Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Yurika Fadilla R

NIM : 142200178

KELAS : EA-E

Bab 8

Liabilitas, Ekuitas, Pendapatan, dan Biaya

A. PROPRIETY AND ENTITY THEORY

Teori proprietary memusatkan perhatiannya pada pemilik sehingga akuntansi (konsep, prosedur,
dan aturan-aturan) dilakukan sesuai kepentingan pemiliknya. Teori entitas berfokus perusahaan
sebagai pusat perhatian.

 Proprietary theory

Kepemilikan = kekayaan bersih pemilik = modal. Teori proprietary dapat digambarkan dengan
persamaan yaitu P = A – L. Ekuitas pemilik (P) adalah asset dikurang liabilitas, P merupakan
kekayaan bersih pemilik bisnis. Asset (A) merupakan kepunyaan pemilik dan liabilitas (L)
adalah kewajiban pemilik. Tujuan akuntansi adalah untuk menentukan kekayaan bersih
pemiliknya. Keuntungan adalah kenaikan nilai bersih, yang di dalamnya termasuk laba operasi
dan termasuk perubahan nilai aset.

Akuntansi saat ini sebagian besar didasarkan pada teori ini, penerapannya antara lain pada:
dividen, gaji, akuntansi ekuitas, akuntansi konsolidasi. Memiliki pandangan finansial tentang
modal (penekanan pada investasi finansial pemilik dan perubahan kekayaan pemilik). Dengan
munculnya perusahaan, proprietary theory terbukti tidak memadai sebagai dasar untuk
menjelaskan akuntansi perusahaan: dikembangkan ketika bisnis berukuran kecil, perusahaan
terpisah dari pemiliknya, perusahaan adalah badan hukum yang mempunyai hak sendiri,
pemegang saham mengandalkan manajer untuk mendapatkan informasi, tidak lagi begitu
relevan.
 Entity theory

Teori kepemilikan yang tidak memadai bagi perusahaan menyebabkan munculnya teori entitas.
Entuty theory dirumuskan untuk menangani masalah status hukum perusahaan yang terpisah.
Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dengan identitasnya sendiri. Pada entity theory
ada pemisahan antara pemilik dan manajer. Pada teori ini, akuntansi memandang entitas sebagai
unit operasi. Prinsip dan prosedur akuntansi yang tidak dirumuskan dalam bentuk kepemilikan.
Entity theory juga dapat diterapkan dalam kepemilikan, kemitraan dan organisasi nirlaba. Tujuan
akuntansi dapat berupa stewardship atau accountability: entitas terlihat berada dalam bisnis
untuk dirinya sendiri, berkepentingan pada kelangsungan hidupnya sendiri (perusahaan), melihat
pemilik sebagai orang luar, membuat laporan kepada pemilik untuk memenuhi persyaratan
hukum dan menjaga hubungan baik dengan mereka.

Entity theory berfokus pada aset. Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas.
Kewajiban adalah kewajiban entitas. Laba meningkatkan aset bersih/net asset dan timbul pada
entitas. Pemilik hanya memiliki sisa klaim atas aset bersih/net asset entitas. Teori kepemilikan
dan teori entitas mempengaruhi praktik akuntansi yang digunakan saat ini. Contohnya
adalah sebagai berikut. Teori entitas yaitu Teori akuntansi konvensional dan dicerminkan dalam
laporan keuangan. Teori kepemilikan yaitu bunga adalah expense dan dividen adalah distribusi
profit.

B. LIABILITIES DEFINED

Definisi Liabilitas dalam IASB Framework: Kewajiban pada saat ini yang berasal dari transaksi
yang lalu, penyelesaiannya yang diprediksikan akan memberikan aliran keluar sumberdaya
perusahaan dalam bentuk penyerahan manfaat ekonomik dimasa yang akan datang. Definisi
IASB tersebut memiliki dua komponen utama, yaitu: Keberadaan kewajiban sekarang,
membutuhkan penyerahan di masa mendatang dan Hasil dari transaksi masa lampau atau
kegiatan lain yang lewat.
 Present obligation

Kewajiban tersebut sudah menyebabkan pengorbanan manfaat ekonomik dimasa yang akan
datang

 Pengorbanan sebenarnya belum dilakukan


 Sudah ada kewajiban
 Kewajiban yang direncanakan ke pihak eksternal termasuk dalam kewajiban
 Penegakan hukum
 Penyelesaian pertanggungjawaban dengan berbagai cara
 Kewajiban yang setara dan konstruktif

 Past transaction

Kewajiban tersebut sudah terjadi, jadi tidak termasuk transaksi yang direncanakan. Transaksi
masa lalu (atau peristiwa) memastikan bahwa hanya kewajiban saat ini yang dicatat dan bukan
keputusan masa depan. Transaksi atau kejadian di masa lalu apa yang dapat diterima adalah
seluruh kontrak eksekusi.

 Liability recognition

Kewajiban diakui sesuai dengan ketentuan hukum, sudah menyebabkan adanya klaim dari pihak
lain. Recognition criteria:

 Ketergantungan pada hukum. Menggunakan hukum kesesuian yaitu suatu kejadian atau
transaksi antar pihak yang menyebabkan adanya kewajiban dimasa yang akan datang.
 Penentuan substansi ekonomi dari kejadian ekonominya. Transaksi kedua belah pihak
memiliki nilai ekonomis.
 Kemampuan untuk mengukur nilai dari kewajiban. Adanya kemampuan untuk dapat
diukur nilai kewajibannya. Nilai kewajiban akan didasarkan pada nilai yang diharapkan
saat ini dari arus kas masa depan, bukan nilai nominal
 Penggunaan prinsip konservatisme. Secara historis, akuntan telah mengambil
pendekatan konservatif untuk pengakuan aktiva dan kewajiban.

 IASB Framework

Kewajiban harus diakui jika: Probable -> Besar kemungkinan bahwa keuntungan ekonomi masa
depan yang terkait dengan barang akan mengalir ke atau dari entitas. Measurable -> Item
tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal.

C. LIABILITY MEASUREMENT

Kerangka ini memberikan sedikit panduan tentang bagaimana mengukur kewajiban.Sejumlah


dasar pengukuran yang berbeda dapat digunakan. Di bawah IFRS, biaya historis adalah yang
paling umum. Pengukuran nilai wajar lebih sering digunakan: sewa, instrumen keuangan,
pembayaran berbasis saham, kombinasi bisnis.

 Employee benefits – pension (superannuation) plans

Di banyak negara, rencana pensiun ditetapkan oleh pengusaha untuk melayani manfaat pensiun
untuk karyawan. Pengusaha melakukan pembayaran kepada dana pensiun yang memiliki
asset, kepercayaan, untuk mendanai pembayaran ketika karyawan pensiun. Dana pensiun
berbadan hukum dan terpisah dari perusahaan. Merupakan komitmen yang tidak dinanai
sehingga kewajibannya setara.

 Provisions and contingencies

Provisi dan kontinjensi terjadi dimana ada batas kabur antara kewajiban sekarang dan
masa depan. PSAK 37 mengenai provisi , kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi mengakui
tumpang tindih definisi dalam ayat 12, ketika menyatakan bahwa semua ketentuan yang
kontingen karena mereka tidak yakin dalam waktu atau jumlah. Mencoba untuk
membedakan antara sekarang, masa depan dan potensi (atau kontinjen) kewajiban tidak
sesederhana mungkin yang terlihat. Perbedaan ini tergantung tingkat besar pada sifat bahkan
kejadian masa lalu. IAS 37/AASB 137 ayat 10 mendefinisikan kewajiban kontinjensi sebagai:
 Kewajiban kemungkinan yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang keberadaannya
akan dikonfirmasi hanya oleh terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa masa depan pasti tidak sepenuhnya dalam kendali entitas
 Kewajiban kini yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena
ketidakmungkinan tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan manfaat
ekonomi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut dan jumlah
kewajiban tersebut tidak dapat diukur dengan keandalan yang cukup.
 Provisi dan Kontijensi diakui hanya jika ada kewajiban saat ini, yang probable dan
dapat diukur dengan andal.
 Apabila Kewajiban kontinjensi tidak memenuhi kriteria ini maka dimuat dalam catatan
atas laporan keuangan.

 Owners’ equity

Ekuitas tidak melibatkan kewajiban penyerahan asset pada pemilik dana, pemegang saham
mempunyai klaim terhadap perusahaan apabila dilikuidasi. Ekuitas adalah asset bersih entitas
dalam perusahaan setelah dikurangi semua kewajibannya. Oleh karena itu, ekuitas pemilik
bukan utang untuk mentransfer aset, namun sebagai klaim sisa. Tidak dapat didefinisikan secara
terpisah dari aktiva dan kewajiban. Definisi aset dan kewajiban yang harus disepakati sebelum
definisi ekuitas dapat diselesaikan dan diterapkan dalam arti teoritis atau praktis. Sebagai hasil
dari sifat residu, jumlah yang ditampilkan dalam neraca mewakili ekuitas tergantung pada tidak
hanya aset dan kewajiban yang diakui tetapi juga bagaimana mereka diukur.

 Essential features

Secara hukum, untuk kepemilikan tunggal atau kemitraan, kreditur mempunyai klaim pada
pemilik dan untuk korporasi, tuntutan terhadap perusahaan. Namun, dalam teori akuntansi, tidak
peduli apa bentuk hukum organisasi, entitas diakui sebagai unit akuntabilitas. Oleh karena itu,
kreditur mempunyai klaim atas entitas dan dengan demikian terhadap aset. Kreditor memiliki
hak penyelesaian klaim mereka dengan tanggal tertentu melalui pengalihan aset (barang atau
jasa). Perhatikan bahwa klaim kreditur terbatas pada jumlah tertentu (yang mungkin
berbeda dari waktu ke waktu sesuai dengan persyaratan perjanjian). Sebaliknya, pemilik
memiliki kepentingan sisa saja, walaupun dengan pengaturan kontrak kelas yang berbeda dari
pemilik mungkin memiliki prioritas yang berbeda dalam pengembalian modal.

Concept of capital
Dipengaruhi oleh persepsi hukum pemeliharaan modal. Modal finansial menginvestasikan uang
atau menginvestasikan daya beli. Modal fisik kapasitas produktif entitas. Modal dapat diukur
dengan skala nominal dolar atau daya beli ('real').
Classifications within owners’ equity
Perbedaan antara kontribusi dan modal yang diterima sangat berguna: pendapatan yang disimpan
dan tidak semua transaksi sesuai (pas) ke dalam kategori -> dividen saham

D. CHALLENGES FOR STANDARD SETTERS


IASB memiliki beberapa proyek yang akan mempengaruhi definisi, pengakuan dan pengukuran
kewajiban:
 perbedaan hutang versus ekuitas
Modal dikeluarkan untuk membentuk bagian dari investor dan pinjaman dari
kreditur merupakan kewajiban. Utang mempunyai tingkat resiko yang rendah karena
besarnya sudah dipastikan, sedangkan modal mempunyai tingkat resiko yang tinggi
karena belum pasti, besarnya imbalan tergantung pada kinerja perusahaan. Selain
itu, modal mempunyai hak suara, hak diberikan setelah pelunasan hutang sedangkan
hutang tidak ada hak suara, hutang harus dilunasi dulu sebelum memberi hak kepada
pemilik.
 penyelesaian hutang
Jika kita berhutang lima kali angsuran sudah dilunasi dua kali kemudian
perusahaan mengalami likuiditas maka hutang-hutang perusahaan dianggap lunas
dengan adanya perjanjian muncul hutang baru.
 saham karyawan (pembayaran berbasis saham)
Saham bagi karyawan adalah hak yang diberikan kepada pegawainya dalam bentuk
saham. Saham tersebut merupakan bagian dari kepemilikan saham dari perusahaan.

 Issues for auditors


Kelengkapan kewajiban yang diakui di neraca dan catatan pengungkapan tentang kontinjensi dan
kewajiban lainnya merupakan masalah utama bagi auditor.
 bukti, timing, cut off
 penyembunyian dan pernyataan meremehkan
 going concern
 overstatement - ketentuan
 kewajaran nilai wajar

Anda mungkin juga menyukai