OBSERVASI
OBSERVASI
(BK ABK)
“ BIMBINGAN KARIER “
DOSEN PEMBIMBING : Dra. Sri oenfiati, M.
Pd
OLEH :
1. DEVI ROSALIATI (111044015)
2. ARVIANTY FANI (111044026)
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat,
serta hidayatNya yang dilimpahkan kepada hambanya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam makalah ini, kami menyadari terdapat kekurangan dan keterbatasan kemampuan
serta pengalaman yang dimiliki sehingga apa yang ditulis dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan kerendahan hati Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
atas segala bantuan dan juga kepada Ibu Dra. Sri Oenfiati, M.Pd yang memberikan petunjuk
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga ALLAH SWT memberikan balasan yang semestinya atas kebaikan
yang diberikan dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
dijadikan sarana penunjang dalam kegiatan belajar-mengajar.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian (pikiran) atau tingkat perhatian yang tinggi terhadap
suatu hal, atau dapat dikatakan juga individu yang memusatkan perhatiannya pada objek tertentu.
Jadi konsentrasi adalah memusatkan pikiran untuk bisa focus padda sasaran yang diinginkan.
Pada dasarnya, hambatan kemampuan mengingat yang dialami oleh anak tunagrahita ringan
merupakan dampak dari adanya hambatan kognitif dan kecerdasan yang dialaminya. Pada
perkembangan kognitif, hambatan kemampuan mengingat pada anak tunagrahita ringan
disebabkan oleh adanya kesulitan dalam memusatkan perhatian.
Penyesuaian diri yang baik ditandai dengan keserasian di dalam diri. Dengan demikian dia tidak
perlu membuat mekanisme pertahanan diri karena mampu menerima diri seutuhnya. Hal ini
terungkap dalam kenyataan bahwa tingkah laku yang memuaskan bagi individu secara sosial
tidak dapat diterima dan tingkah laku secara sosial dapat diterima, bagi individu justru
merupakan sumber konflik yang mengganggu individu secara berkepanjangan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masa anak-anak merupakan masa yang penting bagi
pekembangan kepribadian individu di masa yang akan datang. Perlu diperhatikan pula kondisi-
kondisi dan situasi-situasi kehidupan anak untuk memberikan kesempatan kepada anak
mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depannya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 PENGERTIAN
Metode adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk
mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan suatu penelitian
adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu peristiwa yang
dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah suatu cara
berpikir dan berbuat untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran,
peristiwa yang dilakukan dengan metode- metode ilmiah.
Subyek Penelitian ini adalah seorang siswa SMALB Gedangan- Sidoarjo . Dari
subyek penelitian menunjukkan anak memerlukan bimbingan karier untuk menuju ke
masa depan dengan jenjang yang lebih baik lagi.
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam suatu
penelitian untuk memperoleh data, maka diperlukan metode pengumpul data dan atau alat
pengumpul data yang sesuai dengan penelitian.
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa metode
observasi yang sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis. Selain itu
peneliti juga menggunakan metode interview atau wawancara untuk melengkapi data
yang dibutuhkkan. Peneliti juga memberikan gambaran mengenai karakteristik anak
melalui dokumentasi.
BAB IV
4.1 IDENTIFIKASI
4.2 DIAGNOSA
4.3 PROGNOSA
Dari hasil diagnose tersebut, maka pengajar atau guru harus membuat program
penanganan untuk menghadapi masalah dan program tersebut bertujuan agar anak
mampu memahami dan lebih mengerti materi yang diajarkan oleh guru terutama pada
meta peajaran matematika, bahasa inggris dan ilmu pengetahuan social.
Sebaiknya dalam pengajaran menggunakan metode teknik pembelajaran
humanisme. Pembelajaran tersebut harus dilakukan secara kontinyu, mengingat bahwa
anak mengalami ketunagrahitaan ringan.
Pendekatan humnistik ini acapkali disebutkan secara beriringan dengan teori
konstruktivistik pendekatan humanistic menekankan peran pentingnya keotentikan,
kepedulian, dan hubungan interpersonal antara pembelajar dengan guru.
Prinsip utama pembelajaran ini terutama berpijak pada asumsi bahwa belajar
berasal dari siswa dan oleh guru. Fenomena objektif di luar diri siswa lebih merupakan
tempat dan sarana bagi upaya belajar.
5.1 KESIMPULAN
Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa
sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk
memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya
secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
5.2 SARAN
Pada dasarnya kita hendaknya tidak mengadopsi hanya salah satu aliran teori belajar
humanistic saja. Adapun yang perlu kita jadikan titik tolak atau acuan dalam memilih, menerima
dan mengaplikasikannya antara lain pandangan kita tentang hakikat peserta didik, tujuan yang
hendak dicapai, karakteristik peserta didik, situasi dan kondisi atau konteks yang dihadapi.