Anda di halaman 1dari 48

PANDUAN PENULISAN TESIS

PROGRAM STUDI PASCASARJANA


KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2015

1
Tim Penyusun

Penanggungjawab : dr. Hardisman, MHID, DrPH


(Ketua Program Studi)
Ketua : dr. Yuniar Lestari, MKes
Wakil Ketua : Abdiana, SKM, MEpid
Anggota : Prof. Dr. Rizanda Machmud, MKes
Dr. dr. Rosfita Rasyid, MKes
dr. Husna Yetti, PhD
dr. Rima Semiarty, MARS
Sektretariat : Defni Madina, SPt
Ramadhinur

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian dan Batasan


Penelitian (research) merupakan kegiatan memperluas pengetahuan dalam
upaya menghasilkan pengetahuan baru tentang objek atau penomena (gejala) dalam
suatu peristiwa (instance), atau pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi,
model, atau informasi baru, yang memperkaya Ilmu pengetahuan Teknologi dan Seni
(IPTEKS). Kegiatan penelitian di Perguruan Tinggi selain untuk pengembangan
IPTEKS, inovasi, peningkatan mutu pendidikan, pemecahan masalah pembangunan,
juga untuk melatih tenaga peneliti itu sendiri dalam penulisan ilmiah.
Salah satu aspek penting dalam melakukan penelitian adalah adanya masalah
yang perlu dicarikan pemecahannya melalui penelitian. Dengan kata lain, salah satu
alasan untuk melakukan penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang ada
sehingga menghasilkan suatu karya ilmiah. Pemecahan masalah yang dilakukan dapat
diteliti dengan mengunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif. Tesis merupakan
salah satu bentuk karya ilmiah yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa
sebelum menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Penelitian adalah upaya (kegiatan) membangun ilmu, yang dilakukan tidak
dengan semena - mena, melainkan dengan melalui prosedur - prosedur dan
menggunakan metode - metode tertentu yang dilakukan secara sistematis. Penelitian
bertanya tentang: apa, bilamana, dimana, bagaimana dan mengapa. Untuk dapat
memahami dan melakukan penelitian itu, selain harus menguasai metodologinya juga
harus menguasai filsafat ilmunya. Biasanya Metodologi Penelitian tidak dapat
dipisahkan dari Filsafat Ilmu.
Melakukan penelitian merupakan proses pembelajaran yang dapat datang
sendirinya, tetapi memerlukan pembinaan untuk mengembangkan dan mempertajam
prosesnya. Pembinaan ke arah membangkitkan budaya penelitian diharapkan dapat

3
menghasilkan seseorang, sekelompok, atau seluruh masyarakat ilmiah memiliki
keinginan tahuan yang mendalam (curiosity) pada suatu permasalahan, dan akan
mencoba mencarikan pemecahannya melalui pendekatan ilmiah.
Dengan menggunakan "jembatan keledai" syarat untuk menjadi peneliti yang
baik adalah "open your I's": Peneliti yang baik dan produktif hendaknya memiliki 12
sifat "I" berikut ini : 1) Intelligence (merupakan faktor yang esensiail), 2) Interest
(rasa ingin tahu yang spesifik dan mendalam/curiosity pada suatu masalah), 3)
Imanigation (perlu keberanian mencoba sesuatu yang orisinil), 4) Initiative (tidak
menunggu atau menunda-nunda dalam memulai sesuatu), 5) Information
(mengumpulkan informasi dari sumber pertama dan terbaru), 6) Infentive
(menciptakan sendiri sarana atau peralatan yang diperlukan), 7) Industrous (bekerja
keras dan disiplin), 8) Intense observation (pengamatan dan pencatatan yang intensif),
9) Integrity (kejujuran yang mutlak dan idaman), 10) Intensity entusiasm (antusiasme
untuk dapat menarik peneliti lain maupun pengguna), 11) Indefatigable writer
(penulis yang tidak mudah putus asa karena hasil penelitian baru merupakan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan bila sudah dipublikasikan/ dan disebarluaskan)
dan 12) Incentive yaitu bila ke 11, "I" dijalankan dengan baik, insentif dan rasa puas
merupakan cerminan dari telah dimilikinya "budaya peneliti".
Kegiatan utama penelitian adalah penalaran. Menyusun usulan penelitian
sama dengan menyusun rencana penelitian. Di dalamnya termuat segala hal yang
terkandung dalam pengertian penelitian dan prosedurnya, sesuai dengan langkah-
langkah motode ilmiah. Sebelum melakukan penelitian, seseorang harus membuat
rencana (proposal) penelitian terlebih dahulu. Untuk membuat suatu proposal
penelitian sebenarnya tidak ada suatu aturan yang baku. Masing-masing
organisasi/istitusi atau penyandang dana, mempunyai persyaratan khusus tertentu
sesuai dengan keinginannya. Baik mengenai isi maupun formatnya. Oleh karena itu,
khusus untuk melakukan penelitian dalam rangka menulis tesis sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat pada Program
Pascasarjana Universitas Andalas, dibuat suatu pedoman penulisan proposal
penelitian dan tesis yang dapat dipedomani oleh mahasiswa.

4
Buku panduan ini akan memuat penjelasan tentang tata tulis; langkah-langkah
penulisan proposal dan pelaksanaan penelitian, penulisan tesis, disertasi, seminar, dan
ujian akhir, format proposal penelitian dan format tesis, serta beberapa contoh.

1.2. Beban Studi dan Penilaian


Beban studi tesis pada Program Magister Kesehatan Masyarakat secara
keseluruhan adalah 6 sks dengan rincian penilaian 1 sks kolokium, 4 sks penelitian
dan 1 sks seminar hasil penelitian.*

5
BAB II
PEDOMAN UMUM BIMBINGAN TESIS*

*Secara teknis prosedur penulisan tugas akhir dan prosen bimbingan harus
mengikuti ketentuan yang berlaku No.001-SOP/H16.2/S2IKM/2015, (Lampiran 1).

2.1. Proses Bimbingan


Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh 2 orang pembimbing selama proses
bimbingan tesis. Pembimbing I bertanggung jawab untuk mengarahkan mahasiswa
tentang substansi keilmuan sedangkan pembimbing II bertanggung jawab untuk
mengarahkan mahasiswa tentang metodologi penelitian.

2.2. Penunjukan dan Penentuan Pembimbing


Pada pertengahan semester III, Ketua Program Studi S2 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menentukan pembimbing baik
pembimbing I maupun pembimbing II. Pembimbing I dan II berasal dari lingkup
pascasarjana Universitas Andalas. Pembimbing I harus mempunyai kualifikasi
akademik minimal S3 Kesehatan Masyarakat/Kesehatan. Sedangkan pembimbing II
mempunyai kualifikasi akademik minimal S2 Kesehatan Masyarakat/Kesehatan dan
menguasai metode penelitian yang sesuai baik kuantitatif maupun kualitatif.

2.3. Bimbingan Tesis


Proses bimbingan tesis dimulai pada saat mahasiswa sudah mendapatkan
nama pembimbing I dan II dari Ketua Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan tentu saja setelah mahasiswa
membayar uang tesis. Proses bimbingan di mulai dari penyusunan proposal sampai
dengan penyusunan hasil penelitian yang telah diseminarkan dan penyempurnaan
tesis berdasarkan hasil dari sidang hasil tesis. Pertama-tama mahasiswa harus
mendapatkan persetujuan judul dari pembimbing I kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan bab I, dan II. Pembimbing II dapat berperan serta untuk metodologi
penelitian.

6
BAB III
LANGKAH - LANGKAH PENYUSUNAN TESIS

3.1. Penulisan Proposal Penelitian


Di dalam proposal termuat segala hal yang terkandung dalam pengertian
penelitian dan prosedurnya, sesuai dengan langkah-langkah motode ilmiah. Usulan
penelitian dianggap baik apabila : (1) Menggambarkan keseluruhan rencana dan
langkah-langkah kerja dalam melaksanakan penelitian, (2) Mencerminkan usaha
peneliti untuk menjelaskan atau menjawab permasalahan yang ditelitinya.

Adapun langkah-langkah dalam penyusuan proposal penelitian adalah:


1. Menentukan judul penelitian
Judul penelitian harus singkat (usahakan tidak lebih 16 kata), tetapi harus jelas,
dan tidak merupakan kalimat pertanyaan. Judul tersebut harus tepat, logis dan
cermat dan bersifat indikatif dan informative serta sebaiknya menggambarkan
tema yang akan diteliti.

2. Judul penelitian harus di persetujuan oleh pembimbing I


Mahasiswa diperbolehkan mengajukan judul tesis sebanyak 3 buah dan akan
diseleksi oleh pembimbing I dan hanya 1 judul yang akan di persetujuan oleh
pembimbing I.

3. Penulisan Proposal Penelitian


Mahasiswa mulai menuliskan proposal penelitian berdasarkan masukan dari
pembimbing I. Konsultasi dengan pembimbing II dilakukan setelah mahasiswa
menyelesaikan kerangka konsep yang telah disetujui oleh pembimbing I.
Konsultasi/pertemuan dengan masing-masing pembimbing minimal 3 kali tatap
muka. Lembaran konsultasi harus di isi setiap mahasiswa melakukan konsultasi
dengan pembimbing. Adapun isi lembar konsultasi sesuai dengan hasil konsultasi
dan dicatat kemudian di tandatangani oleh pembimbing.

7
4. Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal dilakukan setelah mendapatkan persetujuan untuk
presentasi proposal tesis dari pembimbing I dan II. Seminar/presentasi proposal
penelitian ini dinamakan kolokium yang bertujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan proposal penelitian yang ditulis mahasiswa, sehingga, tidak
banyak masalah dalam pelaksanaan penelitian nantinya.

Dalam kolokium diundang juga dosen di luar pembimbing yang mempunyai


kepakaran dalam bidang yang diteliti, baik dari dalam atau dari luar Universitas
Andalas. Pakar yang akan diundang ditentukan oleh tim tesis Program Studi S2
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Dosen
undangan berjumlah tiga orang, yang dapat mengajukan pertanyaan ataupun saran
dalam kolokium tersebut. Selain dosen, kolokium juga dihadiri oleh mahasiswa
S2 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Saran dari
dosen dan mahasiswa yang hadir menjadi pertimbangan bagi pembimbing dalam
perbaikan proposal penelitian yang sedang ditulis oleh mahasiswa. Mahasiswa
yang akan presentasi seminar proposal diharuskan untuk menghadiri minimal 5 x
kedatangan seminar proposal sebelumnya (kecuali 5 orang mahasiswa pertama
yang seminar proposal) baru dibolehkan maju pada seminar proposal/kolokium
dan harus ada bukti tertulis.
Sidang kolokium dipimpin oleh ketua komisi pembimbing dalam hal ini
pembimbing 1. Mahasiswa dinyatakan lulus kolokium apabila mendapatkan
minimal nilai B.

5. Perbaikan hasil seminar proposal


Proposal penelitian harus diperbaiki oleh mahasiswa berdasarkan masukan dari
dosen pakar. Kemudian, proposal yang telah diperbaiki oleh mahasiswa harus
dapat persetujuan dari pembimbing dan dosen pakar pada saat kolokium sebelum
dilakukan penelitian/pengambilan data..

8
3.2. Pelaksanaan penelitian
Setelah proposal disetujui, mahasiswa dapat mengajukan permohonan
pelaksanaan penelitian kepada Ketua Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat
dengan melampirkan proposal penelitian yang telah disetujui. Uji coba instrumen
harus dilakukan sebelum mahasiswa mengumpulkan data penelitian. Hasil uji
coba instrumen harus dilaporkan oleh mahasiswa kepada pembimbing I dan II.
Jika pembimbing I dan II sudah persetujuan dengan hasil uji coba instrumen
maka mahasiswa diizinkan untuk mengumpulkan data penelitian. Bukti
persetujuan yang didapatkan dari kedua pembimbing harus secara tertulis.

Pengolahan data dapat dilakukan pada saat penelitian atau segera setelah
penelitian selesai. Selanjutnya data diinterpretasikan dan dilanjutkan dengan
penulisan tesis. Sebelum penulisan tesis, sebaiknya data yang telah dianalisis
didiskusikan terlebih dahulu dengan pembimbing I dan II.

3.3. Penulisan Tesis


Laporan akhir penelitian bagi mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat ditulis dalam
bentuk tesis.

Adapun langkah-langkah dalam penulisan tesis adalah:


1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa di laporkan dalam
bentuk/format yang telah ditetapkan dan tentu saja hasil penelitian dan
pembahasannya harus di konsultasikan dengan pembimbing I dan II.
2. Proses bimbingan ini dilakukan oleh mahasiswa minimal 3 kali tatap muka
dengan kedua pembimbing. Catatan bimbingan juga harus di isi pada proses
ini.
3. Penulisan tesis akan di persetujuan oleh kedua pembimbing jika tesis yang di
buat oleh mahasiswa telah sesuai dan telah menjawab pertanyaan penelitian.
Selanjutnya mahasiswa bisa mempersiapkan diri untuk melakukan seminar
penelitian.

9
3.4. Seminar Hasil Penelitian
Sama halnya dengan seminar proposal penelitian, setelah konseptesis disetujui
oleh kedua pembimbing, maka mahasiswa dapat mengajukan jadwal seminar
hasil penelitian pada bagian akademik. Prosedur permohonan seminar hasil
penelitian sama dengan kolokium proposal penelitian, yaitu mengisi formulir dan
diajukan kepada Ketua Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat.
Seminar hasil penelitian terbuka untuk umum dan dipimpin oleh pembimbing I
sebagai moderator dan juga dihadiri oleh pembimbing II dan pakar atau tim
penguji yang sama dengan kolokium. Pada seminar hasil ini, mahasiswa
diharuskan untuk memilih 2 (dua) orang temannya sebagai penyanggah/oponen.
Untuk maju melakukan seminar hasil penelitian, mahasiswa sudah harus pernah
menjadi penyanggah pada seminar hasil penelitian sebelumnya minimal 2 (dua)
kali yang disertai bukti kecuali 3 (tiga) orang mahasiswa pertama yang
melakukan seminar hasil.

3.5. Sidang Tesis


Setelah seminar hasil penelitian, mahasiswa melakukan perbaikan tesis yang
sudah ditulis sesuai dengan saran yang diberikan oleh peserta seminar. Bila tesis
yang diperbaiki telah disetujui oleh pembimbing, maka mahasiswa dapat
mengajukan jadwal ujian akhir kepada Ketua Program Studi S2 Kesehatan
Masyarakat dengan melampirkan tesis yang telah disetujui pembimbing.
Sidang tesis bersifat tertutup dan hanya di hadiri oleh kedua orang pembimbing
dan 2 orang pakar/penguji yang sama pada saat ujian proposal penelitian. Sidang
tesis dilaksanakan minimal 2 minggu setelah seminar hasil penelitian.
Sidang tesis dipimpin oleh ketua penguji dengan latar belakang doktor dalam
bidang ilmu kesehatan. Syarat sidang tesis/kompre adalah mahasiswa yang sudah
dinyatakan lulus semua mata kuliah dan dapat menunjukan skor TOELF minimal
450 dari lembaga pusat bahasa yang diakui oleh Fakultas dengan bukti tertulis
dan bukti tertulis tersebut berlaku maksimal 1 tahun. Mahasiswa dinyatakan
lulus kompre apabila mendapatkan nilai minimal B.

10
3.6 Ujian Ulang Kolokium/Seminar Tesis/Kompre
1. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus kolokium/seminar tesis/kompre diberi
kesempatan untuk mengulang sebanyak satu kali ujian ulang. Biaya
pelaksanaan ujian penganti dibebankan kepada mahasiswa.
2. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi butir 1 maka tesis tersebut dinyatakan
batal.
3. Mahasiswa yang tidak lulus pada ujian ulang maka tesisnya dinyatakan batal
dan mulai membuat proposal dari awal kembali.

3.7. Penggantian Penguji


1. Jika penguji yang telah ditunjuk oleh Ketua Prodi S2 Kesehatan Masyarakat
tidak bisa hadir sebelum ujian maka ketua Prodi akan mencarikan penganti.
2. Jika Penguji yang telah ditunjuk oleh Ketua Prodi S2 Kesehatan Masyarakat
tidak bisa hadir sesaat sebelum ujian maka Ketua Prodi berhak membatalkan
jadwal ujian dan melakukan jadwal ulang kembali.

3.8 Kewajiban mahasiswa yang dinyatakan lulus


1. Menyerahkan laporan tesis yang sesuai dengan pedoman tesis Program Studi
S2 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas kepada
perpustakaan Universitas Andalas, Perpustakaan Prodi S2 Kesehatan
Masyarakat dan komisi pembimbing.
2. Menyerahkan satu buah manuskrip yang siap dimasukan kedalam jurnal dan
jurnal elektronik. Manuskrip diberikan dalam bentuk hardcopy dan soft copy.

11
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN TESIS

4.1. Penelitian Kuantitatif

Adapun sistematika penulisan penelitian kuantitatif sebagai berikut:

1. Bagian awal
Bagian awal memuat komponen yang berurutan sebagai berikut:
a. Kulit depan
Warna kulit proposal/tesis adalah hijau, judul ditulis dibagian atas dengan
huruf kapital, dibawah judul ditulis kata Proposal, disusul oleh dan nama
mahasiswa serta nomor buku pokok. Setelah itu lambang Universitas
Andalas. Kemudian dibawahnya ditulis Program Magister Kesehatan
Masyarakat Universitas Andalas dan tahun (Lampiran 2).

b. Kulit dalam
Kulit dalam terdiri dari kertas putih untuk ujian proposal/tesis dan kertas
warna hijau untuk tesis yang di hard cover dan berisikan duplikat kulit luar
atau sama isinya dengan kulit luar.

c. Halaman persetujuan
Halaman persetujuan ini berisi judul penelitian, nama mahasiswa, nomor
buku pokok, proposal penelitian ini telah dikolokiumkan dan dinyatakan
lulus pada tanggal ............ Setelah itu persetujuan pembimbing, ketua
program studi, dan Dekan Fakultas Kedokteran (Lampiran 3).

12
d. Kata pengantar
Pada kata pengantar tercantum puji syukur kepada Allah, dan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu, serta tujuan penulisan proposal
penelitian

e. Daftar isi
Daftar isi memuat kata pengantar, daftar isi, daftar label, daftar gambar,
daftar lampiran, pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan dan metode, jadwal
kegiatan, perkiraan biaya, daftar pustaka, dan lampiran. Daftar isi ini ditik
dengan huruf kapital termasuk daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka,
daftar lampiran dan judul bab.

Untuk sub bab hanya huruf pertama yang dengan huruf kapital, dan tanpa
diakhiri titik. Judul daftar isi ditempatkan di tengah-tengah kertas, dua, spasi
di bawah nomor halaman. Perkataan “halaman” ditik dipinggir kanan, dua
spasi di bawah daftar isi, dan 3 cm dari sisi kanan.

f. Daftar tabel
Halaman daftar table memuat semua judul tabel yang terdapat dalam
proposal atau tesis, beserta halaman tabel. Daftar tabel ditik seperti
mengetik daftar isi, ditik dengan huruf besar. Nomor tabel dapat
menggunakan angka Arab secara berurutan dari awal sampai akhir. Akan
tetapi, nomor tabel dapat juga disusun berdasarkan bab dimana tabel itu
terdapat. Misalnya tabel 2.1, 2.2 dan seterusnya bila, terdapat pada bab II,
tabel 3.1; 3.2 dan seterusnya bila terdapat pada bab III, dan seterusnya. Pada
sisi sebelah kiri dan 2 spasi di bawah daftar tabel ditulis “Nomor”,
sedangkan pada sisi sebelah kanan 2 spasi di bawah daftar tabel ditulis
"Halaman".

13
Jarak dari Nomor ke tabel pertama adalah 2 spasi, dan jarak antara, judul
tabel, dengan tabel berikutnya 2 spasi, sedangkan jarak baris pada, tabel
yang sama, 1 spasi. Judul table dalam daftar tabel harus sama dengan judul
tabel dalam teks, nomor tabel dimulai dari angka satu. Setiap nomor diberi
titik, dan setelah dua ketukan diikuti oleh judul tabel. Hanya huruf awal dari
judul tabel ditulis dengan huruf kapital, sedangkan yang lain dengan huruf
kecil biasa. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan dengan titik-titik
dengan nomor halaman di mana tabel tersebut dijumpai dalam teks proposal
penelitian atau tesis. Judul table yang memerlukan lebih dari satu baris,
maka jarak antara baris pada judul yang sama adalah satu spasi dan dimulai
di bawah kata pertama baris kalimat diatasnya.

g. Daftar gambar
Daftar gambar ditik pada halaman baru, tersendiri dan disusun seperti daftar
tabel. Halaman daftar gambar memuat tentang semua judul gambar yang
terdapat dalam proposal penelitian atau tesis. Tidak dibedakan antara grafik
dan foto, semua bernomor urut angka arab secara, berurutan. Sama, halnya
dengan nomor tabel, nomor gambar dapat pula berdasarkan bab, seperti
gambar 2.1; 2.2 dan seterusnya, bila gambar terdapat dalam bab II, gambar
3.1; 3.2 dst bila terdapat dalam bab III. Halaman daftar gambar diberi nomor
sesuai dengan urutan setelah halaman daftar tabel. Pada sisi sebelah kiri dan
dua spasi di bawah daftar gambar ditulis "Nomor", sedangkan pada sisi
sebelah kanan dua spasi di bawah daftar gambar ditulis "Halaman".

Di bawah kata nomor ditulis angka satu dan seterusnya sesuai dengan
jumlah gambar yang terdapat dalam proposal penelitian atau tesis. Setiap
angka diberi titik dan setelah dua ketukan diikuti oleh judul gambar. Jarak
masing-masing judul gambar dua spasi, sedangkan jarak baris untuk gambar
yang sama adalah I spasi. Huruf awal dari judul gambar ditulis dengan huruf
kapital. Akhir dari setup judul gambar dihubungkan dengan titik-titik

14
dengan nomor halaman di mana gambar tersebut dijumpai dalam teks
proposal penelitian atau tesis.

h. Daftar lampiran
Daftar lampiran ditulis dengan tata cara yang sama, dengan penulisan daftar
tabel atau daftar gambar.

2. Bagian Isi

BAB 1: PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan mata rantai yang penting dan ikut menentukan
kelancaran dan keberhasilan penelitian. Bagian ini berisi penjelasan tentang
mengapa perlu dilakukan penelitian, mengenai topik tertentu (yang dipilih
oleh mahasiswa yang bersangkutan). Dalam hal ini perlu dijelaskan tentang
apa upaya yang telah dilakukan peneliti terdahulu untuk pemecahan masalah
tersebut, dan apa kelemahannya, sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Lebih
lanjut juga dijelaskan apa arti penting dari penelitian tersebut terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan, dan terhadap pelaksanaan kegiatan
pembangunan dalam masyarakat.

Setelah dinyatakan pentingnya penelitian tersebut, dan kelemahan-


kelemahan dari penelitian terdahulu, maka kita perlu pula mengemukakan
tentang keunggulan atau kelebihan dari teknologi atau rekomendasi yang
akan kita hasilkan melalui penelitian kita.

15
Pendahuluan ini dibagi kedalam anak bab, yaitu:

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penelitian berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah
penelitian yang terkait dengan judul, serta alasan kenapa masalah tersebut
penting dan perlu diteliti dengan mengemukakan fakta empiris yang
merupakan pemikiran induktif, yang diarahkan kepada penetapan masalah
oleh pemikiran deduktif (pemikiran dalam konteks teori), sehingga terlihat
ada ketimpangan antara hal yang dinyatakan oleh teori dengan kenyataan
yang ditemukan.

1.1. Rumusan Masalah

Setelah justifikasi dan identifikasi terhadap pentingnya masalah yang akan


diteliti diuraikan pada bagian latar belakang, maka pada bagian ini masalah
penelitian perlu dirumuskan secara spesifik dan tegas.
Perumusan masalah ini memberikan gambaran tentang aspek dan topik yang
menjadi fokus penelitian, dan gambaran tentang kecenderungan yang terjadi
dalam aspek tersebut. Dari kecenderungan-kecenderungan tersebut
diidentifikasikan keterbatasan pemahaman yang ada, pertentangan dengan
teori atau dengan harapan-harapan yang berlaku umum dari suatu
perkembangan. Berdasarkan gambaran tentang keterbatasan pemahaman
(understanding), pertentangan dengan teori, atau dengan harapan-harapan
yang berlaku umum, maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan dengan
spesifik dan jelas.

Rumusan masalah dan pertanyaan penelitian ini bersifat operasional dan


akan menjadi acuan dalam membuat tujuan penelitian, serta menjadi rujukan
dalam mengembangkan studi kepustakaan, metode pengumpulan data, dan

16
instrumen-instrumen, atau bahan dan alat yang akan digunakan dalam
penelitian. Rumusan masalah dan pertanyaan penelitian ini merupakan titik
berangkat (awal) dari sebuah kegiatan penelitian. Oleh karena itu, harus
ringkas, solid dan jelas.

1.1. Tujuan Penelitian

Jika rumusan masalah dan pertanyaan penelitian merupakan titik awal


(berangkat), maka tujuan penelitian merupakan batasan titik akhir dari
sebuah penelitian. Artinya, tujuan ini menspesifikasikan dengan jelas apa
yang ingin dicapai dengan penelitian tersebut sehubungan dengan
pertanyaan penelitian yang diajukan tadi.

Tujuan utama penelitian adalah menemukan jawaban dari pertanyaan yang


diajukan dalam permasalahan penelitian. Oleh karena itu, berikan
pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan
untuk menemukan, mendapatkan, memperoleh, menemukan, menetapkan
atau membuktikan sesuatu yang dicari dalam penelitian. Tercapai atau
tidaknya tujuan penelitian akan terlihat pada kesimpulan. Dengan kata lain,
tujuan adalah acuan untuk membuat kesimpulan penelitian. Tujuan
penelitian haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga operasional sifatnya,
dan terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti. Sering juga seorang
peneliti dapat merumuskan masalah dengan baik, tetapi bagitu kita baca
tulisannya, ternyata kurang terkait dengan tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan penelitian ini dapat berupa tujuan umum dan kemudian dirinci
menjadi tujuan khusus. Biasanya rancangan percobaan atau metodologi
penelitian akan dapat dibuat berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

17
1.2. Manfaat Penelitian

Bagian ini menjelaskan manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian,
terutama yang menyangkut kontribusi dalam meningkatkan pemahaman
(understanding) dalam topik penelitian tersebut khususnya, dan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan.

Jika tujuan penelitian tercapai dan sesuai pula, dengan hipotesis yang diaju-
kan, maka, kita dapat meramalkan manfaat dari hasil penelitian tersebut.
Manfaat hasil penelitian dapat berupa masukan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, dan dapat juga berupa saran teknologi atau rekomendasi untuk
pemecahan masalah.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA


Referensi untuk tinjauan pustaka minimal 15 buah untuk jurnal dan 10 buah
untuk text book dengan batasan tahun 10 tahun terakhir, kecuali landasan
teori yang sangat diakui dan masih berlaku, pengutipan aspek historis dan
rujukan lain yang memenuhi kaidah ilmiah.

1). Isi dan pentingnya tinjauan pustaka


Tinjauan pustaka mempunyai beberapa fungsi yaitu:
- Membuat tinjauan terhadap perkembangan mutakhir (state of the art)
pengetahuan dan pemikiran dalam topik yang akan diteliti dan
mengidentifikasi gap pengetahuan yang ada (apa yang sudah diketahui dan
apa yang belum).
- Menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian.
- Menjadi landasan dalam menginterpretasikan data emptris penelitian.

Berdasarkan fungsi tersebut, maka tinjauan pustaka pada proposal penelitian


akan berisi tinjauan terhadap konsep teori yang relevan dan prinsip teori yang

18
ada, dan hasil-hasil penelitian terdahulu dalam topik yang sama.

Tinjauan pustaka, sangat penting dalam menyusun proposal penelitian,


karena dari literatur tersebut, pembaca akan tahu betapa pentingnya apa yang
telah ditemukan orang dan apa yang masih bermasalah dan betapa
pentingnya penelitian yang akan dilakukan. Sering peneliti di negara
berkembang menggunakan literatur yang kurang memadai. Hal ini
disebabkan karena dua alasan: a). karena penelitiannya dianggap relatif baru,
sehingga belum ada yang relevan yang dilakukan orang sebelumnya.
b)."Aksesibilitas” kita terhadap pustaka tidak memungkinkan karena
kurangnya fasilitas pustaka. Akan tetapi, dengan kemajuan teknologi
informasi saat ini seperti internet, kesulitan pustaka akan dapat dikurangi.

Rujukan pustaka sangat penting untuk mengetahui hubungan antara masalah


penelitian yang akan diteliti dengan penelitian sebelumnya, terutama dalam
institusi sendiri. Hal ini penting untuk melihat gap (kekosongan) sampai di
mana orang lain telah melakukan penelitian, supaya jangan terjadi replikasi
yang percuma. Kemukakanlah bahwa orang lain telah melakukan sampai di
sini, dan kita akan melanjutkan ke bagian lain melalui penelitian ini. Dengan
kata lain, peneliti harus merujuk secara sempurna literatur yang relevan
dengan masalah penelitian. Hal ini bukan berarti bahwa kita tidak boleh
melakukan penelitian yang telah dilakukan orang lain (duplikasi).

Penelitian sejenis bisa saja dilakukan sepanjang acuan yang digunakan jelas
untuk apa penelitian tersebut dilakukan. Katakanlah untuk melihat perbedaan
hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan. Mungkin pula untuk
membandingkan antara hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain
dengan yang akan kita lakukan, sehingga lebih meyakinkan. Mungkin pula
penelitian yang bertujuan untuk menguji model yang ada, apakah cocok
untuk suatu daerah tertentu. Model yang dipakai tentu sama, yang berbeda

19
cuma lokasi dimana model tersebut akan diuji. Tujuannya di samping untuk
menguji model, juga memperkaya penemuan-penemuan, sehingga akan bisa
dijadikan acuan bagi orang lain. Hasil dari pengujian ini bisa sama dan bisa
pula berbeda dengan hasil sebelumnya.

Sekali lagi usahakan menggunakan pustaka terbaru, relevan dan asli,


misalnya dari jurnal basil penelitian. Sedapat-dapatnya hindari menggunakan
“cited”. Dalam tinjauan pustaka, pendapat atau bahasan penulis tidak boleh
dimasukkan. Semua pernyataan dalam tinjauan pustaka harus ada sumber
literaturnya. Dalam hal ini penulis hanya merangkai pendapat atau basil
penelitian orang lain, dan bukan mengemukakan pendapat penulis.
2). Cara pengutipan pustaka dalam teks
Sistim penunjukan pustaka yang dipakai adalah sistem Harvard (Harvard
Style Reference System). Pengutipan pustaka pada teks: nama penulis yang
dikuti dengan tahun di dalam kurung, bukan sistim penomoran. Sistem ini
mempunyai beberapa keuntungan, misalnya menghindari kesalahan
pemberian nomor karena penambahan atau pengurangan jumlah pustaka. Di
samping itu, penulis tidak perlu mengubah-ubah pustaka, yang telah dikutip,
meskipun ada, penambahan pustaka yang baru dari semula.

Cara mengutip pustaka dalam sistim Harvard juga ada beberapa variasi.
Pemilihan cara pengutipan dipilih adalah cara yang efisien. Upayakan
meragamkan kata yang digunakan dalam memulai kutipan pustaka, misalnya
„menurut Ahmad (2005) melaporkan bahwa penyebaran penyakit infeksi
sangat dipengaruhi oeh keberadaan vektor.‟ Dapat juga ditulis dengan
menggunakan cara „penyebaran penyakit infeksi sangat dipengaruhi oleh
keberadaan vektor (Ahmad, 2005).

Penulisan nama penulis dalam teks ditulis satu nama belakang saja,
misalanya Ahmad Baiquni ditulis Baiquni, Sjofan Asnawi ditulis Asnawi,

20
Abdul Azis Dahlan ditulis Dahlan, dan seterusnya.

Untuk penulis 2 orang, dalam teks perlu ditulis keduanya, misalnya Tisdale
dan Nelson. Untuk penulis yang lebih dari 2 orang, hanya pada kutipan
pertama saja ditulis lengkap semua, sedangkan pada pemunculan berikut
cukup penulis pertama saja, tetapi diringi et al miring atau di garis bawah.
Sebagai contoh Rauf, Usman, Djamaludin, Saenong, dan Subandi untuk
pemunculan pertama ditulis semua, tetapi pada pemunculan berikut ditulis
Rauf et al atau Rauf et al.

21
BAB III: KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep


Kerangka konsep penelitian merupakan gambaran ringkas dan lugas tentang
keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lainnya yang akan diteliti.
Kerangka konsep umumnya ditulis dalam bentuk bagan. Bagan kerangka
konsep harus bisa mengambarkan variabel yang akan diteliti.

3.2. Hipotesis
Dari keterangan bahwa hipotesis itu “jawaban sementara” terhadap masalah yang
diteliti, dapat disimpulkan bahwa “rincian” hipotesis harus sesuai dengan rincian
masalah yang diteliti.
Jawaban sementara artinya bersifat rasional/logis sebagai hasil berpikir deduktif
atau masih berupa apriori yang belum tentu benar (karena itu perlu diuji secara
impirik). Jawaban sementara dan belum tentu benar, sehingga hipotesis dapat
saja ditolak atau diterima berdasarkan hasil penelitian. Penolakan atau
penerimaan terhadap suatu hipotesis tersebut, dilakukan setelah diadakan
pengujian atau pembuktian melalui analisis data penelitian.

3.3. Definisi Operasional


Definisi operasional mengambarkan definisi operasional variabel penelitian yang
bertujuan untuk menghindari salah pengertian dari konsep yang digunakan serta
adanya pemahaman yang sama terhadap konsep/variabel yang diteliti. Definisi
operasional dibuat dalam bentuk tabel yang menjelaskan variabel penelitian,
definisi variabel, alat ukut, cara ukur, hasil ukur dan skala ukur.

22
BAB IV: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bagian metode penelitian ini dirinci tentang rancangan penelitian yang
akan dilakukan:
4.1. Jenis Penelitian
Tetapkan jenis penelitian yang dipakai untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
4.2. Populasi dan sampel
Populasi dan sampel menjelaskan siapa, jumlahnya, kriteria sampel dan
teknik/cara pengambilan sampel.
4.3. Tempat dan waktu penelitian:
Menjelaskan dimana penelitian akan dilakukan dan kapan waktunya.
4.4. Variabel penelitian: uraikan variabel secara operasional yaitu sifat atau
kondisi yang diinginkan atau dimaksud peneliti dan dengan cara apa atau
bagaimana hal tersebut dapat diketahui dan diukur.
4.5. Alat/Instrumen untuk penelitian: spesifikasi alat/ instrumen yang dipakai,
validitas dan reliabilitas (keandalan) alat/instrumen.
4.6. Metode pengumpulan data: dengan alat yang ada, apa yang akan dilakukan
terhadap responden, sebutkan teknik pengumpulan data (waktu, cara memberikan
instrumen) dan cara memperoleh kembali. uraikan tentang uji coba, aspek yang
diuji coba dan bagaimana melakukannya, langkah yang dilakukan untuk
menjadikan data itu dapat diterima seandainya pengambilan data dilakukan bukan
oleh peneliti.
4.7. Analisis data: uraikan bagaimana anda memperlakukan data-data yang ada
sesuai pertanyaan penelitian dan jenis penelitian dengan menentukan analisa apa
yang dipakai dan alasan pemakaian analisa tersebut.
4.8. Etika penelitian: uraikan bagaimana mahasiswa akan memperoleh responden,
hal apa saja yang harus diinformasikan secara etis dan apa yang perlu dilakukan

23
bila ia setuju atau tidak setuju. Lampirkan lembar persetujuan atau inform
consent.

3. Bagian akhir

a. Daftar pustaka
Bahan bacaan yang diambil sebagai bahan rujukan harus dicantumkan
dengan jelas. Hal ini berguna untuk meyakinkan orang lain tentang
orisinilitas karya kita di samping membantu orang lain yang membaca tulisan
kita. Seandainya orang lain tertarik, maka dengan mudah mereka akan
merujuk ke bahan bacaan yang kita gunakan. Cara menulis daftar pustaka
yang diambil berbeda antara satu sumber dengan yang lain, apakah buku
teks, jurnal, prosiding, disertasi dsb. Sebagai contoh, pada Lampiran 9
diberikan cara penulisan pustaka dari beberapa sumber.

b. Lampiran
Lampiran biasanya digunakan untuk menampilkan informasi yang agak
panjang dan agak mengganggu uraian bila ditempatkan dalam teks.
Penyajian lampiran diurut berdasarkan urutan pemunculannya dalam teks.
Lampiran juga dibuatkan daftar dan disusun berdasarkan nomor urut yang
ditempatkan setelah daftar gambar (Lampiran 8).

4.2. Penelitian Kualitatif


Langka-langkah penelitian kualitatif sama dengan penelitian kuantitatif akan
tetapi isi kegiatannya berbeda. Adapun langkah-langkah penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut:

24
BAB I: PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Bagian ini menjelaskan tentang fenomena yang ada di masyarakat dan
berbagai bukti ilmiah yang menyebabkan fenomena tersebut perlu di
pelajari. Disamping itu landasan filosopi yang menjelaskan fenomena
tersebut perlu dijelaskan dan alasan kenapa penelitian kualitatif yang
dipilih untuk menjelaskan fenomena tersebut.

2. Perumusan masalah
Sama dengan penelitian kuantitatif

3. Tujuan penelitian
Sama dengan penelitian kuantitatif

4. Manfaat penelitian
Sama dengan penelitian kuantitatif

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bagian ini menjelaskan literature baik dari teori ataupun konsep yang ada
serta hasil-hasil penelitian orang lain. Kadang-kadang penelitian kualitatif
tidak harus bertolak dari teori yang ada, namun kajian pustaka perlu
dilakukan untuk memperluas pengetahuan peneliti tentang masalah yang
akan diteliti sehingga wawasan peneliti semakin luas sebelum turun ke
lapangan.

25
BAB III: Metode Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan komponen metode penelitian, yaitu:


3.1. Jenis Penelitian

3.2. Rekruitmen partisipan


Cara pemilihan partisipan harus dijelaskan pada bagian ini serta berapa
jumlah partisipan yang akan dilibatkan
3.3. Tempat dan waktu penelitian
Sama dengan penelitian kuantitatif

3.4. Etika penelitian


Sama dengan penelitian kuantitatif

3.5. Prosedur pengumpulan data


Tahapan pengumpulan data harus dijelaskan secara detail termasuk
strategi bagaimana data tersebut dikumpulkan termasuk teoritikal yang
mendasari pengumpulan data tersebut jika ada.

3.6. Alat bantu pengumpulan data


Pada penelitian kualitatif, peneliti sendiri merupakan alat utama
pengumpulan data yang akan dibantu dengan alat pengumpulan data
lainnya seperti tape recorder, catatan lapangan, dll

3.7. Rencana analisis data


Pada bagian ini, strategi yang digunakan untuk analisis data perlu di
jelaskan misalnya dengan mengunakan metode ataupun cara yang sudah
baku.

26
BAB V
ISI DAN FORMAT PENULISAN TESIS

Tesis ditulis untuk melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh
karena itu, sebaiknya tesis ditulis agar mudah dimengerti oleh pembaca atau peminat.
Sama dengan penyusunan proposal, tesis yang baik akan memberikan kredit atau
apresiasi kepada penulisnya. Baik tidaknya suatu tesis atau laporan penelitian tidak
tergantung sepenuhnya kepada lengkapnya hasil penelitian. Kadang-kadang hasil
penelitian yang sederhana, bila ditulis dengan baik akan dapat dihargai orang.
Sebaliknya hasil penelitian yang lengkap bila ditulis dengan tidak baik, maka akan
kurang dihargai sebagaimana mestinya.

5.1. Tahap penulisan tesis


Penulisan tesis atau disertasi kadang-kadang dimulai dengan kemajuan
penelitian pada beberapa waktu setelah penelitian berjalan atau saat penelitian sedang
berjalan. Selanjutnya untuk penulisan yang sempura diperlukan beberapa tahap
perbaikan. Konsep pertama tersebut kadang-kadang perlu disimpan beberapa waktu
(1-2 minggu) untuk dibaca dan difikirkan kembali, kemudian diperbaiki lagi
seperlunya. Selanjutnya konsep tesis tersebut diserahkan kepada pembimbing untuk
dikoreksi. Setelah dikoreksi pembimbing, tesis diperbaiki lagi sampai disetujui oleh
pcmbimbing. Biasanya memerlukan minimal 3 kali pemeriksaan dan perbaikan.
Dalam peraturan akademik dinyatakan bahwa proses koreksi dan perbaikan tesis
tidak lebih dari pada 2 bulan sejak tesis diserahkan kepada pembimbing. Jika
pembimbing telah setuju, maka tesis tersebut dapat diseminarkan. Semua catatan
perbaikan sewaktu seminar digunakan untuk perbaikan dalam penyempumaan tesis.
Konsep tesis yang telah diperbaiki ini dibicarakan kembali dengan pembimbing. Bila
pembimbing menganggap tesis tersebut telah memenuhi syarat, maka mahasiswa
dapat mengajukan permohonan ujian akhir.

27
B. Sistematika penulisan tesis
Seperti halnya proposal, untuk menulis tesis pada Program S2 Kesehatan
Masyarakat Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Andalas harus
mengikuti sistematika sebagai berikut :

Kulit depan
Kulit dalam
Ringkasan
Halaman persetujuan
Halaman penghargaan
Riwayat hidup
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Identifikasi dan Perumusan masalah
1.3. Maksud dan tujuan penelitian
1.4 Kerangka pemikiran dan hipotesis
1.4. Manfaat penelitian

Bab II. Tinjauan pustaka


(Heading dan Sub-heading menyesuaikan)

Bab III. Hasil dan pembahasan


3.1. Hasil penelitian
3.2. Pembahasan umum

Bab. IV. Kesimpulan dan saran

Daftar pustaka
Lampiran

28
C. Bagian awal tesis

1. Kulit luar dan kulit dalam sama dengan proposal penelitian, tetapi kata
"proposal penelitian" diganti dengan "tesis" (Lampiran 10).

2. Ringkasan/Abstrak (dalam Bahasa Indonesia dan Inggris)


Ringkasan sangat penting karena bagian ini yang lebih banyak dibaca orang. Bagian
ini berisi judul, oleh, nama peneliti, nama pembimbing, ringkasan kemudian diikuti
dengan latar belakang penelitian, tujuan, metodologi, hasil dan kesimpulan sebagai
contoh dapat dilihat Lampiran 11.

3. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan dimulai dengan "Tesis ini diajukan oleh: Nama, nomor buku
pokok, program studi dan judul tesis mahasiswa. Selanjutnya diikuti oleh kalimat
bahwa tesis ini telah berhasil di pertahankan di depan sidang panitia ujian akhir
Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Selanjutnya dibuat nama-nama dewan penguji dalam bentuk tabel dan dibubuhi
tandatangan. Diakhiri dengan ditetapkan di...................... serta tanggal ujian kompre.

4. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan ini berisi judul, nama mahasiswa, nomor buku pokok, setelah itu,
diketik kalimat berikut "Tesis ini telah diuji dan di pertahankan di depan sidang
panitia ujian akhir Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, dan dinyatakan lulus pada tanggal......................, di bawah itu
diketik kata Menyetujui: komisi pembimbing, ketua program studi dan Dekan
Fakultas Kedokteran (Lampiran 13)

5. Halaman Pernyataan Orisinal


Halaman ini menjelaskan bahwa tesis yang dibuat merupakan karya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain serta dibubuhi tandatangan
mahasiswa.

6. Abstrak (Bahasa Indonesia)


Merupakan intisari tesis yang menguraikan secara singkat dan lengkap dari latar
belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian dan saran
penelitian.

7. Abstrak (Bahasa Inggris)


Isinya sama dengan abstrak yang ditulis dalam bahasa indonesia.

29
8. Kata pengantar
Pada kata pengantar tercantum ucapan rasa syukur kepada Tuhan, alasan menulis
tesis, dan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu atau berjasa dalam
pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis. Usahakan kata pengantar tidak lebih dari
satu halaman (Lampiran 16).

7. Daftar istilah.
Di dalam tesis biasanya ditemukan istilah-istilah khusus, atau singkatan-singkatan
yang barangkali tidak semua pembaca memahaminya. Untuk membantu pembaca
memahami isi tesis tersebut secara utuh, make diperlukan daftar istilah yang
menjelaskan pengertian "istilah khusus", atau singkatan yang dipakai dalam tesis.

8. Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran sudah dijelaskan pada uraian
proposal penelitian, atau lihat Lampiran 5, 6, 7 dan 8..

9. Riwayat hidup Mahasiswa


Riwayat hidup memuat informasi tentang tempat dan tanggal lahir penulis, nama
kedua orang tua, nama suami/istri, pendidikan sejak SD sampai mencapai gelar
terakhir, dan bila ada pengalaman kerja ditulis secara singkat. Jika sudah menikah
dan atau sudah punya anak juga bisa ditulis dengan ringkas (Lampiran 15).

D. Isi tesis

BAB1: PENDAHULUAN

Pada hakekatnya pendahuluan pada tesis hampir sama dengan pendahuluan


proposal penelitian, yaitu bersisi latar belakang masalah atau pentingnya penelitian,
perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Akan tetapi, pendahuluan pada
tesis sedikit lebih lengkap daripada proposal penelitian.
Biasanya pendahuluan pada tesis, ditambah dengan kepustakaan tentang apa
yang telah dilaksanakan peneliti terdahulu, apa kelemahannya, dan apa, yang perlu
diteliti lebih lanjut, serta apa kelebihan penelitian yang kita lakukan.
Dengan demikian, perumusan masalah lebih tegas sehingga tujuan penelitian
dapat dinyatakan dengan tegas pula tentang apa yang ingin dicapai.
Manfaat hasil penelitian sudah dapat ditulis lebih realistis karena kita sudah
selesai melakukan penelitian dan sudah ada hasilnya. Hipotesis penelitian biasanya
tidak ditulis lagi pada pendahuluan karena sudah menjadi tesis. Akan tetapi, bila
hipotesis tersebut benar-benar diuji pada hasil dan pembahasan dan sangat penting,
maka hipotesis boleh dicantumkan lagi.

30
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Pada prinsipnya Tinjauan Pustaka dalam tesis hampir sama dengan tinjauan
pustaka dalam proposal penelitian. Akan tetapi, tinjauan pustaka pada tesis perlu
dilengkapi dengan informasi-informasi yang dapat mendukung hasil penelitian kita.
Dari hasil penelitian mungkin kita, menemukan hal-hal yang baru, atau
keganjilan-keganjilan, maka kita harus mencari informasi terdahulu yang ada
kaitannya dengan temuan kita, sehingga diperlukan tambahan pustaka. penyokong.

Perlu diingatkan kembali, bahwa tinjauan pustaka, tidak boleh kita bahas.
Komentar dan pendapat penulis tidak boleh dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka.
Setiap pernyataan dalam tinjauan pustaka harus jelas sumbernya dan ditulis. Dalam
hal ini, kita berperan merangkai pendapat, atau hasil penelitian orang terdahulu, yang
ada kaitannya dan dapat menyokong penelitian penulis.

BAB III: KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI


OPERASIONAL

BAB IV: METODOLOGI PENELITIAN


Metodelogi penelitian yang pada proposal penelitian mencantumkan kata-kata
rencana maka pada tesis semua kata-katan yang digunakan adalah yang sudah pasti
karena pengambilan data sudah dilakukan.

BAB V: HASIL PENELITIAN


Hasil penelitian pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Tabel
dapat berupa data atau uraian deskriptif, dapat pula berupa data yang diuji secara
statistik. Gambar dapat berupa grafik, balok (histogran), foto, dan lain-lain. Sebelum
pemunculan tabel atau gambar harus didahului oleh kalimat pengantar atau kalimat
penunjukan tabel atau gambar. Penunjukan table atau gambar dalam teks, awal
katanya ditulis dengan huruf kapital, diikuti dengan nomor tabel atau gambar.
Hasil penelitian dalam tabel dan gambar ditafsirkan oleh penulis secara
cermat dalam bentuk kalimat. Hindari pengulangan angka-angka dalam tabel atau
gambar dalam kalimat penjelasan. Yang perlu dikemukakan adalah apakah perlakuan
berpengaruh positif atau negatif. Jika terjadi peningkatan hasil akibat perlakuan,
berapa, peningkatan tersebut, dan apa artinya peningkatan itu. Demikian pula
perlakuan yang menyebabkan penurunan hasil, berapa turunnya, dan apa artinya
penurunan hasil tersebut. Tabel yang berisi data deskriptif juga perlu dijelaskan apa
makna deskriptif tersebut dan apa kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti.

31
BAB VI: PEMBAHASAN

Setelah makna hasil penelitian dalam tabel atau gambar dijelaskan, maka
penulis perlu membahas hasil tersebut dengan mengemukakan pendapatnya tentang
kenapa hal itu bisa terjadi. Penulis dapat berspekulasi berdasarkan teori-teori yang
telah dipahaminya. Setelah itu pendapat penulis tersebut perlu disokong dengan
pustaka. Apakah temuan penulis berbeda, atau sama dengan hasil penelitian orang
terdahulu dan berikan alasan kenapa demikian. Mungkin pula temuan penulis
berlawanan dengan hasil penelitian terdahulu, jelaskan mengapa hal itu terjadi.
Gunakanlah tinjauan pustaka untuk membahas hasil penelitian.

BAB VII: KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan harus berisi pernyataan-pernyataan jawaban dari pertanyaan


penelitian atau pemecahan dari masalah penelitian yang dikaji. Butir-butir
kesimpulan harus selalu mengacu kepada butir-butir tujuan penelitian. Tidak perlu
mencantumkan hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan penelitian. Pada kesimpulan,
tidak ada lagi pembahasan atau sokongan pustaka.
Saran, adalah tindak lanjut dari hasil atau temuan yang dinyatakan dalam
kesimpulan. Saran juga tidak dibahas atau disokong dengan pustaka. Bagi bidang
sosial ekonomiyang telah menguraikan Implikasi Hasil Penelitian sebagai sub bab,
maka dalam menulis saran akan menjadi lebih mudah dan terfokus pada manfaat hasil
penelitian. Sebaiknya saran ditulis dalam bentuk butir-butir pernyataan rekomendasi.

32
BAB VI
TATA TULIS

6.1 Umum
A. Kertas
Kertas untuk print out dan perbanyakan proposal penelitian/tesis adalah HVS
80 g putih atau kertas fotokopi 80 g, berukuran A4 atau kuarto. Proposal penelitian
dan tesis diperbanyak dengan fotokopi yang jelas, bersih dan bagus.

1) Mesin tik / komputer / printer


Bila menggunakan mesin tik biasa, gunakan mesin tik IBM. Akan tetapi,
penggunaan mesin tik biasa saat ini tidak lagi menjadi pilihan, karena komputer
sudah berfungsi juga sebagai mesin tik modern. Oleh karena itu, gunakanlah kom-
puter dengan program Microsoft office Word. Jenis huruf (font) yang umum digu-
nakan adalah "roman", atau "time new roman", atau "curir" dengan ukuran huruf
(font size) 12, kecuali untuk keterangan-keterangan tertentu boleh menggunakan
ukuran huruf lebih kecil atau lebih besar daripada itu. Untuk print out, sebaiknya
menggunakan printer yang agak bagus yang dapat memberikan hasil lebih bagus.
Hindari menggunakan printer dengan huruf draft untuk proposal penelitian, atau tesis
dan atau disertasi yang sudah disetujui.

2) Batas ketikan dan spasi


Batas ketikan untuk kertas berukuran kuarto adalah 4cm dari pinggir kiri, 3 cm
dari pinggir kanan, pinggir atas, dan dari pinggir bawah. Ketikan antara baris secara
umum berjarak 2 spasi, kecuali untuk judul tabel, judul gambar, judul lampiran, dan
keterangan di bawah tabel, gambar, atau di bawah lampiran berjarak 1 spasi.

Judul bab dengan baris awal di bawahnya berjarak 4spasi. Judul sub bab atau
sub-sub bab dengan baris terakhir di atasnya berjarak 4 spasi, sedangkan dengan baris
awal di bawahnya berjarak 2 spasi. Baris akhir judul tabel dengan garis atas tabel, dan
batas bawah gambar dengan judul gambar juga berjarak 2 spasi.

3) Nomor Halaman
Bagian awal dari proposal penelitian, tesis atau disertasi yaitu mulai dari
halaman luar sampai sebelum pendahuluan diberi nomor halaman dengan angka
romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v dst ) ditempatkan pada bagian tengah (senter) bawah
berjarak 1.5 cm (setelah di jilid). Bagian isi sampai begian akhir proposal penelitian

33
atau tesis yaitu mulai dari pendahuluan sampai akhir diberi nomor halaman dengan
angka arab (1,2,3,45,dst). Nomor halaman ditempatkan disudut kanan atas berjarak
1,5 cm dari pinggir atas dan 3 cm dari pinggir kanan atas (setelah di jilid). Halaman
judul bab tidak dituliskan nomor halaman.

Penomoran atau penandaan bab, sub bab, dan sub-sub bab adalah : Penomoran
dengan angka romawi besar untuk bab (contoh: I, II, III, IV, dan V), angka Arab
untuk sub bab 1 ( contoh: 1.1, 1.2, 1.3 dst.) dan sub-sub bab 1 (contoh: 1.1.1, 1.1.2,
1.2.3, dst; 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, dst; sub bab 2 ( contoh: 2.1, 2.2, 2.3, dst.) sub-sub bab 2
(contoh: 2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, dst.; 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3, dst) dan angka huruf kecil untuk
sub-sub-sub bab (a, b, c, d, dst).
Model tersebut dapat dipilih sesuai selera penulis, tetapi harus seragam untuk
satu proposal penelitian atau tesis (Perhatikan contoh berikut).

B. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar,
mengacu kepada buku "Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
tahun 1975", kecuali untuk istilah-istilah tertentu yang harus menggunakan bahasa
Latin atau Inggris. Hindari mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa
asing.

1. Tanda baca
Tanda baca yang umum digunakan adalah titik, koma, titik koma, titik dua,
tanda tanya, tanda seru, tanda petik, tanda kurung, tanda kurang untuk memisah kata,
dan lain-lain. Setelah tanda, titik-, titik koma, titik dua, tanda, tanya, dan tanda, seru
diberi jarak 2 ketukan ke awal kalimat berikutnya, sedangkan setelah koma, hanya 1
ketukkan, dan setelah tanda petik atau sebelum tanda petik untuk kata atau kalimat
yang diberi tanda petik tidak diberi jarak. Khusus untuk tanda baca, titik atau koma
dalam menyatakan decimal atau ribuan, juga tidak diberi jarak, misalnya 0,50 10.000;
5.000.000; dst. Tanda petik biasanya digunakan untuk menulis istilah-istilah,
misalnya "antibodi" " kumarin", dan lain-lain.

2. Alinea dan kalimat


Alinea dimulai 7 ketukan dari pinggir kiri batas ketikan. Hindari memulai
alinea 1 baris di kaki halaman, demikian pula meninggalkan sisa alinea 1 baris di
halaman baru. Jika hal itu ditemukan, maka tariklah sisa alinea tersebut paling kurang
2 baris ke halaman baru. Hindari juga memisah kata ke lain halaman. Pemisahan kata
hendaklah berpedoman kepada suku kata, misalnya melin-dungi, makan-an; dan
hindari memisah kata yang hanya 1 suku kata seperti yang, dan, serta lainnya.

34
Satu alinea terdiri dari beberapa kalimat yang menjelaskan satu kelompok
pemikiran, atau satu kelompok bahasan tentang suatu persoalan yang relatif sama.
Hindari menulis satu kalimat untuk satu alinea, atau satu alinea hanya satu kalimat.
Upayakan menulis kalimat-kalimat pendek, sehingga mudah dipahami isinya. Jika
terpaksa menulis kalimat panjang, maka usahakan jangan lebih dari 25 kata. Hindari
pula memulai kalimat dengar simbul seperti C, H, 0, dst. demikian pula memulai
kalimat dengan kata tetapi, karena, dan. Jika kata tetapi perlu untuk memulai
kalimat, maka perlu didahului dengan kata akan, dan diringi koma misalnya; Akan
tetapi, jalan tersebut perlu ditempuh meskipun sulit. Demikian pula kata karena juga
bisa dipakai tetapi didahului dengan kata oleh misalnya; Oleh karena itu, perlu
difikirkan resiko yang mungkin dialami. Perhatikan juga susunan satu kalimat yang
baik menurut kaedah Bahasa Indonesia. Karya ilmiah biasanya ditulis dengan kalimat
pasif, tetapi bukan tidak boleh menggunakan kalimat aktif. Hal itu sangat bergantung
pada situasi tertentu.

3. Penulisan istilah, asing


Penulisan istilah asing yang telah di-Indonesiakan agar mengikuti ejaan
Bahasa Indonesia, misalnya phosphor ditulis fosfor, physiology ditulis fisiologi,
analysis ditulis analisis, mycelium ditulis miselium, dan seterusnya. Penggunaan
istilah Latin ditulis dengan huruf miring (Italic) atau digaris bawah misalnya Oryza
sativa L atauOryza saliva L, Gliricidia sepium atau Gliricidia sepium dan seterusnya.
Istilah Inggris yang kurang tepat tejemahannya, maka istilah asing itu perlu ditulis
dalam kurung misalnya, Asam Indol Asetat (Indole Acetic Acid).

35
Lampiran1: Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI TESIS

Nama Mahasiswa :
BP :
Pembimbing :
Judul tesis :

No Hari/tanggal Hasil Konsultasi Tanda Tangan


Pembimbing

36
Lampiran

HUBUNGAN STRESS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KOTA PADANG

PROPOSAL

OLEH

SUSANTI
BP.1134523

LOGO UNAND

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2014

37
Lampiran. Lembar persetujuan pembimbing

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama Pembimbing :
BP :
Judul Tesis :

Tesis ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan Tim
Penguji Kolokium/Seminar hasil/Kompre Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Padang, Juni 2014

Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing 1

(DR.dr.Setiawan, M.Kes)

Pembimbing II

(DR. Vira Majid, M.Kes)

38
Lampiran : Daftar tabel

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Karakteristik

Responden....................................................................................... 15

Tabel 3.1. Definisi

Operasional............................................................................................. 30

39
Lampiran : Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Hal

Tabel 2.2. Kerangka Konsep.................................................................................... 15

40
Lampiran: Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Inform Consent

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

41
Lampiran : Cover depan tesis

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KOTA


PADANG

TESIS

OLEH

SUSANTI
BP.1134523

LOGO UNAND

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2014

42
Lampiran : Judul Dalam Tesis tesis

TESIS

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KOTA


PADANG

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Kesehatan Masyarakat

LOGO UNAND

OLEH

SUSANTI
BP.1134523

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2014

43
Lampiran. Paniitia Sidang

PANITIA SIDANG TESIS


PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Padang, Juni 2014

Pembimbing 1

(DR. dr. Setiawan, M.Kes)

Pembimbing II

(DR. Vira Majid, M.Kes)

Anggota

(Prof. DR. Tuti Katab, M.Kes)

HALAMAN PENGESAHAN

44
Tesis ini diajukan oleh:

Nama :

No.BP :

Program Studi : S2 kesehatan Masyarakat

Judul Tesis :

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian

persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Magister Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

DEWAN PENGUJI

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Ketua Program Studi

2 Ketua Dewan Penguji

3 Angota Penguji

4 Angota Penguji

5 Angota Penguji

Ditetapkan di : Padang

Tanggal ; 4 Juli 2014

45
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis :

Nama Mahasiswa :

No.BP :

Tesis ini telah diuji dan dipertahankan didepan sidang panitia ujian akhir Magister

Kesehatan Masyarakat Pada Program Studi S2 Kesehtan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggal 4 juli 2014.

Menyetujui:

Komisi Pembimbing

(Dr. dr. Setiawan, MKes) (Vira Majid, MPH, PhD)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Dekan,

(Prof.DR.dr. Rizanda Mahmud, M.Kes) (DR.dr.Masrul, M.sc, SpGK)

46
HALAMAN PERNYATAAN ORISINAL

Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya tulis dengan judul “Hubungan Pola

Makan dengan Kejadian Hipertensi di Kota Padang” adalah hasil karya saya sendiri

dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain kecuali kutipan yang

sumbernya dicantumkan. Jika dikemudian hari pernyataan yang saya buar ini ternyata

tdak benar, maka status kelulusan dan gelar yang saya peroleh menjadi batal dengan

sendirinya.

Padang, 10 Juli 2014

Yang membuet pernyataan

Materai

Susanti

47
ABSTRAK

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Tesis, Juli 2014

Susanti

Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Hipertensi di Kota Padang

Xiii + 70 hal + 8 tabel + 5 lampiran

Abstrak

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

......................................................................................

Kta kunci :

Daftar Pustaka : 60 (2001-2011)

48

Anda mungkin juga menyukai