Anda di halaman 1dari 13

“IMPLEMENTASI DAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA

DALAM DUNIA PENDIDIKAN/PEMBELAJARAN”


Dosen Pengampu : Dr. Salman Munthe, S.Pd., M.Si.
Mata Kuliah : Multimedia Pembelajaran Ekonomi

Kelompok 4 :

Anju Christina Pasaribu (7213141004)


Dinda Syahdaini (7212141003)
Julia Ningsih Nasution (7211141005)

PRODI. PENDIDIKAN EKONOMI/FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami mengucapkan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan tepat waktu
sebagai salah satu tugas Multimedia Pembelajaran Ekonomi yang berjudul “Implementasi dan
Pemanfaatan Multimedia Dalam Dunia Pendidikan/Pembelajaran”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Salman Munthe, S.Pd., M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Multimedia Pembelajaran Ekonomi yang telah memberikan tugas dan
arahannya kepada kami.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, sehingga makalah ini dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Besar harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah wawasan para pembaca untuk memperdalam pengetahuannya tentang
pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran, terima kasih.

Medan, 15 September 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran ............................................................... 3


2.2 Dampak Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran ................................................ 4
2.3 Hambatan Implementasi Multimedia Dalam Pembelajaran ........................................... 5
2.4 Contoh Multimedia Yang Dapat Diaplikasikan Dalam Pembelajaran ........................... 7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 9


3.2 Saran ................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting
dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat
penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah umum yang sering
dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa masih cukup banyak yang belum dapat mencapai
prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan prestasi
belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang berada
dalam diri siswa maupun faktor-faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi
yang rendah, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi
dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media belajar atau bahan ajar yang
masih kurang disediakan pihak sekolah dan sebagainya.
Seperti yang diketahui bahwa dunia pendidikan tidak lepas dari era globalisasi
teknologi yang berkembang pada masa sekarang. Pendidikan sendiri sangat merasakan
kebutuhan terhadap pentingnya dalam menyampaikan materi dengan media teknologi
komputer saat ini. Karena bisa dikatakan bahwa komputer saat ini juga memiliki peran yang
sangat besar untuk meningkatkan mutu pendidikan dan juga kualitas peserta didiknya,
Khususnya teknologi multimedia, Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar
dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan
informasi dan sebagainya
Selain menguntungkan bagi peserta didik, teknologi multimedia juga menyediakan
peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan
hasil yang maksimal. seperti yang disampaikan oleh Daryanto dalam bukunya, bahwa secara
umum manfaat yang dapat diperoleh dari multimedia adalah proses pembelajaran lebih
menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan
menambah pengetahuan siswa. Dengan demikian kami akan membahas mengenai
Implementasi dan Pemanfaatan Multimedia Dalam Dunia Pendidikan/Pembelajaran mulai dari
penggunaan multimedia, dampak, hambatan, hingga contoh-contoh multimedia yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penggunaan multimedia dalam pembelajaran?


2. Apa saja dampak dari implementasi multimedia dalam pembelajaran?
3. Apa saja hambatan yang ada pada implementasi multimedia dalam pembelajaran?
4. Apa saja contoh-contoh multimedia yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran?

1
1.3 Tujuan

1. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Multimedia Pembelajaran Ekonomi


2. Mengetahui bagaimana penggunaan multimedia dalam pembelajaran
3. Memahami dampak-dampak yang terjadi pada multimedia dalam pembelajaran
4. Menguatkan cara berpikir kritis mahasiswa tentang hambatan-hambatan yang terjadi
dalam pengimplementasian multimedia dalam pembelajaran
5. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang contoh-contoh penggunaan
multimedia yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran


Menurut Rayandra Asyhar, secara etimologis, multimedia terdiri dari dua kata, yaitu
"multi" yang berasal dari bahasa Latin yang berarti banyak atau bermacam-macam, dan
"media" yang juga berasal dari bahasa Latin yang berarti perantara/pengantar yang merujuk
pada tempat atau alat yang digunakan untuk menyimpan informasi. Oleh karena itu,
multimedia dapat dianggap sebagai wadah atau penyatuan berbagai jenis media yang kemudian
disusun menjadi elemen-elemen pembentukan multimedia, yaitu teks, gambar, suara, animasi,
dan video. Multimedia adalah suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi
informasi di mana berbagai bentuk informasi disatukan dalam komputer untuk disimpan,
diproses, dan disajikan. Hofsetter dalam Suyanto (2003:21) mendefinisikan multimedia dalam
konteks pemanfaatannya. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video animasi) dengan menggabungkan
link and tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa tokoh di atas, multimedia dapat diartikan sebagai
penggabungan dua atau lebih media yang berbeda. Daryanto dalam bukunya mendefinisikan
multimedia pembelajaran sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Dengan kata lain, multimedia pembelajaran digunakan untuk menyampaikan
pesan dan merangsang pilihan, perasaan, perhatian, dan motivasi siswa sehingga proses
pembelajaran dapat terjadi secara sengaja, terarah, dan terkendali. Kesimpulan dari paparan
tokoh-tokoh di atas adalah bahwa multimedia pembelajaran adalah sebuah media yang
digunakan dalam proses pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih unsur media,
termasuk teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi, secara terintegrasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam
dunia pendidikan, salah satunya melalui penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran.
Multimedia pada dasarnya adalah kombinasi dari berbagai jenis media, termasuk teks, gambar,
suara, animasi, dan video, yang disatukan dalam suatu format yang dapat diakses melalui
komputer atau perangkat lainnya. Salah satu keuntungan utama multimedia dalam konteks
pembelajaran adalah kemampuannya untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan beragam
elemen visual dan auditori, multimedia mampu menjadikan proses pembelajaran lebih
menarik, sehingga siswa lebih antusias dalam memahami materi.
Tidak hanya itu, multimedia juga membantu meningkatkan pemahaman siswa.
Kemampuan untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang kompleks melalui gambar,
animasi, dan video memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat informasi.
Fleksibilitas multimedia juga menjadi aspek penting dalam pembelajaran, karena
memungkinkan pembelajaran jarak jauh, mandiri, dan berbasis waktu yang lebih fleksibel.
Penggunaan multimedia juga memberi guru keleluasaan dalam menyesuaikan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan pendekatan yang lebih
diferensiasi dalam proses belajar mengajar. Selain itu, multimedia menggabungkan berbagai

3
modalitas belajar, seperti visual, auditori, dan kinestetik, sehingga dapat mengakomodasi
berbagai gaya belajar siswa.
Secara umum, multimedia memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran, seperti
membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif, mengurangi jumlah waktu
mengajar, meningkatkan kualitas belajar siswa, dan memungkinkan proses belajar mengajar
dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta dapat meningkatkan sikap belajar siswa. Manfaat
lainnya adalah akses siswa terhadap sumber daya pembelajaran tambahan melalui internet,
seperti video tutorial dan simulasi interaktif. Guru juga dapat menggunakan alat evaluasi yang
disertakan dalam multimedia untuk memantau kemajuan siswa dengan lebih baik. Dalam
beberapa kasus, penggunaan multimedia juga dapat mengurangi biaya pencetakan dan
distribusi materi pembelajaran fisik, serta menghemat waktu yang biasanya diperlukan dalam
metode pembelajaran tradisional. Sehingga multimedia telah membawa perubahan positif
dalam dunia pendidikan dengan membantu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik,
interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Namun, penting untuk diingat bahwa
penggunaan multimedia yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman
mendalam tentang cara mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran.

2.2 Dampak Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran


Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari penggunaan media pembelajaran perlu
dianalisis. Maka dalam hal tersebut digunakan. analisis SWOT (strengths, weaknes,
oppotunitties, threats). Dimana Analisis SWOT merupakan instrumen perencanaan strategis
yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
eksternal dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara
terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Dalam hubungan dengan manfaat media
pembelajaran dalam proses pembelajaran maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan): Yang menjadi kekuatan adalah manfaat atau kegunaan media dalam
proses pembelajaran seperti dapat menimbulkan gairah. belajar anak, metode belajar akan
lebih bervariasi, Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan
mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
2. Weakness (Kelemahan): Adapun kelemahannya yaitu guru belum efektif dalam
menggunakan belajar dikarenakan tingkat pemahaman dan pengetahuan penggunaan
media pembelajaran masih sangat. rendah.
3. Opportunitties (Peluang): Adapun yang merupakan peluang dalam pemanfataan media
adalah guru-guru dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang
penggunaan media pembelajaran.
4. Threats (Ancaman): Sikap guru yang acuh dan tidak mau mengikuti perkembangan
teknologi sehingga mengabaikan penggunaan media dalam pembelajaran.
Kemp dan Dayton (1985: 3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang
menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di
kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, sebagai berikut:

4
a) Penyampaian pelajaran tidak kaku.
b) Pembelajaran bisa lebih menarik.
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-
prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan
penguatan.
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena kebanyakan
media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi
pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan memungkinkan dapat diserap oleh
siswa lebih besar.
e) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan. gambar sebagai
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi
dengan baik, spesifik dan jelas. atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran
dirancang untuk penggunaan secara individu.
Namun, penggunaan media juga dapat berdampak negatif antara lain:
1. Media Visual: Tidak adanya audio terkadang membuat pembelajaran yang disampaikan
dengan media ini kurang mendetail.
2. Media Audio: a) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang
sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak, tingkatan pengertiannya hanya
bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata-kata atau bahasa,
serta susunan kalimat sedangkan kemampuan peserta didik berbeda-beda sehingga
terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan saat mengolah dan mengingat
informasi berupa audio, b) Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog
lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog
tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalahpahaman.
3. Media Audio-Visual: Tayangan video yang terlalu cepat dan gambar yang kurang tajam
membuat mata cepat lelah. Penggunaan media audio-visual yang tidak disertai
pengaturan waktu tentunya akan berakibat kegiatan belajar mengajar tidak optimal
karena banyak waktu yang terbuang.

2.3 Hambatan Implementasi Multimedia Dalam Pembelajaran


Kendala utama dalam pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran yang dihadapi
guru di sekolah adalah sarana dan prasarana pendukung yang terbatas. Sarana dan prasarana
yang dimaksud adalah komputer, laptop, dan infokus. Kendala berikutnya yang cukup tinggi
mempengaruhi guru memanfaatkan multimedia dalam pembelajaran adalah ketersediaan
jaringan internet dan sinyal. Kendala selanjutnya adalah kendala dalam Pengetahuan teknis
guru tentang teknologi informasi dan komunikasi yang terbatas dalam pemanfaatan multimedia
untuk pembelajaran di kelas.
Selain kekurangan tersebut, masih ada jenis kekurangan lainnya yang dikemukakan
oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti kurangnya waktu, kurangnya pelatihan multimedia,
kurangnya kesempatan mengembang diri dan lain sebagainya. Tantangan yang paling umum
lainya dilaporkan oleh para guru, misalnya, kurangnya waktu mereka miliki. Mereka tidak

5
punya cukup waktu untuk merencanakan pelajaran teknologi yang luar biasa atau menjelajahi
berbagai aspek world wide web (www) atau perangkat lunak. Sebagian guru berkomentar
bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu untuk merancang proyek yang mencakup penggunaan
teknologi baru daripada menyiapkan pelajaran untuk mengajar dengan cara tradisional dengan
buku dan lembar kerja.
Nikolopoulou dan Gialamas (2016) mengelompokkan tantangan penggunaan
multimedia dalam proses pembelajaran dari tiga aspek, yaitu :
1. Kurangnya Dukungan (Lack of Support)
Para guru di sekolah menengah sering merasakan banyak tekanan dari para pemimpin
sekolah untuk menggunakan multimedia dalam pengajaran mereka (Wikan dan Molster, 2011).
Untuk memiliki integrasi multimedia yang sukses dalam pengajaran, maka kepala sekolah
perlu memberikan dukungan yang tepat kepada para guru; pertama, penggunaan multimedia
yang perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum dan guru harus memiliki rencana yang jelas
untuk menggunakan multimedia dalam pengajaran. Kedua, kepemimpinan sekolah perlu
memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengintegrasikan teknologi dan memiliki rencana
untuk mewujudkannya dan berinvestasi dalam multimedia untuk pembelajaran di kelas.
Ketiga, pemerintah perlu mengalokasikan investasi infrastruktur pendidikan yang mendorong
penggunaan multimedia. Sementara itu, terkait kurangnya ketersediaan jaringan, listrik, dan
sarana pendukung lainnya, yang meliputi ketersediaan komputer, laptop, dan infokus menjadi
kendala kurangnya perlengkapan (lack of equipment). Sebenarnya masalah jaringan bisa
dimasukkan dalam kategori kurangnya dukungan dari manajemen sekolah. Sekolah harusnya
menyediakan anggaran untuk mengadakan fasilitas internet di sekolah. Bila dikaitkan dengan
program gerakan literasi sekolah, indikator bahwa sekolah sudah menjalankan program literasi
digital adalah tersedianya fasilitas internet di sekolah.
2. Kurangnya Kepercayaan (Lack of Confidence)
Guru menghadapi banyak tantangan ketika mencoba untuk mengintegrasikan
multimedia dalam pengajaran mereka dan beberapa di antaranya adalah pengetahuan,
keterampilan, kepercayaan, dan sikap mereka (Papanastasiou dan Angeli, 2008). Menurut
Papanastasiou dan Angeli (2008), kepercayaan dan sikap adalah faktor penting bagaimana guru
menggunakan multimedia dalam kegiatan mengajar. Dengan demikian, sikap guru terhadap
multimedia merupakan faktor penting ketika menerapkan multimedia dalam pengajaran. Bukti
empiris untuk mengklaim bahwa kepercayaan guru tentang praktik mengajar adalah penting
dalam menjelaskan mengapa guru mengadopsi teknologi digital untuk pengajaran. Ward dan
Parr (2010) menunjukkan bahwa guru yang memahami manfaat menggunakan teknologi
digital untuk mengajar dan belajar lebih mungkin menggunakan teknologi digital di sekolah.
Selain itu, banyak guru juga kurang pengetahuan tentang manfaat multimedia dalam
pendidikan (Mirzajani et al., 2016). Jika mereka tidak memiliki pemahaman yang baik tentang
manfaat potensial menggunakan multimedia dalam mengajar, mereka mungkin tidak memiliki
motivasi untuk mengintegrasikan multimedia dengan kegiatan pengajaran.
3. Kurangnya Perlengkapan (Lack of Equipment)

6
Ditemukan bahwa sebagian besar lembaga memiliki komputer. Tetapi komputer sangat
sedikit dan sebagian besar waktu mereka sedang digunakan oleh siswa yang menawarkan ilmu
komputer dan teknologi informasi (IT) meninggalkan sisa siswa dan guru dalam dilema.
Berbagai penelitian menunjukkan beberapa penelitian alasan kurangnya akses ke teknologi.
Dalam studi Sicilia, guru mengeluh tentang bagaimana sulitnya memiliki akses komputer.
Guru mengidentifikasi kekurangan jumlah komputer, peripheral, jumlah salinan perangkat
lunak, dan kurangnya akses internet simultan sebagai hambatan utama untuk implementasi
multimedia di Indonesia institusi pendidikan. Menurut Balanskatet al. (2006), aksesibilitas
sumber daya multimedia tidak menjamin keberhasilan implementasi dalam pengajaran, dan ini
bukan hanya karena kurangnya sarana dan prasarana multimedia tetapi juga karena masalah
lain seperti kurangnya perangkat keras yang berkualitas tinggi, pendidikan yang sesuai
perangkat lunak, dan akses ke sumber daya multimedia.

2.4 Contoh Multimedia Yang Dapat Diaplikasikan Dalam Pembelajaran


Dalam era digital yang terus berkembang, multimedia telah menjadi komponen penting
dalam pendidikan. Dengan berbagai elemen seperti teks, gambar, suara, animasi, dan video,
multimedia memberikan banyak peluang untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Makalah ini akan membahas pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dan mengungkap
manfaat, tantangan, serta contoh penerapannya. pemilihan dan penggunaan multimedia
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi,
strategi dan evaluasi pembelajaran. Menurut Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah
menjelaskan bahwa karakteristik dari multimedia yaitu, (1)Terdapat link yang menghubungkan
pengguna dengan informasi, (2)Dilengkapi dengan alat navigasi yang membantu pengguna
menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung tanpa bimbingan orang lain, dan
(3)Multimedia menyediakan tempat kepada pengguna untuk mengumpulkan, memproses dan
mengkomunikasikan informasi dengan ide secara interaktif, sehingga pengguna bisa mengubah
tampilan sesuai dengan keinginan dan bisa memasukkan data-data sesuai kebutuhannya.
Dari penjelasan karakteristik multimedia menurut pakar, dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebuah multimedia dapat digunakan dalam pembelajaran jika memenuhi beberapa
karakteristik penting, yaitu:
1. Terhubung dan Interaktif: Multimedia harus memiliki kemampuan untuk menghubungkan
pengguna dengan informasi melalui link atau navigasi yang interaktif. Ini memungkinkan
pengguna untuk menjelajah informasi dengan mandiri dan berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Kemampuan Kombinasi Media: Multimedia harus mampu menggabungkan lebih dari satu
jenis media, seperti teks, gambar, audio, dan video. Ini memungkinkan variasi dalam
penyajian informasi, sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih baik.
3. Mudah Digunakan: Multimedia harus mudah digunakan oleh guru dan siswa tanpa
memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya. Navigasi harus sederhana dan
intuitif.

7
4. Relevan dengan Kurikulum: Materi yang disajikan dalam multimedia harus sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan pembelajaran. Konten harus memberikan manfaat yang relevan
bagi siswa.
5. Menarik dan Memotivasi: Multimedia harus dirancang agar menarik dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam pembelajaran. Ini bisa mencakup elemen visual menarik,
interaktivitas, dan presentasi informasi yang menarik perhatian.

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi dan situs web yang memanfaatkan multimedia dalam
pembelajaran:
1. Aplikasi Pembelajaran
a. Duolingo: Duolingo adalah aplikasi pembelajaran bahasa yang menggunakan berbagai
elemen multimedia, termasuk teks, gambar, suara, dan animasi. Pengguna dapat belajar
berbagai bahasa dengan bermain game dan latihan yang interaktif.
b. Khan Academy: Khan Academy menawarkan ribuan video pembelajaran di berbagai
mata pelajaran, mulai dari matematika hingga sains dan humaniora. Video-video ini
disertai dengan penjelasan visual yang membantu pemahaman konsep.
c. Rosetta Stone: Rosetta Stone adalah aplikasi pembelajaran bahasa yang
menggabungkan teks, audio, dan gambar untuk mengajar bahasa secara alami. Siswa
dapat berlatih mendengarkan, berbicara, dan menulis dalam bahasa yang dipelajari.
d. Coursera: Coursera adalah platform pembelajaran daring yang menawarkan kursus-
kursus dari universitas terkemuka di seluruh dunia. Kursus-kursus ini sering kali
mencakup video kuliah, tes online, dan bahan belajar multimedia lainnya.
2. Situs Web Pembelajaran
a. TED-Ed: Platform yang menyediakan video pembelajaran pendek yang dirancang
untuk menginspirasi dan mendidik. Video-video ini mencakup berbagai topik dan
seringkali disertai dengan pertanyaan refleksi.
b. National Geographic Kids: Situs web ini memanfaatkan multimedia, seperti gambar
dan video, untuk mengajarkan anak-anak tentang sains, lingkungan, dan budaya di
seluruh dunia.
c. MIT OpenCourseWare: Proyek yang membagikan bahan ajar dari Massachusetts
Institute of Technology secara daring. Bahan-bahan ini termasuk video kuliah, materi
kuliah, dan sumber daya multimedia lainnya.
d. BrainPOP: Situs web yang menyediakan video animasi pendek yang menjelaskan
berbagai konsep di bidang sains, matematika, seni, dan lainnya. Video-video ini
seringkali disertai dengan kuis dan aktivitas.
e. YouTube Edu: Meskipun YouTube adalah platform video umum, YouTube Edu adalah
inisiatif yang mengumpulkan konten video pendidikan dari berbagai sumber, seperti
universitas dan organisasi pendidikan.
f. Lumi H5P (HTML5 Package): Platform pembuatan konten interaktif yang
memungkinkan pembuat konten untuk membuat berbagai jenis interaksi multimedia
yang dapat ditanamkan langsung ke dalam situs web atau platform pembelajaran
daring.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Multimedia adalah suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi
di mana berbagai bentuk informasi disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses, dan
disajikan. Hofsetter dalam Suyanto (2003:21) mendefinisikan multimedia dalam konteks
pemanfaatannya. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video animasi) dengan menggabungkan
link and tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi.
Apabila guru mampu dalam memanfaatkan multimedia dalam pembelajaran dengan
benar, maka akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan
dan isi pelajaran sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman karena
menyajikan informasi secara jelas dan menarik. Selain itu penggunaan multimedia dalam
pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Hal ini
memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar. Sebagaimana pendapat Arsyad (2002) pemakaian media dalam
pembelajaran akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar karena dapat membangkitkan
keinginan dan minat belajar siswa yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Hasil belajar yang optimal akan diperoleh melalui pemanfaatan media dalam
pembelajaran dengan benar. Pernyataan tersebut sesuai dengan Phillips (2009), Hamalik
(2008), maupun Soenarto (2012). Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran memiliki
aspek kelebihan, antara lain: (1) memungkinkan terjadinya interaksi siswa dan materi
pelajaran, (2) proses belajar secara individual sesuai kemampuan siswa, (3) menampilkan unsur
audiovisual dan langsung memberikan umpan balik, dan (4) menciptakan proses belajar yang
bisa memotivasi siswa. Oleh karena itu, guru harus selalu membekali diri dengan skill
pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran dengan benar agar hasil pembelajaran
lebih optimal.

3.2 Saran
Sebagai komponen dalam sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik mengembangkan multimedia pembelajaran.
Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan pengaplikasian multimedia yang sesuai
dengan karakteristik siswanya dalam mencapai tujuan pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2015. Media Pembelajaran, Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Hamalik, Oemar, 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Miarso , Yusuf Hadi, 2007. Pembelajaran Berbasis Multimedia, Jakarta: Kencana.

Sadiman, Rahardjo, Haryono, Rahardjito. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

Asyhar , Rayandra, 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta:Referensi


Jakarta

Papsch, F. (2022). Interaktive H5P-Inhalte mit Lumi. digital unterrichten: Biologie, 2022(6),
12-12.

Wardan, R., & Kurniadi, D. (2017). Aplikasi Multimedia Pembelajaran Rambu Lalu Lintas
Berbasis Android. Jurnal Algoritma, 14(2), 125-132.

Muchtar dan Siregar. 2007. Efektifitas Kombinasi Media dalam Peningkatan Hasil Belajar
Siswa MAN pada Pembelajaran Sistem Koloid. Jurnal Pendidikan dan Sains Vol.2 (2).
ISSN 1907-7157.

Abidin, Yunus. (2016). Revitalisasi Penilaian Pembelajaran dalam Konteks Pendidikan


Multiliterasi Abad ke-21. Bandung: Refika Aditama.

10

Anda mungkin juga menyukai