarna biru.
4. Celupkan tes strip ke dalam cairan sampel sampai batas garis yang ditandai dengan tanda panah. Jangan
mencelupkan seluruh bagian tes strip ke dalam cairan. Lihat gambar untuk lebih jelas.

Garis Batas

5. Tahan selama 10 -15 detik untuk memastikan perendaman hingga cairan sampel menyerap kedalam
tes strip.
6. Angkat tes strip dan letakan diatas permukaan yang rata dan steril.
7. Jangan menyentuh atau memindahkan tes strip selama 5 - 10menit hingga muncul garis bewarna
dibagian tengah tes strip.
8. Baca hasil pengujian berdasarkan indikator berikut :

Interpretasi Hasil

• Terlihat 2 garis berwarna = Sampel yang diujikan terbukti POSITIF mengandung babi.

• Terlihat 1 garis berwarna = Sampel yang diujikan terbukti NEGATIF / TIDAK mengandung babi.

• Tidak terlihat garis sama sekali = Tes yang dilakukan GAGAL / INVALID, coba ulangi pengujian dengan
menggunakan tes strip yang baru, lakukan persiapan dan pengujian sesuai prosedur, cek kembali
tanggal kadaluarsa dan temperatur suhu reagen.

PERHATIAN

115
E5
• Reagen / Tes strip sebaiknya disimpan di suhu 2˚ C - 25 ° С.
• Reagen / Tes strip sebaiknya digunakan dalam waktu 10 menit setelah dikeluarkan dari kemasannya
karena tes strip ini sangat sensitif terhadap kelembaban udara.
• Jangan menyentuh membran pereaksi.
• Jangan gunakan tes strip yang rusak atau yang kemasannya terbuka.
• Tes strip ini hanya dapat dipakai untuk sekali pengujian (disposable), jangan menggunakan tes strip
yang sama untuk 2 kali pengujian atau lebih.
• Jangan menggunakan tes strip di luar tanggal kadaluarsa.

116
F1
MODUL F.1. PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PORTABLE INCUBATOR

PIM - 30

Terima kasih telah memilih produk inkubator untuk pengukuran Mikrobiologi kami,
silakan ikuti petunjuk penggunaan dibawah ini untuk mengetahui seluruh fitur yang ada pada

inkubator ini berikut prosedur penggunaan yang benar. Pemakaian sesuai prosedur dapat

meningkatkan kualitas hasil pengukuran dan menghindari kerusakan teknis yang mungkin terjadi.

Jika anda menemukan kesulitan dalam menggunakan inkubator ini, silakan hubungi tim Technical
Support PT. Indo TekhnoPlus dengan kontak dibawah ini.

KONDISI LINGKUNGAN

1. Suhu Lingkungan: 5OC - 40OC

2. Kelembaban Relatif: < 80%RH

3. Tidak ada getaran yang kuat atau gas yang korosif sekitar inkubator

4. Hindari terkena sinar matahari langsung atau sumber pemanas dan pendingin

5. Tidak ada konsentrasi debu yang tinggi disekitar inkubator


6. Berikan jarak antara dinding dengan instrumen

7. Pasangkan pada ruangan yang memiliki ventilasi yang memadai

KETERANGAN PANEL INKUBATOR

117
F1
⚫ RUN/AT = indikator ini akan menyala pada saat inkubator menyala dan aktif. Ketika inkubator

masuk ke mode Auto tuning PID, maka indikator akan berkedip.

⚫ OUT = indikator ini akan menyala ketika fungsi output menyala.

⚫ ALM = indikator ini akan menyala ketika suhu sudah melebihi rentang suhu operasional (Over

Temperatur).

⚫ PV : Tampilan suhu didalam ruang inkubator


⚫ SV : Tampilan suhu setting

Cara Penggunaan

1. Pasangkan kabel supply ke supply listrik


2. Nyalakan tombol ON pada bagian sebelah kanan inkubator
3. Tekan tombol sett untuk setting waktu sesuai yang kita inginkan
4. Pada bagian layar PV akan muncul keterangan SP dan di bagian layar SV akan muncul digital
angka
5. Rubah suhu menggunakan tombol navigasi Naik/Turun
6. Setelah suhu di setting, tekan sekali tombol sett untuk menyelesaikan pengaturan
7. Untuk tampilan ST atau Setting Timer tidak perlu di seting
8. Tekan sett sekali lagi untuk menyelesaikan pengaturan
9. Inkubator siap digunakan sesuai kebutuhan.
Note: Jika waktu di set ke angka “0” maka inkubator akan berjalan (aktif) terus menerus, tidak
berhenti secara otomatis. Pada kondisi ini, display “SV” akan menampilkan nilai suhu. Jika waktu
tidak di set ke angka “0” maka inkubator akan berjalan aktif dengan fungsi timer yang sudah di
set, display “SV” akan menampilkan nilai waktu berjalan (runtime). Ketika runtime telah selesai
maka display “SV” akan menampilkan “END”

118
F1

Catatan Perawatan Instrumen

1. Hindari instrumen dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik.
2. Hindari penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim.
3. Dilarang memodifikasi / membuka Cassing / melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional.
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah
ini:

119
F2
MODUL F.2. PETUNJUK PENGGUNAAN COLONY COUNTER

CC-500

Data Utama :

1. Kapasitas Counter : 0~999

2. Konsumsi Daya Lampu : 9Watt

3. Total Konsumsi Daya : <20Watt

4. Tegangan : AC100-240V, 50/60Hz

5. Volume : 255X210X160mm
6. Berat : 2.2Kg

Petunjuk Penggunaan :

1. Sambungkan kabel power dengan sumber listrik , lampu akan menyala dan monitor conter

menunjukkan "001", masukkan sensor conter (pen) dan tekan tombol "reset".

2. Masukkan sampel patri disk lubang lampu pengukuran .

3. Tekan tombol merah di sisi mesin untuk menyakalan lampu di bawah piring counter.
4. Anda juga dapat menyesuaikan kecerahan yang sesuai dengan kebutuhan dengan memurat

tombol yang ada di samping samping.

5. Jika kecerahan lampu di bawah tidak cukup untuk pengamatan, cukup tekan tombol disamping

kaca pembesar untuk membuka lampu atas (lampu LED ganda dengan empat sel tombol 11,6

mm). Tarik keluar strip plastik isolasi saat menggunakan lampu atas pada saat pertama.

6. Hitung koloni di piring dengan sensor satu per satu. Pada monitor, nomor akan ditambahkan

secara otomatis.

7. Periksa dengan kaca pembesar untuk memastikan penghitungannya benar. (Jika terjadi

kesalahan saat menghitung dengan pena menyentuh, lanjutkan penghitungannya dengan

menekan ˄ atau ˅.

8. Setelah melakuakn pengitungan . tekan tombol "reset" dan monitor kembali ke keadaan
semula.

120
F2
Catatan :

1. Instrumen harus diletakkan pada meja yang datar dan stabil.

2. Saat menghitung koloni, sensor tidak boleh ditekan terlalu keras.

3. Jauh dari kelembaban, jatuh, sinar matahari , zat asam dan alkali. jikaperlu penutup debu.

4. Mencegah media kultur mencemari sel penghitungan agar tidak berjamur.

5. Instrumen dan sensor tidak boleh dibongkar . Jika terjadi masalah, mohon tanya teknisi yang

berpengalaman untuk perbaikannya.

Catatan Perawatan Instrumen


1. Hindari instrumen dari benturan/cairan/listrik tegangan tinggi/medan magnet yang dapat
mempengaruhi instrumen elektronik
2. Hindari Penggunaan instrumen dalam suhu dan kondisi ekstrim
3. Dilarang memodifikasi/membuka Cassing/melakukan reparasi tanpa dibantu oleh teknisi
terlatih dan profesional
4. Selalu gunakan suku cadang dan aksesoris original yang kompatibel dengan instrumen

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Hubungi Tim Technical Support kami melalui kontak di bawah ini:

121
F3
MODUL F.3. COMPACT DRY TOTAL COLIFORM (TC)

PENYIMPANAN

Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media tidak

boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa telah lewat.

Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas berlebihan, kelembaban, dan

pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun tidak semua plat yang digunakan,

kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup kembali sampai digunakan berikutnya. Paket

yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat disimpan sesuai

petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan direkomendasikan untuk

waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN

Pre-treatment pada sampel padat

1.Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan

2.Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan
dijadikan pengujian mikrobiologi

3.Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10

4.Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr

5.Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah

6.Tambahkan +9 ml dihaluskan menggunakan Hand Blender/ mortar dan pastle

7.Sampel siap digunakan

Pre-treatment pada sampel cair

122
F3
1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan

2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang

akan dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat/cair

1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan

2. Buka penutup plat dengan perlahan

3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan segera

teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)

4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai

5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan pada
O
suhu 35 C selama 48 jam.

6. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/ml

dengan menggunakan Colony Counter

Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni

yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

7. Jumlah bakteri aerobik di dalam ruangan dihitung dengan rumus Omeliansky berikut:

N = 5a. 104(bt)−1

Keterangan:
3
N = jumlah bakteri aerobik per m dalam ruangan
a = jumlah koloni pada plat
2
B = luas permukaan pertumbuhan Petrifilm 20 cm
t = waktu paparan, 30 menit.
N = 5a. 104(20x30)−1

N = 83,33 x a

123
F3
Penggunaan pada sampel udara

1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan

2. Buka penutup plat dengan perlahan

3. Teteskan air aquadest steril yang sudah dalam kemasan sebanyak 1 ml.

4. Tutup dan diamkan selama 1 jam dalam keadaan terbalik untuk menjadikannya gel

5. Ambil plat yang sudah menjadi gel, dan buka penutupnya

6. Letakkan pada ketinggian sekitar 1,5-2 m (organ inhalasi), dan paparkan selama 30 menit

7. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai

8. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan pada

suhu dan waktu yang tepat.

Catatan: Gunakan penunjukan suhu / waktu yang sesuai sesuai dengan spesifikasi dari peraturan analisis

makanan yang ditentukan

3
9. Hitung koloni berwarna merah muda-ungu pada bagian belakang plat untuk menghitung CFU/m

dengan menggunakan Colony Counter

Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni

yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

124
F3

Batasan

- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa dilakukan pada

koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.

- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari

kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.

- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.

- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.

- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran tambahan

mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.

- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam lembaran kering

dan mempengaruhi warnanya.

- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan dengan

cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi, berwarna, reaktif dengan

substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).

- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi sesudahnya

untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.

- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat karena

kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas putih, kotak (1 cm

x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan penghitungan koloni.

- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena jumlah koloni

yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel harus diencerkan

dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.

125
F4
MODUL F.4. COMPACT DRY ESCHECERIA COLI DAN COLIFORM (EC)

PENYIMPANAN

Penyimpanan: Setelah diterima, simpan pada suhu 1-30ºC jauhkan dari cahaya langsung. Media
tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau jika tanggal

kedaluwarsa telah lewat. Produk peka terhadap cahaya dan suhu; lindungi dari cahaya, panas
berlebihan, kelembaban, dan pembekuan. Jika pembungkus alumunium sudah terbuka, namun

tidak semua plat yang digunakan, kembalikan plat kedalam pembungkus aluminium dan tutup

kembali sampai digunakan berikutnya. Paket yang dibuka harus digunakan sesegera mungkin.

Tanggal kedaluwarsa pada label produk berlaku untuk produk dalam kemasan aslinya saat

disimpan sesuai petunjuk. Produk dapat digunakan dan diuji untuk tanggal produk berlabel dan
direkomendasikan untuk waktu inkubasi kontrol kualitas.

PROSEDUR PENGGUNAAN

Pre-treatment pada sampel padat

1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan

2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan

dijadikan pengujian mikrobiologi


3. Preparasi sampel padatan/makanan menggunakan perbandingan 1:10

4. Siapkan sampel padat sebanyak +1 gr

5. Masukan sampel yang ingin di haluskan kedalam wadah

6. Tambahkan air salin/aquadest steril sebanyak +9 ml dihaluskan menggunakan Hand

Blender/ mortar dan pastle

7. Sampel siap digunakan

Penggunaan pada sampel padat

1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan

126
F4
2. Buka penutup plat dengan perlahan

3. Ambil sampel yang telah diencerkan sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril, dan

segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada kontaminan dari udara)

4. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai

5. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan

pada suhu 35 OC selama 24 Jam.


6. Hitung koloni berwarna biru untuk E.Coli pada bagian belakang plat untuk menghitung

CFU/ml, sedangkan koloni berwarna ungu untuk Coliform dengan menggunakan Colony

Counter

Pre-treatment pada sampel cair

1. Ambil sampel dengan wadah yang telah disterilkan

2. Lakukan fiksasi dengan menggunakan lampu spirtus/bunsen pada area/tempat yang akan

dijadikan pengujian mikrobiologi

Penggunaan pada sampel padat

1. Buka penutup alumunium foil, dan ambil satu plat yang akan digunakan

2. Siapkan tabung membran filter 100ml, dan hubungkan tabung dengan Syringe.
3. Masukan air sampel kedalam membran filter sebanyak 100ml

4. Buka penutup plat dengan perlahan, dan ambil 1ml air sampel dari tabung membran filter,

lalu tutup kembali

5. Tutup tabung membran filter, dan saring air sampel dengan menarik Syringe hingga semua

tersaring.

6. Buka penutup bagian bawah tabung, dan ambil membran filter dengan menggunakan pinset
yang sudah disterilkan.

7. Letakan membran filter pada lempengan plat EC


8. Pasang kembali tutupnya dan beri label pada plat dengan informasi yang sesuai

9. Letakkan plat kedalam inkubator dalam posisi terbalik dengan media diatas, dan inkubasikan
pada suhu 35 OC selama 24 Jam.

127
F4
10. Hitung koloni berwarna biru untuk E.Coli pada bagian belakang plat untuk menghitung

CFU/ml, sedangkan koloni berwarna ungu untuk Coliform dengan menggunakan Colony

Counter

Catatan: Jika jumlah koloni tinggi, jumlah total dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah rata-

rata koloni yang diamati dalam satu kotak persegi 1cm x 1cm dengan 20.

Batasan

- Disarankan bahwa pengujian spektrometri biokimia, imunologi, molekuler, atau massa

dilakukan pada koloni dari kultur murni untuk identifikasi lengkap.

- Selama inokulasi, jangan menyentuh permukaan media dan berhati-hati untuk menghindari
kontaminasi oleh mikroorganisme yang ada di udara.

- Selama inkubasi, tetap tutup rapat di atas plat untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.

- Pengenceran mungkin diperlukan ketika sampel memiliki warna gelap.

- Ketika sampel kental (tebal), pipet sampel pada beberapa titik diplat atau pengenceran

tambahan mungkin diperlukan untuk suspensi yang merata.


- Ketika sampel mengandung enzim, ia dapat bereaksi dengan substrat enzim dalam

lembaran kering dan mempengaruhi warnanya.

- Jika sifat sampel mempengaruhi reaksi medium, inokulasi hanya setelah faktor dihilangkan

dengan cara pengenceran dan teknik lainnya. (mis. sampel dengan viskositas tinggi,

berwarna, reaktif dengan substrat kromogenik, dan dengan pH tinggi atau rendah).
- Dianjurkan untuk menggunakan stomacher dan menyaring sampel yang dihomogenisasi

sesudahnya untuk menghilangkan terbawa partikel kecil makanan ke permukaan media.

128
F4
- Jika menggunakan kotak cahaya, garis atau koloni kotak yang terbentuk mungkin sulit dilihat

karena kecerahan yang berlebihan. Menyebarkan cahaya menggunakan selembar kertas

putih, kotak (1 cm x 1 cm) di bawah plat untuk memudahkan penghitungan koloni.

- Koloni tidak dapat dibedakan pada baki jika konsentrasinya di atas 100 CFU / ml, karena

jumlah koloni yang tinggi akan menyebabkan seluruh permukaan menjadi berwarna. Sampel

harus diencerkan dengan konsentrasi kurang dari 100 CFU / ml untuk penggunaan terbaik.

129
MODUL G.1. PENCACAH SAMPEL (BLENDER)

Alat Pencacah sampel ini digunakan untuk melakukan penghancuran sampel dengan cepat dan halus
pada saat pengujian makanan.

Spesification
Kapasitas : 380 ml
Material : Food-Grade ABS
Pisau : Stainless Steel
Spesifikasi Motor : DC 3.7 V
Kecepatan Motor : No Load 22000 Rev/Min + 15%
Load 15000 Rev/Min + 15%
Daya : 10 – 12 A
Baterai : 2000mAh 3.7 V
Dimensi (LxWxH) : 95x83x235 mm

Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 100 g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 200 ml.
3. Tekan tombol power untuk memulai Blanding selama 1 Menit
4. Saring menunakan keras saring terlebih dahulu sampai sample benar benar tidak ada
kekeruhan.
5. Sampel telah siap untuk dilakukan pengujian.

Perhatian
- Sebelum digunakan isi daya blander terlebih dahulu selama 3 jam
- Jangan memasukan benda yang keras kedalam blander
- Jangan masukan benda yang besar, atau blander akan berhenti atau mengunci

130
PENCACAH SAMPEL (HAND BLENDER)

Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 100 g dan tambahkan air aquadest
sebanyak 200 ml kedalam wadah sampel.
3. Tekan tombol power untuk memulai Blanding sampai sampel halus
4. Saring menunakan keras saring terlebih dahulu sampai sample benar benar tidak ada
kekeruhan.
5. Sampel telah siap untuk dilakukan pengujian.

MODUL G.2. MORTAR DAN PASTLE

Alat Pencacah sampel ini digunakan untuk melakukan penghancuran sampel pada saat pengujian
makanan.

Cara Penggunaan
1. Bersihkan sampel makanan dan potong-potong sekitar 1.5 x 1.5 cm
2. Masukan sampel makanan yang telah dipotong sekitar 25g dan tambahkan air
aquadest sebanyak 50 ml kedalam Mortar.
3. Hancurkan sampel dengan menggunakan Pastel
4. Aduk sampel untuk meratakan dengan air aquadest
5. Sampel siap digunakan

MODUL G.3. PETUNJUK PENGGUNAAN ALKOHOL SWAB

Alkohol Swab ini digunakan untuk melakukan pembersihan pada tempat-tempat yang akan digunakan

untuk pemeriksaan microbiologi

131
Cara Penggunaan:

1. Buka saset pembungkus alkohol swab

2. Ambil 1 lembar alkohol swab

3. Oleskan pada tempat yang ingin disterilisasikan

MODUL G.4. PETUNJUK PENGGUNAAN COOLBOX

Coolbox ini digunakan untuk penyimpanan sampel dari lapangan yang akan dibawa ke lab

Cara Penggunaan:

1. Siapkan beberapa sampel yang ingin diambil

2. Buka penutup CoolBox

3. Masukan sambel yang telah ditentukan untuk dibawa

4. Tutup kembali dengan rapat CoolBox

5. Angkut CoolBox dengan menggunakan tali selempangnya

MODUL G.5. PETUNJUK PENGGUNAAN PINSET & GUNTING

Pinset digunakan untuk mengambil sampel padat, supaya sampel terhindar dari paparan.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan beberapa sampel yang ingin diambil

132
2. Ambil Pinset untuk mengambil sampel yang diuji

3. Jempit sampel dengan menggunakan pinset

PETUNJUK PENGGUNAAN GUNTING

Gunting digunakan untuk memotong sampel padat.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan beberapa sampel yang ingin diambil

2. Potong-potong sampel dengan menggunakan Gunting

3. Sampel siap untuk di preparasikan

MODUL G.6. PETUNJUK PENGGUNAAN PIPET

Pipet digunakan untuk mengambil sampel cairan.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel cair atau larutan sampel yang telah dipreparasikan

2. Tekan kepala pipet dengan perlahan

3. Masukan ujung pipet kedalam cairan sampel

4. Lepaskan perlahan kepala pipet sampai air sampel mencapai ukuran yang diinginkan (pastikan tidak

ada gelembung pada cairan sampel)

5. Pindahkan cairan sampel ketabung reaksi yang akan digunakan untuk pengukuran dengan menekan

kembali kepala pipet

133
MODUL G.7. PETUNJUK PENGGUNAAN SALIN STERIL

Salin steril merupakan cairan steril yang digunakan untuk preparasi pada saat pemeriksaan mikrobiologi.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel yang akan digunakan untuk pengukuran mikrobiologi

2. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

3. Buka air salin dengan membuka penutup dengan menggunakan penjepit

4. Ambil Air Salin Steril Sesuai kebutuhan

5. Campurkan sampel padat dengan Air Salin Steril dengan perbandingan 1:1

6. Tutup Kembali botol Air Salin untuk menjaga kualitasnya

MODUL G.8. PETUNJUK PENGGUNAAN TIMBANGAN DIGITAL

Timbangan digital ini berfungsi sebagai penghitungan berat pada sampel makanan yang akan diuji.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel yang akan digunakan

2. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

3. Tekan tombol “ON/OFF” untuk menyalakan Timbangan

4. Ambil wadah untuk penyangga sampel

5. Tekan “TARE” untuk melakukan zeroing pada penyangga sampel

134
6. Letakan sampel diatas penyangga tersebut

7. Setelah selesai tekan tombol “ON/OFF” kembali untuk mematikan

MODUL G.9. PETUNJUK PENGGUNAAN AQUADEST

Aquadest ini berfungsi sebagai cairan untuk pengenceran pada sampel makanan pada saat proses

pemeriksaan makanan.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel yang akan digunakan

2. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan

3. Buka air aquadest dengan membuka penutupnya

4. Ambil Air Aquadest Sesuai kebutuhan

5. Campurkan sampel padat dengan Air Salin Steril dengan perbandingan 1:2

6. Tutup kembali botol Air Aquadest untuk menjaga kualitasnya

MODUL G.10. PETUNJUK PENGGUNAAN WADAH SAMPEL

Wadah sampel merupakan tempat yang akan digunakan pada saat pengambilan sampel yang berbahan

plastik.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel yang akan digunakan

2. Potong-potong sampel sampai ukuran yang dibutuhkan


135
2. Masukan sampel kedalam wadah sampel untuk dihaluskan

3. Setelah selesai bersihkan wadah dengan menggunakan spons dan sabun pencuci piring

MODUL G.11. PETUNJUK PENGGUNAAN MASKER

Masker ini merupakan salah satu alat pelindung diri pada saat melakukan pemeriksaan. Masker ini

berfungsi untuk melindungi organ pernafasan supaya terhindar dari bau menyengat dari reagen-reagen

kimia.

Cara Penggunaan:

1. Ambil Masker dari dus/plastik klip

2. Gunakan dengan menarik karet pada masker untuk diletakan kebelakang kepala atau kebelakang
telinga

3. Tutup mulut dan hidung dengan masker untuk melindungi dari bau yang menyengat dari pereaksi-
pereaksi kimia

MODUL G.12. PETUNJUK PENGGUNAAN KERTAS SARING

Kertas saring ini digunakan untuk penyaringan sampel cairan hasil preparasi makanan supaya sampel

cairan menjadi lebih jernih.

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel cair atau larutan sampel yang telah dipreparasikan

2. Ambil kertas saring

3. Lipat menjadi beberapa bagian


136
4. Buka kembali lipatan kertas saring

5. Letakan kertas saring pada corong

6. Tuangkan air sampel pada kertas saring

MODUL G.13. PETUNJUK PENGGUNAAN CORONG

Corong ini berfungsi sebagai sarana pemindahan air sampel dari wadah yang lebih besar ke wadah yang

bermulut lebih kecil, seperti tabung reaksi, kuvet, dll

Cara Penggunaan:

1. Siapkan sampel cair atau larutan sampel yang telah dipreparasikan

2. Letakan kertas saring pada corong

3. Masukan ujung corong pada tabung reaksi

137
MODUL G.14. PETUNJUK PENGGUNAAN RAK TABUNG

Rak tabung ini berfungsi untuk meletakan tabung-tabung sampel, terbuat dari bahan akrilik.

Cara Penggunaan:

1. Ambil rak tabung

2. Ambil bebrapa tabung reaksi

3. Letakan pada setiap lubang yang tersedia

MODUL G.15. PETUNJUK PENGGUNAAN LAMPU SPIRTUS

Lampu spirtus ini berfungsi sebagai alat pembakaran, ataupun juga digunakan sebagai alat fiksasi ruangan

dari paparan mikrobiologi.

Cara Penggunaan:

1. Ambil lampu spirtus

2. Isi tabung spirtus dengan cairan spirtus

3. Letakan sumbu pada atas tabung spirtus

4. Bakar sumbu dengan menggunakan korek

5. Tutup sumbu untuk mematikan

138
MODUL G.16. PETUNJUK PENGGUNAAN SARUNG TANGAN

Sarung tangan ini merupakan salah satu alat pelindung diri. Digunakan untuk melindungi bagian tangan

dari reagen-reagen kimia.

Cara Penggunaan:

1. Ambil sepasang sarung tangan dari dus/plastik klipnya

2. Masukan tangan kedalam sarung tangan dengan posisi yang benar

MODUL G.17. PETUNJUK PENGGUNAAN BOTOL SAMPEL

Botol sampel ini berfungsi sebagai wadah pengambilan sampel air.

Cara Penggunaan:

1. Ambil botol sampel yang dibutuhkan

2. Masukan sampel cair yang ingin di uji

MODUL G.18. PETUNJUK PENGGUNAAN TAS PERALATAN

Tas peralatan ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu koper dan tas ransel. Tas peralatan ini digunakan untuk

membawa barang-barang sesuai kebutuhan pengujian dilapangan dan mudah untuk dibawa. Koper ini

berisi peralatan-peralatan untuk pengujian. Sedangkan tasnya berisi alat-alat ataupun kelengkapan untuk

pemeriksaan kualitas air, udara dan makanan.

139
MODUL G.19. PETUNJUK PENGGUNAAN TABUNG ERLENMEYER

Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher
silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.
Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer
terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari
50 – 500 ml.

Cara Penggunaan
1. Masukan Sampel yang akan dicampur atau dipanaskan kedalam Tabung Erlenmeyer

2. Panaskan tabung dengan menggunakan lampu spirtus

140

Anda mungkin juga menyukai