Makala Multimedia Kel.1
Makala Multimedia Kel.1
Kelompok 1
Puji serta rasa syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Mulitimedia Pembelajaran Ekonomi” ini dengan baik. Meskipun didalamnya
masih terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan.
Dan tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini, terkhususnya Bapak Dr. Salman Munthe, S.Pd., M.Si. selaku
dosen pengampu mata kuliah Multimedia Pembelajaran Ekonomi, yang telah memberikan
tugas dan pengarahan kepada kami.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Juga menjadi
harapan bagi kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam
proses perkuliahan mata kuliah Multimedia Pembelajaran Ekonomi.
Semoga tugas makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh kelompok lain maupun
orang lain yang membacanya. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari teman-teman serta
dosen pengampu demi perbaikan tugas ini dimasa yang akan datang.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
3. 1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 10
3. 2 SARAN ................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran?
2. Bagaiamana pentingnya multimedia dalam pembelajaran?
3. Bagaimana peran multimedia dalam pembelajaran?
4. Apa saja keterbatasan / kendala multimedia dalam pembelajaran?
5. Bagaimana contoh penggunaan multimedia dalam pembelajaran?
1
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami teknologi informasivdan komunikasi dalam proses
pembelajaran.
2. Mengetahui dan memahami pentingnya multimedia dalam pembelajaran.
3. Mengetahui dan memahami peran multimedia dalam pembelajaran.
4. Mengetahui dan memahami keterbatasan / kendala multimedia dalam pembelajaran.
5. Mengetahui dan memahami contoh penggunaan multimedia dalam pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi informasi (TI) atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah information
technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam
membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan atau menyebarkan informasi. TI
menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
Contoh dari teknologi informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, tv,
peralatan rumah tangga elektroniik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Degeng (2004) melihat kualitas pembelajaran dari dua segi yaitu segi proses dan hasil
pembelajaran. sedangkan upaya untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran mengarah
kepada munculnya prakarsa baik dari peserta didik maupun tenaga pendidik. Berkaitan dengan
proses pembelajaran seperti apa yang disampaikan oleh Degeng (2004), maka Miarso (2004)
mengatakan faktor yang berpengaruh atau mendukung terwujudnya proses pembelajar-an yang
berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, salah satu diantaranya adalah
penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pendidikan
dan pembelajaran. TIK dalam pembelajaran dikenal dengan teknologi pendidikan, UNESCO
secara resmi menggunakan istilah ICT yang kemudian diadopsi kedalam bahasa indonesia
menjadi teknologi informasi dan komunikasi atau TIK (Surjono, 2010). Menurut Haag dan
Keen (1996), teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
3
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat membawa
perubahan mendasar dalam cara kita memandang pembelajaran. Transformasi ini membuka
peluang baru untuk pembelajaran yang lebih inklusif, interaktif, dan berorientasi pada
keterampilan masa depan. Dengan memanfaatkan TIK secara bijak dan memecahkan tantangan
yang ada, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mempersiapkan generasi
mendatang untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat.
Multimedia merupakan penggabungan lebih dari satu media menjadi suatu bentuk
komunikasi yang bersifat multimodal atau multichannel (Heinich, 2002; Boyle, 1997; Rieber,
1994). Multimedia telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menyampaikan
bahan-bahan pelatihan kepada para karyawannya, juga oleh para guru dan dosen untuk
menyampaikan materi ajarnya kepada para siswa dan mahasiswa. Sehingga penggunaan
multimedia dalam suatu kegiatan belajar (disekolah maupun dalam kegiatan pelatihan) mampu
meningkatkan hasil kegiatan belajar. Edukasi berupa pemberian informasi akan semakin
mudah terekam apabila disampaikan dengan merangsang berbagai indra manusa seperti
pendengaran, perabaan, dan penglihatan. Salah satunya yang sedang populer adalah media
elektronik. Cara ini dapat dimanfaatkan untuk mempermudah suatu informasi. Software-
software presentasi seperti Microsoft Power Point menggabungkan berbagai jenis media ke
dalam suatu paket presentasi yang akan menarik perhatian dan meningkatkan motivasi para
pembelajar (Jonassen dkk, 1999; Handayani & Ristrini, 2010).
4
Mengkonstruksi pengetahuan tentang belajar. Kompetensi yang penting ini
memungkinkan peserta didik menjadi ahli dalam proses belajar secara mandiri. Sebagai
akibatnya, refleksi dan metakognisi dalam proses belajar akan mendukung konstruksi
pengetahuan secara bermakna dan dapat dimengerti sebagaimana pengetahuan yang
dapat diaplikasikan.
Selain itu, multimedia memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan
nyata. Dengan menggabungkan berbagai elemen media, siswa dapat merasakan materi
pelajaran dalam konteks yang lebih mendalam dan terkoneksi dengan dunia nyata. Penggunaan
multimedia juga mendukung pembelajaran mandiri. Siswa dapat mengakses sumber daya
5
multimedia di luar waktu kelas, memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan
masing-masing dan mendapatkan kontrol atas proses pembelajaran mereka. Selanjutnya,
multimedia mendorong siswa untuk menjadi kreatif. Mereka dapat membuat presentasi, video,
atau proyek lain yang melibatkan penggunaan berbagai media, sehingga mengembangkan
keterampilan kreatif dan pemecahan masalah.
Terakhir, multimedia mempersiapkan siswa untuk dunia digital yang semakin maju.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran mengajarkan siswa tentang penggunaan dan
navigasi teknologi modern, yang merupakan keterampilan penting dalam masyarakat yang
terus berkembang. Dengan demikian, multimedia memiliki peran sentral dalam membantu
siswa memahami, terlibat, dan berhasil dalam proses pembelajaran. Dengan integrasi yang
bijaksana, multimedia dapat meningkatkan pembelajaran dan membantu siswa meraih potensi
maksimal mereka.
Selain bagi siswa, multimedia juga memiliki peran bagi pengajar. Peran multimedia
bagi pengajar dalam pembelajaran adalah memungkinkan mereka untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan efektif. Dengan menggunakan
berbagai media seperti gambar, video, audio, dan animasi, pengajar dapat menjelaskan konsep
yang sulit, menarik perhatian siswa, dan memberikan variasi dalam pendekatan pengajaran.
Multimedia juga membantu pengajar mendukung berbagai gaya belajar, meningkatkan
keterlibatan siswa, dan mempersiapkan mereka untuk dunia digital yang semakin maju. Selain
itu, multimedia memungkinkan pengajar untuk mengembangkan kreativitas dalam
pembelajaran, memfasilitasi diskusi, dan memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
Berikut ini di jelasakan beberapa hal yang dapat menjadi kendala atau keterbatasan
multimedia dalam pendidikan (Andresen & Brink, 2013), antara lain :
6
jaringan-jaringan yang disediakan, sehingga dapat mengganggu fokus topik yang
sedang dipelajari.
Memori kerja (short-term memory) peserta didik yang terbatas. Memori kerja biasanya
dapat mengelola sekitar 7 lembar informasi (pieces of information). Ketika beberapa
media atau konten dipresentasikan pada saat yang bersamaan, peserta didik hanya dapat
berkonsentrasi pada sebagian saja dan mengabaikan sisanya. Hal itu dapat berdampak
pada informasi penting yang terabaikan.
Interaktivitas rendah (low interactivity). Walaupun interaktivitas antara peserta didik
dan aplikasi multimedia meningkat, namun masih dianggap terbatas jika dibandingkan
dengan interaktivitas antar manusia.
Tidak ada feedback yang selektif (no selective feedback). Feedback secara umum
sangat terbatas dalam paket-paket atau modul-modul pembelajaran melalui bantuan
komputer. Umumnya modul-modul pembelajaran berbasis komputer tidak dapat
menggantikan pembelajaran tatap-muka, hal ini hanya akan meningkatkan
pembelajarannya. Seringkali feedback diberikan secara terbatas, yaitu salah ataupun
benar, dan tidak mendukung strategi pembelajaran atau penjelasan lain yang memadai.
Aplikasi multimedia tidak dapat mengidentifikasi kebutuhan individu atau problem
peserta didik, sehingga tidak mampu merespon layaknya manusia.
Simulasi sering tidak memadai. Sangatlah penting bagi peserta didik untuk melihat dan
mengalami pengalaman nyata dibanding melihat dan mempelajari simulasi dalam
multimedianya. Sebagai contoh, studi tentang serangga dalam biologi, peserta didik
diperlukan untuk pergi keluar menyaksikan kondisi nyata habitat dan perilaku
serangga.
Kurangnya kecakapan/skill pengajar dan peserta didik. Peserta didik, khususnya yang
telah berusia tidak muda, ada kemungkinan tidak punya kemampuan literasi TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi). Demikian juga bagi beberapa pengajarnya,
kurangnya kecakapan personal yang dibutuhkan dalam mengajar secara efektif melalui
multimedia akan menghambat bagi peserta didik untuk memahami bahan
pembelajaran.
Sulit untuk dilakukan (difficult to do). Membangun audio, video, dan materi grafis
dapat lebih menantang dibanding membangun teks.
Menghabiskan waktu (time consuming). Penggunaan multimedia dapat menghabiskan
banyak waktu, khususnya dalam memproduksi multimedia.
7
Akses (access). Tidak semua peserta didik memiliki akses perangkat komputer dan
internet dengan baik dan tepat. Hal ini dapat menjadi kendala dalam konteks
pembelajaran.
Isu bandwidth. Bandwidth yang terbatas dapat menyebabkan kinerja atau tampilan
elemen multimedia berupa suara, grafis, dan video menjadi terganggu, sehingga dapat
mempengaruhi keefektifan proses pembelajaran.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam dunia yang semakin terkoneksi dan berkembang pesat, pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran telah membuka pintu menuju masa depan pendidikan yang lebih
cerah. Era digital telah mengubah paradigma pembelajaran dari yang sebelumnya statis
menjadi yang dinamis, dari pasif menjadi interaktif. Berbagai alat dan platform teknologi telah
menggairahkan proses belajar-mengajar, memberikan manfaat besar yang melampaui batasan
ruang dan waktu. Penggabungan teknologi informasi dalam proses pembelajaran telah
membuka pintu menuju pengalaman belajar yang lebih interaktif, inklusif, dan personal.
Melalui multimedia, presentasi visual, video pembelajaran, serta elemen-elemen interaktif
seperti simulasi dan kuis online, siswa dapat mendekati materi pembelajaran dengan cara yang
lebih menarik dan mendalam. Hal ini juga memungkinkan adaptasi pembelajaran sesuai
dengan gaya dan kecepatan belajar masing-masing siswa, membantu mengatasi tantangan
ketidaksetaraan dalam pendidikan.
3.2 SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan agar kita dapat menerapkan
pengetahuan tersebut guna memahami dan mengetahui materi teknologi informasi dalam
pembelajaran. Makalah ini belum sempurna, penulis menyarankan para pembaca agar dapat
membahas lebih dalam tentang teknologi informasi dalam pembelajaran dari sumber lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
Islahulben & Catur, Widayati. 2021. “Peran Multimedia Dalam Perkuliahan E-Learning:
Kajian Penerapan Dalam Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi”: Jurnal
Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, Vol. 2, No. 4 (2686-5238).
Matius, Tekege. 2017. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam
Pembelajaran SMA YPPGI Nabire : Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Vol. 2, No 1.
Roida & Fitriani, Yuni. 2020. Analisa Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19 : Journal Of Infomation
System, Applied, Management, Acconting And Research, Vol. 14, No. 2.
Rusli, Muhammad & Dkk. 2017. Mulltimedia Pembelajaran Yang Inovatif Prinsp Dasar Dan
Model Pengembangan. Yogyakarta : Andi Offset.
11