Tugas Service Strategy Portfolio Dosen Pengampu: Hidayatul Munawaroh, S.Kom., M.Kom
Tugas Service Strategy Portfolio Dosen Pengampu: Hidayatul Munawaroh, S.Kom., M.Kom
MATA KULIAH
Disusun oleh :
Daftar isi...............................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan...............................................................................4
Latar Belakang...................................................................................4
Ruang Lingkup..................................................................................4
Bab 2 Pembahasan................................................................................5
Ilustrasi / Gambaran Cerita tentang Sistem Basis Data.....................5
Entity Relational Diagram (ERD)......................................................5
Tabel Relasional / Physical Data Model (PDM)...............................6
Pembuatan Sistem Basis Data............................................................7
Bab 3: Hasil Uji Coba.........................................................................10
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Pemilihan studi kasus ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengelola inventaris
suatu organisasi. Manajemen inventaris yang efektif menjadi kunci untuk menjaga kelancaran
operasional organisasi dan memastikan ketersediaan barang yang diperlukan. Sistem
Manajemen Inventaris yang baik dapat membantu mengoptimalkan proses pengadaan,
pengelolaan, dan penghapusan barang inventaris.
Urgensi permasalahan ini terletak pada penghindaran kerugian akibat kesalahan
pengelolaan inventaris, seperti kehilangan barang, pemborosan, atau kesulitan dalam melacak
stok dan pergerakan barang. Dengan adanya sistem basis data yang terintegrasi, organisasi
dapat memperoleh visibilitas yang lebih baik terhadap inventaris mereka, mengurangi biaya
operasional, dan meningkatkan efisiensi.
Solusi yang diusulkan adalah mengembangkan Sistem Manajemen Inventaris berbasis
basis data. Dengan sistem ini, data inventaris akan terpusat, terstruktur, dan mudah diakses.
Hal ini akan memungkinkan pengguna untuk melacak stok barang, mengelola pemesanan,
melakukan pembaruan stok secara real-time, dan menghasilkan laporan yang relevan untuk
pengambilan keputusan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas meliputi pengelolaan inventaris
secara keseluruhan, mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, pengeluaran, hingga
pembaruan stok. Sistem basis data ini akan mencakup informasi-informasi seperti detail
barang, jumlah stok, lokasi penyimpanan, status ketersediaan, dan riwayat pergerakan barang.
Batasan sistem ini meliputi:
Sistem hanya akan mencakup manajemen inventaris dan tidak mencakup proses
keuangan atau proses bisnis lainnya.
Sistem tidak akan mengurus proses pengiriman atau distribusi barang secara fisik.Sistem
akan berfokus pada inventaris fisik, bukan inventaris non-fisik seperti lisensi perangkat
lunak.
Dengan membatasi ruang lingkup ini, diharapkan sistem basis data yang
dikembangkan dapat fokus dalam mengatasi permasalahan manajemen inventaris yang
spesifik dan memberikan solusi yange fektif.
Bab 2 Pembahasan
Ilustrasi / Gambaran Cerita tentang Sistem Basis Data
Dalam sistem basis data Manajemen Inventaris yang akan dibuat, kita akan menggambarkan
sebuah perusahaan retail yang menjual berbagai macam produk, seperti pakaian, aksesoris,
dan peralatan rumah tangga. Perusahaan tersebut memiliki beberapa toko cabang yang
tersebar di berbagai lokasi. Tujuan utama sistem ini adalah untuk memudahkan manajemen
inventaris, melacak stok barang, mengelola pemesanan, dan memperoleh laporan yang
relevan.
Misalnya, saat seorang pelanggan datang ke salah satu toko cabang untuk membeli sebuah
baju. Kasir akan memasukkan data penjualan ke dalam sistem, yang akan secara otomatis
mengurangi stok barang yang tersedia. Setelah itu, sistem akan menghasilkan faktur
penjualan yang mencakup detail transaksi. Informasi ini juga akan digunakan untuk
memperbarui stok barang di gudang pusat.
Entity Relational Diagram (ERD)
Berikut adalah Entity Relationship Diagram (ERD) untuk sistem basis data Manajemen
Inventaris:
DML:
1. Penambahan Data pada Database:
sqlCopy code
INSERT INTO Produk (KodeProduk, NamaProduk, Harga, Stok) VALUES (1, 'Baju',
100000, 10);
2. Perubahan Data pada Database:
sqlCopy code
UPDATE Produk SET Harga = 90000 WHERE KodeProduk = 1;
3. Penghapusan Data pada Database:
sqlCopy code
DELETE FROM Produk WHERE KodeProduk = 1;
Bab 3: Hasil Uji Coba
i. Jalankan 3 query untuk mengambil data minimal dari 2 tabel yang berbeda.
Gunakan sorting clause dan aggregate function bila diperlukan.
Contoh
query 1: Mengambil data minimal harga dari tabel Produk.
SELECT MIN(Harga) AS Harga_Minimal FROM Produk;
query 2:
Mengambil data minimal jumlah penjualan dari tabel DetailPenjualan.
SELECT MIN(Jumlah) AS Jumlah_Minimal FROM DetailPenjualan;
query 3:
Mengambil data minimal stok dari tabel Produk yang lokasinya berada di gudang
tertentu.
SELECT MIN(P.Stok) AS Stok_Minimal FROM Produk P JOIN Gudang G ON
P.IDGudang = G.IDGudang WHERE G.Lokasi = 'Gudang A';
Jalankan stored procedure dan function yang sudah dibuat sebelumnya dan cantumkan
hasil yang didapatkan.
Contoh pemanggilan stored procedure TambahPenjualan:
CALL TambahPenjualan(1, '2023-07-05', 1001, 500000);
Hasil: Data penjualan baru berhasil ditambahkan ke tabel Penjualan.
Contoh penggunaan function untuk menghitung total harga penjualan:
SELECT Tanggal, IDPelanggan, TotalHarga, CalculateTotalHarga(IDPenjualan) AS
TotalHarga_Kalkulasi FROM Penjualan;
Hasil: Data penjualan beserta total harga yang dihitung menggunakan function
CalculateTotalHarga.
Bab 4
Kesimpulan
Kesimpulan
Setelah mengimplementasikan sistem basis data untuk manajemen inventaris, berikut adalah
kesimpulan yang dapat diambil:
1. Manajemen inventaris menjadi lebih efisien: Dengan adanya sistem basis data,
manajemen inventaris dapat dilakukan secara lebih efisien. Data produk, pelanggan,
penjualan, dan gudang dapat disimpan dan dikelola dengan baik dalam basis data,
sehingga memudahkan dalam pencarian, pembaruan, dan penghapusan data.
2. Pelacakan stok produk yang lebih akurat: Sistem basis data memungkinkan pelacakan
stok produk secara real-time. Informasi mengenai jumlah stok tersedia dapat diupdate
secara otomatis ketika terjadi transaksi penjualan atau penerimaan produk baru. Hal
ini membantu dalam menghindari kekurangan stok atau kelebihan stok yang tidak
efisien.
3. Pelaporan yang lebih mudah: Dengan adanya sistem basis data, pembuatan laporan
mengenai inventaris menjadi lebih mudah. Data dapat diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel, grafik, atau laporan yang dapat langsung digunakan untuk analisis dan
pengambilan keputusan.
4. Integrasi antar entitas: Sistem basis data memungkinkan integrasi antara entitas
seperti produk, pelanggan, penjualan, dan gudang. Informasi dapat dihubungkan dan
saling terkait melalui kunci referensial dalam basis data. Hal ini memungkinkan
pemantauan yang lebih baik terhadap hubungan antar entitas dan analisis yang lebih
komprehensif.
5. Pengurangan kesalahan manusia: Dengan adanya sistem basis data, penggunaan
manual dalam mengelola inventaris dapat dikurangi, sehingga mengurangi risiko
kesalahan manusia. Data yang tercatat dalam basis data cenderung lebih akurat dan
konsisten, karena adanya aturan dan batasan yang telah ditentukan dalam skema basis
data.
Dalam kesimpulan, implementasi sistem basis data untuk manajemen inventaris memberikan
manfaat signifikan dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pengelolaan inventaris secara
keseluruhan. Dengan adanya sistem basis data, proses manajemen inventaris menjadi lebih
terstruktur, terintegrasi, dan dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
Pembagian Tugas:
Berikut adalah pembagian tugas untuk pembuatan proyek sistem manajemen
inventaris kepada dua anggota kelompok Anda:
Muhammad Zidni Ilma:
1. Membuat laporan (cover, daftar isi, bab 1, dan bab 4).
2. Membuat ilustrasi/gambaran cerita tentang sistem basis data yang akan dibuat (bab 2 -
pembahasan).
3. Merancang Entity Relational Diagram (ERD) berdasarkan ilustrasi yang telah dibuat
(bab 2 - pembahasan).
4. Mengembangkan tabel relasional (Physical Data Model - PDM) berdasarkan ilustrasi
dan ERD yang telah dibuat (bab 2 - pembahasan).
5. Mendokumentasikan pembuatan sistem basis data, termasuk perintah/code DDL
(pembuatan database, pembuatan tabel beserta constraint, pembuatan trigger, stored
procedure, dan function).
Daffa Aqilla P:
1. Mengisi database dengan data contoh sesuai dengan struktur tabel yang telah
dirancang.
2. Membuat stored procedure dan function yang dibutuhkan dalam sistem basis data
(pembuatan stored procedure "TambahPenjualan" dan fungsi "CalculateTotalHarga").
3. Menjalankan 3 query untuk mengambil data minimal dari 2 tabel yang berbeda
dengan menggunakan sorting clause dan aggregate function (bab 3 - hasil uji coba).
4. Menyusun bab 2 pembahasan untuk menjelaskan tahapan pembuatan ERD, tabel
relasional, dan sistem basis data yang telah dilakukan.