TAHSIN AL-QUR’AN
2021
DAFTAR ISI
A. Pengantar…………………………………………………………. 3
B. Makharijul huruf………………………………………………….. 3
1. Tempat keluarnya huruf………………………………………………. 3
C. Hukum-hukum Bacaan…………………………………………………… 5
A. Pengantar
Al-Qur’an yang merupakan kalamullah yang harus dibaca tiap saat, bahkan
bagi yang membacanya mendapatkan pahala yang banyak dari Allah, satu hurufnya
saja dihitung sebagai satu pahala, maka Al-Qur’an harus dibaca dengan bacaan
B. Makharijul Huruf
1. Tempat keluarnya huruf
C. Hukum-hukum Bacaan
1. Hukum nun sukun dan tanwin
2). Yaitu pengucapan nun sukun atau tanwin secara lebur ketika
bertemu dengan huruf ghunnah, atau pengucapan dua huruf seperti satu huruf yang
ditasydidkan.
Idgham terbagi menjadi dua bagian, idgham bighunnah dan idgham bilagunnah.
Setiap huruf mim dan nun yang bertasydid wajib dighunnahkan dan
dipanjangkan dua harokat. Mengenai ukuran lama ghunnahnya, sebagian ulama
qira’at menetapkannya cara menutup jari lalu membukanya dengan gerakan yang
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Maka hukum bacaan ini disebut
contoh :
Berdasarkan cara pembacaannya, alif lam dibagi menjadi dua bacaan, yaitu :
1). Alif lam qamariyah yaitu huruf lam harus dibaca idzhar (jelas). Di dalam
Al-Qur’an alif lam qamariyah bercirikan sukun contoh :
4. Hukum mad
Adapun mad secara umum terbagi dua, yakni mad asli dan mad far’i.
1) Mad Asli Yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh huruf hamzah atau
sukun, cara membaca mad asli dengan memanjangkan dua harakat. Yang
masuk kategori mad asli adalah :
a. Mad thabi’I yaitu mad yang tidak terdapat unsur tambahan apapun
sesudahnya. Contoh
b. Mad Badal yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan dua harakat
sebagai pengganti hamzah yang dihilangkan. Contoh
c. Mad iwadh yaitu mad yang terjadi ketika berwakaf pada huruf yang
berakhiran fat-hatain. Contoh
d. Mad tamkin yaitu mad pada huruf ya yang bertasydid ketika bertemu
huruf ya sukun. Contoh
e. Mad shilah Qashirah yaitu huruf ha dhamir yang tidak didahului
maupun didikuti huruf sukun, bertemu selain huruf hamzah.
Contoh
2) Mad Far’I yaitu mad yang dipengaruhi oleh huruf hamzah atau
sukun, cara membaca mad far’I adalah dua, empat, lima dan enam harakat.
mad far’I dielompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : mad yang bertemu
dengan huruf hamzah, mad yang bertemu dengan sukun asli, dan mad yang
bertemu dengan huruf sukun karena waqaf.
a. mad yang bertemu dengan huruf hamzah ada tiga :
mad jaiz munfashil yaitu mad yang bertemu hamzah dalam kata
yang terpisah, dibaca panjang empat atau lima harakat ketika
washal. Contoh
b. Mad yang bertemu huruf sukun asli (sukun itu sendiri dan tasydid) ada
lima semuanya memiliki panjang yang sama enam harakat:
Mad farqi yaitu mad badal yang bertemu huruf harakat tasydid,
dibaca enam harakat, mad farqi hanya terdapat dua temapat di
dalam Al-Qur’an yakni surat Al-An’am dan surat An-Naml :
Mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu mad yang bertemu degan huruf
sukun terjadi dalam kata yang sama. Contoh
Mad lazim mukhaffaf harfi yaitu mad yang bertemu dengan huruf
sukun pada rangkaian huruf muqaththa’ah (rangkaian huruf pada
awal sebagian surat atau disebut fawatihus suwar). Huruf-hurufnya :
Contoh :
c. Mad yang bertemu dengan huruf sukun karena waqaf di bagi menjadi
dua. Semuanya memiliki ukuran panjang yang sama, yaitu dua,
empat, atau enam harakat yaitu:
Mad ‘arid lissukun yaitu mad yang bertemu dengan huruf yang
disukunkan karena waqaf. Contoh
Mad liin yaitu mad yang terjadi ketika huruf liin bertemu bertemu
dengan huruf yang disukunkan. Huruf liin adalah wawu sukun atau
ya sukun yang huruf sebelumnya beraharakat fat-hah. Contoh
Tafkhim berarti menebalkan suara, menipiskan suara, ada tiga hal yang harus
ditafkhimkan atau di tarqiqkan, yaitu:
1) Huruf-huruf isti’la,
Untuk mudah dihafal disingkat
semua huruf isti’la harus dibaca tafkhim dengan dua tingkatan :
Pertama, tingkatan tafkhim yang kuat, yakni fat-hah, dhammah dan sukun
yang didahului fat-hah atau dhammah. Contoh
kedua, tingkatan tafkhim lebih ringan, yakni kasrah dan sukun yang didahului
huruf kasrah. Contoh
Ro’ yang harus baca tarqiq jika terjadi pada berikut ini:
Ro’ yang boleh tafkhim dan boleh tarqiq jika terjadi pada berikut ini :
Ro’ sukun yang didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudahnya
huruf berharakat isti’la’
Ro’ sukun karena waqaf dan setelahnya ada huruf ya yang terbuang
Adapun lafazh jalalah dibaca tarqiq apabilah didahului oleh huruf yang
berharakat kasrah. Contoh
2) Saktah, merupakan bacaan yang berhenti sejenak tanta bernafas, di dalam Al-
Qur’an sakta hanya terdapat pada empat tempat :
Q.S. Al-Qiyamah : 27
Q.S. Al-Muthaffifin : 14
5) Tas-hil, merupakan membaca huruf hamzah dengan suara ringan atau samar,
artinya tashil dibaca antara alif dan hamzah, tashil hanya pada Q.S. Fushshilat
ayat 44.
6) Naql, merupakan pemindahan harakat hamzah pada huruf sebelumnya, hal ini
karena hamzah adalah hamzah washal, naql ada pada Q.S. Al-Hujurat : 11.
7) Nun Wiqayah, merupakan mengganti tanwin dengan huruf nun kasrah ketika
tanwin tersebut bertemu dengan hamzah washal, agar bacaan tetap terjaga
tanpa ada bunyi yang hilang. Contoh
8) Shifr Mustadir, merupakan tanda bulatan yang ada di atas huruf mad (alif wawu
ya) yang menunjukkan bahwa huruf tersebut tidak dibaca, baik ketika washal
maupun waqaf. Contoh