Anda di halaman 1dari 6

BAB 15

Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan, dan Pengendalian


Pengukuran Biaya Kualitas
Memberi perhatian yang lebih besar pada kualitas dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan
kualitas dapat meningkatkan profitabilitas melalui dua cara yaitu : meningkatkan permintaan
pelanggan dan mengurangi biaya.
A. Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang
kualitasnya buruk. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan
subkategori dari kegiatan yang terkait dengan kualitas yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan
karena kegagalan. Kegiatan pengendalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau
mendeteksi kualitas yang buruk. Biaya pengendalian adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan kegiatan pengendalian. Kegiatan karena kegagalan dilakukan oleh perusahaan atau
pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk. Biaya kegagalan adalah biaya yang
dikeluarkan perusahaan karena telah terjadi kegagalan dalam kegiatan. Definisi mengenai kegiatan
yang berhubungan dengan kualitas juga menunjukkan empat kategori biaya kualitas:
1. biaya pencegahan (prevention cost), terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada
produk atau jasa yang dihasilkan.
2. biaya penilaian (appraisal cost), terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah
sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan.
3. biaya kegagalan internal, terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan
spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
4. biaya kegagalann eksternal, terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhu
persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada
pelanggan.

B. Mengukur Biaya Kualitas


1. Metode Pengali mengasumsikan total biaya kegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-
biaya kegagalan yang terukur. Total biaya kegagalan eksternal = k (Biaya kegagalan
eksternal yang terukur). Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan
pengalaman.
2. Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk
terhadap penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan wawancara dengan anggota
tim penjualan perusahaan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap
besarnya biaya tersembunyi perusahaan. Hasil penelitian pasar dapat digunakan untuk
memproyeksikan hilangnya laba di masa depan akibat kualitas yang buruk.
3. Fungsi kerugian kualitas Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan dari nilaitarget
suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas yang tersembunyi.
Selanjutnya, biaya kualitas yang tersembunyi meningkat secara kuadrat saat nilai aktual
menyimpang dari nilai target. Persamaan fungsi kerugian kualitas Taguchi :
L(y) = k(y – T)2

Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai k dihitung
dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu dengan deviasi
kuadrat dari batas nilai target.

k = c/d2
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak batas dari nilai target
Pelaporan Infromasi Biaya Kualitas
A. Laporan Biaya Kualitas
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat dinilai lebih mudah
dengan menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai persentasi dari penjualan aktual. Tampilan
1 dibawah ini ,sebagai contoh, melaporkan biaya kualitas Ladd Lighting Corporation yang
mencakup hampir 15% dari penjualan untuk tahun fiscal 2008.

Pandangan tambahan mengenai distribusi relative biaya kualitas dapat diperoleh dengan
membuat bagan lingkaran. Tampilan 2 dibawah ini mengilutrasikan bagan tersebut dengan
menggunakan biaya kualitas yang dilaporkan pada Tampilan 1. Para manajer tentu memiliki
tanggung jawab dalam menilai tingkat kualitas optimal dan menetapkan jumlah relative yang
seharusnya dikeluarkan untuk setiap kategori. Ada dua pandangan mengenai biaya kualitas
optimal, yaitu pandangan tradisional yang mengacu pada pencapaian Tingkat kualitas yang
dapat diterima dan pandangan kontemporer yang dikenal sebagai pengendalian kualitas total.
Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer masukan pandangan tentang bagaimana
biaya kualitas sebaiknya dikelola.

B. Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Kualitas yang Dapat Diterima


Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan terdapat perbandingan terbalik antara
biaya pngendalian dan biaya kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan
seharusnya menurun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya
pengendalian, perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi
unit-unit yang tidak sesuai. Pada akhirnya, akan dicapai suatu titik di mana kenaikan tambahan
biaya dalam upaya tersebut menimbulkan biaya yang lebih besar daripada penurunan biaya
kegagalan. Titik ini mewakili tingkat minimum dari total biaya kualitas. Hal ini merupakan
perbandingan Pencegahan, 34.5%Penilaian, 20.4%Kegagalan Internal,25.6%KegagalanEksternal,
19.5% optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan, serta mendefinisikan apa yang
dikenal sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level-AQL).
C. Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Cacat-Nol
Sudut pandang AQL didasarkan pada definisi produk cacat tradisional. Dalam pengertian klasik,
sebuah produk dikatakan cacat bila kualitasnya berada di luar batas toleransi suatu karakteristik
kualitas. Menurut pandangan ini, biaya kegagalan timbulhanya jika produk tidak sesuai dengan
spefikasi dan terdapat perbandingan terbalik optimal antara biaya kegagalan dan biaya
pengendalian. Pandangan AQL megizinkan, bahkan mendukung diproduksinya sejumlah barang
cacat tertentu. Model ini digunakan dalam model pengendalian kualitas hingga akhir 1970-an
ketika model AQL ditantang oleh model-model cacat nol (zero-defect model ). Intinya, model
cacat nol menyatakan keunggulan biaya akan diperoleh dengan mengurangi unit cacat hingga nol.
Perusahaan- perusahaan yang menghasilkan semakin sedikit produk cacat akan menjadi lebih
kompetitif relative terhadap perusahaan yang meneruskan penggunaan modeol AQL tradisional.
Pada pertengahan 1980-an, model cacat nol lebih disempurnakan dengan model kualitas kokoh
(robust quality model) yang menentang definisi unit cacat. Menurut pandangan kokoh ini, kerugian
terjadi karena diproduksinya produk yang menyimpang dari nilai target : semakin jauh
penyimpangannya, semakin besar pula nilai kerugiannya. Selain itu, kerugian juga tetap terjadi
meskipun deviasi masih dalam batas toleransispesifikasi. Dengan kata lain, penyimpangan dari
spefikasi ideal adalah merugikan dan batas toleransi spefikasi tidak menawarkan manfaat apa pun,
bahkan dapat menipu.
D. Manajemen Berbasis Kegiatan dan Biaya Kualitas Optimal
Manejemen berbasis kegiatan (activity– based management – ABM) mengklasifikasikan berbagai
kegiatan sebagai bernilai tambah dan tak bernilai tambah, serta hanyamempertahankan kegiatan
kegiatan yang memberikan nilai tambah. Prinsip ini dapatdiaplikasikan pada kegiatan – kegiatan
yang berkaitan dengan kualitas. Kegiatan– kegiatan kegagalan, penilaian, dan biaya – biaya terkait
tidak menghasilkan nilai tambahdan harus dihilangkan. Kegiatan pencegahan yang dilakukan serta
efisien dapatdiklasifikasikan sebagai kegiatan bernilai tambah dan perlu dipertahankan.
Meskipundemikian, pada awalnya, kegiatan pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien;
pengurangan kegiatan dan pemilihan kegiatan (atau mungkin bahkan pembagian kegiatan)dapat
digunakan untuk mencapai sasaran nilai tambah yang diinginkan.Setelah berbagai kegiatan untuk
setiap kategori diidentifikasi, pendorong timbulnya penggunaan sumber daya (resource drivers)
dapat digunakan untuk memperbaiki pembagian biaya pada setiap kegiatan. Pendorong (biaya)
akar juga dapat diidentifikasi, khususnhya untuk kegiatan– kegiatan yang gagal, dan berguna untuk
membantu paramanajer memahami hal–hal yang menyebabkan biaya kegiatan.
E. Analisis Tren
Laporan biaya kualitas menunjukkan jumlah dan distribusi biaya kualitas di antarakeempat
kategori sehingga menunjukkan peluang untuk perbaikan kualitas. Setelah ukuran–ukuran
peningkatan kualitas ditentukan, hal penting yang harus dilakukan perusahaanadalah menentukan
apakah biaya kualitas telah berkurang sebagaimana yang direncanakan. Laporan biaya kualitas
tidak akan memperlihatkan apakah perbaikan telahterjadi atau tidak. Akan berguna bagi
perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana keberhasilan program perbaikan
kualitas sejak diterapkan. Apakah trenmultiperiode – perubahan keseluruhan dalam biaya kualitas–
bergerak ke arah yang tepat?Apakah peningkatan kualitas yang dihasilkan dari waktu ke waktu
cukup signitifikan? Jawaban atas pertanyaan–pertanyaan tersebut dapat diketahui dengan
menggunakan bagan atau grafik tren yang menggambarkan perubahan biaya kualitas dari waktu
kewaktu. Grafik demikian disebut laporan tren kualitas multiperiode (multiple– periode quality
trend report). Dengan mengggambarkan biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan,
keseluruhan tren program kualitas dapat dinilai.
Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien. Secara spesifik, produktivitas
mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk memproduksi output.
Kombinasi atau bauran dari input yang berbeda-beda biasanya dapat digunakan untuk
memproduksi sutau tingkat output tertentu. Efisiensi produktif total adalahsuatu titik di mana dua
kondisi terpenuhi: (1) pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input
pun yang digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan output , dan (2) atas bauran-
bauran yang memnuhi kondisi pertama digerakkanoleh hubungan teknis sehingga disebut efisiensi
teknis.
A. Pengukuran Produktivitas Parsial
Pengukuran Produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuannya
untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun. Definisi Pengukuran
Produktivitas Parsial Produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung
rasio output terhadap input. Rasio produktivitas = Output/Input
B. Pengukuran Produktivitas Total
Pengukuran Profil Produktivitas pembuatan sebuah produk melibatkan beberapa Input utama,
seperti tenaga kerja, bahan, modal, dan energi. Pegukuran profil menyediakan serangkaian atau
sebuah vektor ukuran operasional parsial yang berbeda dan terpisah. Profil dapat dibandingkan
dari waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai perubahan produktivitas.
Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan Laba Menilai pengaruh perubahan
produktivitas terhadap laba berjalan merupakan salah satu cara menilai perubahan produktivitas.
Laba perubahan dari periode dasar ke periode berjalan. Sebagian perubahan laba tersebut laba
tersebut disebabkan oleh perubahab oleh perubahan produktivitas. Pengukuran jumlah perubahan
laba yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas yang
berkaitan dengan laba. Dengan menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba periode
berjalan,manajer akan terbantu dalam mengetahui manfaat ekonomis dari perubahan
produktivitas.Keterkaitan perubahan produktivitas dengan laba dijelaskan oleh aturan
bberikut.Aturan Keterkaitan dengan laba (Profit-Linkage Rule): untuk periode berjalan,hitunglah
biaya input yang seharusnya digunakan dalam keadaan tanpa adanya perubahan produktivtas dan
bandingkan biaya tersebut dengan biaya input aktual yang digunakan.Selisih biayanya adalah
sejumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.Untuk mengaplikasiakan
aturan ini, input yang seharusnya digunakan selama periode berjalan dalam keadaan tanpa
perubahan produktivitas harus dihitung terlebih dahulu. Misalkan, PQ adalah jumlah input tanpa
perubahan produktivitas. Untuk mengetahui PQ pada suatu input tertentu, bagilah output periode
berjalan dengan rasio produktivitas input periode dasar.
PQ = Output periode berjalan/Rasio produktivitas periode dasar
Contoh Kasus
Shaw Company memproduksi sebuah produk yang memiliki nilai target 32 ons. Batas
spesifkasinya adalah 32 ons lebih atau kurang 0,75 ons. Nilai k adalalah $120. Sampel sebanyak
lima unit menentukkan ukuran sebagai berikut ini.
Unit Berat yang ditimbang
1 32,30
2 32,75
3 32,45
4 31,75
5 31,90
Selama bulan Mei, 50.000 unit telah diproduksi.
Diminta
1. Hitunglah kerugian setiap unit! Hitunglah rugi rata-rata untuk kelima sampel!
2. Dengan menggunakan rugi rata-rata, hitunglah biaya kualitas yamg tersembunyi untuk bulan
mei!
Jawab :
1. L = k (Y-T)2
Diket :
k = $120
T = 32

Unit Berat yang Y-T (Y-T)2 k(Y-T)2


ditimbang
1 32,30 0,30 0,0900 $10,80
2 32,75 0,75 0,5625 $67,50
3 32,45 0,45 0,2025 $24,30
4 31,75 -0,25 0,0625 $7,50
5 31,90 -0,10 0,0100 $1,20
0,9275 $111,30
Unit (dibagi) 5 5
Rata-rata 0,1855 $22,26

2. Biaya kualitas yang tersembunyi = $22,26 x 50.000 = $1.113.000

Anda mungkin juga menyukai