Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERPAJAKAN

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Pekuliahan PERPAJAKAN

Oleh,
SENDIANA BR GINTING (7202441002)

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya,
sehingga mampu menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) Perpajakan.
Critical Journal Review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
segenap pembaca. Apabila dalam membuat Critical Journal Review ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna sempurna nya Critical Journal Review ini. Kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan supaya Critical Journal
Review ini menjadi lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan sekian dan
terima kasih.

Medan, Desember 2022

SENDIANA BR GINTING
7202441002
ABSTRAK
Kesadaran Wajib Pajak diukur dari persentase jumlah SPT Masa PPh 25 yang
dilaporkan tepat waktu. Kegiatan sosialisasi perpajakan diukur dari jumlah
kegiatan sosialisasi yang diadakan KPP untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.
Pemeriksaan pajak diukur dari jumlah STP PPh pasal 25 yang diterbitkan bagi
Wajib Pajak Orang Pribadi. Penerimaan PPh adalah jumlah penerimaan angsuran
PPh pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP. Penelitian ini membuktikan
bahwa kesadaran Wajib Pajak, kegiatan sosialisasi perpajakan, dan pemeriksaan
pajak secara bersama-sama berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan
di KPP. Pengujian secara parsial menyimpulkan bahwa kesadaran Wajib Pajak
berpengaruh negatif, sedangkan kegiatan sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh,
dan pemeriksaan pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan Pajak
Penghasilan di KPP.
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
ABSTRAK....................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR...........................................

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR...............................................................

1.3 MANFAAT PENULISAN CJR..........................................................

BAB II. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


2.1 REVIEW JURNAL.............................................................................
1. Identitas Jurnal
a) Nama Jurnal
b) Volume Penerbitan
c) Tahun Terbit
d) ISSN
2. Judul Artikel
3. Penulis
4. Latar Belakang : (Ringkasan singkat)
5. Rumusan Masalah
6. Tujuan Penelitian
7. Teori-teori yang digunakan
8. Metode penelitian yang digunakan
9. Hasil Penelitian
2.2 PENELITIAN PRIBADI...................................................................
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................
3.2 Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR
Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka
mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema
yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang
sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan
mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana
kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti
bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam
penulisan jurnal tersebut.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas mata kuliah Perpajakan Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Medan untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah
pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang
baik dan yang benar. Setelah dapat mereview maka akan dapat membuat suatu
jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana
jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-
langkah dari pembuatan suatu jurnal.

1.3 MANFAAT PENULISAN CJR


Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :
1. Dapat mereview satu atau lebih jurnal yang direview.
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.
BAB II. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.1 REVIEW JURNAL

1. Identitas Jurnal I
a) Nama Jurnal : Journal of Applied Business and
Economics
b) Volume Penerbitan : Vol. 4, No. 1
c) Tahun Terbit : 2017
d) ISSN : 2442-6962
2. Judul Artikel : Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Dan
Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

3. Penulis : Dona Fitria

4. Doi :
file:///C:/Users/HP/Downloads/Bluetooth/FILE%20PENTING/KKNI%20SE
MESTER%205/PERPAJAKAN/450-796-1-SM.pdf

5. Latar Belakang : Rendahnya tax ratio Indonesia dapat disebabkan oleh


beberapa faktor, namun yang paling diduga berpengaruh adalah faktor kepatuhan
wajib pajak (berhubungan dengan kesadaran membayar pajak). (Priyantini, 2008)
menyatakan bahwa faktor penting dalam melaksanakan sistem perpajakan baru
(self assestment system) adalah kesadaran dan kepatuhan yang tinggi dari wajib
pajak.Banyak wajib pajak beranggapan bila kewajiban membayar pajak
merupakan suatu beban dan menjadi momok bagi mereka sehingga enggan
membayar pajak atau cenderung melakukan penghindaran pajak (tax evasion).
Terlebih lagi dengan banyaknya praktik korupsi yang terjadi di lingkungan
perpajakan membuat masyarakat menjadi semakin enggan membayar pajak.
Menurut (Cahyonowati, 2011), kepatuhan wajib pajak pribadi dapat ditingkatkan
melalui mekanisme denda dan pemeriksaan pajak (variabel economic deterrence)
yang dipaksakan (enforced tax compliance). Tetapi berdasarkan penelitian
(Kogler, Kasper, & Kirchler, 2013) dan (Kirchler, Hoelzl, & L., 2008),
mekanisme denda dan pemeriksaan pajak menjadi kurang efektif meningkatkan
kepatuhan sukarela bila dilakukan dalam jangka panjang. Kepatuhan menurut
Mc. Mahon dalam (Anggraeni & Farida, 2013) merupakan suatu kerelaan
melakukan segala suatu berdasarkan kesadaran sendiri maupun adanya paksaan
sehingga perilaku seseorang sesuai dengaan harapan. Kaitannya dengan pajak,
kepatuhan wajib pajak merupakan suatu tindakan wajib pajak dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

6. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:


1. Untuk mengetahui adakah pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh pengetahuan dan pemahaman perpajakan


terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh secara bersama-samakesadaran wajib


pajak, pengetahuan dan pemahaman perpajakanterhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi.

7. Metode penelitian yang digunakan


Dalam studi kasus yang saya lakukan melalui literatur dari
data,jurnal,ebook,dan sumber lainnya yang berkaitan dengan materi perpajakan.
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif pengumpulan data
dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), bahwa dalam metode ini
peneliti mengunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data yaitu: (a).
Wawancara, (b). Observasi dan (c). Dokumentasi dari ketiga data ini membantu
peneliti untuk mengumpulkan semua data dilapangan dan peneliti melakukan
analisis terhadap data yang diperoleh dilapangan penelitian. Metode analisis data
dalam penelitian kualitatif data diperoleh dari bebrbagai metode, dalam memakai
teknik pengumpulan data analisis triangulasi yang dilakukan secara terus menerus
sampai datanya jenuh. analisis data peneliti menggunakan Model Analisis Model
Spradley yaitu: 1). Analisis domain 2). Analisis taksonomi, 3). Analisis
Komponensial dan 4). Analisis tema/Budaya.

8. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa kesadaran wajib
pajak, pengetahuan dan pemahaman perpajakan secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di
Jakarta Selatan. Bentuk pengaruh variabel kesadaran wajib pajak, pengetahuan
dan pemahaman perpajakansecara bersama-sama terhadap tingkat kepatuhan
wajib pajak adalah positif. Hal ini berarti semakin baik kesadaran wajib
pajakdisertai dengan semakin tinggipengetahuan dan pemahaman perpajakan,
maka tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi cenderung semakin baik atau
meningkat.Sebaliknya, kurangnya kesadaran wajib pajak dan kurangnya
pengetahuan dan pemahaman perpajakan, maka tingkat kepatuhan untuk
membayar pajak oleh wajib pajak cenderung semakin menurun bahkan semakin
buruk.

Pengetahuan dan pemahaman perpajakan erat kaitannya mempengaruhi kesadaran


masyarakat dalam pembayaran pajak (Resmi, 2009). Pada uraian sebelumnya
telah disebutkan bahwa kesadaran pajak seringkali menjadi kendala pengumpulan
pajak dari masyarakat, hal ini disebabkan karena adanya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat yang masih rendah akan perpajakan.Pengetahuan dan
pemahaman akan peraturan perpajakan merupakan proses dimana wajib pajak
memahami tentang perpajakan kemudian menerapkan pengetahuan tersebut untuk
membayar pajak. Selanjutnya solusi atas kasus tindak penggelapan atau
penghindaran pajak adalah dengan melakukan sosialisasi Undang-Undang
Perpajakan beserta sanksinya kepada para pelanggar ketentuan pajak tersebut
(Resmi, 2009). Hal ini didukung dengan adanya Keputusan Dirjen Pajak No.KEP-
114 tahun 2005 tentang pembentukan tim sosialisasi perpajakan sebagai salah satu
usaha pemerintah guna mencerdaskan masyarakat akan pengetahuan dan
pemahaman peraturan perpajakan. Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan
akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengetahuan dan pemahaman
peraturan perpajakan, sehingga dapat meningkatkan pula kepatuhan mereka dalam
membayar pajak.

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh variabel


kesadaran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi, maka peneliti dapat meringkas hasil
penelitian ini sebagai berikut :

1. Kesadaran wajib pajak secara signifikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib


pajak. Artinya apabila wajib pajak memiliki kesadaran yang tinggi, maka
akansemakin meningkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya
membayar pajak. Sebaliknya, kurangnya kesadaran wajib pajak, akan
mengakibatkan tingkat kepatuhan wajib pajak menurun.
2. Pengetahuan dan pemahaman perpajakan secara signifikan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya apabila wajib pajak memiliki
pengetahuan dan pemahaman perpajakan yang baik, maka akansemakin
meningkatkankepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak. Sebaliknya, kurangnya pengetahuan dan pemahaman perpajakan, akan
mengakibatkan tingkat kepatuhan wajib pajak menurun.

3. Dari hasil pengujian hipotesis kesadaran wajib pajak, pengetahuan dan


pemahaman perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi di Jakarta Selatan.

1. Identitas Jurnal II
a) Nama Jurnal : TAX & ACCOUNTING REVIEW
b) Volume Penerbitan : Volume 1,No 1,
c) Tahun Terbit : 2013
d) ISSN : 2086-1575
2. Judul Artikel : Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi
Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di
KPP Pratama Surabaya Sawahan
3. Penulis : Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly
4. Doi :
file:///C:/Users/HP/Downloads/Bluetooth/FILE%20PENTING/KKNI%20SEMESTER%205/P
ERPAJAKAN/1905-4818-1-SM.pdf

5. Latar Belakang : PPh dikenakan kepada baik Orang Pribadi maupun badan,
yang selanjutnya disebut dengan Wajib Pajak. Tax ratio di Indonesia masih sangat
kecil dan tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia. Tax ratio ini
merupakan rasio jumlah Wajib Pajak terhadap jumlah penduduk di Indonesia.
Seperti yang dikatakan oleh Menteri Perekonomian, rakyat Indonesia berjumlah
230 juta sedangkan jumlah Wajib Pajak hanya 10 juta saja (VIVAnews, 2011).
Pemerintah perlu untuk terus berusaha meningkatkan jumlah Wajib Pajak aktif
dengan kegiatan intensifikasi karena tentunya jumlah Wajib Pajak akan sangat
mempengaruhi jumlah penerimaan pajak. Hal ini telah diteliti sebelumnya oleh
Kabanga (2005) yang menguji pengaruh tingkat kepatuhan dan jumlah Wajib
Pajak Orang Pribadi terhadap penerimaan PPh pasal 25 di KPP Surabaya
Krembangan. Penelitian ini berkesimpulan bahwa jumlah pembayaran angsuran
PPh pasal 25 yang dilaporkan tepat waktu dan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi
aktif secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan PPh pasal 25 di KPP
Surabaya Krembangan. Penelitian ini menggunakan data pembayaran angsuran
PPh pasal 25 yang dilaporkan tepat waktu, jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi
aktif, dan penerimaan PPh pasal 25 dari Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP
Surabaya Krembangan dari bulan Januari 2002 sampai dengan Oktober 2004. Bila
ingin memaksimalkan penerimaan pajak dengan sistem self-assessment, selain
berusaha meningkatkan jumlah Wajib Pajak aktif, maka pemerintah juga harus
berupaya agar pembayar pajak semakin sadar bahwa peranan membayar pajak
sangatlah penting bagi tercapainya pembangunan nasional. Untuk meningkatkan
kesadaran membayar pajak ini, pemerintah melakukan beberapa kegiatan
sosialisasi perpajakan dengan tujuan memberikan pemahaman bagi masyarakat
mengenai perpajakan di Indonesia. Selain itu pemerintah juga harus dapat
menunjukkan bahwa pajak yang dibayar oleh masyarakat memang disalurkan
untuk kepentingan masyarakat, yakni melalui transparansi administrasi
perpajakan. Apabila Wajib Pajak semakin sadar dan dengan tepat waktu
membayar pajak terutang, maka tentunya hal tersebut dapat meningkatkan
penerimaan pajak negara. Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Sutanto (2009) yang berkesimpulan bahwa kesadaran Wajib
Pajak mempunyai pengaruh signifikan, baik secara parsial maupun simultan
terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP Mataram. Kesadaran Wajib Pajak
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan
langsung kepada Wajib Pajak Orang Pribadi aktif, dengan menggunakan data
penerimaan PPh pasal 25 di KPP Mataram dari tahun 2005 sampai dengan 2007.

6. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pemahaman masyarakat akan pajak
2) Untuk menganalisis kesadaran masyarakat akan pajak yang harus
dibayarkan
7. Metode penelitian yang digunakan
Dalam studi kasus yang saya lakukan melalui literatur dari
data,jurnal,ebook,dan sumber lainnya yang berkaitan dengan materi perpajakan .
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data berasal dari informan, dan
dokumen. Lokasi penelitian di Desa Taman Sari Kecamatan Gunungsari,
Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisia data
menggunakan analisa data kualitatif model interaktif (Miles, Huberman dan
Saldana, 2014), yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan.

10. Hasil Penelitian


Pengujian pengaruh kesadaran Wajib Pajak, kegiatan sosialisasi perpajakan, dan
pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama
Surabaya Sawahan secara simultan diuji dengan uji F dan diperoleh hasil bahwa
H0 ditolak, yang berarti bahwa kesadaran Wajib Pajak, kegiatan sosialisasi
perpajakan, dan pemeriksaan pajak secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sutanto (2009), yang membuktikan
bahwa kesadaran Wajib Pajak dan pemeriksaan pajak secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di KPP Mataram. Selain itu,
Wibowo (2012) sebagai pegawai DJP juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa
faktor baik dalam dan luar yang ikut mempengaruhi target penerimaaan pajak.
Faktor dari dalam misalnya kurangnya kesadaran dari masyarakat sebagai
pemungut pajak untuk menyetorkan pajak yang terutang serta kurangnya
sosialisasi mengenai peraturan perpajakan terhadap masyarakat dan Wajib Pajak.
Rizal (2009) juga berpendapat bahwa upaya yang bisa dilakukan DJP untuk
mengejar penerimaan pajak adalah hasil dari pemeriksaan yang dapat berupa
pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan kantor. Dari tabel 3 dan 5 dapat diketahui
bahwa variabel kesadaran Wajib Pajak (X1) memiliki koefisien regresi
(unstandardized coefficients) sebesar 448227680,9 dan bertanda negatif (-),
sedangkan standardized coefficients-nya sebesar 0,362. Apabila nilai standardized
coefficients semakin mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji t atau uji parsial di
sub bab sebelumnya, H0 ditolak pada tingkat signifikansi 0,05/ 2 = 0,025,
sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran Wajib Pajak berpengaruh negatif
dan signifikan secara parsial terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP
Pratama Surabaya Sawahan. Dapat juga diartikan apabila kesadaran Wajib Pajak
meningkat, maka penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya
Sawahan justru akan menurun. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan Sutanto (2009) yang menyatakan bahwa kesadaran Wajib Pajak
berpengaruh positif terhadap penerimaan PPh 25 di KPP Mataram. Jika dilihat
pada data, ada nilai penerimaan Pajak Penghasilan pasal 25 di bulan-bulan
tertentu yang
lebih kecil dibandingkan bulan lainnya, padahal tingkat kesadaran Wajib Pajaknya
lebih tinggi. Sebagai contoh, dapat dilihat bahwa tingkat kesadaran Wajib Pajak di
bulan Januari, Februari, dan Maret 2011 lebih tinggi dibandingkan di bulan April
sampai dengan Desember, akan tetapi jumlah penerimaan PPh 25-nya lebih
rendah. Penyebabnya adalah banyaknya jumlah SPT Masa PPh 25 nihil yang
dilaporkan Wajib Pajak dan juga diberlakukannya Peraturan Dirjen Pajak No.
22/PJ./2008 yang mengatur bahwa Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PPh
pasal 25 dan SSP nya telah mendapat validasi dengan NTPN, maka Surat
Pemberitahuan Masa (SPT) Masa PPh pasal 25 dianggap telah disampaikan ke
KPP sesuai dengan tanggal validasi yang tercantum pada SSP. Dengan demikian,
penerimaan pajak tetap masuk tetapi tidak ada SPT Masa yang dilaporkan secara
langsung ke KPP. Kegiatan sosialisasi perpajakan memiliki koefisien regresi
(unstandardized coefficients) sebesar 5484489,126 dan bertanda positif,
sedangkan standardized coefficients-nya mendekati nol, yaitu 0,072. Pengujian
atas variabel kegiatan sosialisasi perpajakan terhadap penerimaan Pajak
Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan secara parsial diuji dengan uji t
(lihat tabel 4. 17) dan diperoleh hasil bahwa H0 gagal ditolak, yang dapat
diartikan bahwa variabel kegiatan sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya
Sawahan. Dapat dikatakan, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan KPP Pratama
Surabaya Sawahan kurang optimal dan belum berhasil memenuhi targetnya. Dari
hasil konfirmasi dengan KPP Pratama Surabaya Sawahan, tidak berpengaruhnya
sosialisasi ini disebabkan karena sebagian besar Wajib Pajak mengikuti kegiatan
sosialisasi perpajakan hanya sebagai suatu keharusan karena bersifat memaksa,
akan tetapi tetap saja tidak menjalankan kewajibannya dengan patuh. Hasil
pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Vivien (2005) yang
menyimpulkan bahwa penyuluhan perpajakan tidak berpengaruh signifikan pada
jumlah Wajib Pajak, kepatuhan Wajib Pajak, dan penerimaan pajak. Dari hasil
pengujian asumsi klasik tahap pertama didapat bahwa telah terjadi masalah
multikolinieritas dalam model regresi. Oleh karena itu diambil langkah untuk
mengeluarkan variabel jumlah Wajib Pajak sebagai variabel yang memiliki
masalah multikolinieritas, sehingga hanya tersisa tiga variabel independen.
Pengujian variabel kesadaran Wajib Pajak secara parsial berkesimpulan bahwa
kesadaran Wajib Pajak berpengaruh negatif secara parsial terhadap penerimaan
Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan. Hal tersebut berarti
apabila kesadaran Wajib Pajak meningkat, maka penerimaan Pajak Penghasilan di
KPP Pratama Surabaya Sawahan justru akan menurun. Yang menjadi
penyebabnya adalah banyaknya jumlah SPT Masa PPh 25 nihil yang dilaporkan
dan juga diberlakukannya Peraturan Dirjen Pajak No. 22/PJ./2008 yang mengatur
bahwa Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PPh pasal 25 dan SSP nya telah
mendapat validasi dengan NTPN, maka Surat Pemberitahuan Masa (SPT) Masa
PPh pasal 25 dianggap telah disampaikan ke KPP sesuai dengan tanggal validasi
yang tercantum pada SSP. Dari hasil pengujian variabel kegiatan sosialisasi
perpajakan secara parsial disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi perpajakan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama
Surabaya Sawahan, di mana hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Vivien (2005) yang menyimpulkan bahwa penyuluhan perpajakan tidak
berpengaruh signifikan pada penerimaan pajak. Dengan kata lain, kegiatan
sosialisasi yang dilakukan KPP Surabaya Sawahan belum memenuhi targetnya.
Hal ini dikarenakan sebagian besar Wajib Pajak mengikuti kegiatan sosialisasi
perpajakan hanya sebagai suatu keharusan karena bersifat memaksa, akan tetapi
tetap saja tidak menjalankan kewajibannya dengan patuh. Hasil pengujian variabel
pemeriksaan pajak secara parsial menyimpulkan bahwa pemeriksaan pajak secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP
Pratama Surabaya Sawahan. Hasil pengujian secara simultan menyimpulkan
bahwa variabel kesadaran Wajib
Pajak, kegiatan sosialisasi perpajakan, dan pemeriksaan pajak secara bersama-
sama berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama
Surabaya Sawahan.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil akhir penelitian, antara lain ruang lingkup penelitian yang
sempit, yaitu hanya di wilayah KPP Pratama Surabaya Sawahan serta data
observasi yang digunakan untuk uji statistik masih sedikit, yaitu data per bulan
dari tahun 2008 sampai dengan 2011. Hasil uji statistik akan semakin tidak bias
apabila jumlah data observasi yang digunakan semakin banyak. Di samping itu,
penelitian ini awalnya menggunakan empat variabel independen, yaitu jumlah
Wajib Pajak, kesadaran Wajib Pajak, kegiatan sosialisasi perpajakan, dan
pemeriksaan pajak. Namun dikarenakan adanya masalah multikolinieritas, maka
variabel jumlah Wajib Pajak dikeluarkan dari model regresi dan hanya tersisa tiga
variabel independen. Oleh karena variabel independen yang terbatas, maka dapat
terjadi ada variabel-variabel lain di luar model regresi yang juga mempengaruhi
penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan, misalnya
tingkat penghasilan dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Untuk penelitian-
penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan di lebih dari satu KPP sehingga hasil
dari penelitian tersebut dapat memberikan gambaran pasti mengenai pengaruh
kesadaran Wajib Pajak, kegiatan sosialisasi perpajakan, dan pemeriksaan pajak
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan.

3.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah diharapkan adanya sosialisasi serta
observasi bagi wajib pajak agar mereka tau apa kewajiban mereka sebagai objek
pajak. Dengan sosialisasi maka masyarakat akan tau apa itu pajak dan untuk apa
dilakukan pemungutan pajak.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/HP/Downloads/Bluetooth/FILE%20PENTING/KKNI%20SEMES
TER%205/PERPAJAKAN/450-796-1-SM.pdf

file:///C:/Users/HP/Downloads/Bluetooth/FILE%20PENTING/KKNI%20SEMES
TER%205/PERPAJAKAN/1905-4818-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai