Arabia.
Wallohu a’lam.
bukti-buktinya.
ِ ُﻛﻠَّ َﻤﺎ ﻗَﻄَ َﻊ ﻗَﺮْ ٌﻥ ﻧَﺸَﺄ َ ﻗَﺮْ ٌﻥ َﺣﺘَّﻯﻴَ ُﻜﻮْ ﻥَ ﺁ ِﺧ ُﺮﻫُ ْﻢ َﻣ َﻊ ْﺍﻟ َﻤ ِﺴﻴ
ْﺦ
ﺍﻟ َّﺪﺟَّﺎ ِﻝ
dalam musnadnya)
akhir disebutkan :
zamannya
pengikut dajjal
membaca al-Quran.
yang sahih.
(Pegang ini..)
Hadits pertama :
َﺣﻼَﻗِ َﻤﻬُ ْﻤ َﻲ ْﻗﺘُﻠُﻮْ ﻥَ ﺃَ ْﻫ َﻞ ْﺍﻹ ْﺳﻼَ ِﻡ َﻭﻳَ َﺪ ُﻋﻮْ ﻥَ ﺃَ ْﻫ َﻞ ْﺍﻷَﻭْ ﺛَﺎ ِﻥ،
lainnya..
Hadits kedua :
ﻑ َﻭﻓُﺮْ ﻗَﺔٌ ﻗَﻮْ ٌﻡ ﻳُﺤْ ِﺴﻨُﻮﻥَ ْﺍﻟﻘِﻴ َﻞ ْ َﺳﻴَ ُﻜﻮﻧُﻔِﻰ ﺃُ َّﻣﺘِﻰ
ٌ َﺍﺧﺘِﻼ
Daud : 4765)
Di Indonesia saat ini ada 3 (tiga) gerakan Islam trans nasional besar yang merupakan produk luar
Indonesia yaitu Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Jamaah Tabligh (JT). Dan ada 2 (dua)
gerakan Islam yang merupakan produk lokal Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Kelima gerakan ini masuk dalam kategori Sunni. Di luar itu, ada juga gerakan lain di luar Sunni yang
disebut dengan Syiah.
Berikut gambaran singkat tentang ketiga ormas Islam global yang pengaruhnya cukup signifikan pada
sebagian umat Islam Indonesia. Di samping aliran Syiah.
DAFTAR ISI
WAHABI SALAFI
SYIAH
TABAYUN
WAHABI SALAFI
Wahabi Salafi atau Wahabi saja adalah istilah yang diidentikkan pada sebuah gerakan Islam politik yang
berdiri di kawasan Najed di semenanjung jazirah Arab pada akhir abad ke-12 hijriah atau abad ke-18
masehi yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703 – 1792) dan Muhammad bin Saud
(wafat 1765 M). Muhammad bin Saud , yang dikenal sebagai Ibnu Saud, adalah Amir daerah Al-Diriyah
dan dianggap sebagai pendiri Negara Saudi dan dinasti Saud Pertama.
Keduanya bersekutu untuk menyebarkan gerakannya. Persekutuan keduanya terus dilanjutkan oleh
anak cucu mereka bahkan setelah cicit Ibnu Saud yang bernama lengkap Abdulaziz bin Abdul Rahman
bin Faisal bin Turki bin Abdullah ibn Muhammad Al Saud (1876-1953 M) yang juga dikenal sebagai Ibnu
Saud berhasil mendirikan kerajaan Arab Saudi (Al-Arabiyah Al-Saudiyah) pada tahun 1932.
Keturunan Muhammad bin Abdul Wahab, yang kemudian dikenal dengan julukan Alus Syeikh dibantu
oleh para ulama lain yang berfaham Wahabi mendapat posisi penting dalam pemerintahan baik sebagai
pejabat maupun sebagai Dewan Fatwa (Dar Al-Ifta) yang memberikan fatwa tidak saja kepada rakyat
tapi juga kepada kerajaan terkait berbagai keputusan besar. Ulama juga mendapat peran besar dalam
yudikatif dan pendidikan.
Tidak heran apabila seluruh universitas negeri di Arab Saudi dipenuhi dengan kurikulum berfaham
Wahabi. Dan tidak aneh kalau para mahasiswa yang belajar di berbagai universitas negeri di Arab Saudi
tercuci otaknya dan pulang ke Indonesia sebagai ustadz-ustadz penyebar faham Wahabi yang sangat
militan.
Kalangan penganut aliran Wahabi tidak mau menyebut dirinya Wahabi, mereka lebih senang menyebut
dirinya dengan beberapa nama antara lain: Salafi, Salafiyah, Anshar as Sunnah, Anshar at Tauhid,
Jama’ah at Takfir Wal Hijrah, Jam’iyyah an Nur Wal Iman, Al Jama’ah al Islamiyyah, dan lain-lain.
Walaupun sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya sebagai Wahabi,
namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya berasal dari diri mereka sendiri.
Seorang pemuka Wahabi di Qatar bernama Ahmad bin Hajar Al Buthami bin Ali menulis buku dengan
judul: As Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah. Buku
ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Dicetak
tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi’ al Jazirah. Pada halaman 105, ia menulis: [ فلما التقى الوهابيين في
]مكةKetika aku bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah.
Bin Baz sendiri tidak keberatan dengan sebutan Wahabi. Dalam kitab Fatawa Nur ‘ala Al-Darb pada
pertanyaan yang ke 6
يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟، فضيلة الشيخ: – يقول السائل6 س
وما هو الرد على من يسميكم بهذا االسم؟
هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ اإلمام محمد بن عبد الوهاب رحمة هللا عليه فهو لقب شريف عظيم:الجواب
Artinya: Pertanya’an ke 6 – Seseorang bertanya kepada Syaikh: Sebagian manusia menamakan Ulama-
ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah engkau ridha dengan nama tersebut?
Dan apa jawaban untuk mereka yang menamakan engkau dengan nama tersebut?
Jawaban: Penamaan tersebut masyhur untuk ulama tauhid yakni Ulama Nejed [Najd]. Mereka
menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab. Nama itu
(Wahhabiyah) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung
1. Memberi beasiswa pada mahasiswa dalam dan luar negeri untuk belajar di berbagai universitas negeri
di Arab Saudi seperti Universitas Ummul Quro Makkah, Universitas Islam Madinah, Universitas Ibnu
Saud Riyadh, dll. Cara ini sangat berhasil dan efektif. Mahasiswa lulusan Arab Saudi yang sudah pulang
ke Tanah Air yang sudah menempuh studi minimal program Master atau S3 (Doktor) tidak saja berubah
menjadi penganut Wahabi fanatik, tapi mereka juga menjadi pendakwah aliran Wahabi yang militan dan
penuh dedikasi. Semangat yang tinggi ini tidak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan Arab Saudi bagi
mereka yang bersedia menyebarkan dakwah Wahabi di tempat mereka.
2. Mendirikan universitas atau sekolah tinggi di luar Arab Saudi dengan biaya penuh dari Arab Saudi
dengan pemberian beasiswa penuh pada mahasiswanya. LIPIA yang berlokasi di Jakarta adalah salah
satu contohnya.
3. Memberi dana bantuan pada sejumlah pesantren di Indonesia dengan syarat memasukkan faham
Wahabi dalam kurikulumnya.
4. Melalui kader Wahabi lulusan Arab Saudi yang mendirikan pesantren dengan bantuan dana besar
untuk mencetak santri yang berpola pikir Wahabi.
5. Membeli hak penerbitan kitab-kitab turos, kitab klasik atau kitab kuning, karya ulama salaf, lalu
menerbitkannya.dan menyisipkan karya-karya ulama Wahabi ke dalamnya. Contoh, hak penerbitan
kitab Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dibagian bawah setiap halaman
disisipkan karya Bin Baz sebagai muhaqqiq.
6. Merubah secara sengaja konten kitab salaf Ahlussunnah Wal Jamaah dengan kandungan yang sesuai
dengan faham Wahabi. Lihat contohnya di sini.
7. Membeli situs-situs di internet yang memiliki pengunjung tinggi dan menggantinya dengan konten
yang sesuai dengan faham Wahabi.
8. Membuat situs-situs tanya jawab agama baik dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia atau
keduanya dengan memberi jawaban sesuai faham Wahabi.
Setidaknya ada 5 kesalahan Wahabi Salafi yang membuat aliran ini intoleran dan ekstrim pada golongan
lain dalam Islam maupun terhadap non-muslim
1. Aqidah tauhid Wahabi berdasar teori dari Ibnu Taimiyah dan dikampanyekan oleh pendiri Wahabi,
Muhammad bin Abdul Wahab dengan bantuan finansial tak terbatas dari Kerajaan Arab Saudi. Aqidah
ini dikenal dengan Tiga Prinsip (Al-Ushul Al-Tsalatsah) yaitu Tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, asma was
shifat.
– Membagi tauhid menjadi tiga bagian ini adalah bid’ah terbesar mereka dan senjata utama mereka,
ironisnya doktrin ini dijadikan alat untuk mengkafirkan mayoritas umat islam Ahlussunnah Wal Jamaah
(Aswaja) yang dalam bertauhid bermadzhab Asy’ariah, Maturidiah. Baca detail: Tauhid Uluhiyah
Rububiyah
– Tauhid uluhiyah adalah alat paling ganas untuk mengkafirkan, mensyirikkan dan menyesatkan muslim
lain yang tidak ikut golongan mereka. Inilah akar terorisme modern dalam Islam. Baca detail: Tauhid
Uluhiyah Rububiyah
– Konsep tauhid Asma was Shifat condong ke tajsim (memfisikkan Allah) yang berlawanan dengan QS
Asy-Suro :11. Baca detail: Tauhid Asma wash Shifat
– Menolak adanya ta’wil pada ayat-ayat mutasyabihat, sehingga mereka berkeyakinan bahwa istiwa’nya
Allah di ‘Arsy adalah bersemayamnya Allah di atas ‘Arsy. Mereka pun berkeyakinan bahwa Allah
mempunyai wajah dan tangan, mereka juga beranggapan bahwa Allah memegang langit, bumi,
pepohonan dengan jari jemariNya. Baca detail: Tauhid Asma wash Shifat
2. Takfiriyah: Inilah kesalahan besar gerakan Wahabi Salafi. Doktrin pengkafiran pada umat Islam yang
tidak sesuai dengan ideologi mereka menjadi jalan legitimasi yang mudah bagi pengikutnya untuk
melakukan terorisme di seluruh dunia dan dengan perasaan tak berdosa membunuh sesama saudara
muslimnya. Doktrin takfiriah ini bersumber dari (a) ideologi tauhid uluhiyah ciptaan Ibnu Taimiyah dan
dikembangkan serta disebarkan oleh Ibnu Abdil Wahab; (b) doktrin Al-Wala’ wal Bara’; dan (c) doktrin
10 Pembatal Keislaman.
3. Syirik. Wahabi Salafi dikenal mudah memberi cap syirik pada perilaku sesama muslim yang tidak
sesuai dengan doktrin tauhid uluhiyah mereka. Padahal syirik itu mengandung konotasi sama dengan
doktrin takfir yakni orang yang dianggap syirik itu keluar dari Islam dan halal darahnya.
Untuk memahami lebih detail kesalahan aqidah Wahabi Salafi, baca artikel mendalam berikut:
4. Bid’ah. Doktrin bahwa semua yang tidak ada di zaman Nabi adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah
sesat membuat Wahabi secara tidak langsung telah menyesatkan dirinya sendiri karena tidak konsisten
antara ucapan dengan perbuatan. Contoh, peringatan maulid Nabi dianggap bid’ah dan sesat, tapi hari
kemerdekaan Arab Saudi selalu diperingati tiap tahun. Juga, Wahabi secara rutin memperingati haul
kematian Ibnu Utsaimin salah satu tokoh ulama mereka. Dan membangun gedung megah untuk
museumnya sementara bekas tempat kelahiran Nabi dijadikan perpustakaan sangat kecil di sisi
Baitullah. Lihat museum (mathaf) Ibnu Utsaimin di sini.
Bacaan rujukan:
Dengan dana penyebaran yang tak terbatas dari kerajaan Arab Saudi dan para donatur fanatik Wahabi di
seluruh dunia, maka inilah gerakan paling berbahaya saat ini yang berpotensi memporakporandakan
persatuan Islam dan menjadi sumber utama kelemahan Islam di zaman ini.
Adanya gerakan Wahabi yang menyebar luas saat ini sekaligus menjadi kegembiraan kalangan non-
muslim yang ingin melihat umat Islam terpecah belah dengan mudah tanpa perlu adanya campur tangan
pihak eksternal.
Di kalangan mahasiswa, kalangan pengikut Wahabi banyak aktif di organisasi seperti KAMMI (Kesatuan
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Sedangkan secara politik praktis mereka umumnya berada di Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) baik sebagai fungsionaris partai, kader atau simpatisan. Baca juga: Sikap FPI
pada Wahabi dan Syiah
5. Kewajiban membenci kaum kafir dan golongan yang tak seakidah (al-wala’ wal bara’).
Doktrin ini membuat kaum Wahabi Salafi merasa berdosa apabila mereka tidak membenci orang kafir
atau sesama muslim yang tidak seakidah dengan mereka. Padahal firman Allah dalam Al Quran Surah Al-
Mumtahanan ayat 8 sudah jelas bahwa muslim dibolehkan untuk berinteraksi dengan baik dengan non-
muslim yang berperilaku baik. Baca detail: Doktrin Al-Wala’ wal Bara’
Ormas Islam di Indonesia yang secara aqidah terinspirasi dengan ajaran Wahabi antara lain:
– Muhammadiyah. Baca: Yunahar Ilyas: Akidah Muhmmadiyah itu sama dengan Wahabi
Walaupun demikian, ada kecenderungan di kalangan elit MD dan sebagian kalangan akar rumput untuk
lebih moderat dan sedikit menjauh dari Wahabi yang murni.
– Al-Irsyad didirikan oleh Syekh Ahmad Surkati dari Sudan. Baca: Profil Al-Irsyad dan Biografi Ahmad
Surkati
– MTA,
– Hidayatullah
– dll.
Baca juga:
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah bagian dari Hizbut Tahrir (HT) internasional yang didirikan oleh
Taqiuddin Al-Nabhani. HT didirikan pada 1953 di Al-Quds, Palestina. Saat ini HT global dipimpin oleh
Atha Abu Rashtah. Sedangkan HTI dipimpin oleh Rohmat S. Labib.
Adapun tujuan dari Hizbut Tahrir atau Partai Pembebasan adalah pendirian pan-Islamisme atau
persatuan umat seluruh dunia. Tujuan ini sebenarnya baik. Kekurangan dari HT yang sangat fundamental
adalah bahwa persatuan umat itu harus menundukkan diri di bawah payung politik tunggal dengan
sistem Syariah Islam dan dipimpin oleh seorang Khalifah. Artinya, seluruh umat Islam dunia harus berada
di bawah satu kepala negara yang disebut Khalifah sebagaimana pada zaman Khulafaur Rasyidun. Suatu
cita-cita yang baik namun oleh banyak pihak dianggap terlalu utopis (mimpi) dan bertentangan dengan
fitrah manusia yang beraneka ragam suku dan bangsa (QS Al-Hujurat ayat 13).
Pada akhirnya, gerakan ini hanya menjadi bagian dari dinamika keanekaragaman umat Islam dan relatif
tidak begitu berkembang khususnya dalam konteks Indonesia. Di Indonesia, HTI masih kalah jauh kalau
dibanding dengan gerakan Wahabi Salafi dalam perekrutan anggota baru terutama di kalangan
mahasiswa di kampus-kampus maupun di luar kampus. Salah satu sebabnya adalah karena arahnya yang
tidak jelas dan ketidakmauan kelompok ini untuk aktif dalam politik praktis sampai sistem khilafah
ditegakkan. Suatu hal yang amat sulit terjadi untuk tidak mengatakan mustahil.
Menurut Nur Hidayat Muhammad dalam bukunya Benteng Ahlussunnah Wal Jama’ah, (Nasyrul Ilmi,
Kediri, 2012) konsep ideologi HT yang tidak sesuai dengan Ahlussunnah adalab sebagai berikut:
– Membolehkan mencium wanita bukan istri baik dengan syahwat atau tidak. (Lihat, Fatwa Al-Nabhani
dalam Nasyrah Al-Wa’i edisi 29/5/1970).[1]
– Tidak percaya takdir atau qadha dan qadar (lihat, Al-Nabhani dalam Al-Syakhshiyah Al-Islamiyah, hlm.
1/74).
Footnote
[1] Dalam Nashrah Jawab wa Sual (Buletin Tanya Jawab) Edisi 24 Rabiul Awal 1390 hijriah ( شرة جواب
)وسؤال. Teksnya sbb:
… قد فهم من مجموع األجوبة المذكورة أن القبلة بشهوة مباحة وليست حرا ًما… لذلك نصارح:ا حكم القبلة بشهوة مع الدليل؟ الجواب
الناس بأن التقبيل من حيث هو تقبيل ليس بحرام ألنه مباح لدخوله تحت عمومات األدلة المبيحة ألفعال اإلنسان العادية،
Artinya: Apa hukum mencium dengan syahwat disertai dalil? Jawab: Dipahami dari kumpulan jawaban
yang sudah disebut bahawa mencium dengan syahwat itu boleh dan tidak haram… karena ia berada di
bawah keumuman dalil yang membolehkan perbuatan manusia..
[2] Taqiuddin An-Nabhani dalam Al-Nizham Al-Ijtima’i fil Islam ()النظام االجتماعي في اإلسالم, hlm. 35,
menyatakan:
أما بالنسبة للمصافحة فإنه يجوز للرجل أن يصافح المرأة وللمرأة أن تصافح الرجل دون حائل بينهما
Artinya: Terkait dengan bersalaman / jabat tangan, maka boleh bagi laki-laki untuk berjabatan tangan
dengan perempuan, dan wanita menyalami laki-laki tanpa pembatas (penghalang) antara keduanya.
Baca detail:
– Penegasan Yusuf Sabatin Bolehnya Ciuman Bukan Mahram
jamaah tabligh
Jamaah Tabligh (Arab: )جماعة التبليغadalah gerakan dakwah yang berasal dari India. Gerakan yang
didirikan pada 1927 oleh Maulana Ilyas Al-Kandahlawi ini awalnya adalah gerakan lokal di kota Delhi,
India. Lalu dengan cepat menjadi gerakan nasional dan internasional. Menurut perkiraan saat ini
anggota dan simpatisannya mencapai sekitar 20 juta di lebih dari 210 negara di seluruh dunia.
Di Indonesia Jamaah Tabligh juga tumbuh dan berkembang. Gerakan ini mudah berkembang karena
bersifat tidak mengikat: anggota bisa masuk dan keluar kapan saja ia mau. Selain itu, JT tidak
mengikatkan diri pada partai politik tertentu atau mazhab tertentu. Walaupun fikih pendirinya
bermazhab Hanafi.
Oleh Wahabi gerakan ini dianggap bid’ah. Namun di mata ulama moderat, JT adalah gerakan dakwah
yang baik dan tidak ada unsur-unsur di dalamnya yang berlawanan dengan syariah. Walaupun di sana
sini terdapat plus dan minusnya sebagaimana umumnya di setiap gerakan apapun.
SYIAH
Syiah (Arab: )شيعةadalah kependekan dari Syiatu Ali atau pengikut Ali) adalah sekte sempalan dalam
Islam yang berpandangan bahwa penerus Nabi Muhammad sebagai Khalifah adalah menantu dan
sepupunya yang bernama Ali bin Abu Thalib. Aliran Syiah bertentangan dengan Ahlussunnah Wal
Jamaah (Aswaja) atau Sunni. Dalam pandangan Sunni, Abu Bakar, bukan Ali bin Abu Thalib, adalah yang
pantas menjadi Khalifah pertama yang kemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab, Usman bin Affan
dan baru Ali bin Abu Thalib sebagai Khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin.
Secara garis besar, aliran Syiah terdiri dari tiga aliran yaitu, pertama, Syiah Itsna Asyariah atau Syiah Dua
Belas Imam atau Syiah Imamiyah. Syiah Imamiyah ini umumnya berada di Iran. Kedua, Syiah Zaidiyah
mayoritas berada di Yaman. Ketiga, Syiah Ismailiyah. Umumnya berada di India dan Pakistan. Baca juga:
Sikap FPI pada Wahabi dan Syiah
Di Indonesia, penganut Syiah umumnya beraliran Syiah Imamiyah. Organisasi Syiah di Indonesia
bernama IJABI atau Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia yang dipimpin dan didirikan oleh dedengkot
Syiah Indonesia yaitu Jalaluddin Rahmat.
Apakah Syiah termasuk Islam atau bukan? Mayoritas ulama berpendapat Syiah bagian dari Islam
walaupun dengan catatan. Kalangan Wahabi berpendapat Syiah bukan Islam, walaupun pemerintah
Arab Saudi secara resmi menganggap Syiah adalah Islam. Terbukti, kaum Syiah dibolehkan naik haji
setiap tahun. Hanya orang muslim yang dibolehkan melaksanakan ibadah haji dan masuk ke Tanah
Haram Makkah Al-Mukarramah.
Sebagian pembaca meminta kami untuk tabayyun terlebih dahulu sebelum menulis artikel ini pada para
anggota gerakan yang disebut di halaman ini. Tabayun atau klarifikasi memang penting karena itu
perintah Allah dalam QS Al-Hujurat 49:6.
Sebagaimana diketahui bahwa tabayun bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara lisan atau tulisan.
Tabayun secara lisan terutama diperlukan apabila menyangkut masalah individu. Ada berita terkait si
fulan, maka kita tabayun dengan menanyakan secara langsung pada si fulan tentang kebenaran berita
tersebut. Karena, hanya si Fulan pihak yang paling berhak untuk memberi klarifikasi. Si Fulan bisa saja
memberi klarifikasi langsung secara lisan, atau melalui tulisan yang disiarkan di media atau medsos.
Tabayun terbaik apabila terkait individu adalah melalui klarifikasi langsung secara lisan, apalagi dalam
pertemuan empat mata.
Namun, apabila tabayun terkait suatu gerakan atau aliran, maka cara terbaik adalah dengan
mengklarifikasinya melalui tulisan-tulisan esai, makalah atau buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh dalam
gerakan tersebut. Terutama para pendirinya.
Ingin tabayun tentang Wahabi Salafi, maka bacalah kitab-kitab karya Muhammad bin Abdil Wahab
sebagai pendiri. Baca juga kitab-kitab karya ulama Wahabi Salafi lapis kedua seperti Al-Usaimin, Bin Baz,
Albani, dll.
Ingin tabayun tentang Hizbut Tahrir, maka bacalah kitab-kitab karya An-Nabhani sebagai pendiri HT dan
kitab-kitab lain karya para amir HT. Juga, kitab-kitab karya ulama yang resmi menjadi tokoh di Hizbut
Tahrir lapis kedua.
Ingin tabayun tentang Syiah, maka baca kitab-kitab Syiah yang ditulis oleh para pendiri Syiah atau para
ulama yang punya otoritas tinggi di kalangan Syiah.
Jadi, cara yang tepat untuk tabayun tentang suatu gerakan atau aliran agama, maka baca kitab-kitab
mereka. Terutama kalau pendirinya sudah wafat seperti dalam kasus Wahabi Salafi, Hizbut Tahrir,
Jamaah Tabligh, atau Syiah.
Yang dimaksud ponpes salaf murni adalah pesantren yang kurikulumnya murni mengajarkan bidang
studi ilmu agama saja baik melalui sistem madrasah diniyah maupun pengajian sorogan, wetonan dan
bandongan. Di ponpes salaf murni tidak ada pendidikan formalnya. Santri juga tidak boleh sekolah
formal di luar pesantren namun dibolehkan mengikuti program WAJAR DIKDAS (Wajib Belajar
Pendidikan Dasar) sistem Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SLTP) dan Paket C (setara SLTA).
Pesantren salaf murni, disebut juga dengan salafiyah, memang bertujuan untuk mencetak ulama ahli
agama. Saat ini, pesantren salaf murni tidak banyak. Berikut beberapa di antaranya: