Anda di halaman 1dari 77
KEMENTERIAN PERTANIAN B DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KANPUS KEMENTERIAN PERTANIAN JALAN HARSONO RM NO. 3, GEDUNG C PASAR MINGGU, JAKARTA 12550 ‘TELEPON (021) 7815380 - 4, FAKSIMILI (021) 7815486 - 7815586 WEBSITE : htipsidtjenbun.pertanian.go.ld KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN NOMOR: — 57/Kpts/KB.410/05/2023 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM KERANGKA PENDANAAN BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa telah ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 130/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 171/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 130/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; b, bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan percepatan pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit, Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 130/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 171/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 130/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit perlu ditinjau kembali; ‘Mengingat bahwa berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; . Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433); . Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613); . Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); . Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856); Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5697); . Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187}; . Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun. 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); Peraturan Presiden Nomor 61 tahun 2015 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 51); 10. ii. 12. 13. 14, 15. 16. 17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203); Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/PL.110/2/2009 tentang + Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Budi Daya Kelapa Sawit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 38); Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 131/Permentan/OT.140/12/2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Blaeis guineesis) Yang Baik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 15); Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/ KB.330/5/2016 tentang Pedoman —_Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 735); Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 11/Permentan/SM.220/5/2017 tentang Standar Pendidikan Tinggi Vokasi Lingkup Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 742); Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 37/Permentan/SM.120/8/2018 tentang Pedoman Pelatihan Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2018); Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1377); Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2022 tentang Organisasi dan ‘Tata Kerja Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1250); Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03 Tahun 2022 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03 Tahun 2022 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, serta Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit; Menetapkan MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM KERANGKA PENDANAAN BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT. Pasal 1 Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit seperti tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. Pasal 2 Pedoman Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai acuan untuk pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit yang menggunakan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Pasal 3 Terhadap pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit dalam kerangka pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebelum adanya Pedoman teknis ini, mengikuti sesuai ketentuan dan perjanjian yang berlaku. Pasal 4 Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 130/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Pedoman ‘Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan + Nomor 171/Kpts/KB.410/85/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 130/Kpts/KB.410/05/2022 tentang Pedoman ‘Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5 Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan, di Jakarta pada tanggal, 09 mei 2023 DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN, Se ANDI NUR ALAM SYAH SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 3. Menteri Pertanian; 4. Menteri Keuangan; 5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 6. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; 7. 8. 9. 1 Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; ._ Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; ©. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian; 11, Rektor Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia; 12. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi; 13. Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; 14. Gubernur seluruh Indonesia; 15. Bupati/Wali Kota seluruh Indonesia; 16. Kepala Dinas yang Membidangi Perkebunan provinsi dan kabupaten/kota. ae LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN NOMOR TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM KERANGKA PENDANAAN BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya menjaga peran perkebunan kelapa sawit Pekebun secara berkesinambungan, pemerintah telah menetapkan kebijakan tentang penghimpunan dana perkebunan kelapa sawit sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 93 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Sebagai langkah implementasi telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan dan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018. Peraturan perundangan tersebut, menjadi landasan penetapan dan teknis pengembangan perkebunan ‘kelapa sawit secara terencana dan tepat sasaran. Kebijakan ini menyediakan landasan pengaturan skala prioritas pembangunan perkebunan kelapa sawit milik Pekebun sesuai dengan kebutuhan. Dukungan pengembangan kelapa sawit melalui kebijakan tersebut antara lain melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDMPKS). Kegiatan tersebut mengintegrasikan seluruh aspek dalam pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, _profesionalisme, kompetensi, kemandirian dan daya saing Pekebun kelapa sawit, keluarga Pekebun, pendamping, penyuluh perkebunan kelapa sawit, aparatur sipil negara serta pihak terkait lainnya. B. Maksud dan Tujuan Pedoman teknis Pengembangan SDMPKS Dalam Kerangka Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dimaksudkan sebagai acuan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan pelaksanaan Kegiatan, sehingga pelaksanaannya tepat sasaran, tepat mutu, tepat waktu, tepat guna, memiliki kelembagaan Pekebun yang profesional dan mampu melakukan kemitraan. ‘Tujuan Pedomen ini adalah: 1. Memberikan panduan bagi seluruh pemangku kepentingan; 2. Menjamin terlaksananya kegiatan pengembangan SDMPKS sesuai dengan skema dan peraturan yang berlaku. C. Ruang Lingkup Ruang iingkup pedoman ini meliputi: Pe ree Sosialisasi; Pendidikan; Pelatihan; Organisasi; Pengawalan, Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi; Pendanaan. D. Pengertian Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. 10. Perkebunan Kelapa Sawit adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budi daya, panen, pengolahan dan pemasaran terkait Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit. Usaha Perkebunan Kelapa Sawit adalah usaha yang menghasilkan ‘barang dan/atau jasa Perkebunan Kelapa Sawit. Jasa perkebunan kelapa sawit adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang perseorangan maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak, yang antara lain meliputi kegiatan pembuatan desain kebun dan/atau unit pengolahan, pengolahan lahan, penyewaan alat dan mesin perkebunan dengan operatornya, penyemprotan, atau pengendalian Organisme Pengganggu .Tumbuhan, pemangkasan, pemanenan, dan pascapanen serta pemeliharaan alat dan mesin perkebunan, Usaha budi daya perkebunan kelapa sawit adalah serangkaian kegiatan pengusahaan tanaman perkebunan yang meliputi kegiatan pra-tanam, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan sortasi termasuk perubahan jenis tanaman, dan diversifikasi tanaman kelapa sawit. Usaha pengolahan perkebunan kelapa sawit adalah kegiatan pengolahan yang bahan baku utamanya berasal dari usaha budi daya perkebunan kelapa sawit. Pelaku Usaha Perkebunan Kelapa Sawit adalah Pekebun dan/atau perusahaan Perkebunan yang mengelola Usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Pekebun adalah orang perseorangan warga Negara Indonesia yang melakukan Usaha Perkebunan dengan skala usaha tidak mencapai skala tertentu. Penyuluh adalah petugas yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi untuk melakukan kegiatan penyuluhan, Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan Pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah kumpulan beberapa Poktan yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. i. 12, 13. 14, 15. 16. a: 18. 19. 20. cs Koperasi adelah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau. badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kelembagaan Pekebun Lainnya adalah lembaga yang dibentuk dengan kegiatan usaha di bidang perkebunan serta memiliki akta notaris dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut Dana adalah sejumlah uang yang dihimpun oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut BPDPKS adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan dan menyalurkan Dana. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang terencana dan terstruktur untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam rangka pengembangan kompetensi. Pelatihan adalah proses perubahan kemampuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan sikap mental (afektif) untuk mampu melakukan atau mengerjakan suatu pekerjaan tertentu, yang dilakukan dalam satu program pelatihan tertentu. Aperatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dinas adalah perangkat daerah yang melaksanakan fungsi di bidang perkebunan. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sumber Daya Manusia Lainnya merupakan Pekerja/Karyawan perkebunan, Pekerja/Karyawan Pabrik pengolahan kelapa sawit, Keluarga (anak/suami/istri) Pekerja/Karyawan perkebunan dan Keluarga (anak/suami/istri) Pekerja/Karyawan pabrik pengolahan kelapa sawit, Aparatur Sipil Negara yang bertugas di bidang perkelapasawitan dan Pengurus/Anggota Koperasi/Lembaga yang bergerak dalam perkelapasawitan. 4 BAB II SOSIALISAST Sosialisasi persiapan kegiatan pengembangan SDMPKS dimaksudkan untuk menyebarkan informasi kepada Pekebun, Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya serta kepada petugas/aparatur dan pemangku Kepentingan terkait pelaksanaan kegiatan pengembangan SDMPKS. Sosialisasi meliputi tata cara identifikasi penyusunan kebutuhan pengembangan SDMPKS, mekanisme pengajuan, persyaratan yang diperlukan, kelembagaan dan pendampingan dalam rangka membangun pemahaman bagi Pekebun, Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya dan Dinas daerah kabupaten/kota dan provinsi. Sosialisasi persiapan pengembangan SDMPKS dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal, BPDPKS, Dinas daerah provinsi dan Dinas daerah kabupaten/kota dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Mekanisme sosislisasi dilaksanakan secara daring dan/atau luring. Sosialisasi dilakukan kepada Pekebun, Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya, aparatur pemerintah kecamatan, desa/dusun, masyarakat sekitar kebun dan stakeholder lainnya. BABII PENDIDIKAN Pendidikan di bidang perkebunan kelapa sawit dimaksudkan guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, kompetensi, kemandirian, dan daya saing kepada sasaran yang diharapkan. Pendidikan dilaksanakan melalui pemberian beasiswa pendidikan tinggi vokasi dan akademik secara formal. Jadwal pelaksanaan beasiswa mengikuti ketentuan tahun ajaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan. A.Jenis Beasiswa Beasiswa diberikan setingkat diploma I, diploma I, diploma II, atau diploma IV (vokasi) dengan kompetensi kelapa sawit. Kompetensi yang diberikan antara lain: pemuliaan/pembenihan/pembibitan kelapa sawit; . budi daya/pemeliharaan tanaman kelapa sawit; . teknologi produksi tanaman perkebunan kelapa sawit; - teknologi pengolahan hasil kelapa sawit; teknik kimia; . teknik mesin; . perawatan dan perbaikan mesin; . akuntansi; 9. teknik informatike; 10. manajemen logistik. OPNausenr Beasiswa juga dapat diberikan setingkat strata 1 (akademik) dengan program studi antara lain: 1. agroteknologi; atau 2. agribisnis. dengan minat atau kompetensi kelapa sawit. B.Sasaran 1. Pekebun Pekebun yang memiliki Usaha Budi daya ‘Tanaman Kelapa Sawit. 2. Keluarga Pekebun Keluarga Pekebun yang terdiri dari anak, isteri atau suami dari Pekebun. 3. Sumber Daya Manusia lainnya yang berkaitan dengan perkelapasawitan. Sumber Daya Manusia lainnya yang berkaitan dengan perkelapasawitan terdiri dari: a. Aparatur Sipil Negara (PNS dan PPPK); b. karyawan/pekerja pada usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil Perkebunan Kelapa Sawit; c. keluarga karyawan/Pekerja pada usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari anak, isteri atau suami; dan d. pengurus, anggota koperasi atau lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit. C, Lembaga Pendidikan Kriteria, penunjukan, dan penetapan lembaga pendidikan dilakukan oleh BPDPKS. D.Tahapan Pengusulan Beasiswa Pendidikan Pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1, Pendaftaran calon peserta; . Seleksi calon peserta; . Verifikasi calon peserta; . Usulan kebutuhan pendidikan; dan . Rekomendasi teknis calon penerima beasiswa. apen . Pendaftaran calon peserta Peserta yang mendaftar terdiri dari jalur reguler dan jalur afirmasi. Proses pendaftaran beasiswa dilaksanakan setiap tahun dan ditutup pada waktu tertentu yang disepakati antara Direktorat Jenderal Perkebunan dengan BPDPKS. Tata cara pendaftaran calon peserta sebagai berikut: a. Jalur Reguler 1. Calon peserta mendaftar kepada Direktur Jenderal Perkebunan secara daring dengan mengisi minat tingkatan pendidikan dan jurusan dengan mengunggah dokumen persyaratan dalam format PDF/JPG dengan ukuran maksimal 2Mb. 2. Dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sebagai berikut: a. Pekebun 1) Pas foto ukuran 4x6 dengan latar belakang biru. 2) Kartu Tanda Penduduk/Surat Keterangan Domisili dan Kartu Keluarga. 3) Usia maksimal 23 tahun pada saat pendaftaran. 4) 5) 6) 7 8) 9) 10) 6 Melampirkan surat keterangan sehat dan buta warna dari fasilitas kesehatan resmi ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan sejak mendaftar. Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 2 7) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai (dengan IPK 2 2,75). Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, menyampaikan Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 6) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai (dengan IPK 2 2,50). Ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKU) sekolah menengah umum/kejuruan atau ijazah pendidikan diploma bagi yang telah lulus program diploma. Bagi calon peserta yang tidak mampu secara ekonomi dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu ekonomi yang diterbitkan oleh kepala desa/lurah tempat domisili serta rapor/laporan hasil penilaian siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atau transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan pendidikan diploma. Legalitas lahan kelapa sawit berupa dokumen penguasaan tanah dengan maksimal 4 ha per kepala keluarga yang dibuktikan dengan Sertipikat Hak Milik (SHM), dalam hal Pekebun tidak memiliki SHM dokumen penguasaan tanah dibuktikan dengan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah atau dasar penguasaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang atau legalitas usaha perkebunan yang dibuktikan dengan Surat Tanda Daftar Budi daya (STDB) dengan luas lahan maksimal 4 ha. Dalam hal dokumen penguasaan tanah berbeda dengan identitas Pekebun, dokumen penguasaan tanah dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain. Jika tergabung dalam Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan: a.Surat keterangan keanggotaan = dari_—ketua Poktan/Gapoktan atau = melampirkan —_bukti terdaftar/teregister pada Sistem Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN). b.Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau melampirkan kartu anggota Koperasi primer di bidang perkelapasawitan harus berbadan hukum; atau I c. Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau melampirkan kartu anggota Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit. 11) Jika tidak/belum tergabung dalam Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan surat pernyataan yang diketahui oleh kepala desa, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), camat atau bupati/wali kota. 12) Surat pernyataan bahwa bersedia mengelola kelembagaan Pekebun sendiri atau kelembagaan Pekebun lain atau bekerja pada industri kelapa sawit setelah menyelesaikan pendidikan atau sebagai petugas pendamping. 13) Surat pernyataan kesediaan untuk memberikan izin mengikuti pendidikan pada program _beasiswa pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit oleh: a. orang tua/wali bagi calon peserta yang belum menikah; atau b. suami/istri bagi calon peserta yang sudah menikah. 14) Surat pernyataan jika calon peserta yang sudah dinyatakan diterima mengundurkan diri, tidak dapat mengikuti proses pendaftaran beasiswa kelapa sawit selama 1 (satu) tahun ke depan. 15) Surat pernyataan bahwa calon penerima beasiswa tidak sedang menempuh perkuliaahan baik dengan biaya sendiri, dana dari BPDPKS atau sumber pembiayaan lainnya. . Keluarga Pekebun 1) Pas foto ukuran 4x6 dengan latar belakang biru. 2) Kartu Tanda Penduduk/Surat Keterangan Domisili, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran/Surat Keterangan Lahir. 3) Usia maksimal 23 tahun pada saat pendaftaran. 4) Melampirkan surat keterangan sehat dan buta warna dari fasilitas kesehatan resmi ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan sejak mendaftar. 5) Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata > 7) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai (dengan IPK 2 2,75). 6) Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan menyampaikan Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 6) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai (dengan IPK 2 2,50). & 7) \jazah/Surat Keterangan Lulus (SKL) sekolah menengah umum/kejuruan atau ijazah pendidikan diploma bagi yang telah lulus program diploma. 8) Bagi calon peserta yang tidak mampu secara ekonomi dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu ekonomi yang diterbitkan oleh kepala desa/lurah tempat domisili serta rapor/laporan hasil penilaian siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atau transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan pendidikan diploma. 9) Legalitas lahan kelapa sawit berupa dokumen penguasaan tanah dengan maksimal 4 ha per kepala keluarga yang dibuktikan dengan Sertipikat Hak Milik (SHM), dalam hal Pekebun tidak memiliki SHM dokumen penguasaan tanah dibuktikan dengan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah atau dasar penguasaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang atau legalitas usaha perkebunan yang dibuktikan dengan Surat Tanda Daftar Budi daya (STDB) dengan luas lahan maksimal 4 ha. Dalam hal dokumen penguasaan tanah berbeda dengan identitas Pekebun, dokumen penguasaan tanah dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain. 10) Jika Tergabung dalam Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan: - Surat keterangan _keanggotaan— dari_—ketua Poktan/Gapoktan atau —melampirkan —_bukti terdaftar/teregister pada Sistem Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN). - Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau melampirkan kartu anggota Koperasi primer di bidang perkelapasawitan harus berbadan hukum; atau - Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau melampirkan kartu anggota Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit. 11) Jika tidak/belum tergabung dalam Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan surat pernyataan yang diketahui oleh kepala desa, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), camat atau bupati/wali kota. 12) Surat pernyataan bahwa bersedia mengelola kelembagaan Pekebun sendiri atau kelembagaan Pekebun lain atau bekerja pada industri kelapa sawit setelah menyelesaikan pendidikan atau sebagai petugas pendamping. rm 13) Surat pernyataan kesediaan untuk memberikan izin mengikuti pendidikan pada program _beasiswa pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit oleh: a. orang tua/wali bagi calon peserta yang belum menikah; atau b. suami/istri bagi calon peserta yang sudah menikah. 14) Surat pernyataan jika calon peserta yang sudah dinyatakan diterima mengundurken diri, tidak dapat mengikuti proses pendaftaran seleksi beasiswa kelapa sawit selama 1 (satu) tahun ke depan. 15) Surat pernyataan bahwa calon penerima beasiswa tidak sedang menempuh perkuliaahan baik dengan biaya sendiri, dana dari BPDPKS atau sumber pembiayaan lainnya. c. Sumber Daya Manusia Lainnya yang berkaitan dengan perkelapasawitan. 1) Pas foto ukuran 4x6 dengan latar belakang biru. 2) Kartu Tanda Penduduk/Surat Keterangan Domisili dan Kartu Keluarga. 3) Usia maksimal 23 tahun pada saat pendaftaran. 4) Melampirkan surat keterangan sehat dan buta wama dari fasilitas kesehatan resmi ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan sejak mendaftar. 5) Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata > 7) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai (dengan IPK = 2,75). 6) Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan menyampaikan Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 6) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai (dengan IPK 2 2,50). 7) azah/Surat Keterangan Lulus (SKL) sekolah menengah umum/kejuruan atau ijazah pendidikan diploma bagi yang telah lulus program diploma. 8) Bagi calon peserta yang tidak mampu secara ekonomi dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu ekonomi yang diterbitkan oleh kepala desa/lurah tempat domisili serta rapor/laporan hasil penilaian siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atau transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan pendidikan diploma. -10- 9) Jika Aparatur Sipil Negara (PNS dan PPPK) dilengkapi 10) 11) 12) 13) dengan: a, surat keputusan pengangkatan ASN/PPPK; b. surat penugasan di unit kerja yang membidangi perkebunan kelapa sawit; . surat izin belajar; dan . surat komitmen dari unit kerja asal untuk ditugaskan Kembali setelah lulus pada bidang perkelapasawitan. Jika Karyawan/Pekerja pada usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil Perkebunan Kelapa Sawit dilengkapi dengan: - bagi pekerja tetap dilengkapi dengan surat keterangan dari pimpinan unit kerja atau pemilik usaha budi daya dan atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah bekerja minimal selama 2 tahun dan Surat Izin belajar dari atasan langsung; - bagi pekerja dengan upah harian atau borongan dilengkapi surat keterangan dari pemilik usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil Perkebunan Kelapa Sawit dan diketahui oleh Kepala Desa. Jika keluarga karyawan/pekerja pada usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil Perkebunan Kelapa Sawit dilengkapi dengan: - bagi orang tua calon peserta sebagai pekerja tetap dilengkapi dengan Surat keterangan dari pimpinan unit kerja atau pemiliic usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit yang menyatakan bahwa orang tua calon peserta telah bekerja minimal selama 2 tahun; bagi orang tua calon peserta sebagai pekerja dengan upah harian atau borongan dilengkapi surat keterangan dari pemilik usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil Perkebunan Kelapa Sawit dan diketahui oleh Kepala Desa. - surat pernyataan kesediaan orang tua/wali calon peserta untuk memberikan izin pendidikan pada program beasiswa pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit. Jika calon peserta. adalah ~—Pengurus/Anggota Koperasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dilengkapi dengan surat Keterangan keanggotaan dari ketua atau kartu anggota Koperasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit yang sudah menjedi anggota minimal 2 tahun. ao Surat pernyataan bahwa bersedia mengelola kelembagaan Pekebun sendiri atau kelembagaan Pekebun lain atau bekerja pada industri kelapa sawit setelah menyelesaikan pendidikan atau sebagai petugas pendamping. oll 14) Surat pernyataan untulc tidak mengundurkan diri setelah dinyatakan diterima, apabila mengundurkan diri yang bersangkutan tidak dapat mengikuti proses pendaftaran seleksi beasiswa kelapa sawit selama 1 (satu) tahun ke depan, 15) Surat pernyataan bahwa calon penerima beasiswa tidak sedang menempuh perkuliaahan baik dengan biaya sendiri, dana dari BPDPKS atau sumber pembiayaan lainnya. b. Jalur Afirmasi ‘Tata cara pendaftaran calon peserta sebagai berikut: 1) Calon peserta (Pekebun, keluarga Pekebun atau sumber daya manusia lainnya) mendaftar kepada Direktur Jenderal Perkebunan secara daring dengan mengisi minat tingkatan pendidikan dan jurusan dengan mengunggah dokumen persyaratan dalam format PDF atau JPG dengan ukuran maksimal 2Mb. 2) Calon peserta diutamakan berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan serta daerah tertinggal, terluar dan terdepan. 3) Calon peserta dilengkapi dengan surat rekomendasi bupati/wali kota atau kepala dinas kabupaten/kota yang membidangi perkebunan atas nama bupati/wali kota. 4) Surat rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka 3) diterima oleh Direktur Jenderal Perkebunan selama jangka waktu pendaftaran. 5) Dokumen persyaratan bagi calon peserta jalur afirmasi selain dimaksud pada angka 2) dan angka 3) berlaku mutatis mutandis dengan jalur reguler. 6) Kuota calon mahasiswa yang direkomendasikan oleh Direktur Jenderal Perkebunan maksimal 30% dari kuota yang telah ditetapkan oleh BPDPKS. 2. Seleksi Calon Peserta Direktur Jenderal Perkebunan setelah menerima dokumen pendaftaran calon peserta, melakukan seleksi calon peserta. Tahapan proses seleksi meliputi a. bagi jalur reguler berupa seleksi administrasi, akademik, dan wawancara;dan b. bagi jalur afirmasi berupa seleksi administrasi dan wawancara. Dalam pelaksanaan seleksi akademik dan wawancara, Direktur Jenderal Perkebunan bekerjasama dengan pihak yang berkompeten. -12- Seleksi administrasi dilakukan melalui penelitian kelengkapan dokumen pendaftaran peserta sebagai berikut: a | Pekebun atau keluarga Pekebun 1 | Foto Pas foto ukuran 4 x 6 dengan latar belakang biru dengan pakaian rapi dan formal. [2° | KTP/Surat Nama dan NIK pada KTP/Surat keterangan keterangan domisili sama dengan Nama dan NIK pada domisili, KK dan | KK. Akta Kelahiran/ | Akta Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir Surat Keterangan | diperlukan untuk mengetahui nama orang Lahir tua calon peserta. | 3 |Usia maksimal 23|Sesuai dengan tanggal lahir pada tahun pada saat | KTP/KK/Akta kelahiran. pendaftaran | 4 [Surat Keterangan|Melampirkan surat keterangan sehat dan Sehat dan buta|buta warna dari fasilitas kesehatan resmi warna ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan sejak mendaftar. | 5 |Rapor/ Laporan| a. Calon peserta berprestasi memiliki nilai Hasil Penilaian| © Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa Siswa, atau atau laporan akhir sekolah dari Semester laporan —akhir| 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah sekolah dari| menyelesaikan pendidikan menengah Semester 1 (satu)| (dengan nilai rate-rata 2 7), sampai 5 (lima)|b, Calon peserta berprestasi memiliki bagi yang telah transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan menyelesaikan pendidikan —_ diploma er m (dengan IPK 22,75). menen; ngan 7 1 hilai ratacrata © 7) | Cr 288i calon peserta yang tidak mampu s secara ekonomi dibuictikan dengan surat | atau heal calon| eterangan tidak mampu ekonomi yang peserta lulusan|) —_Giterbitkan oleh kepala desa/lurah tempat diploma domisili serta rapor/laporan _ hasil iilenexept Cae penilaian siswa atau laporan akhir a P og | Sekolah bagi yang telah menyelesaikan | gece pendidikan menengah atau transkrip nilai 75). bagi yang telah menyelesailan pendidikan diploma 4. Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, menyampaikan Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyclesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata- rata 6) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai bagi (dengan IPK 2 2,50). -13- a Ijazah_pendidikan | Nama peserta calon penerima beasiswa sama terakhir/Surat | dengan nama yang tercantum dalam jjazah Keterangan Lulus | pendidikan terakhir/Surat Keterangan Lulus (SKL) (SKL). Legalitas Legalitas lahan kelapa sawit berupa dokumen kepemilikan lahan | penguasaan tanah dengan maksimal 4 ha per kepala keluarga yang dibuktikan dengan Sertipikat Hak Milik (SHM), dalam hal Pekebun tidak memiliki SHM dokumen penguasaan tanah dibuktikan dengan surat pemnyataan penguasaan fisik bidang tanah atau dasar penguasaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang atau legalitas usaha perkebunan yang dibuktikan dengan Surat Tanda Daftar Budi daya (STDB) dengan luas lahan maksimal 4 ha. Dalam hal dokumen penguasaan tanah berbeda dengan identitas Pekebun, dokumen penguasaan tanah dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain, Legalitas Jika Tergabung dalam Poktan, Gapoktan, kelompok/ Koperasi atau Asosiasi/ Lembaga yang Kelembagaan bergerak di bidang usaha budi daya, perkebunan pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit kelapa sawit dibuktikan dengan: - Surat keterangan keanggotaan dari ketua Poktan/Gapoktan atau melampirkan bukti terdaftar/teregister pada Sistem | Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN); atau - Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau kartu anggota Koperasi primer dalam perkelapasawitan yang berbadan hukum; atau - Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau kartu anggota Asosiasi/Lembaga | yang bergerak dalam perkelapasawitan; | atau - Jika tidak/belum tergabung dalam Poktan, Gapoktan, koperasi, asosiasi/lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan surat pernyataan yang diketahui oleh kepala desa, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), camat atau bupati/wali kota. | Surat pernyataan | Surat pernyataan yang ditandatangani oleh | bahwa__bersedia | setiap calon peserta. mengelo kelembagaan Pekebun — sendiri atau kelem! Pekebun lain atau bekerja pada industri kelapa sawit setelah menyelesaikan -14- 10 | Surat pernyataan kesediaan untuk memberikan izin pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit oleh: a. orang tua/wali bagi calon peserta yang belum menikah; atau | b. suami/istri calon peserta yang sudah menikah. Surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tua calon peserta bagi calon peserta yang belum menikah atau Surat pernyataan yang ditandatangani oleh suami/istri bagi | calon peserta yang sudah menikah. 11 | Surat pernyataan jika calon peserta yang sudah dinyatakan dierima mengundurkan diri, tidak dapat mengikuti proses ndaftaran Surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon peserta. penerima deasiswa tidak sedang menempuh perkuliaahan baik pel seleksi beasiswa kelapa sawit selama 1 (satu) tahun kedepan. 12) Surat pernyataan | Surat pernyataan yang ditandatangani oleh bahwa calon | calon peserta. | i dengan biaya sendiri, dana dari \BPDPKS atau sumber pembiayaan lainnya. -15- 13 | Rekomendasi bupati/wali kota atau kepala dinas kabupaten/kota yang menangani perkebunan tas nama bupati/wali kota (bagi jalur afirmasi). Nama bupati/wali kota atau kepala dinas kabupaten/kota yang menangani perkebunan atas nama bupati/wali kota memiliki kewenangan untuk melakukan tanda tangan. > |Sumber Daya Manusia Lainnya yang berkaitan dengan perkelapasawitan | 1 | Foto Pas foto ukuran 4 x 6 dengan latar belakang 2 | KTP/Surat keterangan domisili, KK dan Akta Kelahiran/Surat Keterangan Lahir biru dengan pakaian rapi dan formal. Nama dan NIK pada KTP/Surat keterangan | domisili sama dengan Nama dan NIK pada | KK. Akta Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir diperlukan untuk mengetahui nama orang tua calon peserta. 3 | Usia maksimal 23 tahun pada saat pendaftaran Sesuai dengan tanggal_ lahir pada KTP/KK/Akta kelahiran. 4 [Surat Keterangan Sehat dan buta warna Melampirkan surat keterangan sehat dan buta warna dari fasilitas kesehatan resmi ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan sejak mendaftar. 5 | Rapor/Laporan Hasil —Penilaian Siswa atau laporan —akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 2 7) |atau bagi calon | peserta —lulusan | diploma dilengkapi dengan transkrip a. Calon peserta berprestasi memilild nilai Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata > 7). b. Calon peserta berprestasi memiliki | transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan _pendidikan diploma (dengan IPK 22,75). c. Bagi calon peserta yang tidak mampu secara ekonomi dibuictikan dengan surat keterangan tidak mampu ekonomi yang diterbitkan oleh kepala_desa/lurah tempat domisili serta rapor/laporan hasil penilaian siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah _menyelesaikan -16- nilai (dengan IPK2| pendidikan menengah atau transkrip 2,75). nilai bagi yang telah menyelesaikan pendidikan diploma. d. Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan menyampaikan Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata- rata 6) atau bagi calon peserta lulusan diploma dilengkapi dengan transkrip nilai bagi (dengan IPK 2 2,50). 6 |Wazah pendidikan | Nama peserta calon penerima beasiswa sama, terakhir/Surat dengan nama yang tercantum dalam jjazah Keterangan Lulus | pendidikan terakhir/Surat Keterangan Lulus (SKL) (Sky). 7 |dika ASN maka dilengkapi dengan ‘a. Surat Surat pengangkatan ASN dan PPPK di Pengangkatan | tandatangani oleh pejabat yang berwenang. ASN dan PPPK; |b. Surat Surat penugasan di tandatangani oleh Penugasan di pejabat setingkat eselon 2. unit kerja yang membidangi perkebunan kelapa sawit. 8 |Jika Karyawan/Pekerja pada usaha budi daya dan/atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan keluarga Karyawan/Pekerja maka dilengkapi dengan: a. Bagi Karyawan/|- Bagi pekerja tetap dilengkapi dengan surat Pekerja pada| keterangan ditandatangani oleh pimpinan | usaha -budi| unit kerja atau pemilik usaha yang daya dan/atau| menyatakan telah bekerja minimal 2 (dua) pengolahan tahun; atau hasil |- Bagi pekerja dengan upah harian atau || perkebunan orongan dilengkapi dengan surat | kelapa sawit. keterangan ditandatangani olen pemilik usaha dan/atau pengolahan__hasil perkebunan kelapa sawit dan diketahui oleh kepala desa yang menyatakan telah bekerja minimal 2 (dua) tahun. |. Surat izin belajar ditandatangani oleh atasan langsung dengan dibubuhi stempel | dan kop perusahaan. b. Bagi keluarga|- Bagi orang tua calon peserta sebagai | Karyawan/ pekerja tetap dilengkapi dengan surat Pekerja _pada| _keterangan ditandatangani oleh pimpinan usaha ——_budi “1% unit kerja atau pemilik usaha yang bahwa bersedia mengelola kelembagaan Pekebun — sendiri atau kelembagaan Pekebun lain atau bekerja pada industri kelapa sawit setelah menyelesaikan pendidikan atau sebagai petugas pendamping. daya dan/atau| menyatakan bahwa orang tua calon pengolahan peserta telah bekerja minimal 2 (dua) hasil tahun; atau perkebunan Bagi orang tua calon peserta sebagai kelapa sawit. pekerja dengan upah harian atau borongan dilengkapi dilengkapi_ dengan surat | keterangan ditandatangani oleh pemilik usaha dan/atau pengolahan _hasil perkebunan kelapa sawit dan diketahui oleh kepala desa yang menyatakan bahwa orang tua calon peserta telah bekerja minimal 2 (dua) tahun. 9 | Pengurus/Anggota | Surat keterangan keanggotaan yang |_| koperasi/Lembaga | tandatangani oleh ketua atau kartu anggota | yang bergerak di|koperasi/lembaga yang bergerak di bidang | bidang usaha budi | usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa | | daya, pengolahan, | perkebunan kelapa sawit. | |dan/atau— jasa | perkebunan | | kelapa sawit. 10 | Surat pernyataan Surat pernyataan yang ditandatangani oleh setiap calon peserta, [ar Surat pernyataan kesediaan untuk memberikan izin mengikuti Pendidikan pada program beasiswa pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit oleh: a. orang tua/wali bagi calon peserta yang belum menikah; atau Surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tua calon peserta bagi calon peserta yang belum menikah atau Surat pernyataan yang ditandatangani oleh suami/istri bagi calon peserta yang sudah menikah. -18- 12 |Surat pemnyataan jika calon peserta yang sudah dinyatakan dierima mengundurkan diri, tidak dapat mengikuti proses pendaftaran seleksi beasiswa kelapa sawit selama 1 (satu) tahun kedepan. Surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon peserta. 13 | Surat pernyataan bahwa calon penerima beasiswa_ tidak | sedang menempuh perkuliaahan baik dengan biaya sendiri, dana dari BPDPKS atau sumber pembiayaan lainnya. Surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon peserta. 14 | Rekomendasi bupati/wali kota atau kepala dinas kabupaten/kota yang menangani perkebunan atas nama bupati/wali kota (bagi jalur afirmasi). Nama bupati/wali kota atau kepala dinas kabupaten/kota yang menangani perkebunan atas nama bupati/wali kota memiliki kewenangan untuk melakukan tanda tangan. Apabila berdasarkan hasil penelitian dokumen persyaratan dinyatakan lengkap dan sesuai, maka: a, untuk jalur reguler wawancara. selanjutnya dilakukan seleksi akademik, dan b. Untuk jalur afirmasi selanjutnya dilakukan wawancara. Direktur Jenderal Perkebunan setelah menerima hasil seleksi akademik dan wawancara untuk seleksi reguler dan hasil wawancara untuk seleksi afirmasi, dapat melakukan rasio calon peserta penerima beasiswa pendidikan. ey |\\\ -19- Rasio calon peserta penerima beasiswa pendidikan jalur reguler antara lain memperhatikan luasan kebun kelapa sawit, keterwakilan wilayah, minat dan potensi calon peserta. Rasio calon peserta penerima beasiswa pendidikan jalur afirmasi antara lain memperhatikan nilai rapor, lokasi dan hasil wawancara. Peserta pada jalur afirmasi yang tidak lulus seleksi dapat dialihkan ke jalur reguler untuk selanjutnya mengikuti seleksi akademik tanpa mengikuti seleksi wawancara pada jalur reguler. . Verifikasi Calon Peserta Direktur Jenderal Perkebunan setelah menyusun rasio calon peserta menyampaikan dokumen persyaratan calon peserta kepada kepala Dinas daerah kabupaten/kota untuk dilakukan penelaahan. Penelaahan dilakukan terhadap dokumen persyaratan calon peserta sebagai berikut: a. Pekebun atau Keluarga Pekebun No Syarat Dokumen Panduan 1 | Foto Pas foto ukuran4x | Pas foto ukuran 4 x 6 6 dengan latar dengan latar belakeng biru belakang biru dengan pakaian rapi dan dengan pakaian —_| formal tapi dan formal 2 |KTP/Surat | Bagi Pekebun: Nama dan NIK pada keterangan | KTP/Surat KTP/Surat _keterangan domisili, KK | keterangan domisili | domisili sama dengan Nama dan Akta | dan KK, dan NIK pada KK. Kelahiran/ Surat Bagi keluarga|Nama__dan NIK pada Keterangan | Pekebun: KTP/Surat _keterangan Lahir KTP/surat domisili sama dengan Nama keterangan dan NIK pada KK. domisili, KK atau | Akta Kelahiran atau Surat Akta Keterangan Lahir kelahiran/Surat —_| diperlukan untuk Keterangan Lahir | mengetahui nama orang tua calon peserta. 3 | Usia KTP/Surat Sesuai dengan tanggal lahir maksimal 23 | keterangan domisli, | pada KTP/KK/Akta tahun pada|KK dan kta | kelahiran. saat kelahiran pendaftaran 4 | Surat Surat Keterangan | Melampirkan ‘surat Keterangan Sehat dan buta| keterangan sehat dan buta Sehat dan | warna wana dari_—_—fasilitas | | buta wana kesehatan resmi ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan—sejak mendaftar. -20- Syarat Dokumen _Panduan Legalitas lahan Dokumen. penguasaan tanah atau surat pernyataan, penguasaan _ fisik bidang tanah atau dasar penguasaan atas tanah atau Surat Tanda Daftar Budi daya (sTDB) Legalitas lahan kelapa sawit berupa dokumen penguasaan tanah dengan maksimal 4 ha per kepala keluarga yang dibuktikan dengan Sertipikat Hak Milik (SHM), dalam hal Pekebun tidak memiliki = SHM dokumen penguasaan tanah dibuktikan dengan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tarah atau —dasar | penguasaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan —_perundang- undangan di_bidang agraria/pertanahan dan tata ruang atau legalitas usaha perkebunan yang dibuktikan dengan Surat Tanda Daftar Budi daya (STDB) dengan luas lahan maksimal 4 ha. Dalam hal dokumen penguasaan tanah berbeda dengan identitas Pekebun, dokumen penguasaan tanah dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa atau yang disebut dengan nama lain. Legalitas kelompok/ Kelembagaan perkebunan kelapa sawit Surat keterangan keanggotaan Poktan/Gapoktan, koperasi atau Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, danfatau jas perkebunan kelapa sawit Jika Tergabung dalam Poktan, Gapoktan, Koperasi atau —_Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha bud daya, pengolahan, dan/atau jase perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan: - Surat keterangan keanggotaan dari ketua Poktan/Gapoktan atau melampirkan bukti terdaftar/teregister pada Sistem Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN); atau - Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau kartu — anggota Koperasi_ primer dalam -21- No|_ Syarat Dokumen Panduan perkelapasawitan yang berbadan hukum; atau - Surat keterangan keanggotaan dari ketua atau kartu anggota Asosiasi/Lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit. 7 |Jika tidak |Surat pernyataan| Surat pernyataan sebagai tergabung —_| sebagai petani | petani sawit yang diketahui dalam sawit. oleh kepala desa, Balai Poktan, Penyuluhan Pertanian Gapoktan, (BPP), camat atau Koperasi bupati/wali kota. atau Asosiasi/Lem baga yang bergerak di bidang usaha budi aya, pengolahan, dan/atau jasa. | | perkebunan kelapa sawit 8 | Surat Dokumen surat|Surat pernyataan yang pemyataan | pernyataan ditandatangani oleh setiap bahwa calon peserta. bersedia_ mengelola kelembagaan | Pekebun sendiri/ kelembagaan Pekebun lain atau bekerja pada industri kelapa sawit setelah menyelesaika n pendidikan atau sebagai petugas — pendamping. 9 | Surat Dokumen surat |Surat pernyataan yang pernyataan | pernyataan ditandatangani oleh orang kesediaan tua calon peserta bagi calon untuk peserta yang belum: memberikan_ menikah atau Surat No Panduan pernyataan yang ditandatangani oleh suami/istri bagi calon peserta. yang sudah menikah. 10 Surat pernyataan jika — calon peserta yang sudah dinyatakan inys mengundurk an diri, tidak dapat mengikuti proses pendaftaran seleksi beasiswa kelapa sawit selama 1 (satu) tahun kedepan. Dokumen surat pernyataan. Surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon peserta. Surat pernyataan bahwa_calon beasiswa, Surat pernyataan Surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon peserta. a. No[ Syarat Dokumen Panduan tidak sedang menempuh perkuliaahan baik dengan biaya sendiri, dana dari BPDPKS atau | sumber pembiayaan | lainnya. 12 | Rekomendasi | Dokumen Nama bupati/wali kota atau bupati/wali | rekomendasi kepala dinas kota atau kabupaten/kota yang kepala dinas menangani —_perkebunan kabupaten/k atas nama bupati/wali kota ota yang memiliki kewenangan menangani untuk melakukan tanda perkebunan tangan. | atas nama | bupati/wali kota (bagi jalur afirmasi). | b. Sumber Daya Manusia Lainnya yang berkaitan dengan perkelapasawitan No ‘Syarat Dokumen’ Panduan 1 | Foto Pas foto ukuran 4 x | Pas foto ukuran 4 x 6 6 dengan latar dengan latar belakang belakang biru biru dengan pakaian dengan pakaian rapi dan formal. rapi dan formal. 2 | KTP/Surat Bagi Pekebun: Nama dan NIK pada keterangan KTP/Surat KTP/Surat keterangan domisili, KK dan | keterangan domisili | domisili sama dengan Akta dan KK. Nama dan NIK pada Kelahiran/Surat KK. Keterangan Lahir 1p. oi iehuarga Nama dan NIK pada Pekebun: KTP/Surat keterangan KTP/surat domisili sama dengan Keterangan Nama dan NIK pada domisili, KK atau | KK. Akta Akta Kelahiran atau kelahiran/Surat [Surat Keterangan Keterangan Lahir Lahir diperlukan untuk —-mengetahui nama orang tua calon peserta. 3 | Usia maksimal | KTP/Surat Sesuai dengan 23 tahun pada | keterangan domisli, | tanggal lahir pada saat pendaftaran 24 Wo Syarat Dokumen Panduan KK dan Akta | KTP/KK/Akta kelahiran ‘lahiran. 4 [Surat Surat Keterangan | Melampirkan surat Keterangan Sehat dan buta keterangan sehat dan Sehat dan buta | wana buta warna dari warna, fasilitas kesehatan resmi ditandatangani oleh dokter dengan masa berlaku 2 (dua) bulan sejak mendaftar. 5_| Jika ASN maka perlu dilengkapi a. Surat Surat Surat pengangkatan Pengangkatan | pengangkatan ASN|ASN atau PPPK di ASN dan | atau PPPK tandatangani oleh PPPK. pejabat yang berwenang. b. Surat Surat penugasan | Surat penugasan di Penugasan di tandatangani oleh unit kerja pejabat —_setingkat yang eselon 2 membidangi perkebunan kelapa sawit 6 |Jika Karyawan/Pekerja pada usaha pengolahan hasil perkebunan kelapa budi daya dan/atau sawit dan keluarga Karyawan/Pekerja maka dilengkapi dengan: a. Bagi Surat keterangan Karyawan/ | dan surat izin Pekerja pada | belajar usaha ‘budi daya dan/atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit. - Bagi pekerja tetap dilengkapi dengan surat keterangan ditandatangani oleh pimpinan unit kerja atau pemilik usaha yang menyatakan telah bekerja minimal 2 (dua) tahun; atau |- Bagi pekerja dengan upah harian atau borongan dilengkapi dengan surat _keterangan ditandatangani oleh pemilik usaha dan/atau pengolahan —_hasil perkebunan kelapa sawit dan diketahui oleh kepala desa yang menyatakan telah bekerja 25. No Syarat y Dokumen Panduan minimal 2 (dua) tahun. Surat izin belejar ditandatangani oleh atasan —_langsung dengan dibubuhi stempel dan kop perusahaan. D. Bagi keluarga Karyawan/Pe kerja pada usaha —_ budi daya dan/atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit keluarga Karyawan/ Pekerja ‘Surat keterangan Bagi orang tua calon peserta sebagai _pekerja tetap _dilengkapi dengan Bagi pekerja tetap —_dilengkapi dengan. surat keterangan ditandatangani oleh pimpinan unit kerja atau pemilik usaha yang menyatakan bahwa orang tua calon peserta telah bekerja minimal 2 (dua) tahun; atau Bagi orang tua calon peserta sebagai _pekerja dengan upah harian atau ‘borongan dilengkapi dengan surat keterangan ditandatangani oleh pemilik usaha dan/atau pengolahan _ hasil perkebunan. kelapa | sawit dan diketahui oleh kepala desa yang menyatakan bahwa orang tua calon peserta telah bekerja minimal 2 (dua) tahun. Pengurus/Anggo ta koperasi/Lemba ga yang bergerak di bidang usaha budi daya, pengolah: an, dan/atau | jasa Surat keterangan Surat keterangan keanggotaan yang di tandatangani oleh ketua atau kartu anggota koperasi/lembaga yang bergerak di bidang usaha budi daya, _pengolahan, 206: No Syarat Dokumen Panduan perkebunan dan/atau jasa kelapa sawit. perkebunan kelapa sawit. 8 | Surat ‘Surat pernyataan Surat pernyataan pernyataan yang bahwa _bersedia ditandatangani oleh mengelola setiap calon kelembagaan peserta. Pekebun sendiri atau kelembagaan Pekebun lain atau —_bekerja pada industri kelapa —sawit setelah menyelesaikan pendidikan atau sebagai petugas pendamping. 9 | Surat Surat pernyataan [Surat pemyataan pernyataan yang ditandatangani kesediaan untuk oleh orang tua calon memberikan izin peserta bagi calon mengikuti peserta yang belum Pendidikan pada menikah atau Surat program pemnyataan yang beasiswa ditandatangani ‘oleh pengembangan suami/istri bagi calon sumber daya peserta yang sudah manusia menikah, perkebunan kelapa awit oleh: a. orang tua/wali bagi calon_ peserta yang —belum | menikah; atau |b. suami/istri | bagi calon peserta yang sudah menikah. 10 | Surat Surat pernyataan [Surat pernyataan pernyataan jika calon peserta yang sudah dinyatakan dierima mengundurkan diri, ‘tidak dapat yang ditandatangani oleh calon peserta. 27. No Syarat Dokumen Panduan mengikuti proses pendaftaran seleksi beasiswa kelapa awit selama 1 (satu) ‘tahun kedepan. 11 | Surat Surat pernyataan | Surat pernyataan pernyataan yang ditandatangani bahwa —_calon oleh calon peserta. penerima beasiswa tidak sedang menempuh perkuliaahan beik dengan dana dari BPDPKS atau sumber pembiayaan lainnya. 12 | Rekomendasi Dokumen Nama bupati/wali bupati/wali kota | Rekomendasi kota atau kepala dinas atau —kepala kabupaten/kota yang dinas menangani kabupaten/kota perkebunan —_atas yang menangani nama —_bupati/wali perkebunan atas kota memiliki nama kewenangan untuk bupati/wali kota melakukan —tanda (bagi jalur tangan. afirmasi). 4, Usulan Kebutuhan Pendidikan Usulan kebutuhan pendidikan merupakan daftar jenis pendidikan yang dibutuhkan oleh daerah. Kepala Dinas daerah kabupaten/kota setelah melakukan penelaahan dokumen persyaratan, selanjutnya mengusulkan calon peserta dan kebutuhan pendidikan (program studi) kepada kepala Dinas daerah provinsi. Kepala Dinas daerah provinsi setelah menerima usulan calon peserta dan program studi melakukan penelitian terhadap dokumen sebagai berikut: a. Pekebun atau Keluarga Pekebun KTP/Surat Bagi Pekebun: keterangan KTP/Surat keterangan domisili, KK dan | domisili dan KK. Nama dan NIK pada KTP/Surat keterangan domisili sama dengan Nama dan NIK pada | KK. -28- Bagi keluarga Pekebun: KTP/surat keterangan domisili, KK atau Akta kelahiran/Surat Keterangan Lahir Nama dan NIK pada KTP/Surat keterangan domisili sama dengan Nama dan NIK pada KK. Akta Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir diperlukan untuk mengetahui nama orang tua calon peserta. Rapor/ Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai ratarata 2 7) atau bagi calon peserta lulusan diploma flenuicagl dengan transkrip _nilai (dengan IPK > 2,75). Rapor/Laporan Hasil Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang — telah menyelesaikan pendidikan menengah | a. Calon peserta | memiliki nilai Rapor/Laporan Hasil —Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah dari Semester 1 (satu) sampai 5 (lima) bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata > 7). b. Calon peserta berprestasi memiliki_ transkrip | nilai bagi yang telah menyelesaikan pendidikan diploma (dengan IPK 22,75). c. Bagi calon peserta yang tidak mampu secara ekonomi dibuktikan dengan Surat keterangan | tidak mampu ekonomi yang | diterbitkan “oleh | kepala desa/lurah tempat —_domisili serta rapor/laporan hasil —_penilaian siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah —_ atau transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan 29. d. Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Papua, | Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, | Papua ‘Tengah, dan Papua Pegunungan, menyampaikan Rapor/Laporan Hasil —Penilaian Siswa atau laporan akhir sekolah bagi yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 6) atau bagi calon peserta — lulusan diploma dilengkapi dengan — transkrip nilai bagi (dengan IPK 2 2,50), | 3. | Gazah Tjazah pendidikan | Nama peserta calon pendidikan teralchir penerima —_beasiswa terakhir sama dengan nama yang tercantum dalam jjazah ——_pendidikan terakhir, | Sumber Daya Manusia Lainnya yang berkaitan dengan perkelapasawitan KTP/Surat keterangan domisili, KK dan Akta Kelahiran/ Surat Keterangan Bagi E Nama dan NIK pada KTP/Surat keterangan | KTP/Surat keterangan domisili dan KK. domisili sama dengan Nama dan NIK pada| KK, Bagi keluarga Nama dan NIK pada Pekebun: KTP/surat | KTP/Surat keterangan keterangan domisili, | domisili sama dengan KK atau Akta Nama dan NIK pada kelahiran/Surat KK. Keterangan Lahir Akta Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir diperlukan untuk mengetahui Rapor/Laporan Rapor/taporan Hasil | a. Calon peserta Hasil Penilaian Siswa atau| — berprestasi Siswa atau — akhir sekolah iliki nilai laporan akhir|bagi yang —telan|_—-Rapor/Lagoran sekolah a menyelesaikan Hasil —_Penilaian Semester pendidikan renengah Siswa atau laporan (satu) sampai 5 akhir sekolah dari (ima) bagi yang Semester 1 (satu) telah sampai 5 (lima) bagi menyelesaikan yang telah pendidikan menyelesaikan menengah pendidikan (dengan nilai menengah (dengan rata-rata > 7) nilai rata-rata > 7). atau bagi calon b. Calon peserta peserta lulusan berprestasi diploma memiliki transkrip pace al nilai bagi yang telah menyelesaikan fates nilai (dengan IPK = 2,75). pendidikan diploma (dengan IPK 22,75). c. Bagi calon peserta yang tidak mampu | secara ekonomi dibuktikan dengan Surat _keterangan tidak mampu | ekonomi yang, diterbitkan “oleh kepala desa/lurah tempat domisili serta rapor/laporan | penilaian siswa atau laporan akhir sekolah oan menengah atau transkrip nilai bagi yang telah menyelesaikan pendidikan diploma. | d. Khusus untuk calon peserta yang berasal dari Provinsi Papua, | Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua | Selatan, Papua “Ble ‘Tengah, dan Papua Pegunungan, menyampaiken Rapor/Laporan tdi Srriiatan| Siswa atau laporan akhir sekolah bagi | yang telah menyelesaikan pendidikan menengah (dengan nilai rata-rata 6) atau bagi calon peserta —_lulusan diploma dilengkapi dengan _ transkrip nilai bagi (dengan IPK 2 2,50). 3. | Gazah Gazah pendidikan | Nama peserta _calon pendidikan terakhir penerima —_beasiswa terakhir sama dengan nama | yang tercantum dalam ijazah pendidikan terakhir. | Penelaahan yang dilakukan oleh kepala Dinas daerah provinsi yaitu melakukan penelitian terhadap dokumen persyaratan. Apabila berdasarkan hasil penelaahan dokumen persyaratan calon peserta telah lengkap dan benar, selanjutnya kepala Dinas daerah provinsi menyampaikan usulan calon peserta dan program studi kepada Direktur Jenderal Perkebunan dengan tembusan kepala Dinas daerah kabupaten/kota. 5, Rekomendasi Teknis Calon Penerima Beasiswa Direktur Jenderal Perkebunan melakukan penelitian terhadap usulan calon peserta dan program studi dari kepala Dinas daerah provinsi dengan mempertimbangkan rasio calon peserta dengan ketersediaan pembiayaan beasiswa pendidikan yang telah ditetapkan. Apabila berdasarkan hasil penelitian usulan calon peserta dan program studi dari Kepala Dinas daerah provinsi sesuai dengan rasio calon peserta dan ketersediaan pembiayaan beasiswa pendidikan, Direktur Jenderal Perkebunan menyampaikan rekomendasi teknis kepada Direktur Utama BPDPKS. BAB IV PELATIHAN Pelaksanaan kegiatan pengembangan SDMPKS melalui pelatihan, perlu diawali dengan proses identifikasi kebutuhan pelatihan (training needs analysis) agar diperoleh hasil yang diharapkan sesuai dengan yang dibutuhkan di suatu wilayah perkebunan kelapa sawit. A. Jenis Pelatihan Pelatihan terbagi menjadi 4 (empat) jenis yaitu: Pelatihan Teknis 1. a Pelatihan Budi Daya Kelapa Sawit Peserta pelatihan merupakan Pekebun, keluarga Pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya , ASN dan masyaraket sekitar kebun. . Pelatihan Panen dan Pascapanen Peserta pelatihan merupakan Pekebun, keluarga Pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya , ASN dan masyarakat sekitar kebun. Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Peserta pelatihan merupakan Pekebun, keluarga Pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya, masyarakat sekitar kebun dan ASN. . Pelatihan Informasi Pasar dan Promosi Peserta pelatihan adalah ASN (fungsional informasi pasar), pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya dan masyarakat sekitar kebun. . Pelatihan Pengelolaan Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit Peserta pelatihan merupakan pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya, masyarakat sekitar kebun, penyuluh, tenaga pendamping, dan ASN. Pelatihan Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Peserta pelatihan merupakan Pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, ASN, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi. atau Kelembagaan Pekebun Lainnya dan masyarakat sekitar kebun. . Pelatihan Manajerial a. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Pekebun (PKP) Peserta pelatihan adalah seluruh Pekebun dan/atau keluarga Pekebun dengan pendekatan dalam satu Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya. . Pelatihan Penguatan Kelembagaan Peserta pelatihan adalah pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya . Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha. Peserta pelatihan adalah pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya |. Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi Peserta pelatihan adalah pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya . Pelatihan Kewirausahaan: Pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan. Peserta pelatihan adalah tenaga pendamping, penyuluh, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya, ASN dan masyarakat sekitar kebun. ae 4. Pelatihan Lainnya Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, dan angka 3 dapat dilakukan pelatihan lain yang disepakati oleh Direktur Jenderal Perkebunan dan BPDPKS dengan melampirkan silabus dan modul pelatihan. B, Sasaran 1. Pekebun Sasaran penerima adalah Pekebun yang memiliki usaha budi daya tanaman kelapa sawit. 2. Keluarga Pekebun Sasaran penerima adalah anak, isteri atau suami Pekebun yang memiliki kebun kelapa sawit. 3. Penyuluh Sasaran penerima adalah penyuluh yang ditetapkan pemerintah dan/atau pemerintah daerah di sentra perkebunan kelapa sawit. 4. Tenaga Pendamping Sasaran penerima adalah tenaga/petugas pendamping yang ditetapkan pemerintah sebagai tenaga pendamping atau THL lainnya yang bertugas di bidang perkelapasawitan. 5. ASN Sasaran penerima adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di bidang perkelapasawitan atau Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) yang ditugaskan di unit kerja yang membidangi perkelapasawitan. 6. Masyarakat Sekitar Kebun Sasaran penerima adalah antara lain masyarakat, tokoh masyarakat, pengurus organisasi/asosiasi Pekebun kelapa sawit (asosiasi yang berhubungan dengan kelapa sawit) dan pengurus kelembagaan masyarakat desa atau perangkat desa yang berdomisili dalam 1 (satu) desa calon penerima manfaat pelatihan dan ditetapkan oleh Kepala Desa. C, Kriteria Penyelenggara Pelatihan Teknis yang Kompeten Untuk efektifitas pelaksanaan pelatihan, diperlukan penyelenggara pelatihan dengan kriteria sebagai berikut: 1. memiliki badan usaha dan/atau badan hukum bidang pelatihan, terdaftar di Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian atau terdaftar pada unit kerja pemerintah di bidang pelatihan atau memperoleh pengakuan dari direktorat jenderal teknis. 2. memiliki sarana dan prasarana pelatihan perkebunan kelapa sawit. 3. memiliki ketenagaan pelatihan perkebunan kelapa sawit. 4, memiliki program pelatihan perkebunan kelapa sawit. 5. memiliki pengalaman pelatihan minimal 1 tahun. Penunjukan dan penetapan lembaga pelatihan dilakukan oleh BPDPKS. D. Jenis Tahapan Kegiatan 1. Persiapan Pada persiapan pelatihan khususnya kepada Pekebun di perkebunan kelapa sawit dengan tahapan sebagai berikut: a) Identifikasi calon peserta pelatihan. b) Identifikasi kebutuhan pelatihan melalui metode RRA dan/atau PRA. 2. Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan dikembangkan melalui jenis pelatihan teknis, manajerial, kewirausahaan dan/atau pelatihan lainnya. E, Modul dan Silabus 1. Modul Pelatihan Modul pelatihan sebagaimana terlampir pada Lampiran Il. 2. Silabus Pelatihan Silabus pelatihan sebagaimana terlampir pada Lampiran Il. F. Pemberkasan: Pemberkasan merupakan suatu kegiatan pengumpulan _dokumen kelengkapan usulan untuk dapat memastikan dan mendorong kelengkapan dokumen agar dapat segera dipenuhi. Pemberkasan tersebut, dilakukan oleh Dinas daerah kabupaten/kota, Dinas daerah provinsi, Tim pengembangan SDMPKS Direktorat Jenderal. Dalam pelaksanaan pemberkasan dokumen kelengkapan tersebut, dapat juga dilakukan oleh: 1, Perusahaan Perkebunan kelapa sawit yang telah memiliki/berencana kerjasama kemitraan dengan Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya ; Pemerintah desa; Lembaga kemasyarakatan desa; Balai penyuluhan pertanian; Asosiasi Pekebun kelapa sawit; dan/atau Lembaga, asosiasi lembaga pendidikan dan/atau pelatihan. Saree py G. Penyusunan Kebutuhan Pengajuan usulan terlebih dahulu dilakukan melalui penyusunan kebutuhan pengembangan SDMPKS kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Dinas daerah kabupaten/kota melalui RRA dan/atau PRA. Formulir Kuesioner RRA dan/atau PRA pada Format-1. Penyusunan kebutuhan pelatihan merupakan survei kebutuhan pelatihan di suatu wilayah perkebunan kelapa sawit terhadap Pekebun, Pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi, Kelembagaan Pekebun Lainnya, ASN atau masyarakat sekitar kebun yang selanjutnya dilakukan analisis untuk memperoleh usulan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan. Penyusunan tersebut dilakukan melalui Rapid Rural Appraisal (RRA) dan/atau Participatory Rural Appraisal (PRA). RRA merupakan suatu metode untuk menilai potensi di suatu wilayah yang dilakukan secara cepat dengan tujuan untuk mendapat gambaran umum dari wilayah perkebunan kelapa sawit. Survei ini dimaksudkan untuk mendapat -35- potret wilayah perkebunan kelapa sawit. PRA merupakan sekumpulan teknik gan alat untuk mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisa pengetahuannya mengenai hidup dan kondis! RRA dan/atau PRA dilakukan terhadap responden secara sampel atau menyeluruh disesuaikan dengan kondisi, budaya, kearifan lokal, keaktifan sasaran serta dapat merepresentatifkan kondisi sebenarnya. RRA dan/atau PRA yang dilakukan dijadikan bahan untuk menyusun program Pendekatan RRA dan/atau PRA dilakukan melalui pendekatan kelembagaan. Pekebun atau desa/wilayah. Dalam penyusunan kebutuhan pelatihan melalui RRA dan/atau PRA, dapat dilakukan oleh petugas Dinas kabupaten/Kota/ Provinsi yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota. Bagi Dinas daerah kabupaten/kota dan Provinsi yang akan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, perlu dilakukan bimbingan teknis identifikasi kebutuhan dalam rangka peningkatan kapasitas. Dalam proses penumbuhan dan pemberdayaan Pekebun, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi, Kelembagaan Pekebun Lainnya , ASN, tenaga/petugas pendamping, penyuluh dan masyarakat sekitar kebun secara efisien, efektif dan holistik perlu dilaksanakan peningkatan kompetensi secara simultan dengan pelatihan pemberdayaan (empowerment) dan pelatihan teknis. Pelatihan —_ pemberdayaan —dibutuhkan untuk ~=——_—memperoleh penumbuhkembangan Pekebun, pengurus Poktan, Gapoktan, Koperasi atau Kelembagaan Pekebun Lainnya untuk merubah pola pikir dan perilaku untuk mendapat satu tujuan yang sama yaitu kebersamaan menuju penciptaan peningkatan produksi dan produktivitas. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan pelatihan pengembangan SDMPKS dilakukan melalui persiapan dan pelaksanaan pelatihan. Tahapan proses penyusunan kebutuhan. pelatihan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Setelah dilakukan penyusunan kebutuhan pengembangan SDMPKS, Persyaratan pengajuan usulan kebutuhan yang dipenuhi disertakan dengan dokumen. Dokumen terselut, di pindai (scan) untuk diperoleh sofifile. Pengajuan usulan dilakul:in secara daring dan/atau secara luring. 2. Dokumen sebagaimana dimaksu 1 pacla angka 1 sebagai berilut: a. Pekebun 1) Surat kesediaan mempei.ich kegiatan pelatihan. 2) Kartu Tanda Penduduk/Surat keterangan domisili dan Kartu Keluarga. 3) Tergabung dalam = Poktan, Gapoktan, Koperasi atau asosiasi/lembaga yang berger.ik di bidang usaha budi daya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit dibuktikan dengan :

Anda mungkin juga menyukai