Anda di halaman 1dari 10

RESMUE PERTEMUAN 13

Nama : Irma Sufianingsih


NIM : 22031076
Materi : Merancang rencana project pembuatan media (analisis
masalah, gagasan dan dan solusi)

Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan.
Media pembelajaran memiliki peran penting dalam memfasilitasi proses belajar-
mengajar yang efektif dan interaktif. Beberapa kebutuhan dalam penggunaan
media pembelajaran antara lain:

1. Visualisasi: Kebutuhan untuk memvisualisasikan konsep-konsep atau


informasi yang abstrak. Media pembelajaran seperti gambar, diagram,
grafik, atau video dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat
informasi dengan lebih baik.
2. Interaktif: Kebutuhan untuk keterlibatan aktif siswa dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran yang interaktif, seperti permainan,
simulasi, atau alat-alat pembelajaran berbasis komputer, dapat meningkatkan
motivasi dan partisipasi siswa.
3. Multisensoris: Kebutuhan untuk mengaktifkan lebih dari satu indera siswa
dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang melibatkan indera
pendengaran, penglihatan, sentuhan, atau gerakan fisik dapat membantu
meningkatkan pemahaman siswa.
4. Aksesibilitas: Kebutuhan untuk menyediakan media pembelajaran yang
dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus.
Media pembelajaran harus dapat diakses oleh siswa dengan berbagai
kemampuan dan gaya belajar.
5. Relevansi: Kebutuhan untuk memilih media pembelajaran yang relevan
dengan konteks atau materi pembelajaran. Media pembelajaran yang sesuai
dengan topik yang sedang dipelajari dan kebutuhan siswa akan lebih efektif
dalam menyampaikan informasi.
6. Fleksibilitas: Kebutuhan untuk menggunakan media pembelajaran yang
dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi pembelajaran. Media
pembelajaran yang dapat digunakan baik dalam pembelajaran tatap muka
maupun pembelajaran jarak jauh akan memberikan fleksibilitas dalam
implementasinya.
7. Evaluasi: Kebutuhan untuk mengukur efektivitas media pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi terhadap penggunaan media
pembelajaran dapat membantu dalam memperbaiki dan meningkatkan
penggunaannya di masa mendatang.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan media pembelajaran haruslah sesuai


dengan konteks pembelajaran dan kebutuhan siswa. Media pembelajaran yang baik
adalah yang dapat mendukung proses pembelajaran secara efektif, memperkaya
pengalaman belajar siswa, dan memfasilitasi pemahaman yang lebih baik terhadap
materi pembelajaran.

Analisis kebutuhan dalam konteks pembelajaran melibatkan beberapa


faktor, termasuk kurikulum, karakteristik peserta didik, dan penggunaan media
pembelajaran sebelumnya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-
masing faktor tersebut:

1. Kurikulum: Kurikulum merujuk pada rencana pembelajaran yang telah


ditetapkan oleh lembaga pendidikan atau otoritas pendidikan. Analisis
kebutuhan harus mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang diharapkan,
isi kurikulum, dan standar yang harus dicapai. Dalam hal ini, penting untuk
memahami kompetensi apa yang harus dikuasai oleh peserta didik dan
bagaimana media pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Karakteristik Peserta Didik: Setiap peserta didik memiliki karakteristik unik
yang harus diperhatikan dalam perencanaan media pembelajaran. Faktor-
faktor seperti usia, tingkat perkembangan kognitif, gaya belajar, minat, dan
tingkat kemampuan sebelumnya harus dipertimbangkan. Analisis kebutuhan
harus memahami bagaimana peserta didik terbaik belajar dan bagaimana
media pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu
mereka.
3. Media Pembelajaran Terdahulu: Menilai penggunaan media pembelajaran
sebelumnya penting untuk memahami pengalaman peserta didik dan
efektivitas metode pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Hal ini
dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari media yang
telah digunakan sebelumnya, serta memahami preferensi dan respons peserta
didik terhadap media tertentu. Informasi ini dapat membantu dalam
merencanakan media pembelajaran yang lebih baik di masa depan.

Dalam melakukan analisis kebutuhan ini, penting untuk mengumpulkan data


secara menyeluruh melalui observasi, wawancara, angket, dan evaluasi kinerja
peserta didik. Informasi ini akan membantu mengidentifikasi kebutuhan spesifik
peserta didik dan menentukan jenis media pembelajaran yang paling sesuai untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan dari analisis kebutuhan media (kurikulum, karakteristik peserta didik,


media pembelajaran terdahulu) adalah untuk mengidentifikasi dan memahami
kebutuhan spesifik dalam pengembangan media pembelajaran yang efektif.
Dengan melakukan analisis ini, para pengembang media pembelajaran dapat
merancang dan menghasilkan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
akhir, yaitu peserta didik.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan analisis kebutuhan terkait
tiga aspek yang disebutkan:

1. Analisis Kebutuhan Kurikulum:


• Memahami kurikulum yang sedang berlaku atau direncanakan dalam
lingkungan pendidikan.
• Mengidentifikasi standar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
• Menentukan kompetensi dan indikator pembelajaran yang harus
diperhatikan dalam pengembangan media pembelajaran.
• Menyesuaikan konten dan struktur media pembelajaran dengan
kurikulum yang relevan.
2. Analisis Karakteristik Peserta Didik:
• Memahami profil peserta didik, termasuk usia, tingkat pengetahuan,
keahlian, minat, dan gaya belajar.
• Mengidentifikasi kebutuhan belajar khusus atau tantangan yang
dihadapi oleh peserta didik.
• Memperhitungkan preferensi pengguna dalam pengembangan media
pembelajaran.
• Menyesuaikan gaya presentasi dan pendekatan pembelajaran agar
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
3. Analisis Media Pembelajaran Terdahulu:
• Menilai efektivitas media pembelajaran yang telah digunakan
sebelumnya.
• Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan media pembelajaran yang
telah ada.
• Menentukan metode atau strategi pembelajaran yang telah terbukti
berhasil sebelumnya.
• Meningkatkan atau mengembangkan media pembelajaran sebelumnya
agar lebih efektif dan relevan.

Dengan melakukan analisis kebutuhan yang komprehensif terhadap ketiga aspek


tersebut, pengembang media pembelajaran dapat menciptakan solusi yang lebih
baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran.

Secara umum dapat diperinci langkah-langkah perencanaan mediasebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa. Kebutuhan dalam proses belajar


mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang
diharapkan. Dalam proses belajar, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah
kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan
dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.

2. Merumuskan tujuan instruksional (Instructional objective) dengan operasional


dan khas. Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, tujuan
instruksional harus berorientasi kepada siswa. Tujuan harus dinyatakan dengan
kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu
prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur. Sebuah tujuan pembelajaran
hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD
(Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Audience adalah menyebutkan
sasaran/ audien yang dijadikan sasaran pembelajaran, Behavior adalah menyatakan
prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran
berlangsung, Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana
sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya, Degree
adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya


tujuan. Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan
atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga
materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari
kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci
maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai
kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkret kepada yang
abstrak.

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan. Alat pengukur keberhasilan ini


harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-
materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes,
pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku. Instrumen tersebut akan digunakan
olehpengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang
dikembangkannya.

5. Menulis naskah media. Naskah media adalah bentuk penyajian materi


pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-
pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi
tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah
program media.

6. Mengadakan tes dan revisi. Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui
tingkat efektivitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang
diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya
dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami
atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program
semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Pengelolaan kebutuhan dalam konteks media pembelajaran merujuk pada proses
mengidentifikasi, merencanakan, mengembangkan, dan mengelola sumber daya
yang diperlukan untuk menciptakan media pembelajaran yang efektif. Hal ini
melibatkan berbagai tahap, termasuk analisis kebutuhan, perancangan,
pengembangan konten, produksi, distribusi, dan evaluasi media pembelajaran.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pengelolaan kebutuhan media


pembelajaran:

1. Analisis Kebutuhan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan


pembelajaran yang perlu dipenuhi. Ini melibatkan pemahaman tentang
tujuan pembelajaran, target audiens, materi pembelajaran, dan lingkungan
pembelajaran.
2. Perencanaan: Setelah kebutuhan pembelajaran teridentifikasi, langkah
selanjutnya adalah merencanakan media pembelajaran yang akan digunakan.
Ini termasuk memilih jenis media yang sesuai, merencanakan struktur
konten, mengembangkan skenario pembelajaran, dan menetapkan tujuan
pembelajaran yang jelas.
3. Pengembangan Konten: Tahap ini melibatkan pembuatan isi pembelajaran
yang relevan dan bermanfaat. Konten dapat berupa teks, gambar, audio,
video, animasi, atau kombinasi dari semua itu. Penting untuk memastikan
konten sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan mudah dipahami oleh
target audiens.
4. Produksi: Setelah konten dikembangkan, tahap produksi dimulai. Ini
melibatkan penggunaan alat dan teknologi untuk menghasilkan media
pembelajaran yang berkualitas tinggi. Produksi dapat meliputi pengeditan
video, pengembangan grafis, rekaman audio, dan lainnya, tergantung pada
jenis media yang digunakan.
5. Distribusi: Setelah media pembelajaran diproduksi, langkah selanjutnya
adalah mendistribusikannya kepada target audiens. Media pembelajaran
dapat disebarkan melalui platform online, CD/DVD, USB, atau media
lainnya. Pastikan media pembelajaran dapat diakses dengan mudah dan
sesuai dengan kebutuhan audiens.
6. Evaluasi: Penting untuk mengevaluasi efektivitas media pembelajaran
setelah digunakan. Melakukan evaluasi dapat membantu mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengalaman pembelajaran di masa mendatang.

Pengelolaan kebutuhan media pembelajaran merupakan proses yang berkelanjutan.


Perubahan dalam kebutuhan pembelajaran, perkembangan teknologi, atau umpan
balik dari pengguna media pembelajaran dapat mempengaruhi siklus pengelolaan
kebutuhan ini. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau dan menyesuaikan
media pembelajaran sesuai kebutuhan dan perkembangan terkini.
Dalam merancang kebutuhan media pembelajaran, terdapat beberapa kendala yang
mungkin dihadapi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah
keterbatasan sumber daya, baik itu sumber daya manusia, finansial, atau
teknologi. Merancang media pembelajaran yang efektif sering membutuhkan
waktu, keahlian, dan biaya yang cukup tinggi. Keterbatasan ini dapat
mempengaruhi desain dan implementasi media pembelajaran yang
diinginkan.
2. Kesesuaian dengan Peserta Didik: Setiap peserta didik memiliki kebutuhan
dan karakteristik yang berbeda. Mereka mungkin memiliki gaya belajar yang
berbeda, tingkat pemahaman yang berbeda, atau tantangan khusus seperti
gangguan pendengaran atau penglihatan. Merancang kebutuhan media
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan semua peserta didik dapat menjadi
tantangan, terutama dalam kelas yang heterogen.
3. Kesesuaian Kurikulum: Media pembelajaran harus dirancang agar sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum dapat memiliki batasan tertentu
atau mengharuskan pendekatan pembelajaran tertentu. Rancangan media
pembelajaran harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang ditetapkan
dalam kurikulum dan memastikan konsistensi dengan materi pembelajaran
yang diajarkan.
4. Teknologi dan Infrastruktur: Penerapan media pembelajaran sering kali
membutuhkan dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai.
Beberapa sekolah atau institusi pendidikan mungkin tidak memiliki akses
yang memadai ke perangkat keras atau perangkat lunak yang diperlukan
untuk implementasi media pembelajaran yang diinginkan. Keterbatasan
teknologi dan infrastruktur dapat menjadi kendala dalam merancang
kebutuhan media pembelajaran.
5. Perkembangan dan Perubahan Teknologi: Teknologi terus berkembang
dengan cepat, dan ini dapat menjadi tantangan dalam merancang kebutuhan
media pembelajaran. Media pembelajaran harus tetap relevan dan dapat
mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Ini memerlukan pembaruan
konstan dan penyesuaian desain agar sesuai dengan tren terkini dalam
teknologi pembelajaran.
6. Evaluasi dan Pengukuran: Merancang kebutuhan media pembelajaran yang
efektif melibatkan pengukuran dan evaluasi yang baik. Menilai keberhasilan
media pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memperbaiki
desain media yang tidak efektif dapat menjadi tantangan. Dibutuhkan waktu
dan penelitian yang cermat untuk mengevaluasi media pembelajaran dan
membuat perbaikan yang diperlukan.

Kendala-kendala ini mungkin dapat diatasi dengan perencanaan yang baik,


kolaborasi dengan para ahli, dan komunikasi yang efektif dengan pihak terkait.
Media pembelajaran memiliki banyak manfaat dalam proses belajar dan mengajar.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan media pembelajaran:

1. Meningkatkan keterlibatan siswa: Media pembelajaran yang menarik seperti


video, gambar, dan animasi dapat membantu meningkatkan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran. Dengan memanfaatkan media yang menarik,
siswa cenderung lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
2. Mempermudah pemahaman konsep: Media pembelajaran dapat membantu
menyampaikan informasi secara visual dan auditori yang memudahkan
pemahaman konsep. Melalui penggunaan gambar, diagram, grafik, dan
video, siswa dapat memvisualisasikan dan memahami konsep yang abstrak
atau kompleks dengan lebih baik.
3. Meningkatkan daya ingat: Media pembelajaran yang interaktif dan
menggabungkan elemen audiovisual dapat membantu meningkatkan daya
ingat siswa. Informasi yang disampaikan melalui media dapat lebih mudah
diingat dan dipahami dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang
hanya menggunakan teks.
4. Mendorong kreativitas dan pemecahan masalah: Media pembelajaran yang
melibatkan elemen interaktif seperti simulasi dan permainan dapat
mendorong kreativitas siswa serta kemampuan mereka dalam memecahkan
masalah. Melalui eksplorasi dan percobaan yang dilakukan dalam
lingkungan yang aman, siswa dapat mengembangkan keterampilan kritis dan
kreatif.
5. Menyediakan aksesibilitas yang lebih baik: Media pembelajaran dapat
diakses secara fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai konteks
pembelajaran, baik di sekolah maupun di luar kelas. Dengan adanya media
pembelajaran digital, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja
dan di mana saja dengan menggunakan perangkat seperti komputer, tablet,
atau ponsel pintar.
6. Meningkatkan kolaborasi dan komunikasi: Penggunaan media pembelajaran
dapat memfasilitasi kolaborasi antara siswa dan guru, serta memungkinkan
komunikasi yang lebih baik antara mereka. Melalui platform pembelajaran
digital, siswa dapat berbagi pemikiran, diskusi, dan bekerja sama dalam
proyek atau tugas kelompok.
7. Memperkaya pengalaman pembelajaran: Media pembelajaran dapat
menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik bagi siswa.
Misalnya, melalui virtual reality (VR) atau augmented reality (AR), siswa
dapat merasakan pengalaman langsung yang tidak mungkin didapatkan
melalui pembelajaran konvensional.

Itulah beberapa manfaat utama dari penggunaan media pembelajaran. Dengan


memanfaatkan media pembelajaran secara efektif, dapat meningkatkan efisiensi
dan kualitas pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi
tantangan dalam dunia yang terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai