Anda di halaman 1dari 176

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS KEBUTUHAN PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD


INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSIA SAMMARIE BASRA TAHUN 2015

SKRIPSI

RUTH OKTAVIA GRESIA CAROLINA


1306488530

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2016

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
HALAMAN JUDUL

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS KEBUTUHAN PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD


INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSIA SAMMARIE BASRA TAHUN 2015

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat

RUTH OKTAVIA GRESIA CAROLINA


1306488530

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2016

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

ii

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
HALAMAN PENGESAHAN

iii

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
SURAT PERNYATAAN

iv

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ruth Oktavia Gresia Carolina


Alamat : Jl. Bojong Indah VIII Blok E1/01 RT01/11
Narogong, Bekasi Timur 17116
021 – 8208323 / 081310389244
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 02 Oktober 1992

Riwayat Pendidikan :
1. SD Santa Lusia Tahun 1998 – 2004
2. SMP Santa Lusia Tahun 2004 – 2007
3. SMAK 7 BPK Penabur Jak-Tim Tahun 2007 – 2010
4. Vokasi Program Studi Perumahsakitan Tahun 2010 – 2013
5. S 1 Manajemen Rumah Sakit FKM UI Tahun 2013- 2016

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya dipanjatkan penulis kepada


Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan karuniaNya, saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Jurusan Manajemen
Rumah Sakit pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Dalam
penulisan ini disadari tidaklah mudah untuk menyelesaikannya tanpa bantuan,
bimbingan, dan doa dari berbagai pihak dari dimulainya penulisan hingga skripsi
ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu secara tulus penulis menyampaikan rasa
hormat dan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua dan adik tercinta (Ronald Junus Godfrid) yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan baik secara moril maupun materil,
yang selalu setia menemani penulis.
2. Kurnia Sari, SKM, MSE sebagai pembimbing akademik yang selalu
memberikan motivasi, masukan, dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
3. Dr.dra..Dumilah Ayuningtyas MARS, selaku penguji I yang telah
memberikan saran dan masukan guna perbaikan skripsi ini;
4. Dr.dr. Hardi Yusa, Sp.OG,MARS selaku Direktur RSIA SamMarie Basra
yang telah berkenan menerima penulis dalam melaksanakan skripsi di RSIA
SamMarie Basra dan Pembimbing Lapangan yang telah memberikan
masukan, koreksi, dan bimbingan selama proses Penelitian Skripsi sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
5. dr. Marsaulina Olivia P., MARS selaku Penguji Lapangan RSIA SamMarie
Basra yang membantu serta menyediakan waktunya untuk memberikan
bimbingan, dan saran selama penulisan skripsi ini;
6. drg. Masyitoh, MARS sebagai dosen AKK yang selalu memberikan
masukan, motivasi, dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat
lebih terarah dalam menyelesaikan skripsi ini;
7. Jajaran direksi serta Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menjalani kegiatan

vi

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
penelitian skripsi di RSIA SamMarie Basra;
8. Kak Sulis Tya Ningrum, selaku Kepala Bagian Sekertariat atas kesedian
waktu dalam memberikan saran, atas segala bantuan, semangat, sharing dan
dukungannya selama pembuatan skripsi di RSIA SamMarie Basra;
9. Supervisor dan perawat pelaksana di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra, yang senantiasa dengan senang hati memberikan kesempatan kepada
penulis dalam berbagi cerita dan pengalamannya;
10. Para staf pelaksana lain di RSIA SamMarie Basra yang selalu berbagi cerita
dan canda tawa kepada penulis;
11. Teman seperjuangan di RSIA SamMarie Basra yang selalu memberikan
motivasi, dan kenangan yang tak terlupakan. Terutama kepada orang yang
selalu menemani saat sulit dan bahagia di RSIA SamMarie Basra, Puput
Leni Yuliani Suchery ,Ka Uffiyu Fakkur dan Maisa Rasyida.
12. Teman-teman Cumi Bakar, Iana, Reynata, Wimo, terimakasih atas dukungan
dan waktu kalian disaat-saat sulit dalam penulisan skripsi;
13. Ka Novi Subekti yang selalu menemani penulis bimbingan dan memberikan
semangat kepada penulis;
14. Seluruh teman-teman peminatan MRS Ekstensi, terimakasih atas dukungan
dan semangat yang telah diberikan dalam perjuangan untuk lulus sama-sama.
15. Departemen AKK FKM UI. Mbak Nevy, Mbak Dian, dan Mas Pri yang
senantiasa membantu penulis dalam proses administrasi;
16. Seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangatlah jauh dari kata sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Kita semua. Akhir kata,
saya berharap Tuhan Y.M.E berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembang
ilmu.
Depok,11 Januari 2016
Penulis

vii

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

viii

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
ABSTRAK

Nama : Ruth Oktavia Gresia Carolina


Program Studi : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Manajemen Rumah Sakit
Judul : Analisis Kebutuhan Perawat dengan Metode Workload
Indicator Staffing Need (WISN) di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra Tahun 2015

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja dan menghitung


kebutuhan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun
2015.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan cara
observasi (time motion study), wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Pengamatan untuk time motion study dilakukan selama 6 hari kerja, dengan
sampel perawat mahir dan tidak mahir. Hasil penelitian ini mendapatkan
bahwa beban kerja sebesar 67,3%. Berdasarkan perhitungan WISN maka
diperoleh kebutuhan perawat sesuai dengan jumlah yang ada pada saat ini,
diluar supervisor. Oleh sebab itu, diperlukan SPO uraian tugas perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.

Kata kunci : Beban kerja, time motion study, WISN, Kebutuhan Perawat.

ix
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
ABSTRACT

Name : Ruth Oktavia Gresia Carolina


Study Program : Bachelor of Public Health
Specilisation : Hospital Management
Title : The analysis of nurse need with Workload Indicator
Staffing Need (WISN) method in outpatient installation
RSIA SamMarie Basra 2015

This thesis aims to analyze the workload and compute the need of nurses in
outpatient installation RSIA SamMarie 2015. This study is qualitative
descriptive study, by observation (time motion study), in-depth interviews and
document review. Observations to time motion study conducted for 6 days of
work, with a sample of nurses proficient and not proficient. Result of this study
found that the workload of 67,3%. WISN calculation based on the obtained need
of nurses according to the number that existed at this time, outside supervisor.
Therfore, it is necessary SPO nurses in the job description outpatient installation
RSIA SamMarie Basra 2015.

Keywords: Workload, time motion study, WISN, the need of nurses

x
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 7
1.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
1.4.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 7
1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 8
1.5.1 Manfaat Penelitian untuk Rumah Sakit............................................... 8
1.5.2 Manfaat Penelitian untuk Peminatan Manajemen Rumah Sakit ......... 8
1.6 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9
2.1 Rumah Sakit .......................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit ...................................................................... 9
2.1.2 Jenis Rumah Sakit ............................................................................... 9
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia .................................................. 11
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ................................ 11
2.2.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ...................................... 12
2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit ............ 12
2.2.4 Pengertian Sumber Daya Manusia .................................................... 13
2.2.5 Pengertian Sumber Daya Manusia Kesehatan .................................. 13
2.2.6 Jenis Tenaga Kesehatan .................................................................... 14

xi
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia ................................................ 14
2.3.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia ............................... 14
2.3.2 Tujuan dan Fungsi Perencanaan SDM .............................................. 15
2.3.3 Proses Perencanaan SDM di Rumah Sakit........................................ 15
2.3.4 Perencanaan SDM di Rumah Sakit ................................................... 16
2.3.5 Pola Perencanaan SDM di Rumah Sakit ........................................... 17
2.4 Keperawatan........................................................................................ 21
2.4.1 Pengertian .......................................................................................... 21
2.4.2 Manajemen Keperawatan .................................................................. 21
2.4.3 Aktivitas Keperawatan ...................................................................... 22
2.4.4 Manajemen SDM dalam Keperawatan ............................................. 24
2.4.5 Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat ............. 25
2.5 Beban Kerja Keperawatan ................................................................. 25
2.5.1 Pengertian Beban Kerja..................................................................... 25
2.5.2 Mengukur Beban Kerja ..................................................................... 26
2.5.3 Waktu Kerja ...................................................................................... 29
2.5.4 Waktu Produktif ................................................................................ 29
2.5.5 Analisa Beban Kerja Perawat............................................................ 29
2.6 Metode Perhitungan Kebutuhan Tenaga ......................................... 30
2.6.1 WISN ................................................................................................ 30
2.6.2 Formula Ilyas .................................................................................... 33
2.6.3 FTEE (Full Time Equivalent Employment) ...................................... 34
2.7 Kompetensi dalam Keperawatan ...................................................... 35
2.8 Instalasi Rawat Jalan .......................................................................... 35
BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI
OPERASIONAL ................................................................................................. 37
3.1 Kerangka Teori ................................................................................... 37
3.2 Kerangka Konsep ................................................................................ 38
3.3 Definisi Operasional ............................................................................ 40
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 41
4.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 41
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................ 41
4.3 Populasi, Sampel, dan Informan Penelitian ..................................... 41
4.3.1 Populasi ............................................................................................. 41
4.3.2 Sampel ............................................................................................... 42
4.3.3 Informan Penelitian ........................................................................... 42
4.4 Tenaga Pengamat dan Instrumen Penelitian ................................... 42
4.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 42
4.5.1 Data Primer ....................................................................................... 42
4.5.2 Data Sekunder ................................................................................... 43
4.6 Validitas data ....................................................................................... 43
4.7 Pengolahan Data ................................................................................. 44
4.8 Analisis Data ........................................................................................ 45

xii
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 5 GAMBARAN UMUM RSIA SAMMARIE BASRA .......................... 47
5.1 Gambaran Umum RSIA SamMarie Basra ....................................... 47
5.1.1 Visi .................................................................................................... 48
5.1.2 Misi ................................................................................................... 48
5.1.3 Tujuan ............................................................................................... 49
5.1.4 Nilai Budaya Kerja ............................................................................ 49
5.1.5 Motto ................................................................................................. 50
5.1.6 Logo .................................................................................................. 50
5.1.7 Struktur Organisasi RSIA SamMarie Basra ...................................... 51
5.1.8 Ketenagaan Rumah Sakit RSIA SamMarie Basra ............................ 55
5.1.9 Fasilitas Rumah Sakit........................................................................ 65
5.1.10 Denah Rumah Sakit........................................................................... 69
5.2 Gambaran Umum Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra . 69
5.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan ......................................... 69
5.2.2 Tupoksi Instalasi Rawat Jalan ........................................................... 70
5.2.3 Alur Instalasi Rawat Jalan................................................................. 74
5.2.4 Kunjungan Instalasi Rawat Jalan ...................................................... 75
5.2.5 Jadwal Shift Perawat Instalasi Rawat Jalan ...................................... 77
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ..................................... 79
6.1 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 79
6.2 Karakteristik Informan ...................................................................... 80
6.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 80
6.3.1 Gambaran Karakteristik Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra ............................................................................................ 80
6.3.2 Waktu Kerja ...................................................................................... 84
6.4 Hasil Observasi Metode Time Motion Study ..................................... 87
6.4.1 Volume Transaksi keseluruhan yang dilakukan oleh sampel ........... 89
6.4.2 Jumlah Waktu Produktif, Tidak Produktif, dan Pribadi Sampel ....... 94
6.4.3 Beban Kerja ....................................................................................... 99
6.4.4 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Perawat ........................................ 101
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 110
7.1 Kesimpulan ........................................................................................ 110
7.1.1 Karakteristik Pegawai ..................................................................... 110
7.1.2 Waktu Kerja .................................................................................... 110
7.1.3 Jenis dan waktu kegiatan Keperawatan........................................... 110
7.1.4 Beban Kerja ..................................................................................... 112
7.1.5 Jumlah Kebutuhan Perawat ............................................................. 112
7.2 Saran .................................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 114

xiii
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekap Pendapatan RSIA SamMarie Basra (Persentase)......................... 4


Tabel 1.2 Jumlah Perawat Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra .......... 5
Tabel 2.1 Definisi Istilah Pengukuran Beban Kerja Keperawatan ....................... 26
Tabel 2.2 Perbedaan Work Sampling dan Time motion study ............................. 28
Tabel 3.1 Definsi Operasional............................................................................... 40
Tabel 4.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 42
Tabel 5.1 Jumlah Tenaga RSIA SamMarie Basra Berdasarkan Divisi November
2015 ...................................................................................................... 56
Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Divisi Pelayanan Khusus di RSIA SamMarie Basra
November 2015 .................................................................................... 57
Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Divisi Pelayanan di RSIA SamMarie Basra November
2015 ...................................................................................................... 58
Tabel 5.4 Jumlah Tenaga Divisi Umum dan Keuangan di RSIA SamMarie Basra
November 2015 .................................................................................... 59
Tabel 5.5 Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan di RSIA SamMarie Basra
November 2015 .................................................................................... 60
Tabel 5.6 Jumlah Tenaga RSIA SamMarie Basra Berdasarkan Status Pendidikan
November 2015 .................................................................................... 61
Tabel 5.7 Fasilitas Pelayanan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015 ...................... 66
Tabel 5.8 Kunjungan Poliklinik RSIA SamMarie Basra Tahun 2011- 2014 ........ 75
Tabel 5.9 Jumlah Kunjungan Poliklinik Berdasarkan Dokter per-Poliklinik RSIA
SamMarie Basra Tahun 2015 ............................................................... 76
Tabel 5.10 Kunjungan Pasien Poliklinik di RSIA SamMarie Basra Berdasarkan
Jenis Pasien Baru dan Pasien Lama Tahun 2015 ................................. 76
Tabel 5.11 Shift Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
Periode 15 Desember- 20 Desember 2015 ........................................... 77
Tabel 5.12 Shift Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
Periode 22 Desember- 31 Desember 2015 ........................................... 78
Tabel 6.1 Karakteristik Perawat Instalasi Rawat Jalan ......................................... 81
Tabel 6.2 Pendidikan dan Pelatihan Perawat Instalasi Rawat Jalan ..................... 83
Tabel 6.3 Daftar sampel penelitian kuantitiatif ..................................................... 88
Tabel 6.4 Volume Transaksi Keseluruhan Kegiatan Sampel Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra dalam setiap shift ............................................ 89
Tabel 6.5 Jumlah Waktu Produktif, Tidak Produktif, dan Pribadi Sampel Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra ..................................................... 94
Tabel 6.6 Tabel Proporsi Kegiatan Produktif Langsung Sampel .......................... 95
Tabel 6.7 Tabel Proporsi Kegiatan Produktif Tidak Langsung Sampel ............... 96
Tabel 6.8 Presentase Kegiatan Karakteristik Perawat Mahir dan Tidak Mahir . 101
Tabel 6.9 Waktu Kerja tersedia bagi perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra tahun 2015............................................................... 101
Tabel 6.10 Standar Beban Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra ................................................................................................... 105

xiv
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
Tabel 6.11 Standar Beban Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra ................................................................................................... 107
Tabel 6.12 Standar Beban Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra ................................................................................................... 107

xv
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien di RSIA SamMarie Basra Periode Tahun
2011-2014 .......................................................................................... 2
Gambar 1.2 Jumlah Kunjungan Pasien di RSIA SamMarie Basra ........................ 3
Gambar 1.3 Persentase Kenaikan Upah Lembur Rawat Jalan Periode Semester
Pertama Tahun 2013-2014 ................................................................. 5
Gambar 2.1 Jenis Tenaga Kesehatan dan Proporsinya (BPSDMK,2007) ............ 14
Gambar 2.2 Langkah-Langkah Perencanaan Tenaga............................................ 20
Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 39
Gambar 5.1 Logo RSIA SamMarie Basra............................................................. 50
Gambar 5.2 Struktur Organisasi SamMarie Healthcare Group (SMHG) ............. 52
Gambar 5.3 Struktur Organisasi RSIA SamMarie Basra ...................................... 54
Gambar 5.4 Jumlah Ketenagaan RSIA SamMarie Basra Tahun 2011 s/d
November 2015................................................................................ 55
Gambar 5.5Alur Status Kepegawaian RSIA SamMarie Basra ............................. 64
Gambar 5.6 Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Status RSIA SamMarie Basra ...... 65
Gambar 5.7 RSIA SamMarie Basra Tampak Depan ............................................ 66
Gambar 5.8 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pendaftaran di RSIA
SamMarie Basra ............................................................................... 69
Gambar 5.1 Alur Pelayanan Pasien di Instalasi Rawat Jalan ................................ 74
Gambar 6.1 Presesntase Kegiatan Tidak Produktif Perawat di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra .............................................................. 98
Gambar 6.2 Kegiatan Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra 100

xvi
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ...................................................................... 118


Lampiran 2 Form Observasi................................................................................ 121
Lampiran 3 Matriks Wawancara ......................................................................... 122
Lampiran 4 Denah RSIA SamMarie Basra ......................................................... 124
Lampiran 5 Hasil Observasi ................................................................................ 127

xvii
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah sebuah institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, serta gawat darurat. Rumah sakit juga merupakan sebuah organisasi
yang bersifat padat karya (Labor intensive), padat modal (Capital intensive), padat
teknologi (Technology intensive), dan padat keterampilan (Skill intensive)
(Soeroso, 2003). Pelayanan yang diberikan rumah sakit adalah jasa yang secara
langsung dapat dirasakan oleh konsumen, maka peran manajemen sumber daya di
rumah sakit sangatlah vital. Rumah sakit juga merupakan sebuah organisasi yang
bersifat padat sumber daya manusia, yang seterusnya akan disebut SDM. SDM
merupakan salah satu unsur terpenting pada sebuah rumah sakit yang sangat
berpengaruh dalam menentukan keberhasilan rumah sakit dalam mencapai tujuan
rumah sakit.

Pada umumnya, rumah sakit memiliki empat kategori karyawan, yaitu tenaga
medis, tenaga paramedis keperawatan, tenaga medis non keperawatan, dan tenaga
non medis. Salah satu dari keempat kategori karyawan yang bekerja di sebuah
rumah sakit, tenaga paramedis keperawatan merupakan kelompok utama sumber
daya manusia rumah sakit, dengan proporsi tenaga yang paling besar di rumah
sakit yang diperkirakan sekitar 75%. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1176 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan, menyebutkan
bahwa tenaga kesehatan perawat sebagai salah satu profesi yang selalu
berhubungan dalam memberikan pelayanan secara lagsung kepada pasien.

Rumah Sakit Ibu Anak Sammarie Basra merupakan rumah sakit khusus kelas C,
dengan kapasitas 28 tempat tidur dan merupakan sakah satu anak perusahaan dari
SamMarie Family Healthcare Group (SFHG) dengan holding company PT
SamMarie Primafiat. RSIA SamMarie Basra berada di daerah Jakarta Timur,
dengan dilengkapi beberapa fasilitas serta pelayanan kesehatan unggulan yaitu

1
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
2

fertilitas dan bayi tabung. RSIA SamMarie Basra merupakan salah satu rumah
sakit swasta, yang awalnya merupakan sebuah klinik PBDS SamMarie Basra di
Jalan Basuki Rachmat No. 31 Pondok Bambu Duren Sawit, Jakarta Timur 13430.
Namun pada tanggal 1 Desember 2010, klinik SamMarie Basra resmi berubah
menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak SamMarie Basra (Profil RSIA SamMarie
Basra, 2014).

RSIA SamMarie Basra merupakan sebuah rumah sakit swasta yang memberikan
pelayanan kepada pasien demi menjaga mutu pelayanan, sehingga perlu dalam
merencanakan kebutuhan jumlah tenaga medis yang tepat guna dalam
memberikan pelayanan layanan kesehatan bermutu. Setiap tahunnya RSIA
SamMarie Basra mengalami peningkatan dalam jumlah kunjungan pasien.
Berdasarkan data yang ada, banyaknya tingkat kunjungan pasien pada tahun 2011
mencapai 3.833 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai tahun
2011 sampai dengan tahun 2014. Berikut adalah grafik mengenai jumlah data
pasien periode tahun 2011-2014:

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2011 2012 2013 2014
Total 3833 6555 9908 13229

Gambar 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien di RSIA SamMarie Basra Periode Tahun
2011-2014
Sumber: Bagian Rekam Medis RSIA SamMarie Basra

Merujuk pada gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah pasien yang cukup
signifikan dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah pasien dari tahun 2011 ke
tahun 2012 mencapai 2.722 pasien, kemudian mengalami peningkatan kembali

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
3

pada tahun 2013 sebanyak 3.353 pasien menjadi 9.908 pasien dan pada tahun
2014 mengalami peningkatan sebanyak 3.321 pasien menjadi 13.229 pasien.
Berikut adalah grafik mengenai jumlah data pasien periode tahun 2015:

1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
Tahun 2015 1055 1155 1286 1183 1198 1060 908 1168 1117

Gambar 1.2 Jumlah Kunjungan Pasien di RSIA SamMarie Basra


Periode Januari - September 2015
Sumber: Bagian Rekam Medis RSIA SamMarie Basra

Merujuk pada gambar 1.2, jumlah kunjungan pasien di RSIA SamMarie Basra
masih berfluktuatif. Pada bulan Januari sampai dengan Februari, kunjungan pasien
mengalami kenaikan dari 1.329 pasien menjadi 1.436 pasien. Puncak kunjungan
pasien terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak 1.616 pasien, namun pada bulan
April sampai dengan Juli terjadi penurunan kunjungan pasien dari 1.520 pasien
menjadi 1.151 pasien. Hal ini diperkirakan terjadi karena bulan Ramadhan, hari
raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah.

Pada bulan Agustus kunjungan pasien rawat jalan mengalami kenaikan menjadi
1.168 pasien dan kunjungan pasien menurun 51 pasien di bulan September yaitu
menjadi 1.117 pasien. Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan dapat
disimpulkan bahwa pemasukan terbesar salah satunya diperoleh dari Instalasi
Rawat Jalan. Hal ini didukung dengan persentase pendapatan RSIA SamMarie
Basra, sebagai berikut:

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
4

Tabel 1.1 Rekap Pendapatan RSIA SamMarie Basra (Persentase)


Periode Tahun 2011-2014
Tahun Tahun Tahun Tahun Semester I
KETERANGAN 2011 2012 2013 2014 Tahun 2015
% % % % %
Pendapatan
Rawat Jalan 21 20 20 21 23
Rawat Inap 24 21 25 21 19
Bayi Tabung 7 15 8 8 8
Laboratorium 21 19 25 21 18
Obat + IFRS 26 25 22 28 29
Intensive Care 0 0 0 2 2
Pendapatan Bersih 100 100 100 100 100
Smber: Bagian Keuangan RSIA SamMarie Basra

Keadaan tenaga di instalasi rawat jalan sebanyak 9 perawat yang terdiri dari satu
orang supervisor perawat, dan delapan orang perawat pelaksana yang terbagi
menjadi 3 shift kerja yaitu shift pagi (jam 07.00-14.00 WIB), shift middle (jam
10.00-17.00 WIB), dan shift sore (jam 14.00-21.00 WIB). Pada saat ini
berdasarkan hasil wawancara tidak berstruktur dengan Kepala Bagian
Kesekertariatan RSIA SamMarie Basra, mengatakan bahwa: “Perawat di
instalasi rawat jalan dengan jumlah perawat 9 perawat saat ini akan berkurang 2
perawat dikarenakan 2 perawat akan rotasi ke bagian office penetapan
kepanitian, yaitu 1 perawat akan ke bagian PPI sedangkan 1 perawat akan
pindah kebagian PMKP”. Menurut salah satu perawat yang berada di Instalasi
rawat jalan dengan jumlah perawat yang akan berjumlah 7 perawat dirasakan akan
kesulitan dalam melayani pasien. Hasil pengamatan selama pra-observasi di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie, perawat instalasi rawat jalan sering
meminta pertolongan kepada perawat VK/IGD, apabila perawat pada saat dinas
tidak cukup dalam menangani pasien. Jumlah perawat di instalasi rawat jalan
setiap tahunnya adalah sebagai berikut:

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
5

Tabel 1.2 Jumlah Perawat Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra
Tahun 2012-2015
Tahun Jumlah Tenaga Keterangan

Tidak ada penambahan dan pengurangan jumlah


2012 5 perawat
perawat

1 perawat resign, 3 perawat dirotasi kebagian


2013 10 perawat
OK/VK dan Perina

6 perawat sebagai perawat tetap dan 3 perawat


2014 9 perawat
sebagai perawat kontrak

9 perawat sudah sebagai perawat tetap, namun 2


2015 8 perawat perawat akan di rotasi ke bagian penetapan
kepanitian yaitu PPI dan PMKP

Sumber: Bagian SDM RSIA SamMarie Basra

Adanya jumlah kunjungan pasien yang meningkat (rata-rata kunjungan rawat


jalan dalam sehari rata-rata 43 pasien), jumlah perawat yang berkurang di instalasi
rawat jalan mengakibatkan jam kerja lembur meningkat. Hal inilah yang mungkin
menjadi beban kerja perawat bertambah. Persentase upah lembur di instalasi rawat
jalan setiap tahunnya adalah sebagai berikut:

51%

23% 26%

Semester I Th 2013 Semester I Th 2014 Semester I Th 2015

Gambar 1.3 Persentase Kenaikan Upah Lembur Rawat Jalan Periode Semester
Pertama Tahun 2013-2014
Sumber: Bagian Keuangan RSIA SamMarie Basra

Beban kerja perawat dipengaruhi oleh kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah
rata-rata jam perawatan yang di butuhkan untuk memberikan pelayanan langsung
pada pasien, serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh
seorang perawat sehingga dapat menganggu penampilan kerja dari perawat

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
6

tersebut. Disamping tugas tambahan, beban kerja seorang perawat juga sangat
dipengaruhi oleh waktu kerjanya. Apabila waktu kerja yang harus ditanggung oleh
perawat melebihi dari kapasitasnya, seperti banyaknya waktu lembur, akan
berdampak buruk bagi produktifitas perawat tersebut (Syaer, 2010) dalam
(Hendianti G.N, 2013)

Berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur dengan Kepala Bagian


kesekretariatan dan SDM, menyatakan bahwa: “Selama ini jumlah kebutuhan
perawat disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan unit, belum adanya
perhitungan jumlah kebutuhan perawat dengan menghitung beban kerja rillnya di
Instalasi rawat jalan”. Sebuah rumah sakit dalam menunjang kegiatan operasional
dibutuhkan perencanaan kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan, baik dari
segi jenis serta jumlah kebutuhan. Oleh sebab itu harus dilakukan analisis
kebutuhan tenaga, karena dengan kelebihan tenaga akan mengakibatkan terjadinya
penggunaan waktu kerja yang tidak produktif atau sebaliknya dengan kekurangan
tenaga akan mengakibatkan beban kerja yang berlebihan. Penelitian Kuntoro
(2010) menjelaskan bahwa kurangnya tenaga perawat dapat menyebabkan beban
kerja yang berlebih.

Penentuan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit merupakan faktor penting


yang perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit, ketidaksesuaian jumlah perawat dengan perhitungan kebutuhan
perawat merupakan suatu permasalahan yang harus dikaji, salah satunya adalah
dengan mengetahui beban kerja perawat yang sebenarnya (Stevani, 2011).
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis perhitungan kebutuhan tenaga
dengan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) di Instalasi Rawat
Jalan di RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
7

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan dan pra observasi yang telah dilakukan
oleh penulis, kebutuhan perawat hanya disesuaikan dengan kebutuhan dan
permintaan unit, belum adanya perhitungan jumlah kebutuhan perawat dengan
menghitung beban kerja rillnya di Instalasi rawat jalan RSIA SamMarie Basra.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan analisis perhitungan kebutuhan tenaga
dengan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) di Instalasi Rawat
Jalan di RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.

1.3 Pertanyaan Penelitian


1. Bagaimana gambaran karakteristik perawat perawat di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015?
2. Bagaimana gambaran penggunaan waktu kerja yang digunakan untuk
melakukan kegiatan produktif, tidak produktif dan kegiatan pribadi bagi
perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015?
3. Bagaimana beban kerja perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra Tahun 2015?
4. Berapa jumlah kebuthan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra Tahun 2015?

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan perawat di Instalasi
Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran karakteristik perawat perawat di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.
2. Mengetahui gambaran penggunaan waktu kerja yang digunakan untuk
melakukan kegiatan produktif, tidak produktif dan kegiatan pribadi bagi
perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
8

3. Mengetahui besarnya beban kerja perawat di Instalasi Rawat Jalan


RSIA SamMarie Basra Tahun 2015.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat Penelitian untuk Rumah Sakit
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kegiatan atau aktivitas
keperawatan di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015. Melalui
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi manajemen rumah
sakit mengenai jumlah kebutuhan tenaga yang sesuai dengan beban kerja perawat
rawat jalan di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra.

1.5.2 Manfaat Penelitian untuk Peminatan Manajemen Rumah Sakit


Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya sebagai
referensi terkait dengan kebutuhan perawat di Instalasi Rawat Jalan.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini untuk menganalisis jumlah optimal perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra selama 8 (delapan) hari. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan form time motion study.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap pola
kegiatan yang dilakukan oleh perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra selama jam kerja perawat yang akan diamati, dan data sekunder yang
diperoleh dari unit SDM dan Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk perusahaan yang sangat kompleks, baik
ditinjau dari aspek organisasi, teknologi maupun sumber daya manusianya. Menurut
UU nomor 44 tahun 2009, Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 147/MENKES/Per/I/2010 tentang
perijinan rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.

2.1.2 Jenis Rumah Sakit


2.1.1.1 Jenis Rumah Sakit berdasarkan Kepemilikan RS
Berdasarkan UU No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, berdasarkan pengelolaannya
rumah sakit dibagi menjadi Rumah Sakit Publik (Pemerintah) dan Rumah Sakit Privat.
1. Rumah sakit milik pemerintah
a. Rumah sakit pemerintah bukan BLU
b. Rumah Sakit Pemerintah dengan bentuk BLU
c. RS milik BUMN
2. Rumah Sakit Milik Swasta/Privat
a. RS milik Perseroan Terbatas (PT)
Pada RS yang berbentuk sebuah PT memiliki Dewan komisaris,
Direksi dan Komite medik. Rumah sakit privat yang dikelola oleh
badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk PT.
b. RS milik yayasan sesuai dengan UU yayasan
Pada RS milik yayasan memiliki Pembina, pengawas, dan pengurus,
yaitu kekuasan tertinggi berada pada Pembina.

9
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
10

2.1.1.2 Jenis Rumah Sakit berdasarkan Klasifikasi RS


1. Klasifikasi Rumah Sakit Umum
a. Rumah sakit Kelas A
Rumah sakit kelas A merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 5
spesialis penunjang medik, 12 spesialis lain dan 13 subspesialis. Rumah
sakit kelas A pada pemerintah ditetapkan sebagai tempat pelayanan
rujukan tertinggi (top referral hospital) atau rumah sakit pusat.
b. Rumah sakit Kelas B
Rumah sakit kelas B merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 4
spesialis penunjang medik, 8 spesialis lain dan 2 subspesialis dasar.
c. Rumah sakit Kelas C
Rumah sakit kelas C merupakan rumah sakit umum yang memiliki
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis
dasar dan 4 spesialis penunjang medik. Pada saat ini terdapat empat
pelayanan spesialis yang disediakan yaitu pelayanan penyakit dalam,
pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta pelayanan kesehatan
kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas C dapat menampung
pelayanan rujukan dari puskesmas.
d. Rumah sakit kelas D
Rumah sakit kelas D merupakan rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 spesialis
dasar. Rumah sakit kelas D hanya memberikan pelayanan kedokteran
umum dan kedokteran gigi. Rumah sakit kelas D dapat menampung
pelayanan rujukan dari puskesmas.
2. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus
a. Rumah Sakit Khusus Kelas A
Rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan memiliki pelayanan
medik spesialis dan pelayanan medis subspesialis sesuai kekhususan
yang lengkap.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
11

b. Rumah Sakit Khusus Kelas B


Rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan memiliki pelayanan
medik spesialis dan pelayanan medis subspesialis sesuai kekhususan
yang terbatas.

c. Rumah Sakit Khusus Kelas C


Rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan memiliki pelayanan
medik spesialis dan pelayanan medis subspesialis sesuai kekhususan
yang minimal.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia pada hakikatnya adalah penerapan manajemen
khusus untuk sumber daya manusia. Pengertian sumber daya manusia menurut beberapa
ahli, diantaranya Menurut Flippo & French (Handoko, 2008):
- Menurut Flippo, manejemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahanm dan pengawasan kegiatan-kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
- Menurut French, manajemen sumber daya manusia sebagai penarikan
seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya
manusia oleh organisasi.
- Menurut (Simamora, 2004), manajemen sumber daya manusia adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian jasa dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok karyawan, serta desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengelolaan
karier, evaluasi kinerja, komposisi karyawan, dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik.
- Menurut Gerry Dessler (2011:31), Human resource management is the
process acquiring, training, appraising, and compensating employes, and
attending to their labor relations, health and safety and fairness concerns.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
12

Berdasarkan pengertian sumber daya manusia menurut beberap ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan sumber daya
manusia yang meliputi perencanaan, pendayagunaan, pengembangan, pengelolaan
individu dan organisasi serta pemberian balas jasa. Manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu pengakuan terhadap pentingnya sumber daya manusia atau tenaga
kerja dalam organisasi, dan pemanfaatannya dalam berbagai fungsi dan kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi dikatakan berhasil ditentukan oleh
kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber


daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi
satuan kerja yang efektif. Manajemen sumber daya manusia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan,
mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan kelas (kualitas)
yang tepat.

2.2.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia


Tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan
kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi dalam rangka mencapai
produktivitas organisasi yang bersangkutan. Semua kegiatan organisasi dalam mencapai
misi dan tujuannya sangat tergantung terhadap sumber daya manusia yang mengelola,
oleh sebab itu sumber daya manusia harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya
guna dan berhasil guna dalam mencapai misi dan tujuan sebuah organisasi. Tujuan
manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan menjadi empat tujuan yaitu: tujuan
masyarakat, tujuan organisasi, tujuan fungsi, dan tujuan personel.

2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit


Manajemen ketenagaan di rumah sakit bertujuan untuk menyediakan SDM rumah sakit
bagi rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan yang bermutu sehingga dapat
memenuhi kepuasan pengguna rumah sakit.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
13

2.2.4 Pengertian Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasaan. Sumber daya manusia. (Notoatmodjo, 2003)
mendefinisikan sumber daya manusia adalah seseorang yang bekerja secara aktif
di bidangnya baik yang memiliki pendidikan formal maupun non formal yaitu
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan tugasnya. Sumber
daya manusia dapat dilihat dalam dua aspek yaitu kuantitas menyangkut jumlah
sumber daya manusia dan kualitas menyangkut kemampuan sumber daya manusia.

2.2.5 Pengertian Sumber Daya Manusia Kesehatan


SDM Kesehatan menurut WHO adalah semua orang yang kegiatan pokoknya
ditujukkan untuk meningkatkan kesehatan, mereka terdiri atas orang-orang yang
memberikan pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker, teknisi
laboratorium, manajemen, serta tenaga pendukung seperti bagian keuangan, supir,
dll. Definisi lain dari tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan formal di bidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (PP 32, 1996;UU 36,2009).

SDM Kesehatan menurut SKN 2009 adalah tenaga kesehatan profesi termasuk
tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi, serta tenaga
pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan
dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan.Pada umumnya, setiap rumah
sakit terdapat 4 kategori karyawan (Soeroso, 2003), yaitu dokter (dokter umum,
dokter spesialis dan dokter subspesialis), paramedis keperawatan (perawat umum,
dan perawat mahir), paramedis non keperawatan (apoteker, asisten apoteker,
analis kimia, analis laboratorium, penata rontgen, fisioterapis, dll), dan tenaga non
medis (tenaga administratif umum, keuangan, dll).

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
14

2.2.6 Jenis Tenaga Kesehatan


Jenis tenaga kesehatan sangatlah beragam, terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan,
tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik,
tenaga keteknisan medis, teknisi gigi, teknisi elektromedis dan analis kesehatan.
Merujuk pada gambar 2.1, mayoritas didominasi oleh tenaga keperawatan yaitu sebesar
69%, tenaga keperawatan meliputi perawat, bidan, dan perawat gigi. (Kurniati & Efendi,
2012).

Farmasi
Kesehatan Masyarakat
Nutrisionis
Fisioterapi
Teknisi Elektromedika
Kedokteran
Keperawatan

Gambar 2.1 Jenis Tenaga Kesehatan dan Proporsinya (BPSDMK,2007)

2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia


2.3.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan adalah sebuah inti dalam manajemenen, karena semua kegiatan didasarkan
pada sebuah rencana. Salah satu kegiatan penting dalam manajemen SDM adalah
rencana kegiatan untuk menentukan kebutuhan SDM bagi organisasi. Menurut Werther
dan Davis (1989) (Notoatmodjo, 2003) human resources planning (HRP) is
systematically forcast an organization’s future demand for, and supplay of employess.
Perencanaan sumber daya manusia adalah sutu perkiraan yang sistematik tentang
kebutuhan dan pengadaan atau pasokan tenaga pekerja. Perencanaan sumber daya
manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap
kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi dapat menentukan langkah
yang diambil guna mencapai tujuan sebuah organisasi.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
15

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Perencanaan SDM


Tujuan perencanaan SDM adalah untuk menjamin penggunaan yang optimal terhadap
SDM pada organisasi saat ini, menyediakan SDM yang dibutuhkan oleh organisasi di
masa mendatang baik dalam kualitas dan kuantitas (Widodo, 2014). Fungsi perencanaan
SDM adalah memformulasikan dan mengintegrasikan rencana SDM dengan rencana
organisasi, sehingga mempunyai dampak terhadap pekerjaan dan individu terhadap
kebutuhan dan ketersediaan SDM bagi organisasi, membuat prediksi SDM, mendukung
kegiatan pengadaan, alokasi, kompetensi dan pengembangan SDM. Perencanaan SDM
harus dapat menjawab beberapa pertanyaan, yaitu:
- Berapa banyak SDM yang diperlukan
- Apakah jumlahnya sesuai dengan jabatan dan waktu yang diperlukan
- Keahlian macam apa yang diperlukan
- Apakah keahlian yang diperlukan dapat diperoleh dari SDM yang sudah ada
dalam organisasi
- Apakah SDM yang sudah ada dapat dilatih untuk memenuhi keahlian yang
dibutuhkan
- Berapa banyak dan macam keahlian apa yang perlu direkrut

2.3.3 Proses Perencanaan SDM di Rumah Sakit


Perencanaan sumber daya manusia meliputi jenis tenaga yang dibutuhkan dan berapa
jumlahnya yang disesuaikan dengan lingkup pelayanan yang akan dilaksanakan. Berapa
jumlah dokter, perawat, serta tenaga lainnya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan dan penempatan tenaga di rumah sakit adalah (Sastrianegara, 2014):
1. Ukuran dan kelas rumah sakit
Setiap kelas rumah sakit memiliki standar minimum. Misalnya untuk
rumah sakit kelas C minimal memiliki empat besar spesialistik, yaitu
spesialis obgyn, anak, bedan dan spesialis penyakit dalam. Setiap kelas
rumah sakit memiliki perencanaan SDM yang berbeda-beda.
2. Perubahan jenis dan fasilitas rumah sakit
Adanya perubahan pelayanan akan membawa konsekuensi terhadap
kebutuhan tenaga spesifik untuk pelayanan kesehatan. Penambahan
fasilitas rumah sakit dan fasilitas alat kesehatan pada rumah sakit perlu
adanya perencanaan kembali pengadaan atau pengembangan SDM rumah
sakit.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
16

3. Perubahan kinerja rumah sakit


Evaluasi kinerja rumah sakit berdasarkan metode analisis balance
scorecard, melihat kinerja pelayanan, dan dengan melihat indikator-
indikator untuk menilai pemanfaatan tenaga yang dibutuhkan, yaitu
sebagai berikut:
a. Rasio kunjungan dengan jumlah tenaga perawat jalan.
b. Rasio jumlah hari perawatan dengan jumlah tenaga perawat inap.
c. Rasio jumlah pasien intensif dengan jumlah tenaga perawat yang
melayani.
d. Rasio persalinan dengan tenaga bidan yang melayani.
Berdasarkan indikator yang telah disebutkan dapat dijadikan dasar
perlunya perubahan manajemen untuk penambahan tenaga ataupun
pemberdayaan dan pengembangan SDM di rumah sakit.
4. Peningkatan demand masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit
Dengan adanya peningkatan demand dari masyarakat akan membutuhkan
penambahan dan pengembangan infrastruktr fasilitas kesehatan yang
tentunya akan memerlukan penambahan SDM untuk memenuhi rasio
petugas kesehatan dan pasien di rumah sakit.

2.3.4 Perencanaan SDM di Rumah Sakit


Perencanaan ketenagaan di sebuah rumah sakit didasarkan oleh empat faktor yaitu:
- Jumlah kebutuhan terhadap tenaga baru
- Ketersediaan tenaga yang sudah ada
- Tenaga yang sudah pensiun
- Tenaga yang berhenti dan pindah
- Perpindahan tenaga (tenaga yang akan pensiun atau yang akan dirotasi
dan atau yang dimutasi)

Pertimbangan yang sering dipakai untuk merencanakan kebutuhan tenaga di sebuah


rumah sakit adalah:
- Jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan jenis pelayanan rumah sakit
- Sifat pekerjaan yang akan dibutuhkan disesuaikan dengan kompetensi dan
keahlian

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
17

- Perkiraan beban tugas masing-masing pegawai karena ketidakefesien


system kinerja
- Perkiraan kapasitas pegawai yang mampu ditampung disesuaikan dengan
jumlah ruangan tersedia
- Jenis dan jumlah peralatan medis

2.3.5 Pola Perencanaan SDM di Rumah Sakit


Rumah sakit seharusnya melakukan perencanaan sumber daya manusia dikarenakan
beberapa hal, diantaranya:

- Produk rumah sakit adalah jasa karena sifatnya berupa pelayanan


sehingga hasilnya dapat langsung dirasakan oleh pelanggan, sehingga
kualitas dan kuantitas jasa pelayanan menjadi sangat penting.
- Rumah sakit bersifat padat karya, dimana pada rumah sakit terdiri dari
tenaga kerja dengan variasi status dan tingkat keahlian yang sangat luas
- Market tenaga rumah sakit belum terbentuk
Dalam melakukan proses perencanaan, ada 5 langkah yang perlu dilakukan dan harus
dilalui oleh perencanaan SDM rumah sakit.
1. Analisis tenaga rumah sakit yang ada saat ini dan bagaimana kecukupan
tenaga untuk masa yang akan datang.
Dalam melakukan analisis situasi tenaga rumah Sakit perencana tenaga
rumah sakit harus mengetahui beberapa kriteria pertanyaan yang ada
sebagai berikut:

a. Apakah tenaga saat ini sudah cukup atau belum.


Perlu dilakukan analisis jumlah dan jenis tenaga yang ada pada
setiap unit kerja rumah sakit. Perlu dilakukan pengamatan yang
sesakma terhadap beban kerja dan jumlah tenaga yang ada.
b. Jumlah tenaga yang ada sekarang apakah akan memenuhi kebutuhan
untuk tahun-tahun mendatang.
Perencanaan harus mampu memprediksi perubahan tuntutan jenis
dan jumlah pelayanan kesehatan di masa akan datang.
c. Merencanakan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan sesuai dengan
permintaan pelayanan kesehatan.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
18

Dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan adalah dengan


tersedianya tenaga profesional rumah sakit dalam jumlah dan jenis
yang cukup.
d. Menganalisis jenis dan jumlah tenaga yang ada saat ini, apakah
distribusinya sudah merata atau belum.
Dilakukannya analisis dan pola beban kerja tenaga yang ada. Beban
kerja dapat dilihat atau dibandingkan antara jumlah tenaga dengan
volume kerja yang harus dikerjakan dalam satuan waktu tertentu.
Melakukan inventarisasi keahlian personel yang ada sebagai
informasi manajemen untuk mengetahui jumlah personel profesional
dan non profesional di rumah sakit. Adapun data-data yang
diperlukan untuk inventaris keahlian profesional seperti:
- Data pribadi
- Pendidikan, pengalaman kerja, dan pelatihan
- Adanya sertifikasi profesional
- Gaji dan riwayat pekerjaan
- Data personalia
- Kapasitas individu
2. Analisis persediaan tenaga rumah sakit untuk masa yang akan datang.
Dalam melakukan analisis persediaan rumah sakit ada beberapa
komponen yang harus diperhatikan, antara lain:

a. Jumlah dan jenis tenaga yang ada


Dilakukan pendataan untuk tenaga kesehatan dan non kesehatan
yang saat ini sedang bekerja di rumah sakit
b. Jumlah personel yang keluar karena meninggal, pensiun, pindah dan
tugas belajar
Dengan memperkirakan kecenderungan jumlah tenaga yang keluar
dengan berbagai alasan
c. Jumlah personel yang masuk karena pindah dari tempat lain dan
aktif kembali.
Untuk memperkirakan jumlah rata-rata tenaga yang masuk ke
organisasi karena pindah (mutasi) dari organisasi lain.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
19

3. Analisis kebutuhan tenaga untuk masa yang akan datang.


Langkah ketiga perencanaan SDM rumah sakit adalah melakukan
analisis kebutuhan tenaga. Pada dasarnya metode yang
dikembangkan untuk menghitung tenaga rumah sakit berakar pada
beban kerja personel.

a. Metode ratio
Pada metode ini ditentukan jumlah dan jenis personel yang
harus disediakan rumah sakit sesuai dengan tipe rumah sakit.
b. Metode kebutuhan (Need)
Pada umumnya kebutuhan personel rumah sakit dihitung
menggunakan metode need. Pada metode ini, perhitungan
jumlah dan jenis tenaga lebih didasari oleh judgement para
pakar yang mendalami masalah dan perencanaan SDM
kesehatan.
c. Metode permintaan (Demand)
Pada penentuan kebutuhan personel rumah sakit dengan
pendekatan demand, yang penting adalah menterjemahan
pelayanan kesehatan yang dibeli atau dikonsumsi masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dihitung berapa beban
kerjanya, kemudian ditransfer kepada jenis dan jumlah
personel rumah skait yang dibutuhkan.
d. Metode target
Pada metode ini, perhitungan jumlah dan jenis tenaga lebih
didasari oleh judgment pakar yang mengetahui secara cermat
tentang masalah kesehatan, jenis dan beban pelayanan,
kemmpuan dan sumber daya yang tersedia.

4. Analisis kesenjangan SDM untuk masa yang akan datang.


Kesenjangan dapat berarti tenaga pada suatu bagian atau unit
berlebih dapat juga kekurangan tenaga yang dibutuhkan. Pada
analisis ini merinci tentang jenis dan jumlah personel yang

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
20

dibuthkan, personel yang tersedia, jumlah yang harus ditambah atau


dikurangi, dan kapan dibutuhkan oleh rumah sakit.

5. Dokumen kebutuhan tenaga di rumah sakit untuk masa yang akan


datang.
Lima langkah yang perlu dilakukan dan harus dilalui oleh
perencanaan SDM rumah sakit. (Ilyas, 2000), dapat diskemakan
sebagai berikut:

Analisis Situasi Tenaga

Analisis Kebutuhan Tenaga


Analisis Persediaan Tenaga

Analisis Kesenjangan

Dokumen Rencana Tenaga

Gambar 2.2 Langkah-Langkah Perencanaan Tenaga

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
21

2.4 Keperawatan
2.4.1 Pengertian
UU No. 39 tahun 1992 tentang kesehatan dinyatakan bahwa keperawatan adalah
salah satu profesi di bidang kesehatan. Menurut Standar tenaga keperawatan
(2002) tenaga keperawatan adalah tenaga perawat dan bidan. Dalam kesepakatan
World Health Assembly (WHA) 1983, peran penting perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan dan menggerakkan masyarakat untuk pengembangan
Primary Health Care yang efektif (WHO,2010).

Menurut (Soeroso, 2003), pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis,
sosiologis, spiritual yang komprehensif/holistik yang ditujukkan kepada individu,
keluarga, masyarakat dalam keadaan sakit atau sehat yang mencakup seluruh
proses kehidaupan manusia. Oleh sebab itu, keparawatan adalah suatu bentuk
pelayanan yang bersifat mandiri, profesional, yang merupakan bagian terpenting
dalam suatu rumah sakit.

2.4.2 Manajemen Keperawatan


Menurut John Griffith (1987) (Warongan, 2006) kegiatan keperawatan di rumah
sakit dapat dibagi menjadi keperawatan klinik dan manajemen keperawatan.

1. Keperawatan klinik meliputi kegiatan:


- Pelayanan keperawatan personal, yang antara lain berupa
pelayanan keperawatan umum dan spesifik. Pemberian motivasi
dan dukungan emosi pada pasien, pemberian obat.
- Berkomunikasi dengan dokter dan penunjang medik, mengingat
perawat selalu berkomunikasi dengan pasien setiap waktu.
Beberapa hal tentang pasien perlu dikomunikasikan kepada
dokter/petugas lain.
- Menjalin hubungan dengan pasien serta keluarga pasien

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
22

2. Manajemen keperawatan, meliputi kegiatan:


- Penanganan administrasi, berupa pengurusan keluar masuknya
pasien pengawasan pengisian dokumen catatan medik serta
membuat penjadwalan proses pemeriksaan/pengobatan.
- Penggolongan pasien menurut berat ringanya penyakit, mengatur
kerja perawat secara optimal pada pasien sesuai dengan kebutuhan
pasien.
- Monitoring mutu pelayanan khusus keperawatan pada pasien
maupun mutu pelayanan secara umum.
- Manajemen keperawatan yang meliputi staffing, scheduling,
assignment, dan budgeting.

2.4.3 Aktivitas Keperawatan


Faktor yang harus diperhatikan untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga
perawat, salah satunya adalah dengan mengetahui kegiatan keperawatan. Menurut
Rowland (1980) dan Gillies (1994) kegiatan keperawatan dibagi atas 4 kategori
(kegiatan langsung merupakan kegiatan perawat ruang rawat inap, karena
keterbatasan tinjauan pustaka ruang rawat jalan).
1. Kegiatan Perawatan Langsung
Kegiatan yang berhubungan langsung dengan pasien atau keluarga
pasien. Kegiatan yang dilakukan, antara lain:
- Komunikasi, yaitu kegiatan komunikasi dengan pasien atau
keluarganya dengan bertujuan untuk mengetahui keadaan fisik
maupun psikologis dari pasien dan termasuk memberikan
keterangan pada pasien dan keluarganya.
- Pemberian obat-obatan
- Heigyien pasien
- Tindakan dan prosedur, seperti mengukur tanda-tanda vital,
menerima panggilan pasien.
- Nutrisi dan eliminasi, kegiatan yang berhubungan dengan
pemberian makanan dan minuman.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
23

- Serah terima pasien, yaitu kegiatan serah terima pasien pada waktu
pengganti shift baru/ penerima pasien baru.
- Transportasi pasien, yaitu kegiatan mengantar atau memindahkan,
mendampingi pasien ke bagian-bagian yang dibutuhkan seperti
kamar operasi, pindah ruangan, dll.

2. Kegiatan Perawatan Tidak Langsung


Kegiatan yang tidak dilakukan langsung kepada pasien tetapi untuk
persiapan, melengkapi, dan menunjang kegiatan keperawatan
langsung atau yang bersifat administrative. Kegiatannya antara lain:
- Administrasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan masalah
keperawatan pasien seperti melengkapi status, membuat catatan
keperawatan pasien, dll.
- Mengerjakan obat-obatan resep
- Menyiapkan alat untuk penanganan pasien, seperti menyiapkan alat
untuk pemeriksaan laboratorium.
- Koordinasi, yaitu kegiatan yang bersifat konsultasi dengan dokter
lain.
- Kurir, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan pasien,
seperti mengambil hasil laboratorium, dll.

3. Kegiatan Perawatan Pribadi


Kegiatan yang dilakukan perawat untuk kepentingan pribadi perawat
sendiri seperti makan, minum, sholat, ke kamar kecil, dll.

4. Kegiatan Unit
Kegiatan yang berhubungan dengan unit yaitu rapat, penyajian kasus,
mengecek stok obat, dll.
Menurut (Ilyas, 2000) untuk kegiatan keperawatan ada kegiatan non produktif,
yaitu semua kegiatan perawat yang tidak produktif untuk kepentingan pasien
maupun rumah sakit seperti baca koran, mendengar radio, menonton tv,
berbincang-bincang, dll.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
24

2.4.4 Manajemen SDM dalam Keperawatan


Menurut Rokiah (2001) dalam (Devi, 2011) pengelolaan rumah sakit yang
bermutu, efektif dan efisien harus ditunjang oleh tenaga yang memadai baik dari
segi kuantitas maupun kualitas. Pengadaan dan pengembangan tenaga perlu
waktu dan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu perlu suatu kiat manajemen dalam
perencanaan sumber daya keperawatan. Sugiharto (2007) (dalam (Krisna, 2011)
dalam melakukan analisis situasi tenaga perawat di rumah sakit, ada sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh perencanan tenaga perawat di rumah sakit.

1. Apakah tenaga yang ada saat ini sudah cukup? Oleh sebab itu perlu
dilakukan analisis jumlah dan jenis tenaga yang ada pada setiap unit
perawatan di rumah sakit. Perlu dilakukan pengamatan yang seksama
terhadap beban kerja, jumlah tenaga, dan kompetensi yang ada.
2. Perencanaan harus dapat memprediksi situasi yang akan datang
terutama terhadap perubahan tuntutan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan di masa datang.
3. Merencanakan pelatihan-pelatihan dan rotasi tenaga perawat untuk
menyesuaikan beban kerja dan tuntutan pelayanan di masa depan.
4. Dilakukan analisis beban kerja tenaga perawat yang ada. Beban kerja
dapat dilihat atau dibandingkan antara jumlah tenaga dan volume
kerja yang harus dikerjakan pada satuan waktu tertentu.
5. Melakukan inventarisasi keahlian personal yang ada sebagai
informasi manajemen untuk mengetahui jumlah personal profesional
dan non profesional.
6. Analisis model kerja yang dilakukan oleh perawat/metoda yang
digunakan dalam meberikan asuhan keperawatan apakah metoda
fungsional, metoda tim, metoda primer, atau metoda sekunder (Ilyas,
2000).

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
25

2.4.5 Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat


Menurut Nurul 2008 dalam (Andini, 2013), terdapat beberapa faktor yang
menentukan kinerja perawat, antara lain:
1. Semakin bertambahnya usia, maka akan semakin meningkat
kedewasaan psikologis, jiwa dan akan semakin mampu untuk
berfikir rasional sehingga akan semakin mahir dalam pekerjaanya.
2. Semakin tinggi pendidikan sesorang, maka akan semakin tinggi
kualitas kepribadiannya yang dicerminkan dalam aspek
keterampilan sehingga hidup akan semakin mandiri.
3. Masa kerja yang relatif lama disertai dengan bertambahnya usia
maka akan semakin menciptakan kepuasaan kerja yang relative
menetap dan selanjutnya akan berdampak terhadap performa dan
kinerja sesorang.
4. Seseorang yang telah menikah dan telah memiliki tanggungjawab
akan menunjukkan kinerja yang lebih baik.
5. Tidak ada perbedaan kinerja antara laki-laki dan perempuan.
6. Besar imbalan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
7. Pekerja yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri akan
lebih puas dalam bekerja sehingga berpengaruh terhadap kinerjanya.
8. Tingginya motivasi yang dimiliki akan tercermin pada kinerja.

2.5 Beban Kerja Keperawatan


2.5.1 Pengertian Beban Kerja
Menurut Kepmenkes Nomor 81/MENKES/SK/I/2004, beban kerja adalah
banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan
profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan. Sistem
pengukuran beban kerja perawat tumbuh dari kebutuhan untuk meramalkan
jumlah perawat yang dibutuhkan di rumah sakit setiap harinya. Sistem
pengukuran biasanya mencakup satu atau lebih instrumen untuk mengukur waktu
yang dibutuhkan untuk perawatan langsung dan tidak langsung, karena fungsi
organisasi keperawatan dan kegiatan pribadi perawat. Istilah yang digunakan
dalam pengukuran beban kerja keperawatan meliputi sistem pengukuran beban

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
26

kerja, beban kerja keperawatan, sistem klasifikasi pasien, instrumen klasifikasi


pasien, sistem klasifikasi aktivitas dan sistem klasifikasi waktu aktivitas
(Edwardson, 1994).

Dalam menghitung beban kerja perawat rawat jalan dipengaruhi oleh karakteristik
pasien, karakteristik peran keperawatan dan jumlah pasien yang membutuhkan
perawatan.

Tabel 2.1 Definisi Istilah Pengukuran Beban Kerja Keperawatan

Istilah Definisi
Sebuah sistem metode untuk mengukur kegiatan
keperawatan untuk tujuan kepegawaian. (Edwardson &
Pengukuran Beban Kerja
Giovannetti (1994, p. 96))

Jumlah kerja dan kesulitan kerja yang dibutuhkan oleh


Beban Kerja Keperawatan
perawat dalam situasi tertentu.(Hastings (1987, p. 52))

Mengidentifikasi jumlah dan jenis staf yang diperlukan


untuk memenuhi perawatan klien, termasuk waktu jumlah
Sistem Klasifikasi Pasien
jam perawatan yang ditangani dan jenis staf per klasifikasi
kategori. (Verran (1986a, p. 247))

Sebuah alat untuk mengidentifikasi keperawatan yang


Instrumen Klasifikasi Pasien peduli kepada pasien.(Verran (1986a, p. 247))

Peran karakteristik keperawatan yang digunakan untuk


menganalisis dan membandingkan perbedaan jenis
Sistem Klasifikasi Aktivitas
kegiatan.(Hastings (1987, p. 59))
Kebutuhan waktu dalam melakukan kegiatan spesifik.
Sistem Klasifikasi Waktu Aktivitas (Hastings (1987, p. 59))
Sumber: (Swan, 2005)

2.5.2 Mengukur Beban Kerja


Menurut ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menghitung beban kerja yaitu:

1. Work Sampling
Tekhnik ini dikembangkan pada dunia industry untuk melihat beban
kerja yang dipangku oleh personel pada suatu unit, bidang, ataupun
jenis tenaga tertentu. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam
melakukan survey pekerjaan dengan menggunakan teknik work
sampling (Ilyas, 2004):

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
27

- Menentukan jenis personil (misalnya perawat rumah sakit) yang


ingin kita teliti.
- Bila jenis personel ini jumlahnya banyak perlu dilakukan
pemilihan sampel sebagai subjek personel yang akan diamati.
- Membuat daftar formulir kegiatan perawat yang akan
dikalsifikasikan sebagai kegiatan produktif atau tidak produktif
atau kegiatan langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan
fungsi keperawatan.
- Melatih pelaksana peneliti tentang cara pengamatan kerja dengan
menggunakan work sampling.
- Pengamatan kegiatan perawat dilakukan dengan interval 2 sampai
dengan 15 menit tergantung karakteristik pekerjaan.

Menurut Barnes (1980) work sampling digunakan untuk mengukur


aktivitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk
bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam jam
kerja mereka kemudian disajikan dalam bentuk persentase.

2. Time motion study


Metode ini bukan saja akan mendapatkan beban kerja dari personel,
tetapi yang lebih penting adalah mengetahui dengan baik kualitas
kerja personel. Pelaksanan pengamatan untuk pengambilan data ini
haruslah seorang yang mengetahui secara benar tentang kompetensi
dan fungsi perawat mahir (Ilyas,2004). Yang harus diperhatikan
dalam menjalankan time motion study antara lain:

- Sampel berupa satu orang perawat mahir yang dipilih


berdasarkan purposive sampling. Jumlah perawat yang dinilai
mahir dan diamati kegiatannya dapat satu orang saja sepanjang
perawat tersebut dianggap mampu mewakili kualitas perawat.
- Membuat formulir daftar kegiatan perawat yang diklasifikasikan
sebagai kegiatan professional dan non professional serta waktu
yang digunakan pada saat melakukan kegiatan tersebut.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
28

- Pelaksanaan pengamatan dipilih berdasarkan kompetensi dan


pengetahuan terkait dengan profesi kompetensi dan fungsi
sampel yang diamati dan sebaiknya berbeda organisasi (untuk
minimalisasi bias).

Kelebihan dari metode ini adalah kita mampu sekaligus menilai


kualitas kinerja dari sampel sambil menghitung beban kerjanya.
Kekurangan dari teknik ini adalah sampel mengetahui kegiatannya
sedang diamati sehingga cenderung untuk meningkatkan performnya
(bias). Oleh sebab itu untuk menghindari bias, maka semakin lama
waktu pengamatan maka akan semakin baik untuk menghindari bias.
Time motion study biasanya dilakukan untuk kegiatan-kegiatan yang
belum jelas kualitas tahapannya sebagai penilaian holistik. Selain itu,
teknik ini baik digunakan untuk kegiatan dengan tahapan kerja yang
cenderung memiliki homogenitas. Berikut adalah perbedaan antara
work sampling dengan time motion study:

Tabel 2.2 Perbedaan Work Sampling dan Time motion study

Work Sampling Time motion study


Yang disampling adalah kegiatan Kegiatan yang diamati
keseluruhannya
Karyawan yang diamati lebih banyak Karyawan umumnya disampling
Kualitas kerja tidak terdeteksi Kualitas kerja merupakan tujuan
Lebih sederhana Lebih melelahkan
Lebih murah Sangat mahal

Sumber: Ilyas, 2013

3. Daily Log
Ilyas (2013) menyatakan bahwa daily log merupakan bentuk
sederhana dari work sampling, dimana orang yang diteliti menuliskan
sendiri kegiatan dan waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Penggunaan teknik ini sangat tergantung akan kerjasama dan
kejujuran personel yang sedang diteliti. Pendekatan ini relatif lebih

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
29

murah dan sederhana. Peneliti biasanya membuat lembar isian dan


pedoman pengisian yang akan diisi oleh personel, namun sebelumnya
akan dijelaskan tentang tujuan dan cara pengisian formulir. Hasil
analisa daily log akan dapat menunjukkan kapan beban kerja tinggi
serta apa jenis pekerjaan yang membutuhkan waktu banyak.

2.5.3 Waktu Kerja


Waktu standar Menurut ILO (Stevani, 2011) adalah jumlah waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menurut prestasi standaryaitu isi kerja,
kelonggaran untuk hal-hal yang tak terduga karena keterlambatan, waktu kosong
dan kelonggaran gangguan bila terjadi. Departemen Tenaga Kerja (2003) sesuai
dengan UU No 13 tahun 2003 tentang tenaga kerja yaitu pegawai yang bertugas
selama 7 jam sehari dan 40 jam perminggu maka jam kerjanya yaitu 6 hari kerja
dalam seminggu. Setiap melaksanakan pekerjaan 4 jam terus-menerus pekerja
mendapatkan waktu istirahat selama 30 menit. Ketentuan ini ditetapkan oleh
pemerintah dalam Undang-undang No 13 tahun 2003 pasal 77.

2.5.4 Waktu Produktif


Waktu produktif menurut ILO (Stevani, 2011) waktu produktif adalah kegiatan
produktif langsung yang ditambahkan dengan kegiatan tidak produktif. Waktu
kerja dasar yaitu waktu kerja minimum mutlak yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan
tidak dapat diperkecil ataupun diperbesar. Menurut (Yaslis, 2011) mengatakan
bahwa waktu kerja produktif yang optimum berkisar sekitar 80% dari total waktu
yang tersedia, karena tidak mungkin mengharapkan pekerja bekerja secara
maksimum.

2.5.5 Analisa Beban Kerja Perawat


Dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas dan tenaga perawat,
manajemen rumah sakit harus memaksimalkan keseimbangan antara beban kerja
dengan jumlah tenaga perawat dengan cara meramalkan volume pekerjaan, waktu
pekerjaan, dan siapa saja yang melakukan pekerjaan tersebut. Perawat merupakan
yang paling dominan di pelayanan kesehatan oleh sebab itu manajemen waktu

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
30

sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan keperawatan secara efektif dan


efisien.

2.6 Metode Perhitungan Kebutuhan Tenaga


2.6.1 WISN
Salah satu metode perencanaan kebutuhan tenaga adalah Workload Indicator Of
Staffing Need (WISN). WISN adalah metode perhitungan kebutuhan SDM
kesehatan berdasarkan pada beban kerja nyata yang dilaksanakan oleh tiap
kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
(Depkes,2004). Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan,
secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis (Depkes, 2004).

Perhitungan WISN memberikan persentase yang jelas dan mudah dipahami


tentang adanya permasalahan tenaga kerja (kelebihan staf, kekurangan staf,
distribusi, serta alokasi) dan juga seberapa berat beban kerja mereka. Hal ini
dimungkinkan untuk mengidentifikasi staf kategori berada di bawah tekanan
dalam menghadapi beban kerja yang ada (Hornby, 1999). Metode WISN dapat
diterapkan untuk menghitung setiap jenis tenaga di fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk rumah sakit. Langkah-langkah dalam perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan WISN adalah sebagai berikut:

A. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat kerja atau


Peraturan Daerah setempat, pada umumnya dalam 1 minggu 5 hari
kerja. Dalam 1 tahun 250 hari kerja (5 hari x 50 minggu).
B. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari
kerja setiap tahun.
C. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat
kerja untuk mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi/profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak
untuk mengikuti pelatihan/kursus/seminar/ lokakarya dalam 6 hari
kerja.
D. Hari Libur Nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri
Terkait tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
31

E. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja


(selama kurun waktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk
dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin.
F. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat kerja atau
Peraturan Daerah, pada umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 8
jam (5 hari kerja/minggu).
Rumus untuk menghitung waktu kerja tersedia adalah:

{ }

1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang dihitung


Tujuannya adalah diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan baik di dalam
maupun di luar tempat kerja. Data dan informasi yang dibutuhkan
untuk penetapan unit kerja dan kategori SDM adalah sebagai berikut:
- Bagan Struktur Organisasi RS dan uraian tugas pokok dan
fungsi masing-masing unit dan sub-unit kerja.
- Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja
struktural dan fungsional, misalnya: Komite Medik, Komite
Pangendalian Mutu RS. Bidang/Bagian Informasi.
- Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan yang bekerja pada tiap
unit kerja di RS.
- PP 32 tahun 1996 tentang SDM kesehatan.
- Peraturan perundang undangan berkaitan dengan jabatan
fungsional SDM kesehatan.
- Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional
prosedur (SOP) pada tiap unit kerja RS.
Langkah awal yang dilakukan adalah membuat unit kerja dan sub
unit kerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, selanjutnya
adalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi atau pendidikan
untuk menjamin mutu, efisensi dan akuntabilitas pelaksanaan
kegiatan/pelayanan di tiap unit kerja RS.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
32

2. Menyusun standar beban kerja


Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama
1 tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan
pokok disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaiakannya (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per-
tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga. Data dan
informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-
masing kategori SDM utamanya adalah sebagai berikut:

- Kategori SDM yang bekerja pada tiap unit kerja sebagaimana


hasil yang telah ditetapkan pada langkah kedua.
- Standar profesi, standar pelayanan yang berlaku.
- Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk
melaksanakan/menyelesaikan berbagai pekerjaan.
- Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja.
Perhitungan standar beban kerja adalah:

3. Menyusun standar kelonggaran


Tujuannya adalah diperolehnya faktor kelonggaran tiap kategori
SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk
menyelesaiakan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan
pokok/pelayanan.Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan
melalui pengamatan dan wawancara kepada tiap kategori tentang:

- Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan


pada customer, misalnya: rapat, penyusunan laporan kegiatan,
menyusun kebutuhan bahan habis pakai.
- Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, bulan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
- Langkah selanjutnya adalah menyusun Standar Kelonggaran
dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus. Menyusun

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
33

Standar Kelonggaran dengan melakukan perhitungan


berdasarkan rumus:

4. Perhitungan kebutuhan tenaga perunit kerja


Tujuannya adalah diperolehnya jumlah dan jenis atau kategori SDM
per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun. Sumber data yang
dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja
meliputi, data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu:

- Waktu kerja tersedia


- Standar beban kerja
- Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM
- Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu
satu tahun.
- Menyusun standar kelonggaran dengan melakukan perhitungan
berdasarkan rumus:

2.6.2 Formula Ilyas


Sumber daya manusia wajib diperhatikan di setiap instansi rumah sakit untuk
melihat kualitas kerja terhadap pelayanan kesehatan, sehingga rumah sakit dapat
mengetahui kebutuhan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
seluruh kegiatan sampai selesai dengan waktu yang sudah ditentukan agar tercapai
pelayanan yang baik (Bangun, 2012). Dalam formula menghitung kebutuhan
SDM unit dapat bekerja dengan baik dengan syarat manager atau penanggung
jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah dan waktu
transaksi bisnis dan tidak ada duplikasi kegiatan. Manager dapat menghitung
beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu waktu menit atau jam per hari
kerja. Dengan mengetahui kompunen tersebut dapat dikembangkan formula
menghitung SDM perhari sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
34

∑ { }

Keterangan:

B.Ki-j = jenis beban kerja


J.T = Jumlah transaksi per hari
W.T = Waktu (menit atau Jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis transaksi
J.K.E = Jam kerja efektif SDM per Hari
Jumlah hari kerja per tahun = (255 hari/tahun atau 273 hari/tahun atau 289
hari/tahun atau 237hari/tahun)

Kebutuhan total SDM/tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari kerja


efektif pertahun dan diperlukannya tenaga cadangan pada pola kerja yang
menggunakan tiga shift kelompok kerja seperti perawat.

2.6.3 FTEE (Full Time Equivalent Employment)


(Joanne Spetz, 2008) Sebagian besar rumah sakit dengan mudah melaporkan rata-
rata jumlah jam keperawatan produktif per pasien (Jam per pasien) karena mereka
mencatat data jam keperawatan dan hari pasien. Namun banyak pemimpin
perawatan kesehatan lebih memilih konsep beban kerja sebagai ratio perawat-
pasien, seperti satu perawat untuk setiap lima pasien. Perawat bekerja dalam tim
terdiri dari tiga perawat untuk 15 pasien, namun perawat dalam menangani pasien
akan berubah karena pergeseran shift, dengan demikian mungkin perawat
merawat 10 pasien selama pergantian shift dengan digantikan oleh lima pasien
lain di shift berikutnya.

Secara teori, rasio perawat-pasien dapat dihitung dari jam perawatan pasien secara
produktif. Jika setiap hari pasien terdiri dari 24 jam, maka:

Staf perawat dapat diukur sebagai pekerjaan penuh waktu (FTEE) (full time
equivalent employment), jam keperawatan pasien per hari, ratio perawat-pasien.
Metode lain untuk megukur FTEE melibatkan mengkonversi jam keperawatan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
35

produktif. Seorang perawat diasumsikan bekerja 52 minggu per tahun pada 40 jam
per minggu, mengakibatkan 2080 jam potensial pertahun. Namun, beberapa jam
potensial akan digunakan untuk berlibur, cuti sakit, dll, dengan demikian jam
pertahun kurang dari 2080. Tenaga kerja peneliti dan ahli penganggaran biasanya
mengasumsikan bahwa antara 75 dan 86 persen tentang jam keperawatan
produktif. Dengan asumsi 85 persen hasil produktif dalam tingkat tahunan 1.7688
jam per tahun, maka FTEE dihitung dengan cara:

Seperti jam keperawatan, FTEE dapat dibandingkan dengan hari jumlah pasien
untuk mengukur beban kerja.

2.7 Kompetensi dalam Keperawatan


Kompetensi sangat penting dalam keperawatan dan diperlukan standar sebagai
penentuan kompetensi yang diharapkan dari seorang perawat. Kompetensi dalam
keperawatan harus mengandung unsur kemampuan melayani dengan aman dan
nyaman, melindungi masyarakat, dan menjaga kredibilitas perawat. Kompetensi
diidentifikasi dengan peran yang ada atau pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang ditunjukkan dengan kinerjanya sesuai kriteria atau standar tertentu.

2.8 Instalasi Rawat Jalan


Rawat jalan adalah bagian dari layanan rumah sakit yang mempunyai kesan
pertama dalam melakukan penilaian suatu rumah sakit. Faktor penting yang
menentukan penampilan rawat jalan menurut Taurany (1986) dan wilian (1990)
(Putri, 2010), yaitu:

1. Sarana
Design poliklinik yang efisien memberikan arus layanan yang baik
dan lancar tanpa menganggu arus pelayanan yang lain, system
pendaftaran komputerisasi akan menjadikan pelayanan lebih cepat,
ruangan periksa jumlahnya disesuaikan dengan pelayanan yang
tersedia di rumah sakit. Jadwal praktek dokter dan ruang tunggu di

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
36

siapkan didepan masing-masing ruangan periksa untuk mencegah


menggerombolnya pasien serta pengunjung yang ada.
2. Tenaga
Tenaga medis merupakan tenaga inti dalam jasa pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Kualitas dokter mempunyai dampak langsung pada
kualitas pelayanan dan dalam membentuk citra rumah sakit. Jumlah
tenaga medis, non medis dan paramedis disesuaikan dengan jumlah
banyaknya pengunjung yang membutuhkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
3. Pasien
Pasien merupakan customer sehingga pelayanan yang diberikan
senyaman mungkin, sehinggga pihak rumah sakit mengusahakan
waktu tunggu tidak melebihi standar pelayanan minimum yaitu ≤ 60
menit melalui pengaturan arus dan jumlah pengunjung dengan
kapasitas yang ada.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Teori


Perencanaan SDM menurut Andrew. E. Sikula (1981;145) adalah perencanaan sumber
daya manusia atau perencanaan tenaga kerja yang didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja agar sesuai dengan rencana organisasi. Tujuan
perencanaan SDM adalah untuk menjamin penggunaan yang optimal terhadap SDM
organisasi pada saat ini, dengan menyediakan SDM yang dibutuhkan di masa yang akan
datang dalam hal kualitas dan kuantitas. Perencanaan SDM dapat menjawab berapa
banyak SDM yang dibutuhkan dan apakah jumlahnya sesuai dengan jabatan dan waktu
yang diperlukan. Perencanaan SDM rumah sakit adalah dengan melakukan analisis
kebutuhan tenaga. Menghitung kebutuhan tenaga pada rumah sakit berdasarkan pada
beban kerja personel. (Ilyas, 2013).

Beban kerja (Kepmenkes Nommor 81/MENKES/SK/I/2004) adalah volume atau


jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional
dibandingkan dengan banyaknya waktu tersedia yang ditetapkan untuk bekerja dalam
satu hari. Perhitungan beban kerja bukanlah sesuatu yang mudah, personel dikatakan
memiliki beban kerja tinggi selama ini hanya dilihat dari beberapa personel yang
mengeluh, serta mengatakan bahwa personel sibuk dengan tugas yang dikerjakan dan
menuntut diberikan waktu lembur. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengukur beban kerja yaitu work sampling, time and motion, dan study log (Ilyas,
2013).

Metode time motion study tidak hanya mendapatkan beban kerja dari personel,
melainkan kualitas dari pekerjaan personel tersebut. Penelitian dengan menggunakan
metode time motion study juga dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kualitas
suatu pelatihan. Menurut Ilyas (2002), kompetensi kerja memegang peranan penting
dalam dinamika dan keselarasan kinerja suatu organisasi. Penilaian kinerja menurut
Ilyas berdasarkan pada job knowledge (pengetahuan seputar pekerjaan), skill
(keterampilan) dan attitude (sikap).

37
Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
38

Metode time motion study dapat menghasilkan kegiatan-kegiatan apa saja yang
dilakukan, kemudian dapat dihitung berapa proporsi waktu yang dibutuhkan dalam
setiap kegiatan yang dilakukan selama jam kerja, serta alokasi waktu. Dalam
menghitung tenaga di rawat jalan cukup sederhana, dapat dikembangkan pendekatan
fungsi dan beban kerja. Menurut Erytawidhayani (2000), pelayanan rawat jalan yang
efektif dan efesien dapat memuaskan pelangganya (customer) apabila terjadi
keseimbangan antara waktu tunggu dan waktu luang dari perawat yang melayani.
Metode time motion study juga dapat melihat kegiatan yang dilakukan perawat dalam
memanfaatkan waktu kerja produktifnya. Hasil analisa beban kerja perawat dapat
dijadikan dasar untuk mengetahui (Ilyas, 2004):
- Proporsi waktu yang digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak
produktif
- Pola beban kerja perawat pelaksana dengan waktu dan jadwal jam kerja
- Mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja perawat di rumah sakit.

3.2 Kerangka Konsep


Pada penelitian sebelumnya mengenai pemanfaatan waktu kerja produktif perawat
rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta (Warongan, 2006) persentase penggunaan waktu
kerja produktif, 71,34% kegiatan produktif yaitu: kegiatan produktif langsung 41,78%
dan kegiatan produktif tidak langsung 29,6%. Kegiatan pribadi (non produktif) sebesar
14,39% dan kegiatan pribadi berhubungan dengan orang lain sebesar 14,19%. Dalam
pengaturan perawatan rawat jalan, beban kerja keperawatan dipengaruhi oleh
karakteristik pasien, karakteristik perawat, dan jumlah pasien yang membutuhkan
asuhan keperawatan (Swan, 2005).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan formulir time motion study dalam melakukan
pengukuran beban kerja terhadap personel. Kebutuhan tenaga perawat dapat diketahui
setelah pengukuran beban kerja personel. Dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga
perawat berdasarkan beban kerja, maka peneliti mengamati kegiatan perawat yang
dikategorikan dalam kegiatan produktif (kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan),
kegiatan non produktif (kegiatan yang tidak berkaitan dengan kepentingan pasien), dan
kegiatan pribadi (kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan pribadi) serta
menghitung waktu (menit) yang dibutuhkan selama satu hari kerja untuk melayani
pasien. Setelah menghitung kebutuhan perawat berdasarkan beban kerja, peneliti juga

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
39

akan melakukan wawancara mendalam (depth interview) kepada perawat Instalasi


Rawat Jalan mengenai kompetensi kerja yang dipilih dengan teknik purposive sampling.
Informan akan dipilih berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan lamanya bekerja di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra. Berikut adalah gambaran kerangka pikir
yang akan digunakan dalam penelitian ini:

PROSES OUTPUT
INPUT
- Jenis dan waktu kegiatan
Produktif
Kebutuhan tenaga
- Jenis dan waktu kegiatan
- Karakteristik perawat IRJ dengan
Non Produktif Metode Workload
Perawat IRJ
- Jenis dan waktu kegiatan Indicator Staffing
- Waktu kerja Need (WISN)
Pribadi
(shift)
- Beban Kerja

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
40

3.3 Definisi Operasional


Definisi operasional penelitian “analisis perhitungan kebutuhan tenaga dengan metode
Workload Indicator Staffing Need (WISN) di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie
Basra Tahun 2015” disajikan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Definsi Operasional

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur


- Jenis Kelamin
Karakteristik
- Umur
Perawat Instalasi Telaah
1 - Pendidikan
Rawat Jalan Dokumen
- Masa kerja
- Pendidikan dan Pelatihan
Waktu pada saat kegiatan dimulai Observasi Form time
2 Waktu Kerja
dengan kegiatan selesai Lapangan motion study
- Form time
Kegiatan yang berhubungan
Jenis dan Waktu motion
langsung dengan kegiatan perawat Observasi
3 Kegiatan study
dan waktu yang dihasbiskan selama Lapangan
Produktif - Stopwatch
kegiatan tersebut.
- Form time
Kegiatan yang tidak berhubungan
Jenis dan Waktu motion
langsung dengan kegiatan perawat Observasi
4 Kegiatan Tidak study
dan waktu yang dihasbiskan selama Lapangan
Produktif - Stopwatch
kegiatan tersebut.
- Form time
Kegiatan yang dilakukan untuk
motion
Jenis dan Waktu kepentingan pribadi dan waktu yang Observasi
5 study
Kegiatan Pribadi dihasbiskan selama kegiatan Lapangan
- Stopwatch
tersebut.
- Form time
volume atau jumlah pekerjaan yang
motion
harus dikerjakan oleh perawat Observasi
6 Beban Kerja study
Intstalasi Rawat Jalan RSIA Lapangan
- Stopwatch
SamMarie Basra.
Telaah
Perhitungan kebutuhan jumlah
Kebutuhan Dokumen
7 tenaga perawat IRJ RSIA SamMarie
Perawat IRJ dan Metode
Basra.
WISN, Ilyas

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini bersifat observasi dengan pendekatan kualitatif. Suatu penelitian yang
dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi
di dalam masyarakat (Notoatmojo, 2010). Penelitian dilakukan dengan observasi
menggunakan formulir time motion study untuk mengetahui jumlah waktu yang
digunakan dan jenis kegiatan yang dilakukan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hasil besaran
penggunaan waktu dalam satuan waktu (menit) produktif perawat Instalasi Rawat
Jalan yang diperoleh, akan digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga dengan
menggunakan metode WISN dan metode Ilyas.

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama bulan September sampai dengan Desember 2015.
Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu
Anak SamMarie Basra, Jalan Basuki Rachmat No. 31 Pondok Bambu Duren Sawit,
Jakarta Timur 13430. Pengambilan data dilakukan dengan waktu pengamatan selama
6 (enam) hari kerja pada jadwal kerja (shift) perawat, shift pagi (jam 07.00-14.00
WIB), shift middle (jam 10.00-17.00 WIB), dan shift sore (jam 14.00-21.00 WIB).

4.3 Populasi, Sampel, dan Informan Penelitian


4.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua kegiatan yang dilakukan perawat yang ada
di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra pada shift pagi, middle dan shift sore.

41
Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
42

4.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian kualitatif merupakan satuan menit yang dibutuhkan
perawat untuk melakukan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra pada shift pagi, middle dan shift sore.

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No Sampel Jumlah (orang)


1 Perawat Mahir Pelaksana Instalasi Rawat Jalan 3
2 Perawat Tidak Mahir Pelaksana Instalasi Rawat Jalan 3

4.3.3 Informan Penelitian


Pemilihan informan ini telah berdasarkan prinsip pengambilan sampel jenis
kualitatif yaitu kesesuaian (appropiateness) dan kecukupan (adequacy).
a. Kesesuaian yaitu informan dipilih berdasarkan kesesuaian
pengetahuan yang dimiliki terkait dengan topik penelitian.
b. Kecukupan yaitu data dan informasi yang didapatkan dari informan
dapat menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian.
Berdasarkan prinsip diatas maka peneliti memilih 2 orang informan terpilih yaitu
supervisor dan perawat pelaksana di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra.

4.4 Tenaga Pengamat dan Instrumen Penelitian


Tenaga pengamat dalam penelitian adalah peneliti sendiri. Pedoman observasi
tentang panduan dalam mengobservasi informan dalam melakukan setiap
kegiatannya selama jam kerja. Instrumen yang digunakan adalah formulir Time
motion study untuk mencatat kegiatan perawat, stopwatch atau jam digital, dan
alat tulis.

4.5 Teknik Pengumpulan Data


4.5.1 Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan dengan pengamatan kepada sampel yang
bekerja di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra. Observasi pengamatan
dilakukan menggunakan alat bantu formulir Time motion study yaitu dengan
pengamatan berkala pada responden dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
Pengamatan yang dilakukan kepada perawat Instalasi Rawat Jalan yang dipilih
berdasarkan perawat mahir dan tidak mahir. Kategori mahir dan tidak mahir
berdasarkan usia dan lama kerja di RSIA SamMarie Basra.

Kegiatan yang diamati selama shift kerja tersebut dimulai pada saat perawat
mempersiapkan diri (untuk shift pagi), perawat melakukan operan dinas (untuk
shift middle), sampai perawat bersiap untuk pulang (shift siang) dengan mengikuti
jadwal perawat yang akan diamati. Selama pengamatan berlangsung, peneliti
menulis di formulir pengamatan time motion study dengan bantuan stopwatch
sebagai alat bantu ukur waktu. Depth interview dilakukan diluar waktu kerja
pengamatan untuk responden (teknik pemilihan purposive sampling) yaitu
supervisor Instalasi Rawat Jalan, dan satu perawat pelaksana yang memiliki masa
kerja paling lama di RSIA SamMarie Basra. Hasil dari wawancara mendalam
akan disajikan dalam bentuk matriks.

4.5.2 Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder didapatkan dengan melakukan telaah dokumen. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian berasal dari dokumen-dokumen yang
didapatkan dari RSIA SamMarie Basra, seperti: data ketenagaan, uraian tugas,
profil rumah sakit,waktu kerja, jadwal dinas perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra.

4.6 Validitas data


Validitas data akan didapatkan dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi
menurut (Moleong, 2011) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Tujuan dari dilakukan tiangulasi menurut
(Wibowo, 2014) adalah untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas dari
penelitian kualitatif, meningkatkan ketepatan dari interpretasi, dan meningkatkan
keyakinan bahwa data yang dikumpulkan adalah data yang faktual. Triangulasi
yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
1. Triangulasi Metode
Peneliti melakukan beberapa metode untuk melakukan penelitian
seperti observasi dengan menggunakan formulir Time motion study,
wawancara mendalam dan telaah dokumen yang dimiliki oleh
Instalasi Rawat Jalan, seperti: uraian tugas, jumlah kunjungan
pasien.

2. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber data merupakan suatu upaya melakukan
pengecekan terhadap konsistensi dari berbagai sumber data dengan
menggunakan metode yang sama (Patton dalam (Wibowo, 2014)
Dengan berbagai sumber dari informan yang berbeda, diharapkan
dapat memberikan hasil yang lebih tepat.

4.7 Pengolahan Data


Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan
observasi menggunakan formulir time motion study, setelah melakukan
pengumpulan data peneliti mengelolah data yang sudah terkumpul. Pengolahan
data yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data Observasi/pengamatan dengan teknik time motion study
Mengumpulkan dan mengelompokkan data ketenagaan perawat
mahir dan tidak mahir berdasarkan shift. Pengolahan data dilakukan
dengan penyuntingan data, pengelompokkan data, memasukkan
data, dan membersihkan data.
a. Menyuntingkan data
Setelah selesai dilakukan pengamatan, peneliti memeriksa
kembali apabila terjadi kesalahan, kurang lengkap dan
ketidaksesuaian data pengamat. Hasil rekaman dari wawancara
mendalam akan didengarkan ulang pada hari yang sama guna
menghindari ketidaklengkapan informasi.
b. Pengelompokkan data
Data kualitatif diuraikan dalam waktu per kegiatan yang
dilakukan perawat. Jumlah total dari waktu produktif kemudian

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
akan digunakan untuk menghitung beban kerja dengan
menggunakan metode WISN dan Metode Ilyas. Data kualitatif
peneliti akan dikelompokkan menjadi tiga klasifikasi aktivitas
keperawatan yaitu kegiatan produktif, kegiatan non produktif
dan kegiatan pribadi.
c. Memasukkan data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan formulir Time
motion study akan dipindahkan ke dalam komputer yang
selanjutnya akan dilakukan pengelolahan data menggunakan
Microsoft excel.
d. Membersihkan data
Pembersihan data dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam
proses penginputan data.

2. Data wawancara mendalam


Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah selesai
melakukan pengamatan adalah wawancara mendalam dengan
informan yang telah terpilih berdasarkan purposive sampling
dengan menggunakan pedoman wawancara. Hasil tersebut akan
ditulis transkip wawancara dan akan disajikan dengan tabel matriks
wawancara. Matriks wawancara berisi tentang ringkasan atau
pernyataan-pernyataan singkat dari pertanyaan dan jawaban
informan dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam pedoman
wawancara mendalam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
peneliti dalam melihat setiap jawaban informan, dan menyimpulkan
hasil wawancara.

4.8 Analisis Data


Analisa data dilakukan setelah peneliti melakukan pengamatan di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra. Analisis data kuantitatif yang telah diperoleh
dilakukan dengan melakukan perhitungan proporsi kegiatan produktif tenaga,
kemudian setelah mendapatkan hasil proporsi, peneliti melakukan perhitungan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
jumlah kebutuhan tenaga. Analisis data dalam perhitungan kebutuhan perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra, yaitu:

1. Menghitung proporsi kegiatan produktif dan tidak produktif


a. Kegiatan perawat Instalasi Rawat Jalan dari hasil formulir
pengamatan dan pencatatan kegiatan perawat yang ada di form,
yang dikelompokkan menjadi kegiatan produktif, kegiatan non
produktif dan kegiatan pribadi.
b. Jumlah penggunaan waktu kegiatan perawat diubah dalam
satuan menit. Hasil tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel
dan persentase dari setiap kegiatan.
c. Perhitungan proporsi kegiatan produktif dan tidak produktif per
hari.

2. Menghitung jumlah kebutuhan perawat yang dibutuhkan di IRJ


Berdasarkan Kepmenkes No.8/Menkes/SK/I/2004, tahapan
perhitungan adalah dengan menetapkan waktu kerja tersedia,
menyusun standar beban kerja dan menghitung jumlah kebutuhan
tenaga. Perhitungan jumlah kebutuhan perawat, hasil pengamatan
yang dilakukan mengggunakan metode time motion study dijadikan
sebagai dasar perhitungan WISN, dan metode Ilyas.

3. Analisis matriks dari narasumber untuk menyimpulkan hasil dari


wawancara mendalam oleh dua informan.

4. Penyajian hasil
Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan
bagan. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam memahami hasil
penelitian.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 5
GAMBARAN UMUM RSIA SAMMARIE BASRA

5.1 Gambaran Umum RSIA SamMarie Basra


Rumah Sakit Ibu dan Anak SamMarie Basra merupakan salah satu anak
perusahaan dari SamMarie Family Healthcare Group (SFHG). SFHG didirikan
atas ide dan prakarsa dari dr. Hk. Komariah Zagloel, Prof. Dr. Dr. T. Z. Jacoeb,
Sp.OP-KFE, dr. Dr. Tjut Nurul Alam, Sp.KK(K), Ir. Yusuf Effendi Pohan, MPA,
dan Ir. Cut Intan Djuwita, M.Sc.

Pada awalnya para pemrakarsa mendirikan Klinik SamMarie pada tanggal 25


April 1998 di Jalan Wijaya I No. 45, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Melihat
masih banyaknya pelayanan kesehatan yang belum memadai di daerah Ibu Kota
Jakarta, para pemrakarsa kemudian memperluas cakupan SamMarie Family
Healthcare Group (SFHG) dengan mendirikan Klinik SamMarie Basra di Jalan
Basuki Rachmat No. 31, Pondok Bambu, Jakart Timur Pada tanggal 10 Oktober
2004.

Adanya perkembangan dari permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,


pada tahun 2005 para pemrakasa menetapkan untuk meningkatkan Klinik
SamMarie yang berada di Jalan Wijaya menjadi Rumah Sakit Khusus SamMarie
dengan holding company dari PT. SamMarie Purnafiat. Para pemrakarsa pada
tahun 2009 mendirikan PT. SamMarie Primafiat dan mengubah Klinik SamMarie
Basra yang berada di Jalan Basuki Rachmat-Jakart Timur menjadi RSIA
SamMarie Basra. Pada tanggal 1 Desember 2010, maka diresmikanlah oleh SFHG
rumah sakit RSIA SamMarie Basra dengan holding company dari PT. SamMarie
Primafiat (RSIA SamMarie Basra, 2014). Rumah Sakit ini didirikan untuk
menjawab tuntutan masyarakat akan layanan kesehatan bermutu khususnya di
bidang infertilitas.

RSIA SamMarie Basra terletak di daerah Jakarta Timur di Jl. Basuki Rahmat
No.31, Jakarta-13430, Indonesia.

47
Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
48

RSIA SamMarie Basra memiliki luas tanah sebsesar 1.687m2 dengan luas
bangunan 3.106m2. Dengan memiliki luas tanah dan luas bangunan tersebut,
RSIA SamMarie Basra dibangun menjadi bangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak 5 lantai yang dapat menampung sebanyak 28 Tempat Tidur (TT). Kini
dengan tekad menjadi penyedia layanan kesehatan di bidang Ibu dan Anak terbaik
di Indonesia dan tingkat internasional, RSIA SamMarie Basra terus berbenah dari
dalam memberikan pelayanan bermutu, terjamin, dan efisien bagi masyarakat.

5.1.1 Visi
Visi ini merupakan landasan kepada seluruh elemen organisasi dalam
melaksanakan setiap kegaitannya di RSIA SamMarie Basra. Visi RSIA SamMarie
Basra adalah “Meningkatkan kesehatan dan ikut mengurangi kematian perempuan
dan anak melalui Layanan Terpadu Bermutu Internasional dengan unggulan
fertilitas dan menoandropause.

5.1.2 Misi
Misi merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh seluruh elemen organisasi di
RSIA SamMarie Basra dalam pencapaian visi RSIA SamMarie Basra.
Berdasarkan company profile RSIA SamMarie Basra, misi RSIA SamMarie Basra
adalah (2014):
1. Memenuhi standar mutu internasional dalam layanan kesehatan
perempuan dan anak
2. Menyediakan tenaga terampil dengan pengetahuan terkini dalam layanan
kesehatan perempuan dan anak
3. Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan bagi dokter spesialis dan perawat
tingkat mahir
4. Menjadi pusat rujukan bagi pemberi layanan kesehatan lain, terutama
dalam hal fertilitas dan menoandropause.
5. Menjadi pusat rujukan bagi pemberi layanan kesehatan untuk
kegawatdaruratan bayi dan anak.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
49

5.1.3 Tujuan
1. Menyediakan layanan terpadu yang berkualitas prima dan profesional
2. Mengantisipasi persaingan pasar bebas
3. Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan bagi dokter spesialis dan
perawat

5.1.4 Nilai Budaya Kerja


Sebagai salah satu organisasi yang kompleks karena memiliki berbagai jenis
sumber daya manusia, RSIA SamMarie Basra memiliki nilai budaya kerja yang
dianut oleh seluruh karyawan yang bekerja di RSIA SamMarie Basra, nilai
budaya kerja tersebut ialah:
a. Profesionalisme
Nilai budaya profesionalisme yaitu kompeten dan bertanggungjawab
dalam menjalankan peran untuk memberikan yang terbaik dan
berorientasi pada keselamatan. Perilaku utama yang diharapkan adalah
kompeten, bertanggungjawab, dan memberikan yang terbaik.
b. Integritas
Nilai budaya integritas yaitu menjaga keselarasan antara yang
dipikirkan dengan yang dikatakan dan yang dilakukan, dengan selalu
menjunjung tinggi moral, etika, dan kemanusiaan. Perilaku utama yang
diharapkan adalah jujur, disiplin, konsisten, menjunjung tinggi moral,
etika, dan kemanusiaan.
c. Kepedulian
Nilai budaya kepedulian yaitu melayani dengan hati, proaktif, peka, dan
tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Perilaku utama yang
diharapkan adalah proaktif, peka, tanggap, ramah, bersahabat, saling
menghargai, dan bekerjasama.
d. Penyempurnaan Berkesinambungan
Nilai budaya penyempurnaan berkesinambungan yaitu senantiasa
berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan hingga melampaui
harapan pelanggan yang didukung oleh penelitian dan pengembangan.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
50

Perilaku utama yang diharapkan adalah kreatif, inovatif, dan terbuka


terhadap perubahan.
e. Belajar dan Mendidik
Nilai budaya belajar dan mendidik yaitu melakasanakan pembelajaran
dan pendidikan yang berorientasi pada pelayanan yang terbaik dengan
menggunakan sumberdaya yang efektif dan efisien. Perilaku utama
yang diharapkan adalah belajar berkesinambungan dan mendidik
dengan santun.

5.1.5 Motto
RSIA SamMarie Basra memilliki motto “ Kepuasan Anda, Kebahagian Kami”.
Motto ini diharapkan agar manajemen dan karyawan dapat melayani dengan
sepenuh hati sehingga timbul motivasi kerja yang optimal, sampai pada akhirnya
dapat memberikan kesejahteraan tak hanya bagi pemilik tetapi juga bagi seluruh
karyawan di RS SamMarie.

5.1.6 Logo

Gambar 5.1 Logo RSIA SamMarie Basra


Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

1. Arti Logo
Dalam Logo RSIA SamMarie Basra terdapat gambar 4 lembar bawang
yang didalamnya terdapat titik bulat di atas dan tanda silang (yang
sebenarnya adalah tanda X dan Y), selain itu terdapat huruf khusus
yang bertuliskan SamMarie, dengan warna keseluruhan adalah warna
ungu. Arti dari setiap lambang tersebut ialah sebagai berikut:
• 4 Lembar Bawang

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
51

Bawang disini merupakan simbol dari sebuah pertumbuhan yang


terus menerus dan berkembang dalam kesatuan, dan jumlahnya
empat merupakan gambaran dari jumlah pendiri utama yaitu empat
orang
• Titik bulat di atas, merupakan simbol dari Kepala manusia
• Tanda Silang, merupakan simbol dari X dan Y dimana “X”
merupakan seimbol untuk perempuan, dan “Y” untuk laki-laki.
• Huruf khusus merupakan tanda cita rasa keindahan
• SamMarie, merupakan dua nama prakarsa utama yaitu Sam yang
berarti „Samidan Zagloel‟ dan Marie yang berarti „Komariah‟
• Warna Ungu merupakan arti dari sebuah kesungguhan, keanggunan,
contoh keteladanan.

2. Deskripsi Logo:
RSIA SamMarie berupaya memberikan pelayanan dengan bersungguh-
sungguh kepada seluruh pasiennya, dengan tekad akan terus
berkembang dalam kesatuan sehingga menjadi teladan bagi rumah sakit
khusus ibu dan anak di Indonesia.

5.1.7 Struktur Organisasi RSIA SamMarie Basra


RSIA SamMarie Basra adalah rumah sakit swasta yang merupakan anak
perusahaan dari PT SamMarie Primafiat. PT SamMarie Primafiat sendiri adalah
salah satu korporasi dari holding company SamMarie Healthcare Group yaitu PT
SamMarie Medisentrum, yang resmi didirikan pada tahun 2014. Untuk lebih
jelasnya terkait struktur organisasi PT SamMarie Medisentrum SamMarie
Healthcare Group akan digambarkan sebagai berikut:

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
52

Gambar 5.2 Struktur Organisasi SamMarie Healthcare Group (SMHG)


Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

SamMarie Healthcare Group merupakan badan hukum yang memiliki beberapa


korporasi yang terdiri dari beberapa anak perusahaan. Setiap anak perusahaan
tersebut memiliki susunan atau tatanan organisasi masing-masing yang memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pelaporan setiap kegiatan pada korporasi
masing-masing. Sama halnya dengan RSIA SamMarie Basra yang memiliki
struktur organisasi untuk keberlangsungan kegiatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit tersebut.

Struktur organisasi RSIA SamMarie Basra telah ditetapkan sejak awal rumah sakit
tersebut didirikan, akan tetapi dengan perkembangan layanan dan kebutuhan
untuk memenuhi standar pelayanan, maka struktur organisasi RSIA SamMarie
Basra mengalami perubahan. Perubahan terakhir pada struktur organisasi RSIA
SamMarie Basra dilakukan pada tanggal 1 Mei 2015 dengan Surat Keputusan
Direktur RSIA SamMarie Basra Nomor. 001.00/SI/SK/RSIA-SMB/A.01/15/05
tentang Penetapan Perpanjangan Pejabat Pada Jabatan Sesuai dengan Struktur

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
53

Organisasi dan Tata Kerja (yang selanjutnya disebut dengan SOTK) RSIA
SamMarie Basra.

PT. SamMarie Primafiat merupakan pemilik dari RSIA SamMarie Basra dan
dipimpin oleh seorang Direktur Utama Rumah Sakit. Direktur Utama RSIA
SamMarie Basra dalam melakukan fungsi dan tugasnya dibantu oleh Wakil
Direktur yang terdiri dari Wakil Direktur Pelayanan Khusus, Wakil Direktur
Pelayanan, dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan. Dimana para Wakil
Direktur tersebut diberikan tanggung jawab untuk memimpin dan mengawasi
unsur-unsur pelayanan seperti pelayanan khusus, pelayanan medis dan
keperawatan, penunjang medis, dan administrasi dan umum yang ada di RSIA
SamMarie Basra. Selain itu, Direktur Utama Rumah Sakit juga dibantu oleh
dewan pengawas, para komite medik dan non medik, satuan pemeriksaan internal,
serta satuan medis fungsional, yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan di RSIA SamMarie Basra, sehingga setiap kegiatan
yang dilakukan di RSIA SamMarie Basra sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
54

Gambar 5.3 Struktur Organisasi RSIA SamMarie Basra


Sumber: (Keputusan Direktur RSIA SamMarie Basra, 2015)

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
55

5.1.8 Ketenagaan Rumah Sakit RSIA SamMarie Basra


RSIA SamMarie Basra sebagai salah satu rumah sakit khusus di bidang
Kesehatan Ibu dan Anak, memiliki sumber daya manusia dalam
menunjang setiap kegiatan yang berjalan di rumah sakit tersebut. Sumber
daya manusia yang bekerja di RSIA SamMarie Basra mulai dari Direksi,
Para Komite, sampai dengan Pegawai Medis dan Non Medis. Berikut
jumlah ketenagaan RSIA SamMarie Basra pada tahun 2011 sampai dengan
November tahun 2015 yang akan diuraikan dalam grafik berikut:

185

159

134
122 124

2011 2012 2013 2014 Nop-15

Gambar 5.4 Jumlah Ketenagaan RSIA SamMarie Basra Tahun 2011 s/d
November 2015
Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Merujuk pada gambar 5.4, dapat dilihat setiap tahunnya jumlah ketenagaan
di RSIA SamMarie Basra selalu mengalami peningkatan. Jumlah tenaga di
RSIA SamMarie Basra pada tahun pertama berdiri hanya memiliki tenaga
sebesar 122 orang. Memasuki tahun 2015 jumlah tenaga di RSIA menjadi
185 orang. Dimana penambahan jumlah tenaga terbanyak terjadi pada
tahun 2014 yaitu sebesar 25 orang tenaga baru, dari 134 tenaga pada tahun
2013 menjadi 159 tenaga di tahun 2014. RSIA SamMarie Basra telah
mengelompokkan komposisi sumber daya manusia berdasarkan divisi,
jenis ketenagaan, berdasarkan pendidikan terakhir, dan berdasarkan status

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
56

kepegawaian. Komposisi tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam bab


ketenagaan rumah sakit ini.

5.1.8.1 Jumlah Tenaga Berdasarkan Divisi


Tabel 5.1 Jumlah Tenaga RSIA SamMarie Basra Berdasarkan Divisi
November 2015

Keterangan Jumlah Tenaga


Direksi 4
Direktur RSIA SamMarie Basra 1
Wadir Pelayanan Khusus 1
Wadir Pelayanan 1
Wadir Umum dan Keuangan 1
Komite Medik 5
Manajer/Kepala Bagian 7
Manajer/Kepala Bagian Divisi Pelayanan 2
Manajer/Kepala Bagian Divisi Pelayanan Khusus 2
Manajer/Kepala Bagian Divisi Umum dan Keuangan 3
Divisi Pelayanan 74
Divisi Pelayanan Khusus 6
Divisi Umum dan Keuangan 53
Total 149

Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

RSIA SamMarie Basra memiliki tiga divisi, yaitu Divisi Pelayanan Khusus,
Divisi Pelayanan, dan Divisi Umum dan Keuangan. Ketiga divisi tersebut
jumlah tenaga terbesar terdapat pada Divisi Pelayanan yaitu sebanyak 74
orang, dari total keselurahan tenaga berdasarkan divisi yaitu 149 orang.
RSIA SamMarie merupakan salah satu instansi pemberi jasa di bidang
pelayanan kesehatan, divisi pelayanan sendiri terdiri dari pelayanan medis
keperawatan dan pelayanan penunjang. Oleh karena itu sangat
memungkinkan bahwa lebih banyak tenaga pada divisi pelayanan
dibandingkan dengan tenaga pada divisi lainnya.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
57

Ketenagaan yang ada pada setiap divisi, yaitu Divisi Pelayanan Khusus,
Pelayanan, serta Umum dan Keuangan. Hal tersebut akan dijelaskan secara
rinci sebagai berikut:
a. Jumlah Tenaga Berdasarkan Divisi Pelayanan Khusus
Jumlah tenaga berdasarkan Divisi Pelayanan Khusus pada November
2015 yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Divisi Pelayanan Khusus di RSIA


SamMarie Basra November 2015
Tenaga divisi pelayanan khusus Jumlah
Wadir pelayanan khusus 1
Manajer/kepala bagian pelayanan khusus 2
Lab. Trb - imuno andrologi 5
Poliklinik dan keperawatan 1
Total 9
Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Divisi Pelayanan Khusus membawahi Laboratorium TRB-Imuno


Andrologi serta Poliklinik dan Keperawatan. Pelayanan Khusus
RSIA SamMarie Basra memiliki seorang wakil direktur dan dua
orang yang manajer/kepala bagian bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan di Pelayanan Khusus RSIA SamMarie Basra.

b. Jumlah Tenaga Berdasarkan Divisi Pelayanan


Divisi Pelayanan dipimpin oleh seorang Wadir Pelayanan yang
membawahi seorang yang bertanggung jawab pada Bagian
Pelayanan Medis dan Keperawatan serta seorang yang bertanggung
jawab pada Bagian Penunjang Medis RSIA SamMarie Basra.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
58

Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Divisi Pelayanan di RSIA SamMarie


Basra November 2015
Tenaga Divisi Pelayanan Jumlah

Wadir Pelayanan 1
Manajer/Kepala Bagian Pelayanan Medis 1
dan Keperawatan
Bagian Pelayanan Medis dan Keperawatan 43
Instalasi Gawat Darurat 6
Instalasi IC, OK, VK 8
Instalasi Perinatal 5
Instalasi Rawat Inap 14
Instalasi Rawat Jalan 10
Manajer/Kepala Bagian Penunjang Medis 1
Bagian Penunjang Medis 31
Instalasi CSSD-Linen 2
Instalasi Farmasi Rumah Sakit 10
Instalasi Gizi 5
Instalasi Lab. Klinik 4
Instalasi Rekam Medik dan Pendaftaran 10
Total 77
Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Divisi Pelayanan terdiri dari dua bagian yaitu Bagian Pelayanan


Medis dan Keperawatan dan Bagian Penunjang Medis. Instalasi
Gawat Darurat, Instalasi IC, OK, VK, Instalasi Perinatal, Instalasi
Rawat Inap, dan Instalasi Rawat Jalan merupakan bagian dari
pelayanan medis dan keperawatan dengan jumlah tenaga yaitu 43
dan seorang manajer/kepala bagian sehingga total 44 orang. Bagian
Penunjang Medis terdiri dari seorang manajer/kepala bagian yang
membawahi 31 orang tenaga dari Instalasi CSSD-Linen, Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Instalasi Gizi, Instalasi Lab. Klinik,
serta Instalasi Rekam Medis dan Pendaftaran.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
59

c. Jumlah Tenaga Berdasarkan Divisi Umum dan Keuangan


Divisi Umum dan Keuangan merupakan kesatuan dari tiga bagian,
yaitu Bagian Keuangan, Sekretariat, serta Prasarana dan Sarana-
Kesehatan Lingkungan RS (PS-KL RS). Jumlah tenaga berdasarkan
Divisi Umum dan Keuangan pada November 2015 yaitu sebagai
berikut:

Tabel 5.4 Jumlah Tenaga Divisi Umum dan Keuangan di RSIA


SamMarie Basra November 2015
Tenaga Divisi Umum dan Keuangan Jumlah

Wadir Umum dan Keuangan 1


Akreditasi 2
Manajer/Kepala Bagian Keuangan 1
Bagian Keuangan 12
Akuntansi dan Perpajakan 3
Bendahara 9
Manajer/Kepala Bagian Sekretariat 1
Bagian Sekretariat 33
Sekretariat 1
SDM dan Administrasi RS 1
Housekeeping 11
Informasi dan Operator 2
Keamanan 5
Keamanan Outsourching 7
Logistik dan Kurir 5
Pemasaran dan Humas 1
Manajer/Kepala Bagian PS-KL RS 1
Bagian PS (Prasarana dan Sarana) 4
Bagian Kesehatan Lingkungan 2
Total 57
Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Total tenaga pada divisi Umum dan Keuangan RSIA SamMarie


Basra adalah 57 orang. Bagian Keuangan terdiri dari 12 orang
anggota dan seorang manajer/kepala bagian, sehingga total 13 orang
di Bagian Keuangan di RSIA SamMarie. Bagian Sekretariat

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
60

dipimpin oleh seorang manajer/kepala bagian yang membawahi 33


orang tenaga yang berasal dari Bagian Sekretariat, SDM dan
Administrasi RS, Housekeeping, Informasi dan Operator, Keamanan,
Keamanan Outsourching, Logistik dan Kurir, serta Pemasaran dan
Humas. Pelaksanaan PS-KL di RSIA SamMarie Basra diawasi oleh
seorang manajer/kepala bagian dengan dibantu oleh 4 orang tenaga
di Bagian PS dan 2 orang di Bagian Kesehatan Lingkungan.

5.1.8.2 Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan


Jumlah terbesar pada tenaga paramedis yaitu sebanyak 43 orang.
Tenaga Paramedis yang dimaksud disini adalah tenaga perawat atau
bidan yang bekerja pada Instalasi Gawat Darurat, Instalasi IC, OK, VK,
Instalasi Perinatal, Instalasi Rawat Inap, dan Instalasi Rawat Jalan.
Tenaga medis adalah tenaga dokter maupun dokter spesialis yang
memberikan pelayanannya di RSIA SamMarie Basra. Tenaga
penunjang medis sendiri merupakan gabungan dari tenaga yang bekerja
pada Instalasi CSSD-Linen, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi
Gizi, Instalasi Lab. Klinik, Instalasi Rekam Medik dan Pendaftaran,
IVF (Poliklinik dan Keperawatan), serta Lab. TRB-Imuno Andrologi.
Selain dari tenaga yang bekerja pada instalasi yang disebutkan,
dimasukkan ke dalam kelompok Tenaga Umum RSIA SamMarie Basra.

Tabel 5.5 Jumlah Tenaga Berdasarkan Jenis Ketenagaan di RSIA


SamMarie Basra November 2015
No. Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga

1 Tenaga Medis 36
2 Tenaga Paramedis 43
3 Tenaga Penunjang Medis 37
4 Tenaga Umum 53
Total 169
Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
61

5.1.8.3 Jumlah Tenaga Berdasarkan Status Pendidikan


Semua uraian terkait jumlah tenaga berdasarkan divisi dan jenis
ketenagaan pada subbab sebelumnya, belum menggambarkan
ketenagaan yang ada di RSIA SamMarie Basra. Hal ini dikarenakan
dalam pelaksanaan kegiatan di RSIA SamMarie Basra, seseorang dapat
memiliki tanggung jawab struktural lebih dari satu. Perhitungan tenaga
tersebut menjadi dua kali dalam rekapitulasi jumlah ketenagaan, yaitu
pada saat perhitungan jumlah tenaga berdasarkan divisi, dan pada saat
perhitungan berdasarkan jenis ketenagaan.

RSIA SamMarie Basra mengelompokkan ketenagaan berdasarkan


status pendidikan sesuai dengan kondisi terakhir November 2015.
Jumlah tenaga RSIA SamMarie Basra yang dikelompokkan
berdasarkan status pendidikan sebagai berikut:

Tabel 5.6 Jumlah Tenaga RSIA SamMarie Basra Berdasarkan Status


Pendidikan November 2015
No. Pendidikan Jumlah
1. D3 Akuntansi 2
2. D3 Analis Kesehatan 1
3. D3 Gizi 2
4. D3 Kebidanan 19
5. D3 Keperawatan 22
6. D3 Kesehatan Lingkungan 2
7. D3 Perumahsakitan 1
8. D3 Peternakan 1
9. D3 Rekam Medik 1
10. D4 1
11. S1 Akuntansi 1
12. S1 Biologi 1
13. S1 Kesmas 1
14. S1 Peternakan 1
15. S1 Profesi 14
16 S2/Sp1 35
17. S3 7
18. SD 1
19. SMF 2
20. SMK 52

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
62

No. Pendidikan Jumlah


21. SMP 2
22. SMTA 15
23. SPK 1
Total 185
Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Jumlah terbesar tenaga terdapat pada pendidikan SMK yaitu sebanyak


52 orang. Selain itu dapat dilihat juga bahwa ketenagaan di RSIA
SamMarie Basra memiliki variasi status pendidikan yang terdiri dari SD,
SMP, SMTA, SMF, SMK, SPK, D3, D4, S1, S2/Sp1, dan S3, yang
akan dijadikan sebagai dasar dalam menentukan jumlah kompensasi
yang diberikan kepada pegawai.

5.1.8.4 Jumlah Tenaga Berdasarkan Status Kepegawaian


RSIA SamMarie Basra memiliki pegawai yang dapat dikategorikan
berdasarkan status kepegawaian. Status kepegawaian di RSIA
SamMarie Basra dapat dibagi menjadi masa coba, kontrak, tetap, dan
alih daya. Tenaga dengan status kepegawaian masa coba merupakan
tenaga baru yang sedang dalam masa coba atau masa orientasi selama
tiga bulan pertama. Jika nilai evaluasi pada akhir periode tiga bulan
masa coba >90 maka RSIA SamMarie Basra akan meminta atau
menawarkan kepada tenaga tersebut untuk melanjutkan kerjasama dan
menandatangani kontrak kerjasama sampai dengan sembilan bulan
berikutnya. Setelah penandatanganan kontrak tersebut maka status
kepegawaian tenaga masa coba akan berubah menjadi tenaga kontrak.

Tenaga dengan status kepegawaian kontrak adalah tenaga baru yang


bekerja di RSIA SamMarie Basra dan telah lulus menjalani masa coba
selama 3 bulan, akan diperpanjang kontraknya sampai dengan 9 bulan
berikutnya. Kriteria tenaga kontrak lainnya adalah tenaga yang telah
menjalani masa kontrak selama satu atau dua tahun kemudian pada
akhir masa kontrak memperoleh nilai evaluasi antara 81-90 dan
kontraknya diperpanjang sampai dengan 1 tahun berikutnya.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
63

Tenaga dengan status kepegawaian tetap adalah tenaga yang telah


menjalani masa kontrak selama tiga tahun pada akhir masa kontrak
lulus tes psikotes dan tes kesehatan yang dilakukan pada akhir masa
kontrak, serta memperoleh nilai evaluasi >80. Selain mempekerjakan
tenaga kontrak RSIA SamMarie Basra juga mempekerjakan tenaga alih
daya atau sering disebut outsourcing. Alur Status Kepegawaian di
RSIA dapat digambarkan pada gambar 5.5.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
64

Alur Status Kepegawaian


RSIA SamMarie Basra

Perpanjang kontrak Perpanjang kontrak Perpanjang kontrak


Pegawai Baru Masa Coba 3 Bulan
9 bulan 1 Tahun Berikutnya 1 Tahun Berikutnya

Nilai > 90 Nilai >80 Nilai >81 Lapor ke Super visor


Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Nilai <80 Unit dan Atasan Motivasi Pegawai
Langsung

Nilai <90 Nilai <80 Nilai <81 Nilai >80

Rapat Eva luasi SDM, Rapat Eva luasi Bagian Rapat Eva luasi Bagian
Supervisor Unit, dan SDM, Supervisor Unit, SDM, Supervisor Unit, tes psikotes
Ya Perubahan Sikap
Atasan Langsung dan Atasan Langsung dan Atasan Langsung dan kesehatan

Perpanjang Perpanjang Perpanjang


Ya Ya Ya Rapat Eva luasi Bagian
Kontrak Kontrak Kontrak
Lulus Tidak SDM, Supervisor Unit,
dan Atasan Langsung

Ya
Tidak
Pegawai Tetap Ya Tetap

Tidak Tidak Tidak


Tidak

Pemutusan
Hubungan Kerja

Gambar 5.5Alur Status Kepegawaian RSIA SamMarie Basra


Sumber: Data telah Diolah

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
65

Berikut ini adalah jumlah ketengaan di RSIA SamMarie Basra berdasarkan


status kepegawaian:

94
92

89
87

82

67
54
31

24
18
16

15
14

14

9
8

5
0

0
2011 2012 2013 2014 2015

Tetap Kontrak Masa Coba Alih Daya

Gambar 5.6 Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Status RSIA SamMarie Basra


Sumber: (Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra, 2015)

Merujuk gambar tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pegawai tetap (balok
berwarna biru) setiap tahunnya meningkat dari tidak ada pegawai tetap pada
tahun 2011 dan meningkat menjadi 24 orang pegawai tetap pada November
2015, sedangkan pegawai kontrak mengalami penurunan dan peningkatan
setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan setiap pegawai kontrak dapat berubah
statusnya menjadi pegawai tetap ataupun mengeluarkan diri dan digantikan
oleh pegawai kontrak baru lainnya.

5.1.9 Fasilitas Rumah Sakit


Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak SamMarie Basra merupakan anak
perusahaan dari PT. SamMarie Primafiat yang berkooperasi dengan
SamMarie Family Healthcare. Berikut adalah profil dari RSIA SamMarie
Basra:

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
66

Alamat : Jl. Basuki Rachmat No. 31, Pondok Bambu, Duren


Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13430.
Jumlah Tempat Tidur : 28 Tempat Tidur
Luas Tanah : 1.687 m²
Luas Bangunan : 3.106 m²
Beroperasi sejak : Desember 2010

Gambar 5.7 RSIA SamMarie Basra Tampak Depan


Sumber: (RSIA SamMarie Basra, 2015)

Tabel 5.7 Fasilitas Pelayanan RSIA SamMarie Basra Tahun 2015


Instalasi Rawat Jalan
Pelayanan kesehatan yang diberikan
Klinik Umum
oleh dokter umum.
Diperuntukkan bagi pelayanan pasien
yang membutuhkan pelayanan dokter
spesialis.
a. Dokter Anak
Klinik Spesialis b. Dokter Andrologi
c. Dokter Anastesi
d. Bedah Urologi
e. Gizi Klinik
f. Kulit dan Kelamin

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
67

g. Obstetri-Ginekologi
h. Penyakit Dalam
i. Radiologi
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Klinik Kesehatan Gigi Anak yang diberikan oleh dokter gigi
spesialis.
Kelas 3 (Cempaka)
Kelas 2 (Mawar)
Kelas 1 A (Anggrek)
Kelas 1 B
Instalasi Rawat Inap
Semi VIP
VIP
VVIP
President Suit
1. Pelayanan Operasi Terencana
(Elektif)
2. Pelayanan Operasi Darurat (Cito)
Ruang Bedah RSIA SamMarie Basra
berada dalam Kompleks Kamar Bedah
Kamar Bedah (OK) di lantai 2, dengan peralatan yang
modern, ruangan yang bersih dan selalu
steril. Sterilisasi tingkat tinggi
dilengkapi dengan pengguyur udara
(airshower) di pintu masuk kompleks
tersebut.
Ruang Bersalin RSIA SamMarie Basra
berada dalam Kompleks Kamar Bedah
Kamar Bersalin (VK) di lantai 2, dengan peralatan yang
modern, dan ruangan yang bersih dan
selalu steril.
Instalasi pelayanan gawat darurat di
RSIA SamMarie Basra memberikan
pelayanan kegawatdaruratan secara
Gawat Darurat 24 Jam
terpadu dengan melibatkan berbagai
multi disiplin pada pasien dengan
ancaman kecacatan dan/atau kematian.
NICU (Neonatal Intensive Care
Instalasi) adalah ruang perawatan
intensif pada bayi (sampai usia 28 hari)
Instalasi Perinatal dan anak-anak yang memerlukan
pengobatan dan perawatan khusus, guna
mencegah dan mengobati terjadinya
kegagalan organ-oragan vital.
HCU HCU (High Care Unit) adalah tempat

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
68

khusus perawatan dewasa yang


memberikan pelayanan secara intensif
untuk pemantauan fungsi vital secara
terus menerus dalam 24 jam. Dimana
perawatan intensif ini akan dapat
memperbaiki dan mempertahankan
kelangsungan hidup selanjutnya.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
di RSIA SamMarie Basra terletak di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit lantai dasar yang melayani resep pasien
rawat jalan dan pasien rawat inap
selama 24 jam.
Layanan laboratorium klinik berperan
sebagai penunjang diagnosis, untuk
memantau penyakit dan pengobatan.
RSIA SamMarie Basra memiliki
Laboratorium Klinik
Laboratorium yang lengkap dan
didukung oleh peralatan yang canggih
dan sumber daya manusia yang handal
dan kompeten di bidangnya.
Area Parkir
Children Playground
Kelas laktasi
Ruang menyusui
Layanan Lain Senam hamil dan nifas
Mesin ATM
Pijat bayi
Tempat ibadah
24 jam akses internet (wifi hotspot).
 Laboratorium Fertilisasi In Vitro
Layanan Unggulan (FIV)
 USG 4D
Sumber: (RSIA SamMarie Basra, 2014)

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
69

5.1.10 Denah Rumah Sakit


Setelah mengetahui pelayanan yang ada di RSIA SamMarie Basra, dapat
dikatakan bahwa RSIA SamMarie memiliki pelayanan yang cukup lengkap
sebagai rumah sakit ibu dan anak. Selain itu perlu diketahui bahwa RSIA
SamMarie terdiri dari lima lantai dan lapangan parkir. Adapun rincian denah
dari RSIA SamMarie Basra dapat dilihat pada lampiran.

5.2 Gambaran Umum Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra


5.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra memiliki satu orang supervisor
dan delapan perawat pelaksana (1 perawat uji coba), untuk lebih jelasnya
terkait struktur organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pendaftaran RSIA
SamMarie Basra akan digambarkan pada gambar 5.10.

Gambar 5.8 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pendaftaran di RSIA
SamMarie Basra
Sumber: (Instalasi Rekam Medis RSIA SamMarie Basra, 2015)

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
70

5.2.2 Tupoksi Instalasi Rawat Jalan


Berikut ini akan diuaraikan tugas pokok dan fungsi Instalasi Rawat Jalan yang
akan diuraikan sebagai berikut:
1. Supervisor Instalasi Rawat Jalan
a. Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan seluruh kegiatan
pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
- Bertanggung jawab terhadap jadwal praktik dokter klinik
- Bertanggung jawab terhadap inventarisasi dan pemeliharaan alat
kesehatan dan non-kesehatan di Instalasi Rawat Jalan
- Bertanggung jawab terhadap pencatatan seluruh kegiatan di
Instalasi Rawat Jalan
- Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana peningkatan
kualitas keterampilan tenaga perawat instalasi rawat jalan untuk
diajukan ke unit SDM
- Bertanggung jawab atas koordinasi dan komunikasi instalasi rawat
jalan dengan pihak lain
- Bertanggung jawab atas terpenuhinya kebutuhan perawat

b. Wewenang
- Supervisor Instalasi Rawat Jalan berwenang untuk menegur
tenaga perawat yang melakukan kelalaian dan kesalahan
- Supervisor Instalasi Rawat Jalan berwenang untuk mengusulkan
sanksi untuk tenaga perawat yang dianggap tidak mematuhi
peraturan dan prosedur yang berlaku di RS
- Supervisor Instalasi Rawat Jalan berwenang untuk membuat
materi orientasi bagi tenaga perawat baru dan mensupervisi
kegiatan orientasi perawat

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
71

- Supervisor Instalasi Rawat Jalan berwenang untuk mengajukan


pengadaan pelatihan atau seminar internal ataupun eksternal RS ke
unit SDM dengan persetujuan atasan

c. Uraian Tugas
- Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
- Membuat rencana jumlah, kategori tenaga serta peningkatan
pengetahuan dan keterampilan tenaga perawat
- Mengatur jadwal kerja perawat baik bulanan maupun harian
- Memfasilitasi kebutuhan semua dokter praktik
- Membuat laporan tindakan perawat setiap bulan
- Membuat laporan pelayanan Instalasi Rawat Jalan setiap bulan
- Melakukan supervisi terhadap kegiatan pemeliharaan alat
kesehatan
- Melakukan supervisi pelaksanaan jadwal kalibrasi alat oleh PS-
KLRS secara periodik
- Membuat surat permintaan ATK setiap bulan
- Melakukan supervisi ketersediaan farmasi dan alat kesehatan
- Membuat surat permintaan farmasi setiap bulan
- Membuat strategi keperawatan di Instalasi Rawat Jalan
- Membantu dokter memberikan pelayanan kepada pasien
- Memastikan tersedianya fasilitas dan lingkungan yang nyaman
dan aman bagi staf perawat dan pasien
- Melakukan koordinasi rutin dengan atasan
- Melakukan koordinasi dengan unit atau instansi lain jika
diperlukan
- Menjalankan uraian kerja perawat Instalasi Rawat Jalan pada
umumnya
- Membuat, menjabarkan dan melakukan pengawasan terhadap
prosedur pelayanan di Instalasi Rawat Jalan maupun prosedur

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
72

pelayanan pada umumnya atau peraturan umum RS kepada tenaga


perawat

2. Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Jalan


a. Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan dan keperawatan
di Instalasi Rawat Jalan
- Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya kegiatan praktik
dokter setiap hari
- Bertanggung jawab terhadap seluruh pelayanan kepada pasien
- Bertanggung jawab terhadap kegiatan konsultasi dokter dan
kelancaran praktik dokter setiap hari di instalasi Rawat Jalan

b. Uraian Tugas
- Membuka dan menyiapkan semua ruangan klinik rawat jalan
- Menyiapkan dan merapikan semua alat dan formulir yang
dibutuhkan di masing-masing klinik rawat jalan
- Melayani pasien rawat jalan
- Melakukan anamnesis dan pengukuran tanda vital (tekanan darah,
nadi, suhu) berat badan, tinggi/panjang badan, dan lingkar kepala
(khusus untuk pasien anak)
- Membuat jadwal harian tindakan pasien, terutama pasien
infertilitas
- Melakukan kegiatan sterilisasi dan penyimpanan alat medis
- Membuat laporan pasien rawat jalan pada buku operan dinass
rawat jalan pada setiap shift kerja
- Merapihkan status pasien yang telah berobat
- Menuliskan nama pasien setiap pasien selesai berobat ke dalam
buku diagnose keperawatan pada setiap shift kerja
- Membantu dokter memberikan pelayanan kepada pasien

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
73

- Menghubungi pasien Poli Obgyn yang sudah terdaftar sebagai


pasien untuk tindakan Obgyn besok
- Melakukan koordinasi rutin dengan atasan
- Memeriksa status pasien apakah ada jadwal imunisasi atau tidak
- Mengambil vaksin ke Apotek jika terdapat jadwal imunisasi
- Membereskan formulir-formulir yang ada di poli Andro
- Membuat kasa untuk semua poliklinik
- Menerima snack untuk dokter dan mendistribusikannya ke
masing-masing ruangan klinik
- Serah terima status pasien rawat jalan dengan petugas rekam
medik
- Menerima dan mengurutkan nomor antrian
- Memanggil housekeeping untuk membersihkan ruangan yang
telah selesai digunakan.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
74

5.2.3 Alur Instalasi Rawat Jalan

Gambar 5.9 Alur Pelayanan Pasien di Instalasi Rawat Jalan


Sumber :data telah diolah sendiri

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
75

5.2.4 Kunjungan Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra menyediakan pelayanan
poliklinik umum, spesialis, serta kesehatan gigi dan mulut. Selama 5 tahun
berjalan sebagai rumah sakit khusus di bidang kesehatan Ibu dan Anak,
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie mengalami peningkatan jumlah
kunjungan setiap tahunnya.

Tabel 5.8 Kunjungan Poliklinik RSIA SamMarie Basra Tahun 2011- 2014

Poliklinik Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Umum 283 464 1550 2037 678
Obstetri-Ginekologi 2673 4287 4877 5788 37
Pediatri 393 1084 2281 3883 650
Dermato-Venerologi 149 304 474 467 346
Andrologi 9 23 190 528 66
Bedah Urologi 27 44 57 47 153
Internist 46 76 132 185 5088
Gizi Klinik dan Akupuntur 90 80 98 108 4441
Radiologi 105 107 100 1 0
Gigi dan Mulut 58 86 149 185 1904
Jumlah Kunjungan Poliklinik 3833 6555 9908 13229 13363
Sumber: (RSIA SamMarie Basra, 2015)

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan per poliklinik setiap tahunnya


mengalami kenaikan. Jika dilihat berdasarkan poliklinik yang tersedia di
RSIA SamMarie, poliklinik yang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya
adalah poliklinik umum, obstetri-ginekologi, pediatri, andrologi, internist,
serta poliklinik gigi dan mulut. Hal ini dikarenakan tipe rumah sakit yang
merupakan rumah sakit khusus Ibu dan Anak serta memiliki layanan unggulan
di bidang fertilitas dan anak.

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
76

Jumlah kunjungan pasien poliklinik berdasarkan dokter per poliklinik tahun


2015 akan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.9 Jumlah Kunjungan Poliklinik Berdasarkan Dokter per-


Poliklinik RSIA SamMarie Basra Tahun 2015

Nama Dokter per-Poliklinik Jumlah


Kunjungan
SUmum 1903
u Pediatri 4441
Obstetri-Ginekologi 5088
m
Internist 159
b Gizi Klinik dan Akupuntur 66
e Gigi dan Mulut 341
r Dermato-Venerologi 650
: (Instalasi Rekam Medis RSIA SamMarie Basra, 2015)

Data terkait kunjungan tersebut, penulis mengkategorikan kembali kunjungan


pasien berdasarkan jenis pasien baru atau pasien lama. Hal ini untuk melihat
berapa banyak jumlah pasien baru dan pasien lama dalam tahun 2015 yang
melakukan kunjungan ke Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra.
Berikut hasil kunjungan pasien berdasarkan jenis pasien baru atau pasien lama
selama tahun 2015.

Tabel 5.10 Kunjungan Pasien Poliklinik di RSIA SamMarie Basra


Berdasarkan Jenis Pasien Baru dan Pasien Lama Tahun 2015

Poliklinik Baru Lama


Umum 536 1367
Pediatri 498 3943
Obstetri-Ginekologi 811 4277
Internist 16 143
Gizi Klinik dan Akupuntur 6 60
Gigi dan Mulut 64 277
Dermato-Venerologi 148 502
Bedah Urologi 7 30
Andrologi 37 641
Jumlah 2123 11240
Sumber: (Instalasi Rekam Medis RSIA SamMarie Basra, 2015)

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
77

Merujuk pada table 5.10, dapat disetimasikan bahwa rata-rata kunjungan


pasien baru ke Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra setiap bulannya,
pasien baru
maka didapatkan hasil sebanyak 236 /bulan berkunjung ke Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra.

5.2.5 Jadwal Shift Perawat Instalasi Rawat Jalan


Dalam melakukan tugasnya, setiap periode tanggal 20 Instalasi Rawat Jalan
melakukan pergantian shift. Berikut adalah shift perawat periode 15-20
desember dan 21-30 desember (selama pengambilan data dilakukan peneliti),
namun pada hari minggu Instalasi Rawat Jalan libur.

Tabel 5.11 Shift Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
Periode 15 Desember- 20 Desember 2015

Tanggal
No Nama 15 16 17 18 19 20 21
Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
1 AP S L S MD P MD
2 IM MD MD S MD P S
3 SA C P P P S S
4 LI S S S S MD LIBUR S
5 FH S L S S S P
6 YA P S S S MD C
7 RA P S S L S P
8 AT S S S S S S
Sumber: Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra

Keterangan:
P: Shift Pagi; MD: Shift Middle; S: Shift Siang; L: Libur

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
78

Tabel 5.12 Shift Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
Periode 22 Desember- 31 Desember 2015
Tanggal
No Nama 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
1 AP S MD P C C C L
2 IM S MD C S S S P
3 SA S S S P P P MD

LIBUR

LIBUR

LIBUR
4 LI P P C C C C C
5 FH S S MD S S S S
6 YA C C S S S S MD
7 RA S S P S S S S
8 AT MD S MD MD MD MD S
Sumber: Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra

Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
BAB 6
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

6.1 Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk diperolehnya analisis kebutuhan tenaga
berdasarkan beban kerja di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra tahun
2015. Pengumpulan data pengamatan terhadap aktivitas keperawatan yang
dilakukan dengan menggunakan pendekatan time motion study selama enam hari
kerja disesuaikan dengan shift perawat. Pada saat melakukan penelitian, penulis
memiliki hambatan-hambatan yang akhirnya dimasukkan ke dalam keterbatasan
penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Sampai pada penelitian ini selesai, rumah sakit belum mempunyai SPO
uraian tugas perawat rawat jalan RSIA SamMarie Basra, sehingga peneliti
melakukan identifikasi uraian tugas yang dilakukan perawat.
2. Upaya peneliti untuk menghindari bias, peneliti melakukan pengamatan
dengan menjaga batas pandang pengamatan dengan responden sehingga
responden dapat bergerak bebas dan dan tidak merasa diikuti. Peneliti juga
tidak melakukan pengamatan setiap hari selama berturut-turut.
3. Selama masa pengamatan, ada saat dimana peneliti tidak dapat masuk ke
dalam ruangan tindakan pada saat tidak ada pasien, oleh sebab itu peneliti
mengelompokkan kegiatan tersebut ke dalam kegiatan produktif tidak
langsung,misalkan: meletakkan rekam medis pasien, dll.
4. Selama masa pengamatan, kegiatan menggunakan telepon seluler (HP)
dikelompokkan peneliti ke dalam kegiatan non produktif. Walaupun
demikian, masih ada kemungkinan bahwa responden sedang menggunakan
telepon seluler (HP) untuk menghubungi atau mengabarkan dokter (kegiatan
produktif), tetapi persentase proporsi waktu untuk komunikasi menggunakan
HP kecil sehingga tidak terlalu mempengaruhi hasil.

79
Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
80

Hasil penelitian akan disajikan sesuai dengan tahapan yang ada dalam kerangka
konsep, dari karakterikstik perawat, waktu kerja, jenis dan waktu aktivitas
keperawatan yang dilakukan Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra. Hasil rekapitulasi dari formulir pencatatan aktivitas perawat yang diamati
dengan menggunakan metode time motion study yang akan diperoleh jumlah
aktivitas selama 6 hari pengamatan, kemudian akan diakumulasikan sehingga
akan didapatkan total aktivitas yang dilakukan oleh perawat selama kegiatan
pengamatan dilaksanakan. Hasil dari aktivitas produktif yang dilakukan, akan
didapatkan perhitungan mengenai kebutuhan Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra sesuai dengan beban kerjanya pada tahun 2015.

6.2 Karakteristik Informan


Wawancara mendalam dilakukan kepada 2 responden yaitu Supervisor Instalasi
Rawat Jalan dan perawat pelaksana. Pemilihan responden berdasarkan lamanya
responden bekerja sehingga dianggap mampu untuk menjadi narasumber. Perawat
pelaksana yang dijadikan responden berbeda dengan perawat dalam wawancara
mendalam. Informan untuk wawancara mendalam dipilih sendiri oleh peneliti
berdasarkan purposive sampling yang dapat mewakili kedua karakteristik yang
ingin diteliti. Peneliti memilih supervisor sebagai informan dan perawat
pelaksana yang memiliki masa kerja yang cukup lama di RSIA SamMarie Basra.
Kegiatan wawancara mendalam dilakukan setelah pengambilan data observasi
selesai.

6.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan


6.3.1 Gambaran Karakteristik Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra berjumlah delapan
orang yang terdiri dari satu supervisor dan tujuh perawat pelaksana. Masing-
masing perawat memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain yaitu
dilihat dari usia dan lama kerja. Berikut adalah karakteristik perawat Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra:

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
81

Tabel 6.1 Karakteristik Perawat Instalasi Rawat Jalan


Nama Jenis Lama
No Usia Pendidikan Status
Perawat Kelamin Bekerja
26 tahun 2 2 tahun NON
1 AP Perempuan D3 Keperawatan
bulan 11 bulan PNS
21 tahun 6 NON
2 ARH Perempuan 8 bulan D3 Keperawatan
bulan PNS
25 tahun 2 1 tahun NON
3 FH Perempuan D3 Keperawatan
bulan 8 bulan PNS
26 tahun 6 NON
4 ISH Perempuan 5 tahun D3 Keperawatan
bulan PNS
30 tahun 2 tahun NON
5 LBL Perempuan D3 Keperawatan
11 bulan 1 bulan PNS
23 tahun 3 1 tahun 2 NON
6 RAN Perempuan D3 Keperawatan
bulan bulan PNS
23 tahun 6 3 tahun 1 NON
7 SA Perempuan D3 Keperawatan
bulan bulan PNS
1 tahun 2 NON
8 YS Perempuan 24 tahun D3 Keperawatan
bulan PNS

*) AP= Supervisor Instalasi Rawat Jalan


Sumber: Bagian Kesekertariatan RSIA SamMarie Basra yang telah diolah kembali

Menurut Handoko (2008), karakteristik setiap individu/karyawan tidaklah


sama, baik dalam hal kepribadian, fisik, intelegensia, dan bakat. Oleh sebab
itu, setiap karakter, kemampuan dan standar-standar sumber daya manusia
yang dibutuhkan oleh suatu organisasi perlu diketahui dan diperhatikan oleh
setiap pihak manajer, khususnya dalam merencanakan sumber daya manusia
yang dibutuhkan. Kinerja keperawatan mencerminkan kemampuan perawat
untuk mengimplementasikan proses asuhan keperawatan (Ilyas, 2002).

Merujuk pada tabel 6.1, dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin,
pendidikan terdapat (8 orang) perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra adalah berjenis kelamin perempuan dan berpendidikan D3
Keperawatan. perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra telah
sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit bahwa
pemberi pelayanan perawatan adalah minimal D3 (akademi) (Depkes, 2007).

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
82

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap SPV dan perawat


pelaksana Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra memiliki latar
belakang pendidikan yang telah sesuai yaitu D3 Keperawatan. Hasil kutipan
wawancara yang ada dapat dilihat sebagai berikut:

“…kebanyakan sudah sesuai ya lulusan D3 keperawatan..” (I1)


“…untuk spesifikasi perawat sudah tercukupi ya semua D3
Keperawatan..”(I2)

(Notoadmodjo, 2003), menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki


pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki pendidikan yang rendah
dan melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual
sehingga dapat membuat keputusan dalam bertindak. Hasil penelitian dari
(Rundianti, 2011) menyebutkan bahwa perawat pelaksana yang berumur
berpendidikan tinggi, motivasinya akan lebih baik karena telah memiliki
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan perawat
pelaksana yang berpendidikan rendah. Perawat pelaksana di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra pada umumnya masih dalam masa usia produktif
dan masih dalam masa kerja yang tergolong pendek. Menurut (Hasibuan,
2003), berpendapat bahwa umur individu mempengaruhi kondisi fisik, mental,
kemampuan kerja, tanggung jawab, dan cenderung absensi.

Merujuk pada tabel 6.1, dapat diketahui bahwa pengalaman kerja perawat di
Instalasi Rawat Jalan, diketahui bahwa 4 perawat (50%) perawat baru bekerja
selama kurang dari 2 tahun, sedangkan sisanya 4 perawat (50%) perawat
bekerja lebih dari 2 tahun. Peneliti mengkategorikan lama bekerja (<2 tahun
dan ≥ 2 tahun) hal ini dikarenakan RSIA SamMarie Basra masih beroperasi
selama 5 tahun. Hasil penelitian (Sofiana & Purbadi, 2006) berdasarkan lama
kerja, perawat dengan masa kerja lebih dari 3 tahun memiliki pengetahuan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
83

lebih baik dibandingkan dengan perawat yang memiliki masa kerja kurang
dari 3 tahun. Menurut (Nursalam, 2009) bahwa semakin banyak masa kerja
perawat maka semakin banyak pengalaman perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar atau prosedur tetap yang
berlaku.

Gillies (1996) menyebutkan bahwa pendidikan dan pelatihan di bidang


keperawatan merupakan salah satu kegiatan pengembangan staf yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu SDM Keperawatan. Pendidikan dan
pelatihan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra adalah
sebagai berikut:

Tabel 6.2 Pendidikan dan Pelatihan Perawat Instalasi Rawat Jalan

No Pendidikan dan Pelatihan


1 Supervisor Perawat Pelaksana
2 Hand Hygiene Service Execllence
Handling
3 Basic Life Support
Complaining
Askep pada meconium
4 Beauty Class
aspiration syndrome
5 Facial and Mask Product Knowledge
6 Service Execllence Hand Hygiene
7 Basic Life Support
8 Facial and Mask
9 APAR
10 Treatment wajah
11 BHD
12 Team Building
13 Basic Trauma
Sumber: Unit Diklat RSIA SamMarie Basra

Merujuk pada tabel 6.2, pendidikan dan pelatihan yang didapatkan perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra pendidikan dan pelatihan seperti
facial and mask, beauty class, teatment wajah, diperoleh guna meingkatkan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
84

kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada pasien poli kulit dan
kecantikan.

6.3.2 Waktu Kerja


Hari kerja merupakan jumlah hari yang tersedia untuk melakukan pekerjaan.
Waktu kerja adalah satuan waktu yang disediakan untuk bekerja oleh pihak
rumah sakit. Hari dan waktu kerja adalah hal yang sangat penting dalam
menyelesaikan pekerjaan/tugas yang ada. Waktu kerja perawat Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra merupakan tenaga kesehatan yang bekerja
secara shift. Shift kerja adalah pembagian waktu kerja yang dilaksanakan
untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan memenuhi dan
meningkatkan produktivitas dan pelayanan. Pada Perawat Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra menerapkan waktu shift kerja dengan pembagian
waktu kerja yaitu yaitu:
- shift pagi 07.00 sampai dengan 14.00
- shift middle 10.00-17.00
- shift siang 14.00-21.00

1. Hari kerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di RSIA SamMarie


Basra adalah minimal mendapatkan satu hari libur dalam seminggu atau 6
hari kerja. Dalam 1 tahun 312 kerja (6 hari × 52 minggu).
2. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan SDM memiliki hak cuti tahunan
selama 12 hari per tahun.
3. RSIA SamMarie Basra memiliki ketentuan yang berlaku di RS
berdasarkan No kebijakan pelanggaran Sub Bagian SDM Nomor
012.00/SKI/SK/RSIASMB/A.01/15/07 untuk mengikuti
pelatihan/kursus/seminar dalam satu tahunnya yaitu 24 jam/tahun atau
sama dengan 12 hari/tahun.
4. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait
tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2015 dan berdasarkan
No. 02/SKB/MENPAN/V/2014 tentang penetapan hari libur nasional dan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
85

cuti bersama tahun 2015 yaitu cuti bersama 3 hari per tahun dan libur
nasional selama 16 hari/tahun.
5. Ketidakhadiran kerja, sesuai dengan rata-rata ketidakhadiran kerja (selama
kurun waktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan/ijin adalah sebanyak 2 hari.
6. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RSIA SamMarie Basra
waktu kerja rata-rata tiap shift dalam 1 hari adalah 7 jam.

Berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,


disebutkan bahwa untuk pembagian masing-masing waktu kerja tiap shift,
tidak diatur secara spesifik mengenai berapa jam seharusnya dalam 1 (satu)
shift tersebut dilakukan. Oleh karena itu pimpinan (manajemen) perusahaan
dapat mengatur jam kerja baik melalui peraturan perusahaan, perjanjian kerja
maupun perjanjian bersama. Namun pengaturan jam kerja tersebut harus
disesuaikan dengan ketentuan:

a. Jika jam kerja di lingkungan suatu perusahaan atau badan hukum lainnya
(selanjutnya disebut “perusahaan”) ditentukan 3 (tiga) shift, pembagian
setiap shift adalah maksimum 8 (delapan) jam per-hari, termasuk istirahat
antar jam kerja (Pasal 79 ayat ayat 2).
b. Jumlah jam kerja secara akumulatif masing-masing shift tidak boleh lebih
dari 40 (empat puluh) jam per minggu (Pasal 79 ayat 2).
c. Setiap pekerja yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja 8 (delapan)
jam/hari per-shift atau melebihi jumlah jam kerja akumulatif 40 (empat
puluh) jam per minggu, harus sepengetahuan dan dengan surat perintah
(tertulis) dari pimpinan (management) perusahaan yang diperhitungkan
sebagai waktu kerja lembur (Pasal 78 ayat 2).

Undang-undang no 13 tahun 2003 pasal 77 ayat 2, jumlah jam kerja secara


akumulatif masing-masing shift tidak boleh melebihi dari 40 jam per minggu.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
86

Perawat terkadang diharuskan untuk lembur (2 jam/minggu), sehingga bekerja


melebihi waktu yang telah ditetapkan. Namun hal tersebut dirasa masih sesuai
karena kelebihan waktu kerja akan tetap dihitung sebagai lembur dan akan
mendapatkan upah lembur. Berikut adalah kutipan wawancara mengenai
waktu lembur dan waktu kerja pada supervisor perawat di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra:

“....tidak bisa menentukan ya untuk berapa lamanya jam lembur.... kita


kondisikan jika rame banget kita lemburkan, tapi jika tidak terlalu rame ya
tidak lembur”(I1).

“.. untuk waktu lembur biasanya di hari-hari tertentu ya,... biasanya hari
selasa, kamis, sabtu tidak bisa pulang sesuai dengan waktu kerja, karena
terkadang dokter yang suka telat dan pasien yang terus datang...”(I2)

Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra tidak bisa


menentukan berapa lama dalam seminggu untuk lembur. Waktu lembur
terkadang disesuaikan dengan kondisi pasien dan apabila ada perawat yang
berhalangan untuk hadir dan cuti. Jika dilihat dari hasil penelitian, peneliti
melihat adanya beberapa dokter yang datang terlambat, hal ini dapat
memungkinkan faktor perawat bekerja melebihi dari jam kerjanya.

Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari
dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1
(satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)
minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau waktu kerja pada
hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
Pemerintah.

Berdasarkan pasal 78 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan, menyebutkan bahwa pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh (karyawan) melebihi ketentuan waktu kerja normal sesuai
dengan pola waktu kerja yang ditentukan (Pasal 77 ayat2) wajib membayar

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
87

upah kerja lembur sesuai peraturan perundang-undangan (pasal 78 ayat2 dan


ayat3, pasal 10 dan pasal 8 (Kepmenakertrans No. KEP-102/MEN/VI/2004
tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur).

Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1
(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu. Ketentuan waktu
kerja lembur tidak termasuk kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat
mingguan atau hari libur resmi. (pasal 3 ayat 1 dan 2 Kepmenakertrans No.
KEP-102/MEN/VI/2004). Dalam melakukan kerja lembur harus ada perintah
tertulis dari pengusaha dan persetujuan tertulis dari pekerja yang bersangkutan,
dibuat dalam bentuk daftar pekerja bersedia lembur yang ditandatangani oleh
pekerja bersangkutan dan pengusaha. Daftar pelaksana kerja lembur memuat
nama yang bekerja lembur dan lamanya waktunya kerja lembur. (pasal 6)

Pada kenyataannya, waktu lembur pada perawat di Instalasi Rawat Jalan


RSIA SamMarie Basra berdasarkan hasil pengamatan (observasi) sudah sesuai
dengan Kepmenakertrans No. KEP-102/MEN/VI/2004, hal ini terlihat bahwa
waktu lembur masih dibawah 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari yaitu 2 jam.
Perawat dalam melakukan kerja lembur telah sesuai dengan pasal 6
Kepmenakertrans No. KEP-102/MEN/VI/2004 yaitu dengan adanya
perjanjian tertulis antara pekerja lembur dan lama waktu kerja lembur yang
akan disetujui oleh atasan langsung yaitu supervisor dan kemudian akan
disetujui oleh Kepala Bagian Sekertariat.

6.4 Hasil Observasi Metode Time Motion Study


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan perawat di Instalasi Rawat Jalan cenderung rutin. Berdasarkan
karakteristik perawat yang dimiliki oleh Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra dan disesuaikan dengan daftar shift kerja perawat, maka peneeliti
menentukan responden dan waktu pengamatan sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
88

Tabel 6.3 Daftar sampel penelitian kuantitiatif


dengan metode time motion study

Kategori Karakteristik Pengamatan Tanggal Waktu Jadwal


Responden Pengamatan Pengamatan Shift
Usia Lama Bekerja
15 Desember 07.00-14.00
TM 24 Tahun 1tahun',2Bulan Pagi
2015 WIB
15 Desember 14.00-21.00
TM 21 Tahun 9Bulan Sore
2015 WIB
17 Desember 07.00-14.00
M 23 Tahun 3tahun',1Bulan Pagi
2015 WIB
17 Desember 14.00-21.00
M 31 Tahun 2tahun',2Bulan Sore
2015 WIB
19 Desember 14.00-21.00
M 25 Tahun 1tahun',9Bulan Sore
2015 WIB
21 Desember 14.00-21.00
TM 23 Tahun 1tahun',2Bulan Sore
2015 WIB
22 Desember 14.00-21.00
TM 23 Tahun 1tahun',2Bulan Sore
2015 WIB
28 Desember 10.00-17.00
M 25 Tahun 1tahun',9Bulan Middle
2015 WIB
Keterangan:
M: Mahir, TM: Tidak Mahir

Pemilihan responden dipilih sendiri oleh peneliti (purposive sampling)


berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing perawat (usia, lama
bekerja di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra). Pemilihan secara
purposive sampling diharapkan dapat terlihat jelas jika ada perbedaan waktu
antara beberapa responden dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
sehingga didapatkan variasi waktu pelayanan pada perawat mahir dan tidak
mahir di hari sibuk maupun hari biasa dan mampu memberikan gambaran beban
kerja yang valid. Dari hasil pengamatan aktivitas keperawatan di unit rawat jalan
RSIA SamMarie Basra selama enam hari dengan menggunakan metode time
motion study, maka diperoleh data sebagai berikut (hal. Lampiran).

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
89

6.4.1 Volume Transaksi keseluruhan yang dilakukan oleh sampel


Pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan kegiatan perawat menjadi
tiga, yaitu kegiatan produktif, kegiatan non produktif, dan kegiatan pribadi.
Selama kegiatan pengamatan di rawat jalan RSIA SamMarie Basra
didapatkan total kegiatan yang terbagi ke dalam 8 shift dalam enam hari
pengamatan. Dari masing-masing pengamatan didapatkan total kegiatan
yang terangkum dalam kegiatan produktif, tidak produktif dan pribadi.
Secara lebih rinci dijabarkan berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 6.4 Volume Transaksi Keseluruhan Kegiatan Sampel Instalasi Rawat


Jalan RSIA SamMarie Basra dalam setiap shift

Jumlah Kegiatan
Kategori
Responden Jumlah
Produktif Non Produktif Pribadi
Kegiatan
TM 69 12 7 88
TM 65 28 4 97
M 56 14 11 81
M 50 23 10 83
M 32 12 7 51
TM 48 11 14 73
TM 42 12 9 63
M 76 27 5 108
Total
438 139 67 644
Kegiatan
Rata-Rata 55 17 8 81

Merujuk pada tabel 6.4 diketahui bahwa Rata-rata jumlah kegiatan


produktif adalah sebanyak 55 kegiatan, sementara kegiatan non produktif
17, dan kegiatan pribadi 8 kegiatan.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
90

Beberapa kegiatan produktif yang dilakukan oleh perawat di Instalasi


Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra selama dilakukannya pengamatan,
antara lain:

1. Kegiatan Produktif
Kegiatan produktif adalah setiap aktivitas atau pekerjaan yang
dilakukan oleh perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra yang merupakan tugas dan tanggungjawabnya. Kegiatan
Produktif dibagi menjadi dua yaitu kegiatan produktif langsung dan
tidak langsung.
a. Produktif Langsung
- Perawat membantu dokter/ asisten dokter poli.
- Perawat menerima buku pasien dan no antrian pasien.
- Perawat melakukan anamnesis dan pengukuran tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu) pada pasien dewasa dan
(menimbang, mengukur) pada pasien anak.
- Perawat memanggil pasien
- Perawat melayani pasien
- Perawat memberikan informasi kepada pasien
- Perawat memberikan slip pembayaran, tindakan, serta resep
kepada pasien.
- Perawat menghubungi pasien untuk melakukan tindakan
- Perawat mengantarkan pasien ke rawat inap

b. Produktif Tidak Langsung


- Operan dinas perawat
- Membuka poliklinik
- Menyiapkan ruangan poliklinik (papan nama dokter poli,
stamp nama dokter)
- Menyiapkan alat dan peralatan tindakan pasien

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
91

- Meletakkan snack dokter


- Serah terima status pasien dengan petugas RM
- Mengurutkan no antrian pasien
- Menyiapkan status pasien
- Menyiapkan formulir yang dibutuhkan
- menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien
- menchecklist form lab untuk tindakan pasien
- menulis resep pada form resep
- menempelkan label nama untuk form resep dan tindakan lab
- Menyatukan hasil lab, slip tindakan, slip jasa dokter, form
resep ke dalam status pasien
- Meletakkan status pasien ke poli
- Merapihkan status pasien setelah tindakan
- Melakukan kegiatan sterilisasi alat medis
- Melakukan penyimpanan sterilisasai alat medis
- Perawat ke farmasi (mengantar form/mengambil obat/alkes)
- Perawat ke lab (mengantar form resep/mengambil obat/alkes)
- Merapihkan status pasien
- Memeriksa status pasien untuk jadwal tindakan pasien
- Melakukan koordinasi dengan unit lain
- Menerima telepon/ menelepon unit lain
- Membuat kassa untuk poliklinik
- Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan
- Menulis di buku operan dinas rawat jalan
- Menutup ruangan poliklinik

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
92

2. Kegiatan Tidak Produktif


Kegiatan tidak produktif adalah setiap aktivitas yang dilakukan
oleh perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra yang
bukan menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Beberapa kegiatan tidak produktif yang dilakukan oleh perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra selama dilakukannya
pengamatan, antara lain:
- Perawat belum datang
- Menonton TV
- Mengobrol
- Tidak melakukan kegiatan apapun (diem, melamun, bengong)
- Main HP
- Mendengarkan musik
- Pekerjaan diluar kegiatan keperawatan

3. Kegiatan Pribadi
Kegiatan pribadi adalah setiap aktivitas yang dilakukan oleh
perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra yang
bertujuan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan masing-
masing. Beberapa kegiatan pribadi yang dilakukan oleh perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra selama dilakukannya
pengamatan, antara lain:
- Istirahat
- Makan dan minum
- toilet
- Sholat
- Mempersiapkan diri (ruang ganti perawat)

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
93

Beberapa hasil temuan urain tugas yang peneliti lakukan, peneliti


menemukan adanya beberapa kegiatan yang bukan dilakukan oleh perawat
di Instalasi Rawat Jalan. Selain kegiatan pengamatan waktu kerja
(observasi), peneliti juga melakukan kegiatan wawancara mendalam
terhadap dua informan yaitu supervisor dan perawat pelaksana di Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra untuk mengetahui SPO uraian tugas,
berikut hasil wawancara dengan Informan 1 dan Informan 2:

“….. SPO ada, uraian tugas sudah sesuai dengan SPO” (I1)

“….. SPO masih di renovasi dan masih sosialisasi, uraian tugas


sudah sesuai dengan SPO” (I2)

Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra masih belum


paham dengan adanya SPO, perawat hanya mengatakan sudah sesuai
dengan SPO. Peneliti melakukan telaah dokumen, wawancara dan observasi
bahwa di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra belum memiliki SPO
tentang urian tugas. Belum adanya SPO mengenai uraian tugas, perawat
terkadang melakukan pekerjaan yang bukan pekerjaan perawat, hal ini
dijelaskan juga oleh seorang informan yang peneliti wawancara.

“….. ada seperti meniup balon, mengantarkan pasien ke rawat


inap, mengantarkan pasien ke rawat inap,menggunting kassa
menulis resep.. (I1)

“….. kalau dulu ada tapi sekarang tidak ada seperti


mengantarkan pasien ke rawat inap, , menulis resep.. (I2)

Peneliti setelah melakukan pengamatan menemukan ada beberapa pekerjaan


yang bukan dilakukan perawat, seperti meniup balon, mengantarkan pasien
ke rawat inap, menggunting kassa. Menurut salah satu perawat pekerjaan
tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh perawat

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
94

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, bahwa informan pertama


mengtakan bahwa ada beberapa pekerjaan yang bukan pekerjaan perawat
namun berbeda dengan informan kedua yang mengatakan untuk saat ini
tidak ada pekerjaan yang bukan pekerjaan perawat, oleh sebab itu
dibutuhkan SPO mengenai uraian tugas untuk mengetahui kegiatan
aktivitas keperawatan langsung dan tidak langsung di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra.

6.4.2 Jumlah Waktu Produktif, Tidak Produktif, dan Pribadi Sampel


Peneliti mengelompokkan waktu produktif, non produktif dan waktu
pribadi responden Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra selama
jam kerja (dinyatakan dalam menit). Hasil disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 6.5 Jumlah Waktu Produktif, Tidak Produktif, dan Pribadi Sampel
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra

Waktu Yang Dihabiskan (Menit)


Kategori Total
Responden Produktif Non Produktif Pribadi Waktu
(menit)
TM 339 57 35 431
TM 273 173 50 496
M 249 100 78 427
M 217 140 83 440
M 314 40 81 435
TM 337 29 54 420
TM 340 25 71 435
M 383 113 61 557
Total Waktu
2452 676 513 3641
Kegiatan
Total Waktu
67,34% 18,57% 14,09% 100%
Kegiatan (%)

Merujuk pada tabel 6.5 menggambarkan waktu yang digunakan yang


dilakukan perawat rawat jalan selama dilakukan pengamatan dengan
menggunakan formulir time motion study. Aktivitas yang dilakukan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
95

terbagi menjadi tiga, yaitu waktu kegiatan produktif, tidak produktif, dan
kegiatan pribadi. Dari total penggunaan waktu oleh perawat rawat jalan
selama dilakukannya kegiatan pengamatan didapatkan bahwa 67,34%
waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan produktif, 18,57% waktu
yang digunakan untuk melakukan kegiatan non produktif, dan penggunaan
waktu untuk kegiatan pribadi adalah sebesar 14, 09%.

1. Penggunaan Waktu Produktif


Penggunaan waktu produktif dalam penelitian ini adalah aktivitas
langsung ditambah aktivitas tak langsung tenaga perawat dalam satuan
waktu tertentu (Ilyas, 2011). Penggunaan waktu produktif Perawat
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra mencapai 67,32% atau
sebanyak 2452 menit. Jika dirata-rata, maka setiap harinya waktu
kerja yang digunakan untuk melakukan aktivitas keperawatan
produktif perawat di rawat jalan adalah selama 2452:7 = 350,285menit
atau selama 5,83 jam.

Tabel 6.6 Tabel Proporsi Kegiatan Produktif Langsung Sampel

Rata-rata
waktu
Jumlah Waktu
Jumlah Jumlah Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan Produktif
Responden kegiatan Produktif Langsung Produktif
Langsung
produktif [B] Langsung
[A]
(Menit)
[A/B]
TM 69 163 24 6,79
TM 65 127 17 7,47
M 56 19 4 4,75
M 50 150 22 6,82
M 32 273 10 27,3
TM 48 247 17 14,53
TM 42 262 15 17,47
M 76 247 23 10,74
Rata-Rata 186 16,875 11,98

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
96

Tabel 6.7 Tabel Proporsi Kegiatan Produktif Tidak Langsung Sampel

Rata-rata
waktu
Jumlah Waktu Jumlah Kegiatan
Jumlah Pelaksanaan
Kegiatan Produktif Produktif Tidak
Responden kegiatan Produktif
Tidak Langsung Langsung
produktif Langsung
[A] [B]
(Menit)
[A/B]
TM 69 176 45 3,91
TM 65 146 48 3,04
M 56 230 52 4,42
M 50 67 28 2,39
M 32 41 22 1,86
TM 48 90 31 2,90
TM 42 78 27 2,89
M 76 136 53 2,57
Rata-Rata 120,58 38 3,00

Menurut Ilyas (2011) mengatakan sebagai profesional bidang


keperawatan seharusnya kegiatan utamanya adalah asuhan
keperawatan kepada pasien. Jika dilihat berdasarkan hasil pengamatan
kegiatan perawat langsung sangat tinggi dibandingkan dengan
kegiatan lainnya yaitu 40,87% bandingkan dengan 26,47%
keperawatan tidak langsung. Hal ini menyimpulkan bahwa aktivitas
keperawatan di RSIA SamMarie Basra lebih banyak melayani pasien
dibandingkan melakukan kegiatan administrasi. Hal ini juga dikuatkan
dengan adanya wawancara mendalam yang menggambarkan bahwa
kegiatan langsung lebih sering dilakukan dibandingkan dengan
kegiatan tidak langsung, sebagai berikut:

“… perawat disini lebih banyak mengerjakan kegiatan langsung


kepada pasien ya, lebih banyak melayani pasiennya dibandingkan
dengan kegiatan administrasinya… (I2).

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
97

2. Penggunaan Waktu Non Produktif


Penggunaan waktu non produktif pada perawat di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra mencapai 18,57% atau 677 menit dari
waktu kerja. Jika dilakukan rata-rata maka setiap harinya, penggunaan
waktu tidak produktif perawat di rawat jalan adalah 677:8 = 96,71
menit atau 1,61 jam.

Menurut ILO (1975), Waktu kerja non produktif merupakan waktu


kerja yang terbuang yang menyebabkan terhentinya suatu proses atau
operasional kegiatan, akibatnya:

- Kelemahan majemen atau pimpinan dalam mengelola


penyelesaian pekerjaan ataupun karena perilaku karyawan itu
sendiri.
- Sikap pekerja yang yang kurang baik, tidak masuk kerja,
terlambat datang, mengobrol, aktivitas rendah dan sebagainya.

Kegiatan non produktif pada Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie


Basra dapat mencapai 18,57%, hal ini dikarenkaan kedatangan pasien
yang sulit diramalkan, keterlambatan kedatangan dokter, oleh sebab
itu sementara pasien tidak ada maka perawat hanya duduk di nurse
station tanpa melakukan suatu kesibukan sedangkan para perawat
harus tetap stand by di tempat.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
98

Perawat belum tiba Main HP


Mengobrol mendengarkan musik
pekerjaan non produktif Tidak melakukan kegiatan apapun
menonton tv Mengobrol dan Menonton TV

12% 10%
15% 16%

20%
24%

2% 1%

Gambar 6.1 Persentase Kegiatan Non Produktif Perawat di Instalasi Rawat


Jalan RSIA SamMarie Basra

3. Penggunaan Waktu Pribadi


Penggunaan waktu tidak produktif adalah Perawat Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra mencapai 14,09% atau 513 menit dari
waktu kerja. Jika dilakukan rata-rata maka setiap harinya, penggunaan
waktu tidak produktif perawat di rawat jalan adalah 513:7 = 73,28
menit atau 1,22 jam.

Merujuk pada tabel 6.6 dan 6.7, maka diketahui bahwa dari total waktu
produktif responden sebesar 2452 menit (waktu kegiatan produktif dan
waktu kegiatan non produktif, proporsi untuk waktu produktif
langsung dan tidak langsung adalah masing-masing 60,69% (waktu
kegiatan produktif langsung = 1488 menit) dan 39,3% (waktu kegiatan
produktif tidak langsung = 964 menit). Sedangkan proporsi antara
waktu produktif langsung: tidak langsung: non produktif: pribadi
adalah 40,87% : 26,47% : 18,57% : 14,09%.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
99

6.4.3 Beban Kerja


Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus
dicapai dalam satuan waktu tertentu. Pada penelitian ini, beban kerja
merupakan jumlah pekerjaan yang harus dikerjakan oleh perawat dengan
banyaknya waktu yang tersedia. Menurut Ilyas (2004), selama ini
pengukuran beban kerja cenderung hanya berdasarkan keluhan, kesibukan
pekerjaan dan tuntutan waktu kerja lembur. Berikut adalah kutipan
wawancara mengenai beban kerja pada supervisor dan perawat pelaksana
di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra:

Beban kerja? Ya kita kembalikan lagi dengan kondisi


lapangannya..kalau untuk beban kerjanya kita kembalikan lagi
dengan kondisi dokternya dan jumlah pasien….”(I1)

Beban kerjanya sesuai ehm kita disini sama-sama punya beban


kerja yang sama ya, kecuali perawat yang masih baru mereka
masih punya beban kerja yang rendah ya, tergantung juga
kondisi pasien dan dokternya…. (I2).

Peneliti selama melakukan kegiatan pengamatan kerja (observasi) setiap


aktivitas perawat yang dilakukan oleh perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra yang didapatkan dari formulir time motion study
untuk diolah dan dilihat perbandingan besar persentase antara kegiatan
produktif, non produktif, dan kegiatan pribadi. Berikut merupakan total
waktu kegiatan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
selama dilakukan pengamatan:

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
100

14,09%

18,57% Kegiatan Pribadi

67,34% Kegiatan Tidak Produktif


Kegiatan Produktif

Gambar 6.2 Kegiatan Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra

Merujuk pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa besar persentase


waktu yang digunakan untuk kegiatan produktif (67,34%), jauh lebih besar
dibandingkan dengan kegiatan non produktif (18,57%) dan kegiatan
pribadi (14,09%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar waktu yang
digunakan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra adalah
untuk melakukan kegiatan produktif. Kegiatan produktif berdasarkan dari
hasil pengamatan (observasi) waktu kegiatan yang digunakan adalah
67,34%, hasil tersebut masih berada di bawah standar nilai titik optimum
rasional untuk dapat dikatakan beban kerja tinggi, sehingga peneliti
menyimpulkan bahwa perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra belum sepenuhnya bekerja secara produktif dan beban kerja yang
ada masih dalam batas yang wajar atau masih dalam kondisi beban kerja
yang belum tinggi.

Peneliti selama melakukan kegiatan pengamatan kerja (observasi) setiap


aktivitas perawat yang dilakukan oleh perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra yang didapatkan dari formulir time motion study
untuk diolah dan dilihat perbandingan besar persentase antara kegiatan
produktif, non produktif, dan kegiatan pribadi yang dilakukan oleh sampel
penelitian yaitu perawat mahir dan perawat tidak mahir. Berikut merupakan

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
101

total waktu kegiatan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie


Basra selama dilakukan pengamatan:

Tabel 6.8 Presentase Kegiatan Karakteristik Perawat Mahir dan Tidak Mahir

Karakteristik Perawat
% Kegiatan
Mahir Tidak Mahir

% Kegiatan 73%
62%
Produktif
% Kegiatan Tidak 15%
21%
Produktif
% Kegiatan Pribadi 17% 21%

Merujuk pada tabel diatas, menyebutkan bahwa pada perawat tidak mahir
lebih produktif atau lebih banyak melakukan kegiatan produktif
dibandingkan dengan perawat yang mahir.

6.4.4 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Perawat


a. Perhitungan kebutuhan tenaga dengan metode Ilyas
Setelah diperoleh jumlah waktu produktif yang dibutuhkan dalam satu hari,
diperlukan data mengenai jumlah hari libur dan komponen yang
diperlukan dalam menghitung beban kerja. Perawat Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra bekerja selama 6 hari (Senin-Sabtu), dengan 52
hari minggu kerja (perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
memiliki 6 hari kerja dalam 1 minggu). Hari kerja untuk Perawat Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra 312 hari selama setahun (tahun 2015
memiliki 365 hari). Penetapan jumlah hari untuk cuti bersama, hari libur
nasional dan lain-lain mengikuti ketetapan pemerintah tentang hari libur
yang berlaku untuk tahun 2015. Berikut adalah tabel mengenai waktu kerja
yang tersedia untuk perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
sebagai berikut:

Tabel 6.9 Waktu Kerja tersedia bagi perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra tahun 2015

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
102

SumberSumber: Dokumen Sumber Daya Manusia RSIA SamMarie Basra


Kode Faktor Jumlah Keterangan
A Hari kerja (6 hari x 52 minggu) 312 Hari/Tahun
SB Cuti tahunan 12 Hari/Tahun
e Cuti bersama 3 Hari/Tahun
tC Hari libur nasional 16 Hari/Tahun
D Pendidikan dan pelatihan 12 Hari/Tahun
e
E Sakit 2 Hari/Tahun
lF Waktu Kerja 7 Jam/Hari
a Total hari kerja [A-(B+C+D)] 267 Hari/Tahun
Waktu kerja tersedia 1869 Jam/Tahun
h
Total waktu kerja tersedia dalam 112140 Menit/Tahun
menit
diketahui komponen yang diperlukan, maka dapat dihitung sesuai dengan
Metode Ilyas mengenai kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra sesuai dengan perhitungan berikut:

∑ { }

1. Menentukan besar beban kerja unit/hari


Beban kerja/hari= B.Kij × WTpl+pt
= (267 × 11,98) + (267 × 3,00)
= 3198,66 + 801
= 3999,66 menit/unit/hari
= 67 jam/unit/hari
Keterangan:
JT= Jumlah kegiatan produktif (langsung dan tidak langsung) dalam
pengamatan
WTpl= rata-rata waktu transaksi produktif langsung
WTptl= rata-rata waktu transaksi produktif tidak langsung

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
103

2. Menentukan jumlah SDM yang dibutuhkan unit/hari

∑ { }

= 67 ÷7
= 9,57 orang  dibulatkan menjadi 10 orang

Keterangan:
B.Ki-j = jenis beban kerja
J.T = Jumlah transaksi per hari
W.T = Waktu (menit atau Jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis
transaksi
J.K.E = Jam kerja efektif SDM per Hari

b. Perhitungan kebutuhan tenaga dengan metode WISN


Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN)
adalah merupakan suatu metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan
berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilakukan yang dilaksanakan
oleh setiap kategori tenaga pada tiap unit kerja di fasilitas kesehatan.
Kelebihan metoda ini adalah mudah dioperasikan, mudah digunakan,
secara teknis mudah diterapkan, komperehensif dan realistis. (DepKes,
2004). Pada WISN, terdapat lima langkah yang diperlukan untuk
mengitung jumlah perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra,
yaitu:

1. Menentukan waktu kerja tersedia


Waktu kerja tersedia adalah waktu yang harus dipenuhi oleh seorang
perawat dalam menjalankan kegiatan pokok. Waktu kerja tersedia
diperolehnya waktu kerja tersedia perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra selama kurun waktu satu tahun. Pada Perawat Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra menerapkan waktu shift kerja
dengan pembagian waktu kerja yaitu shift pagi 07.00 sampai dengan
14.00, shift middle 10.00-17.00 dan shift siang 14.00-21.00.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
104

Waktu kerja tersedia = {A-(B+C+D) × E}


= {312 - (15+16+12+2) × 7 jam}
= 267 × 7 jam
= 112.140 menit/tahun

2. Menentukan unit kerja beserta aktivitasnya


Peneliti membagi hasil observasi jenis kegiatan keperawatan menjadi
kegiatan keperawatan produktif langsung, tidak langsung, non produktif
dan kegiatan pribadi di Unit atau Instalasi Rawat Jalan.

3. Menentukan standar beban kerja


Menghitung standar beban kerja perawat diperlukan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas kegiatan perawat yang pada
umumnya tercantum dalam SPO. Sehingga dapat dibandingkan antara
hasil pengamatan standar beban kerja dan peraturam standar beban
kerja. Namun dalam SPO RSIA SamMarie Basra belum ada SOP
uraian tugas perawat dan belum ada SPO yang mencantumkan waktu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan setiap kegiatan.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
105

Tabel 6.10 Standar Beban Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra

Rata-rata Standard
No Kegiatan waktu Beban
(menit) Kerja
1 Menghubungi Pasien untuk tindakan 14 8010
2 Tindakan kepada pasien 18 6230
3 Perawat memberikan slip pembayaran
5 22428
kepada pasien
4 Asisten dokter poli kulit 97 1156
5 Asisten dokter poli anak 28 4005
6 Asisten dokter poli gigi 68 1649
7 Asisten dokter poli obgyn 108 1038
8 Menanamnesa pasien 15 7476
9 Menerima buku pasien dan no antrian
1 112140
dari pasien
10 Melayani pasien rawat jalan 10 11214
11 menelepon untuk mengkonfirmasi
1 112140
tindakan
12 memberikan informasi kepada pasien 4 28035
13 operan dinas 6 18690
14 membuka dan menyiapkan ruangan poli 15 7476
15 menyiapkan peralatan tindakan 15 7476
16 membuat laporan pada buku operan dinas 3 37380
17 menuliskan di buku diagnosa
6 18690
keperawatan
18 memeriksa status pasien 6 18690
19 menyiapkan blanko pembayaran pasien,
hasil lab, slip tindakan, slip resep ke 28 4005
dalam status pasien
20 membereskan formulir 2 56070
21 menerima snack dokter dan
2 56070
mendistribusikannya
22 serah terima status pasien dengan petugas
1 112140
rekam medis
23 menerima telepon dan menelepon dari
10 11214
unit lain
24 membuat kassa untuk semua poli 70 1602
25 mensterilkan alat-alat habis pakai 6 18690
26 menutup ruangan poli 5 22428
27 koordinasi dengan unit lain 3 37380
28 Perawat ke farmasi (mengantar form dan
6 18690
mengambil obat)
29 Perawat ke lab (mengantar test lab dan 9 12460

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
106

Rata-rata Standard
No Kegiatan waktu Beban
(menit) Kerja
mengambil hasil)
30 Perawat ke ruang poli 11 10195
31 merapihkan status pasien yang telah
3 37380
selesai
32 mengambil alkes 6 18690
33 menulis nama pasien di depan poli obgyn
3 37380
dan meletakkan status pasien
34 menulis resep di form resep 6 18690
35 meletakkan snack dokter di poli 2 56070
36 merapikan nurse station 2 56070
37 menulis hasil lab di form tindakan pasien
12 9345
dan status pasien
38 meletakkan status pasien ke ruang poli
4 28035
dokter
39 menempelkan label nama pasien ke form
1 112140
resep
40 mengambil status pasien 7 16020
41 meletakkan status pasien ke ruang poli
4 28035
dokter

4. Menyusun standard kelonggaran


Waktu kelonggaran merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan langsung tetapi tetap
bermanfaat. Oleh sebab itu dapat diperoleh jumlah standar waktu
kelonggaran bagi perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra
adalah:

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
107

Tabel 6.11 Standar Beban Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra
Jumlah
Rata-Rata S
Kategori SDM FK F (Menit/Ta
Waktu (Menit) K
hun)
rapat
SPV dan Perawat
koordinas 60 12 720 0,064
Pelaksana
i
Inventaris
60 52 3120 0,028
Alkes
Keterangan:
FK= Faktor Kelonggaran
F= Frekuensi
SK= Standar Kelonggaran

5. Menghitung kebutuhan tenaga kerja


Perhitungan kebutuhan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra dengan menggunakan metode WISN dapat diperoleh
dengan menggunakan formula berikut:

Tabel 6.12 Standar Beban Kerja Perawat Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra
Kuantitas Kebutuhan
No Kegiatan
Kegiatan Pokok SDM
Menghubungi Pasien untuk
1 16036 0,16741573
tindakan
2 Tindakan kepada pasien 16036 0,215248796
Perawat memberikan slip
3 16036 0,059791332
pembayaran kepada pasien
4 Asisten dokter poli kulit 16036 1,159951846
5 Asisten dokter poli anak 16036 0,334831461
6 Asisten dokter poli gigi 16036 0,813162119
7 Asisten dokter poli obgyn 16036 1,291492777
8 Menanamnesa pasien 16036 0,179373997
Menerima buku pasien dan no
9 16036 0,011958266
antrian dari pasien
10 Melayani pasien rawat jalan 16036 0,119582665
menelepon untuk
11 16036 0,011958266
mengkonfirmasi tindakan
12 memberikan informasi kepada 16036 0,047833066

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
108

Kuantitas Kebutuhan
No Kegiatan
Kegiatan Pokok SDM
pasien
13 operan dinas 16036 0,071749599
membuka dan menyiapkan
14 16036 0,179373997
ruangan poli
15 menyiapkan peralatan tindakan 16036 0,179373997
membuat laporan pada buku
16 16036 0,035874799
operan dinas
menuliskan di buku diagnosa
17 16036 0,071749599
keperawatan
18 memeriksa status pasien 16036 0,071749599
menyiapkan blanko pembayaran
pasien, hasil lab, slip tindakan,
19 16036 0,334831461
slip resep ke dalam status
pasien
20 membereskan formulir 16036 0,023916533
menerima snack dokter dan
21 16036 0,023916533
mendistribusikannya
serah terima status pasien
22 16036 0,011958266
dengan petugas rekam medis
menerima telepon dan
23 16036 0,119582665
menelepon dari unit lain
membuat kassa untuk semua
24 16036 0,837078652
poli
mensterilkan alat-alat habis
25 16036 0,071749599
pakai
26 menutup ruangan poli 16036 0,059791332
27 koordinasi dengan unit lain 16036 0,035874799
Perawat ke farmasi (mengantar
28 16036 0,071749599
form dan mengambil obat)
Perawat ke lab (mengantar test
29 16036 0,107624398
lab dan mengambil hasil)
30 Perawat ke ruang poli 16036 0,131540931
merapihkan status pasien yang
31 16036 0,035874799
telah selesai
32 mengambil alkes 16036 0,071749599
menulis nama pasien di depan
33 poli obgyn dan meletakkan 16036 0,035874799
status pasien
34 menulis resep di form resep 16036 0,071749599
35 meletakkan snack dokter di poli 16036 0,023916533
36 merapikan nurse station 16036 0,023916533
menulis hasil lab di form
37 tindakan pasien dan status 16036 0,143499197
pasien

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
109

Kuantitas Kebutuhan
No Kegiatan
Kegiatan Pokok SDM
meletakkan status pasien ke
38 16036 0,047833066
ruang poli dokter
menempelkan label nama
39 16036 0,011958266
pasien ke form resep
40 mengambil status pasien 16036 0,083707865
meletakkan status pasien ke
41 16036 0,047833066
ruang poli dokter
Sub Total Kebutuhan 7,45
Standar Kelonggaran 0,034
Total kebutuhan Tenaga 7,5
Total kebutuhan Tenaga (dibulatkan) 8

Merujuk pada tabel 6.12 perhitungan ketenagaan dengan metode WISN,


dibutuhkan perawat sejumlah 8 orang perawat di luar 1 orang perawat
supervisor. Pada saat dilakukan observasi terdapat penambahan jumlah
perawat pelaksanaan dari data sebelumnya sebanyak satu orang, sehingga
pada saat penelitian total jumlah perawat yang ada di Instalasi Rawat
Jalan RSIA SamMarie Basra adalah sebanyak 9 orang termasuk supervisor
Instalasi Rawat Jalan. Peneliti tidak menjadikan perawat uji coba menjadi
sampel dalam penelitian ini dikarenakan perawat masih dalam proses uji
coba.Berdasarkan perhitungan ketenagaan dengan formula Ilyas, maka
dibutuhkan perawat sejumlah 10 perawat dan berdasarkan pada metode
WISN jumlah perawat yang diperoleh adalah berjumlah 8 perawat (diluar
supervisor rawat jalan) dan berdasarkan beban kerja perawat yang belum
mencapai 80% yakni masih 67, 32%, maka tidak perlu adanya
penambahan tenaga kerja khususnya perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
110

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh peneliti mengenai
jumlah kebutuhan berdasarkan beban kerja perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra tahun 2015, sebagai berikut:

7.1.1 Karakteristik Pegawai


Berdasarkan karakteristik yang ada, perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra telah cukup memenuhi kriteria berdasarkan spesifikasi.
Perawat pelaksana di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra pada
umumnya masih dalam masa usia produktif dan pada umumnya masih dalam
masa kerja yang tergolong pendek.

7.1.2 Waktu Kerja


Waktu kerja tersedia pada perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra adalah 267 hari/tahun (112.140 menit/tahun). Penetapan waktu kerja di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra telah cukup sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang ada yaitu undang-undang no 13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan (tentang lembur dan pembagian shift kerja
perawat).

7.1.3 Jenis dan waktu kegiatan Keperawatan


7.1.3.1 Kegiatan Produktif
Penggunaan waktu produktif dalam penelitian ini adalah aktivitas langsung
ditambah aktivitas tak langsung tenaga perawat dalam satuan waktu tertentu
(Ilyas, 2011). Persentase total waktu kegiatan produktif yang digunakan
perawat di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra mencapai 67,34%
atau sebanyak 2451 menit. Kegiatan produktif adalah setiap aktivitas atau

110
Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
111

pekerjaan yang dilakukan oleh perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA


SamMarie Basra yang merupakan tugas dan tanggungjawabnya.
Kegiatan Produktif dibagi menjadi dua yaitu kegiatan produktif langsung dan
tidak langsung.
a. Produktif Langsung
Persentase total waktu kegiatan produktif langsung yang digunakan
perawat di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra mencapai
40,87% (total waktu kegiatan produktif langsung/total waktu kegiatan
yang dihabiskan).
b. Produktif Tidak Langsung
Persentase total waktu kegiatan produktif langsung yang digunakan
perawat di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra mencapai
26,48% (total waktu kegiatan produktif tidak langsung/total waktu
kegiatan yang dihabiskan).

7.1.3.2 Kegiatan Non Produktif


Persentase total waktu kegiatan tidak produktif yang digunakan perawat
di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra mencapai 18,57%
(total waktu kegiatan tidak produktif /total waktu kegiatan yang
dihabiskan).

7.1.3.3 Kegiatan Pribadi


Persentase total waktu kegiatan pribadi yang digunakan perawat di
Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra mencapai 14,09% (total
waktu kegiatan pribadi/total waktu kegiatan yang dihabiskan).

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
112

7.1.4 Beban Kerja


Berdasarkan hasil penelitian, persentase penggunaan waktu kegiatan produktif
perawat di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra adalah sebesar
67,32%. Beban kerja perawat di Instalasi Rawat Jalan di RSIA SamMarie Basra
menunjukkan bahwa penggunaan waktu kerja belum sepenuhnya produktif
karena seharusnya sebesar 80%. Beban kerja dapat dikatakan tinggi apabila
kegiatan produktif lebih besar 80%. Penggunaan waktu kegiatan produktif
masih beraada di bawah standar nilai titik optimum untuk dikatakan beban
tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa Beban kerja perawat di Instalasi Rawat
Jalan di RSIA SamMarie Basra masih dalam kondisi belum tinggi. Berdasarkan
wawancara mendalam beban kerja Beban kerja perawat di Instalasi Rawat Jalan
di RSIA SamMarie Basra tergantung dengan kondisi pasien dan jumlah praktek
dokter yang secara bersamaan.

7.1.5 Jumlah Kebutuhan Perawat


Berdasarkan hasil analisis kebutuhan perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra menurut metode Ilyas dibutuhkan 10 perawat, sedangkan
dengan menggunakan metode WISN jumlah kebutuhan perawat yang
dibutuhkan adalah berjumlah 8 orang (diluar 1 orang supervisor). Jumlah ini
sama dengan jumlah perawat yang ada pada saat ini.

7.2 Saran
1. Memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan asuhan
keperawatan di Instalasi Rawat Jalan dengan jangkauan seluruh tenaga
keperawatan di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra ikut serta dalam
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
2. Merancang SPO mengenai uraian tugas perawat di Instalasi Rawat Jalan
RSIA SamMarie Basra
3. Peningkatan efesiensi waktu sehingga waktu yang non produktif dapat
ditekan serendah mungkin.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
113

4. Penggunaan waktu kerja produktif dapat lebih ditingkatkan lagi dengan


meninjau kembali kegiatan perawatan langsung dan tidak langsung.
5. Sebagai tindak lanjut penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan waktu
kerja produktif dan tingginya penggunaan waktu non produktif di Instalasi
Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra.
6. Sebagai tindak lanjut penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai beban kerja perawat di Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie
Basra dengan menggunakan metode work sampling dan time motion study.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
114

DAFTAR PUSTAKA

Andini, S. (2013). Analisa Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Instalasi Hemodialisa


Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Berdasarkan Beban dan Kompetensi
Kerja. [Tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra. (2015). Logo RSIA SamMarie Basra.
Jakarta Timur, Indonesia: RSIA SamMarie Basra.
Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra. (2015). Struktur Organisasi SamMarie
Healthcare Group. SamMarie Healthcare Group.
Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra. (2015, November). Ketenagaan RSIA
SamMarie Basra. Ketenagaan RSIA SamMarie Basra. Jakarta, Indonesia:
Bagian Sekretariat RSIA SamMarie Basra.
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Devi, K. L. (2011). Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di Instalasi Rawat Inap
RSUD Karimun Tahun 2010. [Tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.
Edwardson, S. &. (1994). Nursing workload measurement systems. Annual Review of
Nursing Research, 95-123.
Handoko, T. H. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Vol. II).
Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, M. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed Revisi, Cet.13. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hendianti G.N, I. S. (2013). Gambaran Beban Kerja Perawat Pelaksana Unit
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Bandung:
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran.
Hornby, S. O. (1999, September - December). Human Resources for Health
Development Journal (HRDJ) Vol. 3 No. 3 . Diambil kembali dari
Determining Hospital Workforce Requirements::
http://www.who.int/hrh/en/HRDJ_3_3_05.pdf.
Ilyas, Y. (2000). Perencanaan SDM Rumah Sakit Teori, Metoda, dan Formula (Vol.
IV). Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Instalasi Rekam Medis RSIA SamMarie Basra. (2015). Laporan Rekapitulasi
Kunjungan Rawat Jalan. Jakarta: Unit Rekam Medis RSIA SamMarie Basra.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
115

Joanne Spetz, N. D. (2008). How Many Nurses per Patient? Measurements of Nurse
Staffing in Health Services Research. Diambil kembali dari National Center
for Biotechnology Information :
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2653880/
Keputusan Direktur RSIA SamMarie Basra. (2015, 05 01). Keputusan Direktur RSIA
SamMarie Basra No. 001.00/SI/SK/RSIA-SMB/A.01/15/05 Tentang Penetapan
Perpanjangan Pejabat Pada Jabatan Sesuai dengan Struktur Organisasi dan
Tata Kerja (SOTK) RSIA SamMarie Basra. Jakarta, Indonesia: RSIA
SamMarie Basra.
Krisna, M. (2011). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2011. [Tesis]. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
Kuntoro, A. (2010). Manajemen Keperawatan, edisi pertama. Jakarta: Mulia Medika.
Kurniati, A., & Efendi, F. (2012). Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta:
Salemba Medika.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Menteri Kesehatam RI
Nomor 81/Menkes/SK/II/2004 Tentang Pedoman Penyusunanan Perencanaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, serta
Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2004). Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
102/Men/VI/2004 Tentang waktu kerja dan upah kerja lembur. Jakarta:
Departemen Tenaga Kejra dan Transmigrasi RI.
Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi 29. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Presiden Republik Indonesia. . (t.thn.). Undang-Undang Republik Indonesia No 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
116

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 147/MENKES/PER/I/2010


Tentang Perizinan Rumah Sakit.
Putri, W. (2010). Analisis Proses Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Awal Bros
Batam tahun 2010. [Tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
RSIA SamMarie Basra. (2014). Company Profile RSIA SamMarie Basra 2014.
Jakarta, Indonesia: RSIA SamMarie Basra.
RSIA SamMarie Basra. (2015). Laporan Kinerja RSIA SamMarie Basra Tahun 2011
sampai dengan Agustus 2015. Jakarta, Indonesia: RSIA SamMarie Basra.
RSIA SamMarie Basra. (2015). Tentang RSIA SamMarie Basra. Dipetik 09 20, 2015,
dari RSIA SamMarie Basra: http://sammariebasra-hospital.com
Rundianti, Y. (2011). Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Perawat
Pelaksana di Ruang Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit Swasta Surabaya.
[Tesis].Magister Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia.
Sabarguna, B. (2005). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta:
Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng- DIY.
Sastrianegara, M. F. (2014). Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-3. Cetakan I.
Yogyakarta: YKPN.
Soeroso, S. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sofiana, N., & Purbadi, D. (2006). Analisis Faktor Lingkungan dan Individu yang
berpengaruh Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat. [Tesis]. Institut
Teknologi Bandung.
Stevani, A. C. (2011). Analisis Beban Kerja Perawat untuk Menentukan Jumlah
Kebutuhan Perawat di Ruang Rawat Inap Chrysant Rumah Sakit Awal Bros
Bekasi Tahun 2011. [Skripsi].Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
Swan, B. A. (2005). Measuring nurse workload in ambulatory care. Diambil kembali
dari School of Nursing Faculty Papers & Presentations: http://jdc.jefferson.
edu/nursfp/6

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
117

Tafwidhah, Y. (2010). Hubungan kompetensi perawat puskesmas dan tingkat


keterlaksanaan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) di kota
pontianak. [Tesis]. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia.
Warongan, E. S. (2006). Analisis Beban Kerja Perawat Dengan Menggunakan
Metode Work Sampling Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun
2006. [Tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Wibowo, A. ( 2014). Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Depok: Raja
Grafindo Persada.
Widodo, E. S. (2014). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
118

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Bapak/Ibu yang saya hormati,


Saya Ruth Oktavia Gresia Carolina, Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
diwawancara dalam rangka pengumpulan data penelitian SKRIPSI saya yang berjudul
“Analisis Kebutuhan Perawat Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi Rawat Jalan Dengan
Metode Time Motion Study Rsia Sammarie Basra Tahun 2015” oleh sebab itu saya akan
menanyakan beberapa pertanyaan. Hasil wawancara hanya akan digunakan untuk keperluan
penelitian SKRIPSI.
Atas bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.
Salam,
Ruth Oktavia
(NPM: 1306488530)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :
Jabatan :
Alamat Email :
No. Hp :

Menyatakan bersedia menjadi informan dalam penelitian “Analisis Kebutuhan Perawat


Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi Rawat Jalan dengan Metode Time Motion Study Rsia
Sammarie Basra Tahun 2015” Saya mengijinkan pewawancara untuk merekam dan
mengulang kembali jawaban yang diberikan sebagai bentuk klarifikasi.
Jakarta, __-__-____
Tanda Tangan,

( )

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
119

Instrumen Wawancara
Pedoman Wawancara Mendalam (Depth Interview)
Untuk Perawat Instalasi Rawat Jalan
1. Petunjuk Umum
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b. Menyampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan dan
waktu yang diluangkan untuk diwawancarai
c. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya wawancara

2. Petunjuk Wawancara Mendalam


a. Wawancara dan pencatatan dilakukan peneliti sendiri
b. Informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman saran dan komentar
c. Pendapat, pengalaman, saran dan komentar informan sangat bernilai
d. Jawaban tidak ada yang benar atau salah
e. Semua pendapat, pengalaman, saran dan komentar akan dijamin
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian
f. Menyampaikan kepada informan bahwa wawancara ini akan direkam
menggunakan alat perekam untuk membantu ingatan pewawancara

3. Pelaksanaan Wawancara
a. Perkenalan dari pewawancara
b. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada informan
c. Meminta kesediaan informan untuk diwawancarai

Wawancara ini dilakukan pada Tanggal : ____________________________


Wawancara ini dilakukan pada Pukul : ________WIB s/d ________WIB
Data Informan
1. Nomor Informan : ___________________________
2. Nama : ____________________________
3. Jenis Kelamin : Perempuan / Laki-Laki
4. Usia : ________ Tahun
5. Jabatan : ____________________________
6. Lama Kerja di RSIA SamMarie Basra : ________ Tahun
7. Pendidikan Terakhir : ____________________________

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
120

Daftar Pertanyaan:
- Menurut Anda, Bagaimana spesifikasi (pendidikan, latar belakang) perawat di
Instalasi Rawat Jalan RSIA SamMarie Basra?
- Menurut Anda, Bagaimana kesesuaian spesifikasi (pendidikan, latar belakang)
perawat saat ini?
- Bagaimana dengan waktu kerja di Instalasi rawat jalan?
- Bagaimana dengan waktu lembur di Instalasi rawat jalan?
- Kegiatan apa saja yang dilakukan perawat setiap harinya?
- Menurut Anda, bagaimana dengan SPO job description (uraian tugas)?
- Menurut Anda, bagaimana kesesuaian job description (uraian tugas) yang
dilakukan sehari-hari oleh perawat di instalasi rawat jalan?
- Menurut Anda, kegiatan apa saja yang tidak sesuai dengan job description
(uraian tugas)?
- Sejauhmana/ seberapa sering SPV melakukan asuhan langsung kepada pasien?
- Bagaimana pendapat Ibu mengenai beban kerja perawat di instalasi rawat jalan?
- Menurut Bapak/Ibu, bagaimana dengan jumlah pegawai yang bekerja di instalasi
rawat jalan pada saat ini?

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
121

Lampiran 2 Form Observasi

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi

TOTAL WAKTU

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
Lampiran 3 Matriks Wawancara
Matriks Hasil Wawancara Mendalam
Analisis Kebutuhan Perawat Berdasarkan Beban Kerja Di Instalasi
Rawat Jalan dengan Pendekatan Time Motion Study RSIA SAMMARIE
BASRA tahun 2015
Variabel I1 I2

Latar Belakang D3 Latar Belakang D3


Karakteristik Pegawai
Keperawatan Keperawatan

Kesesuaian Karakteristik
sesuai sesuai
Pegawai

Tata cara bicara


kepada pasien, patient
safety,Beauty Class
Pendidikan dan Pelatihan perawat pelaksana
jarang mengikuti
pendidikan dan
pelatihan diluar

7 jam, jika kelebihan


7 jam, apabila ada yang maka akan diambil
Waktu Kerja
istirahat secara bergantian waktu libur pada hari
tidak sibuk

Membuka poli,
memeriksa ruangan,
persiapan dokter
Membuka poli,
praktek (tissue, ise gel,
Kegiatan Keperawatan menyiapkan ruangan,
kertas USG),
melayani pasien
menghubungi pasien
yang akan tindakan,
sterilisasi alat

Ada namun masih


direvisi dan sosialisasi Ada SPO, sudah sesuai
SPO Uraian Tugas
SPO, sudah sesuai dengan SPO
dengan SPO

Meniup balon, Perawat mengantarkan


Uraian tugas yang tidak
mengantarkan pasien ke pasien ke ruang rawat
sesuai dengan SPO
rawat inap, menggunting inap

122
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
123

Variabel I1 I2

kassa.

SPV sering memberikan SPV sering


SPV melakukan asuhan
asuhan keperawatan memberikan asuhan
keperawatan
langsung keperawatan langsung

Masih sesuai, tergantung Sama rata, perawat


Beban kerja kondisi dokter dan baru beban kerja
jumlah pasien rendah

Kebutuhan Jumlah
Perawat di Instalasi
Sudah cukup Sudah cukup
Rawat Jalan RSIA
SamMarie Basra

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
Lampiran 4 Denah RSIA SamMarie Basra

Denah Lantai G RSIA SamMarie Basra

Denah Lantai 1 RSIA SamMarie Basra

124
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
125

Denah Lantai 2 RSIA SamMarie Basra

Denah Lantai 3 RSIA SamMarie Basra

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
126

Denah Lantai 4 RSIA SamMarie Basra

Denah Lantai 5 RSIA SamMarie Basra

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
127

Lampiran 5 Hasil Observasi


Deskripsi Kegiatan Perawat TM Pada Shift Pagi Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 15 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
1 Perawat belum tiba 07:00 07:13 00:13 √
2 Makan 07:13 07:15 00:02 √
3 Main HP 07:15 07:17 00:02 √
4 Mengobrol 07:17 07:20 00:03 √
5 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 07:20 07:26 00:06 √
6 Main HP 07:26 07:28 00:02 √
7 Mengecek Status Pasien 07:28 07:31 00:03 √
8 membuka dan menyiapkan ruangan poliklinik 07:31 07: 39 00:08 √
9 menyiapkan alat yang dibutuhkan masing-masing poliklinik 07: 39 07:48 00:09 √
10 kegiatan pribadi 07:48 07:49 00:01 √
11 Mensterilkan alat 07:49 07:54 00:05 √
12 mendengarkan musik 07:54 07:55 00:01 √
13 Melayani pasien melalui telepon 07:55 08:09 00:14 √
14 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 08:09 08:20 00:11 √
15 melakukan tindakan kepada pasien 08:20 08:23 00:03 √
16 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 08:23 08:24 00:01 √
17 Menelepon unit lain 08:24 08:25 00:01 √
18 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 08:25 08:26 00:01 √
19 Menelepon unit lain 08:26 08:28 00:02 √
20 Melayani pasien melalui telepon 08:28 08:30 00:02 √
21 Makan 08:30 08:35 00:05 √
22 Main HP 08:35 08:39 00:04 √
23 menandatangani buku enginering 08:39 08:40 00:01 √
24 Menerima Status Pasien 08:40 08:41 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
128

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
25 08:41 08:48 00:07 √
tindakan, slip resep
26 main hp 08:48 08:53 00:05 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
27 08:53 09:02 00:09 √
tindakan, slip resep
28 mengganti papan nama dokter poli 09:02 09:03 00:01 √
29 menyiapkan ruangan poliklinik 09:03 09:04 00:01 √
30 Menelepon unit lain 09:04 09:08 00:04 √
31 asisten dokter poli gigi pasien 1 09:08 09:29 00:21 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
32 09:29 09:31 00:02 √
tindakan, slip resep
33 asisten dokter poli gigi pasien 1 09:31 09:36 00:05 √
34 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 09:36 09:37 00:01 √
35 asisten dokter poli gigi pasien 1 09:37 09:39 00:02 √
36 main hp 09:39 09:42 00:03 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
37 09:42 10:00 00:18 √
tindakan, slip resep
38 kegiatan diluar kegiatan perawat 10:00 10:03 00:03 √
39 Melayani pasien melalui telepon 10:03 10:05 00:02 √
40 menandatangani buku serah terima snack dokter 10:05 10:06 00:01 √
41 meletakkan snack dokter ke poli 10:06 10:07 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
42 10:07 10:13 00:06 √
tindakan, slip resep
43 main hp 10:13 10:15 00:02 √
44 merapikan nurse station 10:15 10:18 00:03 √
45 serah terima status pasien dengan petugas RM 10:18 10:19 00:01 √
46 memanggil pasien 10:19 10:20 00:01 √
47 menanamnesa pasien 10:20 10:24 00:04 √
48 meletakkan status pasien di poli 10:24 10:25 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
129

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
49 menulis di buku operan dinas rawat jalan 10:25 10:29 00:04 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
50 10:29 10:34 00:05 √
tindakan, slip resep
51 meletakkan snack dokter ke poli 10:34 10:35 00:01 √
52 asisten dokter poli anak (pasien 1-3) 10:35 11:01 00:26 √
53 Perawat ke farmasi (mengantar form dan mengambil obat) 11:01 11:05 00:04 √
54 asisten dokter poli anak (pasien 3-4) 11:05 11:25 00:20 √
55 melayani pasien 11:25 11:26 00:01 √
56 asisten dokter poli gigi pasien 2 11:26 12:00 00:34 √
57 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 12:00 12:01 00:01 √
58 Melayani pasien melalui telepon 12:01 12:02 00:01 √
59 Istirahat 12:02 12:20 00:18 √
60 Mengobrol 12:20 12:26 00:06 √
61 Melayani pasien melalui telepon 12:26 12:28 00:02 √
62 melayani pasien 12:28 12:29 00:01 √
63 Menelepon unit lain 12:29 12:32 00:03 √
64 menerima telepon dari unit lain 12:32 12:35 00:03 √
65 memeriksa status pasien 12:35 12:38 00:03 √
66 melayani pasien 12:38 12:41 00:03 √
67 menyiapkan status pasien 12:41 12:42 00:01 √
68 Minum 12:42 12:44 00:02 √
69 asisten dokter poli anak (pasien 5-6) 12:44 12:56 00:12 √
70 Perawat ke farmasi (mengantar form dan mengambil obat) 12:56 13:03 00:07 √
71 asisten dokter poli anak (pasien 5-6) 13:03 13:04 00:01 √
72 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 13:04 13:06 00:02 √
73 menulis di buku operan dinas rawat jalan 13:06 13:07 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
74 13:07 13:18 00:11 √
tindakan, slip resep

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
130

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
75 menanamnesa pasien 13:18 13:21 00:03 √
76 menerima telepon dari unit lain 13:21 13:23 00:02 √
77 meletakkan status pasien di poli 13:23 13:24 00:01 √
78 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 13:24 13:31 00:07 √
79 sterilisasi alat medis 13:31 13:34 00:03 √
80 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 13:34 13:38 00:04 √
81 penyimpanan sterilisasi alat medis 13:38 13:39 00:01 √
82 mengganti papan nama dokter poli 13:39 13:40 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, hasil lab, slip
83 13:40 13:47 00:07 √
tindakan, slip resep
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan meletakkan status
84 13:47 13:49 00:02 √
pasien
85 Minum 13:49 13:50 00:01 √
86 menyiapkan status pasien 13:50 13:51 00:01 √
87 Mengobrol 13:51 14:04 00:13 √
88 operan dinas pagi ke sore 14:04 14:11 00:07 √
07:11 02:43 02:56 00:57 00:35
TOTAL WAKTU
431 163 176 57 35

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
131

Deskripsi Kegiatan Perawat TM Pada Shift Sore Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 15 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
1 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 14:00 14:04 00:04 √
2 Mengobrol 14:04 14:07 00:03 √
3 operan dinas pagi ke sore 14:07 14:11 00:04 √
4 Tidak melakukan kegiatan apapun 14:11 14:22 00:11 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
5 14:22 14:23 00:01 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
6 Mengobrol 14:23 14:29 00:06 √
7 Menerima telepon dari unit lain 14:29 14:30 00:01 √
8 menonton tv 14:30 14:45 00:15 √
9 Menerima telepon dari unit lain 14:45 14:47 00:02 √
10 Mengobrol 14:47 14:50 00:03 √
11 koordinasi dengan unit lain 14:50 14:58 00:08 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
12 14:58 15:07 00:09 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
13 tidak melakukan kegiatan apapun 15:07 15:10 00:03 √
14 merapihkan status pasien 15:10 15:11 00:01 √
Menyiapkan formulir yang dibutuhkan masing-masing
15 15:11 15:18 00:07 √
klinik
16 meletakkan snack dokter ke poli 15:18 15:20 00:02 √
17 Mengobrol 15:20 15:36 00:16 √
18 perawat ke ruang tindakan 15:36 15:37 00:01 √
19 Melayani pasien melalui telepon 15:37 15:38 00:01 √
20 perawat ke ruang tindakan 15:38 15:39 00:01 √
perawat ke lab (mengantarkan tes lab/mengambil hasil
21 15:39 15:44 00:05 √
lab)
22 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 15:44 15:50 00:06 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
132

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
23 15:50 15:52 00:02 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
24 Menanamnesa pasien 15:52 15:55 00:03 √
25 Mengobrol 15:55 15:56 00:01 √
26 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 15:56 16:01 00:05 √
27 melakukan tindakan kepada pasien 16:01 16:39 00:38 √
28 Mengobrol 16:39 16:41 00:02 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
29 16:41 16:42 00:01 √
meletakkan status pasien
30 Tidak melakukan kegiatan apapun 16:42 16:44 00:02 √
31 sterilisasi alat medis 16:44 16:47 00:03 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
32 16:47 16:49 00:02 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
33 Tidak melakukan kegiatan apapun 16:49 16:50 00:01 √
34 Melayani pasien melalui telepon 16:50 16:55 00:05 √
35 Mengobrol 16:55 16:58 00:03 √
36 Menerima telepon dari unit lain 16:58 17:01 00:03 √
37 Tidak melakukan kegiatan apapun 17:01 17:04 00:03 √
38 menonton tv 17:04 17:06 00:02 √
39 membaca status pasien 17:06 17:07 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
40 17:07 17:09 00:02 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
41 Menanamnesa pasien 17:09 17:12 00:03 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
42 17:12 17:18 00:06 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
43 17:18 17:19 00:01 √
meletakkan status pasien
44 menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien, 17:19 17:21 00:02 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
133

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
hasil lab, slip tindakan, slip resep
Menyiapkan formulir yang dibutuhkan masing-masing
45 17:21 17:23 00:02 √
klinik
46 memanggil pasien 17:23 17:24 00:01 √
47 Tidak melakukan kegiatan apapun 17:24 17:26 00:02 √
48 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 17:26 17:28 00:02 √
49 Mengobrol 17:28 17:30 00:02 √
50 melayani pasien 17:30 17:33 00:03 √
51 Main HP 17:33 17:40 00:07 √
52 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 17:40 17:45 00:05 √
53 mencatat tindakan yang akan diambil pasien di form 17:45 17:50 00:05 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
54 17:50 17:52 00:02 √
meletakkan status pasien
55 tidak melakukan kegiatan apapun 17:52 17:54 00:02 √
56 melayani pasien 17:54 17:55 00:01 √
57 menonton tv 17:55 18:21 00:26 √
58 serah terima status pasien dengan petugas RM 18:21 18:22 00:01 √
59 Menanamnesa pasien 18:22 18:28 00:06 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
60 18:28 18:29 00:01 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
61 mencatat tindakan yang akan diambil pasien di form 18:29 18:31 00:02 √
62 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 18:31 18:33 00:02 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
63 18:33 18:36 00:03 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
64 18:36 18:38 00:02 √
meletakkan status pasien
65 Mengobrol 18:38 18:41 00:03 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
134

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
66 Istirahat 18:41 19:09 00:28 √
67 Menerima telepon dari unit lain 19:09 19:10 00:01 √
68 tidak melakukan kegiatan apapun 19:10 19:11 00:01 √
69 Menerima telepon dari unit lain 19:11 19:12 00:01 √
70 mengambil status pasien 19:12 19:19 00:07 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
71 19:19 19:22 00:03 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
72 Mengobrol 19:22 19:23 00:01 √
73 Menanamnesa pasien 19:23 19:28 00:05 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
74 19:28 19:30 00:02 √
hasil lab, slip tindakan, slip resep
75 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 19:30 19:33 00:03 √
76 menelepon unit lain 19:33 19:34 00:01 √
77 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 19:34 19:43 00:09 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
78 19:43 19:44 00:01 √
meletakkan status pasien
79 Menerima telepon dari unit lain 19:44 19:46 00:02 √
80 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 19:46 19:51 00:05 √
81 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 19:51 19:54 00:03 √
82 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 19:54 19:56 00:02 √
83 asisten dokter poly obgyn 19:56 20:00 00:04 √
84 Mengobrol 20:00 20:05 00:05 √
85 kegiatan diluar kegiatan perawat 20:05 20:08 00:03 √
86 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 20:08 20:13 00:05 √
87 Menonton tv 20:13 20:20 00:07 √
88 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 20:20 20:23 00:03 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
135

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
89 Menonton TV 20:23 20:42 00:19 √
90 Perawat memberikan slip administrasi kepada pasien 20:42 20:43 00:01 √
91 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 20:43 20:45 00:02 √
92 Kegiatan pribadi 20:45 20:56 00:11 √
93 Tidak melakukan kegiatan apapun 20:56 21:08 00:12 √
94 asisten dokter poly obgyn 21:08 21:17 00:09 √
95 Tidak melakukan kegiatan apapun 21:17 21:29 00:12 √
96 asisten dokter poly obgyn 21:29 22:09 00:40 √
97 persiapan diri pulang 22:09 22:16 00:07 √
08:16 02:08 02:25 02:53 00:50
TOTAL WAKTU
496 128 145 173 50

Deskripsi Kegiatan Perawat M Pada Shift Pagi Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 17 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
1 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 07:00 07:25 00:25 √
2 Minum 07:25 07:27 00:02 √
3 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 07:27 07:29 00:02 √
4 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 07:29 07:30 00:01 √
5 membaca status pasien yang akan tindakan 07:30 07:37 00:07 √
6 menulis resep pada form resep 07:37 07:45 00:08 √
7 menyiapkan hasil lab 07:45 07:48 00:03 √
8 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 07:48 07:51 00:03 √
9 menempelkan label nama pasien ke form resep 07:51 07:52 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
136

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
10 menerima telepon dari unit lain 07:52 07:53 00:01 √
11 main hp 07:53 08:12 00:19 √
12 kegiatan pribadi 08:12 08:13 00:01 √
13 main hp 08:13 08:18 00:05 √
menselotip tangkai balon untuk meniup balon (poli
14 anak) 08:18 08:40 00:22 √
15 main hp 08:40 08:46 00:06 √
16 Melayani pasien melalui telepon 08:46 08:48 00:02 √
17 kegiatan pribadi 08:48 08:50 00:02 √
18 main hp 08:50 09:02 00:12 √
19 Perawat keruang ganti perawat 09:02 09:09 00:07 √
20 Toilet 09:09 09:11 00:02 √
21 mengambil hasil lab 09:11 09:30 00:19 √
22 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 09:30 09:34 00:04 √
23 menelepon unit lain 09:34 09:35 00:01 √
24 koordinasi dengan unit lain 09:35 09:36 00:01 √
25 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 09:36 09:45 00:09 √
26 Mengobrol 09:45 09:46 00:01 √
27 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 09:46 09:49 00:03 √
28 main hp 09:49 09:56 00:07 √
29 menelepon unit lain 09:56 09:57 00:01 √
30 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 09:57 10:01 00:04 √
31 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 10:01 10:03 00:02 √
32 mencatat tindakan yang akan diambil pasien di form 10:03 10:08 00:05 √
33 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 10:08 10:13 00:05 √
34 serah terima status pasien dengan petugas RM 10:13 10:14 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
137

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
35 Mengobrol 10:14 10:22 00:08 √
36 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 10:22 10:23 00:01 √
37 menulis di buku operan dinas rawat jalan 10:23 10:24 00:01 √
38 menerima telepon dari unit lain 10:24 10:25 00:01 √
39 menulis di buku operan dinas rawat jalan 10:25 10:26 00:01 √
40 menerima telepon dari unit lain 10:26 10:28 00:02 √
41 Mengobrol 10:28 10:44 00:16 √
42 asisten dokter pasien anak 10:44 10:53 00:09 √
Perawat ke farmasi (mengantar form/mengambil
43 obat/alkes) 10:53 10:55 00:02 √
44 Toilet 10:55 10:57 00:02 √
45 menerima telepon dari unit lain 10:57 10:59 00:02 √
46 menanamnesa pasien 10:59 11:02 00:03 √
47 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 11:02 11:05 00:03 √
48 sterilisasi alat medis 11:05 11:10 00:05 √
49 mengganti papan nama dokter poli 11:10 11:12 00:02 √
50 membuat kassa untuk semua poli 11:12 11:20 00:08 √
51 Mengobrol 11:20 11:22 00:02 √
52 membuat kassa untuk semua poli 11:22 11:48 00:26 √
53 main hp 11:48 11:50 00:02 √
54 koordinasi dengan unit lain 11:50 11:55 00:05 √
55 Toilet 11:55 11:57 00:02 √
56 Istirahat 11:57 12:26 00:29 √
57 membuat kassa untuk semua poli 12:26 12:29 00:03 √
58 asisten dokter pasien anak 12:29 12:34 00:05 √
59 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 12:34 12:36 00:02 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
138

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
60 membuat kassa untuk semua poli 12:36 12:56 00:20 √
perawat ke lab (mengantarkan tes lab/mengambil hasil
61 lab) (mengambil hasil lab) 12:56 12:59 00:03 √
62 asisten dokter pasien anak 12:59 13:01 00:02 √
63 Toilet 13:01 13:03 00:02 √
64 menerima telepon dari unit lain 13:03 13:05 00:02 √
65 membuat kassa untuk semua poli 13:05 13:10 00:05 √
66 menerima telepon dari unit lain 13:10 13:11 00:01 √
67 Mengobrol 13:11 13:13 00:02 √
68 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 13:13 13:17 00:04 √
69 menerima telepon dari unit lain 13:17 13:19 00:02 √
70 Mengobrol 13:19 13:20 00:01 √
71 membuat kassa untuk semua poli 13:20 13:21 00:01 √
72 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 13:21 13:24 00:03 √
73 sterilisasi alat medis 13:24 13:26 00:02 √
74 Mengobrol 13:26 13:27 00:01 √
75 sterilisasi alat medis 13:27 13:28 00:01 √
76 Toilet 13:28 13:32 00:04 √
77 membuat kassa untuk semua poli 13:32 13:33 00:01 √
78 menerima telepon dari unit lain 13:33 13:36 00:03 √
79 membuat kassa untuk semua poli 13:36 13:42 00:06 √
80 main hp 13:42 14:00 00:18 √
81 operan dinas pagi ke sore 14:00 14:07 00:07 √
07:07:00 00:19 03:50 01:40 01:18
TOTAL WAKTU
427 19 230 100 78

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
139

Deskripsi Kegiatan Perawat M Pada Shift Sore Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 17 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
1 operan dinas pagi ke sore 14:00 14:07 00:07 √
2 Tidak melakukan kegiatan apapun 14:07 14:09 00:02 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,

3 hasil lab, slip tindakan, slip resep 14:09 14:14 00:05
4 mengganti papan nama dokter poli 14:14 14:17 00:03 √
5 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 14:17 14:26 00:09 √
6 mengantarkan pasien ke rawat inap 14:26 14:40 00:14 √
7 main hp 14:40 14:42 00:02 √
8 kegiatan pribadi 14:42 14:43 00:01 √
9 meletakkan snack dokter ke poli 14:43 14:47 00:04 √
10 kegiatan pribadi 14:47 14:49 00:02 √
11 merapikan nurse station 14:49 14:51 00:02 √
12 Mengobrol 14:51 14:59 00:08 √
13 Perawat keruang ganti perawat 14:59 15:02 00:03 √
14 Mengobrol 15:02 15:03 00:01 √
15 menanamnesa pasien 15:03 15:07 00:04 √
16 kegiatan pribadi 15:07 15:08 00:01 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
15:08 15:09 00:01 √
17 meletakkan status pasien
18 menanamnesa pasien 15:09 15:16 00:07 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,

19 hasil lab, slip tindakan, slip resep 15:16 15:18 00:02
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan

20 meletakkan status pasien 15:18 15:20 00:02

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
140

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
21 Tidak melakukan kegiatan apapun 15:20 15:39 00:19 √
22 Minum 15:39 15:40 00:01 √
23 Perawat keruang ganti perawat 15:40 16:17 00:37 √
24 menonton TV 16:17 16:31 00:14 √
25 Mengobrol 16:31 16:35 00:04 √
26 Tidak melakukan kegiatan apapun 16:35 17:00 00:25 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,

27 hasil lab, slip tindakan, slip resep 17:00 17:07 00:07
28 melakukan tindakan kepada pasien 17:07 17:29 00:22 √
29 Perawat ke ruang poli obgyn 17:29 17:30 00:01 √
30 menanamnesa pasien 17:30 17:33 00:03 √
31 Mengobrol 17:33 17:34 00:01 √
32 melayani pasien 17:34 17:37 00:03 √
33 Tidak melakukan kegiatan apapun 17:37 17:38 00:01 √
34 menerima telepon dari unit lain 17:38 17:39 00:01 √
35 main hp 17:39 17:43 00:04 √
36 asisten dokter poli obgin 17:43 18:03 00:20 √
37 Mengobrol 18:03 18:05 00:02 √
38 Perawat ke ruang poli obgyn 18:05 18:06 00:01 √
39 asisten dokter poli anak 18:06 18:09 00:03 √
40 menanamnesa pasien 18:09 18:14 00:05 √
41 Perawat keruang ganti perawat 18:14 18:36 00:22 √
42 menulis di buku operan dinas rawat jalan 18:36 18:38 00:02 √
43 Tidak melakukan kegiatan apapun 18:38 18:43 00:05 √
44 menerima telepon dari unit lain 18:43 18:44 00:01 √
45 menonton TV 18:44 18:50 00:06 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
141

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
46 melayani pasien 18:50 18:57 00:07 √
47 Perawat keruang ganti perawat 18:57 18:59 00:02 √
48 Mengobrol 18:59 19:01 00:02 √
49 Perawat memberikan slip administrasi untuk pasien 19:01 19:02 00:01 √
50 meletakkan status pasien di poli 19:02 19:03 00:01 √
51 Tidak melakukan kegiatan apapun 19:03 19:06 00:03 √
52 menerima telepon dari unit lain 19:06 19:07 00:01 √
53 Tidak melakukan kegiatan apapun 19:07 19:20 00:13 √
54 Perawat ke ruang poli obgyn 19:20 19:22 00:02 √
55 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 19:22 19:24 00:02 √
56 Tidak melakukan kegiatan apapun 19:24 19:29 00:05 √
57 menanamnesa pasien 19:29 19:32 00:03 √
58 Tidak melakukan kegiatan apapun 19:32 19:37 00:05 √
59 menerima telepon 19:37 19:38 00:01 √
60 asisten dokter obgyn 19:38 20:08 00:30 √
61 menanamnesa pasien 20:08 20:10 00:02 √
62 Tidak melakukan kegiatan apapun 20:10 20:18 00:08 √
63 melayani pasien 20:18 20:23 00:05 √
64 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 20:23 20:24 00:01 √
65 menanamnesa pasien 20:24 20:27 00:03 √
66 asisten dokter obgyn 20:27 20:30 00:03 √
67 Menyiapkan formulir yang dibutuhkan pasien 20:30 20:32 00:02 √
68 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 20:32 20:34 00:02 √
69 Tidak melakukan kegiatan apapun 20:34 20:40 00:06 √
70 melayani pasien 20:40 20:41 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
142

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir Total Waktu P PTL NP Pribadi
71 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 20:41 20:42 00:01 √
72 Tidak melakukan kegiatan apapun 20:42 20:44 00:02 √
73 Perawat ke ruang poli obgyn 20:44 20:46 00:02 √
74 Tidak melakukan kegiatan apapun 20:46 20:48 00:02 √
75 melayani pasien 20:48 20:49 00:01 √
76 perawat keruang ganti perawat 20:49 20:59 00:10 √
77 melayani pasien 20:59 21:07 00:08 √
78 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 21:07 21:09 00:02 √
79 melayani pasien 21:09 21:11 00:02 √
80 meletakkan status pasien di poli 21:11 21:12 00:01 √
81 asisten dokter obgyn 21:12 21:15 00:03 √
82 merapikan nurse station 21:15 21:16 00:01 √
83 persiapan diri pulang 21:16 21:20 00:04 √
07:20 02:30 01:07 02:20 01:23
TOTAL WAKTU
440 150 67 140 83

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
Deskripsi Kegiatan Perawat M Pada Shift Siang Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 19 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
1 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 14:00 14:12 00:12 √
2 operan dinas pagi ke sore 14:12 14:20 00:08 √
3 meletakkan status pasien di poli 14:20 14:21 00:01 √
4 menerima telepon dari unit lain 14:21 14:22 00:01 √
5 menerima status pasien 14:22 14:23 00:01 √
6 asisten dokter poli kulit 14:23 14:37 00:14 √
7 kegiatan pribadi 14:37 14:39 00:02 √
8 main HP 14:39 14:42 00:03 √
9 Mengobrol 14:42 14:46 00:04 √
10 asisten dokter poli kulit 14:46 14:50 00:04 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran

11 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 14:50 14:52 00:02
12 asisten dokter poli kulit 14:52 15:25 00:33 √
Perawat memberikan slip pembayaran kepada

13 pasien 15:25 15:26 00:01
14 asisten dokter poli kulit 15:26 17:00 01:34 √
15 Mengobrol 17:00 17:02 00:02 √
16 perawat ke ruang poli obgyn 17:02 17:03 00:01 √
17 asisten dokter poli kulit 17:03 17:25 00:22 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran

18 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 17:25 17:26 00:01
19 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 17:26 17:27 00:01 √

143
Universitas Indonesia
Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
144

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
Perawat memberikan slip pembayaran kepada

20 pasien 17:27 17:28 00:01
21 asisten dokter poli kulit 17:28 17:35 00:07 √
22 main HP 17:35 17:36 00:01 √
23 menerima telepon dari unit lain 17:36 17:37 00:01 √
24 menelepon unit lain 17:37 17:40 00:03 √
25 minum 17:40 17:41 00:01 √
26 istirahat 17:41 18:26 00:45 √
27 perawat ke ruang poli kulit 18:26 18:28 00:02 √
28 sholat 18:28 18:38 00:10 √
29 Mengobrol 18:38 18:41 00:03 √
30 toilet 18:41 18:45 00:04 √
31 membereskan nurse station 18:45 18:47 00:02 √
32 menerima telepon dari unit lain 18:47 18:49 00:02 √
33 membereskan nurse station 18:49 18:50 00:01 √
34 menelepon 18:50 18:53 00:03 √
35 Tidak melakukan kegiatan apapun 18:53 18:58 00:05 √
36 menelepon unit lain 18:58 18:59 00:01 √
37 kegiatan tidak produktif 18:59 19:02 00:03 √
38 menelepon unit lain 19:02 19:03 00:01 √
39 mengobrol 19:03 19:05 00:02 √
40 perawat ke ruang poli kulit 19:05 19:08 00:03 √
41 mengobrol 19:08 19:19 00:11 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
145

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
42 menerima telepon dari unit lain 19:19 19:22 00:03 √
43 mengobrol 19:22 19:25 00:03 √
44 asisten dokter poli obgyn 19:25 19:32 00:07 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan

45 meletakkan status pasien 19:32 19:33 00:01
46 asisten dokter poli obgyn 19:33 20:33 01:00 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan

47 meletakkan status pasien 20:33 20:34 00:01
48 asisten dokter poli obgyn 20:34 21:05 00:31 √
49 main HP 21:05 21:06 00:01 √
50 mengobrol 21:06 21:08 00:02 √
51 Persiapan diri untuk pulang 21:08 21:15 00:07 √
07:15 04:33 00:41 00:40 01:21
TOTAL WAKTU
435 273 41 40 81

Deskripsi Kegiatan Perawat TM Pada Shift Sore Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 21 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
1 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 14:00 14:09 00:09 √
2 operan dinas pagi ke sore 14:09 14:13 00:04 √
3 menyiapkan status pasien 14:13 14:15 00:02 √
4 anamnesa pasien 14:15 14:18 00:03 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
146

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
5 asisten dokter poli anak 14:18 14:41 00:23 √
6 toilet 14:41 14:43 00:02 √
7 minum 14:43 14:44 00:01 √
8 asisten dokter poli anak 14:44 14:46 00:02 √
9 perawat ke ruang ganti perawat 14:46 14:47 00:01 √
10 kegiatan pribadi 14:47 14:48 00:01 √
11 meletakkan snack dokter di poli 14:48 14:49 00:01 √
12 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 14:49 15:06 00:17 √
13 asisten dokter poli anak 15:06 15:28 00:22 √
14 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 15:28 15:30 00:02 √
15 mengobrol 15:30 15:34 00:04 √
16 tidak melakukan kegiatan apapun 15:34 15:37 00:03 √
17 main HP 15:37 15:41 00:04 √
18 perawat ke ruang ganti perawat 15:41 15:42 00:01 √
19 tidak melakukan kegiatan apapun 15:42 15:43 00:01 √
20 minum 15:43 15:44 00:01 √
21 melayani pasien 15:44 15:46 00:02 √
22 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 15:46 15:47 00:01 √
23 perawat ke ruang poli gigi 15:47 15:49 00:02 √
24 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 15:49 15:50 00:01 √
25 minum 15:50 15:51 00:01 √
26 tidak melakukan kegiatan apapun 15:51 15:55 00:04 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
147

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
27 toilet 15:55 15:57 00:02 √
28 serah terima status pasien dengan petugas RM 15:57 15:58 00:01 √
29 perawat ke ruang poli gigi 15:58 16:01 00:03 √
30 asisten dokter poli gigi 16:01 16:40 00:39 √
31 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 16:40 16:41 00:01 √
32 asisten dokter poli gigi 16:41 16:48 00:07 √
33 Menyiapkan peralatan tindakan 16:48 16:51 00:03 √
34 asisten dokter poli gigi 16:51 17:33 00:42 √
35 Menyiapkan peralatan tindakan 17:33 17:35 00:02 √
36 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 17:35 17:37 00:02 √
37 sterilisasi alat medis 17:37 17:48 00:11 √
38 toilet 17:48 17:50 00:02 √
39 tidak melakukan kegiatan apapun 17:50 17:52 00:02 √
40 minum 17:52 17:53 00:01 √
41 menerima telepon dari unit lain 17:53 17:54 00:01 √
42 meletakkan status pasien di poli 17:54 17:55 00:01 √
43 asisten poli obgyn 17:55 18:36 00:41 √
44 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 18:36 18:37 00:01 √
45 perawat ke ruang poli obgyn 18:37 18:40 00:03 √
46 minum 18:40 18:41 00:01 √
47 tidak melakukan kegiatan apapun 18:41 18:42 00:01 √
48 asisten dokter poli obgyn 18:42 19:30 00:48 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
148

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
49 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 19:30 19:32 00:02 √
50 melakukan tindakan kepada pasien 19:32 19:39 00:07 √
51 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 19:39 19:41 00:02 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
52 hasil lab, slip tindakan, slip resep 19:41 19:45 00:04 √
53 meletakkan status pasien di poli 19:45 19:47 00:02 √
54 tidak melakukan kegiatan apapun 19:47 19:49 00:02 √
55 perawat ke ruang poli kulit 19:49 19:53 00:04 √
56 mengobrol 19:53 19:58 00:05 √
57 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 19:58 19:59 00:01 √
58 main HP 19:59 20:01 00:02 √
59 minum 20:01 20:02 00:01 √
60 menerima telepon dari unit lain 20:02 20:03 00:01 √
61 main HP 20:03 20:04 00:01 √
62 melayani pasien 20:04 20:09 00:05 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
63 hasil lab, slip tindakan, slip resep 20:09 20:13 00:04 √
64 meletakkan status pasien di poli 20:13 20:17 00:04 √
65 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 20:17 20:18 00:01 √
66 menelepon unit lain 20:18 20:19 00:01 √
67 meletakkan status pasien di poli 20:19 20:20 00:01 √
68 menutup ruangan poli 20:20 20:25 00:05 √
69 Menulis di buku operan dinas 20:25 20:26 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
149

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
70 merapikan nurse station 20:26 20:27 00:01 √
71 Menulis di buku operan dinas 20:27 20:30 00:03 √
73 persiapan diri pulang 20:30 21:00 00:30 √
07:00 04:07 01:30 00:29 00:54
TOTAL WAKTU
420 247 90 29 54

Deskripsi Kegiatan Perawat TM Pada Shift Sore Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 22 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
1 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 14:00 14:35 00:35 √
2 perawat ke ruang poli obgyn 14:35 14:40 00:05 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
14:40 14:43
3 hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
4 mengobrol 14:43 14:44 00:01 √
5 menerima telepon dari unit lain 14:44 14:46 00:02 √
6 perawat ke ruang poli gigi 14:46 14:50 00:04 √
7 menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status pasien 14:50 14:54 00:04 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
14:54 14:57
8 hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
9 mengobrol 14:57 14:58 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
14:58 15:01
10 hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
150

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
11 melayani pasien 15:01 15:02 00:01 √
12 menanamnesa pasien 15:02 15:25 00:23 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
15:25 15:29
13 hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:04 √
14 menulis resep di form resep 15:29 15:34 00:05 √
15 mengobrol 15:34 15:35 00:01 √
16 menulis hasil lab pemeriksaan pasien ke status pasien 15:35 15:38 00:03 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
15:38 15:40
17 meletakkan status pasien 00:02 √
18 perawat ke ruang poli obgyn 15:40 15:49 00:09 √
19 tidak melakukan kegiatan apapun 15:49 15:52 00:03 √
20 toilet 15:52 15:54 00:02 √
21 meletakkan status pasien di poli 15:54 15:56 00:02 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran pasien,
15:56 15:59
22 hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
23 tidak melakukan kegiatan apapun 15:59 16:03 00:04 √
menulis nama pasien di depan poli obgyn dan
16:03 16:05
24 meletakkan status pasien 00:02 √
25 perawat ke ruang poli obgyn 16:05 16:08 00:03 √
26 tidak melakukan kegiatan apapun 16:08 16:09 00:01 √
27 minum 16:09 16:10 00:01 √
28 menonton TV 16:10 16:17 00:07 √
29 membaca status pasien 16:17 16:18 00:01 √
30 perawat ke ruang poli obgyn 16:18 16:24 00:06 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
151

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
31 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 16:24 16:27 00:03 √
32 tidak melakukan kegiatan apapun 16:27 16:28 00:01 √
33 asisten dokter poli obgyn 16:28 18:20 01:52 √
34 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 18:20 18:21 00:01 √
35 minum 18:21 18:22 00:01 √
36 mengobrol 18:22 18:24 00:02 √
37 istirahat 18:24 18:44 00:20 √
38 mengobrol 18:44 18:45 00:01 √
39 minum 18:45 18:46 00:01 √
40 meletakkan status pasien di poli 18:46 18:48 00:02 √
41 Menyiapkan peralatan tindakan di ruang tindakan 18:48 18:49 00:01 √
42 asisten dokter poli kulit 18:49 19:08 00:19 √
43 membaca status pasien 19:08 19:10 00:02 √
44 melayani pasien 19:10 19:11 00:01 √
45 meletakkan snack dokter ke poli 19:11 19:12 00:01 √
46 asisten dokter poli obgyn 19:12 19:44 00:32 √
47 urusan pribadi 19:44 19:46 00:02 √
48 toilet 19:46 19:49 00:03 √
49 asisten dokter poli obgyn 19:49 20:05 00:16 √
50 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 20:05 20:06 00:01 √
51 asisten dokter poli obgyn 20:06 20:49 00:43 √
52 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 20:49 20:51 00:02 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
152

Waktu Klasifikasi Kegiatan


No Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
53 asisten dokter poli obgyn 20:51 20:53 00:02 √
54 meletakkan status pasien yang telah selesai 20:53 20:54 00:01 √
55 mengobrol 20:54 20:56 00:02 √
56 menelepon 20:56 20:57 00:01 √
57 asisten dokter poli obgyn 20:57 21:01 00:04 √
58 meletakkan status pasien yang telah selesai 21:01 21:02 00:01 √
59 asisten dokter poli obgyn 21:02 21:03 00:01 √
60 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 21:03 21:07 00:04 √
61 sterilisasi alat medis 21:07 21:09 00:02 √
62 Persiapan diri untuk pulang 21:09 21:15 00:06 √
07:15 04:22 01:18 00:24 01:11
TOTAL WAKTU
435 262 78 24 71

Deskripsi Kegiatan Perawat M Pada Shift Middle Instalasi Rawat Jalan RSIA Sammarie Basra, 28 Desember 2015

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
1 Mempersiapkan Diri (ruang ganti perawat) 10:00 10:24 00:24 √
2 Mengobrol 10:24 10:32 00:08 √
3 serah terima alkes dari farmasi 10:32 10:34 00:02 √
4 Menyimpan alkes 10:34 10:35 00:01 √
5 Tidak melakukan kegiatan apapun 10:35 10:36 00:01 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
153

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
6 Merapikan alkes di NS 10:36 10:40 00:04 √
7 Perawat ke ruang tindakan 10:40 10:41 00:01 √
8 Perawat ke ruang poli kulit 10:41 10:43 00:02 √
9 Perawat ke ruang poli anak 10:43 10:44 00:01 √
10 Merapikan nurse station 10:44 10:46 00:02 √
11 Tidak melakukan kegiatan apapun 10:46 10:51 00:05 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
10:51 10:58
12 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:07 √
13 mengobrol 10:58 11:10 00:12 √
14 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 11:10 11:14 00:04 √
15 Mengobrol 11:14 11:18 00:04 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
11:18 11:23
16 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:05 √
17 Mengobrol 11:23 11:33 00:10 √
menulis hasil lab pemeriksaan pasien pada status
11:33 11:41
18 pasien 00:08 √
19 menanamnesa pasien 11:41 11:45 00:04 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
11:45 11:48
20 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
21 melayani pasien 11:48 11:49 00:01 √
22 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 11:49 11:50 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
11:50 11:53
23 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
24 meletakkan status pasien di poli 11:53 11:56 00:03 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
154

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
25 mengembalikan peralatan kursi roda 11:56 11:57 00:01 √
26 Mengobrol 11:57 12:03 00:06 √
27 menanamnesa pasien 12:03 12:07 00:04 √
28 meletakkan status pasien di poli 12:07 12:09 00:02 √
29 main HP 12:09 12:19 00:10 √
30 toilet 12:19 12:22 00:03 √
31 main HP 12:22 12:27 00:05 √
32 menanamnesa pasien 12:27 12:30 00:03 √
33 meletakkan status pasien di poli 12:30 12:31 00:01 √
34 Mengobrol 12:31 12:38 00:07 √
35 menanamnesa pasien 12:38 12:42 00:04 √
36 meletakkan status pasien di poli 12:42 12:44 00:02 √
37 main HP 12:44 12:46 00:02 √
38 asisten dokter poli obgyn 12:46 13:16 00:30 √
39 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 13:16 13:17 00:01 √
40 asisten dokter poli obgyn 13:17 14:50 01:33 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
14:50 14:53
41 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
42 istirahat 14:53 15:16 00:23 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
15:16 15:19
43 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:03 √
44 perawat ke ruang poli 15:19 15:23 00:04 √
45 menyiapkan status pasien, blanko pembayaran 15:23 15:28 00:05 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
155

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep
46 menerima telepon dari unit lain 15:28 15:30 00:02 √
47 perawat ke ruang poli 15:30 15:32 00:02 √
48 Mengobrol 15:32 15:33 00:01 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
15:33 15:35
49 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep 00:02 √
50 menerima telepon dari unit lain 15:35 15:38 00:03 √
51 main HP 15:38 15:42 00:04 √
52 menanamnesa pasien 15:42 15:44 00:02 √
53 meletakkan status pasien di poli 15:44 15:45 00:01 √
54 menelepon unit lain 15:45 15:46 00:01 √
55 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 15:46 15:48 00:02 √
56 main HP 15:48 15:49 00:01 √
57 meletakkan status pasien di poli 15:49 15:51 00:02 √
58 mengobrol 15:51 15:57 00:06 √
59 menerima status pasien 15:57 15:59 00:02 √
60 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 15:59 16:00 00:01 √
61 Perawat ke ruang poli anak 16:00 16:02 00:02 √
62 meletakkan snack dokter ke poli 16:02 16:03 00:01 √
Perawat ke farmasi (mengantar form/mengambil
16:03 16:10 00:07
63 obat/alkes) √
perawat ke lab (mengantarkan tes lab/mengambil
16:10 16:11 00:01
64 hasil lab) √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
156

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
65 asisten dokter poli anak 16:11 16:28 00:17 √
66 mengobrol 16:28 16:30 00:02 √
67 main HP 16:30 16:33 00:03 √
68 menelepon unit lain 16:33 16:44 00:11 √
69 Tidak melakukan kegiatan apapun 16:44 16:45 00:01 √
70 menanamnesa pasien 16:45 16:49 00:04 √
71 Tidak melakukan kegiatan apapun 16:49 16:54 00:05 √
72 melayani pasien 16:54 16:55 00:01 √
73 main HP 16:55 16:57 00:02 √
74 menerima status pasien 16:57 16:58 00:01 √
75 perawat ke ruang poli gigi 16:58 16:59 00:01 √
76 menelepon unit lain 16:59 17:01 00:02 √
77 asisten dokter poli gigi 17:01 17:32 00:31 √
78 meletakkan snack dokter di poli 17:32 17:33 00:01 √
79 Tidak melakukan kegiatan apapun 17:33 17:35 00:02 √
80 menanamnesa pasien 17:35 17:38 00:03 √
menyiapkan status pasien, blanko pembayaran
17:38 17:41 00:03
81 pasien, hasil lab, slip tindakan, slip resep √
82 asisten dokter poli gigi 17:41 18:01 00:20 √
83 toilet 18:01 18:04 00:03 √
84 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 18:04 18:05 00:01 √
85 menanamnesa pasien 18:05 18:08 00:03 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
157

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
86 menelepon unit lain 18:08 18:09 00:01 √
87 meletakkan status pasien ke ruang poli dokter 18:09 18:12 00:03 √
88 mengobrol 18:12 18:14 00:02 √
89 asisten dokter poli gigi 18:14 18:17 00:03 √
90 asisten dokter poli obgyn 18:17 18:31 00:14 √
perawat ke lab (mengantarkan tes lab/mengambil
18:31 18:32 00:01
91 hasil lab) √
92 asisten dokter poli obgyn 18:32 18:34 00:02 √
93 Tidak melakukan kegiatan apapun 18:34 18:35 00:01 √
94 melayani pasien 18:35 18:37 00:02 √
95 mengobrol dan main HP 18:37 18:41 00:04 √
96 mengambil hasil lab 18:41 18:45 00:04 √
97 melayani pasien 18:45 18:46 00:01 √
98 Tidak melakukan kegiatan apapun 18:46 18:48 00:02 √
99 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 18:48 18:50 00:02 √
100 asisten dokter poli obgyn 18:50 18:55 00:05 √
101 Perawat memberikan slip pembayaran kepada pasien 18:55 18:56 00:01 √
102 Menulis di buku tindakan diagnosa keperawatan 18:56 18:57 00:01 √
103 menerima status pasien 18:57 18:58 00:01 √
104 menulis di buku operan dinas rawat jalan 18:58 19:00 00:02 √
105 mengobrol dan main HP 19:00 19:03 00:03 √
106 menulis di buku operan dinas rawat jalan 19:03 19:05 00:02 √

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016
158

Waktu Klasifikasi Kegiatan


no Jenis Kegiatan
Mulai Akhir TW P PTL NP Pribadi
107 mengobrol dan main HP 19:05 19:09 00:04 √
108 Persiapan diri untuk pulang 19:09 19:17 00:08 √
09:17 04:11 02:12 01:53 01:01
TOTAL WAKTU
557 251 132 113 61

Universitas Indonesia

Analisis Kebutuhan ..., Ruth Oktavia Gresia Carolina, FKM UI, 2016

Anda mungkin juga menyukai