Makalah Kel4-Multimedia Pemb - Ekonomi
Makalah Kel4-Multimedia Pemb - Ekonomi
Kelompok 4 :
Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan tepat waktu
sebagai salah satu tugas Multimedia Pembelajaran Ekonomi yang berjudul “Implementasi dan
Pemanfaatan Multimedia Dalam Dunia Pendidikan/Pembelajaran”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Salman Munthe, S.Pd., M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Multimedia Pembelajaran Ekonomi yang telah memberikan tugas dan
arahannya kepada kami.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, sehingga makalah ini dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Besar harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah wawasan para pembaca untuk memperdalam pengetahuannya tentang
pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran, terima kasih.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting
dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat
penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah umum yang sering
dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa masih cukup banyak yang belum dapat mencapai
prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan prestasi
belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang berada
dalam diri siswa maupun faktor-faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi
yang rendah, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi
dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media belajar atau bahan ajar yang
masih kurang disediakan pihak sekolah dan sebagainya.
Seperti yang diketahui bahwa dunia pendidikan tidak lepas dari era globalisasi
teknologi yang berkembang pada masa sekarang. Pendidikan sendiri sangat merasakan
kebutuhan terhadap pentingnya dalam menyampaikan materi dengan media teknologi
komputer saat ini. Karena bisa dikatakan bahwa komputer saat ini juga memiliki peran yang
sangat besar untuk meningkatkan mutu pendidikan dan juga kualitas peserta didiknya,
Khususnya teknologi multimedia, Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar
dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan
informasi dan sebagainya
Selain menguntungkan bagi peserta didik, teknologi multimedia juga menyediakan
peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan
hasil yang maksimal. seperti yang disampaikan oleh Daryanto dalam bukunya, bahwa secara
umum manfaat yang dapat diperoleh dari multimedia adalah proses pembelajaran lebih
menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan
menambah pengetahuan siswa. Dengan demikian kami akan membahas mengenai
Implementasi dan Pemanfaatan Multimedia Dalam Dunia Pendidikan/Pembelajaran mulai dari
penggunaan multimedia, dampak, hambatan, hingga contoh-contoh multimedia yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
modalitas belajar, seperti visual, auditori, dan kinestetik, sehingga dapat mengakomodasi
berbagai gaya belajar siswa.
Secara umum, multimedia memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran, seperti
membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif, mengurangi jumlah waktu
mengajar, meningkatkan kualitas belajar siswa, dan memungkinkan proses belajar mengajar
dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta dapat meningkatkan sikap belajar siswa. Manfaat
lainnya adalah akses siswa terhadap sumber daya pembelajaran tambahan melalui internet,
seperti video tutorial dan simulasi interaktif. Guru juga dapat menggunakan alat evaluasi yang
disertakan dalam multimedia untuk memantau kemajuan siswa dengan lebih baik. Dalam
beberapa kasus, penggunaan multimedia juga dapat mengurangi biaya pencetakan dan
distribusi materi pembelajaran fisik, serta menghemat waktu yang biasanya diperlukan dalam
metode pembelajaran tradisional. Sehingga multimedia telah membawa perubahan positif
dalam dunia pendidikan dengan membantu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik,
interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Namun, penting untuk diingat bahwa
penggunaan multimedia yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman
mendalam tentang cara mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran.
4
a) Penyampaian pelajaran tidak kaku.
b) Pembelajaran bisa lebih menarik.
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-
prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan
penguatan.
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena kebanyakan
media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi
pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan memungkinkan dapat diserap oleh
siswa lebih besar.
e) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan. gambar sebagai
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi
dengan baik, spesifik dan jelas. atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran
dirancang untuk penggunaan secara individu.
Namun, penggunaan media juga dapat berdampak negatif antara lain:
1. Media Visual: Tidak adanya audio terkadang membuat pembelajaran yang disampaikan
dengan media ini kurang mendetail.
2. Media Audio: a) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang
sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak, tingkatan pengertiannya hanya
bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata-kata atau bahasa,
serta susunan kalimat sedangkan kemampuan peserta didik berbeda-beda sehingga
terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan saat mengolah dan mengingat
informasi berupa audio, b) Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog
lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog
tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalahpahaman.
3. Media Audio-Visual: Tayangan video yang terlalu cepat dan gambar yang kurang tajam
membuat mata cepat lelah. Penggunaan media audio-visual yang tidak disertai
pengaturan waktu tentunya akan berakibat kegiatan belajar mengajar tidak optimal
karena banyak waktu yang terbuang.
5
punya cukup waktu untuk merencanakan pelajaran teknologi yang luar biasa atau menjelajahi
berbagai aspek world wide web (www) atau perangkat lunak. Sebagian guru berkomentar
bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu untuk merancang proyek yang mencakup penggunaan
teknologi baru daripada menyiapkan pelajaran untuk mengajar dengan cara tradisional dengan
buku dan lembar kerja.
Nikolopoulou dan Gialamas (2016) mengelompokkan tantangan penggunaan
multimedia dalam proses pembelajaran dari tiga aspek, yaitu :
1. Kurangnya Dukungan (Lack of Support)
Para guru di sekolah menengah sering merasakan banyak tekanan dari para pemimpin
sekolah untuk menggunakan multimedia dalam pengajaran mereka (Wikan dan Molster, 2011).
Untuk memiliki integrasi multimedia yang sukses dalam pengajaran, maka kepala sekolah
perlu memberikan dukungan yang tepat kepada para guru; pertama, penggunaan multimedia
yang perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum dan guru harus memiliki rencana yang jelas
untuk menggunakan multimedia dalam pengajaran. Kedua, kepemimpinan sekolah perlu
memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengintegrasikan teknologi dan memiliki rencana
untuk mewujudkannya dan berinvestasi dalam multimedia untuk pembelajaran di kelas.
Ketiga, pemerintah perlu mengalokasikan investasi infrastruktur pendidikan yang mendorong
penggunaan multimedia. Sementara itu, terkait kurangnya ketersediaan jaringan, listrik, dan
sarana pendukung lainnya, yang meliputi ketersediaan komputer, laptop, dan infokus menjadi
kendala kurangnya perlengkapan (lack of equipment). Sebenarnya masalah jaringan bisa
dimasukkan dalam kategori kurangnya dukungan dari manajemen sekolah. Sekolah harusnya
menyediakan anggaran untuk mengadakan fasilitas internet di sekolah. Bila dikaitkan dengan
program gerakan literasi sekolah, indikator bahwa sekolah sudah menjalankan program literasi
digital adalah tersedianya fasilitas internet di sekolah.
2. Kurangnya Kepercayaan (Lack of Confidence)
Guru menghadapi banyak tantangan ketika mencoba untuk mengintegrasikan
multimedia dalam pengajaran mereka dan beberapa di antaranya adalah pengetahuan,
keterampilan, kepercayaan, dan sikap mereka (Papanastasiou dan Angeli, 2008). Menurut
Papanastasiou dan Angeli (2008), kepercayaan dan sikap adalah faktor penting bagaimana guru
menggunakan multimedia dalam kegiatan mengajar. Dengan demikian, sikap guru terhadap
multimedia merupakan faktor penting ketika menerapkan multimedia dalam pengajaran. Bukti
empiris untuk mengklaim bahwa kepercayaan guru tentang praktik mengajar adalah penting
dalam menjelaskan mengapa guru mengadopsi teknologi digital untuk pengajaran. Ward dan
Parr (2010) menunjukkan bahwa guru yang memahami manfaat menggunakan teknologi
digital untuk mengajar dan belajar lebih mungkin menggunakan teknologi digital di sekolah.
Selain itu, banyak guru juga kurang pengetahuan tentang manfaat multimedia dalam
pendidikan (Mirzajani et al., 2016). Jika mereka tidak memiliki pemahaman yang baik tentang
manfaat potensial menggunakan multimedia dalam mengajar, mereka mungkin tidak memiliki
motivasi untuk mengintegrasikan multimedia dengan kegiatan pengajaran.
3. Kurangnya Perlengkapan (Lack of Equipment)
6
Ditemukan bahwa sebagian besar lembaga memiliki komputer. Tetapi komputer sangat
sedikit dan sebagian besar waktu mereka sedang digunakan oleh siswa yang menawarkan ilmu
komputer dan teknologi informasi (IT) meninggalkan sisa siswa dan guru dalam dilema.
Berbagai penelitian menunjukkan beberapa penelitian alasan kurangnya akses ke teknologi.
Dalam studi Sicilia, guru mengeluh tentang bagaimana sulitnya memiliki akses komputer.
Guru mengidentifikasi kekurangan jumlah komputer, peripheral, jumlah salinan perangkat
lunak, dan kurangnya akses internet simultan sebagai hambatan utama untuk implementasi
multimedia di Indonesia institusi pendidikan. Menurut Balanskatet al. (2006), aksesibilitas
sumber daya multimedia tidak menjamin keberhasilan implementasi dalam pengajaran, dan ini
bukan hanya karena kurangnya sarana dan prasarana multimedia tetapi juga karena masalah
lain seperti kurangnya perangkat keras yang berkualitas tinggi, pendidikan yang sesuai
perangkat lunak, dan akses ke sumber daya multimedia.
7
4. Relevan dengan Kurikulum: Materi yang disajikan dalam multimedia harus sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan pembelajaran. Konten harus memberikan manfaat yang relevan
bagi siswa.
5. Menarik dan Memotivasi: Multimedia harus dirancang agar menarik dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam pembelajaran. Ini bisa mencakup elemen visual menarik,
interaktivitas, dan presentasi informasi yang menarik perhatian.
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi dan situs web yang memanfaatkan multimedia dalam
pembelajaran:
1. Aplikasi Pembelajaran
a. Duolingo: Duolingo adalah aplikasi pembelajaran bahasa yang menggunakan berbagai
elemen multimedia, termasuk teks, gambar, suara, dan animasi. Pengguna dapat belajar
berbagai bahasa dengan bermain game dan latihan yang interaktif.
b. Khan Academy: Khan Academy menawarkan ribuan video pembelajaran di berbagai
mata pelajaran, mulai dari matematika hingga sains dan humaniora. Video-video ini
disertai dengan penjelasan visual yang membantu pemahaman konsep.
c. Rosetta Stone: Rosetta Stone adalah aplikasi pembelajaran bahasa yang
menggabungkan teks, audio, dan gambar untuk mengajar bahasa secara alami. Siswa
dapat berlatih mendengarkan, berbicara, dan menulis dalam bahasa yang dipelajari.
d. Coursera: Coursera adalah platform pembelajaran daring yang menawarkan kursus-
kursus dari universitas terkemuka di seluruh dunia. Kursus-kursus ini sering kali
mencakup video kuliah, tes online, dan bahan belajar multimedia lainnya.
2. Situs Web Pembelajaran
a. TED-Ed: Platform yang menyediakan video pembelajaran pendek yang dirancang
untuk menginspirasi dan mendidik. Video-video ini mencakup berbagai topik dan
seringkali disertai dengan pertanyaan refleksi.
b. National Geographic Kids: Situs web ini memanfaatkan multimedia, seperti gambar
dan video, untuk mengajarkan anak-anak tentang sains, lingkungan, dan budaya di
seluruh dunia.
c. MIT OpenCourseWare: Proyek yang membagikan bahan ajar dari Massachusetts
Institute of Technology secara daring. Bahan-bahan ini termasuk video kuliah, materi
kuliah, dan sumber daya multimedia lainnya.
d. BrainPOP: Situs web yang menyediakan video animasi pendek yang menjelaskan
berbagai konsep di bidang sains, matematika, seni, dan lainnya. Video-video ini
seringkali disertai dengan kuis dan aktivitas.
e. YouTube Edu: Meskipun YouTube adalah platform video umum, YouTube Edu adalah
inisiatif yang mengumpulkan konten video pendidikan dari berbagai sumber, seperti
universitas dan organisasi pendidikan.
f. Lumi H5P (HTML5 Package): Platform pembuatan konten interaktif yang
memungkinkan pembuat konten untuk membuat berbagai jenis interaksi multimedia
yang dapat ditanamkan langsung ke dalam situs web atau platform pembelajaran
daring.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Multimedia adalah suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi
di mana berbagai bentuk informasi disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses, dan
disajikan. Hofsetter dalam Suyanto (2003:21) mendefinisikan multimedia dalam konteks
pemanfaatannya. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video animasi) dengan menggabungkan
link and tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi.
Apabila guru mampu dalam memanfaatkan multimedia dalam pembelajaran dengan
benar, maka akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan
dan isi pelajaran sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman karena
menyajikan informasi secara jelas dan menarik. Selain itu penggunaan multimedia dalam
pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Hal ini
memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar. Sebagaimana pendapat Arsyad (2002) pemakaian media dalam
pembelajaran akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar karena dapat membangkitkan
keinginan dan minat belajar siswa yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Hasil belajar yang optimal akan diperoleh melalui pemanfaatan media dalam
pembelajaran dengan benar. Pernyataan tersebut sesuai dengan Phillips (2009), Hamalik
(2008), maupun Soenarto (2012). Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran memiliki
aspek kelebihan, antara lain: (1) memungkinkan terjadinya interaksi siswa dan materi
pelajaran, (2) proses belajar secara individual sesuai kemampuan siswa, (3) menampilkan unsur
audiovisual dan langsung memberikan umpan balik, dan (4) menciptakan proses belajar yang
bisa memotivasi siswa. Oleh karena itu, guru harus selalu membekali diri dengan skill
pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran dengan benar agar hasil pembelajaran
lebih optimal.
3.2 Saran
Sebagai komponen dalam sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik mengembangkan multimedia pembelajaran.
Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan pengaplikasian multimedia yang sesuai
dengan karakteristik siswanya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Rahardjo, Haryono, Rahardjito. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Papsch, F. (2022). Interaktive H5P-Inhalte mit Lumi. digital unterrichten: Biologie, 2022(6),
12-12.
Wardan, R., & Kurniadi, D. (2017). Aplikasi Multimedia Pembelajaran Rambu Lalu Lintas
Berbasis Android. Jurnal Algoritma, 14(2), 125-132.
Muchtar dan Siregar. 2007. Efektifitas Kombinasi Media dalam Peningkatan Hasil Belajar
Siswa MAN pada Pembelajaran Sistem Koloid. Jurnal Pendidikan dan Sains Vol.2 (2).
ISSN 1907-7157.
10