Anda di halaman 1dari 11

MODUL

TAHSIN AL-QUR’AN

MADRASAH ALIYAH NEGERI

INSAN CENDEKIA GORONTALO

2021

DAFTAR ISI

A. Pengantar…………………………………………………………. 3
B. Makharijul huruf………………………………………………….. 3
1. Tempat keluarnya huruf………………………………………………. 3
C. Hukum-hukum Bacaan…………………………………………………… 5

Modul TAHSIN Page 1


1. Hukum nun sukun dan tanwin………………………………………... 5
2. Hukum mim dan nun bertasydid……………………………………... 5
3. Hukum lam ta’rif………………………………………………………. 6
4. Hukum mad……………………………………………………………. 6
5. Tafkhim dan tarqiq …………………………………………………… 8
6. Istilah-istilah dalam Al-Qur’an………………………………………... 10

A. Pengantar
Al-Qur’an yang merupakan kalamullah yang harus dibaca tiap saat, bahkan
bagi yang membacanya mendapatkan pahala yang banyak dari Allah, satu hurufnya
saja dihitung sebagai satu pahala, maka Al-Qur’an harus dibaca dengan bacaan

Modul TAHSIN Page 2


yang benar. Bacaan yang benar harus menggunakan motode tajwid yang telah
tersusun dengan lengkap.
Keinginan untuk membaca al-qur’an dengan baik harus kita pastikan dengan
keseriusan serta kita pahami beberapa mentalitas pelajar Al-Qur’an yang
diantaranya Ikhlas karena Allah, banyak berdo’a kepada Allah, tsabat (teguh serta
tidak putus asa). Dengan diiringi kegigihan insyaallah dapat kita mencapai
kesuksesan dalam belajar Tahsin Al-Qur’an, bahkan kesuksesan akan bertambah
jika kita mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai pendorong peningkatan ibadah kita
dan akhlak yang qur’ani.
Kata 'tahsin' secara bahasa diambil dari kata kerja (- ), artinya: memperbaiki, atau
menghiasi, atau membaguskan, atau memperindah, atau membuat lebih baik dari
semula. Adapun tilawah secara istilah adalah membaca Al Qur'an dengan bacaan yang
menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah
untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya.

B. Makharijul Huruf
1. Tempat keluarnya huruf

Secara umum makhraj huruf ada 5 tempat :

1). atau rongga mulut

Beberapa huruf yang keluar dari rongga mulut di antaranya :

2). atau tenggorokan

Beberapa huruf yang keluar dari tenggorokan :

3). Lisan atau lidah

Beberapa huruf yang keluar dari lidah :

Modul TAHSIN Page 3


4). atau dua bibir

Beberapa huruf yang keluar dari dua bibir :

5). atau rongga hidung

Beberapa huruf yang keluar dari rongga hidung :

C. Hukum-hukum Bacaan
1. Hukum nun sukun dan tanwin

hukum nun sukun dan tanwin ada empat :

Modul TAHSIN Page 4


1). Yaitu pengucapan nun sukun atau tanwin
sesuai dengan makhrajnya tanpa di ghunnahkan ketika bertemu dengan huruf
halqiyah sebagai berikut :

2). Yaitu pengucapan nun sukun atau tanwin secara lebur ketika
bertemu dengan huruf ghunnah, atau pengucapan dua huruf seperti satu huruf yang
ditasydidkan.

Idgham terbagi menjadi dua bagian, idgham bighunnah dan idgham bilagunnah.

Idgham bigunnah dibaca dengan cara didengungkan, hurufnya ada 4 :

sedangkan idgham bilagunnah dibaca tanpa didengungkan, hurufnya ada 2 :

3). Yaitu pengucapan ketika nun sukun atau tanwin bertemu


dengan huruf ba’ yang dibalik menjadi huruf mim dan disertai dengan
dengungan.

4) Yaitu pengucapan nun sukun atau tanwin yang


bertemu dengan salah satu huruf ikhfa, memiliki sifat antara idzhar dan idgham
dengan disertai ghunnah, hurufnya ada 15 :

2. Hukum mim dan nun bertasydid

Setiap huruf mim dan nun yang bertasydid wajib dighunnahkan dan
dipanjangkan dua harokat. Mengenai ukuran lama ghunnahnya, sebagian ulama
qira’at menetapkannya cara menutup jari lalu membukanya dengan gerakan yang
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Maka hukum bacaan ini disebut

contoh :

3. Hukum lam ta’rif

Berdasarkan cara pembacaannya, alif lam dibagi menjadi dua bacaan, yaitu :

1). Alif lam qamariyah yaitu huruf lam harus dibaca idzhar (jelas). Di dalam
Al-Qur’an alif lam qamariyah bercirikan sukun contoh :

Modul TAHSIN Page 5


2). Alif lam syamsiyah yaitu huruf lam harus dibaca idgham (melebur
ke dalam huruf berikutnya). Di dalam Al-Qur’an alif lam Syamsiyah bercirikan
tasydid contoh :

4. Hukum mad

Hukum mad ada tiga :

1. (wawu sukun) yang hurf sebelumnya berharokat dhammah.


2. (ya sukun) yang huruf sebelumnya berharokat kasrah.
3. (alif) yang huruf sebelumnya berharakat fat-hah.

Adapun mad secara umum terbagi dua, yakni mad asli dan mad far’i.

1) Mad Asli Yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh huruf hamzah atau
sukun, cara membaca mad asli dengan memanjangkan dua harakat. Yang
masuk kategori mad asli adalah :
a. Mad thabi’I yaitu mad yang tidak terdapat unsur tambahan apapun
sesudahnya. Contoh
b. Mad Badal yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan dua harakat
sebagai pengganti hamzah yang dihilangkan. Contoh
c. Mad iwadh yaitu mad yang terjadi ketika berwakaf pada huruf yang
berakhiran fat-hatain. Contoh
d. Mad tamkin yaitu mad pada huruf ya yang bertasydid ketika bertemu
huruf ya sukun. Contoh
e. Mad shilah Qashirah yaitu huruf ha dhamir yang tidak didahului
maupun didikuti huruf sukun, bertemu selain huruf hamzah.
Contoh

2) Mad Far’I yaitu mad yang dipengaruhi oleh huruf hamzah atau
sukun, cara membaca mad far’I adalah dua, empat, lima dan enam harakat.
mad far’I dielompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : mad yang bertemu
dengan huruf hamzah, mad yang bertemu dengan sukun asli, dan mad yang
bertemu dengan huruf sukun karena waqaf.
a. mad yang bertemu dengan huruf hamzah ada tiga :

Modul TAHSIN Page 6


 mad wajib muttashil yaitu mad yang bertemu hamzah dalam kata
yang sama, dibaca empat atau lima harakat ketika washal (lanjut),
atau dibaca empat, lima dan enam ketika wakaf. Contoh

 mad jaiz munfashil yaitu mad yang bertemu hamzah dalam kata
yang terpisah, dibaca panjang empat atau lima harakat ketika
washal. Contoh

 Mad shilah thawilah yaitu ha dhamir yang bertemu dengan


hamzah dalam kata yang terpisah, dibaca empat atau lima harakat
ketika washal, dan menjadi huruf ha sukun ketika waqaf. Contoh

b. Mad yang bertemu huruf sukun asli (sukun itu sendiri dan tasydid) ada
lima semuanya memiliki panjang yang sama enam harakat:
 Mad farqi yaitu mad badal yang bertemu huruf harakat tasydid,
dibaca enam harakat, mad farqi hanya terdapat dua temapat di
dalam Al-Qur’an yakni surat Al-An’am dan surat An-Naml :

 Mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu mad yang bertemu degan huruf
sukun terjadi dalam kata yang sama. Contoh

 Mad lazim mukhaffaf harfi yaitu mad yang bertemu dengan huruf
sukun pada rangkaian huruf muqaththa’ah (rangkaian huruf pada
awal sebagian surat atau disebut fawatihus suwar). Huruf-hurufnya :
Contoh :

Modul TAHSIN Page 7


 Mad mad lazim mutsaqqal harfi yaitu mad yang bertemu tasydid
(karena idgham) yang terjadi dalam rangkaian huruf muqaththa’ah.
Huruf-hurufnya : Contoh :

c. Mad yang bertemu dengan huruf sukun karena waqaf di bagi menjadi
dua. Semuanya memiliki ukuran panjang yang sama, yaitu dua,
empat, atau enam harakat yaitu:
 Mad ‘arid lissukun yaitu mad yang bertemu dengan huruf yang
disukunkan karena waqaf. Contoh

 Mad liin yaitu mad yang terjadi ketika huruf liin bertemu bertemu
dengan huruf yang disukunkan. Huruf liin adalah wawu sukun atau
ya sukun yang huruf sebelumnya beraharakat fat-hah. Contoh

5. Tafkhim dan tarqiq

Tafkhim berarti menebalkan suara, menipiskan suara, ada tiga hal yang harus
ditafkhimkan atau di tarqiqkan, yaitu:

1) Huruf-huruf isti’la,
Untuk mudah dihafal disingkat
semua huruf isti’la harus dibaca tafkhim dengan dua tingkatan :
Pertama, tingkatan tafkhim yang kuat, yakni fat-hah, dhammah dan sukun
yang didahului fat-hah atau dhammah. Contoh
kedua, tingkatan tafkhim lebih ringan, yakni kasrah dan sukun yang didahului
huruf kasrah. Contoh

2) Hukum huruf ro’


Huruf ro’ harus dibaca tafkhim jika terjadi pada berikut ini :
 Ro’ berharakat fat-hah

Modul TAHSIN Page 8


 Ro’ berharakat dhammah
 Ro’ sukun didahului huruf berharakat fat-hah
 Ro’ sukun huruf berharakat dhammah
 Ro’ sukun didahului huruf hamzah washal
 Ro’ sukun didahului huruf kasrah dan sesudah ro’ adalah huruf isti’la’
berharakat fat-hah atau dhammah serta berada dalam satu kata yang
sama
 Ro’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf berharakat fat-hah
 Ro’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf berharakat dhammah
 Ro’ sukun karena waqaf yang didahului oleh huruf alif
 Ro’ sukun karena waqaf yang didahului oleh huruf waw
 Ro’ sukun karena waqaf yang didahului oleh huruf sukun dan sebelum
sukun adalah huruf berharakat fat-hah atau dhammah

Ro’ yang harus baca tarqiq jika terjadi pada berikut ini:

 Ro’ berharakat kasrah


 Ro’ sukun yang didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudahnya
bukan huruf isti’la’. Atau bertemu huruf isti’la’ namun dalm dua kata yang
terpisah
 Ro’ sukun karena waqaf yang didahului oleh huruf berharakat kasrah atau
ya sukun
 Ro, sukun karena waqaf yang didahului oleh huruf sukun selain isti’la’ dan
sebelumnya didahului oleh huruf kasrah

Ro’ yang boleh tafkhim dan boleh tarqiq jika terjadi pada berikut ini :

 Ro’ sukun yang didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudahnya
huruf berharakat isti’la’
 Ro’ sukun karena waqaf dan setelahnya ada huruf ya yang terbuang

3) Lam pada lafazh Jalalah

Modul TAHSIN Page 9


Lafazh jalalah yang dimaksuda adalah lafazh , membaca huruf lam pada
lafazh jalalah ada dua macam yakni tafkhim dan tarqiq.
Lafazh jalalah dibaca tafkhim jika terjadi pada berikut ini :
 Menjadi mubtada (berada pada awal kalimat)
 Berada setelah huruf berharakat fat-hah
 Berada setelah huruf berharakat dhammah

Adapun lafazh jalalah dibaca tarqiq apabilah didahului oleh huruf yang
berharakat kasrah. Contoh

6. Istilah-istilah dalam Al-Qur’an


1) Ayat sajadah, ada beberapa ayat-ayat yang disunnahkan melakukan sujud
tilawah ketika membacanya, yaitu :

1. Q.S. Al-A’raf : 206 9. Q.S. An-Naml : 26


2. Q.S. Ar-Ra’du : 15 10. Q.S. As-Sajdah : 15
3. Q.S. An-Nahl : 50 11. Q.S. Shaad : 24
4. Q.S. Al-Isro’ : 109 12. Q.S. Fushshilat : 38
5. Q.S. Maryam : 58 13. Q.S. An-Najm : 62
6. Q.S. Al-Hajj : 18 14. Q.S. Al-Insyiqaq : 21
7. Q.S. Al-Hajj : 77 15. Q.S. Al-A’laq : 19
8. Q.S. Al-Furqan : 60

2) Saktah, merupakan bacaan yang berhenti sejenak tanta bernafas, di dalam Al-
Qur’an sakta hanya terdapat pada empat tempat :

 Q.S. Al-Kahfi : 1-2


 Q.S. Yaasin : 52

 Q.S. Al-Qiyamah : 27

 Q.S. Al-Muthaffifin : 14

Modul TAHSIN Page 10


3) Isymam, merupakan menampakkan dhammah yang terbuang dengan isyarat
bibir, bacaan isymam ada pada Q.S Yusuf ayat 11.
4) Imalah, merupakan mengucapkan fat-hah yang dimiringkan ke kasrah, imalah
hanya ada pada Q.S. Hud ayat 41, kata ro’ pada bibaca re.

5) Tas-hil, merupakan membaca huruf hamzah dengan suara ringan atau samar,
artinya tashil dibaca antara alif dan hamzah, tashil hanya pada Q.S. Fushshilat
ayat 44.

6) Naql, merupakan pemindahan harakat hamzah pada huruf sebelumnya, hal ini
karena hamzah adalah hamzah washal, naql ada pada Q.S. Al-Hujurat : 11.

7) Nun Wiqayah, merupakan mengganti tanwin dengan huruf nun kasrah ketika
tanwin tersebut bertemu dengan hamzah washal, agar bacaan tetap terjaga
tanpa ada bunyi yang hilang. Contoh

8) Shifr Mustadir, merupakan tanda bulatan yang ada di atas huruf mad (alif wawu
ya) yang menunjukkan bahwa huruf tersebut tidak dibaca, baik ketika washal
maupun waqaf. Contoh

9) Shifr mustathir qa’im, merupakan bulatan lonjong tegak, biasanya diletakkan di


atas alif, alif tersebutn tidak dibaca panjang ketika washal namun dibaca
panjang dua harakat ketika waqaf. Contoh

Modul TAHSIN Page 11

Anda mungkin juga menyukai