Jangan Sampai Hilanggg
Jangan Sampai Hilanggg
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Royan Bagus Alexander, Raden Ayu Alya Fadilah, Putri Permata Lika,
Nurhaliza
NIM:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Media Pembelajaran
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk
prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novelet dan novel.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita
mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau
pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai
kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat
yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Jadi, cerpen adalah sebuah karya berbentuk prosa baru yang menceritakan
suatu peristiwa secara singkat, namun telah mencakup bagian awal, konflik, dan
penyelesaian dalam suatu cerita atau peristiwa. Cerpen juga dapat dibaca dalam
suasana santai karena tidak perlu waktu yang lama sehingga dapat diminati oleh
semua kalangan yang ingin membaca karya sastra. Di era digital ini, cerita pendek
tidak sulit dicari. Cerpen atau cerita pendek dapat ditemui melalui berbagai media,
seperti buku pelajaran, buku kumpulan cerpen ataupun platform digital yang saat ini
dapat diakses di mana saja dengan mudah hanya dengan menggunakan gawai atau
telepon genggam.
Menulis sebagai sebuah proses kreatif sangat penting bagi pengembangan diri
dan pemahaman pengarang terhadap dunia sekitar. Dalam proses ini, pengarang
memiliki kesempatan untuk mengejar ide-ide mereka dan membentuk karya yang
unik dan bermakna. Keunikan ini terbentuk melalui kreativitas dan imajinasi
pengarang, yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk karya yang memiliki
nilai lebih bagi pengarang dan masyarakat.
Secara keseluruhan, penulisan sebagai sebuah proses kreatif sangat penting bagi
pengembangan diri dan masyarakat. Melalui proses ini, pengarang dapat mengejar
ide-ide mereka dan membentuk karya yang unik dan bermakna bagi diri mereka
sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu, proses penulisan harus diterima dan
didukung sebagai suatu bentuk ekspresi dan pengembangan diri bagi pengarang dan
masyarakat.
Menulis cerita pendek juga dapat menjadi cara bagi pengarang untuk
memproses perasaan dan memahami diri sendiri. Dalam proses menulis, pengarang
dapat mengejar perasaan dan memahami bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi
pemikiran dan tindakan. Ini dapat membantu pengarang memecahkan masalah dan
mengatasi tekanan emosional. Dalam menulis cerita pendek, penting untuk
memperhatikan unsur-unsur cerita seperti alur, tokoh, setting, dan tema. Unsur-unsur
ini memainkan peran penting dalam membangun cerita yang kuat dan memukau.
Langkah-langkah dalam menulis cerita pendek meliputi tahap perencanaan,
pembuatan naskah, dan revisi. Dalam tahap perencanaan, pengarang harus
memikirkan ide cerita, tokoh, dan setting. Dalam tahap pembuatan naskah, pengarang
harus menulis cerita sesuai dengan perencanaan dan memastikan alur cerita berjalan
lancar. Dalam tahap revisi, pengarang harus memperbaiki dan memperkaya naskah
untuk memastikan cerita memiliki daya tarik dan dapat memukau pembaca.
1. Tentukan ide. Ide dapat didapatkan melalui berbagai cara, salah satunya
adalah dengan membayangkan suatu kejadian yang membuat kita terkesan.
2. Carilah tema dan ide tersebut.
3. Tuliskan semua hal yang berhubungan dengan tema yang sudah ditentukan.
4. Buatlah kerangka cerita dari awal sampai akhir. Kerangka ini dibuat
berdasarkan semua hal yang berhubungan dengan tema yang sudah ditulis.
5. Periksalah kembali kerangka yang sudah dibuat, hapuslah kalimat yang
mungkin tidak diperlukan.
6. Mulailah menulis cerpen dengan acuan kerangka yang sudah dibuat.
Penulisan ini harus memperhatikan pembaca dan penggunaan kalimat. Selain
itu, isi cerita harus dimulai dengan paragraf pertama yang harus menarik
perhatian pembaca untuk melanjutkan membacanya, karena paragraf pertama
adalah display dari sebuah cerita (kunci pembuka).
7. Setelah menulis cerita selesai, suntinglah kembali, hapuslah kalimat yang
tidak diperlukan. Kegiatan ini lebih baik dilakukan berulang-ulang.
8. Langkah terakhir adalah memberikan judul pada cerita yang sudah selesai
ditulis.
BAB III
METEOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis
mobile learning melalui tahapan-tahapan penelitian dan pengembangan (R&D).
Model pengembangan yang digunakan adalah gabungan dari model Borg & Gall dan
Allesi & Trollip yang dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian. Tahapan-tahapan
dalam penelitian ini meliputi: (1) Penelitian dan pengumpulan informasi menurut
Borg & Gall; (2) Perencanaan desain menurut Allesi & Trollip; (3) Pengembangan
bentuk awal produk menurut Allesi & Trollip; dan (4) Revisi produk dan validasi ahli
menurut Borg & Gall.
DAFTAR PUSTAKA
Yulistio, D., & Fhitri, A. (2019). Peningkatan kemampuan menulis cerpen
menggunakan model pembelajaran pedagogi genre, saintifik, dan clil (content
and language integrated learning) pada siswa kelas xi sman 2 kota bengkulu.
jurnal ilmiah korpus; vol 3, No 1: APRIL 2019; 9-20 ; Jurnal Korpus; Vol 3,
No 1: APRIL 2019 ;9-20 ; 2614-6614.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korpus/article/view/7342.